PERBEDAAN SISA MAKANAN PADA PASIEN DM TIPE 2 YANG DIBERIKAN KONSELING GIZI MENGGUNAKAN MEDIA LEAFLET DENGAN MEDIA Perbedaan Sisa Makanan Pada Pasien Dm Tipe 2 Yang Diberikan Konseling Gizi Menggunakan Media Leaflet Dengan Mediabooklet Di Rsud Kota Sura

PERBEDAAN SISA MAKANAN PADA PASIEN DM TIPE 2 YANG DIBERIKAN
KONSELING GIZI MENGGUNAKAN MEDIA LEAFLET DENGAN MEDIA
BOOKLET DI RSUD KOTA SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI

Disusun Oleh :

NURUL MUSLIMAH
J 310 131 012

PROGRAM STUDI ILMU GIZI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015

PERBEDAAN SISA MAKANAN PADA PASIEN DM TIPE 2 YANG DIBERIKAN
KONSELING GIZI MENGGUNAKAN MEDIA LEAFLET DENGAN MEDIA
BOOKLET DI RSUD KOTA SURAKARTA

Nurul Muslimah (J 310 131 012)

Pembimbing : Siti Zulaekah, A, M.Si
Ahmad Farudin, SKM, M.Si

Program Studi Ilmu Gizi Jenjang S1, Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jl. A. Yani Tromol Pos 1, Pabelan Surakarta 57162
Email : Ayahtikaufar@yahoo.com
The Different of Leaftovers In The Diabetes Mellitus Type 2 Patients Given
Nutritional Conseling Using Leaflet and Booklet Media In RSUD Surakarta
Background: Diabetes Mellitus is a kind of metabolic diseases it needs
nutricious consultan for caring a dietitian to make healthy choices and an eating
plan. The food residue becomes an indicator to evaluate the successful of
nutricious services in the hospital. The nutrient consular uses leaflet media and
booklet media to given consultation to the hospital
Objective: The objective of the research was to analyze the differences of
leaftovers between the patients who were given consultation used by leaflet
media and the ones who were given booklet media.
Research method : This experimental quasi was conducted in RSUD Surakarta
with pre test – post test control design. The researcher used Comstock method to
get the data of food residue. He also used leaflet and booklet as the media for

consultation. The total number of the sample were 38 patients who were taken by
consecutive sampling. This research used Mann Whitney test to analyze the
significant differences between the techniques
Result : The research findings show that the differences statistic of food residue
with leaflet media and booklet media for staple food (p=0.371), animal dish
( p=0.345), plants dish ( p=0.883), vegetables ( p=0.323) and fruit ( p=0,888).
Conclusion : Based on the research findings it can be conclude that . There is
no differences between the leaftovers from the patients DM type 2 given
conseling with leaflet media or booklet media in RSUD Surakarta City
Keywords : Leaftovers, DM type 2 patients, Nutritional Conseling Media
Kepustakaan : 56 : 1992 ¯ 2013

PENDAHULUAN

(Karyadi, 2011). Berdasar

Diabetes

mellitus


atau

perkiraan

tahun

2020

prevalensi

penyakit kencing manis (Morrison et

diabetes akan meningkat sebesar 86

al., 2010).adalah suatu kumpulan

% – 138 % dibandingkan kenaikan

gejala yang timbul pada seseorang


penduduk Indonesia pada periode

yang

yang sama hanya 40 %

disebabkan

adanya

peningkatan kadar gula (glukosa)

(

Suyono,2004 )
Penyakit

darah secara terus menerus (kronis)

DM


merupakan

baik

salah satu jenis penyakit degeneratif

kuantitatif ( kehilangan insulin , pola

yang tidak dapat disembuhkan akan

naik turun sekresi insulin ) maupun

tetapi penderita DM dapat hidup

kualitatif (pengurangan massa sel sel

normal

β) ( ADA,


mematuhi

akibat

kekurangan

(2005)

insulin

2004). Menurut ADA

diabetes

mellitus

(DM)

sepanjang


hidupnya

empat

pilar

jika

utama

penanganan

penderita

DM

merupakan suatu kelompok penyakit

meliputi


edukasi,

pengaturan

metabolik

makan, latihan jasmani dan obat –

dengan

karakteristik

hiperglikemia yang terjadi karena

:

yang

obatan anti diabetik ( Perkeni, 2006)


kelainan sekresi insulin, kerja insulin

Kegiatan konseling gizi pasien

atau kedua duanya. Hiperglikemia

bisa dilakukan dengan media leaflet

kronik

yang

pada

berhubungan
jangka

diabetes
dengan


panjang,

mellitus
kerusakan

disfungsi

atau

kegagalan beberapa organ tubuh.
Diabetes
merupakan

mellitus

salah

satu


penyakit

memudahkan

pasien

memahami materi konseling yang
disampaikan. Menurut Notoatmodjo
(2005 ) media leaflet yang diberikan
kepada pasien DM meliputi bentuk
penyampaian

informasi

melalui

dilipat,

lembar

degeneratif yang banyak diderita

lembar

oleh masyarakat Indonesia. Menurut

pengaturan diit DM dan lembar bahan

penelitian epidemiologi yang telah

makanan penukar. Pemberian leaflet

dilaksanakan

Indonesia,

yang terpisah akan beresiko pada

prevalensi diabetes tipe 2 berkisar

kehilangan salah satu leaflet yang

antara 1,4%-1,6%

telah diberikan pada pasien.

di

yang

Hasil penelitian Farudin (2011)

penelitian

ini

berdasarkan

non-

bahwa terdapat perbedaan yang nyata

probability sampling yaitu consecutive

selisih skor pengetahuan gizi, gula

sampling

darah dan kadar gula darah 2 jam post

inklusi dan eksklusi.

prandial pada kelompok konseling gizi

,sesuai

dengan

Meningkatnya

booklet.Variabel

pengetahuan

tentang diet DM maka diharapkan
makanan

media

leaflet

terikat

dan

yaitu

sisa

makanan pada pasien DM tipe 2 .

pasien merubah pola makan dan mau
menghabiskan

criteria

Variabel bebas yaitu konseling

dengan media leaflet dan booklet.
skor

dengan

Analisis univariat dilakukan uji

yang

kenormalan dengan Shapiro Wilk

dihidangkan di Rumah Sakit. Menurut

(sampel 25%)
Sedikit
(≤25%)
Banyak
(>25%)

15

78,9

14

73,7

3

15.8

1

5,3

16

84,2

18

94,7

8

42.1

8

42,1

11

57.9

11

57,9

7

36,8

3

15,8

Sedikit
(≤25%)
Banyak
(>25%)

12

63,2

16

84,2

8

42,1

3

15,8

Sedikit
(≤25%)

11

57,9

16

84,2

Banyak
(>25%)

Sisa Lauk
Hewani

Sisa Lauk
Nabati

Sisa Sayur

Sisa Buah

Pada pengamatan lauk

bahwa konseling gizi dengan

nabati, lauk hewani , sayur dan

standar

buah

ternyata

setelah

mempengaruhi

diberikan

konseling

dengan

asupan zat gizi. Sedangkan

media

leaflet

mampu

sisa makanan pokok justru

meningkatkan

kategori

diet

dapat

pengendalian

sisa

meningkat setelah konseling

makanan sedikit menjadi lebih

leaflet, hal ini disebabkan ada

tinggi

2 (dua) faktor utama penyebab

dan

menurunkan

kategori sisa makanan banyak

terjadinya

menjadi lebih rendah . Hal ini

pasien di rumah sakit, yaitu

sejalan

faktor

dengan

Salman
menyatakan

(2002)

penelitian
yang

sisa

internal

makanan
dan

eksternal ( Moehyi,1992)

faktor

Table 5.
Distribusi Sisa Makanan Sebelum dan Sesudah
Intervensi pada Kelompok Booklet
Variable

kategori

Sisa Makanan
Pokok

n
8

Banyak
(>25%)

Sisa Lauk
Hewani

Sisa Lauk
Nabati

Sisa Sayur

Sisa Buah

Sebelum
%
42,1

n
6

sesudah
%
31,5

Sedikit
(≤25%)
Banyak
(>25%)
Sedikit
(≤25%)
Banyak
(>25%)
Sedikit
(≤25%)
Banyak
(>25%)

11

57,9

13

68,42

2

10,5

1

5,3

17

89,5

18

94,7

9

47,4

5

26,3

10

52,6

14

73,7

5

26,3

2

10,5

Sedikit
(≤25%)
Banyak
(>25%)

14

73,7

17

89,5

8

42,1

5

26,3

Sedikit
(≤25%)

11

57,9

14

73,7

Pada

pengamatan

pemberian

booklet

makanan pokok, lauk hewani,

efektif

lauk nabati , sayur dan buah

pengetahuan

mengalami penurunan sisa

perilaku

makanan setelah konseling

booklet terdapat bahan tertulis

dengan

media

yang

Adanya

penurunan

booklet,
sisa

dalam

sangat

meningkatkan
dan

sebab

efektif

merubah
di

dalam

menyampaikan

informasi dengan tepat. Selain

makanan setelah konseling

media

booklet menunjukkan adanya

booklet juga membantu ahli

efektivitas dari booklet itu

gizi

sendiri. Hal ini sesuai dengan

informasi diet pasien.

pernyataan Adawiyani (2013)

leaflet,
terkait

pemberian
pemberian

5. Gambaran rata – rata sisa makanan menurut waktu makan sesudah
konseling dengan media leaflet dan booklet
Tabel 6.gambaran rata –rata sisa makanan menurut waktu makan
Sisa makanan

Leaflet

Booklet

Pagi

Siang

Malam

Pagi

Siang

Malam

(%)

(%)

(%)

(%)

(%)

(%)

Makanan pokok

17,62

13,16

17,50

23,37

25,5

34,21

Lauk hewani

1,97

11,89

-

13,68

6,58

-

Lauk nabati

-

22,23

24,86

-

21,58

19,73

Sayur

14,34

20,39

17,10

24,21

7,89

9,21

Buah

-

18,42

-

-

21,05

-

Berdasarkan

hasil

merasa lapar. Hal ini sama

makanan

terjadi pada lauk nabati sisa

menurut

waktu penyajian ,

terbanyak pada malam hari,

untuk

makanan

untuk

pengamatan

sisa

pokok

lauk

hewani

sisa

kelompok leaflet ternyata sisa

terbanyak pada pagi hari karena

terbanyak ada pada pagi hari,

pasien telah makan makanan

hal ini berdasarkan wawancara

dari luar rumah sakit. Untuk

dengan pasien telah membeli

sayur sisa terbanyak pada siang

dan makan makanan dari luar

pada kelompok leaflet berdasar

rumah sakit hal ini disebabkan

hasil wawancara karena pada

pada pasien DM cenderung

siang hari mendapat lauk nabati

cepat lapar dan tidak bisa

dan hewani sehingga asupan

menahan rasa laparnya. Akan

sayur

tetapi pada kelompok booklet

terbanyak pada pagi hari pada

justru sisa makanan terbanyak

kelompok booklet hal ini karena

pada malam hari berdasarkan

pagi hari pasien telah makan

wawancara dengan pasien hal

sayur di luar rumah sakit. Untuk

ini

jam

buah pada kelompok leaflet dan

penyajian makan malam di

booklet sisanya masih kategori

RSUD

sedikit yaitu ≤ 25 %

disebabkan karena
adalah

jam

sehingga pasien belum

17.00

sedikit

dan

sisa

6. Gambaran Perbedaan Sisa
Makanan
sebelum
dan
Sesudah konseling gizi dengan
media Leaflet
Tabel 7. Perbedaan Rata –
rata sisa makanan sebelum dan
sesudah konseling pada kelompok
leaflet
Kategori

Konseling

RataRata

Mkn
pokok
Lauk
hewani
Lauk
nabati
Sayur

Sebelum
Sesudah
Sebelum
Sesudah
Sebelum
Sesudah
Sebelum
Sesudah
Sebelum
Sesudah

20.32
17.54
14.13
6.90
28.19
23.62
28.71
17.25
28.68
18.42

Buah

ρ

.538

meningkatkan

pengetahuan

penderita DM tetapi kurang dapat
digunakan

untuk

perubahan

perilaku dalam kepatuhan diet
penderita

DM

( Magdalena, 2005)
7. Gambaran
Perbedaan
Sisa Makanan sebelum
dan Sesudah konseling
gizi dengan media Leaflet
Tabel 8. Perbedaan Rata –
rata sisa makanan sebelum dan
sesudah konseling pada kelompok
booklet

.140
.359
.013

Kategori

.156

RataRata

ρ

sesudah

Sebelum 28.73 .286
Sesudah 21.50
Sebelum 20.26 .124
Sesudah 10.13
Sebelum 27.48 .199
Sesudah 20.98
Sebelum 21.54 .018
Sesudah 11.81
Sebelum 31.31 .147
Sesudah 21.05
Uji hasil analisa perbedaan

konseling pada kelompok leaflet.

rata – rata sisa makanan sebelum

Uji

wilcoxon

menunjukkan bahwa nilai ρ –
value > 0.05 sehingga tidak ada

Mkn
pokok
Lauk
hewani
Lauk
nabati
Sayur

Konseling

perbedaan sisa makanan pokok,
lauk hewani, lauk nabati dan
buah

sebelum

dan

Penelitian ini didukung

Buah

dan

sesudah

konseling

pada

penelitian

kelompok booklet untuk makanan

Magdalena ( 2005 ) bahwa tidak

pokok, lauk hewani dan buah

ada pengaruh konseling gizi

dengan uji wilcoxon dan lauk

dengan

nabati dengan uji paired t test nilai

dengan

hasil

leaflet

terhadap



kepatuhan diet pada penderita

ρ

DM. hasil penelitian Magdalena

menunjukkan tidak ada perbedaan

menyimpulkan

makanan pokok, lauk hewani, lauk

menatalaksanakan

untuk
dietnya

value

>

0.05

hal

ini

,

nabati dan buah sebelum dan

akan tetapi leaflet hanya dapat

sesudah konseling pada kelompok

digunakan sebagai alat untuk

booklet.

Menurut
ada

Moehyi

berbagai

(1992)

faktor

yang

mempengaruhi terjadinya sisa
makanan. Sisa makanan terjadi
bukan

hanya

karena

kesalahan

persepsi,

dan

memperjelas informasi.
8.

Analisis

Sisa

Makanan

antara 2 Kelompok

nafsu

Tabel 9.

makan yang ada dalam diri

Kategori

Nilai ρ

seseorang, tetapi ada faktor lain

Mkn pokok
Lauk hewani
Lauk nabati
Sayur
Buah
Uraian di atas

0.371
0.345
0.883
0.323
0.888
baik dari sisa

yang menyebabkan terjadinya
sisa makanan antara lain faktor
yang

berasal

eksternal
internal

dan
dari

dari

faktor

faktor

yang

dalam

pasien.

Selain dari kedua faktor tersebut
juga

dapat

disebabkan

ketrampilan berkomunikasi yang
kurang pada konselor dimana
fokus

konseling

gizi

lebih

banyak berpusat pada konselor
secara

keseluruhan

(

Louhenapessy, 2003
Uji
makanan

hasil

sisa

dengan

uji

wilcoxon ada perbedaan sisa
makanan sayur
sesudah

sebelum dan

konseling

kelompok

pada
booklet.

Notoatmotmodjo

(

2003

)

menyatakan bahwa penyuluhan
kesehatan tidak dapat lepas dari
media,
disampaikan



pesan

dengan

mudah

pesan

lauk nabati, sayur, dan buah
antara yang diberi konseling gizi
dengan

media

leaflet

dan

booklet semuanya memiliki nilai
p value > 0.05 yang berarti tidak
ada

perbedaan

antara

sisa

makanan antara pasien DM tipe
2 yang diberikan konseling gizi
dengan media leaflet dengan

analisa

sayur

makanan pokok, lauk hewani,

dipahami , dan lebih menarik.
Media juga dapat menghindari

media booklet di RSUD Kota
Surakarta. Hasil ini Penelitian ini
sejalan
Fahrudin

dengan
(2011)

penelitian
yang

menyatakan bahwa tidak ada
perbedaan efektifitas terhadap
asupan

energi

antara

pemakaian leaflet dan booklet
Hal ini disebabkan fungsi
leaflet dan booklet adalah sama
yaitu sebagai media edukasi
yang telah memuat informasi
dasar tentang pengaturan diet

tubuh , hingga akhirnya baik
makanan
penderita

khususnya
DM.

internal

Selain

dan

pada

langsung

faktor

langsung dalam jangka waktu

ekstenal

ataupun

tertentu

dapat

tidak

menimbulkan

keberhasilan konseling gizi juga

berbagai

dipengaruhi oleh kondisi/ tempat

semua yang berlebihan itu tidak

konseling gizi karena tempat

disukai

konseling gizi di ruang rawat

dalam

inap

"....,makan

sehingga

pada

saat

penyakit.Padahal
Allah

SWT,

seperti

firman-Nya:
minumlah

dan

konseling gizi terganggu dengan

jangan

berlebih-lebihan

suara gaduh penunggu pasien

(melampaui

batas

lainnya

dibutuhkan tubuh dan batas-

sehingga

akan

yang

berdampak pada pasien dalam

batas

memahani nasehat gizi yang

dihalalkan)".

disampaikan

Allah tidak menyukai orang-

(

Mappiare,2006)

yang
Sesungguhnya

orang yang berlebih-lebihan"(
QS Al Araaf (7) : 31)

9. Pembahasan

sisa

makanan

dengan konseling gizi menurut
islam

PENUTUP
A. KESIMPULAN
1.

makanan

Sebagian besar sampel
pada

kelompok

booklet

leaflet

setelah

konseling

gizi

dan

menyisakan

48

kali,

yang
dalam

menyatakan
makanan

kesalahan
dapat

menggunakan

2. Ada perbedaan sisa makanan
sayur sebelum dan sesudah
dilakukan

sejumlah ayat – ayat lain banyak
banyak hasil penelitian para ahli

dilakukan

leaflet.

ditambah

hasil penelitian para ahli Begitu

sesudah

konseling

makanannya sedikit. Pentingnya

sebanyak

makanan

nabati dan buah, sebelum

mendapat

ini , terulang dalam Al – Qur’an

pada

pokok , lauk hewani, lauk

dan

persoalan makan dan makanan

Tidak ada perbedaan sisa

konseling

menggunakan leaflet.
3.

Tidak ada perbedaan sisa
makanan

pada

makanan

pokok, lauk hewani, lauk

mengganggu beberapa kerja
nabati dan buah, sebelum
dan

sesudah

konseling

menggunakan booklet
4.

Ada perbedaan antara sisa
makanan sayur sebelum dan
sesudah dilakukan konseling
menggunakan booklet.

5.

Tidak ada perbedaan antara
sisa makanan antara pasien
DM tipe 2

yang diberikan

DAFTAR PUSTAKA
Adawiyani, R, 2013. Pengaruh
Pemberian Booklet Anemia
terhadap
Pengetahuan
Kepatuhan Minum Tablet
Tambah Darah dan Kadar
Hemoglobin
Ibu
Hamil.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Universitas Surabaya Vol. 2
No. 2
American
Diabetes
Association,
2005.
Diagnosis
and
classification of Diabetes
mellitus. Diabetes care.

konseling gizi dengan media
leaflet dan media booklet di
RSUD Kota Surakarta
B. SARAN
1.

Bagi rumah sakit
Perlunya pemakaian media

http://lib.ugm.ac.id/digitasi/uploa
d/TA 1009100104.pdf. ( 1

booklet dalam konseling gizi

September 2014)

yang menunjang pendidikan
gizi pasien DM
2.

Djamaluddin, M.. 2005. Analisis Zat
Gizi
Dan
Biaya
Sisa
Makanan
Pada
Pasien
Dengan Makanan Biasa.
Jurnal Gizi Klinik Indonesia.
Volume 1. Nomer 3,PP. 108
-112.
Dari
:

Bagi institusi pendidikan
Perlunya dilakukan penelitian
lebih lanjut berkaitan sisa
makanan yang dihubungkan
dengan faktor internal dan

Farudin,

A. 2011.perbedaan efek
konseling gizi dengan media
leaflet dan booklet terhadap
tingkat pengetahuan, asupan
eneegi dan kadar gula darah
pada
pasien
diabetes
Melitus
di
RSUD
Dr.
Moewardi
Surakarta.Tesis
Pascasarjana
UNS.
Surakarta

eksternal

Penyakit

Dalam RSUD Dr. M.
Haulussy
Ambon.
Tesis
Pascasarjana
UGM.Yogyakarta.

Magdalena
.2005.
Pengaruh
konseling gizi menggunakan

Karyadi, E. 2011. Kiat Mengatasi
Penyakit
Diabetes,
Hiperkolesterololemia,
Stroke
Jakarta:
PT.
Gramedia
Louhenapessy, L. 2003. Pengaruh
Konseling Gizi Terhadap
Sisa Makanan dan Status
Gizi
Pasien
dengan
Makanan Khusus di Ruang

standar
diet
terhadap
pengetahuan dan kepatuhan
diet pada penderita DM di
RSUD Ulin Banjarmasin.
Tesis
Pascasarjana,UGM,
Yogyakarta
Mappiare,
A.
2006.
Pengantar
Konseling dan Psikoterapi,
Jakarta:
Raja
Grafindo
Persada
Moehji, S , 1992, Penyelenggaraan
makanan Institusi dan Jasa
Boga. Bratara. Jakarta
Notoatmodjo, S. 2005. Metodelogi
Penelitian Kesehatan Jakarta
: PT Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan
dan Perilaku Kesehatan
.Jakarta : PT Rineka Cipta.
Salman ,2002, Pengaruh konsultasi
gizi dengan standar diet
terhadap pengendalian kadar
glukosa darah pasien Dm tipe
2 rawat jalan di RSUP
Manado,
Tesis
Pascasarjana,UGM,
Yogyakarta
Perkeni.

2006
.
Pengelolaan
mellitus
di
Jakarta.

Konsesus
diabetes
Indonesia.

Dokumen yang terkait

Kepatuhan Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 dalam Penatalaksanaan Diabetes Melitus di Poli Klinik Endokrin RSUD Dr. Pirngadi Medan

5 99 82

PERBEDAAN PENGETAHUAN REMAJA SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN PENYULUHAN TENTANG GIZI SEIMBANG DENGAN Perbedaan Pengetahuan Remaja Sebelum Dan Sesudah Diberikan Penyuluhan Tentang Gizi Seimbang Dengan Menggunakan Media Video Di SMP Negeri 2 Kartasura.

0 3 18

PENDAHULUAN Perbedaan Pengetahuan Remaja Sebelum Dan Sesudah Diberikan Penyuluhan Tentang Gizi Seimbang Dengan Menggunakan Media Video Di SMP Negeri 2 Kartasura.

0 3 6

PERBEDAAN SISA MAKANAN PADA PASIEN DM TIPE 2 YANG DIBERIKAN KONSELING GIZI MENGGUNAKAN MEDIA LEAFLET DENGAN MEDIA Perbedaan Sisa Makanan Pada Pasien Dm Tipe 2 Yang Diberikan Konseling Gizi Menggunakan Media Leaflet Dengan Mediabooklet Di Rsud Kota Sura

1 5 16

PENDAHULUAN Perbedaan Sisa Makanan Pada Pasien Dm Tipe 2 Yang Diberikan Konseling Gizi Menggunakan Media Leaflet Dengan Mediabooklet Di Rsud Kota Surakarta.

0 2 7

PERBEDAAN FREKUENSI MAKAN DAN STATUS GIZI PASIEN TB PARU SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN KONSELING GIZI DI BALAI Perbedaan Frekuensi Makan Dan Status Gizi Pasien Tb Paru Sebelum Dan Sesudah Diberikan Konseling Gizi Di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat

0 1 18

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PENYAJIAN MAKANAN DAN DAYA TERIMA PASIEN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PELAYANAN GIZI PASIEN DM TIPE II Hubungan Antara Persepsi Penyajian Makanan Dan Daya Terima Pasien Dengan Tingkat Kepuasan Pelayanan Gizi Pasien DM Tipe II Rawat I

0 4 19

Perbedaan Kekuatan Genggam Berdasarkan Status Gizi pada Pasien DM Tipe 2

0 0 11

PERBEDAAN SISA MAKANAN PASIEN DIABETES MELLITUS BERDASARKAN PEMBERIAN EDUKASI MENGGUNAKAN LEAFLET DAN LEMBAR BALIK DI RS MITRA KELUARGA TEGAL

0 0 12

NASKAH PUBLIKASI - PERBEDAAN TINGKAT ASUPAN ENERGI ANTARA KONSELING GIZI DENGAN LEAFLET DAN TANPA LEAFLET PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI RUANG RAJAWALI KELAS III RSUP DR. KARIADI SEMARANG - Repository Universitas Muhammadiyah Semarang

0 0 19