Pengaruh dan Hubungan Jenis Kelamin Terhadap Kapasitas Vital Pada Pria dan Wanita Dewasa Normal.

(1)

ABSTRAK

PENGARUH DAN HUBUNGAN JENIS KELAMIN TERHADAP KAPASITAS VITAL PADA PRIA DAN WANITA DEWASA NORMAL

Bagus Nugroho, 2007. Pembimbing : Pinandojo Djojosoewarno, dr., Drs., AIF.

Dalam dunia kedokteran, untuk mendiagnosis suatu penyakit membutuhkan data-data yang lengkap, seperti anamnesa, pemeriksaan fisik dan laboratorium. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju dan pesat, banyak ditemukan alat-alat kedokteran yang baru dan canggih. Dimana hal tersebut sangat berperan menjadi penunjang untuk diagnosa penyakit. Seperti halnya, autospirometer. Alat ini digunakan untuk pemeriksaan volume pernapasan dan fungsi paru, dimana pada pemeriksaan ini yang berguna untuk klinik sebagai indeks fungsi paru adalah kapasitas vital (VC). Pada pengukuran ini, beberapa faktor dapat mempengaruhi tinggi atau rendah kapasitas vital, seperti umur, tinggi badan, berat badan, dan dalam hal ini jenis kelamin juga turut berpengaruh dan berhubungan.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dan hubungan jenis kelamin terhadap kapasitas vital pada pria dan wanita dewasa normal.

Penelitian dilakukan terhadap subjek penelitian yang terdiri dari 30 orang yang dibagi dalam dua kelompok berdasarkan jenis kelamin; pria dan wanita. Kapasitas vital subyek penelitian diukur dengan menggunakan autospirometer sebanyak 3 x dalam waktu 6 detik dan dicatat VC% dan VC predicted. Analisis data menggunakan uji “t” tidak berpasangan dengan α =0.05 dan regresi korelasi linier sederhana.

Dari 30 orang, diperoleh hasil kapasitas vital observasi pada pria dewasa normal sebesar 4,06, sedangkan kapasitas vital observasi pada wanita dewasa normal sebesar 2,54. Hubungan antara jenis kelamin dengan kapasitas vital berupa persamaan garis regresi Y = 1.006 + 1.530 X dengan r = 0,902 yang berarti berhubungan dengan keeratan hubungan kuat.

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa kapasitas vital pada pria dewasa normal lebih tinggi daripada kapasitas vital pada wanita dewasa normal dan jenis kelamin memiliki hubungan linier dan berkorelasi positif kuat terhadap kapasitas vital.


(2)

ABSTRACT

THE INFLUENCE AND RELATION OF GENDER TO VITAL CAPACITY IN NORMAL ADULT MAN AND WOMAN

Bagus Nugroho,2007. Tutor : Pinandojo Djojosoewarno, dr., Drs., AIF.

In the world of medicine, to diagnose a disease require complete datas, like anamnesa, physical examination and laboratory examination. Along with development of the technology progressively go forward and fast, many sophisticated and new medical equipment has founded. . That equipment is so central to become the supporter to diagnosa disease. As does, autospirometer. This equipment is used for examination of respiratory volume and lung function, where in this examination is used for in clinic to be lung function index is vital capacity. At this measurement, some factors can influence the value of Vital Capacity, like age, body height, body weight, and in this case gender is also take influential and correlate.

This research is done to know the influence and relation of gender to Vital Capacity in normal adult man and woman.

Research done to subject the research consisting of 30 people which divided into 2 group base in to gendr; man and woman. Vital capacity subyek research measured by using autospirometer counted 3 tiems during 6 second and noted % VC and VC pred. The data was analysized with unpaired T-test α = 0.05, continue with continue with Simple Linear correlation regression.

From 30 people, obtained by the result of observation vital capacity in normal adult man is 4,06, while observation vital capacity in normal adul woman is 2,54. Relation between gender with vital capacity in the form of equation of line regresi Y = 1.006 + 1.530 X with r = 0,902 the mean relate to the strong relation.

According to research result, conclude that vital capacity in normal adult man more higher than vital capacity in normal adult woman and gender have the linear relation and have positive strength correlation to vital capacity.


(3)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK... iv

ABSTRACT...v

PRAKATA... vi

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR TABEL...x

DAFTAR GRAFIK... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN... xiii

BAB I PENDAHULUAN...1

1.1 Latar Belakang ...1

1.2 Identifikasi Masalah...1

1.3 Maksud dan Tujuan...2

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah...2

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis...2

1.6 Metodologi...3

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ...3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...4

2.1 Pernapasan ...4

2.2 Anatomi Saluran Pernapasan ...4

2.3 Histologi Saluran Pernapasan ...6

2.4 Mekanisme Pernapasan...7

2.5 Volume dan Kapasitas Paru ...10

2.6 Kapasitas Vital ...14


(4)

BAB III METODE PENELITIAN ...20

3.1 Subjek Penelitian ...20

3.2 Alat-alat yang Digunakan ...20

3.3 Metode Penelitian ...20

3.3.1 Variabel Penelitian...20

3.3.2 Prosedur Penelitian ...21

3.3.3 Data yang diukur...22

3.3.4 Analisis Data...22

3.3.5 Hipotesis Statistik ...23

3.3.6 Kriteria Uji ...23

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...24

4.1 Hasil Penelitian ...24

4.2 Pengaruh Jenis Kelamin terhadap Kapasitas Vital ...25

4.3 Hubungan Jenis Kelamin terhadap Kapasitas Vital...26

4.2 Pengujian Hipotesis Penelitian ...28

4.2.1 Hipotesa Penelitian ...28

4.2.2 Hal yang Mendukung...28

4.2.3 Hal yang Tidak Mendukung ...28

4.2.4 Kesimpulan ...28

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...29

5.1 Kesimpulan ...29

5.2 Saran ...29

DAFTAR PUSTAKA ...30

LAMPIRAN...31


(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Perubahan Struktur Pada Bagian Konduksi Saluran Nafas ...7 Tabel 4.1. Karakteristik Subyek Penelitian Kelompok 1 (Pria Dewasa Normal)...24 Tabel 4.2. Karakteristik Subyek Penelitian Kelompok 2 (Wanita Dewasa Normal)...25 Tabel 4.3. Anova...26 Tabel 4.4. Coefficients Regresi...26


(6)

DAFTAR GRAFIK


(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Peta Saluran Pernapasan Manusia...5 Gambar 2.2. Pengembangan dan Pengempisan Rangka Dada selama Ekspirasi dan

Inspirasi, terutama menggambarkan Kontraksi Diafragma, Elevasi Tulang Iga dan Fungsi Otot Interkostalis...9 Gambar 2.3. Spirometer...11 Gambar 2.4. Autospirometer Minato Model AS 700 ...12 Gambar 2.5. Diagram yang Memperlihatkan peristiwa Pernapasan selama Bernapas

normal, Inspirasi Maksimal dan Ekspirasi Maksimal...13 Gambar 3.1. OP sedang Diukur VC dengan Autospirometer Minota ...22


(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Persetujuan Subyek Penelitian...31 Lampiran 2 : Lembar Hasil Perhitungan Statistik...32


(9)

Lampiran 1. Lembar Persetujuan Subjek Penelitian SURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama lengkap :

Tanggal Lahir :

NRP :

Alamat :

Menyatakan bersedia dan tidak keberatan menjadi naracoba dalam penelitian yang dilakukan oleh Bagus Nugroho, 0210098 yang bertempat di Universitas Kristen Maranatha.

Surat persetujuan ini saya buat sendiri dalam keadaan sadar dan tanpa tekanan atau paksaan dari pihak manapun.

Bandung,..………2007

( ) SURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama lengkap :

Tanggal Lahir :

NRP :

Alamat :

Menyatakan bersedia dan tidak keberatan menjadi naracoba dalam penelitian yang dilakukan oleh Bagus Nugroho, 0210098 yang bertempat di Universitas Kristen Maranatha.

Surat persetujuan ini saya buat sendiri dalam keadaan sadar dan tanpa tekanan atau paksaan dari pihak manapun.

Bandung,..………2007


(10)

Lampiran 2. Lembar Hasil Penghitungan Statistik

REGRESI VC THD JENIS KELAMIN

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

VC 3.3010 .86238 30

SEX 1.5000 .50855 30

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .902(a) .814 .807 .37846

a Predictors: (Constant), SEX

ANOVA(b)

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Regressio

n 17.557 1 17.557 122.575 .000(a)

Residual 4.011 28 .143

1

Total 21.567 29

a Predictors: (Constant), SEX b Dependent Variable: VC

Coefficients(a) Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

(Constant

) 1.006 .219 4.604 .000

1

SEX 1.530 .138 .902 11.071 .000


(11)

t TEST PENGARUH JENIS KELAMIN THD VC

Group Statistics

PERLAK

U N Mean Std. Deviation

Std. Error Mean

PRIA 15 4.0660 .44363 .11455

VC

WANITA 15 2.5360 .29942 .07731

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence Interval of the

Difference

F Sig. t df

Sig. (2-tailed) Mean Difference Std. Error

Difference Lower Upper Equal

variances assumed

6.045 .020 11.071 28 .000 1.5300 .13819 1.24692 1.81308

VC

Equal variances not assumed

11.071 24.563 .000 1.5300 .13819 1.24513 1.81487


(12)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Dalam dunia kedokteran, untuk mendiagnosis suatu penyakit membutuhkan data-data yang lengkap, seperti anamnesa, pemeriksaan fisik dan laboratorium. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju dan pesat, banyak ditemukan alat-alat kedokteran yang baru dan canggih. Dimana hal tersebut sangat berperan menjadi penunjang untuk diagnosa penyakit. Seperti halnya, autospirometer. Alat ini digunakan untuk pemeriksaan volume pernapasan dan fungsi paru, dimana pada pemeriksaan ini yang berguna untuk klinik sebagai indeks fungsi paru adalah kapasitas vital (VC) (Ganong, 2002).

Pada VC paru, dalam pemeriksaannya diperlukan peralatan, ketrampilan yang memadai dan pengalaman yang cukup. Akan tetapi ada beberapa laboratorium rumah sakit di Indonesia saat ini belum menyediakan peralatan untuk pemeriksaan VC paru. Sehingga diperlukan kerja sama dari laboratorium rumah sakit pusat (http://www.portalkalbe.com). Oleh karena itu, rumah sakit yang tidak memiliki autospirometer akan mengalami kendala untuk melakukan tes fungsi paru-paru. Dimana pada tes fungsi paru terdapat beberapa faktor yang dapat dijadikan parameter dari tes tersebut. Salah satunya adalah jenis kelamin seseorang (Comroe, 1975). Sehingga untuk mengetahui pengaruh dan hubungan antara jenis kelamin seseorang dengan kapasitas vital paru, maka akan dilakukan penelitian dengan melihat pengaruh dan hubungan antara jenis kelamin dengan kapasitas vital paru pada pria dan wanita dewasa dengan menggunakan autospirometer.


(13)

2

1.3Maksud dan Tujuan

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh dan hubungan jenis kelamin terhadap VC, yang pada gilirannya dapat dipakai sebagai salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pemeriksaan faal paru dengan menggunakan autospirometer.

1.4Manfaat Karya Tulis Ilmiah

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan penjelasan, bahwa ada tidaknya pengaruh dan hubungan jenis kelamin terhadap VC, dimana hasilnya dapat dilihat dengan autospirometer.

1.5Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

Perbedaan tipe pernafasan antara pria dan wanita terlihat mulai umur 10 tahun. Dimana pada wanita terdapat tipe pernafasan thoraco abdominal, dengan pernafasan yang dominan adalah pernafasan thoracal. Sedangkan pada pria terdapat tipe pernafasan thoraco abdominal, dengan pernafasan yang dominan adalah pernafasan abdominal. Selain itu, pada pria terdapat otot bahu yang lebih kuat dari pada wanita, dan otot diafragma pada pria lebih luas dan kuat dari pada wanita. Oleh karena itu jenis kelamin dapat mempengaruhi jenis kelamin terhadap VC paru. (Comroe, 1975).

Hipotesis Penelitian:

1. VC pada wanita lebih kecil daripada VC pria. 2. Jenis kelamin berhubungan dengan VC.


(14)

3

1.6Metodologi

Penelitian ini bersifat prospektif experimental sungguhan, memakai rancangan percobaan acak lengkap (RAL) dan bersifat komparatif.

Data yang diukur adalah VC Predicted dalam liter dan VC dalam persen dengan menggunakan autospirometer digital, pada pria dan wanita dewasa.

Analisis data menggunakan uji “t” tidak berpasangan dengan α = 0,05 dan

statistik regresi korelasi linear sederhana.

1.7Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi Penelitian: Laboratorium Ilmu Faal Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Marantha Bandung.


(15)

29

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Pada penelitian, dengan membandingkan antara 15 orang berjenis kelamin pria dengan 15 orang berjenis kelamin wanita, didapat :

1. VC pada wanita lebih kecil daripada VC pria. 2. Jenis kelamin berhubungan kuat sekali dengan VC.

5.2 Saran

Percobaan ini dapat digunakan sebagai dasar untuk penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh jenis kelamin terhadap VC dan diharapkan dengan menggunakan subyek penelitian yang jauh lebih banyak jumlahnya, dan juga apabila fasilitas autospirometer belum / tidak memadai, baik di rumah sakit maupun lembaga - lembaga kesehatan di daerah perifer, maka jenis kelamin dapat menjadi ukuran untuk melakukan pemeriksaan tes fungsi paru.


(16)

DAFTAR PUSTAKA

Algasaff H.. 1995. Anatomi dan Fisiologi Paru. Dalam Abdul Mukty : Dasar-dasar ilmu penyakit paru. Penerbit Airlangga University Press. hal. 1 – 48. Astrand PO, Rodahl K. 1986. Textbook of work physiology, New York: Mc

Graw-Hill Book Company. rd Ed. P 223-4. 3

Comroe JH.1975. Physiology of respiration, Chicago : Year Book. 220-21, 238.

Dorland W. A. Newman. 1996. In Rima M. Harjono, dkk : Kamus Kedokteran Dorland. Edisi 26, Jakarta : EGC. h. 1727.

Ganong WF. 2002. Fungsi Paru. Dalam : Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 20. Jakarta : EGC. hal. 621 – 638.

Guyton & Hall. 1997. Ventilasi Paru. Dalam : Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 9. Jakarta : EGC. hal. 597 – 612.

H. Syaifuddin B.. 2001. Fisiologi Sistem Pernapasan. Dalam : Fungsi sistem tubuh manusia. Jakarta : Widya Medika. hal. 79 – 98.

H. Tabrani RAB. 1996. Dalam Sandy Qlintang : Ilmu penyakit paru. Jakarta : Hipokrates. hal. 1 – 79, 93 – 146.

Houssay BA.1955. The Mechanics of Respiration. In : Human physiology, 2nd edition. McGraw Hill. hal. 250 - 251.

Junqueira L. C., Carneiro J., Kelley R. O. 1997. Histologi dasar, Jakarta : EGC. h 336 – 344.

Lawrence M. 1987. In Dennis Carson : Pulmonary physiology in clinical practice. USA : CV. Mosby Company. p. 18, 43 – 73.

Menaldi Rasmin, Rita Rogayah, Retno Wihastuti, Fardiastiko, Zubaedah, Elisna. 2001. Uji Faal Paru. Dalam : Prosedur tindakan bidang paru dan pernapasan. Jakarata : Bagian Pulmonologi FK UI. hal : 28 – 32.

Sutarmo Setiadji, Busra M. Nur, B. Gunawan. 2001. Uji faal paru.

http://www.portalkalbe.files.cdk.files.04UjiFaalParu024_pdf.04UjiFaalParu0 24.htm. 25 Januari 2007.


(1)

Group Statistics

PERLAK

U N Mean Std. Deviation

Std. Error Mean PRIA 15 4.0660 .44363 .11455 VC

WANITA 15 2.5360 .29942 .07731

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence Interval of the

Difference

F Sig. t df

Sig. (2-tailed) Mean Difference Std. Error

Difference Lower Upper Equal

variances assumed

6.045 .020 11.071 28 .000 1.5300 .13819 1.24692 1.81308 VC

Equal variances not assumed

11.071 24.563 .000 1.5300 .13819 1.24513 1.81487


(2)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam dunia kedokteran, untuk mendiagnosis suatu penyakit membutuhkan data-data yang lengkap, seperti anamnesa, pemeriksaan fisik dan laboratorium. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju dan pesat, banyak ditemukan alat-alat kedokteran yang baru dan canggih. Dimana hal tersebut sangat berperan menjadi penunjang untuk diagnosa penyakit. Seperti halnya, autospirometer. Alat ini digunakan untuk pemeriksaan volume pernapasan dan fungsi paru, dimana pada pemeriksaan ini yang berguna untuk klinik sebagai indeks fungsi paru adalah kapasitas vital (VC) (Ganong, 2002).

Pada VC paru, dalam pemeriksaannya diperlukan peralatan, ketrampilan yang memadai dan pengalaman yang cukup. Akan tetapi ada beberapa laboratorium rumah sakit di Indonesia saat ini belum menyediakan peralatan untuk pemeriksaan VC paru. Sehingga diperlukan kerja sama dari laboratorium rumah sakit pusat (http://www.portalkalbe.com). Oleh karena itu, rumah sakit yang tidak memiliki autospirometer akan mengalami kendala untuk melakukan tes fungsi paru-paru. Dimana pada tes fungsi paru terdapat beberapa faktor yang dapat dijadikan parameter dari tes tersebut. Salah satunya adalah jenis kelamin seseorang (Comroe, 1975). Sehingga untuk mengetahui pengaruh dan hubungan antara jenis kelamin seseorang dengan kapasitas vital paru, maka akan dilakukan penelitian dengan melihat pengaruh dan hubungan antara jenis kelamin dengan kapasitas vital paru pada pria dan wanita dewasa dengan menggunakan autospirometer.


(3)

1.3 Maksud dan Tujuan

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh dan hubungan jenis kelamin terhadap VC, yang pada gilirannya dapat dipakai sebagai salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pemeriksaan faal paru dengan menggunakan autospirometer.

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan penjelasan, bahwa ada tidaknya pengaruh dan hubungan jenis kelamin terhadap VC, dimana hasilnya dapat dilihat dengan autospirometer.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

Perbedaan tipe pernafasan antara pria dan wanita terlihat mulai umur 10 tahun. Dimana pada wanita terdapat tipe pernafasan thoraco abdominal, dengan pernafasan yang dominan adalah pernafasan thoracal. Sedangkan pada pria terdapat tipe pernafasan thoraco abdominal, dengan pernafasan yang dominan adalah pernafasan abdominal. Selain itu, pada pria terdapat otot bahu yang lebih kuat dari pada wanita, dan otot diafragma pada pria lebih luas dan kuat dari pada wanita. Oleh karena itu jenis kelamin dapat mempengaruhi jenis kelamin terhadap VC paru. (Comroe, 1975).

Hipotesis Penelitian:

1. VC pada wanita lebih kecil daripada VC pria. 2. Jenis kelamin berhubungan dengan VC.


(4)

1.6 Metodologi

Penelitian ini bersifat prospektif experimental sungguhan, memakai rancangan percobaan acak lengkap (RAL) dan bersifat komparatif.

Data yang diukur adalah VC Predicted dalam liter dan VC dalam persen dengan menggunakan autospirometer digital, pada pria dan wanita dewasa.

Analisis data menggunakan uji “t” tidak berpasangan dengan α = 0,05 dan statistik regresi korelasi linear sederhana.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi Penelitian: Laboratorium Ilmu Faal Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Marantha Bandung.


(5)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Pada penelitian, dengan membandingkan antara 15 orang berjenis kelamin pria dengan 15 orang berjenis kelamin wanita, didapat :

1. VC pada wanita lebih kecil daripada VC pria. 2. Jenis kelamin berhubungan kuat sekali dengan VC.

5.2 Saran

Percobaan ini dapat digunakan sebagai dasar untuk penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh jenis kelamin terhadap VC dan diharapkan dengan menggunakan subyek penelitian yang jauh lebih banyak jumlahnya, dan juga apabila fasilitas autospirometer belum / tidak memadai, baik di rumah sakit maupun lembaga - lembaga kesehatan di daerah perifer, maka jenis kelamin dapat menjadi ukuran untuk melakukan pemeriksaan tes fungsi paru.


(6)

Astrand PO, Rodahl K. 1986. Textbook of work physiology, New York: Mc Graw-Hill Book Company. rd Ed. P 223-4.

3

Comroe JH.1975. Physiology of respiration, Chicago : Year Book. 220-21, 238.

Dorland W. A. Newman. 1996. In Rima M. Harjono, dkk : Kamus Kedokteran

Dorland. Edisi 26, Jakarta : EGC. h. 1727.

Ganong WF. 2002. Fungsi Paru. Dalam : Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 20. Jakarta : EGC. hal. 621 – 638.

Guyton & Hall. 1997. Ventilasi Paru. Dalam : Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 9. Jakarta : EGC. hal. 597 – 612.

H. Syaifuddin B.. 2001. Fisiologi Sistem Pernapasan. Dalam : Fungsi sistem

tubuh manusia. Jakarta : Widya Medika. hal. 79 – 98.

H. Tabrani RAB. 1996. Dalam Sandy Qlintang : Ilmu penyakit paru. Jakarta : Hipokrates. hal. 1 – 79, 93 – 146.

Houssay BA.1955. The Mechanics of Respiration. In : Human physiology, 2nd edition. McGraw Hill. hal. 250 - 251.

Junqueira L. C., Carneiro J., Kelley R. O. 1997. Histologi dasar, Jakarta : EGC. h 336 – 344.

Lawrence M. 1987. In Dennis Carson : Pulmonary physiology in clinical practice. USA : CV. Mosby Company. p. 18, 43 – 73.

Menaldi Rasmin, Rita Rogayah, Retno Wihastuti, Fardiastiko, Zubaedah, Elisna. 2001. Uji Faal Paru. Dalam : Prosedur tindakan bidang paru dan pernapasan. Jakarata : Bagian Pulmonologi FK UI. hal : 28 – 32.