Studi Deskriptif Mengenai Self-Efficacy Beliefs Mahasiswa Fakultas Psikologi Yang Sedang Mengontrak Mata Kuliah PPLK Lebih Dari Satu Kali di Universitas "X" Bandung.

(1)

Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran umum mengenai self-efficacy beliefs mahasiswa Fakultas Psikologi yang sedang mengontrak mata kuliah PPLK lebih dari satu kali di Universitas “X” Bandung semester ganjil. Teori yang mendasari penelitian ini adalah self-efficacy beliefs dari Bandura (2002). Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan penelitian deskriptif dengan subjek penelitian berjumlah 14 orang.

Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner self-efficacy beliefs berdasarkan pada Teori Bandura yang dimodifikasi terdiri dari 34 item. Jumlah item yang digunakan menggunakan uji validitas dengan menggunakan content validity dengan validitas 0,302-0,855 Sedangkan derajat reliabilitas diolah menggunakan uji coba alpha cronbach dan diperoleh derajat reliabilitas 0,783.

Berdasarkan penelitian mengenai derajat self-efficacy beliefs pada mahasiswa Fakultas Psikologi yang mengontrak mata kuliah PPLK lebih dari satu kali di Universitas ‘X’ Bandung menunjukkan lebih banyak mahasiswa (64,3%)yang memiliki derajat self-efficacy beliefs yang rendah daripada mahasiswa yang memiliki derajat self-efficacy beliefs yang tinggi (35,7%). Aspek usaha yang dikeluarkan merupakan aspek yang rendah yang paling banyak (60%). Sumber yang berkaitan dengan self-efficacy beliefs adalah mastery experiences.

Berdasarkan hasil penelitian, maka disarankan bagi peneliti lain agar dapat membahas lebih dalam mengenai kontribusi sumber-sumber terhadap self-efficacy beliefs dan sumber-sumber self-efficacy beliefs mana yang mempengaruhi aspek-aspek self-efficacy beliefs. Mendiskusikan data hasil penelitian ini dengan dosen pengajar mata kuliah PPLKsebagai informasi untuk meningkatkan derajat self-efficacy beliefs mahasiswa fakultas Psikologi yang sedang mengontrak mata kuliah PPLK. Kemudian bagi Dosen wali, agar dapat memberikan motivasi untuk meningkatkan keyakinan diri mahasiswa dalam mengerahkan usahanya mengerjakan tugas-tugas mata kuliah PPLK meskipun tetap akan mendapatkan feedback (kritik) dari dosen maupun asisten dosen.


(2)

v Lembar Judul

Lembar Pengesahan………..i

Kata Pengantar……….ii

Daftar Isi………..v

Daftar Tabel………ix

Daftar Bagan……….………...x

Daftar Lampiran………...……..……….xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah………..………...1

1.2 Identifikasi Masalah………..………...……8

1.3 Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud Penelitian………….………....……..………..8

13.2 Tujuan Penelitian………...9

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis……..………...9

1.4.2 Kegunaan Praktis……..………9

1.5 Kerangka Pikir………….………..9


(3)

vi 2.1 Belief

2.1.1 Definisi Belief………20

2.2 Self-Efficacy 2.2.1 Definisi Self-Efficacy……….……20

2.2.2 Sumber-sumber Self-Efficacy……...……….21

2.2.2.1 Mastery Experience……...…….………...22

2.2.2.2 Vicarious Experience………...………..22

2.2.2.3 Verbal Persuasion………..23

2.2.2.4 Psychological and Affective States….………....……24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian………..……….……….………...29

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.2.1 Variabel Penelitian………...30

3.2.2 Definisi Operasional………....30

3.3 Alat Ukur 3.3.1 Alat Ukur Self Efficacy………31

3.3.2 Kisi-kisi Alat Ukur Self Efficacy…….……….…………31

3.3.3 Prosedur Pengisian………..……….………...32

3.3.4 Sistem Penilaian………..32


(4)

vii

3.4.1 Validitas Alat Ukur………..……….………..33

3.4.2 Reliabilitas Alat Ukur…………..………...33

3.5 Sampel Penelitian 3.5.1 Populasi Sasaran………..………..……….35

3.5.2 Karakteristik Populasi……….35

3.6 Teknik Analisis Data………36

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian………..………..37

4.1.1 Gambaran Responden Berdasarkan Usia………....……..………..37

4.1.2 Gambaran Responden Berdasarkan Frekuensi Mengontrak Mata Kuliah PPLK………..……….38

4.1.1 Data Self-efficacy………....……..………..38

4.2 Hasil Penelitian………..………..42

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan………..………50

5.2 Saran………..………..51

5.2.1 Teoretis………...………....……..………..51


(5)

viii DAFTAR RUJUKAN


(6)

ix

Tabel 3.3.2 Kisi-kisi Alat Ukur...31 Tabel 4.1 Gambaran Responden Berdasarkan Usia...37 Tabel 4.2 Gambaran Responden Berdasarkan...38

Frekuensi Mengontrak Mata Kuliah PPLK

Tabel 4.3 Self-efficacy beliefs pada Responden...38 Tabel 4.5 Tabulasi Silang Self-efficacy beliefs Dengan Aspek

Pilihan yang Dibuat………....39 Tabel 4.6 Tabulasi Silang Self-efficacy beliefs Dengan Aspek

Usaha yang dikeluarkan……….40 Tabel 4.7 Tabulasi Silang Self-efficacy beliefs Dengan Aspek

Daya Tahan………41 Tabel 4.8 Tabulasi Silang Self-efficacy beliefs Dengan Aspek


(7)

x

Bagan 1.5 Kerangka Pemikiran...18 Bagan 3.1 Rancangan Penelitian………29


(8)

xi Lampiran I

Kuesioner Self-Efficacy dan Data Penunjang

Lampiran II

Tabulasi silang self-efficacy dengan sumber-sumbernya

Lampiran III

Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur self-efficacy

Lampiran III Wawancara


(9)

Hariandja, Heriwanter., 2009. Skripsi : Hubungan Self Efficacy dengan Pengerjaan Skripsi pada Mahasiswa yang Sedang Menyelesaikan Skripsi Selama 1 Semester di Fakultas Psikologi Univesitas ”X”, Bandung

Bandura, A. 1994. “Self-efficacy”. Avaible (online) : 12 Mei 2009 Http://www.Emory.edu/EDUCATION/mfp/effbook4.html

Pajares, F. 1999. “Current Directions in Sel-efficacy Research. Advances In Motivation and Achievement. Reseach Emory University. Avaible (online): 12 Mei 2009

http//www.emory.edu/EDUCATION/mfp/aera2.tml

Schwarzer, Ralf. 1998. General Perceived Self-efficacy in 14 Culture. Avaible (online): 22 Mei 2009

http://www.yorku.ca/academics/schwarze/selfscal.html Stajkovic. 1998. Self-efficacy. Avaible (Online): 23 Mei 2009 http://www.emory.edu/EDUCATION/mfp/self-efficacy.html

Valiante, G. 2005. Self-efficacy : The exercise of control. Avaible (online): 23 Mei 2009

http://www.emory/edu/education/.mfp/self-efficacy.html

Warsito, Hadi. 2004. Hubungan Antara Self-Efficacy Dengan Penyesuaian Akademik Dan Prestasi Akademik. Jurnal Psikologi pendidikan . Vol.2. September 2004.

http://wimamadiun.com/obedan/wp-content/uploads/2008/04/self-efficacy%20selfadjusment%20achievement.pdf

Universitas X Fakultas Psikologi

(http:/www.universitasX.edu/?x=psikologi) Badan Kemahasiswaan Universitas X (http://www.psikologi.x.ac.id).


(10)

(11)

Lampiran I


(12)

PENGANTAR

Dalam rangka menyusun Skripsi, maka peneliti membutuhkan bantuan dari mahasiswa Fakultas Psikologi yang sedang mengontrak mata kuliah PPLK pada semester ini. Kuesioner ini semata-mata hanya untuk keperluan akademis. Kerahasiaan data terjaga, oleh karena itu tidak perlu ragu-ragu dalam mengisinya. Bacalah petunjuk pengisian kuesioner terlebih dahulu sebelum mulai menjawab setiap pertanyaan pada kuesioner agar tidak terjadi kesalahan. Peneliti sangat berharap agar saudara dapat mengisi kuesioner ini dengan sungguh-sungguh sesuai keadaan diri dan kondisi saudara saat ini, sehingga data yang diberikan dapat berguna bagi hasil akhir penelitian.

Terimakasih banyak atas kesediaan saudara untuk meluangkan waktu dan bantuan yang telah diberikan.

Hormat Saya,


(13)

Data Penunjang

(Lampiran 1.1) Berapa kali mengontrak mata kuliah PPLK :

Usia :

Di bawah ini terdapat beberapa pertanyaan, berilah tanda silang (X) pada huruf yang berada di depan pernyataan yang sesuai dengan diri saudara atau yang saudara anggap paling sesuai dengan diri saudara.

PERTANYAAN:

1. Apakah saudara pernah mengalami keberhasilan saat mengerjakan tugas-tugas yang diberikan selama mengontrak mata kuliah PPLK ?

a. Pernah b. Tidak pernah

2. Seberapa sering saudara menghayati keberhasilan saat mengerjakan tugas-tugas yang diberikan selama mengontrak mata kuliah PPLK ?

a. Sering b. Jarang

3. Pernahkah saudara mengalami kegagalan selama mengontrak mata kuliah PPLK? a. Pernah

b. Tidak pernah

4. Seberapa sering saudara menghayati kegagalan selama mengontrak mata kuliah PPLK?

a. Sering b. Jarang

5. Bagaimana cara saudara mendapatkan keberhasilan saat mengontrak mata kuliah PPLK?

a. Dengan usaha dan pengalaman b. Karena takdir dan kebetulan

6. Bagaimana penghayatan saudara saat memperoleh keberhasilan ketika mengontrak mata kuliah PPLK?

a. Puas


(14)

7. Siapakah sosok yang menjadi contoh bagi saudara saat mengontrak mata kuliah PPLK?

a. Teman b. Kakak kelas

8. Bagaimana penghayatan saudara jika sosok tersebut mendapatkan keberhasilan saat mengontrak mata kuliah PPLK?

a. Tergugah untuk berusaha seperti tokoh tersebut b. Biasa saja

9. Bagaimana penghayatan saudara jika sosok tersebut mengalami kegagalan saat mengontrak mata kuliah PPLK?

a. Tergugah untuk berusaha lebih keras b. Menurunkan usaha saudara

10. Pernahkah saudara menghayati pujian atas keberhasilan saudara saat mengontrak mata kuliah PPLK?

a. Pernah

b. Tidak pernah

11. Bagaimana penghayatan saudaran ketika memperoleh pujian tersebut? a. Tergugah untuk berusaha lebih keras

b. Biasa saja

12. Pernahkah saudara menerima kritikan atas kegagalan saudara saat mengontrak mata kuliah PPLK?

a. Pernah b. Tidak pernah

13. Bagaimana penghayatan saudaran ketika menerima kritikan tersebut? a. Tergugah untuk berusaha lebih keras

b. Menurunkan usaha saudara

14. Bagaimana penghayatan mengenai keadaan saudara selama mengontrak mata kuliah PPLK?

a. Relatif sehat b. Sering sakit


(15)

15. Bagaimana penghayatan saudara atas keadaan fisik saudara (pada pertanyaan no.14)selama mengontrak mata kulaih PPLK?

a. Mampu untuk tetap berusaha keras b. Tidak mampu untuk tetap berusaha keras

16. Bagaimana penghayatan mengenai kondisi emosional saudara selama mengontrak mata kuliah PPLK?

a. Relatif stabil

b. Cenderung bergejolak

17. Bagaimana penghayatan saudara atas kondisi emosional saudara (pada pertanyaan no.16) selama mengontrak mata kulaih PPLK?

a. Mampu untuk tetap berusaha keras b. Tidak mampu untuk tetap berusaha keras


(16)

Kuesioner Self Efficacy (Lampiran 1.2)

Pada bagian ini terdapat 49 (empat puluh sembilan) item peryataan yang berkaitan dengan diri saudara. Di sebelah kanan dari setiap pernyataan terdapat 4 (empat) alternatif jawaban. Saudara diminta untuk memberi tanda silang (X) pada kolom salah satu jawaban yang paling sesuai dengan diri saudara dengan mengikuti pedoman sebagai berikut :

SS : Sangat Sesuai S : Sesuai

KS : Kurang Sesuai STS : Sangat Tidak Sesuai

No Pernyataan SS S KS STS

1 Saya yakin bahwa saya mampu untuk berusaha membagi waktu antara mengerjakan tugas-tugas PPLK dan tugas-tugas mata kuliah lain.

2 Saya yakin bahwa saya mampu untuk mencari teori yang akan digunakan untuk mengambil data. 3 Saya yakin bahwa saya mampu untuk menyediakan waktu mencari dosen ataupun asisten dosen jika saya memerlukan

feedback tambahan.

4 Saya yakin bahwa saya mampu untuk mengerjakan tugas-tugas PPLK. 5 Saya yakin bahwa saya mampu untuk berusaha membuat interpretasi dari data yang telah saya peroleh 6 Saya yakin bahwa saya mampu untuk berusaha mencari teori yang akan digunakan untuk mengambil data. 7 Saya yakin bahwa saya mampu untuk berusaha menyediakan waktu mencari dosen ataupun asisten dosen jika saya

memerlukan feedback tambahan.

8 Saya yakin bahwa saya mampu untuk berusaha mengerjakan tugas-tugas PPLK saya. 9 Saya yakin bahwa saya mampu untuk selalu membagi waktu antara mengerjakan tugas-tugas PPLK dan tugas-tugas

mata kuliah lain.

10 Saya yakin bahwa saya mampu untuk terus mencari teori yang akan digunakan untuk mengambil data. 11 Saya yakin bahwa saya mampu untuk tetap menyediakan waktu mencari dosen ataupun asisten dosen jika saya


(17)

12 Saya yakin bahwa saya mampu untuk bertahan mengerjakan tugas-tugas PPLK. 13 Saya yakin bahwa saya mampu untuk terus bersemangat saat membuat interpretasi dari data yang telah saya peroleh. 14 Saya yakin bahwa saya mampu untuk tidak putus asa mencari teori yang akan digunakan untuk mengambil data. 15 Saya yakin bahwa saya mampu untuk tidak bosan mencari dosen ataupun asisten dosen jika saya memerlukan feedback

tambahan.

16 Saya yakin bahwa saya mampu untuk tetap mengerjakan tugas-tugas PPLK saya meskipun sedang kesal karena ada masalah dengan teman.

17 Saya yakin bahwa saya mampu untuk selalu menyediakan waktu menghadiri dan menyesuaikan jadwal feedback yang telah ditentukan dosen ataupun asisten dosen

18 Saya yakin bahwa saya mampu untuk melakukan pengambilan data yang sesuai dengan tujuan pengambilan data.

19 Saya yakin bahwa saya mampu untuk memperbaiki tugas dari hasil feedback dengan dosen ataupun asistem dosen. 20 Saya yakin bahwa saya mampu untuk membagi waktu antara mengerjakan tugas-tugas PPLK dan tugas-tugas mata

kuliah lain.

21 Saya yakin bahwa saya mampu untuk terus membuat interpretasi dari data yang telah saya peroleh. 22 Saya yakin bahwa saya mampu untuk berusaha melakukan pengambilan data yang sesuai dengan tujuan pengambilan

data.

23 Saya yakin bahwa saya mampu untuk berusaha memperbaiki tugas dari hasil feedback dengan dosen ataupun asistem dosen.

24 Saya yakin bahwa saya mampu untuk brusaha mengerjakan tugas PPLK meskipun saya sedang lelah. 25 Saya yakin bahwa saya mampu untuk bersemangat menghadiri dan menyesuaikan jadwal feedback yang telah

ditentukan dosen ataupun asisten dosen.

26 Saya yakin bahwa saya mampu untuk tetap melakukan pengambilan data yang sesuai dengan tujuan pengambilan data.

27 Saya yakin bahwa saya mampu untuk selalu memperbaiki tugas dari hasil feedback dengan dosen ataupun asistem dosen.

28 Saya yakin bahwa saya mampu untuk tetap mengerjakan tugas PPLK meskipun saya sedang lelah. 29 Saya yakin bahwa saya mampu untuk tidak bosan membagi waktu antara mengerjakan tugas-tugas PPLK dan tugas-tugas


(18)

30 Saya yakin bahwa saya mampu untuk tidak merasa cemas saat melakukan pengambilan data yang sesuai dengan tujuan pengambilan data.

31 Saya yakin bahwa saya mampu untuk tidak kecewa saat memperbaiki tugas dari hasil feedback dengan dosen ataupun asistem dosen.

32 Saya yakin bahwa saya mampu untuk tetap mengerjakan tugas PPLK meskipun saya sedang sakit. 33 Saya yakin bahwa saya mampu untuk membuat interpretasi dari data yang telah saya peroleh. 34 Saya yakin bahwa saya mampu menyediakan waktu untuk menghadiri dan menyesuaikan jadwal feedback yang telah


(19)

Lampiran II

Tabulasi silang self-efficacy dengan sumber-sumbernya :

Self-efficacy dengan Mastery Experience (Lampiran 2.1)

(tabel 2.1.1)

Self-efficacy

Total

Rendah Tinggi

Pengalaman keberhasilan

Pernah (44,4%) 4 (55,6%) 5 (100%) 9 Tidak

pernah (100%) 5 (0%) 0 (100%) 5

(tabel 2.1.2)

Self-efficacy

Total

Rendah Tinggi

Penghayatan keberhasilan

Sering (44,4%) 4 (55,6%) 5 (100%) 9


(20)

(tabel 2.1.3)

Self-efficacy

Total

Rendah Tinggi

Pengalaman kegagalan

Pernah (88,9%) 8 (11,1%) 1 (100%) 9 Tidak

pernah (40%) 2 (60%) 3 (100%) 5

(tabel 2.1.4)

Self-efficacy

Total

Rendah Tinggi

Penghayatan kegagalan

Sering (71,4%) 5 (28,6%) 2 (100%) 7 Jarang (57,1%) 4 (42,9%) 3 (100%) 7

(tabel 2.1.5)

Self-efficacy

Total

Rendah Tinggi

Memperoleh keberhasilan

Usaha

pengalaman (42,9%) 3 (57,1%) 4 (100%) 7

Takdir

Kebetulan (85.7%) 6 (14,3%) 1 (100%) 7

(tabel 2.1.6)

Self-efficacy

Total

Rendah Tinggi

Penghayatan keberhasilan

Puas (50%) 3 (50%) 3 (100%) 6

Kurang


(21)

Self-efficacy dengan Vicarious Experience (Lampiran 2.2)

(tabel 2.2.1)

Self-efficacy

Total

Rendah Tinggi

Sosok contoh

Teman (77,8%) 7 (22,2%) 2 (100%) 9 Kakak

kelas (40%) 2 (60%) 3 (100%) 5

(tabel 2.2.2)

Self-efficacy

Total

Rendah Tinggi

Keberhasilan sosok

Tergugah (33,3%) 1 (72,7%) 8 (100%) 9 Biasa

saja (66,7%) 2 (27,3%) 3 (100%) 5

(tabel 2.2.3)

Self-efficacy

Total

Rendah Tinggi

Penghayatan keberhasilan

sosok

Tergugah (42,9%) 3 (57,1%) 4 (100%) 7 Biasa


(22)

Self-efficacy dengan Verbal Persuasion (Lampiran 2.3)

(tabel 2.3.1)

Self-efficacy

Total

Rendah Tinggi

Mendapat pujian

Pernah (55,6%) 5 (44,4%) 4 (100%) 9 Tidak

pernah (80%) 4 (20%) 1 (100%) 5

(tabel 2.3.2)

Self-efficacy

Total

Rendah Tinggi

Penghayatan pujian

Tergugah (100%) 5 (0%)) 0 (100%) 5 Biasa

saja (44,4% 4 (55,6%) 5 (100%) 9

(tabel 2.3.3)

Self-efficacy

Total

Rendah Tinggi

Mendapat kritik

Pernah (55,6%) 5 (44,4%) 4 (100%) 9 Tidak

pernah (80%) 4 (20%) 1 (100%) 5


(23)

(tabel 2.3.41)

Self-efficacy

Total

Rendah Tinggi

Penghayatan kritik

Tergugah (50%) 3 (50%) 3 (100%) 6

Usaha


(24)

Self-efficacy dengan Psychological and affective states (Lampiran 2.4)

(tabel 2.4.1)

Self-efficacy

Total

Rendah Tinggi

Penghayatan fisik

Relatif

sehat (63,6%) 7 (36,4%) 4 (100%) 11

Sering

sakit (66,7%) 2 (33,3%) 1 (100%) 3

(tabel 2.4.2)

Self-efficacy

Total

Rendah Tinggi

Penghayatan fisik

Mampu (66,7%) 6 (33,3%) 3 (100%) 9 Tidak

mampu (60%) 3 (40%) 2 (100%) 5

(tabel 2.4.3)

Self-efficacy

Total

Rendah Tinggi

Penghayatan emosional

Relatif

stabil (50%) 1 (50%) 1 (100%) 2


(25)

(tabel 2.4.4)

Self-efficacy

Total

Rendah Tinggi

Penghayatan emosional

Mampu (100%) 3 (0%) 0 (100%) 3

Tidak


(26)

Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur self-efficacy:

Validitas Alat Ukur Self Efficacy

No Item Validitas Keterangan

1 0,684 Valid

2 0,696 Valid

3 0,694 Valid

4 0,711 Valid

5 0,649 Valid

6 0,499 Valid

7 0,781 Valid

8 0,696 Valid

9 0,684 Valid

10 0,584 Valid

11 0,694 Valid

12 0,711 Valid

13 0,649 Valid

14 0,578 Valid

15 0,528 Valid

16 0,558 Valid

17 0,531 Valid

18 0,713 Valid

19 0,637 Valid

20 0,781 Valid

21 0,677 Valid

22 0,695 Valid

23 0,582 Valid

24 0,506 Valid

25 0,711 Valid

26 0,755 Valid

27 0,689 Valid

28 0,314 Valid

29 0,302 Valid

30 0,334 Valid

31 0,435 Valid

32 0,855 Valid

33 0,466 Valid


(27)

Reliabilitas Alat Ukur Self Efficacy Reliability Statistics

.78 3 3 6 C ro nb ach 's


(28)

Lampiran IV

Wawancara :

Wawancara I (Lampiran 4.1)

1. Berapa kali saudara mengontrak mata kuliah PPLK? Tiga kali.

2. Mengapa bisa sampai tiga kali mengontrak? Banyak banget tugas sama materinya kak.

3. Memang kenapa dengan banyak tugas dan materinya yang banyak juga? Tiap ngerjain tugas pasti ada aja salahnya, pasti dapet feedback terus. 4. Maksudnya feedback gimana?

Iya, feedback itu berarti ada yang salah tugasnya, ga pernah bener dapet nilai 100. 5. feedback itu berarti lebih ke kritik ya?

Iya kak.

6. Biasanya siapa yang memberi feedback? Assisten dosen kak.

7. Apa yang saudara rasakan saat mendapatkan feedback?

Jadi bingung aja, kenapa koq bisa dapet feedback. Padahal, saya sudah merasa kalo tugasnya dikerjakan dengan maksimal. Tiap tugas dapet feedback bikin saya jadi ngga yakin dengan tugas-tugas berikutnya yang akan saya kerjakan.


(29)

8. Tidak yakin bagaimana maksudnya?

Iya, ngga yakin kalo tugasnya bener. Percuma juga kalo kita ngerjainnya maksimal tapi tetep dapet feedback. Jadi, kayanya maksimal atau ngga sama aja.

9. Jadi feedback itu adalah alasannya mengapa sampai tiga kali mengontrak PPLK? Bukan feedback aja sih, ada beberapa hal lain. Lebih ke arah psikologis aja kak. 10. Psikologis bagaimana maksudnya?

Jadi gini loh, pertama kali ngontrak saya merasa kalo PPLK itu mata kuliah yang sulit, apalagi saya merasa tiap masuk kelas ada perasaan tegang, ga tau kenapa bawaannya cemas, mungkin karena pertama kali ngontrak.

11. Kemudian?

Iya, ngontrak yang kedua kali sama ketiga kali juga sama, malah jadi lebih ga yakin dengan setiap tugas yang saya kerjain. Walaupun udah mengontrak sampai tiga kali, tetep aja perasaan tegang dan cemasnya ga bisa ilang. Untuk tugas juga sama, ngontrak yang pertama dapet feedback, kedua sama ketiga juga sama. Padahal tugasnya ga jauh beda dan saya sudah membetulkannya, tapi tetep aja dapet feedback. Mau ngerjainnya maksimal atau biasa aja, hasilnya ga akan jauh beda kak.

12. Pernahkah saudara merasa jika saudara mengalami keberhasilan setelah sekian lama mengontrak PPLK?

Saya rasa tidak. 13. Mengapa tidak?

Karena saya sendiri udah tidak yakin dengan tugas yang saya kerjakan selama mengpntrak PPLK, jadi berhasil atau tidak sebenarnya tidak berpengaruh untuk ga ngulang PPLK.


(30)

Wawancara II (Lampiran 4.2)

1. Berapa kali saudara mengontrak mata kuliah PPLK? Empat kali kak.

2. Mengapa bisa sampai empat kali mengontrak?

Dari awal mengontrak PPLK, saya merasa ga yakin kalo bisa lulus langsung, ga ngulang maksudnya.

3. Mengapa sudah bisa merasa tidak yakin?

Dari awal aja, saya sudah denger denger kalo PPLK itu mata kuliah yang sulit, udah untung dapet nilai C juga, daripada ngulang.

4. Apa penghayatan saudara mengenai ’rumor’ tersebut?

Bikin saya jadi tegang tiap masuk kuliah PPLK, kalo bisa kabur mungkin pengennya kabur. Tapi mau ngga mau harus dijalani. Jadi untuk saya hanya formalitas aja kak. 5. Formalitas bagaimana maksudnya?

Yang penting bisa lulus PPLK, saya udah ga peduli mau ngontrak berapa kali juga. 6. Mengapa bisa sampai tidak peduli?

Tiap semester ngontrak PPLK, bikin saya jadi cuek aja. Ngerjain tugas seadanya, karena emang ga yakin pasti bener. Mau ngerjainnya mati-matian juga pasti kalo di PPLK ada aja salahnya. Itu yang bikin saya cuek dan ga yakin sama usaha saya sendiri.

7. Pernahkah saudara mendapatkan keberhasilan selama mengontrak PPLK? Sama sekali ngga.


(31)

8. Mengapa saudara merasa seperti itu?

Ngerjain tugas aja salah terus, apalagi ngontrak sampe empat kali. Mana bisa dibilang berhasil, saya sendiri merasa tidak yakin dengan diri sendiri.

9. Lalu, sekarang apa usaha saudara untuk tidak mengulang mata kuliah PPLK? Apa ya?? Ngerjain tugas dan jangan absen.

10. Dengan seperti itu, saudara merasa bisa lulus? Mungkin iya, kan udah empat kali kak, saya udah bosen. 11. Ngerjain tugasnya seperti apa?

Ya gitu-gitu aja, sama-sama aja kok. Pasti ga akan ada yang betul semua. Yang penting lulus, dapet \nilai C juga ga apa-apa.


(32)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perguruan tinggi adalah pendidikan tinggi yang merupakan lanjutan dari pendidikan menengah. Tujuan pendidikan perguruan tinggi ialah untuk mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/ atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, teknologi atau kesenian (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 60 Tahun 1999).

Salah satu Fakultas yang terdapat di Universitas “X” Bandung adalah Fakultas Psikologi, yang dapat memfasilitasi para lulusannya dengan ilmu, keterampilan, dan kemampuan. Materi yang diajarkan di Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung untuk menyelesaikan program sarjana strata 1 (S1) antara lain mata kuliah yang berupa teori-teori, seperti mata kuliah psikologi umum, psikologi kepribadian, psikologi perkembangan, psikologi kognitif, psikologi pendidikan, psikologi industri dan organisasi. Selain itu ada juga mata kuliah praktikum, seperti mata kuliah sertifikasi, dan praktikum psikodiagnostik yang merupakan salah satu mata kuliah penting dalam kurikulum fakultas psikologi di Universitas “X” Bandung (http:/www.fakultasx.psikologi).

Psikodiagnostik adalah ilmu yang mempelajari bagaimana melakukan observasi, wawancara, psikotes, dan tes administrasi. Tujuan dari psikodiagnostik


(33)

adalah agar mahasiswa memahami penggunaan semua tes dalam praktek psikologi (http:/www.universitasx.psikologi). Menurut TU fakultas Psikologi bagian kurikulum salah satu mata kuliah psikodiagnostik yang diajarkan di fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung adalah Pedoman Penyusunan Laporan Kepribadian (PPLK) yang merupakan integrasi dari materi yang dipelajari dari psikodiagnostik I sampai dengan psikodiagnostik VI. Syarat untuk menempuh mata kuliah PPLK itu sendiri adalah harus lulus mata kuliah psikodiagnostik I sampai dengan psikodiagnostik VI. Selain itu, mata kuliah PPLK juga sebagai syarat untuk dapat mengontrak skipsi. Jika mengulang mata kuliah PPLK, maka pengerjaan skripsipun akan tertunda. Mahasiswa yang sedang mengontrak mata kuliah PPLK semestinya sudah mempersiapkan diri pada saat mereka mengontrak mata kuliah PPLK. Karena, inti dari mata kuliah PPLK adalah intergrasi dari mata kuliah PD I sampai dengan PD VI yang telah dipelajari, serta ditambah dengan pembuatan laporan akhir pengambilan data sebanyak dua kali yang tetap saja diprioritaskan melalui observasi dan anamnesa yang dikaitkan dengan hasil psikotes itu sendiri.

Menurut Koordinator mata kuliah PPLK, dalam membantu mahasiswa agar dapat memenuhi tuntutan mata kuliah tersebut, maka metode yang digunakan yaitu tatap muka di kelas, diskusi, feedback, dan praktikum. Sistem penilaian yang dilakukan pada mata kuliah ini selain dari UTS dan UAS, juga berdasarkan tugas yang dikerjakan dan absensi yang mengharuskan mahasiswa hadir pada setiap tatap muka di kelas. Tuntutan yang harus dipenuhi selama mengontrak mata kuliah PPLK adalah dapat membuat laporan psikologis berdasarkan data yang


(34)

yang sudah diperoleh melalui observasi dan anamnesa yang dikaitkan dengan hasil psikotes itu sendiri, namun tetap diprioritaskan pada hasil observasi dan anamnesa. Mahasiswa diharapkan pula untuk dapat mengaplikasikan materi kuliah yang diberikan baik dalam mengerjakan tugas-tugas atau membuat laporan. Pada semester ganjil tahun ajaran 2007-2008 peneliti melakukan survei terhadap 12 orang mahasiswa yang pernah mengontrak mata kuliah PPLK. Menurut hasil survei, para mahasiswa tersebut mengatakan adanya kecemasan saat pertama kali mengontrak mata kuliah PPLK, karena ’image’ mata kuliah PPLK yang tergolong sulit untuk memperoleh nilai optimal sehingga membuat mereka tidak yakin untuk mengerjakan setiap tugas yang diberikan dengan maksimal. Demikian pula dengan tugas yang diberikan, mereka menyatakan tidak percaya diri saat mengerjakan setiap tugas, akibatnya mereka sering mendapatkan

feedback berupa kritik dan hal tersebut membuat mereka menjadi semakin tidak percaya diri selama mengontrak mata kuliah PPLK. Kemudian menyatakan adanya ’perasaan tegang’ untuk bertanya jika ada materi yang kurang dipahami karena mereka takut salah, akhirnya tidak jadi untuk bertanya.

Dari hasi survei terhadap 12 orang mahasiswa tersebut, terdapat 7 orang mahasiswa yang pertama kali mengontrak mata kuliah PPLK dan langsung lulus, mengatakan bahwa mereka merasa yakin dapat mengerjakan semua tugas-tugas selama mengontrak mata kuliah PPLK, namun tetap saja hasilnya tidak optimal karena masih banyak kesalahan yang harus diperbaiki, mereka merasa cukup puas asalkan tidak mengulang mata kuliah PPLK..


(35)

Hasil survei selanjutnya pada mahasiswa sebanyak 5 orang yang mengulang pada semester ganjil tahun ajaran 2007-2008 dan langsung lulus, menyatakan bahwa mereka lebih percaya diri dan merasa yakin untuk menjalani mata kuliah PPLK pada semester ini. Mereka langsung lulus mata kuliah PPLK hanya dengan mengulang satu kali.dengan berusaha untuk menghilangkan semua perasaan ketakutan, tidak percaya diri, perasaan cemas dan tegang dengan meningkatkan keyakinan akan kemampuan diri mereka ketika mereka mengerjakan tugas, menghafal materi dan mengikuti setiap pertemuan perkuliahan Mahasiswa yang sedang menjalani mata kuliah PPLK di fakultas Psikologi Universitas ”X” diharapkan yakin untuk menentukan cara menyelesaikan tiap tugas yang dihadapi, yakin untuk menentukan cara mengerjakan feedback dari dosen ataupun asisten dosen PPLK dan yakin untuk menentukan sikap dan perasaannya dalam menyelesaikan mata kuliah PPLK. Mahasiswa yang sedang menjalani mata kuliah PPLK di Fakultas Psikologi Universitas ”X” membutuhkan keyakinan akan kemampuan dirinya untuk dapat mengatasi hambatan atau kesulitan dalam menempuh mata kuliah PPLK. Apabila mereka yakin dengan kemampuan dalam menyelesaikan tugas-tugas maka akan lebih mudah untuk menghilangkan rasa kekhawatiran terhadap hambatan yang ada, sehingga dapat mengatasi hambatan pada penyelesaian tiap tugas dan memperbaiki kesalahan. Keyakinan diri akan kemampuan yang dimiliki oleh mahasiswa Fakultas Psikologi untuk mengorganisir dan melakukan tindakan yang diperlukan untuk menghadapi situasi tertentu disebut self-efficacy beliefs.


(36)

Menurut Bandura (2002), self-efficacy beliefs adalah keyakinan akan kemampuan seorang individu untuk dapat mengorganisir dan melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencapai situasi yang diharapkan. Self-efficacy beliefs

seseorang dapat terlihat dari besar keyakinan dalam menetapkan rangkaian tindakan yang dipilih untuk diteruskan, besar keyakinan untuk mampu mengerahkan dan mengarahkan usaha, besar keyakinan untuk tekun dan memiliki daya tahan saat berhadapan dengan kegagalan dan besar keyakinan atas kemampuan mengelola perasaan yang dihayati saat menghadapi hambatan.

Keyakinan tersebut dapat mempengaruhi mahasiswa Fakultas Psikologi dalam menjalani mata kuliah PPLK, agar mereka mampu memutuskan pilihan yang terbaik buat mereka, kemudian berusaha agar pilihan tersebut berhasil. Selain itu, mahasiswa juga diharapkan dapat mempertahankan keberhasilannya dari segala rintangan dan hambatan dalam menghadapi setiap tugas, serta dapat mengolah perasaan yang dimilikinya agar tidak menghambat dalammenyelesaikan tuntutan yang dihadapinya.

Mahasiswa Fakultas Psikologi yang memiliki self-efficacy beliefs yang tinggi akan merasa yakin dalam menentukan pilihan langkah, atau merasa yakin dapat menentukan cara yang tepat untuk menyelesaikan setiap tugas yang diberikan oleh dosen, merasa yakin untuk terus mengerahkan usaha, dan merasa yakin dapat bertahan lama dalam mempertahankan usahanya, serta merasa yakin dapat mempunyai penghayatan positif terhadap setiap hambatan dan tuntutan yang dihadapi. Dalam hal ini mahasiswa Fakultas Psikologi dengan self-efficacy beliefs yangtinggi akan menganggap bahwa hambatan adalah suatu tantangan dan


(37)

lebih termotivasi untuk mencapai hasil yang terbaik, demikian sebaliknya untuk mahasiswa Fakultas Psikologi yang juga sedang menjalani mata kuliah PPLK dengan self-efficacy beliefs yang rendah.

Bandura (1977) menyatakan bahwa kemampuan yang dimiliki dan kemampuan yang dirasakan memberikan perbedaan yang besar. Individu yang memiliki kemampuan tetapi merasa tidak memiliki, tidak akan menggunakan kemampuannya secara optimal. Sementara individu yang kurang memiliki kemampuan tetapi merasa memiliki kemampuan yang mencukupi akan lebih optimal dalam memanfaatkan kemampuan yang dimilikinya

Berdasarkan hasil wawancara kepada 10 orang mahasiswa Fakultas Psikologi yang mengulang mata kuliah PPLK untuk semester selanjutnya, sebanyak 3 mahasiswa merujuk pada self-efficacy beliefs yangtinggi yaitu merasa yakin akan kemampuannya untuk menjalani mata kuliah PPLK. Mereka mengerahkan usaha yang lebih besar, seperti memahami setiap materinya agar dapat mengerjakan tugas dan ujian yang diberikan. Mereka juga melakukan diskusi bersama teman-teman ataupun meminta asisten mahasiswa, jika ada hal yang kurang dipahami serta berusaha untuk dapat mengintegrasikan apa yang telah mereka pelajari pada kasus-kasus yang mereka kerjakan, hal tersebut dapat menjadi motivasi bagi mereka selama mengontrak mata kuliah PPLK. Mahasiswa Psikologi yang memiliki self-efficacy beliefs yang tinggi memandang mata kuliah PPLK sebagai tantangan yang harus dikuasai dan bukan sebagai ancaman atau seseuatu yang harus dihindari. Dalam proses menjalani mata kuliah PPLK, mereka menentukan tujuan untuk mendapatkan hasil belajar yang optimal dan


(38)

berkomitmen terhadap tujuan tersebut sehingga memberikan usaha yang penuh dengan keyakinan untuk dapat menjalankan segala tuntutan selama mengontrak mata kuliah PPLK. Mereka mengeluarkan usaha yang lebih besar apabila menemui hambatan dan mampu mengontrol sumber stres agar tidak mempengaruhi kesehatan mereka sendiri. Apabila mereka menemukan kegagalan dalam mengerjakan tugas ataupun nilai yang rendah, mereka menganggap bahwa hal tersebut terjadi karena kurangnya usaha yang dikeluarkan dan bukan karena mereka tidak mampu untuk mengerjakan tugas tersebut.

Sebanyak 7 mahasiswa menunjukkan tingkah laku yang merujuk pada

self-efficacy beliefs yang rendah. Mereka merasa tidak yakin dapat menjalankan segala tuntutan selama menempuh mata kuliah PPLK, sehingga tidak yakin memperoleh hasil yang optimal. Bagi mereka, hal yang terpenting adalah tidak mengulang mata kuliah PPLK, meskipun dengan nilai yang minimal. Mereka menganggap, nilai-nilai tugas mereka sangat kurang, banyak tugas yang dikoreksi,

mood yang tidak stabil saat mengerjakan tugas maupun saat belajar dikelas dan malas untuk melakukan feedback. Mahasiswa yang memilki self-efficacy beliefs

yang rendah menentukan tujuan hanya untuk dapat lulus mata kuliah PPLK saja, tanpa hasil yang optimal. Mereka berusaha sebisa mungkin menghindari situasi-situasi yang mengharuskan untuk dapat memperoleh hasil yang optimal dengan tantangan dan tingkat kesulitan yang tinggi, seperti menghindari untuk mengerjakan laporan secara bertahap, maupun berdiskusi dengan asisten dan dosen jika ada hal-hal yang kurang dipahami. Apabila mereka menemui hambatan dan kegagalan selama mengontrak mata kuliah PPLK, mereka menganggap


(39)

bahwa memang mereka tidak mampu untuk menjalani mata kuliah PPLK dengan hasil yang optimal dan menyerah begitu saja. Mereka juga tidak mampu untuk mengontrol sumber stres agar tidak mempengaruhi kesehatan fisik mereka.

Berdasarkan data yang sudah diperoleh, mahasiswa Fakultas Psikologi yang sedang mengontrak mata kuliah PPLK lebih dari satu kali, ada yang menunjukkan ciri-ciri self-efficacy beliefs yang tinggi dan ada juga yang menunjukkan ciri-ciri self-efficacy beliefs yang rendah. Oleh karena itu peneliti ingin meneliti lebih lanjut mengenai derajat self-efficacy beliefs bidang akademik pada mahasiswa Fakultas Psikologi yang sedang mengontrak mata kuliah PPLK lebih dari satu kali di Universitas “X” Bandung semester ganjil tahun ajaran 2009-2010

1.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian di atas, masalah yang ingin diteliti adalah bagaimanakah derajat self-efficacy beliefs bidang akademik pada mahasiswa Fakultas Psikologi yang sedang mengontrak mata kuliah PPLK lebih dari satu kali di Universitas “X” Bandung semester ganjil tahun ajaran 2009-2010

1.2 Maksud dan Tujuan

1.2.1 Maksud Penelitian

Untuk memperoleh gambaran mengenai self-efficacy beliefs bidang akademik pada mahasiswa Fakultas Psikologi yang sedang mengontrak mata


(40)

kuliah PPLK lebih dari satu kali di Universitas “X” Bandung semester ganjil tahun ajaran 2009-2010.

1.2.2 Tujuan Penelitian

Untuk memperoleh gambaran mengenai self-efficacy beliefs guna memahami secara mendalam melalui sumber-sumber yang mempengaruhi derajat

self-efficacy beliefs bidang akademik pada mahasiswa Fakultas Psikologi yang sedang mengontrak mata kuliah PPLK lebih dari satu kali di Universitas “X” Bandung semester ganjil tahun ajaran 2009-2010.

1.3 Kegunaan Penelitian 1.3.1 Kegunaan Teoritis

1. Memberikan informasi tambahan bagi ilmu psikologi, khususnya psikologi pendidikan mengenai self-efficacy beliefs pada mahasiswa Psikologi yang sedang mengontrak mata kuliah PPLK.

2. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi peneliti lain yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai self-efficacy beliefs pada bidang akademik.

1.3.2 Kegunaan Praktis

1. Memberi informasi bagi dosen wali mengenai derajat self-efficacy beliefs serta sumber-sumber yang mempengaruhi, sehingga mahasiswa dapat mengatasi hambatan atau kesulitan selama mengontrak mata kuliah PPLK.


(41)

2. Sebagai masukan bagi dosen pengajar mengenai derajat self-efficacy beliefs serta sumber-sumber yang mempengaruhi self-efficacy beliefs,

sehingga dapat membantu mahasiswa Fakultas Psikologi untuk mengatasi dan memberikan solusi jika menghadapi hambatan atau kesulitan selama mengontrak mata kuliah PPLK untuk meningkatkan derajat self-efficacy beliefsnya.

1.4 Kerangka Pikir

Masa dewasa awal menurut Hurlock (1981) adalah suatu periode penyesuaian diri pada pola-pola kehidupan dan harapan-harapan sosial yang baru. Masa dewasa awal diperkirakan dimulai pada usia 18-25 tahun. Selama masa dewasa awal yang panjang ini, terjadi perubahan pemikiran kognitif dalam belajar, dimana pada tahap ini individu sudah dapat berpikir secara abstrak tanpa melihat situasi-situasi yang konkrit, dan individu mampu untuk menghadapi persoalan-persoalan yang sifatnya hipotesis (dapat menggunakan kemungkinan-kemungkinan yang ada, dan mampu mengatasi masalah yang lebih kompleks yang membutuhkan logika dan penalaran), serta harapan-harapan yang timbul akibat perubahan-perubahan tersebut. Pada mata kuliah PPLK proses belajar yang dilakukan mahasiswa dapat dilihat dari mampu tidaknya mahasiswa dalam mencapai tuntutan yang diinginkan mata kuliah tersebut, yaitu mahasiswa harus dapat menganalisis kasus serta membuat laporan psikologis berdasarkan data yang sudah diambil melalui observasi dan anamnesa (Koordinator mata kuliah PPLK). Dalam pengerjaannya, mahasiswa harus memiliki kesungguhan, kerja keras,


(42)

konsistensi, dan kemandirian dan dituntut untuk mampu mengatasi segala permasalahan atau kesulitan dalam proses belajar agar dapat lulus dengan hasil yang optimal. Untuk menunjang hal-hal tersebut diatas diperlukan self-efficacy beliefs yang tinggi.

Mata kuliah PPLK merupakan salah satu tantangan yang dihadapi mahasiswa Fakultas Psikologi dalam dunia perkuliahan dimana dalam pengerjaannya mahasiswa harus memiliki kesungguhan, kerja keras, konsistensi, dan kemandirian. Dalam menjalani mata kuliah PPLK tersebut mahasiswa Fakultas Psikologi diharapkan mampu mengatasi hambatan dan menyelesaikan setiap tugas yang diberikan dengan tepat waktu, untuk itu mahasiswa Fakultas Psikologi memerlukan keyakinan dalam diri mereka yang disebut self-efficacy beliefs. self-efficacy beliefs yang diproses secara kognitif oleh mahasiswa Fakultas Psikologi menghasilkan self-efficacy beliefs yang dikeluarkan dalam bentuk tingkah laku.

Menurut Bandura (2002), self-efficacy beliefs adalah keyakinan akan kemampuan seorang individu untuk dapat mengorganisir dan melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencapai situasi yang diharapkan. Self-efficacy beliefs

seseorang dapat mempengaruhi besar keyakinan dalam menetapkan rangkaian tindakan yang dipilih untuk diteruskan, besar keyakinan untuk mampu mengerahkan dan mengarahkan usaha, besar keyakinan untuk tekun dan memiliki daya tahan saat berhadapan dengan kegagalan dan besar keyakinan untuk mengarahkan penghayatan perasaannya.


(43)

Tinggi rendahnya derajat self-efficacy beliefs pada mahasiswa Fakultas Psikologi yang sedang mengontrak mata kuliah PPLK dapat dilihat dari keyakinan untuk membuat pilihan, yaitu mahasiswa merasa yakin akan kemampuannya untuk menentukan prioritas pada kegiatan-kegiatan yang dilakukannya, misalnya saat mahasiswa psikologi harus memilih untuk mengerjakan tugas-tugas mata kuliah PPLK atau memilih ajakan teman untuk bermain. Mahasiswa juga dapat menentukan pilihan berdasarkan kemampuan yang ia miliki, misalnya mahasiswa yang memiliki pemahaman akan pentingnya mata kuliah ini sehingga dapat menentukan prioritas dan banyaknya kesulitan selama mengerjakan tugas-tugasnya akan memilih untuk berusaha lebih keras agar dapat lulus dengan hasil optimal.

Keyakinan akan usaha yang dikeluarkan merupakan keyakinan akan kemampuan mahasiswa psikologi mengerahkan usahanya dalam menempuh mata kuliah PPLK. Pengerahan usahanya dapat bermacam-macam, misalnya berusaha mengerjakan tugas-tugas yang diberikan secara bertahap, sehingga tidak menganggap tugas-tugasnya terlalu banyak ataupun meminta jadwal feedback

tambahan diluar jadwal yang sudah ditetapkan. Bila mahasiswa psikologi tidak dapat mengerahkan usahanya selama mengontrak mata kuliah PPLK, maka hal tersebut akan menjadi penghambat dalam mencapai kelulusan mata kuliah tersebut.

Keyakinan untuk bertahan dalam menghadapi kesulitan dan kegagalan merupakan keyakinan akan kemampuan untuk bertahan dalam mengatasi masalah-masalah yang mungkin timbul maupun kegagalan dalam mencapai target


(44)

kelulusan mata kuliah PPLK. Daya tahan dapat tercermin dari keyakinan terhadap kemampuan mahasiswa psikologi untuk tetap mengerjakan tugas-tugas mata kuliah PPLK meskipun terdapat tugas-tugas dari mata kuliah lainnya, ataupun kondisi fisik yang tidak baik. Sebaliknya, mahasiswa yang tidak memiliki kemampuan bertahan selama mengontrak mata kuliah PPLK menunjukkan sikap dengan menunda mengerjakan tugas-tugas yang diberikan, tidak pernah hadir pada jadwal feed back yang telah ditentukan, tidak antusias saat mengikuti setiap perkuliahan, dan menjadikan kondisi fisik sebagai alasan untuk menghindari tanggung jawabnya sebagai mahasiswa psikologi yang sedang mengontrak mata kuliah PPLK.

Keyakinan untuk dapat menghayati perasaan juga merupakan hal yang sangat penting, agar mahasiswa psikologi mampu untuk mengelola apa yang ada dipikirannya terhadap emosi yang dirasakannya, yakin mampu mengelola tindakan yang dilakukan untuk mengelola perasaan secara efektif, dan yakin mampu mengatur persepsi terhadap emosi tersebut. Misalnya jika mahasiswa psikologi mengalami kegagalan dengan memperoleh nilai rendah pada tugas-tugas yang dikerjakannya dan merasa kecewa, maka mahasiswa dengan self-efficacy beliefs tinggi akan menghayati perasaan kecewa tersebut sebagai suatu kegagalan yang disebabkan usahanya tidak optimal, sehingga ia akan berjuang lebih keras lagi untuk mencapai target keberhasilan menjalankan tuntutannya selama mengontrak mata kuliah PPLK dengan hasil optimal.

Mahasiswa Fakultas Psikologi yang sedang menjalani mata kuliah PPLK dengan self-efficacy beliefs tinggi akan memiliki keyakinan dalam menentukan


(45)

pilihan saat mengerjakan setiap tugas sehari-hari yang diberikan, yakin untuk mampu dalam menentukan pilihan yang berkaitan dengan mengumpulkan dan mengolah data dan membuat pilihan yang berkaitan dengan feedback. Kemudian merasa yakin untuk berusaha mengerjakan tugas-tugas dengan giat, merasa yakin mampu berusaha dengan keras pada saat mengumpulkan dan mengolah data, serta mengerahkan usahanya ketika menghadapi feedback. Selain itu merasa yakin untuk tidak mudah menyerah pada saat menghadapi hambatan seperti saat mengerjakan tugas-tugas PPLK, tetap yakin untuk mampu bertahan saat mengumpulkan dan mengolah data, dan yakin untuk mampu bertahan saat menghadapi feedback. Dan terakhir mampu mengelola apa yang dipikirkan terhadap emosi yang dirasakan dan mampu mengelola perasaan secara efektif serta mampu mengatur penghayatan terhadap emosi tersebut ketika harus mengerjakan tugas yang diberikan, mengumpulkan dan mengolah data, dan saat menghadapi feedback.

Sedangkan mahasiswa yang memilki self-efficacy beliefs yang rendah tidak merasa yakin untuk mampu dalam menentukan tujuan untuk mendapatkan hasil yang optimal. Mereka akan merasa tidak yakin mampu untuk mengerjakan tugas-tugas secara bertahap, tidak yakin mampu untuk melakukan pengambilan dan pengolahan data maupun berdiskusi dengan asisten dan dosen pada saat

feedback. Apabila mereka menemui hambatan dan kegagalan selama mengontrak mata kuliah PPLK, mereka akan menganggap bahwa memang mereka tidak yakin mampu untuk menjalani mata kuliah PPLK dengan hasil yang optimal dan


(46)

menyerah begitu saja. Mereka juga tidak yakin untuk dapat mengontrol sumber stres agar tidak mempengaruhi kesehatan fisik mereka.

Self-efficacy beliefs pada mahasiswa Fakultas Psikologi dapat diperoleh melalui empat sumber utama. Sumber yang pertama adalah mastery experiences, yaitu pengalaman keberhasilan yang dapat membuat seseorang semakin memperkuat penghayatannya terhadap self-efficacy beliefs yang dimiliki, sedangkan kegagalan dapat menurunkan self-efficacy beliefs terutama jika self-efficacy beliefs belum terbentuk dengan mantap sebelum peristiwa kegagalan terjadi. Individu yang memiliki pengalaman berhasil mengenai suatu keterampilan tertentu akan memiliki self-efficacy beliefs yang tinggi terhadap keterampilan yang sama dan akan mencapai suatu keberhasilan dengan lebih mudah saat kembali dihadapkan pada situasi yang menuntut keterampilan tersebut. Kemudian sebaliknya jika seseorang pernah mengalami kegagalan dalam suatu keterampilan tertentu maka self-efficacy beliefs-nya akan rendah saat dihadapkan kembali pada situasi yang menuntut keterampilan tersebut. Begitu pula dengan pengalaman kegagalan mahasiswa Fakultas Psikologi ketika mengontrak mata kuliah PPLK lebih dari satu kali. Bagaimana penghayatan mahasiswa tersebut atas pengalaman kegagalan mempengaruhi derajat self-efficacy beliefs -nyaketika dihadapkan pada situasi dimana mahasiswa tersebut harus mengulang mata kuliah PPLK.

Sumber yang kedua adalah vicarious experience, yaitu pengalaman yang diamati oleh mahasiswa Fakultas Psikologi dari individu lain yang dianggap sebagai seorang model oleh dirinya. Pengamatan ini akan semakin tinggi pengaruhnya apabila model yang diamati memiliki lebih banyak kesamaan dengan


(47)

dirinya. Sebagai contoh, seorang mahasiswa Fakultas Psikologi yang sedang menjalani mata kuliah PPLK mengamati teman sekelasnya yang memiliki kesamaan usia, jenis kelamin, dan IPK yang sama dengan dirinya. Apabila teman sekelasnya berhasil menjalankan setiap tuntutan selama mengontrak mata kuliah PPLK dan mampu menghadapi segala hambatan atau kesulitan, maka bagaimana penghayatan mahasiswa Fakultas Psikologi tersebut atas keberhasilan model yang diamati sehingga dapat membuat derajat self-efficacy beliefs yang tinggi saat mereka menjalankan mata kuliah PPLK. Demikian sebaliknya, apabila teman sekelasnya tidak berhasil menjalankan setiap tuntutan selama mengontrak mata kuliah PPLK dan tidak mampu menghadapi segala hambatan atau kesulitan, maka bagaimana penghayatan mahasiswa Fakultas Psikologi tersebut atas kegagalan model yang diamati sehingga dapat membuat derajat self-efficacy beliefs rendah saat mereka menjalankan mata kuliah PPLK.

Sumber yang ketiga adalah verbal persuasion, Persuasi verbal meliputi nasehat atau anjuran, peringatan yang dilakukan oleh orang lain atau pun diri sendiri. Persuasi verbal yang disampaikan orang lain terhadap seorang individu termasuk didalamnya adalah bentuk-bentuk pernyataan verbal. Contohnya mahasiswa Fakultas Psikologi dipersuasi secara verbal dengan diberi pujian secara langsung oleh dosen atau asisten dosen, teman atau orang tua yang menyatakan bahwa mahasiswa Fakultas Psikologi tersebut memiliki kemampuan untuk menjalankan mata kuliah PPLK, maka bagaimana penghayatan mahasiswa Fakultas Psikologi tersebut atas pujian yang diberikan sehingga ia akan memiliki keyakinan yang lebih tinggi terhadap kemampuannya selama menjalankan semua


(48)

tuntutan selama mengontrak mata kuliah PPLK dan akan meningkatkan usahanya ketika menhadapi hambatan atau kesulitan. Sebaliknya bagaimana penghayatan mahasiswa Fakultas Psikologi bila dikritik dan dipersuasi secara langsung bahwa mahasiswa Fakultas Psikologi tersebut tidak memiliki kemampuan untuk menjalankan tuntutan maupun mengatasi hambatan atau kesulitan, maka akan menurunkan keyakinannya sehingga akan mudah menyerah saat menghadapi hambatan atau kesulitan selama mengontrak mata kuliah PPLK.

Sumber terakhir adalah physiological and affective states. Yaitu sumber

self-efficacy beliefs yang berasal dari pandangan individu mengenai keadaan emosi maupun fisiknya sendiri. Melalui physiological and affective states, mahasiswa Fakultas Psikologi akan memiliki self-efficacy beliefs dengan mengubah pandangan, interpretasi, dan anggapannya mengenai kondisi fisik dan emosionalnya. Seringkali mahasiswa Fakultas Psikologi menginterpretasi bahwa mereka mengalami keterbatasan secara fisik atau gangguan emosional yang dapat menghambat mereka untuk mengerjakan semua tugas-tugas selama mereka mengontrak matakuliah PPLK. Interpretasi mahasiswa Fakultas Psikologi terhadap apa yang dirasakan dalam dirinya menentukkan derajat self-efficacy beliefs yang muncul dalam diri mahasiswa. Misalnya menginterpretasi rasa kecewa saat mengalami hambatan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen ke arah yang positif sebagai sesuatu yang dapat menggugah mahasiswa menumbuhkan self-efficacy beliefs yang tinggi, mahasiswa Fakultas Psikologi tersebut merasa hal ini disebabkan karena kurangnya usaha yang dia berikan saat mengerjakan setiap tugas, sehingga mahasiswa Fakultas Psikologi tersebut


(49)

berusaha lebih keras lagi untuk mengerjakan dan menyelesaikan tugasnya. Namun bila mahasiswa Fakultas Psikologi tersebut menginterpretasi rasa kecewanya kearah negatif akan menyebabkan rendahnya self-efficacy beliefs dalam diri.

Untuk memperjelas konsep di atas, maka dapat diamati melalui bagan berikut ini :

Bagan 1.5 Kerangka Pemikiran Mahasiswa yang sedang

mengontrak mata kuliah PPLK lebih dari satu kali

Penilaian Kognitif Self -efficacy beliefs Bidang akademik

Tinggi

Rendah

yang mengontra

k skripsi Aspek-aspek self-efficacy beliefs :

1.Keyakinan akan Pilihan yang dibuat 2.Keyakinan akan usaha yang dikeluarkan 3.Keyakinan akan daya tahan

4.Keyakinan akan penghayatan terhadap perasaan yang dialami

Sumber-sumber self-efficacy beliefs :

1. Mastery Experiences 2. Vicarious experience 3. Verbal Persuasion


(50)

1.5 Asumsi

Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut dapat diasumsikan bahwa :

 Mahasiswa fakultas Psikologi yang sedang mengontrak mata kuliah PPLK usia 21-25 memiliki derajat self-efficacy beliefs yang berbeda-beda.

 Mahasiswa fakultas Psikologi yang sedang mengontrak mata kuliah PPLK lebih dari satu kali melakukan penilaian kognitif terhadap ke-empat sumber utama yaitu mastery experience, vicarious experience, verbal persuasion,dan psychological and affective states dalam membentuk self-efficacy beliefs -nya

 Penilaian kognitif (cognitive appraisal) menentukan tinggi rendahnya derajat self-efficacy beliefs yang dihayati oleh mahasiswa fakultas Psikologi yang sedang mengontrak mata kuliah PPLK lebih dari satu kali.

Self-efficacy beliefs pada mahasiswa fakultas Psikologi yang sedang mengontrak mata kuliah PPLK lebih dari satu kali mempengaruhi keyakinan akan pilihan yang dibuat, keyakinan akan besarnya usaha, keyakinan akan daya tahan dan keyakinan akan penghayatan perasaannya.


(51)

50

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat ditarik gambaran umum

mengenai derajat self-efficacy beliefs pada mahasiswa Fakultas Psikolgi yang

mengontrak mata kuliah PPLK lebih dari satu kali di Universitas “X” Bandung, dengan kesimpulan sebagai berikut :

1. Mahasiswa Fakultas Psikologi yang mengontrak mata kuliah PPLK

lebih dari satu kali di Universitas ‘X’ Bandung, lebih banyak yang

memiliki derajat self-efficacy beliefs rendah.

2. Pada empat aspek self-efficacy beliefs , menunjukkan bahwa

mahasiswa yang mengontrak mata kuliah PPLK lebih dari satu kali memiliki keyakinan yang rendah terhadap aspek pilihan yang dibuat yang paling banyak.

3. Adapun empat sumber utama yang mempengaruhi self-efficacy

dari hasil penelitian yang menunjukkan pada sumber pertama yaitu

mastery experience yang paling berkaitan dengan derajat self-efficacy beliefs mahasiswa.


(52)

5.2 Saran 5.2.1. Teoretis

Bagi peneliti lain yang berminat melakukan penelitian sejenis

Agar dapat membahas lebih dalam mengenai kontribusi

sumber-sumber terhadap self-efficacy beliefs dan sumber-sumber self-efficcy

belief mana yang mempengaruhi aspek-aspek self-efficacy beliefs.

5.2.2. Guna laksana

Bagi Dosen dan Assisten mahasiswa Mata Kuliah PPLK

- Mendiskusikan data hasil penelitian ini sebagai informasi untuk

meningkatkan derajat self-efficacy beliefs mahasiswa fakultas

Psikologi yang sedang mengontrak mata kuliah PPLK.

Bagi Dosen Wali

- Agar dapat menggunakan informasi pada saat perwalian mengenai

derajat self-efficacy beliefs dan pengaruhnya terhadap cara mengatasi

hambatan dan kesulitan mahasiswa selama mengontrak PPLK.

- Memberikan motivasi agar dapat meningkatkan keyakinan diri

mahasiswa dalam mengerahkan usahanya mengerjakan tugas-tugas

mata kuliah PPLK meskipun tetap akan mendapatkan feedback (kritik)


(53)

Arikunto, Suharsini 2006. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Parametrik. Edisi revisi VI. Jakarta : Penerbit Rineka Cipta

Bandura, Albert. Stanford University, 2002. Self efficacy : The Exercise of Control.

5th .ed. New York: W. H. Freeman and Company.

Bower, Gordon H dan Hilgard, Ernest R (1981). Theories of Learning. Engkewood Cliffs, NJ : Prentice Hall, Inc.

Chaplin, J.P. 2001. Kamus Lengkap Psikologi, terjemahan oleh Kartini-Kartono dari judul asli Dictionary of Psychology. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Gulo, W. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta: Grasindo.

Schaie, K. Warner 1997. Life-Span Development. 9th edition. The McGraw-Hill

Companies Inc.

Singarimbun, Masri. 1995. Metode Penelitian Survei. Jakarta: PT Pustaka LP3ES Purwanto, M. Ngalin. 2002. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya


(1)

17

tuntutan selama mengontrak mata kuliah PPLK dan akan meningkatkan usahanya ketika menhadapi hambatan atau kesulitan. Sebaliknya bagaimana penghayatan mahasiswa Fakultas Psikologi bila dikritik dan dipersuasi secara langsung bahwa mahasiswa Fakultas Psikologi tersebut tidak memiliki kemampuan untuk menjalankan tuntutan maupun mengatasi hambatan atau kesulitan, maka akan menurunkan keyakinannya sehingga akan mudah menyerah saat menghadapi hambatan atau kesulitan selama mengontrak mata kuliah PPLK.

Sumber terakhir adalah physiological and affective states. Yaitu sumber self-efficacy beliefs yang berasal dari pandangan individu mengenai keadaan emosi maupun fisiknya sendiri. Melalui physiological and affective states, mahasiswa Fakultas Psikologi akan memiliki self-efficacy beliefs dengan mengubah pandangan, interpretasi, dan anggapannya mengenai kondisi fisik dan emosionalnya. Seringkali mahasiswa Fakultas Psikologi menginterpretasi bahwa mereka mengalami keterbatasan secara fisik atau gangguan emosional yang dapat menghambat mereka untuk mengerjakan semua tugas-tugas selama mereka mengontrak matakuliah PPLK. Interpretasi mahasiswa Fakultas Psikologi terhadap apa yang dirasakan dalam dirinya menentukkan derajat self-efficacy beliefs yang muncul dalam diri mahasiswa. Misalnya menginterpretasi rasa kecewa saat mengalami hambatan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen ke arah yang positif sebagai sesuatu yang dapat menggugah mahasiswa menumbuhkan self-efficacy beliefs yang tinggi, mahasiswa Fakultas Psikologi tersebut merasa hal ini disebabkan karena kurangnya usaha yang dia berikan saat mengerjakan setiap tugas, sehingga mahasiswa Fakultas Psikologi tersebut


(2)

18

berusaha lebih keras lagi untuk mengerjakan dan menyelesaikan tugasnya. Namun bila mahasiswa Fakultas Psikologi tersebut menginterpretasi rasa kecewanya kearah negatif akan menyebabkan rendahnya self-efficacy beliefs dalam diri.

Untuk memperjelas konsep di atas, maka dapat diamati melalui bagan berikut ini :

Bagan 1.5 Kerangka Pemikiran Mahasiswa yang sedang

mengontrak mata kuliah PPLK lebih dari satu kali

Penilaian Kognitif Self -efficacy beliefs Bidang akademik

Tinggi

Rendah

yang mengontra

k skripsi Aspek-aspek self-efficacy beliefs :

1. Keyakinan akan Pilihan yang dibuat 2. Keyakinan akan usaha yang dikeluarkan 3. Keyakinan akan daya tahan

4. Keyakinan akan penghayatan terhadap perasaan yang dialami

Sumber-sumber self-efficacy beliefs : 1. Mastery Experiences

2. Vicarious experience 3. Verbal Persuasion


(3)

19

1.5 Asumsi

Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut dapat diasumsikan bahwa :  Mahasiswa fakultas Psikologi yang sedang mengontrak mata kuliah

PPLK usia 21-25 memiliki derajat self-efficacy beliefs yang berbeda-beda.

 Mahasiswa fakultas Psikologi yang sedang mengontrak mata kuliah PPLK lebih dari satu kali melakukan penilaian kognitif terhadap ke-empat sumber utama yaitu mastery experience, vicarious experience, verbal persuasion,dan psychological and affective states dalam membentuk self-efficacy beliefs -nya

 Penilaian kognitif (cognitive appraisal) menentukan tinggi rendahnya derajat self-efficacy beliefs yang dihayati oleh mahasiswa fakultas Psikologi yang sedang mengontrak mata kuliah PPLK lebih dari satu kali.

Self-efficacy beliefs pada mahasiswa fakultas Psikologi yang sedang mengontrak mata kuliah PPLK lebih dari satu kali mempengaruhi keyakinan akan pilihan yang dibuat, keyakinan akan besarnya usaha, keyakinan akan daya tahan dan keyakinan akan penghayatan perasaannya.


(4)

50 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat ditarik gambaran umum mengenai derajat self-efficacy beliefs pada mahasiswa Fakultas Psikolgi yang mengontrak mata kuliah PPLK lebih dari satu kali di Universitas “X” Bandung, dengan kesimpulan sebagai berikut :

1. Mahasiswa Fakultas Psikologi yang mengontrak mata kuliah PPLK lebih dari satu kali di Universitas ‘X’ Bandung, lebih banyak yang memiliki derajat self-efficacy beliefs rendah.

2. Pada empat aspek self-efficacy beliefs , menunjukkan bahwa mahasiswa yang mengontrak mata kuliah PPLK lebih dari satu kali memiliki keyakinan yang rendah terhadap aspek pilihan yang dibuat yang paling banyak.

3. Adapun empat sumber utama yang mempengaruhi self-efficacy dari hasil penelitian yang menunjukkan pada sumber pertama yaitu

mastery experience yang paling berkaitan dengan derajat


(5)

51

5.2 Saran 5.2.1. Teoretis

Bagi peneliti lain yang berminat melakukan penelitian sejenis

Agar dapat membahas lebih dalam mengenai kontribusi sumber-sumber terhadap self-efficacy beliefs dan sumber-sumber self-efficcy

belief mana yang mempengaruhi aspek-aspek self-efficacy beliefs.

5.2.2. Guna laksana

Bagi Dosen dan Assisten mahasiswa Mata Kuliah PPLK

- Mendiskusikan data hasil penelitian ini sebagai informasi untuk meningkatkan derajat self-efficacy beliefs mahasiswa fakultas Psikologi yang sedang mengontrak mata kuliah PPLK.

Bagi Dosen Wali

- Agar dapat menggunakan informasi pada saat perwalian mengenai derajat self-efficacy beliefs dan pengaruhnya terhadap cara mengatasi hambatan dan kesulitan mahasiswa selama mengontrak PPLK.

- Memberikan motivasi agar dapat meningkatkan keyakinan diri mahasiswa dalam mengerahkan usahanya mengerjakan tugas-tugas mata kuliah PPLK meskipun tetap akan mendapatkan feedback (kritik) dari dosen maupun asisten dosen.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsini 2006. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Parametrik. Edisi revisi VI. Jakarta : Penerbit Rineka Cipta

Bandura, Albert. Stanford University, 2002. Self efficacy : The Exercise of Control. 5th .ed. New York: W. H. Freeman and Company.

Bower, Gordon H dan Hilgard, Ernest R (1981). Theories of Learning. Engkewood Cliffs, NJ : Prentice Hall, Inc.

Chaplin, J.P. 2001. Kamus Lengkap Psikologi, terjemahan oleh Kartini-Kartono dari judul asli Dictionary of Psychology. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Gulo, W. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta: Grasindo.

Schaie, K. Warner 1997. Life-Span Development. 9th edition. The McGraw-Hill

Companies Inc.

Singarimbun, Masri. 1995. Metode Penelitian Survei. Jakarta: PT Pustaka LP3ES Purwanto, M. Ngalin. 2002. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya


Dokumen yang terkait

Studi Deskriptif Mengenai Kecemasan Akademik pada Mahasiswa yang Mengontrak Mata Kuliah Usulan Penelitian di Fakultas Psikologi Universitas "X" Bandung.

0 0 29

Studi Deskriptif Mengenai Self-Regulation pada Mahasiswa yang Mengontrak UP Lebih dari 4 Semester Fakultas Psikologi Universitas "X" Bandung.

0 1 33

Studi Deskriptif Mengenai Self-Concept pada Mahasiswa Fakultas Psikologi yang Sedang Mengontrak Mata Kuliah Usulan Penelitian Lanjutan di Universitas "X" Kota Bandung.

0 0 44

Studi Deskriptif Mengenai Achievement Goal Orientation pada Mahasiswa Yang Sedang Mengontrak Mata Kuliah PPLK di Universitas "X" Bandung.

0 2 33

Studi Deskriptif Mengenai Derajat Resilience Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Yang Sedang Mengambil Mata Kuliah PPLK di Universitas "X" Bandung.

0 0 39

Studi Deskriptif Mengenai Adversity Quotient Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Yang Sedang Menempuh Mata Kuliah Usulan Penelitian Lebih Dari 1 Semester di Universitas "X" Bandung.

0 1 70

Studi Deskriptif Mengenai Derajat Self-Efficacy pada Mahasiswa Fakultas Psikologi yang Baru Mengontrak Mata Kuliah Usulan Penelitian di Universitas 'X' Bandung.

0 0 53

Studi Deskriptif Mengenai Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Yang Sedang Mengontrak Mata Kuliah Usulan Penelitian di Universitas 'X' Bandung.

4 6 26

Derajat Optimisme Pada Mahasiswa Yang Telah Mengontrak Usulan Penelitian Lebih Dari Satu Kali di Fakultas Psikologi Universitas "X" Kota Bandung.

0 0 73

Studi Deskriptif Mengenai Derajat Self-Efficacy pada Mahasiswa Fakultas Psikologi yang Sedang Menyusun Skripsi di Universitas "X" Kota Bandung.

0 0 62