UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MEDIA TANAH LIAT.

(1)

(Penelitian Tindakan Kelas di TK Al-Muhajirin Jalan Veteran No. 163 Kabupaten Purwakarta Tahun Pelajaran 2013/2014)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Universitas Pendidikan Indonesia Bandung

Oleh :

Iis Siti Nurjanah

NIM. 1007502

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI JURUSAN PEDAGOGIK

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillahirabbilalamin, segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala kemudahan, kelancaran, nikmat serta kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan seluruh rangkaian penelitian dan penulisan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan alam, Nabi Besar Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat serta pengikut ajarannya yang selalu istiqomah dalam jiwa dan raga hingga akhir jaman.

Penelitian ini mengangkat permasalahan yaitu masih rendahnya kemampuan motorik halus anak Kelompok A TK Al-Muhajirin Kabupaten Purwakarta. Anak-anak pada umumnya masih memiliki kemampuan motorik halus yang masih rendah terutama pada kegiatan pramenulis seperti cara memegang pensil yang belum benar, membuat garis yang belum rapi, menjiplak bentuk yang belum rapi, kesulitan membuat bentuk-bentuk tulisan dan mewarnai yang masih terlihat belum rapi dan keluar garis. Untuk itu perlu ada upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu salah satunya menggunakan metode pembelajaran menggunakan media tanah liat.

Tak ada gading yang tak retak. Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan mengingat keterbatasan kemampuan penulis, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif untuk memotivasi dalam berkarya di masa yang akan datang.

Bandung, Juni 2014


(3)

Puji dan syukur yang tak terhingga penulis panjatkan kepada Illahi Robbi yang telah memberikan rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang menjadi tugas akhir di Program Studi PGPAUD Jurusan Pedagogik Fakultas Ilmu Pendidikan UPI. Pada kesempatan ini Penulis secara pribadi ingin menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini kepada :

1. Ibu Dr. Ocih Setiasih, M.Pd, selaku Pembimbing I dan sekaligus Ketua Program Studi PGPAUD Jurusan Pedagogik Fakultas Ilmu Pendidikan, yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan dan masukannya dengan sabar sehingga terselesaikannya skripsi ini.

2. Ibu Dr. Nining Sriningsih, M.Pd, selaku Pembimbing II yang telah banyak membimbing dan memberikan arahan hingga selesainya skripsi ini.

3. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi PGPAUD yang telah mengajar, membimbing dan memberikan ilmunya kepada peneliti selama peneliti menuntut ilmu di perkuliahan S1 Program Studi PGPAUD Jurusan Pedagogik Fakultas Ilmu Pendidikan.

4. Ibu Hj. Olis, S.Pd, selaku Kepala TK Al-Muhajirin yang telah memberikan izin dan dukungannya sehingga penulis dapat melakukan penelitian dengan baik.

5. Rekan-rekan Staf Pengajar di TK Al-Muhajirin Purwakarta yang banyak memberikan bantuan kepada penulis dalam melakukan penelitian.

6. Teman satu bimbingan, untuk kebersamaan dalam suka dan duka dalam proses bimbingan skripsi berlangsung.

7. Rekan-Rekan satu angkatan dengan penulis pada jurusan S1 Program Studi PGPAUD selama menyelesaikan studi di UPI Bandung.

8. Kedua orang tuaku yang telah membesarkan penulis, atas doa dari keduanya akhirnya penulis dapat menyelesaikan pendidikan di UPI Bandung.


(4)

serta doanya kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

10.Semua pihak yang telah memberikan dukungan terhadap penyelesaian studi penelitian ini.

Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang telah diberikan kepada penulis selama penelitian dan penyusunan skripsi. Amin Ya Robbal’alamin.


(5)

Iis Siti Nurjanah, 2014

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MEDIA TANAH LIAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

iv

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK

HALUS ANAK MELALUI MEDIA TANAH LIAT

(Penelitian Tindakan Kelas di TK Al-Muhajirin Jalan Veteran No. 163 Kabupaten Purwakarta Tahun Pelajaran 2013/2014)

Oleh: Iis Siti Nurjanah, NIM. 1007502

ABSTRAK

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah perkembangan kemampuan anak dalam kemampuan motorik khususnya kemampuan motorik halus masih kurang berkembang. Anak-anak pada umumnya masih memiliki kemampuan motorik halus yang masih rendah terutama pada kegiatan pramenulis seperti cara memegang pensil yang belum benar, membuat garis yang belum rapi, menjiplak bentuk yang belum rapi, kesulitan membuat bentuk-bentuk tulisan dan mewarnai yang masih terlihat belum rapi dan keluar garis. Solusi yang diambil untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan melaksanakan pembelajaran menggunakan media tanah liat. Tujuan dari penelitian ini adalah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan media tanah liat untuk meningkatkan kemampuan motorik halus pada anak kelompok A TK Al-Muhajirin Purwakarta. Jenis penelitian yang digunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas, dengan mendeskripsikan temuan-temuan selama penelitian. Subjek penelitian adalah anak kelompok A TK Al-Muhajirin Purwakarta yang berjumlah 17 anak. Hasil penelitian yang diperoleh tentang kemampuan motorik halus anak TK menunjukkan perkembangan yang sangat baik. Hal ini terlihat dari data peningkatan setiap siklus setelah melakukan pembelajaran dengan menggunakan media tanah liat. Peningkatan kemampuan tersebut terlihat dari semakin banyaknya anak yang tahap perkembangannya sudah mencapai BSH (Berkembang Sesuai Harapan) sebanyak 39,22% dan 50,52% yang sudah mencapai tahap Berkembang Sangat Baik (BSB). Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat direkomendasikan bahwa tanah liat dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak TK.


(6)

Iis Siti Nurjanah, 2014

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MEDIA TANAH LIAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masa usia dini merupakan salah satu tahapan yang harus dijalankan seorang individu dalam kehidupannya. Pada periode ini anak masih membutuhkan perhatian yang khusus dari orang tuanya. Anak yang berumur 0-6 tahun termasuk ke dalam anak usia dini. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Jalal yaitu :

Masa anak usia dini merupakan periode kritis dalam perkembangan anak. Hasil kajian neurologi menunjukkan bahwa pada saat lahir otak bayi membawa potensi sekitar 100 milyar yang pada proses berikutnya sel-sel dalam otak tersebut berkembang dengan begitu pesat dengan menghasilkan bertrilyun-trilyun sambungan antar neuron. Supaya mencapai perkembangan optimal sambungan ini harus diperkuat melalui berbagai rangsangan psikososial, karena sambungan yang tidak diperkuat akan mengalami penyusutan dan musnah (Jalal dalam Wahyudin dan Agustin, 2010:2).

Berdasarkan pendapat di atas dapat dikemukakan bahwa anak usia dini merupakan masa yang penting dalam proses perkembangannya sebagai seorang individu, diperlukan suatu upaya yang tepat agar proses perkembangan tersebut dapat berjalan dengan baik. Anak usia dini perlu mendapatkan perhatian dan pendidikan yang tepat sesuai dengan usianya.

Anak usia dini merupakan masa peka bagi anak. Anak mulai sensitif untuk menerima berbagai upaya perkembangan seluruh potensi anak. Masa peka adalah masa terjadinya pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh lingkungan. Masa ini merupakan masa untuk meletakkan dasar pertama dalam mengembangkan kemampuan fisik, kognitif, bahasa, sosial emosional, konsep diri, disiplin, kemandirian, seni, moral, dan nilai-nilai agama. Oleh sebab itu dibutuhkan kondisi dan stimulasi yang sesuai dengan kebutuhan anak agar pertumbuhan dan perkembangan anak tercapai secara optimal (Departemen Pendidikan Nasional, 2004:1).

Teori-teori perkembangan merupakan dasar pendidikan bagi anak usia dini sebab kebanyakan teori pendidikan anak usia dini dikembangkan berdasarkan


(7)

Iis Siti Nurjanah, 2014

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MEDIA TANAH LIAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

teori perkembangan anak. Prinsip-prinsip pendidikan anak usia dini harus menjadi acuan dan landasan dalam melaksanakan dan mengembangkan pola pendidikan bagi anak usia dini.

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 pasal 1 butir 14 menyatakan;

”Pendidikan anak usia dini atau disingkat PAUD adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan dengan memberi rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu upaya dalam rangka mengembangkan potensi dan bakat anak sehingga dapat berkembang secara optimal, sebagaimana dikemukakan Sujiono (2009:7) bahwa :

Pendidikan pada anak usia dini pada dasarnya meliputi seluruh upaya dan tindakan yang dilakukan oleh pendidik dan orang tua dalam proses perawatan, pengasuhan, dan pendidikan pada anak dengan menciptakan aura dan lingkungan dimana anak dapat mengeksplorasi pengalaman yang memberikan kesempatan kepadanya untuk mengetahui dan memahami pengalaman belajar yang diperolehnya dari lingkungan, melalui cara mengamati, meniru dan bereksperimen yang berlangsung secara berulang-ulang dan melibatkan seluruh potensi dan kecerdasan anak. Pendidikan anak usia dini pada dasarnya harus meliputi aspek keilmuan yang menunjang kehidupan anak dan terkait dengan perkembangan anak.

Anak usia dini berada dalam masa keemasan di sepanjang rentang usia perkembangan manusia. Montessori dalam Hainstock (1999:10-11) mengatakan bahwa masa ini merupakan periode sensitif, selama masa inilah anak secara khusus mudah menerima stimulus-stimulus dari lingkungannya. Pada masa ini anak siap melakukan berbagai kegiatan dalam rangka memahami dan menguasai lingkungannya.

Salah satu perkembangan yang dialami oleh anak usia dini adalah kemampuan motorik. Kemampuan motorik terdiri dari motorik halus dan motorik kasar. Hal tersebut sangat penting bagi kelangsungan kehidupan anak di kemudian hari, karena menentukan kemampuan anak dalam beraktivitas dalam kehidupannya.


(8)

Iis Siti Nurjanah, 2014

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MEDIA TANAH LIAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Perkembangan motorik merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam perkembangan anak secara keseluruhan. Perkembangan fisik sangat berkaitan erat dengan perkembangan motorik anak. Perkembangan motorik meliputi motorik kasar dan halus. Perkembangan ini akan berpengaruh pada kemampuan sosial emosi, bahasa dan fisik anak. Dalam pembelajaran di Taman Kanak-Kanak aspek pengembangan yang dikembangkan terdiri dari aspek pembiasaan, kognitif, berbahasa, seni, fisik dan motorik.

Keterampilan motorik halus pada anak usia dini harus distimulasi melalui proses latihan yang rutin, berkelanjutan dan tepat sasaran. Hal ini bisa dibuktikan karena tidak semua anak pandai menggerakkan tangannya, misalnya ada seorang anak yang kesulitan ketika ia akan memegang sebuah bola pingpong, bola tersebut selalu lepas ketika akan diraihnya, tetapi ada anak lainnya dengan begitu mudah memegangnya, untuk itu diperlukan upaya pengembangan terhadap kemampuan motorik anak agar anak dapat melakukan berbagai kegiatan sehari-hari.

Berdasarkan pengamatan dan pengalaman penulis selama mengajar di TK Al-Muhajirin, kemampuan anak dalam kemampuan motorik khususnya kemampuan motorik halus masih kurang berkembang. Hal ini dikarenakan proses pembelajaran masih cenderung konvensional yaitu guru hanya menggunakan buku atau majalah yang sudah disediakan. Anak hanya diberi tugas untuk mengerjakan soal-soal yang ada dalam buku atau majalah. Sedangkan penggunaan media yang lain guru belum optimal dalam menggunakannya dalam pembelajaran.

Anak-anak pada umumnya masih memiliki kemampuan motorik halus yang masih rendah terutama pada kegiatan pramenulis seperti cara memegang pensil yang belum benar, membuat garis yang belum rapi, menjiplak bentuk yang belum rapi, kesulitan membuat bentuk-bentuk tulisan dan mewarnai yang masih terlihat belum rapi dan keluar garis.

Hal ini disebabkan faktor kematangan anak dan latihan yang belum diterapkan secara konsisten seperti pembelajaran yang ada dalam program di sekolah. Menurut pengamatan belum terdapat program pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak secara khusus. Untuk itu masalah


(9)

Iis Siti Nurjanah, 2014

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MEDIA TANAH LIAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ini sebaiknya segera diantisipasi sehingga kekhawatiran anak mengalami kesulitan dalam kemampuan motorik halus dapat diminimalisir. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat dan menarik bagi anak.

Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dijadikan perantara dalam proses interaksi antara penelitian dengan anak dengan tujuan untuk memperjelas proses yang berupa informasi materi pelajaran yang sedang dipelajari.

Hamalik (1994:12) menyatakan bahwa “Media pembelajaran adalah alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi guru dengan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah.” Sudono, (2000:44) agar tujuan pembelajaran tercapai dan terciptanya proses belajar mengajar yang tidak membosankan, guru dapat menggunakan media pembelajaran secara tepat.

Dalam proses pembelajaran kedudukan media pembelajaran merupakan perantara komunikasi antara guru dengan anak. Hal ini sejalan dengan pendapat Sadiman (1986:7) bahwa “Media pendidikan adalah segala sesuatu yang dapat dipakai untuk menyampaikan pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan sehingga terjadi proses pembelajaran.”

Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan adalah media tanah liat. Tanah liat mudah dijumpai di kabupaten Purwakarta yang dikenal dengan kota keramik. Lokasi pusat kerajinan keramik yang berbahan baku tanah liat berada di kecamatan Plered. Selain alasan mudah didapat, penggunaan tanah liat dalam penelitian ini adalah dengan adanya anjuran dari Bupati Purwakarta bahwa di sekolah hendaknya dikembangkan kebudayaan lokal sesuai dengan potensi daerah Purwakarta. Di samping itu, tanah liat tidak menggunakan pewarna yang dapat membahayakan anak dalam penggunaannya.

Berdasarkan uraian di atas, maka upaya meningkatkan kemampuan motorik halus pada anak usia usia dini merupakan hal yang penting. Hal ini mendorong peneliti untuk mengadakan penelitian dengan judul “Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Media Tanah Liat”


(10)

Iis Siti Nurjanah, 2014

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MEDIA TANAH LIAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus adalah menggunakan media tanah liat. Dengan menggunakan media tanah liat diharapkan dapat meningkatkan kemampuan motorik anak khususnya motorik halus.

Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui media Tanah Liat” dengan rincian rumusan masalahnya sebagai berikut:

1. Bagaimana kondisi obyektif kemampuan motorik halus pada anak kelompok A TK Al-Muhajirin ?

2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media tanah liat di TK Al-Muhajirin untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak ? 3. Bagaimana peningkatan kemampuan motorik halus anak kelompok A TK

Al-Muhajirin setelah menggunakan media tanah liat ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam kajian ini adalah ingin mengetahui peningkatan pemahaman anak dalam mengenai konsep motorik halus. Secara rinci tujuan dimaksud adalah sebagai berikut :

1. Untuk mendeskripsikan data tentang kondisi obyektif kemampuan motorik halus pada anak kelompok A TK Al-Muhajirin.

2. Untuk mendeskripsikan data tentang proses pembelajaran dengan menggunakan media tanah liat di TK Al-Muhajirin dalam rangka meningkatkan kemampuan motorik halus anak.

3. Untuk mendeskripsikan data tentang peningkatan kemampuan motorik halus setelah dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan media tanah liat di TK Al-Muhajirin.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian yang dilakukan ini adalah sebagai berikut:


(11)

Iis Siti Nurjanah, 2014

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MEDIA TANAH LIAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Bagi penulis, penelitian ini dapat memberikan pengalaman dan wawasan tentang penggunaan media Tanah liat bagi Anak Usia Dini, khususnya dalam upaya meningkatkan kemampuan motorik halus.

2. Bagi sekolah, dapat menjadikan bahan pertimbangan bagi lembaga khususnya di TK Al-Muhajirin dalam mengembangkan metode serta media pembelajaran dalam rangka meningkatkan kemampuan motorik halus anak.

3. Selanjutnya hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan kajian penelitian lebih lanjut dalam melakukan penelitian yang lebih luas dan mendalam mengenai pembelajaran menggunakan media tanah liat pada Anak Usia Dini dengan menggunakan metode yang lain

E. Asumsi Penelitian

Adapun asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kemampuan motorik halus merupakan salah satu kemampuan yang harus dikembangkan pada anak sejak usia dini.

2. Kemampuan motorik halus pada anak usia dini dapat dikembangkan secara optimal melalui pemberian stimulasi yang tepat.

3. Media tanah liat dapat digunakan dalam pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak usia dini.

F. Sistematika Penulisan Skripsi

Dalam laporan penelitian ini penyusun berusaha untuk memaparkan hal-hal yang telah tersusun dari data yang ada dan disusun sedemikian rupa sehingga nantinya akan dengan mudah dipahami. Laporan penelitian yang akan dibuat dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.


(12)

Iis Siti Nurjanah, 2014

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MEDIA TANAH LIAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB II Landasan Teoretis

Bab ini membahas kajian-kajian pustaka mengenai konsep Pendidikan Anak Usia Dini, Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini, Konsep Media Pembelajaran, dan konsep tanah liat. BAB III Penelitian

Bab ini membahas tentang metode penelitian yang digunakan untuk melakukan penelitian, yakni metode penelitian tindakan kelas. Pada bab ini terdiri dari sub judul Lokasi dan Subjek Penelitian, Desain Penelitian, Metode Penelitian, Definisi Operasional, Instrumen Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, dan Teknik Analisis Data BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini membahas mengenai pembahasan dan penjabaran tentang pertanyaan-pertanyaan di rumusan masalah yang didapatkan dari penelitian yang telah dilakukan penulis selama berada di lokasi Penelitian

BAB V Kesimpulan Dan Rekomendasi

Bab ini membahas tentang kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan penulis dan rekomendasi bagi pihak-pihak terkait


(13)

Iis Siti Nurjanah, 2014

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MEDIA TANAH LIAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

34 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subyek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di TK Al-Muhajirin yang terletak di Jln. Veteran No. 163 Kecamatan Purwakarta, Kabupaten Purwakarta. Adapun subyek yang menjadi fokus penelitian ini adalah anak Kelompok A dengan usia 4-5 tahun TK Al-Muhajirin tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah 17 orang.

Alasan dilakukan penelitian di TK Al-Muhajirin dikarenakan penggunaan media pembelajaran berupa tanah liat belum pernah dilaksanakan. Oleh karena itu, peneliti bekerja sama dengan guru TK Al-Muhajirin menerapkan penggunaan media tanah liat untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak.

B. Desain Penelitian

Mc Niff (dalam Uno dkk, 2011:40) memandang penelitian tindakan dalam setting kelas sebagai bentuk penelitian reflektif, partisipatif, dan kolaboratif antara guru sebagai pelaku utama dengan peneliti luar sebagai mitra kerjasama dalam proses perubahan dan peningkatan suasana kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian dalam bidang sosial, yang menggunakan refleksi diri sebagai metode utama, dilakukan oleh orang yang terlibat di dalamnya. Secara visual, tahapan penelitian yang akan dilakukan dapat dilihat pada gambar berikut.

Penelitian tindakan kelas adalah penelitian praktis yang dimaksudkan untuk memperbaiki pembelajaran di kelas dengan melaksanakan tindakan tepat sesuai dengan kebutuhan untuk mencari jawaban permasalahan, yang diangkat dari kegiatan sehari-hari. Secara skematis model pengembangan penelitian tindakan kelas ini penulis gambarkan sebagai berikut :


(14)

Iis Siti Nurjanah, 2014

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MEDIA TANAH LIAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1 Model Penelitian Tindakan Kelas dari Kemmis dan Taggart (Muslihuddin, 2010:69)

Tahap-tahap di atas membentuk siklus sehingga dapat dilanjutkan pada siklus berikutnya dengan keempat tahap PTK tersebut secara berdaur ulang, berdasarkan hasil refleksi pada siklus sebelumnya, sampai suatu permasalahan dianggap teratasi. Jumlah siklus dalam suatu penelitian tindakan bergantung pada apakah masalah yang dihadapi telah terpecahkan, mungkin diperlukan tiga siklus atau lebih.

Tindakan yang dilakukan dalam penelitian tindakan kelas ini terbagi dalam empat tahapan, yaitu: tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi dan tahap refleksi (Iskandar, 2006:22). Secara operasional, keempat tahapan tersebut dijelaskan sebagai berikut.

1. Tahap Perencanaan

Perencanaan

Refleksi

Tindakan/Observasi

Revisi Perencanaan

Refleksi

Tindakan/Observasi

Refleksi

Tindakan/Observasi


(15)

Iis Siti Nurjanah, 2014

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MEDIA TANAH LIAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tahap ini meliputi perencanaan persiapan tindakan dan pelaksanaan.Pada tahap perencanaan juga dilakukan identifikasi masalah yang terdapat di TK Al-Muhajirin, terkait keterampilan motorik halus anak, untuk merumuskan pemecahan masalah tersebut.

Adapun tahap-tahap perencanaan yang dilakukan adalah :

a. Membuat Rencana Kegiatan Harian (RKH) sesuai dengan tema.

b. Mempersiapkan media atau sumber belajar yang akan digunakan dalam pembelajaran, dalam hal ini adalah media Tanah liat.

c. Menyiapkan setting kelas dan pedoman lembar observasi yang akan dipergunakan.

2. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan adalah cara melaksanakan semua yang telah direncanakan. Pelaksanaan meliputi melaksanakan pembelajaran berupa kegiatan bermain untuk meningkatkan keterampilan motorik halus.

Tindakan dapat dilaksanakan secara terus menerus, mulai dari siklus satu sampai siklus berikutnya, hingga dapat menghasilkan perubahan yang diinginkan. Hal ini dilakukan untuk melihat sejauh mana keberhasilan dan hambatan yang dialami selama proses pembelajaran berlangsung.

3. Observasi

Peneliti melakukan observasi selama proses pembelajaran berlangsung. Kegiatan observasi dilakukan bersama dengan pelaksanaan tindakan, dengan terlebih dahulu merencanakan bagaimana dan alat apa yang akan digunakan untuk mengumpulkan data dalam observasi tersebut. yang menjadi observer adalah rekan guru yang ada di kelompok A TK Al-Muhajirin Purwakarta. Alat yang digunakan dalam kegiatan ini berupa format observasi. Observer melakukan observasi terhadap kegiatan pembelajaran berupa kegiatan bermain Tanah liat yang dilakukan oleh peneliti.

4. Tahap Refleksi

Refleksi merupakan tahapan untuk memproses data atau masukan yang diperoleh pada saat melakukan observasi. Refleksi dilakukan dengan cara


(16)

Iis Siti Nurjanah, 2014

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MEDIA TANAH LIAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mendiskusikan serta mengevaluasi jalannya pelaksanaan tindakan dan hasil pengamatan atas pelaksanaan tindakan tersebut. Tahap ini dilakukan di akhir setiap siklus.Tujuan dari refleksi adalah memperoleh data yang menunjukkan ada atau tidaknya keharusan untuk melakukan perbaikan atau mengubah perencanaan pada siklus berikutnya.

Dalam penelitian tindakan kelas ini, setiap siklus dikatakan berhasil apabila ada peningkatan keterampilan motorik halus melalui kegiatan menggunakan media tanah liat. Langkah-langkah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Siklus I

a. Perencanaan

1) Merumuskan masalah yang timbul dengan guru;

2) Merencanakan tindakan yang akan dilakukan dengan guru;

3) Merumuskan rancangan kegiatan pembelajaran dengan guru sesuai tema, yaitu meningkatkan keterampilan motorik halus pada anak TK Al-Muhajirin menggunakan media tanah liat.

b. Pelaksanaan

Melakukan observasi berdasarkan pedoman observasi, melakukan pencatatan lapangan dan dokumentasi berupa foto kegiatan.

c. Refleksi

Menganalisis dan merefleksi hasil pembelajaran/tindakan pada siklus I. Data yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan didiskusikan kembali dengan guru, untuk mengetahui kekurangan-kekurangan sehingga bisa diperbaiki pada tindakan di siklus II.

2. Siklus II

a. Perencanaan

1) Merancang kembali kegiataan yang akan dilakukan berdasarkan refleksi terhadap siklus I.


(17)

Iis Siti Nurjanah, 2014

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MEDIA TANAH LIAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Merumuskan rancangan kegiatan pembelajaran dengan guru sesuai tema, yaitu meningkatkan keterampilan motorik halus pada anak TK Al-Muhajirin melalui pembelajaran menggunakan media tanah liat.

b. Pelaksanaan

Melakukan observasi berdasarkan pedoman observasi, melakukan pencatatan lapangan dengan foto kegiatan.

c. Refleksi

Menganalisis dan merefleksi hasil pembelajaran/tindakan pada siklus II. Analisis dilakukan setelah pelaksanaan tindakan, untuk memperoleh gambaran atas pelaksanaan tindakan dan observasi, kemudian dijadikan perencanaan tindakan dalam siklus selanjutnya.

Siklus tersebut akan terus berulang sampai peneliti mencapai hasil pembelajaran yang optimal dengan mengadakan berbagai perbaikan pada setiap siklus.

C. Metode Penelitian

Penelitian ini bersifat melakukan perbaikan pembelajaran. Oleh karena itu, penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang merupakan upaya kolaboratif antara guru dengan anaknya yaitu satuan kerja sama dengan perspektif yang berbeda. Penelitian Tindakan Kelas yakni studi sistematis yang dilakukan dalam upaya memperbaiki praktik-praktik dalam pendidikan dengan melakukan tindakan praktis serta refleksi dari tindakan tersebut (Kasbolah, 1999:14).

Sedangkan pendekatannya digunakan pendekatan kualitatif yakni suatu penelitian yang mendasarkan diri kepada fakta dan analisis perbandingan yang bertujuan untuk mengadakan generalisasi empirik, menetapkan konsep-konsep, membuktikan teori dan mengembangkannya serta pengumpulan data dan analisis datanya berjalan pada waktu yang bersamaan (Nazar, 1999:68).

Penelitian ini bersifat situasional yaitu berkaitan dengan mendiagnosis masalah dengan konteks tertentu. Penelitian Tindakan Kelas ini bersifat self-evaluative yaitu kegiatan modifikasi fraksis yang dilakukan secara kontinyu


(18)

Iis Siti Nurjanah, 2014

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MEDIA TANAH LIAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dievaluasi dalam situasi yang terus berjalan yang tujuan akhirnya ialah untuk peningkatan perbaikan dalam praktik nyatanya

D. Definisi Operasional

Dalam penelitian ini, yang menjadi Definisi Operasional Variabel adalah: 1. Keterampilan motorik halus (fine motor skills) adalah aktivitas-aktivitas

yang memerlukan pemakaian otot-otot kecil pada tangan. Aktivitas ini termasuk memegang benda kecil seperti manik-manik, butiran kalung, memegang sendok, memegang pensil dengan benar, menggunting, melipat kertas, mengikat tali sepatu, mengancing dan menarik ritsleting. Aktivitas tersebut terlihat mudah namun memerlukan latihan dan bimbingan agar anak dapat melakukannya secara baik dan benar

2. Media tanah liat merupakan media pembelajaran yang termasuk ke dalam media visual. Media visual adalah media yang hanya dapat dilihat saja, tidak mengandung unsur suara. Yang termasuk media ini adalah film slide, foto, transparansi, lukisan, gambar dan berbagai bentuk bahan yang dicetak seperti media grafis dan lain sebagainya. Dalam penelitian yang dimaksud media tanah liat untuk anak usia TK adalah media yang berbahan baku berasal dari tanah liat.

E. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, instrumen utamanya adalah peneliti sendiri, namun selanjutnya setelah fokus penelitian menjadi jelas, maka kemungkinan akan dikembangan instrumen penelitian sederhana yang dapat melengkapi data dan membandingkan dengan data yang telah ditemukan melalui observasi dan wawancara. Peneliti akan terjun ke lapangan sendiri, baik pada grand tour question, tahap focused and selection, melakukan pengumpulan data, analisis, dan membuat kesimpulan (Sugiyono, 2010:61).

Kisi-kisi instrumen yang disusun oleh peneliti dikembangkan mengacu pada dua variabel yaitu aspek kemampuan motorik halus anak dan penerapan


(19)

Iis Siti Nurjanah, 2014

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MEDIA TANAH LIAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penggunaan media tanah liat. Instrumen yang dibuat mengacu pada tahap perkembangan belajar motorik halus anak usia dini menurut Fiits dan Postner (Sumantri 2005: 101) yaitu tahap verbal kognitif, asosiatif dan otomatisasi. Tahap verbal kognitif terdiri dari aspek kelenturan, tahap asosiatif terdiri dari aspek kecepatan otot tangan berupa koordinasi kecepatan otot tangan dengan gerakan mata serta tahap otomatisasi yaitu berupa kemampuan untuk membentuk atau mencetak bentuk.

Berikut adalah Tabel 3.1 yang merupakan desain kisi-kisi instrumen penerapan penggunaan tanah liat untuk meningkatkan kemampuan motorik halus pada kelompok A di TK Al Muhajirin.

Tabel 3.1

Kisi-kisi Instrumen Penelitian

No Variabel Dimensi Indikator No. Item 1 Kemampuan

motorik halus

Verbal Kognitif 1) Anak dapat menggerakkan tangan dan jarinya tanpa menggunakan tanak liat

1

Asosiatif 1) Anak dapat meremas tanah liat dengan satu tangan

2) Anak dapt meremas tanah liat dengan dua tangan

3) Anak dapat memilin tanah liat dengan dua tangan berhadapan

4) Anak dapat memilin dengan tangan di atas alas

5) Anak dapat mencetak tanah liat dengan menggunakan alat cetak

6) Anak dapat membentuk tanah liat seperti contoh

2-7

Otomotisasi 1) Anak dapat mencetak tanah liat sesuai keinginan sendiri

2) Anak dapat membentuk tanah liat sesuai dengan keinginan sendiri

8-9

2 Pembelajaran menggunakan Media Tanah Liat

1. Perencanaan Pembelajaran

1. Memetakan bidang kemampuan sesuai dengan kurikulum

2. Membuat Rencana Mingguan dan Harian 3. Merumuskan tujuan pembelajaran

4. Merancang kegiatan untuk mengembangkan kemampuan motorik halus

5. Menetapkan strategi yang digunakan dalam proses belajar mengajar

6. Memilih media yang sesuai dengan kegiatan pembelajaran

7. Menetapkan teknik penilaian untuk


(20)

Iis Siti Nurjanah, 2014

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MEDIA TANAH LIAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengetahui kemampuan anak a. Pendahuluan

b. Kegiatan inti

c. Penutup

1. Melakukan apersepsi mengenai kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan 2. Mengkomunikasikan tema dan kegiatan

yang akan dilakukan anak-anak

3. Menyiapkan anak untuk mengikuti kegiatan pembelajaran

1. Memotivasi anak dengan melihatkan benda-benda yang terbuat dari tanah liat seperti celengan, kendi dan lain-lain

2. Membimbing anak untuk melakukan kegiatan kepada anak yang masih terlihat kurang

3. Melakukan Tanya jawab seputar kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan

1. Memberikan kesempatan kepada anak untuk menunjukkan hasil kepada teman-temannya 2. Memberikan kesempatan pada anak untuk

mengemukakan pendapatnya selama mengikuti kegiatan pembelajaran

8-15

F. Tehnik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan (Sugiyono, 2010:62).

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari:

a. Observasi adalah suatu cara untuk mengadakan penilaian dengan mengadakan pengamatan secara langsung dan sistematis. Data-data yang diperoleh dalam observasi ini dicatat dalam suatu catatan observasi. Muslihuddin (2010:60) menyatakan bahwa “pengamatan adalah kegiatan untuk memotret sejauh mana efek tindakan telah mencapai sasaran.”

Berdasarkan kisi-kisi instrumen yang telah disusun kemudian digunakan sebagai bahan untuk melakukan observasi kepada anak. Adapun format observasi yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2

Pedoman Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak Kelompok A TK Al Muhajirin


(21)

Iis Siti Nurjanah, 2014

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MEDIA TANAH LIAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tgl Observasi : ………

No Pertanyaan

Penilaian BB MB BSH BSB 1 Anak dapat menggerakkan tangan dan jarinya tanpa

menggunakan tanah liat

2 Anak dapat meremas tanah liat dengan satu tangan

3 Anak dapt meremas tanah liat dengan dua tangan

4 Anak dapat memilin tanah liat dengan dua tangan berhadapan

5 Anak dapat memilin dengan tangan di atas alas

6 Anak dapat mencetak tanah liat dengan menggunakan alat cetak

7 Anak dapat membentuk tanah liat seperti contoh

8 Anak dapat mencetak tanah liat sesuai keinginan sendiri

9 Anak dapat membentuk tanah liat sesuai dengan keinginan sendiri

Tabel 3.3

Pedoman Observasi Kegiatan Guru Dalam Pelaksanaan Proses Pembelajaran Menggunakan Media Tanah Liat di Kelompok A TK Al-Muhajirin

Dimensi Kategori Kegiatan Pengamatan Komentar Ya Tidak

Perencanaan Kegiatan

1. Memetakan bidang kemampuan sesuai dengan kurikulum

2. Membuat Rencana Mingguan dan Harian

3. Merumuskan tujuan pembelajaran 4. Merancang kegiatan untuk

mengembangkan kemampuan motorik halus

5. Menetapkan strategi yang digunakan dalam proses belajar mengajar 6. Memilih media yang sesuai dengan

kegiatan pembelajaran

7. Menetapkan teknik penilaian untuk mengetahui kemampuan anak Kegiatan

Pembelajaran

Kegiatan Awal

1. Melakukan apersepsi mengenai kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan

2. Mengkomunikasikan tema dan kegiatan yang akan dilakukan anak-anak


(22)

Iis Siti Nurjanah, 2014

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MEDIA TANAH LIAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dimensi Kategori Kegiatan Pengamatan Komentar Ya Tidak

kegiatan pembelajaran Kegiatan Inti

1. Memotivasi anak dengan melihatkan benda-benda yang terbuat dari tanah liat seperti celengan, kendi dan lain-lain

2. Membimbing anak untuk melakukan kegiatan kepada anak yang masih terlihat kurang

3. Melakukan Tanya jawab seputar kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan

Kegiatan Penutup

1. Memberikan kesempatan kepada anak untuk menunjukkan hasil kepada teman-temannya

2. Memberikan kesempatan pada anak untuk mengemukakan pendapatnya selama mengikuti kegiatan

pembelajaran

b. Dokumentasi, yang diperoleh dari sekolah berupa catatan-catatan guru kelas, seperti buku perkembangan siswa, catatan anekdot dan buku raport. Peneliti mempelajari arsip-arsip sekolah tentang deskripsi perkembangan motorik anak khususnya kemampuan motorik halus, terutama data-data yang berkenaan dengan sampel penelitian.

Tabel 3.4

Pedoman Observasi Dokumentasi

No Jenis Dokumen Keterangan Deskripsi

Ada Tidak Ada 1. Kurikulum

2. Program Tahunan 3. Program Semester

4. Rencana Kegiatan Mingguan (RKM) 5. Rencana Kegiatan Harian (RKH) 6. Buku Laporan Perkembangan Anak


(23)

Iis Siti Nurjanah, 2014

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MEDIA TANAH LIAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif. Data yang diperoleh dari hasil observasi, catatan lapangan, dan dokumentasi dianalisis ke dalam bentuk deskiptif. Tahapan analisis data pada penelitian ini terdiri dari tiga tahap sesuai dengan pendapat Wardhani dan Wihardit (2008:2.31), yaitu:

1. Reduksi Data

Pada tahap ini data diseleksi, difokuskan dan diorganisasikan sesuai dengan tujuan hipotesis penelitian. Reduksi data dimulai dari pembuatan rangkuman dari setiap data dengan tujuan agar mudah dipahami. Keseluruhan rangkuman data yang berupa hasil observasi, wawancara dan lapangan mengenai upaya meningkatkan kemampuan motorik halus pada anak kelompok A melalui pembelajaran menggunakan media tanah liat dikelompokkan berdasarkan kategori permasalahan yang diteliti.

2. Mendeskripsikan Data

Data yang sudah terorganisasikan dideskripsikan menjadi bermakna mendeskripsikan data dapat dilakukan dalam bentuk narasi, grafik, maupun tabel. Pada penelitian penerapan menggunakan media tanah liat ini data yang telah direduksi disajikan dalam bentuk deskripsi yang menyeluruh pada setiap aspek penelitian kemampuan motorik halus anak.

3. Mempersiapkan Kesimpulan

Tahap terakhir ini merupakan penyimpulan dalam bentuk pernyataan atau formula singkat berdasarkan paparan atau deskripsi yang telah dibuat. Data yang telah terkumpul dari penerapan pembelajaran menggunakan media tanah liat diinterpretasikan berdasarkan teori pembelajaran untuk anak usia dini khususnya dalam meningkatkan kemampuan motorik halus yang disesuaikan dengan hasil temuan di lapangan.

Data utama yang dianalisis adalah hasil observasi aktivitas yang dilaksanakan anak selama kegiatan pembelajaran di kelas. Hasil observasi setiap butir aspek yang diamati selama dua siklus dihitung menggunakan tabel frekuensi.


(24)

Iis Siti Nurjanah, 2014

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MEDIA TANAH LIAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Distribusi Frekuensi

No Kategori Interval Tally Frekuensi Persentase 1 Belum Berkembang

2 Mulai Berkembang 3 Berkembang Sesuai

Harapan

4 Berkembang Sangat Baik Sumber: Sugiono (2009:30)

Keterangan : a. Mencari interval

1) Jumlah indikator x nilai tertinggi 9 x 4 = 36

2) Hasil perkalian – jumlah indikator 36 – 9 = 27

3) Hasil pengurangan – jumlah kategori 27 : 6 = 4

Sehingga ditemukan jumlah interval adalah 4 yang akan ditetapkan pada kategori Berkembang sangat baik, berkembang sesuai harapan, Mulai berkembang, dan Belum berkembang adalah sebagai berikut :

Berkembang Sangat Baik = 31 – 36 Berkembang Sesuai Harapan = 27 – 30 Mulai Berkembang = 23 – 26 Belum Berkembang = 19 - 22 b. Mengisi Tally dan Frekuensi

Mengisi kolom tally dan frekuensi berdasarkan hasil skor anak setelah melakukan pembelajaran menggunakan media tanah liat.

c. Mencari Persentase


(25)

Iis Siti Nurjanah, 2014

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MEDIA TANAH LIAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

P = F x 100% n

Keterangan : P : Persentase F : Frekuensi


(26)

Iis Siti Nurjanah, 2014

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MEDIA TANAH LIAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

85 BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Pada bab ini dipaparkan beberapa kesimpulan yang berkaitan dengan peningkatan kemampuan motorik halus anak usia dini melalui penggunaan media tanah liat serta rekomendasi untuk peneliti selanjutnya.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang penggunaan media tanah liat untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak usia dini yang dilaksanakan pada anak kelompok A di TK Al-Muhajirin Purwakarta dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Kemampuan motorik halus pada anak kelompok A di TK Al-Muhajirin sebelum distimulasi menggunakan media tanah liat masih rendah terutama pada kegiatan pramenulis seperti cara memegang pensil yang belum benar, membuat garis yang belum rapi, menjiplak bentuk yang belum rapi, kesulitan membuat bentuk-bentuk tulisan dan mewarnai yang masih terlihat belum rapi dan keluar garis.

2. Penggunaan media tanah liat untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak kelompok A di TK Al-Muhajirin dilaksanakan dalam dua siklus. Terdapat peningkatan dalam penggunaan media tanah liat dari siklus I sampai siklus II, dimana peran guru menjadi lebih optimal dalam penguasaan materi, penyediaan media, pengorganisasian anak, memotivasi anak dan mengevaluasi anak. Keterlibatan dan antusiasme anak dalam menggunakan media tanah liat mengalami peningkatan, dimana anak menjadi lebih senang dan tertarik dalam membuat suatu benda yang berasal dari tanah liat.

3. Kemampuan motorik halus anak kelompok A di TK Al-Muhajirin setelah penggunaan media tanah liat mengalami peningkatan. Hal ini dapat terlihat


(27)

Iis Siti Nurjanah, 2014

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MEDIA TANAH LIAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dari hasil pencapaian indikator kemampuan setiap anak yang semakin baik pada setiap siklusnya.

B. Rekomendasi

Adapun rekomendasi yang dapat peneliti sampaikan berkaitan dengan meningkatkan kemampuan motorik halus anak usia dini melalui penggunaan media tanah liat adalah sebagai berikut :

1. Bagi Kepala Sekolah

Kepala Sekolah hendaknya dapat menyediakan sarana dan prasarana pembelajaran untuk mendukung pelaksanaan proses pembelajaran sesuai kebutuhan dan karakteristik anak usia dini sehingga anak merasa nyaman, aman dan senang berada dan belajar di lingkungan sekolah.

2. Bagi Guru

Guru TK hendaknya dapat memilih dan menggunakan media pembelajaran yang tepat, agar anak tidak merasa bosan dan jenuh dengan media pembelajaran yang monoton serta harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak. Kemampuan motorik halus dapat distimulasi dengan penggunaan media tanah liat, dimana tujuannya agar anak merasa tertarik dan ikut aktif terlibat dalam kegiatan pembelajaran tersebut.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menggunakan media yang lain dalam pembelajaran di taman kanak-kanak untuk mengembangkan aspek-aspek perkembangan lain seperti aspek-aspek bahasa, kognitif, dan sosial emosional.


(28)

Iis Siti Nurjanah, 2014

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MEDIA TANAH LIAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

87

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, A. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Asyhar, R. (2011). Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Press.

Zaman,Badru, dkk. (2008). Media dan Sumber Belajar Taman Kanak-Kanak.

Jakarta: Universitas Terbuka

Daryanto. (2011). Media Pembelajaran. Bandung: Satu Nusa

Departemen Pendidikan Nasional. (2004). Kurikulum TK dan RA. Jakarta: Direktorat Pembinaan TK dan SD

Iskandar, S. 2006. Penelitian Tindakan Kelas, Rancangan Alternatif Penelitian Bagi Guru Sekolah Dasar, Metodik Didaktik : Jurnal Pendidikan Ke-SD-an, Vol. 1 No 1 Edisi tahun 2006

Jamaris, M. (2006). Perkembangan Dan Pengembangan Anak Usia Taman Kanak-kanak. Jakarta: Grasindo.

Kasbolah, K. (1999). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Depdikbud.

Muslihuddin. (2010). Kiat Sukses Melakukan Penelitian Tindakan Kelas & Sekolah. Bandung: Rizqi Press.

Nuraida, N. (2012). Meningkatkan keterampilan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi di TK Islam Terpadu At-Taqwa. Skripsi Program Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini pada FIP UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Ronaeni, R. (2013). Meningkatkan Kemampuan Kreativitas Anak Taman Kanak-kanak Melalui Pemanfaatan Media Tanah Lempung. Skripsi Program Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini pada FIP UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Rusmalia. (2009). Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Permainan Raba Rasa (Tactile Play) Pada Anak TK Azzahra Kampung Garung Majalaya Bandung. Skripsi Program Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini pada FIP UPI Bandung: Tidak diterbitkan


(29)

Iis Siti Nurjanah, 2014

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MEDIA TANAH LIAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Samsudin. (2007). Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta : Kencana Prenada Media

Saputra dan Rudyanto. (2005). Pembelajaran Kooperatif Untuk Meningkatkan Keterampilan Anak TK. Jakarta: Depdiknas

Santrock, John W. (2007). Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sumanto. (2005). Pengembangan Kreativitas Seni Rupa Anak TK, Jakarta: Direktur Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi

Sumantri. (2005). Model Pengembangan Keterampilan Motorik Anak Usia Dini. Jakarta:Depdiknas

Sujiono, Y. (2009). Konsep Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Indeks.

Sujiono, Y. dan Sujiono, B. (2010). Bermain Kreatif Berbasis Kecerdasan Jamak. Jakarta: Indeks.

Suyanto, S. (2005). Dasar-dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Aksara Baru

Wahyudin, U. dan Agustin, M. (2011). Penilaian Perkembangan Anak Usia Dini. Bandung: Refika Aditama

Wardhani, dkk. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka..

Yusuf, S. (2005). Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung: Remaja Rosdakarya


(1)

Iis Siti Nurjanah, 2014

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MEDIA TANAH LIAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Distribusi Frekuensi

No Kategori Interval Tally Frekuensi Persentase 1 Belum Berkembang

2 Mulai Berkembang 3 Berkembang Sesuai

Harapan

4 Berkembang Sangat Baik Sumber: Sugiono (2009:30)

Keterangan : a. Mencari interval

1) Jumlah indikator x nilai tertinggi 9 x 4 = 36

2) Hasil perkalian – jumlah indikator 36 – 9 = 27

3) Hasil pengurangan – jumlah kategori 27 : 6 = 4

Sehingga ditemukan jumlah interval adalah 4 yang akan ditetapkan pada kategori Berkembang sangat baik, berkembang sesuai harapan, Mulai berkembang, dan Belum berkembang adalah sebagai berikut :

Berkembang Sangat Baik = 31 – 36 Berkembang Sesuai Harapan = 27 – 30 Mulai Berkembang = 23 – 26 Belum Berkembang = 19 - 22 b. Mengisi Tally dan Frekuensi

Mengisi kolom tally dan frekuensi berdasarkan hasil skor anak setelah melakukan pembelajaran menggunakan media tanah liat.

c. Mencari Persentase


(2)

46

P = F x 100% n

Keterangan : P : Persentase F : Frekuensi


(3)

Iis Siti Nurjanah, 2014

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MEDIA TANAH LIAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

85

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Pada bab ini dipaparkan beberapa kesimpulan yang berkaitan dengan peningkatan kemampuan motorik halus anak usia dini melalui penggunaan media tanah liat serta rekomendasi untuk peneliti selanjutnya.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang penggunaan media tanah liat untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak usia dini yang dilaksanakan pada anak kelompok A di TK Al-Muhajirin Purwakarta dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Kemampuan motorik halus pada anak kelompok A di TK Al-Muhajirin sebelum distimulasi menggunakan media tanah liat masih rendah terutama pada kegiatan pramenulis seperti cara memegang pensil yang belum benar, membuat garis yang belum rapi, menjiplak bentuk yang belum rapi, kesulitan membuat bentuk-bentuk tulisan dan mewarnai yang masih terlihat belum rapi dan keluar garis.

2. Penggunaan media tanah liat untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak kelompok A di TK Al-Muhajirin dilaksanakan dalam dua siklus. Terdapat peningkatan dalam penggunaan media tanah liat dari siklus I sampai siklus II, dimana peran guru menjadi lebih optimal dalam penguasaan materi, penyediaan media, pengorganisasian anak, memotivasi anak dan mengevaluasi anak. Keterlibatan dan antusiasme anak dalam menggunakan media tanah liat mengalami peningkatan, dimana anak menjadi lebih senang dan tertarik dalam membuat suatu benda yang berasal dari tanah liat.

3. Kemampuan motorik halus anak kelompok A di TK Al-Muhajirin setelah penggunaan media tanah liat mengalami peningkatan. Hal ini dapat terlihat


(4)

86

dari hasil pencapaian indikator kemampuan setiap anak yang semakin baik pada setiap siklusnya.

B. Rekomendasi

Adapun rekomendasi yang dapat peneliti sampaikan berkaitan dengan meningkatkan kemampuan motorik halus anak usia dini melalui penggunaan media tanah liat adalah sebagai berikut :

1. Bagi Kepala Sekolah

Kepala Sekolah hendaknya dapat menyediakan sarana dan prasarana pembelajaran untuk mendukung pelaksanaan proses pembelajaran sesuai kebutuhan dan karakteristik anak usia dini sehingga anak merasa nyaman, aman dan senang berada dan belajar di lingkungan sekolah.

2. Bagi Guru

Guru TK hendaknya dapat memilih dan menggunakan media pembelajaran yang tepat, agar anak tidak merasa bosan dan jenuh dengan media pembelajaran yang monoton serta harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak. Kemampuan motorik halus dapat distimulasi dengan penggunaan media tanah liat, dimana tujuannya agar anak merasa tertarik dan ikut aktif terlibat dalam kegiatan pembelajaran tersebut.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menggunakan media yang lain dalam pembelajaran di taman kanak-kanak untuk mengembangkan aspek-aspek perkembangan lain seperti aspek-aspek bahasa, kognitif, dan sosial emosional.


(5)

Iis Siti Nurjanah, 2014

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MEDIA TANAH LIAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

87

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, A. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Asyhar, R. (2011). Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Press.

Zaman,Badru, dkk. (2008). Media dan Sumber Belajar Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Universitas Terbuka

Daryanto. (2011). Media Pembelajaran. Bandung: Satu Nusa

Departemen Pendidikan Nasional. (2004). Kurikulum TK dan RA. Jakarta: Direktorat Pembinaan TK dan SD

Iskandar, S. 2006. Penelitian Tindakan Kelas, Rancangan Alternatif Penelitian Bagi Guru Sekolah Dasar, Metodik Didaktik : Jurnal Pendidikan Ke-SD-an, Vol. 1 No 1 Edisi tahun 2006

Jamaris, M. (2006). Perkembangan Dan Pengembangan Anak Usia Taman Kanak-kanak. Jakarta: Grasindo.

Kasbolah, K. (1999). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Depdikbud.

Muslihuddin. (2010). Kiat Sukses Melakukan Penelitian Tindakan Kelas & Sekolah. Bandung: Rizqi Press.

Nuraida, N. (2012). Meningkatkan keterampilan Motorik Halus Melalui

Metode Demonstrasi di TK Islam Terpadu At-Taqwa. Skripsi Program

Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini pada FIP UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Ronaeni, R. (2013). Meningkatkan Kemampuan Kreativitas Anak Taman Kanak-kanak Melalui Pemanfaatan Media Tanah Lempung. Skripsi Program Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini pada FIP UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Rusmalia. (2009). Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Permainan Raba Rasa (Tactile Play) Pada Anak TK Azzahra

Kampung Garung Majalaya Bandung. Skripsi Program Pendidikan

Guru Pendidikan Anak Usia Dini pada FIP UPI Bandung: Tidak diterbitkan


(6)

88

Samsudin. (2007). Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta : Kencana Prenada Media

Saputra dan Rudyanto. (2005). Pembelajaran Kooperatif Untuk Meningkatkan Keterampilan Anak TK. Jakarta: Depdiknas

Santrock, John W. (2007). Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sumanto. (2005). Pengembangan Kreativitas Seni Rupa Anak TK, Jakarta: Direktur Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi

Sumantri. (2005). Model Pengembangan Keterampilan Motorik Anak Usia Dini. Jakarta:Depdiknas

Sujiono, Y. (2009). Konsep Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Indeks.

Sujiono, Y. dan Sujiono, B. (2010). Bermain Kreatif Berbasis Kecerdasan Jamak. Jakarta: Indeks.

Suyanto, S. (2005). Dasar-dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Aksara Baru

Wahyudin, U. dan Agustin, M. (2011). Penilaian Perkembangan Anak Usia Dini. Bandung: Refika Aditama

Wardhani, dkk. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka..

Yusuf, S. (2005). Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung: Remaja Rosdakarya


Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI METODE KOLASE PADA ANAK DIDIK UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI METODE KOLASE PADA ANAK DIDIK KELOMPOK B TK PERTIWI GOTPUTUK KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN BLORA.

0 3 14

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DALAM KEGIATAN Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Metode Pemberian Tugas Dalam Kegiatan Meronce Dengan Media Bahan Alam Di Kelompok B TK Pertiwi 2 Plumbo

0 1 13

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DALAM KEGIATAN MERONCE Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Metode Pemberian Tugas Dalam Kegiatan Meronce Dengan Media Bahan Alam Di Kelompok B TK Pertiwi

0 1 11

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI MEDIA BUBUR KERTAS PADA ANAK Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Melalui Media Bubur Kertas Pada Anak Kelompok B TK Pertiwi Beku.

1 1 16

PENDAHULUAN Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Melalui Media Bubur Kertas Pada Anak Kelompok B TK Pertiwi Beku.

0 1 6

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI MEDIA BUBUR KERTAS PADA ANAK Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Melalui Media Bubur Kertas Pada Anak Kelompok B TK Pertiwi Beku.

0 2 15

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN TANAH LIAT PADA ANAK KELOMPOK B DI TK Mengembangkan Kemampuan Motorik Halus Melalui Permainan Tanah Liat Pada Anak Kelompok B Di TK Dharma Wanita Mangunrejo I Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan

0 1 16

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MEDIA TANAH LIAT : Penelitian Tindakan Kelas di TK Al-Muhajirin Jalan Veteran No. 163 Kabupaten Purwakarta Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 2 33

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK TAMAN KANAK-KANAK MELALUI BERMAIN TANAH LIAT.

0 2 33

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK PADA ANAK Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Permainan Balok Pada Anak Kelompok B TK ABA VII Bareng Klaten Tahun Ajaran 2012 / 2013.

0 2 14