KARAKTERISTIK IDUSTRI KECIL IKAN ASIN DI DESA SUKA MAJU KECAMATAN TANJUNG TIRAM KABUPATEN BATUBARA.

(1)

KARAKTERISTIK INDUSTRI KECIL IKAN ASIN

DI DESA SUKA MAJU KECAMATAN TANJUNG

TIRAM KABUPATEN BATUBARA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Memperolah Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

NURUL HUSNA

NIM. 309331038

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2013


(2)

(3)

(4)

i

ABSTRAK

Nurul Husna, 309331038. Karakteristik Idustri Kecil Ikan Asin di Desa Suka

Maju Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batubara. Skripsi Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1)karakteristik tenaga kerja yang dilihat dari segi : usia, jenis kelamin, masa kerja, tingkat pendidikan, banyaknya tanggungan, pendapatan dan (2) keadaan industri ikan asin yang ditinjau melalui faktor – faktor industri yaitu modal, bahan baku, transportasi, dan pemasaran.

Penelitian ini dilakukan di Desa Suka Maju pada tahun 2013, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengusaha ikan asin di Desa Suka Maju Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batubara yang berjumlah 42 Kepala Keluarga. Mengingat jumlah populasi yang terbatas, maka populasi dijadikan sekaligus sebagai sampel (total sampling). Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, kemudian data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) karakteristik tenaga kerja industri ikan asin yaitu : (a) pada umumnya tenaga kerja dibawah usia produktif,(b) sebagian besar pekerja berjenis kelamin laki –laki, (c) masa kerja pekerja paling banyak yaitu < 1 tahun, (d) pekerja pada umumnya masih anak sekolah dan tamatan pendidikan pengusaha rendah yaitu SD, (e) pengusaha yang memiliki tanggungan 4 - 5 orang sebanyak 30 pengusaha (22,00%), kemudian yang memiliki tanggungan di atas 5 orang sebanyak 6 pengusaha (14,28%), (f) sebagian besar seluruh pekerja ikan asin pendapatan mereka berada di bawah UMR. 2) Keadaan industri yang diteliti yaitu: (a) modal pengusaha berasal dari mereka sendiri dan hasil pinjaman, (b) bahan baku yang digunakan dari daerah mereka juga karena posisi mereka dekat dengan laut, (c) transportasi yang digunakan berupa becak mesin, dan (d) pemasaran mereka langsung dibawa kepasar, hal ini menunjukkan lemahnya pemasaran untuk industri ikan asin.


(5)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunianya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik. Adapun judul skripsi ini adalah Karakteristik Industri Kecil Ikan Asin di Desa Suka Maju Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batubara.

Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Negeri Medan.

Penulis Menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak menerima bimbingan, arahan dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu dengan segala kerendahan dan ketulusan hati penulis pada kesempatan ini ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Ibnu Hajar, M.Si Selaku Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Bapak Dr. H. Restu, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas

Negeri Medan.

3. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Pembantu Dekan I Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Drs. W. Lumbantoruan, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi dan sekaligus sebagai Dosen Pembimbing Skripsi.

5. Ibu Dra. Asnidar, M.Si selaku Sekertaris Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Medan dan sekaligus sebagai Dosen Pembimbing Akademik.

6. Bapak dan Ibu dosen besrta staff pegawai pendidikan Geografi yang telah memberikan ilmu selama masa perkuliahan dan sampai penulisan skripsi ini. 7. Bapak Kepala Desa Suka Maju bapak Kusrin beserta staff nya yang telah

banyak membantu dalam memberikan data yang diperlukan dan memberikan masukan kepada penulis.


(6)

iv

8. Teristimewa saya sampaikan kepada orang tua saya yang tercinta, Ayahanda Surdi dan Alm. bunda Dra. Kadariah Hrp dan Ibunda Tuti Suratni yang telah membesarkan, mendidik, mengajar, membimbing, memberikan do’a dan moril yang begitu berarti sehingga penulis dapat menyelesaikan studi, sampai penyelesaian skripsi ini. Ya allah sayangilah mereka seperti mereka menjaga saya dari lahir hingga dewasa, amiin.

9. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada kakak saya tersayang Hafifah Surya S.Pd beserta suami Amran Sirait ST atas dukungan dan doa nya, abang saya M. Irfan, abang saya M. Mufli Agustan yang telah memberikan motivasi dan membantu penyelesaian skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih banyak karena tanpa motivasi kalian semua tidak akan bisa meraih gelar sarjana.

10.Buat sahabat – sahabat saya tersayang Nanda Permata Sari,Indah Setia Astuti, Nur Fatimah Rani, Ririn Angreany, Silvianun, Putri Rahma Dini terima kasih atas dukungan dan doanya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi. Semoga kedepan kita dapat menjadi orang – orang sukses, amiin ya rabbal alamin.

11.Buat yang teristimewa kakanda SAP Gunawan terima kasih atas motivasi, doa, dan kasih sayangnya sampai penulisan skripsi selesai.

12.Seluruh teman jurusan geografi khususnya angkatan 2009 : yati, bibah, sri, deti, kristin, sani, iqbal, kholilah, erma, seluruh anak kelas Ekstensi A dan B yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Akhir kata, penulis mengucapkan banyak terima kasih.

Medan, September 2013 Penulis

Nurul Husna NIM. 309331038


(7)

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Perumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kerangka teoritis ... 7

B. Penelitian Relevan ... 19

C. Kerangka Berfikir ... 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian ... 23

B. Populasi dan Sampel ... 25

C. Variable Penelitian ... 25

D. Alat Pengumpul Data ... 25


(8)

vii

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN

A. Keadaan Fisik ... 26

B. Keadaan Non Fisik ... 33

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 43

B. Pembahasan ... 58

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 59

B. Saran ... 61

DAFTAR PUSTAKA ... 62


(9)

viii

DAFTAR TABEL

No Uraian Hal

1 Penggunaan lahan di Desa Suka Maju ... 37

2 Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur ... 39

3 Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin Di Desa Suka Maju ... 40

4 Komposisi Penduduk Menurut Suku Bangsa ... 41

5 Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan ... 43

6 Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian ... 44

7 Sarana Pendidikan di Desa Suka Maju ... 45

8 Sarana Transportasi ... 46

9 Prasarana Jalan ... 47

10 Distribusi Responden Menurut Kelompok Umur di Desa Suka Maju, Tahun 2013 ... 49

11 Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2013 ... 49

12 Klasifikasi Responden Berdasarkan Status Perkawinan 2013 ... 50

13 Klasifikasi Responden Berdasarkan Masa Kerja 2013 ... 50

14 Klasifikasi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan 2013 ... 51

15 Jumlah Tanggungan Anak Yang Masih Sekolah 2013 ... 52

16 Rata – rata Pendapatan Responden Perbulan ... 52


(10)

ix

17 Modal Responden ... 54 18 Keadaan Tenaga Kerja ... 55 19 Transportasi Yang Digunakan Pengusaha Industri


(11)

x

DAFTAR GAMBAR

No Uraian Hal

1 Skema Kerangka Berfikir ... 22

2 Peta Kabupaten Batubara ... 27

3 Peta Kecamatan Tanjung Tiram ... 28

4 Peta Desa Suka Maju ... 29

5 Kantor Kepala Desa Suka Maju ... 69

6 Proses Penjemuran Ikan Asin... 69

7 Kondisi Sedang Mengangkati Ikan Asin... 69

8 Kondisi Pada Saat Pemindahan Penjemuran Ikan Asin ... 70

9 Kondisi Pada Saat Wawancara Kepada Pengusaha Ikan Asin .. 70

10 Kondisi Pada Saat Wawancara Kepada Pengusaha Ikan Asin .. 70

11 Kondisi Responden Pada Saat Bekerja ... 71

12 Kondisi Responden Pada Saat Bekerja ... 71


(12)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

No Uraian Hal

1 Daftar Wawancara ... 64 2 Daftar Tabel Pendapatan ... 67 3 Dokumentasi Gambar ... 69


(13)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia adalah Negara yang mempunyai wilayah perairan laut dan perairan darat yang sangat luas dibandingkan negara - negara lainnya.Sumber daya alam ini salah satunya menghasilkan ikan dan hasil perikanan lainnya. Oleh karenanya, akhir-akhir ini pemerintah sangat mengintensifkan usaha penangkapan dan budi daya ikan dalam upaya mendapatkan pemasukan devisa yang lebih besar. Namun, usaha tersebut akan menjadi tidak berguna jika tidak dibarengi dengan peningkatan pengetahuan tentang penanganan ikan setelah penangkapan dan pemanenan (Junianto, 2003).

Sebagai Negara kepulauan indonesia mempunyai keanekaragaman sumber daya hayati perairan yang sangat tinggi. Salah satu diantaranya adalah sumber daya ikan laut dengan potensi produksi lestari mencapai 6,4 juta ton per tahun. Potensi sumber daya ini telah lama dimanfaatkan oleh masyarakat dan telah berperan penting sebagai sumber mata pencaharian, sumber protein hewani, bahan baku industri, dan sarana penyedia lapangan kerja. Bahkan sejak terbentuknya Depertemen Kelautan dan Perikanan, sumber daya ini diharapkan menjadi tambahan bagiperekonomian Indonesia (johanes widodo dan suadi 2006).

Dengan berbagai potensi yang dimiliki, Sumatera Utara (Sumut) adalah salah satu kekuatan perikanan di Tanah Air yang tak boleh diremehkan.Hal itu tak lepas dari letak geografisnya yang diapit lautan yaitu pantai timur (Selat Malaka) dan pantai barat (Samudera Hindia).Di lautan potensi perikanan tangkap dan budi daya pantai/tambak air payau-nya cukup besar. Sedangkan untuk serapan tenaga


(14)

2

kerja, sektor perikanan Sumut menyerap 145.878 orang, 132.378 orang bergerak di penangkapan serta budi daya dan 13.500 orang lainnya bergerak di pengolahan. Secara umum mereka berlokasi di Belawan, Tanjung Balai, Sibolga, Batu bara, Langkat, dan kawasan perairan Danau Toba (http://www.warintek.ristek.go.id).

Kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh ikan telah dirasakan sangat menghambat usaha pemasaran hasil perikanan dan tidak jarang menimbulkan kerugian besar, terutama pada saat produksi ikan melimpah. Oleh karena itu, perlu dilakukan usaha untuk meningkatkan daya simpan dan daya awet produk perikanan pada pascapanen melalui proses pengolahan maupun pengawetan. Proses pengolahan dan pengawetan ikan merupakan salah satu bagian penting dari mata rantai industri perikanan Afrianto, 1989).

Industri kecil hasil laut mempunyai peran yang sangat penting karena memberi nilai tambah melalui proses penanganan dan pengolahan, peningkatan pendapatan masyarakat, penyerapan tenaga kerja serta peningkatan pendapatan daerah itu sendiri. Disamping itu industri kecil hasil laut yang merupakan kegiatan yang memanfaatkan bahan baku dari sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable resources) sehingga merangsang usaha nelayan, tidak menggunakan bahan baku impor dan memiliki peluang pasar domestik maupun ekspor.

Industri kecil diharapkan akan membuka lapangan kerja sehingga dapat mengatasi masalah pengangguran. Dengan berkembangnya industri kecil diharapkan serapan tenaga kerja semakin meningkat diikuti dengan meningkatnya pendapatan keluarga. Akan tetapi industri kecil masih tetap memiliki masalah yang berkaitan dalam perkembangannya, misalnya modal, bahan baku, tenaga kerja, pengangkutan (transportasi) dan pemasaran (Sumaatmadja, 1998).


(15)

3

Pengolahan industri kecil yang cukup besar dan melibatkan masyarakat desa pantai di wilayah pesisir diharapkan peranannya dalam pengembangan wilayah. Pengembangan tersebut akan tercermin dari peningkatan pendapatan masyarakat desa pantai serta mendorong penyerapan tenaga kerja dan kesempatan berusaha.

Kebijakan umum pembangunan kelautan dan perikanan adalah diantaranya mengembangkan dan memperkokoh usaha penanganan dan pengelola serta pemasaran hasil perikanan. Kebijakan itu diambil dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kelautan dan perikanan sesuai UU Nomr 31 tahun 2004 tentang perikanan Pasal 3 yang bertujuan untuk: a. meningkatkan taraf hidup nelayan dan pembudidaya ikan kecil, b. meningkatkan penerimaan devisa negara, c. mendorong perluasan dan kesempatan kerja, d. meningkatkan ketersediaan dan konsumsi sumber protein ikan, e. mengoptimalkan pengelolaan sumberdaya ikan, f. meningkatkan prduktivitas, mutu, nilai tambah dan daya saing, g) meningkatkan ketersediaan bahan baku untuk industri pengolahan ikan, h. mencapai pemanfaatan sumberdaya ikan, lahan pembudidayaan ikan dan lingkungan sumberdaya ikan secara optimal, serta i. menjamin kelestarian sumberdaya ikan dan lahan pemudidayaan ikan dan tataruang.

Berbagai upaya yang dilakukan pemerintah dalam peningkatan produksi serta pembenahan dalam ketersediaan bahan baku, pelatihan pelaku usaha kerja, penyediaan modal kerja dalam berbagai bentuk skim kredit, kebijakan pendampingan, dan usaha perlindungan.


(16)

4

Begitu juga dengan Kabupaten Batubara yang memiliki jumlah perusahaan industri besar, sedang, dan kecil berjumlah 312 perusahaan (BPS, 2012).

Industri di kabupaten batubara saat ini berkembang dengan sangat pesat, hal ini dapat terlihat dari banyaknya variasi industri yang ada di Batubara di antaranya yaitu industri belacan, industri anyaman bambu, industri tahu, industri ikan asin dan sebagainya. Dalam industri pengolahan ikan asin sangatlah mendukung dalam proses berkembangnya perindustrian Kabupaten Batubara. Untuk menjaga suatu produk yang dihasilkan oleh suatu industri agar tetap disukai oleh pelanggan, maka produk yang dihasilkan harus selalu dijaga kualitasnya. Salah satu teknik dalam menjaga kualitas suatu produk ikan asin adalah dengan melalui proses penggaraman dan pengeringan ikan.

Desa Suka Maju merupakan salah satu daerah yang memiliki industri ikan asin.Industri kecil di desa ini memberikan andil besar dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan peningkatan pendapatan keluaraga namun masih mengalami kurangnya pembinaan, dan masih kurangnya modal karena akses terhadap sumber – sumber keuangan sangat terbatas. Untuk itu digunakan faktor – faktor produksi belum berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu perlu dikaji keadaan faktor – faktor industri dan karakteristik tenaga kerja industri ikan asin di Desa Suka Maju .


(17)

5

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakan masalah, maka perlu untuk dilakukan riset tentang karateristik tenaga kerja industri ikan asin yang meliputi : usia, jenis kelamin, masa kerja, tingkat pendidikan, banyaknya tanggungan, pendapatan. Serta melihat keadaan industri ikan asin dari faktor – faktor industri diantaranya yaitu modal, bahan baku, transportasi, dan pemasaran.

C. Pembatasan Masalah

Pada penelitian ini penulis membatasi permasalahan karakteristik tenaga kerja industri ikan asin yang meliputi : usia, jenis kelamin, masa kerja, tingkat pendidikan, banyaknya tanggungan, pendapatan. Hal ini berkaitan untuk melihat keadaan industri ikan asin ditinjau melalui faktor – faktor industri diantaranya modal, bahan baku, transportasi, dan pemasaran.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah, maka penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana karakteristik tenaga kerja industri kecil ikan asin di Desa Suka Maju yang meliputi usia, jenis kelamin, masa kerja, tingkat pendidikan, banyaknya tanggungan, dan pendapatan ?

2. Bagaimana keadaan industri ikan asin di Desa Suka Maju ditinjau dari modal, bahan baku, transportasi, dan pemasaran ?


(18)

6

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui karakteristik tenaga kerja industri kecil ikan asin

di Desa Suka Maju yang meliputi usia, jenis kelamin, masa kerja, tingkat pendidikan, banyaknya tanggungan, dan pendapatan.

2. Untuk mengetahui keadaan industri ikan asin di Desa Suka Maju

yang ditinjau dari modal, bahan baku, transportasi, dan pemasaran.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat diantaranya : 1. Menambah wawasan pengetahuan penulis tentang karakteristik industri

ikan asin di Desa Suka Maju Kecamatan Tanjung Tiram.

2. Sebagai sumbangan ilmu pengetahuan bagi penulis dan masyarakat. 3. Sebagai bahan masukan pemerintah daerah penelitian dalam upaya untuk

memberikan perhatian bagi masyarakat yang beraktivitas dalam usaha industri ikan asin di Desa Suka Maju Kecamatan Tanjung Tiram.

4. Sebagai bahan dan informasi bagi peneliti lain yang berhubungan dengan penelitian ini.


(19)

59

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat ditarik kesimpulan, antara lain :

1. Dari hasil penelitian Usia tenaga kerja industri kecil ikan asin masih dibawah usia kerja, hal ini terjadi karena orang tua mereka tidak sanggup memenuhi biaya sekolah.Dijadikan sebagai tolak ukur untuk mengevaluasi pendidikan tenaga kerja ikan asin di Desa Suka Maju, maka rata – rata tingkat pendidikan mereka rendah yaitu berpendidikan SD sederajat.Tenaga kerja industri ikan asin di Desa Suka Maju sebagian besar beranggotakan berjenis kelamin laki – laki.Pengusaha yang bekerja lebih dari 5 tahun yaitu sebanyak 20 pengusaha (47,62%),.Pengusaha yang tamat tingkat SD sebanyak 59,52%, tingkat pendidikan SLTP sebanyak 10 pengusaha, tingkat pendidikan SMA sebanyak 6 pengusaha, dan yang berpendidikan perguruan tinggi sebanyak 1 penusaha. Hal ini menjelaskan bahwa pendidikan formal pengusaha lebih banyak berpendidikan dalam kategori rendah. Jika dicermati berdasarkan pertimbangan bahwa tergolong pendidikan dasar 9 tahun, bahwa tingkat pendidikan pengusaha 83,32% berpendidikan rendah. Sedangkan tenaga kerja industri ikan asin kebanyakan masin sekolah yaitu sebanyak 88,88%. Pengusaha yang memiliki tanggungan 4 - 5 orang anak sebanyak 14,28%, dan tanggungan diatas 5 orang anak sebanyak 71,42%. Sedangkan pekerja industri ikan asin masih dibawah usia produktif atau masih anak sekolah.Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar seluruh pekerja ikan asin berada di bawah UMR. Hal ini menunjukkan bahwa mereka belum layak hidup atau


(20)

60

penghasilan pengusaha dan pekerja dari industri ikan asin merupakan mata pencaharian tambahan.

2. Modal yang digunakan pengusaha bersumber dari pinjaman (keluarga dan toke) dan modal sendiri. Hal inilah yang menjadi kendala bagi pengusaha ikan asin dalam hal permodalan, sehingga mereka mengalami kesulitan untuk mengembangkan usaha yang mereka jalankan.Bahan baku adalah salah satu unsur penting yang sangat mempengaruhi kegiatan produksi suatu industri. Tanpa bahan baku yang cukup maka proses produksi dapat terhambat dan bahkan berhenti.maka dari itu pasokan bahan mentah yang cukup baik dari dalam maupun luar dapat melancarkan dan mempercepat perkembangan suatu industri.Bahan baku yang digunakan pengusaha ikan asin berasal dari desa mereka sendiri yaitu dari hasil nelayan sekitar karena posisi mereka dekat dengan laut.Transportasi yang digunakan yaitu menggunakan becak mesin sebagai alat transportasi industri ikan asin sebanyak 71,42% pengusaha dan 28,58% pengusaha menggunakan sepeda motor sebagai transportasi industri ikan asin. Pengusaha yang memasarkan barang kepasar sebanyak 88,09% pengusaha, sedangkan pengusaha yang memasarkan kepada pembeli langsung yang datang sebanyak 11,91% pengusaha. Hal ini menunjukkan lemahnya pemasaran untuk industri ikan asin.


(21)

61

B.Saran

Dari kesimpulan di atas maka diperoleh saran – saran yang berguna sebagai berikut ini :

1. Pemerintah perlu melakukan penyuluhan dan penjelasan tentang pemasaran industri ikan asin, agar pemasaran mereka tidak hanya disekitar wilayah tersebut saja.Masyarakat tenaga kerja industri perlu mengubah cara hidupnya bahwa hidup adalah bukan untuk hari ini saja tetapi yang lebih penting adalah hari esok yang lebih berarti dan masa depan yang lebih ceria.Kepada penduduk Desa Suka Maju supaya lebih memperhatikan pendidikan anak – anaknya dan juga kondisi pemukiman atau tempat tinggalnya supaya lebih ditingkatkan kualitasnya.

2. Sehubungan dengan modal sudah sewajarnya pemerintah dalam hal ini pihak Bank memberikan kemudahan agar pengusaha industri kecil ikan asin dapat meminjam modal sesuai dengan keperluan operasional usahanya.Pendapatan pengusaha industri ikan asin di Desa Suka Maju sebagian besar dibawah UMK Batubara, untuk itu penusaha hendaknya lebih produktif agar pendaatan lebih meningkat dan industri ikan asin lebih berkembang pada masa yang akan datang.


(1)

4

Begitu juga dengan Kabupaten Batubara yang memiliki jumlah perusahaan industri besar, sedang, dan kecil berjumlah 312 perusahaan (BPS, 2012).

Industri di kabupaten batubara saat ini berkembang dengan sangat pesat, hal ini dapat terlihat dari banyaknya variasi industri yang ada di Batubara di antaranya yaitu industri belacan, industri anyaman bambu, industri tahu, industri ikan asin dan sebagainya. Dalam industri pengolahan ikan asin sangatlah mendukung dalam proses berkembangnya perindustrian Kabupaten Batubara. Untuk menjaga suatu produk yang dihasilkan oleh suatu industri agar tetap disukai oleh pelanggan, maka produk yang dihasilkan harus selalu dijaga kualitasnya. Salah satu teknik dalam menjaga kualitas suatu produk ikan asin adalah dengan melalui proses penggaraman dan pengeringan ikan.

Desa Suka Maju merupakan salah satu daerah yang memiliki industri ikan asin.Industri kecil di desa ini memberikan andil besar dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan peningkatan pendapatan keluaraga namun masih mengalami kurangnya pembinaan, dan masih kurangnya modal karena akses terhadap sumber – sumber keuangan sangat terbatas. Untuk itu digunakan faktor – faktor produksi belum berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu perlu dikaji keadaan faktor – faktor industri dan karakteristik tenaga kerja industri ikan asin di Desa Suka Maju .


(2)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakan masalah, maka perlu untuk dilakukan riset tentang karateristik tenaga kerja industri ikan asin yang meliputi : usia, jenis kelamin, masa kerja, tingkat pendidikan, banyaknya tanggungan, pendapatan. Serta melihat keadaan industri ikan asin dari faktor – faktor industri diantaranya yaitu modal, bahan baku, transportasi, dan pemasaran.

C. Pembatasan Masalah

Pada penelitian ini penulis membatasi permasalahan karakteristik tenaga kerja industri ikan asin yang meliputi : usia, jenis kelamin, masa kerja, tingkat pendidikan, banyaknya tanggungan, pendapatan. Hal ini berkaitan untuk melihat keadaan industri ikan asin ditinjau melalui faktor – faktor industri diantaranya modal, bahan baku, transportasi, dan pemasaran.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah, maka penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana karakteristik tenaga kerja industri kecil ikan asin di Desa Suka Maju yang meliputi usia, jenis kelamin, masa kerja, tingkat pendidikan, banyaknya tanggungan, dan pendapatan ?

2. Bagaimana keadaan industri ikan asin di Desa Suka Maju ditinjau dari modal, bahan baku, transportasi, dan pemasaran ?


(3)

6

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui karakteristik tenaga kerja industri kecil ikan asin di Desa Suka Maju yang meliputi usia, jenis kelamin, masa kerja, tingkat pendidikan, banyaknya tanggungan, dan pendapatan.

2. Untuk mengetahui keadaan industri ikan asin di Desa Suka Maju yang ditinjau dari modal, bahan baku, transportasi, dan pemasaran.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat diantaranya : 1. Menambah wawasan pengetahuan penulis tentang karakteristik industri

ikan asin di Desa Suka Maju Kecamatan Tanjung Tiram.

2. Sebagai sumbangan ilmu pengetahuan bagi penulis dan masyarakat. 3. Sebagai bahan masukan pemerintah daerah penelitian dalam upaya untuk

memberikan perhatian bagi masyarakat yang beraktivitas dalam usaha industri ikan asin di Desa Suka Maju Kecamatan Tanjung Tiram.

4. Sebagai bahan dan informasi bagi peneliti lain yang berhubungan dengan penelitian ini.


(4)

59

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat ditarik kesimpulan, antara lain :

1. Dari hasil penelitian Usia tenaga kerja industri kecil ikan asin masih dibawah usia kerja, hal ini terjadi karena orang tua mereka tidak sanggup memenuhi biaya sekolah.Dijadikan sebagai tolak ukur untuk mengevaluasi pendidikan tenaga kerja ikan asin di Desa Suka Maju, maka rata – rata tingkat pendidikan mereka rendah yaitu berpendidikan SD sederajat.Tenaga kerja industri ikan asin di Desa Suka Maju sebagian besar beranggotakan berjenis kelamin laki – laki.Pengusaha yang bekerja lebih dari 5 tahun yaitu sebanyak 20 pengusaha (47,62%),.Pengusaha yang tamat tingkat SD sebanyak 59,52%, tingkat pendidikan SLTP sebanyak 10 pengusaha, tingkat pendidikan SMA sebanyak 6 pengusaha, dan yang berpendidikan perguruan tinggi sebanyak 1 penusaha. Hal ini menjelaskan bahwa pendidikan formal pengusaha lebih banyak berpendidikan dalam kategori rendah. Jika dicermati berdasarkan pertimbangan bahwa tergolong pendidikan dasar 9 tahun, bahwa tingkat pendidikan pengusaha 83,32% berpendidikan rendah. Sedangkan tenaga kerja industri ikan asin kebanyakan masin sekolah yaitu sebanyak 88,88%. Pengusaha yang memiliki tanggungan 4 - 5 orang anak sebanyak 14,28%, dan tanggungan diatas 5 orang anak sebanyak 71,42%. Sedangkan pekerja industri ikan asin masih dibawah usia produktif atau masih anak sekolah.Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar seluruh pekerja ikan asin berada di bawah UMR. Hal ini menunjukkan bahwa mereka belum layak hidup atau


(5)

60

penghasilan pengusaha dan pekerja dari industri ikan asin merupakan mata pencaharian tambahan.

2. Modal yang digunakan pengusaha bersumber dari pinjaman (keluarga dan toke) dan modal sendiri. Hal inilah yang menjadi kendala bagi pengusaha ikan asin dalam hal permodalan, sehingga mereka mengalami kesulitan untuk mengembangkan usaha yang mereka jalankan.Bahan baku adalah salah satu unsur penting yang sangat mempengaruhi kegiatan produksi suatu industri. Tanpa bahan baku yang cukup maka proses produksi dapat terhambat dan bahkan berhenti.maka dari itu pasokan bahan mentah yang cukup baik dari dalam maupun luar dapat melancarkan dan mempercepat perkembangan suatu industri.Bahan baku yang digunakan pengusaha ikan asin berasal dari desa mereka sendiri yaitu dari hasil nelayan sekitar karena posisi mereka dekat dengan laut.Transportasi yang digunakan yaitu menggunakan becak mesin sebagai alat transportasi industri ikan asin sebanyak 71,42% pengusaha dan 28,58% pengusaha menggunakan sepeda motor sebagai transportasi industri ikan asin. Pengusaha yang memasarkan barang kepasar sebanyak 88,09% pengusaha, sedangkan pengusaha yang memasarkan kepada pembeli langsung yang datang sebanyak 11,91% pengusaha. Hal ini menunjukkan lemahnya pemasaran untuk industri ikan asin.


(6)

B.Saran

Dari kesimpulan di atas maka diperoleh saran – saran yang berguna sebagai berikut ini :

1. Pemerintah perlu melakukan penyuluhan dan penjelasan tentang pemasaran industri ikan asin, agar pemasaran mereka tidak hanya disekitar wilayah tersebut saja.Masyarakat tenaga kerja industri perlu mengubah cara hidupnya bahwa hidup adalah bukan untuk hari ini saja tetapi yang lebih penting adalah hari esok yang lebih berarti dan masa depan yang lebih ceria.Kepada penduduk Desa Suka Maju supaya lebih memperhatikan pendidikan anak – anaknya dan juga kondisi pemukiman atau tempat tinggalnya supaya lebih ditingkatkan kualitasnya.

2. Sehubungan dengan modal sudah sewajarnya pemerintah dalam hal ini pihak Bank memberikan kemudahan agar pengusaha industri kecil ikan asin dapat meminjam modal sesuai dengan keperluan operasional usahanya.Pendapatan pengusaha industri ikan asin di Desa Suka Maju sebagian besar dibawah UMK Batubara, untuk itu penusaha hendaknya lebih produktif agar pendaatan lebih meningkat dan industri ikan asin lebih berkembang pada masa yang akan datang.