Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan Bagian Produksi Mayasari Bakery (Studi pada CV Mayasari Jaya Sentosa Bandung).

(1)

ABSTRAK

Penurunan kinerja merupakan masalah yang ingin dihindari oleh perusahan mengingat karena dampaknya yang cukup besar bagi perusahaan. Dampak tersebut berupa terhambatnya target yang seharusnya dicapai oleh perusahaan. Hal serupa dirasakan oleh CV Mayasari Jaya Sentosa yang memiliki tingkat kinerja yang terus menurun dan tidak terpenuhinya target produksi yang ditentukan perusahaan.

CV Mayasari Jaya Sentosa atau yang lebih kita kenal dengan Mayasari Bakery merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pastry and bakery. Perusahaan ini mengalami pertumbuhan dalam setiap tahunnya terbukti dengan bertambahnya jumlah outlet dari tahum ke tahunnya.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi terhadap variabel kinerja karyawan bagian produksi di Mayasari Bakery dengan jumlah populasi sebanyak 72 orang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan verifikatif. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini metode regresi linier berganda.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh gambaran mengenai gaya kepemimpinan secara keseluruhan dengan score 214 dan termasuk ke dalam kategori cukup baik, sedangkan untuk dimensi gaya kepemimpinan yang ada di Mayasari Bakery adalah participative (berpartisipasi) diperoleh nilai sebesar 228,6 karena merupakan nilai score tertinggi dibandingkan dimensi lainnya. Untuk gambaran mengenai tingkat motivasi karyawan yang ada di Mayasari Bakery secara keseluruhan diperoleh score 222 dan dalam pengklasifikasian interval skor tersebut termasuk kategori cukup baik. Sehingga dapat diasumsikan bahwa tingkat motivasi yang ada di Mayasari Bakery secara keseluruhan tergolong sedang. Sedangkan untuk dimensi

motivator diperoleh score 220 dan dalam interval skor tersebut termasuk

kategori cukup baik dan untuk dimensi hygiene factor diperoleh score 223 dan dalam pengklasifikasian skor tersebut termasuk kategori cukup baik. Untuk kinerja karyawan diperoleh score 223.8 dan dalam pengklasifikasian skor tersebut termasuk katagori cukup baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat kinerja karyawan yang ada Mayasari Bakery sedang/menengah.

Berdasarkan hasil pembahasan diperoleh bahwa dengan menggunakan regresi berganda untuk uji secara simultan variabel gaya kepemimpinan dan motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan Mayasari Bakery dengan total pengaruh sebesar 96%, sedangkan sisanya sebesar 4 % dipengaruhi oleh faktor


(2)

ii

ABSTRACT

Decline in performance is a problem to be avoided by considering the company because the impact is large enough for the company. The impact of delays in the target should be achieved by the company. Something similar is felt by CV Mayasari Jaya Sentosa which has a level of performance that continues to decline and the non-fulfillment of production targets specified company.

CV Mayasari Jaya Sentosa or more familiar with Mayasari Bakery is a company engaged in the field of pastry and bakery. The company is progressing very rapidly in every year as evidenced by the increase in the number of outlets of a tender to year.

The purpose of this study was to determine and analyze the influence of leadership style and motivation to variable performance of the production employees in Mayasari Bakery with a total population of 72 people. The method used in this research is descriptive verification. The statistical test used in this study multiple linear regression method.

Based on the results obtained a description of research and discussion about the leadership style overall with a score of 214 and fall into the category quite well, while the dimensions of leadership styles in Mayasari Bakery is participative (participating) obtained a value of 228.6 as the value of the highest score compared to other dimensions. For an idea of the level of employee motivation in Mayasari Bakery overall scores obtained in the classification interval 222 and the score is categorized quite good. So it can be assumed that the level of motivation in Mayasari Bakery overall moderate. As for the dimensions motivator scores obtained in the classification interval 220 and the score is quite good category and to the dimensions of hygiene factor scores obtained in the classification interval 223 and the score is categorized quite good. For employees performance score of 223.8 was obtained and the interval classification scores include the category quite well. So it can be concluded that the level of performance of existing employees Mayasari Bakery medium.

Based on the results of the discussion showed that by using multiple regression analysis to test variables simultaneously motivational leadership style and influence on employee performance Mayasari Bakery with a total effect of 96%, while the remaining 4% is influenced by other factors not observed and for partial testing that variable style leadership have a significant effect on the performance of the production employees in Mayasari Bakery, and for variable employee motivation also affects the performance of employees in Mayasari Bakery.


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

Abstrak ... i

Kata Pengantar ... iii

Daftar Isi... iv

Daftar Tabel ... viii

Daftar Gambar ... x

Daftar Lampiran ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 9

1.3 Tujuan Penelitian ... 10

1.4 Kegunaan Penelitian ... 10

1.5 Tempat dan Waktu Penelitian ... 11

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN ... 12


(4)

iv

2.2.1 Pengertian Kepemimpinan ... 16

2.2.2 Teori-Teori Kepemimpinan ... 18

2.2.2.1 Teori Kontingensi Kepemimpinan ... 18

2.2.3 Macam-macam Gaya Kepemimpinan ... 23

2.2.4 Faktor-faktor yang Memengaruhi Gaya Kepemimpinan 24 2.2.5 Indikator Gaya Kepemimpinan ... 25

2.3 Motivasi Kerja ... 28

2.3.1 Pengertian Motivasi Kerja... 28

2.3.2 Teori-teori Motivasi Kerja ... 30

2.3.3 Faktor-faktor yang Memengaruhi Motivasi Kerja ... 35

2.3.4 Indikator Motivasi Kerja ... 36

2.4 Kinerja Karyawan ... 37

2.4.1 Pengertian Kinerja Karyawan ... 37

2.4.2 Faktor-faktor yang Memengaruhi Kinerja Karyawan ... 39

2.4.3 Dimensi Kinerja Karyawan ... 40

2.4.4 Indikator Untuk Menilai Kinerja Karyawan ... 41

2.5 Penelitian Terdahulu ... 42

BAB III RERANGKA PEMIKIRAN, MODEL DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 45


(5)

3.1.1 Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan

... ... 45

3.1.2 Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Karyawan ... 46

3.1.3 Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan ... 47

3.2 Model dan Hipotesis Penelitian ... 48

3.2.1 Model Penelitian ... 48

3.2.2 Hipotesis Penelitian ... 50

BAB IV METODE PENELITIAN ... 51

4.1 Objek Penelitian (Populasi) dan Teknik Pengambilan Sampel 51 4.1.1 Objek Penelitian ... 51

4.1.2 Populasi ... 51

4.2 Metode Penelitian... 51

4.3 Metode Pegumpulan Data ... 52

4.4 Metode Penelitian yang Digunakan ... 54

4.5 Operasionalisasi Variabel... 54

4.6 Teknik Analisis Data ... 59

4.6.1 Metode Analisis Data Uji ... 59

4.6.1.1 Uji Kualitas Data ... 59


(6)

vi

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ... 70

5.1 Hasil Pengumpulan Data ... 70

5.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .... 71

5.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 72

5.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pernikahan 73 5.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja... 73

5.1.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir 74 5.1.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Gaji Bulanan ... 75

5.2 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 88

5.3 Pembahasan ... 75

5.3.1 Deskriptif Mengenai Gaya Kepemimpinan (X1) ... 79

5.2.2 Deskriptif Mengenai Motivasi Karyawan (X2) ... 90

5.2.3 Deskriptif Mengenai Kinerja Karyawan (Y)... 98

5.4 Analisis Regresi Linier Berganda ... 101

5.4.1 Uji Asumsi Klasik (Uji Data) ... 102

5.4.2 Regresi Berganda Pengaruh Gaya Kepemimpinan (X1), Motivasi (X2), terhadap Kinerja Karyawan Bagian Produksi Mayasari Bakery (Y) ... 107

5.4.3 Koefisien Determinasi ... 109


(7)

5.4.5 Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi terhadap

Kinerja Karyawan secara Simultan (Uji F) ... 112

5.4.6 Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan Secara Parsial (Uji t) ... 114

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 117

6.1 Kesimpulan ... 117

6.2 Saran ... 119


(8)

viii

DAFTAR TABEL

1.1 Target Produksi yang Tidak Terpenuhi Mayasari Bakery ... 7

2.1 Penelitian Terdahulu ... 42

3.1 Rerangka Pemikiran ... 49

4.1 Operasionalisasi Variabel... 55

4.2 Tabel interpretasi Koefisien Korelasi... 64

5.1 Distribusi Frekuensi dan Persentase Jenis Kelamin ... 71

5.2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Usia Responden ... 72

5.3 Distribusi Frekuensi dan Persentase Status Pernikahan ... 73

5.4 Distribusi Frekuensi dan Persentase Lama Bekerja ... 73

5.5 Distribusi Frekuensi dan Persentase Pendidikan Terakhir ... 74

5.6 Distribusi Frekuensi dan Persentase Gaji Bulanan ... 75

5.7 Uji Validitas dan Reliabilitas Gaya Kepemimpinan dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan Bagian Produksi Mayasari Bakery…...76

5.8 Deskriptif mengenai Gaya Kepemimpinan (X1) ... 80

5.9 Deskriptif mengenai Motivasi Karyawan (X2) ... 90

5.10 Deskriptif mengenai Kinerja Karyawan (X2) ... 98

5.11 Uji Multikolinearitas Gaya Kepemimpinan dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan ... 102


(9)

5.12 Uji Normalitas Gaya Kepemimpinan dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan .... ... 105 5.13 Uji Autokorelasi Gaya Kepemimpinan dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan .... ... 106 5.14 Regresi Berganda Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan ... 108 5.15 Koefisien Determinasi Gaya Kepemimpinan dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan ... 109 5.16 Tingkat Hubungan Korelasi ... 110 5.17 Koefisien Korelasi Gaya Kepemimpinan dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan .... ... 111 5.18 Uji F (simultan) Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap Kinerja113 5.19 Uji t (simultan) Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap Kinerja 115


(10)

x

DAFTAR GAMBAR

2.1 Komponen Utama Path-Goal Theory ... 23 5.1 Uji Heteroskedastisitas Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan ... 103


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Kuesioner Penelitian Lampiran B Hasil Analisis Data SPSS Lampiran C Proposal Penelitian


(12)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sumber daya manusia merupakan aset terpenting perusahaan karena perannya sebagai subjek pelaksana kebijakan dan kegiatan operasional perusahaan, agar perusahaan tetap eksis maka harus berani menghadapi tantangan dan implikasinya yaitu menghadapi perubahan dan memenangkan persaingan. Sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan seperti modal, metode dan mesin tidak bisa memberikan hasil yang maksimal apabila tidak didukung oleh sumber daya manusia yang mempunyai kinerja yang optimum. (Douglas,2000:34) menjelaskan bahwa perusahaan membutuhkan karyawan yang mempunyai kinerja yang tinggi.

Dalam menjalankan sebuah organisasi tidak lepas dari kontribusi para karyawan dalam mencapai tujuan organisasi, sebagaimana dikemukakan oleh Mathis & Jackson (2000:45) bahwa sumber daya manusia pada era sekarang ini semakin besar peranannya dalam mencapai sukses organisasi. Sumber daya manusia merupakan suatu hal yang sangat penting bagi suatu perusahaan karena manusialah yang membuat suatu rencana, mengatur, mengolah dan mengendalikan setiap kegiatan yang ada pada perusahaan sehingga sumber daya manusia didalam suatu perusahaan harus optimal dan diupayakan agar menjadi tenaga kerja yang


(13)

memiliki kualitas kinerja yang baik untuk mencapai keuntungan perusahaan yang maksimal.

Sumber daya manusia merupakan tokoh sentral dalam organisasi maupun perusahaan. Agar aktivitas manajemen berjalan dengan baik, perusahaan harus memiliki karyawan yang berpengetahuan dan berketerampilan tinggi serta usaha untuk mengelola perusahaan seoptimal mungkin sehingga kinerja karyawan meningkat.

Gibson, et all (2000:97) menjelaskan bahwa kinerja organisasi tergantung pada kinerja pegawainya, atau dengan kata lain kinerja pegawai akan memberikan kontribusi pada kinerja organisasi. Apa yang dikemukakan Gibson tersebut dapat diartikan bahwa perilaku anggota organisasi baik secara individu ataupun kelompok dapat memberikan kekuatan atau pengaruh atas kinerja organisasinya. Kinerja pegawai adalah hal yang penting untuk diperhatikan organisasi untuk dapat bertahan dalam suau persaingan global yang sering berubah atau tidak stabil.

Rivai (2003:549) mengemukakan kinerja ialah hasil kerja seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang, dan tanggung jawabnya. Lalu Seymour (dalam Cahyono dan Suharto,2005) menjelaskan bahwa kinerja merupakan tindakan –tindakan atau pelaksanaan-pelaksanaan tugas yang dapat diukur atau dinilai. Dengan demikian, kinerja pegawai dalam suatu organisasi perlu diketahui apakah kinerja pegawai itu sudah mencapai tujuan organisasi atau belum.


(14)

3

Menurut (Setiyawan, Budi dan Waridin, 2006) kinerja karyawan merupakan hasil atau prestasi kerja karyawan yang dinilai dari segi kualitas maupun kuantitas berdasarkan standar kerja yang ditentukan oleh pihak organisasi. Kinerja yang baik adalah kinerja yang optimal, yaitu kinerja yang sesuai standar organisasi dan mendukung tercapainya tujuan organisasi. Organisasi yang baik adalah organisasi yang berusaha meningkatkan kemampuan sumber daya manusianya, karena hal tersebut merupakan faktor kunci untuk meningkatkan kinerja karyawan.

Dalam organisasi ada dua pihak yang saling tergantung dan merupakan unsur utama dalam organisasi yaitu pemimpin sebagai atasan dan pegawai sebagai bawahan (Mulyadi dan Rivai, 2009). Kepemimpinan pemimpin dalam suatu organisasi dirasa sangat penting, karena pemimpin memiliki peranan yang strategis dalam mencapai tujuan organisasi yang biasa tertuang dalam visi dan misi organisasi (Suranta, 2002).

Mulyadi dan Rivai (2009:337) memaparkan bahwa pemimpin dalam kepemimpinannya perlu memikirkan dan memperlihatkan gaya kepemimpinan yang akan diterapkan kepada pegawainya. Gaya kepemimpinan yaitu norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain ( Handoko,2003:215). Gaya kepemimpinan atasan dapat memengaruhi kesuksesan pegawai dalam berprestasi (Suranta, 2002:45). Dengan kata lain gaya kepemimpinan atasan dapat berpengaruh pada kinerja pegawai dalam suatu organisasi.


(15)

Gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain (Suranta, 2002). Gaya kepemimpinan cocok apabila tujuan perusahaan telah dikomunikasikan dan bawahan telah menerimanya. Seorang pemimpin harus menerapkan gaya kepemimpinan untuk mengelola bawahannya, karena seorang pemimpin akan sangat mempengaruhi keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya (Waridin dan Bambang Guritno, 2005).

Perusahaan menggunakan penghargaan atau hadiah dan ketertiban sebagai alat untuk memotivasi karyawan. Pemberian insentif atau hadiah mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan, hal ini sesuai dengan penelitian oleh Sujatmoko (2007:35).

Begitu juga dengan gaya kepemimpinan, gaya kepemimpinan yang tepat akan menimbulkan motivasi seseorang untuk berprestasi. Sukses tidaknya karyawan dalam prestasi kerja dapat dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan atasannya ( Hardini, 2001 dalam Suranta, 2002). Suranta (2002) dan Tampubolon (2007) telah meneliti pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja, menyatakan bahwa gaya kepemimpinan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan.

Kemudian elemen yang bernilai penting dalam organisasi selain gaya kepemimpinan adalah motivasi kerja. Motivasi ialah faktor yang kehadirannya dapat menimbulkan kepuasan kerja, dan meningkatkan kinerja pegawai


(16)

5

dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan. Dengan demikian motivasi merupakan variabel penting, dimana motivasi perlu mendapat perhatian besar bagi organisasi dalam peningkatan kinerja pegawainya.

Motivasi adalah dorongan, upaya dan keinginan yang ada di dalam diri manusia yang mengaktifkan, memberi daya serta mengarahkan perilaku untuk melaksanakan tugas-tugas dengan baik dalam lingkup pekerjaanya (Hakim, 2006). Konsep motivasi menurut (Robbins, 2006:165) yaitu sebagai proses yang ikut menentukan intensitas, arah dan ketekunan individu dalam usaha mencapai sasaran. Motivasi sebagai proses yang bermula dari kekuatan dalam hal fisiologis dan psikologis atau kebutuhan yang mengakibatkan perilaku atau dorongan yang ditunjukkan pada sebuah tujuan atau insentif (Moekijat, 2001 dalam Hakim,2006).

CV Mayasari Jaya Sentosa merupakan perusahaan yang bergerak di industri pastry and bakery yang lebih dikenal dengan Mayasari Bakery dan untuk penulisan selanjutnya peneliti akan menggunakan nama tersebut dalam pembahasannya. Saat ini Mayasari Bakery mengalami pertumbuhan, terbukti dengan kenaikan jumlah outlet dan agen yang sudah tersebar di area Bandung dan Jakarta. Sekitar 12 outlet sudah berdiri di Bandung. Jumlah total karyawan sudah mencapai 202 orang dan khusus pada bagian produksi terdapat 72 orang karyawan yang terbagi ke dalam dua shift. Mayasari Bakery memiliki Visi dan Misi Perusahaan yang menjadi landasan bagi perusahaan untuk menetapkan strategi-strategi bisnis yang akan dijalankan dalam memenangkan persaingan. Visi Mayasari Bakery adalah


(17)

Mewujudkan Mayasari Bakery sebagai perusahaan yang berkembang pesat sebagai pusat jajanan & oleh - oleh terlengkap yang sebagian besar merupakan ciri khas dari Bandung, sedangkan Misi Mayasari Bakery adalah Mengutamakan kualitas dalam hal apapun yang dilakukan, Mengembangkan inovasi-inovasi baik dalam produk maupun pelayanan, Menumbuhkan ketrampilan dan pengetahuan karyawan guna mencapai performa operasional yang maksimal, Mengembangkan usaha di beberapa tempat yang strategis untuk menjadi perusahaan bakery terbaik di Indonesia.

Karyawan dituntut untuk mampu menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya secara efektif dan efisien. Keberhasilan karyawan dapat diukur melalui kepuasan konsumen, berkurangnya jumlah keluhan, dan tercapainya target yang optimal. Kinerja karyawan Mayasari Bakery juga dapat diukur melalui penyelesaian tugasnya secara efektif dan efisien serta melakukan peran dan fungsinya, dan itu semua berhubungan positif bagi keberhasilan suatu perusahaan. Permasalahan yang terjadi pada Mayasari Bakery adalah berkaitan dengan kinerja, dimana pada empat tahun terakhir mengalami penurunan kinerja, terbukti dengan tidak terpenuhinya target produksi perusahaan. Seperti yang kita ketahui keberhasilan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi di Mayasari Bakery akan sangat tergantung dari kinerja karyawannya. Dengan terjadinya permasalahan tersebut maka kesempatan perusahaan untuk mendapatkan laba maksimal menjadi hilang. Berikut adalah data hasil produksi dan target produksi pada Mayasari


(18)

7

Tabel 1.1

Target Produksi yang Tidak Terpenuhi Mayasari Bakery

Tahun

Jumlah Produksi (dalam dus)

Persentase Realisasi Produksi Target

Produksi (dalam dus)

Realisasi Produksi (dalam dus)

2011 720000 587760 82%

2012 780000 534182 68%

2013 840000 511876 61%

2014 900000 528760 59%

Sumber : Data produksi Mayasari Bakery

Dari Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa dalam empat tahun terakhir produksi pada Mayasari Bakery terjadi penurunan, dan jumlah total produksi yang ditargetkan oleh perusahaan pada setiap tahunnya banyak yang tidak terpenuhi. Sedangkan target produksi yang ditetapkan oleh pihak perusahaan dalam setiap tahunnya terus meningkat . Realisasi produksi yang tidak bisa memenuhi target cukup tinggi yaitu sebesar 18%-41%. Dilihat dari data produksi pada empat tahun terakhir, target yang ditetapkan perusahaan tidak tercapai dan terealisasi disebabkan karena kurangnya kinerja karyawan. Didalam perusahaan hal tersebut merupakan masalah, karena adanya loss produksi berarti kerugian akibat terhambatnya penyelesaian pekerjaan dan penurunan kinerja. Target yang telah dicapai oleh


(19)

karyawan berhubungan dengan kinerja karyawan di dalam perusahaan, jika masih banyak target yang belum tercapai menandakan bahwa karyawan tidak bekerja secara maksimal atau dipengaruhi oleh faktor lain. Misalnya sikap dari pimpinannya atau bagaimana motivasi dari karyawan itu sendiri.

Berdasarkan survei pendahuluan, gejala-gejala penyebab turunnya kinerja karyawan Mayasari Bakery, diantaranya adalah menurunnya keinginan karyawan untuk mencapai prestasi kerja, kurangnya ketepatan waktu dalam penyelesaian pekerjaan sehingga kurang menaati peraturan, pengaruh yang berasal dari lingkungannya, teman sekerja yang juga menurun semangatnya dengan kata lain kurangnya motivasi untuk bekerja dan tidak adanya contoh yang harus dijadikan acuan dalam pencapaian prestasi kerja yang baik.

Adapun beberapa variabel yang dapat memengaruhi kinerja pegawai menurut Wirawan (2009), serta Suranta (2002) antara lain :

a. Gaya Kepemimpinan, gaya kepemimpinan yang biasa diterapkan pimpinan kepada bawahan atau pegawai dalam rangka proses kepemimpinannya. b. Motivasi Kerja, motivasi kerja yang biasa diberikan pemimpin atau

organisasi kepada bawahan atau pegawai.

Dengan kata lain, faktor-faktor yang dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja diantaranya adalah gaya kepemimpinan dan motivasi. Gaya kepemimpinan dan motivasi merupakan faktor yang sangat memengaruhi kinerja pegawai. Semakin baik gaya kepemimpinan dan semakin baik motivasi karyawan, maka


(20)

9

Sebaliknya, semakin buruk dan tidak efektinya gaya kepemimpinan dan tidak adanya motivasi para karyawannya akan mengakibatkan menurunnya kinerja karyawan.

Berdasarkan hal tersebut permasalahan yang dikaji adalah bagaimana variabel gaya kepemimpinan dan motivasi secara langsung memengaruhi variabel kinerja karyawan. Mengingat pentingnya masalah tersebut, dan untuk menyikapi kondisi tersebut diatas, maka dilakukan penelitian yang berkaitan dengan “Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan Bagian Produksi Mayasari Bakery (Studi pada CV Mayasari Jaya Sentosa Bandung ).”

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya dengan menunjukkan hasil yang tidak konsisten, dan melihat kendala yang dihadapi oleh Mayasari Bakery bagian produksi khususnya, dimana kendala tersebut menunjukkan kekurangan yang perlu diperbaiki untuk mencapai kinerja pegawai yang optimal. Untuk itu dalam memecahkan masalah tersebut perlu dikembangkan beberapa pertanyaan penelitian, antara lain sebagai berikut :

1. Bagaimana Gaya Kepemimpinan pada Mayasari Bakery. 2. Bagaimana Motivasi karyawan Mayasari Bakery.


(21)

4. Bagaimana pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi terhadap Kinerja karyawan bagian produksi pada Mayasari Bakery baik secara simultan maupun parsial.

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah dan perumusan masalah tersebut maka peneliti mempunyai tujuan penelitian sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan pada Mayasari Bakery. 2. Untuk mengetahui pengaruh motivasi pada karyawan Mayasari Bakery. 3. Untuk mengetahui kinerja karyawan pada Mayasari Bakery.

4. Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja karyawan secara simultan dan parsial pada Mayasari Bakery

1.4 Kegunaan Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat : 1) Bagi Penulis

a) Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan strata dua (S2) di Program Magister Manajemen Universitas Kristen Maranatha.

b) Sebagai pengembangan ilmu manjemen sumber daya manusia dan aplikasi dari ilmu yang diperoleh penulis, selain itu juga untuk dapat


(22)

11

mengetahui, mempelajari dan mengadakan perbandingan antara teori dan aplikasinya

2) Bagi Perusahaan

Sebagai sumber informasi dan masukan yang dapat membantu pihak manajemen untuk meningkatkan kinerja karyawan khususnya bagian produksi serta sebagai acuan pengambilan keputusan dan pengaturan kebijakan-kebjakan yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya manusia.

3) Bagi Penelitian Lain

Sebagai sumber informasi dan referensi dalam melakukan penelitian yang berhubungan dengan topik manajemen sumber daya manusia.


(23)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi terhadap variabel kinerja karyawan di Mayasari Bakery, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Variabel Gaya kepemimpinan yang ada di Mayasari Bakery dalam penelitian ini, sebagai variabel independen. Berdasarkan akumulasi jawaban dari responden diperoleh nilai gaya kepemimpinan directif sebesar 208 dan dalam tabel interpretasi gaya kepemimpinan skor tersebut termasuk katagori sedang, untuk gaya kepemimpinan supportive sebesar 200 dan dalam tabel interpretasi gaya kepemimpinan skor tersebut termasuk katagori sedang, untuk gaya kepemimpinan participative sebesar 228,6 dan dalam tabel interpretasi gaya kepemimpinan skor tersebut termasuk katagori sedang, dan untuk gaya kepemimpinan achievement oriented sebesar 219 dan dalam tabel interpretasi gaya kepemimpinan skor tersebut termasuk katagori sedang. Untuk gaya kepemimpinan secara keseluruhan diperoleh nilai sebesar 214 dan dalam pengklasifikasian interval skor tersebut termasuk kategori cukup baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan yang ada di Mayasari Bakery termasuk dalam kategori participative karena merupakan nilai yang


(24)

2. Variabel motivasi karyawan yang ada di Mayasari Bakery dalam penelitian ini sebagai variabel independen. Berdasarkan akumulasi jawaban dari responden diperoleh nilai motivasi dimensi motivator karyawan sebesar 220 dan dalam pengklasifikasian interval skor tersebut termasuk katagori cukup baik. Sedangkan untuk dimensi hygiene factor diperoleh score sebesar 223 dan dalam pengklasifikasian interval skor tersebut termasuk kategori cukup baik. Untuk tingkat motivasi secara yang ada di Mayasari Bakery diperoleh nilai sebesar 222 dan dalam pengklasifikasian interval skor tersebut termasuk kategori cukup baik. Sehingga dapat diasumsikan bahwa tingkat motivasi yang ada di Mayasari Bakery secara keseluruhan tergolong sedang/menengah.

3. Variabel kinerja karyawan yang ada di Mayasari Bakery Bandung dalam penelitian ini sebagai variabel dependen. Berdasarkan akumulasi jawaban dari responden diperoleh nilai kinerja karyawan sebesar 223.8 dan dalam pengklasifikasian interval skor tersebut termasuk katagori cukup baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat kinerja karyawan yang ada Mayasari Bakery sedang/menengah.

4. Berdasarkan pemaparan analisis perhitungan statistik pada analisis regresi beganda, maka dapat diambil kesimpulan bahwa, untuk analisis secara bersama-sama atau secara simultan variabel gaya kepemimpinan dan motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan Mayasari Bakery dengan total pengaruh sebesar 96%, sedangkan sisanya sebesar 4% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diamati.


(25)

Sedangkan secara parsial, gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan di Mayasari Bakery, dan untuk variabel motivasi karyawan juga berpengaruh terhadap kinerja karyawan di Mayasari Bakery.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dilakukan maka saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini yaitu :

1. Gaya Kepemimpinan yang ada di Mayasari Bakery

 Melakukan pendekatan emosional terhadap karyawan

Kedekatan emosional seorang pemimpin dan karyawan yang proporsional akan membuat seorang karyawan merasa lebih nyaman saat berinteraksi. Kenyamanan akan menumbuhkan hubungan yang baik, dan hubungan yang baik tersebut akan menumbuhkan rasa cinta terhadap perusahaan. Kecintaan terhadap perusahaan akan menimbulkan rasa memiliki yang membuat seseorang memiliki motivasi kerja yang baik terhadap perusahan.

 Pemimpin sebagai contoh bagi karyawan

Motivasi yang baik akan muncul saat seorang karyawan karyawan melihat adanya contoh keteladanan yang baik dari seorang pemimpin. Keteladanan meliputi keteladanan sikap, moral, kinerja kecerdasan dan sebagainya. Motivasi akan terbangun kuat apabila


(26)

 Melibatkan karyawan atau bawahan untuk memberikan ide, usul dan saran bagi pengembangan perusahaan.

Motivasi karyawan akan terbangun apabila ia diberikan kesempatan untuk menyampaikan ide, gagasan atau saran yang membangun bagi perkembangan perusahaan. Karena bisa jadi usul atau ide dari para karyawan dan bawahan lebh cemerlang dan inovatif.

 Menjelaskan visi, misi dan tujuan perusahaan

Menjelasakan kepada bawahan bahwa pekerjaan yang dilakukan bukan ditujukan untuk kepentingan pribadi, pemimpin, atau perusahaan, tetapi memiliki misi yang bermanfaat bagi karyawan itu sendiri bahkan untuk masyarakat.

2. Motivasi Kerja di Mayasari Bakery

 Mengetahui tujuan bekerja

Setiap karyawan memiliki tujuan sendiri dalam bekerja. Misalkan untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papan, ia dapat termotivasi apabila mengetahui tujuan bekerja. Mungkin juga beberapa karyawan berpikir tujuan bekerja untuk mengembangkan kualitas dan kemampuannya dalam mengerjakan sesuatu. Jadi dengan mengetahui tujuan bekerja bisa membuat motivasi karyawan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.


(27)

 Bekerja sama dalam kelompok

Jika seorang karyawan bekerja sama dengan rekan kerja, dapat membantu dalam hal pekerjaan yang sulit ataupun mendapatkan solusi jika dipecahkan bersama. Bekerja sama dengan kelompok, secara tidak langsung memudahkan pekerjaan dan memberikan komunikasi yang efektif terhdap sesama rekan kerja.

 Menciptakan ambisi

Untuk lebih termotivasi, mencoba utuk menciptakan ambisi pribadi atau target yang ditentukan sendiri. Memikirkan karir dan kesuksesan yang diinginkan, kemudian fokus pada ambisi tersebut.

3. Kinerja Karyawan di Mayasari Bakery

 Hendaknya perusahaan dalam meningkatkan kinerja karyawan lebih menitikberatkan pada motivasi karyawan, dilihat dari kuisioner yang telah diisi oleh karyawan bagian produksi Mayasari Bakery tersebut diperoleh data bahwa karyawan memiliki tingkat motivasi sedang/menengah pada pekerjaan yang mereka laksanakan, sehingga dengan perusahaan lebih memotivasi karyawan misalnya dengan pemberian penghargaan terhadap karyawan yang berprestasi atau kenaikan jabatan akan dapat meningkatkan kinerja karyawan yang lebih baik lagi. Juga bagi


(28)

produksi perusahaan yang terbilang cukup tinggi, dengan lebih melihat pada kondisi kerja yang ada dibagian produksi khususnya.

 Untuk mengetahui perkembangan kinerja karyawannya hendaknya perusahaan melakukan penilaian kinerja yang disarankan setiap 6 bulan atau 1 tahun sekali.


(29)

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Armstrong, Michael. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT Elexmedia Komputindo. Jakarta.

Baumgartner, T.A., Jackson, A.S., Mahar, M.T., dan Rowe, D.A. 2012.

Measurement for Evaluation in Physical Education and Exercise Science,

Mc Graw Hill, New York.

Bernardin, John H dan Joyce A. Russel. 2003. Human Resource Management: An

Experiental Approach. Mc Graw-Hill.

Cushway, B & Lodge, D. 1995. Organizational Behaviour and Design. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Douglas, Garbutt. 2000. Manajemen Kas. PT. Pustaka Binaman Pressindo. Jakarta. Herzberg, Frederick .2003. Dasar-Dasar Manajemen. Diterjemahkan oleh Malayu

S.P Hasibuan. Edisi Kedua. Jakarta. Bumi Aksara

George, Jennifer M. dan Gareth R. Jones. 2008. Understanding and Managing

Organizational Behavior. 5th edition. Pearson Education, New Jersey.

Gibson, et al., 2000. Organisasi Perilaku, Struktur, dan Proses. Erlangga. Jakarta. Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS

19 edisi kelima. Semarang. Universitas Diponegoro.

Gouzali, Saydam. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia (Human Resource) Suatu Pendekatan. Mikro Djanbatan. Jakarta

Handoko T. Hani. 2002. Manajemen Edisi Kedua, Cetakan Ketigabelas. Yogyakarta. BPFE.

Heidjrachman Ranupandojo dan Suad Husnan. 2002. Manajemen Personalia.Yogyakarta: BPFE


(30)

124

Jogiyanto. 2007. Metodologi Penelitian Bisnis. Salah Kaprah dan

Pengalaman-pengalaman. Cetakan pertama. Yogyakarta. BPFE.

Mangkunegara, Anwar Prabu .2000. Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan. Bandung : Remaja Rosda Karya.

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2005. Sumber Daya Manusia perusahaan. Remaja Rosdakarya. Bandung.

Mathis dan Jackson. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT Salemba Empat Patria. Jakarta .

Mathis, R.d. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia edisi 10. Jakarta. Salemba Empat.

Martoyo, S. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. BPFE. Yogjakarta.

McClelland, D.C. 1987. Human Motivation. New York. Cambridge University Press.

Mas’ud, Fuad. 2004. Survai diagnosis organisasional: konsep & aplikasi. Semarang. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Mondy, R. Wayne. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta. Erlangga. Mulyadi, Deddy dan Rivai. 2009. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. PT

Rajagrafindo Persada. Jakarta.

Munandar, Arif .2001. Psikologi Industri Dan Organisasi. Jakarta: UI Press.

Northouse, Peter G. 2004. Leadership : Theory and Practice. Third Edition. California : Sage.

Nimran, Umar. 2004. Perilaku Organisasi, Cetakan Ketiga. CV. Citra Media. Surabaya.

Priadana, Moh. Sidik & Saludin Muis. 2009. Metodologi Penelitian Ekonomi dan

Bisnis. Yogyakarta. Graha Ilmu.


(31)

Rivai, Veithzal. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. PT. Remaja Rosda Karya. Bandung.

Rivai, Veithzal. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari

Teori ke Praktik.Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Robbins, Stephen P, Mary Coulter. 2000. Manajemen. Jilid-1. Edisi Ke 7.Prenhallindo. Jakarta.

Robbins, Stephen P. 2001. Organizational Behavior, 9th Ed. Upper Saddle River New Jersey 07458 .Prentice Hall International.

Robbins, Stephen P. 2006. Perilaku Organisasi. Edisi kesepuluh. PT Indeks Kelompok Gramedia. Jakarta.

Robbins, Stephen P. dan Timothy A. Judge. 2008. Perilaku Organisasi Edisi ke-12. Jakarta. Salemba Empat.

Schein, Edgar H. 2010. Organizational Culture and Leadership. Fourth Edition.Jossey-Bass. A Wiley Imprint, Market Street. San Fransisco CA. Santoso, Singgih. 2003. SPSS Statistik Multivariat. PT. Elex Media Komputindo.

Jakarta.

Sedarmayanti. 2007. Manajemen SDM cetakan 1. PT. Refika Aditama. Bandung. Siagian P. Sondang. 2002. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta. Rineka

Cipta.

Simon, Seymour. 2006. The brain. Paperback Harper trophy .

Soeprihanto, John. 2001. Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karyawan. Yogyakarta. Universitas Gadjah Mada.

Sugiono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. CV. Alfabeta. Bandung.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung. Alfabeta.

Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis. Penerbit Andi. Yogyakarta.


(32)

126

Umar, Husein. 1999. Riset SDM dalam Organisasi. PT. Gramedia pustaka utama. Yogyakarta.

Usman. 2006. Manajemen Teori, Praktik dan Riset Pendidikan. Jakarta. PT Bumi Akasara

Widayat, dan Amirullah. 2002. Metode Riset, 1th ed. Yogyakarta. Erlangga. Widyanto, Ibnu. 2008. Pointers , Metodologi Penelitian Semarang. BP Undip .

Wirawan. 2009. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Teori Aplikasi dan

Penelitian. Salemba Empat. Jakarta.

Yukl, G. (2006), Leadership in Organizations, Pearson Education, Upper Saddle River, NJ.

Tesis dan Jurnal

Cahyono, Budi dan Suharto, 2005. Pengaruh Budaya Organisasi, Kepemimpinan

dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Sumber Daya Manusia, di Sekretariat

DPRD Propinsi Jawa Tengah, JRBI. Volume 1, Nomor 1, hal 13-30.

Evans, McGregor. 1970. The Effects of Supervisory Behavior on The Path-Goal

Relationship, Organizational Behavior and Human Performance. May,

pp.277-278.

Hakim, Abdul. 2006. Analisis Pengaruh Motivasi, Komitmen Organisasi dan Iklim

Organsasi terhadap Kinerja Pegawai pada Dina Perhubungan dan telekomunikasi Provinsi Jawa Tengah. JRBI. Vol 2. No 2. Hal 165-180.

Mardiana, Tri. 2004. Pengaruh Karakteristik individu Karakteristik Pekerjaan dan

Pengalaman Kerja Terhadap Komitmen Organisasi (Studi Empiris Pada Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta) Telaah Bisnis Nomor 2.

Setiyawan, Budi & Waridin. (2006).Pengaruh Disiplin Kerja Karyawan dan

Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter Kariadi, Semarang: JRBI. Vol 2. No 2. Hal: 181-198 .


(33)

Sholeha, Euis. Dan Suzy. 1996. Kepemimpinan Yang Efektif, Tinjauan dan

Implementasinya Bagi Pencapaian Tujuan Organisasi. Jurnal Gema

Stikubank.Hal: 45-56.

Sujatmoko, Koko, 2007. Pengaruh Insentif terhadap Peningkatan Kinerja

Karyawan Pada Departemen Operasional Pemasaran Dunkin Donuts Cabang Arteri Jakarta, Karya Ilmiah, USU Repository, Medan.

Suranta, Sri. 2002. Dampak Motivasi Karyawan pada Hubungan antara Gaya

Kepemimpinan dengan Kinerja Karyawan Perusahaan Bisnis. Empirika.

Vol 15. No 2. Hal 116-138.

Tampubolon, Biatna D. 2007. Analisis Faktor Gaya Kepemimpinsn dan Faktor

Etos Kerja terhadap Kinerja Pegawai pada Organisasi yang Telah Menerapkan SNI 19-9001-2001. Jurnal Standarisasi No 9. Hal 106-115.

Waridin dan Bambang Guritno. 2005. Pengaruh Persepsi Karyawan mengenai

Perilaku Kepemimpinan, Kepuasan Kerja dan Motivasi terhadap Kinerja.


(1)

produksi perusahaan yang terbilang cukup tinggi, dengan lebih melihat pada kondisi kerja yang ada dibagian produksi khususnya.

 Untuk mengetahui perkembangan kinerja karyawannya hendaknya perusahaan melakukan penilaian kinerja yang disarankan setiap 6 bulan atau 1 tahun sekali.


(2)

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Armstrong, Michael. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT Elexmedia Komputindo. Jakarta.

Baumgartner, T.A., Jackson, A.S., Mahar, M.T., dan Rowe, D.A. 2012. Measurement for Evaluation in Physical Education and Exercise Science, Mc Graw Hill, New York.

Bernardin, John H dan Joyce A. Russel. 2003. Human Resource Management: An Experiental Approach. Mc Graw-Hill.

Cushway, B & Lodge, D. 1995. Organizational Behaviour and Design. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Douglas, Garbutt. 2000. Manajemen Kas. PT. Pustaka Binaman Pressindo. Jakarta. Herzberg, Frederick .2003. Dasar-Dasar Manajemen. Diterjemahkan oleh Malayu

S.P Hasibuan. Edisi Kedua. Jakarta. Bumi Aksara

George, Jennifer M. dan Gareth R. Jones. 2008. Understanding and Managing Organizational Behavior. 5th edition. Pearson Education, New Jersey. Gibson, et al., 2000. Organisasi Perilaku, Struktur, dan Proses. Erlangga. Jakarta. Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS

19 edisi kelima. Semarang. Universitas Diponegoro.

Gouzali, Saydam. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia (Human Resource) Suatu Pendekatan. Mikro Djanbatan. Jakarta

Handoko T. Hani. 2002. Manajemen Edisi Kedua, Cetakan Ketigabelas. Yogyakarta. BPFE.

Heidjrachman Ranupandojo dan Suad Husnan. 2002. Manajemen Personalia.Yogyakarta: BPFE


(3)

Jogiyanto. 2007. Metodologi Penelitian Bisnis. Salah Kaprah dan Pengalaman-pengalaman. Cetakan pertama. Yogyakarta. BPFE.

Mangkunegara, Anwar Prabu .2000. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung : Remaja Rosda Karya.

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2005. Sumber Daya Manusia perusahaan. Remaja Rosdakarya. Bandung.

Mathis dan Jackson. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT Salemba Empat Patria. Jakarta .

Mathis, R.d. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia edisi 10. Jakarta. Salemba Empat.

Martoyo, S. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. BPFE. Yogjakarta.

McClelland, D.C. 1987. Human Motivation. New York. Cambridge University Press.

Mas’ud, Fuad. 2004. Survai diagnosis organisasional: konsep & aplikasi. Semarang. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Mondy, R. Wayne. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta. Erlangga. Mulyadi, Deddy dan Rivai. 2009. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. PT

Rajagrafindo Persada. Jakarta.

Munandar, Arif .2001. Psikologi Industri Dan Organisasi. Jakarta: UI Press.

Northouse, Peter G. 2004. Leadership : Theory and Practice. Third Edition. California : Sage.

Nimran, Umar. 2004. Perilaku Organisasi, Cetakan Ketiga. CV. Citra Media. Surabaya.

Priadana, Moh. Sidik & Saludin Muis. 2009. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta. Graha Ilmu.


(4)

Rivai, Veithzal. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. PT. Remaja Rosda Karya. Bandung.

Rivai, Veithzal. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari Teori ke Praktik.Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Robbins, Stephen P, Mary Coulter. 2000. Manajemen. Jilid-1. Edisi Ke 7.Prenhallindo. Jakarta.

Robbins, Stephen P. 2001. Organizational Behavior, 9th Ed. Upper Saddle River New Jersey 07458 .Prentice Hall International.

Robbins, Stephen P. 2006. Perilaku Organisasi. Edisi kesepuluh. PT Indeks Kelompok Gramedia. Jakarta.

Robbins, Stephen P. dan Timothy A. Judge. 2008. Perilaku Organisasi Edisi ke-12. Jakarta. Salemba Empat.

Schein, Edgar H. 2010. Organizational Culture and Leadership. Fourth Edition.Jossey-Bass. A Wiley Imprint, Market Street. San Fransisco CA. Santoso, Singgih. 2003. SPSS Statistik Multivariat. PT. Elex Media Komputindo.

Jakarta.

Sedarmayanti. 2007. Manajemen SDM cetakan 1. PT. Refika Aditama. Bandung. Siagian P. Sondang. 2002. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta. Rineka

Cipta.

Simon, Seymour. 2006. The brain. Paperback Harper trophy .

Soeprihanto, John. 2001. Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karyawan. Yogyakarta. Universitas Gadjah Mada.

Sugiono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. CV. Alfabeta. Bandung.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung. Alfabeta.

Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis. Penerbit Andi. Yogyakarta.


(5)

Umar, Husein. 1999. Riset SDM dalam Organisasi. PT. Gramedia pustaka utama. Yogyakarta.

Usman. 2006. Manajemen Teori, Praktik dan Riset Pendidikan. Jakarta. PT Bumi Akasara

Widayat, dan Amirullah. 2002. Metode Riset, 1th ed. Yogyakarta. Erlangga. Widyanto, Ibnu. 2008. Pointers , Metodologi Penelitian Semarang. BP Undip .

Wirawan. 2009. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Teori Aplikasi dan Penelitian. Salemba Empat. Jakarta.

Yukl, G. (2006), Leadership in Organizations, Pearson Education, Upper Saddle River, NJ.

Tesis dan Jurnal

Cahyono, Budi dan Suharto, 2005. Pengaruh Budaya Organisasi, Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Sumber Daya Manusia, di Sekretariat DPRD Propinsi Jawa Tengah, JRBI. Volume 1, Nomor 1, hal 13-30.

Evans, McGregor. 1970. The Effects of Supervisory Behavior on The Path-Goal Relationship, Organizational Behavior and Human Performance. May, pp.277-278.

Hakim, Abdul. 2006. Analisis Pengaruh Motivasi, Komitmen Organisasi dan Iklim Organsasi terhadap Kinerja Pegawai pada Dina Perhubungan dan telekomunikasi Provinsi Jawa Tengah. JRBI. Vol 2. No 2. Hal 165-180.

Mardiana, Tri. 2004. Pengaruh Karakteristik individu Karakteristik Pekerjaan dan Pengalaman Kerja Terhadap Komitmen Organisasi (Studi Empiris Pada Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta) Telaah Bisnis Nomor 2.

Setiyawan, Budi & Waridin. (2006).Pengaruh Disiplin Kerja Karyawan dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter Kariadi, Semarang: JRBI. Vol 2. No 2. Hal: 181-198 .


(6)

Sholeha, Euis. Dan Suzy. 1996. Kepemimpinan Yang Efektif, Tinjauan dan Implementasinya Bagi Pencapaian Tujuan Organisasi. Jurnal Gema Stikubank.Hal: 45-56.

Sujatmoko, Koko, 2007. Pengaruh Insentif terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan Pada Departemen Operasional Pemasaran Dunkin Donuts Cabang Arteri Jakarta, Karya Ilmiah, USU Repository, Medan.

Suranta, Sri. 2002. Dampak Motivasi Karyawan pada Hubungan antara Gaya Kepemimpinan dengan Kinerja Karyawan Perusahaan Bisnis. Empirika. Vol 15. No 2. Hal 116-138.

Tampubolon, Biatna D. 2007. Analisis Faktor Gaya Kepemimpinsn dan Faktor Etos Kerja terhadap Kinerja Pegawai pada Organisasi yang Telah Menerapkan SNI 19-9001-2001. Jurnal Standarisasi No 9. Hal 106-115.

Waridin dan Bambang Guritno. 2005. Pengaruh Persepsi Karyawan mengenai Perilaku Kepemimpinan, Kepuasan Kerja dan Motivasi terhadap Kinerja. JRBI. Vol 1. No 1. Hal 63-67.