Studi Deskriptif Mengenai Goal Orientation dalam Mata Kuliah PPLK pada Mahasiswa Fakultas "Y" Universitas "X" Bandung.

(1)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tipe Goal Orientation dalam mata kuliah Pedoman Penyusunan Laporan Kepribadian (PPLK) pada mahasiswa Fakultas “Y” Universitas “X” Bandung. Sampel pada penelitian ini adalah 133 mahasiswa yang sedang mengikuti mata kuliah PPLK.

Alat ukur penelitian menggunakan kuesioner yang didesain oleh peneliti berdasarkan Teori Goal Orientaion (Ames, 1992b) yang terdiri dari 48 item, dengan skor validitas 0.342 – 0.795 dan hasil reliabilitas 0.703 – 0.877. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan perhitungan distribusi frekuensi dengan bantuan program SPSS 15.0. Skor tipe goal orientation juga di tabulasi silang dengan faktor-faktor yang memengaruhi goal orientation.

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa tipe mastery avoidance orientation dengan 36.1% dan performance avoidance orientation dengan 33.1% paling banyak dimiliki responden. Kesimpulan yang diperoleh adalah goal orientation mahasiswa mata kuliah PPLK Fakultas “Y” Universitas “X” Bandung lebih cenderung bersifat avoidance. Saran praktis yang dapat diberikan adalah agar pihak Fakultas “Y” lebih mengkaji ulang situasi kelas dan tingkat kesulitan dari materi yang diberikan untuk mengarahkan mahasiswa kepada mastery goal orientation.


(2)

ix Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

The aim of this research is to describe the type of Goal Orientation in the course of “Pedoman Penyusunan Laporan Kepribadian” (PPLK) on the college student “Y” Faculty “X” University Bandung. There are 133 college student to be samples of this research.

Measuring tools that used in this research is the questionnaire designed by researcher based on Goal Orientation Theory (Ames, 1992b), consist of 48 items with the validity score of 0,342 - 0,795 and reliability value of 0.703 - 0,874. Data processing in this research using distribution frequency technique on SPSS 15.0 program. Also, score from type of goal orientation being crosstabbed with factors influenced the goal orientation.

The conclusion based on the result of this research is that mastery avoidance orientation type with 36.1% and performance avoidance orientation type with 33.1% become the most widely held by respondent. The conclusion is the goal orientation of college student attending PPLK class in “Y” Faculty of “X” University Bandung is more likely to be avoidance. Drawing upon the result of the research, is that the faculty is reviewing the situation of class and level of difficulty of the material provided to lead the student to mastery goal orientation.


(3)

x Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN...ii

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS...iii

LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI...iv

KATA PENGANTAR...v

ABSTRAK...viii

ABSTRACT...ix

DAFTAR ISI...x

DAFTAR TABEL...xiv

DAFTAR BAGAN...xv

DAFTAR LAMPIRAN...xvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah...1

1.2. Identifikasi Masalah...7

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian...7

1.3.1. Maksud Penelitian...7

1.3.2. Tujuan Penelitian...7

1.4. Kegunaan Penelitian...7

1.4.1. Kegunaan Teoritis...7


(4)

xi Universitas Kristen Maranatha

1.5. Kerangka Pikir...8

1.6. Asumsi Penelitian...17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Goal Orientation...18

2.1.1. Definisi Goal Orientation...18

2.1.2. Tipe Goal Orientation...19

2.1.2.1. Mastery Approach Orientation...19

2.1.2.2. Mastery Avoidance Orientation...20

2.1.2.3. Performance Approach Orientation...20

2.1.2.4. Performance Avoidance Orientation...20

2.1.3. Hubungan antara Goal Orientation dengan Faktor Motivasional Lainnya dan Faktor Kognitif...23

2.1.4. Personal Predictors of Goals...25

2.1.4.1. Personal Factor...25

2.1.4.2. Classroom Contrast...27

2.2. Ciri Kematangan Psikologis Dewasa Awal...31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian...33

3.2. Bagan Rancangan Penelitian...33

3.3. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional...34


(5)

xii Universitas Kristen Maranatha

3.3.2. Definisi Operasional...34

3.4. Alat Ukur...35

3.4.1. Gambaran Alat Ukur Goal Orientation...35

3.4.2. Rincian Skoring Alat Ukur...37

3.4.3. Data Pribadi dan Data Penunjang...37

3.4.4. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur...37

3.4.4.1. Validitas Alat Ukur...37

3.4.4.2. Reliabilitas Alat Ukur...38

3.5. Populasi...39

3.6. Teknik Analisis Data...39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian...40

4.1.1. Responden Penelitian...40

4.1.2. Hasil Penelitian...41

4.2. Pembahasan...42

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan ...53

5.2. Saran...53

5.2.1. Saran Teoritis...53


(6)

xiii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA...55

DAFTAR RUJUKAN...56


(7)

xiv Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Tipe Goal Orientation...21

Tabel 2.2. Hubungan Goal Orientation dengan Faktor Motivasional Lainnya dan Faktor Kognitif...23

Tabel 3.1. Gambaran Alat Ukur Mastery Goal Orientation...35

Tabel 3.2. Gambaran Alat Ukur Performance Goal Orientation...36

Tabel 3.3. Rincian Skoring Alat Ukur Goal Orientation...37

Tabel 4.1. Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin...40

Tabel 4.2. Gambaran Responden Berdasarkan Frekuensi Mengikuti Mata Kuliah PPLK...41


(8)

xv Universitas Kristen Maranatha DAFTAR BAGAN

Bagan 1.1. Keranga Pikir...16

Bagan 3.1. Rancangan Penelitian...33


(9)

xvi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN

Halaman LAMPIRAN 1 ALAT UKUR...………..………...…….. L-1 1.1 Kisi-kisi Alat Ukur...…………..……...………...…….. L-2 1.2 Alat Ukur...………...…... L-9 LAMPIRAN 2 VALIDITAS DAN RELIABILITAS ALAT UKUR...……...L-22

2.1 Hasil Uji Validitas...………...….. ...L-23 2.2 Hasil Uji Reliabilitas...………...L-25 LAMPIRAN 3 DATA HASIL PENELITIAN...………....L-27 3.1 Perbandingan Tipe Goal Orientation...………...L-28 3.2 Tabulasi Silang...…………...………...……...L-38 Lampiran A...…...………...………...……..L-38 Lampiran B...…...………...…………...……...L-38 Lampiran C (Data Penunjang)..…...………...……...L-39 Lampiran C.1...………...…….. ...L-39 Lampiran C.2...………...…….. ...L-39 Lampiran C.3...………...……...L-40 Lampiran C.4...………...………...……...L-40 Lampiran C.5...………...……...L-41 Lampiran C.6...………...……...L-41 LAMPIRAN 4 PROFIL MATA KULIAH...…..L-42 4.1 Profil Mata Kuliah...……... ...L-44


(10)

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dewasa ini pendidikan memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Pada

dasarnya, pendidikan merupakan suatu proses yang membantu manusia dalam

mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi.

Berdasarkan UU Nomor 20 tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional, terdapat tiga

jalur pendidikan di Indonesia, yaitu pendidikan formal, nonformal, dan informal. Pendidikan

formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan

dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Selanjutnya, pendidikan nonformal

adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur

dan berjenjang, sedangkan pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan

lingkungan. Dalam hal ini yang akan dibahas adalah pendidikan formal, yaitu pada jenjang

pendidikan tinggi (www.jdih.kemenkeu.go.id, diakses tanggal 19 Mei 2016).

Menurut UU Nomor 20 tahun 2003, Pasal 19, pendidikan tinggi merupakan jenjang

pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma,

sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.

Selanjutnya, dalam Pasal 20, dinyatakan bahwa perguruan tinggi berkewajiban

menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat

(www.jdih.kemenkeu.go.id, diakses tanggal 19 Mei 2016). Untuk mengoptimalkan keberhasilan dalam pendidikan, maka semua faktor yang berkaitan dengan proses belajar

perlu diperhatikan, sehingga dapat membantu tercapainya tujuan yang diharapkan. Tujuan

yang dimaksud adalah tercapainya prestasi belajar yang tinggi. Tercapai tidaknya tujuan


(11)

2

Universitas Kristen Maranatha Prestasi belajar masih menjadi tolak ukur kompetensi mahasiswa di bidang ilmunya.

Prestasi belajar tidak hanya mengenai hasil atau nilai tinggi, tetapi juga didukung oleh

pemahaman yang mendalam terhadap materi kuliah. Hal ini dikarenakan perusahaan tidak

hanya mencari lulusan dengan nilai tinggi, tetapi juga mencari lulusan yang siap pakai dan

memiliki skill lebih. Dalam pencapaian prestasi tersebut, terkadang mahasiswa menemui

hambatan, baik hambatan yang berasal dari dalam maupun dari luar diri, tetapi untuk

mengatasi hambatan tersebut tergantung pada motivasi yang dimiliki oleh individu yang

kemudian akan mendorong individu mencapai tujuannya.

Motivasi dalam proses belajar adalah hal penting, karena motivasi merupakan suatu

proses dimana suatu aktivitas yang mengarah pada goal atau tujuan dilakukan dan

dipertahankan (Pintrich & Schunk, 2002). Motivasi dapat memengaruhi apa, kapan, dan

bagaimana kita belajar (Schunk, 1991b dalam Pintrich & Schunk, 2002). Selain itu, motivasi

juga diperlukan dalam pencapaian goal akademik, karena dengan memiliki motivasi yang

tinggi dalam belajar, maka individu dengan sendirinya akan terdorong untuk mengejar goal

akademik yang ingin dicapai.

Goal akademik bisa tercapai melalui achievement behavior (aktivitas fisik dan mental dalam konteks belajar) dan hal tersebut dijelaskan melalui teori goal orientation. Goal

orientation menggambarkan pola terintegrasi dari belief yang mengarahkan individu kepada cara pendekatan yang berbeda dalam melibatkan diri, dan merespon situasi-situasi

berprestasi. Goal orientation terbagi menjadi dua jenis, yakni mastery goal orientation dan

performance goal orientation. Perbedaannya adalah, mastery goal orientation memiliki karakteristik yang sama dengan motivasi intrinsik dan performance goal orientation memiliki

karakteristik yang serupa dengan motivasi ekstrinsik (Ames, 1992bdalam Pintrich & Schunk,

2002).


(12)

3

Universitas Kristen Maranatha output. Mahasiswa yang mengutamakan terhadap hasil belajar akan berfokus untuk lulus dengan nilai yang baik walaupun kurang memahami materinya, serta mengerjakan laporan

dan tugas walaupun tidak terlalu memahami maksud dari tugas tersebut. Di sisi lain, terdapat

pula mahasiswa yang mengutamakan proses belajar. Bagi mahasiswa tersebut, nilai tinggi

bukan menjadi prioritas, tetapi pemahaman terhadap proses pembelajaran adalah hal yang

terpenting.

Perguruan tinggi memiliki fungsi untuk memfasilitasi mahasiswa baik secara kognitif

maupun skill. Dalam proses pembelajaran di perguruan tinggi, pengetahuan atau kemampuan

kognitif yang dimiliki oleh mahasiswa dapat diperoleh melalui mata kuliah teori, sedangkan skill atau kemampuan praktis dapat diperoleh melalui mata kuliah praktikum. Universitas “X” merupakan salah satu perguruan tinggi di Bandung yang di dalamnya terdiri dari beberapa

Fakultas yang tidak hanya memberikan pendidikan kepada mahasiswa secara teori, tetapi juga melalui praktikum. Salah satu Fakultas yang ada di Universitas “X” Bandung adalah Fakultas “Y”.

Fakultas “Y” Universitas “X” Bandung adalah Fakultas “Y” swasta tertua di Indonesia, yang melihat kebutuhan akan bimbingan, konseling dan psikoterapi di masyarakat baik dalam

dunia klinis, pendidikan, industri, dan sosial di masa kini. Penekanan kemampuan

psikodiagnostik para lulusannya menjadi ciri khas dan keunggulan yang banyak diminati

masyarakat. Mata kuliah Psikodiagnostika merupakan mata kuliah praktikum yang terdapat di Fakultas “Y” Universitas “X” Bandung. Mata kuliah praktikum ini sudah mulai diberikan kepada mahasiswa sejak semester tiga dan terakhir diberikan kepada mahasiswa di semester

tujuh, yaitu dalam mata kuliah Pedoman Penyusunan Laporan Kepribadian atau biasa disebut

dengan PPLK. PPLK adalah mata kuliah yang mengajarkan mahasiswa untuk membuat

dinamika kepribadian dalam setting Psikologi Pendidikan, Psikologi Industri dan Organisasi


(13)

4

Universitas Kristen Maranatha Menurut koordinator mata kuliah PPLK, selama empat minggu pertama mahasiswa

mata kuliah PPLK melakukan pertemuan tatap muka di kelas untuk me-review teori-teori dan

melakukan persiapan pengambilan data. Setelah empat minggu persiapan, mahasiswa

melakukan pengambilan data yang dilakukan sebanyak dua kali, yaitu sebelum Ujian Tengah

Semester dan sebelum Ujian Akhir Semester. Saat pengambilan data, mahasiswa harus

mencari subjek penelitian yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Mahasiswa juga

diajarkan mengenai status praesens, administrasi alat tes, interpretasi dasar alat tes,

prinsip-prinsip dalam melakukan observasi dan wawancara, serta anamnesa. Pengajaran berupa teori

dan praktikum yang didapatkan mahasiswa tersebut bertujuan agar mahasiswa dapat

menyusun laporan kepribadian sesuai dengan yang diharapkan.

Menurut koordinator mata kuliah PPLK pula, dari semua proses belajar dan tuntutan

dalam belajar pada mata kuliah PPLK, tujuan yang ingin dicapai dari mata kuliah PPLK

adalah mahasiswa mampu memahami pengertian observasi dan hal-hal yang berkaitan

dengannya, serta terampil untuk melakukan observasi (setting pendidikan dan industri).

Mahasiswa juga diharapkan mampu memahami pengertian anamnesa dan interview serta

hal-hal yang berkaitan dengannya, terampil untuk melakukan anamnesa dan interview (setting

pendidikan dan industri), mampu mengkategorikan masing-masing tes psikologi, dan mampu

memahami secara singkat teori yang mendasari masing-masing tes psikologi. Selain itu,

diharapkan pula mahasiswa terampil untuk melakukan pengetesan (battery) secara individual,

mampu mengkategorikan skor tes psikologi, mampu mendeskripsikan hasil dari skor tes

psikologi, mampu mengkaitkan antara hasil observasi, anamnesa atau interview dengan data

hasil tes psikologi yang ada, serta mampu membuat laporan kepribadian berdasarkan

observasi, anamnesa atau interview dan hasil tes psikologi.

Dalam mata kuliah PPLK, mahasiswa dituntut untuk dapat mengetahui alat tes yang


(14)

5

Universitas Kristen Maranatha serta mengetahui kelengkapan data yang dibutuhkan untuk membuat laporan kepribadian.

Hasil akhir yang diperoleh dari perkuliahan PPLK adalah mahasiswa mampu melakukan

pengetesan sesuai dengan administrasi tes, memberi skor di tiap alat tes, membuat laporan

kepribadian dengan memaknakan skor hasil tes dan kelengkapan data subjek penelitian yang

dijaring melalui observasi dan wawancara. Metode pembelajaran dalam mata kuliah PPLK

berupa ceramah, diskusi, role play, dan presentasi. Mahasiswa dikatakan berhasil mengikuti

mata kuliah PPLK melalui nilai yang dicapai selama menjalani proses perkuliahan dan

praktikum.

Mahasiswa di mata kuliah PPLK juga tidak hanya dituntut untuk memeroleh nilai yang

tinggi, tetapi juga diperlukan adanya pemahaman dalam mata kuliah PPLK. Tes atau ujian

yang diberikan kepada mahasiswa dalam mata kuliah PPLK berupa praktikum, sedangkan

mata kuliah lain ujian yang diberikan lebih kepada hafalan atau recall. Mata kuliah PPLK

menuntut mahasiswa agar bisa melakukan analisa sehingga inilah yang membuat level

berpikir pada mata kuliah PPLK lebih tinggi dibandingkan mata kuliah yang lain. Selain itu,

senjata utama sebagai mahasiswa Fakultas “Y” Universitas “X” Bandung adalah kemampuannya untuk melakukan wawancara dan observasi, serta kemampuan untuk

mengadministrasikan alat test tipe A dan tipe B.

Keberhasilan mahasiswa dalam mencapai hasil akhir yang diharapkan, maka

mahasiswa perlu berorientasi ke arah mastery goal orientation dalam proses pembelajaran

mata kuliah PPLK. Selain itu, dalam mata kuliah PPLK, ujian yang diberikan kepada

mahasiswa lebih kepada praktik dibandingkan mata kuliah lain yang lebih kepada hafalan,

sehingga membuat level berpikir pada mata kuliah PPLK menjadi lebih tinggi, karena

mahasiswa pun dituntut untuk menganalisis. Mahasiswa dengan mastery goal orientation

diharapkan mampu mengerti, memahami, dan mendalami setiap materi perkuliahan PPLK,


(15)

6

Universitas Kristen Maranatha memeroleh prestasi yang baik, dan bukan untuk memahami mata kuliah PPLK secara

mendalam, serta hanya akan berusaha mencapai nilai ketuntasan.

Berdasarkan hasil survei awal terhadap 10 orang mahasiswa mata kuliah PPLK,

terdapat 4 orang mahasiswa (40%) yang menyatakan bahwa mereka berusaha untuk

memahami materi mata kuliah PPLK. Cara yang dilakukan adalah aktif mencari segala

informasi yang berkaitan dengan mata kuliah PPLK, bertanya kepada dosen atau asisten

dosen apabila ada tugas atau materi yang tidak dipahami, serta berusaha untuk membuat

catatan selengkap mungkin dalam mata kuliah PPLK.

Selanjutnya, terdapat 2 orang mahasiswa (20%) yang menyatakan bahwa mereka

berusaha untuk memahami materi PPLK agar mereka tidak melakukan kesalahan saat

mengerjakan tugas. Mereka juga berusaha untuk selalu mengerjakan setiap tugas yang

diberikan hingga selesai agar mereka dapat terhindar dari hukuman.

Berikutnya, terdapat 2 orang mahasiswa (20%) yang menyatakan bahwa mereka ingin

mencapai nilai yang tertinggi dalam mata kuliah PPLK, mereka berusaha belajar agar ketika

ujian bisa memeroleh nilai diatas standar ketuntasan. Mahasiswa berusaha untuk menduduki

posisi tertinggi agar terlihat lebih pintar dibandingkan mahasiswa yang lainnya.

Terdapat 2 orang mahasiswa (20%) menyatakan bahwa tujuan mereka mengikuti segala

proses di mata kuliah PPLK adalah agar terhindar dari penilaian tidak mampu. Mahasiswa

mengerjakan setiap tugas, belajar untuk ujian PPLK, agar terhindar dari nilai terendah karena

mereka tidak ingin dipandang sebagai mahasiswa yang bodoh.

Dari paparan diatas, terlihat bahwa ciri-ciri perilaku yang dimiliki oleh setiap

mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan PPLK berbeda-beda. Dalam mata kuliah PPLK,

diharapkan mahasiswa di Fakultas “Y” Universitas “X” Bandung mampu memiliki ciri-ciri perilaku yang mengarah kepada mastery goal orientation. Hal tersebut perlu dilakukan,


(16)

7

Universitas Kristen Maranatha mahasiswa juga diharapkan dapat memahami materi dan terampil menyusun laporan

kepribadian sesuai dengan tujuan perkuliahan yang telah ditetapkan.

Berdasarkan data – data diatas, peneliti tertarik untuk mengetahui gambaran mengenai goal orientation mahasiswa pada mata kuliah PPLK di Fakultas “Y” Universitas “X” Bandung.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari penelitian ini ingin diketahui bagaimana goal orientation dalam mata kuliah PPLK

pada mahasiswa di Fakultas “Y”Universitas “X” Bandung.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Untuk memeroleh gambaran mengenai goal orientation dalam mata kuliah PPLK pada

mahasiswa di Fakultas ”Y”Universitas “X” Bandung.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui gambaran mengenai tipe-tipe goal orientation dalam mata kuliah

PPLK pada mahasiswa di Fakultas “Y” Universitas “X” Bandung dan kaitannya dengan faktor-faktor lain yang memengaruhi goal orientation.

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis

1. Memberikan informasi mengenai goal orientation dalam bidang ilmu Psikologi


(17)

8

Universitas Kristen Maranatha 2. Memberikan masukan bagi peneliti berikutnya yang ingin melakukan penelitian

lanjutan yang berkaitan dengan goal orientation pada mahasiswa.

1.4.2 Kegunaan Praktis

1. Memberikan informasi kepada pihak Fakultas “Y” Universitas “X” Bandung, khususnya tim dosen mata kuliah PPLK, mengenai gambaran goal orientation

mahasiswa dalam mata kuliah PPLK di Universitas “X” Bandung, sehingga dosen dapat membantu mahasiswa untuk terarah kepada tujuan pembelajaran yang

diharapkan agar mahasiswa dapat lulus dengan hasil yang optimal. .

1.5 Kerangka Pikir

Mahasiswa yang sedang menempuh mata kuliah PPLK di Fakultas “Y”Universitas “X” Bandung tentunya memiliki goal akademik yang berbeda satu dengan yang lainnya dalam

mata kuliah PPLK. Di mata kuliah PPLK dalam proses pencapaian goal, mahasiswa

menghadapi situasi belajar yang menuntut mereka untuk memiliki penguasaan administrasi

alat tes, menyusun laporan kepribadian berdasarkan setting, terampil dalam melakukan

observasi dan wawancara. Dalam menghadapi situasi belajar tersebut, ada mahasiswa yang

berfokus kepada proses perkuliahan mata kuliah PPLK, adapula yang berfokus kepada hasil

akhirnya saja. Mahasiswa yang berfokus kepada proses perkuliahan akan berusaha untuk

mencapai pemahaman mendalam serta menghindari tidak memahami materi di mata kuliah

PPLK, hal ini mengarah kepada mastery goal orientation. Sedangkan, mahasiswa yang

berfokus kepada pencapaian hasil akhir akan berusaha untuk mencapai nilai yang melebihi

standar serta tidak ingin terlihat tidak mampu dalam mata kuliah PPLK, hal ini mengarah

kepada performance goal orientation. Dalam mastery goal orientation, maupun performance


(18)

9

Universitas Kristen Maranatha Mahasiswa mata kuliah PPLK dengan mastery approach orientation akan berfokus

untuk menguasai materi mata kuliah PPLK dan standar yang digunakan adalah untuk

memeroleh perkembangan pribadi, pemahaman yang mendalam mengenai materi PPLK, dan

berkembang dalam pengerjaan tugas PPLK. Kegagalan yang dialami oleh mahasiswa dengan

mastery approach orientation akan dipandang sebagai bagian dari proses belajar. Mahasiswa mata kuliah PPLK yang menerapkan mastery avoidance orientation akan berfokus untuk

menghindari melakukan kesalahan dalam penguasaan materi PPLK dan standar yang

digunakan adalah tidak melakukan kesalahan dalam mengerjakan tugas maupun kesalahan

dalam memelajari materi PPLK yang terpenting adalah kesempurnaan dalam mengerjakan

tugas dan memahami materi PPLK bukan memeroleh perkembangan pribadi.

Mahasiswa mata kuliah PPLK dengan performance approach orientation akan

berfokus untuk menjadi yang terbaik di mata kuliah PPLK, mengalahkan mahasiswa yang

lainnya dalam hal nilai, dan menjadi yang terpandai dalam mata kuliah PPLK. Standar yang

digunakan oleh mahasiswa dengan performance approach orientation adalah standar

normatif dengan ingin mendapatkan nilai yang tinggi sehingga dapat menduduki peringkat

tertinggi di kelas PPLK. Mahasiswa mata kuliah PPLK yang menerapkan performance

avoidance orientation akan berfokus untuk menghindari terlihat tidak mampu dalam mata kuliah PPLK dan menghindari terlihat bodoh jika dibandingkan dengan mahasiswa yang

lainnya. Standar yang digunakan, yaitu tidak mendapatkan nilai yang buruk dalam mata

kuliah PPLK, sehingga tidak mendapatkan peringkat terbawah di kelas dan menghindari

penilaian buruk dari mahasiswa yang lainnya dalam mata kuliah PPLK. Mahasiswa dengan

performance avoidance orientation akan menghindari untuk tidak mengulang mata kuliah PPLK sehingga akan berusaha untuk mencapai nilai ketuntasan minimal.

Dari keempat tipe goal orientation tersebut, perilaku yang ditampilkan oleh


(19)

10

Universitas Kristen Maranatha Mahasiswa dengan mastery approach orientation akan mengikuti setiap proses yang terjadi

dalam mata kuliah PPLK karena termotivasi untuk menguasai setiap tugas dan materi,

tujuannya adalah untuk memperkaya kemampuan diri sendiri, khususnya dalam mata kuliah

Psikodiagnostika. Mahasiswa dengan mastery avoidance orientation akan mengikuti setiap

proses yang terjadi dalam mata kuliah PPLK karena memiliki motivasi untuk tidak

melakukan kesalahan, baik ketika mengerjakan tugas ataupun saat memahami materi PPLK,

yang menjadi tujuan mahasiswa adalah kesempurnaan dalam proses perkuliahan PPLK.

Selanjutnya, mahasiswa dengan performance approach orientation akan mengikuti setiap

proses yang terjadi dalam mata kuliah PPLK karena termotivasi untuk memeroleh nilai

tertinggi dan berusaha untuk mengalahkan teman lainnya, tujuannya adalah untuk

memerlihatkan bahwa dirinya mampu menjadi yang terbaik. Sedangkan, mahasiswa dengan

performance avoidance orientation akan mengikuti setiap proses yang terjadi dalam mata kuliah PPLK karena ingin menghindari penilaian bahwa dirinya tidak mampu atau bodoh,

sehingga mahasiswa akan berusaha untuk mencapai nilai rata-rata agar terhindar dari

peringkat terbawah.

Menurut Ames (1992b), goal orientation secara tidak langsung dipengaruhi oleh dua

hal, yaitu faktor personal dan faktor kontekstual kelas. Faktor personal meliputi usia dan jenis

kelamin, serta faktor kontekstual kelas yang meliputi desain tugas (task), distribusi otoritas

(authority), pengakuan terhadap mahasiswa (recognition), pengaturan kelompok (grouping),

evaluasi latihan (evaluation), dan pengalokasian waktu (time).

Faktor personal yang pertama, yaitu usia. Usia memengaruhi mahasiswa untuk

menentukan goal orientation, karena usia berkaitan dengan perkembangan secara fisik

maupun psikis yang telah dicapai oleh mahasiswa. Mahasiswa mata kuliah PPLK di semester

tujuh rata-rata berusia dua puluh tahun, yang menurut tahapan perkembangan mahasiswa


(20)

11

Universitas Kristen Maranatha kematangan fisik dan psikologis. Menurut Anderson (dalam Mappiare: 17) terdapat 7 ciri

kematangan psikologis, yaitu; berorientasi pada tugas, tujuan-tujuan yang jelas dan

kebiasaan-kebiasaan kerja yang efisien, mengendalikan perasaan pribadi, keobjektifan,

menerima kritik dan saran, pertanggungjawaban terhadap usaha-usaha pribadi, dan

penyesuaian yang realistis terhadap situasi-situasi baru.

Berdasarkan ciri kematangan psikologis tersebut, mahasiswa mata kuliah PPLK di

Fakultas “Y” Universitas “X” Bandung, berada pada tahap pengembangan diri menuju kedewasaan. Mahasiswa mata kuliah PPLK pun sudah seharusnya memiliki kemampuan

untuk dapat berorientasi pada tugas yang dikerjakannya dan tidak mengutamakan

kepentingan pribadi. Ciri kematangan psikologis pada masa dewasa awal tersebut mengarah

kepada mastery goal orientation, sehingga diharapkan mahasiswa mata kuliah PPLK sudah

mengarah kepada mastery goal orientation agar dapat bekerja secara terarah menuju goal

akademiknya.

Faktor personal yang kedua adalah jenis kelamin. Menurut Dweck (1990), mahasiswi

cenderung akan lebih mengarah kepada mastery goal orientation, sedangkan mahasiswa

cenderung akan lebih mengarah kepada performance goal orientation. Dalam proses belajar,

biasanya mahasiswi akan didasari oleh motivasi intrinsik dimana lebih mengacu kepada

mastery goal orientation, yaitu untuk memelajari secara mendalami materi yang diajarkan, sedangkan mahasiswa dalam belajar lebih dipengaruhi oleh motivasi ekstrinsik, yaitu ingin

mendapatkan nilai yang terbaik dan mengalahkan mahasiswa lainnya. Hal ini tentunya lebih

mengacu kepada performance goal orientation.

Faktor kedua yang dapat memengaruhi goal orientation adalah faktor kontekstual

kelas yang terdiri atas enam dimensi. Dimensi yang pertama adalah tugas dan kegiatan

belajar mengajar. Desain tugas (task) yang pertama meliputi jumlah variasi dalam tugas.


(21)

12

Universitas Kristen Maranatha ketertarikan mahasiswa untuk terus mengerjakan tugas tanpa merasa jenuh, sehingga hal ini

akan mendorong mahasiswa untuk mengarahkan kepada mastery goal orientation. Jika

mahasiswa menganggap bahwa tugas yang diberikan terlalu monoton dan tidak bervariasi

maka akan mengarahkan mahasiswa kepada performance goal orientation.

Selanjutnya adalah bagaimana tugas disajikan dan dipresentasikan kepada mahasiswa,

apabila dosen mata kuliah PPLK menjelaskan terlebih dahulu maksud dari tugas yang

diberikan dan menjelaskan kepada mahasiswa pentingnya proses belajar PPLK untuk

kepentingan diri sendiri, maka akan membuat mahasiswa menerapkan mastery goal

orientation. Jika mahasiswa kurang diberikan penjelasan, baik mengenai maksud dari tugas dan pentingnya proses belajar oleh dosen, maka akan mengarahkan mahasiswa pada

performance goal orientation.

Hal terakhir dari dimensi tugas dan kegiatan belajar adalah tingkat kesulitan tugas.

Tugas yang diberikan berada pada tingkatan moderat agar menantang bagi mahasiswa (Ames,

1992b; Pintrich & Schunk 2002). Tugas yang diberikan jangan sampai terlalu sulit ataupun

mudah sehingga mahasiswa masih memiliki ketertarikan untuk mengerjakan tugas tersebut.

Tingkat kesulitan tugas PPLK yang sesuai dengan kemampuan mahasiswa akan lebih

mengarahkan mahasiswa untuk menerapkan mastery goal orientation, sedangkan jika tingkat

kesulitan tugas PPLK yang diberikan tidak sesuai atau bahkan lebih rendah dibandingkan

dengan kemampuan mahasiswa, maka akan lebih mengarahkan mahasiswa untuk

menerapkan performance goal orientation.

Dimensi kedua adalah distribusi otoritas (authority) dari dosen kepada mahasiswa.

Dalam hal ini, mahasiswa mata kuliah PPLK diberi wewenang dan kesempatan oleh dosen

untuk menentukan pilihan sehingga akan meningkatkan ketertarikan mahasiswa dalam

mengerjakan tugas PPLK. Mahasiswa mata kuliah PPLK diberikan kesempatan untuk


(22)

13

Universitas Kristen Maranatha seperti ini akan mendorong mahasiswa untuk mengembangkan tanggung jawab pribadi atas

pembelajaran mereka sendiri, sehingga akan membuat mahasiswa lebih terarah kepada

mastery goal orientation. Apabila mahasiswa kurang diberikan kesempatan untuk mengatur prioritas penyelesaian tugas yang diberikan oleh dosen sesuai dengan deadline yang menjadi

kesepakatan bersama maka akan mengarahkan mahasiswa pada performance goal

orientation.

Dimensi yang ketiga adalah pengakuan terhadap mahasiswa (recognition). Pengakuan

berhubungan dengan pemberian hadiah berupa dorongan positif dan pujian dari dosen kepada

mahasiswa di mata kuliah PPLK, yang mana hal ini memiliki peranan yang penting untuk

memotivasi mahasiswa dalam belajar. Dosen diharapkan mengenali usaha dan kemajuan

yang berhasil dicapai oleh mahasiswa dalam mata kuliah PPLK, serta hasil akhir yang

didapatkan.

Pemberian hadiah atau pengakuan tersebut harus berdasarkan pada pembelajaran dan

kemajuan individual yang dicapai oleh mahasiswa, bukan atas perbandingan normatif. Pujian

dan dorongan positif yang diberikan oleh dosen akan membantu mahasiswa untuk

mengembangkan mastery goal orientation. Jika mahasiswa menganggap bahwa mereka tidak

pernah mendapatkan pengakuan, baik dari dosen maupun teman, maka mereka akan menjadi

kurang tertarik dan termotivasi untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan di PPLK. Hal

tersebut akan membuat mahasiswa menerapkan performance goal orientation.

Dimensi keempat adalah pengaturan kelompok (grouping). Fokus dari grouping lebih

kepada kemampuan mahasiswa mata kuliah PPLK untuk bekerja secara efektif dengan teman

sekelompoknya. Grouping dilakukan juga untuk mengembangkan pandangan bahwa

mahasiswa mata kuliah PPLK dengan kemampuan yang lebih baik belum tentu memiliki

motivasi yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan mahasiswa dengan kemampuan


(23)

14

Universitas Kristen Maranatha pembelajaran mereka.

Selain kelompok kecil, budaya kelas mata kuliah PPLK secara umum bisa didesain

untuk mengembangkan kelompok belajar yang menekankan bahwa kelas merupakan suatu

kesatuan untuk belajar bersama. Kelas dengan budaya seperti ini, termasuk norma-norma dan

ekspektasi adanya kerjasama antara mahasiswa dan dosen, akan mengembangkan mastery

goal orientation dan fokus pada belajar. Sebaliknya, kelas yang tidak memiliki suasana belajar yang mendukung dan tidak didesain untuk mengembangkan kelompok belajar akan

mengarahkan mahasiswa kepada performance goal orientation.

Dimensi kelima adalah evaluasi (evaluation). Dimensi ini menjelaskan bahwa

penempatan posisi dalam kelas PPLK yang membedakan mahasiswa berdasarkan tingkat

kemampuannya, memberitahukan hasil yang diperoleh mahasiswa dengan cara

membacakannya di depan kelas atau menempelkan nilai ujian di papan pengumuman akan

mendorong mahasiswa mata kuliah PPLK untuk menerapkan performance goal orientation.

Kriteria penilaian yang lebih mengukur peningkatan individual, kemajuan, dan penguasaan

materi, dibandingkan mengukur perbandingan normatif, akan membuat mahasiswa mata

kuliah PPLK lebih mengarah kepada mastery goal orientation.

Feedback disarankan tidak hanya membuat mahasiswa semakin baik dalam mengerjakan tugas PPLK saja, tetapi juga mahasiswa memahami bahwa kesalahan yang

mereka lakukan merupakan salah satu bagian dalam proses pembelajaran di mata kuliah

PPLK. Dosen yang dapat melakukan hal tersebut, maka akan semakin mengarahkan

mahasiswa untuk menerapkan mastery goal orientation.

Dimensi keenam adalah pengalokasian waktu (time). Waktu berkaitan dengan desain

tugas, dan tingkat kesulitan tugas disesuaikan dengan waktu yang diberikan kepada

mahasiswa untuk menyelesaikan tugas PPLK. Strategi yang efektif untuk memunculkan


(24)

15

Universitas Kristen Maranatha mengalami kesulitan untuk menyelesaikan tugas PPLK. Selain itu, mengizinkan mahasiswa

membuat rencana kerja mereka dan membuat time table untuk kemajuan mahasiswa sendiri

akan mengembangkan mastery goal orientation. Jika dosen kurang memberikan waktu

kepada mahasiswa untuk menyelesaikan tugas dan mahasiswa kurang diberikan kesempatan

untuk membuat rencana kerja mereka dan time table untuk kemajuan diri sendiri, akan

mengarahkan mahasiswa untuk menerapkan performance goal orientation.

Dalam penelitian terhadap mata kuliah PPLK pada mahasiswa Fakultas “Y” Universitas “X” Bandung, faktor personal yang akan dibahas adalah jenis kelamin. Faktor usia tidak dibahas dalam penelitian ini, karena usia mahasiswa di mata kuliah PPLK Fakultas “Y” Universitas “X” Bandung bersifat homogen, sehingga tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Selain itu, faktor kontekstual kelas yang akan dijaring datanya dalam

penelitian ini hanya dimensi desain tugas. Kelima faktor lainnya tidak dibahas, karena dalam

perkuliahan PPLK yang masih memungkinkan untuk dilakukan modifikasi adalah desain

tugas dibandingkan lima faktor lainnya.


(25)

16

Universitas Kristen Maranatha Bagan 1.1 Kerangka Pikir

Faktor personal:

1. Usia (homogen) 2. Jenis kelamin

Faktor kontekstual:

1. Desain tugas (task)

1: Task – tugas dan kegiatan belajar Mahasiswa mata

kuliah PPLK di Fakultas “Y” Universitas “X” Bandung Goal Orientation Performance Goal Orientation Mastery Goal Orientation Approach Approach Avoidance Avoidance Tujuan PPLK:

1. Mahasiswa

memahami teori

2. Mahasiswa terampil

melakukan


(26)

17

Universitas Kristen Maranatha 1.6 Asumsi

1. Mahasiswa mata kuliah PPLK Fakultas “Y” Universitas “X” Bandung berorientasi ke arah mastery approach atau mastery avoidance.

2. Mahasiswa mata kuliah PPLK Fakultas “Y” Universitas “X” Bandung berorientasi ke arah performance approach atau performance avoidance.

3. Faktor personal (jenis kelamin) dan faktor kontekstual (task) kelas memengaruhi


(27)

53 Universitas Kristen Maranatha BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai goal orientation dalam mata kuliah PPLK

terhadap 133 mahasiswa tahun ajaran 2015-2016 Fakultas “Y” Universitas “X” Bandung dapat disimpulkan bahwa:

1. Mahasiswa PPLK tahun ajaran 2015-2016 Fakultas “Y”Universitas “X” Bandung lebih banyak berorientasi ke arah mastery avoidance orientation (36.1%) dan

performance avoidance orientation (33.1%) dalam mata kuliah PPLK.

2. Goal orientation mahasiswa mata kuliah PPLK Fakultas “Y” Universitas “X” Bandung lebih cenderung bersifat avoidance, baik mastery maupun performance.

3. Faktor kontekstual kelas, yaitu desain tugas, tidak memiliki kecenderungan

keterkaitan terhadap penentuan goal orientation tertentu.

5.2. Saran

5.2.1. Saran Teoritis

1. Bagi peneliti selanjutnya, dapat meneliti lebih lanjut mengenai tipe goal

orientation terhadap mahasiswa di mata kuliah lainnya, sehingga hal ini dapat memperkaya penelitian mengenai goal orientation pada mahasiswa.

2. Bagi peneliti selanjutnya, yang ingin meneliti mengenai goal orientation dapat

melakukan penelitian lebih lanjut dan spesifik mengenai keterkaitannya dengan


(28)

54

Universitas Kristen Maranatha 5.2.2. Saran Praktis

1. Bagi pihak Fakultas “Y” Universitas “X” Bandung dapat mengkaji ulang mengenai situasi kelas dan tingkat kesulitan dari materi yang diberikan agar

mahasiswa yang mengikuti mata kuliah PPLK dapat lebih terarah kepada mastery


(29)

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI GOAL ORIENTATION DALAM

MATA KULIAH PPLK PADA

MAHASISWA FAKULTAS “Y”

UNIVERSITAS “X”

BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk menempuh sidang sarjana pada Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung

Oleh :

SHEINA VANESSA NRP: 1130033

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG


(30)

(31)

(32)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan pimpinan-Nya, akhirnya

peneliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi di Fakultas Psikologi Universitas Kristen

Maranatha, Bandung, dengan judul “STUDI DESKRIPTIF MENGENAI GOAL ORIENTATION DALAM MATA KULIAH PPLK PADA MAHASISWA FAKULTAS

PSIKOLOGI UNIVERSITAS “X” BANDUNG”. Peneliti menyadari bahwa terdapat

kekurangan dan keterbatasan dalam penyusunan skripsi ini, karena itu peneliti sangat terbuka

atas kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk perbaikan penelitian selanjutnya.

Selama penyusunan skripsi ini, peneliti cukup banyak mengalami kesulitan, namun

akhirnya penyusun dapat menyelesaikannya karena bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena

itu, peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan

memberikan bimbingan dalam menyelesaikan penyusunan penelitian ini, yaitu:

1. Dra. Irene P. Edwina, selaku dekan Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha,

Bandung, yang telah memberikan dukungan selama penyusunan skripsi ini.

2. Lie Fun Fun, M.Psi., Psikolog selaku Kaprodi S1 Fakultas Psikologi Universitas Kristem

Maranatha. Lie Fun Fun, M.Psi., Psikolog selaku Kaprodi S1 Fakultas Psikologi

Universitas Kristem Maranatha.

3. Dra. Fifie Nurofia, Psik., MM., selaku dosen pembimbing I yang telah membimbing,

memberi arahan dan perhatian kepada peneliti, terutama ketika peneliti harus mengganti


(33)

vi

4. Windu Wulan Sari, S.Psi., Psik., selaku dosen pembimbing II yang selalu setia dalam

membimbing, memberikan masukan, mengoreksi, serta memberikan perhatian dan

pengertian selama peneliti menyusun penelitian ini.

5. Koordinator dosen mata kuliah PPLK Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung yang

bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan informasi kepada peneliti.

6. Dosen dan asisten dosen mata kuliah PPLK Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung

yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk melakukan penelitian.

7. Seluruh mahasiswa mata kuliah PPLK tahun ajaran 2015/2016 Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung yang bersedia untuk berpartisipasi menjadi responden penelitian.

8. Pengurus perpustakaan Universitas Kristen Maranatha yang telah membantu

menyediakan buku referensi yang dibutuhkan dalam penyusunan penelitian ini.

9. Keluarga peneliti: Bapak Soeherman dan Ibu Pdt. Anna M. Sarniem (orang tua) serta

Rheina Vanindyani (adik) yang selalu mendukung dalam doa, semangat, pengertian, dan

kasih sayang, sehingga peneliti dapat bersemangat dalam menyelesaikan penyusunan

skripsi ini.

10. Sahabat luar biasa khususnya Rahadjeng Indreswari, Ras Nanda Acika, Megi Sukmagini,

Sherli Honelista, Galuh Riesti, Cintya Andanti, Maria Gayatri, Giovanni, Puspita

Harmoni, Theofanny, Nella da Costa, Kristin Kerina, Leni Dwi, Rahel Violin, Mentari

Chairanti, dan Catur Octowibowo yang telah memberikan semangat dan dukungan dalam

berbagai bentuk dan keadaan.

11. Yarman Aru Sagoro, yang selalu memberikan semangat, perhatian, dan membantu ketika


(34)

vii

12. Seluruh pihak yang telah membantu peneliti dalam penyelesaian penelitian ini yang tidak

dapat disebutkan satu persatu.

Akhir kata, penyusun mengucapkan terimakasih banyak kepada seluruh pembaca dan

semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca serta pihak-pihak yang

memerlukannya.

Bandung, Juni 2016

Peneliti Sheina Vanessa


(35)

55

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha. 2015. Panduan Penulisan Skripsi Sarjana,

Edisi Revisi – Juli 2015. Bandung: Universitas Kristen Maranatha.

Friedenberg, Lisa. (1995). Psychological Testing, Design, Analysis and Use, Allyn and

Bacon.

Kaplan, R. M., Saccuzzo, D. P. 2009. Psychological Testing: Principles, Applications, and

Issues 7th ed. Wadsworth : Cengage Learning.

Mappiare, Andi. 1983. Psikologi Orang Dewasa. Surabaya: Usaha Nasional.

Notoatmodjo. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Pintrich, P. R., & Schunk, D. 2002. Motivation in Education: Theory, Research, and

Applications, 2nd edition. Upper Saddle River, NJ: Prentice Hall.

Siegel, Sidney. 1997. Statistik Non Parametrik Untuk Ilmu Sosial. Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama.


(36)

56

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR RUJUKAN

Julianti, 2012. Studi Deskriptif Tentang Achievement Goal Orientation dalam Pelajaran

Fisika pada Siswa Kelas XI IPA di SMAK “X” Bandung. Skripsi. Bandung: Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha.

psychologymania.wordpress.com, diakses pada tanggal 03/05/2016 pukul 16.00

www.jdih.kemenkeu.go.id, diakses pada tanggal 19/04/2016 pukul 23.00

www.kompasiana.com, diakses pada tanggal 20/05/2015 pukul 21.35


(1)

(2)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan pimpinan-Nya, akhirnya peneliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi di Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha, Bandung, dengan judul “STUDI DESKRIPTIF MENGENAI GOAL

ORIENTATION DALAM MATA KULIAH PPLK PADA MAHASISWA FAKULTAS

PSIKOLOGI UNIVERSITAS “X” BANDUNG”. Peneliti menyadari bahwa terdapat kekurangan dan keterbatasan dalam penyusunan skripsi ini, karena itu peneliti sangat terbuka atas kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk perbaikan penelitian selanjutnya.

Selama penyusunan skripsi ini, peneliti cukup banyak mengalami kesulitan, namun akhirnya penyusun dapat menyelesaikannya karena bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan memberikan bimbingan dalam menyelesaikan penyusunan penelitian ini, yaitu:

1. Dra. Irene P. Edwina, selaku dekan Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha, Bandung, yang telah memberikan dukungan selama penyusunan skripsi ini.

2. Lie Fun Fun, M.Psi., Psikolog selaku Kaprodi S1 Fakultas Psikologi Universitas Kristem Maranatha. Lie Fun Fun, M.Psi., Psikolog selaku Kaprodi S1 Fakultas Psikologi Universitas Kristem Maranatha.

3. Dra. Fifie Nurofia, Psik., MM., selaku dosen pembimbing I yang telah membimbing, memberi arahan dan perhatian kepada peneliti, terutama ketika peneliti harus mengganti topik penelitian, dan selalu sabar untuk membimbing peneliti.


(3)

vi

4. Windu Wulan Sari, S.Psi., Psik., selaku dosen pembimbing II yang selalu setia dalam membimbing, memberikan masukan, mengoreksi, serta memberikan perhatian dan pengertian selama peneliti menyusun penelitian ini.

5. Koordinator dosen mata kuliah PPLK Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung yang bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan informasi kepada peneliti.

6. Dosen dan asisten dosen mata kuliah PPLK Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk melakukan penelitian.

7. Seluruh mahasiswa mata kuliah PPLK tahun ajaran 2015/2016 Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung yang bersedia untuk berpartisipasi menjadi responden penelitian.

8. Pengurus perpustakaan Universitas Kristen Maranatha yang telah membantu menyediakan buku referensi yang dibutuhkan dalam penyusunan penelitian ini.

9. Keluarga peneliti: Bapak Soeherman dan Ibu Pdt. Anna M. Sarniem (orang tua) serta Rheina Vanindyani (adik) yang selalu mendukung dalam doa, semangat, pengertian, dan kasih sayang, sehingga peneliti dapat bersemangat dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

10. Sahabat luar biasa khususnya Rahadjeng Indreswari, Ras Nanda Acika, Megi Sukmagini, Sherli Honelista, Galuh Riesti, Cintya Andanti, Maria Gayatri, Giovanni, Puspita Harmoni, Theofanny, Nella da Costa, Kristin Kerina, Leni Dwi, Rahel Violin, Mentari Chairanti, dan Catur Octowibowo yang telah memberikan semangat dan dukungan dalam berbagai bentuk dan keadaan.

11. Yarman Aru Sagoro, yang selalu memberikan semangat, perhatian, dan membantu ketika peneliti menemui kesulitan dalam proses penyelesaian skripsi ini.


(4)

vii

12. Seluruh pihak yang telah membantu peneliti dalam penyelesaian penelitian ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Akhir kata, penyusun mengucapkan terimakasih banyak kepada seluruh pembaca dan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca serta pihak-pihak yang memerlukannya.

Bandung, Juni 2016

Peneliti Sheina Vanessa


(5)

55

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha. 2015. Panduan Penulisan Skripsi Sarjana,

Edisi Revisi – Juli 2015. Bandung: Universitas Kristen Maranatha.

Friedenberg, Lisa. (1995). Psychological Testing, Design, Analysis and Use, Allyn and Bacon.

Kaplan, R. M., Saccuzzo, D. P. 2009. Psychological Testing: Principles, Applications, and

Issues 7th ed. Wadsworth : Cengage Learning.

Mappiare, Andi. 1983. Psikologi Orang Dewasa. Surabaya: Usaha Nasional.

Notoatmodjo. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Pintrich, P. R., & Schunk, D. 2002. Motivation in Education: Theory, Research, and

Applications, 2nd edition. Upper Saddle River, NJ: Prentice Hall.

Siegel, Sidney. 1997. Statistik Non Parametrik Untuk Ilmu Sosial. Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama.


(6)

56

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR RUJUKAN

Julianti, 2012. Studi Deskriptif Tentang Achievement Goal Orientation dalam Pelajaran

Fisika pada Siswa Kelas XI IPA di SMAK “X” Bandung. Skripsi. Bandung: Fakultas

Psikologi Universitas Kristen Maranatha.

psychologymania.wordpress.com, diakses pada tanggal 03/05/2016 pukul 16.00

www.jdih.kemenkeu.go.id, diakses pada tanggal 19/04/2016 pukul 23.00

www.kompasiana.com, diakses pada tanggal 20/05/2015 pukul 21.35


Dokumen yang terkait

Studi Deskriptif Mengenai Wellness pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas "X" Bandung.

1 5 35

Studi Deskriptif Mengenai Coping Stress pada Mahasiswa yang Telah Mengambil Mata Kuliah Usulan Penelitian Lebih Dari Dua Kali di Fakultas "X" Universitas "Y".

0 2 36

Studi Deskriptif Mengenai Kecemasan Akademik pada Mahasiswa yang Mengontrak Mata Kuliah Usulan Penelitian di Fakultas Psikologi Universitas "X" Bandung.

0 0 29

Studi Deskriptif Mengenai Learning Approach pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Angkatan 2014 di Mata Kuliah Psikologi Keribadian Universitas "X" Bandung.

0 0 35

Studi Deskriptif Mengenai Achievement Goal Orientation pada Mahasiswa Yang Sedang Mengontrak Mata Kuliah PPLK di Universitas "X" Bandung.

0 2 33

Studi Deskriptif Mengenai Learning Approach pada Mahasiswa yang Sedang Mengambil Mata Kuliah PPLK di Universitas Kristen Maranatha Bandung.

0 0 22

Studi Deskriptif Mengenai Derajat Resilience Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Yang Sedang Mengambil Mata Kuliah PPLK di Universitas "X" Bandung.

0 0 39

Studi Deskriptif Mengenai Achievement Goal Orientation Pelajaran Matematika Pada Siswa Kelas X di SMA "X" Bandung.

1 6 27

Studi Deskriptif Mengenai Goal Orientation Dalam Mata Kuliah Psikodiagnostika Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Angkatan 2007 di Universitas "X" Bandung.

0 1 43

Studi Deskriptif Mengenai Self-Efficacy Beliefs Mahasiswa Fakultas Psikologi Yang Sedang Mengontrak Mata Kuliah PPLK Lebih Dari Satu Kali di Universitas "X" Bandung.

0 2 53