HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN STRATEGI KOPING PADA IBU PRIMIGRAVIDA MENJELANG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANON I KABUPATEN SRAGEN.

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN STRATEGI
KOPING PADA IBU PRIMIGRAVIDA MENJELANG PERSALINAN
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANON I
KABUPATEN SRAGEN

SKRIPSI
Disusun Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih
Derajat Sarjana S-1 Keperawatan

Diajukan Oleh:
ANIK ENIKMAWATI
J210 040 038

FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2008

BAB I
PANDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tujuan

pembangunan

kesehatan

Indonesia

diarahkan

untuk

lebih

meningkatkan usia harapan hidup, menurunkan angka kematian bayi, anak dan ibu
melahirkan, meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup bersih
dan sehat. Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin merupakan
masalah yang besar di Negara miskin dan berkembang, seperti di Indonesia.
Sejalan dengan komitmen dan perkembangan secara internasional, sejak tahun
1990 sampai 1991 Departemen Kesehatan RI mulai melaksanakan assessment safe

motherhood (Prabowo, 2004).
Kematian ibu melahirkan di Indonesia saat ini tercatat berada di angka 307
dari setiap 100.000 kelahiran hidup. Meskipun angka kematian ibu (AKI) di
Indonesia sudah menurun dibandingkan dengan tahun 2000 yang besarnya 396,
tetapi angka 307 tetaplah tinggi untuk ukuran Asia Tenggara karena Vietnam dan
Filipina telah mencapai angka 160 dan 170 pada tahun 2000. Kematian ibu
menunjukkan tingkat pembangunan manusia suatu bangsa sehingga tingginya
angka kematian ibu dapat menjadi indikator belum meratanya kesejahteraan itu,
seperti ditunjukkan oleh laporan Indonesian Human Development Report 2005
(Siswono, 2005).

1

2

Kehamilan merupakan peristiwa penting bagi seorang wanita. Kesehatan
wanita sangat ditentukan oleh kesehatan jiwanya. Wanita lebih cepat bereaksi
terhadap setiap kondisi yang dihadapinya dibandingkan dengan pria. Oleh karena
itu kematangan perkembangan emosional dan psikoseksual sangat diperlukan bagi
seseorang yang berkeinginan untuk mempunyai anak. Kondisi ini akan

mendukung kesanggupannya untuk menyesuaikan diri selama proses kehamilan,
persalinan dan menjadi ibu. Beberapa wanita akan menyambut kehamilannya
dengan gembira. Di lain pihak, ada yang menyambutnya dengan kecemasan,
ketakutan dan kesedihan. Dalam kondisi ini, kehamilan merupakan periode yang
penuh dengan tekanan emosional bagi beberapa wanita (Huliana, 2007).
Stress adalah realitas kehidupan setiap hari yang tidak dapat dihindari. Stres
disebabkan oleh perubahan yang memerlukan penyesuaian. Salah satu contoh
stress adalah menghadapi persiapan persalinan. Persiapan persalinan dapat
diasumsikan oleh individu sebagai hal yang positif, jika dirasakan oleh individu
sebagai sesuatu yang harus dilakukan dan individu sudah siap. Sedangkan
dianggap negatif, jika dirasakan oleh individu sebagai suatu ancaman dan individu
tidak siap. Berdasarkan hal tersebut, maka setiap individu akan mengalami stress
karena adanya stimulus (stresor), dimana stimulus tersebut dapat menimbulkan
perubahan atau masalah (stres) yang memerlukan cara menyelesaikan atau
menyesuaikan kondisi terhadap masalah tersebut (koping) sehingga individu dapat
menjadi lebih baik atau menjadi adaptif. (Keliat, 1999).

2

3


Beberapa hal yang dicemaskan oleh ibu hamil dalam menghadapi persalinan
yang akan datang antara lain : rasa nyeri waktu partus, apakah akan memperoleh
pertolongan dan perawatan semestinya, ancaman bahaya maut, masalah rumah
tangga, keadaan sosial ekonomi, hubungan dengan suaminya, apakah bayinya
cacat, ataukah bayinya akan meninggal
Selain penyebab bersifat klinis seperti plasenta previa, suasana psikologis
ibu yang tidak mendukung ternyata ikut andil mempersulit proses persalinan.
Seperti ibu dalam kondisi cemas yang berlebihan, khawatir dan takut tanpa sebab,
sehingga pada akhirnya berujung pada stress. Kondisi inilah yang mengakibatkan
otot tubuh menegang, terutama otot-otot yang berada dijalan rahim ikut menjadi
kaku dan keras sehingga sulit mengembang. Tidak hanya itu, emosi yang tidak
stabil dapat membuat merasa sakit yang menjadi-jadi. Menjelang persalinan, ibu
hamil membutuhkan ketenangan agar proses persalinan menjadi lancar tanpa
hambatan. Semakin ibu tenang menghadapi persalinan maka persalinan akan
berjalan semakin lancar (Zaenal, 2002).
Persalinan calon ibu akan merasakan adanya nyeri, rasa nyeri ini dipengaruhi
oleh kelelahan, keletihan, kecemasan dan rasa takut yang akan menyebabkan
peningkatan rasa nyeri. Situasi dan kondisi dalam menghadapi nyeri sangat
individual, sehingga menyebabkan pengalaman rasa nyeri antara persalinan

pertama dengan persalinan berikutnya pada wanita yang sama.
Hasil studi pendahuluan di wilayah kerja puskesmas Tanon I kecamatan
Tanon, data tahun 2007 tercatat angka ibu melahirkan sebanyak 422 kelahiran

3

4

hidup. Berdasarkan hasil wawancara terhadap beberapa ibu yang baru pertama
hamil mengatakan bahwa mengalami kecemasan dan takut menghadapi persalinan,
selain itu yang sering dikeluhkan oleh calon ibu dalam menghadapi persalinan
adalah masalah biaya. Sehubungan dengan masalah diatas peneliti merasa perlu
untuk meneliti tentang strategi koping pada ibu primigravida terhadap kecemasan
menjelang persalinan di wilayah kerja Puskesmas Tanon I kecamatan Tanon.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah “ apakah ada hubungan antara tingkat kecemasan dengan strategi koping
pada ibu primigravida menjelang persalinan di wilayah kerja Puskesmas Tanon I
Kabupaten Sragen?”


C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat
kecemasan dengan strategi koping ibu primigravida menjelang persalinan di
wilayah kerja Puskesmas Tanon I Kabupaten Sagen.
2. Tujuan khusus
Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk :
a. Mengetahui tingkat kecemasan pada ibu primigravida menjelang
persalinan.

4

5

b. Mengetahui strategi koping pada ibu primigravida menjelang persalinan.
c. Mengetahui hubungan antara tingkat kecemasan dengan strategi koping
ibu primigravida menjelang persalinan.

D. Manfaat Penelitian

1. Teoritis
Memberikan informasi guna menambah wawasan keilmuan dan menambah
pengalaman dalam memberikan informasi guna pengembangan ilmu
pengetahuan khususnya keperawatan agar dijadikan bahan masukan
penelitian yang akan datang.
2. Praktis
a) Bagi ibu hamil, sebagai masukan bagaimana strategi koping yang positif
yang dapat dilakukan dalam menghadapi persalinan yang pertama,
sehingga dapat termotivasi untuk melakukan koping yang positif dalam
menghadapi tekanan dan masalah yang menimpa.
b) Bagi calon ayah, sebagai masukan tentang strategi koping apa yang
digunakan oleh istrinya, sehingga dapat memberikan dukungan mental
dan memberikan perhatian dalam menghadapi persiapan persalinan yang
pertama.
c) Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat memberikan informasi tentang
hubungan antara strategi koping dengan tingkat kecemasan pada ibu
primigravida menjelang persalinan.

5


6

E. Keaslian Penelitian
Sepengetahuan penulis, penelitian ini belum pernah dilakukan. Beberapa
penelitian yang hampir mirip dengan penelitian ini adalah :
1. Hubungan tingkat kecerdasan spiritual dengan tingkat kecemasan pada ibu
primigravida di RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Metode penelitian
yang digunakan adalah dengan menggunakan pendekatan cross sectional.
Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan antara tingkat kecerdasan
spiritual dengan tingkat kecemasan pada ibu primigravida di RSU PKU
Muhammadiyah Yogyakarta (Herlianti Ririn, 2004).
2. Hubungan antara frekuensi ANC dengan kesiapan ibu primigravida trimester
III dalam menghadapi persalinan di wilayah kerja Puskesmas Wirobrajan
Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Hasil
penelitian menunjukkan ada hubungan antara frekuensi ANC dengan kesiapan
ibu primigravida trimester III dalam menghadapi persalinan di wilayah kerja
Puskesmas Wirobrajan Yogyakarta (Ningrum, Sari Wahyu, 2003) .

6


Dokumen yang terkait

Tingkat Stres Pada Ibu Primigravida dan Multigravida Menjelang Proses Persalinan

6 60 93

Tingkat Kecemasan Ibu Primigravida dan Multigravida Menjelang Persalinan di Klinik Hj. Hamidah Nasution

4 74 47

HUBUNGAN KEJADIAN EMESIS GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRIMESTER I DENGAN TINGKAT KECEMASAN SUAMI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SINGOSARI

7 71 26

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN KESIAPAN MENJELANG PERSALINAN DI DESA GEDANGMAS KECAMATAN RANDUAGUNG KABUPATEN LUMAJANG

1 17 15

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN ANTENATAL CARE DAN TINGKAT KECEMASAN IBU PRIMIGRAVIDA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PATRANG KABUPATEN JEMBER

1 12 110

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL PADA PROSES PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA

0 3 78

HUBUNGAN FREKUENSI PEMERIKSAAN KEHAMILAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WIROBRAJAN YOGYAKARTA

0 5 90

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN PERILAKU PERAWATAN Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Primigravida Dengan Perilaku Perawatan Payudara Pada Saat Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Karangdowo Klaten.

0 2 15

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN PERILAKU PERAWATAN Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Primigravida Dengan Perilaku Perawatan Payudara Pada Saat Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Karangdowo Klaten.

0 1 15

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN AKTIVITAS SEKSUAL PADA IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA DI PUSKESMAS MERGANGSANYOGYAKARTA TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Antara Tingkat Kecemasan Dengan Aktivitas Seksual Pada Ibu Hamil Primigravida di Puskesmas Mergangsang

0 0 12