Slide PSI 303 Kuliah XIII Self Report Personality Inventories

(1)

Self-Report Personality

Inventories

Kuliah 13 PD I


(2)

Pengantar

Personality test : instrument yang digunakan untuk mengukur emosi,

motivasi, hubungan interpersonal, dan sikap dari seorang individu.

Self report personality inventories ialah data-data yang diperoleh dari individu secara individual

Bentuknya : paper-pencil dan kuesioner

Diberikan : secara kelompok, tapi dapat juga diberikan sec individual.


(3)

Pendekatan dalam Inventories

Ada beberapa cara/prosedur yang

digunakan untuk membuat personality inventories, yi:

1. Content-related procedures Logis dan memiliki alasan

2. Empirical criterion keying

3. Factor analysis Data Reduction Methods


(4)

Content-Related Procedures

Bentuk tes ini merupakan kumpulan informasi yang diambil dari berbagai literatur psikiatri, yi berupa simptom neurosis dan pre neurotic.

Dari informasi tsb dibuatkan pertanyaan-pertanyaan yang mengarah pada hal tsb.

Jawaban yg diberikan dapat dianggap sebagai suatu indeks dari kehadiran atau kealpaan suatu masalah ttt atau pl yg


(5)

Dapat dilihat jelas bahwa konstruksi tes/item tes berkaitan dengan tema-tema yang sudah

ditentukan oleh Woodworth, yi ilmu psikiatri. Pemilihan item menggunakan teknik statistik Hal ini yang disebut sebagai content-related

Misal: ingin membuat tes yang bertujuan identifikasi anoreksia.

Logis item dibuat berdasarkan definisi dari anorexia, pengalaman individual


(6)

Keuntungan dan Kerugian

Content-Related

Keuntungan :

1. Metode yang digunakan sederhana dan langsung

2. Instrumennya ekonomis dan jelas

Kerugian :

1. Memberi kesempatan bagi testee untuk memanipulasi hasil tes

2. Tidak memiliki metode untuk mencegah respon bias.


(7)

Empirical Criterion Keying

Criterion group: suatu kelp yang berisi testee

yang memiliki karakteristik yang sama sehingga jawaban mrk dpt dijadikan standard jawaban. Empirical criterion keying ialah : merujuk pada

perkembangan kunci jawaban yang dapat membedakan kelp2 tertentu.

Prosedur ini melibatkan seleksi item yg akan

digunakan dalam tes dan memberi bobot pada respon jawaban

Jawaban2/respon atas pertanyaan dlm kuesioner dijadikan diagnosa


(8)

Contoh-contoh tes

Empirical-Criterion Keying

1. MMPI

2. California Psychological Inventory 3. Personality Inventory for children


(9)

Faktor Analisa dalam

Pengembangan Tes

FA digunakan untuk membuat klasifikasi yang sistematik dari elemen2

kepribadian.

Teknik ini dapat digunakan untuk melihat kategori fenomena perilaku yang muncul dari tes yang dikerjakan oleh individu karena nanti akan terlihat bentuk yang konsisten


(10)

Contoh-contoh tes

Faktor Analisa

1. Guildford Zimmerman Temperament Survey

2. 16 PF


(11)

Teori Kepribadian dalam

Pengembagan Tes

Ialah : pembuatan alat tes kepribadian yang berdasarkan teori-teori

kepribadian

Biasanya digunakan dalam situasi klinis

Contoh tes-tesnya : 1. EPPS


(12)

Test-Taking Attitude dan

Respon bias

Dalam mengerjakan tes-tes tsb, sangat riskan terjadinya bias respon individu ingin dilihat baik maka memilih jawaban-jawaban yg menurut norma baik

Hal ini disebut faking good.

Namun juga, ada sebagian yang ingin dilihat “bermasalah”, terjadi pada

kriminal2 agar tidak masuk penjara!

Motivasi memilih item2 yg unfav adalah minta simpati, cari perhatian dan


(13)

Selain itu, alasan para testee memilih

jawaban yg baik adalah adanya persepsi testee mengenai harapan tester,

keinginan untuk melindungi image dirinya, dan adanya keinginan untuk

menyenangkan/membuat frustrasi tester.

Kedua hal di atas mengindikasikan

sedikitnya insight pada orang2 tsb untuk menampilkan hal terbaik dan sebenarnya dari dirinya sendiri.


(14)

Ada beberapa cara untuk menghindari faking : 1. Item2 tes harus dibuat netral sec sosial wlpn

low valid tp dapat dibantu dengan

mendorong/memotivasi tester untuk menjawab jujur

2. Membuat skala spesial dengan cara seleksi item yg sebelumnya sudah dinilai oleh ekspert. Item2 tsb adalah item2 yg diasumsikan memiliki nilai sosial yg tinggi dan rendah.


(1)

Faktor Analisa dalam

Pengembangan Tes

FA digunakan untuk membuat klasifikasi yang sistematik dari elemen2

kepribadian.

Teknik ini dapat digunakan untuk melihat kategori fenomena perilaku yang muncul dari tes yang dikerjakan oleh individu karena nanti akan terlihat bentuk yang konsisten


(2)

Contoh-contoh tes

Faktor Analisa

1. Guildford Zimmerman Temperament Survey

2. 16 PF


(3)

Teori Kepribadian dalam

Pengembagan Tes

Ialah : pembuatan alat tes kepribadian yang berdasarkan teori-teori

kepribadian

Biasanya digunakan dalam situasi klinis

Contoh tes-tesnya : 1. EPPS


(4)

Test-Taking Attitude dan

Respon bias

Dalam mengerjakan tes-tes tsb, sangat riskan terjadinya bias respon individu ingin dilihat baik maka memilih jawaban-jawaban yg menurut norma baik

Hal ini disebut faking good.

Namun juga, ada sebagian yang ingin

dilihat “bermasalah”, terjadi pada

kriminal2 agar tidak masuk penjara!

Motivasi memilih item2 yg unfav adalah minta simpati, cari perhatian dan


(5)

Selain itu, alasan para testee memilih

jawaban yg baik adalah adanya persepsi testee mengenai harapan tester,

keinginan untuk melindungi image dirinya, dan adanya keinginan untuk

menyenangkan/membuat frustrasi tester.

Kedua hal di atas mengindikasikan

sedikitnya insight pada orang2 tsb untuk menampilkan hal terbaik dan sebenarnya dari dirinya sendiri.


(6)

Ada beberapa cara untuk menghindari faking : 1. Item2 tes harus dibuat netral sec sosial wlpn

low valid tp dapat dibantu dengan

mendorong/memotivasi tester untuk menjawab jujur

2. Membuat skala spesial dengan cara seleksi item yg sebelumnya sudah dinilai oleh ekspert. Item2 tsb adalah item2 yg diasumsikan memiliki nilai sosial yg tinggi dan rendah.