PENGARUH MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI SDN 6 KAYUMALUE NGAPA | Viviantini | JSTT 6930 23129 1 PB
PENGARUH MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN TERHADAP MINAT DAN
HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI SDN 6 KAYUMALUE NGAPA
Viviantini1) Amram Rede dan Sahrul Saehana2)
1
2
(Mahasiswa Program Studi Magister Pendidikan Sains Pascasarjana Universitas Tadulako)
(Staf Pengajar Program Studi Magister Pendidikan Sains Pascasarjana Universitas Tadulako)
Abstract
The objective of the study was to determine the effect of instructional video media toward the
interest and students learning outcomes. This study is descriptive quantitative by quasy experiment.
The subject of the study ware the students of sixth grade, it’s a number 25 of A-class as a treatment
and 25 of B-class as a control research. The data was collected by questioner and achievement
test. The data analysis by used simple regression, which begins prerequisite test, normality and
homogeneity at trusty level at 95%. Based on the results, It’s obtained tcount = 4.56 with ttable =
0.140. The study findings was a difference in student learning outcomes were taught by using video
media with the conventional class. They differ in learning outcomes and interest because the effect
of using video media at sixth grade SDN 6 Kayumalue Ngapa.
Keywords: Instructional video Media, Interest, Learning Outcomes
Keberhasilan
tujuan
pendidikan
nasional yakni mencerdaskan kehidupan
bangsa maka dibutuhkan beberapa komponen
pendukung yang secara intergrasi mampu
mengupayakan ketercapain tujuan pendidikan
yang
dimaksud.
Komponen-komponen
tersebut antara lain sarana dan prasarana
pendukung proses pembelajaran, program
pemutuan kurikulum sebagai standar acuan
pendidikan dan kualitas tenaga pendidik yang
handal. Salah satu komponen pendukung
yang disebutkan adalah peran guru selaku
tenaga pendidik mampu mengaktualisasikan
diri dan kemampuannya dalam menciptakan
kualitas pendidik. Oleh karena itu guru yang
profesional tidak saja dituntut untuk mampu
mengajar dengan baik namun lebih dari itu
peran guru dituntut untuk dapat memahami
karakter peserta secara komprehensif guna
mengetahui kemampuan tiap peserta didik
dalam menyerap materi pembelajaran.
Guru sebagai pendidik merupakan
jabatan profesional. Untuk itu profesionalisme
guru dituntut agar terus berkembang sesuai
perkembangan ilmu Salah satu faktor penentu
keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran
adalah penggunan media pembelajaran.
Media pembelajaran dapat membantu
meningkatkan minat sehinga konsentrasi
terhadap pembelajaran lebih terfokus
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar
sesuai yang diharapkan.
Profesionalsme
guru
tersebut
diharapkan dapat membawa peserta didik
kepada situasi belajar yang menyenangkan
serta kreatif tidak membosankan. Hal ini
karena pada proses pembelajaran masih
banyak guru menggunakan metode ceramah
yang monoton dan berpusat pada guru dan
hasil akhir yaitu perolehan nilai siswa belum
seperti yang diharapkan.
Kenyataan
yang
terjadi
setelah
pembelajaran dengan menggunakan metode
yang berpusat pada guru, serta penguasaan
materi yang masih kurang ditambah dengan
tidak menggunakan fasilitas yang ada, siswa
yang mulanya tidak menyukai pelajaran IPA
bahkan hasil diperoleh pun tidak maksimal,
maka pembelajaran yang diharapkan guru
tidaklah sesuai dengan kenyataan di sekolah,
untuk itu perlu diadakannya suatu perubahan
dalam proses pembelajaran.
Penayangan pembelajaran dalam video
ini dapat disajikan secara berulang-ulang dan
dapat dijadikan dokumen atau referensi bagi
guru, sekolah dan bisa dimanfaatkan sebagai
66
67 Jurnal Sains dan Teknologi Tadulako, Volume 4 Nomor 1, Januari 2015 hlm 66-71
media pembelajaran yang bermakna. Hal ini
dilakukan sebagai salah satu cara untuk
menarik minat siswa dalam memperhatikan
atau peroses pembelajaran,selain itu juga guru
dapat melihat hasil akhir dari proses
pembelajaran dalam bentuk peningkatan nilai
setelah dievaluasi. Pengunaan internet
merupakan teknologi yang sekarang ini
sedang berkembang yang bisa diambil
manfaatnya dalam memperoleh informasi
khusuanya
berkaitan
dengan
bidang
pendidikan. Informasi tersebut dapat dikemas
dalam media video.
Guru haruslah lebih kraetif dalam
mengemas atau dapat merancang suatu gaya
mengajar dengan menggunakan informasi
yang ada, problematika yang dihadapi guru
harus dapat teratasi demi peningkatan mutu
pendidikan. Berkaitan dengan hal tersebut,
maka untuk menarik minat siswa selama
proses pembelajaran berlangsung maka
dibutuhkan pula kemampuan guru dalam
mengelola pembelajaran ke arah yang lebih
baik, artinya desain pembelajaran yang
dikembangkan benar-benar mampu untuk
mendorong
peserta
didik
secara
berkesinambungan.
Pembelajaran akan berhasil sesuai yang
diinginkan tergantung bagaimana kerja keras
guru untuk merubah suasana belajar yang
lebih menyenangkan, salah satu cara atau
upaya guru untuk mengatasi kendala tersebut
adalah dengan menggunakan fasilitas yang
tersedia seperti penggunaan media yang ada
dan dapat dikemas atau dirancang sesuai
dengan pembelajaran atau materi yang
berkaitan dengan media yang guru siapkan.
Merancang media pembelajaran akan lebih
efektif bila dikaitkan dengan situasi yang ada
misalnya mengambil contoh yang ada di
lingkungan sekitar sekolah karena sesuai
dengan situasi di mana siswa lebih mengenal
apa yang ada di sekitarnya.
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap
berjalannya proses kegiatan mengajar
khususnya IPA di SDN 6 Kayumalue Ngapa
menunjukkan 60% siswa memiliki minat
ISSN: 2089-8630
belajar IPA yang masih rendah. Kondisi
demikian ditenggarai sebagai akibat dari
kurangnya
kemampuan
guru
dalam
melaksanakan pembelajaran yang efektif,
serta memberikan makna bagi siswa dalam
hal tersebut perlu adanya suatu perubahan
yang dilakukan oleh guru untuk memperbaiki
metodenya
Guru dituntut untuk rajin dan kreatif
mencari dan mengumpulkan data serta bahanbahan yang diperlukan dalam pembelajaran.
Keberhasilan
seorang
guru
dalam
melaksanakan pembelajaran tergantung pada
wawasan, pengetahuan, pemahaman dan
tingkat kreativitas dalam mengelola bahan
ajar. Semakin lengkap bahan yang
terkumpulkan dan semakin luas wawasan
pemahaman guru.
Samodra, dkk (2009) mengemukakan
bahwa pembelajaran sangat menarik dan
efesien sehingga materi yang disampaikan
mudah dipahami dalam bentuk multimedia
pembelajaran
memenuhi
unsur-unsur
informasi materi, teori, visualisasai, latihan
soal, serta evaluasi ketika meteri tersebut
disajikan dalam bentuk CD pembelajaran,
video pembelajaran, animasi akan terjadi
peningkatan motivasi dibandingkan dengan
materi yang disajikan secara sederhana.
Media video ini diperoleh dari internet
kemudian dikemas menjadi tayangan yang
menarik. sehingga pembelajaran akan
semakin baik.
METODE
Jenis penelitian ini adalah deskriptif
kuantitatif, dengan menggunakan metode
quasy experiment atau eksperimen semu.
Desain ini digunakan untuk menguji dua
subjek dengan perlakuan yang berbeda.
Desain ini, terlebih dahulu dipilih dua kelas.
Selanjutnya kedua kelompok siswa ini diberi
perlakuan yang berbeda tetapi menggunakan
materi yang sama. Untuk pertemuan pertama,
siswa kelas VI A diberikan materi gerhana
bulan dan matahari dengan menggunakan
Viviantini, dkk. Pengaruh Media Video Pembelajaran terhadap Minat dan Hasil Belajar ………………………… 68
media video (eksperimen) sedangkan untuk
kelas VI B diberikan materi gerhana bulan
dan matahari yang tidak diberikan perlakuan
(kontrol), di mana model pembelajaran yang
selama ini digunakan, dalam proses
pembelajaran berpusat pada guru (teaching
centered).
Putra (2013), memberikan pengertian
tentang populasi, yaitu keseluruhan objek
yang akan diteliti, sedangkan Sugiyono
(2013) memberi pengertian bahwa populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
objek/subjek yang mempunyai kuatitas dan
karakteristik tertentu yang diterapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulan. Berdasarkan dua pendapat
tersebut dapat ditarik kesimpulan, bahwa
pengertian populasi dalam penelitian meliputi
segala aspek yang akan dijadikan subjek atau
objek penelitian yang dikehendaki peneliti.
Sehingga dengan penelitian ini, maka yang
akan dijadikan populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh siswa kelas VI SDN 6
Kayumalue Ngapa yang terdaftar pada Tahun
Ajaran 2014/2015. Siswa kelas A berjumlah
25 orang dan siswa kelas B 25 orang.
Variabel penelitian ini berupa variabel
bebas (variabel independen), variabel terikat
(variabel dependen). Variabel bebas adalah
video pembelajaran sedangkan variabel terikat
adalah minat dan hasil belajar siswa. Untuk
menguji seberapa besar, pengaruh media
video pembelajaran terhadap minat dan hasil
belajar IPA siswa kelas VI SDN 6 Kayumalue
Ngapa. Setelah perlakuan, pemanfaatan media
vidio, maka data yang diperoleh dianalisis
dengan uji t test (uji kesamaan dua rata-rata).
Kriteria pengujian yakni terima Ho jika -t( 10,5 )< t < t( 1-0,5 ) pada taraf nyata = 0,05
dan dk = n1 + n2 – 2 serta untuk harga-harga t
lainnya H0 ditolak (Sudjana 2005).
HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL
Uji NormalitasHasil uji normalitas data minat
belajar diringkas pada Tabel
Tabel 1. Hasil uji Normalitas (Kolmogorov-Smirnov Test) Data Minat Belajar
Kolmogorov-Smirnova
Kelas
Statistic
df
Sig.
Minat Belajar Eksperimen
0,166
25
0,074
Kontrol
0,159
25
0,105
a.
Lilliefors Significance Correction
terlihat bahwa nilai probabilitas (Sig.) minat
belajar pada kelas eksperimen sebesar 0,074
dan kelas kontrol sebesar 0,105. Masingmasing nilai probabilitas tersebut lebih besar
dari α (0,05). Sehingga dapat disimpulkan
bahwa data minat belajar siswa berdistribusi
normal.
Tabel 2. Hasil uji Normalitas (Kolmogorov-Smirnov Test) Data Hasil Belajar Siswa
Kolmogorov-Smirnova
Kelas
Statistic
df
Sig.
Hasil Belajar
Eksperimen
0,164
25
0,080
Kontrol
0,158
25
0,107
a.
Lilliefors Significance Correction
69 Jurnal Sains dan Teknologi Tadulako, Volume 4 Nomor 1, Januari 2015 hlm 66-71
Berdasarkan rata-rata (Based on Mean)
yang tertera pada tabel
diperoleh nilai
probabilitas 0,140 yang lebih besar 0,05.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa variasi
data setiap sampel sama (homogen).
1. Jika nilai probabilitas (signifikansi) yang
diperoleh > α, maka variansi setiap sampel
sama (homogen)
2. Jika nilai probabilitas (signifikansi) yang
diperoleh < α, maka variansi setiap sampel
tidak sama (tidak homogen)
Berdasarkan rata-rata (Based on Mean)
yang tertera pada, diperoleh nilai probabilitas
0,533 yang lebih besar 0,05. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa variasi data setiap sampel
sama (homogen). Terlihat bahwa nilai
probabilitas (Sig. 2-tailed) = 0,000. Hal ini
menunjukkan bahwa probabilitas (ρ) < 0,05,
maka hipotesis statistik (H0) ditolak. Dengan
demikian terdapat perbedaan minat belajar
siswa kelas VI yang diajar menggunakan
Terlihat bahwa nilai probabilitas (Sig. 2tailed) = 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa
probabilitas (ρ) < 0,05, maka hipotesis
statistik (H0) ditolak. Dengan demikian
terdapat perbedaan minat belajar siswa kelas
VI yang diajar menggunakan media video
dengan yang tidak diajar menggunakan media
video di SDN 6 Kayumalue
Ngapa.
Perbedaan hasil belajar tersebut akibat dari
pengaruh penggunaan media video dalam
pembelajaran. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh penggunaan media
video terhadap minat dan hasil belajar siswa
kelas VI SDN 6 Kayumalue Ngapa.
Media video dengan yang tidak diajar
menggunakan media video di SDN 6
Kayumalue Ngapa. Perbedaan minat belajar
tersebut akibat dari pengaruh penggunaan
media video dalam pembelajaran. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
penggunaan media video terhadap minat
belajar siswa kelas VI SDN 6 Kayumalue
Ngapa.
ISSN: 2089-8630
PEMBAHASAN
Pengaruh Penggunaan Media Video
terhadap Minat Belajar Siswa
Berdasarkan data dan analisis penelitian
menunjukkan bahwa penggunaan
media
video pembelajaran berpengaruh signifikan
terhadap minat dan hasil belajar siswa kelas
VI SDN 6 Kayumalue Ngapa. Penggunaan
video pembelajaran merupakan metode yang
sangat luar biasa di tengah kemajuan dan
perkembangan teknologi sekarang ini.
Media video pembelajaran memiliki
beberapa manfaat di antaranya adalah media
pembelajaran dapat meningkatkan dan
mengarahkan perhatian anak sehingga dapat
menimbulkan minat belajar (Arsyad, 2003).
Hasil menonton film bersuara (video) lebih
baik hasilnya dibandingkan dengan yang
nonton film tidak bersuara (bukan video),
sehingga meningkatkan minat motivasi
belajar (Wilkinson,1984). Minat dan motivasi
dapat melibatkan emosi, kecemasan ataupun
sikap yang membangkitkan semangat untuk
berusaha atau berbuat dan dapat menimbulkan
beberapa pengaruh dalam kegiatan belajar
seperti mendorong dan meningkatkan proses
belajar melalui peningkatan perhatian,
kesiapan belajar serta kegiatan belajar;
berpengaruh besar pada pada peningkatan dan
pengurangan retensi (ingatan) dan reproduksi
(menyatakan kembali) terhadap apa yang
pernah dikuasainya (Sukmadinata, 2004).
Minat dan motivasi merupakan salah
satu faktor yang dapat mempengaruhi
pengusaan konsep terhadap salah satu materi
yang diajarkan. Seseorang yang memiliki
minat dan motivasi cenderung dapat
mencurahkan segala kemampuannya untuk
mendapatkan hasil belajar yang optimal
sesuai dengan tujuan yang diharapkan
(Yustina, 2011). Semakin tinggi minat dan
motivasi yang dimiliki siswa akan mendorong
siswa belajar lebih giat dan meningkatkan
frekwensi belajarnya menjadi semakin
meningkat. Minat dan motivasi siswa
berbeda-beda hal ini dapat dipengaruhi
Viviantini, dkk. Pengaruh Media Video Pembelajaran terhadap Minat dan Hasil Belajar ………………………… 70
berberapa faktor seperti cita-cita, tingkat
kemampuan,
kondisi
siswa,
kondisi
lingkungan.
Pengaruh Penggunaan Media Video
terhadap Hasil Belajar Siswa
Hasil penelitian melalui angket minat
dan hasil belajar yang telah dilakukan untuk
melihat seberapa besar penggaruh video
pembelajaran terhadap hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPA pokok bahasan
gerhana, maka diperoleh bahwa siswa
mengalami kemajuan dan peningkatan hasil
belajar IPA sebelum pembelajaran sampai
akhir pembelajaran. Media pembelajaran
adalah media yang digunakan dalam
pembelajaran, Yaitu meliputi alat bantu guru
dalam mengajar serta sarana pembawa pesan
dari sumber belajar ke penerima pesan belajar
siswa (Arsyad, 2011). Penggunaan media
pembelajaran merupakan salah satu unsur
yang berperan bisa mewakili guru menyajikan
informasi belajar kepada siswa, jika program
media itu dapat didesain dan dikembangkan
secara baik oleh guru bahkan akan lebih
menarik lagi bila dimasukkan animasi atau
efek yang menarik.
Pengunaan media tersebut telah
mendorong guru untuk memanfaatkan media
pembelajaran, sebagai salah satu acuan atau
komponen pendukung dalam proses belajar
mengajar. Adam, (2004) menyatakan
“learning outcome is a writen statement of
what the successful student/learner is
expected to be able to do at the module/ cuors
unit, or qualification”. Hasil belajar adalah
pernyataan tertulis tentang kemampuan atau
kualifikasi apa yang diharapkan dapat
dilakukan siswa untuk mencapai kesuksesan
pada akhir materi. Penelitian tentang manfaat
penggunaan media pembelajaran yang
disimpulkan bahwa penggunaan media
pembelajaran dapat meningkatkan kualitas
belajar serta hasil belajar (Nadilah, 2011).
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian
hipotesis yang telah dilakukan, maka dapat di
simpulkan sebagai berikut:
1) Pembelajaran menggunakan media video
berpengaruh signifikan terhadap minat
belajar siswa kelas VI SDN 6 Kayumalue
Ngapa.
2) Pembelajaran mengunakan media video
pembelajaran
berpengaruh
signifikan
terhadap hasil belajar siswa kelas VI SDN
6 Kayumalue Ngapa.
3) Pembelajaran menggunakan media video
pembelajaran
berpengaruh
signifikan
terhadap minat dan hasil.
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa, atas kebesaran dan karunianya
sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan artikel ini. Penulis menghaturkan
ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya
kepada Pembimbing I, Dr. Amram Rede,
M.Pd., Pembimbing II, Dr. Sahrul Saehana
M.Si., seluruh akivitas akademika Program
Pascasarjana Universitas Tadulako yang
berperan serta dalam proses penelitian sampai
dengan penulisan artikel, kepala sekolah,
teman sejawat dan siswa kelas VI SDN 6
Kayumalue Ngapa yang sudah bekerjasama
dengan baik selama pengumpulan data di
lapangan. Semoga diberikan keberkahan,
rahmat dan balasan yang setimpal oleh Allah
SWT.
71 Jurnal Sains dan Teknologi Tadulako, Volume 4 Nomor 1, Januari 2015 hlm 66-71
DAFTAR RUJUKAN
Arsyad, 2011. Media Pembelajaran. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta
Indonesia.
Arsyad, 2013. Media Pembelajaran. PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarta, Indonesia.
Nadilah, I. 2011. Penerapan Media
Pembelajaran
Bervariasi
Dapat
Meningkatkan Kualitas Pembelajaran
Materi saling Ketergantungan dalam
Ekosistim pada Siswa Valid SMPN 40
Semarang.
Jurnal
Penelitian
Pendidikan. Vol. 28 Nmor I. Semarang
LP2M Unnes.
Putra, N. 2013. Researt & Development.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sudjana. 2005. Statistik. Bandung: Sinar
Baru.
ISSN: 2089-8630
Samodra, Suhartono, dan Stevanus. 2009.
Multimedia Pembelajaran Reproduksi
Manusia. Jurnal Teknologi Informasi
Vol.5 No. 2 Oktober 2009. ISSN 14149999.
Sukmadinata,
Nana
Syaodih.
2004.
Kurikulum
dan
Pembelajaran
Kompetensi. Kesuma Karya, Bandung,
Indonesia.
Sugiyono.
2011.
Metode
Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alvabeta.
Wilkinson L., Gene. 1984. Media dalam
Pembelajaran: Penelitian Selama 60
Tahun.
Terjemahan
Oleh:
Tim
Pustekkom Dikbud. Pustekkom Dikbud
dan CV. Rajawali, Jakarta, Indonesia.
Yustina. 2011. Peningkatan Motifasi Belajar
Siswa pada Pembelajaran IPA dengan
Menggunakan Keterempilan Bertanya
Guru. Skripsi FKIP-PGSD. Bandung
UPI. (7/18/13
HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI SDN 6 KAYUMALUE NGAPA
Viviantini1) Amram Rede dan Sahrul Saehana2)
1
2
(Mahasiswa Program Studi Magister Pendidikan Sains Pascasarjana Universitas Tadulako)
(Staf Pengajar Program Studi Magister Pendidikan Sains Pascasarjana Universitas Tadulako)
Abstract
The objective of the study was to determine the effect of instructional video media toward the
interest and students learning outcomes. This study is descriptive quantitative by quasy experiment.
The subject of the study ware the students of sixth grade, it’s a number 25 of A-class as a treatment
and 25 of B-class as a control research. The data was collected by questioner and achievement
test. The data analysis by used simple regression, which begins prerequisite test, normality and
homogeneity at trusty level at 95%. Based on the results, It’s obtained tcount = 4.56 with ttable =
0.140. The study findings was a difference in student learning outcomes were taught by using video
media with the conventional class. They differ in learning outcomes and interest because the effect
of using video media at sixth grade SDN 6 Kayumalue Ngapa.
Keywords: Instructional video Media, Interest, Learning Outcomes
Keberhasilan
tujuan
pendidikan
nasional yakni mencerdaskan kehidupan
bangsa maka dibutuhkan beberapa komponen
pendukung yang secara intergrasi mampu
mengupayakan ketercapain tujuan pendidikan
yang
dimaksud.
Komponen-komponen
tersebut antara lain sarana dan prasarana
pendukung proses pembelajaran, program
pemutuan kurikulum sebagai standar acuan
pendidikan dan kualitas tenaga pendidik yang
handal. Salah satu komponen pendukung
yang disebutkan adalah peran guru selaku
tenaga pendidik mampu mengaktualisasikan
diri dan kemampuannya dalam menciptakan
kualitas pendidik. Oleh karena itu guru yang
profesional tidak saja dituntut untuk mampu
mengajar dengan baik namun lebih dari itu
peran guru dituntut untuk dapat memahami
karakter peserta secara komprehensif guna
mengetahui kemampuan tiap peserta didik
dalam menyerap materi pembelajaran.
Guru sebagai pendidik merupakan
jabatan profesional. Untuk itu profesionalisme
guru dituntut agar terus berkembang sesuai
perkembangan ilmu Salah satu faktor penentu
keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran
adalah penggunan media pembelajaran.
Media pembelajaran dapat membantu
meningkatkan minat sehinga konsentrasi
terhadap pembelajaran lebih terfokus
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar
sesuai yang diharapkan.
Profesionalsme
guru
tersebut
diharapkan dapat membawa peserta didik
kepada situasi belajar yang menyenangkan
serta kreatif tidak membosankan. Hal ini
karena pada proses pembelajaran masih
banyak guru menggunakan metode ceramah
yang monoton dan berpusat pada guru dan
hasil akhir yaitu perolehan nilai siswa belum
seperti yang diharapkan.
Kenyataan
yang
terjadi
setelah
pembelajaran dengan menggunakan metode
yang berpusat pada guru, serta penguasaan
materi yang masih kurang ditambah dengan
tidak menggunakan fasilitas yang ada, siswa
yang mulanya tidak menyukai pelajaran IPA
bahkan hasil diperoleh pun tidak maksimal,
maka pembelajaran yang diharapkan guru
tidaklah sesuai dengan kenyataan di sekolah,
untuk itu perlu diadakannya suatu perubahan
dalam proses pembelajaran.
Penayangan pembelajaran dalam video
ini dapat disajikan secara berulang-ulang dan
dapat dijadikan dokumen atau referensi bagi
guru, sekolah dan bisa dimanfaatkan sebagai
66
67 Jurnal Sains dan Teknologi Tadulako, Volume 4 Nomor 1, Januari 2015 hlm 66-71
media pembelajaran yang bermakna. Hal ini
dilakukan sebagai salah satu cara untuk
menarik minat siswa dalam memperhatikan
atau peroses pembelajaran,selain itu juga guru
dapat melihat hasil akhir dari proses
pembelajaran dalam bentuk peningkatan nilai
setelah dievaluasi. Pengunaan internet
merupakan teknologi yang sekarang ini
sedang berkembang yang bisa diambil
manfaatnya dalam memperoleh informasi
khusuanya
berkaitan
dengan
bidang
pendidikan. Informasi tersebut dapat dikemas
dalam media video.
Guru haruslah lebih kraetif dalam
mengemas atau dapat merancang suatu gaya
mengajar dengan menggunakan informasi
yang ada, problematika yang dihadapi guru
harus dapat teratasi demi peningkatan mutu
pendidikan. Berkaitan dengan hal tersebut,
maka untuk menarik minat siswa selama
proses pembelajaran berlangsung maka
dibutuhkan pula kemampuan guru dalam
mengelola pembelajaran ke arah yang lebih
baik, artinya desain pembelajaran yang
dikembangkan benar-benar mampu untuk
mendorong
peserta
didik
secara
berkesinambungan.
Pembelajaran akan berhasil sesuai yang
diinginkan tergantung bagaimana kerja keras
guru untuk merubah suasana belajar yang
lebih menyenangkan, salah satu cara atau
upaya guru untuk mengatasi kendala tersebut
adalah dengan menggunakan fasilitas yang
tersedia seperti penggunaan media yang ada
dan dapat dikemas atau dirancang sesuai
dengan pembelajaran atau materi yang
berkaitan dengan media yang guru siapkan.
Merancang media pembelajaran akan lebih
efektif bila dikaitkan dengan situasi yang ada
misalnya mengambil contoh yang ada di
lingkungan sekitar sekolah karena sesuai
dengan situasi di mana siswa lebih mengenal
apa yang ada di sekitarnya.
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap
berjalannya proses kegiatan mengajar
khususnya IPA di SDN 6 Kayumalue Ngapa
menunjukkan 60% siswa memiliki minat
ISSN: 2089-8630
belajar IPA yang masih rendah. Kondisi
demikian ditenggarai sebagai akibat dari
kurangnya
kemampuan
guru
dalam
melaksanakan pembelajaran yang efektif,
serta memberikan makna bagi siswa dalam
hal tersebut perlu adanya suatu perubahan
yang dilakukan oleh guru untuk memperbaiki
metodenya
Guru dituntut untuk rajin dan kreatif
mencari dan mengumpulkan data serta bahanbahan yang diperlukan dalam pembelajaran.
Keberhasilan
seorang
guru
dalam
melaksanakan pembelajaran tergantung pada
wawasan, pengetahuan, pemahaman dan
tingkat kreativitas dalam mengelola bahan
ajar. Semakin lengkap bahan yang
terkumpulkan dan semakin luas wawasan
pemahaman guru.
Samodra, dkk (2009) mengemukakan
bahwa pembelajaran sangat menarik dan
efesien sehingga materi yang disampaikan
mudah dipahami dalam bentuk multimedia
pembelajaran
memenuhi
unsur-unsur
informasi materi, teori, visualisasai, latihan
soal, serta evaluasi ketika meteri tersebut
disajikan dalam bentuk CD pembelajaran,
video pembelajaran, animasi akan terjadi
peningkatan motivasi dibandingkan dengan
materi yang disajikan secara sederhana.
Media video ini diperoleh dari internet
kemudian dikemas menjadi tayangan yang
menarik. sehingga pembelajaran akan
semakin baik.
METODE
Jenis penelitian ini adalah deskriptif
kuantitatif, dengan menggunakan metode
quasy experiment atau eksperimen semu.
Desain ini digunakan untuk menguji dua
subjek dengan perlakuan yang berbeda.
Desain ini, terlebih dahulu dipilih dua kelas.
Selanjutnya kedua kelompok siswa ini diberi
perlakuan yang berbeda tetapi menggunakan
materi yang sama. Untuk pertemuan pertama,
siswa kelas VI A diberikan materi gerhana
bulan dan matahari dengan menggunakan
Viviantini, dkk. Pengaruh Media Video Pembelajaran terhadap Minat dan Hasil Belajar ………………………… 68
media video (eksperimen) sedangkan untuk
kelas VI B diberikan materi gerhana bulan
dan matahari yang tidak diberikan perlakuan
(kontrol), di mana model pembelajaran yang
selama ini digunakan, dalam proses
pembelajaran berpusat pada guru (teaching
centered).
Putra (2013), memberikan pengertian
tentang populasi, yaitu keseluruhan objek
yang akan diteliti, sedangkan Sugiyono
(2013) memberi pengertian bahwa populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
objek/subjek yang mempunyai kuatitas dan
karakteristik tertentu yang diterapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulan. Berdasarkan dua pendapat
tersebut dapat ditarik kesimpulan, bahwa
pengertian populasi dalam penelitian meliputi
segala aspek yang akan dijadikan subjek atau
objek penelitian yang dikehendaki peneliti.
Sehingga dengan penelitian ini, maka yang
akan dijadikan populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh siswa kelas VI SDN 6
Kayumalue Ngapa yang terdaftar pada Tahun
Ajaran 2014/2015. Siswa kelas A berjumlah
25 orang dan siswa kelas B 25 orang.
Variabel penelitian ini berupa variabel
bebas (variabel independen), variabel terikat
(variabel dependen). Variabel bebas adalah
video pembelajaran sedangkan variabel terikat
adalah minat dan hasil belajar siswa. Untuk
menguji seberapa besar, pengaruh media
video pembelajaran terhadap minat dan hasil
belajar IPA siswa kelas VI SDN 6 Kayumalue
Ngapa. Setelah perlakuan, pemanfaatan media
vidio, maka data yang diperoleh dianalisis
dengan uji t test (uji kesamaan dua rata-rata).
Kriteria pengujian yakni terima Ho jika -t( 10,5 )< t < t( 1-0,5 ) pada taraf nyata = 0,05
dan dk = n1 + n2 – 2 serta untuk harga-harga t
lainnya H0 ditolak (Sudjana 2005).
HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL
Uji NormalitasHasil uji normalitas data minat
belajar diringkas pada Tabel
Tabel 1. Hasil uji Normalitas (Kolmogorov-Smirnov Test) Data Minat Belajar
Kolmogorov-Smirnova
Kelas
Statistic
df
Sig.
Minat Belajar Eksperimen
0,166
25
0,074
Kontrol
0,159
25
0,105
a.
Lilliefors Significance Correction
terlihat bahwa nilai probabilitas (Sig.) minat
belajar pada kelas eksperimen sebesar 0,074
dan kelas kontrol sebesar 0,105. Masingmasing nilai probabilitas tersebut lebih besar
dari α (0,05). Sehingga dapat disimpulkan
bahwa data minat belajar siswa berdistribusi
normal.
Tabel 2. Hasil uji Normalitas (Kolmogorov-Smirnov Test) Data Hasil Belajar Siswa
Kolmogorov-Smirnova
Kelas
Statistic
df
Sig.
Hasil Belajar
Eksperimen
0,164
25
0,080
Kontrol
0,158
25
0,107
a.
Lilliefors Significance Correction
69 Jurnal Sains dan Teknologi Tadulako, Volume 4 Nomor 1, Januari 2015 hlm 66-71
Berdasarkan rata-rata (Based on Mean)
yang tertera pada tabel
diperoleh nilai
probabilitas 0,140 yang lebih besar 0,05.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa variasi
data setiap sampel sama (homogen).
1. Jika nilai probabilitas (signifikansi) yang
diperoleh > α, maka variansi setiap sampel
sama (homogen)
2. Jika nilai probabilitas (signifikansi) yang
diperoleh < α, maka variansi setiap sampel
tidak sama (tidak homogen)
Berdasarkan rata-rata (Based on Mean)
yang tertera pada, diperoleh nilai probabilitas
0,533 yang lebih besar 0,05. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa variasi data setiap sampel
sama (homogen). Terlihat bahwa nilai
probabilitas (Sig. 2-tailed) = 0,000. Hal ini
menunjukkan bahwa probabilitas (ρ) < 0,05,
maka hipotesis statistik (H0) ditolak. Dengan
demikian terdapat perbedaan minat belajar
siswa kelas VI yang diajar menggunakan
Terlihat bahwa nilai probabilitas (Sig. 2tailed) = 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa
probabilitas (ρ) < 0,05, maka hipotesis
statistik (H0) ditolak. Dengan demikian
terdapat perbedaan minat belajar siswa kelas
VI yang diajar menggunakan media video
dengan yang tidak diajar menggunakan media
video di SDN 6 Kayumalue
Ngapa.
Perbedaan hasil belajar tersebut akibat dari
pengaruh penggunaan media video dalam
pembelajaran. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh penggunaan media
video terhadap minat dan hasil belajar siswa
kelas VI SDN 6 Kayumalue Ngapa.
Media video dengan yang tidak diajar
menggunakan media video di SDN 6
Kayumalue Ngapa. Perbedaan minat belajar
tersebut akibat dari pengaruh penggunaan
media video dalam pembelajaran. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
penggunaan media video terhadap minat
belajar siswa kelas VI SDN 6 Kayumalue
Ngapa.
ISSN: 2089-8630
PEMBAHASAN
Pengaruh Penggunaan Media Video
terhadap Minat Belajar Siswa
Berdasarkan data dan analisis penelitian
menunjukkan bahwa penggunaan
media
video pembelajaran berpengaruh signifikan
terhadap minat dan hasil belajar siswa kelas
VI SDN 6 Kayumalue Ngapa. Penggunaan
video pembelajaran merupakan metode yang
sangat luar biasa di tengah kemajuan dan
perkembangan teknologi sekarang ini.
Media video pembelajaran memiliki
beberapa manfaat di antaranya adalah media
pembelajaran dapat meningkatkan dan
mengarahkan perhatian anak sehingga dapat
menimbulkan minat belajar (Arsyad, 2003).
Hasil menonton film bersuara (video) lebih
baik hasilnya dibandingkan dengan yang
nonton film tidak bersuara (bukan video),
sehingga meningkatkan minat motivasi
belajar (Wilkinson,1984). Minat dan motivasi
dapat melibatkan emosi, kecemasan ataupun
sikap yang membangkitkan semangat untuk
berusaha atau berbuat dan dapat menimbulkan
beberapa pengaruh dalam kegiatan belajar
seperti mendorong dan meningkatkan proses
belajar melalui peningkatan perhatian,
kesiapan belajar serta kegiatan belajar;
berpengaruh besar pada pada peningkatan dan
pengurangan retensi (ingatan) dan reproduksi
(menyatakan kembali) terhadap apa yang
pernah dikuasainya (Sukmadinata, 2004).
Minat dan motivasi merupakan salah
satu faktor yang dapat mempengaruhi
pengusaan konsep terhadap salah satu materi
yang diajarkan. Seseorang yang memiliki
minat dan motivasi cenderung dapat
mencurahkan segala kemampuannya untuk
mendapatkan hasil belajar yang optimal
sesuai dengan tujuan yang diharapkan
(Yustina, 2011). Semakin tinggi minat dan
motivasi yang dimiliki siswa akan mendorong
siswa belajar lebih giat dan meningkatkan
frekwensi belajarnya menjadi semakin
meningkat. Minat dan motivasi siswa
berbeda-beda hal ini dapat dipengaruhi
Viviantini, dkk. Pengaruh Media Video Pembelajaran terhadap Minat dan Hasil Belajar ………………………… 70
berberapa faktor seperti cita-cita, tingkat
kemampuan,
kondisi
siswa,
kondisi
lingkungan.
Pengaruh Penggunaan Media Video
terhadap Hasil Belajar Siswa
Hasil penelitian melalui angket minat
dan hasil belajar yang telah dilakukan untuk
melihat seberapa besar penggaruh video
pembelajaran terhadap hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPA pokok bahasan
gerhana, maka diperoleh bahwa siswa
mengalami kemajuan dan peningkatan hasil
belajar IPA sebelum pembelajaran sampai
akhir pembelajaran. Media pembelajaran
adalah media yang digunakan dalam
pembelajaran, Yaitu meliputi alat bantu guru
dalam mengajar serta sarana pembawa pesan
dari sumber belajar ke penerima pesan belajar
siswa (Arsyad, 2011). Penggunaan media
pembelajaran merupakan salah satu unsur
yang berperan bisa mewakili guru menyajikan
informasi belajar kepada siswa, jika program
media itu dapat didesain dan dikembangkan
secara baik oleh guru bahkan akan lebih
menarik lagi bila dimasukkan animasi atau
efek yang menarik.
Pengunaan media tersebut telah
mendorong guru untuk memanfaatkan media
pembelajaran, sebagai salah satu acuan atau
komponen pendukung dalam proses belajar
mengajar. Adam, (2004) menyatakan
“learning outcome is a writen statement of
what the successful student/learner is
expected to be able to do at the module/ cuors
unit, or qualification”. Hasil belajar adalah
pernyataan tertulis tentang kemampuan atau
kualifikasi apa yang diharapkan dapat
dilakukan siswa untuk mencapai kesuksesan
pada akhir materi. Penelitian tentang manfaat
penggunaan media pembelajaran yang
disimpulkan bahwa penggunaan media
pembelajaran dapat meningkatkan kualitas
belajar serta hasil belajar (Nadilah, 2011).
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian
hipotesis yang telah dilakukan, maka dapat di
simpulkan sebagai berikut:
1) Pembelajaran menggunakan media video
berpengaruh signifikan terhadap minat
belajar siswa kelas VI SDN 6 Kayumalue
Ngapa.
2) Pembelajaran mengunakan media video
pembelajaran
berpengaruh
signifikan
terhadap hasil belajar siswa kelas VI SDN
6 Kayumalue Ngapa.
3) Pembelajaran menggunakan media video
pembelajaran
berpengaruh
signifikan
terhadap minat dan hasil.
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa, atas kebesaran dan karunianya
sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan artikel ini. Penulis menghaturkan
ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya
kepada Pembimbing I, Dr. Amram Rede,
M.Pd., Pembimbing II, Dr. Sahrul Saehana
M.Si., seluruh akivitas akademika Program
Pascasarjana Universitas Tadulako yang
berperan serta dalam proses penelitian sampai
dengan penulisan artikel, kepala sekolah,
teman sejawat dan siswa kelas VI SDN 6
Kayumalue Ngapa yang sudah bekerjasama
dengan baik selama pengumpulan data di
lapangan. Semoga diberikan keberkahan,
rahmat dan balasan yang setimpal oleh Allah
SWT.
71 Jurnal Sains dan Teknologi Tadulako, Volume 4 Nomor 1, Januari 2015 hlm 66-71
DAFTAR RUJUKAN
Arsyad, 2011. Media Pembelajaran. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta
Indonesia.
Arsyad, 2013. Media Pembelajaran. PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarta, Indonesia.
Nadilah, I. 2011. Penerapan Media
Pembelajaran
Bervariasi
Dapat
Meningkatkan Kualitas Pembelajaran
Materi saling Ketergantungan dalam
Ekosistim pada Siswa Valid SMPN 40
Semarang.
Jurnal
Penelitian
Pendidikan. Vol. 28 Nmor I. Semarang
LP2M Unnes.
Putra, N. 2013. Researt & Development.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sudjana. 2005. Statistik. Bandung: Sinar
Baru.
ISSN: 2089-8630
Samodra, Suhartono, dan Stevanus. 2009.
Multimedia Pembelajaran Reproduksi
Manusia. Jurnal Teknologi Informasi
Vol.5 No. 2 Oktober 2009. ISSN 14149999.
Sukmadinata,
Nana
Syaodih.
2004.
Kurikulum
dan
Pembelajaran
Kompetensi. Kesuma Karya, Bandung,
Indonesia.
Sugiyono.
2011.
Metode
Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alvabeta.
Wilkinson L., Gene. 1984. Media dalam
Pembelajaran: Penelitian Selama 60
Tahun.
Terjemahan
Oleh:
Tim
Pustekkom Dikbud. Pustekkom Dikbud
dan CV. Rajawali, Jakarta, Indonesia.
Yustina. 2011. Peningkatan Motifasi Belajar
Siswa pada Pembelajaran IPA dengan
Menggunakan Keterempilan Bertanya
Guru. Skripsi FKIP-PGSD. Bandung
UPI. (7/18/13