PROFIL PWK 2013 GABUNG LENGKAP tanpa P Sulih
ISI
“Menjadi lembaga pemeriksa keuangan negara yang
kredibel dengan menjunjung tinggi nilai-nilai dasar
untuk berperan aktif dalam mendorong terwujudnya
tata kelola keuangan negara yang akuntabel dan
transparan”
ISI
Memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara;
Memberikan pendapat untuk meningkatkan mutu pengelolaan dan tanggung jawab keuangan
negara;
Berperan aktif dalam menemukan dan mencegah segala bentuk penyalahgunaan dan
penyelewengan keuangan negara.
Sambutan Kepala Perwakilan
Assalamu’alaikum wr. wb.
Pertama-tama, kami panjatkan puji dan syukur ke hadirat
Allah SWT karena atas izin dan karunia-Nya, buku Profil
Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia
Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2013
dapat diterbitkan.
Buku ini merangkum berbagai capaian dan kegiatan yang
dilakukan BPK RI Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara
Barat selama tahun 2013, diantaranya adalah capaian IKU
2012 yang telah mencapai skor 91,58%.
Salah satu kegiatan penting di tahun 2013 adalah
Penandatanganan Pakta Integritas yang dilakukan secara
serantak oleh seluruh pegawai BPK Perwakilan Provinsi
Nusa Tenggara Barat.
Terkait dengan kinerja yang telah kami capai pada tahun 2013, kami mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang berperan dalam pencapaian tersebut.
Semoga Allah SWT senantiasa membimbing setiap langkah-langkah kita dalam mewujudkan
BPK RI yang menjunjung tinggi Independensi, Integritas, dan Profesionalisme.
Wassalamu’alaikum wr. wb.
Mataram, Maret 2013
Kepala Perwakilan,
Eldy Mustafa, S.H., M.H.
NIP 195609181986021001
ii
Daftar Isi
Visi dan Misi BPK ........................................................................................................................... i
Sambutan Kepala Perwakilan ....................................................................................................... ii
Daftar Isi .......................................................................................................................................... iii
A. Gambaran Umum
Sejarah BPK RI ........................................................................................................................... 02
Sejarah BPK RI Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat ....................................................... 04
Struktur Organisasi BPK RI Periode 2009 – 2014 ...................................................................... 06
Struktur Organisasi BPK RI Perwakilan Provinsi NTB Per 31 Desember 2013 ......................... 07
B. Sekilas Kinerja 2013
Nilai Dasar................................................................................................................................... 09
Tujuan Strategis .......................................................................................................................... 09
Indeks Kinerja Utama (IKU) ........................................................................................................ 10
Kegiatan Pemeriksaan ................................................................................................................ 11
Opini Pemeriksaan ...................................................................................................................... 12
Monitoring Pemeriksaan Tahun 2013 ......................................................................................... 13
Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Semester II 2013 ............................................. 16
Kinerja Keuangan ....................................................................................................................... 17
C. Sumber Daya Perwakilan
Sumber Daya Manusia ............................................................................................................... 23
Sumber Daya Keuangan dan BMN............................................................................................. 26
D. Entitas Pemeriksaan
Peta Pembagian Wilayah Pemeriksaan ..................................................................................... 28
Provinsi Nusa Tenggara Barat .................................................................................................... 29
Kota Mataram.............................................................................................................................. 31
Kabupaten Lombok Barat ........................................................................................................... 33
Kabupaten Lombok Tengah........................................................................................................ 36
Kabupaten Lombok Timur........................................................................................................... 39
Kabupaten Lombok Utara ........................................................................................................... 42
Kabupaten Sumbawa .................................................................................................................. 44
Kabupaten Sumbawa Barat ........................................................................................................ 46
Kabupaten Dompu ...................................................................................................................... 48
Kabupaten Bima.......................................................................................................................... 51
Kota Bima.................................................................................................................................... 53
E. Galeri 2013................................................................................................................................ 56
iii
Gambaran umum
Sejarah BPK RI
Sejak dikeluarkannya Dekrit Presiden RI pada
tanggal 5 Juli 1959 yang menyatakan kembali ke
UUD 1945, maka sesuai ketentuan UUD 1945
pasal 23 ayat 5, nama Dewan Pengawas
Keuangan kembali menjadi Badan Pemeriksa
Keuangan. Pada masa ini, baik Pemerintah
maupun BPK berusaha sekuatnya untuk
mewujudkan Undang-undang tentang BPK
sesuai dengan amanat UUD 1945 pasal 23 ayat
5. Sementara itu telah dikeluarkan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang Undang (Perpu)
No. 7 Tahun 1963 dan Perpu No. 6 Tahun 1964
tentang BPK Gaya Baru.
BPK sendiri telah berusaha membahas Perpu
No. 6 Tahun 1964 untuk menjadikannya sebagai
Undang-undang, yaitu dengan menyusun konsep
Rancangan Undang-undang tentang Badan
Pemeriksa Keuangan, yang kemudian oleh
Pemerintah diajukan kepada DPR. RUU tersebut
selanjutnya disetujui dan disahkan menjadi
Undang-undang No. 17 Tahun 1965 tentang
Penetapan Perpu No. 6 Tahun 1964, tentang
Pembentukan Badan Pemeriksa Keuangan.
Dengan demikian, BPK berubah menjadi BPK
Gaya
Baru
yang
berada
di
bawah
Presiden/Pemimpin Besar Revolusi. Namun
kemudian dengan ketetapan MPRS No.
X/MPRS/1966,
tanggal
5
juli
1966,
kedudukannya dikembalikan pada posisi dan
fungsinya sesuai dengan yang diatur dalam UUD
1945.
Badan Pemeriksa Keuangan Republik
Indonesia (BPK RI) berdiri pada tanggal 1
Januari 1947, dengan kedudukan sementara di
Kota Magelang. Pendirian BPK RI tersebut
berdasarkan pada Surat Penetapan Pemerintah
No.11/OEM tanggal 28 Desember 1946 tentang
pembentukan Badan Pemeriksa Keuangan.
Pada awal berdirinya, BPK RI hanya mempunyai
9 orang pegawai dengan ketua R. Soerasno.
Melalui Penetapan Pemerintah No.6/1948
tanggal 6 Nopember 1948, tempat kedudukan
Badan Pemeriksa Keuangan dipindahkan dari
Magelang ke Yogyakarta dengan ketua R.
Kasirman.
Pada tahun 1973 dikeluarkan UU No. 5 Tahun
1973 tentang Badan Pemeriksa Keuangan, yang
mengganti dan mencabut UU No. 17 tahun 1965.
Amandemen ketiga UUD 1945 pada pasal 23E,
23F dan 23G, dan dikeluarkannya paket tiga
undang-undang tentang keuangan negara pada
tahun 2003 dan 2004 memberikan kewenangan
yang lebih kuat dan jelas kepada BPK. Hal
tersebut menjadi dasar disusunnya UU No. 15
Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa
Keuangan yang menggantikan UU No. 5 Tahun
1973. Dengan kedudukan dan wewenang
tersebut, BPK ikut mendorong penegakkan
transparansi dan akuntabilitas keuangan negara
yang lebih baik.
Dengan dibentuknya Negara Republik Indonesia
Serikat (RIS), dibentuk Dewan Pengawas
Keuangan
berdasarkan
Konstitusi
RIS.
Kemudian
berdirinya
Republik
Indonesia
berdasarkan Undang Undang Dasar Sementara
1950 (UUDS 1950), maka dibentuk Dewan
Pengawas Keuangan Republik Indonesia yang
merupakan gabungan dari Dewan Pengawas
Keuangan RIS di Bogor dan Badan Pemeriksa
Keuangan RI di Yogyakarta. Keadaan ini
berlangsung sampai dengan tahun 1959.
Dalam era Reformasi sekarang ini, Badan
Pemeriksa Keuangan telah mendapatkan
dukungan konstitusional dari MPR RI melalui
Sidang Tahunan Tahun 2002 yang memperkuat
kedudukan BPK RI sebagai lembaga pemeriksa
eksternal di bidang Keuangan Negara, yaitu
dengan dikeluarkannya TAP MPR RI No.
VI/MPR/2002 yang antara lain menegaskan
kembali kedudukan Badan Pemeriksa Keuangan
sebagai satu-satunya lembaga pemeriksa
eksternal keuangan negara dan peranannya
Kantor BPK RI di Magelang
2
perlu lebih dimantapkan sebagai lembaga yang
independen dan profesional.
Untuk lebih memantapkan tugas BPK RI, pada
tahun 2001 ketentuan yang mengatur BPK RI
dalam UUD 1945 telah diamandemen. Sebelum
amandemen, kedudukan BPK RI hanya diatur
dalam satu ayat yaitu Pasal 23 ayat (5).
Kemudian dalam Amandemen Ketiga UUD 1945
dikembangkan menjadi satu bab tersendiri (Bab
VIII A) dengan tiga pasal (23E, 23F, dan 23G)
dan tujuh ayat. Dalam rangka menunjang
tugasnya, BPK RI didukung dengan seperangkat
Undang-Undang di bidang Keuangan Negara,
yaitu;
UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara
UU No. 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara
UU No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan
Negara
UU No. 15 Tahun 2006 tentang Badan
Pemeriksa Keuangan
3
Sejarah BPK RI Perwakilan
Provinsi NTB
Mataram. Kantor tersebut merupakan kantor
sementara sembari menunggu selesainya
pembangunan gedung kantor baru yang
peletakan batu pertamanya dilakukan pada
tanggal 9 September 2009. Mulai 1 Januari 2011
secara definitif kegiatan BPK RI Perwakilan
Provinsi NTB telah dilaksanakan di gedung yang
beralamat di Jalan Udayana Nomor 22,
Kelurahan Karang Baru, Kecamatan Mataram
tersebut. Gedung kantor BPK RI Perwakilan
Provinsi NTB diresmikan oleh Ketua BPK RI,
Drs. Hadi Purnomo, Ak., pada tanggal 1
Desember 2011. Kantor ini terdiri dari dua
gedung yaitu, Gedung Utama di sebelah Barat
yang mempunyai fungsi sebagai ruang kerja
pegawai dan Gedung Penunjang di sebelah
timur yang mempunyai fungsi menunjang
kegiatan operasional kantor.
Kantor lama BPK RI Perwakilan Provinsi NTB
BPK merupakan satu-satunya lembaga yang
bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung
jawab keuangan negara yang dilakukan oleh
pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga
negara lainnya, Bank Indonesia, BUMN, Badan
Layanan Umum (BLU), BUMD, dan lembaga
atau badan lain yang mengelola keuangan
negara.
Untuk
memperlancar
tugas
dan
meningkatkan kualitas hasil pemeriksaan maka
sesuai amandemen ketiga Undang-Undang
Dasar 1945, Pasal 23G yang menyatakan
bahwa, “BPK-RI berkedudukan di ibukota negara
dan memiliki perwakilan di setiap provinsi”, dan
Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 serta
Undang-undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang
BPK Pasal 3 ayat (2) yang menyatakan bahwa,
“BPK memiliki perwakilan di setiap provinsi”,
dibentuklah kantor perwakilan BPK RI yang
berdiri disetiap wilayah provinsi di Indonesia.
Kantor Baru BPK RI Perwakilan Provinsi NTB
Gedung
Utama
memiliki
3
lantai
dengan
pembagian sebagai berikut:
1. Lantai 1 untuk Ruang Sub Bagian Hukum dan
Humas serta Ruang Sub Bagian Umum.
Perwakilan BPK RI di Mataram, Nusa
Tenggara Barat merupakan perwakilan BPK
yang ke-26 dan diresmikan pada tanggal 23
November 2007 oleh Wakil Ketua BPK (Alm.)
Bapak H. Abdullah Zainie, S.H. yang selanjutnya
berubah nama menjadi BPK RI Perwakilan
Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). BPK RI
Perwakilan
Provinsi
NTB
berawal
dari
Perwakilan IV BPK RI di Denpasar yang
membawahi wilayah pemeriksaan Provinsi Bali,
Provinsi NTB, Propinsi Nusa Tenggara Timur
(NTT), Provinsi Maluku, dan Provinsi Papua.
2. Lantai 2 untuk Ruang Kepala Perwakilan,
Ruang Kepala Sekretariat Perwakilan, Ruang
Sub Bagian Sekretariat Kepala Perwakilan,
Ruang Sub Bagian SDM dan Ruang Sub
Bagian Keuangan.
3. Lantai 3 untuk Ruang Kepala Sub Auditorat
NTB I dan II, serta Ruang Seksi NTB IA, IB,
IIA dan IIB.
Gedung Penunjang memiliki 3 lantai dengan
Kantor pertama Perwakilan BPK RI
Provinsi NTB adalah eks Gedung Kantor
Kehutanan milik Pemerintah Provinsi NTB
dengan status izin pinjam pakai yang
beralamatkan di Jalan Pejanggik Nomor 5
pembagian sebagai berikut:
1. Lantai 1 untuk ruang mushola, poliklinik,
kantin dan koperasi karyawan.
2. Lantai 2 untuk ruang arsip dan perpustakaan.
4
E. Gedung Kantor
3. Lantai 3 untuk ruang auditorium.
BPK RI Perwakilan Provinsi NTB ini
adalah salah satu unsur Pelaksana Badan
Pemeriksa Keuangan yang berada di bawah
Auditor Keuangan Negara VI (AKN VI) dan
bertanggung jawab kepada Anggota VI BPK RI.
Untuk wilayah kerjanya, Kantor Perwakilan ini
membagi 2 wilayah kerja yaitu Sub Auditorat
NTB I dan Sub Auditorat NTB II. Sub Auditorat
NTB I memiliki wilayah kerja yang terdiri dari
Pemerintah Provinsi NTB, Kabupaten Lombok
Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten
Lombok Timur, dan Kabupaten Sumbawa Barat,
sedangkan Sub Auditorat NTB II memiliki wilayah
kerja yang terdiri dari Kabupaten Dompu, Kota
Bima, Kabupaten Bima, Kabupaten Sumbawa,
dan Kota Mataram.
Gedung kantor BPK RI Perwakilan Provinsi
Nusa Tenggara Barat terletak di Jalan
Udayana Nomor 22, Kelurahan Karang Baru,
Kecamatan Mataram, dengan luas bangunan
5.354 meter persegi.
Berikut adalah sarana dan prasarana
yang dimiliki BPK RI Perwakilan Provinsi NTB
hingga 31 Desember 2012, yaitu:
Rumah Jabatan BPK RI Perwakilan Provinsi
NTB
A. Kendaraan Roda Dua dan Roda Empat,
dengan rincian:
1.
7 (tujuh) unit kendaraan roda empat.
2.
6 (enam) unit kendaraan roda dua.
B. Tanah
Luas tanah dan bangunan gedung kantor
BPK RI Perwakilan Provinsi NTB saat ini
seluas 3.584m2.
C. Inventaris Kantor saat ini berupa:
Rumah Jabatan Kepala Perwakilan BPK RI
Perwakilan Provinsi NTB
Peralatan kantor berupa scanner, lemari
penyimpanan, meja kerja, kursi kerja, kursi
dorong, lemari besi, filing cabinet, printer,
telepon,
faximile,
telephone
(PABX),
stabilizer, UPS, PC, Standard Level
Generator, LCD Projecd/infocus, sound
system.
D. Rumah Jabatan
Rumah Dinas BPK RI Perwakilan Provinsi
NTB adalah sebanyak 13 unit yang terdiri dari
1 unit rumah dinas jabatan Kepala Perwakilan
dan 12 unit rumah dinas jabatan eselon III
dan IV. Kompleks rumah dinas BPK RI
Perwakilan Provinsi NTB terletak di Jl. K.H.
Mansyur No. 5 Kelurahan Dasan Sari,
Kecamatan Ampenan, Kota Mataram-NTB.
5
Struktur Organisasi BPK RI
Periode 2009 - 2014
Ketua
Drs. Hadi Poernomo, Ak.
Wakil Ketua
Anggota I
Anggota II
Hasan Bisri, S.E
Dr. H. Moermahadi Soerja
Djanegara, S.E., Ak., M.M.
Drs. Taufiequrachman Ruki, S.H.
Anggota III
Anggota IV
Anggota V
Dr.Agung Firman Sampurna, SE. M.Si
Dr. Drs. Ali Masykur Musa, M.Si.
:
Drs. Sapto Amal Damandari, Ak.
Anggota VI
Anggota VII
Dr. H. Rizal Djalil
Bahrullah Akbar, B.Sc., Drs., SE., MBA.
6
Struktur Organisasi BPK RI Perwakilan Provinsi NTB
Per 31 Desember 2013
KEPALA PERWAKILAN
Eldy Mustafa, S.H., M.H.
KASETLAN
I Putu Wisudhantara, S.E., M.M.
KASUBAUD NTB I
-
KASUBAUD NTB II
Aris Asmono, S.E., Ak.
KASUBAG SDM
Shinta Lamria, S.E., M.Ak., Ak.
KASUBAG KEUANGAN
IGA Masningrat, S.H.
KASUBAG HUKUM HUMAS
Jayusman, S.H.
KASUBAG UMUM
Maula Rusindrawan, S.Kom., ENSA
KASUBAG SETKALAN
Dicky Dewarijanto, S.E., M.M.
7
SekilaS kinerja
2013
NILAI DASAR
Independensi
Kami menjunjung tinggi independensi, baik secara
kelembagaan, organisasi, maupun individu. Dalam semua
hal yang berkaitan dengan pekerjaan pemeriksaan, kami
bebas dalam sikap mental dan penampilan dari gangguan
privbadi, ekstern, dan/atau organisasi yang dapat
mempengaruhi independensi.
Integritas
Kami membangun nilai integritas dengan bersikap jujur,
obyektif, dan tegas dalam menerapkan prinsip, nilai, dan
keputusan.
Profesionalisme
Kami membangun nilai profesionalisme dengan
menerapkan prinsip kehati-hatian, ketelitian, dan
kecermatan, serta berpedoman kepada standar yang
berlaku.
TUJUAN STRATEGIS
1. Mendorong terwujudnya pengelolaan keuangan negara yang tertib,
taat pada peraturan perundangan, ekonomis, efisien, efektif,
transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa
keadilan dan kepatutan
2. Mewujudkan pemeriksaan yang bermutu untuk menghasilkan laporan
hasil pemeriksaan yang bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan
pemilik kepentingan
3. Mewujudkan birokrasi yang modern di BPK
9
INDIKATOR KINERJA UTAMA, TARGET DAN REALISASI KINERJA TAHUN 2013
Sasaran Strategis
1
2
3
4
5
6
7
Indikator Kinerja Utama
9
Realisasi
2013
2013
40%
56,49%
Meningkatkan Efektivitas Tindak
Lanjut Hasil Pemeriksaan
1.1
Persentase rekomendasi yang ditindaklanjuti
1.2
1
0
Meningkatkan Fungsi
Manajemen Pemeriksaan
2.1
Jumlah temuan berindikasi tindak pidana yang
disampaikan ke Ditama Binbangkum dan
disetujui untuk disampaikan ke APH
Jumlah LHP yang diterbitkan
33
33
2.2
Jumlah LHP Kinerja yang diterbitkan
3
3
2.3
Ketepatan waktu pelaksanaan pemeriksaan
100%
100%
2.4
Ketepatan waktu penyelesaian LHP
100%
100%
2.5
Pemenuhan quality assurance dalam
pemeriksaan
Jumlah usulan pendapat yang dimanfaatkan Dit.
EPP
Jumlah laporan pemantauan penyelesaian ganti
kerugian negara yang diterbitkan
Ketepatan waktu penyampaian laporan
pemantauan penyelesaian ganti kerugian
negara
Jam pelatihan per pegawai
100%
97%
1
1
22
22
100%
100%
40
72,43
85%
86,67%
2
2
Meningkatkan Mutu Pemberian
Pendapat
Meningkatkan Mutu
Pemantauan Penyelesaian
Ganti Kerugian Negara
3.1
Meningkatkan Mutu Pengelolaan
SDM di Lingkungan Perwakilan
5.1
Meningkatkan Komunikasi
dengan Stakeholders
6.1
Persentase pemeriksa yang memenuhi standar
jam pelatihan
Jumlah Media Workshop yang dilaksanakan
6.2
Rata-rata waktu penyelesaian juknis akses data
5 hari
4 hari
Meningkatkan Pemanfaatan TIK
di Lingkungan Perwakilan
7.1
Tingkat pemanfaatan aplikasi TIK
90%
93,04%
7.2
Persentasi entitas yang mentransfer data via
Agen Konsolidator (AK)
Persentase Instalasi Agen Konsolidator (AK)
54,54%
72,73%
54,54%
90,91%
4.1
4.2
5.2
7.3
8
Target
Meningkatkan Pemenuhan
Standar Sarana dan Prasarana
di Lingkungan Perwakilan
Meningkatkan Pemanfaatan
Anggaran di Lingkungan
Perwakilan
Jumlah
8.1
Persentase Pemenuhan Sarana dan Prasarana
Sesuai dengan Standar
90%
85,70%
9.1
Tingkat pemanfaatan anggaran
85%
91.,58%
16
10
Kegiatan Pemeriksaan
Kendaraan Bermotor (BBnKB) pada Pemerintah
Provinsi Nusa Tenggara Barat.
BPK RI Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara
Barat bertanggungjawab atas 11 entitas
pemeriksaan. Entitas Pemeriksaan tersebut
adalah :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Pemeriksaan Tahun 2013
Tahun Anggaran 2013, BPK RI Perwakilan
Provinsi Nusa Tenggara Barat melakukan
pemeriksaan
atas
Laporan
Keuangan
Pemerintah Daerah (LKPD) pada 11 Pemerintah
Daerah di Provinsi NTB. Pemeriksaan LKPD
Tahun 2013 diawali dengan pemeriksaan
pendahuluan
dan
pemantauan
atas
penyelesaian kerugian daerah yang dilakukan di
awal
tahun
2013.
Dilanjutkan
dengan
pemeriksaan
terinci
yang
seluruhnya
dilaksanakan pada Semester I 2013.
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat
Pemerintah Kota Mataram
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah
Pemerintah Kabupaten Lombok Utara
Pemerintah Kabupaten Lombok Timur
Pemerintah Kabupaten Sumbawa
Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat
Pemerintah Kabupaten Bima
Pemerintah Kota Bima
Pemerintah Kabupaten Dompu
Untuk pemeriksaan kinerja, pada tahun 2013
BPK RI Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara
Barat melaksanakan 3 pemeriksaan Kinerja,
yakni Pemeriksaan Kinerja Pengelolaan Pajak
Hotel, Restoran dan Reklame TA 2012 s.d
Semester I TA 2013 pada Pemerintah
Kabupaten
Lombok
Barat
di
Gerung,
Pemeriksaan Kinerja atas Efektifitas Audit dan
Reviu LK oleh Aparat pengawas Internal
Pemerintah (APIP) pada inspektorat Provinsi
Nusa Tenggara Barat, dan Pemeriksaan Kinerja
atas Efektifitas Audit dan Reviu LK oleh Aparat
pengawas Internal Pemerintah (APIP) pada
inspektorat Kota Bima.
Sekilas Pemeriksaan Tahun 2012
Selama tahun 2012, BPK RI Perwakilan Provinsi
Nusa Tenggara Barat melakukan pemeriksaan
atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
(LKPD) pada 11 entitas Pemeriksaan, 3
pemeriksaan Kinerja, dan 8 Pemeriksaan
dengan Tujuan Tertentu (PDTT). Pemeriksaan
atas LKPD dilaksanakan pada semester I,
kecuali
untuk
LKPD
Kabupaten
Bima
dikarenakan adanya musibah kebakaran yang
menghanguskan
Kantor
Pemerintahan
Kabupaten Bima.
Untuk pemeriksaan PDTT yang dilaksanakan
pada tahun 2013 adalah Pemeriksaan atas
Pertanggungjawaban
Penerimaan
dan
Pengeluaran Dana Bantuan Keuangan Partai
Politik TA 2012 pada Provinsi Nusa Tenggara
Barat, Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat,
Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Lombok
Timur, Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten
Sumbawa,
Kabupaten
Sumbawa
Barat,
Kabupaten Bima, dan Kota Bima. Pemeriksaan
atas Belanja Modal TA 2012 dan TA 2013 (s.d
31 Juli 2013) pada Pemerintah Provinsi NTB,
Kota Mataram, Kab. Lombok Barat, Kab. Lombok
Timur, Kab. Bima, Kab. Sumbawa dan Kab.
Sumbawa Barat, serta Pemeriksaan atas
Operasional RSUD TA 2012 dan TA 2013 (s.d
31 Agustus 2013) pada Pemerintah Kota
Mataram.
Pada semester II dilaksanakan pemeriksaan
dengan
tujuan
tertentu
(PDTT)
yakni
Pemeriksaan APBD pada Provinsi Nusa
Tenggara Barat, Kota Mataram, Kabupaten
Lombok Timur, Kabupaten Lombok Utara, Kota
Bima,
dan
Kabupaten
Dompu,
serta
Pemeriksaan atas Operasional BPR NTB-Bima,
dan Pemeriksaan atas Operasional BPR NTBLombok Tengah.
Pemeriksaan Kinerja yang dilaksanakan pada
Semster II adalah Pemeriksaan Kinerja
Pengelolaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
dalam menunjang Program Wajar Dikdas 9
Tahun (Kinerja Pendidikan) pada Kabupaten
Lombok Tengah, Kinerja Pendidikan pada
Kabupaten Dompu, dan Kinerja Pengelolaan
Pelayanan Rawat Inap dan Gawat Darurat pada
RSUD Bima TA 2011 dan Semester I 2012 pada
Kabupaten Bima.
Di luar jadwal pemeriksaan berdasarkan
Rencana Kerja Pemeriksaan (RKP) BPK RI
Perwakilan Provinsi NTB, pada tahun 2013 ini
sebagian pemeriksa juga diminta untuk ikut
melaksanakan pemeriksaan PDTT atas BUMD
(RKP AKN VI) di beberapa wilayah di Indonesia
Bagian Timur.
Di tahun 2012, BPK RI Perwakilan Provinsi NTB
telah melaksanakan pemeriksaan berbasis data
elektronik (e-audit) yakni pemeriksaan atas
Pelaksanaan APBD Khusus Penerimaan Pajak
Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama
11
Opini Pemeriksaan
Pada tahun 2013, terdapat 3 (tiga) entitas yang mendapat predikat WTP, yakni Pemerintah Provinsi
Nusa Tenggara Barat, Kabupaten Lombo Tengah, dan Kabupaten Sumbawa. Di tahun anggaran
2013 ini tidak ada entitas yang mendapat gelar TMP.
NO
ENTITAS
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Provinsi Nusa Tenggara Barat
Kota Mataram
Kabupaten Lombok Barat
Kabupaten Lombok Tengah
Kabupaten Lombok Utara
Kabupaten Lombok Timur
Kabupaten Sumbawa
Kabupaten Sumbawa Barat
Kabupaten Bima
Kota Bima
11
Kabupaten Dompu
LKPD T.A.
2011
WTP
WDP
WDP
WDP
WDP
WDP
WDP
WDP
WDP
WDP
OPINI
LKPD T.A.
2012
WTP
WDP
WDP
WTP DPP
WDP
WDP
WTP DPP
WDP
WDP
WDP
LKPD T.A.
2013
WTP
WDP
WDP
WTP
WDP
WDP
WTP
WDP
WDP
WDP
TMP
WDP
WDP
Opini T.A. 2013
27%
WTP
WDP
73%
12
Monitoring Kegiatan Pemeriksaan Tahun 2013
Kegiatan Pemeriksaan LKPD Tahun 2013
NO
OBYEK
PEMERIKSAAN
No/ Tgl
Penyampaian LKPD
1
LKPD TA 2012 Provinsi
NTB
2
Pendahuluan
Terinci
No/ Tgl Penyerahan LHP
ke DPRD dan KD
Mulai
Tanggal
Kembali
Tanggal
Mulai
Tanggal
Kembali
Tanggal
01/BASTLK/XIX.MTR/03/2013
25 Maret 2013
28-Jan-13
03-Mar-13
01-Apr-13
05-Mei-13
01/LHP/XIX.MTR/05/2013,
23 Mei 2013
LKPD TA 2012 Kota
Mataram
08/BASTLK/XIX.MTR/03/2013
28 Maret 2013
28-Jan-13
26-Feb-13
03-Apr-13
02-Mei-13
06/LHP/XIX.MTR/05/2013,
24 Mei 2013
3
LKPD TA 2012
Kabupaten Lombok
Barat
07/BASTLK/XIX.MTR/03/2013
28 Maret 2013
28-Jan-13
26-Feb-13
03-Apr-13
02-Mei-13
03/LHP/XIX.MTR/05/2013,
24 Mei 2013
4
LKPD TA 2012
Kabupaten Lombok
Tengah
02/BASTLK/XIX.MTR/03/2013
30 Maret 2013
28-Jan-13
26-Feb-13
03-Apr-13
02-Mei-13
07/LHP/XIX.MTR/05/2013,
24 Mei 2013
5
LKPD TA 2012
Kabupaten Lombok
Timur
03/BASTLK/XIX.MTR/03/2013
27 Maret 2013
28-Jan-13
26-Feb-13
03-Apr-13
02-Mei-13
04/LHP/XIX.MTR/05/2013,
24 Mei 2013
6
LKPD TA 2012
Kabupaten Lombok
Utara
09/BASTLK/XIX.MTR/03/2013
28 Maret 2013
28-Jan-13
26-Feb-13
03-Apr-13
02-Mei-13
02/LHP/XIX.MTR/05/2013,
24 Mei 2013
7
LKPD TA 2012
Kabupaten Sumbawa
06/BASTLK/XIX.MTR/03/2013
28 Maret 2013
28-Jan-13
26-Feb-13
03-Apr-13
02-Mei-13
05/LHP/XIX.MTR/05/2013,
24 Mei 2013
8
LKPD TA 2012
Sumbawa Barat
04/BASTLK/XIX.MTR/03/2013
27 Maret 2013
28-Jan-13
26-Feb-13
03-Apr-13
02-Mei-13
09/LHP/XIX.MTR/05/2013,
24 Mei 2013
9
LKPD TA 2012
Kabupaten Bima
05/BASTLK/XIX.MTR/03/2013
27 Maret 2013
28-Jan-13
26-Feb-13
03-Apr-13
02-Mei-13
08/LHP/XIX.MTR/05/2013,
24 Mei 2013
10
LKPD TA 2012 Kota
Bima
10/BASTLK/XIX.MTR/03/2013
28 Maret 2013
28-Jan-13
26-Feb-13
03-Apr-13
02-Mei-13
10/LHP/XIX.MTR/05/2013,
24 Mei 2013
11
LKPD TA 2012 Dompu
11/BASTLK/XIX.MTR/06/2013
11 Juni 2013
28-Jan-13
26-Feb-13
18-Juni-13
17-Juli-13
33/LHP/XIX.MTR/07/2013,
22 Juli 2013
13
Kegiatan Pemeriksaan Kinerja dan PDTT Tahun 2013
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
OBYEK PEMERIKSAAN
Pemeriksaan atas Kinerja
Pengelolaan Pajak Hotel,
Restoran, dan Reklame TA 2012
s.d. Semester I TA 2013 pada
Pemerintah Kabupaten Lombok
Barat di Gerung
Pemeriksaan atas Kinerja
Efektivitas Audit dan Reviu LK oleh
Aparat Pengawas Internal
Pemerintah (APIP) pada
Inspektorat Provinsi Nusa
Tenggara Barat di Mataram
Pemeriksaan atas Kinerja
Efektivitas Audit dan Reviu LK oleh
Aparat Pengawas Internal
Pemerintah (APIP) pada
Inspektorat Kota Bima di Raba
Pemeriksaan atas
Pertanggungjawaban Penerimaan
dan Pengeluaran Dana Bantuan
Keuangan Partai Politik TA 2012
pada Provinsi Nusa Tenggara
Barat
Pemeriksaan atas
Pertanggungjawaban Penerimaan
dan Pengeluaran Dana Bantuan
Keuangan Partai Politik TA 2012
pada Provinsi Kota Mataram
Pemeriksaan atas
Pertanggungjawaban Penerimaan
dan Pengeluaran Dana Bantuan
Keuangan Partai Politik TA 2012
pada Kabupaten Lombok Barat
Pemeriksaan atas
Pertanggungjawaban Penerimaan
dan Pengeluaran Dana Bantuan
Keuangan Partai Politik TA 2012
pada Kabupaten Lombok Tengah
Pemeriksaan atas
Pertanggungjawaban Penerimaan
dan Pengeluaran Dana Bantuan
Keuangan Partai Politik TA 2012
pada Kabupaten Lombok Timur
Pemeriksaan atas
Pertanggungjawaban Penerimaan
dan Pengeluaran Dana Bantuan
Keuangan Partai Politik TA 2012
pada Kabupaten Lombok Utara
Pemeriksaan atas
Pertanggungjawaban Penerimaan
dan Pengeluaran Dana Bantuan
Keuangan Partai Politik TA 2012
pada Kabupaten Sumbawa Barat
Jenis
Pemeriksaan
Pendahuluan
Terinci
No/ Tgl Penyerahan
LHP ke DPRD dan KD
Mulai
Tanggal
Kembali
Tanggal
Mulai
Tanggal
Kembali
Tanggal
Kinerja
01-Jul-13
25-Jul-13
16-Sep-13
25-Okt-13
42/LHP/XIX.MTR/12/2013
30 Desember 2013
Kinerja
19-Jun-13
13-Jul-13
17-Sep-13
4-Nov-13
40/LHP/XIX.MTR/12/2013
30 Desember 2013
Kinerja
19-Jun-13
13-Jul-13
18-Sep-13
27-Okt-13
41/LHP/XIX.MTR/12/2013
30 Desember 2013
06-Mei-13
11-Mei-13
23/LHP. BANPOL
/XIX.MTR/07/2013
22 juli 2013
PDTT
PDTT
03-Mei-13
08-Mei-13
PDTT
03-Mei-13
08-Mei-13
PDTT
03-Mei-13
08-Mei-13
PDTT
03-Mei-13
08-Mei-13
PDTT
03-Mei-13
08-Mei-13
PDTT
03-Mei-13
08-Mei-13
14
24/LHP. BANPOL
/XIX.MTR/07/2013
22 juli 2013
25/LHP. BANPOL
/XIX.MTR/07/2013
22 juli 2013
26/LHP. BANPOL
/XIX.MTR/07/2013
22 juli 2013
27/LHP. BANPOL
/XIX.MTR/07/2013
22 juli 2013
28/LHP. BANPOL
/XIX.MTR/07/2013
22 juli 2013
29/LHP. BANPOL
/XIX.MTR/07/2013
22 juli 2013
Pendahuluan
NO
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
OBYEK PEMERIKSAAN
Pemeriksaan atas
Pertanggungjawaban Penerimaan
dan Pengeluaran Dana Bantuan
Keuangan Partai Politik TA 2012
pada Kabupaten Sumbawa
Pemeriksaan atas
Pertanggungjawaban Penerimaan
dan Pengeluaran Dana Bantuan
Keuangan Partai Politik TA 2012
pada Kabupaten Bima
Pemeriksaan atas
Pertanggungjawaban Penerimaan
dan Pengeluaran Dana Bantuan
Keuangan Partai Politik TA 2012
pada Kota Bima
Pemeriksaan atas
Pertanggungjawaban Penerimaan
dan Pengeluaran Dana Bantuan
Keuangan Partai Politik TA 2012
pada Kabupaten Dompu
Pemeriksaan atas Belanja Modal
TA 2012 dan TA 2013 (s.d. 31 Juli
2013) pada Pemerintah Provinsi
Nusa Tenggara Barat di Mataram
Pemeriksaan atas Belanja Modal
TA 2012 dan TA 2013 (s.d. 31 Juli
2013) pada Pemerintah Kota
Mataram di Mataram
Pemeriksaan atas Belanja Modal
TA 2012 dan TA 2013 (s.d. 31 Juli
2013) pada Pemerintah Kabupaten
Lombok Barat di Gerung
Pemeriksaan atas Belanja Modal
TA 2012 dan TA 2013 (s.d. 31 Juli
2013) pada Pemerintah Kabupaten
Lombok Timur di Selong
Pemeriksaan atas Belanja Modal
TA 2012 dan TA 2013 (s.d. 31 Juli
2013) pada Pemerintah Kabupaten
Bima di Raba
Pemeriksaan atas Belanja Modal
TA 2012 dan TA 2013 (s.d. 31 Juli
2013) pada Pemerintah kabupaten
Sumbawa
Pemeriksaan atas Belanja Modal
TA 2012 dan TA 2013 (s.d. 31 Juli
2013) pada Pemerintah kabupaten
Sumbawa Barat
Pemeriksaan atas Operasional
RSUD TA 2012 dan TA 2013 pada
Pemerintah Kota Mataram
Jenis
Pemeriksaan
Mulai
Tanggal
PDTT
PDTT
Kembali
Tanggal
Terinci
Mulai
Tanggal
Kembali
Tanggal
03-Mei-13
08-Mei-13
03-Mei-13
PDTT
08-Mei-13
No/ Tgl Penyerahan
LHP ke DPRD dan KD
30/LHP. BANPOL
/XIX.MTR/07/2013
22 juli 2013
31/LHP. BANPOL
/XIX.MTR/07/2013
22 juli 2013
32/LHP. BANPOL
/XIX.MTR/07/2013
22 juli 2013
03-Mei-13
08-Mei-13
PDTT
18-Jul-133
23-Jul-13
PDTT
4-Nov-13
13-Des-13
43/LHP/XIX.MTR/12/2013
30 Desember 2013
PDTT
4-Nov-13
13-Des-13
44/LHP/XIX.MTR/12/2013
30 Desember 2013
PDTT
11-Nov-13
15-Des-13
45/LHP/XIX.MTR/12/2013
30 Desember 2013
PDTT
11-Nov-13
15-Des-13
46/LHP/XIX.MTR/12/2013
30 Desember 2013
PDTT
11-Nov-13
15-Des-13
47/LHP/XIX.MTR/12/2013
30 Desember 2013
PDTT
26-Agust-13
29-Sep-13
36/LHP/XIX.MTR/12/2013
30 Desember 2013
PDTT
26-Agust-13
29-Sep-13
37/LHP/XIX.MTR/12/2013
30 Desember 2013
PDTT
26-Agust-13
04-Okt-13
15
35/LHP. BANPOL
/XIX.MTR/07/2013
22 juli 2013
38/LHP/XIX.MTR/12/2013
30 Desember 2013
Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan sampai
dengan Semester II 2013
Posisi tindak lanjut atas rekomendasi hasil pemeriksaan BPK RI Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara
Barat sampai dengan semester II Tahun 2013 adalah :
Telah ditindaklanjuti sesuai rekomendasi senilai
Belum sesuai rekomendasi dan dalam proses tindak lanjut senilai
Belum ditindaklanjuti senilai
-
Rincian selengkapnya sebagai berikut :
Status Pemantauan Tindak Lanjut
No.
Entitas
1
2
Sesuai dgn Rekomendasi
Belum sesuai dan
dalam Proses Tindak
Lanjut
Tidak dapat
ditindaklanjuti dengan
alasan yg sah
Belum ditindaklanjuti
Jml
Nilai
Jml
Nilai
Jml
Nilai
Jml
Nilai
8
9
10
11
12
13
14
15
1
Provinsi NTB
521
12.821.121.828,90
90
6.943.367.165,91
58
779.130.870,35
5
240.452.250,00
2
Kota Mataram
348
1.699.933.993,61
71
812.527.437,68
120
378.243.718,32
0
-
3
Kab. Lombok Barat
362
2.986.702.624,73
64
5.533.656.262,36
15
0
2
314.176.074,36
4
Kab. Lombok Tengah
379
26.592.472.511,87
32
952.179.766,92
4
14.625.000,00
0
0
5
Kab. Lombok Timur
95
473.516.129,00
86
1.622.128.209,55
226
3.307.037.002,02
0
0
6
Kab. Lombok Utara
191
2.241.795.696,00
27
978.330.239,34
18
50.284.924,00
0
28.450.368,04
7
Kab. Sumbawa
149
1.804.012.070,54
32
1.902.529.772,43
21
0
0
0
8
Kab. Sumbawa Barat
277
2.304.754.911,53
59
1.538.099.817,53
11
10.362.326.050,00
-
-
9
Kab. Bima
125
313.151.884,00
93
2.967.078.223,70
29
532.333.509,07
0
0
10
Kota Bima
209
1.375.695.586,49
50
3.400.071.569,25
97
741.794.738,00
1
1.591.425.669,00
11
Kab. Dompu
250
802.133.992,60
66
7.642.540.204,73
30
155.869.000,00
0
2.324.400,00
2.906
53.415.291.229,27
670
34.292.508.669,40
629
16.321.644.811,76
8
2.176.828.761,40
TOTAL
Tabel Perbandingan antara Total Jumlah Rekomendasi dengan Total Jumlah Tindak Lanjut sampai
dengan Semester II 2013
600
500
400
300
200
100
0
SS
BS
BT
TT
16
Kinerja Keuangan (Audited)
2013
adalah
91,29%
A. DIPA SETJEN
dari
sebesar
anggaran
Rp8.942.407.163,00
yang
dialokasikan
atau
yaitu
sebesar Rp9.796.082.000,00 dengan rincian sebagai
1. Laporan Realisasi Anggaran
berikut:
Kode Uraian Jenis Belanja
Laporan
Realisasi
Anggaran
menggambarkan
perbandingan antara anggaran dengan realisasinya,
yang mencakup unsur-unsur pendapatan, hibah, dan
belanja selama periode 1 Januari s.d. 31 Desember
2013.
Anggaran
Realisasi
51 Belanja Pegawai
4.123.704.000
3.564.475.031
559.228.969 86,44%
52 Belanja Barang
5.172.378.000
4.890.657.952
281.720.048 94,55%
53 Belanja Modal
500.000.000
487.274.180
12.725.820 97,45%
9.796.082.000
8.942.407.163
853.674.837 91,29%
Jumlah
Anggaran BPK RI Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara
Barat Eselon I Setjen Tahun 2013 untuk estimasi
pendapatan sebesar Rp0,00 dan anggaran belanja
sebesar Rp9.796.082,00.
Sisa Anggaran
%
Atau dapat digambarkan dalam grafik di bawah ini :
Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah pada Tahun
2013 seluruhnya berasal dari Penerimaan Negara
Bukan Pajak sebesar Rp41.498.700,00 atau
mencapai 0,00% dari anggaran serta Penerimaan
Hibah sebesar Rp0,00 atau mencapai 0,00% dari
estimasi yang ditetapkan DIPA.
Belanja Pegawai
Belanja Barang
Belanja Modal
Realisasi Belanja Negara pada Tahun 2013 adalah
sebesar Rp8.942.407.163,00 atau mencapai 91,29%
dari anggarannya. Jumlah realisasi Belanja tersebut
terdiri dari realisasi Belanja Rupiah Murni sebesar
Rp8.942.407.163,00 atau 91,29% dari anggarannya,
Belanja Pinjaman Luar Negeri sebesar Rp0,00 atau
0,00% dari anggarannya, dan Belanja Hibah sebesar
Rp0,00 atau 0,00% dari anggarannya.
Berdasarkan
programnya,
Program
Dukungan
Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
menyerap sebesar 89,60% anggaran, dan Program
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur BPK
menyerap
sebesar
95,57%
Adapun
rinciannya
disajikan dalam tabel sebagai berikut :
Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2013
Kode
dan 2012 dapat disajikan sebagai berikut :
Anggaran
0,00
Realisasi
41.498.700,00
0,00
9.796.082.000,00
0,00
0,00
9.796.082.000,00
Pendapatan Negara dan Hibah
JUMLAH PENDAPATAN & HIBAH
Belanja Rupiah Murni
Belanja Pinjaman LN
Belanja Hibah LN
JUMLAH BELANJA
Tahun 2013
Anggaran
Tahun 2012
0,00
Realisasi
19.981.597,00
41.498.700,00
0,00
19.981.597,00
8.942.407.163,00
0,00
0,00
8.942.407.163,00
8.951.811.000,00
0,00
0,00
8.951.811.000,00
8.484.848.323,00
0,00
0,00
8.484.848.323,00
Uraian Program
Anggaran
Realisasi Belanja
%
01 Program Dukungan
Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainya BPK
02 Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Aparatur BPK
7.029.133.000,00
6.298.101.306,00 89,60%
2.766.949.000,00
2.644.305.857,00 95,57%
Jumlah
9.796.082.000,00
8.942.407.163,00 91,29%
Dibandingkan dengan realisasi belanja Tahun 2011,
realisasi belanja tahun 2012 mengalami kenaikan
sebesar Rp758.713.198,00 atau 9,82% dibandingkan
1.1 Belanja Negara
dengan realisasi belanja tahun 2011 adalah sebagai
Realisasi belanja negara BPK RI Perwakilan Provinsi
berikut :
Nusa Tenggara Barat Eselon I Setjen pada Tahun
17
Kode Uraian Jenis Belanja
Tahun 2013
Tahun 2012
Kenaikan
(Penurunan)
%
Kode
Akun
Uraian
51 Belanja Pegawai
3.564.475.031,00 3.317.297.142,00
247.177.889,00
7,45%
52 Belanja Barang
4.890.657.952,00 4.681.521.181,00
209.136.771,00
4,47%
486.030.000,00
1.244.180,00
0,26%
Belanja gaji &
tunjangan PNS
Belanja gaji &
5113 tunjangan pejabat
negara
5121 Belanja Honorarium
8.942.407.163,00 8.484.848.323,00
457.558.840,00
5,39%
5122 Belanja Lembur
53 Belanja Modal
Jumlah
487.274.180,00
5111
Belanja Tunj.Khusus &
5124 Belanja Pegawai
Transito
Realisasi Belanja Bruto
Pengembalian Belanja
Jumlah Netto
Komposisi alokasi belanja menurut jenis belanja bila
dibandingkan antara Tahun 2013 dan Tahun 2012
disajikan sebagai berikut :
Tahun 2013
Tahun 2012
3.524.727.473,00
3.290.417.869,00
Kenaikan
(Penurunan)
234.309.604,00
-
-
-
-
-
-
40.281.000,00
29.990.000,00
-
-
3.565.008.473,00
533.442,00
3.564.475.031,00
3.320.407.869,00
3.110.727,00
3.317.297.142,00
%
7,12%
0,00%
0,00%
10.291.000,00 34,31%
-
0,00%
244.600.604,00 7,37%
(2.577.285,00) -82,85%
247.177.889,00 7,45%
1.1.2 Belanja Barang
5.000,00
4.000,00
3.000,00
2.000,00
1.000,00
-
Berdasarkan DIPA Tahun 2013, pagu anggaran untuk
Belanja Barang adalah sebesar Rp5.172.378.000,00
dan realisasi Belanja Barang Tahun 2013 sebesar
Rp4.890.657.952,00 atau 94,55% dari alokasi Belanja
Barang yang dianggarkan. Bila dibandingkan dengan
realisasi Belanja Barang Tahun 2012 yaitu sebesar
Rp4.681.521.181,00 maka
terdapat kenaikan
sebesar Rp209.136.771,00 atau 0,26,00%.
Tahun 2013
Tahun 2012
(dalam jutaan rupiah)
Rincian perbandingan realisasi Belanja Barang Tahun
Adapun penyebab kenaikan realisasi belanja Tahun
2013 dan Tahun 2012 adalah sebagai berikut:
2013 dari realisasi Tahun 2012 antara lain sebagai
Kode
Akun
berikut:
1) Kenaikan Anggaran dan SBU Tahun 2013;
Uraian
Belanja Barang
5211
Operasional
Belanja Barang Non
5212
Operasional
5221 Belanja Jasa
5231 Belanja Pemeliharaan
Belanja Perjalanan
5241
Dalam Negeri
Belanja Perjalanan Luar
5242
Negeri
Jumlah Belanja Bruto
Pengembalian Belanja
Jumlah Netto
2) Tingkat inflasi yang meningkat.
1.1.1 Belanja Pegawai
Berdasarkan DIPA Tahun 2013, pagu anggaran untuk
belanja pegawai adalah Rp4.123.704.000,00 dan
realisasi belanja pegawai Tahun 2013 sebesar
Rp3.564.475.031,00 atau 86,44% dari alokasi belanja
pegawai yang dianggarkan. Bila dibandingkan dengan
realisasi belanja pegawai Tahun 2012 yaitu sebesar
Rp3.317.297.142,00 maka terdapat kenaikan sebesar
Rp247.177.889,00 atau7,45%.
Tahun 2012
Kenaikan
(Penurunan)
%
711.152.387
668.779.314,00
42.373.073,00
6,34%
875.009.363
935.028.090,00
(60.018.727,00)
-6,42%
473.398.975
996.144.467
435.948.929,00
980.922.926,00
37.450.046,00
15.221.541,00
8,59%
1,55%
1.835.365.214
1.661.261.862,00
174.103.352,00
10,48%
Tahun 2013
4.891.070.406,00
412.454,00
4.890.657.952,00
4.681.941.121,00
420.000,00
4.681.521.121,00
209.129.285,00
(7.546,00)
209.136.831,00
0,00%
4,47%
-1,80%
4,47%
1.1.3 Belanja Modal
Berdasarkan DIPA Tahun 2013, pagu anggaran untuk
belanja modal adalah Rp500.000.000,00 dan realisasi
belanja
modal
Tahun
2013
sebesar
Rp487.274.180,00 atau 97,45% dari alokasi belanja
modal yang dianggarkan. Bila dibandingkan dengan
realisasi belanja modal Tahun 2012 yaitu sebesar
Rp486.030.000,00, maka terdapat kenaikan sebesar
Rp1.244.180,00 atau 0,26%.
Rincian perbandingan realisasi Belanja Pegawai
Tahun 2013 dan Tahun 2012 adalah sebagai berikut:
18
Rincian perbandingan realisasi Belanja Modal Tahun
3. Menurunnya jumlah pendapatan yang berasal
dari penerimaan pengembalian belanja TAYL
berupa pengembalian kelebihan uang makan
Bulan November dan Desember 2012.
2013 dan Tahun 2012 adalah sebagai berikut:
Kode
Akun
Uraian
Tahun 2013
Tahun 2012
Kenaikan
(Penurunan)
5311 Belanja Modal Tanah
0,00
0,00
Belanja Modal
5321
Peralatan dan Mesin
487.274.180,00
267.230.000,00
220.044.180,00 82,34%
0,00
218.800.000,00
(218.800.000,00) -100,00%
Belanja Modal
5331 Gedung dan
Bangunan
Belanja Modal
5361
Lainnya
Realisasi Belanja Bruto
Pengembalian Belanja
Jumlah Netto
0,00
%
2. Neraca
0,00%
0,00
0,00
0,00
0,00%
487.274.180,00
0,00
487.274.180,00
486.030.000,00
0,00
486.030.000,00
1.244.180,00
0,00
1.244.180,00
0,26%
0,00%
0,26%
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas
mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana per 31
Desember 2013 dan dibandingkan dengan posisi
keuangan entitas per 31 Desember 2012.
Jumlah Aset per 31 Desember 2013 adalah sebesar
Rp46.342.525.565,00 yang terdiri dari Aset Lancar
sebesar Rp178.096.066,00 Aset Tetap sebesar
Rp46.141.629.499,00, Piutang Jangka Panjang
sebesar Rp0,00, dan Aset Lainnya sebesar
Rp22.800.000,00.
1.2 Pendapatan Negara dan Hibah
Berdasarkan DIPA Tahun 2013 target Pendapatan
Negara dan Hibah dari Penerimaan Negara Bukan
Pajak (PNBP) sebesar Rp0,00. Realisasi PNBP
Tahun 2013 adalah sebesar Rp41.498.700,00 atau
melebihi target sebesar Rp0,00 (0,00%).
Jumlah Kewajiban per 31 Desember 2013 adalah
sebesar
Rp74.330.791,00
yang
seluruhnya
merupakan kewajiban jangka pendek.
Sementara itu jumlah Ekuitas Dana per 31 Desember
2013 adalah sebesar Rp46.268.194.774,00 yang
terdiri
dari
Ekuitas
Dana
Lancar
sebesar
Rp103.765.275,00 dan Ekuitas Dana Investasi
sebesar Rp46.164.429.499,00.
Komposisi estimasi dan realisasi Pendapatan dan
Hibah Tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel di bawah
ini:
Komposisi realisasi Pendapatan dan Hibah
2013 dapat dilihat pada Grafik dibawah ini:
Tahun
Ringkasan Neraca per 31 Desember 2013 dan per 31
Desember 2012 dapat disajikan sebagai berikut:
Uraian
Pendapatan Penjualan
Hasil Produksi/Sitaan
(42311)
Pendapatan dari
Pemindahtanganan
BMN (42312)
Pendapatan dari
Pemanfaatan BMN
(42314)
Pendapatan Jasa II
(42322)
Aset
Kewajiban
Ekuitas Dana
31 Desember 2013
46.342.525.565,00
74.330.791,00
46.268.194.774,00
31 Desember 2012 % Naik/(Turun)
58.699.151.022,00
-21,05%
39.569.820,00
87,85%
58.659.581.202,00
-21,12%
Jumlah Aset per 31 Desember 2013
Rp46.342.525.565,00 terdiri dari Aset Lancar
Rp178.096.066,00,
Aset
Tetap
Rp46.141.629.499,00, serta Aset Lainnya
Rp22.800.000,00.
Dibandingkan dengan realisasi Tahun 2012, realisasi
pendapatan di Tahun 2013 mengalami kenaikan
sebesar 107,69%. Adapun penyebab kenaikan
realisasi pendapatan Tahun 2013 dari pendapatan
Tahun 2012, antara lain:
sebesar
sebesar
sebesar
sebesar
Jumlah Kewajiban per 31 Desember 2013 sebesar
Rp74.330.791,00 yang seluruhnya merupakan
kewajiban jangka pendek.
Jumlah Ekuitas Dana per 31 Desember 2013 sebesar
Rp46.268.194.774,00 terdiri dari Ekuitas Dana Lancar
sebesar Rp103.765.275,00 dan Ekuitas Dana
Investasi sebesar Rp46.164.429.499,00.
1. Kenaikan pendapatan dari pemindahtanganan
BMN dengan rincian barang sesuai dengan
risalah lelang terlampir;
2. Kenaikan
pendapatan
lain-lain
berupa
penerimaan kembali persekot/uang muka gaji;
19
B. DIPA BPK PUSAT
Kode Uraian Jenis Belanja
1. Laporan Realisasi Anggaran
Anggaran
Realisasi
51 Belanja Pegawai
Laporan
Realisasi
Anggaran
menggambarkan
perbandingan antara anggaran dengan realisasinya,
yang mencakup unsur-unsur pendapatan, hibah, dan
belanja selama periode 1 Januari s.d. 31 Desember
2013.
Sisa Anggaran
-
-
52 Belanja Barang
7.076.182.000
6.038.131.480
53 Belanja Modal
-
-
7.076.182.000
6.038.131.480
Jumlah
1 Realisasi Pendapatan
Negara dan Hibah
a. Penerimaan Pajak
b. PNBP
c. Hibah
309.000,00
0,00
309.000,00
0,00
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
7.076.182.000,00
7.076.182.000,00
0,00
6.038.131.480,00
6.038.131.480,00
0,00
85,33%
85,33%
0,00%
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00%
0,00%
0,00
0,00
0,00%
1.038.050.520 85,33%
No.
Uraian belanja
1
Rupiah Murni
7.076.182.000,00
6.038.131.480,00
1.038.050.520,00
2
Pinjaman LN
-
-
-
0,00%
3
Rupiah
Pendamping
Hibah LN
-
-
-
0,00%
4
Total
Anggaran
Realisasi
Sisa Anggaran
%
85,33%
-
-
-
0,00%
7.076.182.000,00
6.038.131.480,00
1.038.050.520,00
85,33%
Apabila dibandingkan realisasi belanja Tahun 2013
dengan Tahun
2012 berdasarkan jenis belanja
adalah sebagai berikut:
Kode
Uraian Jenis
Belanja
Tahun 2013
51 Belanja Pegawai
2
Realisasi Belanja Negara
- Belanja Rupiah Murni
- Belanja Pinjaman LN
- Belanja Rupiah
Pendamping
- Belanja Hibah LN
- Belanja Barang Non
Kas
0,00%
Adapun anggaran dan realisasi belanja berdasarkan
sumber pendanaan Tahun 2012 adalah sebagai
berikut:
%
Realisasi
Anggaran
0,00
0,00
0,00
0,00
-
Belanja Modal
Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2013
dan Tahun 2012 dapat disajikan sebagai berikut:
Realisasi
1.038.050.520 85,33%
Belanja Barang
Realisasi Belanja Negara pada Tahun 2013 adalah
sebesar Rp6.038.131.480,00 atau mencapai 85,33%
dari anggarannya. Jumlah realisasi Belanja tersebut
terdiri dari realisasi Belanja Rupiah Murni sebesar
Rp6.038.131.480,00 atau 85,33% dari anggarannya,
Belanja Pinjaman Luar Negeri sebesar Rp0,00 atau
0,00% dari anggarannya, dan Belanja Hibah sebesar
Rp0,00 atau 0,00% dari anggarannya.
Anggaran
0,00%
Belanja Pegawai
Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah pada Tahun
2013 seluruhnya berasal dari Penerimaan Negara
Bukan Pajak sebesar Rp309.000,00 atau mencapai
0,00% dari estimasi yang ditetapkan DIPA.
Uraian
-
Atau dapat digambarkan dalam grafik dibawah ini:
Anggaran BPK RI Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara
Barat Eselon I BPK Pusat Tahun 2013 untuk estimasi
pendapatan sebesar Rp0,00 dan anggaran belanja
sebesar Rp7.076.182.000,00.
No
%
52 Belanja Barang
0,00
1.1. Belanja Negara
%
0,00%
6.038.131.480,00 4.691.550.329,00 1.346.581.151,00
28,70%
0,00
0,00
Kenaikan
(Penurunan)
0,00
53 Belanja Modal
Jumlah
Tahun 2012
0,00
0,00
0,00%
6.038.131.480,00 4.691.550.329,00 1.346.581.151,00
28,70%
Komposisi alokasi belanja menurut jenis belanja bila
dibandingkan antara
Realisasi belanja negara BPK RI Perwakilan Provinsi
Nusa Tenggara Barat Eselon I BPK Pusat pada
Tahun 2013 adalah sebesar Rp6.038.131.480,00 atau
85,33% dari anggaran yang dialokasikan yaitu
sebesar Rp7.076.182.000,00 dengan rincian sebagai
berikut:
Tahun 2013 dan Tahun 2012
disajikan seperti grafik berikut ini:
20
Adapun penyebab kenaikan realisasi belanja Tahun
2013 dari belanja Tahun 2012 antara lain:
1) Naiknya
pagu
anggaran
dan
standar
biaya
keluaran Tahun 2013
2) Optimalisasi belanja selama Tahun 2013
2. Neraca
Komposisi Perbandingan Neraca BPK RI Perwakilan
Provinsi Nusa Tenggara Barat Eselon I BPK Pusat
Laporan Keuangan per 31 Desember 2013 dan per 31
Desember
2012
adalah
Jumlah
Aset
per
31
Desember 2013 sebesar Rp0,00 terdiri dari Aset
Lancar sebesar Rp0,00, Aset Tetap sebesar Rp0,00,
serta Aset Lainnya sebesar Rp0,00.
Jumlah Kewajiban per 31 Desember 2013
sebesar Rp0,00 yang seluruhnya merupakan
kewajiban jangka pendek.
Jumlah Ekuitas Dana per 31 Desember 2013
sebesar Rp0,00 terdiri dari Ekuitas Dana Lancar
sebesar Rp0,00 dan Ekuitas Dana Investasi sebesar
Rp0,00.
Grafik komposisi neraca dapat disajikan seperti
contoh dibawah ini:
1,00
0,50
0,00
Aset
31
31
DesemberDesember
2013
2012
Kewajiban
Ekuitas Dana
21
Sumber daya
perwakilan
Statistik Pegawai
Berdasarkan Golongan
Sumber Daya Manusia
A. Pegawai Tetap
16
Menurut Golongan
II/a
:
3
II/b
:
2
II/c
:
4
II/d
:
8
10
Jumlah
:
17
8
14
12
:
8
III/b
:
15
4
III/c
:
11
2
III/d
:
15
Jumlah
:
49
0
IV/a
:
1
:
0
IV/c
:
1
IV/d
:
0
Jumlah
:
2
4
Jumlah
:
68
74
0
2.
0%
16%
2%
3%
19%
44%
Menurut Jabatan Tertentu
Inspektur Utama
:
Pemeriksa Utama
:
0
Inspektur
:
0
Inspektur
Utama
Kepala Perwakilan
:
1
Kepala Unit Pemeriksa
:
2
Pemeriksa
Utama
Pemeriksa
:
13
Pemeriksa Muda
:
30
Inspektur
Penilik
:
11
Verifikatur
:
0
Kepala
Perwakilan
Administrasi Umum
:
11
:
68
0%
0%
52
IV/b
Statistik Pegawai
Menurut Jabatan
Tertentu
0%
jumlah (orang)
6
III/a
IV/e
16%
18
I/a
I/c
II/a
II/c
III/a
III/c
IV/a
IV/c
IV/e
1.
Kepala Unit
Pemeriksa
23
Jumlah
3.
Menurut Jenis Kelamin
6.
Laki-laki
:
42
S3
:
0
Perempuan
:
26
S2
:
7
:
68
S1 / D4
:
40
Sarjana Muda / D3
:
9
D1
:
1
SLTA
:
5
SLTP
:
0
SD
:
0
:
68
Jumlah
Statistik Pegawai
Menurut Jenis
Kelamin
Jumlah
Statistik Pegawai Tetap
Berdasarkan Pendidikan
Laki-laki
38%
62%
4.
Menurut Pendidikan
Perempuan
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
Menurut Jabatan Fungsional
Pemeriksa
Pemeriksa Utama
:
0
Pemeriksa Madya
:
1
Pemeriksa Muda
:
22
Pemeriksa Pertama
:
23
Jumlah
:
46
Dibebaskan dari JFP
:
14
Jumlah
:
14
:
-
Belum Lulus Auditor
Ahli/Trampil
Belum mengikuti Auditor
Ahli/Trampil
Jumlah
Jumlah Total
:
8
:
8
:
68
Jumlah (orang)
Statistik Pegawai Tetap
Berdasarkan Usia
4% 1%
5.
3%
10%
Menurut Usia
> 55 Tahun
:
3
51-55 Tahun
:
1
46-50 Tahun
:
2
41-45 Tahun
:
10
36-40 Tahun
:
12
31-35 Tahun
:
14
26-30 Tahun
:
19
≤ 25 Tahun
:
7
:
68
Jumlah
51-55 Tahun
15%
46-50 Tahun
41-45 Tahun
28%
36-40 Tahun
18%
21%
24
> 55 Tahun
31-35 Tahun
26-30 Tahun
≤ 25 Tahun
B. Pegawai Tenaga Kontrak
Menurut Jenis Pekerjaan
Dokter Umum
:
1
Dokter Gigi
:
0
Perawat
:
1
Administrasi
:
3
Satuan Pengaman
:
10
Pengemudi
:
3
Satuan Pengaman
Teknisi
:
1
Pengemudi
Mekanik
:
0
Lainnya
:
1
:
20
:
0
S2
:
0
S1 / D4
:
2
Sarjana Muda / D3
:
1
D1
:
0
SLTA
:
15
SLTP
:
2
SD
:
0
:
20
Jumlah
3.
Perawat
16%
Administrasi
Teknisi
53%
Mekanik
Statistik Tenaga Kontrak
Menurut Pendidikan
Pendidikan
S3
Dokter Gigi
100%
80%
60%
40%
20%
0%
Jenis Kelamin
4.
2 1
0 0
15 2
0
Jumlah (orang)
0
SD
2.
Dokter Umum
5%0%5%0%
5%
S3
S2
S1 / D4
Sarjana Muda…
D1
SLTA
SLTP
Jumlah
16%
Menurut Usia
Laki-laki
:
15
> 55 Tahun
:
0
Perempuan
:
5
51-55 Tahun
:
0
:
20
46-50 Tahun
:
0
41-45 Tahun
:
1
36-40 Tahun
:
3
31-35 Tahun
:
6
26-30 Tahun
:
8
≤ 25 Tahun
:
2
:
20
Jumlah
Statistik Tenaga Kontrak
Menurut Jenis Kelamin
Jumlah
25%
Laki-laki
75%
Statistik Tenaga Kontrak
Menurut Usia
Perempuan
Axis Title
1.
Statistik Tenaga Kontrak
Berdasarkan Jenis Pekerjaan
25
10
5
0
Sumber Daya Keuangan
(Audited)
JUMLAH ANGGARAN :
Kegiatan Pemeriksaan Keuangan Negara dan Pemantauan Penyelesaian
Kerugian Negara
Kegiatan Pelayanan Kesekretariatan, Kehumasan dan Kerjasama Luar Negeri
Kegiatan Manajemen SDM
Kegiatan Pengelolaan dan Pertanggung-Jawaban Keuangan Negara
Kegiatan Pengelolaan Sarana dan Prasarana Serta Pelayanan Umum
:
Rp 7.076.182.000
:
Rp 1.228.096.000
:
Rp 4.955.
“Menjadi lembaga pemeriksa keuangan negara yang
kredibel dengan menjunjung tinggi nilai-nilai dasar
untuk berperan aktif dalam mendorong terwujudnya
tata kelola keuangan negara yang akuntabel dan
transparan”
ISI
Memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara;
Memberikan pendapat untuk meningkatkan mutu pengelolaan dan tanggung jawab keuangan
negara;
Berperan aktif dalam menemukan dan mencegah segala bentuk penyalahgunaan dan
penyelewengan keuangan negara.
Sambutan Kepala Perwakilan
Assalamu’alaikum wr. wb.
Pertama-tama, kami panjatkan puji dan syukur ke hadirat
Allah SWT karena atas izin dan karunia-Nya, buku Profil
Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia
Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2013
dapat diterbitkan.
Buku ini merangkum berbagai capaian dan kegiatan yang
dilakukan BPK RI Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara
Barat selama tahun 2013, diantaranya adalah capaian IKU
2012 yang telah mencapai skor 91,58%.
Salah satu kegiatan penting di tahun 2013 adalah
Penandatanganan Pakta Integritas yang dilakukan secara
serantak oleh seluruh pegawai BPK Perwakilan Provinsi
Nusa Tenggara Barat.
Terkait dengan kinerja yang telah kami capai pada tahun 2013, kami mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang berperan dalam pencapaian tersebut.
Semoga Allah SWT senantiasa membimbing setiap langkah-langkah kita dalam mewujudkan
BPK RI yang menjunjung tinggi Independensi, Integritas, dan Profesionalisme.
Wassalamu’alaikum wr. wb.
Mataram, Maret 2013
Kepala Perwakilan,
Eldy Mustafa, S.H., M.H.
NIP 195609181986021001
ii
Daftar Isi
Visi dan Misi BPK ........................................................................................................................... i
Sambutan Kepala Perwakilan ....................................................................................................... ii
Daftar Isi .......................................................................................................................................... iii
A. Gambaran Umum
Sejarah BPK RI ........................................................................................................................... 02
Sejarah BPK RI Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat ....................................................... 04
Struktur Organisasi BPK RI Periode 2009 – 2014 ...................................................................... 06
Struktur Organisasi BPK RI Perwakilan Provinsi NTB Per 31 Desember 2013 ......................... 07
B. Sekilas Kinerja 2013
Nilai Dasar................................................................................................................................... 09
Tujuan Strategis .......................................................................................................................... 09
Indeks Kinerja Utama (IKU) ........................................................................................................ 10
Kegiatan Pemeriksaan ................................................................................................................ 11
Opini Pemeriksaan ...................................................................................................................... 12
Monitoring Pemeriksaan Tahun 2013 ......................................................................................... 13
Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Semester II 2013 ............................................. 16
Kinerja Keuangan ....................................................................................................................... 17
C. Sumber Daya Perwakilan
Sumber Daya Manusia ............................................................................................................... 23
Sumber Daya Keuangan dan BMN............................................................................................. 26
D. Entitas Pemeriksaan
Peta Pembagian Wilayah Pemeriksaan ..................................................................................... 28
Provinsi Nusa Tenggara Barat .................................................................................................... 29
Kota Mataram.............................................................................................................................. 31
Kabupaten Lombok Barat ........................................................................................................... 33
Kabupaten Lombok Tengah........................................................................................................ 36
Kabupaten Lombok Timur........................................................................................................... 39
Kabupaten Lombok Utara ........................................................................................................... 42
Kabupaten Sumbawa .................................................................................................................. 44
Kabupaten Sumbawa Barat ........................................................................................................ 46
Kabupaten Dompu ...................................................................................................................... 48
Kabupaten Bima.......................................................................................................................... 51
Kota Bima.................................................................................................................................... 53
E. Galeri 2013................................................................................................................................ 56
iii
Gambaran umum
Sejarah BPK RI
Sejak dikeluarkannya Dekrit Presiden RI pada
tanggal 5 Juli 1959 yang menyatakan kembali ke
UUD 1945, maka sesuai ketentuan UUD 1945
pasal 23 ayat 5, nama Dewan Pengawas
Keuangan kembali menjadi Badan Pemeriksa
Keuangan. Pada masa ini, baik Pemerintah
maupun BPK berusaha sekuatnya untuk
mewujudkan Undang-undang tentang BPK
sesuai dengan amanat UUD 1945 pasal 23 ayat
5. Sementara itu telah dikeluarkan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang Undang (Perpu)
No. 7 Tahun 1963 dan Perpu No. 6 Tahun 1964
tentang BPK Gaya Baru.
BPK sendiri telah berusaha membahas Perpu
No. 6 Tahun 1964 untuk menjadikannya sebagai
Undang-undang, yaitu dengan menyusun konsep
Rancangan Undang-undang tentang Badan
Pemeriksa Keuangan, yang kemudian oleh
Pemerintah diajukan kepada DPR. RUU tersebut
selanjutnya disetujui dan disahkan menjadi
Undang-undang No. 17 Tahun 1965 tentang
Penetapan Perpu No. 6 Tahun 1964, tentang
Pembentukan Badan Pemeriksa Keuangan.
Dengan demikian, BPK berubah menjadi BPK
Gaya
Baru
yang
berada
di
bawah
Presiden/Pemimpin Besar Revolusi. Namun
kemudian dengan ketetapan MPRS No.
X/MPRS/1966,
tanggal
5
juli
1966,
kedudukannya dikembalikan pada posisi dan
fungsinya sesuai dengan yang diatur dalam UUD
1945.
Badan Pemeriksa Keuangan Republik
Indonesia (BPK RI) berdiri pada tanggal 1
Januari 1947, dengan kedudukan sementara di
Kota Magelang. Pendirian BPK RI tersebut
berdasarkan pada Surat Penetapan Pemerintah
No.11/OEM tanggal 28 Desember 1946 tentang
pembentukan Badan Pemeriksa Keuangan.
Pada awal berdirinya, BPK RI hanya mempunyai
9 orang pegawai dengan ketua R. Soerasno.
Melalui Penetapan Pemerintah No.6/1948
tanggal 6 Nopember 1948, tempat kedudukan
Badan Pemeriksa Keuangan dipindahkan dari
Magelang ke Yogyakarta dengan ketua R.
Kasirman.
Pada tahun 1973 dikeluarkan UU No. 5 Tahun
1973 tentang Badan Pemeriksa Keuangan, yang
mengganti dan mencabut UU No. 17 tahun 1965.
Amandemen ketiga UUD 1945 pada pasal 23E,
23F dan 23G, dan dikeluarkannya paket tiga
undang-undang tentang keuangan negara pada
tahun 2003 dan 2004 memberikan kewenangan
yang lebih kuat dan jelas kepada BPK. Hal
tersebut menjadi dasar disusunnya UU No. 15
Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa
Keuangan yang menggantikan UU No. 5 Tahun
1973. Dengan kedudukan dan wewenang
tersebut, BPK ikut mendorong penegakkan
transparansi dan akuntabilitas keuangan negara
yang lebih baik.
Dengan dibentuknya Negara Republik Indonesia
Serikat (RIS), dibentuk Dewan Pengawas
Keuangan
berdasarkan
Konstitusi
RIS.
Kemudian
berdirinya
Republik
Indonesia
berdasarkan Undang Undang Dasar Sementara
1950 (UUDS 1950), maka dibentuk Dewan
Pengawas Keuangan Republik Indonesia yang
merupakan gabungan dari Dewan Pengawas
Keuangan RIS di Bogor dan Badan Pemeriksa
Keuangan RI di Yogyakarta. Keadaan ini
berlangsung sampai dengan tahun 1959.
Dalam era Reformasi sekarang ini, Badan
Pemeriksa Keuangan telah mendapatkan
dukungan konstitusional dari MPR RI melalui
Sidang Tahunan Tahun 2002 yang memperkuat
kedudukan BPK RI sebagai lembaga pemeriksa
eksternal di bidang Keuangan Negara, yaitu
dengan dikeluarkannya TAP MPR RI No.
VI/MPR/2002 yang antara lain menegaskan
kembali kedudukan Badan Pemeriksa Keuangan
sebagai satu-satunya lembaga pemeriksa
eksternal keuangan negara dan peranannya
Kantor BPK RI di Magelang
2
perlu lebih dimantapkan sebagai lembaga yang
independen dan profesional.
Untuk lebih memantapkan tugas BPK RI, pada
tahun 2001 ketentuan yang mengatur BPK RI
dalam UUD 1945 telah diamandemen. Sebelum
amandemen, kedudukan BPK RI hanya diatur
dalam satu ayat yaitu Pasal 23 ayat (5).
Kemudian dalam Amandemen Ketiga UUD 1945
dikembangkan menjadi satu bab tersendiri (Bab
VIII A) dengan tiga pasal (23E, 23F, dan 23G)
dan tujuh ayat. Dalam rangka menunjang
tugasnya, BPK RI didukung dengan seperangkat
Undang-Undang di bidang Keuangan Negara,
yaitu;
UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara
UU No. 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara
UU No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan
Negara
UU No. 15 Tahun 2006 tentang Badan
Pemeriksa Keuangan
3
Sejarah BPK RI Perwakilan
Provinsi NTB
Mataram. Kantor tersebut merupakan kantor
sementara sembari menunggu selesainya
pembangunan gedung kantor baru yang
peletakan batu pertamanya dilakukan pada
tanggal 9 September 2009. Mulai 1 Januari 2011
secara definitif kegiatan BPK RI Perwakilan
Provinsi NTB telah dilaksanakan di gedung yang
beralamat di Jalan Udayana Nomor 22,
Kelurahan Karang Baru, Kecamatan Mataram
tersebut. Gedung kantor BPK RI Perwakilan
Provinsi NTB diresmikan oleh Ketua BPK RI,
Drs. Hadi Purnomo, Ak., pada tanggal 1
Desember 2011. Kantor ini terdiri dari dua
gedung yaitu, Gedung Utama di sebelah Barat
yang mempunyai fungsi sebagai ruang kerja
pegawai dan Gedung Penunjang di sebelah
timur yang mempunyai fungsi menunjang
kegiatan operasional kantor.
Kantor lama BPK RI Perwakilan Provinsi NTB
BPK merupakan satu-satunya lembaga yang
bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung
jawab keuangan negara yang dilakukan oleh
pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga
negara lainnya, Bank Indonesia, BUMN, Badan
Layanan Umum (BLU), BUMD, dan lembaga
atau badan lain yang mengelola keuangan
negara.
Untuk
memperlancar
tugas
dan
meningkatkan kualitas hasil pemeriksaan maka
sesuai amandemen ketiga Undang-Undang
Dasar 1945, Pasal 23G yang menyatakan
bahwa, “BPK-RI berkedudukan di ibukota negara
dan memiliki perwakilan di setiap provinsi”, dan
Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 serta
Undang-undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang
BPK Pasal 3 ayat (2) yang menyatakan bahwa,
“BPK memiliki perwakilan di setiap provinsi”,
dibentuklah kantor perwakilan BPK RI yang
berdiri disetiap wilayah provinsi di Indonesia.
Kantor Baru BPK RI Perwakilan Provinsi NTB
Gedung
Utama
memiliki
3
lantai
dengan
pembagian sebagai berikut:
1. Lantai 1 untuk Ruang Sub Bagian Hukum dan
Humas serta Ruang Sub Bagian Umum.
Perwakilan BPK RI di Mataram, Nusa
Tenggara Barat merupakan perwakilan BPK
yang ke-26 dan diresmikan pada tanggal 23
November 2007 oleh Wakil Ketua BPK (Alm.)
Bapak H. Abdullah Zainie, S.H. yang selanjutnya
berubah nama menjadi BPK RI Perwakilan
Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). BPK RI
Perwakilan
Provinsi
NTB
berawal
dari
Perwakilan IV BPK RI di Denpasar yang
membawahi wilayah pemeriksaan Provinsi Bali,
Provinsi NTB, Propinsi Nusa Tenggara Timur
(NTT), Provinsi Maluku, dan Provinsi Papua.
2. Lantai 2 untuk Ruang Kepala Perwakilan,
Ruang Kepala Sekretariat Perwakilan, Ruang
Sub Bagian Sekretariat Kepala Perwakilan,
Ruang Sub Bagian SDM dan Ruang Sub
Bagian Keuangan.
3. Lantai 3 untuk Ruang Kepala Sub Auditorat
NTB I dan II, serta Ruang Seksi NTB IA, IB,
IIA dan IIB.
Gedung Penunjang memiliki 3 lantai dengan
Kantor pertama Perwakilan BPK RI
Provinsi NTB adalah eks Gedung Kantor
Kehutanan milik Pemerintah Provinsi NTB
dengan status izin pinjam pakai yang
beralamatkan di Jalan Pejanggik Nomor 5
pembagian sebagai berikut:
1. Lantai 1 untuk ruang mushola, poliklinik,
kantin dan koperasi karyawan.
2. Lantai 2 untuk ruang arsip dan perpustakaan.
4
E. Gedung Kantor
3. Lantai 3 untuk ruang auditorium.
BPK RI Perwakilan Provinsi NTB ini
adalah salah satu unsur Pelaksana Badan
Pemeriksa Keuangan yang berada di bawah
Auditor Keuangan Negara VI (AKN VI) dan
bertanggung jawab kepada Anggota VI BPK RI.
Untuk wilayah kerjanya, Kantor Perwakilan ini
membagi 2 wilayah kerja yaitu Sub Auditorat
NTB I dan Sub Auditorat NTB II. Sub Auditorat
NTB I memiliki wilayah kerja yang terdiri dari
Pemerintah Provinsi NTB, Kabupaten Lombok
Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten
Lombok Timur, dan Kabupaten Sumbawa Barat,
sedangkan Sub Auditorat NTB II memiliki wilayah
kerja yang terdiri dari Kabupaten Dompu, Kota
Bima, Kabupaten Bima, Kabupaten Sumbawa,
dan Kota Mataram.
Gedung kantor BPK RI Perwakilan Provinsi
Nusa Tenggara Barat terletak di Jalan
Udayana Nomor 22, Kelurahan Karang Baru,
Kecamatan Mataram, dengan luas bangunan
5.354 meter persegi.
Berikut adalah sarana dan prasarana
yang dimiliki BPK RI Perwakilan Provinsi NTB
hingga 31 Desember 2012, yaitu:
Rumah Jabatan BPK RI Perwakilan Provinsi
NTB
A. Kendaraan Roda Dua dan Roda Empat,
dengan rincian:
1.
7 (tujuh) unit kendaraan roda empat.
2.
6 (enam) unit kendaraan roda dua.
B. Tanah
Luas tanah dan bangunan gedung kantor
BPK RI Perwakilan Provinsi NTB saat ini
seluas 3.584m2.
C. Inventaris Kantor saat ini berupa:
Rumah Jabatan Kepala Perwakilan BPK RI
Perwakilan Provinsi NTB
Peralatan kantor berupa scanner, lemari
penyimpanan, meja kerja, kursi kerja, kursi
dorong, lemari besi, filing cabinet, printer,
telepon,
faximile,
telephone
(PABX),
stabilizer, UPS, PC, Standard Level
Generator, LCD Projecd/infocus, sound
system.
D. Rumah Jabatan
Rumah Dinas BPK RI Perwakilan Provinsi
NTB adalah sebanyak 13 unit yang terdiri dari
1 unit rumah dinas jabatan Kepala Perwakilan
dan 12 unit rumah dinas jabatan eselon III
dan IV. Kompleks rumah dinas BPK RI
Perwakilan Provinsi NTB terletak di Jl. K.H.
Mansyur No. 5 Kelurahan Dasan Sari,
Kecamatan Ampenan, Kota Mataram-NTB.
5
Struktur Organisasi BPK RI
Periode 2009 - 2014
Ketua
Drs. Hadi Poernomo, Ak.
Wakil Ketua
Anggota I
Anggota II
Hasan Bisri, S.E
Dr. H. Moermahadi Soerja
Djanegara, S.E., Ak., M.M.
Drs. Taufiequrachman Ruki, S.H.
Anggota III
Anggota IV
Anggota V
Dr.Agung Firman Sampurna, SE. M.Si
Dr. Drs. Ali Masykur Musa, M.Si.
:
Drs. Sapto Amal Damandari, Ak.
Anggota VI
Anggota VII
Dr. H. Rizal Djalil
Bahrullah Akbar, B.Sc., Drs., SE., MBA.
6
Struktur Organisasi BPK RI Perwakilan Provinsi NTB
Per 31 Desember 2013
KEPALA PERWAKILAN
Eldy Mustafa, S.H., M.H.
KASETLAN
I Putu Wisudhantara, S.E., M.M.
KASUBAUD NTB I
-
KASUBAUD NTB II
Aris Asmono, S.E., Ak.
KASUBAG SDM
Shinta Lamria, S.E., M.Ak., Ak.
KASUBAG KEUANGAN
IGA Masningrat, S.H.
KASUBAG HUKUM HUMAS
Jayusman, S.H.
KASUBAG UMUM
Maula Rusindrawan, S.Kom., ENSA
KASUBAG SETKALAN
Dicky Dewarijanto, S.E., M.M.
7
SekilaS kinerja
2013
NILAI DASAR
Independensi
Kami menjunjung tinggi independensi, baik secara
kelembagaan, organisasi, maupun individu. Dalam semua
hal yang berkaitan dengan pekerjaan pemeriksaan, kami
bebas dalam sikap mental dan penampilan dari gangguan
privbadi, ekstern, dan/atau organisasi yang dapat
mempengaruhi independensi.
Integritas
Kami membangun nilai integritas dengan bersikap jujur,
obyektif, dan tegas dalam menerapkan prinsip, nilai, dan
keputusan.
Profesionalisme
Kami membangun nilai profesionalisme dengan
menerapkan prinsip kehati-hatian, ketelitian, dan
kecermatan, serta berpedoman kepada standar yang
berlaku.
TUJUAN STRATEGIS
1. Mendorong terwujudnya pengelolaan keuangan negara yang tertib,
taat pada peraturan perundangan, ekonomis, efisien, efektif,
transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa
keadilan dan kepatutan
2. Mewujudkan pemeriksaan yang bermutu untuk menghasilkan laporan
hasil pemeriksaan yang bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan
pemilik kepentingan
3. Mewujudkan birokrasi yang modern di BPK
9
INDIKATOR KINERJA UTAMA, TARGET DAN REALISASI KINERJA TAHUN 2013
Sasaran Strategis
1
2
3
4
5
6
7
Indikator Kinerja Utama
9
Realisasi
2013
2013
40%
56,49%
Meningkatkan Efektivitas Tindak
Lanjut Hasil Pemeriksaan
1.1
Persentase rekomendasi yang ditindaklanjuti
1.2
1
0
Meningkatkan Fungsi
Manajemen Pemeriksaan
2.1
Jumlah temuan berindikasi tindak pidana yang
disampaikan ke Ditama Binbangkum dan
disetujui untuk disampaikan ke APH
Jumlah LHP yang diterbitkan
33
33
2.2
Jumlah LHP Kinerja yang diterbitkan
3
3
2.3
Ketepatan waktu pelaksanaan pemeriksaan
100%
100%
2.4
Ketepatan waktu penyelesaian LHP
100%
100%
2.5
Pemenuhan quality assurance dalam
pemeriksaan
Jumlah usulan pendapat yang dimanfaatkan Dit.
EPP
Jumlah laporan pemantauan penyelesaian ganti
kerugian negara yang diterbitkan
Ketepatan waktu penyampaian laporan
pemantauan penyelesaian ganti kerugian
negara
Jam pelatihan per pegawai
100%
97%
1
1
22
22
100%
100%
40
72,43
85%
86,67%
2
2
Meningkatkan Mutu Pemberian
Pendapat
Meningkatkan Mutu
Pemantauan Penyelesaian
Ganti Kerugian Negara
3.1
Meningkatkan Mutu Pengelolaan
SDM di Lingkungan Perwakilan
5.1
Meningkatkan Komunikasi
dengan Stakeholders
6.1
Persentase pemeriksa yang memenuhi standar
jam pelatihan
Jumlah Media Workshop yang dilaksanakan
6.2
Rata-rata waktu penyelesaian juknis akses data
5 hari
4 hari
Meningkatkan Pemanfaatan TIK
di Lingkungan Perwakilan
7.1
Tingkat pemanfaatan aplikasi TIK
90%
93,04%
7.2
Persentasi entitas yang mentransfer data via
Agen Konsolidator (AK)
Persentase Instalasi Agen Konsolidator (AK)
54,54%
72,73%
54,54%
90,91%
4.1
4.2
5.2
7.3
8
Target
Meningkatkan Pemenuhan
Standar Sarana dan Prasarana
di Lingkungan Perwakilan
Meningkatkan Pemanfaatan
Anggaran di Lingkungan
Perwakilan
Jumlah
8.1
Persentase Pemenuhan Sarana dan Prasarana
Sesuai dengan Standar
90%
85,70%
9.1
Tingkat pemanfaatan anggaran
85%
91.,58%
16
10
Kegiatan Pemeriksaan
Kendaraan Bermotor (BBnKB) pada Pemerintah
Provinsi Nusa Tenggara Barat.
BPK RI Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara
Barat bertanggungjawab atas 11 entitas
pemeriksaan. Entitas Pemeriksaan tersebut
adalah :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Pemeriksaan Tahun 2013
Tahun Anggaran 2013, BPK RI Perwakilan
Provinsi Nusa Tenggara Barat melakukan
pemeriksaan
atas
Laporan
Keuangan
Pemerintah Daerah (LKPD) pada 11 Pemerintah
Daerah di Provinsi NTB. Pemeriksaan LKPD
Tahun 2013 diawali dengan pemeriksaan
pendahuluan
dan
pemantauan
atas
penyelesaian kerugian daerah yang dilakukan di
awal
tahun
2013.
Dilanjutkan
dengan
pemeriksaan
terinci
yang
seluruhnya
dilaksanakan pada Semester I 2013.
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat
Pemerintah Kota Mataram
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah
Pemerintah Kabupaten Lombok Utara
Pemerintah Kabupaten Lombok Timur
Pemerintah Kabupaten Sumbawa
Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat
Pemerintah Kabupaten Bima
Pemerintah Kota Bima
Pemerintah Kabupaten Dompu
Untuk pemeriksaan kinerja, pada tahun 2013
BPK RI Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara
Barat melaksanakan 3 pemeriksaan Kinerja,
yakni Pemeriksaan Kinerja Pengelolaan Pajak
Hotel, Restoran dan Reklame TA 2012 s.d
Semester I TA 2013 pada Pemerintah
Kabupaten
Lombok
Barat
di
Gerung,
Pemeriksaan Kinerja atas Efektifitas Audit dan
Reviu LK oleh Aparat pengawas Internal
Pemerintah (APIP) pada inspektorat Provinsi
Nusa Tenggara Barat, dan Pemeriksaan Kinerja
atas Efektifitas Audit dan Reviu LK oleh Aparat
pengawas Internal Pemerintah (APIP) pada
inspektorat Kota Bima.
Sekilas Pemeriksaan Tahun 2012
Selama tahun 2012, BPK RI Perwakilan Provinsi
Nusa Tenggara Barat melakukan pemeriksaan
atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
(LKPD) pada 11 entitas Pemeriksaan, 3
pemeriksaan Kinerja, dan 8 Pemeriksaan
dengan Tujuan Tertentu (PDTT). Pemeriksaan
atas LKPD dilaksanakan pada semester I,
kecuali
untuk
LKPD
Kabupaten
Bima
dikarenakan adanya musibah kebakaran yang
menghanguskan
Kantor
Pemerintahan
Kabupaten Bima.
Untuk pemeriksaan PDTT yang dilaksanakan
pada tahun 2013 adalah Pemeriksaan atas
Pertanggungjawaban
Penerimaan
dan
Pengeluaran Dana Bantuan Keuangan Partai
Politik TA 2012 pada Provinsi Nusa Tenggara
Barat, Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat,
Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Lombok
Timur, Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten
Sumbawa,
Kabupaten
Sumbawa
Barat,
Kabupaten Bima, dan Kota Bima. Pemeriksaan
atas Belanja Modal TA 2012 dan TA 2013 (s.d
31 Juli 2013) pada Pemerintah Provinsi NTB,
Kota Mataram, Kab. Lombok Barat, Kab. Lombok
Timur, Kab. Bima, Kab. Sumbawa dan Kab.
Sumbawa Barat, serta Pemeriksaan atas
Operasional RSUD TA 2012 dan TA 2013 (s.d
31 Agustus 2013) pada Pemerintah Kota
Mataram.
Pada semester II dilaksanakan pemeriksaan
dengan
tujuan
tertentu
(PDTT)
yakni
Pemeriksaan APBD pada Provinsi Nusa
Tenggara Barat, Kota Mataram, Kabupaten
Lombok Timur, Kabupaten Lombok Utara, Kota
Bima,
dan
Kabupaten
Dompu,
serta
Pemeriksaan atas Operasional BPR NTB-Bima,
dan Pemeriksaan atas Operasional BPR NTBLombok Tengah.
Pemeriksaan Kinerja yang dilaksanakan pada
Semster II adalah Pemeriksaan Kinerja
Pengelolaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
dalam menunjang Program Wajar Dikdas 9
Tahun (Kinerja Pendidikan) pada Kabupaten
Lombok Tengah, Kinerja Pendidikan pada
Kabupaten Dompu, dan Kinerja Pengelolaan
Pelayanan Rawat Inap dan Gawat Darurat pada
RSUD Bima TA 2011 dan Semester I 2012 pada
Kabupaten Bima.
Di luar jadwal pemeriksaan berdasarkan
Rencana Kerja Pemeriksaan (RKP) BPK RI
Perwakilan Provinsi NTB, pada tahun 2013 ini
sebagian pemeriksa juga diminta untuk ikut
melaksanakan pemeriksaan PDTT atas BUMD
(RKP AKN VI) di beberapa wilayah di Indonesia
Bagian Timur.
Di tahun 2012, BPK RI Perwakilan Provinsi NTB
telah melaksanakan pemeriksaan berbasis data
elektronik (e-audit) yakni pemeriksaan atas
Pelaksanaan APBD Khusus Penerimaan Pajak
Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama
11
Opini Pemeriksaan
Pada tahun 2013, terdapat 3 (tiga) entitas yang mendapat predikat WTP, yakni Pemerintah Provinsi
Nusa Tenggara Barat, Kabupaten Lombo Tengah, dan Kabupaten Sumbawa. Di tahun anggaran
2013 ini tidak ada entitas yang mendapat gelar TMP.
NO
ENTITAS
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Provinsi Nusa Tenggara Barat
Kota Mataram
Kabupaten Lombok Barat
Kabupaten Lombok Tengah
Kabupaten Lombok Utara
Kabupaten Lombok Timur
Kabupaten Sumbawa
Kabupaten Sumbawa Barat
Kabupaten Bima
Kota Bima
11
Kabupaten Dompu
LKPD T.A.
2011
WTP
WDP
WDP
WDP
WDP
WDP
WDP
WDP
WDP
WDP
OPINI
LKPD T.A.
2012
WTP
WDP
WDP
WTP DPP
WDP
WDP
WTP DPP
WDP
WDP
WDP
LKPD T.A.
2013
WTP
WDP
WDP
WTP
WDP
WDP
WTP
WDP
WDP
WDP
TMP
WDP
WDP
Opini T.A. 2013
27%
WTP
WDP
73%
12
Monitoring Kegiatan Pemeriksaan Tahun 2013
Kegiatan Pemeriksaan LKPD Tahun 2013
NO
OBYEK
PEMERIKSAAN
No/ Tgl
Penyampaian LKPD
1
LKPD TA 2012 Provinsi
NTB
2
Pendahuluan
Terinci
No/ Tgl Penyerahan LHP
ke DPRD dan KD
Mulai
Tanggal
Kembali
Tanggal
Mulai
Tanggal
Kembali
Tanggal
01/BASTLK/XIX.MTR/03/2013
25 Maret 2013
28-Jan-13
03-Mar-13
01-Apr-13
05-Mei-13
01/LHP/XIX.MTR/05/2013,
23 Mei 2013
LKPD TA 2012 Kota
Mataram
08/BASTLK/XIX.MTR/03/2013
28 Maret 2013
28-Jan-13
26-Feb-13
03-Apr-13
02-Mei-13
06/LHP/XIX.MTR/05/2013,
24 Mei 2013
3
LKPD TA 2012
Kabupaten Lombok
Barat
07/BASTLK/XIX.MTR/03/2013
28 Maret 2013
28-Jan-13
26-Feb-13
03-Apr-13
02-Mei-13
03/LHP/XIX.MTR/05/2013,
24 Mei 2013
4
LKPD TA 2012
Kabupaten Lombok
Tengah
02/BASTLK/XIX.MTR/03/2013
30 Maret 2013
28-Jan-13
26-Feb-13
03-Apr-13
02-Mei-13
07/LHP/XIX.MTR/05/2013,
24 Mei 2013
5
LKPD TA 2012
Kabupaten Lombok
Timur
03/BASTLK/XIX.MTR/03/2013
27 Maret 2013
28-Jan-13
26-Feb-13
03-Apr-13
02-Mei-13
04/LHP/XIX.MTR/05/2013,
24 Mei 2013
6
LKPD TA 2012
Kabupaten Lombok
Utara
09/BASTLK/XIX.MTR/03/2013
28 Maret 2013
28-Jan-13
26-Feb-13
03-Apr-13
02-Mei-13
02/LHP/XIX.MTR/05/2013,
24 Mei 2013
7
LKPD TA 2012
Kabupaten Sumbawa
06/BASTLK/XIX.MTR/03/2013
28 Maret 2013
28-Jan-13
26-Feb-13
03-Apr-13
02-Mei-13
05/LHP/XIX.MTR/05/2013,
24 Mei 2013
8
LKPD TA 2012
Sumbawa Barat
04/BASTLK/XIX.MTR/03/2013
27 Maret 2013
28-Jan-13
26-Feb-13
03-Apr-13
02-Mei-13
09/LHP/XIX.MTR/05/2013,
24 Mei 2013
9
LKPD TA 2012
Kabupaten Bima
05/BASTLK/XIX.MTR/03/2013
27 Maret 2013
28-Jan-13
26-Feb-13
03-Apr-13
02-Mei-13
08/LHP/XIX.MTR/05/2013,
24 Mei 2013
10
LKPD TA 2012 Kota
Bima
10/BASTLK/XIX.MTR/03/2013
28 Maret 2013
28-Jan-13
26-Feb-13
03-Apr-13
02-Mei-13
10/LHP/XIX.MTR/05/2013,
24 Mei 2013
11
LKPD TA 2012 Dompu
11/BASTLK/XIX.MTR/06/2013
11 Juni 2013
28-Jan-13
26-Feb-13
18-Juni-13
17-Juli-13
33/LHP/XIX.MTR/07/2013,
22 Juli 2013
13
Kegiatan Pemeriksaan Kinerja dan PDTT Tahun 2013
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
OBYEK PEMERIKSAAN
Pemeriksaan atas Kinerja
Pengelolaan Pajak Hotel,
Restoran, dan Reklame TA 2012
s.d. Semester I TA 2013 pada
Pemerintah Kabupaten Lombok
Barat di Gerung
Pemeriksaan atas Kinerja
Efektivitas Audit dan Reviu LK oleh
Aparat Pengawas Internal
Pemerintah (APIP) pada
Inspektorat Provinsi Nusa
Tenggara Barat di Mataram
Pemeriksaan atas Kinerja
Efektivitas Audit dan Reviu LK oleh
Aparat Pengawas Internal
Pemerintah (APIP) pada
Inspektorat Kota Bima di Raba
Pemeriksaan atas
Pertanggungjawaban Penerimaan
dan Pengeluaran Dana Bantuan
Keuangan Partai Politik TA 2012
pada Provinsi Nusa Tenggara
Barat
Pemeriksaan atas
Pertanggungjawaban Penerimaan
dan Pengeluaran Dana Bantuan
Keuangan Partai Politik TA 2012
pada Provinsi Kota Mataram
Pemeriksaan atas
Pertanggungjawaban Penerimaan
dan Pengeluaran Dana Bantuan
Keuangan Partai Politik TA 2012
pada Kabupaten Lombok Barat
Pemeriksaan atas
Pertanggungjawaban Penerimaan
dan Pengeluaran Dana Bantuan
Keuangan Partai Politik TA 2012
pada Kabupaten Lombok Tengah
Pemeriksaan atas
Pertanggungjawaban Penerimaan
dan Pengeluaran Dana Bantuan
Keuangan Partai Politik TA 2012
pada Kabupaten Lombok Timur
Pemeriksaan atas
Pertanggungjawaban Penerimaan
dan Pengeluaran Dana Bantuan
Keuangan Partai Politik TA 2012
pada Kabupaten Lombok Utara
Pemeriksaan atas
Pertanggungjawaban Penerimaan
dan Pengeluaran Dana Bantuan
Keuangan Partai Politik TA 2012
pada Kabupaten Sumbawa Barat
Jenis
Pemeriksaan
Pendahuluan
Terinci
No/ Tgl Penyerahan
LHP ke DPRD dan KD
Mulai
Tanggal
Kembali
Tanggal
Mulai
Tanggal
Kembali
Tanggal
Kinerja
01-Jul-13
25-Jul-13
16-Sep-13
25-Okt-13
42/LHP/XIX.MTR/12/2013
30 Desember 2013
Kinerja
19-Jun-13
13-Jul-13
17-Sep-13
4-Nov-13
40/LHP/XIX.MTR/12/2013
30 Desember 2013
Kinerja
19-Jun-13
13-Jul-13
18-Sep-13
27-Okt-13
41/LHP/XIX.MTR/12/2013
30 Desember 2013
06-Mei-13
11-Mei-13
23/LHP. BANPOL
/XIX.MTR/07/2013
22 juli 2013
PDTT
PDTT
03-Mei-13
08-Mei-13
PDTT
03-Mei-13
08-Mei-13
PDTT
03-Mei-13
08-Mei-13
PDTT
03-Mei-13
08-Mei-13
PDTT
03-Mei-13
08-Mei-13
PDTT
03-Mei-13
08-Mei-13
14
24/LHP. BANPOL
/XIX.MTR/07/2013
22 juli 2013
25/LHP. BANPOL
/XIX.MTR/07/2013
22 juli 2013
26/LHP. BANPOL
/XIX.MTR/07/2013
22 juli 2013
27/LHP. BANPOL
/XIX.MTR/07/2013
22 juli 2013
28/LHP. BANPOL
/XIX.MTR/07/2013
22 juli 2013
29/LHP. BANPOL
/XIX.MTR/07/2013
22 juli 2013
Pendahuluan
NO
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
OBYEK PEMERIKSAAN
Pemeriksaan atas
Pertanggungjawaban Penerimaan
dan Pengeluaran Dana Bantuan
Keuangan Partai Politik TA 2012
pada Kabupaten Sumbawa
Pemeriksaan atas
Pertanggungjawaban Penerimaan
dan Pengeluaran Dana Bantuan
Keuangan Partai Politik TA 2012
pada Kabupaten Bima
Pemeriksaan atas
Pertanggungjawaban Penerimaan
dan Pengeluaran Dana Bantuan
Keuangan Partai Politik TA 2012
pada Kota Bima
Pemeriksaan atas
Pertanggungjawaban Penerimaan
dan Pengeluaran Dana Bantuan
Keuangan Partai Politik TA 2012
pada Kabupaten Dompu
Pemeriksaan atas Belanja Modal
TA 2012 dan TA 2013 (s.d. 31 Juli
2013) pada Pemerintah Provinsi
Nusa Tenggara Barat di Mataram
Pemeriksaan atas Belanja Modal
TA 2012 dan TA 2013 (s.d. 31 Juli
2013) pada Pemerintah Kota
Mataram di Mataram
Pemeriksaan atas Belanja Modal
TA 2012 dan TA 2013 (s.d. 31 Juli
2013) pada Pemerintah Kabupaten
Lombok Barat di Gerung
Pemeriksaan atas Belanja Modal
TA 2012 dan TA 2013 (s.d. 31 Juli
2013) pada Pemerintah Kabupaten
Lombok Timur di Selong
Pemeriksaan atas Belanja Modal
TA 2012 dan TA 2013 (s.d. 31 Juli
2013) pada Pemerintah Kabupaten
Bima di Raba
Pemeriksaan atas Belanja Modal
TA 2012 dan TA 2013 (s.d. 31 Juli
2013) pada Pemerintah kabupaten
Sumbawa
Pemeriksaan atas Belanja Modal
TA 2012 dan TA 2013 (s.d. 31 Juli
2013) pada Pemerintah kabupaten
Sumbawa Barat
Pemeriksaan atas Operasional
RSUD TA 2012 dan TA 2013 pada
Pemerintah Kota Mataram
Jenis
Pemeriksaan
Mulai
Tanggal
PDTT
PDTT
Kembali
Tanggal
Terinci
Mulai
Tanggal
Kembali
Tanggal
03-Mei-13
08-Mei-13
03-Mei-13
PDTT
08-Mei-13
No/ Tgl Penyerahan
LHP ke DPRD dan KD
30/LHP. BANPOL
/XIX.MTR/07/2013
22 juli 2013
31/LHP. BANPOL
/XIX.MTR/07/2013
22 juli 2013
32/LHP. BANPOL
/XIX.MTR/07/2013
22 juli 2013
03-Mei-13
08-Mei-13
PDTT
18-Jul-133
23-Jul-13
PDTT
4-Nov-13
13-Des-13
43/LHP/XIX.MTR/12/2013
30 Desember 2013
PDTT
4-Nov-13
13-Des-13
44/LHP/XIX.MTR/12/2013
30 Desember 2013
PDTT
11-Nov-13
15-Des-13
45/LHP/XIX.MTR/12/2013
30 Desember 2013
PDTT
11-Nov-13
15-Des-13
46/LHP/XIX.MTR/12/2013
30 Desember 2013
PDTT
11-Nov-13
15-Des-13
47/LHP/XIX.MTR/12/2013
30 Desember 2013
PDTT
26-Agust-13
29-Sep-13
36/LHP/XIX.MTR/12/2013
30 Desember 2013
PDTT
26-Agust-13
29-Sep-13
37/LHP/XIX.MTR/12/2013
30 Desember 2013
PDTT
26-Agust-13
04-Okt-13
15
35/LHP. BANPOL
/XIX.MTR/07/2013
22 juli 2013
38/LHP/XIX.MTR/12/2013
30 Desember 2013
Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan sampai
dengan Semester II 2013
Posisi tindak lanjut atas rekomendasi hasil pemeriksaan BPK RI Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara
Barat sampai dengan semester II Tahun 2013 adalah :
Telah ditindaklanjuti sesuai rekomendasi senilai
Belum sesuai rekomendasi dan dalam proses tindak lanjut senilai
Belum ditindaklanjuti senilai
-
Rincian selengkapnya sebagai berikut :
Status Pemantauan Tindak Lanjut
No.
Entitas
1
2
Sesuai dgn Rekomendasi
Belum sesuai dan
dalam Proses Tindak
Lanjut
Tidak dapat
ditindaklanjuti dengan
alasan yg sah
Belum ditindaklanjuti
Jml
Nilai
Jml
Nilai
Jml
Nilai
Jml
Nilai
8
9
10
11
12
13
14
15
1
Provinsi NTB
521
12.821.121.828,90
90
6.943.367.165,91
58
779.130.870,35
5
240.452.250,00
2
Kota Mataram
348
1.699.933.993,61
71
812.527.437,68
120
378.243.718,32
0
-
3
Kab. Lombok Barat
362
2.986.702.624,73
64
5.533.656.262,36
15
0
2
314.176.074,36
4
Kab. Lombok Tengah
379
26.592.472.511,87
32
952.179.766,92
4
14.625.000,00
0
0
5
Kab. Lombok Timur
95
473.516.129,00
86
1.622.128.209,55
226
3.307.037.002,02
0
0
6
Kab. Lombok Utara
191
2.241.795.696,00
27
978.330.239,34
18
50.284.924,00
0
28.450.368,04
7
Kab. Sumbawa
149
1.804.012.070,54
32
1.902.529.772,43
21
0
0
0
8
Kab. Sumbawa Barat
277
2.304.754.911,53
59
1.538.099.817,53
11
10.362.326.050,00
-
-
9
Kab. Bima
125
313.151.884,00
93
2.967.078.223,70
29
532.333.509,07
0
0
10
Kota Bima
209
1.375.695.586,49
50
3.400.071.569,25
97
741.794.738,00
1
1.591.425.669,00
11
Kab. Dompu
250
802.133.992,60
66
7.642.540.204,73
30
155.869.000,00
0
2.324.400,00
2.906
53.415.291.229,27
670
34.292.508.669,40
629
16.321.644.811,76
8
2.176.828.761,40
TOTAL
Tabel Perbandingan antara Total Jumlah Rekomendasi dengan Total Jumlah Tindak Lanjut sampai
dengan Semester II 2013
600
500
400
300
200
100
0
SS
BS
BT
TT
16
Kinerja Keuangan (Audited)
2013
adalah
91,29%
A. DIPA SETJEN
dari
sebesar
anggaran
Rp8.942.407.163,00
yang
dialokasikan
atau
yaitu
sebesar Rp9.796.082.000,00 dengan rincian sebagai
1. Laporan Realisasi Anggaran
berikut:
Kode Uraian Jenis Belanja
Laporan
Realisasi
Anggaran
menggambarkan
perbandingan antara anggaran dengan realisasinya,
yang mencakup unsur-unsur pendapatan, hibah, dan
belanja selama periode 1 Januari s.d. 31 Desember
2013.
Anggaran
Realisasi
51 Belanja Pegawai
4.123.704.000
3.564.475.031
559.228.969 86,44%
52 Belanja Barang
5.172.378.000
4.890.657.952
281.720.048 94,55%
53 Belanja Modal
500.000.000
487.274.180
12.725.820 97,45%
9.796.082.000
8.942.407.163
853.674.837 91,29%
Jumlah
Anggaran BPK RI Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara
Barat Eselon I Setjen Tahun 2013 untuk estimasi
pendapatan sebesar Rp0,00 dan anggaran belanja
sebesar Rp9.796.082,00.
Sisa Anggaran
%
Atau dapat digambarkan dalam grafik di bawah ini :
Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah pada Tahun
2013 seluruhnya berasal dari Penerimaan Negara
Bukan Pajak sebesar Rp41.498.700,00 atau
mencapai 0,00% dari anggaran serta Penerimaan
Hibah sebesar Rp0,00 atau mencapai 0,00% dari
estimasi yang ditetapkan DIPA.
Belanja Pegawai
Belanja Barang
Belanja Modal
Realisasi Belanja Negara pada Tahun 2013 adalah
sebesar Rp8.942.407.163,00 atau mencapai 91,29%
dari anggarannya. Jumlah realisasi Belanja tersebut
terdiri dari realisasi Belanja Rupiah Murni sebesar
Rp8.942.407.163,00 atau 91,29% dari anggarannya,
Belanja Pinjaman Luar Negeri sebesar Rp0,00 atau
0,00% dari anggarannya, dan Belanja Hibah sebesar
Rp0,00 atau 0,00% dari anggarannya.
Berdasarkan
programnya,
Program
Dukungan
Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
menyerap sebesar 89,60% anggaran, dan Program
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur BPK
menyerap
sebesar
95,57%
Adapun
rinciannya
disajikan dalam tabel sebagai berikut :
Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2013
Kode
dan 2012 dapat disajikan sebagai berikut :
Anggaran
0,00
Realisasi
41.498.700,00
0,00
9.796.082.000,00
0,00
0,00
9.796.082.000,00
Pendapatan Negara dan Hibah
JUMLAH PENDAPATAN & HIBAH
Belanja Rupiah Murni
Belanja Pinjaman LN
Belanja Hibah LN
JUMLAH BELANJA
Tahun 2013
Anggaran
Tahun 2012
0,00
Realisasi
19.981.597,00
41.498.700,00
0,00
19.981.597,00
8.942.407.163,00
0,00
0,00
8.942.407.163,00
8.951.811.000,00
0,00
0,00
8.951.811.000,00
8.484.848.323,00
0,00
0,00
8.484.848.323,00
Uraian Program
Anggaran
Realisasi Belanja
%
01 Program Dukungan
Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainya BPK
02 Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Aparatur BPK
7.029.133.000,00
6.298.101.306,00 89,60%
2.766.949.000,00
2.644.305.857,00 95,57%
Jumlah
9.796.082.000,00
8.942.407.163,00 91,29%
Dibandingkan dengan realisasi belanja Tahun 2011,
realisasi belanja tahun 2012 mengalami kenaikan
sebesar Rp758.713.198,00 atau 9,82% dibandingkan
1.1 Belanja Negara
dengan realisasi belanja tahun 2011 adalah sebagai
Realisasi belanja negara BPK RI Perwakilan Provinsi
berikut :
Nusa Tenggara Barat Eselon I Setjen pada Tahun
17
Kode Uraian Jenis Belanja
Tahun 2013
Tahun 2012
Kenaikan
(Penurunan)
%
Kode
Akun
Uraian
51 Belanja Pegawai
3.564.475.031,00 3.317.297.142,00
247.177.889,00
7,45%
52 Belanja Barang
4.890.657.952,00 4.681.521.181,00
209.136.771,00
4,47%
486.030.000,00
1.244.180,00
0,26%
Belanja gaji &
tunjangan PNS
Belanja gaji &
5113 tunjangan pejabat
negara
5121 Belanja Honorarium
8.942.407.163,00 8.484.848.323,00
457.558.840,00
5,39%
5122 Belanja Lembur
53 Belanja Modal
Jumlah
487.274.180,00
5111
Belanja Tunj.Khusus &
5124 Belanja Pegawai
Transito
Realisasi Belanja Bruto
Pengembalian Belanja
Jumlah Netto
Komposisi alokasi belanja menurut jenis belanja bila
dibandingkan antara Tahun 2013 dan Tahun 2012
disajikan sebagai berikut :
Tahun 2013
Tahun 2012
3.524.727.473,00
3.290.417.869,00
Kenaikan
(Penurunan)
234.309.604,00
-
-
-
-
-
-
40.281.000,00
29.990.000,00
-
-
3.565.008.473,00
533.442,00
3.564.475.031,00
3.320.407.869,00
3.110.727,00
3.317.297.142,00
%
7,12%
0,00%
0,00%
10.291.000,00 34,31%
-
0,00%
244.600.604,00 7,37%
(2.577.285,00) -82,85%
247.177.889,00 7,45%
1.1.2 Belanja Barang
5.000,00
4.000,00
3.000,00
2.000,00
1.000,00
-
Berdasarkan DIPA Tahun 2013, pagu anggaran untuk
Belanja Barang adalah sebesar Rp5.172.378.000,00
dan realisasi Belanja Barang Tahun 2013 sebesar
Rp4.890.657.952,00 atau 94,55% dari alokasi Belanja
Barang yang dianggarkan. Bila dibandingkan dengan
realisasi Belanja Barang Tahun 2012 yaitu sebesar
Rp4.681.521.181,00 maka
terdapat kenaikan
sebesar Rp209.136.771,00 atau 0,26,00%.
Tahun 2013
Tahun 2012
(dalam jutaan rupiah)
Rincian perbandingan realisasi Belanja Barang Tahun
Adapun penyebab kenaikan realisasi belanja Tahun
2013 dan Tahun 2012 adalah sebagai berikut:
2013 dari realisasi Tahun 2012 antara lain sebagai
Kode
Akun
berikut:
1) Kenaikan Anggaran dan SBU Tahun 2013;
Uraian
Belanja Barang
5211
Operasional
Belanja Barang Non
5212
Operasional
5221 Belanja Jasa
5231 Belanja Pemeliharaan
Belanja Perjalanan
5241
Dalam Negeri
Belanja Perjalanan Luar
5242
Negeri
Jumlah Belanja Bruto
Pengembalian Belanja
Jumlah Netto
2) Tingkat inflasi yang meningkat.
1.1.1 Belanja Pegawai
Berdasarkan DIPA Tahun 2013, pagu anggaran untuk
belanja pegawai adalah Rp4.123.704.000,00 dan
realisasi belanja pegawai Tahun 2013 sebesar
Rp3.564.475.031,00 atau 86,44% dari alokasi belanja
pegawai yang dianggarkan. Bila dibandingkan dengan
realisasi belanja pegawai Tahun 2012 yaitu sebesar
Rp3.317.297.142,00 maka terdapat kenaikan sebesar
Rp247.177.889,00 atau7,45%.
Tahun 2012
Kenaikan
(Penurunan)
%
711.152.387
668.779.314,00
42.373.073,00
6,34%
875.009.363
935.028.090,00
(60.018.727,00)
-6,42%
473.398.975
996.144.467
435.948.929,00
980.922.926,00
37.450.046,00
15.221.541,00
8,59%
1,55%
1.835.365.214
1.661.261.862,00
174.103.352,00
10,48%
Tahun 2013
4.891.070.406,00
412.454,00
4.890.657.952,00
4.681.941.121,00
420.000,00
4.681.521.121,00
209.129.285,00
(7.546,00)
209.136.831,00
0,00%
4,47%
-1,80%
4,47%
1.1.3 Belanja Modal
Berdasarkan DIPA Tahun 2013, pagu anggaran untuk
belanja modal adalah Rp500.000.000,00 dan realisasi
belanja
modal
Tahun
2013
sebesar
Rp487.274.180,00 atau 97,45% dari alokasi belanja
modal yang dianggarkan. Bila dibandingkan dengan
realisasi belanja modal Tahun 2012 yaitu sebesar
Rp486.030.000,00, maka terdapat kenaikan sebesar
Rp1.244.180,00 atau 0,26%.
Rincian perbandingan realisasi Belanja Pegawai
Tahun 2013 dan Tahun 2012 adalah sebagai berikut:
18
Rincian perbandingan realisasi Belanja Modal Tahun
3. Menurunnya jumlah pendapatan yang berasal
dari penerimaan pengembalian belanja TAYL
berupa pengembalian kelebihan uang makan
Bulan November dan Desember 2012.
2013 dan Tahun 2012 adalah sebagai berikut:
Kode
Akun
Uraian
Tahun 2013
Tahun 2012
Kenaikan
(Penurunan)
5311 Belanja Modal Tanah
0,00
0,00
Belanja Modal
5321
Peralatan dan Mesin
487.274.180,00
267.230.000,00
220.044.180,00 82,34%
0,00
218.800.000,00
(218.800.000,00) -100,00%
Belanja Modal
5331 Gedung dan
Bangunan
Belanja Modal
5361
Lainnya
Realisasi Belanja Bruto
Pengembalian Belanja
Jumlah Netto
0,00
%
2. Neraca
0,00%
0,00
0,00
0,00
0,00%
487.274.180,00
0,00
487.274.180,00
486.030.000,00
0,00
486.030.000,00
1.244.180,00
0,00
1.244.180,00
0,26%
0,00%
0,26%
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas
mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana per 31
Desember 2013 dan dibandingkan dengan posisi
keuangan entitas per 31 Desember 2012.
Jumlah Aset per 31 Desember 2013 adalah sebesar
Rp46.342.525.565,00 yang terdiri dari Aset Lancar
sebesar Rp178.096.066,00 Aset Tetap sebesar
Rp46.141.629.499,00, Piutang Jangka Panjang
sebesar Rp0,00, dan Aset Lainnya sebesar
Rp22.800.000,00.
1.2 Pendapatan Negara dan Hibah
Berdasarkan DIPA Tahun 2013 target Pendapatan
Negara dan Hibah dari Penerimaan Negara Bukan
Pajak (PNBP) sebesar Rp0,00. Realisasi PNBP
Tahun 2013 adalah sebesar Rp41.498.700,00 atau
melebihi target sebesar Rp0,00 (0,00%).
Jumlah Kewajiban per 31 Desember 2013 adalah
sebesar
Rp74.330.791,00
yang
seluruhnya
merupakan kewajiban jangka pendek.
Sementara itu jumlah Ekuitas Dana per 31 Desember
2013 adalah sebesar Rp46.268.194.774,00 yang
terdiri
dari
Ekuitas
Dana
Lancar
sebesar
Rp103.765.275,00 dan Ekuitas Dana Investasi
sebesar Rp46.164.429.499,00.
Komposisi estimasi dan realisasi Pendapatan dan
Hibah Tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel di bawah
ini:
Komposisi realisasi Pendapatan dan Hibah
2013 dapat dilihat pada Grafik dibawah ini:
Tahun
Ringkasan Neraca per 31 Desember 2013 dan per 31
Desember 2012 dapat disajikan sebagai berikut:
Uraian
Pendapatan Penjualan
Hasil Produksi/Sitaan
(42311)
Pendapatan dari
Pemindahtanganan
BMN (42312)
Pendapatan dari
Pemanfaatan BMN
(42314)
Pendapatan Jasa II
(42322)
Aset
Kewajiban
Ekuitas Dana
31 Desember 2013
46.342.525.565,00
74.330.791,00
46.268.194.774,00
31 Desember 2012 % Naik/(Turun)
58.699.151.022,00
-21,05%
39.569.820,00
87,85%
58.659.581.202,00
-21,12%
Jumlah Aset per 31 Desember 2013
Rp46.342.525.565,00 terdiri dari Aset Lancar
Rp178.096.066,00,
Aset
Tetap
Rp46.141.629.499,00, serta Aset Lainnya
Rp22.800.000,00.
Dibandingkan dengan realisasi Tahun 2012, realisasi
pendapatan di Tahun 2013 mengalami kenaikan
sebesar 107,69%. Adapun penyebab kenaikan
realisasi pendapatan Tahun 2013 dari pendapatan
Tahun 2012, antara lain:
sebesar
sebesar
sebesar
sebesar
Jumlah Kewajiban per 31 Desember 2013 sebesar
Rp74.330.791,00 yang seluruhnya merupakan
kewajiban jangka pendek.
Jumlah Ekuitas Dana per 31 Desember 2013 sebesar
Rp46.268.194.774,00 terdiri dari Ekuitas Dana Lancar
sebesar Rp103.765.275,00 dan Ekuitas Dana
Investasi sebesar Rp46.164.429.499,00.
1. Kenaikan pendapatan dari pemindahtanganan
BMN dengan rincian barang sesuai dengan
risalah lelang terlampir;
2. Kenaikan
pendapatan
lain-lain
berupa
penerimaan kembali persekot/uang muka gaji;
19
B. DIPA BPK PUSAT
Kode Uraian Jenis Belanja
1. Laporan Realisasi Anggaran
Anggaran
Realisasi
51 Belanja Pegawai
Laporan
Realisasi
Anggaran
menggambarkan
perbandingan antara anggaran dengan realisasinya,
yang mencakup unsur-unsur pendapatan, hibah, dan
belanja selama periode 1 Januari s.d. 31 Desember
2013.
Sisa Anggaran
-
-
52 Belanja Barang
7.076.182.000
6.038.131.480
53 Belanja Modal
-
-
7.076.182.000
6.038.131.480
Jumlah
1 Realisasi Pendapatan
Negara dan Hibah
a. Penerimaan Pajak
b. PNBP
c. Hibah
309.000,00
0,00
309.000,00
0,00
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
7.076.182.000,00
7.076.182.000,00
0,00
6.038.131.480,00
6.038.131.480,00
0,00
85,33%
85,33%
0,00%
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00%
0,00%
0,00
0,00
0,00%
1.038.050.520 85,33%
No.
Uraian belanja
1
Rupiah Murni
7.076.182.000,00
6.038.131.480,00
1.038.050.520,00
2
Pinjaman LN
-
-
-
0,00%
3
Rupiah
Pendamping
Hibah LN
-
-
-
0,00%
4
Total
Anggaran
Realisasi
Sisa Anggaran
%
85,33%
-
-
-
0,00%
7.076.182.000,00
6.038.131.480,00
1.038.050.520,00
85,33%
Apabila dibandingkan realisasi belanja Tahun 2013
dengan Tahun
2012 berdasarkan jenis belanja
adalah sebagai berikut:
Kode
Uraian Jenis
Belanja
Tahun 2013
51 Belanja Pegawai
2
Realisasi Belanja Negara
- Belanja Rupiah Murni
- Belanja Pinjaman LN
- Belanja Rupiah
Pendamping
- Belanja Hibah LN
- Belanja Barang Non
Kas
0,00%
Adapun anggaran dan realisasi belanja berdasarkan
sumber pendanaan Tahun 2012 adalah sebagai
berikut:
%
Realisasi
Anggaran
0,00
0,00
0,00
0,00
-
Belanja Modal
Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2013
dan Tahun 2012 dapat disajikan sebagai berikut:
Realisasi
1.038.050.520 85,33%
Belanja Barang
Realisasi Belanja Negara pada Tahun 2013 adalah
sebesar Rp6.038.131.480,00 atau mencapai 85,33%
dari anggarannya. Jumlah realisasi Belanja tersebut
terdiri dari realisasi Belanja Rupiah Murni sebesar
Rp6.038.131.480,00 atau 85,33% dari anggarannya,
Belanja Pinjaman Luar Negeri sebesar Rp0,00 atau
0,00% dari anggarannya, dan Belanja Hibah sebesar
Rp0,00 atau 0,00% dari anggarannya.
Anggaran
0,00%
Belanja Pegawai
Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah pada Tahun
2013 seluruhnya berasal dari Penerimaan Negara
Bukan Pajak sebesar Rp309.000,00 atau mencapai
0,00% dari estimasi yang ditetapkan DIPA.
Uraian
-
Atau dapat digambarkan dalam grafik dibawah ini:
Anggaran BPK RI Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara
Barat Eselon I BPK Pusat Tahun 2013 untuk estimasi
pendapatan sebesar Rp0,00 dan anggaran belanja
sebesar Rp7.076.182.000,00.
No
%
52 Belanja Barang
0,00
1.1. Belanja Negara
%
0,00%
6.038.131.480,00 4.691.550.329,00 1.346.581.151,00
28,70%
0,00
0,00
Kenaikan
(Penurunan)
0,00
53 Belanja Modal
Jumlah
Tahun 2012
0,00
0,00
0,00%
6.038.131.480,00 4.691.550.329,00 1.346.581.151,00
28,70%
Komposisi alokasi belanja menurut jenis belanja bila
dibandingkan antara
Realisasi belanja negara BPK RI Perwakilan Provinsi
Nusa Tenggara Barat Eselon I BPK Pusat pada
Tahun 2013 adalah sebesar Rp6.038.131.480,00 atau
85,33% dari anggaran yang dialokasikan yaitu
sebesar Rp7.076.182.000,00 dengan rincian sebagai
berikut:
Tahun 2013 dan Tahun 2012
disajikan seperti grafik berikut ini:
20
Adapun penyebab kenaikan realisasi belanja Tahun
2013 dari belanja Tahun 2012 antara lain:
1) Naiknya
pagu
anggaran
dan
standar
biaya
keluaran Tahun 2013
2) Optimalisasi belanja selama Tahun 2013
2. Neraca
Komposisi Perbandingan Neraca BPK RI Perwakilan
Provinsi Nusa Tenggara Barat Eselon I BPK Pusat
Laporan Keuangan per 31 Desember 2013 dan per 31
Desember
2012
adalah
Jumlah
Aset
per
31
Desember 2013 sebesar Rp0,00 terdiri dari Aset
Lancar sebesar Rp0,00, Aset Tetap sebesar Rp0,00,
serta Aset Lainnya sebesar Rp0,00.
Jumlah Kewajiban per 31 Desember 2013
sebesar Rp0,00 yang seluruhnya merupakan
kewajiban jangka pendek.
Jumlah Ekuitas Dana per 31 Desember 2013
sebesar Rp0,00 terdiri dari Ekuitas Dana Lancar
sebesar Rp0,00 dan Ekuitas Dana Investasi sebesar
Rp0,00.
Grafik komposisi neraca dapat disajikan seperti
contoh dibawah ini:
1,00
0,50
0,00
Aset
31
31
DesemberDesember
2013
2012
Kewajiban
Ekuitas Dana
21
Sumber daya
perwakilan
Statistik Pegawai
Berdasarkan Golongan
Sumber Daya Manusia
A. Pegawai Tetap
16
Menurut Golongan
II/a
:
3
II/b
:
2
II/c
:
4
II/d
:
8
10
Jumlah
:
17
8
14
12
:
8
III/b
:
15
4
III/c
:
11
2
III/d
:
15
Jumlah
:
49
0
IV/a
:
1
:
0
IV/c
:
1
IV/d
:
0
Jumlah
:
2
4
Jumlah
:
68
74
0
2.
0%
16%
2%
3%
19%
44%
Menurut Jabatan Tertentu
Inspektur Utama
:
Pemeriksa Utama
:
0
Inspektur
:
0
Inspektur
Utama
Kepala Perwakilan
:
1
Kepala Unit Pemeriksa
:
2
Pemeriksa
Utama
Pemeriksa
:
13
Pemeriksa Muda
:
30
Inspektur
Penilik
:
11
Verifikatur
:
0
Kepala
Perwakilan
Administrasi Umum
:
11
:
68
0%
0%
52
IV/b
Statistik Pegawai
Menurut Jabatan
Tertentu
0%
jumlah (orang)
6
III/a
IV/e
16%
18
I/a
I/c
II/a
II/c
III/a
III/c
IV/a
IV/c
IV/e
1.
Kepala Unit
Pemeriksa
23
Jumlah
3.
Menurut Jenis Kelamin
6.
Laki-laki
:
42
S3
:
0
Perempuan
:
26
S2
:
7
:
68
S1 / D4
:
40
Sarjana Muda / D3
:
9
D1
:
1
SLTA
:
5
SLTP
:
0
SD
:
0
:
68
Jumlah
Statistik Pegawai
Menurut Jenis
Kelamin
Jumlah
Statistik Pegawai Tetap
Berdasarkan Pendidikan
Laki-laki
38%
62%
4.
Menurut Pendidikan
Perempuan
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
Menurut Jabatan Fungsional
Pemeriksa
Pemeriksa Utama
:
0
Pemeriksa Madya
:
1
Pemeriksa Muda
:
22
Pemeriksa Pertama
:
23
Jumlah
:
46
Dibebaskan dari JFP
:
14
Jumlah
:
14
:
-
Belum Lulus Auditor
Ahli/Trampil
Belum mengikuti Auditor
Ahli/Trampil
Jumlah
Jumlah Total
:
8
:
8
:
68
Jumlah (orang)
Statistik Pegawai Tetap
Berdasarkan Usia
4% 1%
5.
3%
10%
Menurut Usia
> 55 Tahun
:
3
51-55 Tahun
:
1
46-50 Tahun
:
2
41-45 Tahun
:
10
36-40 Tahun
:
12
31-35 Tahun
:
14
26-30 Tahun
:
19
≤ 25 Tahun
:
7
:
68
Jumlah
51-55 Tahun
15%
46-50 Tahun
41-45 Tahun
28%
36-40 Tahun
18%
21%
24
> 55 Tahun
31-35 Tahun
26-30 Tahun
≤ 25 Tahun
B. Pegawai Tenaga Kontrak
Menurut Jenis Pekerjaan
Dokter Umum
:
1
Dokter Gigi
:
0
Perawat
:
1
Administrasi
:
3
Satuan Pengaman
:
10
Pengemudi
:
3
Satuan Pengaman
Teknisi
:
1
Pengemudi
Mekanik
:
0
Lainnya
:
1
:
20
:
0
S2
:
0
S1 / D4
:
2
Sarjana Muda / D3
:
1
D1
:
0
SLTA
:
15
SLTP
:
2
SD
:
0
:
20
Jumlah
3.
Perawat
16%
Administrasi
Teknisi
53%
Mekanik
Statistik Tenaga Kontrak
Menurut Pendidikan
Pendidikan
S3
Dokter Gigi
100%
80%
60%
40%
20%
0%
Jenis Kelamin
4.
2 1
0 0
15 2
0
Jumlah (orang)
0
SD
2.
Dokter Umum
5%0%5%0%
5%
S3
S2
S1 / D4
Sarjana Muda…
D1
SLTA
SLTP
Jumlah
16%
Menurut Usia
Laki-laki
:
15
> 55 Tahun
:
0
Perempuan
:
5
51-55 Tahun
:
0
:
20
46-50 Tahun
:
0
41-45 Tahun
:
1
36-40 Tahun
:
3
31-35 Tahun
:
6
26-30 Tahun
:
8
≤ 25 Tahun
:
2
:
20
Jumlah
Statistik Tenaga Kontrak
Menurut Jenis Kelamin
Jumlah
25%
Laki-laki
75%
Statistik Tenaga Kontrak
Menurut Usia
Perempuan
Axis Title
1.
Statistik Tenaga Kontrak
Berdasarkan Jenis Pekerjaan
25
10
5
0
Sumber Daya Keuangan
(Audited)
JUMLAH ANGGARAN :
Kegiatan Pemeriksaan Keuangan Negara dan Pemantauan Penyelesaian
Kerugian Negara
Kegiatan Pelayanan Kesekretariatan, Kehumasan dan Kerjasama Luar Negeri
Kegiatan Manajemen SDM
Kegiatan Pengelolaan dan Pertanggung-Jawaban Keuangan Negara
Kegiatan Pengelolaan Sarana dan Prasarana Serta Pelayanan Umum
:
Rp 7.076.182.000
:
Rp 1.228.096.000
:
Rp 4.955.