Pengaruh Work Overload terhadap Stres Kerja (Studi pada P.T. Super Plastin).

(1)

vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

The purpose of this research is to examine the influence of work overload toward work stress. The data used in this research is obtained by questionnaire dissemination. The respondent of this research are 100 employees of P.T. Super Plastin, at jalan Desa Cipawitra km.9 Singaparna Tasikmalaya. The hypotheses is tested with simple regression.

The results of this research explained that there is no significant effect between work overload and work stress. This happened because the respondents of this research comes from various division. The variation lead to various work overload among respondents. This also lead to various stress so the work overload didn’t act as a major antecedent of work stress. In addition, this research also shown that work overload influence hindrance stress insignificantly. This also explained by the low correlation between the variables, which is the correlation only -0.121 (work overload and challenge stress) and 0.195 (work overload and hindrance stress). This research also found that work overload didn’t lead to emerging challenge stress but hindrance stress. Finally, researcher gave some managerial implication to P.T. Super Plastin in managing work overload and work stress.


(2)

vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh work overload terhadap stres kerja. Data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui penyebaran kuesioner. Penelitian ini dilakukan pada 100 orang karyawan pada P.T. Super Plastin yang berada di jalan Desa Cipawitra Km.9 Singaparna Tasikmalaya. Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan uji regresi sederhana.

Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa work overload tidak berpengaruh secara signifikan terhadap stres kerja positif. Hal ini terjadi karena responden berasal dari berbagai variasi atau jenis divisi. Berbagai variasi atau jenis divisi ini mengakibatkan adanya beban kerja yang berbeda diantara masing-masing karyawan. Hal ini menimbulkan tingkat stres pada masing-masing karyawan yang tidak sama sehingga beban kerja yang dinyatakan sebagai anteseden stres tidak mendominasi pada stres kerja karyawan. Selanjutnya penelitian ini juga menunjukkan bahwa work overload tidak berpengaruh secara signifikan terhadap stres kerja negatif. Hal ini terjadi karena hubungan antara kedua variabel juga rendah, yaitu work overload dengan stres positif adalah -0.121 dan work overload dengan stres negatif adalah 0.195. Penelitian ini juga menemukan bahwa kelebihan beban kerja tidak mengarah pada munculnya stres positif melainkan menciptakan stres negatif dalam pekerjaan. Sebagai penutup peneliti memberikan beberapa implikasi manajerial kepada P.T. Super Plastin terkait pengelolaan beban kerja dan stres kerja.


(3)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL………... i

HALAMAN PENGESAHAN………. ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI………... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT... vi

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 7

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

1.5 Sistematika Pembahasan ... 8

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA……….. 10

2.1 Rerangka Pemikiran ... 10

2.2 Kerangka Teori ... 11

2.2.1 Work Overload ... 11

2.2.1.1 Definisi work overload ………. 11

2.2.1.2 Penyebab work overload………... 11 2.2.1.3 Dampak work overload ... 12


(4)

ix Universitas Kristen Maranatha

2.2.2 Stres ... 14

2.2.2.1 Definisi Stres ... 14

2.2.2.2 Jenis-jenis Stres ... 14

2.2.2.3 Penyebab Stres ... 15

2.2.2.4 Dampak stres ... 16

2.2.2.5 Riset terdahulu tentang Stres ... 17

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian ... 19

3.2 Teknik Pengumpulan Data . ... 19

3.3 Teknik Penentuan Sampel ... 19

3.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 20

3.5 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 21

3.6 Hipotesis dan Pengujian Data ... 21

3.6.1 Hipotesis... 21

3.6.2 Pengujian data ... 22

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN ……….. 24

4.1 Pengumpulan Data ... 24

4.2 Data Demografi Responden ... 24

4.3 Pengujian Normalitas ... 27

4.4 Pengujian Outlier ... 28

4.5 Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 29

4.5.1 Pengujian Validitas ... 29

4.5.2 Pengujian Reliabilitas ... 30

4.6 Pengujian Hipotesis... 32

4.6.1 Pengaruh work overload terhadap stres kerja positif ... 32


(5)

x Universitas Kristen Maranatha

4.7 Korelasi Antar Variabel ... 35

4.7.1 Korelasi work overload terhadap stres kerja positif ... 35

4.7.2 Korelasi work overload terhadap stres kerja negatif ... 35

4.8 Pembahasan Hasil Penelitian ... 36

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN PENELITIAN……… 40

5.1 Simpulan ... 40

5.2 Implikasi Manajerial ... 41

5.3 Keterbatasan ... 42

5.4 Saran Penelitian... 42

DAFTAR PUSTAKA ... 43

LAMPIRAN ... 46 DATA PENULIS


(6)

xi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Bagan Rerangka Pemikiran ... 10 Gambar 2.2 Model Penelitian ... 18


(7)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu Stres ... . 2

Tabel 2.1 Penyebab Work Overload... 12

Tabel 4.1 Hasil Penyebaran Kuesioner ... . 24

Tabel 4.2 Data Demografi Responden ... . 26

Tabel 4.3 Uji Normalitas ... 27

Tabel 4.4 Multivariate Outlier ... 29

Tabel 4.5 Analisis Faktor. ... 30

Tabel 4.6 Pengujian Reliabilitas ... 31

Tabel 4.7 R. Square work Overload Terhadap Stres Positif ... 32

Tabel 4.8 Anova ... 32

Tabel 4.9 Koefisien ... 33

Tabel 4.10 R. Square work Overload Terhadap Stres Positif ……… 34

Tabel 4.11 Anova ……. ... 34

Tabel 4.12 Koefisien ... 34

Tabel 4.13 Korelasi Work Overload dan stress kerja positif ... 35


(8)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ... . 46

Lampiran 2 Data Demografi Responden ... . 49

Lampiran 3 Uji Normalitas ... 51

Lampiran 4 Multivariate Outlier ... 52

Lampiran 5 Pengujian Validitas. ... 53

Lampiran 6 Pengujian Reliabilitas ... 55

Lampiran 7 Regresi Work Overload Terhadap Stres Kerja Positif ... 57

Lampiran 8 Regresi Work Overload Terhadap Stres Negatif ... 59

Lampiran 9 Korelasi Antar Variabel ... 61


(9)

Bab I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Stres merupakan salah satu kondisi yang mengakibatkan seorang karyawan frustasi dan tidak bisa mengendalikan cara berpikirnya. Cartwright dan Cooper 1994 (dalam Mangkunegara 2003) mendefinisikan stres sebagai suatu perasaan ketegangan atau tekanan yang dialami ketika tuntutan yang dihadapkan melebihi kekuatan yang ada pada diri kita. Morgan dan King 1986 : 321 (dalam Widyasari) mendifinisikan stres sebagai suatu keadaan yang bersifat internal, yang bisa disebabkan oleh tuntutan fisik (badan), atau lingkungan, dan situasi stres, yang berpotensi merusak dan tidak terkontrol, sedangkan Mangkunegara (2003 : 179) mengatakan bahwa stres adalah perasaan yang menekan atau tertekan yang dialami karyawan dalam menghadapi pekerjaan.

Stres dalam organisasi terjadi karena beberapa faktor, Mangkunegara (2003 : 180) mengatakan stres terjadi karena beban kerja yang dirasakan terlalu berat, waktu kerja yang mendesak, kualitas pengawasan kerja yang rendah, iklim kerja yang tidak sehat, autoritas kerja yang tidak memadai yang berhubungan dengan tanggung jawab, konflik kerja, perbedaan nilai antara karyawan dengan pimpinan yang frustasi dalam kerja. Suwondo 1992 (dalam Nico 2008) mengatakan bahwa stres disebabkan oleh kondisi dan situasi pekerjaan, pekerjaannya, job requirement seperti status pekerjaan dan karir yang tidak jelas, serta hubungan interpersonal. Sementara itu, Robbins (1996 : 224) mengatakan bahwa stres disebabkan oleh faktor lingkungan (meliputi: ketidakpastian ekonomis, ketidakpastian politis, ketidakpastian teknologis), faktor organisasi (meliputi:


(10)

Bab I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 2

tuntutan tugas, tuntutan peran, tuntutan antarpribadi, struktur organisasi, kepemimpinan organisasi, tahap hidup organisasi itu), faktor individual (meliputi: masalah keluarga, masalah ekonomi, kepribadian). Beberapa penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan stres dijelaskan pada tabel 1.1

Tabel 1.1

Penelitian terdahulu tentang stres Nama Peneliti

(tahun)

Tujuan Riset Alat Analisis Hasil Riset

Jenny, Soejadi (2007)

Menguji faktor-faktor dari kondisi kerja terhadap beban kerja dan dampaknya terhadap stres

Analisa diskriminan Stepwise

Faktor-faktor kondisi kerja dan beban kerja memiliki pengaruh pada tingkat stres

Grahacendikia (2009)

Menguji beban kerja dan kondisi kerja terhadap stres

Regresi linier berganda

Beban kerja dan kondisi kerja mempunyai hubungan yang signifikan terhadap stres

Elmi & Vivi Lingga (2005)

Menguji pengaruh konflik, beban kerja, dan lingkungan kerja terhadap stres kerja

Regresi linier berganda 1.Konflik, beban kerja, dan lingkungan kerja mempengaruhi stres kerja. 2.Lingkungan kerja mempunyai pengaruh dominan terhadap stres kerja


(11)

Bab I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 3

Beberapa dampak stres bagi karyawan dijelaskan oleh Cooper dan Straw 1995:8-15 (dalam Qauliyah 2006) yaitu: fisik (nafas memburu, letih yang tidak beralasan, salah urat dan gelisah), perilaku (perasaan binggung, cemas dan sedih, sulit berpikir jernih), watak dan kepribadian (sikap hati-hati menjadi cermat yang berlebihan, cemas menjadi lekas panik, kurang percaya diri menjadi rawan, penjengkel menjadi meledak-ledak). Dampak lain juga dijelaskan oleh Schuller (dalam Qauliyah 2006) yaitu: terjadinya kekacauan, hambatan baik dalam manajemen maupun operasional kerja, mengganggu kenormalan aktivitas kerja, menurunkan tingkat produktivitas, menurunkan pemasukan dan keuntungan perusahaan. Sedangkan Qauliyah (2006) mengatakan peningkatan stres berdampak pada penurunan kepuasan kerja, kinerja, semangat dan energi, komunikasi tidak lancar, pengambilan keputusan jelek, kurangnya kreatifitas dan inovasi, dan bergulat pada tugas-tugas yang tidak produktif. Banyaknya tugas tambahan yang harus dikerjakan oleh seorang karyawan dapat menganggu penampilan kerja dari karyawan tersebut (Wandy, 2007).

Perkembangan ilmu pengetahuan menjelaskan bahwa stres terbagi menjadi dua, yaitu: stres negatif dan stres positif. Stres negatif merupakan stres yang dapat digambarkan sebagai kondisi tertekan karena adanya perbedaan antara harapan dengan kenyataan. Sedangkan stres positif dapat mendorong pelakunya lebih proaktif, memacu alam pikir untuk menghadapi masalah yang menjadi sumber stres tersebut. Intinya stres positif memotivasi untuk karyawan lebih maju. Stres negatif dan stres positif dapat muncul bersamaan dalam suatu organisasi, hal ini memberikan suatu pemahaman bagi para karyawan untuk selalu mengelola serta mengendalikan stres dengan baik. Stres sebenarnya tidak selalu berarti negatif, karena tekanan bisa menjadi pembangkit


(12)

Bab I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 4

semangat kerja. Stres dalam takaran yang proporsional bisa berfungsi sebagai pendorong semangat kerja, sedangkan stres yang berlebihan akan menjadi penghambat produktivitas (Handoko, 1988).

Masalah yang berat cenderung membuat seseorang mengalami stres yang tidak mungkin dihindari. Namun bila seseorang mengelola stres tersebut dengan benar, stres justru berguna untuk pengembangan diri, hal tersebut mencerminkan bahwa stres bersifat positif. Stres positif akan membantu seseorang bangkit dari masalah, sehingga akan menimbulkan gairah kerja. Dengan adanya stres positif maka seseorang akan lebih siap menghadapi tantangan yang ada terlebih tantangan dalam menjalankan tugas-tugas yang diberikan, sehingga tugas tersebut tidak terbengkalai yang akhirnya dapat merugikan perusahaan. Selain itu stres positif berguna dan dapat memacu seseorang untuk berpikir dan berusaha lebih keras, dengan kata lain hal tersebut dapat memberikan keuntungan pada perusahaan. Orang yang dapat mengelola stres positif akan menunjukan bahwa dirinya dapat mencapai suatu keberhasilan, sehingga stres positif dapat membantu orang tersebut menjadi lebih baik dan selalu bersemangat dalam bekerja. Tentunya hal tersebut akan memberikan dampak yang sangat baik bagi perusahaan, karena karyawan dapat bekerja secara optimal. Dengan adanya stres positif, hal tersebut akan menguntungkan perusahaan seperti meningkatnya produktifitas perusahaan, kinerja karyawan menjadi lebih baik serta meningkatnya laba dan citra perusahaan. Sedangkan di sisi lain stres tidak hanya positif, namun stres kadang kala berdampak negatif. Orang yang dihadapkan dengan masalah yang begitu berat, namun orang tersebut tidak dapat mengelola stresnya dengan baik, maka orang itu akan menjadi sangat depresi. Stres negatif dapat menimbulkan seseorang tidak mampu bangkit dari masalahnya. Sehingga orang tersebut


(13)

Bab I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 5

cenderung sembunyi dan tidak mau mengambil resiko yang ada. Selain itu stres negatif dapat merugikan diri sendiri, karena stres negatif membuat seseorang menjadi acuh terhadap lingkungan sekitar. Dengan adanya stres negatif, hal ini akan merugikan perusahaan sehingga kinerja karyawan akan menurun, perusahaan tidak akan berkembang dengan baik, kesalahpahaman dalam berkomunikasi, serta adanya kecemburuan sosial yang akhirnya berdampak pada produktivitas perusahaan yang menurun drastis. Bila stres negatif terus menerus dibiarkan dan tidak ditanggulangi, hal ini akan mengakibatkan seseorang menjadi frustasi yang akhirnya orang tersebut akan bergulat pada hal-hal yang besifat negatif seperti minum-minuman keras, merokok yang berlebihan, bolos kerja sehingga akan berbahaya bagi kesehatannya. Sebaiknya porsi stres dapat di sepadankan yakni tidak terlalu banyak stres dan tidak juga kekurangan stres.

Work overload (beban kerja yang berlebihan) sebagai salah satu antecedent stres menurut Mangkunegara (2003 : 180) dianggap penting untuk diteliti. Hal ini terjadi karena dalam bekerja seseorang yang tidak memiliki kemampuan yang tinggi serta dengan beban kerja yang terlalu banyak, akan membuat karyawan itu tidak dapat mengatasi beban kerja sehingga perkembangan perusahaan tidak dapat berjalan dengan lancar. Beban kerja pada tahap yang berlebih akan menimbulkan seorang karyawan tidak mampu menangani beban kerja tersebut, yang pada akhirnya karyawan menjadi stres dan pekerjaan terabaikan. Sedangkan beban kerja yang sepadan akan membuat seorang karyawan bersemangat dalam bekerja, sehingga karyawan tersebut terhindar dari stres. Selain itu dengan banyaknya beban kerja yang diberikan maka seorang karyawan akan mengalami depresi yang nantinya akan menyebabkan karyawan tersebut menjadi stres. Dalam hal ini work overload dapat mempengaruhi stres, karena seseorang dengan


(14)

Bab I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 6

keahlian dan kemampuan yang terbatas harus menyelesaikan tugas-tugas yang banyak, serta waktu yang diberikan dalam menyelesaikan tugas tersebut sangat sedikit, yang akhirnya karyawan itu stres karena tidak dapat mengerjakan tugasnya dengan baik. Bila seorang karyawan sudah mengalami depresi maka karyawan tersebut tidak akan fokus dan konsentrasi terhadap pekerjaannya. Selain itu work overload dapat mengakibatkan seorang karyawan menjadi tidak optimal, karena karyawan dihadapkan pada pekerjaan yang begitu banyak, tapi keahlian yang dimiliki karyawan itu sangat terbatas. Dengan demikian stres dapat merugikan dan memberikan dampak yang buruk bagi perusahaan maupun karyawannya. Berdasarkan uraian tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tersebut dengan judul :

PENGARUH WORK OVERLOAD TERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA P.T. SUPER PLASTIN)


(15)

Bab I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 7

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian di atas, penulis membatasi masalah yang akan diteliti dalam penyusunan ini, sebagai berikut:

1. Menguji pengaruh work overload terhadap stres positif. 2. Menguji pengaruh work overload terhadap stres negatif.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud penelitian ini adalah untuk menyusun skripsi, sebagai salah satu syarat yang harus ditempuh mahasiswa dalam menempuh sidang sarjana di Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Kristen Maranatha.

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk menguji pengaruh work overload terhadap stres positif. 2. Untuk menguji pengaruh work overload terhadap stres negatif.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah: 1. Bagi penulis

Penelitian ini dilakukan untuk menambah pengetahuan serta melatih untuk melakukan penelitian.

2. Bagi PT Super Plastin

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan sebagai bahan pertimbangan perusahaan dalam mengelola beban kerja dan dampaknya terhadap stres kerja


(16)

Bab I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 8

3. Bagi perkembangan ilmu manajemen sumber daya manusia

Sebagai tambahan bukti empiris tentang work overload dan stres kerja (negatif dan positif). Serta menjadi bahan referensi untuk penelitian lebih lanjut.

1.5 Sistematika Pembahasan

Memberikan gambaran yang lebih jelas dalam penulisan skripsi, maka penyusunan dilakukan secara sistematis sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dam sistematika penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisikan teori dan informasi, bagan atau gambar serta rumusan dengan menggunakan literature yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, yaitu mengenai work overload, stres kerja serta tulisan lainnya yang mendukung pemecahan masalah tersebut.

BAB 3 METODE PENELITIAN

Bab ini membahas mengenai karakteristik responden, hasil pengujian model pengukuran, pengujian hipotesis dan hasil pembahasan.


(17)

Bab I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 9

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan data-data yang berhasil dikumpulkan yang kemudian akan dilakukan pengolahan data, analisis, dan pembahasan masalah. Pembahasan masalah ini diarahkan untuk mencapai tujuan penelitian.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan penutup yang menyajikan kesimpulan dari bab-bab sebelumnya serta saran-saran untuk usaha perbaikan atas permasalahan yang dihadapi perusahaan yang bersangkutan.


(18)

Bab V Simpulan dan Saran Penelitian

Universitas Kristen Maranatha 40

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN PENELITIAN

5.1 Simpulan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh work overload terhadap stres kerja (stres positif dan stres negatif). Penelitian ini dilakukan pada P.T. Super Plastin yang menjelaskan pengaruh work overload terhadap stress kerja. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan yaitu:

1. Work overload tidak berpengaruh secara signifikan terhadap stres kerja positif. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa signifikan pada hipotesis pertama adalah (0.232) > alpha 0.05, maka HO diterima. Hal ini disebabkan karena responden berasal dari berbagai variasi atau jenis divisi. Berbagai variasi atau jenis divisi ini mengakibatkan adanya beban kerja yang berbeda diantara masing-masing karyawan. Hal ini menimbulkan tingkat stres pada masing-masing karyawan yang tidak sama sehingga beban kerja yang dinyatakan sebagai antecedent stres tidak mendominasi pada stres kerja karyawan.

2. Work overload tidak berpengaruh secara signifikan terhadap stres kerja negatif. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa signifikan pada hipotesis pertama adalah (0.051) > alpha 0.05, maka HO diterima. Hal ini juga didukung dengan rendahnya hubungan antar variabel.

3. Hasil pengujian juga menunjukkan bahwa work overload tidak mengarahkan pada munculnya stres yang positif tetapi mengarah pada munculnya stres negatif. Hal ini


(19)

Bab V Simpulan dan Saran Penelitian

Universitas Kristen Maranatha 41

dapat mempengaruhi kondisi fisik dan psikologis karyawan sehingga mempengaruhi kinerja yang semakin menurun.

5.2 Implikasi Manajerial

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, serta simpulan yang telah dibuat, maka dapat diberikan beberapa implikasi. Implikasi tersebut dibuat dengan tujuan menjadi informasi bagi manajer P.T. Super Plastin, yaitu :

1. Manajer P.T. Super Plastin sebaiknya mengelola beban kerja yang diberikan pada karyawan dengan cara memberikan pekerjaan sesuai kapasitas dan kemampuan karyawan tersebut. Selain itu manajer sebaiknya menentukan pekerjaan sesuai dengan keahlian yang dimiliki masing-masing karyawan, sehingga karyawan tidak mengalami kesulitan dalam mengerjakannya. Hal ini harus dilakukan agar karyawan tidak mengalami stres yang nantinya dapat menghambat produktifitas perusahaan. 2. Manajer sebaiknya memberikan konseling pada karyawan dan meninjau perilaku

karyawan sehingga manajer dapat mengetahui bila karyawannya sedang depresi. Hal ini dapat membantu manajer sehingga karyawan yang stres dapat ditangani secara langsung dan tidak berkelanjutan.

3. Manajer sebaiknya menjalin hubungan yang baik dengan karyawan. Sehingga manajer dapat memotivasi karyawan dalam pekerjaannya. Karyawan yang mengalami stres negatif tidak semakin terpuruk, melainkan karyawan tersebut bangkit dari masalahnya dan berusaha untuk mencapai kesuksesan. Bila karyawan mengalami stres positif maka manajer harus terus mendukung dan memotivasi supaya karyawan tersebut tetap bersemangat dalam mengerjakan pekerjaannya.


(20)

Bab V Simpulan dan Saran Penelitian

Universitas Kristen Maranatha 42

5.3 Keterbatasan

1. Peneliti mengumpulkan data melalui kuesioner yang dititipkan pada supervisor sehingga tidak dapat bertemu langsung dengan responden. Hal ini berdampak pada keterbatasan peneliti untuk dapat mengamati secara langsung kondisi karyawan dan pekerjaan karyawan.

2. Peneliti menggunakan sampel dalam jumlah yang relatif kecil sehingga tidak memiliki tingkat generalisasi yang tinggi.

3. Dalam penelitian ini responden hanya diambil dari satu perusahaan sehingga generalisasi rendah.

5.4 Saran Penelitian

Saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut : 1. Selain menggunakan kuesioner sebaiknya peneliti melakukan observasi secara

langsung pada perusahaan sehingga peneliti dapat mengamati kondisi dan pekerjaan karyawan.

2. Jumlah sampel yang digunakan sebaiknya lebih besar sehingga memiliki generalisasi yang tinggi dan melibatkan karyawan di kepala bagian atau divisi. 3. Melibatkan karyawan dari beberapa jenis perusahaan sehingga generalisasi


(21)

43 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Adipradana (2008). Analisis beban kerja. 27 november 2008. diakses dari http://adipradana.wordpress.com/2008/11/27/analisis-beban-kerja/ pada tanggal 1 oktober 2009.

Alishariati (1933-1977). Stres positif dan stres negatif. Diakses dari http://lawalangy.wordpress.com/stres positif&negatif/jejak lawalangy, koemo wuto su-microsoft internet explorer pada tanggal 1 oktober 2009.

Anita. diakses dari

http://www.google.co.id/#hl=en&source=hp&q=akibat+beban+kerja&btnG=Goog le+Search&meta=&aq=f&oq=akibat+beban+kerja&fp=a568a7ac933b241c pada tanggal 1 oktober 2009.

Asta Qauliyah (2006). Stres pada saat bekerja (kasus). 20 oktober 2006. diakses dari http://astaqauliyah.com/tag/penyebab-stres-kerja/ pada tanggal 1 oktober 2009. Azwar, Saifuddin. (2000). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, edisi

3.

Davis, M., Eshelman, E.R., McKay, M. (1995). The Relaxation and Sytess Reduction Workbook, 4th edition, New Harbinger Publications Inc, Oaklan.

Elmi dan Lingga (2005). Analisis dampak dari konflik, beban kerja, dan lingkungan kerja terhadap stres kerja pada karyawan CV. Putra Mandiri, Makassar diakses dari http://dewey.petra.ac.id/jiunkpe_dg_7907_6.html pada tanggal 25 september 2009.

Grahacendikia (2009). Analisa Hubungan Beban Kerja dan Kondisi Kerja terhadap Stres Perawat ICU Rumah Sakit Umum Daerah XX, 28 Maret 2009 diakses dari


(22)

http://grahacendikia.wordpress.com/2009/03/28/analisa-hubungan-beban-kerja-44 Universitas Kristen Maranatha dan-kondisi-kerja-terhadap-stres-perawat-icu-rumah-sakit-umum-daerah-xx/ pada tanggal 25 september 2009.

Hair, J.F., Anderson, R.E.,Tatham, R.L., dan Black, W.C. (1998). Multivariate Data Analysis. 5th edition. Upper Saddle River, New Jersey: Prentince-Hall.

Handoko, Hani. (1987). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE-UGM.

Hartono, Jogiyanto. 2007. Metodologi Penelitian Bisnis : salah Kaprah dan Pengalaman-pengalaman. Yogyakarta : BPFE UGM.

Hendrawan (2005). Hubungan beban kerja dan ergonomis. 23 juni 2005. diakses dari http://hendrawansilondae.multiply.com/journal/item/6/hubungan_beban_kerja_da n_ergonomis. pada tanggal 1 oktober 2009.

Lepine, J. A., Lepine, M. A., dan Jackson. (2004). Challenge and Hindrance Stress: Relationships With Exhaustion, Motivation to Learn, and Learning Performance. Journal of Applied Psychology 2004, Vol.89, No.5, 883-891.

Mangkunegara, A. A. Anwar. (2003). Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung : PT Refika Aditama.

Nico (2008). Teori stress, 21 Desember 2008. diakses dari http://one.indoskripsi.com/node/7062 pada tanggal 25 september 2009.

Palupiningdyah (2008). Stres Kerja dan Implikasinya Pada Manajemen Sumber Daya Manusia, 6 April 2008 diakses dari http://id-jurnal.blogspot.com/2008/04/jurnal-bisnis-dan-ekonomi-maret-2000_2683.html pada tanggal 1 oktober 2009.

Rini, Jacinta (2002). Stress kerja, 1 Maret 2002 diakses dari http://www.baliusada.com/content/view/333/2/ pada tanggal 1 oktober 2009.


(23)

45 Universitas Kristen Maranatha Robbins, S.P. (1996). Perilaku Organisasi jilid 2. Jakarta : PT Ikrar Mandiriabadi.

Robbins, S.P. dan Jugde T.A. (2008). Perilaku Organisasi buku 2 edisi 12. Jakarta : Salemba Empat.

Soejadi, Jenny (2007). Analisis faktor-faktor kondisi kerja dan beban kerja yang menyebabkan stres kerja pada karyawan bagian produksi PT. Mitra Binamandiri Makmur 2 di Pasuruan diakses dari http://repository.petra.ac.id/6664/ pada tanggal 25 september 2009.

Sugiyono. (2003). Metode Penelitian Administrasi. Bandung : CV Alfabeta.

Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. Yogyakarta : CV Andi Offset.

Wandy (2007). Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Beban Kerja Perawat di Unit Rawat Inap RSJ Dadi Makassar Tahun 2006, 28 Oktober 2007diakses dari

http://irwandykapalawi.wordpress.com/2007/10/28/faktor-faktor-yang- berhubungan-dengan-beban-kerja-perawat-di-unit-rawat-inap-rsj-dadi-makassar-tahun-2006/ pada tanggal 1 oktober 2009.

Widyasari, Putri. Pengertian stress. diakses dari

http://rumahbelajarpsikologi.com/index.php/stres-kerja.html pada tanggal 25 september 2009.


(1)

Bab V Simpulan dan Saran Penelitian

Universitas Kristen Maranatha 40

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN PENELITIAN

5.1 Simpulan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh work overload terhadap stres kerja (stres positif dan stres negatif). Penelitian ini dilakukan pada P.T. Super Plastin yang menjelaskan pengaruh work overload terhadap stress kerja. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan yaitu:

1. Work overload tidak berpengaruh secara signifikan terhadap stres kerja positif. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa signifikan pada hipotesis pertama adalah (0.232) > alpha 0.05, maka HO diterima. Hal ini disebabkan karena responden berasal dari berbagai variasi atau jenis divisi. Berbagai variasi atau jenis divisi ini mengakibatkan adanya beban kerja yang berbeda diantara masing-masing karyawan. Hal ini menimbulkan tingkat stres pada masing-masing karyawan yang tidak sama sehingga beban kerja yang dinyatakan sebagai antecedent stres tidak mendominasi pada stres kerja karyawan.

2. Work overload tidak berpengaruh secara signifikan terhadap stres kerja negatif. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa signifikan pada hipotesis pertama adalah (0.051) > alpha 0.05, maka HO diterima. Hal ini juga didukung dengan rendahnya hubungan antar variabel.

3. Hasil pengujian juga menunjukkan bahwa work overload tidak mengarahkan pada munculnya stres yang positif tetapi mengarah pada munculnya stres negatif. Hal ini


(2)

Bab V Simpulan dan Saran Penelitian

Universitas Kristen Maranatha 41

dapat mempengaruhi kondisi fisik dan psikologis karyawan sehingga mempengaruhi kinerja yang semakin menurun.

5.2 Implikasi Manajerial

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, serta simpulan yang telah dibuat, maka dapat diberikan beberapa implikasi. Implikasi tersebut dibuat dengan tujuan menjadi informasi bagi manajer P.T. Super Plastin, yaitu :

1. Manajer P.T. Super Plastin sebaiknya mengelola beban kerja yang diberikan pada karyawan dengan cara memberikan pekerjaan sesuai kapasitas dan kemampuan karyawan tersebut. Selain itu manajer sebaiknya menentukan pekerjaan sesuai dengan keahlian yang dimiliki masing-masing karyawan, sehingga karyawan tidak mengalami kesulitan dalam mengerjakannya. Hal ini harus dilakukan agar karyawan tidak mengalami stres yang nantinya dapat menghambat produktifitas perusahaan. 2. Manajer sebaiknya memberikan konseling pada karyawan dan meninjau perilaku

karyawan sehingga manajer dapat mengetahui bila karyawannya sedang depresi. Hal ini dapat membantu manajer sehingga karyawan yang stres dapat ditangani secara langsung dan tidak berkelanjutan.

3. Manajer sebaiknya menjalin hubungan yang baik dengan karyawan. Sehingga manajer dapat memotivasi karyawan dalam pekerjaannya. Karyawan yang mengalami stres negatif tidak semakin terpuruk, melainkan karyawan tersebut bangkit dari masalahnya dan berusaha untuk mencapai kesuksesan. Bila karyawan mengalami stres positif maka manajer harus terus mendukung dan memotivasi supaya karyawan tersebut tetap bersemangat dalam mengerjakan pekerjaannya.


(3)

Bab V Simpulan dan Saran Penelitian

Universitas Kristen Maranatha 42

5.3 Keterbatasan

1. Peneliti mengumpulkan data melalui kuesioner yang dititipkan pada supervisor sehingga tidak dapat bertemu langsung dengan responden. Hal ini berdampak pada keterbatasan peneliti untuk dapat mengamati secara langsung kondisi karyawan dan pekerjaan karyawan.

2. Peneliti menggunakan sampel dalam jumlah yang relatif kecil sehingga tidak memiliki tingkat generalisasi yang tinggi.

3. Dalam penelitian ini responden hanya diambil dari satu perusahaan sehingga generalisasi rendah.

5.4 Saran Penelitian

Saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut : 1. Selain menggunakan kuesioner sebaiknya peneliti melakukan observasi secara

langsung pada perusahaan sehingga peneliti dapat mengamati kondisi dan pekerjaan karyawan.

2. Jumlah sampel yang digunakan sebaiknya lebih besar sehingga memiliki generalisasi yang tinggi dan melibatkan karyawan di kepala bagian atau divisi. 3. Melibatkan karyawan dari beberapa jenis perusahaan sehingga generalisasi


(4)

43 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Adipradana (2008). Analisis beban kerja. 27 november 2008. diakses dari http://adipradana.wordpress.com/2008/11/27/analisis-beban-kerja/ pada tanggal 1 oktober 2009.

Alishariati (1933-1977). Stres positif dan stres negatif. Diakses dari http://lawalangy.wordpress.com/stres positif&negatif/jejak lawalangy, koemo wuto su-microsoft internet explorer pada tanggal 1 oktober 2009.

Anita. diakses dari

http://www.google.co.id/#hl=en&source=hp&q=akibat+beban+kerja&btnG=Goog le+Search&meta=&aq=f&oq=akibat+beban+kerja&fp=a568a7ac933b241c pada tanggal 1 oktober 2009.

Asta Qauliyah (2006). Stres pada saat bekerja (kasus). 20 oktober 2006. diakses dari http://astaqauliyah.com/tag/penyebab-stres-kerja/ pada tanggal 1 oktober 2009.

Azwar, Saifuddin. (2000). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, edisi 3.

Davis, M., Eshelman, E.R., McKay, M. (1995). The Relaxation and Sytess Reduction Workbook, 4th edition, New Harbinger Publications Inc, Oaklan.

Elmi dan Lingga (2005). Analisis dampak dari konflik, beban kerja, dan lingkungan kerja terhadap stres kerja pada karyawan CV. Putra Mandiri, Makassar diakses dari http://dewey.petra.ac.id/jiunkpe_dg_7907_6.html pada tanggal 25 september 2009.

Grahacendikia (2009). Analisa Hubungan Beban Kerja dan Kondisi Kerja terhadap Stres Perawat ICU Rumah Sakit Umum Daerah XX, 28 Maret 2009 diakses dari


(5)

http://grahacendikia.wordpress.com/2009/03/28/analisa-hubungan-beban-kerja-44 Universitas Kristen Maranatha dan-kondisi-kerja-terhadap-stres-perawat-icu-rumah-sakit-umum-daerah-xx/ pada tanggal 25 september 2009.

Hair, J.F., Anderson, R.E.,Tatham, R.L., dan Black, W.C. (1998). Multivariate Data Analysis. 5th edition. Upper Saddle River, New Jersey: Prentince-Hall.

Handoko, Hani. (1987). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE-UGM.

Hartono, Jogiyanto. 2007. Metodologi Penelitian Bisnis : salah Kaprah dan Pengalaman-pengalaman. Yogyakarta : BPFE UGM.

Hendrawan (2005). Hubungan beban kerja dan ergonomis. 23 juni 2005. diakses dari http://hendrawansilondae.multiply.com/journal/item/6/hubungan_beban_kerja_da n_ergonomis. pada tanggal 1 oktober 2009.

Lepine, J. A., Lepine, M. A., dan Jackson. (2004). Challenge and Hindrance Stress: Relationships With Exhaustion, Motivation to Learn, and Learning Performance. Journal of Applied Psychology 2004, Vol.89, No.5, 883-891.

Mangkunegara, A. A. Anwar. (2003). Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung : PT Refika Aditama.

Nico (2008). Teori stress, 21 Desember 2008. diakses dari http://one.indoskripsi.com/node/7062 pada tanggal 25 september 2009.

Palupiningdyah (2008). Stres Kerja dan Implikasinya Pada Manajemen Sumber Daya Manusia, 6 April 2008 diakses dari http://id-jurnal.blogspot.com/2008/04/jurnal-bisnis-dan-ekonomi-maret-2000_2683.html pada tanggal 1 oktober 2009.

Rini, Jacinta (2002). Stress kerja, 1 Maret 2002 diakses dari http://www.baliusada.com/content/view/333/2/ pada tanggal 1 oktober 2009.


(6)

45 Universitas Kristen Maranatha Robbins, S.P. (1996). Perilaku Organisasi jilid 2. Jakarta : PT Ikrar Mandiriabadi.

Robbins, S.P. dan Jugde T.A. (2008). Perilaku Organisasi buku 2 edisi 12. Jakarta : Salemba Empat.

Soejadi, Jenny (2007). Analisis faktor-faktor kondisi kerja dan beban kerja yang menyebabkan stres kerja pada karyawan bagian produksi PT. Mitra Binamandiri Makmur 2 di Pasuruan diakses dari http://repository.petra.ac.id/6664/ pada tanggal 25 september 2009.

Sugiyono. (2003). Metode Penelitian Administrasi. Bandung : CV Alfabeta.

Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. Yogyakarta : CV Andi Offset.

Wandy (2007). Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Beban Kerja Perawat di Unit Rawat Inap RSJ Dadi Makassar Tahun 2006, 28 Oktober 2007diakses dari

http://irwandykapalawi.wordpress.com/2007/10/28/faktor-faktor-yang- berhubungan-dengan-beban-kerja-perawat-di-unit-rawat-inap-rsj-dadi-makassar-tahun-2006/ pada tanggal 1 oktober 2009.

Widyasari, Putri. Pengertian stress. diakses dari http://rumahbelajarpsikologi.com/index.php/stres-kerja.html pada tanggal 25 september 2009.