S PLS 1100787 Chapter1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap anak yang dilahirkan telah dibekali berbagai potensi, termasuk
potensi kreativitas. Potensi tersebut tidak akan berkembang dengan baik tanpa
adanya lingkungan yang kondusif dan bantuan dari orang dewasa di sekitarnya.
Agar potensi kreativitas bisa berkembang diperlukan stimulasi yang tepat dari
lingkungan dan dukungan dari faktor orang tua, guru dan lingkungan sekitar.
Perkembangan potensi dipengaruhi oleh aktivitas dengan ide yang kreatif,
Hal ini penting karena ide kreatif didukung oleh kemampuan berfikir untuk
mengembangkan potensi anak. Karena rasa ingin tahu dan keinginan untuk
mempelajari sesuatu merupakan karunia Allah yang dimiliki oleh setiap anak.
Mulyasa (2012, hlm. 93), menjelaskan bahwa secara alami anak memiliki
kemampuan untuk mempelajari sesuatu menurut caranya sendiri.
Dunia pendidikan menyediakan SDM (Sumber daya manusia) yang dapat
mengembangkan potensi anak, pendidikan merupakan salah satu upaya dalam
meningkatkan potensi, dengan demikian pendidikan merupakan upaya untuk
mewujudkan tujuan Pendidikan Nasional. Secara spesifik tujuan Pembangunan
Nasional pada sektor pendidikan dinyatakan dalam Undang-Undang RI No. 20
tahun 2003 BAB II pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Pendidikan Nasional Berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif
mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
Pendidikan sebagai salah satu cara untuk mengembangkan potensi sesuai
dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional sebagai bentuk penjabaran pasal 31 UUD 1945 tersebut maka
pengembangan

potensi

dapat

dilakukan

melalui berbagai jenis

dan


Cindy Permatasari Surya, 2015
UPAYA TUTOR D ALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PROGRAM “TAMAN
BERMAIN ED UKATIF ANAK”D I KAMPUNG KREATIF D AGO POJOK KOTA BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

1

alur

2

pendidikan, yang terdapat tiga jalur pendidikan yaitu: jalur pendidikan formal,
pendidikan non formal dan pendidikan in formal.
Jalur

pendidikan

non


formal sifatnya

fleksibel (Flexsibility System)

dibandingkan jalur pendidikan formal. Dalam hal ini Sudjana (2001, hlm. 22)
menyatakan bahwa:
“Pendidikan Luar Sekolah sebagai subsistem nilai dari Pendidikan Nasional
mempunyai nilai yang berbeda dengan pendidikan sekolah. Pendidikan Luar
Sekolah bersifat fleksibel dilihat dari segi tujuan, waktu, isi program, proses
belajar mengajar, dan pengendalian program, ”.
Sasaran dari Pendidikan Luar Sekolah yaitu anak sampai orang dewasa.
Pendidikan pada anak mengacu pada teori pedagogik. Menurut Syaripudin (2012,
hlm. 3 dan 7) bahwa “Pedagogik adalah ilmu pendidikan anak atau ilmu mendidik
anak, tetapi di dalam literature, juga ditemukan ada pendidik dan ahli ilmu
pendidikan yang menyatakan bahwa pedagogik adalah ilmu pendidikan atau ilmu
mendidik”.
Pedagogik tidak hanya berkutat pada ilmu dan seni mengajar, melainkan ada
hubungannya dengan pembentukan generasi baru, yaitu pengaruh pendidikan
sebagai sistem yang bermuara pada pengembangan individu atau peserta didik.
Tutor


harus

mampu

mengembangkan

keterampilan,

pembelajaran,

dan

mengembangkan daya kreativitas anak melalui bermain. Sebagaimana yang
diungkapkan Mulyasa (2012,
kreativitas

anak

diperlukan


hlm.

92-93),

adanya

bahwa dalam mengembangkan

program–program

permainan

dan

pembelajaran yang dapat memelihara dan mengembangkan potensi kreativitas
anak. Hal ini didasarkan pada beberapa alasan sebagai berikut:
1. Kreativitas merupakan manifestasi setiap individu. Dengan berkreasi
orang dapat mengaktualisasikan dirinya, dan sebagaimana dikembangkan
Maslow dengan teori kebutuhannya yang sangat terkenal; aktualisasi diri

merupakan kebutuhan pokok pada tingkat tertinggi dalam hidup manusia.
2. Kreativitas merupakan kemampuan untuk mencari berbagai macam
kemungkinan dalam menyelesaikan suatu masalah, sebagai bentuk
pemikiran yang sampai sekarang belum mendapat perhatian.
3. Kegiatan kreatif tidak hanya bermanfaat bagi perkembangan pribadi dan
lingkungannya, tetapi dapat memberikan kepuasan kepada anak.
Kepuasan inilah yang akan mendorong mereka untuk melakukan setiap
kegiatan dengan lebih baik dan bermakna.

Cindy Permatasari Surya, 2015
UPAYA TUTOR D ALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PROGRAM “TAMAN
BERMAIN ED UKATIF ANAK”D I KAMPUNG KREATIF D AGO POJOK KOTA BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3

4. Kegiatan kreatif dapat menghasilkan para seniman, dan ilmuwan, karena
faktor kepuasan yang dikembangkan dari kegiatan kreatif ini akan
mendorong mereka untuk menjadi seseorang yang lebih baik.
5. Kreativitas memungkinkan setiap anak usia dapat mengembangkan

berbagai potensi dan kualitas pribadinya. Kreativitas ini dapat
menghasilkan ide–ide baru, peneman baru, dan teknologi baru. Untuk itu,
sikap, pemikiran, dan perilaku kreatif harus dipupuk sejak dini.
Pengembangan

kreativitas

dapat

dilakukan

melalui kegiatan

bermain.

Kegiatan bermain bisa dalam berbagai bentuk, ada permainan outdoor/ indoor.
Bermain outdoor seperti yang dilakukan oleh PKBM TABOO, PKBM TABOO
menyediakan tempat bermain untuk anak serta disediakan fasilitas permainan
kreatif, permainan tersebut merupakan salah satu program yang dibentuk PKBM
TABOO


yaitu Taman Bermain Edukatif Anak. Mulyasa (2012, hlm.167)

mengemukakan bahwa “Bermain sebagai pendekatan pembelajaran hendaknya
disesuaikan dengan perkembangan usia dini dan kemampuan anak didik, yang
secara berangsur-angsur perlu dikembangkan dari bermain sambil belajar (unsur
bermainnya lebih dominan) menjadi belajar sambil bermain (unsur belajar lebih
dominan)”. Merujuk pada definisi tersebut, ketika anak bermain, orangtua
maupun tutor perlu memperhatikan kematangan dan tahap perkembangan anak
didik, kelengkapan alat bermain atau alat bantu, metode yang digunakan, waktu
dan tempat serta teman bermain.
Taman Bermain Edukatif Anak berfungsi untuk mengembangkan kreativitas
anak. Di Taman Bermain Edukatif Anak, anak mempelajari cara bekerja sama dan
menghargai sesama. Dengan bekerja sama dan menghargai sesama merupakan
upaya pengembangan dari aspek perkembangan anak untuk bisa tumbuh dengan
baik. Salah satu pendukung dalam perkembangan anak adalah fasilitas bermain
anak-anak yang berada di lingkungan sekitar anak, seperti taman bermain, arena
mini adventure, jungkitan, ayunan, dan rumah-rumahan.
Taman Bermain Edukatif Anak merupakan salah satu program yang ada di
kampung kreatif yang telah terlaksana sejak tahun 2003. Program Taman Bermain

Edukatif Anak merupakan seni bermain untuk anak yang menggunakan metode
pembelajaran pendidikan kreatif anak–anak. Tujuan program ini untuk membagi
ruang–ruang tempat bermain dan untuk meningkatkan daya kreativitas dan
Cindy Permatasari Surya, 2015
UPAYA TUTOR D ALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PROGRAM “TAMAN
BERMAIN ED UKATIF ANAK”D I KAMPUNG KREATIF D AGO POJOK KOTA BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

4

imajinasi anak. Kegiatan bermain di kampung kreatif tidak hanya memanfaatkan
di satu lokasi, akan tetapi memanfaatkan lahan–lahan kosong yang ada di
Kampung Dago Pojok. Lahan–lahan yang digunakan untuk sarana belajar dan
bermain anak yaitu kampung, lapangan, gang panjang/pendek, dinding tembok
rumah warga, dan viber.
Taman Bermain Edukatif Anak ini merupakan salah satu program di PKBM
TABOO. Pkbm ini selain menyelenggarakan program tersebut menyelenggarakan
juga

program


eksperimen

kreatif,

dan

program-pogram

dengan

sasaran

masyarakat. PKBM ini merupakan salah satu lembaga pendidikan non formal
yang

membantu

masyarakat


Kampung

Dago

Pojok

dalam mendapatkan

pendidikan. Berdirinya lembaga ini berdasarkan permasalahan dan potensi yang
ada di masyarakat. Pada awalnya hanya sebuah komunitas yang didirikan oleh 3
orang, namun pendiri komunitas tersebut mempunyai keinginan untuk mendirikan
sebuah lembaga yang memiliki legalitas sehingga pendiri berinisiatif membuat
sebuah PKBM yang bertujuan untuk membuat peserta didik menjadi lebih kreatif
dan berkembang dengan menumbuhkan rasa ingin belajar pada masyarakat.
Program Taman Bermain Edukatif Anak, mengarahkan anak untuk bersikap
aktif dan kreatif. Seni bermain pada program ini lebih mengembangkan pada
aspek gerak tubuh dan olah tubuh anak yang didukung dengan menggunakan
media seni. Pada program Taman Bermain Edukatif Anak, media seni yang
digunakan merupakan hasil dari eksperimen kreatif yang dilakukan oleh PKBM
TABOO.
Fakta lain yang ditemukan di PKBM TABOO, tujuan didirikannya program
Taman Bermain Edukatif Anak didasarkan pada teori seni rupa yang menjelaskan
mengenai ruang waktu yang tidak terbatas. Anak bermain tanpa ada sekat karena
dengan adanya dinding dalam sebuah ruangan dapat menjadi musuh dalam proses
bermain anak. Dilihat dari banyaknya anak yang bermain di Kampung Kreatif
yang belum terfasilitasi maka pihak pengelola membuat program Taman Bermain
Edukatif Anak agar anak lebih bisa bermain secara bebas dan terfasilitasi.
Pengelola

berinisiatif

menciptakan

suasana

belajar

yang

menerapkan

metode pembelajaran melalui seni bermain anak dalam program Taman Bermain
Edukatif Anak guna menciptakan suasana pembelajaran yang menarik dan kreatif
Cindy Permatasari Surya, 2015
UPAYA TUTOR D ALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PROGRAM “TAMAN
BERMAIN ED UKATIF ANAK”D I KAMPUNG KREATIF D AGO POJOK KOTA BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

5

untuk anak. Melihat sedikitnya lahan yang dapat dimanfaatkan anak untuk
bermain maka pengelola memanfaatkan lahan sempit yang ada disekitar PKBM
TABOO untuk dijadikan Taman Bermain Edukatif Anak.
Dengan adanya temuan di atas peneliti tertarik melakukan penelitian untuk
mengetahui upaya yang dilakukan pengelola dalam mengembangkan program,
memanfaatkan lingkungan sebagai media, dan bentuk-bentuk kreativitas untuk
mengembangkan kreativitas anak.
B. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang berhasil diidentifikasi dari hasil dilapangan
sebagai berikut :
1. Pada tahun 2003 program Taman Bermain Edukatif Anak mulai dibentuk,
program ini dilakukan untuk mengembangkan kreativitas anak melalui
bermain kreatif dan menciptakan karya seni/ eksperimen kreatif guna
melatih kerja sama dengan teman, serta memanfaatkan kampung untuk
dijadikan sarana belajar.
2. Kegiatan bermain anak dilakukan melalui pemanfaatan lahan/ halaman
melalui permainan animal educations, mural (seni rupa dinding), dan
pembuatan benda-benda seni dengan memanfaatkan barang bekas. Program
ini semakin memberikan kesempatan pada anak untuk memiliki tempat
bermain yang semakin terbuka dan luas dalam mengembangkan kreativitas.
3. Melalui proses kegiatan Taman Bermain Edukatif Anak, tutor merancang
pola-pola

permainan

dan

bahan-bahan

permainannya untuk

dijadikan

percobaan oleh anak. Pola-pola permainannya seperti membuat boneka
rokrak, patung, monument telapak tangan, lampion, keramik, dll.
4. Adanya

kegiatan

Taman

Bermain

Edukatif

Anak,

anak

bisa

mengaplikasikan dari apa yang mereka dapat di Taman Bermain Edukatif
Anak. Terdapat perubahan perilaku anak/ kreativitas anak yang ditunjukan
dengan keberanian bereksperimen dan membuat permainan-permainan di
rumahnya, serta saat ini anak memanfaatkan lahan kosong di rumahnya
untuk dijadikan sarana bermain.
Berdasarkan hasil identifikasi masalah di atas, dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut: “Bagaimana upaya tutor dalam mengembangkan kreativitas
Cindy Permatasari Surya, 2015
UPAYA TUTOR D ALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PROGRAM “TAMAN
BERMAIN ED UKATIF ANAK”D I KAMPUNG KREATIF D AGO POJOK KOTA BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

6

melalui program “Taman Bermain Edukatif Anak” di Kampung Kreatif Dago
Pojok”. Dari rumusan masalah di atas, selanjutnya disusun pertanyaan sebagai
berikut:
1. Bagaimana

upaya pengelola PKBM TABOO

dalam mengembangkan

program untuk membangun kreativitas anak di Taman Bermain Edukatif
Anak ?
2. Bagaimana

upaya

pengelola

PKBM

TABOO

dalam

memanfaatkan

lingkungan sebagai media dalam mengembangkan kreativitas anak ?
3. Bagaimana

bentuk-bentuk

kreativitas

yang

dibuat

tutor

dalam

mengembangkan kreativitas anak ?
C. Tujuan penelitian
Dalam setiap penelitian yang dilakukan memiliki tujuan yang jelas dan
terarah, jadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis :
1. Upaya

pengelola

dalam mengembangkan

program

untuk

membangun

kreativitas anak di Taman Bermain Edukatif Anak.
2. Upaya pengelola dalam memanfaatkan lingkungan sebagai media dalam
mengembangkan kreativitas anak.
3. Upaya

tutor

dalam

membuat

bentuk-bentuk

kreativitas

dalam

mengembangkan kreativitas anak.
D. Manfaat penelitian
Berdasarkan hasil analis diharapkan nantinya dapat diperoleh manfaat baik
secara praktis maupun secara akademis.
1. Dari segi akademis, diharapkan dari hasil penelitian ini menjadi media
untuk mengaplikasikan berbagai teori–teori yang telah dipelajari, sehingga
selain

berguna

dalam

mengembangkan

memberikan pengalaman bagi penulis,

pemahaman,

penalaran

dan

juga bagi pengembangan ilmu

pengetahuan khususnya ilmu di bidang seni kreativitas untuk anak.
2. Dari segi praktis, diharapkan dari hasil penelitian ini dapat digunakan
sebagai salah satu bahan atau kerangka acuan bagi pihak PKBM dalam
meningkatkan kualitas di lembaga.
E. Stuktur organisasi

Cindy Permatasari Surya, 2015
UPAYA TUTOR D ALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PROGRAM “TAMAN
BERMAIN ED UKATIF ANAK”D I KAMPUNG KREATIF D AGO POJOK KOTA BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

7

Sistematika yang digunakan dalam penulisan skripsi ini mengacu ke dalam
pedoman penulisan karya ilmiah, sebagai berikut:
1. Bab I Pendahuluan berisi latar belakang dilakukannya penelitian, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
2. Bab II menjelaskan tentang kajian teori (Studi pustaka) yang mendukung
terhadap

tema

permasalahan

penelitian, yaitu

tujuan

tentang

teori

persepsi yang didalamnya memaparkan pendapat para ahli.
3. Bab III yang terdiri dari metode penelitian dan teknik pengumpulan data.
Yang akan membahas tentang desain penelitian, partisipan dan tempat
penelitian, pengumpulan data, analisis data, dan isu etik.
4. Bab IV Temuan dan Pembahasan yaitu temuan penelitian berdasarkan hasil
pengolahan dan analisis data dengan berbagai kemungkinan bentuknya
sesuai dengan urutan rumusan permasalahan penelitian, dan pembahasan
temuan

penelitian

untuk

menjawab

pertanyaan

penelitian

yang

telah

dirumuskan sebelumnya.
5. Bab V Simpulan, implikasi dan rekomendasi, Bab ini berisi simpulan,
implikasi, dan rekomendasi, yang menyajikan penafsiran dan pemaknaan
peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian sekaligus mengajukan halhal penting yang dapat dimanfaatkan dari hasil penelitian tersebut.

Cindy Permatasari Surya, 2015
UPAYA TUTOR D ALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PROGRAM “TAMAN
BERMAIN ED UKATIF ANAK”D I KAMPUNG KREATIF D AGO POJOK KOTA BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu