Studi Efektivitas Penggunaan Jembatan Penyeberangan Di Jalan Padjajaran Bandung.

(1)

STUDI EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JEMBATAN

PENYEBERANGAN DI JALAN PADJAJARAN

BANDUNG

Pantas Wira Sianturi

NRP: 0121016

Pembimbing: Ir. V. Hartanto, M.Sc

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG

ABSTRAK

Desain jembatan penyeberangan buat kaum tuna netra dan cacat tubuh

pada Jalan Padjajaran Bandung telah memenuhi persyaratan, tetapi masih ada juga

kaum tuna netra dan cacat tubuh yang segan menggunakannya disamping rasa

malas dan capai mendakinya. Penentuan fasilitas penyeberangan jalan yang

kurang tepat dapat menyebabkan penggunaan fasilitas penyeberangan tersebut

tidak efektif.

Pada Tugas Akhir ini dibahas tentang karakteristik penyeberang jalan dan

kaitannya dengan volume lalu lintas, dilakukanlah survei untuk mengumpulkan

data-data yang diperlukan, setelah data-data tersebut dikumpulkan, lalu data-data

tersebut diolah dan dianalisis. Dari hasil analisis data diperoleh perbandingan

jumlah pejalan kaki yang menyeberang melalui jembatan dan jumlah pejalan kaki

yang menyeberang tidak menggunakan jembatan secara kseluruhan Pa/Pt

total

=

8,67% karena Pa/Pt < 25% maka disimpulkan tidak efektif sedangkan

perbandingan tuna netra yang menggunakan jembatan dan yang tidak

menggunakan jembatan Pa/Pt

tuna netra

= 56,41% karena Pa/Pt > 25% maka

disimpulkan efektif. Dari hasil analisis ditetapkan bahwa tipe fasilitas

penyeberangan yang sesuai di Jalan Padjajaran Bandung berdasarkan hasil studi

adalah

Zebra Cross, dimana fasilitas penyeberangan tersebut ditempatkan pada

zona sibuk penyeberang jalan.


(2)

PRAKATA

Puji Syukur Kehadirat Yang Kuasa, karena atas keajaibannya, Tugas

Akhir yang berjudul “STUDI EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JEMBATAN

PENYEBERANGAN DI JALAN PADJAJARAN BANDUNG” dapat

diselesaikan tepat waktu, disusun sebagai syarat untuk menempuh ujian sidang

Tugas Akhir guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Sipil pada Universitas

Kristen Maranatha.

Dalam Tugas Akhir ini akan dibahas mengenai pengevaluasian jenis

fasilitas penyeberangan yang tepat di Jalan Padjajaran Bandung dengan melihat

jumlah arus penyeberang dan jumlah volume lalu lintas yang ada.

Dengan menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari sempurna, mengingat

keterbatasan waktu dan kemampuan, oleh karena itu diharapkan kritik dan

masukan yang sifatnya membangun agar dapat diperbaiki di masa yang akan

datang.

Pada kesempatan ini, mengucapkan terima kasih kepada:

1.

Hanny J. Dani, ST, MT selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil, Fakultas

Teknik Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

2.

Ir. Rini I. Rusandi selaku Koordinator Tugas Akhir, Fakultas Teknik

Jurusan Sipil Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

3.

Tan Lie Ing, ST, MT selaku Dosen Wali yang telah banyak

memberikan bimbingan dan pengarahan selama masa studi.


(3)

4.

Ir. V. Hartanto, M. Sc selaku dosen pembimbing Tugas Akhir yang telah

banyak memberikan saran dan masukan selama masa bimbingan Tugas

Akhir.

5.

Ir. Budi Hartanto, M. Sc dan Ir . Silvia Sukirman selaku dosen penguji

yang telah banyak memberikan kritikan dan pengarahan guna perbaikan

Tugas Akhir ini.

6.

Seluruh Dosen, Staf Pengajar dan Tata Usaha Fakultas Teknik Jurusan

Teknik Sipil Universitas Kristen Maranatha.

7.

Papa, Mama, dan seluruh keluarga besar yang telah memberikan

dukungan, doa dan kasih sayang selama ini.

8.

Dienda Rieski Pramita, ST sebagai orang yang telah banyak memberikan

dukungan dalam menyelesaikan Studi di Universitas Kristen Maranatha.

9.

Seluruh teman-teman yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan

Tugas Akhir yaitu Bang Kiki, Bang Riza, Riwan, Beni, Awal dan seluruh

temen-temen lainnya yang namanya tidak dapat disebutkan satu persatu .

10.

Seluruh temen-temen sipil angkatan 2001 yang telah banyak memberikan

dukungan.

11.

Last but not least, my dear God “Jesus Christ”.

Akhir kata, semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat baik bagi,

mahasiswa, universitas, maupun dunia pengetahuan.


(4)

DAFTAR ISI

Halaman

SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR………..i

SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR………...ii

ABSTRAK…...iii

PRAKATA………...………..iv

DAFTAR ISI………..vi

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN……….ix

DAFTAR GAMBAR………xi

DAFTAR TABEL………....xii

DAFTAR LAMPIRAN………...…xiii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Penelitian……….1

1.2

Tujuan Penelitian………..…2

1.3

Pembatasan Masalah……….3

1.4

Sistematika Penulisan………3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Elemen dan Karakteristik Lalu Lintas………...5

2.2 Sarana dan Fasilitas Penyeberangan Jalan Bagi orang Normal………8

2.2.1

Zebra Cross………8

2.2.2

Zebra Cross dengan Lampu Kedip………9

2.2.3

Pelican Crossing………..10

2.2.4 Jembatan Penyeberangan dan Terowongan………..11


(5)

2.3 Fasilitas Penyeberangan Khusus Tuna Netra/Cacat Tubuh…………12

2.3.1 Jembatan Penyeberangan Khusus Tuna Netra/Cacat

Tubuh ……….………..13

2.3.2

Pelican Crossing Khusus Tuna Netra/Cacat Tubuh……….15

2.4 Hubungan Jumlah Aliran Arus Penyeberangan Jalan

dan Kendaraan………....16

BAB 3 PENGUMPULAN DATA

3.1 Program Kerja………..19

3.2 Jenis – Jenis Survei………..21

3.2.1 Survei Perhitungan Jumlah Penyeberang Jalan……….21

3.2.2 Survei Waktu Penyeberangan Pejalan Kaki………..23

3.2.3

Survei

Lalu

Lintas……….23

3.3 Studi Lapangan……….23

3.4 Data Jumlah Volume Penyeberang Jalan yang Menggunakan

Jembatan Penyeberangan……….27

3.5

Data Jumlah Volume Penyeberang Jalan yang Tidak

Menggunakan Jembatan Penyeberangan……….30

3.6

Data Jumlah Volume Lalu Lintas………33

3.7

Data Spesifik Jembatan Penyeberangan………...34

BAB 4 ANALISIS DATA

4.1 Analisis Data Volume Penyeberang jalan………35

4.2 Analisis Data Lalu-lintas………..38

4.3 Kajian Hubungan Penyeberang Jalan dan Lalu-lintas……….38

4.4 Analisis Data Jembatan Tuna Netra dan Cacat Tubuh………40


(6)

4.5 Analisis Kinerja………41

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan………..44

5.2 Saran………46

DAFTAR PUSTAKA………...48

LAMPIRAN………...50


(7)

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN

GOR

: Gelanggang Olah Raga

h

: jumlah jam

j

: jumlah jembatan

JL.

:

Jalan

JP

: Jembatan Penyeberangan

kend.

:

kendaraan

kend./jam

: kendaraan per jam

KB

:

Kendaraan

Berat

= kendaraan yang mempunyai enam roda atau lebih

KR

:

Kendaraan

Ringan

= kendaraan yang mempunyai tiga atau empat roda

m :

meter

mph

: mile per hour ( 1 mile = 1,60931 kilometer)

m/det

: meter per detik

M

: Sepeda Motor

= kendaraan yang mempunyai dua roda

n

: jumlah sampel

o/j

: orang per jam

p :

pria

P

: Volume Penyeberang Jalan (orang/jam)

Pa

: Jumlah pejalan kaki yang menyeberang pada jembatan

penyeberangan (orang/jam)


(8)

Pb

: Jumlah pejalan kaki yang menyeberang di bawah jembatan

penyeberangan (orang/jam)

Pb1

: Banyaknya pejalan kaki yang menyeberang pada Zona I

Ph

: Volume Penyeberang Jalan pada Jam ke-h (orang/jam)

Ph (V)

: Volume Penyeberang Jalan pada Jam ke - h di Zona V

(orang/jam)

Pt

: Jumlah total banyaknya pejalan kaki yang menyeberang pada

jembatan dan yang menyeberang di bawah jembatan (Pa + Pb)

s/d

: sampai dengan

Sigma (

) :

jumlah

U :

Utara

UKM

: Universitas Kristen Maranatha

V

: Volume Kendaraan (kendaraan/jam)

V

h

: Volume Kendaraan pada Jam ke–h jalan di daerah Padjajaran

(Tidak lewat jembatan) (kendaraan / jam)

w :

wanita

: sama dengan mendekati, pembulatan

>

: lebih besar daripada

<

: lebih kecil daripada

% :

persen


(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Zebra Cross………8

Gambar 2.2 Zebra Cross dengan Lampu Kedip………9

Gambar 2.3 Tombol Pengatur pada Pelican………10

Gambar 2.4 Zebra Cross dengan Lampu Pengatur (Pelican)………..11

Gambar 2.5 Jembatan Penyeberangan……….12

Gambar 2.6 Ramp Naik/Turun Jembatan Penyeberangan

Penyandang Cacat………....14

Gambar 2.7 Kelandaian pada Jembatan Penyeberangan

Penyandang Cacat………14

Gambar 2.8

Penentuan Jenis Fasilitas Penyeberangan………18

Bagi Pejalan Kaki

Gambar 3.1 Bagan Kerja………..20

Gambar 3.2 Daerah Pengamatan Jembatan Penyeberangan………25

Gambar 3.3 Peta Kota dan Lokasi Jembatan Penyeberangan………..26

Gambar 3.4 Sketsa Pembagian Zona di Jalan Padjajaran………27

Gambar 4.1 Penentuan Fasilitas Jenis Penyeberangan

Jalan Padjajaran………40


(10)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Data Jumlah Volume Penyeberang Jalan yang

Menggunakan Jembatan Penyeberangan………28

Tabel 3.2 Persentase Penyeberang Tuna Netra dengan Penyeberang

Biasa yang Menggunakan Jembatan Penyeberangan………...29

Tabel 3.3

Data Jumlah Volume Penyeberang Jalan yang

Tidak Menggunakan Jembatan Penyeberangan………..30

Tabel 3.4 Persentase Penyeberang Tuna Netra dengan Penyeberang

Biasa yang Tidak Menggunakan Jembatan Penyeberangan…...32

Tabel 3.5 Data Jumlah Volume Lalu Lintas………...33

Tabel 4.1 Jumlah dan Perbandingan dari Pejalan Kaki Pemakai

Jembatan Penyeberangan………37

Tabel 4.2 Penentuan Jenis Fasilitas Penyeberangan Bagi

Pejalan Kaki………39


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Formulir 1 : Arus Penyeberang yang Tidak

Menggunakan Jembatan Penyeberangan Per Jam (Zona I)……...50

Lampiran 2 Formulir 1 : Arus Penyeberang yang Tidak

Menggunakan Jembatan Penyeberangan Per Jam (Zona II)……..51

Lampiran 3 Formulir 1 : Arus Penyeberang yang Tidak Menggunakan

Jembatan Penyeberangan Per Jam (Zona III)……….52

Lampiran 4 Formulir 1 : Arus Penyeberang yang Tidak Menggunakan

Jembatan Penyeberangan Per Jam (Zona IV)………53

Lampiran 5 Formulir 1 : Arus Penyeberang yang Menggunakan Jembatan

Penyeberangan Per Jam (Zona V)………..54

Lampiran 6 Formulir 2 : Volume Lalu Lintas………...55

Lampiran 7 Formulir 3 : Wawancara Penyeberang Jalan

(Lewat Jembatan)………...56

Lampiran 8 Formulir 3 : Wawancara Penyeberang Jalan

(Tidak Lewat Jembatan)……….57

Lampiran 9 Foto Jembatan Penyeberangan………..58

Lampiran 10 Foto Ramp Naik/Turun………..59


(12)

50

Lampiran 1 Formulir 1 : Arus

Penyeberang yang Tidak Menggunakan Jembatan Penyeberangan

PENGAMAT: Team UKM Waktu: 07:00 – 09:00 dan 11:00 – 13:00

Tanggal: 15 Nov 05 Cuaca: Cerah

Hari: Selasa

ARUS PENYEBERANG YANG TIDAK MENGGUNAKAN

WAKTU JEMBATAN PENYEBERANGAN PER JAM

( o/j )

UTARA - SELATAN DAN SELATAN UTARA

ZONA I

Penyeberang Penyeberang

Tuna Netra Biasa

07:00-07:15 0 20

07:15-07:30 2 23

07:30-07:45 1 25

07:45-08:00 2 26

08:00-08:15 1 22

08:15-08:30 1 22

08:30-08:45 0 15

08:45-09:00 0 11

11:00-11:15 0 7

11:15-11:30 0 8

11:30-11:45 0 5

11:45-12:00 0 7

12:00-12:15 3 7

12:15-12:30 4 3

12:30-12:45 2 5


(13)

51

Lampiran 2 Formulir 1 : Arus

Penyeberang yang Tidak Menggunakan Jembatan Penyeberangan

PENGAMAT: Team UKM Waktu: 07:00 – 09:00 dan 11:00 – 13:00

Tanggal: 15 Nov 05 Cuaca: Cerah

Hari: Selasa

ARUS PENYEBERANG YANG TIDAK MENGGUNAKAN

WAKTU JEMBATAN PENYEBERANGAN PER JAM

( o/j )

UTARA - SELATAN DAN SELATAN UTARA

ZONA II

Penyeberang Penyeberang

Tuna Netra Biasa

07:00-07:15 0 17

07:15-07:30 0 26

07:30-07:45 0 30

07:45-08:00 0 20

08:00-08:15 0 21

08:15-08:30 0 15

08:30-08:45 0 13

08:45-09:00 0 10

11:00-11:15 0 15

11:15-11:30 0 12

11:30-11:45 0 12

11:45-12:00 0 18

12:00-12:15 0 27

12:15-12:30 0 25

12:30-12:45 0 25


(14)

52

Lampiran 3 Formulir 1 : Arus

Penyeberang yang Tidak Menggunakan Jembatan Penyeberangan

PENGAMAT: Team UKM Waktu: 07:00 – 09:00 dan 11:00 – 13:00

Tanggal: 15 Nov 05 Cuaca: Cerah

Hari: Selasa

ARUS PENYEBERANG YANG TIDAK MENGGUNAKAN

WAKTU JEMBATAN PENYEBERANGAN PER JAM

( o/j )

UTARA - SELATAN DAN SELATAN UTARA

ZONA III

Penyeberang Penyeberang

Tuna Netra Biasa

07:00-07:15 0 20

07.15-07.30 0 15

07:30-07:45 0 15

07:45-08:00 0 10

08:00-08:15 0 10

08:15-08:30 0 15

08:30-08:45 0 12

08:45-09:00 0 10

11:00-11:15 0 7

11:15-11:30 0 8

11:30-11:45 0 8

11:45-12:00 0 5

12:00-12:15 0 5

12:15-12:30 0 5

12:30-12:45 0 4


(15)

53

Lampiran 4 Formulir 1 : Arus

Penyeberang yang Tidak Menggunakan Jembatan Penyeberangan

PENGAMAT: Team UKM Waktu: 07:00 – 09:00 dan 11:00 – 13:00

Tanggal: 15 Nov 05 Cuaca: Cerah

Hari: Selasa

ARUS PENYEBERANG YANG TIDAK MENGGUNAKAN

WAKTU JEMBATAN PENYEBERANGAN PER JAM

( o/j )

UTARA - SELATAN DAN SELATAN UTARA

ZONA IV

Penyeberang Penyeberang

Tuna Netra Biasa

07:00-07:15 0 40

07:15-07:30 0 30

07:30-07:45 0 24

07:45-08:00 0 20

08:00-08:15 0 19

08:15-08:30 0 22

08:30-08:45 0 15

08:45-09:00 0 13

11:00-11:15 0 10

11:15-11:30 0 12

11:30-11:45 0 13

11:45-12:00 0 11

12:00-12:15 0 15

12:15-12:30 0 35

12:30-12:45 0 38


(16)

54

Lampiran 5 Formulir 1 : Arus Penyeberang yang Menggunakan Jembatan Penyeberangan

PENGAMAT: Team UKM Waktu: 07:00 – 09:00 dan 11:00 – 13:00

Tanggal: 15 Nov 05 Cuaca: Cerah

Hari: Selasa

ARUS PENYEBERANG YANG MENGGUNAKAN

WAKTU JEMBATAN PENYEBERANGAN PER JAM

( o/j )

UTARA - SELATAN DAN SELATAN UTARA

ZONA V

Penyeberang Penyeberang

Tuna Netra Biasa

07:00-07:15 5 8

07:15-07:30 4 6

07:30-07:45 2 5

07:45-08:00 3 5

08:00-08:15 2 8

08:15-08:30 1 6

08:30-08:45 0 4

08:45-09:00 0 5

11:00-11:15 0 3

11:15-11:30 0 2

11:30-11:45 0 2

11:45-12:00 0 7

12:00-12:15 2 7

12:15-12:30 1 3

12:30-12:45 2 2


(17)

55

Lampiran 6 Formulir 2 : Volume Lalu

Lintas

PENGAMAT: Team UKM Waktu: 07:00 – 09:00 dan 11:00 – 13:00

Tanggal: 15 Nov 05 Cuaca: Cerah

Hari: Selasa

MOTOR KEND.RINGAN KEND.BERAT

WAKTU (RODA2) RINGAN (>6 RODA)

(3-4 RODA)

07:00-07:15 670 341 1

07.15-07:30 791 465 1

07:30-07:45 805 532 3

07:45-08.00 650 979 3

08:00-08:15 635 469 1

08:15-08:30 590 584 2

08:30-08:45 575 547 1

08:45-09:00 553 439 1

11:00-11:15 529 485 2

11:15-11:30 495 494 3

11:30-11:45 496 512 2

11:45-12:00 409 468 2

12:00-12:15 463 459 2

12:15-12:30 440 494 2

12:30-12:45 435 473 1

12:45-13:00 420 425 1


(18)

Lampiran 7 Formulir 3: Wawancara Penyeberang Jalan (Lewat Jembatan)

PENGAMAT : Team UKM

TANGGAL : 15 November 2005

WAKTU : 07:00 – 09:00 dan 11:00 – 13:00

HARI : Selasa

CUACA : Cerah

KELOMPOK UMUR (TAHUN) - JENIS KELAMIN

5 S/D 15 16 S/D 25 26 S/D 40 41 S/D 55 >55 JUMLAH (orang)

NO ALASAN MEMAKAI JEMBATAN

p w p w p w p w p w

1 Keselamatan 1 - 2 2 2 2 3 - - - 12

2 Olah Roga - - 4 - 1 - 2 - 1 - 8

3 Rekreasi - - 2 1 2 - - - 5

4 Santai - - 3 - 4 1 2 2 - - 12

Saran :

1 Dibuat pagar trotoar - - 2 - 2 - 3 - - 4 11

2 Pasang rambu larangan - - - 1 1 1 - - - 2 5

3 Posisi JP harus strategis - - 3 - 2 2 3 - - - 10

4 Jumlah JP ditambah - - - - 1 - 2 - 1 - 4


(19)

Lampiran 8 Formulir 3 : Wawancara Penyeberang Jalan (Tidak Lewat Jembatan) PENGAMAT : Team UKM

TANGGAL : 15 Novembar 2005

WAKTU : 07:00 – 09:00 dan 11:00 – 13:00

HARI : Selasa

CUACA : Cerah

KELOMPOK UMUR (TAHUN) - JENIS KELAMIN

5 S/D 15 16 S/D 25 26 S/D 40 41 S/D 55 >55

NO ALASAN TIDAK MEMAKAI

JEMBATAN

p w p w p w p w p w JUMLAH

(orang)

1 Lebih cepat - - - 2 3 4 5 - 6 - 20

2 Malas - - - - 1 - 5 - 5 5 16

3 Lelah - - - 2 2 - - 5 - 7 16

4 Jauh dari tujuan - - - - 4 1 5 - - - 10

Sara n :

1 Pakai Zebra Cross + Pelican - - - - 2 - 1 - 5 5 13

2 Dibuat terowongan (Subway) - - - 3 1 1 - - - 7 12

3 Tangga pakai eskalator - - - - 2 2 3 - - 7 14


(20)

58

Lampiran 9 Foto Jembatan Penyeberangan

Jembatan Penyeberangan Tampak Timur


(21)

59

Lampiran 10 Foto

Ramp

Naik dan Turun

Ramp

Naik/Turun Tampak Selatan


(22)

50

Lampiran 1 Formulir 1 : Arus

Penyeberang yang Tidak Menggunakan Jembatan Penyeberangan

PENGAMAT: Team UKM Waktu: 07:00 – 09:00 dan 11:00 – 13:00

Tanggal: 15 Nov 05 Cuaca: Cerah

Hari: Selasa

ARUS PENYEBERANG YANG TIDAK MENGGUNAKAN

WAKTU JEMBATAN PENYEBERANGAN PER JAM

( o/j )

UTARA - SELATAN DAN SELATAN UTARA

ZONA I

Penyeberang Penyeberang

Tuna Netra Biasa

07:00-07:15 0 20

07:15-07:30 2 23

07:30-07:45 1 25

07:45-08:00 2 26

08:00-08:15 1 22

08:15-08:30 1 22

08:30-08:45 0 15

08:45-09:00 0 11

11:00-11:15 0 7

11:15-11:30 0 8

11:30-11:45 0 5

11:45-12:00 0 7

12:00-12:15 3 7

12:15-12:30 4 3

12:30-12:45 2 5


(23)

51

Lampiran 2 Formulir 1 : Arus

Penyeberang yang Tidak Menggunakan Jembatan Penyeberangan

PENGAMAT: Team UKM Waktu: 07:00 – 09:00 dan 11:00 – 13:00

Tanggal: 15 Nov 05 Cuaca: Cerah

Hari: Selasa

ARUS PENYEBERANG YANG TIDAK MENGGUNAKAN

WAKTU JEMBATAN PENYEBERANGAN PER JAM

( o/j )

UTARA - SELATAN DAN SELATAN UTARA

ZONA II

Penyeberang Penyeberang

Tuna Netra Biasa

07:00-07:15 0 17

07:15-07:30 0 26

07:30-07:45 0 30

07:45-08:00 0 20

08:00-08:15 0 21

08:15-08:30 0 15

08:30-08:45 0 13

08:45-09:00 0 10

11:00-11:15 0 15

11:15-11:30 0 12

11:30-11:45 0 12

11:45-12:00 0 18

12:00-12:15 0 27

12:15-12:30 0 25

12:30-12:45 0 25


(24)

52

Lampiran 3 Formulir 1 : Arus

Penyeberang yang Tidak Menggunakan Jembatan Penyeberangan

PENGAMAT: Team UKM Waktu: 07:00 – 09:00 dan 11:00 – 13:00

Tanggal: 15 Nov 05 Cuaca: Cerah

Hari: Selasa

ARUS PENYEBERANG YANG TIDAK MENGGUNAKAN

WAKTU JEMBATAN PENYEBERANGAN PER JAM

( o/j )

UTARA - SELATAN DAN SELATAN UTARA

ZONA III

Penyeberang Penyeberang

Tuna Netra Biasa

07:00-07:15 0 20

07.15-07.30 0 15

07:30-07:45 0 15

07:45-08:00 0 10

08:00-08:15 0 10

08:15-08:30 0 15

08:30-08:45 0 12

08:45-09:00 0 10

11:00-11:15 0 7

11:15-11:30 0 8

11:30-11:45 0 8

11:45-12:00 0 5

12:00-12:15 0 5

12:15-12:30 0 5

12:30-12:45 0 4


(25)

53

Lampiran 4 Formulir 1 : Arus

Penyeberang yang Tidak Menggunakan Jembatan Penyeberangan

PENGAMAT: Team UKM Waktu: 07:00 – 09:00 dan 11:00 – 13:00

Tanggal: 15 Nov 05 Cuaca: Cerah

Hari: Selasa

ARUS PENYEBERANG YANG TIDAK MENGGUNAKAN

WAKTU JEMBATAN PENYEBERANGAN PER JAM

( o/j )

UTARA - SELATAN DAN SELATAN UTARA

ZONA IV

Penyeberang Penyeberang

Tuna Netra Biasa

07:00-07:15 0 40

07:15-07:30 0 30

07:30-07:45 0 24

07:45-08:00 0 20

08:00-08:15 0 19

08:15-08:30 0 22

08:30-08:45 0 15

08:45-09:00 0 13

11:00-11:15 0 10

11:15-11:30 0 12

11:30-11:45 0 13

11:45-12:00 0 11

12:00-12:15 0 15

12:15-12:30 0 35

12:30-12:45 0 38


(26)

54

Lampiran 5 Formulir 1 : Arus Penyeberang yang Menggunakan Jembatan Penyeberangan

PENGAMAT: Team UKM Waktu: 07:00 – 09:00 dan 11:00 – 13:00

Tanggal: 15 Nov 05 Cuaca: Cerah

Hari: Selasa

ARUS PENYEBERANG YANG MENGGUNAKAN

WAKTU JEMBATAN PENYEBERANGAN PER JAM

( o/j )

UTARA - SELATAN DAN SELATAN UTARA

ZONA V

Penyeberang Penyeberang

Tuna Netra Biasa

07:00-07:15 5 8

07:15-07:30 4 6

07:30-07:45 2 5

07:45-08:00 3 5

08:00-08:15 2 8

08:15-08:30 1 6

08:30-08:45 0 4

08:45-09:00 0 5

11:00-11:15 0 3

11:15-11:30 0 2

11:30-11:45 0 2

11:45-12:00 0 7

12:00-12:15 2 7

12:15-12:30 1 3

12:30-12:45 2 2


(27)

55

Lampiran 6 Formulir 2 : Volume Lalu

Lintas

PENGAMAT: Team UKM Waktu: 07:00 – 09:00 dan 11:00 – 13:00

Tanggal: 15 Nov 05 Cuaca: Cerah

Hari: Selasa

MOTOR KEND.RINGAN KEND.BERAT

WAKTU (RODA2) RINGAN (>6 RODA)

(3-4 RODA)

07:00-07:15 670 341 1

07.15-07:30 791 465 1

07:30-07:45 805 532 3

07:45-08.00 650 979 3

08:00-08:15 635 469 1

08:15-08:30 590 584 2

08:30-08:45 575 547 1

08:45-09:00 553 439 1

11:00-11:15 529 485 2

11:15-11:30 495 494 3

11:30-11:45 496 512 2

11:45-12:00 409 468 2

12:00-12:15 463 459 2

12:15-12:30 440 494 2

12:30-12:45 435 473 1

12:45-13:00 420 425 1


(28)

Lampiran 7 Formulir 3: Wawancara Penyeberang Jalan (Lewat Jembatan)

PENGAMAT : Team UKM

TANGGAL : 15 November 2005

WAKTU : 07:00 – 09:00 dan 11:00 – 13:00

HARI : Selasa

CUACA : Cerah

KELOMPOK UMUR (TAHUN) - JENIS KELAMIN

5 S/D 15 16 S/D 25 26 S/D 40 41 S/D 55 >55 JUMLAH (orang)

NO ALASAN MEMAKAI JEMBATAN

p w p w p w p w p w

1 Keselamatan 1 - 2 2 2 2 3 - - - 12

2 Olah Roga - - 4 - 1 - 2 - 1 - 8

3 Rekreasi - - 2 1 2 - - - 5

4 Santai - - 3 - 4 1 2 2 - - 12

Saran :

1 Dibuat pagar trotoar - - 2 - 2 - 3 - - 4 11

2 Pasang rambu larangan - - - 1 1 1 - - - 2 5

3 Posisi JP harus strategis - - 3 - 2 2 3 - - - 10

4 Jumlah JP ditambah - - - - 1 - 2 - 1 - 4


(29)

Lampiran 8 Formulir 3 : Wawancara Penyeberang Jalan (Tidak Lewat Jembatan) PENGAMAT : Team UKM

TANGGAL : 15 Novembar 2005

WAKTU : 07:00 – 09:00 dan 11:00 – 13:00

HARI : Selasa

CUACA : Cerah

KELOMPOK UMUR (TAHUN) - JENIS KELAMIN

5 S/D 15 16 S/D 25 26 S/D 40 41 S/D 55 >55

NO ALASAN TIDAK MEMAKAI

JEMBATAN

p w p w p w p w p w JUMLAH

(orang)

1 Lebih cepat - - - 2 3 4 5 - 6 - 20

2 Malas - - - - 1 - 5 - 5 5 16

3 Lelah - - - 2 2 - - 5 - 7 16

4 Jauh dari tujuan - - - - 4 1 5 - - - 10

Sara n :

1 Pakai Zebra Cross + Pelican - - - - 2 - 1 - 5 5 13

2 Dibuat terowongan (Subway) - - - 3 1 1 - - - 7 12

3 Tangga pakai eskalator - - - - 2 2 3 - - 7 14


(30)

58

Lampiran 9 Foto Jembatan Penyeberangan

Jembatan Penyeberangan Tampak Timur


(31)

59

Lampiran 10 Foto

Ramp

Naik dan Turun

Ramp

Naik/Turun Tampak Selatan


(32)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pejalan kaki adalah salah satu elemen dalam lalu lintas selain kendaraan

dan jalan itu sendiri. Sebagai pengguna jalan seringkali kenyamanan dan

keamanan pejalan kaki kurang diperhatikan sehingga sering terjadi kecelakaan

yang menyebabkan hilangnya nyawa seseorang.


(33)

2

Pejalan kaki yang harus diperhatikan juga keselamatannya adalah kaum

tuna netra dan cacat tubuh lainnya yang memiliki keterbatasan. Kadangkala

mereka membutuhkan orang lain untuk dapat membantu mereka menyeberangi

jalan. Jika dilihat, sebagian besar fasilitas penyeberangan yang ditemukan hanya

diperuntukkan untuk orang yang normal saja. Melihat kondisi yang demikian

maka dibangunlah sebuah fasilitas penyeberangan yang diperuntukkan bagi kaum

tuna netra dan cacat tubuh lainnya yaitu jembatan penyeberangan yang

dikhususkan bagi tuna netra dan cacat tubuh untuk mempermudah para kaum

tuna netra dan cacat tubuh lainnya untuk dapat menyeberangi jalan.

Jembatan yang diteliti dalam Tugas Akhir ini adalah jembatan yang

terletak di Jalan Padjajaran Bandung yang berseberangan dengan Badan Sosial

Bina Netra Wyata Guna.

1.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk

1.

Menganalisis efektivitas jembatan penyeberangan untuk tuna netra.

2.

Menganalisis persyaratan bentuk geometrik jembatan penyeberangan

untuk tuna netra.

3.

Menganalisis jumlah perbandingan antara pejalan kaki yang

menggunakan jembatan penyeberangan untuk menyeberang dengan

pejalan kaki yang menyeberang jalan tanpa menggunakan jembatan

penyeberangan.


(34)

3

1.3 Pembatasan Masalah

Karena keterbatasan pengetahuan dan waktu yang dimiliki, maka

penelitian akan dibatasi pada hal-hal sebagai berikut:

1.

Jembatan penyeberangan yang akan diteliti hanya jembatan

penyeberangan pada Jalan Padjajaran Bandung.

2.

Efektivitas penggunaan jembatan penyeberangan pada jam sibuk, yaitu

pada jam 07:00 – 09:00 pagi (dianggap sebagai jam masuk sekolah

dan kantor), jam 11:00 – 13:00 siang (dianggap sebagai jam pulang

sekolah dan jam makan siang) dengan asumsi bahwa hanya pada

jam-jam tersebut tingkat penggunaan jembatan penyeberangan tinggi

(peak

time)

.

3.

Tinjauan geometrik jembatan penyeberangan dibatasi hanya untuk

tuna netra.

1.4 Sistematika Penulisan

Penulisan Tugas Akhir ini disusun secara sistematis dalam beberapa bab

dan sub bab, yaitu adalah sebagai berikut:

Bab 1 Pendahuluan

: Pada bab ini, diuraikan dengan singkat latar belakang,

maksud dan tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini. Pada bab ini juga dijelaskan

batas-batas permasalahan yang akan dibahas serta sistematika penulisan yang

akan dipakai selama penulisan tugas akhir ini.

Bab 2 Tinjauan Pustaka

: Pada bab ini akan dibahas mengenai elemen dan

karakteristik lalu lintas, pejalan kaki dan perilakunya di jalan, sarana dan fasilitas

penyeberangan jalan bagi orang normal, sarana fasilitas penyeberang jalan untuk


(35)

4

tuna netra dan cacat tubuh, hubungan jumlah aliran arus penyeberang jalan dan

kendaraan, jenis-jenis survei dan survei perhitungan jumlah penyeberang jalan.

Bab 3 Pengumpulan Data

: Dalam bab ini, dipaparkan data spesifikasi umum

dari jembatan penyeberangan pada Jalan Padjajaran Bandung, volume

penyeberang jalan yang menggunakan jembatan penyeberangan dan yang tidak

menggunakan jembatan penyeberangan serta perbandingan volume keduanya.

Bab 4 Analisis Data

: Bab ini merupakan pembahasan dari bab sebelumnya. Pada

bab ini dibahas data volume penyeberang jalan, analisis data lalu-lintas dan

kajian hubungan penyeberang jalan dan lalu-lintas serta analisis kinerja yang

dilakukan.

Bab 5 Kesimpulan dan Saran

: Bab ini terdiri atas kesimpulan terhadap

permasalahan yang ditinjau dan saran-saran yang dianggap perlu.


(36)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Dari hasil analisis jumlah penyeberangan di Jalan Padjajaran Bandung

diperoleh perbandingan pejalan kaki yang menyeberang di jembatan

penyeberangan dengan jumlah pejalan kaki yang menyeberang di bawah

jembatan penyeberangan secara keseluruhan Pa/Pt

total

= 8,67% (Pa/Pt< 25%)

maka Pa/Pt

total

tidak efektif.


(37)

45

2. Dari hasil analisis jumlah penyeberangan di Jalan Padjajaran Bandung

diperoleh perbandingan tuna netra yang menggunakan jembatan dan yang

tidak menggunakan jembatan penyeberangan Pa/Pt

tuna netra

= 56,41% ( Pa/Pt >

25%) maka Pa/Pt

tuna netra

efektif.

3. Tipe fasilitas penyeberangan yang sesuai di Jalan Padjajaran Bandung

berdasarkan hasil analisis adalah

Zebra Cross.

Dimana

Zebra Cross

ditempatkan pada zona yang paling banyak jumlah orang yang menggunakan

jalan untuk dapat menyeberangi jalan pada ruas Jalan Padjajaran Bandung,

yaitu pada zona IV.

4. Pembangunan jembatan di Jalan Padjajaran Bandung (Lampiran 9) dibangun

sebagai fasilitas penyeberangan khusus buat kaum tuna netra dan cacat tubuh

adalah efektif dipergunakan oleh kaum tuna netra/cacat tubuh karena dari hasil

analisis Pa/Pt

tuna netra

= 56,41% ( Pa/Pt > 25%), alasan dibangunnya jembatan

penyeberangan pada Jalan Padjajaran Bandung ini karena permintaan dari

Perkumpulan Tuna Netra se-Jawa Barat, yang melakukan demonstrasi dimana

semenjak arus pada ruas Jalan Padjajaran Bandung diubah menjadi satu arah

yang menyebabkan kecepatan kendaraan semakin tinggi sehingga seringkali

terjadi kecelakaan yang menimpa kaum tuna netra dan cacat tubuh dengan

tujuan untuk menjaga keselamatan penyeberang kaum tuna netra.

5. Berhubung jembatan yang diteliti ini adalah jembatan tuna netra dan cacat

tubuh di Jalan Padjajaran Bandung, data kemiringan

ramp

6˚ jembatan tuna

netra dan cacat tubuh tersebut telah memenuhi persyaratan teknis yang

diperuntukkan bagi penyandang tuna netra dan cacat tubuh Departemen

Permukiman dan Prasarana Wilayah tentang Persyaratan Teknis Aksesibilitas


(38)

46

pada Bangunan Umum dan Lingkungan, dimana persyaratan kemiringan

ramp

yang telah ditentukan maksimum adalah 6˚.

5.2 Saran

1. Cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan penggunaan jembatan

penyeberangan di Jalan Padjajaran Bandung ialah dengan memasang pagar

pada tepi trotoar di kedua sisi jalan di Jalan Padjajaran Bandung ( + 400 m ),

dan untuk menjaga bagi yang melanggar maka perlu adanya pengawasan serta

penerapan hukum bagi yang melanggar peraturan lalu lintas oleh polisi di

daerah tersebut, sampai masyarakat terbiasa menggunakan jembatan

penyeberangan tersebut. Hal ini dapat mencegah pejalan kaki yang

menyeberang jalan tanpa menggunakan jembatan penyeberangan.

2. Perlunya dibangun satu lagi jembatan khusus buat orang biasa sehingga pada

Jalan Padjajaran Bandung sehingga ada dua buah jembatan penyeberangan,

sesuai alasan ketika wawancara dimana banyak penyeberang biasa yang juga

merasa malas dan lelah mendaki melalui jembatan khusus kaum tuna netra

dan cacat tubuh, karena pada jembatan di Jalan Padjajaran Bandung yang

tidak memiliki anak tangga sehingga jembatan memiliki kemiringan yang

landai menyebabkan jembatan memiliki

ramp

yang lebih panjang dan jauh

sampai pada tujuan (Lampiran 10), kalau dibandingkan dengan jembatan biasa

walaupun memakai anak tangga tetapi tidak jauh dari tujuan.

3. Perlu adanya penambahan waktu penelitian pada lokasi jembatan

penyeberangan di Jalan Padjajaran Bandung, dengan penambahan waktu


(39)

47

penelitian tersebut diharapkan bisa mendapatkan data yang lebih akurat pada

daerah pengamatan jembatan penyeberangan di Jalan Padjajaran Bandung.

4. Perlunya dipasang rambu-rambu dilarang menyeberang melalui ruas jalan

pada Jalan Padjajaran Bandung dengan harapan orang-orang akan

menggunakan jembatan penyeberangan pada Jalan Padjajaran Bandung untuk

menyeberang jalan.


(40)

48

DAFTAR PUSTAKA

1.

Agah, H.R. dan Widjajanti, E. (1990),

Identifikasi Kebutuhan Fasilitas

Penyeberangan Pejalan Kaki

, KTTJ – 4 Himpunan Pengembangan Jalan

Indonesia, Bandung.

2.

Carter, Everett. C. and Homburger, W.S. (1978),

Introduction to

Transportation Engineering

, Institute of Transportation Engineers, Inc.

3.

Department of Transport (1980),

Design Considerations for Pelican and

Zebra Crossing

, Department Advice Note TA/1080, Roads and Local

Transport Directorate, London.

4.

Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah (1998),

Persyaratan

Teknis Aksesbilitas pada Bangunan Umum dan Lingkungan.

5.

Hanifah, H. (1993),

Studi Effisiensi Penggunaan Jembatan

Penyeberangan di sepanjang Jalan Ahmad Yani, Jalan Asia Afrika,

Jalan Jenderal Sudirman

, Tugas Akhir Kapita Selekta, Universitas

Kristen Maranatha, Bandung.

6.

Hankin, B.D. and Wright, R.A. (1958),

Passenger Flow in Subways

,

Operation Research Quarterly, Vol 9, No. 2.

7.

Hunt, J.G., Griffith, J.D., Williams, J.E., Williams, S.L. (1978),

The

Operation of Zebra and Pelican Crossing at Sites in England and Wales

,

University of Wales Institute of Science and Technology.

8.

Laksmono, F. (1999

), Evaluasi Penggunaan Jembatan Penyeberangan

Bagi Pejalan Kaki di depan Bandung Indah Plasa,

Tugas Akhir

Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

9.

Lepong, R. (2004

), Evaluasi Penggunaan Jembatan Penyeberangan

Bagi Pejalan Kaki di Jalan Wastu Kencana Bandung,

Tugas Akhir

Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

10.

Road Research Laboratory (1963),

Research on Road Traffic

, Her

Majesty’s Stationary Office, London.

11.

Susilo, B.H (1984),

Factors Affecting the Use of Existing Footbridges in

Bandung

, Thesis, Program Magister Sistem dan Teknik Jalan Raya,

Insititut Teknologi Bandung, Bandung.

12.

Susilo, B.H (1985),

Karakteristik dan Study Lalu Lintas

, Diktat Kuliah

Teknik Lalu Lintas, Universitas Kristen Maranatha, Bandung.


(41)

49

13.

The Institution of Highways and Transportation with the Department of

Transport (1987),

Roads and Traffic in Urban Areas

, First edition,

HMSO Publishers, London.


(1)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Dari hasil analisis jumlah penyeberangan di Jalan Padjajaran Bandung diperoleh perbandingan pejalan kaki yang menyeberang di jembatan penyeberangan dengan jumlah pejalan kaki yang menyeberang di bawah jembatan penyeberangan secara keseluruhan Pa/Pttotal = 8,67% (Pa/Pt< 25%)


(2)

2. Dari hasil analisis jumlah penyeberangan di Jalan Padjajaran Bandung diperoleh perbandingan tuna netra yang menggunakan jembatan dan yang tidak menggunakan jembatan penyeberangan Pa/Pt tuna netra = 56,41% ( Pa/Pt >

25%) maka Pa/Pt tuna netra efektif.

3. Tipe fasilitas penyeberangan yang sesuai di Jalan Padjajaran Bandung berdasarkan hasil analisis adalah Zebra Cross. Dimana Zebra Cross ditempatkan pada zona yang paling banyak jumlah orang yang menggunakan jalan untuk dapat menyeberangi jalan pada ruas Jalan Padjajaran Bandung, yaitu pada zona IV.

4. Pembangunan jembatan di Jalan Padjajaran Bandung (Lampiran 9) dibangun sebagai fasilitas penyeberangan khusus buat kaum tuna netra dan cacat tubuh adalah efektif dipergunakan oleh kaum tuna netra/cacat tubuh karena dari hasil analisis Pa/Pt tuna netra = 56,41% ( Pa/Pt > 25%), alasan dibangunnya jembatan

penyeberangan pada Jalan Padjajaran Bandung ini karena permintaan dari Perkumpulan Tuna Netra se-Jawa Barat, yang melakukan demonstrasi dimana semenjak arus pada ruas Jalan Padjajaran Bandung diubah menjadi satu arah yang menyebabkan kecepatan kendaraan semakin tinggi sehingga seringkali terjadi kecelakaan yang menimpa kaum tuna netra dan cacat tubuh dengan tujuan untuk menjaga keselamatan penyeberang kaum tuna netra.

5. Berhubung jembatan yang diteliti ini adalah jembatan tuna netra dan cacat tubuh di Jalan Padjajaran Bandung, data kemiringan ramp 6˚ jembatan tuna netra dan cacat tubuh tersebut telah memenuhi persyaratan teknis yang diperuntukkan bagi penyandang tuna netra dan cacat tubuh Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah tentang Persyaratan Teknis Aksesibilitas


(3)

pada Bangunan Umum dan Lingkungan, dimana persyaratan kemiringan ramp yang telah ditentukan maksimum adalah 6˚.

5.2 Saran

1. Cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan penggunaan jembatan penyeberangan di Jalan Padjajaran Bandung ialah dengan memasang pagar pada tepi trotoar di kedua sisi jalan di Jalan Padjajaran Bandung ( + 400 m ), dan untuk menjaga bagi yang melanggar maka perlu adanya pengawasan serta penerapan hukum bagi yang melanggar peraturan lalu lintas oleh polisi di daerah tersebut, sampai masyarakat terbiasa menggunakan jembatan penyeberangan tersebut. Hal ini dapat mencegah pejalan kaki yang menyeberang jalan tanpa menggunakan jembatan penyeberangan.

2. Perlunya dibangun satu lagi jembatan khusus buat orang biasa sehingga pada Jalan Padjajaran Bandung sehingga ada dua buah jembatan penyeberangan, sesuai alasan ketika wawancara dimana banyak penyeberang biasa yang juga merasa malas dan lelah mendaki melalui jembatan khusus kaum tuna netra dan cacat tubuh, karena pada jembatan di Jalan Padjajaran Bandung yang tidak memiliki anak tangga sehingga jembatan memiliki kemiringan yang landai menyebabkan jembatan memiliki ramp yang lebih panjang dan jauh sampai pada tujuan (Lampiran 10), kalau dibandingkan dengan jembatan biasa walaupun memakai anak tangga tetapi tidak jauh dari tujuan.

3. Perlu adanya penambahan waktu penelitian pada lokasi jembatan penyeberangan di Jalan Padjajaran Bandung, dengan penambahan waktu


(4)

penelitian tersebut diharapkan bisa mendapatkan data yang lebih akurat pada daerah pengamatan jembatan penyeberangan di Jalan Padjajaran Bandung. 4. Perlunya dipasang rambu-rambu dilarang menyeberang melalui ruas jalan

pada Jalan Padjajaran Bandung dengan harapan orang-orang akan menggunakan jembatan penyeberangan pada Jalan Padjajaran Bandung untuk menyeberang jalan.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

1. Agah, H.R. dan Widjajanti, E. (1990), Identifikasi Kebutuhan Fasilitas Penyeberangan Pejalan Kaki, KTTJ – 4 Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia, Bandung.

2. Carter, Everett. C. and Homburger, W.S. (1978), Introduction to Transportation Engineering, Institute of Transportation Engineers, Inc. 3. Department of Transport (1980), Design Considerations for Pelican and

Zebra Crossing, Department Advice Note TA/1080, Roads and Local Transport Directorate, London.

4. Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah (1998), Persyaratan Teknis Aksesbilitas pada Bangunan Umum dan Lingkungan.

5. Hanifah, H. (1993), Studi Effisiensi Penggunaan Jembatan Penyeberangan di sepanjang Jalan Ahmad Yani, Jalan Asia Afrika, Jalan Jenderal Sudirman, Tugas Akhir Kapita Selekta, Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

6. Hankin, B.D. and Wright, R.A. (1958), Passenger Flow in Subways, Operation Research Quarterly, Vol 9, No. 2.

7. Hunt, J.G., Griffith, J.D., Williams, J.E., Williams, S.L. (1978), The Operation of Zebra and Pelican Crossing at Sites in England and Wales, University of Wales Institute of Science and Technology.

8. Laksmono, F. (1999), Evaluasi Penggunaan Jembatan Penyeberangan

Bagi Pejalan Kaki di depan Bandung Indah Plasa, Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

9. Lepong, R. (2004), Evaluasi Penggunaan Jembatan Penyeberangan

Bagi Pejalan Kaki di Jalan Wastu Kencana Bandung, Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

10. Road Research Laboratory (1963), Research on Road Traffic, Her Majesty’s Stationary Office, London.

11. Susilo, B.H (1984), Factors Affecting the Use of Existing Footbridges in Bandung, Thesis, Program Magister Sistem dan Teknik Jalan Raya, Insititut Teknologi Bandung, Bandung.


(6)

13. The Institution of Highways and Transportation with the Department of Transport (1987), Roads and Traffic in Urban Areas, First edition, HMSO Publishers, London.