PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN AKHLAK Penerapan Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Akhlak (Studi Kasus Di Man 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013).

(1)

PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN AKHLAK

(Studi Kasus Di MAN 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013)

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan untuk Memenuhi sebagian dari Tugas Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pedidikan Islam (S.Pd.I) Program Studi Pendidikan Agama Islam

Disusun Oleh :

KHANAFI G000080033

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013


(2)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS AGAMA ISLAM

Jl. A. Yani. Tromol Pos I. Pabelan Kartasura Telp (0271) 717417, 719483 Fax 715448 Surakarta 57102 http:/www.ums.ac.id. Email: ums@ums.ac.id

Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah

Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir: Pembimbing I : Drs. Ari Anshori, M. Ag

Pembimbing II : Dr. Syamsul Hidayat, M. Ag

Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan ringkasan skripsi (Tugas Akhir) dari mahasiswa:

Nama : Khanafi NIM : G 000 080 033

Program Studi : Pendidikan Agma Islam (Tarbiyah)

Judul Skripsi : PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN AKHLAK (Studi Kasus di MAN 2

Surakarta)

Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan. Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.

Surakarta, 13 Juli 2013 Pembimbing I Pembimbing II


(3)

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Bismillahirrahmanirrohim

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:

Nama : Khanafi

NIM : G 000 080 033

Fakultas/Jurusan : Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)

Jenis : Skripsi

Judul : Penerapan Pendidikan Karakter Dalam Pembajaran Akhlah (Studi Kasus di MAN 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013)

Dengan ini menyatakan bahwasaya menyetujui untuk:

1. Memberikan hak bebas royalty kepada Perpustakaan UMS atas penulisan karya ilmiah saya demi pengembangan ilmu pengetahuan.

2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan/mengalih formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya, serta menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis kepada Perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta.

3. Bersedia dan menjami nuntuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan pihak Perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat digunakan sebagaimana semestinya.

Surakarta, 13 juli 2013 Yang menyatakan


(4)

ABSTRAK

Penerapan Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Akhlak (Studi Kasus di MAN 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013)

Pendidikan karakter merupakan sebuah proses pembelajaran yang panjang yang harus dilakuka sejak anak usia dini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi sekolah dalam menerapkan pendidikan karakter mengingat selama ini belum adanya kesinambungan antara nilai-nilai karakter yang diajarkan disekolah belum berjalan secara efektif dan efisien.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana penerapan pendidikan karakter dalam pembelajaran akhlak di MAN 2 Surakarta. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan pembelajaran pendidikan karakter serta mendeskripsi penerapan pendidikan karakter dalam pembelajaran akhlak. Jenis penelitian ini adalah field research yang bertempat di MAN 2 Surakarta. Metode penentuan subjek dalam penelitian ini menggunakan pengumpulan data. Sedangkan data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi yang kemudian di analisis dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif pada umumnya meliputi: pengumpulan data, analisas data, interprestasi data, pengamatan, serta di akhiri dengan kesimpulan yang di dasarkan pada penganalisisan data tersebut.

Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: penerapan pendidikan karakter di MAN 2 Surakarta mencakup kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi serta siswa dapat bersikap dan berperilaku yang sopan, disiplin dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas dan siswa dapat mempraktekannya dalam kehidupan dalam sehari-hari baik di lingkungan keluarga maupun di lingkungan masyarakat. Sedangkan penerapan pendidikan karakter dalam pembelajaran dilakukan pada setiap mata pelajaran yang dilaksanakan di dalam kelas dan di luar kelas. Dan penerapan pendidikan karakter dalam pembelajaran biasanya di lakukan oleh setiap guru dalam proses belajar mengajar yang disesuaikan dengan Silabus, RPP dan bahan ajarnya. Sedangkan di MAN 2 Surakarta para guru belum sepenuhnya menerapkan pendidikan karakter, hanya beberapa guru yang telah menerapkannya di dalam silabus dan RPP. Adapun hambatan-hambatan yang muncul adalah 1) peran keluarga dan lingkungan teman bermain yang kurang kondusif; 2) perkembangannya IPTEK yang membawa siswa ke nilai liberal; 3) Latar belakang pendidikan siswa yang berbeda sehingga sulit untuk penerapan pendidikan karakter pada siswa pada waktu KMB; 4) Minimnya contoh konkrit yang baik dari lingkungan sekolah dan masyarakat.


(5)

PENDAHULUAN

Krisis multi dimensi yang dialami bangsa Indonesia saat ini telah memberi dampak yang besar dalam berbagai tatanan kehidupan bangsa. Banyak yang mengatakan bahwa masalah terbesar yang dihadapi bangsa Indonesia adalah terletak pada aspek moral. Terbukti dengan banyaknya berita tentang tawuran antar pelajar, kasus-kasus narkoba yang dilakukan pelajar, beberapa pelajar berada di "terali besi" karena menganiaya gurunya sendiri, anak yang tidak lagi memiliki sopan santun pada orang tua dan anak yang berani membunuh orang tuanya sendiri. Apabila ini tidak diperhatikan dan dicarikan solusinya secara cepat dan tepat, maka tampaknya bangsa Indonesia tidak akan bisa bangkit.

Perlu disadari bahwa tujuan pendidikan adalah memperbaiki moral, lebih tegasnya yaitu memperbaiki akhlak/karakter peserta didik.

Adapun pendidikan karakter di Indonesia diterapkan sejak awal tahun 2010, tepatnya pada tanggal 14 Januari 2010, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Nasional mencanangkan program “Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa” sebagai gerakan nasional. Setelah dicanangkan program ini, beberapa Direktorat Jenderal dengan Direktorat-direktorat yang ada segera menindak lanjuti dengan menyusun rambu-rambu penerapan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. LANDASAN TEORI

Penerapan adalah proses, cara, perbuatan menerapkan. Sehingga penerapan dapat diartikan sebagai


(6)

cara untuk melaksanakan suatu kegiatan yang mencapai tujuan yang ditentukan (KBBI, 2005: 1180)

Makna penerapan adalah cara untuk melaksanakan suatu kegiatan yang mencapai tujuan yang ditentukan di lingkungan sekolahan, keluarga dan masyarakat yang lebih mengarah pada penguasa perilaku oleh para peserta didik dalam kehidupan sehari-hari

Pendidikan karakter adalah sebuah usaha mendidik anak-anak agar dapat mengambil keputusan dengan bijak dan mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang positif pada lingkungannya (Ratna Megawangi, 2007: 49) pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh,

terpadu, dan seimbang sesuai dengan kompetensi lulusan.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) karena didasarkan pada data- data yang terkumpul dari lapangan secara langsung di MAN 2 Surakarta. Bentuk pendekatan penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif.

Dalam penelitian ini sumber data primer yang dimaksud adalah hasil dari wawancara dengan guru mata pelajaran akhlak (Amini Aslamah, S. Ag) dan wakasek kurikulum (Imam Paimin, S.Pd). Serta hasil dari observasi guru mengajar di kelas yaitu guru mata pelajaran akhlak Sedangkan sumber data sekunder yang dimaksud dalam penelitian ini adalah dokumen sekolah tentang penerapan pendidikan karakter.

Metode pengumpulan data: (1) studi dokumen, studi dokumen ini digunakan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum MAN 2 Surakarta, struktur organisasi, sarana dan prasarana, guru dan tenaga kependidikan, keadaan siswa dan penerapan pendidikan karakter dalam


(7)

mata pelajaran akhlak, (2) observasi, penulis menggunakan metode observasi melalui pengamatan, mendengarkan, dan mencatat langsung terhadap pelaksanaan pendidikan karakter dan (3) wawancara, dimaksudkan untuk mendapatkan informasi tentang penerapan pendidikan karakter di MAN 2 Surakarta.

Metode analisis data dalam penelitian deskriptif kualitatif terdiri dari lima kegiatan yaitu: pengumpulan data, analisas data, interprestasi data, pengamatan, serta di akhiri dengan kesimpulan yang di dasarkan pada penganalisisan data tersebut.

HASIL PENELITIAN

A. Penerapan Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Akhlak Di MAN 2 Surakarta

Penerapan pendidikan karakter dalam pembelajaran biasanya dilakukan oleh satiap guru dalam proses belajar mengajar, baik dari bahan materi maupun metode mengajarnya yang disesuaikan dengan bahan ajar yang akan

diajarkan. Sedangkan di MAN 2 Surakarta setiap guru harus menerapkan pendidikan karakter di dalam silabus dan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) (Wawancara dengan Wakasek Kurikulum MAN 2 Surakarta, kamis, 28 Maret 2013).

Dalam proses belajar mengajar, setiap guru harus bisa menanamkan karakter kepada siswa melalui proses pembelajaran di dalam kelas, adapun tahap penerapannya adalah sebagai berikut:

1. Penerapan pendidikan karakter perencanaan pembelajaran

Penerapan dalam hal ini mengacu pada cara yang dipakai untuk menerapkan pendidikan karakter dalam perencanaan pembelajaran, sedangkan di MAN surakarta perencaan tersebut meliputi silabus


(8)

dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

proses pembelajaran menurut peraturan mendiknas no 41 tahun 2007 tentang standar proses meliputi silabus dan RPP yang memuat identitas mata pelajaran, standar kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD), identitas pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar ,alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan proses pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan sumber belajar. Di samping itu, MAN 2 Surakarta juga menciptakan lulusan yang berakhlak mulia sesuai dengan misi pendidikan karakter. Begitupun halnya dengan Standar Kompetensi Mata Pelajaran, konsisten dengan misi pendidikan karakter.

. Dari persepktif di atas dapat didinifisikan bahwa Silbus dan RPP,

Sistem rencana pembelajaran sebagai berikut:

a. Silabus

Silabus sebagai acuan perkembangan RPP memuat identitas mata pelajaran atau tema pembelajaran,berdasarkan standara kompetensi, esensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran,indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar yang ditunjukan untuk memfasilitasi peserta didik menguasai SK dan KD.

Mengembangkan karakter perlu ada adaptasi pada tiga komponen silabus berikut:

1. Penambahan dalam kegiatan proses pembelajaran yang dapat mengembangkan karakter.

2. Penambahan indikator pencapaian yang terkait dengan pencapaian peserta didik dalam hal karakter.


(9)

3. penambahan atau modifikasi teknik penilaian yang sekaligus dapat mengembangkan karakter. (Wawancara dengan guru mata pelajaran akhlak di MAN 2 Surakarta, kamis, 28 Maret 2013). b. RPP (Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran)

RPP disusun berdasarkan silabus yang telah dikembangkan RPP secara umum menurut Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD), tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, sumber pembelajaran dan penilaian. pada perkembangan karakter di dalam RPP perlu adaptasi antara lain: 1. Penambahan dalam kegiatan proses

pembelajaran yang dapat mengembangkan karakter.

2. Penambahan dalam kegiatan poses pembelajaran yang dapat mengembangkan karakter.

3. penambahan atau modifikasi teknik penilaian yang sekaligus dapat mengembangkan karakter. (Wawancara dengan guru mata pelajaran akhlak di MAN 2 Surakarta, kamis, 28 Maret 2013). c. Bahan Ajar Pendidikan Karakter

Dalam setiap pembelajaran yang terpenting adalah bahan ajar. Begitu pula dengan pembelajaran Pendidikan karakter, bahan ajar merupakan hal yang penting dalam pembelajaran di kelas. Tanpa bahan ajar maka tidak akan bermakna sebuah pembelajaran. Bahan ajar di MAN 2 Surakarta yang berada di bawah naungan Menteri Agama, maka bahan ajarnya mengacu pada bahan ajar dari Menteri Agama yaitu buku tentang Aqidah dan Akhlak yang terbitkan langsung dari menteri agama. Sedangkan materi penunjang bagi para guru bisa mengambil dari


(10)

sumber-sumber yang lain seperti Lks, Al-Qur’an dan Hadits, dan buku-buku yang berkaitan dengan akhlak/karakter tetapi tetap tidak boleh keluar dari konsep bahan ajar yang telah ditetapkan oleh Menteri Agama. (wawancara dengan guru Mata Pelajaran Akhlaq pada hari kamis, 28 Mei 2012).

2. Penerapan Pendidikana Karakter Dalam Pelaksanaan Pembelajaran

Penerapan dalam hal ini mengacu pada pelaksanaan pembelajaran merupakan penerapan dari RPP, dan pelaksanaannya di dalam kelas, Penerapan Pendidikan Karakter sepenuhnya diserahkan kepada guru mata pelajaran yang bersangkutan karena setiap mata pelajaran akan berbeda penerapannya yang disesuaikan dengan bahan ajar yang akan diajarkan (wawancara dengan

wakasek kurikulum, pada hari kamis, 28 Maret 2013).

Pelaksanaan pendidikan karakter dalam kegiatan belajar mengajar di dalam kelas hampir sama dengan kegiatan pembelajaran biasanya, namun lebih ditekankan pada penanaman karakter pada siswa. Dalam setiap pembelajaran pastinya ada tahap-tahap atau langkah-langkah pembelajaran. sebagai berikut:

Kegiatan Awal

Kegiatan pendahuluan ini dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, antara lain: (1) Guru mengucapkan salam menanamkan karakter religious, (2) Guru mengawali pembelajaran dengan basmalah menanamkan karakter

religious, (3) Melaksanakan apersepsi atau penilaian kemampuan awal.


(11)

Kegiatan Inti

Dalam kegiatan inti ini guru memberikan langkah sebagai berikut: (1) Guru mereview materi sebelumnya, (2) Guru memberikan muqodimah tentang materi yang akan disampaikan sesuai dengan bahan aja dan dapat mengaplikasikan di dalam kehidupan keseharian siswa menanamkan karakter religious, (3) Dalam pembelajaran, guru memanggil siswa sesuai dengan nomor urutnya yang dibuat acak kemudian disuruh untuk membaca materi yang ada dibuku pegangan, menanamkan karakter percaya diri,

intelectualitas, respect/ perhatian dan

rasa hormat, (4) Kemudian guru mengelompokkan menjadi tiga kelompok pembelajaran,

Penutup

Kegiatan penutup ini antara lain: (1) Melaksanakan penilaian akhir

dan mengkaji hasil penilaian, (2) Melaksanakan kegiatan tindak lanjut dengan alternatif kegiatan diantaranya: memberikan tugas atau latihan-latihan, menugaskan mempelajari materi pelajaran tertentu, dan memberikan motivasi/bimbingan belajar, (3) Mengakhiri proses pembelajaran dengan menjelaskan atau memberi tahu materi pokok yang akan dibahas pada pelajaran berikutnya

(Observasi pembelajaran di kelas pada hari kamis, 28 Maret 2013). 3. Penerapan Pendidikan Karakter

Dalam Evaluasi Pembelajaran Kegiatan evaluasi dilakukan setiap saat, supervisi meliputi kegiatan pembelajaran yang dilakukan setiap satu semester sekali dan evaluasi dari proses belajar mengajar dan bahan ajar dari masing-masing guru mata pelajaran


(12)

dilakukan minimal satu semester sekali atau bisa setiap pada pertemuan pembelajaran apabila dibutuhkan evaluasi.

Dari hasil pengamatan dan dokumentasi yang diperoleh, penilaian pembelajaran siswa mengacu pada penilaian acuan patokan dengan menggunakan berbagai cara penilaian baik tes lisa maupun tes tertulis dan praktik. Penilaian tes dapat di lihat pada pelaksanaan ulangan harian, mid semester dan ulangan semester.

Penilaian proses belajar adalah upaya memberi nilai terhadap kegiatan belajar mengajar dilakukan oleh siswa dan guru dalam mencapai tujuan pengajaran sedangkkan penilaian hasil yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu. Dalam hal ini penerapan mengacu pada cara yang dicapai untuk dipakai untuk

menerapkan pendidikan karakter dalam evaluasi pembelajaran akhlak. evaluasi untuk pendidikan karakter memiliki makna suatu proses untuk menilai kepemilikan suatu karakter oleh anak yang dilakukan secara terencana, sistematis, sistemik, dan terarah pada tujuan yang jelas.

B.Hambatan-hambatan yang dihadapi ketika pelaksanaan pendidikan karakter dalam pembelajaran Akhlak sebagai berikut:

a. Peran keluarga dan lingkungan teman bermain yang kurang kondusif.

b. Perkembangan IPTEK yang membawa siswa ke nilai Leberal c. Latar belakang pendidikan siswa

yang berbeda sehingga sulit untuk penerapan karakter pada siswa pada waktu KBM.


(13)

d. Minimnya contoh konkrit yang baik dari lingkungan masyarakat

(wawancara dengan guru mata pelajaran Akhlak MAN 2 Surakarta, pada hari sabtu, 30 Maret 2013). SIMPULAN

1. Perencanaan Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Akhlak di Madrasah Aliyah Negeri 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013, di dalam merencanakan pendidikan karakter dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan membuat Silabus dan RPP, bahan ajar, tujuan pembelajaran, dan metode pembelajaran untuk dijadikan ukuran dalam proses pembelajaran bagi para guru dan kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan tujuan pendidikan di MAN 2 Surakarta. 2. Pelaksanaan Pendidikan Karakter

Dalam Pembelajaran Akhlak di Madrasah Aliyah Negeri 2 Surakarta

Tahun Pelajaran 2012/2013, bahwa pelaksanaan pendidikan karakter sangat dibutuhkan dalam pembelajaran untuk mengetahui perilaku dan potensi peserta didik. Pembelajaran akhlak dilaksanakan untuk membantu siswa membentuk karakter yang baik dan jiwa yang baik. Akhlak merupakan mata pelajaran yang didalamnya mengandung banyak arti tentang pembentukan karakter. Dalam pelaksanaan pendidikan karakter yang meliputi: kegiatan awal, kegiatan inti, dan penutup yang diterapkan dalam pembelajaran. 3. Evaluasi pendidikan karakter dalam

pembelajaran akhlak di Madrasah Aliyah Negeri 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013 bahwa evaluasinya ini dilakukan untuk mengetahui sikap dan perilaku peserta didik dalam mengikuti proses


(14)

pembelajaran di kelas. Evaluasi juga dilakukan untuk mengetahui keberhasilan para guru, dalam menerapkan karakter pada peserta didik, melalui kegiatan proses pembelajaran di dalam kelas, serta untuk mengetahui peserta didik, dalam memahami materi yang sudah diajarkan dan berapa besar kesadarannya tentang tanggung jawab dalam mengemban tugas sebagai siswa. Evaluasi dilakukan tidak hanya melihat dari nilai akademiknya saja namun juga dilihat dari selama proses pembelajaranya berlangsung. Evaluasi ini meliputi: Ulangan harian, mid semester, dan semester

SARAN

1. Kepada kepala sekolah di MAN 2 Surakarta agar lebih meningkatkan kerjasama yang positif agar

program-program sekolah dapat berjalan dengan baik.

2. Kepada karyawan MAN 2 Surakarta menjaga prasaranan dan saranan serta menjaga lingkungan sekolah yang kondusif agar semua siswa dapat memanfaatkan prasaran dan saranan pembelajaran dengan baik. 3. Guru diharapkan lebih meningkatkan

pemahaman materi pelajaran dan aktif dalam mengikuti penataran, dan pelatihan yang terkait dengan pendidikan karakter. Sehingga guru lebih kreatif lagi dalam menerapakan metode mengajar sehingga pembentukan karakte pada peserta didik lebih tertanamkan.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Masjid dan Dian Andayani, 2012. Pendidikan Karakter Perspektif Islam. Bandung: PT.


(15)

Amini, Ahmad, Agar tak Salah

Mendidik, Jakarta: al-Huda, Cet. I,

2006

Anas Sudijono. 2006. Pengantar Statistic Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Asmani, Jamal Ma’mur. 2011.

Panduan Internalisasi Pendidikan

Karakter di Sekolah. Jogjakarta:

Diva Press

Azwar, Saifuddin, 2010. Metode

Penelitian. Yogyakarta: Pustaka

pelajar. Marzuki. 2002.

Metodologi Riset. Yogyakarta:

BPFE-UII.

Bambang Q-anees dan Adang Hambali. 2009. Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur’an.

Bandung: Sembiosa.

Dedy Mulyasana,2011. Pendidikan

bermutu dan berdaya saing.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Depdiknas. 2007. Kamus Umum

Bahasa Indonesia (Edisi III, Cetakan kelima). Jakarta: Balai

Pustaka.

Elfindi, Lilik Hendrajaya, 2012.

Pendidikan karakter. Jakarta: Baduose Media.

Hadi, Sutrisno. 2000. Statistik, jilid

2. Yogyakarta: Andi Offset.

Heri Gunawan. 2012. Konsep dan Implementasi Pendidikan Karakter. Bandung: Alfabeta Kesuma, Dharma, Chepi Triatna dan

Johar Permana. 2011. Pendidikan

Karakter Kajian Teori dan Praktik di Sekolah. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Mardalis. 2006. Metode Penelitihan

Suatu Pendekatan Proposal.

Jakarta: Bumi Askara.

Marzuki, Drs, NM, 2002. Metodologi Penelitian Riset. Yogyakarta: BPFE-UII.

Moleong, Lexy J. 2004. Metodologi

Penelitian Kualitatif (edisi revisi).

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Muchlas Samani, Hariyanto. 2011. Konsep dan Modela Pendirdikan

Karakter. Bandung: PT. Remaja


(16)

Mulyasa. 2011. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Narwati, Sri. 2011. Pendidikan

Karakter Pengintagrasian 18 Nilai Pembentuk Karakter Dalam Mata Pelajaran. Jogjakarta: Group Relasi Inti Media

Ratna Megawangi. 2007. Semua

Berakar Pada Karakter. Jakarta:

Lembaga Penerbit FE-UI.

Rohinah M. Noor, 2012.

Mengembangkan karakter anak secara efektif di sekolah dan di rumah. Yogyakarta: PT. Pustaka

Madani, Anggota IKAPI.

Mahasri Shobahiya dan Imron Rosyadi. 2008. Studi Islam I. Surakarta: LPID.

Subaiti, Musa. 1995. Keluarga Muhammad SAW. Jakarta: PT

Lentera Basritama.

Sugiyono. 2007. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung:

Alfabeta

. 2009.Memahami Penelitian Kualitataif. Bandung: Alfabeta

Syamsul Yusuf dan junlika. 2002.

Teori Kepribadian. Bandung: Rosdakarya.

Yunahar Ilyas. 2002. Kuliah Akhlak. Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan Pengalaman Islam (LPPI).

(www.mendiknas-

penerapanpendidikan-karakter.com) (di akses pada tanggal 26-Juli-2011: Pukul 13:30)


(1)

Kegiatan Inti

Dalam kegiatan inti ini guru

memberikan langkah sebagai berikut:

(1) Guru mereview materi

sebelumnya, (2) Guru memberikan

muqodimah tentang materi yang

akan disampaikan sesuai dengan

bahan aja dan dapat mengaplikasikan

di dalam kehidupan keseharian siswa

menanamkan karakter religious, (3)

Dalam pembelajaran, guru

memanggil siswa sesuai dengan

nomor urutnya yang dibuat acak

kemudian disuruh untuk membaca

materi yang ada dibuku pegangan,

menanamkan karakter percaya diri,

intelectualitas, respect/ perhatian dan rasa hormat, (4) Kemudian guru

mengelompokkan menjadi tiga

kelompok pembelajaran,

Penutup

Kegiatan penutup ini antara lain:

(1) Melaksanakan penilaian akhir

dan mengkaji hasil penilaian, (2)

Melaksanakan kegiatan tindak lanjut

dengan alternatif kegiatan

diantaranya: memberikan tugas atau

latihan-latihan, menugaskan

mempelajari materi pelajaran

tertentu, dan memberikan

motivasi/bimbingan belajar, (3)

Mengakhiri proses pembelajaran

dengan menjelaskan atau memberi

tahu materi pokok yang akan dibahas

pada pelajaran berikutnya

(Observasi pembelajaran di kelas

pada hari kamis, 28 Maret 2013).

3. Penerapan Pendidikan Karakter

Dalam Evaluasi Pembelajaran

Kegiatan evaluasi dilakukan

setiap saat, supervisi meliputi

kegiatan pembelajaran yang

dilakukan setiap satu semester sekali

dan evaluasi dari proses belajar

mengajar dan bahan ajar dari


(2)

dilakukan minimal satu semester

sekali atau bisa setiap pada

pertemuan pembelajaran apabila

dibutuhkan evaluasi.

Dari hasil pengamatan dan

dokumentasi yang diperoleh,

penilaian pembelajaran siswa

mengacu pada penilaian acuan

patokan dengan menggunakan

berbagai cara penilaian baik tes lisa

maupun tes tertulis dan praktik.

Penilaian tes dapat di lihat pada

pelaksanaan ulangan harian, mid

semester dan ulangan semester.

Penilaian proses belajar adalah

upaya memberi nilai terhadap

kegiatan belajar mengajar dilakukan

oleh siswa dan guru dalam mencapai

tujuan pengajaran sedangkkan

penilaian hasil yang dicapai siswa

dengan kriteria tertentu. Dalam hal

ini penerapan mengacu pada cara

yang dicapai untuk dipakai untuk

menerapkan pendidikan karakter

dalam evaluasi pembelajaran akhlak.

evaluasi untuk pendidikan karakter

memiliki makna suatu proses untuk

menilai kepemilikan suatu karakter

oleh anak yang dilakukan secara

terencana, sistematis, sistemik, dan

terarah pada tujuan yang jelas.

B.Hambatan-hambatan yang

dihadapi ketika pelaksanaan

pendidikan karakter dalam

pembelajaran Akhlak sebagai

berikut:

a. Peran keluarga dan lingkungan

teman bermain yang kurang

kondusif.

b. Perkembangan IPTEK yang

membawa siswa ke nilai Leberal

c. Latar belakang pendidikan siswa

yang berbeda sehingga sulit untuk

penerapan karakter pada siswa pada


(3)

d. Minimnya contoh konkrit yang baik

dari lingkungan masyarakat

(wawancara dengan guru mata

pelajaran Akhlak MAN 2 Surakarta,

pada hari sabtu, 30 Maret 2013).

SIMPULAN

1. Perencanaan Pendidikan Karakter

Dalam Pembelajaran Akhlak di

Madrasah Aliyah Negeri 2 Surakarta

Tahun Pelajaran 2012/2013, di dalam

merencanakan pendidikan karakter

dalam pembelajaran dapat dilakukan

dengan membuat Silabus dan RPP,

bahan ajar, tujuan pembelajaran, dan

metode pembelajaran untuk

dijadikan ukuran dalam proses

pembelajaran bagi para guru dan

kegiatan pembelajaran dapat berjalan

dengan lancar sesuai dengan tujuan

pendidikan di MAN 2 Surakarta.

2. Pelaksanaan Pendidikan Karakter

Dalam Pembelajaran Akhlak di

Madrasah Aliyah Negeri 2 Surakarta

Tahun Pelajaran 2012/2013, bahwa

pelaksanaan pendidikan karakter

sangat dibutuhkan dalam

pembelajaran untuk mengetahui

perilaku dan potensi peserta didik.

Pembelajaran akhlak dilaksanakan

untuk membantu siswa membentuk

karakter yang baik dan jiwa yang

baik. Akhlak merupakan mata

pelajaran yang didalamnya

mengandung banyak arti tentang

pembentukan karakter. Dalam

pelaksanaan pendidikan karakter

yang meliputi: kegiatan awal,

kegiatan inti, dan penutup yang

diterapkan dalam pembelajaran.

3. Evaluasi pendidikan karakter dalam

pembelajaran akhlak di Madrasah

Aliyah Negeri 2 Surakarta Tahun

Pelajaran 2012/2013 bahwa

evaluasinya ini dilakukan untuk

mengetahui sikap dan perilaku


(4)

pembelajaran di kelas. Evaluasi juga

dilakukan untuk mengetahui

keberhasilan para guru, dalam

menerapkan karakter pada peserta

didik, melalui kegiatan proses

pembelajaran di dalam kelas, serta

untuk mengetahui peserta didik,

dalam memahami materi yang sudah

diajarkan dan berapa besar

kesadarannya tentang tanggung

jawab dalam mengemban tugas

sebagai siswa. Evaluasi dilakukan

tidak hanya melihat dari nilai

akademiknya saja namun juga dilihat

dari selama proses pembelajaranya

berlangsung. Evaluasi ini meliputi:

Ulangan harian, mid semester, dan

semester

SARAN

1. Kepada kepala sekolah di MAN 2

Surakarta agar lebih meningkatkan

kerjasama yang positif agar

program-program sekolah dapat berjalan

dengan baik.

2. Kepada karyawan MAN 2 Surakarta

menjaga prasaranan dan saranan

serta menjaga lingkungan sekolah

yang kondusif agar semua siswa

dapat memanfaatkan prasaran dan

saranan pembelajaran dengan baik.

3. Guru diharapkan lebih meningkatkan

pemahaman materi pelajaran dan

aktif dalam mengikuti penataran, dan

pelatihan yang terkait dengan

pendidikan karakter. Sehingga guru

lebih kreatif lagi dalam menerapakan

metode mengajar sehingga

pembentukan karakte pada peserta

didik lebih tertanamkan.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Masjid dan Dian Andayani, 2012. Pendidikan Karakter Perspektif Islam. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya


(5)

Amini, Ahmad, Agar tak Salah Mendidik, Jakarta: al-Huda, Cet. I, 2006

Anas Sudijono. 2006. Pengantar Statistic Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Asmani, Jamal Ma’mur. 2011. Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah. Jogjakarta: Diva Press

Azwar, Saifuddin, 2010. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka pelajar. Marzuki. 2002. Metodologi Riset. Yogyakarta: BPFE-UII.

Bambang Q-anees dan Adang Hambali. 2009. Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur’an. Bandung: Sembiosa.

Dedy Mulyasana,2011. Pendidikan

bermutu dan berdaya saing. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Depdiknas. 2007. Kamus Umum Bahasa Indonesia (Edisi III, Cetakan kelima). Jakarta: Balai Pustaka.

Elfindi, Lilik Hendrajaya, 2012. Pendidikan karakter. Jakarta: Baduose Media.

Hadi, Sutrisno. 2000. Statistik, jilid 2. Yogyakarta: Andi Offset. Heri Gunawan. 2012. Konsep dan

Implementasi Pendidikan Karakter. Bandung: Alfabeta

Kesuma, Dharma, Chepi Triatna dan Johar Permana. 2011. Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik di Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mardalis. 2006. Metode Penelitihan

Suatu Pendekatan Proposal.

Jakarta: Bumi Askara.

Marzuki, Drs, NM, 2002. Metodologi Penelitian Riset. Yogyakarta: BPFE-UII.

Moleong, Lexy J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif (edisi revisi). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Muchlas Samani, Hariyanto. 2011. Konsep dan Modela Pendirdikan Karakter. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya


(6)

Mulyasa. 2011. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Narwati, Sri. 2011. Pendidikan Karakter Pengintagrasian 18 Nilai Pembentuk Karakter Dalam Mata Pelajaran. Jogjakarta: Group Relasi Inti Media

Ratna Megawangi. 2007. Semua Berakar Pada Karakter. Jakarta: Lembaga Penerbit FE-UI.

Rohinah M. Noor, 2012. Mengembangkan karakter anak secara efektif di sekolah dan di rumah. Yogyakarta: PT. Pustaka Madani, Anggota IKAPI.

Mahasri Shobahiya dan Imron Rosyadi. 2008. Studi Islam I. Surakarta: LPID.

Subaiti, Musa. 1995. Keluarga Muhammad SAW. Jakarta: PT Lentera Basritama.

Sugiyono. 2007. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta

. 2009.Memahami Penelitian Kualitataif. Bandung: Alfabeta

Syamsul Yusuf dan junlika. 2002. Teori Kepribadian. Bandung: Rosdakarya.

Yunahar Ilyas. 2002. Kuliah Akhlak. Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan Pengalaman Islam (LPPI).

(www.mendiknas-

penerapanpendidikan-karakter.com) (di akses pada tanggal 26-Juli-2011: Pukul 13:30)