PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR.

(1)

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MINAT

BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA

KELAS IV SEKOLAH DASAR

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Teknologi Pendidikan

OLEH :

BELLADINA NASUTION

NIM. 813 612 2007

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

ABSTRAK

Belladina Nasution, NIM 8136122007. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV Sekolah Dasar. Tesis Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan 2015.

Tujuan penelitian ini adalah : (1) Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam antara penggunaan strategi pembelajaran Teams Games Tournament dan strategi pembelajaran Numbered Head Together, (2) Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar Ilmu Pengetahuan alam antara siswa yang memiliki minat belajar tinggi dengan siswa yang memiliki minat belajar rendah, (3) Untuk mengetahui interaksi antara strategi pembelajaran dengan minat belajar terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam.

Populasi penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 060907 Medan. Populasi terdiri atas tiga kelas yang terdiri atas 91 siswa. Sampel penelitian ditetapkan kelas IVA yang menggunakan strategi pembelajaran TGT dan kelas IVB yang menggunakan strategi pembelajaran NHT. Teknik penarikan sampel dilakukan dengan cluster random sampling sebanyak 30 orang siswa. Instrument dalam penelitian ini untuk mengukur hasil belajar digunakan tes berbentuk pilihan berganda dengan empat pilihan jawaban dengan jumlah soal sebanyak 21 soal dengan koefesien reliabilitas 0.458 sedangkan untuk mendapatkan data tentang minat belajar siswa digunakan angket dengan 30 butir soal dan koefisien reliabilitasnya 0.970. Uji normalitas dengan uji Liliefors sedangkan uji homogenitas dengan uji F dan uji Barlett. Teknik analisis data adalah Anava dua Jalur pada taraf signifikansi 0.05 yang dilanjutkan dengan uji Scheffe.

Hasil penelitian adalah: (1) rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran TGT adalah ̅ = 18.03 lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran NHT ̅ = 15.60 dengan Fhitung =

47.76 > Ftabel = 3.91, (2) rata-rata hasil belajar siswa dengan minat belajar tinggi

̅ = 17.16 lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa dengan minat belajar rendah ̅ = 17.03 dengan Fhitung 47.75 > Ftabel = 3.91, (3) terdapat interaksi antara strategi

pembelajaran dan minat belajar terhadap hasil belajar IPA dengan Fhitung = 47.44 >

Ftabel = 3.91

Dari hasil analisis data disimpulkan bahwa strategi pembelajaran yang tepat digunakan pada siswa yang memiliki minat belajar tinggi ada strategi pembelajaran Teams Games Tournament sedangkan siswa dengan minat belajar rendah strategi pembelajaran yang tepat digunakan adalah strategi pembelajaran Numbered Head Together. Implikasi dari penelitian ini secara khusus ditujukan kepada guru IPA yaitu dalam penerapan strategi pembelajaran memperhatikan karakteristik siswa khususnya minat belajar.


(6)

ABSTRACT

Belladina Nasution, NIM 8136122007. The effect of instructional strategy and lnterest in Learning on student achievement of Science (IPA) at IV grade Elementary School.

Thesis: Post Graduate Program, State University of Medan 2015.

The objectives of this research are: (1) to know the difference on student achievement of Science between the use of instructional strategy by TGT and NHT, (2) to know the difference on student achievement of Science between having high interenst in learning and the students achievement having low interest in learning, (3) to know there is an interaction between use instructional strategy and interest in learning on the students achievement in Science.

The population of this research were IV grade of SDN 060907 Medan with 91 students. The sample was done in a cluster random sampling with 60 students comprising of 30 students of IVA grade for TGT and 30 students of IVB grade for NHT strategy. The experiment instrument are used by evabantice of learning in form of multiple choice test consist of 21 items with 4 answer options and coefesien reliability 0.458, while getring date of interest in learning used interested questionnaire having 30 items and coefision realibility 0.458. The normality test used Lilliefors and the homogenetic test was F test and Bartlet test. The data analysis sechnique was analysis of variance (ANOVA) two-ways at the rever of significencce = 0.05 Scheffe test.

The result of the research showed: (1) the average of the students achievement taught with TGT of instructional learning was = 18.03 which was higher than the average of students achievement taught with NHT strategy which was ̅ = 15.60 with Fcount = 47.76 > Ftabel = 3.91, (2) the average of student

achievement it can be concluded that the student having high interest in learning should with interest in learning ̅ = 17.16 wich was higher than average of students achievement with low interest learning ̅ = 17.03 with Fcount 47.75 > Ftabel

= 3.91, (3) there was an interaction between instructional strategy and interest in learning on the students achievement of Science with Fcount = 47.44 > Ftabel = 3.91

Based on data analysis, is based learning while the students having high interest in learning should use team games tournament instructional strategy. The implication of this research in for the Science teacher who plan to implement the right instructional strategy based on the characteristic of the student especially in their interest in learning.


(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tesis ini dengan judul “Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV Sekolah Dasar”. Tesis ini bertujuan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd) pada Program studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Dalam menyelesaikan tesis ini penulis banyak menerima dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, maka dari itu tidak berlebihan rasanya jika pada kesempatan ini penulis mengungkapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu demi penyelesaian tesis ini.

Ungkapan terima kasih dan penghargaan ini disampaikan kepada yang terhormat Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd sebagai pembimbing I yang dengan penuh kesabaran dan ketulusannya memberikan masukan dan arahan serta motivasi yang begitu berarti bagi penulis sejak pengajuan judul, penyusunan proposal dan penyelesaian tesis ini, dan kepada Bapak Dr. Keysar Panjaitan, M.Pd sebagai pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan serta motivasi yang begitu berarti sehingga tersusun tesis ini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya juga kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M.Pd selaku Direktur Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan, yang telah memberikan kesempatan dan bantuan


(8)

untuk kelancaran studi selama mengikuti perkuliahan di program pasca sarjana Universitas Negeri Medan

2. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd selaku Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan dan Bapak Dr. Mursyid, M.Pd selaku Sekretaris serta Seluruh Dosen Pengajar Prodi Teknologi Pendidikan, yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang bermanfaat kepada penulis selama mengikuti perkuliahan baik didalam kelas maupun di luar kelas.

3. Secara khusus penulis mengucapkan terimakasih yang tiada tara kepada Ayahanda tercinta Ikhsan Nasution, S.Sos dan Ibunda tersayang Ir. Nurmaidah Dalimunthe, MT serta kepada Adik-adik tersayang Maulidini Nasution, S.Pd dan Ade Ramadhan Nasution, yang senantiasa mendo’akan dan memberikan dorongan serta motivasi kepada penulis selama perkuliahan dan penyelesaian Tesis ini.

4. Bapak Drs. Parlagutan, S.Pd. selaku Kepala Sekolah dan kepada guru kelas IV yang telah memberikan izin dan membantu penulis untuk melaksanakan penelitian di SD Negeri 060907 Medan.

5. Ibu Kepala Sekolah SD Negeri 060790, Rohayani Lubis, S.Pd yang telah banyak memberikan izin kepada penulis pada proses penyelesaian tesis ini.

6. Rekan-rekan mahasiswa satu angkatan 2013 yang sudah banyak memberikan

bantuan dan yang terspecial kelas TP B-2 (Yuyun, Tika, Kak Sherly, Kak Iyun, Lina, Finta, Bibah, dll yang tidak bisa disebutkan satu-satu namanya) terimakasih, telah bersama-sama berbagi suka dan duka selama perkuliahan, jalinan kasih sayang dan kekompakan yang dibangun dikelas menjadi motivasi tersendiri bagi penulis.


(9)

7. Sahabat-sahabat tersayang Rani, Lihanna, Cici, Wawa yang bersedia mendengarkan keluh kesah penulis selama proses penyelesaian tesis ini.

Akhirnya kepada semua pihak yang tidak dapat dituliskan namanya satu persatu disini, penulis ucapkan terima kasih atas segala bantuannya. Semoga Allah membalas segala bentuk kebaikan dengan berlipat ganda. Penulis berharap penulisan tesis ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan dalam pengajaran di kelas khususnya untuk SD Negeri 060907 Medan.

Medan, Agustus 2015 Penulis


(10)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 8

C. Pembatasan Masalah ... 8

D. Rumusan Masalah... 9

E. Tujuan Penelitiaan ... 9

F. Manfaat Penelitiaan ... 10

BAB II KAJIAN TEORI ... 11

A. Kajian Teoretis ... 11

1. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar IPA ... 11

2. Hakikat Strategi Pembelajaran Kooperatif …. ... 23

a. Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT ... 40

b. Strategi Pembelajaran Kooperratif Tipe NHT ... 46

3. Hakikat Minat Belajar ... 52

4. Penenelitian Yang Relevan ... 57

B. Kerangka Berpikir ... 61

C. Hipotesis Penelitian ... 66

BAB III METODOLOGI PENELITIAAN ... .. 65

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 65

B. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel ... 65

C. Metode Penelitian ... 66

D. Desain Penelitian ... 66


(11)

F. Prosedur dan Pelaksanaan Perlakuan ... 68

G. Pengontrolan Perlakuan... 71

H. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 73

I. Teknik Analisis Data ... 80

BAB IV HASIL PENELITIAAN ... 82

A. Deskripsi Data ... 82

1. Hasil Belajar IPA Siswa yang diajar dengan Strategi Pembelajaran TGT ... 82

2. Hasil Belajar IPA Siswa yang diajar dengan Strategi Pembelajaran NHT ... 83

3. Hasil Belajar IPA Siswa Minat Belajar Tinggi ... 84

4. Hasil Belajar IPA Siswa Minat Belajar Rendah ... 85

5. Hasil Belajar IPA Siswa yang diajar dengan Strategi Pembelajaran TGT dengan Minat Belajar Tinggi ... 86

6. Hasil Belajar IPA Siswa yang diajar dengan Strategi Pembelajaran NHT dengan Minat Belajar Tinggi ... 87

7. Hasil Belajar IPA Siswa yang diajar dengan Strategi Pembelajaran TGT dengan Minat Belajar Rendah ... 88

8. Hasil Belajar IPA Siswa yang diajar dengan Strategi Pembelajaran NHT dengan Minat Belajar Rendah ... 89

B. Pengujian Prasyarat Analisis ... 90

1. Uji Normalitas ... 90

2. Uji Homogenitas ... 92

C. Pengujian Hipotesis ... 94

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 100

1. Perbedaan Hasil Belajar IPA antara penggunaan Strategi Pembelajaran TGT dan Strategi Pembelajaran NHT ... 100

2. Perbedaan Hasil Belajar IPA siswa yang memiliki Minat Belajar Tinggi dengan siswa yang memiliki Minat Belajar Rendah ... 102

3. Interaksi Antara Strategi Pembelajaran dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar IPA ... 104


(12)

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 106

A. Simpulan ... 106

B. Implikasi ... 106

C. Saran ... 108

DAFTAR PUSTAKA ... 111


(13)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Hasil Belajar IPA SD Negeri 060907 ... 5

Tabel 2.1 Komponen Strategi Pembelajaran... 27

Tabel 2.2 Langkah-langkah Strategi Pembelajaran TGT ... 43

Tabel 2.3 Langkah-langkah Strategi Pembelajaran NHT ... 50

Tabel 2.4 Perbedaan Strategi Pembelajaran TGT dan NHT ... 51

Tabel 3.1 Desain Faktorial 2 x 2 ... 69

Tabel 3.2 Kisi-kisi soal tes hasil belajar IPA ... 76

Tabel 3.3 Pemberian skor pada angket ... 77

Tabel 3.4 Kisi-kisi Angket Minat Belajar Siswa ... 77

Tabel 4.1 Hasil Belajar IPA menggunakan Strategi Pembelejaran TGT ... 84

Tabel 4.2 Hasil Belajar IPA menggunakan Strategi Pembelejaran NHT ... 85

Tabel 4.3 Hasil Belajar IPA siswa minat belajar tinggi ... 86

Tabel 4.4 Hasil Belajar IPA siswa minat belajar rendah ... 87

Tabel 4.5 Hasil Belajar IPA menggunakan Strategi Pembelajaran TGT dengan Minat Tinggi ... 88

Tabel 4.6 Hasil Belajar IPA menggunakan Strategi Pembelajaran NHT dengan Minat Tinggi ... 89

Tabel 4.7 Hasil Belajar IPA menggunakan Strategi Pembelajaran TGT dengan Minat Rendah ... 90

Tabel 4.8 Hasil Belajar IPA menggunakan Strategi Pembelajaran NHT dengan Minat Rendah ... 91

Tabel 4.9 Hasil Pengujian Normalitas Data dengan Uji Liliefors ... 93

Tabel 4.10 Rangkuman Hasil Pengujian Homogenitas Varians ... 94

Tabel 4.11 Rangkuman Hasil Pengujian Homogenitas Varians Minat Belajar Tinggi dan Minat Belajar Rendah ... 95

Tabel 4.12 Rangkuman Hasil Pengujian Homogenitas Varians Strategi Pembelajaran TGT dan NHT pada kelompok masing-masing minat belajar ... 95

Tabel 4.13 Rangkuman Hasil Data Penelitian ... 96

Tabel 4.14 Ringkasan Hasil Perhitungan ANAVA Faktorial 2 x 2 ... 97


(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman Gambar 4.1 Histogram Hasil Belajar IPA menggunakan

Strategi Pembelajaran TGT ... 85 Gambar 4.2 Histogram Hasil Belajar IPA menggunakan

Strategi Pembelajaran NHT ... 86 Gambar 4.3 Histogram Hasil Belajar IPA siswa minat belajar tinggi ... 87 Gambar 4.4 Histogram Hasil Belajar IPA siswa minat belajar rendah ... 88 Gambar 4.5 Histogram Hasil Belajar IPA menggunakan

Strategi Pembelajaran TGT dengan Minat Tinggi ... 89 Gambar 4.6 Histogram Hasil Belajar IPA menggunakan

Strategi Pembelajaran NHT dengan Minat Tinggi ... 90 Gambar 4.7 Histogram Hasil Belajar IPA menggunakan

Strategi Pembelajaran TGT dengan Minat Rendah ... 91 Gambar 4.8 Histogram Hasil Belajar IPA menggunakan

Strategi Pembelajaran NHT dengan Minat Rendah ... 92 Gambar 4.9 Interaksi Strategi Pembelajaran dan Minat Belajar ... 101


(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1 Silabus IPA ... 117

Lampiran 2 RPP TGT ... 119

Lampiran 3 RPP NHT ... 122

Lampiran 4 Soal Tes Hasil Belajar ... 125

Lampiran 5 Angket Minat Belajar Siswa ... 129

Lampiran 6 Analisis Hasil Uji coba Instrumen Tes Hasil Belajar IPA... 132

Lampiran 7 Tabel Uji Coba Instrumen Tes Hasil Belajar IPA ... 138

Lampiran 8 Tabel Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Tes Hasil Belajar IPA ... 139

Lampiran 9 Tabel Uji Coba Reliabilitas Tes Hasil Belajar IPA ... 140

Lampiran 10 Perhitungan Validitas dan Reliabiltas Uji Coba Instrumen Angket Minat Belajar ... 141

Lampiran 11 Tabel Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Skala Angket ... 143

Lampiran 12 Data Hasil Penelitian Pretest dan Angket Minat Belajar ... 144

Lampiran 13 Data Hasil Penelitian Masing-Masing Kelompok ... 145

Lampiran 14 Data Hasil Penelitian ... 146

Lampiran 15 Perhitungan Distribusi Frekuensi, Median, Modus, Harga Rata-rata dan Standart Deviasi Dari Data Variabel Penelitian 148

Lampiran 16 Uji Normalitas Sebaran Data Penelitian ... 157

Lampiran 17 Uji Homogenitas ... 166

Lampiran 18 Uji Tuckey ... 170

Lampiran 19 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 172


(16)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam perkembangan pendidikan saat ini, peningkatan mutu pendidikan adalah prioritas utama. Beberapa upaya yang dilakukan pemerintah dalam rangka mencapai tujuan tersebut adalah dengan peningkatan Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Non Manusia. Salah satunya adalah peningkatan dalam proses belajar mengajar. Proses pembelajaran adalah sebuah sistem karena dapat dipastikan bahwa sumber keberhasilan pembelajaran di sekolah terkait dengan jumlah komponen yang terlibat di dalamnya. Komponen yang dimaksud adalah kurikulum, strategi, guru, media, metode, siswa serta yang melingkupi proses pembelajaran dan pendidikan itu sendiri.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 dijelaskan tentang Sistem Pendidikan Nasional (Bab II Pasal 3), bahwa Pendidikan berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat jasmani, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Maka Lembaga Pendidikan Formal yang mempunyai misi dan tugas yang cukup berat untuk mewujudkan hal-hal tersebut.

Salah satu Lembaga Pendidikan Formal yang paling dasar adalah Sekolah dasar. Sekolah dasar merupakan awal dari siswa berada di pendidikan formal.


(17)

Sekolah dasar memiliki peranan penting dan sebagai awal dalam pembentukan karakter dan pengetahuan siswa. Di awali dengan bagaimana siswa itu dapat belajar untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, maka peran guru dituntut untuk dapat memberikan pembelajaran kepada siswa dengan strategi-strategi pembelajaran yang tepat. Program pendidikan dasar 9 tahun yang dicanangkan pemerintah, menuntut guru di sekolah dasar harus mampu memberikan pelajaran yang efektif dan berkualitas bagi siswanya. Selain itu masalah karakteristik siswa sekolah dasar yang cenderung masih suka bermain juga harus mampu dipahami dan dicermati oleh para guru sekolah dasar. Bagaimana memberikan pembelajaran yang efektif dan sesuai dengan karakteristik siswa sangat menentukan hasil belajar siswa tersebut. Untuk itulah guru harus mampu merancang dan melaksanakan pembelajaran dengan strategi-strategi yang tepat dan sesuai dengan karakteristik masing-masing siswa tersebut.

Pelajaran IPA merupakan salah satu pelajaran pokok dan penting di sekolah dasar. Tujuan pembelajaran IPA di SD menurut Kurikulum KTSP (Depdiknas, 2006) secara terperinci adalah: (1) memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaann-Nya, (2) mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, (3) mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat, (4) mengembangkan ketrampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan, (5) meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga


(18)

dan melestarikan lingkungan alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan, dan (7) memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan ketrampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP atau MTs.

Sesuai dengan kurikulum pendidikan nasional bahwa setiap siswa harus mencapai kriteria ketuntasan minimal, maka dalam memberikan pembelajaran IPA guru harus benar-benar dapat menyampaikan bahan ajar kepada siswa secara efektif dan dapat dipahami oleh siswa. Kenyataan di lapangan dari hasil observasi peneliti melihat bahwa hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri 060907 Medan masih banyak siswa yang hasil belajarnya belum mencapai kriteria ketuntasan minimal. Hal ini dikarenakan masih banyak siswa yang kurang memahami konsep pelajaran IPA tersebut. Dengan menggunakan strategi dan metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan karakteristik siswa diharapkan mampu meningkatan hasil belajar IPA sesuai dengan hasil kriteria ketuntasan minimal. Usaha perbaikan serta cara-cara untuk meningkatkan mutu pendidikan sudah banyak dilakukan oleh para pendidik guna meningkatkan keberhasilan belajar siswa. Namun, hasil dari perbaikan-perbaikan tersebut belum dapat terlihat oleh para guru, siswa serta orang tua melalui hasil belajar siswa. Untuk dapat mengetahui keberhasilan proses kegiatan belajar mengajar, seluruh faktor-fakor yang berhubungan dengan guru dan siswa harus dapat diperhatikan. Mulai dari perilaku guru dalam mengajar sampai dengan tingkah laku siswa sebagai timbal balik dari hasil sebuah pengajaran. Tingkah laku siswa ketika mengikuti proses belajar mengajar dapat mengindikasikan akan ketertarikan siswa terhadap pelajaran itu, atau sebaliknya siswa merasa tidak tertarik dengan pelajaran tersebut. Ketertarikan siswa inilah yang merupakan salah satu tanda-tanda minat.


(19)

Hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh melalui usaha belajar. Di sini tentu saja tugas guru berusaha menciptakan suasana belajar yang menggairahkan dan menyenangkan bagi seluruh siswa. Suasana belajar yang tidak menggairahkan dan menyenangkan bagi siswa biasanya lebih banyak mendatangkan kegiatan belajar mengajar yang kurang harmonis. Siswa gelisah duduk berlama-lama di kursi mereka masing-masing. Kondisi ini tentu menjadi kendala yang serius bagi tercapainya tujuan pembelajaran.

Selama ini, hasil belajar siswa sekolah dasar pada mata pelajaran IPA relatif rendah. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan peneliti dengan guru kelas IV mengenai minat belajar / ketertarikan siswa dalam proses pembelajaran IPA di kelas, ternyata guru hanya menggunakan strategi ekspositori tanpa memvariasikan dengan strategi lainnya yang membuat siswa kurang aktif dalam proses belajar tersebut. Hal ini menyebabkan minat belajar / ketertarikan maupun kreativitas siswa menjadi berkurang, yang dapat dilihat dari banyak siswa yang kurang bergairah dalam mengikuti pelajaran IPA, kurangnya konsentrasi siswa dalam mengikuti pelajaran dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, rendahnya kemauan siswa untuk belajar IPA, serta tidak terlihat adanya kesegaran siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.

Selain itu, berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti, kurangnya media atau alat peraga untuk mata pelajaran IPA juga dapat menjadi faktor yang mempengaruhi minat maupun hasil belajar yang diperoleh siswa. Minat yang kurang terhadap mata pelajaran IPA akan berimbas pada perolehan hasil belajar yang kurang maksimal.


(20)

Berdasarkan data yang diperoleh dari Kantor Tata Usaha SD Negeri 060907 Medan Timur menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa untuk pelajaran IPA masih rendah belum sesuai dengan tuntutan kurikulum pendidikan nasional. Hasil belajar IPA tersebut yang terlihat pada Tabel 1 berikut :

Tabel 1

Hasil Belajar IPA SD Negeri 060907 Tahun Pelajaran Nilai rata-rata Nilai Terendah Nilai Tertinggi Kriteria Ketuntasan Minimal

2012/2013 60.00 51.66 71.88 68

2013/2014 62.25 52.85 75.00 68

2014/2015 63.12 55.71 78.57 68

Sumber data : Kantor Tata Usaha SD Negeri 060907

Faktor lain yang mempengaruhi keberhasilan belajar siswa adalah minat belajar siswa itu sendiri. Hasil belajar mencerminkan sejauh mana siswa telah dapat memahami apa yang dijelaskan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut. Hasil belajar siswa adalah hasil atau penilaian yang dicapai siswa ketika mengikuti dan mengerjakan tugas serta kegiatan pembelajaran di sekolah. Menurut Semiawan (2008:2012), hasil belajar bukan saja dipengaruhi oleh kemampuan intelektual yang bersifat kognitif saja, tetapi dipengaruhi oleh faktor yang non kognitif seperti minat belajar

Salah satu faktor yang ada dalam diri siswa adalah minat belajar dari siswa. Minat belajar adalah salah satu bentuk keaktifan seseorang yang mendorong dalam melakukan kegiatan yang disenangi untuk memenuhi kesediaanya dalam belajar. Mengetahui tentang minat belajar siswa akan memungkinkan disusunnya suatu kegiatan belajar mengajar dan suasana yang belajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Dengan demikian akan membawa akibat lebih lanjut yang positif yaitu diperolehnya proses belajar mengajar yang lebih baik, sehingga akan meningkatkan hasil belajarnya. Pengetahuan akan minat


(21)

belajar siswa ini akan bermanfaat bagi guru dan pihak sekolah dalam menerapkan pembelajaran dan suasana belajar yang tepat sesuai dengan minat belajar siswa.

Dengan mengetahui minat belajar siswa, guru bisa menentukan strategi serta metode mengajar yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar di dalam kelas. Salah satu metode pembelajaran yang dapat menjadi pilihan oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran IPA adalah dengan mengajar menggunakan metode yang membuat siswa ikut serta atau aktif dalam proses belajar, yang nantinya akan meningkatkan kemampuan siswa baik kognitif, afektif, serta psikomotorik siswa.

Selama ini, strategi pembelajaran ekspositori yang digunakan oleh guru tanpa disadari memberikan pengaruh yang kurang baik terhadap hasil belajar siswa. Strategi ekspositori menyebabkan siswa merasa jenuh dalam proses pembelajaran. Untuk mengatasi kejenuhan serta kebosanan dalam proses belajar mengajar, sudah seharusnya guru mencari strategi lain yang disesuaikan dengan karakteristik belajar siswa tersebut.

Ada bermacam-macam strategi pembelajaran yang dapat dipergunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar. Salah satunya dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif (cooperative learning). Strategi pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran yang mengutamakan adanya kerjasama antar siswa dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran. Para siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil dan diarahkan untuk mempelajari materi pelajaran yang telah ditentukan. Tujuan dibentuknya kelompok kooperatif adalah untuk memberikan kesempatan kepada siswa agar dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan dalam kegiatan-kegiatan


(22)

belajar. Dalam hal ini sebagian besar aktivitas pembelajaran berpusat pada siswa, yakni mempelajari materi pelajaran serta berdiskusi untuk memecahkan masalah.

Strategi pembelajaran kooperatif yang digunakan untuk memecahkan masalah dalam penelitian adalah strategi pembelajaran Team Game Turnament (TGT) dan Number Head Together (NHT). Strategi Pembelajaran Team Game Turnament (TGT) adalah salah strategi pembelajaran yang membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 4-6 siswa yang memiliki kemampuan, jenis kelamin dan suku yang berbeda. TGT menggunakan turnamen akademik serta kuis-kuis dalam proses kegiatannya. TGT menggunakan sistem skor kemajuan individu, dimana para siswa berlomba sebagai wakil tim mereka dengan anggota tim lain yang kinerja akademik sebelumnya setara dengan mereka.

Sedangkan Strategi pembelajaran Number Head Together (NHT) adalah pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademik. Pembelajaran ini memiliki prosedur yang ditetapkan secara eksplisit untuk memberi waktu lebih banyak berpikir, menjawab, dan saling membantu sama lain.

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Pengaruh Strategi Pembelajaran Dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV Sekolah Dasar.


(23)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah dalam proses pembelajaran IPA adalah sebagai berikut : (1) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar IPA siswa? (2) apakah dengan menggunakan strategi pembelajaran yang berbeda akan memberikan pengaruh terhadap hasil belajar IPA siswa? (3) apakah strategi pembelajaran yang digunakan efektif dan optimal sesuai dengan karakteristik siswa. (4) apakah strategi pembelajaran TGT dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa? (5) apakah penggunaan strategi pembelajaran telah sesuai dengan didasarkan pada perbedaan minat belajar siswa? (6) apakah penggunaan strategi pembelajaran TGT dapat menciptakan suasana yang menggembirakan serta menarik bagi siswa? (7) apakah terdapat perbedaan hasil belajar IPA siswa yang diajarkan dengan strategi pembelajaran TGT dan strategi pembelajaran NHT ? (8) apakah minat belajar siswa mempengaruhi hasil belajar siswa?

C. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini, dibatasi pada penggunaan strategi pembelajaran TGT dan strategi pembelajaran NHT. Untuk minat belajar siswa dibatasi pada ketertarikan siswa dalam proses belajar mengajar. Hasil belajar yang dinilai adalah hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri 060907 Medan. Penelitian ini juga membatasinya pada ruang lingkup penelitian dan waktu penelitian. Berkaitan dengan itu penelitian ini dilakukan pada semester ganjil TP 2015/2016 bulan Juni- Agustus 2015.


(24)

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, serta pembatasan masalah, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah :

1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran TGT dan strategi pembelajaran NHT ?

2. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam antara siswa yang memiliki minat belajar tinggi dengan siswa yang memiliki minat belajar rendah?

3. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dengan minat belajar terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam ?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Perbedaan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam antara penggunaan strategi pembelajaran TGT dan strategi pembelajaran NHT.

2. Perbedaan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam antara siswa yang memiliki minat belajar tinggi dengan siswa yang memiliki minat belajar rendah.

3. Interaksi antara strategi pembelajaran dengan minat belajar terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini diharapkan dapat berguna secara teoretis dan praktis Manfaat teoretis penelitian ini adalah :


(25)

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi dunia pendidikan, dan juga sebagai referensi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan yang relevan dengan dunia pendidikan.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi serta menambah wawasan mengenai pengaruh strategi pembelajaran dan minat belajar terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam kelas IV sekolah dasar.

Manfaat praktis penelitian ini adalah :

1. Bagi siswa, dengan adanya strategi pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi pelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Bagi guru, penggunaan strategi pembelajaran yang baik dan benar dapat meningkatkan kemampuan guru dalam mencapai tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.

3. Bagi sekolah, penelitian ini dapat menjadi referensi sebagai masukan dan evaluasi guna meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di sekolah.

4. Bagi peneliti, dapat mengembangkan wawasan dan pengalaman peneliti dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.


(26)

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut :

1. Hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa yang diajar dengan Strategi Pembelajaran TGT lebih tinggi dari hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran NHT.

2. Hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa yang memiliki Minat Belajar tinggi lebih tinggi dari pada hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa yang memiliki minat belajar rendah.

3. Terdapat interaksi antara penggunaan strategi pembelajaran dan minat belajar dalam mempengaruhi hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam. Bagi siswa dengan minat belajar tinggi hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam lebih tinggi diajar dengan strategi pembelajaran TGT daripada strategi NHT, sebaliknya untuk siswa yang minat belajar rendah hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam lebih tinggi diajar dengan strategi pembelajaran NHT daripada hasil belajar dengan strategi TGT.

B. Implikasi

Pertama, hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh strategi pembelajaran terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Hal ini memberikan penjelasan dan penegasan bahwa strategi pembelajaran merupakan salah satu faktor yang menjadi perhatian untuk meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam.


(27)

Ini dapat dipahami karena melalui penerapan strategi pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran yang pada gilirannya dapat menggiring keberhasilan dan ketercapaian tujuan pembelajaran itu sendiri. Dengan demikian konsekuensinya apabila strategi pembelajaran yang kurang tepat dalam pembelajaran, maka tentu akan berakibat berkurang pula partipasi aktif siswa dalam pembelajaran.

Melalui penelitian ini menunjukkan bahwa secara rata-rata hasil belajar IPA lebih tinggi dengan menggunakan strategi pembelajaran TGT dari pada strategi pembelajaran NHT. Hal ini menunjukkan bahwa strategi pembelajaran TGT lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar IPA, karena dalam pembelajaran yang menerapkan strategi pembelajaran TGT dapat memungkinkan siswa untuk belajar dengan upaya dalam menyelesaikan tugas, dimana strategi pembelajaran TGT berusaha mengubah suasana kelas dengan cara belajar berkelompok dan berusaha memadukan proses belajar mengajar dengan permainan akademik sehingga kegiatan pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan membuat siswa tertarik dalam mengikuti proses belajar.

Konsekuensi logis dari pengaruh penerapan strategi pembelajaran terhadap hasil belajar IPA berimplikasi kepada guru untuk melaksanakan strategi pembelajaran TGT, diharapkan guru dapat membangkitkan dan memotivasi keterlibatan dan partisipasi aktif siswa terhadap pembelajaran IPA dan dapat menciptakan suasana belajar yang lebih interaktif dan efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Kedua,hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa Minat Belajar siswa berpengaruh terhadap hasil belajar IPA. Siswa dengan Minat


(28)

Belajar tinggi secara rata-rata lebih tinggi atau unggul dibandikan dengan siswa dengan Minat Belajar rendah. Pernyataan ini memberikan penjelasan dan penegasan bahwa Minat Belajar tinggi signifikan memberikan pengaruh dalam meningkatkan hasil belajar IPA siswa. Siswa dengan Minat Belajar tinggi akan selalu berusaha memusatkan perhatian pada setiap materi dan pertanyaan yang diberikan oleh guru, siswa dengan Minat Belajar tinggi tidak gampang menyerah selalu berusaha menyelesaikan atau menemukan jalan dalam memecahkan masalah-masalah belajar.

Ketiga, hasil penelitian juga menunjukkan terdapat interaksi strategi pembelajaran dan Minat Belajar terhadap hasil belajar IPA. Interaksi tersebut terindikasi dari siswa dengan Minat Belajar tinggi dan diajar dengan strategi pembelajaran TGT secara rata-rata mempunyai hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan strategi pembelajaran NHT, sedangkan bagi siswa dengan Minat Belajar rendah dan diajar dengan menggunakan model pembelajaran NHT secara rata-rata lebih unggul dibandingkan dengan menggunakan model pembelajaran TGT siswa yang memiliki Minat Belajar rendah. Dengan demikian dapat dipahami bahwa strategi pembelajaran TGT lebih tepat digunakan bagi siswa dengan Minat Belajar tinggi, sedangkan strategi pembelajaran NHT lebih tepat digunakan bagi siswa dengan Minat Belajar rendah.

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa untuk meningkatkan hasil belajar IPA dipengaruhi oleh strategi pembelajaran yang diterapkan oleh guru dan Minat Belajar siswa. Dalam hal ini antara guru dan siswa mempunyai peranan yang sama dan berarti dalam meningkatkan hasil belajar IPA itu


(29)

sendiri, sehingga dengan demikian untuk mencapai hasil belajar yang maksimal maka kedua variable tersebut yaitu strategi pembelajaran dan Minat Belajar.

Konsekuensi logis dari interaksi strategi pembelajaran dan Minat Belajar berimplikasi kepada guru dan siswa. Untuk guru, agar dapat memahami dan tentunya melaksanakan dengan baik strategi pembelajaran di kelas karena melalui penelitian ini terbukti efektif untuk meningkatkan hasil belajar, sedangkan untuk siswa agar selalu berupaya mengembangkan Minat Belajar dengan membuka diri dan wawasan dalam belajar.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dipaparkan pada simpulan dan implikasi hasil penelitian, maka berikut disarankan beberapa hal antara lain :

1. Dalam upaya peningkatan hasil belajar IPA, maka guru mata pelajaran IPA disarankan agar menggunakan strategi pembelajaran yang tepat dan variatif dalam menyajikan materi dan aplikasi IPA dalam proses belajar mengajar di kelas.

2. Disarankan kepada guru agar memperhatikan karakteristik siswa khsusnya Minat Belajar yang dimiliki siswa sehingga dapat berpengaruh pada hasil belajar siswa.

3. Disarankan kepada pihak pengambil kebijakan dilingkungan SD Negeri 060907 Medan untuk mengadakan pelatihan bagi guru-guru tentang penggunaan strategi pembelajaran yang tepat dan dapat dijadikan alternatif dalam menyampaikan materi melalui musyawarah guru mata pelajaran, untuk pembelajaran IPA yang lebih baik.


(30)

4. Guna penelitian lebih lanjut pada penggunaan strategi pembelajaran di samping guru yang menjadi mitra peneliti, perlu disosialisasikan terlebih dahulu kepada siswa bagai mana tahapan strategi pembelajaran sehingga pengguna waktu dapat dimaksimalkan seefesien mungkin serta keefektifan pembelajaran dapat tercapai.


(31)

DAFTAR PUSTAKA

Anitah W, Sri, dkk. (2008). Strategi Pembelanjaran di SD. Jakarta: Universitas

Terbuka

Anni, C.T. (2006). Psikologi Belajar. UPT UNESS: Press Semarang

Conny R. Semiawan. (2008). Belajar dan Pembelajaran Prasekolah dan Sekolah

Dasar. Jakarta: PT. Macanan Jaya Cemerlang

Connor, J.V. (1990). Naïve Conceptions and the School Science Curriculum.

Washington : National Science Teachers Association

Dalyono, M. (2001). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Darmodjo, Hendro dkk. (1993). Pendidikan IPA 2. Jakarta: Depdikbud

Daryanto. (2007). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Depdiknas. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Balai Pustaka

Djamarah, dan Aswan Zain. (2002). Strategi Belajar Pembelajaran. Jakarat: PT

Rineka Cipta.

Hamalik, Oemar. (2007). Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya

Hamzah B. Uno. (2006). Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta:

PT Bumi Aksara

Hendro Darmojo dan Jenny R.E Kaligis. (1992). Pendidikan IPA 2. Jakarta:

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Hernawan, Asep Herry., dkk. (2008). Pengembangan Kurikulum dan

Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka

Huda, Miftahul. (2013). Model-model Pengajaran dan Pembelajaran: Isu-isu

Metodis dan Paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Holt, John. (1991). How Children Learn ( Classics in Child Development). United

States: Penguin

Ismail, Andang. (2009). Education Games Panduan Praktis Permainan yang

Menjadikan Anak Anda Cerdas, Kreatif dan shaleh. Yogyakarta: Pilar


(32)

Lie, Anita. (2002). Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo

Majid, Abdul. (2006). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya

Miarso, Yusufhadi. (2004). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta:

Prenada Media

Moedjiono dan Moh. Dimyati. (1992/1993). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:

Depdikbud

Roestiyah N.K. (2001). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Saputro, Suprihadi, dkk. (2000). Strategi pembelajaran. Malang. FIP UNM

Sumantri, Mulyani dan Nana Syaodih. (2007). Perkembangan Peserta Didik.

Jakarta: Universitas Terbuka

Sumantri, Mulyani dan Johar Permana. (1998). Strategi Belajar Mengajar.

Yogyakarta: Dirjen Dikti Depdikbud

Panjaitan, Keysar. (2014). Pengantar Belajar dan Pembelajaran. Gorontalo:

Nurul Jannah

Purwanto. (2008). Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi dan

Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Purwanto. (2010). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Rifa’i, Achmad, dan Catharina Tri Anni. (2009). Psikologi Pendidikan.

Semarang: Universitas Negeri Semarang Press

Reigeluth, C.M.D. (1983). Instructional Design Theories and Models: An

Overview of Their Curent Status. London: Lawren Erlbaum

Associates, Publishers

Samatowa, Usman. (2006). Bagaimana Membelajarkan IPA di SD. Jakarta:

Depdiknas

Silberman, Melvin L. (2004). Active Learning 101 cara Belajar Siswa Aktif.

Bandung: Penerbit Nusamedia kerjasama dengan Penerbit Nuansa

Siregar, Farida Anum. (2012). Pengaruh Model Kooperatif Tipe NHT terhadap

Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 18 Medan. Jurnal Pendidikan Fisika. 1:33-38

Sudjana, Nana. (2004). Penilaian Hasil Proses Beajar Mengajar. Bandung:


(33)

Sugihartono, dkk. (2007). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Pers

Sulistyorini, S. (2007). Model Pembelajaran IPA Sekolah Dasar dan

Penerapannya dalam KTSP. Semarang: Tiara Wacana

Suprijono, Agus. (2009) . Cooperative Learning Teori & Aplikasi Paikem.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Suyitno, Amin. (2007) . Pemilihan Model-Model Pembelajaran Dan

Penerapannya di SMP. Semarang: UNNES

Syah, Muhibbin. (2009). Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Uno, Hamzah B. (2006). Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta:

PT. Bumi Aksara

Winarni, Endang W. (2012). Inovasi dalam Pembelajaran IPA. Bengkulu:

Universitas Negeri Islam Bengkulu

Winkel,W.S. (1991). Bimbingan dan Konseling Di Sekolah Menengah (cetakan

VII). Jakarta : Grasindo

Yuliariatiningsih, Sri Margaretha dkk. (2009). Pendidikan IPA Di Sekolah Dasar.


(1)

Belajar tinggi secara rata-rata lebih tinggi atau unggul dibandikan dengan siswa dengan Minat Belajar rendah. Pernyataan ini memberikan penjelasan dan penegasan bahwa Minat Belajar tinggi signifikan memberikan pengaruh dalam meningkatkan hasil belajar IPA siswa. Siswa dengan Minat Belajar tinggi akan selalu berusaha memusatkan perhatian pada setiap materi dan pertanyaan yang diberikan oleh guru, siswa dengan Minat Belajar tinggi tidak gampang menyerah selalu berusaha menyelesaikan atau menemukan jalan dalam memecahkan masalah-masalah belajar.

Ketiga, hasil penelitian juga menunjukkan terdapat interaksi strategi pembelajaran dan Minat Belajar terhadap hasil belajar IPA. Interaksi tersebut terindikasi dari siswa dengan Minat Belajar tinggi dan diajar dengan strategi pembelajaran TGT secara rata-rata mempunyai hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan strategi pembelajaran NHT, sedangkan bagi siswa dengan Minat Belajar rendah dan diajar dengan menggunakan model pembelajaran NHT secara rata-rata lebih unggul dibandingkan dengan menggunakan model pembelajaran TGT siswa yang memiliki Minat Belajar rendah. Dengan demikian dapat dipahami bahwa strategi pembelajaran TGT lebih tepat digunakan bagi siswa dengan Minat Belajar tinggi, sedangkan strategi pembelajaran NHT lebih tepat digunakan bagi siswa dengan Minat Belajar rendah.

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa untuk meningkatkan hasil belajar IPA dipengaruhi oleh strategi pembelajaran yang diterapkan oleh guru dan Minat Belajar siswa. Dalam hal ini antara guru dan siswa mempunyai peranan yang sama dan berarti dalam meningkatkan hasil belajar IPA itu


(2)

sendiri, sehingga dengan demikian untuk mencapai hasil belajar yang maksimal maka kedua variable tersebut yaitu strategi pembelajaran dan Minat Belajar.

Konsekuensi logis dari interaksi strategi pembelajaran dan Minat Belajar berimplikasi kepada guru dan siswa. Untuk guru, agar dapat memahami dan tentunya melaksanakan dengan baik strategi pembelajaran di kelas karena melalui penelitian ini terbukti efektif untuk meningkatkan hasil belajar, sedangkan untuk siswa agar selalu berupaya mengembangkan Minat Belajar dengan membuka diri dan wawasan dalam belajar.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dipaparkan pada simpulan dan implikasi hasil penelitian, maka berikut disarankan beberapa hal antara lain :

1. Dalam upaya peningkatan hasil belajar IPA, maka guru mata pelajaran IPA disarankan agar menggunakan strategi pembelajaran yang tepat dan variatif dalam menyajikan materi dan aplikasi IPA dalam proses belajar mengajar di kelas.

2. Disarankan kepada guru agar memperhatikan karakteristik siswa khsusnya Minat Belajar yang dimiliki siswa sehingga dapat berpengaruh pada hasil belajar siswa.

3. Disarankan kepada pihak pengambil kebijakan dilingkungan SD Negeri 060907 Medan untuk mengadakan pelatihan bagi guru-guru tentang penggunaan strategi pembelajaran yang tepat dan dapat dijadikan alternatif dalam menyampaikan materi melalui musyawarah guru mata pelajaran, untuk pembelajaran IPA yang lebih baik.


(3)

4. Guna penelitian lebih lanjut pada penggunaan strategi pembelajaran di samping guru yang menjadi mitra peneliti, perlu disosialisasikan terlebih dahulu kepada siswa bagai mana tahapan strategi pembelajaran sehingga pengguna waktu dapat dimaksimalkan seefesien mungkin serta keefektifan pembelajaran dapat tercapai.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Anitah W, Sri, dkk. (2008). Strategi Pembelanjaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka

Anni, C.T. (2006). Psikologi Belajar. UPT UNESS: Press Semarang

Conny R. Semiawan. (2008). Belajar dan Pembelajaran Prasekolah dan Sekolah

Dasar. Jakarta: PT. Macanan Jaya Cemerlang

Connor, J.V. (1990). Naïve Conceptions and the School Science Curriculum. Washington : National Science Teachers Association

Dalyono, M. (2001). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta Darmodjo, Hendro dkk. (1993). Pendidikan IPA 2. Jakarta: Depdikbud Daryanto. (2007). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Depdiknas. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Balai Pustaka Djamarah, dan Aswan Zain. (2002). Strategi Belajar Pembelajaran. Jakarat: PT

Rineka Cipta.

Hamalik, Oemar. (2007). Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya

Hamzah B. Uno. (2006). Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara

Hendro Darmojo dan Jenny R.E Kaligis. (1992). Pendidikan IPA 2. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Hernawan, Asep Herry., dkk. (2008). Pengembangan Kurikulum dan

Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka

Huda, Miftahul. (2013). Model-model Pengajaran dan Pembelajaran: Isu-isu Metodis dan Paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Holt, John. (1991). How Children Learn ( Classics in Child Development). United States: Penguin

Ismail, Andang. (2009). Education Games Panduan Praktis Permainan yang Menjadikan Anak Anda Cerdas, Kreatif dan shaleh. Yogyakarta: Pilar Media


(5)

Lie, Anita. (2002). Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo

Majid, Abdul. (2006). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya

Miarso, Yusufhadi. (2004). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Prenada Media

Moedjiono dan Moh. Dimyati. (1992/1993). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Depdikbud

Roestiyah N.K. (2001). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Saputro, Suprihadi, dkk. (2000). Strategi pembelajaran. Malang. FIP UNM

Sumantri, Mulyani dan Nana Syaodih. (2007). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Universitas Terbuka

Sumantri, Mulyani dan Johar Permana. (1998). Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta: Dirjen Dikti Depdikbud

Panjaitan, Keysar. (2014). Pengantar Belajar dan Pembelajaran. Gorontalo: Nurul Jannah

Purwanto. (2008). Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi dan Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Purwanto. (2010). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Rifa’i, Achmad, dan Catharina Tri Anni. (2009). Psikologi Pendidikan. Semarang: Universitas Negeri Semarang Press

Reigeluth, C.M.D. (1983). Instructional Design Theories and Models: An Overview of Their Curent Status. London: Lawren Erlbaum Associates, Publishers

Samatowa, Usman. (2006). Bagaimana Membelajarkan IPA di SD. Jakarta:

Depdiknas

Silberman, Melvin L. (2004). Active Learning 101 cara Belajar Siswa Aktif. Bandung: Penerbit Nusamedia kerjasama dengan Penerbit Nuansa

Siregar, Farida Anum. (2012). Pengaruh Model Kooperatif Tipe NHT terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 18 Medan. Jurnal Pendidikan Fisika. 1:33-38

Sudjana, Nana. (2004). Penilaian Hasil Proses Beajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya


(6)

Sugihartono, dkk. (2007). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Pers

Sulistyorini, S. (2007). Model Pembelajaran IPA Sekolah Dasar dan

Penerapannya dalam KTSP. Semarang: Tiara Wacana

Suprijono, Agus. (2009) . Cooperative Learning Teori & Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Suyitno, Amin. (2007) . Pemilihan Model-Model Pembelajaran Dan

Penerapannya di SMP. Semarang: UNNES

Syah, Muhibbin. (2009). Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Uno, Hamzah B. (2006). Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Winarni, Endang W. (2012). Inovasi dalam Pembelajaran IPA. Bengkulu: Universitas Negeri Islam Bengkulu

Winkel,W.S. (1991). Bimbingan dan Konseling Di Sekolah Menengah (cetakan VII). Jakarta : Grasindo

Yuliariatiningsih, Sri Margaretha dkk. (2009). Pendidikan IPA Di Sekolah Dasar. Cibiru: UPI


Dokumen yang terkait

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR KONSEP DASAR LISTRIK DAN ELEKTRONIKA SISWA SMK DI STABAT.

1 3 31

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PKN KELAS IV MIN GLUGUR DARAT MEDAN.

0 1 20

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN Peningkatan Minat Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Learning Contract Pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Ngembatpadas 1 Tahun Aj

0 1 19

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN Peningkatan Minat Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Learning Contract Pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Ng

0 1 12

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN KREATIVITAS TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR.

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran “MIND MAPPING” terhadap Minat Belajar dan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

0 0 12

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

0 0 8

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA SEKOLAH DASAR

0 0 9

PENGARUH STRATEGI THINK TALK WRITE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS IV SEKOLAH DASAR

0 0 10

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

0 1 8