PROFIL KONDISI FISIK ATLET KARATE SMA METHODIST-1 MEDAN TAHUN 2016.

(1)

PROFIL KONDISI FISIK ATLET KARATE

SMA METHODIST-1 MEDAN TAHUN 2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai

Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

OLEH :

OTTOBER ANDAREAS S

NIM. 609210036

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

i

ABSTRAK

OTTOBER ANDAREAS S. Profil Kondisi Fisik Atlet Karate SMA Methodist-1 Medan Tahun 2016

(Pembimbing: Agus Salim Samosir).

Skripsi Medan: Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah profil kondisi fisik atlet karate SMA Methodist-1 Medan Tahun 2016. Populasi yang digunakan penelitian ini adalah seluruh atlet karate SMA Methodist-1 Medan Tahun 2016 yang berjumlah 8 orang. Sedangkan yang menjadi sampel penelitian ini adalah seluruh atlet karate SMA Methodist-1 Medan sebanyak 8 orang. Untuk mengetahui kondisi fisik dengan melakukan tes dan pengukuran.

Adapun pengukuran yang dilakukan meliputi kekuatan otot lengan, kekuatan otot tungkai, daya tahan otot perut, daya tahan otot tungkai, kelincahan, kelentukan, daya ledak otot lengan, daya ledak otot tungkai, dan daya tahan cardiovascular.

Hasil penelitian tentang Profil kondisi fisik atlet karate SMA Methodist 1

Medan, dapat disimpulkan bahwa: “Kondisi fisik atlet karate SMA Methodist 1

Medan tahun 2016 berada dalam klasifikasi Kurang”.

Kata Kunci: Profil, Kondisi Fisik, Atlet Karate.


(5)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan

baik. Skripsi ini berjudul “Profil Kondisi Fisik Atlet Karate SMA Methodist-1 Medan Tahun 2016”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Sains di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.

Penyusunan Skripsi ini tidak terlepas dari dukungan doa, arahan, motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan, 2. Dr. Budi Valianto, M. Pd selaku Dekan FIK UNIMED,

3. Drs. Suharjo, M. Pd selaku Pembantu Dekan I FIK UNIMED, Syamsul Gultom, S.KM., M. Kes selaku Pembantu Dekan II FIK UNIMED dan Drs. Mesnan., M.Kes., AIFO selaku Pembantu Dekan III FIK UNIMED,

4. Fajar Apollo Sinaga, S.Si., M.Si., Apt selaku Ketua Jurusan IKOR FIK UNIMED dan Zulaini, SKM., M.Kes selaku Skretaris Jurusan IKOR FIK UNIMED,

5. Agus Salim Samosir, S.Si., M.Or selaku Dosen Pembimbing Skripsi dan sekaligus Dosen Penasehat Akademik yang telah banyak meluangkan waktu memberikan bimbingan dan arahan yang sangat berharga dalam penulisan Skripsi ini,

6. Bapak/Ibu dosen Jurusan Ilmu Keolahragaan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan,

7. Atlet Karate SMA Methodist-1 Medan yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan Skripsi,

8. Ayahanda tercinta St. G. Sagala dan Ibunda tercinta T. Br. Nainggolan serta seluruh keluarga tercinta yang selalu mendoakan, memberi semangat, motivasi, dan kasih sayang yang tulus selama penyusunan Skripsi berlangsung.


(6)

iii

9. Sahabat terdekat penulis Imanuel Sihombing, S.Si, Hotman Tamba, S.Si, Fajar Pasaribu, S.Pd, Benris Naibaho, S. Pd, Jepri Simamora, Gual Berto Juleo Tinambunan dan Organisasi Ikatan Mahasiswa Batak Toba Universitas Negeri Medan,

10. Abangda Dedi Siagian, S.Si., S.Pd, Abangda Neri Manulang, S.Si dan abangda Viktor Pardosi, S.Si yang meluangkan waktunya bagi penulis dalam penyelesaian Skripsi,

11. Teman spesial Ruly Mediana Manurung, S.Pd yang telah memberikan semangat dan dorongan dalam penyelesaian Skripsi ini.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian Skripsi ini. Namun, penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kesalahan baik dari segi isi maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan Skripsi ini.

Medan, Agustus 2016 Penulis,

Ottober Andareas S NIM 609210036


(7)

iv

DAFTAR ISI

ABSTRACT ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II LANDASAN TEORITIS ... 6

A. KAJIAN TEORITIS ... 6

1. Hakikat Olahraga Bela Diri Karate ... 6

2. Profil Kondisi Fisik ... 12

B. KERANGKA BERPIKIR ... 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 22

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 22

B. Populasi dan Sampel ... 22

1. Populasi ... 22

2. Sampel ... 23

C. Metode Penelitian... 24

D. Instrumen Penelitian... 24

E. Teknik Analisis Data ... 35

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENENLITIAN ... 37

1. Deskripsi Data Penelitian ... 37

2. Hasil Penenlitian ... 38

1. Kekuatan Otot Lengan ... 38

2. Kekuatan Otot Tungkai ... 38

3. Daya Tahan Otot Perut ... 39

4. Daya Tahan Otot Tungkai ... 39

5. Kelincahan... 40

6. Kelentukan ... 40

7. Daya Ledak Otot Lengan ... 41

8. Daya Ledak Otot Tungkai ... 41

9. Daya Tahan Cardiorespiratory ... 42


(8)

v

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 47

A. Kesimpulan ... 47

B. Saran ... 47


(9)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Populasi Penelitian ... 22

Tabel3.2 Norma Penilaian Strength/Otot Lengan ... 25

Tabel 3.3 Norma Penilaian Strength/Otot Tungkai... 26

Tabel 3.4 Norma Penilaian DayaTahan Otot Perut ... 27

Tabel 3.5 Norma Penilaian Power ... 28

Tabel 3.6 Norma Penilaian Agilitas ... 29

Tabel 3.7 Norma Penilaian Fleksibilitas ... 31

Tabel 3.8 Norma Penilaian Daya Ledak Otot Lengan ... 32

Tabel 3.9 Norma Penilaian Power ... 34

Tabel 3.10 Norma Penilaian Daya Tahan Cardiorespiratori ... 35

Tabel 3.11 Norma Penilaian SMEP 1999 ... 35

Tabel 3.12 Rentang Skor dan Kategori Kemampuan... 36

Tabel 4.1 Data Hasil Pengukuran Kekuatan Otot Lengan ... 38

Tabel4.2 Data Hasil Pengukuran Kekuatan Otot Tungkai ... 38

Tabel 4.3 Data Hasil Pengukuran Daya Tahan Otot Perut ... 39

Tabel 4.4 Data Hasil Pengukuran Daya Tahan Otot Tungkai ... 39

Tabel 4.5 Data Hasil Pengukuran Kelincahan ... 40

Tabel4.6 Data Hasil PengukuranKelentukan ... 40

Tabel4.7 Data Hasil Pengukuran Daya Ledak Otot Lengan ... 41

Tabel4.8 Data Hasil Pengukuran Daya Letak Otot Tungkai... 41

Tabel4.9 Data Hasil Pengukuran Daya Tahan Cardiorespiratory ... 42

Table 4.10 Data Hasil Pengukuran Secara Menyeluruh Kondisi Fisik Atlet Karate SMA Methodist-1 Medan ... 42


(10)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Berbagai Bentuk Kuda-kuda Dalam Olahraga Karate ... 9

2. Berbagai Bentuk Tangkisan Dalam Olahraga Karate ... 10

3. Beberapa Bentuk Pukulan Dalam Olahraga Karate ... 10

4. Beberapa Bentuk Tendangan Dalam Olahraga Karate ... 11

5. Tes Kekuatan Otot Lengan ... 25

6. Tes Kekuatan Otot Tungkai ... 26

7. Tes Daya Tahan Otot Perut ... 27

8. Tes Daya Tahan Otot Tungkai ... 28

9. Tes Daya Tahan Otot Kelentukan ... 30

10. Tes Daya Ledak Otot Lengan ... 32


(11)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Data Hasil Pengukuran Kondisi Fisik Atlet Karate SMA Methodist – 1

Medan Tahun 2016 ... 49 2. Dokumentasi Penelitian ... 50


(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Pembinaan terhadap prestasi olahraga dengan berbagai cara telah dilakukan sejak zaman olimpiade modern hingga sekarang. Pembinaan tersebut tidak hanya terpaku pada satu cabang olahraga saja, akan tetapi mencakup keseluruhan cabang olahraga yang dipertandingkan. Hal ini membawa dampak bagi kemajuan dunia olahraga.

Olahraga merupakan salah satu cara untuk menjaga agar kebugaran jasmani tetap berada dalam kondisi yang baik. Kondisi fisik yang baik berguna sebagai dasar penting untuk hidup sehat dan bermanfaat.Olahraga sebagai kegiatan fisik juga merupakan salah satu upaya untuk membina kesehatan yang bersifat aktif. Dengan berlatih olahraga secara teratur dan sistematis, maka akan diperoleh suatu fungsi alat-alat tubuh yang dapat bekerja dengan normal dan teratur seperti kerja paru-paru, jantung dan peredaran darah yang baik.

Dengan berolahraga dapat menciptakan rasa nasionalisme dan menumbuhkan rasa keimanan, selain itu dengan berolahraga dapat meningkatkan serta menyehatkan sistem kerja organ-organ tubuh, meningkatkan metebolisme tubuh sehingga pada akhirnya akan diperoleh jiwa dan raga yang sehat.

Salah satu kegiatan olahraga bela diri yang baik akan membutuhkan kebugaran jasmani dan kondisi fisik yang prima adalah olahraga karate. Karate merupakan seni bela diri yang memungkinkan seseorang mempertahankan diri


(13)

2

tanpa senjata. Memang demikian adanya, bahwa karate tidak menggunakan senjata lain, selain senjata alam yang sudah ada dalam tubuh kita seperti, tangan, lutut, kaki, dan lain sebagainya. Teknik dasar dalam karate adalah suatu gerakan terencana, terarah, terkordinir dan terkendali yang mempunyai empat aspek sebagai satu kesatuan, yaitu aspek mental spritual, aspek bela diri, aspek olahraga dan aspek seni budaya. Dengan demikian karate merupakan cabang olahraga yang cukup lengkap untuk dipelajari.

Seperti cabang olahraga bela diri lainnya, karate merupakan cabang olahraga yang memerlukan kekuatan, kecepatan, keberanian, konsentrasi, penuh kesabaran, dan ketelitian untuk dapat memenuhi ini semua sangat dibutuhkan pengalaman serta latihan yang teratur.

Profil kondisi fisik dapat diartikan sebagai gambaran, potensi atau keadaan kondisi fisik pada diri seseorang, misalnya seorang atlet. Dengan mengetahui profil kondisi fisik seseorang, maka akan dapat diprediksi kira-kira bagaimana prestasi seseorang itu misalnya dalam belajar atau berolahraga (Harsono, 1988:153).

Kondisi fisik dan penguasaan teknik dasar yang baik dapat memberikan sumbangan yang cukup besar dalam mencapai kecakapan bermain atau prestasi karate yang lebih baik. Kondisi fisik yang baik tanpa didukung dengan penguasaan teknik bermain, taktik yang baik serta mental yang baik, maka prestasi yang akan dicapai tidak dapat berjalan seimbang. Demikian pula sebaliknya memiliki kondisi fisik yang jelek tetapi teknik, taktik dan mental yang baik juga kurang mendukung untuk pencapaian yang maksimal. Seorang


(14)

3

olahragawan yang mempunyai teknik yang baik, tetapi tidak pernah berlatih sehingga kondisi fisiknya jelek sekali tidak akan dapat menggunakan teknik dasarnya secara sempurna. Untuk itu perlu pembinaan fisik dan teknik dasar yang baik, termasuk pada cabang olahraga karate.

Kondisi fisik yang baik merupakan salah satu syarat yang diperlukan bagi seorang atlet dalam melaksanakan kegiatan latihan maupun dalam melaksanakan pertandingan. Persiapan kondisi fisik merupakan salah satu unsur yang diperlukan dalam melakukan latihan dan pertandingan guna mencapai prestasi tertinggi.

Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa cabang olahraga bela diri karate merupakan cabang olahraga yang telah cukup berkembang dengan baik di Indonesia dan pantas dijadikan sebagai model pembinaan olahraga di tanah air. Untuk itu perlu diperhatikan dengan seksama profil kondisi fisik dan non fisik seperti faktor motivasi berprestasi bagi setiap atlet karate yang akan melakukan pertandingan.

Bidang olahraga di sekolah SMA Methodist-1 MedanTahun 2016 merupakan salah satu bidang yang cukup mendapat perhatian, khusus pada cabang olahraga karate ternyata telah mengalami perkembangan yang cukup baik. Dari sekolah ini telah lahir bibit-bibit atlet karate yang cukup berbakat, seperti Doni Darmawan yang memiliki segudang prestasi. Doni Darmawan telah mampu mendulang medali emas dan perak pada tingkat SEA GAMES untuk dapat mencapai prestasi tersebut, seorang atlet memerlukan tingkat kondisi fisik yang prima, terutama yang sesuai dengan cabang olahraga yang diikutinya.


(15)

4

Kondisi fisik atlet yang belum pada posisi ideal membuat tim pelatih dituntut memiliki program yang tepat untuk meningkatkan performa fisik para atlet, terutama pada saat jelang bertanding. Kepada pelatih diharapkan agar dapat memperhatikan perbaikan kondisi fisik atlet.

Dari hasil pengamatan peneliti dan pelatih karate di sekolah Methodist-1 Medan mengenai kondisi fisik dan prestasi atlet karate, masih dijumpai kendala-kendala berupa masih adanya atlet yang memiliki kondisi fisik di bawah standart KONI Pusat (SMEP). Masalah-masalah yang sering ditemui adalah atlet yang kurang memiliki kekuatan, daya tahan, power, kecepatan dalam melakukan serangan, serta kurang memiliki fleksibility(kelentukan).

Dengan mencermati masalah tersebut maka peneliti tertarik ingin

mengadakan penelitian tentang “Profil Kondisi Fisik Atlet Karate SMA Methodist-1 Medan Tahun 2016”.

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian di atas pada latar belakang masalah maka dapat diidentifikasi beberapa masalah: apa saja yang termasuk dalam profil kondisi fisik atlet?Bagaimanakah pengaruh kondisi fisik terhadap prestasi seorang atlet karate?Bagaimanakah kondisi fisik atlet karate SMA Methodist-1 Medan Tahun 2016?Seberapa besar kontribusi kondisi fisik terhadap prestasi seorang atlet karate?Bagaimana profil kondisi fisik atlet karate SMA Methodist-1 Medan Tahun 2016?


(16)

5

C.Pembatasan Masalah

Dari beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasi, peneliti membatasi pada profil kondisi fisik pada atlet karate SMA Methodist-1 Medan Tahun 2016.

D.Rumusan Masalah

Permasalahan yang akan diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut: bagaimanakah profil kondisi fisik atlet SMA Methodist-1 Medan Tahun 2016?

E.Tujuan Penelitian

Tujuan yang diharapkan dengan pelaksanaan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah profil kondisi fisik atlet karate SMA Methodist-1 Medan Tahun 2016.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diharapkan dari hasil penelitian ini adalah: 1. Memberikan informasi tentang profil kondisi fisik atlet karate SMA

Methodist-1 Medan Tahun 20Methodist-16.

2. Memprediksi prestasi yang akan diperoleh atlet karate SMA Methodist-1 Medan Tahun 2016.

3. Penelitian ini berguna untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan olahraga khususnya mengenai profil kondisi fisik atlet.

4. Untuk menambah pengetahuan peneliti dalam melakukan penelitian karya ilmiah, terutama dalam peningkatan kondisi fisik bagi siswa dan atlet.


(17)

47

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Hasil penelitian tentang Profil kondisi fisik atlet karate SMA Methodist 1 Medan, dapat disimpulkan bahwa: “Kondisi fisik atlet karate SMA Methodist 1 Medan tahun 2016 berada dalam klasifikasi Kurang”.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini, maka disarankan sebagai berikut :

1. Masukan dan informasi kepada pihak sekolah tentang bagaimana kondisi fisik atlet karate SMA Methodist 1 Medan yang masih perlu ditingkatkan lagi. 2. Masukan kepada pelatih karate SMA Methodist-1 Medan untuk mengevaluasi

kondisi fisik dalam mengetahui kemampuan atletnya sebelum mengikuti suatu turnamen.

3. Memberi gambaran kepada setiap orang bahwa kondisi fisik itu sangat perlu dalam menunjang kegiatan kita sehari-hari.

4. Masukan bagi peneliti lainnya yang ingin memajukan prestasi olahraga khususnya cabang olahraga karate.


(18)

48

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi.2002.Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik).Edisi Revisi V.

Bompa, Tudor.1994.Power Training For Sport.Kendall Hunt Publishing Company.

Bompa, Tudor, O, 1983. Theory and Methodologi of Training, United Stateda of

American : Kendall/Hunt Pubhlishing Company.

Harsono.1988.Coaching dan AspekAspek Psikologis dalam Coaching.Jakarta:Dep artemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Pendidikan.

Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua. 1989. Balai Pustaka. Jakarta

Lutan.R, dkk.(1999). Sistem Monitoring Evaluasi dan Pelaporan (SMEP).Jakarta : KONI Pusat.

Muhammad Yasyfi Amrulloh. 2014. Profil Fisik Atlet KarateDaerah Istimewa

Yogyakarta.Program Studi Pendidikan Kepelatihan OlahragaFakultas Ilmu

Keolahragaan. Universitas Negeri Yogyakarta.Yogyakarta

Nurhasan. 2001. Tes dan Pengukuran Dalam Pendidikan Jasmani.Jakarta : Depdikbud

Riduwan.2004.Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru Karyawan dan Peneliti

Pemula.Pengantar Prof.Dr.H.Buchari Alma.Bandung.Alfabeta.

Sajoto. M. 1995. Pembinaan Kondisi Fisik Olahraga. Jakarta, Depdikbud Dirjen Pendidikan tinggi.

Sajoto.1998.Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik dalam

Olahraga.Jakarta:Depdikbud RI.

Salim, Peter. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kontemporer,(Jakarta: Inglish Press,

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung, Tarsito

Suharto. 2000. Ketahuilah Tingkat Kesegaran Jasmani Anda. Jakarta, Departemen Pendidikan Nasional Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani. Sujoto.1996.Teknik Oyama Karate.Jakarta.PT Elex Media Komputindo.


(1)

tanpa senjata. Memang demikian adanya, bahwa karate tidak menggunakan senjata lain, selain senjata alam yang sudah ada dalam tubuh kita seperti, tangan, lutut, kaki, dan lain sebagainya. Teknik dasar dalam karate adalah suatu gerakan terencana, terarah, terkordinir dan terkendali yang mempunyai empat aspek sebagai satu kesatuan, yaitu aspek mental spritual, aspek bela diri, aspek olahraga dan aspek seni budaya. Dengan demikian karate merupakan cabang olahraga yang cukup lengkap untuk dipelajari.

Seperti cabang olahraga bela diri lainnya, karate merupakan cabang olahraga yang memerlukan kekuatan, kecepatan, keberanian, konsentrasi, penuh kesabaran, dan ketelitian untuk dapat memenuhi ini semua sangat dibutuhkan pengalaman serta latihan yang teratur.

Profil kondisi fisik dapat diartikan sebagai gambaran, potensi atau keadaan kondisi fisik pada diri seseorang, misalnya seorang atlet. Dengan mengetahui profil kondisi fisik seseorang, maka akan dapat diprediksi kira-kira bagaimana prestasi seseorang itu misalnya dalam belajar atau berolahraga (Harsono, 1988:153).

Kondisi fisik dan penguasaan teknik dasar yang baik dapat memberikan sumbangan yang cukup besar dalam mencapai kecakapan bermain atau prestasi karate yang lebih baik. Kondisi fisik yang baik tanpa didukung dengan penguasaan teknik bermain, taktik yang baik serta mental yang baik, maka prestasi yang akan dicapai tidak dapat berjalan seimbang. Demikian pula sebaliknya memiliki kondisi fisik yang jelek tetapi teknik, taktik dan mental yang baik juga kurang mendukung untuk pencapaian yang maksimal. Seorang


(2)

3

olahragawan yang mempunyai teknik yang baik, tetapi tidak pernah berlatih sehingga kondisi fisiknya jelek sekali tidak akan dapat menggunakan teknik dasarnya secara sempurna. Untuk itu perlu pembinaan fisik dan teknik dasar yang baik, termasuk pada cabang olahraga karate.

Kondisi fisik yang baik merupakan salah satu syarat yang diperlukan bagi seorang atlet dalam melaksanakan kegiatan latihan maupun dalam melaksanakan pertandingan. Persiapan kondisi fisik merupakan salah satu unsur yang diperlukan dalam melakukan latihan dan pertandingan guna mencapai prestasi tertinggi.

Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa cabang olahraga bela diri karate merupakan cabang olahraga yang telah cukup berkembang dengan baik di Indonesia dan pantas dijadikan sebagai model pembinaan olahraga di tanah air. Untuk itu perlu diperhatikan dengan seksama profil kondisi fisik dan non fisik seperti faktor motivasi berprestasi bagi setiap atlet karate yang akan melakukan pertandingan.

Bidang olahraga di sekolah SMA Methodist-1 MedanTahun 2016 merupakan salah satu bidang yang cukup mendapat perhatian, khusus pada cabang olahraga karate ternyata telah mengalami perkembangan yang cukup baik. Dari sekolah ini telah lahir bibit-bibit atlet karate yang cukup berbakat, seperti Doni Darmawan yang memiliki segudang prestasi. Doni Darmawan telah mampu mendulang medali emas dan perak pada tingkat SEA GAMES untuk dapat mencapai prestasi tersebut, seorang atlet memerlukan tingkat kondisi fisik yang prima, terutama yang sesuai dengan cabang olahraga yang diikutinya.


(3)

Kondisi fisik atlet yang belum pada posisi ideal membuat tim pelatih dituntut memiliki program yang tepat untuk meningkatkan performa fisik para atlet, terutama pada saat jelang bertanding. Kepada pelatih diharapkan agar dapat memperhatikan perbaikan kondisi fisik atlet.

Dari hasil pengamatan peneliti dan pelatih karate di sekolah Methodist-1 Medan mengenai kondisi fisik dan prestasi atlet karate, masih dijumpai kendala-kendala berupa masih adanya atlet yang memiliki kondisi fisik di bawah standart KONI Pusat (SMEP). Masalah-masalah yang sering ditemui adalah atlet yang kurang memiliki kekuatan, daya tahan, power, kecepatan dalam melakukan serangan, serta kurang memiliki fleksibility(kelentukan).

Dengan mencermati masalah tersebut maka peneliti tertarik ingin mengadakan penelitian tentang “Profil Kondisi Fisik Atlet Karate SMA Methodist-1 Medan Tahun 2016”.

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian di atas pada latar belakang masalah maka dapat diidentifikasi beberapa masalah: apa saja yang termasuk dalam profil kondisi fisik atlet?Bagaimanakah pengaruh kondisi fisik terhadap prestasi seorang atlet karate?Bagaimanakah kondisi fisik atlet karate SMA Methodist-1 Medan Tahun 2016?Seberapa besar kontribusi kondisi fisik terhadap prestasi seorang atlet karate?Bagaimana profil kondisi fisik atlet karate SMA Methodist-1 Medan Tahun 2016?


(4)

5

C.Pembatasan Masalah

Dari beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasi, peneliti membatasi pada profil kondisi fisik pada atlet karate SMA Methodist-1 Medan Tahun 2016.

D.Rumusan Masalah

Permasalahan yang akan diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut: bagaimanakah profil kondisi fisik atlet SMA Methodist-1 Medan Tahun 2016?

E.Tujuan Penelitian

Tujuan yang diharapkan dengan pelaksanaan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah profil kondisi fisik atlet karate SMA Methodist-1 Medan Tahun 2016.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diharapkan dari hasil penelitian ini adalah: 1. Memberikan informasi tentang profil kondisi fisik atlet karate SMA

Methodist-1 Medan Tahun 20Methodist-16.

2. Memprediksi prestasi yang akan diperoleh atlet karate SMA Methodist-1 Medan Tahun 2016.

3. Penelitian ini berguna untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan olahraga khususnya mengenai profil kondisi fisik atlet.

4. Untuk menambah pengetahuan peneliti dalam melakukan penelitian karya ilmiah, terutama dalam peningkatan kondisi fisik bagi siswa dan atlet.


(5)

47 A. Kesimpulan

Hasil penelitian tentang Profil kondisi fisik atlet karate SMA Methodist 1 Medan, dapat disimpulkan bahwa: “Kondisi fisik atlet karate SMA Methodist 1 Medan tahun 2016 berada dalam klasifikasi Kurang”.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini, maka disarankan sebagai berikut :

1. Masukan dan informasi kepada pihak sekolah tentang bagaimana kondisi fisik atlet karate SMA Methodist 1 Medan yang masih perlu ditingkatkan lagi. 2. Masukan kepada pelatih karate SMA Methodist-1 Medan untuk mengevaluasi

kondisi fisik dalam mengetahui kemampuan atletnya sebelum mengikuti suatu turnamen.

3. Memberi gambaran kepada setiap orang bahwa kondisi fisik itu sangat perlu dalam menunjang kegiatan kita sehari-hari.

4. Masukan bagi peneliti lainnya yang ingin memajukan prestasi olahraga khususnya cabang olahraga karate.


(6)

48

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi.2002.Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik).Edisi Revisi V.

Bompa, Tudor.1994.Power Training For Sport.Kendall Hunt Publishing Company.

Bompa, Tudor, O, 1983. Theory and Methodologi of Training, United Stateda of American : Kendall/Hunt Pubhlishing Company.

Harsono.1988.Coaching dan AspekAspek Psikologis dalam Coaching.Jakarta:Dep artemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Pendidikan.

Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua. 1989. Balai Pustaka. Jakarta

Lutan.R, dkk.(1999). Sistem Monitoring Evaluasi dan Pelaporan (SMEP).Jakarta : KONI Pusat.

Muhammad Yasyfi Amrulloh. 2014. Profil Fisik Atlet KarateDaerah Istimewa Yogyakarta.Program Studi Pendidikan Kepelatihan OlahragaFakultas Ilmu Keolahragaan. Universitas Negeri Yogyakarta.Yogyakarta

Nurhasan. 2001. Tes dan Pengukuran Dalam Pendidikan Jasmani.Jakarta : Depdikbud

Riduwan.2004.Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru Karyawan dan Peneliti Pemula.Pengantar Prof.Dr.H.Buchari Alma.Bandung.Alfabeta.

Sajoto. M. 1995. Pembinaan Kondisi Fisik Olahraga. Jakarta, Depdikbud Dirjen Pendidikan tinggi.

Sajoto.1998.Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik dalam Olahraga.Jakarta:Depdikbud RI.

Salim, Peter. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kontemporer,(Jakarta: Inglish Press,

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung, Tarsito

Suharto. 2000. Ketahuilah Tingkat Kesegaran Jasmani Anda. Jakarta, Departemen Pendidikan Nasional Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani. Sujoto.1996.Teknik Oyama Karate.Jakarta.PT Elex Media Komputindo.