Evaluasi Penggunaan Jembatan Penyeberangan Bagi Pejalan Kaki Di Jalan Merdeka, Bandung.

(1)

EVALUASI PENGGUNAAN JEMBATAN

PENYEBERANGAN BAGI PEJALAN KAKI DI JALAN

MERDEKA BANDUNG

Purwantoro

NRP: 9621080

Pembimbing: TAN LIE ING, ST., MT.

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG

ABSTRAK

Fasilitas pejalan kaki, seperti jembatan penyeberangan, zebra cross, pelican, serta penyediaan rambu bertujuan untuk mengurangi kecelakaan pejalan kaki.

Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah untuk mengevaluasi tipe jembatan penyeberangan, jumlah orang yang menyeberang diatas maupun dibawah jembatan penyeberangan, waktu penyeberangan dan konstruksi jembatan penyeberangan di Jalan Merdeka, Bandung.

Survei yang dilakukan meliputi survei pejalan kaki yang menyeberang dijembatan dan di jalan raya, arus lalu lintas, geometrik jembatan dan jalan.

Meskipun arus kendaraan yang relatif tinggi, penggunaan fasilitas jembatan penyeberangan di jalan Merdeka efektif. Pada Tugas Akhir ini dibahas secara awal tentang karakteristik penyeberang jalan dalam kaitan dengan volume lalu lintas. Dari hubungan tadi dicoba untuk menetapkan jenis fasilitas penyeberangan bagi pejalan kaki. Dari hasil analisis data diperoleh perbandingan antara waktu yang dibutuhkan untuk menyeberang melalui jembatan penyeberangan dengan waktu yang dibutuhkan untuk menyeberang di bawah jembatan penyeberangan (R) = 5,6 dan perbandingan jumlah pejalan kaki yang menyeberang di jembatan penyeberangan dengan jumlah pejalan kaki yang menyeberang di bawah jembatan penyeberangan (Pa/Pt) = 90,13%. Kesimpulan yang diperoleh menunjukan bahwa tipe fasilitas penyeberangan yang sesuai di jalan Merdeka berdasarkan hasil studi adalah pelican, dimana pelican tersebut ditempatkan pada zona sibuk penyeberang jalan


(2)

DAFTAR ISI

Halaman

SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR ... i

SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR ... ii

ABSTRAK ... iii

PRAKATA ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Tujuan Penelitian ... 2

1.3 Pembatasan Masalah ... 2

1.4 Sistematika Pembahasan ... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Fasilitas Penyeberangan ... 5

2.2 Waktu Penyeberangan... 10

2.3 Kapasitas Jembatan ... 12

2.4 Hubungan Jumlah Aliran Arus Penyeberang Jalan Dan Kendaraan... 12


(3)

BAB 3 METODOLOGI SURVEI

3.1 Program Kerja ... 15

3.2 Lokasi Survei ... 17

3.3 Waktu Survei... 17

3.4 Jenis-jenis Survei ... 17

3.5 Survei Penyeberang Jalan ... 18

3.5.1 Menghitung Jumlah Penyeberang Jalan... 18

3.5.2 Survei Waktu Penyeberangan Pejalan Kaki... 20

3.5.3 Wawancara Penyeberang Jalan ... 20

3.6 Survei Lalu Lintas ... 21

3.7 Survei Konstruksi Jembatan ... 21

BAB 4 ANALISIS DATA

4.1 Analisis Data Penyeberang Jalan ... 24

4.1.1 Volume Penyeberang Jalan ... 24

4.1.2 Waktu Penyeberangan Jalan ... 26

4.2 Analisis Data Lalu Lintas... 29

4.3 Kajian Hubungan Penyeberang Jalan dan Lalu-Lintas ... 30

4.4 Diskusi ... 34

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 37

5.2 Saran... 38

DAFTAR PUSTAKA... 40


(4)

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN

h : Jumlah jam

j : Jumlah jembatan

JL. : Jalan

JM : Jalan Merdeka

JP : Jembatan Penyeberangan

= sebuah jembatan yang berada di atas jalan yang didesain khusus untuk digunakan oleh pejalan kaki

kend. : Kendaraan

kend./jam : Kendaraan per jam

KB : Kendaraan Berat

= kendaraan yang mempunyai enam roda atau lebih

KR : Kendaraan Ringan

= kendaraan yang mempunyai tiga atau empat roda

m : Meter

mph : Mile per hour ( 1 mile = 1,60931 kilometer ) m/det : Meter per detik

M : Sepeda Motor

= kendaraan yang mempunyai dua roda

n : Jumlah sampel

o/j : Orang per jam

p : Pria


(5)

Pa : Jumlah pejalan kaki yang menyeberang pada jembatan penyeberangan (orang/jam)

Pb : Jumlah pejalan kaki yang menyeberang di bawah jembatan penyeberangan (orang/jam)

Pb1 : Banyaknya pejalan kaki yang menyeberang pada Zona I Ph : Volume Penyeberang Jalan pada Jam ke-h (orang/jam)

Ph (II) : Volume Penyeberang Jalan pada Jam ke- h di Zona (II) (orang/jam)

Pt : Jumlah total banyaknya pejalan kaki yang menyeberang pada

jembatan dan yang menyeberang di bawah jembatan (Pa + Pb)

R : Perbandingan antara waktu yang dibutuhkan untuk menyeberang

melalui jembatan dengan waktu yang dibutuhkan untuk menyeberang pada jalan ; (R = ta/tb )

s/d : Sampai dengan

Sek. : Sekolah

Sigma (Σ) : Jumlah

ta : Waktu Penyeberangan melalui Jembatan Penyeberangan (detik) =

waktu yang dibutuhkan untuk menyeberang jalan melalui jembatan penyeberangan, dari awal anak tangga pada satu sisi hingga akhir anak tangga pada sisi lainnya


(6)

taj : Rata-rata Waktu Penyeberangan ke- j di JP(detik) tan : Waktu Penyeberangan pada Sampel ke-n (detik)

tb : Waktu Penyeberangan di bawah Jembatan Penyeberangan detik

= total waktu yang dibutuhkan untuk menunggu di kerb (tk) ditambah waktu untuk menyeberangi jalan itu sendiri (tm); (tb = tk + tm)

tbj : Rata-rata Waktu Penyeberangan ke-j di bawah JP(detik) tbn : Waktu Penyeberangan di bawah JP pada Sampel

ke-n (detik)

tk : Waktu Menunggu di Kerb (detik) = waktu yang dibutuhkan untuk

menunggu agar mendapatkan gap antara kendaraan, sampai pejalan melangkahkan kakinya ke jalur jalan

tm : Waktu Penyeberangan di Jalan (detik) = waktu yang dibutuhkan untuk menyeberangi jalan dari saat pejalan kaki melangkahkan kakinya ke jalur jalan sampai dia melangkah ke jalan setapak pada sisi lain

U : Utara

UKM : Universitas Kristen Maranatha

v (JM) : Kecepatan berjalan pada waktu menyeberang V : Volume Kendaraan (kendaraan / jam)


(7)

Vh : Volume Kendaraan pada Jam ke-h jalan didaerah JL. Merdeka

(tidak lewat jembatan) (kendaraan / jam)


(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Zebra Cross... 6

Gambar 2.2 Zebra Cross dengan Lampu Kedip Kuning... 7

Gambar 2.3 Tombol Pengatur pada Pelican... 8

Gambar 2.4 Zebra Cross dengan Lampu Pengatur (Pelican) ... 9

Gambar 2.5 Jembatan Penyeberangan... 10

Gambar 2.6 Grafik Penggunaan Jembatan Penyeberangan... 11

Gambar 2.7 Penentuan Jenis Fasilitas Penyeberangan... 14

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian... 16

Gambar 3.2 Lokasi Pengamatan... 22

Gambar 3.3 Daerah Pengamatan Jembatan Penyeberangan ... 23

Gambar 4.1 Sketsa Pembagian Zona di Jalan Merdeka ... 25

Gambar 4.2 Hubungan Antara Persentase Pejalan Kaki yang Menggunakan Jembatan Penyeberangan dan Perbandingan Waktu Penyeberangan untuk Jembatan Penyeberangan Pada Waktu Sibuk... 29

Gambar 4.3 Penentuan Jenis Fasilitas Penyeberangan bagi Pejalan Kaki ... 32

Gambar 4.4 Penerapan TA/10/80 di Jalan Merdeka ... 33

Gambar 4.5 Penerapan Penentuan Jenis Fasilitas Penyeberangan Bagi Pejalan Kaki Hasil Analisis di Jalan Merdeka ... 33


(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Arus Penyeberang Jalan pada Jam Sibuk Di Jalan Merdeka... 25

Tabel 4.2 Arus Penyeberang Jalan per Jam... 26

Tabel 4.3 Perbandingan Waktu Penyeberangan pada Waktu Sibuk ... 28

Tabel 4.4 Volume Lalu Lintas pada Jam Sibuk di Jalan Merdeka ... 30

Tabel 4.5 Arus Kendaraan per Jam (V)... 30

Tabel 4.6 Perhitungan Tingkat Konflik Arus Penyeberang Jalan dan Arus Kendaraan ... 31

Tabel 4.7 Perhitungan Tingkat Konflik Arus Penyeberang Jalan dan Arus Kendaraan pada Fasilitas Penyeberangan Sejenis ... 31


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Formulir 1 : Arus Penyeberang Jalan I... 41

Lampiran 2 Formulir 2A : Wawancara Penyeberang Jalan (Lewat Jembatan) ... 42

Lampiran 3 Formulir 2B : Wawancara Penyeberang Jalan (Tidak Lewat Jembatan) ... 43

Lampiran 4 Formulir 3 : Volume Lalu Lintas... 44

Lampiran 5 Formulir 4 : Waktu Penyeberangan Pejalan Kaki ... 45

Lampiran 6 Foto Jembatan Penyeberangan ... 46

Lampiran 7 Foto Anak Tangga ... 47

Lampiran 8 Foto Jembatan Penyeberangan Tampak Samping ... 48

Lampiran 9 Foto Kondisi Jembatan ... 49


(11)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pejalan kaki merupakan unsur lalu lintas yang sering kali dilupakan keberadaannya sebagai bagian dari pergerakan di jalan raya. Dari jumlah kecelakaan lalu lintas yang terjadi, pejalan kaki merupakan objek kecelakaan lalu lintas yang cukup tinggi.

Beberapa cara digunakan untuk mengurangi jumlah kecelakaan, antara lain dengan menyediakan fasilitas penyeberangan jalan, seperti zebra cross,

pelican, jembatan penyeberangan dan penyediaan rambu serta sinyal untuk


(12)

Pemanfaatan dari fasilitas penyeberangan jalan, khususnya jembatan penyeberangan masih sangat kurang, untuk itu perlu dievaluasi penggunaan jembatan penyeberangan.

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah untuk mengevaluasi tipe jembatan penyeberangan, jumlah orang yang menyeberang diatas maupun dibawah jembatan penyeberangan, waktu penyeberangan dan konstruksi jembatan penyeberangan di Jalan Merdeka Kotamadya Bandung, tepatnya di depan SDN. Banjarsari, Bandung.

1.3 Pembatasan Masalah

Inti dari penelitian ini dititikberatkan pada pengukuran dari manfaat jembatan penyeberangan, baik pengukuran arus total pejalan kaki di jembatan selama penelitian, maupun persentase pejalan kaki yang menyeberang melalui jembatan.

Untuk itu perlu diadakan survei lapangan, yang bertujuan untuk mendapatkan variabel-variabel diatas dan juga faktor-faktor yang diperkirakan mempengaruhi perbandingan dari total pejalan kaki yang menyeberang dengan menggunakan jembatan penyeberangan.

Survei-survei yang dilakukan adalah : survei pejalan kaki yang menyeberang di jembatan dan di jalan raya, arus lalu lintas serta pengukuran geometrik jembatan dan jalan.


(13)

Survei yang paling penting adalah survei pejalan kaki yang menyeberang jalan di jembatan penyeberangan dan di jalan raya, hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan perbandingan jumlah pejalan kaki yang menggunakan jembatan penyeberangan.

Hal ini dipilih sebagai variabel dasar untuk kemudian dihubungkan dengan faktor-faktor yang lain.

Faktor-faktor yang dipelajari, yang diperkirakan mempengaruhi kegunaan suatu jembatan antara lain:

- volume lalu lintas - kecepatan kendaraan

- perbandingan waktu penyeberangan - perbandingan waktu perjalanan - desain jembatan penyeberangan

- kondisi dan pemeliharaan jembatan penyeberangan - geometrik jalan

- pendapat pejalan kaki mengenai jembatan penyeberangan

Dipertimbangkan bahwa studi ini dapat menunjukkan faktor-faktor penting dalam menjelaskan berguna atau tidaknya jembatan penyeberangan.

1.4 Sistematika Pembahasan

Berdasarkan kerangka penulisan yang telah diuraikan di depan, pembahasan disajikan dalam beberapa bab yaitu sebagai berikut:


(14)

BAB 1 : PENDAHULUAN, memuat hal-hal yang umum dari penulisan Tugas Akhir, berupa latar belakang, tujuan penelitian, pembatasan masalah dan sistematika pembahasan.

BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA, merupakan studi pustaka dari beberapa literatur yang digunakan sebagai bahan acuan dan wawasan untuk penelitian. BAB 3 : METODOLOGI SURVEI, menjelaskan program kerja yang dilakukan

antara lain : survei geometrik jalan, pejalan kaki dan volume lalu lintas. BAB 4 : ANALISIS DATA, berisi data-data yang diperoleh dari survei lapangan. BAB 5 : KESIMPULAN DAN SARAN, menguraikan kesimpulan yang diambil


(15)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

lisis waktu penyeberang jalan di Jalan Merdeka diperoleh:

elalui

- g di jembatan 1. Dari hasil ana

- Perbandingan antara waktu yang dibutuhkan untuk menyeberang m

jembatan penyeberangan dengan waktu yang dibutuhkan untuk menyeberang di bawah jembatan penyeberangan (R) = 5,6

Perbandingan jumlah pejalan kaki yang menyeberan

penyeberangan dengan jumlah pejalan kaki yang menyeberang di bawah jembatan penyeberangan (Pa/Pt) = 90,13%


(16)

- Sekalipun waktu penyeberangan lewat jembatan lebih lama ternyata

jumlah pengguna jembatan tersebut jauh lebih banyak. Oleh karena itu

penggunaan jembatan ini adalah efektif pada waktu sibuk.

2. Tipe fasilitas penyeberangan yang sesuai di Jalan Merdeka berdasarkan hasil analisis adalah zebra cross dengan lampu pengatur (pelican), dan

pelican ditempatkan pada zona yang paling banyak jumlah penyeberang jalannya, yaitu zona II.

5.2 Saran

1. Perlunya adanya evaluasi dan analisis fasilitas jembatan penyeberangan di Jalan Merdeka diluar jam-jam sibuk bahkan selama satu hari atau dua belas jam kerja, sehingga akan didapatkan hasil yang mewakili keadaan dan kondisi di Jalan Merdeka.

2. Perlunya penghilangan salah satu fasilitas penyeberangan di Jalan

Merdeka yaitu zebra cross mengingat di lokasi pengamatan adanya dua

fasilitas penyeberangan, sehingga para pejalan kaki akan menggunakan fasilitas jembatan penyeberangan secara maksimal.

3. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan penggunaan jembatan penyeberangan ialah dengan memasang pagar pada tepi trotoar di kedua sisi jalan sebelum dan sesudah jembatan penyeberangan di sepanjang jalan di Jalan Merdeka (± 300 m) dan perlunya pengawasan serta penerapan hukum bagi pelanggar peraturan lalu lintas oleh polisi di daerah tersebut selama waktu yang tidak ditentukan, sampai masyarakat terbiasa menggunakan jembatan penyeberangan tersebut. Hal ini dapat mencegah pejalan kaki menyeberang jalan di sembarang tempat.


(17)

DAFTAR PUSTAKA

1. Agah, H.R. dan Widjajanti, E. (1990), Identifikasi Kebutuhan Fasilitas

Penyeberangan Pejalan Kaki, KTTJ – 4 Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia, Bandung.

2. Carter, Everet. C. and Homburger, W.S. (1978), Introduction to Transportation Engineering, Institute of Transportation Engineers, Inc.

3. Department of Transport (1980), Design Considerations for Pelican and

Zebra Crossing, Department Advice Note TA/1080, Roads and Local

Tranport Directorate, London.

4. Hanifah, H. (1993), Studi Efisiensi Penggunaan Jembatan

Penyeberangan di Sepanjang Jalan Ahmad Yani, Jalan Asia Afrika,

Jalan Jenderal Sudirman, Tugas Akhir Kapita Selekta, Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

5. Laksmono, F. (1999), Evaluasi Penggunaan Jembatan Penyeberangan Bagi Pejalan Kaki di depan Bandung Indah Plaza, Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

6. Road Research Laboratory (1963), Research on Road Traffic, Her Majesty’ s Stationary Office, London.

7. Susilo, Budi Hartanto (1984), Factors Affecting the Use of Existing Footbridges in Bandung, Thesis, Program Magister Sistem dan Teknik Jalan Raya, Institut Teknologi Bandung, Bandung.

8. Susilo, Budi Hartanto (1985), Karakteristik dan Studi Lalu Lintas, Diktat Kuliah Teknik Lalu Lintas, Universitas Kristen Maranatha Bandung, Bandung.

9. The Institute of Highways and Transportation with the Department of Transport (1987), Roads and Traffic in Urban Areas, First edition, HMSO Publisher, London.


(1)

Pemanfaatan dari fasilitas penyeberangan jalan, khususnya jembatan penyeberangan masih sangat kurang, untuk itu perlu dievaluasi penggunaan jembatan penyeberangan.

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah untuk mengevaluasi tipe jembatan penyeberangan, jumlah orang yang menyeberang diatas maupun dibawah jembatan penyeberangan, waktu penyeberangan dan konstruksi jembatan penyeberangan di Jalan Merdeka Kotamadya Bandung, tepatnya di depan SDN. Banjarsari, Bandung.

1.3 Pembatasan Masalah

Inti dari penelitian ini dititikberatkan pada pengukuran dari manfaat jembatan penyeberangan, baik pengukuran arus total pejalan kaki di jembatan selama penelitian, maupun persentase pejalan kaki yang menyeberang melalui jembatan.

Untuk itu perlu diadakan survei lapangan, yang bertujuan untuk mendapatkan variabel-variabel diatas dan juga faktor-faktor yang diperkirakan mempengaruhi perbandingan dari total pejalan kaki yang menyeberang dengan menggunakan jembatan penyeberangan.

Survei-survei yang dilakukan adalah : survei pejalan kaki yang menyeberang di jembatan dan di jalan raya, arus lalu lintas serta pengukuran geometrik jembatan dan jalan.


(2)

Survei yang paling penting adalah survei pejalan kaki yang menyeberang jalan di jembatan penyeberangan dan di jalan raya, hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan perbandingan jumlah pejalan kaki yang menggunakan jembatan penyeberangan.

Hal ini dipilih sebagai variabel dasar untuk kemudian dihubungkan dengan faktor-faktor yang lain.

Faktor-faktor yang dipelajari, yang diperkirakan mempengaruhi kegunaan suatu jembatan antara lain:

- volume lalu lintas - kecepatan kendaraan

- perbandingan waktu penyeberangan - perbandingan waktu perjalanan - desain jembatan penyeberangan

- kondisi dan pemeliharaan jembatan penyeberangan - geometrik jalan

- pendapat pejalan kaki mengenai jembatan penyeberangan

Dipertimbangkan bahwa studi ini dapat menunjukkan faktor-faktor penting dalam menjelaskan berguna atau tidaknya jembatan penyeberangan.

1.4 Sistematika Pembahasan

Berdasarkan kerangka penulisan yang telah diuraikan di depan, pembahasan disajikan dalam beberapa bab yaitu sebagai berikut:


(3)

BAB 1 : PENDAHULUAN, memuat hal-hal yang umum dari penulisan Tugas Akhir, berupa latar belakang, tujuan penelitian, pembatasan masalah dan sistematika pembahasan.

BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA, merupakan studi pustaka dari beberapa literatur yang digunakan sebagai bahan acuan dan wawasan untuk penelitian. BAB 3 : METODOLOGI SURVEI, menjelaskan program kerja yang dilakukan

antara lain : survei geometrik jalan, pejalan kaki dan volume lalu lintas. BAB 4 : ANALISIS DATA, berisi data-data yang diperoleh dari survei lapangan. BAB 5 : KESIMPULAN DAN SARAN, menguraikan kesimpulan yang diambil


(4)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

lisis waktu penyeberang jalan di Jalan Merdeka diperoleh:

elalui

- g di jembatan

1. Dari hasil ana

- Perbandingan antara waktu yang dibutuhkan untuk menyeberang m

jembatan penyeberangan dengan waktu yang dibutuhkan untuk menyeberang di bawah jembatan penyeberangan (R) = 5,6

Perbandingan jumlah pejalan kaki yang menyeberan

penyeberangan dengan jumlah pejalan kaki yang menyeberang di bawah jembatan penyeberangan (Pa/Pt) = 90,13%


(5)

- Sekalipun waktu penyeberangan lewat jembatan lebih lama ternyata jumlah pengguna jembatan tersebut jauh lebih banyak. Oleh karena itu penggunaan jembatan ini adalah efektif pada waktu sibuk.

2. Tipe fasilitas penyeberangan yang sesuai di Jalan Merdeka berdasarkan hasil analisis adalah zebra cross dengan lampu pengatur (pelican), dan pelican ditempatkan pada zona yang paling banyak jumlah penyeberang jalannya, yaitu zona II.

5.2 Saran

1. Perlunya adanya evaluasi dan analisis fasilitas jembatan penyeberangan di Jalan Merdeka diluar jam-jam sibuk bahkan selama satu hari atau dua belas jam kerja, sehingga akan didapatkan hasil yang mewakili keadaan dan kondisi di Jalan Merdeka.

2. Perlunya penghilangan salah satu fasilitas penyeberangan di Jalan Merdeka yaitu zebra cross mengingat di lokasi pengamatan adanya dua fasilitas penyeberangan, sehingga para pejalan kaki akan menggunakan fasilitas jembatan penyeberangan secara maksimal.

3. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan penggunaan jembatan penyeberangan ialah dengan memasang pagar pada tepi trotoar di kedua sisi jalan sebelum dan sesudah jembatan penyeberangan di sepanjang jalan di Jalan Merdeka (± 300 m) dan perlunya pengawasan serta penerapan hukum bagi pelanggar peraturan lalu lintas oleh polisi di daerah tersebut selama waktu yang tidak ditentukan, sampai masyarakat terbiasa menggunakan jembatan penyeberangan tersebut. Hal ini dapat mencegah pejalan kaki menyeberang jalan di sembarang tempat.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

1. Agah, H.R. dan Widjajanti, E. (1990), Identifikasi Kebutuhan Fasilitas

Penyeberangan Pejalan Kaki, KTTJ – 4 Himpunan Pengembangan Jalan

Indonesia, Bandung.

2. Carter, Everet. C. and Homburger, W.S. (1978), Introduction to Transportation Engineering, Institute of Transportation Engineers, Inc.

3. Department of Transport (1980), Design Considerations for Pelican and

Zebra Crossing, Department Advice Note TA/1080, Roads and Local

Tranport Directorate, London.

4. Hanifah, H. (1993), Studi Efisiensi Penggunaan Jembatan

Penyeberangan di Sepanjang Jalan Ahmad Yani, Jalan Asia Afrika,

Jalan Jenderal Sudirman, Tugas Akhir Kapita Selekta, Universitas

Kristen Maranatha, Bandung.

5. Laksmono, F. (1999), Evaluasi Penggunaan Jembatan Penyeberangan

Bagi Pejalan Kaki di depan Bandung Indah Plaza, Tugas Akhir

Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

6. Road Research Laboratory (1963), Research on Road Traffic, Her Majesty’ s Stationary Office, London.

7. Susilo, Budi Hartanto (1984), Factors Affecting the Use of Existing

Footbridges in Bandung, Thesis, Program Magister Sistem dan Teknik

Jalan Raya, Institut Teknologi Bandung, Bandung.

8. Susilo, Budi Hartanto (1985), Karakteristik dan Studi Lalu Lintas, Diktat Kuliah Teknik Lalu Lintas, Universitas Kristen Maranatha Bandung, Bandung.

9. The Institute of Highways and Transportation with the Department of Transport (1987), Roads and Traffic in Urban Areas, First edition, HMSO Publisher, London.