s fis 0809658 chapter5
93
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan, maka penelitian ini
kesimpulannya sebagai berikut:
1.
Profil kemampuan berpikir logis dari hasil TOLT standar yaitu siswa
dominan berada pada tahap operasional transisi. Hanya ada empat siswa
yang berada pada tahap operasional formal. Hal ini karena kemampuan
penalaran proporsional, korelasional, probabilistik, dan pengontrolan
variabel masih rendah. Pada soal TOLT standar, siswa dominan menjawab
benar hanya pada penalaran kombinatorial. Sedangkan hasil dari TOLT
modifikasi yaitu siswa dominan berada pada tahap operasional formal. Hal
ini karena soal TOLT modifikasi berkaitan dengan materi pemantulan
cahaya yang telah dipelajari oleh siswa sebelumnya.
2.
Profil pemahaman konsep pemantulan cahaya dengan menggunakan bentuk
soal three-tier test yaitu sedang dengan skor rata-rata 34. Berdasarkan dari
hasil perbandingan skor A, skor B, skor C, bahwa nilai skor A paling tinggi.
Hal ini mengidentifikasi bahwa siswa dominan menjawab benar pada
tingkat satu dengan bentuk soal pilihan ganda biasa dan tingkat kesulitannya
paling mudah dari pada soal two-tier test atau three-tier test. Namun, skor B
dan skor C rata-rata nilainya sama. Hanya siswa yang memiliki pemahaman
Uswatun Khasanah, 2013
Profil Kemampuan Berpikir Logis Dan Pemahaman Konsep Pemantulan Cahaya Pada Siswa Sekolah
Menengah Pertama Kelas VIII
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
94
konsep yang baik akan mendapatkan skor C lebih tinggi. Dari hasil soal
three-tier test ini, presentase siswa yang paham konsep rata-rata rendah
dibandingkan presentase siswa yang miskonsepsi, tidak paham konsep,
maupun error. Siswa memahami konsep pemantulan cahaya sedang. Hal ini
karena kurang termotivasi belajar memahami konsep. Siswa tidak hafal dan
tidak paham sinar-sinar istimewa cermin cekung maupun cermin cembung,
serta tidak paham cara menggambarkan pembentukan bayangan oleh
pemantulan cermin cekung maupun cermin cembung. Siswa lebih tertarik
menghafal rumus daripada memahami arti fisisnya.
B. Saran
Berdasarkan pada temuan dan hasil pembahasan, berikut ini disampaikan
beberapa saran untuk pihak yang terkait sebagai berikut:
1.
Bagi guru
Sebagai pelaksana dan pengembang kegiatan pembelajaran, guru
hendaknya
berusaha
mengajari
fisika
sesuai
dengan
perkembangan
kemampuan berpikir logis siswa. Ketika pembelajaran fisika, guru hendaknya
memberi contoh/fenomena yang konkret terlebih dahulu, supaya siswa mudah
mengkontruksi pikirannya dan mudah berpikir abstrak. Sebelum memulai
pembelajaran, guru menggali pengetahuan awal siswa dengan memberi
pertanyaan konsep. Hal ini digunakan untuk mengetahui kesulitan siswa
mempelajari fisika. Jika pembelajaran dimulai dengan pemahaman konsep dan
memberikan pertanyaan konsep, akan mengurangi kesan bahwa fisika
Uswatun Khasanah, 2013
Profil Kemampuan Berpikir Logis Dan Pemahaman Konsep Pemantulan Cahaya Pada Siswa Sekolah
Menengah Pertama Kelas VIII
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
95
membosankan dan sulit. Metode pembelajaran yang digunakan guru
hendaknya disesuaikan dengan konsep yang akan disampaikan, pemetaan
konsep, demonstrasi, atau jembatan penghubung (bridging analogi) hendaknya
digunakan untuk memudahkan siswa meemahami konsep.
2. Bagi penelitian lain
Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan yang diperoleh dalam
penelitian ini, diajukan beberapa saran yang bermanfaat di dalam upaya
memperbaiki instrumen TOLT modifikasi dan three-tier test.
Saran untuk instrumen TOLT modifikasi yaitu pembuatan soal TOLT
modifikasi lebih baik tidak hanya mencakup materi pemantulan cahaya, tetapi
juga bisa mencakup materi fisika lainnya yang lebih sesuai dengan indikator
kemampuan berpikir logis.
Saran untuk memperbaiki instrumen three-tier test yaitu: pertama, tes
ulangan harian maupun ujian sekolah sebaiknya memasukkan soal-soal
pemahaman konsep. Soal-soal pemahaman konsep mengajak siswa untuk
menganalisis dan memahami konsep dengan benar. Disamping itu juga, soal
bentuk three-tier test ini dapat mengurangi kebiasaan siswa menghafal
pelajaran fisika. Fisika harus dipahami bukan untuk dihafal.
Kedua, penelitian ini dilakukan pada populasi terbatas dan jangka waktu
yang terbatas. Oleh karena itu, masih perlu dilakukan penelitian sejenis dengan
variasi populasi yang lebih luas serta jangka waktu yang lebih lama, dan untuk
konsep fisika yang lainnya (mekanika, termal, optik dan magnet).
Uswatun Khasanah, 2013
Profil Kemampuan Berpikir Logis Dan Pemahaman Konsep Pemantulan Cahaya Pada Siswa Sekolah
Menengah Pertama Kelas VIII
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan, maka penelitian ini
kesimpulannya sebagai berikut:
1.
Profil kemampuan berpikir logis dari hasil TOLT standar yaitu siswa
dominan berada pada tahap operasional transisi. Hanya ada empat siswa
yang berada pada tahap operasional formal. Hal ini karena kemampuan
penalaran proporsional, korelasional, probabilistik, dan pengontrolan
variabel masih rendah. Pada soal TOLT standar, siswa dominan menjawab
benar hanya pada penalaran kombinatorial. Sedangkan hasil dari TOLT
modifikasi yaitu siswa dominan berada pada tahap operasional formal. Hal
ini karena soal TOLT modifikasi berkaitan dengan materi pemantulan
cahaya yang telah dipelajari oleh siswa sebelumnya.
2.
Profil pemahaman konsep pemantulan cahaya dengan menggunakan bentuk
soal three-tier test yaitu sedang dengan skor rata-rata 34. Berdasarkan dari
hasil perbandingan skor A, skor B, skor C, bahwa nilai skor A paling tinggi.
Hal ini mengidentifikasi bahwa siswa dominan menjawab benar pada
tingkat satu dengan bentuk soal pilihan ganda biasa dan tingkat kesulitannya
paling mudah dari pada soal two-tier test atau three-tier test. Namun, skor B
dan skor C rata-rata nilainya sama. Hanya siswa yang memiliki pemahaman
Uswatun Khasanah, 2013
Profil Kemampuan Berpikir Logis Dan Pemahaman Konsep Pemantulan Cahaya Pada Siswa Sekolah
Menengah Pertama Kelas VIII
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
94
konsep yang baik akan mendapatkan skor C lebih tinggi. Dari hasil soal
three-tier test ini, presentase siswa yang paham konsep rata-rata rendah
dibandingkan presentase siswa yang miskonsepsi, tidak paham konsep,
maupun error. Siswa memahami konsep pemantulan cahaya sedang. Hal ini
karena kurang termotivasi belajar memahami konsep. Siswa tidak hafal dan
tidak paham sinar-sinar istimewa cermin cekung maupun cermin cembung,
serta tidak paham cara menggambarkan pembentukan bayangan oleh
pemantulan cermin cekung maupun cermin cembung. Siswa lebih tertarik
menghafal rumus daripada memahami arti fisisnya.
B. Saran
Berdasarkan pada temuan dan hasil pembahasan, berikut ini disampaikan
beberapa saran untuk pihak yang terkait sebagai berikut:
1.
Bagi guru
Sebagai pelaksana dan pengembang kegiatan pembelajaran, guru
hendaknya
berusaha
mengajari
fisika
sesuai
dengan
perkembangan
kemampuan berpikir logis siswa. Ketika pembelajaran fisika, guru hendaknya
memberi contoh/fenomena yang konkret terlebih dahulu, supaya siswa mudah
mengkontruksi pikirannya dan mudah berpikir abstrak. Sebelum memulai
pembelajaran, guru menggali pengetahuan awal siswa dengan memberi
pertanyaan konsep. Hal ini digunakan untuk mengetahui kesulitan siswa
mempelajari fisika. Jika pembelajaran dimulai dengan pemahaman konsep dan
memberikan pertanyaan konsep, akan mengurangi kesan bahwa fisika
Uswatun Khasanah, 2013
Profil Kemampuan Berpikir Logis Dan Pemahaman Konsep Pemantulan Cahaya Pada Siswa Sekolah
Menengah Pertama Kelas VIII
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
95
membosankan dan sulit. Metode pembelajaran yang digunakan guru
hendaknya disesuaikan dengan konsep yang akan disampaikan, pemetaan
konsep, demonstrasi, atau jembatan penghubung (bridging analogi) hendaknya
digunakan untuk memudahkan siswa meemahami konsep.
2. Bagi penelitian lain
Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan yang diperoleh dalam
penelitian ini, diajukan beberapa saran yang bermanfaat di dalam upaya
memperbaiki instrumen TOLT modifikasi dan three-tier test.
Saran untuk instrumen TOLT modifikasi yaitu pembuatan soal TOLT
modifikasi lebih baik tidak hanya mencakup materi pemantulan cahaya, tetapi
juga bisa mencakup materi fisika lainnya yang lebih sesuai dengan indikator
kemampuan berpikir logis.
Saran untuk memperbaiki instrumen three-tier test yaitu: pertama, tes
ulangan harian maupun ujian sekolah sebaiknya memasukkan soal-soal
pemahaman konsep. Soal-soal pemahaman konsep mengajak siswa untuk
menganalisis dan memahami konsep dengan benar. Disamping itu juga, soal
bentuk three-tier test ini dapat mengurangi kebiasaan siswa menghafal
pelajaran fisika. Fisika harus dipahami bukan untuk dihafal.
Kedua, penelitian ini dilakukan pada populasi terbatas dan jangka waktu
yang terbatas. Oleh karena itu, masih perlu dilakukan penelitian sejenis dengan
variasi populasi yang lebih luas serta jangka waktu yang lebih lama, dan untuk
konsep fisika yang lainnya (mekanika, termal, optik dan magnet).
Uswatun Khasanah, 2013
Profil Kemampuan Berpikir Logis Dan Pemahaman Konsep Pemantulan Cahaya Pada Siswa Sekolah
Menengah Pertama Kelas VIII
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu