Analisis Pengendalian Kualitas Menggunakan Peta Kendali p dalam Usaha Mengurangi Kain Rusak pada PT. Guccitex.

(1)

vi Universitas Kristen Marantaha

ABSTRACT

PT. Guccitex specializes in producing high quality circular knitting products

and possesses the latest, best technology to meet its consumers’ needs. In order to keep its consumers’ trust for producing quality products, the company has implemented a good management that is in conformity with applicable quality standards. In its production activities, the company has been always endeavoring to produce good products and to reduce high level of product defects by setting a tolerance standard of 3% defective products of its total products. However, the fact in the field indicated that the defect level still exceeded the determined tolerance standard.

The purpose of this research was to find out how is the implementation of quality control by using some statistical aids, namely, p control chart, check sheet, pareto diagram, and causal (fish-bone) diagram. Then performed by using the p control chart analysis to test the adequacy of the data. Furthermore, a check sheet was employed to order the types of defective products from the highest to the lowest, and then a pareto diagram was drawn from the check sheet order. The priorities of improvements to conduct were needle breaking, spandex thread breaking, torn fabrics, tailed perforated fabric, and dirty oil. From the causal diagram analysis it was found that the determining factors of the defects included human error, production machines, working methods, raw materials, and environment, so that the company may take some preventive and repairing measures to reduce the level of defects and to improve the quality of products.


(2)

vii Universitas Kristen Marantaha

ABSTRAK

PT. Guccitex memiliki spesialisasi dalam memproduksi rajut bundar berkualitas tinggi dan memiliki teknologi terbaru dan terbaik untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Demi menjaga kepercayaan konsumen untuk menghasilkan produk yang berkualitas, maka perusahaan telah menerapkan manajemen mutu yang baik dan sesuai dengan standar mutu yang berlaku. Dalam kegiatan produksinya, perusahaan selalu berupaya agar menghasilkan produk yang baik dan menekan kerusakan produk yang tinggi dengan menetapkan standar toleransi sebesar 3% dari jumlah produksi. Akan tetapi, kenyataan di lapangan menunjukan bahwa tingkat kerusakan masih terdapat yang melebihi standar toleransi yang ditetapkan perusahaan.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pengendalian kualitas menggunakan alat bantu statistik berupa peta kendali p, check sheet, diagram pareto, dan diagram sebab-akibat (fish-bone). Kemudian dilakukan dengan menggunakan analisis peta kendali p hingga di uji kecukupan datanya. Selanjutnya menggunakan check sheet untuk mengurutkan jenis produk rusak dari yang tertinggi hingga yang terendah serta dibuat diagram pareto dari urutan check sheet. Prioritas perbaikan yang perlu dilakukan adalah putus jarum, putus benang spandex, kain robek, kain bolong berekor, dan kotor oli. Dari analisis diagram sebab-akibat dapat diketahui faktor penyebab terjadinya kerusakan berasal dari faktor manusia, mesin produksi, metode kerja, bahan baku, dan lingkungan, sehingga perusahaan dapat mengambil tindakan pencegahan serta perbaikan untuk menekan tingkat kerusakan dan meningkatkan kualitas produk.


(3)

viii Universitas Kristen Marantaha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL………... i

LEMBAR PENGESAHAN……….... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI………... iii

ABSTRACT ... iv

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah dan Pembatasan Masalah... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Kegunaan Penelitian... 8

1.5 Sistematika Pembahasan ... 9

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Operasi ... 11

2.1.1 Pengertian Manajemen Operasi ... 11

2.1.2 Peran Manajemen Operasi ... 13

2.1.3 Strategi Manajemen Operasi ... 13

2.2 Kualitas ... 16

2.3 Pengendalian Kualitas ... 20

2.4 Jenis Pengendalian Kualitas ... 24

2.5 Alat Bantu Pengendalian Kualitas ... 28

2.6 Peta Kendali (Control Charts) ... 37

2.7 Jenis Peta Kendali ... 39


(4)

ix Universitas Kristen Marantaha BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Sejarah Perusahaan ... 49

3.2 Struktur Organisasi ... 51

3.3 Kegiatan Produksi (Proses Produksi) ... 53

3.4 Pengendalian Kualitas Yang Dilakukan PT. Guccitex ... 57

3.5 Spesifikasi Kualitas Produk Yang Baik Menurut Perusahaan ... 59

3.6 Masalah Yang Ditemukan Pada Proses Produksi PT. Guccitex ... 59

3.7 Jenis-Jenis Produk Rusak Yang Terjadi Pada Produksi ... 61

3.8 Metode Penelitian... 65

3.9 Sumber Data Penelitian ... 65

3.10 Populasi dan Sampel ... 66

3.11 Teknik Pengumpulan Data ... 66

3.12 Waktu Pengumpulan Data... 68

3.13 Jenis Riset... 68

3.14 Langkah-Langkah Penelitian ... 69

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Jenis-Jenis Kegagalan Produk ... 70

4.2 Analisis Dengan Menggunakan Peta Kendali p ... 73

4.3 Analisis Dengan Menggunakan Lembar Periksa (Check Sheet) ... 83

4.4 Analisis Dengan Menggunakan Diagram Pareto ... 83

4.5 Analisis Dengan Menggunakan Diagram Sebab Akibat... 86

4.5.1 Putus Jarum... 86

4.5.2 Putus Benang Spandex ... 87

4.5.3 Kain Robek ... 89

4.5.4 Kain Bolong Berekor ... 91

4.5.5 Kotor Oli ... 93

4.6 Usulan Tindakan Untuk Mengatasi Penyebab Kerusakan ... 95

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 101

5.2 Saran ... 102

DAFTAR PUSTAKA ... 105


(5)

x Universitas Kristen Marantaha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Lembar Periksa (Check Sheet) ... 29

Gambar 2.2 Diagram Sebar (Scatter Diagram) ... 30

Gambar 2.3 Diagram Sebab Akibat (Cause and Effect Diagram) ... 32

Gambar 2.4 Diagram Pareto ... 33

Gambar 2.5 Diagram Alir (Flow Chart) ... 34

Gambar 2.6 Histogram ... 35

Gambar 2.7 Diagram Kendali (Control Charts) ... 36

Gambar 2.8 Bentuk-Bentuk Penyimpangan ... 39

Gambar 2.9 Kerangka Pemikiran ... 48

Gambar 3.1 Struktur Organisasi ... 51

Gambar 3.2 Alir Proses Produksi ... 56

Gambar 3.3 Contoh Produk Kain Rusak Putus Benang Spandex ... 62

Gambar 3.4 Contoh Produk Kain Rusak Putus Jarum ... 62

Gambar 3.5 Contoh Produk Kain Rusak Kotor Oli ... 63

Gambar 3.6 Contoh Produk Rusak Kain Bolong Berekor ... 64

Gambar 4.1 Peta Kendali p ... 77

Gambar 4.2 Pete Kendali p Setelah Uji Keseragaman Data ... 81

Gambar 4.3 Diagram Pareto Periode Bulan Juli 2011 ... 85

Gambar 4.4 Diagram Sebab Akibat Untuk Jenis Kerusakan Putus Jarum ... 87

Gambar 4.5 Diagram Sebab Akibat Untuk Jenis Kerusakan Putus Benang Spandex ... 89


(6)

xi Universitas Kristen Marantaha Gambar 4.7 Diagram Sebab Akibat Untuk Jenis Kerusakan Kain Bolong

Berekor ... 93 Gambar 4.8 Diagram Sebab Akibat Untuk Jenis Kerusakan Kotor Oli ... 95


(7)

xii Universitas Kristen Marantaha

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah Produk Rusak Pada Bahan Kain Cotton French Terry ... 6

Tabel 4.1 Jumlah Produk Rusak Pada Bahan Kain Cotton French Terry ... 72

Tabel 4.2 Jumlah Produk Rusak Pada Bahan Kain Cotton French Terry ... 76

Tabel 4.3 Jumlah Produk Rusak Pada Bahan Kain Cotton French Terry Setelah Uji Keseragaman Data ... 81

Tabel 4.4 Lembar Periksa (Check Sheet) Periode Bulan Juli 2011... 83

Tabel 4.5 Jumlah Frekuensi (berdasarkan urutan jumlahnya) Periode Bulan Juli 2011 ... 84

Tabel 4.6 Usulan Penanggulangan Untuk Putus Jarum ... 96

Tabel 4.7 Usulan Penanggulangan Untuk Putus Benang Spandex ... 97

Tabel 4.8 Usulan Penanggulangan Untuk Kain Robek ... 98

Tabel 4.9 Usulan Penanggulangan Untuk Kain Bolong Berekor ... 99


(8)

Bab 1 Pendahuluan

1 Universitas Kristen Marantaha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pada saat ini perekonomian telah memasuki era globalisasi yang akan diwarnai dengan revolusi di segala bidang, yang membuat faktor-faktor produksi seperti manusia, uang, material, mesin, metode kerja dan informasi pasar akan semakin mudah didapatkan tanpa dihalangi lagi oleh batas geografis suatu negara. Bahkan dengan adanya internet, maka arus informasi dan pengetahuan menjadi mudah diakses oleh setiap manusia dimanapun ia berada.

Selain itu kalangan industri pun harus siap dengan masuknya pesaing-pesaing dari luar negeri yang menawarkan produk mereka yang menyebabkan pesaing semakin berkembang, sehingga menuntut para produsen suatu produk dalam negeri untuk secara aktif dan kreatif berusaha memenuhi kebutuhan konsumen.

Kebutuhan konsumen terhadap barang dan jasa akan memberikan citra positif terhadap perusahaan, sehingga secara tidak langsung akan tumbuh kepercayaan dari konsumen, bahwa produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut mempunyai nilai lebih bila dibandingkan dengan produk sejenis yang dihasilkan oleh perusahaan lain. Faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen atas produk yang dihasilkan adalah kualitas produk itu sendiri. Namun besarnya jumlah produk yang dihasilkan belum menjadikan suatu jaminan banyaknya produk yang dihasilkan mempunyai kualitas yang sebanding.


(9)

Bab 1 Pendahuluan

2 Universitas Kristen Marantaha Pengertian kualitas itu sendiri adalah kemampuan suatu produk atau jasa dalam memenuhi kebutuhan pelanggan (Heizer & Render; 2009; 300). Kualitas mempunyai pengaruh yang besar terhadap perusahaan, seperti pengaruh pada reputasi perusahaan dan keandalan produk yang dihasilkan perusahaan. Kualitas yang rendah akan memberikan pengaruh negatif pada organisasi secara keseluruhan. Sedangkan bila dilihat dari sisi produsen, kualitas dilihat dari keyakinan produsen bahwa produk yang dihasilkannya tersebut telah sesuai dengan desain yang sudah ditetapkan dan mencoba membuat produk dengan harga yang terjangkau.

Perusahaan yang berjiwa kompetensi tentu akan selalu menjaga kualitas produk dan jasa yang dihasilkannya, dimana untuk menjaga kualitas tersebut maka perusahaan perlu melakukan pengendalian kualitas (Quality Control). Pengendalian kualitas (Quality Control) merupakan suatu aktivitas untuk menjaga dan mengarahkan kualitas bahan baku dan bahan penolong, proses produksi serta barang jadi, agar dapat dipertahankan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan perusahaan (Heizer & Render; 2009; 210). Salah satu metode yang dapat digunakan dalam pengendalian kualitas adalah Statistical Quality Control (SQC). Alat bantu yang digunakan dalam pengendalian proses secara statistik (Statictical Quality Control) adalah peta kendali (Control Chart). Kegunaannya untuk mengendalikan kualitas produk dan mengawasi kualitas itu sendiri. Peta kendali dibagi menjadi dua, yaitu peta kendali variabel dan peta kendali atribut. Peta kendali variabel digunakan apabila karakteristik kualitas produk berbentuk hasil pengukuran, seperti hasil yang menggunakan unit


(10)

Bab 1 Pendahuluan

3 Universitas Kristen Marantaha pengukuran meter, gram, liter, dan sebagainya. Peta kendali ini variabel dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu ̅-chart, R-chart, S-chart, X-chart, dan MR-chart. Sedangkan peta kendali atribut peta kendali yang digunakan untuk mengendalikan kualitas produk selama proses produksi yang bersifat atribut. Karakteristik kualitas dengan peta kendali atribut biasanya diklasifikasikan sebagai produk rusak dan produk cacat. Peta kendali atribut produk rusak dibagi menjadi dua, yaitu peta kendali p dan peta kendali np. Sedangkan peta kendali atribut produk cacat, yaitu peta kendali c dan peta kendali u.

PT. Guccitex merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri tekstil dengan aktivitas membuat produk dari bahan kain. Produk yang dihasilkan antara lain yaitu cotton carded 30s, 100% cotton CM 20s, 100% viscone, 100% cotton voile aop, cotton cb 20s, cotton CM 24s, cotton french terry, cotton CM 20s misty, polyester jersey, poly taffeta, poly interlock, dan viscone. Namun, kesalahan-kesalahan yang sering terjadi pada perusahaan ini adalah pada bahan kain cotton french terry. Contohnya seperti adanya putus benang spandex, putus jarum, kotor oli, kain yang bolong berekor, dan kain yang robek. Hal ini menyebabkan produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar sehingga PT. Guccitex dapat mengalami kerugian yang cukup besar.

Dalam penelitian ini akan digunakan teknik pengendalian selama proses produksi dilakukan, dengan menggunakan peta kendali p. Adapun alasan penulis menggunakan peta kendali p adalah karena karakteristik kualitas untuk produk yang dihasilkan oleh perusahaan dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu produk yang sesuai dengan spesifikasi (produk yang baik) dan produk yang tidak sesuai


(11)

Bab 1 Pendahuluan

4 Universitas Kristen Marantaha dengan spesifikasi (produk rusak). Dalam karakteristik kualitas atribut digunakan peta kendali p yang selanjutnya dilakukan analisis faktor produksi menggunakan check sheet, diagram pareto, dan diagram sebab-akibat. Check sheet berguna untuk mengurutkan produk rusak dari yang terkecil hingga terbesar, dan kedua diagram tersebut berguna untuk mencari sumber-sumber penyebab dari ketidak sesuaian produk terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan perusahaan. Pelaksanaan perbaikan dilaksanakan pada bagian produksi, salah satunya ialah dengan menjaga kondisi produksi bahan kain cotton french terry yang dapat mencegah produk rusak yang terjadi. Pada saat ini PT. Guccitex tengah menghadapi pesaing-pesaing baik yang berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Maka dari itu, dalam menghasilkan produknya PT. Guccitex harus lebih kreatif dan menjaga kualitas. Dengan menghasilkan produk yang berkualitas secara tidak langsung akan memperkuat citra perusahaan di mata konsumen. Oleh karena itu suatu pengendalian kualitas sangat diperlukan.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengendalian Kualitas Menggunakan Peta Kendali p Dalam Usaha Mengurangi Kain Rusak Pada PT. Guccitex”.


(12)

Bab 1 Pendahuluan

5 Universitas Kristen Marantaha 1.2Identifikasi Masalah dan Pembatasan Masalah

PT. Guccitex adalah perusahaan tekstil yang melakukan aktivitas pembuat produk bahan kain. Dalam penelitian ini, masalah yang akan diteliti dibatasi pada produk bahan kain cotton french terry, karena memiliki tingkat produk rusak yang cukup tinggi. Tingkat produk rusak yang cukup tinggi pada cotton french terry adalah putus benang spandex, putus jarum, kotor oli, kain yang bolong berekor, dan kain yang robek.

Adapun jumlah produksi dan jumlah produk rusak pada PT. Guccitex adalah sebagai berikut:


(13)

Bab 1 Pendahuluan

6 Universitas Kristen Marantaha Tabel 1.1

Jumlah Produk Rusak

Pada Bahan Kain Cotton French Terry

Tanggal Jumlah Produk (kg) Jumlah Produk Rusak (kg) Persentase (%)

1 Juli 2011 26,883.29 912.00 3,39

2 Juli 2011 24,748.09 942.41 3,81

3 Juli 2011 29,868.99 2,824.89 9,46 4 Juli 2011 30,041.78 2,359.97 7,85 5 Juli 2011 31,790.72 1,065.77 3,35

6 Juli 2011 32,281.21 875.86 2,71

7 Juli 2011 29,245.53 394.10 1,35

8 Juli 2011 21,160.07 1,136.29 5,37 9 Juli 2011 28,549.91 1,473.17 5,16

10 Juli 2011 30,007.42 905.03 3,02

11 Juli 2011 28,795.81 1,806.19 6,27 12 Juli 2011 33,208.15 1,013.40 3,05

13 Juli 2011 29,390.79 502.63 1,71

14 Juli 2011 32,195.31 2,618.24 8,13 15 Juli 2011 26,978.89 2,703.08 10,01

16 Juli 2011 29,732.71 373.80 1,26

17 Juli 2011 29,596.43 1,473.90 4,98 18 Juli 2011 31,358.27 1,150.50 3,67 19 Juli 2011 28,194.36 1,774.45 6,29

20 Juli 2011 29,890.79 693.02 2,32

21 Juli 2011 27,357.62 2,081.96 7,61 22 Juli 2011 29,668.65 1,992.77 6,72

23 Juli 2011 31,686.43 940.00 2,97

24 Juli 2011 26,552.04 3,095.18 11,66

25 Juli 2011 27,092.82 996.00 3,68

26 Juli 2011 28,696.02 1,423.32 4,96 27 Juli 2011 32,137.04 1,571.50 4,89 28 Juli 2011 28,893.53 2,425.64 8,39 29 Juli 2011 30,533.52 1,202.36 3,94

30 Juli 2011 32,575.85 956.00 2,93

31 Juli 2011 27,768.92 2,677.19 9,64 Total 906,880.96 46,360.62 160,55


(14)

Bab 1 Pendahuluan

7 Universitas Kristen Marantaha Dari tabel di atas terlihat bahwa masih cukup banyak produk rusak yang terjadi di perusahaan selama bulan Juli periode 2011, dimana terdapat produk rusak melebihi batas toleransi yang telah ditentukan perusahaan yaitu sebesar 3% dari jumlah produksi. Mengingat bahwa kualitas menjadi salah satu faktor penting dalam menghadapi persaingan, maka penulis terdorong untuk meneliti pengendalian kualitas yang dilakukan pada PT. Guccitex.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah kegiatan pengendalian kualitas yang selama ini dilakukan oleh PT. Guccitex?

2. Jenis-jenis kerusakan apa saja yang terjadinya selama produksi pada PT. Guccitex?

3. Apa yang menyebabkan faktor-faktor terjadinya kerusakan produk pada PT. Guccitex?

4. Bagaimana mengatasi kerusakan produk (proses produk) bahan kain cotton french terry pada PT. Guccitex?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini, adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana proses pengendalian kualitas yang selama ini telah dilakukan oleh PT. Guccitex.

2. Untuk mengetahui jenis-jenis kerusakan yang terjadi selama produksi pada PT. Guccitex.


(15)

Bab 1 Pendahuluan

8 Universitas Kristen Marantaha 3. Untuk mengetahui apa yang menyebabkan faktor-faktor terjadinya kerusakan

produk pada PT. Guccitex.

4. Untuk mengetahui bagaimana mengatasi kerusakan produk (proses produk) bahan kain cotton french terry pada PT. Guccitex tersebut.

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi yang sangat berguna bagi pihak-pihak sebagai berikut:

1. Bagi Penulis

 Hasil riset ini untuk menambah wawasan, pengetahuan dan berguna bagi penulis khususnya dalam bidang manajemen operasi tentang pengendalian kualitas.

2. Bagi Perusahaan

 Untuk memperbaiki kinerja perusahaan khususnya mengenai pengendalian kualitas produk.

 Menjadi bahan masukan dan saran tentang pentingnya sistem pengendalian kualitas terhadap pengurangan tingkat produk yang cacat.

 Dapat memberi pemahaman yang lebih baik bagi perusahaan akan pentingnya pengendalian kualitas produk dalam menjalankan aktivitas perusahaan.


(16)

Bab 1 Pendahuluan

9 Universitas Kristen Marantaha 3. Bagi Lain-lainnya

 Penelitian ini dapat dijadikan salah satu sumber informasi tambahan dan manfaat bagi mahasiswa yang mengambil manajemen operasi dan mengenai penerapan teori pengendalian kualitas.

1.5Sistematika Pembahasan

Secara keseluruhan skripsi ini terdiri dari 5 BAB, yang dapat diuraikan sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Berisi latar belakang pemilihan judul, dimana perusahaan mengalami permasalahan dalam hal pengendalian kualitas produksinya. Berdasarkan latar belakang yang ada, penulis membatasi masalah yang ada pada identifikasi masalah tersebut maka dibuat maksud dan tujuan dari penelitian yang akan memberikan kegunaan bagi peneliti, perusahaan, dan lain-lain. BAB II : LANDASAN TEORI

Dalam bab ini dibahas mengenai pengertian dan konsep-konsep teori mengenai pengendalian kualitas maupun manajemen operasi secara umum. Serta kerangka pemikiran guna membantu menyelesaikan masalah yang ada.

BAB III : OBJEK DAN METODE PENELITIAN

Dalam bab ini dibahas mengenai tinjauan umum perusahaan dan berisi data yang diperlukan untuk diolah agar dapat dilakukan


(17)

Bab 1 Pendahuluan

10 Universitas Kristen Marantaha pembahasan untuk memecahan masalah. Serta menjelaskan metode penelitian yang akan digunakan.

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini berisis tentang pengolahan data dan cara menganalisis data dengan menerapkan metode yang sudah dipilih.

BAB V : SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan hasil pengolahan data dan saran yang dapat diberikan untuk memecahkan masalah. Serta mengevaluasi apakah metode yang dipilih dapat menyelesaikan masalah yang terjadi atau tidak.


(18)

Bab 5 Kesimpulan dan Saran

101 Universitas Kristen Marantaha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

1. Pelaksanaan pengendalian kualitas yang dilakukan oleh PT. Guccitex pada bahan cotton french terry proses produksinya adalah dengan cara inspeksi, dengan menetapkan standar kerusakan produk tidak melebihi 3% dari ketentuan perusahaan. Sedangkan untuk metode pemeriksaan yang dilakukan PT. Guccitex dalam pelaksanaan pengendalian kualitas adalah check sheet yang dilaporkan oleh tiap bagian terutama bagian produksi.

2. Jenis-jenis kerusakan yang sering terjadi pada produksi kain cotton french terry yaitu disebabkan karena putus jarum, putus benang spandex, kain robek, kain bolong berekor, dan kotor oli.

3. Faktor-faktor yang menjadi penyebab kegagalan dari setiap jenis produk rusak seperti kerusakan putus jarum penyebabnya kurang perawatan pada mesin, dll. Selanjutnya kerusakan putus benang spandex penyebabnya bahan baku tidak berkualitas, dll. Kemudian kerusakan kain robek penyebabnya kurang teliti dan cermat dalam bekerja, dll. Serta kain bolong berekor penyebabnya kurang cermat dan teliti dalam bekerja, dll. Serta yang terakhir kotor oli penyebabnya kurang teliti dan cermat saat perbaikan mesin.


(19)

Bab 5 Kesimpulan dan Saran

102 Universitas Kristen Marantaha 4. Mengatasi kegagalan dari setiap jenis produk rusak seperti kerusakan putus

jarum cara penanggulangannya melakukan pengecekan kesiapan mesin dengan teliti sebelum digunakan, dll. Selanjutnya kerusakan putus benang spandex cara penanggulangannya melakukan pemeriksaan kembali bahan baku yang diterima dari pemasok, dll. Kemudian kerusakan kain robek cara penanggulangannya memberikan memberikan pengarahan atau motifasi untuk karyawan, dll. Selanjutnya lain bolong berekor cara penanggulangannya membuat suatu bagian kerja baru yang bertugas melakukan pengawasan dan pengecekan ulang, dll. Serta yang terakhir kotor oli cara penanggulangannya melakukan pengecekan ketika selesai diperbaiki, dll.

5.2 Saran

1. Dalam rangka pelaksanaan pengendalian kualitas berupa tindakan inspeksi dan check sheet sebagai alat bantu yang selama ini sudah dilakukan oleh pihak perusahaan, maka akan lebih baik jika perusahaan juga menggunakan alat bantu lain seperti diagram pareto dan diagram fish bone.

2. Inspeksi dan check sheet yang selama ini dilakukan oleh perusahaan belum benar-benar disiplin. Dengan menggunakan diagram pareto dan diagram fish bone akan membantu perusahaan untuk mengetahui jenis kegagalan dan cara mencari penyebab setiap kegagalan untuk dapat dicarikan solusinya serta mengurangi terjadinya produk rusak. Pihak perusahaan perlu meningkatkan


(20)

Bab 5 Kesimpulan dan Saran

103 Universitas Kristen Marantaha pemahaman tentang pengendalian kualitas lebih lagi agar dapat memberi pengarahan pada karyawan untuk paham dan mempunyai kesadaran dan tanggungjawab tentang pentingnya kualitas produk yang dihasilkan dan keterampilan karyawan dalam menjalankan pekerjaannya sehingga diharapkan dapat menciptakan efektivitas dan efisiensi dalam menjalankan proses produksi.

3. Saran real penyebab utama terjadinya kerusakan pada kain berasal dari faktor manusia dan mesin. Hal tersebut berdasarkan pengamatan penulis yang dilakukan dimana kerusakan pada kain cotton french terry terjadi pada saat proses produksi berlangsung menggunakan mesin rajut, yang mana setiap mesin rajut dijalankan oleh beberapa operator. Oleh karena itu, usaha untuk mengatasi terjadinya kerusakan yang disebabkan oleh faktor tersebut dapat dilakukan dengan cara melakukan pengawasan atas para karyawan dengan lebih ketat, memberikan pengarahan dan motivasi pada karyawan, memberikan suatu pelatihan kepada pekerja. Sedangkan faktor mesin dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan kesiapan mesin rajut sebelum dan sesudah digunakan, melakukan perawatan mesin secara berkala bukan pada saat mesin telah mengalami kerusakan, dan menyediakan suku cadang mesin yang penggantian komponennya cukup sering agar tidak menghambat proses produksi.


(21)

105 Universitas Kristen Marantaha

DAFTAR PUSTAKA

Assauri, Sofjan. 2008. Manajemen Operasi Dan Produksi. Jakarta: LP FE UI Besterfield, Dale H. 2002. Quality Control, 5th edition. New Jersey: Prentice Hall

Inc

Fryman, Mark A. 2002. Quality and Process Improvement, USA: Dehmar Thomson Learning Inc.

Gaspersz, Vincent. 2009. Total Quality Management, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Heizer, Jay and Barry Render 2009, Operations Management (Manajemen Operasi) Jakarta : Salemba Empat.

Herjanto, Eddy. 2008. Manajemen Operasi, 3th edition. Jakarta: Grasindo.

Narbuko, Cholid and Abu Achmadi. 2008. Metode Penelitian, Jakarta: Danalingga Prawirosentono, Suyadi. 2007. Filosofi Baru Tentang Manajemen Mutu Terpadu

Abad 21 “Kiat Membangun Bisnis Kompetitif”. Jakarta: Bumi Aksara.

Schroeder, Roger G. 2007. Operations Management: Contempory Concept and Cases., Third edition.--;McGraw-Hill Book Co.

Stevenson, William. 2005. Operation Management, 8th edition. Singapure: McGraw-Hill BookCo.

Sugiyono, Prof. Dd. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta. Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: Andi

Tjiptono, Fandy dan Anastasia Diana. 2003. Total Quality Management. Edisi 5. Yogyakarta: Penerbit Andi.


(1)

Bab 1 Pendahuluan

9 Universitas Kristen Marantaha

3. Bagi Lain-lainnya

 Penelitian ini dapat dijadikan salah satu sumber informasi tambahan dan manfaat bagi mahasiswa yang mengambil manajemen operasi dan mengenai penerapan teori pengendalian kualitas.

1.5Sistematika Pembahasan

Secara keseluruhan skripsi ini terdiri dari 5 BAB, yang dapat diuraikan sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Berisi latar belakang pemilihan judul, dimana perusahaan mengalami permasalahan dalam hal pengendalian kualitas produksinya. Berdasarkan latar belakang yang ada, penulis membatasi masalah yang ada pada identifikasi masalah tersebut maka dibuat maksud dan tujuan dari penelitian yang akan memberikan kegunaan bagi peneliti, perusahaan, dan lain-lain. BAB II : LANDASAN TEORI

Dalam bab ini dibahas mengenai pengertian dan konsep-konsep teori mengenai pengendalian kualitas maupun manajemen operasi secara umum. Serta kerangka pemikiran guna membantu menyelesaikan masalah yang ada.

BAB III : OBJEK DAN METODE PENELITIAN

Dalam bab ini dibahas mengenai tinjauan umum perusahaan dan berisi data yang diperlukan untuk diolah agar dapat dilakukan


(2)

10 Universitas Kristen Marantaha

pembahasan untuk memecahan masalah. Serta menjelaskan metode penelitian yang akan digunakan.

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini berisis tentang pengolahan data dan cara menganalisis data dengan menerapkan metode yang sudah dipilih.

BAB V : SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan hasil pengolahan data dan saran yang dapat diberikan untuk memecahkan masalah. Serta mengevaluasi apakah metode yang dipilih dapat menyelesaikan masalah yang terjadi atau tidak.


(3)

Bab 5 Kesimpulan dan Saran

101 Universitas Kristen Marantaha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

1. Pelaksanaan pengendalian kualitas yang dilakukan oleh PT. Guccitex pada bahan cotton french terry proses produksinya adalah dengan cara inspeksi, dengan menetapkan standar kerusakan produk tidak melebihi 3% dari ketentuan perusahaan. Sedangkan untuk metode pemeriksaan yang dilakukan PT. Guccitex dalam pelaksanaan pengendalian kualitas adalah check sheet yang dilaporkan oleh tiap bagian terutama bagian produksi.

2. Jenis-jenis kerusakan yang sering terjadi pada produksi kain cotton french

terry yaitu disebabkan karena putus jarum, putus benang spandex, kain robek,

kain bolong berekor, dan kotor oli.

3. Faktor-faktor yang menjadi penyebab kegagalan dari setiap jenis produk rusak seperti kerusakan putus jarum penyebabnya kurang perawatan pada mesin, dll. Selanjutnya kerusakan putus benang spandex penyebabnya bahan baku tidak berkualitas, dll. Kemudian kerusakan kain robek penyebabnya kurang teliti dan cermat dalam bekerja, dll. Serta kain bolong berekor penyebabnya kurang cermat dan teliti dalam bekerja, dll. Serta yang terakhir kotor oli penyebabnya kurang teliti dan cermat saat perbaikan mesin.


(4)

102 Universitas Kristen Marantaha

4. Mengatasi kegagalan dari setiap jenis produk rusak seperti kerusakan putus jarum cara penanggulangannya melakukan pengecekan kesiapan mesin dengan teliti sebelum digunakan, dll. Selanjutnya kerusakan putus benang spandex cara penanggulangannya melakukan pemeriksaan kembali bahan baku yang diterima dari pemasok, dll. Kemudian kerusakan kain robek cara penanggulangannya memberikan memberikan pengarahan atau motifasi untuk karyawan, dll. Selanjutnya lain bolong berekor cara penanggulangannya membuat suatu bagian kerja baru yang bertugas melakukan pengawasan dan pengecekan ulang, dll. Serta yang terakhir kotor oli cara penanggulangannya melakukan pengecekan ketika selesai diperbaiki, dll.

5.2 Saran

1. Dalam rangka pelaksanaan pengendalian kualitas berupa tindakan inspeksi dan check sheet sebagai alat bantu yang selama ini sudah dilakukan oleh pihak perusahaan, maka akan lebih baik jika perusahaan juga menggunakan alat bantu lain seperti diagram pareto dan diagram fish bone.

2. Inspeksi dan check sheet yang selama ini dilakukan oleh perusahaan belum benar-benar disiplin. Dengan menggunakan diagram pareto dan diagram fish

bone akan membantu perusahaan untuk mengetahui jenis kegagalan dan cara

mencari penyebab setiap kegagalan untuk dapat dicarikan solusinya serta mengurangi terjadinya produk rusak. Pihak perusahaan perlu meningkatkan


(5)

Bab 5 Kesimpulan dan Saran

103 Universitas Kristen Marantaha

pemahaman tentang pengendalian kualitas lebih lagi agar dapat memberi pengarahan pada karyawan untuk paham dan mempunyai kesadaran dan tanggungjawab tentang pentingnya kualitas produk yang dihasilkan dan keterampilan karyawan dalam menjalankan pekerjaannya sehingga diharapkan dapat menciptakan efektivitas dan efisiensi dalam menjalankan proses produksi.

3. Saran real penyebab utama terjadinya kerusakan pada kain berasal dari faktor manusia dan mesin. Hal tersebut berdasarkan pengamatan penulis yang dilakukan dimana kerusakan pada kain cotton french terry terjadi pada saat proses produksi berlangsung menggunakan mesin rajut, yang mana setiap mesin rajut dijalankan oleh beberapa operator. Oleh karena itu, usaha untuk mengatasi terjadinya kerusakan yang disebabkan oleh faktor tersebut dapat dilakukan dengan cara melakukan pengawasan atas para karyawan dengan lebih ketat, memberikan pengarahan dan motivasi pada karyawan, memberikan suatu pelatihan kepada pekerja. Sedangkan faktor mesin dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan kesiapan mesin rajut sebelum dan sesudah digunakan, melakukan perawatan mesin secara berkala bukan pada saat mesin telah mengalami kerusakan, dan menyediakan suku cadang mesin yang penggantian komponennya cukup sering agar tidak menghambat proses produksi.


(6)

105 Universitas Kristen Marantaha

Assauri, Sofjan. 2008. Manajemen Operasi Dan Produksi. Jakarta: LP FE UI Besterfield, Dale H. 2002. Quality Control, 5th edition. New Jersey: Prentice Hall

Inc

Fryman, Mark A. 2002. Quality and Process Improvement, USA: Dehmar Thomson Learning Inc.

Gaspersz, Vincent. 2009. Total Quality Management, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Heizer, Jay and Barry Render 2009, Operations Management (Manajemen

Operasi) Jakarta : Salemba Empat.

Herjanto, Eddy. 2008. Manajemen Operasi, 3th edition. Jakarta: Grasindo.

Narbuko, Cholid and Abu Achmadi. 2008. Metode Penelitian, Jakarta: Danalingga Prawirosentono, Suyadi. 2007. Filosofi Baru Tentang Manajemen Mutu Terpadu

Abad 21 “Kiat Membangun Bisnis Kompetitif”. Jakarta: Bumi Aksara. Schroeder, Roger G. 2007. Operations Management: Contempory Concept and

Cases., Third edition.--;McGraw-Hill Book Co.

Stevenson, William. 2005. Operation Management, 8th edition. Singapure: McGraw-Hill BookCo.

Sugiyono, Prof. Dd. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta. Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: Andi

Tjiptono, Fandy dan Anastasia Diana. 2003. Total Quality Management. Edisi 5. Yogyakarta: Penerbit Andi.