6 penganggaran blu dan sat ker pemerintah di daerah
ANGGARAN SEKTOR PUBLIIK (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
PENGANGGARAN BLU DAN SAT KER PEMERINTAH DI DAERAH
Sesi 6
Penganggaran BLU dan
Sat ker Pemerintah di
Daerah
Copyright © 2016
bandi.staff.fe.uns.ac.id.
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Learning Objectives
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Transfer ke Daerah, Pembiayaan Anggaran
Tujuan Pembelajaran pada sesi ini adalah sebagai
berikut.
1.
2.
3.
4.
5.
3
Memahamkan Penganggaran
Memahamkan BLU dan dasar hukumnya
Memahamkan Tujuan BLU
Memahamkan Perencanaan & Penganggaran BLU
Menelusur sumber acuan
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Learning Objectives
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
1. Memahamkan Penganggaran
ALUR PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN
Pemerintah
Pusat
Renstra
KL
Pe dom a n
RPJP
Nasional
Diacu
Pedoman
RPJM
Nasional
Diperhatikan
Pedoman
Pe dom a n
Renja - KL
RKA- KL
Rincia n
APBN
RAPBN
APBN
RAPBD
APBD
RKA SKPD
Rincia n
APBD
D ia cu
Dijabar
kan
Pe dom a n
RKP
Diserasikan melalui Musrenbang
Pedoman
RPJP
Daerah
RPJM
Daerah
Pedom an
Pemerintah
Daerah
Renstra
SKPD
Planning
4
Dijabarkan
RKP
Daerah
Pe dom a n
D ia cu
Pedoman
Renja SKPD
Pe dom a n
Budgeting
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan BLU dan dasar hukumnya
Dasar Hukum
Undang-Undang:
•
UU 17/2003 tentang Keuangan Negara
•
UU 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara;
Peraturan Pemerintah:
•
PP 23/2005 tentang PK BLU;
•
PP 74/2012
Peraturan Menteri:
5
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan BLU dan dasar hukumnya
Dasar Hukum
Peraturan Menteri:
•
PMK 07/PMK.02/2006 tentang Persyaratan Adm Dalam Rangka Pengusulan dan
Penetapan Satker Instansi Pem. untuk Menerapkan PK BLU;
•
PMK 08/PMK.02/2006 tentang Kewenangan Pengadaan Barang/Jasa pada BLU;
•
PMK 09/PMK.02/2006 tentang Pembentukan Dewas pada BLU;
•
PMK 10/PMK.02/2006 tentang Pedoman Penetapan Remunerasi Bagi Pejabat
Pengelola, Dewas, dan Pengawai BLU;
•
PMK 92/PMK.05/2011, jo PMK 44/PMK.05/2009, jo PMK 66/PMK.02/2006 tentang
Tata Cara Penyusunan, Pengajuan, Penetapan, dan Perubahan RBA, serta
Dokumen Pelaksanaan Anggaran BLU
6
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan BLU dan dasar hukumnya
Dasar Hukum: UU 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara
1. Pasal 3 ayat (1)
•“Keuangan negara dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundangundangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan dan bertanggungjawab
dengan memperhatikan rasa keadilan”.
7
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan BLU dan dasar hukumnya
Dasar Hukum: UU 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara
1. Pasal 2 huruf k:
• “Perbendaharaan Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1
Angka 1, meliputi:
–
8
k. pengelolaan Badan Layanan Umum
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan BLU dan dasar hukumnya
Dasar Hukum: UU 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara
2. Pasal 14 ayat (4)
Pada dokumen pelaksanaan anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dilampirkan rencana kerja dan anggaran Badan Layanan Umum dalam
lingkungan kementerian negara yang bersangkutan.
9
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan BLU dan dasar hukumnya
Dasar Hukum: UU 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara
3. Pasal 55 ayat (2) huruf
• Dalam penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat sebagaimana
dimaksud pada ayat (1):
a. Menteri/pimpinan lembaga selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang
menyusun dan menyampaikan laporan keuangan yang meliputi:
Laporan Realisasi Anggaran,
Neraca, dan
Catatan atas Laporan Keuangan
dilampiri laporan keuangan Badan Layanan Umum pada kementerian negara/
lembaga masing-masing.
10
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan BLU dan dasar hukumnya
Dasar Hukum: UU 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara
4. BAB XII, Pasal 68
(1) Badan Layanan Umum dibentuk untuk meningkatkan pelayanan
kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa.
(2) Kekayaan Badan Layanan Umum merupakan kekayaan negara/daerah yang
tidak dipisahkan serta dikelola dan dimanfaatkan sepenuhnya untuk
menyelenggarakan kegiatan Badan Layanan Umum yang bersangkutan.
(3) Pembinaan keuangan Badan Layanan Umum pemerintah pusat dilakukan oleh
Menteri Keuangan dan pembinaan teknis dilakukan oleh menteri yang
bertanggung jawab atas bidang pemerintahan yang bersangkutan.
(4) Pembinaan keuangan Badan Layanan Umum pemerintah daerah dilakukan
oleh pejabat pengelola keuangan daerah dan pembinaan teknis dilakukan oleh
kepala satuan kerja perangkat daerah yang bertanggung jawab atas bidang
pemerintahan yang bersangkutan.
11
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan BLU dan dasar hukumnya
Dasar Hukum: UU 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara
5. BAB XII, Pasal 69
(1) Setiap Badan Layanan Umum wajib menyusun rencana kerja dan
anggaran tahunan.
(2) Rencana kerja dan anggaran serta laporan keuangan dan kinerja Badan
Layanan Umum disusun dan disajikan sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari rencana kerja dan anggaran serta laporan keuangan
dan kinerja Kementerian Negara/Lembaga/ pemerintah daerah.
(3) Pendapatan dan belanja Badan Layanan Umum dalam rencana kerja
dan anggaran tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat
(2) dikonsolidasikan dalam rencana kerja dan anggaran Kementerian
Negara/Lembaga/pemerintah daerah yang bersangkutan.
(4) Pendapatan yang diperoleh Badan Layanan Umum sehubungan dengan
jasa layanan yang diberikan merupakan Pendapatan Negara/Daerah.
12
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan BLU dan dasar hukumnya
Dasar Hukum: UU 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara
5. BAB XII, Pasal 69
(5) Badan Layanan Umum dapat memperoleh hibah atau sumbangan dari
masyarakat atau badan lain.
(6) Pendapatan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dan ayat (5) dapat
digunakan langsung untuk membiayai belanja Badan Layanan Umum
yang bersangkutan.
(7) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengelolaan keuangan Badan
Layanan Umum diatur dalam peraturan pemerintah.
13
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan BLU dan dasar hukumnya
Dasar Hukum: UU 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara
5. BAB XII, Pasal 69
(5) Badan Layanan Umum dapat memperoleh hibah atau sumbangan dari
masyarakat atau badan lain.
(6) Pendapatan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dan ayat (5) dapat
digunakan langsung untuk membiayai belanja Badan Layanan Umum
yang bersangkutan.
(7) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengelolaan keuangan Badan
Layanan Umum diatur dalam peraturan pemerintah.
14
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan BLU dan dasar hukumnya
Dasar Hukum: PP 23/ 2005 tentang BLU
Bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 69 ayat (5)
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara, perlu menetapkan Peraturan
Pemerintah tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum.
15
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan BLU dan dasar hukumnya
Dasar Hukum: PP 23/ 2005 tentang BLU
Penjelasan
Paket UU bidang keuangan negara merupakan paket reformasi
yang signifikan, di bidang keuangan negara yang kita alami
sejak kemerdekaan.
Salah satu reformasi yang paling menonjol adalah pergeseran
dari pengganggaran tradisional ke penganggaran berbasis
kinerja.
Dengan basis kinerja ini, mulai dirintis arah yang jelas bagi
penggunaan dana pemerintah,
berpindah dari sekedar membiayai masukan (inputs) atau proses ke
pembayaran terhadap apa yang akan dihasilkan (outputs).
16
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan BLU dan dasar hukumnya
Dasar Hukum: PP 23/ 2005 tentang BLU
Penjelasan
Orientasi pada outputs semakin menjadi praktik yang
dianut luas oleh pemerintahan modern di berbagai negara.
Mewiraswastakan pemerintah (enterprising the government)
adalah paradigma yang memberi arah yang tepat bagi keuangan
sektor publik.
UU 17/ 2003: Keuangan Negara, menekankan basis kinerja
dalam penganggaran, memberi landasan yang penting bagi
orientasi baru tersebut di Indonesia.
17
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan BLU dan dasar hukumnya
Dasar Hukum: PP 23/ 2005 tentang BLU
Penjelasan
• UU 1/ 2004: Perbendaharaan Negara membuka
koridor baru bagi penerapan basis kinerja ini di
lingkungan pemerintah.
– Pasal 68 dan Pasal 69, instansi pemerintah yang tugas pokok dan fungsinya
memberi pelayanan kepada rnasyarakat dapat menerapkan pola pengelolaan
keuangan yang fleksibel dengan menonjolkan produktivitas, efisiensi, dan
efektivitas.
– dengan sebutan sebagai Badan Layanan Umum (BLU), diharapkan menjadi
contoh konkrit yang menonjol dari penerapan manajemen keuangan berbasis
pada hasil (kinerja).
18
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan BLU dan dasar hukumnya
Dasar Hukum: PP 23/ 2005 tentang BLU
Penjelasan
• UU 1/ 2004: Perbendaharaan Negara
– Praktik ini telah berkembang luas di manca negara berupa upaya pengagenan
(agencification) aktivitas yang tidak harus dilakukan oleh lembaga birokrasi
murni, tetapi
– diselenggarakan oleh instansi yang dikelola ala bisnis (business like) sehingga
pemberian layanan kepada masyarakat menjadi lebih efisien dan efektif.
19
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan BLU dan dasar hukumnya
Dasar Hukum: PP 23/ 2005 tentang BLU
Penjelasan
• Dengan pola BLU, fleksibilitas diberikan dalam rangka
pelaksanaan anggaran, termasuk pengelolaan pendapatan
dan belanja, pengelolaan kas, dan pengadaan barang/jasa.
• Kepada BLU juga diberikan kesempatan untuk
mempekerjakan tenaga profesional non PNS serta
kesempatan pemberian imbalan jasa kepada pegawai sesuai
dengan kontribusinya.
– Tetapi sebagai pengimbang, BLU dikendalikan secara ketat dalam
perencanaan dan penganggarannya, serta dalam
pertanggungjawabannya,
20
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan BLU dan dasar hukumnya
Dasar Hukum: PP 23/ 2005 tentang BLU
Penjelasan
• Dalam PPP, BLU wajib menghitung harga pokok dari
layanannya dengan kualitas dan kuantitas yang distandarkan
oleh menteri teknis pembina.
• Dalam pertanggungjawabannya, BLU harus mampu
menghitung dan menyajikan anggaran yang digunakannya
dalam kaitannya dengan layanan yang telah direalisasikan.
– BLU berperan sebagai agen dari menteri/pimpinan lembaga induknya.
– Kedua belah pihak menandatangani kontrak kinerja (a contractual
performance agreement), di mana menteri/pimpinan lembaga induk
bertanggung jawab atas kebijakan layanan yang hendak dihasilkan,
dan BLU bertanggung jawab untuk menyajikan layanan yang diminta.
21
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan BLU dan dasar hukumnya
Dasar Hukum: PP 23/ 2005 tentang BLU
Penjelasan
Pola BLU tersedia untuk diterapkan oleh setiap instansi pemerintah yang
secara fungsional menyelenggarakan kegiatan yang bersifat operasional,
Instansi dimaksud dapat berasal dari, dan berkedudukan pada berbagai
jenjang eselon atau non eselon.
Organisasi dan struktur instansi pemerintah yang berkehendak menerapkan
PPK-BLU kemungkinan memerlukan penyesuaian dengan memperhatikan
ketentuan yang diatur dalam Peraturan Pemerintah ini.
BLU diharapkan tidak sekedar sebagai format baru dalam pengelolaan
APBN/APBD, tetapi BLU diharapkan untuk menyuburkan pewadahan
baru bagi pembaharuan manajemen keuangan sektor publik, demi
meningkatkan pelayanan pemerintah kepada masyarakat.
22
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan BLU dan dasar hukumnya
Dasar Hukum: PMK 7/2006
Menimbang
bahwa dalam rangka pelaksanaan Pasal 4 ayat (6) Peraturan
Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum,
perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Persyaratan
Administratif Dalam Rangka Pengusulan dan Penetapan Satuan Kerja Instansi
Pemerintah Untuk Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum;
23
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan BLU dan dasar hukumnya
Dasar Hukum: PMK 8/2006
Menimbang
bahwa dalam rangka pelaksanaan Pasal 20 ayat (2) Peraturan
Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum,
perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Kewenangan
Pengadaan Barang/ Jasa pada Badan Layanan Umum;
24
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan BLU dan dasar hukumnya
Dasar Hukum: PMK 9/2006
Menimbang
bahwa dalam rangka pelaksanaan Pasal 34 Peraturan Pernerintah
Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum,
perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Pembentukan Dewan
Pengawas Pada Badan Layanan Umurn;
25
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan BLU dan dasar hukumnya
Dasar Hukum: PMK 10/2006
Menimbang
bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 36 ayat (2) Peraturan Pemerintah
Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum,
Menteri Keuangan menetapkan Remunerasi Bagi Pejabat Pengelola, Dewan
Pengawas, dan Pegawai Badan Layanan Umum
atas usul Menteri/Pimpinan Lembaga;
26
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan BLU dan dasar hukumnya
Dasar Hukum: PMK 66/ 2006
Menimbang
bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 13 Peraturan
Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum,
perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Penyusunan,
Pengajuan, Penetapan, dan Perubahan Rencana Bisnis dan Anggaran Serta
Dokumen Pelaksanaan Anggaran Badan Layanan Umum;
• Terakhir diubah dengan PMK 92/PMK.05/2011
27
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan BLU dan dasar hukumnya
Dasar Hukum: PMK 92/ 2011
Menimbang
bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal 13 Peraturan Pemerintah
Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum,
telah diatur ketentuan mengenai tata cara penyusunan, pengajuan, penetapan, dan
perubahan Rencana Bisnis dan Anggaran serta dokumen pelaksanaan anggaran
Badan Layanan Umum berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
44/PMK.05/2009
bahwa dalam rangka fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan Badan Layanan
Umum dan penyempurnaan beberapa ketentuan mengenai Rencana Bisnis dan
Anggaran serta pelaksanaan anggaran Badan Layanan Umum,
perlu mengatur kembali ketentuan mengenai Rencana Bisnis dan Anggaran serta
pelaksanaan anggaran Badan Layanan Umum yang sebelumnya diatur dalam
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 44/PMK.05/2009;
28
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan BLU dan dasar hukumnya
SIKLUS HIDUP BLU
LAPORAN
SE
AUD I T
OLEH
BP K
29
REVI SI
REN CAN A
STRATEGI S
BI SN I S
REVI EW
LAPORAN
PEN YUSUN AN
RBA
PEN YUSUN AN
LAPORAN
KI N ERJA
I M PLEM EN TASI
RBA
PEN YUSUN AN
LAPORAN
KEUAN GAN
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan BLU dan dasar hukumnya
DEFINISI
Badan Layana Umum-BLU
adalah instansi di lingkungan Pemerintah
yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat
berupa penyediaan barang dan/atau jasa
yang dijual tanpa mengutamakan untuk mencari keuntungan dan
dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan
produktivitas.
Ps 1 UU 17/2004 PN
Ps 1 PMK 76/2008
30
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan BLU dan dasar hukumnya
PENDAHULUAN
Kelembagaan Sektor Publik
1. Satker biasa/ dinas
Non Profit (pendapatan < belanja)
Tidak Otonom
Pengelolaan sesuai dengan mekanisme APBN.
2. Satker dengan PK BLU
31
Not For Profit (tidak mengutamakan keuntungan)
Pengelolaan keuangan sesuai dengan PP 23/2005
Kekayaan Negara yang Tidak Dipisahkan
Semi Otonom/Otonom
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan BLU dan dasar hukumnya
PENDAHULUAN
Kelembagaan Sektor Publik
3. Perusahaan Negara/BUMN
32
Profit Oriented (Pendapatan > belanja
Pengelolaan keuangan bisnis murni
Kekayaan Negara yang Dipisahkan
Otonom
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan BLU dan dasar hukumnya
PENDAHULUAN
Pembinaan keuangan BLU
pemerintah pusat dilakukan oleh Menteri Keuangan dan
pembinaan teknis dilakukan oleh menteri teknis yang
bertanggung jawab atas bidang pemerintahan ybs.
33
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan BLU dan dasar hukumnya
PENDAHULUAN
• Kekayaan BLU merupakan kekayaan negara yang tidak
dipisahkan.
• Rencana kerja dan anggaran (RKA), LK dan kinerja BLU disusun dan
disajikan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari RKA serta laporan
keuangan dan kinerja K/L.
• Pendapatan dan belanja BLU dalam RKA tahunan dikonsolidasikan
dalam RKA K/L.
• Pendapatan yang diperoleh BLU merupakan pendapatan negara.
• Pendapatan tersebut dapat digunakan langsung untuk membiayai
belanja BLU ybs.
34
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan Perencanaan &
Pengganggaran BLU
RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN (RBA)
1. RBA BLU merupakan salah satu dokumen pembentuk
Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/
Lembaga (RKA K/L),
• sehingga harus dilakukan sinkronisasi program, kegiatan, target
kinerja, dan anggaran antar keduanya.
2. Penelaahan RBA dilakukan di Direktorat Pembinaan PK
BLU untuk RBA tahun 2014
•
35
untuk menjamin ketercapaian target kinerja, optimalisasi
pendapatan, dan efisiensi belanja pada satker BLU.
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan Perencanaan &
Pengganggaran BLU
RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN (RBA)
3. Dari hasil monitoring dan evaluasi, kualitas aspek kuantitatif
dalam sebagian besar RBA belum memenuhi ketentuan
yang berlaku, namun hanya mengakomodasi kesesuaian
dengan pagu/ alokasi anggaran.
• Contoh: belum menggambarkan kelayakan belanja, belum sesuai
dengan target kinerja dalam Renstra Bisnis, belum optimal dalam
mencantumkan pendapatan yang diperoleh.
36
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan Perencanaan &
Pengganggaran BLU
RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN (RBA)
4. Peran kementerian/lembaga untuk melakukan sinkronisasi
antara RBA dengan RKA K/L belum berjalan dengan efektif,
sehingga perencanaan anggaran satker BLU tidak optimal.
• Contoh: terjadinya duplikasi belanja yang bersumber dari PNBP dan
RM APBN, proses persetujuan RBA memakan waktu lama.
37
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan Perencanaan &
Pengganggaran BLU
RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN (RBA)
Tujuan:
1. Memberikan pedoman penyusunan RBA yang baik dengan
mempertimbangkan aspek kualitatif yang mempengaruhi operasional
satker BLU, dan aspek kuantitatif yang menggambarkan target kinerja
dan anggaran yang akan dilaksanakan pada tahun berjalan.
2. Menggambarkan detil rencana program, kegiatan, target kinerja, dan
anggaran yang akan dilaksanakan.
3. Menggambarkan kelayakan belanja yang akan dilakukan: peruntukan,
jumlah, harga, dan kualitas.
4. Menjadi sarana untuk penelaahan RBA dan sebagai input pada RKA K/L.
38
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan Perencanaan &
Pengganggaran BLU
RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN (RBA)
Rencana Bisnis Dan Anggaran (RBA):
Dokumen perencanaan bisnis dan penganggaran tahunan yang berisi:
PROGRAM,
KEGIATAN,
TARGET KINERJA,
ANGGARAN BLU.
39
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan Perencanaan &
Pengganggaran BLU
RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN (RBA)
FUNGSI RBA:
Dokumen perencanaan bisnis dan penganggaran satker PK BLU
Pedoman pelaksanaan kegiatan satker PK BLU
Dokumen yang menggambarkan pencapaian kinerja satker PK
BLU
Dokumen yang menggambarkan proyeksi keuangan satker PK
BLU
RBA adalah untuk kepentingan satker PK BLU
40
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan Perencanaan &
Pengganggaran BLU
RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN (RBA)
Kedudukan RBA:
BLU menyusun RBA tiap tahun.
RBA disusun berdasarkan kebutuhan dan kemampuan pendapatan disertai dengan
Standar Pelayanan Minimum (SPM) dan biaya dari output yang dihasilkan.
RBA BLU merupakan bagian dari RKA-KL yang pada akhirnya sebagai dasar
untuk menyusun DIPA BLU
DIPA merupakan lampiran dari perjanjian kerja antara pimpinan BLU dengan
kementerian/ lembaga.
RBA :
o ditandatangani oleh pemimpin BLU;
o diketahui oleh Dewan Pengawas;
o disetujui oleh Menteri/Ketua lembaga.
41
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan Perencanaan &
Pengganggaran BLU
MEKANISME PENGAJUAN DAN PENGESAHAN RBA
s
PAGU
INDIKATIF
(MARET)
PAGU
ANGGARAN
(JUNI)
4
RKA K/L
(JULI)
RBA
RENSTRA
K/L
RENJA
K/L
2
• UU APBN
(OKT)
• ALOKASI
ANGGARAN
(NOV)
5
3
1
RSB BLU
42
2
RBA
5
RBA
DEFINITIF
Bandi.staff.fe.uns.ac.id42
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan Perencanaan &
Pengganggaran BLU
SKEMA PENYUSUNAN RBA
.
RENSTRA
K/L
Termasuk
Prakiraan
Y+3
RENSTRA
BISNIS 5
TAHUNAN
43
RBA
Memuat:
• Program
• Kegiatan
• Anggaran penerimaan/
pendapatan
• Anggaran pengeluaran/
belanja
• Estimasi Saldo Awal
Kas & Saldo Akhir Kas
Penyusunan :
• Berbasis Kinerja &
perhitungan akuntansi
biaya
• Kebutuhan &
kemampuan
pendapatan yang
diperkirakan akan
diterima
• Berbasis Akrual
• Flexible Budget
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan Perencanaan &
Pengganggaran BLU
ASPEK PENYUSUNAN RBA
TARGET KINERJA
.
• Peluang dan tantangan
• Faktor eksternal
• Kesesuaian dengan
RSB
• Evaluasi kinerja
berjalan
• Peluang dan tantangan
• Faktor eksternal
• Faktor
internal
• Kekuatan
dan
kelemahan
OPTIMALISASI PNBP
EFISIENSI BELANJA
• Aspek legal: tarif layanan
• Seluruh potensi PNBP
• Kelayakan belanja
• Penggunaan standar biaya
Anggaran K/L
44
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan Perencanaan &
Pengganggaran BLU
PENERAPAN FLEKSIBILITAS BUDGET
.
BUDGET
RKAKL
REALISASI
% Ambang Batas
DIPA
45
P E N D A PAT A N
BELANJA
P E N D A PAT A N
BELANJA
P E N D A PAT A N
BELANJA
P E N D A PAT A N
FLEXIBLE
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan Perencanaan &
Pengganggaran BLU
PENGGUNAAN STANDAR BIAYA
P
Berdasarkan basis
kinerja
Perhitungan Akuntansi
Biaya
Menyusun Standar Biaya
Gunakan
Standar Biaya
Perhitungan
Sendiri (ditetapkan
sebagai SBM/SBK)
RBA
X Berdasarkan basis
kinerja
X Perhitungan Akuntansi
Biaya
X Menyusun Standar Biaya
46
Gunakan
SB Menkeu
(SBM)
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan Perencanaan &
Pengganggaran BLU
PENYUSUNAN IHTISAR RBA
FUNGSI
IKHTISAR RBA: menyesuaikan struktur/komponen pendapatan dan
.
biaya dalam RBA menjadi struktur/komponen pendapatan dan belanja dalam
RKA KL.
IKHITISAR
RBA
RBA
47
KONSOLIDASI
RKA-K/L
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Learning Objectives
MENTERI/PIMPINAN
MENTERI KEUANGAN
LEMBAGA
C.Q. DIRJEN ANGGARAN
PENGAJUAN RBA
PIMPINAN BLU
Usulan RBA &
Ikhtisar RBA
1
.
Usulan RBA &
Ikhtisar RBA
Usulan RBA &
Ikhtisar RBA
2
Disertai dengan :
Usulan standar pelayanan
minimal;
Tarif; dan/atau
Biaya dari keluaran (output)
yang akan dihasilkan.
Ditandatangani oleh Pemimpin
BLU, dan diketahui oleh DEWAS
atau pejabat yang ditunjuk oleh
Menteri/pimpinan lembaga jika
BLU tidak mempunyai DEWAS
3
4
Disetujui dan ditandatangani
Dilakukan pengkajian mencakup :
Standar biaya dan anggaran BLU;
Kinerja keuangan BLU;
Besaran persentase Ambang Batas,
dengan mempertimbangkan fluktuasi
kegiatan operasional BLU
Hasil kajian RBA & Ikhtisar
menjadi dasar dalam rangka
pemrosesan RKAKL
5
Pengkajian RBA
& Ikhtisar RBA
Dapat mengikutsertakan
DJPb
48
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan Perencanaan &
Pengganggaran BLU
REVISI RBA
P
MERUBAH
DIPA BLU
DAPAT
BERAKIBAT
TIDAK MERUBAH DIPA BLU
MERUBAH DATA
RKA/KL
TIDAK
MERUBAH DATA
RKA/KL
MEMBUAT IKHTISAR REVISI RBA DEFINITIF
REVISI DIPA BLU
49
UPDATING DATA
RKA K/L KE
KANWIL DJPBN
TIDAK
MEREVISI DIPA
BLU
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Learning Objectives
Referensi
6. Menelusur sumber acuan
Dirjen Anggaran. 2013. Dasar-dasar Praktek Pengyusunan APBN di
Indonesia.
UU 14 tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara Tahun Anggaran 2016
http://perencanaan.itb.ac.id/.../PENYUSUNAN-RBA-BLU-2...
50
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
PENGANGGARAN BLU DAN SAT KER PEMERINTAH DI DAERAH
Sesi 6
Penganggaran BLU dan
Sat ker Pemerintah di
Daerah
Copyright © 2016
bandi.staff.fe.uns.ac.id.
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Learning Objectives
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Transfer ke Daerah, Pembiayaan Anggaran
Tujuan Pembelajaran pada sesi ini adalah sebagai
berikut.
1.
2.
3.
4.
5.
3
Memahamkan Penganggaran
Memahamkan BLU dan dasar hukumnya
Memahamkan Tujuan BLU
Memahamkan Perencanaan & Penganggaran BLU
Menelusur sumber acuan
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Learning Objectives
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
1. Memahamkan Penganggaran
ALUR PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN
Pemerintah
Pusat
Renstra
KL
Pe dom a n
RPJP
Nasional
Diacu
Pedoman
RPJM
Nasional
Diperhatikan
Pedoman
Pe dom a n
Renja - KL
RKA- KL
Rincia n
APBN
RAPBN
APBN
RAPBD
APBD
RKA SKPD
Rincia n
APBD
D ia cu
Dijabar
kan
Pe dom a n
RKP
Diserasikan melalui Musrenbang
Pedoman
RPJP
Daerah
RPJM
Daerah
Pedom an
Pemerintah
Daerah
Renstra
SKPD
Planning
4
Dijabarkan
RKP
Daerah
Pe dom a n
D ia cu
Pedoman
Renja SKPD
Pe dom a n
Budgeting
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan BLU dan dasar hukumnya
Dasar Hukum
Undang-Undang:
•
UU 17/2003 tentang Keuangan Negara
•
UU 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara;
Peraturan Pemerintah:
•
PP 23/2005 tentang PK BLU;
•
PP 74/2012
Peraturan Menteri:
5
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan BLU dan dasar hukumnya
Dasar Hukum
Peraturan Menteri:
•
PMK 07/PMK.02/2006 tentang Persyaratan Adm Dalam Rangka Pengusulan dan
Penetapan Satker Instansi Pem. untuk Menerapkan PK BLU;
•
PMK 08/PMK.02/2006 tentang Kewenangan Pengadaan Barang/Jasa pada BLU;
•
PMK 09/PMK.02/2006 tentang Pembentukan Dewas pada BLU;
•
PMK 10/PMK.02/2006 tentang Pedoman Penetapan Remunerasi Bagi Pejabat
Pengelola, Dewas, dan Pengawai BLU;
•
PMK 92/PMK.05/2011, jo PMK 44/PMK.05/2009, jo PMK 66/PMK.02/2006 tentang
Tata Cara Penyusunan, Pengajuan, Penetapan, dan Perubahan RBA, serta
Dokumen Pelaksanaan Anggaran BLU
6
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan BLU dan dasar hukumnya
Dasar Hukum: UU 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara
1. Pasal 3 ayat (1)
•“Keuangan negara dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundangundangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan dan bertanggungjawab
dengan memperhatikan rasa keadilan”.
7
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan BLU dan dasar hukumnya
Dasar Hukum: UU 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara
1. Pasal 2 huruf k:
• “Perbendaharaan Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1
Angka 1, meliputi:
–
8
k. pengelolaan Badan Layanan Umum
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan BLU dan dasar hukumnya
Dasar Hukum: UU 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara
2. Pasal 14 ayat (4)
Pada dokumen pelaksanaan anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dilampirkan rencana kerja dan anggaran Badan Layanan Umum dalam
lingkungan kementerian negara yang bersangkutan.
9
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan BLU dan dasar hukumnya
Dasar Hukum: UU 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara
3. Pasal 55 ayat (2) huruf
• Dalam penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat sebagaimana
dimaksud pada ayat (1):
a. Menteri/pimpinan lembaga selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang
menyusun dan menyampaikan laporan keuangan yang meliputi:
Laporan Realisasi Anggaran,
Neraca, dan
Catatan atas Laporan Keuangan
dilampiri laporan keuangan Badan Layanan Umum pada kementerian negara/
lembaga masing-masing.
10
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan BLU dan dasar hukumnya
Dasar Hukum: UU 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara
4. BAB XII, Pasal 68
(1) Badan Layanan Umum dibentuk untuk meningkatkan pelayanan
kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa.
(2) Kekayaan Badan Layanan Umum merupakan kekayaan negara/daerah yang
tidak dipisahkan serta dikelola dan dimanfaatkan sepenuhnya untuk
menyelenggarakan kegiatan Badan Layanan Umum yang bersangkutan.
(3) Pembinaan keuangan Badan Layanan Umum pemerintah pusat dilakukan oleh
Menteri Keuangan dan pembinaan teknis dilakukan oleh menteri yang
bertanggung jawab atas bidang pemerintahan yang bersangkutan.
(4) Pembinaan keuangan Badan Layanan Umum pemerintah daerah dilakukan
oleh pejabat pengelola keuangan daerah dan pembinaan teknis dilakukan oleh
kepala satuan kerja perangkat daerah yang bertanggung jawab atas bidang
pemerintahan yang bersangkutan.
11
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan BLU dan dasar hukumnya
Dasar Hukum: UU 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara
5. BAB XII, Pasal 69
(1) Setiap Badan Layanan Umum wajib menyusun rencana kerja dan
anggaran tahunan.
(2) Rencana kerja dan anggaran serta laporan keuangan dan kinerja Badan
Layanan Umum disusun dan disajikan sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari rencana kerja dan anggaran serta laporan keuangan
dan kinerja Kementerian Negara/Lembaga/ pemerintah daerah.
(3) Pendapatan dan belanja Badan Layanan Umum dalam rencana kerja
dan anggaran tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat
(2) dikonsolidasikan dalam rencana kerja dan anggaran Kementerian
Negara/Lembaga/pemerintah daerah yang bersangkutan.
(4) Pendapatan yang diperoleh Badan Layanan Umum sehubungan dengan
jasa layanan yang diberikan merupakan Pendapatan Negara/Daerah.
12
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan BLU dan dasar hukumnya
Dasar Hukum: UU 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara
5. BAB XII, Pasal 69
(5) Badan Layanan Umum dapat memperoleh hibah atau sumbangan dari
masyarakat atau badan lain.
(6) Pendapatan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dan ayat (5) dapat
digunakan langsung untuk membiayai belanja Badan Layanan Umum
yang bersangkutan.
(7) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengelolaan keuangan Badan
Layanan Umum diatur dalam peraturan pemerintah.
13
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan BLU dan dasar hukumnya
Dasar Hukum: UU 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara
5. BAB XII, Pasal 69
(5) Badan Layanan Umum dapat memperoleh hibah atau sumbangan dari
masyarakat atau badan lain.
(6) Pendapatan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dan ayat (5) dapat
digunakan langsung untuk membiayai belanja Badan Layanan Umum
yang bersangkutan.
(7) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengelolaan keuangan Badan
Layanan Umum diatur dalam peraturan pemerintah.
14
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan BLU dan dasar hukumnya
Dasar Hukum: PP 23/ 2005 tentang BLU
Bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 69 ayat (5)
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara, perlu menetapkan Peraturan
Pemerintah tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum.
15
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan BLU dan dasar hukumnya
Dasar Hukum: PP 23/ 2005 tentang BLU
Penjelasan
Paket UU bidang keuangan negara merupakan paket reformasi
yang signifikan, di bidang keuangan negara yang kita alami
sejak kemerdekaan.
Salah satu reformasi yang paling menonjol adalah pergeseran
dari pengganggaran tradisional ke penganggaran berbasis
kinerja.
Dengan basis kinerja ini, mulai dirintis arah yang jelas bagi
penggunaan dana pemerintah,
berpindah dari sekedar membiayai masukan (inputs) atau proses ke
pembayaran terhadap apa yang akan dihasilkan (outputs).
16
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan BLU dan dasar hukumnya
Dasar Hukum: PP 23/ 2005 tentang BLU
Penjelasan
Orientasi pada outputs semakin menjadi praktik yang
dianut luas oleh pemerintahan modern di berbagai negara.
Mewiraswastakan pemerintah (enterprising the government)
adalah paradigma yang memberi arah yang tepat bagi keuangan
sektor publik.
UU 17/ 2003: Keuangan Negara, menekankan basis kinerja
dalam penganggaran, memberi landasan yang penting bagi
orientasi baru tersebut di Indonesia.
17
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan BLU dan dasar hukumnya
Dasar Hukum: PP 23/ 2005 tentang BLU
Penjelasan
• UU 1/ 2004: Perbendaharaan Negara membuka
koridor baru bagi penerapan basis kinerja ini di
lingkungan pemerintah.
– Pasal 68 dan Pasal 69, instansi pemerintah yang tugas pokok dan fungsinya
memberi pelayanan kepada rnasyarakat dapat menerapkan pola pengelolaan
keuangan yang fleksibel dengan menonjolkan produktivitas, efisiensi, dan
efektivitas.
– dengan sebutan sebagai Badan Layanan Umum (BLU), diharapkan menjadi
contoh konkrit yang menonjol dari penerapan manajemen keuangan berbasis
pada hasil (kinerja).
18
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan BLU dan dasar hukumnya
Dasar Hukum: PP 23/ 2005 tentang BLU
Penjelasan
• UU 1/ 2004: Perbendaharaan Negara
– Praktik ini telah berkembang luas di manca negara berupa upaya pengagenan
(agencification) aktivitas yang tidak harus dilakukan oleh lembaga birokrasi
murni, tetapi
– diselenggarakan oleh instansi yang dikelola ala bisnis (business like) sehingga
pemberian layanan kepada masyarakat menjadi lebih efisien dan efektif.
19
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan BLU dan dasar hukumnya
Dasar Hukum: PP 23/ 2005 tentang BLU
Penjelasan
• Dengan pola BLU, fleksibilitas diberikan dalam rangka
pelaksanaan anggaran, termasuk pengelolaan pendapatan
dan belanja, pengelolaan kas, dan pengadaan barang/jasa.
• Kepada BLU juga diberikan kesempatan untuk
mempekerjakan tenaga profesional non PNS serta
kesempatan pemberian imbalan jasa kepada pegawai sesuai
dengan kontribusinya.
– Tetapi sebagai pengimbang, BLU dikendalikan secara ketat dalam
perencanaan dan penganggarannya, serta dalam
pertanggungjawabannya,
20
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan BLU dan dasar hukumnya
Dasar Hukum: PP 23/ 2005 tentang BLU
Penjelasan
• Dalam PPP, BLU wajib menghitung harga pokok dari
layanannya dengan kualitas dan kuantitas yang distandarkan
oleh menteri teknis pembina.
• Dalam pertanggungjawabannya, BLU harus mampu
menghitung dan menyajikan anggaran yang digunakannya
dalam kaitannya dengan layanan yang telah direalisasikan.
– BLU berperan sebagai agen dari menteri/pimpinan lembaga induknya.
– Kedua belah pihak menandatangani kontrak kinerja (a contractual
performance agreement), di mana menteri/pimpinan lembaga induk
bertanggung jawab atas kebijakan layanan yang hendak dihasilkan,
dan BLU bertanggung jawab untuk menyajikan layanan yang diminta.
21
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan BLU dan dasar hukumnya
Dasar Hukum: PP 23/ 2005 tentang BLU
Penjelasan
Pola BLU tersedia untuk diterapkan oleh setiap instansi pemerintah yang
secara fungsional menyelenggarakan kegiatan yang bersifat operasional,
Instansi dimaksud dapat berasal dari, dan berkedudukan pada berbagai
jenjang eselon atau non eselon.
Organisasi dan struktur instansi pemerintah yang berkehendak menerapkan
PPK-BLU kemungkinan memerlukan penyesuaian dengan memperhatikan
ketentuan yang diatur dalam Peraturan Pemerintah ini.
BLU diharapkan tidak sekedar sebagai format baru dalam pengelolaan
APBN/APBD, tetapi BLU diharapkan untuk menyuburkan pewadahan
baru bagi pembaharuan manajemen keuangan sektor publik, demi
meningkatkan pelayanan pemerintah kepada masyarakat.
22
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan BLU dan dasar hukumnya
Dasar Hukum: PMK 7/2006
Menimbang
bahwa dalam rangka pelaksanaan Pasal 4 ayat (6) Peraturan
Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum,
perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Persyaratan
Administratif Dalam Rangka Pengusulan dan Penetapan Satuan Kerja Instansi
Pemerintah Untuk Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum;
23
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan BLU dan dasar hukumnya
Dasar Hukum: PMK 8/2006
Menimbang
bahwa dalam rangka pelaksanaan Pasal 20 ayat (2) Peraturan
Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum,
perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Kewenangan
Pengadaan Barang/ Jasa pada Badan Layanan Umum;
24
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan BLU dan dasar hukumnya
Dasar Hukum: PMK 9/2006
Menimbang
bahwa dalam rangka pelaksanaan Pasal 34 Peraturan Pernerintah
Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum,
perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Pembentukan Dewan
Pengawas Pada Badan Layanan Umurn;
25
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan BLU dan dasar hukumnya
Dasar Hukum: PMK 10/2006
Menimbang
bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 36 ayat (2) Peraturan Pemerintah
Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum,
Menteri Keuangan menetapkan Remunerasi Bagi Pejabat Pengelola, Dewan
Pengawas, dan Pegawai Badan Layanan Umum
atas usul Menteri/Pimpinan Lembaga;
26
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan BLU dan dasar hukumnya
Dasar Hukum: PMK 66/ 2006
Menimbang
bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 13 Peraturan
Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum,
perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Penyusunan,
Pengajuan, Penetapan, dan Perubahan Rencana Bisnis dan Anggaran Serta
Dokumen Pelaksanaan Anggaran Badan Layanan Umum;
• Terakhir diubah dengan PMK 92/PMK.05/2011
27
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan BLU dan dasar hukumnya
Dasar Hukum: PMK 92/ 2011
Menimbang
bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal 13 Peraturan Pemerintah
Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum,
telah diatur ketentuan mengenai tata cara penyusunan, pengajuan, penetapan, dan
perubahan Rencana Bisnis dan Anggaran serta dokumen pelaksanaan anggaran
Badan Layanan Umum berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
44/PMK.05/2009
bahwa dalam rangka fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan Badan Layanan
Umum dan penyempurnaan beberapa ketentuan mengenai Rencana Bisnis dan
Anggaran serta pelaksanaan anggaran Badan Layanan Umum,
perlu mengatur kembali ketentuan mengenai Rencana Bisnis dan Anggaran serta
pelaksanaan anggaran Badan Layanan Umum yang sebelumnya diatur dalam
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 44/PMK.05/2009;
28
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan BLU dan dasar hukumnya
SIKLUS HIDUP BLU
LAPORAN
SE
AUD I T
OLEH
BP K
29
REVI SI
REN CAN A
STRATEGI S
BI SN I S
REVI EW
LAPORAN
PEN YUSUN AN
RBA
PEN YUSUN AN
LAPORAN
KI N ERJA
I M PLEM EN TASI
RBA
PEN YUSUN AN
LAPORAN
KEUAN GAN
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan BLU dan dasar hukumnya
DEFINISI
Badan Layana Umum-BLU
adalah instansi di lingkungan Pemerintah
yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat
berupa penyediaan barang dan/atau jasa
yang dijual tanpa mengutamakan untuk mencari keuntungan dan
dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan
produktivitas.
Ps 1 UU 17/2004 PN
Ps 1 PMK 76/2008
30
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan BLU dan dasar hukumnya
PENDAHULUAN
Kelembagaan Sektor Publik
1. Satker biasa/ dinas
Non Profit (pendapatan < belanja)
Tidak Otonom
Pengelolaan sesuai dengan mekanisme APBN.
2. Satker dengan PK BLU
31
Not For Profit (tidak mengutamakan keuntungan)
Pengelolaan keuangan sesuai dengan PP 23/2005
Kekayaan Negara yang Tidak Dipisahkan
Semi Otonom/Otonom
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan BLU dan dasar hukumnya
PENDAHULUAN
Kelembagaan Sektor Publik
3. Perusahaan Negara/BUMN
32
Profit Oriented (Pendapatan > belanja
Pengelolaan keuangan bisnis murni
Kekayaan Negara yang Dipisahkan
Otonom
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan BLU dan dasar hukumnya
PENDAHULUAN
Pembinaan keuangan BLU
pemerintah pusat dilakukan oleh Menteri Keuangan dan
pembinaan teknis dilakukan oleh menteri teknis yang
bertanggung jawab atas bidang pemerintahan ybs.
33
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan BLU dan dasar hukumnya
PENDAHULUAN
• Kekayaan BLU merupakan kekayaan negara yang tidak
dipisahkan.
• Rencana kerja dan anggaran (RKA), LK dan kinerja BLU disusun dan
disajikan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari RKA serta laporan
keuangan dan kinerja K/L.
• Pendapatan dan belanja BLU dalam RKA tahunan dikonsolidasikan
dalam RKA K/L.
• Pendapatan yang diperoleh BLU merupakan pendapatan negara.
• Pendapatan tersebut dapat digunakan langsung untuk membiayai
belanja BLU ybs.
34
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan Perencanaan &
Pengganggaran BLU
RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN (RBA)
1. RBA BLU merupakan salah satu dokumen pembentuk
Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/
Lembaga (RKA K/L),
• sehingga harus dilakukan sinkronisasi program, kegiatan, target
kinerja, dan anggaran antar keduanya.
2. Penelaahan RBA dilakukan di Direktorat Pembinaan PK
BLU untuk RBA tahun 2014
•
35
untuk menjamin ketercapaian target kinerja, optimalisasi
pendapatan, dan efisiensi belanja pada satker BLU.
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan Perencanaan &
Pengganggaran BLU
RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN (RBA)
3. Dari hasil monitoring dan evaluasi, kualitas aspek kuantitatif
dalam sebagian besar RBA belum memenuhi ketentuan
yang berlaku, namun hanya mengakomodasi kesesuaian
dengan pagu/ alokasi anggaran.
• Contoh: belum menggambarkan kelayakan belanja, belum sesuai
dengan target kinerja dalam Renstra Bisnis, belum optimal dalam
mencantumkan pendapatan yang diperoleh.
36
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan Perencanaan &
Pengganggaran BLU
RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN (RBA)
4. Peran kementerian/lembaga untuk melakukan sinkronisasi
antara RBA dengan RKA K/L belum berjalan dengan efektif,
sehingga perencanaan anggaran satker BLU tidak optimal.
• Contoh: terjadinya duplikasi belanja yang bersumber dari PNBP dan
RM APBN, proses persetujuan RBA memakan waktu lama.
37
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan Perencanaan &
Pengganggaran BLU
RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN (RBA)
Tujuan:
1. Memberikan pedoman penyusunan RBA yang baik dengan
mempertimbangkan aspek kualitatif yang mempengaruhi operasional
satker BLU, dan aspek kuantitatif yang menggambarkan target kinerja
dan anggaran yang akan dilaksanakan pada tahun berjalan.
2. Menggambarkan detil rencana program, kegiatan, target kinerja, dan
anggaran yang akan dilaksanakan.
3. Menggambarkan kelayakan belanja yang akan dilakukan: peruntukan,
jumlah, harga, dan kualitas.
4. Menjadi sarana untuk penelaahan RBA dan sebagai input pada RKA K/L.
38
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan Perencanaan &
Pengganggaran BLU
RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN (RBA)
Rencana Bisnis Dan Anggaran (RBA):
Dokumen perencanaan bisnis dan penganggaran tahunan yang berisi:
PROGRAM,
KEGIATAN,
TARGET KINERJA,
ANGGARAN BLU.
39
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan Perencanaan &
Pengganggaran BLU
RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN (RBA)
FUNGSI RBA:
Dokumen perencanaan bisnis dan penganggaran satker PK BLU
Pedoman pelaksanaan kegiatan satker PK BLU
Dokumen yang menggambarkan pencapaian kinerja satker PK
BLU
Dokumen yang menggambarkan proyeksi keuangan satker PK
BLU
RBA adalah untuk kepentingan satker PK BLU
40
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan Perencanaan &
Pengganggaran BLU
RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN (RBA)
Kedudukan RBA:
BLU menyusun RBA tiap tahun.
RBA disusun berdasarkan kebutuhan dan kemampuan pendapatan disertai dengan
Standar Pelayanan Minimum (SPM) dan biaya dari output yang dihasilkan.
RBA BLU merupakan bagian dari RKA-KL yang pada akhirnya sebagai dasar
untuk menyusun DIPA BLU
DIPA merupakan lampiran dari perjanjian kerja antara pimpinan BLU dengan
kementerian/ lembaga.
RBA :
o ditandatangani oleh pemimpin BLU;
o diketahui oleh Dewan Pengawas;
o disetujui oleh Menteri/Ketua lembaga.
41
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan Perencanaan &
Pengganggaran BLU
MEKANISME PENGAJUAN DAN PENGESAHAN RBA
s
PAGU
INDIKATIF
(MARET)
PAGU
ANGGARAN
(JUNI)
4
RKA K/L
(JULI)
RBA
RENSTRA
K/L
RENJA
K/L
2
• UU APBN
(OKT)
• ALOKASI
ANGGARAN
(NOV)
5
3
1
RSB BLU
42
2
RBA
5
RBA
DEFINITIF
Bandi.staff.fe.uns.ac.id42
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan Perencanaan &
Pengganggaran BLU
SKEMA PENYUSUNAN RBA
.
RENSTRA
K/L
Termasuk
Prakiraan
Y+3
RENSTRA
BISNIS 5
TAHUNAN
43
RBA
Memuat:
• Program
• Kegiatan
• Anggaran penerimaan/
pendapatan
• Anggaran pengeluaran/
belanja
• Estimasi Saldo Awal
Kas & Saldo Akhir Kas
Penyusunan :
• Berbasis Kinerja &
perhitungan akuntansi
biaya
• Kebutuhan &
kemampuan
pendapatan yang
diperkirakan akan
diterima
• Berbasis Akrual
• Flexible Budget
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan Perencanaan &
Pengganggaran BLU
ASPEK PENYUSUNAN RBA
TARGET KINERJA
.
• Peluang dan tantangan
• Faktor eksternal
• Kesesuaian dengan
RSB
• Evaluasi kinerja
berjalan
• Peluang dan tantangan
• Faktor eksternal
• Faktor
internal
• Kekuatan
dan
kelemahan
OPTIMALISASI PNBP
EFISIENSI BELANJA
• Aspek legal: tarif layanan
• Seluruh potensi PNBP
• Kelayakan belanja
• Penggunaan standar biaya
Anggaran K/L
44
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan Perencanaan &
Pengganggaran BLU
PENERAPAN FLEKSIBILITAS BUDGET
.
BUDGET
RKAKL
REALISASI
% Ambang Batas
DIPA
45
P E N D A PAT A N
BELANJA
P E N D A PAT A N
BELANJA
P E N D A PAT A N
BELANJA
P E N D A PAT A N
FLEXIBLE
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan Perencanaan &
Pengganggaran BLU
PENGGUNAAN STANDAR BIAYA
P
Berdasarkan basis
kinerja
Perhitungan Akuntansi
Biaya
Menyusun Standar Biaya
Gunakan
Standar Biaya
Perhitungan
Sendiri (ditetapkan
sebagai SBM/SBK)
RBA
X Berdasarkan basis
kinerja
X Perhitungan Akuntansi
Biaya
X Menyusun Standar Biaya
46
Gunakan
SB Menkeu
(SBM)
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan Perencanaan &
Pengganggaran BLU
PENYUSUNAN IHTISAR RBA
FUNGSI
IKHTISAR RBA: menyesuaikan struktur/komponen pendapatan dan
.
biaya dalam RBA menjadi struktur/komponen pendapatan dan belanja dalam
RKA KL.
IKHITISAR
RBA
RBA
47
KONSOLIDASI
RKA-K/L
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Learning Objectives
MENTERI/PIMPINAN
MENTERI KEUANGAN
LEMBAGA
C.Q. DIRJEN ANGGARAN
PENGAJUAN RBA
PIMPINAN BLU
Usulan RBA &
Ikhtisar RBA
1
.
Usulan RBA &
Ikhtisar RBA
Usulan RBA &
Ikhtisar RBA
2
Disertai dengan :
Usulan standar pelayanan
minimal;
Tarif; dan/atau
Biaya dari keluaran (output)
yang akan dihasilkan.
Ditandatangani oleh Pemimpin
BLU, dan diketahui oleh DEWAS
atau pejabat yang ditunjuk oleh
Menteri/pimpinan lembaga jika
BLU tidak mempunyai DEWAS
3
4
Disetujui dan ditandatangani
Dilakukan pengkajian mencakup :
Standar biaya dan anggaran BLU;
Kinerja keuangan BLU;
Besaran persentase Ambang Batas,
dengan mempertimbangkan fluktuasi
kegiatan operasional BLU
Hasil kajian RBA & Ikhtisar
menjadi dasar dalam rangka
pemrosesan RKAKL
5
Pengkajian RBA
& Ikhtisar RBA
Dapat mengikutsertakan
DJPb
48
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Anggaran Sektor Publik (AnSP)
Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
Learning Objectives
1. Memahamkan Perencanaan &
Pengganggaran BLU
REVISI RBA
P
MERUBAH
DIPA BLU
DAPAT
BERAKIBAT
TIDAK MERUBAH DIPA BLU
MERUBAH DATA
RKA/KL
TIDAK
MERUBAH DATA
RKA/KL
MEMBUAT IKHTISAR REVISI RBA DEFINITIF
REVISI DIPA BLU
49
UPDATING DATA
RKA K/L KE
KANWIL DJPBN
TIDAK
MEREVISI DIPA
BLU
Bandi.staff.fe.uns.ac.id
Learning Objectives
Referensi
6. Menelusur sumber acuan
Dirjen Anggaran. 2013. Dasar-dasar Praktek Pengyusunan APBN di
Indonesia.
UU 14 tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara Tahun Anggaran 2016
http://perencanaan.itb.ac.id/.../PENYUSUNAN-RBA-BLU-2...
50
Bandi.staff.fe.uns.ac.id