Pengaruh Metode Akuntansi Persediaan dan Pertumbuhan Aktiva terhadap Price Earnings Ratio.

(1)

vi Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

Investment is one of public ways to get profit. Investors have to make the right decision so the investment can be profitable. The purpose of this research is to determine the influence of accounting method of inventory and asset growth of price earning ratio. The data are used 16 manufacturing company registered in Indonesian Stock Exchange 2007-2009. It was analyzed using multiple linear regression. From the results of partial and simultaneously testing hypotheses retrieved the conclusion that the inventory accounting method and growth of assets there are no significantly effects on the price earning ratio. For future research can take different sample or variable.

Keyword: Inventory Accounting Method, Growth Assets, and Price Earnings Ratio.


(2)

vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Investasi merupakan salah satu sarana bagi masyarakat untuk mendapatkan keuntungan. Para investor harus dapat mengambil keputusan dengan tepat sehingga investasinya akan menghasilkankeuntungan.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode akuntansi persediaan dan pertumbuhan aktiva terhadap price earning ratio. Data yang digunakan adalah 16 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2009. Data dianalisismenggunakanregresi linear berganda. Dari hasil pengujian hipotesis secara parsial dan simultan diperoleh simpulan bahwa metode akuntansi persediaan dan pertumbuhan aktiva tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap price earning ratio. Untuk penelitian yang akan datang dapat mengambil variabel dan sampel penelitian yang berbeda.

Kata kunci : Metode Akuntansi Persediaan, Pertumbuhan Aktiva, dan Price Earnings Ratio.


(3)

viii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PENGESAHAN... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... iii

KATA PENGANTAR... iv

ABSTRACT... vi

ABSTRAK... vii

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR GAMBAR... xii

DAFTAR TABEL... xiii

DAFTAR LAMPIRAN... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 7

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 8

1.4 Kegunaan Penelitian... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka... ... 10

2.1.1 Laporan Keuangan... ... 10


(4)

ix Universitas Kristen Maranatha

2.1.1.2 Komponen Laporan Keuangan... ... 10

2.1.1.3 Kegunaan Laporan Keuangan... ... 11

2.1.1.4 Pengguna Laporan Keuangan...12

2.1.2 Analisis Rasio Keuangan... ... 16

2.1.2.1 Keterkaitan Usaha Dan Manajemen... ... 17

2.1.2.2 Keterkaitan Keputusan Bisnis Dan Laporan Keuangan... 18

2.1.2.3 Pembagian Analisis Rasio... ... 19

2.1.3 Persediaan... ... 20

2.1.3.1 Pengertian Persediaan ... 20

2.1.3.2 Fungsi Persediaan ... 21

2.1.3.3 Jenis-jenis Persediaan ... 22

2.1.3.4 Pengukuran Persediaan ... 24

2.1.3.5 Pengelolaan Persediaan ... 25

2.1.3.6 Metode Pengukuran, Pencatatan, dan Penilaian Persediaan... 27

2.1.3.6.1 Pengukuran Persediaan... 27

2.1.3.6.2 Metode Pencatatan Persediaan... 28

2.1.3.6.3 Penilaian Persediaan... 31

2.1.3.6.3.1 First In First Out (FIFO)... 32

2.1.3.6.3.2 Weighted Average... 37

2.1.3.6.3.3 Last In First Out (LIFO)... 40

2.1.4 Pertumbuhan Aktiva... ... 43


(5)

x Universitas Kristen Maranatha

2.1.6 Pertumbuhan Aktiva dan Price Earnings Ratio... 44

2.1.7 Metode Akuntansi Persediaan dan Price Earnings Ratio... 45

2.2 Kerangka Pemikiran dan Pengembangan Hipotesis... 45

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian... 51

3.2 Metode Penelitian... 51

3.2.1 Metode yang Digunakan... 51

3.2.2 Operasionalisasi Variabel... 52

3.2.3 Populasi dan Sampel... 53

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data... 54

3.2.4.1 Sumber Data... 54

3.2.4.2 Jenis Data... 55

3.2.5 Metode Analisis... 56

3.2.5.1 Regresi Berganda... 56

3.2.5.1.1 Pengujian Koefisien Regresi Secara Parsial 57 3.2.5.1.2 Pengujian Koefisien Regresi Secara Simultan... 58

3.2.5.2 Uji Asumsi Klasik... 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 61

4.1.1 Metode Akuntansi Persediaan ... 61

4.1.2 Pertumbuhan Aktiva... 63

4.1.3 Price Earnings Ratio ... 65


(6)

xi Universitas Kristen Maranatha

4.2.1 Uji Normalitas ... 67

4.2.2 Uji Multikolinearitas ... 68

4.2.3 Uji Autokorelasi ... 70

4.2.4 Uji Heterokedastisitas ... 71

4.3 Pengujian Hipotesis ... 72

4.3.1 Metode Akuntansi Persediaan Terhadap Price Earning Ratio 72 4.3.2 Pertumbuhan Aktiva Terhadap Price Earning Ratio ... 73

4.3.3 Metode Akuntansi Persediaan dan Pertumbuhan Aktiva Terhadap Price Earning Ratio ... 73

4.3.4 Besarnya Pengaruh Metode Akuntansi Persediaan dan Pertumbuhan Aktiva Terhadap Price Earnings Ratio secara parsial ... 74

4.3.5 Besarnya Pengaruh Metode Akuntansi Persediaan dan Pertumbuhan Aktiva Terhadap Price Earnings Ratio secara simultan... 75

4.4 Pembahasan... 75

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan... 77

5.2 Saran... 78

DAFTAR PUSTAKA... 80

LAMPIRAN A... 82

LAMPIRAN B... 83


(7)

xii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Keputusan Bisnis ... 18

Gambar 2 Kerangka Pemikiran ... 50

Gambar 3 Skema Paradigma Penelitian ... 57


(8)

xiii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Perpetual Method (FIFO) ... 35

Tabel II Perpetual Method (Weighted Average) ... 39

Tabel III Perpetual Method (LIFO) ... 42

Tabel IV Peringkat Metode Akuntansi Persediaan ... 45

Tabel V Operasionalisasi Variabel... 53

Tabel VI Interpretasi Nilai Durbin-Watson ... 60

Tabel VII Data Nilai Persediaan ... 62

Tabel VIII Data Pertumbuhan Aktiva ... 64

Tabel IX Data Price Earning Ratio ... 66

Tabel X Uji Normalitas ... 69

Tabel XI Uji Autokorelasi ... 70

Tabel XII Uji Glejser ... 71

Tabel XIII Pengujian Hipotesis ... 72

Tabel XIV Model Summary Metode Akuntansi Persediaan... 74

Tabel XV Model Summary Pertumbuhan Aktiva ... 74


(9)

xiv Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN

Halaman LAMPIRAN A : SAMPEL YANG DIGUNAKAN ... 82 LAMPIRAN B : HASIL UJI ASUMSI KLASIK DAN PENGUJIAN


(10)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Perkembangan ekonomi merupakan salah satu bentuk yang sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan suatu negara. Perkembangan ekonomi di Indonesia mulai mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Walaupun kita sadari perekonomian di Indonesia sedang dalam keadaan terpuruk yang ditandai harga barang-barang pokok yang melambung tinggi, bencana di mana-mana, krisis di segala bidang, misalnya krisis listrik dan ditambah dengan sumber daya alam yang semakin lama semakin menipis. Menurut pengamat ekonomi Bachtiar Hassan Miraza (WASPADA Online, Selasa, 25 Desember 2007) menyatakan, bahwa: ”Banyak pakar berpendapat, perekonomian Indonesia saat ini semakin membaik. Pendapat ini didukung oleh pendapat para pejabat pemerintah yang menyatakan, perekonomian tahun 2008 semakin cerah dan memberi harapan”.

Pendapat tersebut tentu saja disambut gembira oleh siapa saja yang mendambakan kesehjateraan dalam kehidupannya. Dengan melihat semua itu pasti akan berdampak terhadap pasar modal. Kita pun tahu bahwa pasar modal Indonesia saat ini sedang mengalami perkembangan yang pesat dan secara tidak langsung semua itu akan menarik para investor untuk menanamkan modalnya, baik investor asing maupun investor dalam negeri baik di perusahaan yang sudah lama go public maupun perusahaan yang baru.


(11)

Bab I Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha Fenomena yang mendasari penelitian ini (Eli, 2008) adalah saat ini telah banyak perusahaan yang telah go public, artinya perusahaan tersebut telah membuka kesempatan bagi masyarakat yang mempunyai kelebihan dana untuk menanamkan dananya di suatu perusahaan sebagai investor. Perusahaan go public adalah perusahaan yang menjual dan menawarkan untuk melepaskan hak atas perusahaannya yang berasal dari modal perusahaan kepada masyarakat.

Pasar modal mempunyai peranan yang sangat penting bagi para investor maupun perusahaan, karena pasar modal sebagai salah satu tempat yang sangat efisien bagi investor dalam menginvestasikan modalnya diperusahaan-perusahaan. Tanpa adanya pasar modal sumber dana akan sangat sulit sekali diperoleh. Akibatnya, perusahaan akan mengurangi semua kegiatan produktivitasnya yang akan secara langsung dapat memyebabkan tingkat perekonomian menurun

Dengan demikian pasar modal adalah salah satu tempat yang sangat efesien bagi investor untuk menginvestasikan modalnya. Para investor perlu memiliki sejumlah informasi yang relevan berkaitan dengan dinamika harga saham dalam mendukung pengambilan keputusan dan menilai perusahaan yang layak.

Untuk dapat bersaing di pasar modal maka suatu perusahaan harus memiliki assets (aktiva) yang sangat penting dalam jumlah maupun perannya dalam kegiatan operasional perusahaan, khususnya bagi perusahaan manufaktur. Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan produk. Salah satu tujuan dari sebuah perusahaan adalah mendapatkan laba yang maksimal. Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan persediaan yang harus memadai dalam suatu perusahaan


(12)

Bab I Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha apabila persediaan dalam suatu perusahaan tidak memadai maka perusahaan tersebut tidak mampu memenuhi keinginan para pelanggannya pada suatu periode tertentu, selain itu perusahaan juga akan kehilangan kesempatan untuk memperoleh keuntungan yang seharusnya bisa diperoleh.

Menurut Harnanto (2002:222-223) pada umumnya persediaan dapat dibedakan atau dikelompokkan menjadi Persediaan Bahan Baku, Persediaan Barang dalam Proses, Persediaan Bahan Pembantu atau Bahan Tambahan, Persediaan Barang Jadi, dan Barang Persediaan lain-lain. Pada umumnya persediaan dapat diartikan sebagai aktiva yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal, dalam proses produksi, dan atau dalam perjalanan.

Dalam perusahaan persediaan mempunyai peranan penting, yaitu sebagai unsur harga pokok penjualan di dalam laporan laba rugi dan sebagai unsur aktiva lancar di dalam neraca. Oleh karena itu, suatu perusahaan harus memiliki suatu metode akuntansi penilaian persediaan yang terbaik dalam pengaruhnya dengan nilai persediaan akhir pada neraca dan pengaruhnya terhadap laba rugi perusahaan.

Menurut penelitian Alvine (2008) pemilihan metode akuntansi persediaan yang diberlakukan di Indonesia yaitu First In First Out (FIFO), Last In First Out (LIFO), dan rata-rata tertimbang (weighted average). Namun menurut UU Perpajakan Indonesia No.17 tahun 2000 tentang pajak penghasilan hanya mengakui metode FIFO dan weighted average.

Dalam metode akuntansi FIFO menggambarkan karakteristik increasing income. Dalam kondisi harga terus meningkat, metode FIFO akan menghasilkan nilai persediaan


(13)

Bab I Pendahuluan 4

Universitas Kristen Maranatha akhir yang tinggi dan harga pokok penjualan yang rendah, sehingga laba bersih akhirnya menjadi tinggi. Sedangkan dengan LIFO akan menghasilkan nilai persediaan akhir yang rendah dan harga pokok penjualan yang tinggi, sehingga laba bersihnya menjadi rendah. Sementara metode weighted average menghasilkan nilai yang berada diantara nilai kedua metode tersebut (Alvine, 2008).

Nilai persediaan itu tercantum di neraca sebagai salah satu aktiva lancar. Penggunaan metode akuntansi persediaan dijelaskan pada catatan atas laporan keuangan. Adanya pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan antara lain investor, pemerintah, manajemen, karyawan dan konsumen. Sehubungan dengan persediaan, investor berkeinginan untuk mengetahui apakah sumber daya yang telah mereka investasikan memberikan nilai ekonomis atas investasi. Penyajian informasi mengenai persediaan akan sangat membantu bagi para investor serta pemakai lainnya untuk memprediksi arus kas dimasa yang akan datang. Jumlah persediaan yang tersedia akan mendukung arus kas masuk melalui penjualan. Selain itu persediaan dapat memprediksi baik arus kas masuk dari penjualan maupun arus kas keluar yang diperlukan karena pembelian barang.

Untuk mengetahui bahwa perusahaan tersebut telah memperoleh keuntungan, investor akan berharap mendapatkan bagian dalam laba perusahaan. Menurut sumber dari internet (http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/445/jbptunikompp-gdl-rissaapril-22203-1-unikom_r-i.pdf),Earning per share (EPS)menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menciptakan laba untuk setiap lembar sahamnya. Earning per share (EPS)merupakan hasil bagi antara laba yang tersedia bagi pemegang saham dengan


(14)

Bab I Pendahuluan 5

Universitas Kristen Maranatha jumlah rata-rata saham yang beredar. Earning per share (EPS) merupakan salah satu alat ukur tingkat profitabilitas yang akan mempengaruhi tingkat harga saham. Tingkat profitabilitas akan mempengaruhi tingkat harga saham, untuk mengetahui laba yang diperoleh perusahaan dengan menghitung Earning Per Share (EPS).

Earning Per Share (EPS) menunjukkan hubungan antara harga pasar saham biasa dan Price Earning Ratio (PER). Price Earning Ratio (PER)merupakan cara mengukur seberapa besar investor menilai laba yang dihasilkan perusahaan. Penghitungan ini dilakukan dengan membagi harga saham dengan laba bersih per saham. Price Earning Ratio (PER) penting karena jumlah laba yang dihasilkan perusahaan sebetulnya akan menentukan jumlah deviden yang akan bisa dibayarkan perusahaan nantinya. Secara umum saham dengan Price Earning Ratio (PER) yang rendah sering dikatakan sebagai saham yang murah. Price Earning Ratio (PER) bisa menjadi rendah nilainya karena harga saham cenderung semakin turun atau karena meningkatnya laba bersih perusahaan. Begitu sebaliknya, Price Earning Ratio (PER) tinggi bisa terjadi jika ada penurunan laba bersih yang menjadi elemen pembagi dalam kalkulasi price earning ratio. Saham dengan Price Earning Ratio (PER) tinggi bisa jadi menunjukkan bahwa perusahaan penerbit saham tersebut sedang bertumbuh pesat.

Menurut penelitian Rustardyet al. (2004) yang menguji pengaruh pemilihan metode akuntansi persediaan terhadap price earnings ratio, dengan menggunakan 68 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), dulu Bursa Efek Jakarta (BEJ), sebelum tahun 1996 untuk periode 1996 sampai 2002, disimpulkan bahwa


(15)

Bab I Pendahuluan 6

Universitas Kristen Maranatha metode akuntansi persediaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap price earnings ratio dengan ukuran perusahaan sebagai variabel kontrol.

Penelitian lain oleh Akustia Kanam (2006) yang menguji pengaruh penerapan metode akuntansi persediaan FIFO dan average terhadap price earnings ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), dulu Bursa Efek Jakarta (BEJ), menunjukkan bahwa terdapat perbedaan price earnings ratio yang signifikan antara perusahaan yang menggunakan metode akuntansi persediaan FIFO dengan average.

Elisabeth (2007) menggunakan 14 perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), dulu Bursa Efek Jakarta (BEJ), pada tahun 2004, untuk mengetahui pengaruh pemilihan metode akuntansi persediaan dan pertumbuhan aktiva terhadap price earnings ratio. Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan pemilihan metode akuntansi persediaan dan pertumbuhan aktiva terhadap price earnings ratio.

Alvine (2008) dalam penelitiannya tentang pengaruh metode akuntansi persediaan, pertumbuhan aktiva dan struktur modal terhadapprice earnings ratiomenggunakan 15 perusahaan manufaktur terdaftar di BEI menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara metode akuntansi persediaan terhadap price earnings ratio, tetapi terdapat pengaruh yang signifikan antara struktur modal terhadap price earnings ratio, serta terdapat pengaruh secara simultan antara metode akuntansi persediaan, pertumbuhan aktiva, dan struktur modal terhadap price earnings ratio.


(16)

Bab I Pendahuluan 7

Universitas Kristen Maranatha Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan metode akuntansi persediaan terhadap price earnings ratio (PER), akan tetapi tidak dapat memberikan hasil yang konsisten antara penelitian yang satu dengan yang lainnya. Hal ini merupakan salah satu alasan yang melatarbelakangi penelitian ini. Oleh karenaitu, peneliti bermaksud untuk menguji kembali apakah metode akuntansi persediaan dan pertumbuhan aktiva tetap akan berpengaruh secara simultan terhadap price earning ratio dengan periode waktu yang berbeda.

Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui pengaruh pemilihan metode akuntansi persediaan berdasarkan metode FIFO dan rata-rata tertimbang (weighted average) dan pertumbuhan aktiva terhadapPrice Earnings Ratio (PER). Penelitian ini berjudul “Pengaruh Metode Akuntansi Persediaan dan Pertumbuhan Aktiva terhadap Price Earnings Ratio ”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut :

1. Apakah metode akuntansi persediaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap price earnings ratio?

2. Apakah pertumbuhan aktiva mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap price earnings ratio?

3. Apakah metode akuntansi persediaan dan pertumbuhan aktiva mempunyai pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap price earnings ratio?


(17)

Bab I Pendahuluan 8

Universitas Kristen Maranatha 4. Seberapa besar pengaruh metode akuntansi persediaan dan pertumbuhan aktiva

terhadap price earnings ratio baik secara parsial maupun secara simultan?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian A. Maksud Penelitian

Sesuai dengan uraian latar belakang, maksud dilakukannya penelitian ini adalah untuk mempelajari dan menganalisis pengaruh metode akuntansi dan pertumbuhan aktiva terhadap price earning ratio (PER).

B. Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka tujuan untuk melakukan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui metode akuntansi persediaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap price earnings ratio.

2. Untuk mengetahui pertumbuhan aktiva mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap price earnings ratio.

3. Untuk mengetahui metode akuntansi persediaan dan pertumbuhan aktiva mempunyai pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap price earnings ratio.

4. Untuk mengetahui besarnya pengaruh metode akuntansi persediaan dan pertumbuhan aktiva terhadap price earnings ratio baik secara parsial maupun secara simultan.


(18)

Bab I Pendahuluan 9

Universitas Kristen Maranatha 1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang terkait dengan masalah yang diuji dalam penelitian ini. Adapun pihak-pihak yang dapat mengambil manfaat dari penelitian ini yaitu :

1. Bagi penulis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan dalam meningkatkan pemahaman mengenai metode akuntansi persediaan, pertumbuhan aktiva, dan price earnings ratio dalam kaitannya dengan dunia nyata. 2. Bagi perusahaan, dalam hal ini perusahaan industri barang konsumsi, akan dapat

memberikan masukan mengenai pengaruh metode akuntansi persediaan dan pertumbuhan aktiva terhadap price earnings ratio.

3. Bagi para akademis, sebagai bahan referensi atau pertimbangan dalam melakukan penelitian mengenai pemilihan metode akuntansi persediaan, pertumbuhan aktiva, dan price earnings ratio.


(19)

Bab V Simpulan dan Saran 75

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dan teori yang melandasi penelitian ini, serta telah melakuk ananalisis statistic dan pengujian hipotesis, maka simpulan dalam penelitian ini adalah :

1. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara metode akuntansi persediaan terhadap price earnings ratio karena nilai signifikansi yang diperoleh sebesar 0,869 lebih besar dari 0,05.

2. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pertumbuhan aktiva terhadap price earnings ratio karena nilai signifikansi yang diperoleh sebesar 0,752 lebih besar dari 0,05.

3. Tidak terdapat pengaruh secara simultan antara metode akuntansi persediaan dan pertumbuhan aktiva terhadap price earnings ratio karena nilai signifikansi yang diperolehs ebesar 0,703 lebih besar dari 0,05.

4. Besarnya pengaruh metode akuntansi persediaan terhadap price earning ratio secara parsial sebesar 8.4 % dan besarnya pengaruh pertumbuhan aktiva terhadap price earning ratio sebesar 0.2 %. Sedangkan besarnya pengaruh metode akuntansi persediaan dan pertumbuhan aktiva terhadap price earning ratio secara simultan sebesar 3.2 %.


(20)

Bab V Simpulan dan Saran 76

Universitas Kristen Maranatha Hasil penelitian ini konsisten dengan Rustardy et al. (2004) dan Elisabeth (2007). Tetapi hasil tersebut tidak konsisten dengan Akustia Kanam (2006) dan Alvine (2008).

5.2Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka penulis memberikan saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan :

1. Investor

Dalam melakukan keputusan investasi ,price earnings ratio tidak bisa dijadikan sebagai angka yang mutlak. Hal ini dikarenakan semakin besar price earnings ratio berarti harga saham tersebut mungkin mengalami overvalued atau earnings

perusahaan kecil, begitu juga sebaliknya. Jika harga naik, proyeksi laba tetap, PER akan naik. Sebaliknya jika proyeksi laba naik, harga di pasar tidak bergerak maka PER akan turun. Tetapi PER yang rendah tanpa didukung likuiditas yang baik tidak cukup untuk menarik investor karena investor akan sulit menjual jika likuiditasnya rendah. Oleh karena itu, perlu juga mengetahui kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh perusahaan serta bagaimana karakteristik perusahaan tersebut.

2. Manajemen Perusahaan

Manajemen Perusahaan tidak harus menggunakan metode yang dianggap menguntungkan perusahaan dalam pemilihan metode akuntansi persediaan tetapi juga harus memperhatikan karakteristik persediaan perusahaan itu sendiri, karena


(21)

Bab V Simpulan dan Saran 77

Universitas Kristen Maranatha hal ini terbukti dengan tidak ada pengaruhnya metodea kuntansi persediaan terhadap price earning ratio. Pertumbuhan aktiva perusahaan tidak dapat dijadikan dasar yang pasti untuk menilai pertumbuhan perusahaan dikarenakan perlu diperhatikannya risiko yang melekat.

3. Peneliti-peneliti selanjutnya

Bagi peneliti-peneliti selanjutnya diharapkan untuk memperluas waktu penelitian serta lingkup pengambilan data. Pengambilan data juga sebaiknya menggunakan data primer dengan menyebarkan kuisioner untuk memperoleh faktor-faktor keuangan dan non keuangan yang mungkin dapat mempengaruhi price earnings ratio.


(22)

80 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Agus, S. (2001). Manajemen Keuangan Aplikasi dan Teori, Edisi Keempat. BPFE. Yogyakarta.

Akustia, R. K. (2007). Pengaruh Penetapan Metode Akuntansi Persediaan FIFO dan Average terhadap Price Earnings Ratio pada Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di Burasa Efek Jakarta. Ekonomi. Universitas Padjajaran. Bandung.

Algifari. (2009). Analisis Regresi Teori, Kasus, dan Solusi. Edisi Kedua. BPFE. Yogyakarta.

Alvine, H. K. (2008). Pengaruh Metode Akuntansi Persediaan, Pertumbuhan Aktiva,

dan Struktur Modal Terhadap Price Earning Ratio. Ekonomi. Universitas

Kristen Maranatha. Bandung.

Arline, H. K. (2007). Pengaruh Metoda Akuntansi Persediaan Terhadap Price

Earnings Ratio Dengan Ukuran Perusahaan Sebagai Variabel Kontrol.

Ekonomi. Universitas Kristen Maranatha. Bandung.

Darsono, dan Ashari. (2005). Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan. Andi. Yogyakarta.

Eli. (2008). Pengaruh Earning Per Share, Debt Equity Ratio, Price Earning Ratio

terhadap harga saham. Ekonomi. Universitas Widyatama. Bandung.

Elisabeth, M. S. (2007). Pengaruh Pemilihan Metode Akuntansi Persediaan dan

Pertumbuhan Aktiva terhadap Price Earnings Ratio. Ekonomi. Universitas

Padjajaran Bandung.

Hendriksen, E. S. (2000). Accounting Theory. 5th Edition. Interaksara. Jakarta.

Harnanto. (2002). Akuntansi Keuangan Menengah, Edisi Kesatu. BPFE. Yogyakarta. Ikatan Akuntansi Indonesia. (2004). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan,

Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Jogiyanto, H. M. (2007). Metodologi Penelitian Bisnis. BPFE. Yogyakarta.

Kieso, D. E., Jerry J. W., dan Terry D. W. (2008). Intermediate Accounting. 12th Edition. John Willey dan Sons Inc. New York.

Ridwan, S. S., dan Inge B. (2003). Manajemen Keuangan, Edisi Keempat. Literatur Lintas Media. Bandung.


(23)

Daftar Pustaka 81

Universitas Kristen Maranatha

Rustardy, W., Ratnawati, dan Kurnia. (2004). Pemilihan Metode Akuntansi dan pengaruhnya Terhadap Price Earnings Ratio, Simposium Nasional Akuntansi 7. Bali.

Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung.

Theodorus, M. T. (2000). Akuntansi Keuangan Menengah. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Ekonomi. Jakarta.

Warren, C. S., dan Reeve, J. M. (2008). Accounting, 21th edition. Salemba Empat. Jakarta.

Wild, J. J., Leopold, A., dan Bernstein, S. (2005). Financial Statement Analysis, 8th Edition. Salemba Empat. Jakarta.

(http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/445/jbptunikompp-gdl-rissaapril-22203-1-unikom_r-i.pdf)


(1)

Universitas Kristen Maranatha 1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang terkait dengan masalah yang diuji dalam penelitian ini. Adapun pihak-pihak yang dapat mengambil manfaat dari penelitian ini yaitu :

1. Bagi penulis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan dalam meningkatkan pemahaman mengenai metode akuntansi persediaan, pertumbuhan aktiva, dan price earnings ratio dalam kaitannya dengan dunia nyata. 2. Bagi perusahaan, dalam hal ini perusahaan industri barang konsumsi, akan dapat

memberikan masukan mengenai pengaruh metode akuntansi persediaan dan pertumbuhan aktiva terhadap price earnings ratio.

3. Bagi para akademis, sebagai bahan referensi atau pertimbangan dalam melakukan penelitian mengenai pemilihan metode akuntansi persediaan, pertumbuhan aktiva, dan price earnings ratio.


(2)

Bab V Simpulan dan Saran 75

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dan teori yang melandasi penelitian ini, serta telah melakuk ananalisis statistic dan pengujian hipotesis, maka simpulan dalam penelitian ini adalah :

1. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara metode akuntansi persediaan terhadap price earnings ratio karena nilai signifikansi yang diperoleh sebesar 0,869 lebih besar dari 0,05.

2. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pertumbuhan aktiva terhadap price earnings ratio karena nilai signifikansi yang diperoleh sebesar 0,752 lebih besar dari 0,05.

3. Tidak terdapat pengaruh secara simultan antara metode akuntansi persediaan dan pertumbuhan aktiva terhadap price earnings ratio karena nilai signifikansi yang diperolehs ebesar 0,703 lebih besar dari 0,05.

4. Besarnya pengaruh metode akuntansi persediaan terhadap price earning ratio secara parsial sebesar 8.4 % dan besarnya pengaruh pertumbuhan aktiva terhadap price earning ratio sebesar 0.2 %. Sedangkan besarnya pengaruh metode akuntansi persediaan dan pertumbuhan aktiva terhadap price earning ratio secara simultan sebesar 3.2 %.


(3)

Universitas Kristen Maranatha

Hasil penelitian ini konsisten dengan Rustardy et al. (2004) dan Elisabeth (2007). Tetapi hasil tersebut tidak konsisten dengan Akustia Kanam (2006) dan Alvine (2008).

5.2Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka penulis memberikan saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan :

1. Investor

Dalam melakukan keputusan investasi ,price earnings ratio tidak bisa dijadikan sebagai angka yang mutlak. Hal ini dikarenakan semakin besar price earnings ratio berarti harga saham tersebut mungkin mengalami overvalued atau earnings

perusahaan kecil, begitu juga sebaliknya. Jika harga naik, proyeksi laba tetap, PER akan naik. Sebaliknya jika proyeksi laba naik, harga di pasar tidak bergerak maka PER akan turun. Tetapi PER yang rendah tanpa didukung likuiditas yang baik tidak cukup untuk menarik investor karena investor akan sulit menjual jika likuiditasnya rendah. Oleh karena itu, perlu juga mengetahui kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh perusahaan serta bagaimana karakteristik perusahaan tersebut.

2. Manajemen Perusahaan

Manajemen Perusahaan tidak harus menggunakan metode yang dianggap menguntungkan perusahaan dalam pemilihan metode akuntansi persediaan tetapi juga harus memperhatikan karakteristik persediaan perusahaan itu sendiri, karena


(4)

Bab V Simpulan dan Saran 77

Universitas Kristen Maranatha

hal ini terbukti dengan tidak ada pengaruhnya metodea kuntansi persediaan terhadap price earning ratio. Pertumbuhan aktiva perusahaan tidak dapat dijadikan dasar yang pasti untuk menilai pertumbuhan perusahaan dikarenakan perlu diperhatikannya risiko yang melekat.

3. Peneliti-peneliti selanjutnya

Bagi peneliti-peneliti selanjutnya diharapkan untuk memperluas waktu penelitian serta lingkup pengambilan data. Pengambilan data juga sebaiknya menggunakan data primer dengan menyebarkan kuisioner untuk memperoleh faktor-faktor keuangan dan non keuangan yang mungkin dapat mempengaruhi price earnings ratio.


(5)

80 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Agus, S. (2001). Manajemen Keuangan Aplikasi dan Teori, Edisi Keempat. BPFE.

Yogyakarta.

Akustia, R. K. (2007). Pengaruh Penetapan Metode Akuntansi Persediaan FIFO dan

Average terhadap Price Earnings Ratio pada Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di Burasa Efek Jakarta. Ekonomi. Universitas Padjajaran. Bandung.

Algifari. (2009). Analisis Regresi Teori, Kasus, dan Solusi. Edisi Kedua. BPFE.

Yogyakarta.

Alvine, H. K. (2008). Pengaruh Metode Akuntansi Persediaan, Pertumbuhan Aktiva,

dan Struktur Modal Terhadap Price Earning Ratio. Ekonomi. Universitas

Kristen Maranatha. Bandung.

Arline, H. K. (2007). Pengaruh Metoda Akuntansi Persediaan Terhadap Price

Earnings Ratio Dengan Ukuran Perusahaan Sebagai Variabel Kontrol.

Ekonomi. Universitas Kristen Maranatha. Bandung.

Darsono, dan Ashari. (2005). Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan.

Andi. Yogyakarta.

Eli. (2008). Pengaruh Earning Per Share, Debt Equity Ratio, Price Earning Ratio

terhadap harga saham. Ekonomi. Universitas Widyatama. Bandung.

Elisabeth, M. S. (2007). Pengaruh Pemilihan Metode Akuntansi Persediaan dan

Pertumbuhan Aktiva terhadap Price Earnings Ratio. Ekonomi. Universitas

Padjajaran Bandung.

Hendriksen, E. S. (2000). Accounting Theory. 5th Edition. Interaksara. Jakarta.

Harnanto. (2002). Akuntansi Keuangan Menengah, Edisi Kesatu. BPFE. Yogyakarta.

Ikatan Akuntansi Indonesia. (2004). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan,

Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Jogiyanto, H. M. (2007). Metodologi Penelitian Bisnis. BPFE. Yogyakarta.

Kieso, D. E., Jerry J. W., dan Terry D. W. (2008). Intermediate Accounting. 12th

Edition. John Willey dan Sons Inc. New York.

Ridwan, S. S., dan Inge B. (2003). Manajemen Keuangan, Edisi Keempat. Literatur


(6)

Daftar Pustaka 81

Universitas Kristen Maranatha Rustardy, W., Ratnawati, dan Kurnia. (2004). Pemilihan Metode Akuntansi dan

pengaruhnya Terhadap Price Earnings Ratio, Simposium Nasional Akuntansi 7.

Bali.

Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung.

Theodorus, M. T. (2000). Akuntansi Keuangan Menengah. Lembaga Penerbit

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Ekonomi. Jakarta.

Warren, C. S., dan Reeve, J. M. (2008). Accounting, 21th edition. Salemba Empat.

Jakarta.

Wild, J. J., Leopold, A., dan Bernstein, S. (2005). Financial Statement Analysis, 8th

Edition. Salemba Empat. Jakarta.

(http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/445/jbptunikompp-gdl-rissaapril-22203-1-unikom_r-i.pdf)