PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI PARAGRAF NARASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 19 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP

KEMAMPUAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA

MENJADI PARAGRAF NARASI SISWA KELAS

VII SMP NEGERI 19 MEDAN TAHUN

PEMBELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

DEVI MARIA TRI PUTRI NIM 2113111019

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya yang telah memberikan kesehatan dan pengetahuan sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik. Adapun judul Skripsi ini adalah Pengaruh Model Inkuiri Terhadap Kemampuan Mengubah Teks Wawancara Menjadi Paragraf Narasi Siswa Kelas VII SMP Negeri 19 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015. Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

Penulisan Skripsi ini tidak terlepas dari doa, semangat, dan motivasi dari beberapa pihak. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan,

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni

Universitas Negeri Medan dan para Wakil Dekan serta seluruh Staf Pegawai Administrasi,

3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, dan

selaku Dosen Pembimbing Skripsi.

4. Syairal Fahmy Dalimunthe, S.Sos, M.I. Kom., Sekretaris Jurusan Bahasa

dan Sastra Indonesia,

5. Fitriani Lubis, S.Pd.,M.Pd, Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia.

6. Drs. Syahnan Daulay, M.Pd., Dosen Pembimbing Akademik,

7. Dr. Wisman Hadi, S.Pd., M.Hum., Dosen Pengarah,

8. Dra. Rosmaini, M.Pd., Dosen Pengarah,

9. Bapak/Ibu Dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa

dan Seni Universitas Negeri Medan,

10.Drs. Basar Parulian Pasaribu, M.Pd., Kepala SMP Negeri 19 Medan yang

telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di SMP Negeri 19 Medan, seluruh Guru, Staf Pegawai serta Siswa SMP Negeri 19


(7)

Medan yang telah meluangkan waktu dan tenaganya untuk membantu penulis selama proses penelitian berlangsung,

11.Kepada orang tua penulis Ayahanda Herbin Pantur Sihite, S.Pd dan

Ibunda tercinta Kartini Napitupulu, S.Pd yang telah memberikan motivasi moril dan materi selama penulis mengenyam pendidikan serta memberikan dukungan, doa, dan perhatian kepada penulis selama proses penyusunan skripsi berlangsung,

12.Keempat saudara penulis Kakak Isabella Martha Silpani Sihite, S.Pd, dan

Kakak Ingrit Magdalena Sihite, SE, serta Adik Rinal Apriyandi Sihite dan Adik Indra Jati Sidi Sihite, yang senantiasa mendoakan, memberikan semangat dan dukungan yang luar biasa,

13. Teman seperjuangan di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia terkhusus

teman-teman reguler A stambuk 2011 yang saling memberikan dukungan dan semangat. Juga tidak lupa penulis ucapkan banyak terima kasih kepada keluarga kecil penulis “Beibh Familly” Akdesia, Lita, Novri, Rita, Vricsiliya, Sariduma, dan Triwulan atas canda tawa, susah dan senang yang sudah kita lewati selama delapan semester ini. Juga tidak lupa

penulis ucapkan terima kasih kepada kelompok kecil “Chole”, Kak Iko,

Vricsiliya, Junita, Yusnita, Sariduma, Triwulan, Devi Sihombing atas semangat dan doa yang selalu kalian berikan.

14. Semua pihak yang turut membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak

dapat disebutkan satu persatu.

Akhir kata penulis ucapkan terimakasih, semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan mutu pendidikan khususnya pada bidang bahasa dan sastra Indonesia.

Medan, Juni 2015

Penulis,

Devi Maria Tri Putri


(8)

Abstrak

Devi Maria Tri Putri, Nim 2113111019, Pengaruh Model Inkuiri terhadap Kemampuan Mengubah Teks Wawancara Menjadi Paragraf Narasi Siswa Kelas VII SMP Negeri 19 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap kemampuan mengubah teks wawancara menjadi paragraf narasi oleh siswa kelas VII SMP Negeri 19 Medan. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Desain penelitian yang digunakan adalah one gruop pretest posttest design yaitu model eksperimen yang melibatkan perlakuan berbeda terhadap satu kelas yang sama.

Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 19 Medan yang terdiri dari 10 kelas dengan jumlah siswa sebanyak 354 siswa. Berdasarkan jumlah populasi tersebut maka ditetapkan sampel sebanyak 34 siswa. Pengambilan sampel ini dilakukan dengan menggunakan teknik acak kelas atau random sampling class. Instrumen atau alat pengumpul data yang digunakan adalah tes esai.

Berdasarkan hasil pengolahan data yang diperoleh, data pretes memperoleh rata-rata sebesar 65,26 dan standar deviasi sebesar 11,36 sedangkan data postes memperoleh rata-rata sebesar 80,17 dan standar deviasi sebesar 8,61. Berdasarkan uji normalitas data pretes diperoleh Lhitung < Ltabel yaitu 0,14 < 0,15 maka dapat dinyatakan bahwa data pretes berdistribusi normal. Sedangkan uji normalitas yang dilakukan pada data postes diperoleh Lhitung < Ltabel yaitu 0,10 < 0,15 hal ini menunjukkan bahwa data postes berdistribusi normal. Kemudian

berdasarkan uji homogenitas variabel penelitian diperoleh nilai Fhitung < Ftabel pada

taraf signifikansi α = 0,05 yaitu 1,74 < 1,80, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sampel homogen.

Setelah uji normalitas dan homogenitas dilakukan maka diperoleh to

sebesar 5,98 setelah to diketahui, kemudian dikonsultasikan dengan ttabel pada taraf

signifikasi 5% dengan dk = (n-1) = 34-1= 33, dari dk 33 diperoleh ttabel pada taraf

signifikansi 5% = 2,035. Karena to yang diperoleh lebih besar dari ttabel yaitu

5,98>2,035, maka hal ini menunjukkan bahwa hipotesis nihil (Ho) ditolak dan

hipotesis alternatif (Ha) diterima yang berarti model inkuiri berpengaruh

signifikan terhadap kemampuan mengubah teks wawancara menjadi paragraf narasi.


(9)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 7

D. Perumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN... 10

A. Kerangka Teoretis ... 10

1.Pengertian Teks ... 10

2.Paragraf narasi ... 13

a. pengertian paragraf narasi ... 13

b. Jenis- jenis paragraf narasi ... 15

c. Ciri-ciri paragraf narasi ... 17

d. Pola pengembangan paragraf narasi ... 18

e. Langkah-langkah menulis paragraf narasi ... 19

f. Struktur paragraf narasi ... 20

g. Unsur-unsur paragraf narasi ... 20

3.Model pembelajaran inkuiri ... 25

a. Definisi model pembelajaran inkuiri ... 25

b. Ciri-ciri model pembelajaran inkuiri ... 26


(10)

pembelajaran inkuiri ... 27

d. Tujuan pembelajaran inkuiri ... 34

e. Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran inkuiri ... 35

B. Kerangka konseptual dan Hipotesis Penelitian ... 36

1. Kerangka Konseptual ... 37

2. Hipotesis Penelitian ... 38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 39

A. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 39

B. Populasi dan sampel ... 39

C. Metode penelitian ... 41

D. Definisi operasinal ... 42

E. Desain penelitian ... 43

F. Instrumen penelitian ... 44

G. Jalannya eksperimen ... 47

H. Organisasi pengolahan data ... 50

I. Teknik Analisis Data... 51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 55

A. Hasil Penelitian... 55

1. Kemampuan Mengubah Teks Wawancara Menjadi Paragraf Narasi Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri (Pre-test) ... 55

2. Kemampuan Mengubah Teks Wawancara Menjadi Paragraf Narasi Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri (Post-test)... 59

3. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Mengubah Teks Wawancara Menjadi ... Paragraf narasi ... 62

a. Uji Normalitas Data ... 62


(11)

Standart Error Data Pre-Test Dan

Post-Test ... 62

2. Uji Normalitas Data Kemampuan Mengubah Teks Wawancara Menjadi Paragraf Narasi Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri ... 66

3. Uji Normalitas Data Kemampuan Mengubah Teks Wawancara Menjadi Paragraf Narasi Setelah Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri ... 68

b. Uji Homogenitas ... 70

c. Uji Hipotesis ... 72

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 74

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 79

A. Simpulan ... 79

B. Saran ... 80


(12)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Perbedaan Kalimat Langsung

dan Kalimat Tidak Langsung ... 13

Tabel 2.2 Perbedaan Narasi Ekspositori dan Narasi Sugestif ... 16

Tabel 2.3 Tahap Pembelajaran Inkuiri ... 34

Tabel 3.1 Distribusi Jumlah Siswa Kelas VII SMP Negeri 19 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015 ... 40

Tabel 3.2 Perincian Sampel Penelitian... 41

Tabel 3.3 Desain Eksperimen ... 43

Tabel 3.4 Aspek-aspek Penilaian Serta Bobot Penilaian ... 44

Tebel 3.5 Kategori dan Penilaian ... 46

Tabel 3.6 Jalannya Eksperimen... 46

Tabel 4.1 Kemampuan Mengubah Teks Wawancara Menjadi Paragraf Narasi Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri (Pre-Test) ... 56

Tabel 4.2 distribusi frekuensi kemampuan Mengubah Teks Wawancara Menjadi Paragraf Narasi Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri (Pre-Test) ... 57

Tabel 4.3 Kemampuan Mengubah Teks Wawancara Menjadi Paragraf Narasi Setelah Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri ... 59


(13)

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Kemampuan Mengubah Teks Wawancara Menjadi Paragraf Narasi Setelah Menggunakan Model

Pembelajaran Inkuiri (Post-Test) ... 61

Tabel 4.5 Frekuensi Data Kemampuan Mengubah Teks Wawancara Menjadi Paragraf Narasi Sebelum Menggunakan Model

Pembelajaraan Inkuiri (Pre-test) ... 63

Tabel 4.6 Frekuensi Data Kemampuan Mengubah Teks Wawancara Menjadi Paragraf Narasi Setelh Menggunakan Model

Pembelajaraan Inkuiri (Post--Test) ... 64

Tabel 4.7 Uji Normalitas Data Kemampuan Mengubah Teks Wawancara Menjadi Paragraf Narasi Sebelum Menggunakan Model

Pembelajaran Inkuiri (Pre-test) ... 66

Tabel 4.8 Uji Normalitas Data Kemampuan Mengubah Teks Wawancara Menjadi Paragraf Narasi Setelah Menggunakan Model

Pembelajaran Inkuiri... 67 Tabel 4.9 Uji Homogenitas ... 72


(14)

DAFTAR GAMBAR

Halaman


(15)

i

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus ... 84

Lampiran 2 RPP Model Pembelajaran Inkuiri ... 85

Lampiran 3 Instrumen Tes Esay Pre-Test ... 91

Lampiran 4 Instrumen Tes Esay Post-test ... 93

Lampiran 5 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors ... 95

Lampiran 6 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z .... 96

Lampiran 7 Nukilan Tabel Nilai “t” untuk berbagai df ... 97


(16)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keterampilan menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang harus dikuasai oleh peserta didik. Keterampilan menulis perlu dikuasai karena keterampilan ini merupakan keterampilan dasar yang diperlukan baik di sekolah maupun dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Winaya (2013: 3) dalam pembelajaran bahasa peserta didik diharapkan memiliki dua kemampuan yakni kemampuan reseptif dan kemampuan produktif. Kemampuan reseptif mencakup keterampilan mendengarkan dan membaca, serta kemampuan produktif yang mencakup keterampilan berbicara dan menulis.

Nurgiantoro (dalam Winaya, 2013: 1) menyatakan, bahwa dibanding dengan keterampilan mendengarkan dan membaca, keterampilan berbicara dan menulis merupakan keterampilan yang paling rendah penguasaannya. Hal ini disebabkan karena keterampilan tersebut merupakan keterampulan yang sulit dikuasai bahkan oleh penutur asli bahasa tersebut. Sulitnya penguasaan keterampilan menulis disebabkan oleh beberapa hal yakni, siswa tidak berlatih secara teratur, siswa belum mampu menggunakan kalimat yang baik dan ejaan yang tepat dalam menulis, serta guru masih menggunakan pembelajaran satu arah dalam pembelajaran menulis.

Sejalan dengan uraian di atas, rendahnya penguasaan keterampilan menulis juga dibuktikan dengan masih sulitnya siswa mengubah teks wawancara


(17)

menjadi paragraf narasi. Pada observasi awal yang dilaksanakan di sekolah penelitian, peneliti mengadakan tanya jawab terhadap beberapa guru bahasa Indonesia di SMP Negeri 19 Medan. Hasil tanya jawab tersebut menyatakan bahwa siswa masih kesulitan dalam mengubah teks wawancara menjadi paragraf narasi. Ini terbukti ketika siswa diberi tugas mengubah teks wawancara menjadi paragraf narasi nilai siswa hanya mencapai rata-rata 72 saja, sedangkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) di sekolah tersebut mencapai nilai 75.

Rendahnya perolehan nilai siswa dikarenakan paragraf yang dihasilkan tidak sesuai dengan harapan, yakni dalam mengubah teks wawancara menjadi paragraf narasi siswa hanya menyalin kembali teks wawancara tersebut dengan tidak memperhatikan penggubahan kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung, siswa juga tidak menggunakan tanda baca dan ejaan yang tepat sehingga gagasan yang terdapat dalam paragraf tidak tepat dan terkesan asal-asalan. Faktor lain yang ditemukan adalah siswa merasa bosan membaca sehingga ketika mengubah teks wawancara menjadi paragraf narasi, siswa hanya menghasilkan paragraf yang tidak memiliki alur yang tepat.

Keterampilan mengubah teks wawancara menjadi paragraf narasi dalam Standar Isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Bahasa dan Sastra Indonesia terdapat dalam Standar Kompetensi 11 yaitu menulis, dengan Kompetensi Dasar 12.1 yakni mengubah teks wawancara menjadi paragraf narasi. Dalam hal ini siswa dituntut tidak hanya mampu untuk mengubah kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung, tetapi siswa juga dituntut untuk mampu mengubah teks wawancara menjadi paragraf narasi dengan memperhatikan


(18)

kekoherenan antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lain, pilihan kata yang sesuai, serta tanda baca dan penggunaan ejaan yang tepat.

Rendahnya kemampuan siswa dalam mengubah teks wawancara menjadi paragraf narasi juga dibuktikan oleh beberapa penelitian sebelumnya, yakni

penelitian yang dilakukan oleh Gusniar dengan judul, “Efektifitas metode

pembelajaran problem promoting terhadap kemampuan mengubah teks wawancara menjadi paragraf narasi SMP Negeri 30 Medan tahun pembelajaran

2011/2012.” Hasil penelitian tersebut menunjukkan nilai kemampuan peserta

didik dalam mengubah teks wawancara ke dalam bentuk narasi hanya mencapai nilai 64,25 sedangkan KKM di sekolah tersebut mencapai 75. Rendahnya perolehan nilai tersebut disebabkan karena siswa belum memahami cara mengubah kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung, selain itu siswa juga tidak memahami cara penulisan paragraf narasi yang baik dan benar.

Penelitian sebelumnya juga dilakukan oleh Lamria dengan judul,

“Penerapan Teknik Memotong dan Merekatkan (Cutting-Gluing) dalam

Mengubah Teks Wawancara Menjadi Paragraf Narasi SMP Negeri 45 Bandung.”

Hasil penelitian tersebut menunjukkan nilai kemampuan peserta didik mengubah teks wawancara ke dalam bentuk narasi mencapai 69,90 dengan KKM 75. Adapun rendahnya perolehan nilai tersebut disebabkan oleh siswa tidak memperhatiakan pengubahan kalimat langsung, siswa juga tidak memperhatikan informasi yang terkandung di dalamnya dikarenakan siswa tidak mendengarkan penjelasan guru dengan baik.


(19)

Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Huda dengan judul,

“Kemampuan Mengubah Teks Wawancara Menjadi Paragraf Narasi Siswa Kelas

VII SMP Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat” Hasil penelitian tersebut

menunjukkan nilai kemampuan peserta didik mengubah teks wawancara ke dalam bentuk narasi dinyatakan lebih dari cukup yakni 72,13 dengan tingkat penguasaan berada pada 66-75. Ketidakmaksimalan perolehan nilai tersebut disebabkan karena siswa tidak tahu membedakan tulisan narasi dan tulisan lain, guru cenderung masih berceramah dalam mengajar sehingga siswa merasa bosan.

Berdasarkan uraian di atas, ketidakmampuan siswa dalam mengubah teks wawancara menjadi paragraf narasi dapat disimpulkan, disebabkan oleh beberapa faktor: 1. Siswa belum memahami cara mengubah kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung, 2. Siswa tidak memperhatikan penjelasan guru ketika menjelaskan informasi yang terkandung di dalam teks wawancara yang diberikan, 3. Siswa tidak memahami ciri-ciri paragraf narasi, 4. Guru belum memberi kesempatan kepada siswa untuk memecahkan sendiri masalah yang mereka hadapi, 5. Guru cenderung monoton dalam mengajar dan belum menggunakan model pembelajaran yang tepat. Faktor-faktor penyebab ketidakmampuan tersebut juga sejalan dengan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti (lihat halaman 1-2).

Oleh sebab itu, peneliti mencoba menerapkan sebuah model pembelajaran yang diyakini dapat mengatasi masalah-masalah tersebut. Model pembelajaran tersebut adalah model pembelajarn inkuiri. Beberapa peneliti sebelumnya memperoleh peningkatan hasil pembelajaran, setelah menerapkan model


(20)

pembelajaran ini. Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh Ratna

Dewi dengan judul, “Pengaruh Penggunan Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap

Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks oleh Siswa Kelas X SMA Negeri

1 Air Putih Tahun Pembelajaran 2013/2014.” Hasil penelitian tersebut

menunjukkan nilai kemampuan peserta didik sebelum menerapkan model inkuiri adalah 64,8 dan sesudah menerapkan model inkuiri menjadi 76,9. Penelitian

sebelumnya yang juga dilakukan oleh Dina Syahfitri dengan judul “Pengaruh

Model Inkuiri Terhadap Keterampilan Menulis Surat Siswa Resmi Siswa Kelas

VIII SMP Negeri 1 Padangsidimpuan Tahun Pembelajaran 2013/2014.” Hasil

penelitian tersebut menunjukkan nilai kemampuan peserta didik sebelum menerapkan model inkuiri adalah 67,76 dan sesudah menerapkan model inkuiri menjadi 84,66. Dari hasil penelitian tersebut, peneliti akhirnya mencoba untuk menerapkan model pembelajaran inkuiri untuk mengubah teks wawancara menjadi paragraf narasi.

Model pembelajaran inkuiri merupakan model pembelajaran yang memberi kesempatan kepada siswa untuk menemukan dan menyelesaikan kendala-kendala yang mereka hadapi dalam mengubah teks wawancara menjadi paragraf narasi. Menurut Seif (dalam Ngalimun, 2012: 33) inkuiri berarti mengetahui bagaimana menemukan sesuatu dan bagaimana mengetahui cara untuk memecahkan masalah. Model pembelajaran inkuiri merupakan model pembelajaran yang mampu mengiring peserta didik untuk menyadari apa yang didapatkan selama belajar. Model pembelajaran inkuiri juga akan melatih peserta


(21)

didik secara mandiri atau kelompok untuk mencari penyelesaiaan dari suatu masalah yang dihadapi dalam pembelajaran.

Gulo (2008: 93-94) menyatakan:

Prose pembelajaran inkuiri bermula dari merumuskan masalah,

mengembangkan hipotesis, mengumpulkan bukti, menguji

hipotesis, dan menarik kesimpulan sementara, menguji kesimpulan sementara supaya sampai pada kesimpulan yang pada taraf tertentu diyakini oleh peserta didik yang bersangkutan.

Dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri maka kesulitan siswa dalam mengubah teks wawancara menjadi paragraf narasi diharapkan dapat diatasi, karena dalam model pembelajaran ini siswa ditempatkan sebagai subjek pembelajaran dimana siswa akan terlatih baik secara kelompok maupun mandiri untuk mencari penyelesaian dari masalah yang mereka hadapi.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka peneliti tertarik untuk menjadikan permasalahan di atasa sebagai topik yang akan diteliti. Adapun judul

yang dipilih sesuai dengan masalah tersebut yaitu “ Pengaruh Model

Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Mengubah Teks Wawancara Menjadi Paragraf Narasi Siswa Kelas VII SMP Negeri 19 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015.”


(22)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

(1) Kemampuan peserta didik dalam mengubah teks wawancara menjadi paragraf

narasi masih rendah.

(2) Peserta didik kurang mampu memahami penggunaan kalimat langsung dan

kalimat tidak langsung.

(3) Siswa belum memahami ciri-ciri paragraf narasi.

(4) Siswa kurang mampu menempatkan penggunaan tanda baca dan ejaan dalam

menulis paragraf.

(5) Model pembelajaran yang digunakan guru dalam kegiatan belajar mengajar

kurang tepat.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan pemaparan identifikasi masalah dalam penelitian ini, maka diperlukan pembatasan masalah guna menghindari permasalahan yang terlalu luas. Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah pengaruh model pembelajaran inkuri terhadap kemampuan mengubah teks wawancara menjadi paragraf narasi (isi gagasan, kalimat langsung dan tidak langsung, kohesi dan koherensi, diksi/pilihan kata, tanda baca dan huruf kapital, alur, penokohan, dan setting) siswa kelas VII SMP Negeri 19 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015.


(23)

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah penelitian ini sebagai berikut:

(1) Bagaimana kemampuan mengubah teks wawancara menjadi paragraf narasi

sebelum menggunakan model pembelajaran inkuiri siswa kelas VII SMP Negeri 19 Medan tahun pembelajaran 2014/2015?

(2) Bagaimana kemampuan mengubah teks wawancara menjadi paragraf narasi

sesudah menggunakan model pembelajaran inkuiri siswa kelas VII SMP Negeri 19 Medan tahun pembelajaran 2014/2015?

(3) Apakah model pembelajaran inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan

mengubah teks wawancara menjadi paragraf narasi siswa kelas VII SMP Negeri 19 Medan tahun pembelajaran 2014/2015?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian ini sebagai berikut:

(1) Untuk mengetahui kemampuan mengubah teks wawancara menjadi paragraf

narasi sebelum menggunakan model pembelajaran inkuiri siswa kelas VII SMP Negeri 19 Medan tahun ajaran 2014/2015.

(2) Untuk mengetahui kemampuan mengubah teks wawancara menjadi paragraf

narasi setelah menggunakan model pembelajaran inkuiri siswa kelas VII SMP Negeri 19 Medan tahun pembelajaran 2014/2015.

(3) Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap

kemampuan mengubah teks wawancara menjadi paragraf narasi siswa kelas VII SMP Negeri 19 Medan tahun pembelajaran 2014/2015.


(24)

F. Manfaat Penelitian

(1) Bagi siswa, setelah menerapkan model pembelajaran inkuiri diharapkan dapat

semakin menumbuhkan minat siswa terhadap keterampilan menulis, khususnya dalam mengubah teks wawancara menjadi paragraf narasi.

(2) Bagi guru, penelitian ini dapat bermanfaat untuk memberi solusi dan

masukan bagi guru dalam menggunakan model pembelajaran yang kreatif dan inovatif terutama dalam pembelajaran mengubah teks wawancara menjadi paragraf narasi.

(3) Bagi penulis, penelitian ini akan menjadi bentuk pengabdian dan penerapan

dari ilmu yang didapat, memberikan pengalaman kepada peneliti.

(4) Bagi peneliti, sebagai bahan perbandingan atau pertimbangan yang relevan

karena penelitian ini menyajikan beberapa teori yang dapat mendukung serta menambah pengetahuan dan wawasan bagi peneliti lain.


(25)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:

(1) Kemampuan mengubah teks wawancara menjadi paragraf narasi sebelum

menggunakan model inkuiri oleh siswa kelas VII SMP Negeri 19 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015 memperoleh nilai rata-rata sebesar 65,26, tergolong dalam kategori cukup.

(2) Kemampuan mengubah teks wawancara menjadi paragraf narasi setelah

menggunakan model inkuiri oleh siswa kelas VII SMP Negeri 19 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015 memperoleh nilai rata-rata sebesar 80,17, tergolong dalam kategori baik.

(3) Terdapat pengaruh yang signifikan antara kemampuan mengubah teks

wawancara menjadi paragraf narasi sebelum dan sesudah menggunakan model inkuiri oleh siswa kelas VII SMP Negeri 19 Medan Tahun

Pembelajaran 2014/2015. Dengan pengujian hipotesis diperoleh nilai ttabel

yaitu 2,035 dan thitung 5,98, pada taraf signifikan 5% dengan dk = N-1 = 34 –

1 = 33 maka diperoleh taraf signifikan 5% = 2,035. Karena t0 diperoleh lebih

besar dari ttabel yaitu 5,98 > 2,035, maka hipotesis alternatif (Ha) diterima. Hal


(26)

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka sebagai tindak lanjut dari penelitian ini dikemukakan saran-saran sebagai berikut.

(1) Kepada siswa agar meningkatkan kemampuan mengubah teks wawancara

menjadi paragraf narasi sehingga untuk tahap berikutnya lebih mudah dalam mengubah teks wawancara menjadi paragraf narasi yang benar.

(2) Disarankan kepada guru bidang studi bahasa Indonesia agar menerapkan

model inkuiri dalam materi mengubah teks wawancara menjadi paragraf narasi, karena model ini berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa.

(3) Perlu dilakukan penelitian lanjutan oleh peneliti lain guna memberi masukan

yang konstruktif bagi dunia pendidikan khususnya dalam meningkatkan kemampuan mengubah teks wawancara menjadi paragraf narasi.


(27)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan. Jakarta: Balai Pustaka.

Azwar, Saifuddin. 2007. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Dalman, H. 2012. Keterampilan Menulis. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Depdiknas. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai

Pustaka.

Djamarah, Bahri Syaiful. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Gulo. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Grasindo.

Keraf, Gorys. 2000. Argumentasi Dan Narasi Komposisi Lanjutan III. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Kosasih, E. H. 2011. Ketatabahasaan dan kesusastraan Cermata Berbahasa Indonesia. Bandung: Yrama Widya.

Lubis, Malan. 2012. Analisis Wacana. Jakarta: Halaman Moeka. Mulyana. 2005. Kajian Wacana. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Ngalimun. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Presindo.

Pusat Pembinaan Pengembangan Bahasa. 2008. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan Dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Bandung: Yrama Widya.

Sanjaya, Wina. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Sudijono, Anas. 2008. Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo persada

Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana.

Yuwono, dkk. 2005. Pesona Bahasa Langkah Awal Memahami Linguistik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.


(28)

Bariah, dkk. 2013. Peningkatan Kemampuan Mengubah Teks Wawancara Menjadi Narasi Dengan Menggunakan Metode Think-Pair-Share. dalam jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia.

Dewi, Ratna. 2014. Pengaruh Penggunan Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks oleh Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Air Putih Tahun Pembelajaran 2013/2014. Skripsi. Universitas Negeri Medan.

Huda. 2013. Kemampuan Mengubah Teks Wawancara Menjadi Karangan Narasi Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat. dalam Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas STKIP PGRI. Sumatera Barat.

Jayanti, dkk. 2012. Peningkatan Menarasikan Teks Wawancara Dengan Teknik Pemodelan Siswa Kelas VII.4 SMP N 6 Bukit Tinggi. dalam Jurnal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Padang.Vol 1. Padang.

Lamria. 2014. Penerapan Teknik Memotong Dan Merekatkan (Cutting-Gluing) Dalam Mengubah Teks Wawancara Menjadi Paragraf Narasi. dalam Jurnal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia. No. 1. Bandung.

Ramadani. 2014. Kemahiran Mengubah Teks Wawancara Menjadi Karangan Narasi Siswa KelasVII Sekolah Menengah Pertama Maitreyawira Tahun Pelajaran 2013/2014. dalam Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Tanjung Pinang.

Ratna Dewi. 2014. Pengaruh Penggunan Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks oleh Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Air Putih Tahun Pembelajaran 2013/2014. dalam Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Medan. Vol. 3 No. 3. Medan

Reyna, Amanda. 2011. Hubungan Penguasaan Kosakata dan Kalimat Efektif Dengan Mengubah Teks Wawancara Menjadi Karangan Narasi oleh siswa kelas VII SMP Negeri 2 Lubuk Pakam tahun pembelajaran 2010/2011. Skripsi. Universitas Negeri Medan.

Rumiana. 2013. Peningkatan Keterampilan Mengubah Teks Wawancara Menjadi Paragraf Narasi Dengan Metode Pencarian Informasi Melalui Media Kartun Bercerita Pada Kelas VII D SMP Negeri 30 Semarang. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.


(29)

Syahfitri, Dina. 2014. Pengaruh Model Inkuiri Terhadap Keterampilan Menulis Surat Resmi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Padangsidimpuan Tahun Pembelajaran 2013/2014. Skripsi. Universitas Negeri Medan.

Winaya. 2013. Penerapan Pembelajaran Kontekstual Berbantuan Video Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Menulis Narasi Siswa Kelas VII5 SMP Negeri 3 Banjar Tahun 2012/2013. dalam Jurnal Teknologi Pembelajaran Universitas Pendidikan Ganesha. Vol 3. Denpasar. Soewandi, Slamet. 2012. Penilaiaan Pembelajaran dengan Portofolio. dalam


(1)

F. Manfaat Penelitian

(1) Bagi siswa, setelah menerapkan model pembelajaran inkuiri diharapkan dapat

semakin menumbuhkan minat siswa terhadap keterampilan menulis, khususnya dalam mengubah teks wawancara menjadi paragraf narasi.

(2) Bagi guru, penelitian ini dapat bermanfaat untuk memberi solusi dan

masukan bagi guru dalam menggunakan model pembelajaran yang kreatif dan inovatif terutama dalam pembelajaran mengubah teks wawancara menjadi paragraf narasi.

(3) Bagi penulis, penelitian ini akan menjadi bentuk pengabdian dan penerapan

dari ilmu yang didapat, memberikan pengalaman kepada peneliti.

(4) Bagi peneliti, sebagai bahan perbandingan atau pertimbangan yang relevan

karena penelitian ini menyajikan beberapa teori yang dapat mendukung serta menambah pengetahuan dan wawasan bagi peneliti lain.


(2)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:

(1) Kemampuan mengubah teks wawancara menjadi paragraf narasi sebelum

menggunakan model inkuiri oleh siswa kelas VII SMP Negeri 19 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015 memperoleh nilai rata-rata sebesar 65,26, tergolong dalam kategori cukup.

(2) Kemampuan mengubah teks wawancara menjadi paragraf narasi setelah

menggunakan model inkuiri oleh siswa kelas VII SMP Negeri 19 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015 memperoleh nilai rata-rata sebesar 80,17, tergolong dalam kategori baik.

(3) Terdapat pengaruh yang signifikan antara kemampuan mengubah teks

wawancara menjadi paragraf narasi sebelum dan sesudah menggunakan model inkuiri oleh siswa kelas VII SMP Negeri 19 Medan Tahun

Pembelajaran 2014/2015. Dengan pengujian hipotesis diperoleh nilai ttabel

yaitu 2,035 dan thitung 5,98, pada taraf signifikan 5% dengan dk = N-1 = 34 –

1 = 33 maka diperoleh taraf signifikan 5% = 2,035. Karena t0 diperoleh lebih

besar dari ttabel yaitu 5,98 > 2,035, maka hipotesis alternatif (Ha) diterima. Hal


(3)

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka sebagai tindak lanjut dari penelitian ini dikemukakan saran-saran sebagai berikut.

(1) Kepada siswa agar meningkatkan kemampuan mengubah teks wawancara

menjadi paragraf narasi sehingga untuk tahap berikutnya lebih mudah dalam mengubah teks wawancara menjadi paragraf narasi yang benar.

(2) Disarankan kepada guru bidang studi bahasa Indonesia agar menerapkan

model inkuiri dalam materi mengubah teks wawancara menjadi paragraf narasi, karena model ini berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa.

(3) Perlu dilakukan penelitian lanjutan oleh peneliti lain guna memberi masukan

yang konstruktif bagi dunia pendidikan khususnya dalam meningkatkan kemampuan mengubah teks wawancara menjadi paragraf narasi.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan. Jakarta: Balai Pustaka.

Azwar, Saifuddin. 2007. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Dalman, H. 2012. Keterampilan Menulis. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Depdiknas. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai

Pustaka.

Djamarah, Bahri Syaiful. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Gulo. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Grasindo.

Keraf, Gorys. 2000. Argumentasi Dan Narasi Komposisi Lanjutan III. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Kosasih, E. H. 2011. Ketatabahasaan dan kesusastraan Cermata Berbahasa Indonesia. Bandung: Yrama Widya.

Lubis, Malan. 2012. Analisis Wacana. Jakarta: Halaman Moeka. Mulyana. 2005. Kajian Wacana. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Ngalimun. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Presindo.

Pusat Pembinaan Pengembangan Bahasa. 2008. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan Dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Bandung: Yrama Widya.

Sanjaya, Wina. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Sudijono, Anas. 2008. Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo persada

Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana.

Yuwono, dkk. 2005. Pesona Bahasa Langkah Awal Memahami Linguistik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.


(5)

Bariah, dkk. 2013. Peningkatan Kemampuan Mengubah Teks Wawancara Menjadi Narasi Dengan Menggunakan Metode Think-Pair-Share. dalam jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia.

Dewi, Ratna. 2014. Pengaruh Penggunan Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks oleh Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Air Putih Tahun Pembelajaran 2013/2014. Skripsi. Universitas Negeri Medan.

Huda. 2013. Kemampuan Mengubah Teks Wawancara Menjadi Karangan Narasi Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat. dalam Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas STKIP PGRI. Sumatera Barat.

Jayanti, dkk. 2012. Peningkatan Menarasikan Teks Wawancara Dengan Teknik Pemodelan Siswa Kelas VII.4 SMP N 6 Bukit Tinggi. dalam Jurnal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Padang.Vol 1. Padang.

Lamria. 2014. Penerapan Teknik Memotong Dan Merekatkan (Cutting-Gluing) Dalam Mengubah Teks Wawancara Menjadi Paragraf Narasi. dalam Jurnal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia. No. 1. Bandung.

Ramadani. 2014. Kemahiran Mengubah Teks Wawancara Menjadi Karangan Narasi Siswa KelasVII Sekolah Menengah Pertama Maitreyawira Tahun Pelajaran 2013/2014. dalam Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Tanjung Pinang.

Ratna Dewi. 2014. Pengaruh Penggunan Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks oleh Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Air Putih Tahun Pembelajaran 2013/2014. dalam Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Medan. Vol. 3 No. 3. Medan

Reyna, Amanda. 2011. Hubungan Penguasaan Kosakata dan Kalimat Efektif Dengan Mengubah Teks Wawancara Menjadi Karangan Narasi oleh siswa kelas VII SMP Negeri 2 Lubuk Pakam tahun pembelajaran 2010/2011. Skripsi. Universitas Negeri Medan.

Rumiana. 2013. Peningkatan Keterampilan Mengubah Teks Wawancara Menjadi Paragraf Narasi Dengan Metode Pencarian Informasi Melalui Media Kartun Bercerita Pada Kelas VII D SMP Negeri 30 Semarang. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.


(6)

Syahfitri, Dina. 2014. Pengaruh Model Inkuiri Terhadap Keterampilan Menulis Surat Resmi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Padangsidimpuan Tahun Pembelajaran 2013/2014. Skripsi. Universitas Negeri Medan.

Winaya. 2013. Penerapan Pembelajaran Kontekstual Berbantuan Video Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Menulis Narasi Siswa Kelas VII5 SMP Negeri 3 Banjar Tahun 2012/2013. dalam Jurnal Teknologi Pembelajaran Universitas Pendidikan Ganesha. Vol 3. Denpasar. Soewandi, Slamet. 2012. Penilaiaan Pembelajaran dengan Portofolio. dalam