Perancangan Buku Mengenai Bahaya Mengkonsumsi Makanan Olahan yang Tidak Sehat Secara Berlebih pada Anak-Anak di Bandung.

(1)

Universitas Kristen Maranatha 1

BAB І

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Gizi merupakan unsur yang sangat penting bagi tubuh, karena membuat tubuh sehat dan dapat melakukan aktivitas dengan baik. Gizi harus dipenuhi sejak masa anak-anak untuk mendukung proses tumbuh kembang anak dan juga perkembangan otak anak. Gizi berasal dari makanan-makanan sehat seperti sayuran, buah-buahan, daging, susu, yang termasuk dalam 4 sehat 5 sempurna. Kebutuhangizi yang dibutuhkan anak-anak itu harus seimbang antara food dan fun karena peningkatan aktivitas pada anak berkaitan juga dengan peningkatan kebutuhan energi yang harus dipenuhi dengan asupan gizi yang cukup. Anak-anak jaman sekarang memiliki aktivitas/kegiatan yang cukup banyak seperti sekolah, belajar, les, bermain, olahraga dan berbagai macam kegiatan lainnya, maka dari itu kebutuhan gizi juga harus diseimbangkan untuk mendukung segala kegiatan anak-anak. Makanan yang mencakup kebutuhan gizi seimbang yang dibutuhkan anak-anak terdapat pada piramida makanan 4 sehat 5 sempurna. (Wardlaw & Smith, 2009)

Namun pada jaman sekarang sebagian masyarakat Indonesia, terutama yang tinggal di perkotaan, memiliki pola makan yang tidak sehat yaitu lebih banyak mengkonsumsi makanan olahan dibandingkan makanan 4 sehat 5 sempurna dengan asupan gizi sehat seimbang. Kebanyakan anak-anak bahkan menyukai dan terbiasa mengkonsumsi makanan olahan yang tidak sehat, seperti chicken nugget karena rasanya yang lezat, gurih dan juga praktis. Makanan olahan chicken nugget, sosis, dan lainnya yang sering dijumpai di supermarket pun banyak dijual dari berbagai merek, dari harga yang terjangkau sampai yang mahal sekalipun tidak menjamin bahwa makanan olahan tersebut adalah makanan sehat untuk dikonsumsi, apalagi untuk anak-anak yang sangat membutuhkan asupan nutrisi yang tinggi untuk pertumbuhan yang optimal. Ternyata makanan olahan seperti nugget, sosis, bakso dan lainnya itu terdapat bahan-bahan berbahaya (zat aditif) yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan terutama


(2)

anak-Universitas Kristen Maranatha 2 anak. (http://www.suara.com/health/2015/12/28/175024/ini-alasan-chicken-nugget-bukanlah-makanan-sehat)

Zat aditif merupakan bahan yang ditambahkan pada bahan pangan yang bertujuan untuk memperpanjang umur simpan bahan, membuat makanan semakin menarik lewat warna dan teksturnya, atau membuat rasa semakin nikmat serta menambah / meningkatkan nilai dari produk pangan itu sendiri. Bahan-bahan berbahaya yang terdapat dalam makanan olahan yang tidak sehat itu seperti MSG, zat pewarna buatan, pengawet, trans fat, zat pemanis buatan, dan banyak lagi bahan berbahaya (zat aditif) yang terdapat pada makanan yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan yaitu seperti obesitas, pertumbuhan jadi tidak optimal, gangguan pencernaan dan banyak gangguan kesehatan lainnya terutama bila dikonsumsi secara berlebih terutama bagi anak-anak. (Eka, 2013 : 42-43)

Dari permasalahan di atas, sangatlah penting bagi anak-anak untuk mendapatkan asupan gizi sehat seimbang, maka dari itu harus dimulai dari sekarang untuk membiasakan pola makan sehat dan mulai mengurangi mengkonsumsi makanan olahan yang tidak sehat seperti nugget, sosis, bakso agar anak-anak tidak terganggu kesehatannya dan dapat tumbuh kembang maksimal, dengan langkah awal yaitu memberikan informasi pentingnya asupan gizi dan juga bahaya makanan olahan tidak sehat kepada anak-anak dan orang tua dengan cara yang menarik, komunikatif dan informatif melalui bidang Desain Komunikasi Visual. Sehingga masyarakat terutama anak-anak dapat tertarik dan lebih mudah menyerap informasi lebih jauh lagi, dan anak-anak menjadi sehat dengan gizi seimbang dan terbebas dari berbagai macam penyakit yang ditimbulkan makanan olahan tidak sehat.

1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup

Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah dijabarkan di atas, maka akan dibahas dan dirumuskan pokok-pokok permasalahan yang akan diselidiki dan ditelaah, serta dijawab dalam penulisan yaitu sebagai berikut:


(3)

Universitas Kristen Maranatha 3 1) Bagaimana menginformasikan bahaya mengkonsumsi makanan olahan yang

tidak sehat secara berlebih pada anak-anak untuk mengajak mereka mengurangi konsumsi makanan olahan yang tidak sehat secara berlebih di kota Bandung? 2) Bagaimana merancang media Komunikasi Visual yang menarik dan sesuai

untuk mengkomunikasikan mengenai bahaya mengkonsumsi makanan olahan yang tidak sehat secara berlebih untuk mengajak mereka mengurangi konsumsi makanan olahan yang tidak sehat pada anak-anak di Bandung?

Ditinjau dari pokok-pokok permasalahan yang telah dirumuskan di atas, berikut akan diuraikan bidang-bidang kajian, prinsip teori, aspek-aspek keilmuan, konsep, yang akan dijadikan tolak ukur dan landasan berpikir dalam pemecahan masalah, serta batasan, segmen, area yang akan dibahas. Untuk menjawab dan menganalisis masalah dalam rumusan masalah, prinsip teori yang digunakan sebagai kerangka pikir yaitu teori mengenai gizi anak, teori psikologi komunikasi anak, bahaya zat aditif makanan olahan, teori mengenai media penerapan desain, teori ilustrasi dan beberapa teori lain yang mendukung.

Untuk penelitian ini, akan dilakukan di Kota Bandung, Jawa Barat dengan waktu penelitian dimulai dari bulan Februari 2016 dan ruang lingkup yang dikerjakan lebih mengarah kepada memberikan informasi mengenai bahaya mengkonsumsi makanan olahan yang tidak sehat secara berlebih dan mengurangi konsumsi makanan olahan pada anak-anak Sekolah Dasar yang berusia sekitar 9-12 tahun (4-6 SD). Selain itu, penulis juga melakukan penelitian di sekolah-sekolah dasar di Bandung dan juga melakukan wawancara serta pembagian kuesioner kepada anak-anak itu sendiri sebagai target utama dan juga dilakukan kepada orang tua murid.

1.3Tujuan Perancangan

Berdasarkan dari pokok permasalahan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah di atas, berikut ini akan dipaparkan garis besar hasil pokok yang ingin diperoleh dan dicapai setelah setiap permasalahan dibahas, dianalisis dan dijawab dalam penulisan yaitu sebagai berikut:


(4)

Universitas Kristen Maranatha 4 1) Menginformasikan bahaya mengkonsumsi makanan olahan yang tidak sehat

secara berlebih pada anak-anak untuk mengajak mereka mengurangi konsumsi makanan olahan yang tidak sehat secara berlebih di kota Bandung.

2) Merancang media Komunikasi Visual yang menarik dan sesuai untuk mengkomunikasikan mengenai bahaya mengkonsumsi makanan olahan yang tidak sehat secara berlebih untuk mengajak mereka mengurangi konsumsi makanan olahan yang tidak sehat pada anak-anak di Bandung.

1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam pelaksanaan penulisan tugas akhir ini, didalamnya dilakukan berbagai tahap yaitu penelitian, pengamatan, pelaksanaan dan juga perancangan sebuah hasil karya desain. Sehingga diperlukannya data yang memadai dan lengkap sebagai dasar pemikiran dan juga konsep perancangan karya tersebut. Pengumpulan data yang penulis dapat tempuh antara lain melalui studi kepustakaan, studi lapangan, pengalaman, teknik wawancara terhadap narasumber yang kompeten dibidangnya, wawancara langsung terhadap target dan orang tua, penyebaran kuisioner, uji coba di lapangan, sebagai berikut:

1. Observasi

Teknik observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung dengan cermat dan teliti terhadap subjek atau objek penulisan. Penulis melakukan observasi secara langsung ke beberapa sekolah dasar yang berada di Kota Bandung yaitu SD Dwisakti dan SD Maria Bintang Laut untuk dapat mengamati lebih dekat tentang kebiasaan konsumsi makanan olahan yang tidak sehat pada anak-anak Sekolah Dasar.

2. Wawancara

Teknik wawancara merupakan cara mengumpulkan bahan dan juga informasi dengan menanyakan secara langsung kepada narasumber, para ahli atau kepada target itu sendiri. Penulis mengumpulkan data yang dibutuhkan dengan melakukan wawancara kepada target yaitu anak sekolah dasar berusia 9-12 tahun (kelas 4-6 SD) di Kota Bandung, kepada pada orang tua murid kelas 4-6 SD di Bandung. Selain itu penulis melakukan wawancara kepada beberapa ahli/narasumber yang memahami dan mengetahui lebih dalam mengenai topik bahaya mengkonsumsi makanan olahan yang


(5)

Universitas Kristen Maranatha 5 tidak sehat secara berlebih pada anak-anak. Wawancara mengenai kesehatan anak kepada dokter gizi (dr. Grace Puspasari, M.Gizi.) untuk mengetahui lebih detail tentang bahaya yang dapat ditimbulkan dari makanan olahan bagi kesehatan anak-anak itu sendiri serta mengetahui lebih dalam mengenai asupan gizi yang diperlukan bagi anak-anak itu seharusnya, kepada psikolog (Ira Adelina, M.Psi., Psik) untuk lebih memahami minat, karakteristik anak, dan cara komunikasi yang tepat untuk anak-anak kelompok usia 4-6 SD dan juga wawancara kepada guru SD (Bu Lucia).

3. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan menyebarluaskan pertanyaan secara tertulis dan langsung. Kuesioner diberikan kepada 100 responden yaitu 50 anak-anak dan 50 orang tua. Penulis menyebarkan kuisioner kepada anak-anak-anak-anak berusia 9-12 tahun (kelas 4-6 SD), serta kepada orang tua murid kelas 4-6 SD pada Sekolah Dasar di Bandung yaitu SD Dwisakti dan SD Maria Bintang Laut.

4. Studi Kepustakaan

Teknik studi kepustakaan yaitu penulis mendapatkan informasi dengan berkunjung ke beberapa perpustakaan di Bandung yaitu perpustakaan UK. Maranatha, ITB dan juga STPB. Dengan membaca buku-buku yang berhubungan dengan gizi dan kesehatan anak, buku mengenai resep makanan sehat untuk anak-anak, buku tentang bahaya makanan olahan, buku tentang perkembangan anak dan juga beberapa buku-buku, artikel dari koran seperti masalah gizi dan kesehatan anak, dan juga internet yang dapat memberikan informasi lengkap dan dijadikan dasar pemikiran.

1.5Skema Penulisan

Dalam penulisan ini, dilakukan tahapan, langkah-langkah dan alur proses yang bersifat terurut, sistematis, runtun, kronologis dan berkesinambungan mulai dari awal penulisan sampai akhir penulisan yang ditandai dengan dihasilkannya karya desain yang akan dikomunikasikan kepada target atau audiens komunikasi yang telah ditentukan. Berikut ini skema, alur proses, atau pemetaan penulisan dari awal sampai akhir, yaitu sebagai berikut:


(6)

Universitas Kristen Maranatha 6

Banyak masyarakat yang belum mengetahui asupan gizi seimbang yang dibutuhkan anak-anak untuk mendukung proses tumbuh dan kembangnya, serta belum mengetahui

bahaya dari kandungan zat aditif dalam makanan olahan tidak sehat yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan

terutama anak-anakbila dikonsumsi berlebih.

Anak-anak terutama di perkotaan, senang dan terbiasa mengkonsumsi makanan olahan tidak sehat yang mengandung zat

aditif (pengawet, MSG, pewarna, pemanis dan lain-lain), sehingga gizi

belum terpenuhi maksimal

Tujuan Akhir

Anak-anak mengetahui bahaya mengkonsumsi makanan olahan tidak sehat secara berlebih sehingga dapat sadar dan mengurangi konsumsi makanan olahan tersebut dan merubah pola

makan menjadi lebih sehat, mengkonsumsi makanan 4 sehat 5 sempurna dan terhindar dari masalan kesehatan akibat zat aditif dalam makanan olahan tidak sehat.

Konsep Komunikasi Penyampaian bahaya mengkonsumsi makanan olahan

tidak sehat melalui cerita pengetahuan yang menarik dengan

bahasa sehari-hari sehingga mudah dimengerti anak-anak.

Konsep Kreatif Menggunakan ilustrasi menarik dan warna yang eye-catching serta

karakter-karakter unik sebagai daya tarik bagi anak-anak.

Konsep Media Buku cerita pengetahuan interaktif bagi anak-anak, buku

resep kreatif dan pengetahuan untuk orang tua, serta melakukan

launching buku sebagai media

promosi. Konsep Perancangan

Permasalahan

Bagaimana menginformasikan bahaya mengkonsumsi makanan olahan yang tidak sehat secara berlebih pada anak-anak untuk mengajak mereka mengurangi konsumsi makanan olahan yang tidak sehat secara berlebih di kota Bandung? Bagaimana merancang media komunikasi visual

yang menarik dan sesuai untuk mengkomunikasikannya?

Pengumpulan Data

Observasi, Wawancara, Kuesioner dan Studi Kepustakaan

Analisis Data, SWOT & STP Latar Belakang


(7)

Universitas Kristen Maranatha 91

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan maka didapatkan kesimpulan bahwa bahaya mengkonsumsi makanan olahan yang tidak sehat secara berlebih pada anak-anak itu sangat penting untuk diketahui karena berhubungan dengan pertumbuhan, perkembangan dan kesehatan anak-anak. Namun, masyarakat perkotaan sekarang ini sudah terbiasa mengkonsumsi makanan olahan tidak sehat secara berlebih tanpa tahu bahaya yang ditimbulkan bila dikonsumsi berlebih.

Maka dari itu bahaya mengkonsumsi makanan olahan itu perlu diperkenalkan pada anak-anak dan juga orang tua agar sejak dini dapat mengurangi konsumsi makanan olahan tidak sehat dengan menggantinya dengan solusi pola makan sehat yang sesuai dengan asupan gizi yang mereka butuhkan pada usia anak-anak untuk tumbuh dan kembangnya yang maksimal.

Perancangan media komunikasi visual untuk menginformasikan bahaya mengkonsumsi makanan olahan secara berlebih pada anak-anak menggunakan buku cerita edukasi yang interaktif dengan karakter unik, warna-warna cerah dan juga terdapat tambahan part orang tua yang dapat membantu anak-anak dalam menyampaikan informasi dan mengurangi konsumsi makanan olahan. Dengan dirancangnya buku cerita edukasi interaktif ini diharapkan dapat menyampaikan informasi tentang bahaya mengkonsumsi makanan olahan yang tidak sehat kepada anak-anak dan juga orang tua dengan menarik dan menyenangkan.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian penulis mengemukakan saran-saran yang sekiranya dapat bermanfaat bagi pemilik atau pemakai yaitu saran bagi masyarakat luas khususnya orang tua yaitu mengetahui dan memberitahukan informasi mengenai bahaya mengkonsumsi makanan olahan yang tidak sehat pada anak-anak itu sangatlah


(8)

Universitas Kristen Maranatha 92 penting, agar sedari dini dapat memberitahu anak-anak sehingga anak mengetahui bahaya dan mulai mengurangi konsumsi makanan olahan serta peduli akan kesehatan mereka sendiri.

Terdapat beberapa saran yang diberikan dosen penguji bagi penulis untuk visual yaitu alignment dan grid pada isi buku dibuat lebih konsisten, ilustrasi jangan terlalu flat dan diberikan volume, serta blocking karakter kurang cocok untuk anak-anak. Saran-saran dari penguji juga dapat bermanfaat bagi penulis dan juga para desainer lainnya yang akan melakukan perancangan kedepannya.


(9)

Universitas Kristen Maranatha 93

DAFTAR PUSTAKA

Buchory, Achmad Herry & Saladin, Djaslim. 2010. Manajemen Pemasaran: Edisi Pertama. Bandung: Linda Karya.

Budiningsih, Asri, 2004. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Rinika Cipta.

Denbagus, “Teori Periklanan – Segementation dalam Pemasaran”, (Online),

(http://www.denbagus.com/teori-periklanan-segmentation-targeting-positioning-dalam-pemasaran/, diakses 27 Februari 2016).

Eka, Reysa. 2013. Rahasia Mengetahui Makanan Berbahaya. Jakarta: Titik Media Publisher.

Harahap, Arifin, dkk. 2008. Kumpulan Istilah Ketahanan Pangan. Jakarta: Badan Ketahanan Pangan Departemen Pertanian.

Hassanudin, “Zat Aditif pada Makanan: Pewarna, Pemanis, Pengawet, Penyedap Rasa”, (Online), (http://kimiadasar.com/zat-aditif-pada-makanan/, diakses 29 Februari 2016).

Herbalogi.com. “Apa itu 4 Sehat 5 Sempurna?”, (Online),

(http://www.herbalogi.com/257/apa-itu-4-sehat-5-sempurna/, diakses 27 Februari 2016).

Indriani, Ririn dan Dinda Rachmawati, “Ini alasan Chicken Nugget Bukanlah

Makanan Sehat”, (Online),

(http://www.suara.com/health/2015/12/28/175024/ini-alasan-chicken-nugget-bukanlah-makanan-sehat, diakses 7 Februari 2016).

Makalahskripsi.com. “Makalah Karakteristik Anak (Usia Sekolah Dasar pada Kelas

Rendah & Kelas Tinggi”, (Online)

(http://www.makalahskripsi.com/2013/09/makalah-karakteristik-anak-sd-kelas.html, Diakses pada 28 Februari 2016).

Male, Alan. 2007. Illustration : A Theoretical and Contextual Perspective. Switzerland: AVA Publishing.

Muchtadi, Deddy. 2013. Pengantar Ilmu Gizi. Bandung: ALFABETA Noor, Any. 2009. Manajemen Event. Bandung: ALFABETA


(10)

Universitas Kristen Maranatha 94

Panji, “Analisa SWOT dan Penerapannya dalam Organisasi”, (Online),

(http://imadiklus.com/analisa-swot-dan-penerapannya-dalam-organisasi/, diakses pada 27 Februari 2016).

SamiShare.com, “10 Jenis Makanan Tidak Sehat Menurut WHO”, (Online), (http://www.samishare.com/10-jenis-makanan-tidak-sehat-menurut-who-613, diakses 28 Februari 2016).

Soekirman. 1999. Ilmu Gizi dan Aplikasinya untuk Keluarga dan Masyarakat. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional.

Sofia, “Mari Mengenal 6 Jenis Zat Aditif yang Sering Terdapat pada Makanan”,

(Online), (http://balitapedia.com/mari-mengenal-6-jenis-zat-aditif-yang-sering-terdapat-pada-makanan/810, diakses pada 28 Februari 2016).

Suhartini, “Strategi Komunikasi antara Anak dan Orang Tua yang Tepat”, (Online),

(http://www.vemale.com/vemalist/keluarga/strategi-komunikasi-antara-anak-dan-orang-tua-yang-tepat.html, diakses 28 Februari 2016).

Wardlaw, Gordon dan Anne M. Smith, 2009. Contemporary Nutrition Seventh Edition. United States: McGraw-Hill Publishing Company.

Workingathomemom, “Perkembangan Karakteristik Anak Di Usia 5-12 Tahun”, (Online), (http://artikelkesehatananak.com/perkembangan-karakteristik-anak-usia-5-12-tahun.html, diakses 25 Februari 2016).

Workingathomemom, “Perkembangan Pola Pikir Anak Di Usia 5-12 Tahun”,

(Online), (http://artikelkesehatananak.com/perkembangan-pola-pikir-anak-usia-5-12-tahun.html, diakses 25 Februari 2016).

Workingathomemom, “Strategi Berkomunikasi Yang Baik Antara Orang Tua Dan

Anak Di Usia 5-12 Tahun”, (Online), ( http://artikelkesehatananak.com/strategi-berkomunikasi-yang-baik-antara-orang-tua-dan-anak-di-usia-5-12-tahun.html, diakses 25 Februari 2016).

Yanata, Ika. “Manfaat Membacakan Buku Cerita Bergambar Bagi Tumbuh Kembang

Balita”, (Online), (

http://artikelkesehatananak.com/manfaat-membacakan-buku-cerita-bergambar-bagi-tumbuh-kembang-balita.html, diakses 27 Februari 2016).


(1)

Universitas Kristen Maranatha 5 tidak sehat secara berlebih pada anak-anak. Wawancara mengenai kesehatan anak kepada dokter gizi (dr. Grace Puspasari, M.Gizi.) untuk mengetahui lebih detail tentang bahaya yang dapat ditimbulkan dari makanan olahan bagi kesehatan anak-anak itu sendiri serta mengetahui lebih dalam mengenai asupan gizi yang diperlukan bagi anak-anak itu seharusnya, kepada psikolog (Ira Adelina, M.Psi., Psik) untuk lebih memahami minat, karakteristik anak, dan cara komunikasi yang tepat untuk anak-anak kelompok usia 4-6 SD dan juga wawancara kepada guru SD (Bu Lucia).

3. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan menyebarluaskan pertanyaan secara tertulis dan langsung. Kuesioner diberikan kepada 100 responden yaitu 50 anak-anak dan 50 orang tua. Penulis menyebarkan kuisioner kepada anak-anak-anak-anak berusia 9-12 tahun (kelas 4-6 SD), serta kepada orang tua murid kelas 4-6 SD pada Sekolah Dasar di Bandung yaitu SD Dwisakti dan SD Maria Bintang Laut.

4. Studi Kepustakaan

Teknik studi kepustakaan yaitu penulis mendapatkan informasi dengan berkunjung ke beberapa perpustakaan di Bandung yaitu perpustakaan UK. Maranatha, ITB dan juga STPB. Dengan membaca buku-buku yang berhubungan dengan gizi dan kesehatan anak, buku mengenai resep makanan sehat untuk anak-anak, buku tentang bahaya makanan olahan, buku tentang perkembangan anak dan juga beberapa buku-buku, artikel dari koran seperti masalah gizi dan kesehatan anak, dan juga internet yang dapat memberikan informasi lengkap dan dijadikan dasar pemikiran.

1.5 Skema Penulisan

Dalam penulisan ini, dilakukan tahapan, langkah-langkah dan alur proses yang bersifat terurut, sistematis, runtun, kronologis dan berkesinambungan mulai dari awal penulisan sampai akhir penulisan yang ditandai dengan dihasilkannya karya desain yang akan dikomunikasikan kepada target atau audiens komunikasi yang telah ditentukan. Berikut ini skema, alur proses, atau pemetaan penulisan dari awal sampai akhir, yaitu sebagai berikut:


(2)

Universitas Kristen Maranatha 6 Banyak masyarakat yang belum mengetahui asupan gizi

seimbang yang dibutuhkan anak-anak untuk mendukung proses tumbuh dan kembangnya, serta belum mengetahui

bahaya dari kandungan zat aditif dalam makanan olahan tidak sehat yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan

terutama anak-anakbila dikonsumsi berlebih.

Anak-anak terutama di perkotaan, senang dan terbiasa mengkonsumsi makanan olahan tidak sehat yang mengandung zat

aditif (pengawet, MSG, pewarna, pemanis dan lain-lain), sehingga gizi

belum terpenuhi maksimal

Tujuan Akhir

Anak-anak mengetahui bahaya mengkonsumsi makanan olahan tidak sehat secara berlebih sehingga dapat sadar dan mengurangi konsumsi makanan olahan tersebut dan merubah pola

makan menjadi lebih sehat, mengkonsumsi makanan 4 sehat 5 sempurna dan terhindar dari masalan kesehatan akibat zat aditif dalam makanan olahan tidak sehat.

Konsep Komunikasi Penyampaian bahaya mengkonsumsi makanan olahan

tidak sehat melalui cerita pengetahuan yang menarik dengan

bahasa sehari-hari sehingga mudah dimengerti anak-anak.

Konsep Kreatif Menggunakan ilustrasi menarik dan warna yang eye-catching serta

karakter-karakter unik sebagai daya tarik bagi anak-anak.

Konsep Media Buku cerita pengetahuan interaktif bagi anak-anak, buku

resep kreatif dan pengetahuan untuk orang tua, serta melakukan

launching buku sebagai media

promosi. Konsep Perancangan

Permasalahan

Bagaimana menginformasikan bahaya mengkonsumsi makanan olahan yang tidak sehat secara berlebih pada anak-anak untuk mengajak mereka mengurangi konsumsi makanan olahan yang tidak sehat secara berlebih di kota Bandung? Bagaimana merancang media komunikasi visual

yang menarik dan sesuai untuk mengkomunikasikannya?

Pengumpulan Data

Observasi, Wawancara, Kuesioner dan Studi Kepustakaan

Analisis Data, SWOT & STP Latar Belakang


(3)

Universitas Kristen Maranatha 91

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan maka didapatkan kesimpulan bahwa bahaya mengkonsumsi makanan olahan yang tidak sehat secara berlebih pada anak-anak itu sangat penting untuk diketahui karena berhubungan dengan pertumbuhan, perkembangan dan kesehatan anak-anak. Namun, masyarakat perkotaan sekarang ini sudah terbiasa mengkonsumsi makanan olahan tidak sehat secara berlebih tanpa tahu bahaya yang ditimbulkan bila dikonsumsi berlebih.

Maka dari itu bahaya mengkonsumsi makanan olahan itu perlu diperkenalkan pada anak-anak dan juga orang tua agar sejak dini dapat mengurangi konsumsi makanan olahan tidak sehat dengan menggantinya dengan solusi pola makan sehat yang sesuai dengan asupan gizi yang mereka butuhkan pada usia anak-anak untuk tumbuh dan kembangnya yang maksimal.

Perancangan media komunikasi visual untuk menginformasikan bahaya mengkonsumsi makanan olahan secara berlebih pada anak-anak menggunakan buku cerita edukasi yang interaktif dengan karakter unik, warna-warna cerah dan juga terdapat tambahan part orang tua yang dapat membantu anak-anak dalam menyampaikan informasi dan mengurangi konsumsi makanan olahan. Dengan dirancangnya buku cerita edukasi interaktif ini diharapkan dapat menyampaikan informasi tentang bahaya mengkonsumsi makanan olahan yang tidak sehat kepada anak-anak dan juga orang tua dengan menarik dan menyenangkan.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian penulis mengemukakan saran-saran yang sekiranya dapat bermanfaat bagi pemilik atau pemakai yaitu saran bagi masyarakat luas khususnya orang tua yaitu mengetahui dan memberitahukan informasi mengenai bahaya mengkonsumsi makanan olahan yang tidak sehat pada anak-anak itu sangatlah


(4)

Universitas Kristen Maranatha 92 penting, agar sedari dini dapat memberitahu anak-anak sehingga anak mengetahui bahaya dan mulai mengurangi konsumsi makanan olahan serta peduli akan kesehatan mereka sendiri.

Terdapat beberapa saran yang diberikan dosen penguji bagi penulis untuk visual yaitu alignment dan grid pada isi buku dibuat lebih konsisten, ilustrasi jangan terlalu flat dan diberikan volume, serta blocking karakter kurang cocok untuk anak-anak. Saran-saran dari penguji juga dapat bermanfaat bagi penulis dan juga para desainer lainnya yang akan melakukan perancangan kedepannya.


(5)

Universitas Kristen Maranatha 93

DAFTAR PUSTAKA

Buchory, Achmad Herry & Saladin, Djaslim. 2010. Manajemen Pemasaran: Edisi Pertama. Bandung: Linda Karya.

Budiningsih, Asri, 2004. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Rinika Cipta.

Denbagus, “Teori Periklanan – Segementation dalam Pemasaran”, (Online),

(http://www.denbagus.com/teori-periklanan-segmentation-targeting-positioning-dalam-pemasaran/, diakses 27 Februari 2016).

Eka, Reysa. 2013. Rahasia Mengetahui Makanan Berbahaya. Jakarta: Titik Media Publisher.

Harahap, Arifin, dkk. 2008. Kumpulan Istilah Ketahanan Pangan. Jakarta: Badan Ketahanan Pangan Departemen Pertanian.

Hassanudin, “Zat Aditif pada Makanan: Pewarna, Pemanis, Pengawet, Penyedap Rasa”, (Online), (http://kimiadasar.com/zat-aditif-pada-makanan/, diakses 29 Februari 2016).

Herbalogi.com. “Apa itu 4 Sehat 5 Sempurna?”, (Online),

(http://www.herbalogi.com/257/apa-itu-4-sehat-5-sempurna/, diakses 27 Februari 2016).

Indriani, Ririn dan Dinda Rachmawati, “Ini alasan Chicken Nugget Bukanlah

Makanan Sehat”, (Online),

(http://www.suara.com/health/2015/12/28/175024/ini-alasan-chicken-nugget-bukanlah-makanan-sehat, diakses 7 Februari 2016).

Makalahskripsi.com. “Makalah Karakteristik Anak (Usia Sekolah Dasar pada Kelas

Rendah & Kelas Tinggi”, (Online)

(http://www.makalahskripsi.com/2013/09/makalah-karakteristik-anak-sd-kelas.html, Diakses pada 28 Februari 2016).

Male, Alan. 2007. Illustration : A Theoretical and Contextual Perspective. Switzerland: AVA Publishing.

Muchtadi, Deddy. 2013. Pengantar Ilmu Gizi. Bandung: ALFABETA Noor, Any. 2009. Manajemen Event. Bandung: ALFABETA


(6)

Universitas Kristen Maranatha 94 Panji, “Analisa SWOT dan Penerapannya dalam Organisasi”, (Online),

(http://imadiklus.com/analisa-swot-dan-penerapannya-dalam-organisasi/, diakses pada 27 Februari 2016).

SamiShare.com, “10 Jenis Makanan Tidak Sehat Menurut WHO”, (Online), (http://www.samishare.com/10-jenis-makanan-tidak-sehat-menurut-who-613, diakses 28 Februari 2016).

Soekirman. 1999. Ilmu Gizi dan Aplikasinya untuk Keluarga dan Masyarakat. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional. Sofia, “Mari Mengenal 6 Jenis Zat Aditif yang Sering Terdapat pada Makanan”,

(Online), (http://balitapedia.com/mari-mengenal-6-jenis-zat-aditif-yang-sering-terdapat-pada-makanan/810, diakses pada 28 Februari 2016).

Suhartini, “Strategi Komunikasi antara Anak dan Orang Tua yang Tepat”, (Online), (http://www.vemale.com/vemalist/keluarga/strategi-komunikasi-antara-anak-dan-orang-tua-yang-tepat.html, diakses 28 Februari 2016).

Wardlaw, Gordon dan Anne M. Smith, 2009. Contemporary Nutrition Seventh Edition. United States: McGraw-Hill Publishing Company.

Workingathomemom, “Perkembangan Karakteristik Anak Di Usia 5-12 Tahun”, (Online), (http://artikelkesehatananak.com/perkembangan-karakteristik-anak-usia-5-12-tahun.html, diakses 25 Februari 2016).

Workingathomemom, “Perkembangan Pola Pikir Anak Di Usia 5-12 Tahun”,

(Online), (http://artikelkesehatananak.com/perkembangan-pola-pikir-anak-usia-5-12-tahun.html, diakses 25 Februari 2016).

Workingathomemom, “Strategi Berkomunikasi Yang Baik Antara Orang Tua Dan Anak Di Usia 5-12 Tahun”, (Online), ( http://artikelkesehatananak.com/strategi-berkomunikasi-yang-baik-antara-orang-tua-dan-anak-di-usia-5-12-tahun.html, diakses 25 Februari 2016).

Yanata, Ika. “Manfaat Membacakan Buku Cerita Bergambar Bagi Tumbuh Kembang

Balita”, (Online), (

http://artikelkesehatananak.com/manfaat-membacakan-buku-cerita-bergambar-bagi-tumbuh-kembang-balita.html, diakses 27 Februari 2016).