PERBANDINGAN IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH PADA SMP SWASTA HARAPAN 1 MEDAN DAN SMP SWASTA AS-SYAFIIYAH MEDAN.

(1)

PERBANDINGAN IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS

SEKOLAH PADA SMP SWASTA HARAPAN 1 MEDAN DAN

SMP SWASTA AS-SYAFI’IYAH MEDAN

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada

Program Studi Administrasi Pendidikam

Oleh:

SRI WAHYUNI HASIBUAN NIM : 08126231018

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2014


(2)

PERBANDINGAN IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS

SEKOLAH PADA SMP SWASTA HARAPAN 1 MEDAN DAN

SMP SWASTA AS-SYAFI’IYAH MEDAN

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada

Program Studi Administrasi Pendidikam

Oleh:

SRI WAHYUNI HASIBUAN NIM : 08126231018

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2014


(3)

(4)

(5)

(6)

ABSTRAK

SRI WAHYUNI HASIBUAN. NIM. 8126231018. Perbandingan Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Pada SMP Swasta Harapan 1 Medan dan SMP Swasta As-syafi’iyahMedan. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan: (1) kemandirian dalam implementasi manajemen berbasis sekolah (MBS); (2) kemitraan dalam implementasi manajemen berbasis sekolah (MBS); (3) partisispasif dalam implementasi manajemen berbasis sekolah (MBS); (4) transparansi dalam implementasi manajemen berbasis sekolah (MBS); (5) akuntabilitas dalam implementasi manajemen berbasis sekolah (MBS). Subjek penelitian adalah SMPS Harapan 1 dan SMPS As-syafi’iyah Medan dengan jumlah sampel 56 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan simple random sampling. Alat pengumpul data yang digunakan adalah angket. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis komparatif. Berdasarkan pengujian hipotesis dapat disimpulkan: (1) terdapat perbedaan kemandirian antara SMPS Harapan 1 Medan dengan SMPS As-syafi’iyah Medan dengan nilai rata-rata sebesar μ11= 100 > μ21 = 90,5 dan ℎ� = 2,928 > ttabel = 2,005; (2) terdapat perbedaan kemitraan antara SMPS Harapan 1 Medan dengan SMPS As-syafi’iyah Medan dengan nilai rata-rata sebesar μ12 = 98,43 > μ

22 = 88,54 dan thitung = 2,934 > ttabel = 2,005; (3) terdapat perbedaan partisipasif antara SMPS Harapan 1 Medan dengan SMPS As-syafi’iyah Medan dengan nilai rata-rata sebesar μ13 = 96,93 >μ23 = 82,75 ℎ� = 4,271 > ttabel = 2,005; (4) terdapat perbedaan transparansi antara SMPS Harapan 1 Medan dengan SMPS As-syafi’iyah Medan dengan nilai rata-rata sebesar μ14 = 105,36 > μ24 = 85,96& ℎ� = 6,119 >

ttabel = 2,005; (5) terdapat perbedaan akuntabilitas antara SMPS Harapan 1 Medan dengan SMPS As-syafi’iyah Medan dengan nilai rata-rata sebesar μ15 =


(7)

ABSTRACT

SRI WAHYUNI HASIBUAN. NIM. 8126231018. Comparison of

Implementation of School-Based Management In Private Secondary Schools Harapan 1 Medan and Private Secondary Schools As-syafi'iyah Medan. Thesis. Graduate Program, State University of Medan.

This study aims to determine the differences: (1) self-sufficiency in the implementation of school-based management (SBM); (2) a partnership in the implementation of school-based management (SBM); (3) partisispasif in the implementation of school-based management (SBM); (4) transparency in the implementation of school-based management (SBM); (5) accountability in the implementation of school-based management (SBM). Subjects were is private secondary schools Harapan 1 and private secondary schools As-syafi'iyah with a sample of 56 people. Sampling was done by simple random sampling. Data collection tool used was a questionnaire. Data analysis technique used is the comparative analysis. Based on the hypothesis testing can be concluded: (1) there is a difference between self-sufficiency private secondary schools Harapan 1 independence private secondary schools As-syafi'iyah with an average value of μ11= 100 > μ21 = 90,5 and = 2,928 > t = 2,005; (2) there is a difference between partnership private secondary schools Harapan 1 with private secondary schools As-syafi'iyah with an average value of μ12 = 98,43 >

μ22 = 88,54 t = 2,934 > t = 2,005; (3) there are differences between participatory private secondary schools Harapan 1 with private secondary schools As-syafi'iyah with an average value of μ13 = 96,93 >μ23 = 82,75 and = 4,271 > = 2,005; (4) there is a difference in transparency between private secondary schools Harapan 1 with private secondary schools As-syafi'iyah with an average value of μ14 = 105,36 >

μ24 = 85,96 = 6,119 > = 2,005; (5) there is a difference between accountability private secondary schools Harapan 1 with private secondary schools As-syafi'iyah with an average value of μ15 = 96,07 > μ25 = 87,68 and = 2,741 > = 2,005.


(8)

PERNYATAAN TIDAK MELAKUKAN PLAGIAT DAN MEMALSUKAN DATA

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : SRI WAHYUNI HASIBUAN

NIM : 08126231018

Angkatan : XXI/A

Prodi : Administrasi Pendidikan

Judul Tesis : Perbandingan Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Pada SMP Swasta Harapan 1 Medan dan SMP Swasta As-syafi’iyah Medan

Dengan ini menyatakan bahwa:

1. Benar tesis saya adalah karya saya sendiri, bukan dikerjakan orang lain 2. Saya tidak melaksanakan plagiat dalam penulisan tesis saya

3. Saya tidak ada merubah atau memalsukan data penelitian saya

Jika ternyata dikemudian hari terbukti saya melakukan salah satu hal di atas, maka saya bersedia dikenai sanksi yang berlaku berupa Pencopotan Gelar Saya.

Demikianlah pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Medan, Juli 2014

Yang membuat pernyataan

SRI WAHYUNI HASIBUAN NIM. 08126231018


(9)

iii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, berkat limpahan Rahmat

dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan baik.

Shalawat dan Salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Rasulullah

Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat dan pengikutnya hingga akhir

zaman. Tesis ini di buat untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

gelar Magister Pendidikan pada Program Pasca Sarjana Universitas Negeri

Medan. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tesis ini dapat diselesaikan berkat

bantuan, masukan-masukan-masukan serta saran dari berbagai pihak baik secara

moril maupun materil. Kiranya bantuan, masukan-masukan serta saran yang

diberikan akan dibalas Allah SWT dengan kebajikan yang berlipat ganda.

Rasa terimakasih tiada terhingga Penulis ungkapkan kepada Bapak Prof.

Dr. H. Syaiful Sagala sebagai Pembimbing I dan Bapak Dr. H. Zulkifli

Matondang, M. Si sebagai pembimbing II, yang telah begitu banyak memberikan

bimbingan dan motivasi kepada Penulis. Begitu juga rasa terima kasih Penulis

sampaikan pada Ibu Prof. Dr. Sri Milfayetty, MS. Kons, Bapak Dr. Irsan

Rangkuti, M. Pd, M. Si, dan Dr. Yasaratodo Wau, M. Pd sebagai narasumber,

yang begitu banyak memberikan arahan dan masukan dalam rangka

menyelesaikan tesis ini dengan sebaik-baiknya.

Tak lupa ucapan terima kasih juga Penulis sampaikan kepada:

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar, M. Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta


(10)

iv

2. Prof. Dr. Muin Sibuea, M. Pd Selaku Direktur Program Pasca Sarjana

Universitas Negeri Medan beserta staaf yang banyak memberikan kontribusi

dalam menyelesaikan studi Penulis,

3. Ir. Darwin, M. Pd Selaku Ketua Prodi Administrasi Pendidikan, serta Dr.

Paningkat Siburian, M. Pd selaku Sekretaris Prodi Administrasi Pendidikan

dan Bapak Munjir selaku TU Prodi Administrasi Pendidikan Program Pasca

Sarjana Universitas Negeri Medan,

4. Drs. H. Ojak Manurung, M. Pd Selaku Kepala Sekolah SMP Swasta Harapan

1 Medan dan Drs. Ridan Riska Putra, M. Pd Selaku Kepala Sekolah SMP

Swasta As-Syafi’iyah Internasional Medan beserta stafnya yang telah memberikan izin melaksanakan penelitian di sekolah yang mereka pimpin,

5. Seluruh teman seangkatan Prodi Administrasi Pendidikan Program Pasca

Sarjana Universitas Negeri Medan yang senantiasa dalam suka dan duka terus

bekerja sama dengan penulis dalam menyelesaikan studi,

6. Ayahanda H. Ali Muddin Hasibuan dan Ibunda Hj. Borgo Siregar, serta

Abangda Mustopa Husein Hasibuan, Kakanda Umi Kalsum Hasibuan Am. d,

dan Adinda Hapsoh Hasibuan Am. Keb yang senantiasa memberikan doa,

dukungan, dana, dan pengertian selama penulis mengikuti perkuliahan dan

penulisan tesis ini.

Akhirnya buat suami tercinta H. Farid Adnir, Lc, MA yang senantiasa

memberikan dukungan, pengertian, dan membantu penulis selama mengikuti

perkuliahan dan penulisan tesis ini, serta Ananda Nabhan Hakim yang selalu ikut


(11)

v

lahir, dalam suasana bagaimanpun kalian terus memberikan yang terbaik pada

penulis. Terima kasih yang tiada terhingga dan semoga Allah SWT senantiasa

memberikan ridho atas apa yang telah dan akan kita kerjakan. Amin.

Medan, 19 Juni 2014

Penulis

SRI WAHYUNI HASIBUAN

NIM. 8126231018


(12)

(13)

vi DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kerangka Teoritis ... 10

1. Manajemen Pendidikan ... 10

2. Manajemen Sekolah ... 12

3. Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) ... 13

4. Peningkatan Mutu Melalui MBS... 15

5. Implementasi MBS ... 25

6. Penelitian Yang Relevan ... 49

C. Kerangka Berfikir ... 51


(14)

vii BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 55

B. Jenis Penelitian ... 56

C. Populasi dan Sampel ... 57

D. Variabel dan Defenisi Operasional ... 60

E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data... 63

F. Uji Coba Instrumen... 69

G. Teknik Analisis Data ... 74

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan A. Deskripsi Data Penelitian ... 81

B. Identifikasi Tingkat Kecendrungan Variabel Penelitian ... 94

B. Uji Prasyarat Analisis ... 101

C. Uji Hipotesis Penelitian ... 103

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 116

E. Keterbatasan Penelitian ... 126

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan ... 127

B. Implikasi ... 128

C. Saran ... 129

DAFTAR PUSTAKA ... 131 LAMPIRAN


(15)

viii

DAFTAR TABEL

No. Tabel Halaman

1. Jumlah Populasi Penelitian ... 57

2. Determining Needed Size S of A Randomly ... 58

3. Kisi-Kisi Instrumen Kemandirian ... 65

4. Kisi-Kisi Instrumen Kemitraan ... 66

5. Kisi-Kisi Instrumen Partisipasif ... 67

6. Kisi-Kisi Instrumen Transparansi ... 68

7. Kisi-Kisi Instrumen Akuntabilitas ... 69

8. Rumus Uji Normalitas ... 76

9. Ringkasan Hasil Perhitungan Validitas Angket Kemandirian ... 153

10. Ringkasan Hasil Perhitungan Reliabilitas Angket Kemandirian ... 154

11. Ringkasan Hasil Perhitungan Validitas Angket Kemitraan ... 155

12. Ringkasan Hasil Perhitungan Reliabilitas Angket Kemitraan ... 156

13. Ringkasan Hasil Perhitungan Validitas Angket Partisipasif ... 157

14. Ringkasan Hasil Perhitungan Reliabilitas Angket Partisipasif ... 158

15. Ringkasan Hasil Perhitungan Validitas Angket Transparansi ... 159

16. Ringkasan Hasil Perhitungan Reliabilitas Angket Transparansi ... 160

17. Ringkasan Hasil Perhitungan Validitas Angket Akuntabilitas ... 161

18. Ringkasan Hasil Perhitungan Reliabilitas Angket Akuntabilitas ... 162

19. Distribusi Frekuensi Variabel Kemandirian di SMPS Harapan 1 ... 81

20. Distribusi Frekuensi Variabel Kemitraan di SMPS Harapan 1 ... 82

21. Distribusi Frekuensi Variabel Partisipasif di SMPS Harapan 1 ... 84

22. Distribusi Frekuensi Variabel Transparansi di SMPS Harapan 1 ... 85

23. Distribusi Frekuensi Variabel Akuntabilitas di SMPS Harapan 1 ... 86

24. Distribusi Frekuensi Variabel Kemandirian di SMPS As-syafi’iyah ... 88

25. Distribusi Frekuensi Variabel Kemitraan di SMPS As-syafi’iyah ... 89

26. Distribusi Frekuensi Variabel Partisipasif di SMPS As-syafi’iyah ... 90

27. Distribusi Frekuensi Variabel Transparansi di SMPS As-syafi’iyah ... 92


(16)

ix

29. Tingkat Kecendrungan Kemandirian ... 94

30. Tingkat Kecendrungan Kemitraan ... 95

31. Tingkat Kecendrungan Partisipasif ... 96

32. Tingkat Kecendrungan Transparansi ... 96

33. Tingkat Kecendrungan Akuntabilitas ... 97

34. Rangkuman Uji Normalitas Data ... 98

35. Ringkasan Hasil Analisis Homogenitas Setiap Variabel Penelitian ... 102

36. Ringkasan Uji Perbedaan Setiap Variabel Penelitian ... 103

37. Ringkasan Perbedaan Rata-Rata Aspek Variabel Kemandirian ... 104

38. Ringkasan Perbedaan Rata-Rata Aspek Variabel Kemitraan ... 107

39. Ringkasan Perbedaan Rata-Rata Aspek Variabel Partisipasi... 119

40. Ringkasan Perbedaan Rata-Rata Aspek Variabel Transparansi... 114

41. Ringkasan Perbedaan Rata-Rata Aspek Variabel Akuntabilitas ... 115


(17)

x

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Halaman

1. Skema Kerangka Berfikir ... 56

2. Histogram Skor Kemandirian di SMPS Harapan 1... 82

3. Histogram Skor Kemitraan di SMPS Harapan 1... 83

4. Histogram Skor Partisipasif di SMPS Harapan 1 ... 84

5. Histogram Skor Transparansi di SMPS Harapan 1 ... 86

6. Histogram Skor Akuntabilitas di SMPS Harapan 1 ... 87

7. Histogram Skor Kemandirian di SMPS As-syafi’iyah ... 88

8. Histogram Skor Kemitraan di SMPS As-syafi’iyah ... 90

9. Histogram Skor Partisipasif di SMPS As-syafi’iyah ... 91

10. Histogram Skor Transparansi di SMPS As-syafi’iyah... 92

11. Histogram Skor Akuntabilitas di SMPS As-syafi’iyah ... 94

12. Posisi Rata-rata Kemandirian di SMPS Harapan 1 dan SMPS As-syafi’iyah .... 106

13. Posisi Rata-rata Kemitraan di SMPS Harapan 1 dan SMPS As-syafi’iyah ... 108

14. Posisi Rata-rata Partisipasif di SMPS Harapan 1 dan SMPS As-syafi’iyah ... 110

15. Posisi Rata-rata Transparansi di SMPS Harapan 1 dan SMPS As-syafi’iyah .... 113


(18)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Halaman

1. Instrumen Penelitian Penelitian ... 138

2. Sebaran Data Uji Coba Instrumen Angke Kemandirian ... 152

3. Perhitungan Validitas Instrumen Angket Kemandirian ... 153

4. Perhitungan Reliabilitas Instrumen Angket Kemandirian ... 154

5. Sebaran Data Uji Coba Instrumen Angke Kemitraan ... 155

6. Perhitungan Validitas Instrumen Angket Kemitraan ... 156

7. Perhitungan Reliabilitas Instrumen Angket Kemitraan ... 157

8. Sebaran Data Uji Coba Instrumen Angke Partisispasif ... 158

9. Perhitungan Validitas Instrumen Angket Partisispasif ... 159

10. Perhitungan Reliabilitas Instrumen Angket Partisispasif ... 160

11. Sebaran Data Uji Coba Instrumen Angket Transparansi ... 161

12. Perhitungan Validitas Instrumen Angket Transparansi ... 162

13. Perhitungan Reliabilitas Instrumen Angket Transparansi ... 163

14. Sebaran Data Uji Coba Instrumen Angket Akuntabilitas ... 164

15. Perhitungan Validitas Instrumen Angket Akuntabilitas ... 165

16. Perhitungan Reliabilitas Instrumen Angket Akuntabilitas ... 166

17. Data Variabel Penelitian ... 167

18. Perhitungan Distribusi Frekuensi ... 168

19. Identifikasi Tingkat Kecendrungan Setiap Variabel Penelitian ... 169

20.Uji Normalitas Setiap Variabel Penelitian ... 174

21.Uji Homogenitas Setiap Variabel Penelitian ... 180

22.Uji Hipotesis Setiap Variabel Penelitian ... 183


(19)

(20)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia sejak tahun 1998 merupakan era transisi dengan tumbuhnya

proses demokrasi. Diterbitkannya UU No. 22 Tahun 1999 yang telah diubah

menjadi UU No. 32 Tahun 2004 pasal 12 urusan pemerintah di serahkan pada

pemerintah daerah. Merespon UU No. 22 Tahun 1999, terbit UU No. 20

Tahun 2003 Pasal 51 (1): “Pengelolaan satuan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah dilaksanakan berdasarkan

standar pelayanan minimal dengan prinsip manajemen berbasis

sekolah/madrasah”. Otonomi dibidang pendidikan merupakan upaya

pembaharuan pendidikan kearah peningkatan mutu. Upaya peningkatan mutu

beralih menjadi tanggung jawab sekolah dengan diberlakukannya Manajemen

Berbasis Sekolah (MBS), sejalan dengan era otonomi daerah. Penerapan

MBS ini diperkuat dengan PP No. 19 tahun 2005 pasal 49 ayat (1)

menyatakan pengelolaan satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar

dan menengah menerapkan manajemen berbasis sekolah yang ditunjukkan

dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan dan akuntabilitas.

Chapman dalam Sagala (2006: 129) mengemukakan manajemen

berbasis sekolah (school based mangement) adalah satu pendekatan politik

yang bertujuan untuk mendesain pengelolaan sekolah, memberikan

kekuasaan dan meningkatkan partisipasi sekolah, memperbaiki kinerja


(21)

2

masyarakat sehingga sekolah lebih mandiri dan mampu menentukan arah

pengembangan sesuai kondisi dan tuntutan lingkungan masyarakat. Pendapat

Chapman sejalan dengan teori kontingensi menurut Hersey dan Blanchard

yang dikembangkan oleh Vroom, Yetton, dan Kindleberger dalam Tim dosen

UPI (2009: 96), bahwa teknik manajemen yang paling baik dalam mencapai

tujuan sangat tergantung pada situasi dan kondisi tertentu yang dihadapai.

Edward pada Sagala (2006: 129) mengemukakan bahwa penerapan

manajemen berbasis sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan di Amerika

Serikat dapat meningkatkan kualitas belajar mengajar.

Kamars (2005:252), mengemukakan penerapan Manajemen

Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah bertujuan untuk; (1) meningkatkan mutu

pendidikan melalui kemandirian (otonomi) dan insiatif (prakarsa) sekolah

dalam mengelola dan memberdayakan sumber daya yang tersedia; (2)

meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam

penyelenggaraan pendidikan melalui pengambilan keputusan bersama; (3)

meningkatkan tanggung jawab sekolah kepada orang tua, masyarakat, dan

pemerintah tentang mutu sekolahnya, dan (4) meningkatkan kompetensi yang

sehat antar sekolah tentang mutu pendidikan yang akan dicapai.

Pendapat Kamars sejalan dengan yang dikemukakan Sagala (2011:

95) ia mengemukakan karakteristik MBS adalah (1) kemandirian,

menggambarkan otonomi manajemen sekolah yang efektif dan layanan

belajar yang bermutu, menggunakan evaluasi hasil belajar yang standar,


(22)

3

kepentingan sekolah (pemberdayaan potensi sekolah) dan masyarakat; (3)

partisipasi, kepemimpinan sekolah yang lugas, visioner, antisipatif dan

berjiwa entrepreneurship mengikutsertakan potensi sumber daya sekolah; (4)

keterbukaan, senantiasa melakukan perubahan kearah yang lebih baik dan

kompetitif; dan (5) akuntabilitas, melakukan analisis kebutuhan, perencanaan,

pengembangan, dan evaluasi kinerja sesuai visi dan misi untuk mencapai

tujuan dan target sekolah yang cukup dan pantas. Ternyata pandangan para

ahli sejalan dengan UU No. 20 Tahun 2003 dan PP No. 19 tahun 2005 yaitu

pengelolaan satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah

menerapkan manajemen berbasis sekolah yang ditunjukkan dengan

kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan dan akuntabilitas yang

merupakan upaya pembaharuan pendidikan kearah peningkatan mutu.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan Peneliti pada

September 2013 melalui wawancara dengan guru di SMP Swasta Harapan 1

bahwasanya yang unggul dalam sekolah ini adalah sarana prasarana yang

lengkap, disiplin yang ketat, aktifnya kegiatan ekstrakulikuler bagi siswa,

serta biaya pendidikan yang relatif mahal. Sedangkan di SMP Swasta

As-syafi’iyah Medan berdasarkan pengamatan langsung bahwasanya yang

unggul adalah sarana prasarana yang lengkap, kebersihan, pengembangan

keagamaan yang aktif, kerja sama dengan sekolah King Gord dan Ma’had

Hamidiah Kajang Kuala Lumpur dari aspek pembelajaran, guru dan sarana

prasarana, menjungung tinggi nilai budaya dengan memakai baju tradisional


(23)

4

Kedua sekolah tersebut mempunyai keunggulan dan ciri khas yang

menggambarkan adanya kelebihan atau keistimewaan dengan sekolah lainnya

di Kota Medan. Berdasarkan fakta-fakta tersebut diatas bahwa kedua sekolah

ini telah melaksanakan MBS dengan mengembangkan aspek-aspek

pendidikan. Kemungkinan dengan otonomi daerah dan otonomi sekolah

terdapat peluang yang luas dan kesempatan besar bagi sekolah untuk

mengelola dan mengatur rumah tangga sekolahnya sendiri.

Peningkatan mutu pendidikan merupakan salah satu program utama

yang menjadi fokus perhatian Kementerian Pendidikan Nasional dan menjadi

pekerjaan rumah Pemerintah. Sesungguhnya sudah cukup banyak yang

dilakukan oleh Pemerintah Indonesia dalam melaksanakan berbagai upaya

untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional, khususnya pendidikan tingkat

dasar dan menengah. Salah satu upaya yang dilakukan adalah implementasi

manajemen berbasis sekolah. Manajemen berbasis sekolah sudah lama

dipelopori namun belum sepenuhnya diterapkan di sekolah-sekolah. Sallis

dalam Usman (2009: 622-623) mengemukakan sebagian besar rendahnya

mutu disebabkan oleh buruknya manajemen pendidikan dan kebijakan

pendidikan. Pendapat Sallis ini mendukung pendapat Juran, bahwa masalah

mutu, 85% ditentukan oleh manajemennya, sisanya adalah faktor lain.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, semakin meningkatkan

tuntutan kebutuhan sosial masyarakat.

Pada akhirnya tuntutan tersebut bermuara kepada pendidikan, karena


(24)

5

mengantisipasi berbagai tantangan tersebut. Pendidikan merupakan salah satu

upaya yang dapat dilakukan oleh sekolah sebagai institusi tempat masyarakat

berharap tentang kehidupan yang lebih baik di masa yang akan datang.

Pendidikan perlu perubahan yang dapat dilakukan melalui perubahan dan

peningkatan dalam manajemen pendidikan sekolah.

Manajemen berbasis sekolah merupakan model manajemen yang

memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah dan mendorong

pengambilan keputusan partisipasi yang melibatkan warga sekolah seperti

guru, peserta didik, kepala sekolah, karyawan, orangtua peserta didik, dan

masyarakat yang berhubungan dengan program sekolah sehingga rasa

memiliki warga sekolah dapat meningkatkan rasa tanggung jawab dan

dedikasi warga sekolah. Otonomi daerah dibidang pendidikan akan

berdampak positif terhadap input pendidikan. Input dalam dunia pendidikan

secara mikro sangat besar pengaruhnya terhadap proses pendidikan.

Dalam implementasi MBS yang baik dapat di tinjau dari berbagai

aspek seperti kemandirian, kemitraan, partisipasif, transparansi, dan

akuntabilitas. Subtansi desentralisasi dalam bidang manajemen pendidikan,

paling sedikit berkenaan dengan aspek-aspek: 1) kesiswaan; 2) ketenagaan; 3)

kurikulum dan pengajaran; 4) sarana dan prasarana; 5) keuangan.

Aspek-aspek ini akan beragam/bervariasi antara satu sekolah dengan sekolah lain,

apalagi bagi sekolah swasta aspek itu bisa, ditambah atau dirubah sesuai


(25)

6

Telah menjadi tegas dengan pengelolaan sekolah menggunakan model

manajemen berbasis sekolah dapat meningkatkan lingkungan mengajar bagi

peserta didik yang kondusif sekaligus meningkatkan mutu lulusan. Hal inilah

yang sangat mendorong penulis untuk mengadakan penelitian terhadap kedua

sekolah tersebut sehingga akan tergambar keadaan yang sebenarnya dan

terlihat perbedaan dan persamaan penerapan manajemen berbasis sekolah

yang ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasif, transparansi,

dan akuntabilitas, sehingga dapat menjadi acuan bagi sekolah lain yang

belum menerapkan manajemen berbasis sekolah.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas dapat diidentifikasi

beberapa variabel penerapan manajemen berbasis sekolah yaitu kemandirian,

kemitraan, partisipasif, transparansi, dan akuntabilitas dari aspek-aspek

manajemen yang diduga berbeda diantara dua sekolah tersebut anatara lain:

(1) Apakah terdapat perbedaan kemandirian dalam implementasi MBS antara

SMPS Harapan 1 dan SMPS As-syafi’iyah Medan? (2) Apakah terdapat perbedaan kemitraan dalam implementasi MBS antara SMPS Harapan 1 dan

SMPS As-syafi’iyah Medan? (3) Apakah terdapat perbedaan partisipasif dalam implementasi MBS antara SMPS Harapan 1 dan SMPS As-syafi’iyah? (4) Apakah terdapat perbedaan transparansi dalam implementasi MBS antara


(26)

7

perbedaan akuntabilitas dalam implementasi MBS antara SMPS Harapan 1

dan SMPS As-syafi’iyah Medan?

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, karena

banyanya aspek dalam bidang manajemen pendidikan, peneliti membatasi

masalah penelitian ini, hanya fokus untuk membandingkan penerapan

manajemen berbasis sekolah yang ditunjukkan dengan kemandirian,

kemitraan partisipasif, transparansi dan akuntabilitas antara SMPS Harapan 1

dan SMPS As-syafi’iayah Medan.

D. Rumusan Masalah

Sesuai dengan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka

rumusan masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah terdapat perbedaan kemandirian dalam implementasi MBS antara

SMPS Harapan 1 dan SMPS As-syafi’iyah Medan?

2. Apakah terdapat perbedaan kemitraan dalam implementasi MBS antara

SMPS Harapan 1 dan SMPS As-syafi’iyah Medan?

3. Apakah terdapat perbedaan partisipasif dalam implementasi MBS antara

SMPS Harapan 1 dan SMPS As-syafi’iyah?

4. Apakah terdapat perbedaan transparansi dalam implementasi MBS antara

SMPS Harapan 1 dan SMPS As-syafi’iyah Medan?


(27)

8

SMPS Harapan 1 dan SMPS As-syafi’iyah Medan?

E. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan penelitian yang telah ditetapkan maka tujuan

penelitian ini untuk mengetahui :

1. Perbedaan kemandirian dalam implementasi MBS antara SMPS Harapan 1

dan SMPS As-syafi’iyah Medan

2. Perbedaan kemitraan dalam implementasi MBS antara SMPS Harapan 1

dan SMPS As-syafi’iyah Medan

3. Perbedaan partisipasif dalam implementasi MBS antara SMPS Harapan 1

dan SMPS As-syafi’iyah

4. Perbedaan transparansi dalam implementasi MBS antara SMPS Harapan 1

dan SMPS As-syafi’iyah Medan

5. Perbedaan akuntabilitas dalam implementasi MBS antara SMPS Harapan

1 dan SMPS As-syafi’iyah Medan

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan memberi manfaat:

1. Teoritis

a. Secara teoretis, hasil penelitian ini dapat menambah khasanah ilmu

pengetahuan bidang adminitrasi pendidikan mengenai Implementasi

MBS yang ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan partisipasi,


(28)

As-9

syafi’iayah.

b. Sebagai bahan acuan untuk meneliti lebih lanjut tentang hal yang

sama dalam penelitian ini.

2. Praktis

a. Bagi Sekolah

1) Sebagai bahan masukan kepada SMP dalam meningkatkan

implementasi manajemen berbasis sekolah (MBS) yang

ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasif,

keterbukaan dan akuntabilitas.

2) Sebagai bahan masukan bagi kepala SMPS Harapan 1 Medan

dalam meningkatkan implementasi manajemen berbasis sekolah

yang ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasif,

keterbukaan dan akuntabilitas.

3) Sebagai bahan masukan bagi kepala SMPS As-syafi’iayah Medan dalam meningkatkan implementasi manajemen berbasis sekolah

yang ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasif,

keterbukaan dan akuntabilitas.

b. Bagi Dinas Pendidikan Kota Medan

Dapat memanfaatkannya sebagai alat evaluasi penerapan MBS yang

ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan


(29)

(30)

(31)

(32)

127

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A.Simpulan

Berdasarkan hasil analisa data, temuan dan pembahasan penelitian maka

dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat perbedaan kemandirian antara SMPS Harapan 1 Medan dengan

SMPS As-syafi’iyah Medan dalam menerapkan manajemen berbasis sekolah, artinya perbedaan kemampuan kedua kelompok sekolah dalam merencanakan,

melaksanakan dan mengontrol program sekolah tanpa banyak bergantung

kepada pihak lain dan memanfaatkan potensi sekolah yang ada, sesuai dengan

kebijakan dan peraturan yang berlaku untuk mencapai tujuan sekolah.

2. Terdapat perbedaan kemitraan antara SMPS Harapan 1 Medan dengan SMPS

As-syafi’iyah Medan dalam menerapkan manajemen berbasis sekolah, artinya

perbedaan kemampuan kedua kelompok sekolah menciptakan terlibatnya

semua pihak dalam pelaksanaan sekolah dengan memberikan

masukan-masukan atau bantuan secara langsung untuk mencapai tujuan sekolah.

3. Terdapat perbedaan partisipasif antara SMPS Harapan 1 Medan dengan SMPS

As-syafi’iyah Medan dalam menerapkan manajemen berbasis sekolah, artinya

perbedaan menciptakan peran serta dalam menyampaikan ide dan gagasan,


(33)

128

4. Terdapat perbedaan transparansi antara SMPS Harapan 1 Medan dengan

SMPS As-syafi’iyah Medan dalam menerapkan manajemen berbasis sekolah, artinya perbedaan meningkatkan keterbukaan dalam penerapan manajemen

berbasis sekolah yaitu melalui perencanaan, pelaksaan, dan penyusunan

pelaporan pertanggungjawaban program-program sekolah harus dilaksanakan

secara transparan dengan melibatkan stakeholder.

5. Terdapat perbedaan akuntabilitas antara SMPS Harapan 1 Medan dengan

SMPS As-syafi’iyah Medan dalam menerapkan manajemen berbasis sekolah, artinya perbedaan meningkatkan pertanggungjawaban dalam penerapan

manajemen berbasis sekolah yaitu melalui perencanaan, pelaksaan, dan

penyusunan pelaporan pertanggungjawaban program-program sekolah harus

dilaksanakan secara akuntabel dengan melibatkan stakeholder.

B.Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah di bahas, maka terdapat implikasi yang harus dilakukan oleh pihak sekolah dalam upaya meningkatkan kemandirian, kemitraan, partisipasif, transparansi dan akuntabilitas dalam menerapkan manajemen berbasis sekolah.

Adapun bentuk implikasi itu adalah bahwa sekolah dalam menerapkan

manajmen berbasis sekolah dari aspek kemandirian yaitu merencanakan,

melaksanakan, dan mengontrol program sekolah tanpa banyak bergantung kepada


(34)

129

dan peraturan perundangan yang berlaku untuk mencapai tujuan sekolah. Aspek

kemitraan yaitu dimana semua pihak yang terlibat saling bantu membantu dalam

pelaksanaan program sekolah dengan memberikan masukan-masukan atau bantuan

secara langsung untuk mencapai tujuan sekolah. Aspek partisipasif harus

menciptakan peran serta dalam menyampaikan ide dan gagasan, mengambil

keputusan, melaksanakan, mengawasi, dan mengevaluasi program sekolah.

Sedangkan implikasi untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam penerapan manajemen berbasis sekolah yaitu mulai perencanaan, pelaksanaan dan

menyusun pelaporan pertanggungjawaban program-program sekolah harus

dilaksanakan secara transparan dan akuntabel dengan melibatkan stakeholder. Hal ini

bisa dilakukan dengan melibatkan stakeholder internal sekolah dalam penyusunan perencanaan, melaksanakan sesuai perencanaan dan membuat pertanggungjawaban sesuai dengan kegiatan yang dilaksanakan dengan disertai bukti-bukti yang sah. Selanjutnya sekolah memberikan laporan kepada publik secara periodik tentang sekolah misalnya tentang pengelolaan keuangan sekolah sehingga publik bisa memberikan fungsi kontrolnya apabila ada penyimpangan dalam melakukan pengelolaan sekolah.

C.Saran

Berdasarkan kesimpulan, maka dapat diberikan beberapa saran yang


(35)

130

1. Untuk meningkatkan kemandirian, diharapkan sekolah berusaha sebaik-baiknya

untuk meningkatkan mutu sekolah sesuai standar nasional pendidikan.

Beberapa upaya yang dapat dilakukan sekolah diantaranya: ketergantungan

mengelola program sekolah rendah, bersifat adaftif dalam mengelola program

sekolah, mampu mengontrol program sekolah.

2. Untuk meningkatkan kemitraan, diharapkan sekolah berusaha sebaik-baiknya

untuk meningkatkan mutu sekolah sesuai standar nasional pendidikan.

Beberapa upaya yang dapat dilakukan sekolah diantaranya: membentuk tim

khusus humas, terlaksananya kunjungan penjajakan kerjasama,

terealisasikannya kontrak kerja sama.

3. Untuk meningkatkan partisipasif, diharapkan sekolah berusaha sebaik-baiknya

untuk meningkatkan mutu sekolah sesuai standar nasional pendidikan.

Beberapa upaya yang dapat dilakukan sekolah diantaranya: adanya dukungan

dana, dukungan tenaga, dukungan pemikiran dan dukungan material/fasilitas.

4. Untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, diharapkan sekolah

berusaha sebaik-baiknya untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas

dalam penerapan MBS. Beberapa upaya yang dapat dilakukan sekolah

diantaranya: terbuka terhadap semua informasi sekolah, ada fasilitas untuk

mendapatkan informasi sekolah, menyampaikan informasi sekolah yang akurat.

5. Perlu diadakan penelitian yang lebih lanjut dengan stakeholder eksternal yang


(36)

127

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohammad dan Asrori Mohammad. 2004. Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Admodiwirio, Soebagio. 2000. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: Ardadizyajaya

Anderson, Gary L. 1998. Deconstructing Participatory Reforms In Education. American Educational Research journal, winter 1998, Vol. 35 No. 4 (hal. 571-603).

Anggraini, Risty Dewi. 2013. Transparansi, Partisipasi, dan Akuntabilitas Pengelolaan Anggaran Dana BOS Dalam Program RKAS di SDN Pacarkeling VIII Surabaya. Jurnal :Kebijakan dan Manajemen Publik. Vol.1 No. 2.ISSN 2303 - 341X. Program Studi Ilmu Administrasi Negara, FISIP: Universitas Airlangga.

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineke Cipta.

Arikunto, Suharsimi dan Lia Yuliana. 2008. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Aditya Media

Asmani, Jamal Ma‟mur. 2012. Tips Aplikasi Manajemen Sekolah. Yogyakarta : DIVA Press (Anggota IKAPI).

Boy, Denny dan Siringoringo, Honiar. 2009. Analisis Pengaruh Akuntanbilitas dan Tranparansi Pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (APBS) Terhadap Partisipasi Orang Tua Murid. http : e-journal.gunadarma.ac.id. Vol.14 No.2 Tahun 2009. Terpublikasi

Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah(MPMBS). Jakarta.

Fattah, Nanang. 2004. Konsep Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dan Dewan Sekolah. Pustaka Bani Quraisy: Bandung.

Gojali, Imam dan Umiarso. 2010. Manajemen Mutu Sekolah di Era Otonomi Pendidikan. Jokjakarta; IRGISOD

Gunawan, Imam. 2010. MBS, Pendekatan dalam Manajemen Pendidikan Sekolah. [Online]. Tersedia: http://masimamgun.blogspot.com/. [7 Desember 2013].

Gunawan, Ary H. 1996. Administrasi Sekolah; Administrasi Pendidikan Mikro. Jakarta: PT. Rineka Cipta


(37)

128

Hadjar, Ibnu. 1996. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif Dalam Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Hasbullah. 2007. Otonomi Pendidikan: Kebijakan Otonomi Daerah dan Implikasinya terhadap Penyelenggaraan Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Inpres RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Irawan, Ade, dkk. 2004. Mendagangkan Sekolah: Studi Kebijakan Manajemen Berbasis Sekolah Di DKI Jakarta. Jakarta: Indonesia Corruption Watch. Qomar, Mujamil. 2007. Manajemen Pendidikan Islam. Malang: Erlangga.

Supriyanto, A. 1997. Mutu Pendidikan Sekolah Dasar Di Daerah. Jurnal Ilmu Pendidikan. , Jilid 4, IKIP

Kamars, Dachnel. 2005. Administrasi Pendidikan teori dan Praktek. Padang: CV Suryani Indah.

Kusmanto. 2004. Menyoal Manajemen Berbasis Sekolah. Republika, Sabtu, 20 Maret 2004, halaman 6.

Maljumadi. 2011. Implementasi MBS Dalam Pemberdayaan Guru di SMPN 1 Kota Binjai. Tesis: Program Pascasarjana UNIMED

Mohammad, Ismail dkk. 2004. Konsep dan Pengukuran Akuntabilitas. Jakarta: Universitas Trisakti

Mulyasa, E. 2004. Manajemen Berbasis Sekolah: Konsep, Strategi dan Implementasi. Bandung: Remaja Rosdakarya

Nurkolis. 2003. Manajemen Berbasis Sekolah, Teori, Model dan Aplikasi. Jakarta : PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

2001. Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta: Grasindo.

Rohiat. 2006. Manajemen Sekolah: Teori Dasar dan Praktik. Bandung: PT. Refika Aditama

Rustana, Cecep. 2000. Rintisan Program MPMBS. Jakarta: Depdiknas.

Sagala, Syaiful. 2006. Manajemen Berbasis Sekolah dan Masyarakat. Bandung: PT Nimas Multima

. 2011. Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Bandung: PT Alvabeta.

Sirajudin H Saleh & Aslam Iqbal, “Accountability”, Chapter I in a Book “Accountability The Endless Prophecy” edited by Sirajudin H Saleh and Aslam Iqbal, Asian and Pacific Develompent Centre, 1995.


(38)

129

Slamet. 2000. Konsep dan Pelaksanaan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Jakarta: Depdiknas.

Sobri. 2009. Pengelolaan Pendidikan. Yogyakarta: Multi Pressindo

Sudiyanto. 2008. Pengaruh Supervisi, Pendidikan dan Pelatihan Serta Partisispasi dalam Kelompok Kerja Guru Terhadap Profesional Guru Sekolah Dasar Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang. Tesis. Program Sarjana Manajemen Pendidikan: UNES.

Sudjana. 2005. Metode Statistik. Bandung: Tarsito

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Tampubolon, Manner. 2011. Implementasi MBS dalam Peningkatan Mutu Penyelenggaraan Pendidikan di SD Negeri 060939 Kecamatan Medan Amplas. Tesis: Program Pascasarajana UNIMED

Tilaar, H.A.R dan Ace Suryadi. 1994. Analisis Kebijakan Pendidikan Suatu Pengantar. PT.Remaja Rosdakarya: Bandung

Thoha, Chabib. 1996. Kapita Selekta Pendidikan Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Umaedi. 1999. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Direktur Pendidikan Menengah dan Umum.

Undang Undang No. 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintahan Daerah.

Undang Undang No. 5 Tahun 1973 Tentang Pokok-pokok Pemerintahan Daerah Otonomi.

Undang Undang Nomor 25 Tahun 2000 Tentang Kewenangan Pemerintah Pusat dan Daerah

Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Usman, Husaini. 2009. Manajemen: Teori Praktik, dan Riset Pendidikan Edisi 3. Jakarta: Bumi Aksara


(1)

4. Terdapat perbedaan transparansi antara SMPS Harapan 1 Medan dengan SMPS As-syafi’iyah Medan dalam menerapkan manajemen berbasis sekolah, artinya perbedaan meningkatkan keterbukaan dalam penerapan manajemen berbasis sekolah yaitu melalui perencanaan, pelaksaan, dan penyusunan pelaporan pertanggungjawaban program-program sekolah harus dilaksanakan secara transparan dengan melibatkan stakeholder.

5. Terdapat perbedaan akuntabilitas antara SMPS Harapan 1 Medan dengan SMPS As-syafi’iyah Medan dalam menerapkan manajemen berbasis sekolah, artinya perbedaan meningkatkan pertanggungjawaban dalam penerapan manajemen berbasis sekolah yaitu melalui perencanaan, pelaksaan, dan penyusunan pelaporan pertanggungjawaban program-program sekolah harus dilaksanakan secara akuntabel dengan melibatkan stakeholder.

B.Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah di bahas, maka terdapat implikasi yang harus dilakukan oleh pihak sekolah dalam upaya meningkatkan kemandirian, kemitraan, partisipasif, transparansi dan akuntabilitas dalam menerapkan manajemen berbasis sekolah.

Adapun bentuk implikasi itu adalah bahwa sekolah dalam menerapkan manajmen berbasis sekolah dari aspek kemandirian yaitu merencanakan, melaksanakan, dan mengontrol program sekolah tanpa banyak bergantung kepada pihak lain dan memanfaatkan potensi sekolah yang ada sesuai dengan kebijakan


(2)

dan peraturan perundangan yang berlaku untuk mencapai tujuan sekolah. Aspek kemitraan yaitu dimana semua pihak yang terlibat saling bantu membantu dalam pelaksanaan program sekolah dengan memberikan masukan-masukan atau bantuan secara langsung untuk mencapai tujuan sekolah. Aspek partisipasif harus menciptakan peran serta dalam menyampaikan ide dan gagasan, mengambil keputusan, melaksanakan, mengawasi, dan mengevaluasi program sekolah.

Sedangkan implikasi untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam penerapan manajemen berbasis sekolah yaitu mulai perencanaan, pelaksanaan dan menyusun pelaporan pertanggungjawaban program-program sekolah harus dilaksanakan secara transparan dan akuntabel dengan melibatkan stakeholder. Hal ini bisa dilakukan dengan melibatkan stakeholder internal sekolah dalam penyusunan perencanaan, melaksanakan sesuai perencanaan dan membuat pertanggungjawaban sesuai dengan kegiatan yang dilaksanakan dengan disertai bukti-bukti yang sah. Selanjutnya sekolah memberikan laporan kepada publik secara periodik tentang sekolah misalnya tentang pengelolaan keuangan sekolah sehingga publik bisa memberikan fungsi kontrolnya apabila ada penyimpangan dalam melakukan pengelolaan sekolah.

C.Saran

Berdasarkan kesimpulan, maka dapat diberikan beberapa saran yang dikemukakan, sebagai berikut:


(3)

1. Untuk meningkatkan kemandirian, diharapkan sekolah berusaha sebaik-baiknya untuk meningkatkan mutu sekolah sesuai standar nasional pendidikan. Beberapa upaya yang dapat dilakukan sekolah diantaranya: ketergantungan mengelola program sekolah rendah, bersifat adaftif dalam mengelola program sekolah, mampu mengontrol program sekolah.

2. Untuk meningkatkan kemitraan, diharapkan sekolah berusaha sebaik-baiknya untuk meningkatkan mutu sekolah sesuai standar nasional pendidikan. Beberapa upaya yang dapat dilakukan sekolah diantaranya: membentuk tim khusus humas, terlaksananya kunjungan penjajakan kerjasama, terealisasikannya kontrak kerja sama.

3. Untuk meningkatkan partisipasif, diharapkan sekolah berusaha sebaik-baiknya untuk meningkatkan mutu sekolah sesuai standar nasional pendidikan. Beberapa upaya yang dapat dilakukan sekolah diantaranya: adanya dukungan dana, dukungan tenaga, dukungan pemikiran dan dukungan material/fasilitas. 4. Untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, diharapkan sekolah

berusaha sebaik-baiknya untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam penerapan MBS. Beberapa upaya yang dapat dilakukan sekolah diantaranya: terbuka terhadap semua informasi sekolah, ada fasilitas untuk mendapatkan informasi sekolah, menyampaikan informasi sekolah yang akurat. 5. Perlu diadakan penelitian yang lebih lanjut dengan stakeholder eksternal yang


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohammad dan Asrori Mohammad. 2004. Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Admodiwirio, Soebagio. 2000. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: Ardadizyajaya

Anderson, Gary L. 1998. Deconstructing Participatory Reforms In Education. American Educational Research journal, winter 1998, Vol. 35 No. 4 (hal. 571-603).

Anggraini, Risty Dewi. 2013. Transparansi, Partisipasi, dan Akuntabilitas Pengelolaan Anggaran Dana BOS Dalam Program RKAS di SDN Pacarkeling VIII Surabaya. Jurnal :Kebijakan dan Manajemen Publik. Vol.1 No. 2.ISSN 2303 - 341X. Program Studi Ilmu Administrasi Negara, FISIP: Universitas Airlangga.

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineke Cipta.

Arikunto, Suharsimi dan Lia Yuliana. 2008. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Aditya Media

Asmani, Jamal Ma‟mur. 2012. Tips Aplikasi Manajemen Sekolah. Yogyakarta : DIVA Press (Anggota IKAPI).

Boy, Denny dan Siringoringo, Honiar. 2009. Analisis Pengaruh Akuntanbilitas dan Tranparansi Pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (APBS) Terhadap Partisipasi Orang Tua Murid. http : e-journal.gunadarma.ac.id. Vol.14 No.2 Tahun 2009. Terpublikasi

Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah(MPMBS). Jakarta.

Fattah, Nanang. 2004. Konsep Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dan Dewan Sekolah. Pustaka Bani Quraisy: Bandung.

Gojali, Imam dan Umiarso. 2010. Manajemen Mutu Sekolah di Era Otonomi Pendidikan. Jokjakarta; IRGISOD

Gunawan, Imam. 2010. MBS, Pendekatan dalam Manajemen Pendidikan Sekolah. [Online]. Tersedia: http://masimamgun.blogspot.com/. [7 Desember 2013]. Gunawan, Ary H. 1996. Administrasi Sekolah; Administrasi Pendidikan Mikro.


(5)

Hadjar, Ibnu. 1996. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif Dalam Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Hasbullah. 2007. Otonomi Pendidikan: Kebijakan Otonomi Daerah dan Implikasinya terhadap Penyelenggaraan Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Inpres RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Irawan, Ade, dkk. 2004. Mendagangkan Sekolah: Studi Kebijakan Manajemen

Berbasis Sekolah Di DKI Jakarta. Jakarta: Indonesia Corruption Watch. Qomar, Mujamil. 2007. Manajemen Pendidikan Islam. Malang: Erlangga.

Supriyanto, A. 1997. Mutu Pendidikan Sekolah Dasar Di Daerah. Jurnal Ilmu Pendidikan. , Jilid 4, IKIP

Kamars, Dachnel. 2005. Administrasi Pendidikan teori dan Praktek. Padang: CV Suryani Indah.

Kusmanto. 2004. Menyoal Manajemen Berbasis Sekolah. Republika, Sabtu, 20 Maret 2004, halaman 6.

Maljumadi. 2011. Implementasi MBS Dalam Pemberdayaan Guru di SMPN 1 Kota Binjai. Tesis: Program Pascasarjana UNIMED

Mohammad, Ismail dkk. 2004. Konsep dan Pengukuran Akuntabilitas. Jakarta: Universitas Trisakti

Mulyasa, E. 2004. Manajemen Berbasis Sekolah: Konsep, Strategi dan Implementasi. Bandung: Remaja Rosdakarya

Nurkolis. 2003. Manajemen Berbasis Sekolah, Teori, Model dan Aplikasi. Jakarta : PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

2001. Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta: Grasindo.

Rohiat. 2006. Manajemen Sekolah: Teori Dasar dan Praktik. Bandung: PT. Refika Aditama

Rustana, Cecep. 2000. Rintisan Program MPMBS. Jakarta: Depdiknas.

Sagala, Syaiful. 2006. Manajemen Berbasis Sekolah dan Masyarakat. Bandung: PT Nimas Multima

. 2011. Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Bandung: PT Alvabeta.

Sirajudin H Saleh & Aslam Iqbal, “Accountability”, Chapter I in a Book

“Accountability The Endless Prophecy” edited by Sirajudin H Saleh and


(6)

Slamet. 2000. Konsep dan Pelaksanaan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Jakarta: Depdiknas.

Sobri. 2009. Pengelolaan Pendidikan. Yogyakarta: Multi Pressindo

Sudiyanto. 2008. Pengaruh Supervisi, Pendidikan dan Pelatihan Serta Partisispasi dalam Kelompok Kerja Guru Terhadap Profesional Guru Sekolah Dasar Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang. Tesis. Program Sarjana Manajemen Pendidikan: UNES.

Sudjana. 2005. Metode Statistik. Bandung: Tarsito

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Tampubolon, Manner. 2011. Implementasi MBS dalam Peningkatan Mutu Penyelenggaraan Pendidikan di SD Negeri 060939 Kecamatan Medan Amplas. Tesis: Program Pascasarajana UNIMED

Tilaar, H.A.R dan Ace Suryadi. 1994. Analisis Kebijakan Pendidikan Suatu Pengantar. PT.Remaja Rosdakarya: Bandung

Thoha, Chabib. 1996. Kapita Selekta Pendidikan Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Umaedi. 1999. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Direktur Pendidikan Menengah dan Umum.

Undang Undang No. 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintahan Daerah.

Undang Undang No. 5 Tahun 1973 Tentang Pokok-pokok Pemerintahan Daerah Otonomi.

Undang Undang Nomor 25 Tahun 2000 Tentang Kewenangan Pemerintah Pusat dan Daerah

Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Usman, Husaini. 2009. Manajemen: Teori Praktik, dan Riset Pendidikan Edisi 3.