Perancangan Buku Pintar Bangunan Cagar Budaya untuk Anak-Anak di Kota Bandung.

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Dian Fratama

Perancangan Buku Pintar Bangunan Cagar Budaya untuk Anak-anak di Kota Bandung

Dewasa ini, banyak Bangunan Cagar Budaya di kota Bandung yang tidak diketahui oleh generasi muda terutama anak-anak. Ilmu pengetahuan, rasa kencintaan terhadap budaya dan seni menjadi hal yang esensial bagi perbaikan dan kemajuan generasi muda, hal ini dapat dimulai dengan memperkenalkan anak-anak kepada potensi-potensi kotanya, salah satunya adalah Bangunan Cagar Budaya di kota Bandung yang juga berpotensi meningkatkan wisata budaya di kota Bandung.

Keywords :


(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ... ii

Surat Pernyataan Orisinalitas Laporan Penelitian ... iii

Surat Pernyataan Publikasi Laporan Penelitian ... iv

Kata Pengantar ... v

Abstrak ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ... 2

1.3 Tujuan Perancangan ... 3

1.4 Cara Pengumpulan Data ... 3

1.5 Skema Perancangan ... 4


(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

BAB II PENDAHULUAN ... 6

2.1 Teori Perkembangan Kognitif ... 6

2.1.1 Garis besar tahap perkembangan kognitif Jean piaget ... 6

2.1.2 Tahap Operasi Konkret ( Umur 7 - 11 Tahun ) ... 7

2.2 Colour atau Warna ... 14

2.3 Typhography ... 15

2.4 Book Design dan tata letak ... 16

2.4.1 Elemen-elemen dalam tata letak ... 16

2.4.2 Prinsip Tata letak ... 18

2.4.3 Penerapan tata letak ... 18

2.5 Ilustrasi ... 20

2.5.1 Vector Graphic ... 21

2.5.2 Mixed Media ... 21

2.6 Promotional Design atau Desain promosi ... 21

2.7 Advertising atau iklan ... 21

2.8 Above and Bellow the line ... 22


(4)

x Universitas Kristen Maranatha

BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH ... 23

3.1 Data dan Fakta ... 23

3.1.1 Profil Institusi ... 23

3.1.2 Pengumpulan data ... 27

3.1.3 Segmentasi, Targeting dan Positioning ... 59

3.1.4 Tinjauan terhadap projek atau persoalan sejenis ... 60

BAB IV PEMECAHAN MASALAH ... 69

4.1 Konsep Komunikasi ... 69

4.2 Konsep Kreatif ... 69

4.3 Konsep Media ... 71

4.4 Hasil Karya ... 74

4.4.1 Buku Pintar Bangunan Cagar Budaya ... 74

4.4.2 X-banner ... 80

4.4.3 Poster ... 81

4.4.4 Brosur ... 84

4.4.5 Event ... 86


(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

4.4.7 Website ... 91

4.4.8 Facebook ... 92

4.5 Perhitungan Biaya Produksi ... 93

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 95

DAFTAR PUSTAKA ... xv

LAMPIRAN ... vxi


(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 2.4 Skema Empat Tahap Perkembangan Kognitif Piaget

(Suparno, 2011) ... 7 Tabel 2.1 Istilah dan Pengertian (Harastoeti, 2011 : 23) ... 31 Tabel 2.2 Kaitan antara kegiatan konservasi dengan perubahan fisik dan fungsi

(Harastoeti, 2011 : 25) ... 36 Tabel 2.3 Langkah-langkah konservasi (Harastoeti, 2011 : 29) ... 39


(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Logo Bandung Heritage Society ... 23

Gambar 3.2 Logo MahaNagari – Bandung Pisan ... 26

Gambar 3.1.2a Hotel Preanger Jaman dahulu ... 52

Gambar 3.1.2b Masjid Agung di Alun-alun ... 52

Gambar 3.1.2c Braga Tempo Dulu ... 53

Gambar 3.1.2d Stand Aubon Marche yang saat ini telah menjadi milik Kimia Farma ... 53

Gambar 3.2 Buku Halooo Amerika! World Tour Series ... 60

Gambar 3.3 Buku Pintar Junior kota di Bandung ... 61

Gambar 3.4 Buku National Geographic Kids World Atlas, Third Edition ... 62

Gambar 3.5 Kegiatan Pangalengan Adventure for kids ... 63

Gambar 3.6 Peta Tour Sepeda ... 64

Gambar 3.7 Kegiatan Bandung Heritage Walks ... 64

Gambar 4.1 Palet warna ... 70


(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha

Gambar 4.3 Timeline promosi

Buku Buku bangunan cagar budaya 2013 ... 74

Gambar 4.4 Cover buku ... 75

Gambar 4.5 Layout isi buku ... 76

Gambar 4.6 Layout isi buku ... 77

Gambar 4.7 Layout isi buku ... 78

Gambar 4.8 Layout isi buku ... 79

Gambar 4.9 X-banner launching buku ... 80

Gambar 4.10 Poster Launching Buku ... 81

Gambar 4.11 Poster tour ... 82

Gambar 4.12 Poster promosi buku ... 83

Gambar 4.13 Brosur Launching Buku ... 84

Gambar 4.14 Brosur tour Heritage Walk Bandung ... 85

Gambar 4.15 Logo Tour “Heritage Walk Bandung” ... 86

Gambar 4.16 Tagline “Heritage Walk Bandung” ... 87

Gambar 4.17 Topi tour “Heritage Walk Bandung” ... 87

Gambar 4.18 Pin tour “Heritage Walk Bandung” ... 88


(9)

xv Universitas Kristen Maranatha

Gambar 4.20 Sticker name tour “Heritage Walk Bandung” ... 89

Gambar 4.21 Tas kanvas tour “Heritage Walk Bandung” ... 89

Gambar 4.22 Cover Scrapbook tour “Heritage Walk Bandung” ... 90

Gambar 4.23 Website 100 Bangunan Cagar Budaya ... 91


(10)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bangunan Cagar Budaya merupakan peninggalan atau warisan budaya yang mengandung nilai sejarah, arsitektur dan ilmu pengetahuan yang patut untuk dibanggakan dan dilestarikan, Bandung memiliki Bangunan Cagar Budaya yang melimpah dengan perpaduan gaya arsitektur Eropa dan Timur. Namun dewasa ini, Bangunan Cagar Budaya mulai banyak yang hancur karena tidak dirawat dengan baik atau dibongkar untuk kepentingan komersil khususnya di kota Bandung. Hal ini terbukti dengan semakin banyak Bangunan cagar Budaya yang rusak, salah satunya Bangunan Kimia Farma di Jalan Braga No. 12 yang rusak karena kurangnya pemeliharaan, dan tidak dimanfaatkan dengan baik (Harastoeti, 2011 : 83).

Pelestarian Bangunan Cagar Budaya perlu dilakukan, modernisasi tidak dapat dihindari namun dapat berjalan beriringan, mengingat bahwa Bangunan cagar Budaya merupakan warisan generasi masa lampau untuk generasi masa kini dan masa depan. Edukasi tentang Bangunan Cagar Budaya menjadi hal yang penting di kota Bandung untuk generasi muda terutama anak-anak, edukasi sejak dini dapat membantu tumbuhnya rasa cinta, bangga serta lebih menghargai warisan budaya kota Bandung.

Salah satu contoh edukasi sejak dini yang dilakukan, terdapat di kota Solo

dimana anak-anak Solo mendeklarasikan “Anak Solo Cinta Benda Cagar Budaya”

yang selengkapnya berbunyi: Kami, anak-anak Solo berikrar,

1) benda cagar budaya merupakan media pembelajaran sejarah yang utama, maka


(11)

2 Universitas Kristen Maranatha

2) Kami cinta benda cagar budaya sebagai sumber inspirasi dan ilmu

pengetahuan;

3) Saripetojo adalah salah satu bangunan cagar budaya di Solo, maka harus

dipertahankan dan dilestarikan.

(Imam Subhkan, 2011 : Aksi Anak Solo Cinta Benda Cagar Budaya)

Warisan Bangunan Cagar Budaya di kota Bandung yang berpotensi menjadikan Bandung sebagai kota wisata budaya perlu diperkenalkan seperti yang dilakukan oleh anak-anak di kota Solo. Maka ilmu pengetahuan, rasa kencintaan terhadap budaya dan seni bagi generasi muda menjadi hal yang esensial untuk kemajuan, perbaikan generasi serta citra kota Bandung, tidak hanya factory outlet, pusat perbelanjaan atau kuliner yang menjadi daya tarik kota Bandung. Semua ini dapat dicapai jika informasi dapat dikomunikasikan dengan baik kepada generasi muda terutama anak-anak, bidang keilmuan Desain Komunikasi Visual dapat membantu pesan tersampaikan dengan baik melalui visual yang menarik dan mudah dipahami.

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup

1. Bagaimana cara agar generasi muda mendapat edukasi yang baik mengenai

Bangunan Cagar Budaya?

2. Bagaimana agar generasi muda yaitu anak-anak tertarik untuk mengenal dan

memiliki kecintaan terhadap Bangunan Cagar Budaya?

Penulis akan merancang book design dengan ilustrasi untuk menarik minat anak, serta bekerja sama dengan instansi setempat di kota Bandung untuk mengadakan tour interaktif agar anak-anak lebih mengenal Bangunan cagar Budaya. Segmentasi dan target mencakup anak perempuan dan anak laki-laki serta orang tua yang berdomisili di kota Bandung, ekonomi menengah sampai menengah ke atas usia 9 -11 tahun.


(12)

3 Universitas Kristen Maranatha

1.3 Tujuan Perancangan

Tujuan dari perancangan ini adalah sebagai berikut :

1. Agar anak-anak sebagai generasi masa depan di kota Bandung

mendapatkan edukasi tentang bangunan cagar budaya dan sejarah kota bandung.

2. Anak-anak tidak hanya mengenal namun juga memiliki rasa peduli dan

cinta akan warisan budaya dan seni.

3. Meningkatkan pariwisata budaya di kota Bandung dengan mengangkat

kembali bangunan cagar budaya yang kental akan unsur eropa sebagai citra kota Bandung sebagai Paris Van Java.

1.4 Cara Pengumpulan Data

Sumber data berasal dari Perpustakaan Institut Teknologi Bandung serta instansi terkait.

Proses pengumpulan data antara lain meliputi :

- Observasi

- Wawancara

- Studi Pustaka


(13)

4 Universitas Kristen Maranatha

1.5 Skema Perancangan

MASALAH

kurangnya pengetahuan anak-anak sebagai generasi muda kota Bandung tentang bangunan cagar budaya sebagai warisan budaya, dapat berakibat hilangnya identitas kota

karena generasi muda yang tidak perduli terhadap warisan budaya.

FAKTA

Bangunan cagar budaya penting diperkenalkan agar anak-anak kota Bandung memiliki rasa

cinta akan warisan budaya.

PENYEBAB

Kurangnya media edukasi yang menarik untuk anak-anak usia 9 -11 tahun tentang

bangunan cagar budaya

PENYEBAB

Kurangnya kegiatan edukatif dan menarik untuk anak-anak usia 9 -11 tahun tentang bangunan cagar budaya

STRATEGI KOMUNIKASI

 Membuat media edukasi yang menarik tentang Bangunan Cagar Budaya

 Membuat Bangunan Cagar budaya menjadi menarik

KONSEP PERENCANAAN

STRATEGI MEDIA Buku pintar ilustratif dan tur wisata bangunan cagar budaya di kota Bandung untuk anak-anak.

STRATEGI KREATIF Menggunakan ilustrasi dan tur

wisata yang interaktif.

TARGET

SEKUNDER Orang tua

Anak-anak usia 9-11 tahun PRIMER

Anak-anak usia 9-11 tahun

Book Design dan Tur wisata sebagai media untuk anak-anak mempelajari dan mengenal Bangunan cagar budaya di kota


(14)

5 Universitas Kristen Maranatha

1.6

Pembabakan

Untuk memudahkan membaca dan mengikuti pembahasan ini maka dilakukan penyusunan dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I: PENDAHULUAN, Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan perancangan, manfaat penelitian dan skema perancangan. BAB II: LANDASAN TEORI, Bab ini menguraikan tentang landasan teori dan studi pustaka yang berhubungan dengan perancangan.

BAB III: DATA DAN ANALISIS MASALAH, Bab ini menguraikan mengenai profil perusahaan, penjelasan data, analisis dan pembahasaan data.

BAB IV: STRATEGI DAN HASIL PERANCANGAN, Bab ini berisi hasil, strategi dan kesimpulan perancangan.


(15)

95 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil analisa dan finalisasi desain, diperoleh kesimpulan bahwa masih minim dan masih sedikitnya pengetahuan anak-anak usia 9 -11 tahun kelas 4-6 SD tentang Bangunan Cagar Budaya.

Buku ini tepat untuk anak-anak usia 9-11 tahun karena pada usia tersebut anak-anak mudah menghafal, konsentrasinya baik, penuh rasa ingin tahu dan mereka mulai berhadapan dengan bermacam kemajuan teknologi dan mulai melupakan sejarah atau peninggalan sejarah, untuk itu diputuskanlah untuk membuat buku yang penuh dengan gambar yang menarik dan penuh warna sehingga dapat menarik minat baca anak-anak.

5.2 Saran

Dalam pengkoordinasimaan selama tugas akhir agar dapat lebih baik dalam penyampaian tema serta informasi yang dibutuhkan oleh mahasiswa serta pemberian tenggat waktu dalam tugas akhir lebih diperpanjang dan jangan terlalu dekat antara tenggat waktu yang satu dengan yang lain.

Diharapkan agar bangunan cagar budaya terus diperkenalkan kepada anak-anak serta kecintaan dan kepedulian terhadap bangunan cagar budaya lebih tertanam di hati anak-anak.


(16)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Harastoeti GH, (2011), 100 Bangunan Cagar Budaya di Bandung, CSS Publish, Bandung.

Kunto, Haryoto (1985), Wajah Bandoeng Tempo Doeloe, PT Granesia, Bandung. W. Dana, Djefry (1990), Ciri perancangan Kota Bandung, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Rustan, Surianto S.Sn (2009), Layout, Dasar dan Penerapannya, edisi baru, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Suparno, Paul Dr. (2001), Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget, Kanisius, Yogyakarta.

Landa,Robin (2011), Graphic Design Solutions, forth edition,Wadsworth Cengage Learning, Boston, USA.

Arsip dari album Mahanagari


(1)

2) Kami cinta benda cagar budaya sebagai sumber inspirasi dan ilmu pengetahuan;

3) Saripetojo adalah salah satu bangunan cagar budaya di Solo, maka harus dipertahankan dan dilestarikan.

(Imam Subhkan, 2011 : Aksi Anak Solo Cinta Benda Cagar Budaya)

Warisan Bangunan Cagar Budaya di kota Bandung yang berpotensi menjadikan Bandung sebagai kota wisata budaya perlu diperkenalkan seperti yang dilakukan oleh anak-anak di kota Solo. Maka ilmu pengetahuan, rasa kencintaan terhadap budaya dan seni bagi generasi muda menjadi hal yang esensial untuk kemajuan, perbaikan generasi serta citra kota Bandung, tidak hanya factory outlet, pusat perbelanjaan atau kuliner yang menjadi daya tarik kota Bandung. Semua ini dapat dicapai jika informasi dapat dikomunikasikan dengan baik kepada generasi muda terutama anak-anak, bidang keilmuan Desain Komunikasi Visual dapat membantu pesan tersampaikan dengan baik melalui visual yang menarik dan mudah dipahami.

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup

1. Bagaimana cara agar generasi muda mendapat edukasi yang baik mengenai Bangunan Cagar Budaya?

2. Bagaimana agar generasi muda yaitu anak-anak tertarik untuk mengenal dan memiliki kecintaan terhadap Bangunan Cagar Budaya?

Penulis akan merancang book design dengan ilustrasi untuk menarik minat anak, serta bekerja sama dengan instansi setempat di kota Bandung untuk


(2)

3 Universitas Kristen Maranatha

1.3 Tujuan Perancangan

Tujuan dari perancangan ini adalah sebagai berikut :

1. Agar anak-anak sebagai generasi masa depan di kota Bandung mendapatkan edukasi tentang bangunan cagar budaya dan sejarah kota bandung.

2. Anak-anak tidak hanya mengenal namun juga memiliki rasa peduli dan cinta akan warisan budaya dan seni.

3. Meningkatkan pariwisata budaya di kota Bandung dengan mengangkat kembali bangunan cagar budaya yang kental akan unsur eropa sebagai citra kota Bandung sebagai Paris Van Java.

1.4 Cara Pengumpulan Data

Sumber data berasal dari Perpustakaan Institut Teknologi Bandung serta instansi terkait.

Proses pengumpulan data antara lain meliputi :

- Observasi

- Wawancara

- Studi Pustaka


(3)

1.5 Skema Perancangan

MASALAH

kurangnya pengetahuan anak-anak sebagai generasi muda kota Bandung tentang bangunan cagar budaya sebagai warisan budaya, dapat berakibat hilangnya identitas kota

karena generasi muda yang tidak perduli terhadap warisan budaya.

FAKTA

Bangunan cagar budaya penting diperkenalkan agar anak-anak kota Bandung memiliki rasa

cinta akan warisan budaya.

PENYEBAB

Kurangnya media edukasi yang menarik untuk anak-anak usia 9 -11 tahun tentang

bangunan cagar budaya

PENYEBAB

Kurangnya kegiatan edukatif dan menarik untuk anak-anak usia 9 -11 tahun tentang bangunan cagar budaya

STRATEGI KOMUNIKASI

 Membuat media edukasi yang menarik tentang Bangunan Cagar Budaya

 Membuat Bangunan Cagar budaya menjadi menarik

Book Design dan Tur wisata sebagai media untuk anak-anak mempelajari dan mengenal Bangunan cagar budaya di kota


(4)

5 Universitas Kristen Maranatha

1.6

Pembabakan

Untuk memudahkan membaca dan mengikuti pembahasan ini maka dilakukan penyusunan dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I: PENDAHULUAN, Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan perancangan, manfaat penelitian dan skema perancangan. BAB II: LANDASAN TEORI, Bab ini menguraikan tentang landasan teori dan studi pustaka yang berhubungan dengan perancangan.

BAB III: DATA DAN ANALISIS MASALAH, Bab ini menguraikan mengenai profil perusahaan, penjelasan data, analisis dan pembahasaan data.

BAB IV: STRATEGI DAN HASIL PERANCANGAN, Bab ini berisi hasil, strategi dan kesimpulan perancangan.


(5)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil analisa dan finalisasi desain, diperoleh kesimpulan bahwa masih minim dan masih sedikitnya pengetahuan anak-anak usia 9 -11 tahun kelas 4-6 SD tentang Bangunan Cagar Budaya.

Buku ini tepat untuk anak-anak usia 9-11 tahun karena pada usia tersebut anak-anak mudah menghafal, konsentrasinya baik, penuh rasa ingin tahu dan mereka mulai berhadapan dengan bermacam kemajuan teknologi dan mulai melupakan sejarah atau peninggalan sejarah, untuk itu diputuskanlah untuk membuat buku yang penuh dengan gambar yang menarik dan penuh warna sehingga dapat menarik minat baca anak-anak.

5.2 Saran

Dalam pengkoordinasimaan selama tugas akhir agar dapat lebih baik dalam penyampaian tema serta informasi yang dibutuhkan oleh mahasiswa serta pemberian tenggat waktu dalam tugas akhir lebih diperpanjang dan jangan terlalu dekat antara tenggat waktu yang satu dengan yang lain.

Diharapkan agar bangunan cagar budaya terus diperkenalkan kepada anak-anak serta kecintaan dan kepedulian terhadap bangunan cagar budaya lebih tertanam


(6)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Harastoeti GH, (2011), 100 Bangunan Cagar Budaya di Bandung, CSS Publish, Bandung.

Kunto, Haryoto (1985), Wajah Bandoeng Tempo Doeloe, PT Granesia, Bandung. W. Dana, Djefry (1990), Ciri perancangan Kota Bandung, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Rustan, Surianto S.Sn (2009), Layout, Dasar dan Penerapannya, edisi baru, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Suparno, Paul Dr. (2001), Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget, Kanisius, Yogyakarta.

Landa,Robin (2011), Graphic Design Solutions, forth edition,Wadsworth Cengage Learning, Boston, USA.

Arsip dari album Mahanagari