KAJIAN ZAT PENGATUR TUMBUH DAN DOSIS PUPUK MAJEMUK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PORANG (Amorphophallus onchophyllus) ASAL UMBI TAHUN KE DUA.

KAJ IAN ZAT PENGATUR TUMBUH DAN DOSIS PUPUK
MAJ EMUK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL
TANAMAN PORANG (Amorphophallus onchophyllus) ASAL
UMBI TAHUN KE DUA

SKRIPSI

Oleh :
Hanif Septia Kurniawan
1025010005

F AK UL T AS P E R T ANI AN
UNI VE R SI T A S P E M B ANG UNAN NASI O NAL “ VE T E R AN J AW A T I M UR

SUR ABAYA
2014

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KAJ IAN ZAT PENGATUR TUMBUH DAN DOSIS PUPUK MAJ EMUK

TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PORANG
(Amorphophallus onchophyllus) ASAL UMBI TAHUN KE DUA

Disusun Oleh :
Hanif Septia Kurniawan
Npm. 1025010005

Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skiripsi
Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Pada tanggal, 24 J uli 2014

Telah disetujui oleh :
Pembimbing :
1.

Tim Penguji:
1.

Pembimbing Utama


F. Deru Dewanti, SP. MP

F. Deru Dewanti, SP. MP
2.

Ketua

2.

Pembimbing Pendamping

Sekretaris

Ir. Yonny Koentjoro, MM

Ir. Yonny Koentjoro, MM

3.


Anggota

Ir. Guniarti, MM
4. Anggota

Ir. Suwandi, MP

Mengetahui :
Dekan Fakultas Pertanian

Ketua Program Studi Agroteknologi

Dr. Ir, Sukendah, MSc

Ir. Mulyadi, MS

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Telah Direvisi

Tanggal : .......,.... 2014

Pembimbing Utama

F. Deru Dewanti, SP. MP

Pembimbing Pendamping

Ir. Yonny Koentjoro, MM

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

RINGKASAN
Hanif Septia Kur niawan. 1025010005 KAJ IAN ZAT PENGATUR TUMBUH DAN DOSIS PUPUK
MAJ EMUK TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN PORANG (Amorphophallus
Onchophyllus) ASAL BULBIL KE DUA Dibawah Bimbingan F. Der u Dewanti, SP, MP dan Ir .
Yonny Koentjoro, MM
Tanaman porang (Amorphophallus onchophyllus) dikenal juga dengan nama Iles-Iles merupakan
tumbuhan semak (herba) yang memiliki tinggi 100 – 150 cm, batang tegak, lunak, batang halus berwarna

hijau atau hitam belang-belang (totol-totol) putih. Tanaman porang mempunyai karakteristik
pertumbuhan yang khas, yaitu dapat tumbuh dan berproduksi tinggi pada lahan yang ternaungi. Bahkan
dapat tumbuh dibawah tegakan pohon dengan intensitas matahari sampai dengan 50%. Bahan makanan
yang berasal dari porang atau iles-iles banyak disukai oleh masyarakat Jepang berupa mie atau konyaku.
Kendala di Indonesia, tanaman ini belum dikembangkan karena keterbatasan informasi mengenai
fungsi dan penggunaan bahan baku tersebut. Kebutuhan akan ekspor saat ini hanya dipenuhi melalui
petani yang mengumpulkan iles-iles yang tumbuh liar baik di lingkungan perkebunan maupun kehutanan.
Salah satu upaya pemacuan pertumbuhan tanaman adalah dengan menggunakan aplikasi zat
pengatur tumbuh, seperti Atonik. Pertumbuhan tanaman porang memerlukan pupuk majemuk seperti
pupuk Phonska yang mengandung NPK yang bertujuan untuk menjaga terpeliharanya keseimbangan
unsur hara dalam tanah, serta meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman.
Tujuan dari kegiatan penelitian budidaya tanaman porang adalah untuk mengetahui kosentrasi zat
pengatur tumbuh yang efektif dalam memperbaiki pertumbuhan tanaman porang dan Mengetahui
pengaruh pemberian dosis pupuk majemuk yang baik untuk pertumbuhan tanaman porang.
Bahan penelitian yang digunakan yaitu tanah, polibag, bulbil (katak) tanaman porang serta zat
pengatur tumbuh (ATONIK), pupuk anorganik (PHONSKA). Alat yang digunakan adalah cangkul,
sekrop, label, bambu, gembor, jangka sorong, sprayer, pengaris, meteran, kamera, dan alat tulis.
Percobaan ini merupakan percobaan dengan 2 (dua) faktorial yang disusun dalam Rancangan
Acak Lengkap (RAL) dengan di ulang sebanyak tiga kali.
Faktor I, Kosentrasi Atonik (A) :

A0. Tanpa pemberian Atonik , A1. ATONIK = 1000 ppm/ l, A2. ATONIK = 2000 ppm/ l, A3. ATONIK
= 3000 ppm/ l
Faktor II, Dosis Pupuk Anorganik (P) : P1. Dosis Pupuk NPK (Phonska 200 kg/ha), P2. Dosis Pupuk
NPK (Phonska 300 kg/ha), P3. Dosis Pupuk NPK (Phonska 400 kg/ha)
Perlakuan kombinasi zat pengatur tumbuh Atonik dan dosis pupuk majemuk NPK menunjukkan
pengaruh interaksi yang nyata hanya pada parameter tinggi tanaman pada umur tanam 8 mst, perlakuan
A2P1 yaitu Atonik 2000 ppm/l dengan dosis pupuk majemuk 200 kg/hmenghasilkan pertumbuhan tinggi
tanaman tertinggi.
Perlakuan zat pengatur tumbuh Atonikberpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman porang, lebar
kanopi daun tanaman porang, dan diameter batang tanaman porang pada umur 8-14 mst, perlakuan A0

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

(kontrol) menunjukkan perlakuan yang terbaik dibandingkan dengan yang lainnya. Perlakuan zat pengatur
tumbuh Atonik tidak berpengaruh nyata terhadap hari pecah tunas, jumlah bulbil, dan bobot umbi.
Perlakuan dosis pupuk majemuk NPKtidak menunjukan pengaruh nyata terhadap semua
parameter pengamatan. Namun ada kecenderungan perlakuan komposisi 300 kg pupuk majemuk (P2)
menghasilkan rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan yang lain.


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala atas
segala rahmat dan hidayahNya yang telah dilimpahkan sehingga penulis dapat
menyelesaikan Skripsi, dengan judul “KAJ IAN ZAT PENGATUR TUMBUH
DAN

DOSIS

PUPUK

TANAMAN PORANG

MAJ EMUK

TERHADAP

PERTUMBUHAN


(Amorphophallus onchophyllus)

ASAL

UMBI

TAHUN KE DUA”
Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat dalam memenuhi
sebagian persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Pertanian Program Studi
Agroteknologi di Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Jawa Timur.
Dengan disertai harapan semoga laporan dalam penyusunan skripsi ini
dapat diterima, maka dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih
sebesar besarnya kepada :
1. Bapak dan Ibu saya yang telah mendo’akan, dan mendukung saya secara
penuh baik secara moril serta biaya sehingga saya bisa kuliah dan
menyusun skripsi ini.
2. Dr. Ir. Sukendah MSC, selaku Dekan Fakultas Pertanian UPN “Veteran”
Jawa Timur Surabaya.
3. Ir. Mulyadi, MS, selaku Ketua Prorgam Studi Ilmu Agrotekonologi

4. F. Deru Dewanti, SP, MP, selaku dosen pembimbing utama.
5. Ir. Yonny Kentjoro, MM, selaku dosen pembimbing pendamping.
6. Dr. Ir. Ramdan Hidayat MS, selaku dosen pembimbing Akademik yang
membimbing dan mendukung saya, dan seluruh dosen Fakultas Pertanian

i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

UPN “Veteran” Jawa Timur khususnya Program Studi Agroteknologi
yang bersedia membimbing saya dengan sabar selama ini.
7. Kakak dan adik saya tercinta serta keluarga dan kerabat dekat yang
memberi dorongan, semangat, do’a dan kasih sayang
8. Sahabat-sahabat saya dari masjid Istiqomah UPN “Veteran” Jawa Timur
yang selalu memberi semangat dan bantuannya dalam penulisan.
9. Teman-teman seperjuangan angkatan 2010 jurusan agroteknologi UPN
“veteran” Jawa Timur yang selalu memberikan semangat.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih belum
sempurna, untuk itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun. Akhir kata penulis berharap semoga proposal

skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan.

Surabaya, 24 Juli 2014

Penulis

ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................

i

DAFTAR TABEL ...............................................................................................................

vi


DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................................

vii

DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................................

viii

I. PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang ....................................................................................................

1

1. 2. Tujuan .................................................................................................................

3

1. 3. Hipotesis ............................................................................................................

4

II. TINJAUAN PUSTAKA
2. 1. Botani Tanaman Porang .....................................................................................

5

2. 2 . Syarat Tumbuh Tanaman Porang ......................................................................

6

2. 2. 1. Keadaan Iklim .......................................................................................

7

2. 2. 2. Keadaan Tanah ......................................................................................

7

2. 2. 3. Kondisi Lingkungan .............................................................................

7

2. 3. Budidaya Tanaman Porang ................................................................................

7

2. 3. 1. Persiapan Lahan....................................................................................

7

2. 3. 2. Penanaman ............................................................................................

8

2. 2. 3. Pemeliharaan Tanaman ........................................................................

8

2. 3. 4. Pertumbuhan .........................................................................................

8

2. 3. 5. Pemanenan ............................................................................................

9

2. 4 Perkembangbiakan Tanaman Porang .................................................................

9

iii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2. 4. 1. Perkembangbiakan dengan Bulbil ........................................................

9

2. 4. 2. Perkembangbiakan dengan Biji/Buah ..................................................

10

2. 4. 3. Perkembangbiakan dengan Umbi .........................................................

10

2. 5. Ritme Pertumbuhan Tanaman Porang .............................................................

10

2. 6. Zat Pengatur Tumbuh........................................................................................

11

2. 7. Pengaruh Pupuk Majemuk terhadap Tanaman ................................................

12

III. METODOLOGI PENELITIAN
3. 1. Tempat dan Waktu .............................................................................................

14

3. 2. Bahan dan Alat ....................................................................................................

14

3. 3. Metode Penelitian ................................................................................................

14

3. 4. Pelaksanaan Penelitian .......................................................................................

17

3. 4. 1. Persiapan Media Tanam ........................................................................

17

3. 4. 2. Persiapan Umbi tahun ke 2 ....................................................................

17

3. 4. 3. Penanaman..............................................................................................

17

3. 4. 4. Perlakuan ................................................................................................

17

3. 4. 5. Pemeliharaan ..........................................................................................

19

3. 4. 6. Pengamatan ............................................................................................

19

3. 5 Analisa Data........................................................................................................

20

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4. 1. Hasil……………………………………………………………………………

21

. 4. 1. 1. Waktu Pecah Tunas..................................................................................

21

4. 1. 2. Tinggi Tanaman Porang ..........................................................................

22

4. 1. 3. Lebar Kanopi Daun Tanaman Porang.....................................................

24

iv

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4. 1. 4. Diameter Batang Tanaman Porang .........................................................

26

4. 1. 5. Jumlah Bulbil Tanaman Porang ..............................................................

27

4. 1. 6. Bobot Umbi Tanaman Porang .................................................................

28

4. 2. Pembahasan ........................................................................................................

29

4. 2. 1. Interaksi Antara Perlakuan ZPT Atonik dan Dosis Pupuk NPK ........

30

4. 2. 2. Perlakuan Zat Pengatur Tumbuh Atonik .............................................

31

4. 2. 3. Perlakuan Dosis Pupuk Majemuk NPK ...............................................

33

V. KESIMPULAN DAN SARAN .....................................................................................

35

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................

36

v

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

I.

PENDAHULUAN

1. 1. Latar Belakang
Tanaman porang (Amorphopallus oncophillus) merupakan tanaman yang
hidup di hutan tropis. Tanaman ini juga ditanam di dataran rendah dan mudah
hidup di antara tegakan pohon hutan seperti misalnya Jati dan Pohon Sono.
Porang di daerah Jawa dikenal dengan nama iles-iles atau suweg. Termasuk
tumbuhan semak (herba) yang memiliki tinggi 100 – 150 cm dengan umbi yang
berada di dalam tanah. Batang tunggal bercabang menjadi tiga batang sekunder
dan akan bercabang lagi sekaligus menjadi tangkai daun. Pada setiap ketiak akan
tumbuh bulbil/katak berwarna coklat kehitam-hitaman sebagai salah satu alat
perkembangbiakan tanaman porang. Selain dengan menggunakan bulbil porang
juga dapat berkembang biak dengan menggunakan umbi dan biji. Umbi inilah
yang akan dipungut hasilnya karena memiliki zat glukomanan yang nilai jualnya
tinggi (Heyne, 1987; Lahiya, 1993 ; Jansen et al.,1996 dalam Sumarwoto, 2004).
Tanaman porang mempunyai karateristik pertumbuhan yang khas, yaitu
dapat tumbuh dan berproduksi tinggi pada lahan yang ternaungi. Bahkan dapat
tumbuh dibawah tegakan pohon dengan intensitas matahari F tabel maka dilanjutkan dengan uji lanjut dengan
menggunakan uji Beda Nyata Terkecil (BNT 5%) (Sastrosupardi, 1995).
Yij = µ + αi + β j + α (β)i j + εijk

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

IV.HASIL DAN PEMBAHASAN

4. 1. Hasil
4. 1. 1. Waktu pecah tunas
Hasil analisis ragam menunjukan bahwa perlakuan kombinasi antarazat
pengatur tumbuh Atonik dan dosis pupuk majemuk NPKmenunjukkan pengaruh
tidaknyata terhadap waktu pecah tunastanaman porang. Perlakuan zat pengatur
tumbuhAtonik tidak berpengaruh terhadap waktu pecah tunas, begitu pula
perlakuan dosis pupuk majemuk NPK terhadap waktu pecah tunas juga tidak
berpengaruh pada parameter pengamatan waktu pecah tunas. (Tabel Lampiran
1).Nilai rata-rata jumlah hari pecah tunas tanaman porang oleh pengaruh
pembelahan umbi dan komposisi media tanam di sajikan pada tabel 1.
Tabel 1.Rata-rata Waktu Pecah Tunas Akibat Perlakuan Zat Pengatur Tumbuh
Atonik dan Dosis Pupuk Majemuk NPK Pada Minggu ke 2 (MST).
Perlakuan
A0 (kontr0l)
A1 (1000 ppm/l)
A2 (2000 ppm/l)
A3 (3000 ppm/l)
BNT 5%
P1 (200 kg)
P2 (300 kg)
P3 (400 kg)
BNT 5%

Pecah tunas
16.11
15.67
15.78
14.56
tn
16.00
15.67
14.92
tn

Keterangan : tn = tidak berpengaruh nyata
Tabel 1 diatas dapatdiketahui bahwa,perlakuan zat pengatur tumbuh
Atonik dan dosis pupuk majemuk NPK tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah
hari pecah tunas tanaman porang pada pengamatan umur 2 mst. Perlakuan dosis
pupuk majemuk NPK menunjukkan hasil tidak berbeda nyata terhadap jumlah
hari pecah tunas tanaman porang.Walaupun tidak berbeda nyata perlakuan zat
pengatur

tumbuh

atonik

semakin

banyak

konsentrasi

yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

diberikan

22

makakecenderungan tanaman porang mempercepat waktupecah tunas tanaman
porang. Begitu pula dengan perlakuan dosis pupuk majemuk, semakin banyak
pemberian dosisi pupuk majemuk maka semakin cenderung mempercepat waktu
pecah tunas meski tidak berbeda nyata.
4. 1. 2. Tinggi Tanaman Porang
Hasil analisis ragam menunjukan bahwa perlakuan kombinasi antarazat
pengatur tumbuh Atonik dan dosis pupuk majemuk NPKmenunjukkan pengaruh
nyata terhadap tinggi tanaman porang pada umur 8 MST (Tabel 3). Sedangkan
pada perlakuan zat pengatur tumbuh Atonik tidak berpengaruh terhadap tinggi
tanaman pada semua umur pengamatan kecuali pada umur 10, 12, 14 MST dan
tidak berpengaruh nyata pada awal pengamatan umur 2, 4, 6. Begitu pula
perlakuan pupuk majemuk NPK terhadap tinggi tanaman juga tidak berpengaruh
nyata pada semua umur pengamatan (Tabel Lampiran 2-8).Nilai rata-rata tinggi
tanaman porang oleh perlakuan kombinasi antara zat pengatur tumbuh Atonik dan
dosis pupuk majemuk NPK di sajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Rata-rata Tinggi Tanaman (cm) Akibat Perlakuan Zat Pengatur Tumbuh
Atonik dan Dosis Pupuk Majemuk NPK minggu ke 2-14 (MST).
Perlakuan
A0 (kontrol)
A1 (1000 ppm/l)
A2 (2000 ppm/l)
A3 (3000 ppm/l)
BNT 5%
P1 (200 kg)
P2 (300 kg)
P3 (400 kg)
BNT 5%

2
26.22
25.33
26.56
26.44
tn
25.58
27.50
25.33
tn

4
41.44
38.56
41.22
39.78
tn
39.82
43.75
37.08
tn

Umur Tanaman (MST)
6
10
12
44.56
53.67 b 51.44 b
41.44
45.11 b 45.11 b
44.33
50.56 b 50.33 b
44.44
34.78 a
34.67 a
tn
9.67
8.71
42.75
48.00
47.83
47.17
49.17
47.42
41.17
40.92
40.92
tn
tn
tn

14
51.56 b
45.22 b
50.56 b
34.89 a
8.85
48.00
47.67
41.00
tn

Keterangan: Angka rata-rata yang diikuti oleh huruf sama pada perlakuan dan
kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada uji BNT
5%.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

Tabel 2 tersebut diatas menunjukkan bahwa perlakuan zat pengatur
tumbuh Atonik pada setiap konsentrasi tidak meningkatkan tinggi tanaman
bahkan justru semakin meningkatnya konsentrasi pemberian zat pengatur tumbuh
(ZPT) cenderung menurunkan tinggi tanaman. Sedangkan pada perlakuan dosis
pupuk majemuk NPK, semakin meningkatnya pemberian dosis pupuk majemuk
NPK terhadap tanaman maka tinggi tanaman semakin menurun.
Tabel 3.Rata-rata Tinggi Tanaman (cm) Akibat Perlakuan Zat Pengatur Tumbuh
Atonik dan Pupuk Majemuk NPK Pada Minggu ke 8 (MST).
Perlakuan Kombinsi

Umur Tanam (MST)
8

A0P1
60,00 de
A1P1
42,00 abc
A2P1
63,67 e
A3P1
30,00 a
A0P2
51,67 cde
A1P2
53,00 cde
A2P2
46,67 bcd
A3P2
42,67 abc
A0P3
51,00 cde
A1P3
39,67 abc
A2P3
40,67 abc
A3P3
33,33 ab
BNT 5%
14,41
Keterangan : Angka rata-rata yang diikuti oleh huruf sama pada perlakuan dan
kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada uji BNT
5%
Tabel 3 diatas, menunjukkan bahwa adanya interaksi antar perlakuan
antara zat pengatur tumbuh Atonik dan dosis pupuk majemuk NPK terhadap
tinggi tanaman porang pada minggu ke 8 mst. Hasil tertinggi terdapat pada
perlakuan A2P1 konsentrasi zat pengatur tumbuh Atonik 2000 ppm/l dan dosis
pupuk majemuk 200 kg/ha.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

70,00
60,00
50,00
40,00
30,00
20,00
10,00
0,00
A0P1 A1P1 A2P1 A3P1 A0P2 A1P2 A2P2 A3P2 A0P3 A1P3 A2P3 A3P3

Gambar 2. Grafik Tinggi Tanaman Pada Perlakuan Zat Pengatur Tumbuh Atonik
dan Dosis Pupuk Majemuk NPK Pada Minggu Ke 8 MST

4. 1. 3. Lebar Kanopi Daun Tanaman Porang
Berdasarkan hasil analisis ragam diketahui bahwa perlakuan kombinasi
antarazat pengatur tumbuh Atonik dan pupuk majemuk NPK menunjukkan
pengaruh tidak nyata terhadap lebar kanopi tanaman porang. Sedangkan perlakuan
zat pengatur tumbuh Atonik berpengaruh nyata terhadap lebar kanopi daun
tanaman porang pada umur 8, 10, 12, dan 14 mst,dan tidak berpengaruh nyata
terhadap lebar kanopi daun tanaman porang pada umur 2, 4, dan 6. Begitu pula
perlakuan dosis pupuk majemuk NPK terhadap lebar kanopi daun tanaman porang
juga tidak berpengaruh nyata pada semua umur pengamatan. (Tabel Lampiran 9,
10, 11, 12, 13, 14, 15). Nilai rata-rata lebar kanopi tanaman porang oleh pengaruh
perlakuan zat pengatur tumbuh Atonik dan dosis pupuk majemuk NPK disajikan
pada Tabel 4.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

Tabel 4.Rata-rata Lebar Kanopi Daun (cm) Akibat Perlakuan Zat Pengatur
Tumbuh Atonik dan Pupuk Majemuk NPK Pada Minggu ke 8-14 (MST)
Perlakuan
A0 (kontrol)
A1 (1000 ppm/l)
A2 (2000 ppm/l)
A3 (3000 ppm/l)

2
27.00
26.56
28.00
27.33

4
40.11
40.56
39.78
41.11

Umur Tanaman
6
8
42.89 59.11 c
43.89 48.89 ab
42.78 53.11 bc
43.44 40.22 a

(MST)
10
56.56 b
48.78 b
51.67 b
37.33 a

12
56.56 b
47.89 b
51.67 b
37.33 a

14
56.56 b
48.33 b
51.89 b
37.44 a

BNT 5%
tn
tn
tn
9.15
10.03
9.70
9.81
P1 (200 kg)
27.00 40.42
43.50 52.17
50.00
50.00
50.08
P2 (300 kg)
28.08 41.40
44.67 53.50
52.17
52.00
52.25
P3 (400 kg)
26.58 39.25
42.25 40.22
43.58
43.08
43.33
BNT 5%
tn
tn
tn
tn
tn
tn
tn
Keterangan: Angka rata-rata yang diikuti oleh huruf sama pada perlakuan dan
kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada uji BNT
5%.
Tabel 4 diatas menunjukkan bahwa setiap pemberian konsentrasi zat
pengatur tumbuh Atonik tidak meningkatkan lebar kanopi daun tanaman porang,
bahkan justru cenderung menurunkan lebar kanopi daun tanaman porang. Hal ini
seperti yang terjadi pada pengamatan tinggi tanaman porang, dimana tinggi
tanaman porang tidak tumbuh dengan baik (Tabel 2). Lebar kanopi daun tanaman
porang cenderung menurun apabila semakin meningkatnya pemberian konsentrasi
zat pengatur tumbuh terhadap tanaman porang. Hasil tertinggi terdapat pada
perlakuan zat pengatur tumbuh Atonik kontrol (A0).
Sedangkan pada pemberian dosis pupuk majemuk NPK jika semakin
meningkatnya pemberian dosis pupuk majemuk NPK maka pengaruh terhadap
lebar kanopi daun tanaman porang cenderung tidak tumbuh, demikian pula jika
kekurangan dosis pupuk majemuk NPK maka hasil lebar kanopi daun tanaman
porang juga tidak tumbuh. Hasil tertinggi perlakuan dosis pupuk majemuk NPK
dengan menggunakan dosis pupuk 300 kg (P2).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

26

4. 1. 4. Diameter Batang Tanaman Porang
Hasil analisis ragam menunjukan bahwa perlakuan kombinasi antara zat
pengatur tumbuh Atonik dan dosis pupuk majemuk NPK menunjukkan pengaruh
tidak nyata terhadap diameter batang tanaman porang di semua umur pengamatan.
Sedangkan perlakuan zat pengatur tumbuh Atonik berpengaruh nyata terhadap
diameter batang pada umur pengamatan 8, 10, 12, dan 14 mst, dan tidak berbeda
nyata pada umur tanam ke 2, 4, dan 6.
Sedangkan perlakuan dosis pupuk majemuk NPK terhadap diameter
batang tanaman porang tidak berpengaruh nyata pada semua umur pengamatan.
(Tabel Lampiran16, 17, 18, 19, 20, 21, dan 22).Nilai rata-rata diameter batang
tanaman porang olehpengaruh zat pengatur tumbuh Atonik dan dosis pupuk
majemuk NPK di sajikan pada Tabel 5.
Tabel 5. Rata-rata Diameter Batang(mm) Akibat Perlakuan Zat Pengatur Tumbuh
Atonik dan Pupuk Majemuk NPK Pada Minggu ke 2-14 (MST)
Perlakuan
A0 (kontrol)
A1 (1000 ppm/l)
A2 (2000 ppm/l)
A3 (3000 ppm/l)

2
8.33
9.44
9.44
10.44

4
11.22
12.00
12.44
12.78

6
12.67
14.00
13.56
14.00

Umur Tanaman (MST)
8
10
16.11 b
15.67 c
11.78 ab 13.67 ab
14.33 bc 14.89 b
10.22 a
10.00 a

12
16.11 b
13.67 ab
14.78 b
10.22 a

14
17.33 b
14.11 ab
15.22 b
10.33 a

BNT 5%
tn
tn
tn
3.19
3.61
3.59
3.60
P1 (200 kg)
9.4

Dokumen yang terkait

Pengaruh Teknik Aplikasi Zat Pengatur Tumbuh dan Umur Pindah Tanam Bibit TSS (True Shallot Seeds) terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah (Allium ascaloicum L.)

6 85 199

Pengaruh Berbagai Level Zat Pengatur Tumbuh Dekamon 22,43 L Dan Pupuk Kandang Domba Terhadap Produksi Dan Pertumbuhan Legum Stylo (Stylosanthes Gractlis)

0 34 66

Pengaruh Berbagai Level Zat Pengatur Tumbuh Dekamon 22,43 L dan Pupuk Kandang Domba Terhadap Kualitas Legum Stylo (Stylosanthes gracilis)

1 56 64

UJI PEMBERIAN DOSIS PUPUK MAJEMUK NPK DAN KONSENTRASI ZAT PENGATUR TUMBUH (ZPT) ABITONIK TERHADAP PERTUMBUHAN SEMAI DAMAR (Agathis loranthifolia Salibs)

0 7 1

KAJIAN KONSENTRASI SITOKININ (CPPU) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN DUA SUMBER BIBIT BULBIL TANAMAN PORANG (Amorphophallus onchophyllus).

4 25 50

KAJIAN KONSENTRASI CPPU DAN DOSIS PUPUK ANORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN PORANG (Amorphophallus onchophyllus).

0 1 43

KAJIAN KONSENTRASI CPPU TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA SUMBER BIBIT PORANG (Amorphophallus onchophyllus).

0 2 53

KAJIAN ZAT PENGATUR TUMBUH DAN DOSIS PUPUK MAJEMUK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PORANG (Amorphophallus onchophyllus) ASAL UMBI TAHUN KE DUA SKRIPSI

0 0 14

KAJIAN KONSENTRASI SITOKININ (CPPU) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN DUA SUMBER BIBIT BULBIL TANAMAN PORANG (Amorphophallus onchophyllus) SKRIPSI

0 0 13

KAJIAN KONSENTRASI CPPU DAN DOSIS PUPUK ANORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN PORANG (Amorphophallus onchophyllus) SKRIPSI

0 1 12