PROFIL KONDISI FISIK ATLET KARATE PENGCAB KKI TOBA SAMOSIR TAHUN 2012.
PROPIL KONDISI FISIK ATLET KARATE PENGCAB
KKI TOBA SAMOSIR 2012
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian
Syarat-Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Sains
OLEH:
VICTOR V PARGAULAN PARDOSI
NIM. 072266310050
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
(2)
(3)
(4)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya, sehingga dapat terselesaikan walaupun dalam wujud yang sangat sederhana. Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari, bahwa keberadaan skripsi ini dalam penyelesaiannya sangat banyak mendapat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Selanjutnya penulis sadar bahwa selaku manusia biasa tak luput dari kesalahan. “Tidak ada gading yang tak retak, kalau tidak retak bukanlah gading. Tidak ada manusia yang tidak punya kesalahan, kalau tidak punya kesalahan
bukanlah manusia” oleh karena itu, penulis menyampaikan mohon maaf yang sebesar-besarnya dan terimakasih yang tak terhingga kepada Yang Terhormat :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar , MSi selaku Rektor Universitas Negeri Medan
2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes selaku Dekan FIK UNIMED
3. Bapak Drs. Suharjo, M.Pd selaku Pembantu Dekan I FIK UNIMED, Bapak Drs. Mesnan , M.Kes AIFO selaku Pembantu Dekan II FIK UNIMED dan Bapak Dr. Budi Valianto, M.Pd selaku Pembantu Dekan III FIK UNIMED
4. Bapak Drs. Benny Subadiman, M.Kes AIFO selaku Ketua Jurusan IKOR FIK UNIMED dan Ibu Dra. Rosmaini Hasibuan, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan
5. Bapak Fajar Apollo Sinaga, M.Si, Apt selaku Dosen Pembimbing Skripsi dan sekaligus Dosen Penasehat Akademik yang telah banyak meluangkan waktu memberikan bimbingan dan arahan yang sangat berharga dalam penulisan skripsi ini
6. Seluruh pengurus KKI Pengcab Toba Samosir yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian
7. Seluruh Civitas Akademik FIK UNIMED yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini
(5)
8. Ayahanda K. Pardosi dan Ibunda A. br Pane serta seluruh keluarga tercinta yang selalu mendoakan dan memberikan perhatian, kasih sayang, nasehat, semangat dan dorongan untuk menyelesaikan skripsi ini
9. Para sahabat saya Lamhot.N, Daniel. F.S, Bobby.S, Febrison, Gur-gur.P, Onesius.S, Candro.N, Jepri.S, dan IKOR 07 yang tidak bisa saya sebutkan namanya satu persatu dan sahabat saya yang sering dikantin yang telah banyak membantu penyelesaian skripsi ini
10. Abangda Dedi Siagian S.Si, S.Pd yang meluangkan waktunya bagi saya dalam penyelesaian skripsi ini, dan yang special buat Herli Napitupulu yang memberikan semangat dan dorongan dalam penyelesaian skripsi ini
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan RahmatNya atas kebaikan dan kemurahan hati Bapak/Ibu, Saudara/I sekalian.
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi dunia pendidikan olahraga serta bagi siapa saja yang membacanya.
Medan, Januari 2013
Penulis
Viktor VP Pardosi 072266310050
(6)
i ABSTRAK
Viktor VP Pardosi. Profil Kondisi Fisik Atlet Karate Pengcab KKI Toba Samosir
Tahun 2012 (Pembimbing: FAJAR APOLLO SINAGA). Skripsi Medan: Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2013.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Profil Kondisi Fisik Atlet Karate Pengcab KKI Toba Samosir Tahun 2012. Populasi yang digunakan penelitian ini adalah seluruh atlet KKI Toba Samosir yang berjumlah 12 orang. Sedangkan yang menjadi sampel penelitian ini adalah seluruh populasi sebanyak 12 orang. Untuk mengetahui kondisi fisik metode yang di gunakan adalah tes dan pengukuran.
Adapun pengukuran yang dilakukan meliputi: Kekuatan otot lengan, kekuatan otot tungkai, daya tahan otot perut, daya tahan otot tungkai, kelincahan, kelentukan, daya ledak otot lengan, daya ledak otot tungkai, dan Daya tahan
cardiorespiratory. Data dianalisisis dengan teknik presentase.
Hasil penelitian tentang Profil kondisi fisik atlet karate Pengcab KKI Toba Samosir, dapat disimpulkan bahwa: Kekuatan otot lengan dengan skor 3.00, Kekuatan otot tungkai 3.33, Daya tahan otot perut 4.17, Daya tahan otot tumgkai 7.83, Kelincahan 2.33, Kelentukan 3.17, Daya ledak otot lengan 2,83, Daya ledak otot tungkai 2.50, Daya tahan cardio vascular 3.83. Maka dapat disimpulkan bahwa kondisi fisik atlet karate Pengcab KKI Toba Samosir tahun 2012 berada dalam klasifikasi kurang dengan skor 3.67.
(7)
v
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 4
C. Pembatasan Masalah ... 5
D. Rumusan Masalah ... 5
E. Tujuan Penelitian ... 5
F. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Kajian Teoritis... 7
1. Hakikat Olah Raga Bela Diri Karate ... 7
2. Profil Kondisi Fisik ... 12
B. Kerangka Berpikir ... 21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 23
B. Populasi dan Sampel ... 23
1. Populasi ... 23
2. Sampel... 24
C. Metode Penelitian ... 24
D. Instrumen Penelitian ... 25
(8)
vi
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Penelitian ... . 36 B. Hasil Penelitian ... . 36 C. Pembahasan... . 42
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ... . 45 B. Saran ... . 45
(9)
vii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Populasi Penelitian ... 23
2. Tabel Penilaian... 34
3. Rentang Skor dan Kategori Kemampuan ... 34
4. Data Hasil Pengukuran Kekuatan otot lengan ... 36
5. Data Hasil Pengukuran Kekuatan Otot Tungkai ... 37
6. Data Hasil Pengukuran Daya Tahan Otot Perut ... 38
7. Data Hasil Pengukuran Daya Tahan Otot Tungkai... 38
8. Data Hasil Pengukuran Kelincahan ... 39
9. Data Hasil Pengukuran Kelentukan ... 39
10. Data Hasil Pengukuran Daya Ledak Otot Lengan ... 40
11. Data Hasil Pengukuran Daya Ledak Otot Tungkai ... 41
12. Data Hasil Pengukuran Daya Tahan Cardiorespiratory ... 41
13. Data Hasil Pengukuran Secara Menyeluruh Kondisi Fisik Atlet karate Pengcab KKI Toba Samosir ... 42
(10)
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Berbagai bentuk kuda-kuda dalam olahraga karate ... 10
2. Berbagai bentuk tangkisan dalam olahraga karate ... 10
3. Beberapa bentuk pukulan dalam olahraga karate ... 11
4. Beberapa bentuk tendangan dalam olahraga karate ... 12
5. Tes Kekuatan Otot Lengan ... 25
6. Tes Kekuatan Otot Tungkai ... 26
7. Tes Daya Tahan Otot Perut ... 27
8. Tes Daya Tahan Otot Tungkai ... 28
9. Tes Kelentukan ... 29
10. Tes Kelincahan ... 30
11. Tes Daya Ledak Otot Lengan ... 31
12. Tes Daya Ledak Otot Tungkai ... 33
13. Tes Daya Tahan Cardio Vascular ... 35
14. Diagram Kekuatan Otot Lengan ... 37
15. Diagram Kekuatan Otot Tungkai ... 38
16. Diagram Daya Tahan Otot Perut... 39
17. Diagram Daya Tahan Otot Tungkai ... 40
18. Diagram Kelentukan ... 41
19. Diagram Kelincahan ... 42
20. Diagram Daya Ledak Otot Lengan ... 43
21. Diagram Daya Ledak Otot Tungkai ... 44
(11)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembinaan terhadap prestasi olahraga dengan berbagai cara telah
dilakukan sejak zaman olimpiade modern hingga sekarang. Pembinaan tersebut
tidak hanya terpaku pada satu cabang olahraga saja, akan tetapi mencakup
keseluruhan cabang olahraga yang dipertandingkan. Hal ini membawa dampak
bagi kemajuan dunia olahraga.
Olahraga merupakan salah satu cara untuk menjaga agar kebugaran
jasmani tetap berada dalam kondisi yang baik. Kondisi fisik yang baik berguna
sebagai dasar penting untuk hidup sehat dan bermanfaat. Olahraga sebagai
kegiatan fisik juga merupakan salah satu upaya untuk membina kesehatan yang
bersifat aktif. Dengan berlatih olahraga secara teratur dan sistematis, maka akan
diperoleh suatu fungsi alat-alat tubuh yang dapat bekerja dengan normal dan
teratur seperti kerja paru-paru, jantung dan peredaran darah yang baik.
Dengan berolahraga dapat menciptakan rasa nasionalisme dan
menumbuhkan rasa keimanan, selain itu dengan berolahraga dapat meningkatkan
serta menyehatkan sistem kerja organ-organ tubuh, meningkatkan metabolisme
tubuh sehingga pada akhirnya akan diperoleh jiwa dan raga yang sehat.
Salah satu kegiatan olahraga beladiri yang baik yang membutuhkan kebugaran jasmani dan kondisi fisik yang prima adalah olahraga karate. Karate merupakan seni bela diri yang memungkinkan seseorang mempertahankan diri tanpa senjata. Memang demikian adanya, bahwa karate tidak menggunakan
(12)
2
senjata lain, selain senjata alam yang sudah ada dalam tubuh kita seperti, tangan, lutut, kaki dan lain sebagainya. Teknik dasar dalam karate adalah suatu gerakan
terencana, terarah, terkoordinir dan terkendali yang mempunyai empat aspek sebagai satu kesatuan, yaitu aspek mental spiritual, aspek bela diri, aspek olahraga dan aspek seni budaya. Dengan demikian karate merupakan cabang olahraga yang cukup lengkap untuk dipelajari.
Seperti cabang olahraga bela diri lainnya, karate merupakan cabang
olahraga yang memerlukan kekuatan, kecepatan, keberanian, konsentrasi penuh, kesabaran, ketelitian. Untuk dapat memenuhi ini semua sangat dibutuhkan pengalaman serta latihan yang teratur.
Profil kondisi fisik dapat diartikan sebagai gambaran, potensi atau keadaan kondisi fisik pada diri seseorang, misalnya seorang atlet. Dengan
mengetahui profil kondisi fisik seseorang, maka akan dapat diprediksi kira-kira bagaimana prestasi seseorang itu misalnya dalam belajar atau berolahraga (Harsono, 1988:153).
Kondisi fisik dan penguasaan teknik dasar yang baik dapat memberikan
sumbangan yang cukup besar dalam mencapai kecakapan bermain atau prestasi
karate yang lebih baik. Kondisi fisik yang baik tanpa didukung dengan
penguasaan teknik bermain, taktik yang baik serta mental yang baik, maka
prestasi yang akan dicapai tidak dapat berjalan seimbang. Demikian pula
sebaliknya memiliki kondisi fisik yang jelek tetapi teknik, taktik dan mental yang
baik juga kurang mendukung untuk pencapaian yang maksimal. Seorang
olahragawan yang mempunyai teknik yang baik, tetapi tidak pernah berlatih
(13)
3
dasarnya secara sempurna. Untuk itu perlu pembinaan fisik dan teknik dasar yang
baik, termasuk pada cabang olahraga karate.
Kondisi fisik yang baik merupakan salah satu syarat yang diperlukan bagi
seorang atlet dalam melaksanakan kegiatan latihan maupun dalam melaksanakan
pertandingan. Persiapan kondisi fisik merupakan salah satu unsur yang diperlukan
dalam melakukan latihan dan pertandingan guna mencapai prestasi tertinggi.
Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa cabang olahraga beladiri
Karate merupakan cabang olahraga yang telah cukup berkembang dengan baik di
Indonesia dan pantas dijadikan sebagai model pembinaan olahraga di tanah air.
Untuk itu perlu diperhatikan dengan seksama profil kondisi fisik dan non fisik
seperti faktor motivasi berprestasi bagi setiap atlet Karate yang akan melakukan
pertandingan.
Kabupaten Toba Samosir dimekarkan dan Kabupaten Daerah Tingkat II
Tapanuli Utara setelah menjalani waktu yang cukup lama dan melewati berbagai
proses, pada akhirnya terwujud menjadi kabupaten baru dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 1998 tentang Pembentukan Kabupaten DATI II Toba Samosir
dan Kabupaten DATI II Mandailing Natal di Daerah Tingkat I Sumatera Utara.
Kabupaten baru ini diresmikan pada tanggal 9 Maret 1999 bertempat di
Kantor Gubemur Sumatera Utara Medan oleh Menteri Dalam Negeri Syarwan
Hamid atas nama Presiden Republik Indonesia sekaligus melantik Drs. Sahala
Tampubolon selaku Penjabat Bupati Toba Samosir. Pada saat itu, sebagai
(14)
4
Bidang olahraga di Kabupaten Toba Samosir merupakan salah satu bidang
yang cukup mendapat perhatian, khusus pada cabang olahraga karate ternyata
telah mengalami perkembangan yang cukup baik. Dari daerah ini telah lahir
bibit-bibit atlet karate yang cukup berbakat, seperti Doni Darmawan yang memiliki
segudang prestasi. Doni Darmawan telah mampu mendulang medali emas dan
perak pada tingkat SEA Games. Untuk dapat mencapai prestasi tersebut, seorang
atlet memerlukan tingkat kondisi fisik yang prima, terutama yang sesuai dengan
cabang olahraga yang diikutinya.
Kondisi fisik atlet yang belum pada posisi ideal membuat tim pelatih
dituntut memiliki program yang tepat untuk meningkatkan performa fisik para
atlet, terutama pada saat jelang bertanding. Kepada pelatih diharapkan agar dapat
memperhatikan perbaikan kondisi fisik atlet.
Dari hasil wawancara peneliti dengan pelatih Karate Pengcab Toba
Samosir 2012 mengenai kondisi fisik dan prestasi atlet Karate, masih dijumpai
kendala-kendala berupa masih adanya atlet yang memiliki kondisi fisik di bawah
standar KONI Pusat (SMEP). Masalah-masalah yang sering ditemui adalah atlet
kurang memiliki kekuatan, daya tahan, power, kecepatan dalam melakukan
serangan, serta kurang memiliki fleksibility (kelentukan).
Dengan mencermati masalah tersebut maka penulis tertarik ingin
mengadakan penelitian tentang ”Profil Kondisi Fisik Atlet Karate Pengcab KKI Toba Samosir 2012”.
(15)
5
B. Indentifikasi Masalah
Berdasarkan urian di atas pada latar belakang masalah maka dapat
diidentifikasi beberapa masalah : Apa saja yang termasuk dalam profil kondisi
fisik atlet? Bagaimanakah pengaruh kondisi fisik terhadap prestase seorang atlet
karate? Bagaimana Kondisi Fisik Atlet Karate Pengcab KKI Toba Samosir 2012?
Seberapa besar kontribusi kondisi fisik terhadap prestasi seorang atlet karate?
Bagaimana Profil Kondisi Fisik Atlet Karate Pengcab KKI Toba Samosir 2012?
C. Pembatasan Masalah
Dari beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasi, peneliti membatasi
pada Profil Kondisi Fisik Pada Atlet Karate Pengcab KKI Toba Samosir 2012.
D. Rumusan Masalah
Permasalah yang akan diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut :
Bagaimanakah Profil Kondisi Fisik Atlet Karate Pengcab KKI Toba Samosir 2012?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang diharapkan dengan pelaksanaan penelitian ini adalah untuk
mengetahui Bagaimanakah Profil Kondisi Fisik Atlet Karate Pengcab KKI Toba
Samosir 2012.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :
1. Memberikan informasi tentang profil kondisi fisik atlet karate Pengcab KKI
(16)
6
2. Memprediksi prestasi yang akan diperoleh Atlet Karate Pengcab KKI Toba
Samosir 2012.
3. Penelitian ini berguna untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan
olahraga khususnya mengenai profil kondisi fisik atlet.
4. Untuk menambah pengetahuan penulis dalam melakukan penelitian karya
(17)
36
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Hasil penelitian tentang Profil kondisi fisik atlet karate Pengcab KKI Toba
Samosir, dapat disimpulkan bahwa:
Kekuatan otot lengan dengan skor 3.00, Kekuatan otot tungkai 3.33, Daya
tahan otot perut 4.17, Daya tahan otot tumgkai 7.83, Kelincahan 2.33, Kelentukan
3.17, Daya ledak otot lengan 2,83, Daya ledak otot tungkai 2.50, Daya tahan
cardio vascular 3.83.“ Kondisi fisik atlet karate Pengcab KKI Toba Samosir tahun 2012 berada dalam klasifikasi kurang dengan skor 3,67”.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh dalam
penelitian ini, maka disarankan sebagai berikut :
1. Masukan dan informasi kepada pihak Pengcab KKI Tobasa tentang bagaimana
kondisi fisik atlet karate Pengcab KKI Toba Samosir yang masih perlu
ditingkatkan lagi.
2. Masukan kepada pelatih KKI Tobasa untuk mengevaluasi kondisi fisik dalam
mengetahui kemampuan atletnya.
3. Memberi gambaran kepada setiap orang bahwa kondisi fisik itu sangat perlu
dalam menunjang kegiatan kita sehari-hari.
4. Masukan bagi peneliti lainnya yang ingin memajukan prestasi olahraga
(1)
senjata lain, selain senjata alam yang sudah ada dalam tubuh kita seperti, tangan, lutut, kaki dan lain sebagainya. Teknik dasar dalam karate adalah suatu gerakan terencana, terarah, terkoordinir dan terkendali yang mempunyai empat aspek sebagai satu kesatuan, yaitu aspek mental spiritual, aspek bela diri, aspek olahraga dan aspek seni budaya. Dengan demikian karate merupakan cabang olahraga yang cukup lengkap untuk dipelajari.
Seperti cabang olahraga bela diri lainnya, karate merupakan cabang olahraga yang memerlukan kekuatan, kecepatan, keberanian, konsentrasi penuh, kesabaran, ketelitian. Untuk dapat memenuhi ini semua sangat dibutuhkan pengalaman serta latihan yang teratur.
Profil kondisi fisik dapat diartikan sebagai gambaran, potensi atau keadaan kondisi fisik pada diri seseorang, misalnya seorang atlet. Dengan mengetahui profil kondisi fisik seseorang, maka akan dapat diprediksi kira-kira bagaimana prestasi seseorang itu misalnya dalam belajar atau berolahraga (Harsono, 1988:153).
Kondisi fisik dan penguasaan teknik dasar yang baik dapat memberikan sumbangan yang cukup besar dalam mencapai kecakapan bermain atau prestasi karate yang lebih baik. Kondisi fisik yang baik tanpa didukung dengan penguasaan teknik bermain, taktik yang baik serta mental yang baik, maka prestasi yang akan dicapai tidak dapat berjalan seimbang. Demikian pula sebaliknya memiliki kondisi fisik yang jelek tetapi teknik, taktik dan mental yang baik juga kurang mendukung untuk pencapaian yang maksimal. Seorang olahragawan yang mempunyai teknik yang baik, tetapi tidak pernah berlatih sehingga kondisi fisiknya jelek sekali tidak akan dapat menggunakan teknik
(2)
dasarnya secara sempurna. Untuk itu perlu pembinaan fisik dan teknik dasar yang baik, termasuk pada cabang olahraga karate.
Kondisi fisik yang baik merupakan salah satu syarat yang diperlukan bagi seorang atlet dalam melaksanakan kegiatan latihan maupun dalam melaksanakan pertandingan. Persiapan kondisi fisik merupakan salah satu unsur yang diperlukan dalam melakukan latihan dan pertandingan guna mencapai prestasi tertinggi.
Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa cabang olahraga beladiri Karate merupakan cabang olahraga yang telah cukup berkembang dengan baik di Indonesia dan pantas dijadikan sebagai model pembinaan olahraga di tanah air. Untuk itu perlu diperhatikan dengan seksama profil kondisi fisik dan non fisik seperti faktor motivasi berprestasi bagi setiap atlet Karate yang akan melakukan pertandingan.
Kabupaten Toba Samosir dimekarkan dan Kabupaten Daerah Tingkat II Tapanuli Utara setelah menjalani waktu yang cukup lama dan melewati berbagai proses, pada akhirnya terwujud menjadi kabupaten baru dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1998 tentang Pembentukan Kabupaten DATI II Toba Samosir dan Kabupaten DATI II Mandailing Natal di Daerah Tingkat I Sumatera Utara.
Kabupaten baru ini diresmikan pada tanggal 9 Maret 1999 bertempat di Kantor Gubemur Sumatera Utara Medan oleh Menteri Dalam Negeri Syarwan Hamid atas nama Presiden Republik Indonesia sekaligus melantik Drs. Sahala Tampubolon selaku Penjabat Bupati Toba Samosir. Pada saat itu, sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten adalah Drs. P. Simbolon.
(3)
Bidang olahraga di Kabupaten Toba Samosir merupakan salah satu bidang yang cukup mendapat perhatian, khusus pada cabang olahraga karate ternyata telah mengalami perkembangan yang cukup baik. Dari daerah ini telah lahir bibit-bibit atlet karate yang cukup berbakat, seperti Doni Darmawan yang memiliki segudang prestasi. Doni Darmawan telah mampu mendulang medali emas dan perak pada tingkat SEA Games. Untuk dapat mencapai prestasi tersebut, seorang atlet memerlukan tingkat kondisi fisik yang prima, terutama yang sesuai dengan cabang olahraga yang diikutinya.
Kondisi fisik atlet yang belum pada posisi ideal membuat tim pelatih dituntut memiliki program yang tepat untuk meningkatkan performa fisik para atlet, terutama pada saat jelang bertanding. Kepada pelatih diharapkan agar dapat memperhatikan perbaikan kondisi fisik atlet.
Dari hasil wawancara peneliti dengan pelatih Karate Pengcab Toba Samosir 2012 mengenai kondisi fisik dan prestasi atlet Karate, masih dijumpai kendala-kendala berupa masih adanya atlet yang memiliki kondisi fisik di bawah standar KONI Pusat (SMEP). Masalah-masalah yang sering ditemui adalah atlet kurang memiliki kekuatan, daya tahan, power, kecepatan dalam melakukan serangan, serta kurang memiliki fleksibility (kelentukan).
Dengan mencermati masalah tersebut maka penulis tertarik ingin mengadakan penelitian tentang ”Profil Kondisi Fisik Atlet Karate Pengcab KKI Toba Samosir 2012”.
(4)
B. Indentifikasi Masalah
Berdasarkan urian di atas pada latar belakang masalah maka dapat diidentifikasi beberapa masalah : Apa saja yang termasuk dalam profil kondisi fisik atlet? Bagaimanakah pengaruh kondisi fisik terhadap prestase seorang atlet karate? Bagaimana Kondisi Fisik Atlet Karate Pengcab KKI Toba Samosir 2012? Seberapa besar kontribusi kondisi fisik terhadap prestasi seorang atlet karate? Bagaimana Profil Kondisi Fisik Atlet Karate Pengcab KKI Toba Samosir 2012?
C. Pembatasan Masalah
Dari beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasi, peneliti membatasi pada Profil Kondisi Fisik Pada Atlet Karate Pengcab KKI Toba Samosir 2012.
D. Rumusan Masalah
Permasalah yang akan diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut : Bagaimanakah Profil Kondisi Fisik Atlet Karate Pengcab KKI Toba Samosir 2012?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang diharapkan dengan pelaksanaan penelitian ini adalah untuk mengetahui Bagaimanakah Profil Kondisi Fisik Atlet Karate Pengcab KKI Toba Samosir 2012.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diharapkan dari hasil penelitian ini adalah : 1. Memberikan informasi tentang profil kondisi fisik atlet karate Pengcab KKI
(5)
2. Memprediksi prestasi yang akan diperoleh Atlet Karate Pengcab KKI Toba Samosir 2012.
3. Penelitian ini berguna untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan olahraga khususnya mengenai profil kondisi fisik atlet.
4. Untuk menambah pengetahuan penulis dalam melakukan penelitian karya ilmiah, terutama dalam peningkatan kondisi fisik bagi siswa dan atlet.
(6)
36
A. Kesimpulan
Hasil penelitian tentang Profil kondisi fisik atlet karate Pengcab KKI Toba Samosir, dapat disimpulkan bahwa:
Kekuatan otot lengan dengan skor 3.00, Kekuatan otot tungkai 3.33, Daya tahan otot perut 4.17, Daya tahan otot tumgkai 7.83, Kelincahan 2.33, Kelentukan 3.17, Daya ledak otot lengan 2,83, Daya ledak otot tungkai 2.50, Daya tahan cardio vascular 3.83.“ Kondisi fisik atlet karate Pengcab KKI Toba Samosir tahun 2012 berada dalam klasifikasi kurang dengan skor 3,67”.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini, maka disarankan sebagai berikut :
1. Masukan dan informasi kepada pihak Pengcab KKI Tobasa tentang bagaimana kondisi fisik atlet karate Pengcab KKI Toba Samosir yang masih perlu ditingkatkan lagi.
2. Masukan kepada pelatih KKI Tobasa untuk mengevaluasi kondisi fisik dalam mengetahui kemampuan atletnya.
3. Memberi gambaran kepada setiap orang bahwa kondisi fisik itu sangat perlu dalam menunjang kegiatan kita sehari-hari.
4. Masukan bagi peneliti lainnya yang ingin memajukan prestasi olahraga khususnya cabang olahraga karate.