105123 MQFM 2010 05 Fokus Pagi 23 Mei 2010

Fokus Pagi MQ 92,3 FM Jogjakarta
Edisi: Senin, 23 Mei 2010
Tema: Pendidikan
Topik: Dampak Penghapusan PMPTK pada Guru
Sahabat MQ/ pada Selasa 11 Mei lalu/ ribuan guru dari Jakarta dan Jawa barat/
yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia -PGRI-/ berunjuk rasa
di depan Gedung MPR-DPR/ Senayan/ Jakarta/ memprotes Peraturan Presiden yang
membubarkan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan -PMPTK-// Menurut pengunjuk rasa/ Dirjen PMPTK merupakan wadah
mereka menyampaikan aspirasi// Dirjen PMPTK tersebut/ dibuat Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono melaui Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005// Di
Undang-undang tersebut tercantum/ para guru akan dijadikan pegawai negeri
sipil pada 2015///
Harapan para guru kandas karena PMPTK dibubarkan oleh Peraturan Presiden//
Jika dibubarkan/ para guru menuntut didirikan sebuah Badan Guru Nasional yang
tetap memperjuangkan hak-hak mereka//Aksi tersebut juga menuntut
Kemendiknas/ untuk melakukan pengangkatan para guru honorer menjadi Pegawai
negri Sipil -PNS- dan juga menuntut segera dicairkannya tunjangan profesi
guru// Penghapusan PMPTK akan menjadikan pengkotak-kotakan guru/ perbedaan
perlakuan guru oleh pemerintah// Kalau sudah dihapuskan kembali ke dirjen
berbeda-beda sehingga terjadi tidak pemerataan///

Namun Menteri Pendidikan Nasional -Mendiknas- -Mohammad Nuh-/ mengatakan/
penghapusan Dirjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan -PMPTKdengan sendirinya akan mempercepat sertifikasi dan peningkatan kualifikasi
guru// Mendiknas menjelaskan/ sertifikasi guru sebagai peningkatan
kualifikasi guru semestinya selesai pada 2014// Hingga 2010 ini targetnya
dari 2,6 juta guru baru/ 1,3 juta yang sudah tersertifikasi/ akan tetapi yang
baru selesai baru 800.000 guru// Akibatnya/ setiap tahun kita mempunyai
utang// Jika dibiarkan dengan struktur yang lama/ otomatis akan tambah utang
lagi/ dan target 2014 jika hanya dengan satu Dirjen -PMPTK- tidak akan
tercapai///
Mendiknas menjelaskan/ dengan dileburnya PMPTK dan dengan menambahnya
direktorat/ maka beban kepengurusan guru akan tersebar// Penambahan
direktorat ibaratnya jalan tol/ di mana akan banyak pintu yang akan dibuka
sebagai tempat pelayanan// Logikanya/ otomatis jika dengan banyak pintu maka
pelayanan seperti sertifikasi akan dipercepat// Kemendiknas hanya mengubah
kepengurusan dan sistem pelayanan/ namun jenis layanannya yang terfokus pada
peningkatan kesejahteraan guru/ tetap tidak akan diubah// Mendiknas
menjelaskan/ sejumlah anggaran dana peningkatan kualitas dan kesejahteraan
guru di Dirjen PMPTK/ juga tidak akan menghilang seiring dengan penghapusan
dirjen tersebut///


Sementara itu/ penghapusan -PMPTK- dinilai anggota Komisi X -Endang
Sukandar- sebagai sebuah kemunduran// Endang mengatakan/ seharusnya
pemerintah mengomunikasikan masalah ini terlebih dahulu/ dan jangan sampai
nasib
guru
dipertaruhkan//
Endang
mengatakan/
pengelolaan
yang
terkotak-kotak seperti itu/ nanti dampaknya guru SD akan
termarjinalkan// Terdapat perbaikan struktur dengan dibentuknya Ditjen
PMPTK untuk mengayomi guru dan tenaga kependidikan// Kalau sistem yang bagus
diubah kembali lagi ke sistem
lama/ maka adalah sebuah kemunduran///
Sebelumnya/ pengelolan guru dan tenaga kependidikan satu atap di bawah Ditjen
PMPTK/ namun saat ini dialihkan menjadi 3 atap// Pertama/ Ditjen Pendidikan
Anak Usia Dini/ Nonformal dan Informal. Kedua/ Ditjen Pendidikan Dasar -untuk
guru satuan-jenjang Dikdas-// Dan ke-3 di bawah Ditjen Pendidikan Menengah
-untuk guru satuan-jenjang Dikmen-// Penghapusan PMPTK ini menjadi momok

bagi para guru karena dianggap sebagai ancaman// Peningkatan kesejahteraan
yang diamanatkan dalam UU Guru dan Dosen terancam/ peningkatan kualifikasi
pendidikan guru dan sertifikasi pendidikan akan menemui banyak kendala dan
persoalan guru akan semakin rumit dan sulit diatasi//
Sahabat MQ/ apakah penghapusan PMPTK akan berdampak buruk untuk nasib para
guru?// Apakah penghapusan PMPTK akan berdampak positif bagi pendidikan di
Indonesia?// Serta apakah solusi terbaik untuk memecahkan hal tersebut?//
Kali ini kita akan berdiskusi dengan sejumlah narasumber/ yaitu:
1. Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia -PGRI- Sulistyo-: 0811.2710.01
2. Komisi X DPR RI -Heri Ahmadi-: 0811.8073.33
3.Pengamat Pendidikan/ Staf pengajar SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta
-Suatmaji-: 0812.2782.271
Narsum 1: 06.15:
Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia -PGRI- Sulistyo1. Bisa kah Anda jelaskan tentang PMPTK berikut fungsinya selama ini?
2. Apa alasan dibubarkannya?
3. Apakah tidak ada solusi lain selain menghapus PMPTK?
4. Bagaimana nasib para guru setelah dihapuskannya PMPTK?// Apakah mereka
akan tetap bisa menjadi PNS pada tahun 2015 seperti di dalam PMPTK?
5. Mengapa nasib para guru saat ini tampaknya masih kurang diperhatikan?//
Apalagi jika dengan negara-negara lain yang begitu menghargai seorang guru

dengan memberikan berbagai jaminan?
6. Saat ini proses penghapusan PMPTK sejauh mana?
7. Kebijakan apa yang akan dibuat untuk meningkatkan kesejahteraan guru di

Indonesia?Pengamat Pendidikan/ Staf pengajar SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta
-SuatmajiNarsum 2: 06.45:
Komisi X DPR RI -Heri Ahmadi1. Seberapa penting keberadaan Dirjen PMPTK selama ini?
2. Apa dampak yang berarti jika PMPTK dihapus?
3. Alasan mendasar apa yang membuat mereka menghapus PMPTK?
4. Apakah ada unsur-unsur politis di sini?
5. Adakah Pemerintah mengadakan perundingan terlebih dahulu dengan DPR dalam
menghapuskan PMPTK tersebut?
5. Mengapa kesejahteraan guru di Indonesia kurang diperhatikan?
6. Apa solusi terbaik untuk meningkatkan kesejahteraan guru?
7. Apa harapan Anda terkait hal ini?
Narsum 3: 07.15:
Pengamat Pendidikan/ Staf pengajar SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta -Suatmaji1. Seberapa penting keberadaan Dirjen PMPTK selama ini?
2. Apa dampak yang berarti jika PMPTK dihapus?
3. Alasan mendasar apa yang membuat mereka menghapus PMPTK?
4. Apakah ada unsur-unsur politis di sini?

5. Mengapa kesejahteraan guru di Indonesia kurang diperhatikan?
6. Apa solusi terbaik untuk meningkatkan kesejahteraan guru?
7. Apa harapan Anda terkait hal ini?