t adpen 0809450 chapter5

160

BAB – V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya penulis dapat menarik

kesimpulan mengenai pengaruh manajemen kelas dan etos kerja guru terhadap
efektivitas proses belajar mengajar guru Sekolah Dasar di Kecamatan Babakan
Cikao Kabupaten Purwakarta.
1. Manajemen kelas guru Sekolah dasar di Kecamatan Babakan Cikao
Kabupaten Purwakarta adalah 3,928, yang berarti bahwa pada umumnya
pengelolaan / manajemen kelas yang dilakukan guru Sekolah Dasar di
Kecamatan babakancikao berada dalam katagori baik.
2. Etos kerja guru Sekolah Dasar di Kecamatan Babakan Cikao Kabupaten
Purwakarta, adalah 4,330, yang berarti bahwa pada umumnya pengelolaan
/ manajemen kelas yang dilakukan guru Sekolah Dasar di Kecamatan
babakancikao berada dalam katagori sangat baik.

3. Efektivitas Proses Belajar Mengajar Guru Sekolah Dasar di Kecamatan
Babakan Cikao Kabupaten Purwakarta adalah 4,292, yang berarti bahwa
pada umumnya pengelolaan / manajemen kelas yang dilakukan guru
Sekolah Dasar di Kecamatan babakancikao berada dalam katagori sangat
baik.
4. Manajemen kelas berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektifitas
proses belajar mengajar guru Sekolah Dasar di Kecamatan Babakan Cikao

161

Kabupaten Purwakarta, dan terlihat besarnya sumbangan dari manajemen
kelas terhadap efektivitas sebesar 47,87%.
5. Etos kerja guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektifitas
proses belajar mengajar guru Sekolah Dasar di Kecamatan Babakan Cikao
Kabupaten Purwakarta, dan terlihat besarnya sumbangan dari Etos kerja
guru terhadap efektivitas sebesar sebesar 16.93%.
6. Secara keseluruhan Manajemen kelas dan etos kerja guru berpengaruh
positif dan signifikan terhadap efektivitas proses belajar mengajar guru
Sekolah Dasar di Kecamatan Babakancikao Kabupaten Purwakarta, dan
terlihat besarnya sumbangan dari manajemen kelas dan etos kerja guru

terhadap efektivitas proses belajar mengajar sebesar 48.30%. Sisanya yaitu
sebesar 51.70% merupakan pengaruh yang datang dari faktor-faktor lain.
Misalnya: motivasi belajar siswa, iklim organisasi sekolah, kinerja guru,
kinerja kepala sekolah, motivasi kerja, sarana dan prasarana, loyalitas,
kepuasan, dan lain-lain.

5.2

Rekomendasi
Saran yang dapat penulis sampaikan berdasarkan kesimpulan adalah

sebagai berikut:
1. Pada manajemen kelas yang masih perlu perbaikan yaitu mengenai aspek
penggunaan alat peraga, mencatat data-data siswa mengenai catatan kerja
siswa/prestasi siswa, membuat catatan/dokumen tentang kegiatan dalam kelas,
menyimpan/menata arsip-arsip/catatan/dokumen tentang kegiatan dalam kelas,

162

dan penugasan. Adapun salah satu upaya perbaikan adalah guru


lebih

membenahi administrasi, baik administrasi pembelajaran maupun administrasi
kelas yaitu diantaranya memiliki buku khusus mengenai catatan kerja
siswa/prestasi siswa, kegiatan - kegiatan yang dilakukan siswa dalam kelas
serta mendokumentasikan kegiatan dan mengarsipkan catatan/dokumen
tersebut dengan baik, juga membuat catatan tugas yang harus dan sudah
dikerjakan oleh siswa. Dalam hal ini Kepala sekolah selaku pimpinan
disekolah memiliki peran penting yaitu melakukan supervisi kelas terhadap
kelengkapan administrasi guru. Sehingga dengan demikian guru merasa
termotivasi untuk melengkapi administrasinya.
Keterampilan mengelola kelas atau manajemen kelas harus dilakukan
oleh guru, karena Manajemen kelas adalah proses pemberdayaan sumber daya
baik material element maupun human element di dalam kelas oleh guru
sehingga memberikan dukungan terhadap kegiatan belajar siswa dan mengajar
guru. Titik akhir dari kegiatan manajemen kelas adalah meningkatkan
efektivitas proses belajar mengajar dalam pencapaian tujuan pembelajaran.
2. Pada etos kerja yang masih perlu perbaikan yaitu pada aspek meningkatkan
prestasi kerja. Upaya yang dapat dilakukan dalam meningkatkan prestasi kerja

antara lain dengan jalan memperbaiki lingkungan kerja, menciptakan
lingkungan kerja yang aman, memenuhi kesejahteraan karyawan, mewujudkan
hubungan kerja yang harmonis, dan melengkapi segala fasilitas kerja. Dalam
sebuah dalil disebutkan bahwa Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum

163

kecuali kaum tersebut berusaha mengubahnya sendiri. Dalil ini sangat keras
dan mengandung nilai etos kerja yang tinggi
Guru dituntut memiliki etos kerja yang tinggi, karena akan
berpengaruh terhadap kinerjanya. Etos kerja merupakan semangat kerja yang
menjadi ciri khas dan keyakinan seseorang. Guru yang memiliki etos kerja
tinggi akan maksimal dalam mengaktualisasikan diri pada pekerjaannya,
selalu berusaha mengembangkan model pembelajaran untuk menciptakan
efektivitas proses belajar mengajar dengan tujuan tercapainya standar
kompetensi dan kompetensi dasar. Oleh karena itu disarankan guru senantiasa
selalu mengembangkan potensi dirinya secara profesional dan memelihara
etos kerjanya.

3. Pada efektivitas proses belajar mengajar yang masih perlu perbaikan adalah

pada aspek melakukan evaluasi pembelajaran. Upaya yang dapat dilakukan
diantaranya adalah meningkatkan pemahaman guru tentang materi evaluasi
pembelajaran, tehnik penyusunan alat evaluasi, rancangan penilaian hasil
belajar dan tindak lanjut. baik melalui pelatihan, workshop maupun forum
KKG.
Guru disarankan untuk selalu dapat menciptakan pembelajaran yang
efektif. Pembelajaran dikatan efektif jika memenuhi kriteria a). Ketuntasan
belajar, b). Penurunan Miskonsepsi, c). Peningkatan hasil belajar. Efektivitas
adalah suatu keadaan yang menunjukkan sejauh mana apa yang telah
direncanakan dapat dicapai. Semakin banyak rencana yang dapat dicapai,

164

semakin efektif pula kegiatan tersebut, sehingga kata efektivitas dapat pula
diartikan sebagai tingkat keberhasilan.
4. Kepada pimpinan pendidikan di tingkat Kecamatan Babakancikao disarankan
untuk secara terus menerus memberikan perhatian terhadap faktor-faktor yang
dapat menciptakan efektivitas proses belajar mengajar yang kondusif melalui
pelatihan, kursus, workshop, dan lain-lain melalui penetapan kebijakan
pendidikan, khususnya faktor manajemen kelas.

5. Kepada pimpinan di tingkat sekolah (Kepala sekolah) disarankan untuk dapat
menciptakan iklim kerja yang kondusif
meningkatkan etos kerja guru.

sehingga diharapkan dapat