HUBUNGAN ANTARA SELF CONTROL DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI ATLET PUTRI DI UKM BOLA VOLI UPI.

(1)

Dea Gardea, 2013

HUBUNGAN ANTARA SELF CONTROL DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI ATLET PUTRI DI UKM BOLA VOLI UPI

HUBUNGAN ANTARA SELF CONTROL

DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI ATLET PUTRI DI UKM BOLA VOLI UPI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Oleh DEA GARDEA

0807693

JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

LEMBAR PENGESAHAN

DEA GARDEA

HUBUNGAN ANTARA SELF CONTROL DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI ATLET PUTRI DI UKM BOLA VOLI UPI

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH: PEMBIMBING:

Pembimbing I,

Dr.Komarudin M.Pd NIP. 197204031999031003

Pembimbing II

Drs. Dudung Hasanudin Ch NIP.196003151987031002

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FPOK UPI

Dr. H. R. Boyke Mulyana M.Pd NIP. 196202311989031001


(3)

Dea Gardea, 2013

HUBUNGAN ANTARA SELF CONTROL DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI ATLET PUTRI DI UKM BOLA VOLI UPI

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “HUBUNGAN ANTARASELF CONTROL DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI ATLET PUTRI DI UKM BOLA VOLI UPI”beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan, khususnya di kampus Universitas Pendidikan Indonesia. Melaui pernyataan ini saya siap menanggung resiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya, apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini.

Bandung, Juni 2013

Yang membuat pernyataan,

Dea Gardea 0807693


(4)

ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA SELF CONTROL DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI ATLET PUTRI

DI UKM BOLA VOLI UPI

Dosen Pembimbing: 1. Dr. Komarudin, M.Pd. 2. Drs. Dudung Hasanudin Ch.

*Dea Gardea

Penelitian dilatarbelakangi oleh pengamatan penulis. Lapangan pada tim bola voli yang menunjukkan bahwa sering adanya tekanan-tekanan dari luar terhadap atlet khusus nya dari aspek psikologis. Oleh karena itu, atlet sering kali memiliki self control yang kurang baik di lapangan. Diduga kurang diperhatikannya aspek psikologis khususnya self control pada atlet, sehingga mempengaruhi tingkat kepercayaan diri atlet pada kemampuan yang dimilikinya.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara self control dengan tingkat kepercayaan diri atlet di UKM bola voli UPI. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah atlet putri tim UKM bola voli UPI. Sampelnya diambil sebanyak 16 atlet, dalam pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket, yang berisikan tentang self control dan tingkat kepercayaan diri. Penelitian ini dapat penulis simpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara self control dengan tingkat kepercayaan diri atlet bola voli. Saran peneliti bahwa: a) Bagi para pelatih atau pembina cabang olahraga permainan bola voli hendaknya, harus memperhatikan komponen-komponen psikologinya. dikarenakan dari segi psikologi atau mental sangat berpengaruh terhadap pencapaian prestasi dan kematangan suatu atlet. b) Bagi para atlet bola voli pada khusunya atlet putri di UKM bola voli UPI dan para atlet cabang olahraga pretasi pada umumnya perlu memperhatikan psikologi diri sendiri dan meningkatkan self control sehingga dapat mengontrol diri serta meningkatkan kualitas kemampuannya dalam cabang olahraga bola voli.


(5)

Dea Gardea, 2013

HUBUNGAN ANTARA SELF CONTROL DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI ATLET PUTRI DI UKM BOLA VOLI UPI

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GRAFIK . ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang ... 1

B.Rumusan Masalah ... 4

C.Tujuan Penelitian ... 4

D.Manfaat Penelitian ... 4

E. Batasan Penelitian ... 5

F. Batasan Istilah ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Hakekat Self Control ... 7

1. Pengertian Self Control ... 8

2. Peran Self Control ... 10

3. Hasil dari Perkembangan Self Control ... 11

4. Sifat-sifat dapat Mengontrol Diri Sendiri ... 12

5. Jenis dan Aspek-aspek Self Control ... 12

6. Ciri-ciri Self Control ... 15

7. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Self Control ... 16


(6)

B.Hakekat Kepercayaan Diri ... 17

1. Pengertian Kepercayaan Diri ... 18

2. Manfaat Kepercayaan Diri ... 20

3. Aspek-aspek Percaya Diri ... 21

4. Ciri-ciri Percaya Diri ... 21

5. Faktor-faktor Percaya Diri ... 22

6. Strategi Membangun Kepercayaan Diri ... 24

C.Hubungan Self Control dengan Kepercayaan Diri ... 24

D.Teknik Permainan Bola Voli ... 26

E. Anggapan Dasar ... 27

F. Hipotesis ... 29

BAB III METODE PENELITIAN A.Metode Penelitian ... 30

B.Variabel Penelitian ... . 31

C.Populasi dan Sampel ... 32

D.Teknik dan Intrumen pengumpulan data ... 33

E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ... 46

B.Pembahasan Hasil Penelitian ... 52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan ... 57

B.Saran ... 57

DAFTAR PUSTAKA ... …. 58


(7)

Dea Gardea, 2013

HUBUNGAN ANTARA SELF CONTROL DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI ATLET PUTRI DI UKM BOLA VOLI UPI

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Tingkat Kemampuan Self Control ... 15

Tabel 3.1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Self Control ... 34

Tabel 3.2. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Kepercayaan Diri ... 35

Tabel 3.3. Hasil Analisis Item Instrumen Penelitian Self Control ... 39

Tabel 3.4. Hasil Analisis Item Instrumen Penelitian Kepercayaan Diri ... 39

Tabel 3.5. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Self Control setelah Uji Coba ... 39

Tabel 3.6. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Kepercayaan Diri setelah Uji Coba ... 39

Tabel 3.7 Kategori Tingkat Self Control Atlet Putri Bola Voli ... 44

Tabel 3.8 Kategori Tingkat Kepercayaan Diri Atlet Putri Bola Voli ... 45

Tabel 4.1. Koefisien korelasi dan determinasi data ... 47

Tabel 4.2. Profil Umum Self Control Atlet Putri Di UKM Boli Voli UPI ... 48

Tabel 4.3. Data Statistika Variabel Self Control ... 49

Tabel 4.4. Deskrifif Normalitas Data Variabel Self Control ... 49

Tabel 4.5 Profil Umum Kepercayaan Diri Atlet Putri Di UKM Boli Voli UPI... . 50

Tabel 4.6. Data Statistika Variabel Kepercayaan Diri ... 51

Tabel 4.7. Deskriftif Normalitas Data Variabel Kepercayaan Diri ... 51


(8)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Profil Umum Self Control Atlet Putri di UKM Bola Voli UPI ... 48 Grafik 4.2 Profil Umum kepercayaan Diri Atlet Putri di UKM Bola Voli UPi ... 50


(9)

Dea Gardea, 2013

HUBUNGAN ANTARA SELF CONTROL DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI ATLET PUTRI DI UKM BOLA VOLI UPI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat keputusan ... 61

Lampiran 2. Kisi-kisi Angket Sebelum di Uji Coba Variabel Self Control dan Variabel Kepercayaan Diri ... 63

Lampiran 3. Angket sebelum Uji Coba Variabel Self Control dan Variabel Kepercayaan Diri ... 65

Lampiran 4. Uji Validitas Variabel Self Control dan variabel kepercayaan diri ... 71

Lampiran 5. Hasil Uji Validitas ... 78

Lampiran 6. Kisi-kisi Angket Setelah di Uji Coba Variabel Self Control ... 81

Lampiran 7. Kisi-kisi Angket setelah di Uji Coba Variabel Kepercayaan Diri …. 82 Lampiran 8. Angket setelah Uji Coba Variabel Self Control dan Kepercayaan Diri ... 83

Lampiran 9. Data Penelitian Variabel Hubungan Self Control dengan Tingkat Kepercayaan Diri ... 88

Lampiran 10 Uji normalitas variabel Self Control ... 95

Lampiran 11. Uji normalitas variabel kepercayaan diri ... 96

Lampiran 12. Uji kolerasi ... 97

Lampiran 13. Determinasi ... 101

Lampiran 14. Daftar F ... 102

Lampiran 15. Daftar G ... 103

Lampiran 16 Daftar XVIII(11) Nilai Kritis L Uji Lilliefors ... 104

Lampiran 17 Surat Ijin Penelitian ... 105


(10)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Olahraga bola voli merupakan salah olahraga bola besar yang dimainkan pada nomor kategori beregu yang masing-masing terdiri 6 pemain, di lapangan dibagi 2 sama besar oleh net atau tali yang membentang di atas lapangan dengan ukuran ketinggian tertentu. Permainan ini dilakukan oleh tangan atau lengan dengan cara memantul-mantulkan bola untuk melewati atas net. Hal ini juga dijelaskan Menurut Yudiana (2010: 36) bahwa:

Olahraga bola voli adalah permainan memantul-mantulkan bola oleh tangan atau lengan dari dua regu yang bermain di atas lapangan yang mempunyai ukuran-ukuran tertentu. Untuk masing-masing regu, lapangan dibagi dua sama besar oleh net atau tali yang membentang diatas lapangan dengan ukuran ketinggian tertentu. Satu orang tidak boleh memantulkan bola dua kali secara berturut-turut, dan satu regu dapat memainkan bola maksimal tiga kali dilapangan sendiri.

Tujuan orang bermain bola voli berawal dari tujuan yang bersifat rekreatif kemudian berkembang bertujuan-bertujuan lain seperti untuk mencapai prestasi yang tinggi, meningkatkan prestasi diri atau bangsa dan negara, memelihara dan meningkatkan kesehatan dan kebugaran jasmani, memanfaatkan waktu luang, bersosialisasi, bahkan saat ini ada yang sebagian pemain yang bertujuan untuk kepentingan ekonomi dan bisnis. Di lingkungan persekolahan permainan bola voli digunakan sebagai salah satu sarana atau alat untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan.

Oleh karena itu, olahraga bola voli merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat digemari oleh masyarakat, khususnya masyarakat Indonesia. Hal ini terbukti dengan banyaknya lapangan bola voli di setiap daerah, jenjang sekolah, dan perguruan tinggi yang sudah menjadi suatu aktivitas. Permainan bola voli semakin meningkat dan bahkan banyak pertandingan-pertandingan di daerah, sekolah dan perguruan tinggi. Maka dari itu olahraga bola voli harus melakukan suatu pembinaan bola voli untuk mencapai prestasi yang tinggi.


(11)

2

Dea Gardea, 2013

HUBUNGAN ANTARA SELF CONTROL DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI ATLET PUTRI DI UKM BOLA VOLI UPI

Untuk meraih prestasi yang tinggi ada beberapa factor-faktor yang mendukung olahraga prestasi seperti olahraga bola voli ditentukan oleh aspek-aspek yang harus dipenuhi, yaitu aspek-aspek kondisi fisik, aspek-aspek teknik, aspek-aspek taktik dan aspek mental. Salah satu aspek yang sering terlupakan bahkan selalu diabaikan oleh seorang pelatih adalah aspek mental atau psikologi. Aspek ini menentukan kesiapan atlet dalam berlatih maupun bertanding. Maka dari itu mental sangat berpengaruh terhadap perkembangan prestasi. Hal ini diperkuat oleh Harsono (1988: 101) yang menjelaskan bahwa:

Perkembangan mental atlet tidak kurang pentingnya dari perkembangan tiga faktor tersebut di atas, sebab betapa sempurna pun perkembangan fisik, teknik, dan taktik atlet, apabila mentalnya tidak turut berkembang, prestasi tinggi tidak akan mungkin dicapai.

Dengan melihat perkembangan sekarang yang saya amati permainan bola voli bukan hanya di club-club saja, melainkan di perguruan tinggipun sudah menjadi ajang yang terpopuler. Namun pada umumnya permainan bola voli sedikit mengalami kesulitan didalam prestasi khusus di UKM bola voli UPI dikarenakan setiap kejuaraan selalu mengalami prestasi yang kurang baik di tim putra. Di sini terjadi keanehan dalam permainan tim putra dikala terjadi suatu pertandingan uji tanding atau persahabatan dan latihan selalu tampil dengan baik bisa juga disebut menang namun sebaliknya dikala terjadi suatu pertandingan resmi antar universitas terjadi suatu penurunan penampilan dalam permainan. Di sini memang terlihat sekali aspek mental yang kurang baik dalam tim putra namun sebaliknya tim putri jauh lebih baik dalam meraih prestasi dikarenakan selain mempunyai aspek teknik, aspek taktik, aspek fisik yang bagus dan tim putri mempunyai aspek mental yang bagus maka dari itu pencapaian suatu prestasi lebih baik dibandingkan putra.

Di sini pentingnya aspek mental ini untuk mencapai hasil yang akan diraih sebagaimana dijelaskan Menurut Thompson (1991) dalam Smet, (1994: 186) menjelaskan bahwa:


(12)

3

Self control adalah keyakinan bahwa seseorang dapat mencapai hasil-hasil yang diinginkan lewat tindakannya sendiri. Dari pengertian ini menunjukan seorang atlet harus senantiasa dapat mengendalikan diri (self control) yang sering kali dalam keadaan strees, tekanan emosional, serta suasana ketegangan terutama selama kompetisi sedang berlangsung.

Maka dari itu atlet yang mampu mengendalikan diri atau menguasai keadaan baik dalam berlatih maupun bertanding, cenderung meemiliki kemampuan yang baik dalam Self control dan kepercayaan dirinya. Adapun beberapa indikator bahwa atlet memiliki penguasaan diri (self control). Terry Orlick (1980:51) menjelaskan sebagai berikut:

...(5) atlet selalu tenang dan penuh percaya diri dalam situasi tertekan. Dapat disimpulkan bahwa penguasaan diri merupakan kendali bagi atlet untuk bisa mengontrol ,mengendalikan dirinya dan dari penjelasan diatas penguasaan diri atlet memiliki penuh kepercayaan diri.

Dalam kepercayaan diri sangat dibutuhkan oleh seorang atlet untuk mencapai suatu prestasi, dengan kepercayaan diri dapat menimbulkan suatu penampilan yang sesuai dengan apa yang kita inginkan sebagaimana dijelaskan menurut para ahli psikologi olahraga telah memberikan definisi mengenai percaya diri Weinberg (1995: 81) berpendapat bahwa: “Confidence as the belief that you can successfully perform a desaired behavior.” Esensi percaya diri adalah kepercayaan bahwa diri anda bisa menampilkan keberhasilan sesuai dengan perilaku yang diinginkan. Kepercayaan diri sangat berpengaruh dalam kemampuan apa yang atlet miliki untuk mencapai keberhasilan.

Dalam kenyataan dilapangan terlihat banyak atlet putra UKM bola voli UPI tak terkendali, kurang stabil, tidak memiliki self control yang baik. Hal ini yang menyebabkan tim putra UKM bola voli UPI kepercayaan diri atlet rendah, merasa ragu akan kemampuannya dan menyebabkan kegagalan meraih prestasi yang tinggi dibandingkan dengan atlet putri di UKM bola voli UPI yang selalu menjuarai antara universitas bola voli indoor maupun bola voli pantai. Oleh karena itu, peneliti ingin melakukan penelitian terhadap hubungan self control dengan tingkat kepercayaan diri atlet putri di UKM bola voli UPI.


(13)

4

Dea Gardea, 2013

HUBUNGAN ANTARA SELF CONTROL DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI ATLET PUTRI DI UKM BOLA VOLI UPI

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dalam bentuk pertanyaan penelitian, maka penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut: apakah terdapat hubungan yang signifikan antara self control dengan tingkat kepercayaan dari atlet putri di UKM Bola Voli UPI?

C. Tujuan penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan antara self control dengan tingkat kepercayaan atlet putri di UKM bola voli UPI?

D. Manfaat penelitian

Berdasarkan latar belakang serta tujuan penelitian, maka manfaat yang diharapkan oleh penulis melalui penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis

a. Hasil penelitian ini memberikan bahan acuan untuk para pelatih dalam mengetahui kemampuan psikologi atlet.

b. Hasil penelitian ini dijadikan sumber bacaan dan sumber pengetahuan baru bagi penulis dan pembacanya, mudah-mudahan penelitian ini banyak manfaatnya.

c. Penelitian ini dapat memberikan wawasan yang berarti bagi perkembangan psikologi olahraga, psikologi pendidikan, psikologi sosial, dan sebagai bahan pertimbangan bagi peneliti selanjutnya.

2. Manfaat praktis

a. Hasil peneliti ini dapat memberikan gambaran untuk para pelatih mengenai hubungan self control dengan tingkat kepercayaan atlet putri di UKM bola voli UPI.

b. Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan bagi para pembina dan atlet sebagai pengetahuan baru yang sangat perlu diperhatikan.

c. Hasil peneliti ini menjadi bahan informasi bagi lembaga KONI dalam pembinaan olahraga bola voli.


(14)

5

E. Batasan penelitian

Untuk memperoleh gamabaran yang jelas, maka perlu adanya pembatasan ruang lingkup penelitian ini. Seperti yang di kemukakan oleh Nasution. (1987:31), analisis masalah juga membatasi ruang lingkup masalah, di samping itu perlu dinyatakan secara khusus batasan masalah agar peneliti lebih terarah. Dengan demikian memperoleh gambaran yang lebih jelas apabila penelitian itu dianggap selesai dan berakhir. Oleh karena itu, ruang lingkup dibatasi pada hal-hal berikut:

1. Ruang lingkup penelitian ditekankan pada self control dan tingkat kepercayaan diri atlet.

2 Populasi yang digunakan atlet putri terdaftar dari UKM bola voli UPI Bandung.

3 Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 16 atlet putri yang aktif di UKM Bola Voli UPI.

4 Metode yang digunakan adalah metode deskriptif

5 Instrument yang digunakan adalah berupa pemberian angket atau kuesioner. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan yang signifikan self control dengan tingkat kepercayaan diri atlet putri di UKM UPI.

F. Batasan istilah

Untuk menghindarkan terjadinya salah pengertian terhadap istilah-istilah yang digunakan, dibawah ini penulis jelaskan istilah-istiah tersebut sebagai berikut:

1. Self control. Menurut Rodin (2011) self control adalah perasaan bahwa seseorang dapat membuat keputusan dan mengambil tindakan yang efektif untuk menghasilkan akibat yang diinginkan dan menghindari akibat yang tidak diinginkan.

2. Self control. Menurut Thompson (1991) dalam Smet, (1994:186) self control adalah keyakinan bahwa seseorang dapat mencapai hasil-hasil yang diinginkan lewat tindakannya sendiri.

3. Percaya diri. Menurut Weinberg (1995) berpendapat bahwa: “confidence as the belief that you can successfully perform a desaired behavior.” Esensi


(15)

6

Dea Gardea, 2013

HUBUNGAN ANTARA SELF CONTROL DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI ATLET PUTRI DI UKM BOLA VOLI UPI

percaya diri adalah kepercayaan bahwa diri anda bisa menampilkan keberhasilan sesuai dengan perilaku yang diinginkan. Kepercayaan diri sangat berpengaruh dalam kemampuan apa yang atlet miliki untuk mencapai keberhasilan.

4. Bola voli. Menurut Subroto (2001:43) Bola Voli ialah : “M emantul-mantulkan bola agar jangan sampai bola menyentuh lantai, bola dimainkan sebanyak-banyaknya tiga sentuhan dalam lapangan sendiri dan mengusahakan bola hasil sentuhan itu disebrangkan ke lapangan lawan melewati jaring masuk sesulit mungkin.”


(16)

Dea Gardea, 2013

BAB III

METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian

Metode merupakan suatu cara yang digunakan oleh peniliti untuk memperoleh suatu hasil kesimpulan yang sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode desktriptif sebagimana yang dijelaskan menurut Subana (2009:36) menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu: “Studi kolerasi, penelitian ini dirancang unuk menentukan tingkat hubungan variabel-variabel yang berbeda dalam suatu populasi.” Hubungan antar dua variable. Kolerasi dikatakan menunjukan sebab akibat jika sebelumnya sudah diketahui bahwa antara kedua gejala yang dicari hubungannya terdapat saling ketergantungan.

Tingkat hubungan/intensitas hubungan antarvariabel diukur dengan mempergunakan prosedur matematik yang dinyatakan dalam bentuk angka atau indeks koifisien korelasi yang bergerak antara -1,00 sampai +1,00. Jika koifisien menghasilkan angka negatif berarti menunjukan arah yang berbalik atau berlawanan, namun jika menghasilkan angka positif (+) berarti hubungan menunjukkan arah yang sama.

Maka suatu kolerasi yang dinotasikan dalam huruf r (kecil) bisa mengandung tiga hal yaitu:

1. Kekuatan hubungan antara variable.

2. Signifikansi statistik hubungan kedua variable tersebut.

3. Arah kolerasinya, bahwa jika angka yang diperoleh (+) maka hubungan menunjukan arah yang sama, namun jika angka koefisien yang diperoleh (-) berarti arah hubungan yang berlawanan.


(17)

31

Dea Gardea, 2013

HUBUNGAN ANTARA SELF CONTROL DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI ATLET PUTRI DI UKM BOLA VOLI UPI

B. Variabel Penelitian 1. Variabel penelitian

“Variabel adalah objek penelitian atau sesuatu yang menjadi titik perhatian penelitian.” (Arikunto 1998:99).

Variabel-variabel yang terikat dalam penelitian ini adalah self control sebagai variabel bebas atau indipendent variabel (X) dan kepercayaan diri sebagai variabel terikat atau dependen variable (Y).

2. Definisi konseptual

a. Self control

Menurut Goldfried dan Merbaun (dalam Lazarus, 1976) mendefinisikan “kontrol diri sebagai suatu kemampuan menyusun, membimbing, mengatur dan mengarahkan bentuk perilaku yang dapat membawa individu kearah konsekuensi positif”. Selain itu control diri juga menggambarkan keputusan individu yang melalui pertimbangan kognitif ntuk menyatukan perilaku yang telah disusun untuk meningkatkan hasil dan tujuan tertentu seperti yang diinginkan (Lazarus, 1976). Penelitian ini untuk mengukur self control berdasarkan konsep yang diungkap oleh Averill (1973) yaitu: 1) Kontrol perilaku (behavior control), 2) Kontrol kognitif (cognitive control), 3) Mengontrol keputusan (decisional control).

b. Kepercayaan diri

Kepercayaan diri merupakan suatu sikap yang di dipaparkan Sebagaimana dijelaskan Menurut Lauster (2002:4) bahwa:

Kepercayaan diri adalah suatu sikap atau keyakinan atas kemampuan diri sendiri sehingga dalam tindakan-tindakannya tidak terlalu cemas, merasa bebabs untuk melakukan hal-hal yang sesuai keinginan dan tanggung jawab atas perbuatannya, sopan dalam berinteraksi dengan orang lain, memiliki dorongan prestasi serta dapat mengenal kelebihan dan kekurangan diri sendiri.

Penelitian yang dirancang kisi-kisi yang dibuat dalam suatu angket penulis terhadap kepercayaan diri untuk digunakan dalam penelitian, peneliti menggunakan aspek-aspek menurut Lauster (2002:4) yaitu:


(18)

32

Dea Gardea, 2013

1. Keyakinan akan kemampuan diri yaitu sikap positif seseorang tentang dirinya bahwa mengerti sungguh-sungguh akan apa yang dilakukannya. 2. Optimis yaitu sikap positif seseorang yang selalu berpandangan baik

dalam menghadapi segala hal tentang diri, harapan dan kemampuan. 3. Objektif yaitu orang yang percaya diri memandang permasalahan atau

segala sesuatu sesuai dengan kebenaran semestinya, bukan menurut kebenaran pribadi atau menurut dirinya sendiri.

4. Bertanggung jawab yaitu kesediaan seseorang untuk menanggung segala sesuatu yang telah menjadi konsekuensinya

5. Rasional dan realistis yaitu analisa terhadap suatu masalah, suatu hal, sesuatu kejadian dengan menggunakan pemikiran yang diterima oleh akal dan sesuai dengan kenyataan.

C. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah atlet bola voli, nilai-nilai dokumen dan peristiwa yang dijadikan objek nilai. Dalam hal ini Arikunto (2006:130) menjelaskan sebagai berikut: ”Populasi adalah keseluruhan objek penelitian,” sesuai dijelaskan diatas populasi penulis digunakan dalam penelitian ini adalah atlet putri di UKM Bola Voli UPI. peneliti mengambil populasi putri di UKM Bola Voli UPI mengenai banyaknya sampel yang diteliti dari keaktifan atlet putri di UKM bola voli UPI. karena mempermudah prosesnya penelitian maka peneliti mengambil sampel sebanyak 16 orang.

Hal ini sesuai dengan teknik pengambilan sampel melihat dari instrumen studi korelasi menurut Subana (2009:36) bahwa: “Studi korelasi tidak terlalu menuntut sampel yang besar, asalkan variabelnya dapat diukur dengan adanya alat ukur, sebab faktor yang paling berpengaruh terhadap besar kecilnya tingkat hubungan adalah keterladanan instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel-variabelnya.”

Berdasarkan penjelasan diatas, maka penulis menentukan sampel yang akan digunakan sebagai subyek penelitian berjumlah 16 orang. penelitian ini sampel yang akan digunakan adalah sampel yang terdaftar sebagai atlet putri di UKM Bola Voli UPI.


(19)

33

Dea Gardea, 2013

HUBUNGAN ANTARA SELF CONTROL DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI ATLET PUTRI DI UKM BOLA VOLI UPI

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Subana (2009:135) penelitian ini menggunakan “angket non tes adalah pengumpulan data dengan prosedur non tes biasa di tempuh dengan cara daftar pernyataan atau angket, wawancara atau observasi.”

Peneliti memakai salah satu dari teknik pengumpulan data dengan mengggunakan angket. Angket disini dijelaskan oleh Subana (2009:135) yaitu, angket adalah “seperangkat pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab atau dilengkapi oleh responden.” Secara umun angket dapat memuat:

a. Pertanyaan tentang suatu fakta.

b. Pernyataan tentang suatu pendapat (opini) atau sikap.

Angket itu berisi pertanyaan yang mengungkap sikap, seseorang terhadap sesuatu perlu memperhatikan ada tidaknya sikap dari tingkatannya. Bila responden bahwa dirinya sangat menyukai atau adanya hubungan positip self control dengan tingkat kepercayaan atlet. Maka dikatakan, responden itu memiliki opini (sikap) terhadap kolerasi yang memiliki kolerasi (+). Dalam hal tersebut diatas teknik pengumpulan dalam penelitian ini angket. Jadi instrument dalam penelitian ini, digunakan sebagai alat ukur untuk memperoleh data dari permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini.

2. Instrumen

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan dalam penelitian ini adalah angket, Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang hubungan self control dan tingkat kepercayaan diri.

3. Penyusunan Kisi-kisi Angket

Untuk memudahkan penyusunan angket maka penulis membuat kisi-kisi angket untuk memudahkan dalam menyusun butir-butir pertanyaan soal serta alternatif jawaban. Berikut ini diuraikan kisi-kisi instrumen self control menurut Averill dari Rendra Novian (2011) dapat dilihat pada Tabel 3.1.


(20)

34

Dea Gardea, 2013

Tabel 3.1

Kisi-kisi Instrument Self Control

Indikator Sub- indicator Nomor butir Jumlah

(+) (-)

Behavioral control

1. Kontrol perilaku berdasarkan faktor dari dalam diri. 2. Kontrol perilaku

berdasarkan faktor lingkungan

3. Kontrol stimulus.

1,5,9

4, 8

11, 12, 15, 17, 18, 3,7 2, 6, 10 13, 14, 16, 19, 20 5 5 10 Cognitive control 1. Menggunakan informasi untuk mengantisipasi suatu peristiwa.

2. Melakukan penilaian dalam menafsirkan suatu peristiwa.

21, 24, 25, 26, 27 28,29,31,33, 35 22, 23 30, 32, 34, 36 7 9 Decisional 1. Pemilihan tindakan

berdasarkan apa yang disetujui individu tersebut.

37, 38, 39 40, 41, 42, 44, 45

43 9

45

Kisi-kisi instrumen kepercayaan diri untuk mengukur variable tersebut. Berikut ini diuraikan kisi-kisi instrument aspek-aspek kepercayaan diri sumber Lautser (1997) dapat dilihat pada Tabel 3.2


(21)

35

Dea Gardea, 2013

HUBUNGAN ANTARA SELF CONTROL DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI ATLET PUTRI DI UKM BOLA VOLI UPI

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen Kepercayaan Diri

Variabel Indikator Sub indikator

Soal nomor (+) (-) Kepercayaa n diri. menurut Lauster (1997) Keyakinan akan kemampuan diri

a. Sikap positif tentang dirinya.

b. Sungguh-sungguh pada apa yang akan dilakukan. 46 48, 49 47 50, 51 Optimis

a. Selalu berpandangan baik tentang diri sendiri.

b. Selalu berpandangan baik pada harapan. c. Selalu berpandangan

baik pada kemampuannya. 52, 53, 54 55, 56 57, 58 59, 60, 61 Obyektif a. memandang permasalahan sesuai dengan kebenaran/masuk akal. 62, 63, 64 65 Bertanggung jawab

a. bertanggung jawab pada segala sesuatu yang dilakukannya. 66, 67, 68, 69 70, 71, 72,

Rasional dan realistis

a. Pemikiran yang diterima oleh akal dan sesuai dengan kenyataan. 73, 74, 75 76, 77, 78, 79 Jumlah


(22)

36

Dea Gardea, 2013

Pengukuran skala ini menggunakan skala Likert, penulis menggunakan skala sikap yakni Likert. Ibrahim dan sudjana (2004:107) menjelaskan:

Skala Likert dinyatakan dalam bentuk pertanyaan untuk dinilai oleh responden, apakah pernyataan itu didukung atau ditolak, melalui rentangan nilai tertentu. Oleh sebab itu pernyataan yang diajukan ada dua katagori, yakni pernyataan positif dan pernyataan negatif. Salah satu skala sikap yang sering digunakan dalam penelitian pendidikan adalah skala Likert. Dalam skala Likert, pertanyaan-pertanyaan yang diajukaan baik pernyataan positif maupun negatif dinilai subyek sangat setuju, setuju, tidak punya pilihan, tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Berdasarkan uraian diatas, responden dalam bentuk jawaban (pernyataan) yang berupa sangat setuju (SS), setuju (S), ragu-ragu (N), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Skor jawaban mempunyai skor 1-5 dengan kriteria sebagai berikut:

Nilai yang diberikan memiliki skor tersendiri sesuai positif atau negatifnya item itu. Sebuah item positif memiliki skor untuk setiap pilihan yaitu SS = 5, S = 4, N = 3, TS = 2, STS = 1, sedangkan pada item negatif skor tiap pilihannya adalah SS = 1, S = 2, N = 3, TS = 4, STS = 5.

4. Uji Coba Instrumen

Suatu instrumen yang harus di uji cobakan terlebih dahulu terutama bila kita yang membuat sendiri karena agar instrument itu baik, mengukur apa yang semestinya diukur siswa menjawabnya dengan konsisten. Dan luput dari kesalahan-kesalahan. Dengan kata lain instrumen harus dianalisis sehingga keampuhan untuk mengungkap sesuatu yang kita inginkan keabsahannya tidak disangsikan lagi.

a. Validitas

“Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument (Arikunto, 1998:160).” Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang dinginkan dan memberikan hasil yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Arikunto (1998:161) mengatakan bahwa “ada dua macam validitas sesuai dengan cara pengujinya, yaitu validitas eksternal dan validitas internal.”


(23)

37

Dea Gardea, 2013

HUBUNGAN ANTARA SELF CONTROL DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI ATLET PUTRI DI UKM BOLA VOLI UPI

Dalam penelitian ini dilakukan pengujian validitas eksternal. “validitas eksternal instrumen yang dicapai apabila data yang diberikan dari instrumen tersebut sesuai dengan data atau informasi lain yang mengenai variabel penelitian yang dimaksud (Arikunto, 1998:161).

Uji coba angket dilaksanakan pada bulan mei. Angket tersebut diuji cobakan pada sampel sebanyak 16 orang. Sebelum para sampel mengisi angket tersebut, penulis memberikan penjelasan mengenai cara-cara pengisiannya.

1. Menentukan Validitas Instrumen

Langkah-langkah dalam mengolah data untuk menentukan validitas instrumen tersebut adalah sebagai berikut:

a. Data yang diperoleh dari hasil uji coba dikumpulkan dan dipisahkan menjadi 2 bagian kelompok.

b. Mencari nilai rata-rata ̅ dari setiap kelompok data dengan rumus: = Arti tanda-tanda rumus di atas adalah:

̅ = ∑

̅ = nilai rata-rata yang dicari X = skor mentah

N = jumlah sampel ∑ = jumlah dari

c. Mencari simpangan baku dari setiap kelompok data dengan menggunakan rumus:

S = √∑ ̅

Arti tanda-tanda rumus di atas adalah: S = simpangan baku yang dicari

∑ = jumlah dari X = nilai data mentah

̅ = nilai rata-rata yang dicari n = jumlah sampel


(24)

38

Dea Gardea, 2013

d. Mencari variansi gabungan (S2) untuk setiap butir pernyataan kelompok atas dan kelompok bawah dari modul statistik FPOK H. Nurhasan, D. Hasanudin Cholil, Nidaul Hidayah (2008:43) dengan rumus sebagai berikut:

=

∑ ∑

Keterangan:

S2 : Variansi yang dicari

: Skor yang diperoleh seseorang n : jumlah orang

e. Sebelum kita Mencari nilai thitung jumlah kan nilai data hasil uji coba dan urutkan dari yang terbesar sampe yang terkecil, mencari thitung untuk setiap pernyataan dari Nurhasan et al. (2008:150) dengan rumus sebagai berikut: t = ̅ ̅

Keterangan :

S : Simpangan Baku n : Jumlah Sampel

̅1 : Rata- rata Kelompok atas

̅2 : Rata- rata Kelompok bawah

Dalam menentukan valid tidaknya sebuah butir pernyataan tes dilakukan pendekatan signifikan, yaitu jika thitung(0,95)dengan α = 0.05 dan derajat kebebasan (dk = 8 – 1 = 7) = 1.9, maka dinyatakan pernyataan tersebut dapat digunakan sebagai alat pengumpul data, tetapi jika sebaliknya thitung lebih kecil dari ttabel maka pernyataan tersebut tidak signifikan, dengan kata lain pernyataan tersebut tidak dapat dijadikan alat pengumpulan data.

Keterangan :

Dalam menentukan valid tidaknya sebuah butir pernyataan tes dilakukan pendekatan signifikansi, yaitu jika thitung lebih besar atau sama dengan ttabel maka dinyatakan pernyataan tersebut dapat digunakan sebagai alat pengumpul data, tetapi jika sebaliknya, yaitu thitung lebih kecil dari ttabel maka pernyataan tersebut


(25)

39

Dea Gardea, 2013

HUBUNGAN ANTARA SELF CONTROL DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI ATLET PUTRI DI UKM BOLA VOLI UPI

tidak signifikan, dengan kata lain pernyataan tersebut tidak dapat dijadikan alat pengumpul data.

Berdasarkan Tabel self control. menunjukkan bahwa kevalidan 32 butir soal yang akan dijadikan sebagai alat pengumpul data, sedangkan pada Tabel kepercayaan diri. Menunjukkan 29 butir soal dijadikan sebagai alat pengumpul data dapat dilihat pada Tabel 3.4 dan 3.5.

Tabel 3.3

Hasil Analisis Item Instrumen Self Control

Item valid Item tidak valid

1, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 14, 15, 16, 19, 21, 23, 25, 26, 28, 29, 30, 31, 33, 34, 35, 36, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45

2, 3, 4, 10, 13, 17, 18, 20, 22, 24, 27, 32, 37

Tabel 3.4

Hasil Analisis Item Instrumen Kepercayaan Diri

Item valid Item tidak valid

46, 47, 48, 49, 51 ,52 ,53, 55, 56 57, 59, 60, 61, 63, 64, 65, 66, 67, 68, 69 70, 72, 73, 74, 75, 76, 77, 78, 79.

50, 54, 58, 62, 71

Berikut ini adalah mengenai kisi-kisi angket yang telah di uji dapat dilihat pada Tabel 3.5 dan 3.6.

Tabel 3.5

Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel Self Control setelah Uji Coba

Indikator Sub- indicator Nomor butir Jumlah

(+) (-)

Behavioral control

1. Kontrol perilaku berdasarkan faktor dari dalam diri. 2. Kontrol perilaku

berdasarkan faktor lingkungan

3. Kontrol stimulus

1,5,9

8

11, 12, 15,

7 6 14, 16, 19 4 2 6 Cognitive


(26)

40

Dea Gardea, 2013

control 1. Menggunakan

informasi untuk mengantisipasi suatu peristiwa.

2. Melakukan penilaian dalam menafsirkan suatu peristiwa.

21, 25, 26,

28,29,31,33, 35 23 30, 34, 36 4 8 Decisional

1. Pemilihan tindakan berdasarkan apa yang disetujui individu tersebut.

38, 39 40, 41, 42, 44,

45

43 8

32

Tabel 3.6

Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel Kepercayaan Diri Setelah Uji Coba

Variabel Indikator Sub indicator

Soal nomor (+) (-) Kepercayaa n diri menurut Lauster (1997) Keyakinan akan kemampuan diri

a. Sikap positif tentang dirinya.

b. Sungguh-sungguh pada apa yang akan dilakukan. 46 48, 49 47 51 Optimis

a. Selalu berpandangan baik tentang diri sendiri.

b. Selalu berpandangan baik pada harapan.

c. Selalu berpandangan baik pada kemampuannya. 52, 53, 55, 56 57, 59, 60, 61

Obyektif a. memandang

permasalahan sesuai 62, 65


(27)

41

Dea Gardea, 2013

HUBUNGAN ANTARA SELF CONTROL DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI ATLET PUTRI DI UKM BOLA VOLI UPI

dengan kebenaran/masuk akal. 63, 64 Bertanggung jawab

a. bertanggung jawab pada segala sesuatu yang dilakukannya. 66, 67, 68, 69 70, 71, 72,

Rasional dan realistis

a. Pemikiran yang diterima oleh akal dan sesuai dengan kenyataan. 73, 74, 75 76, 77, 78, 79

Jumlah 29

2. Pelaksanaan Penyebaran Angket

Setelah menguji validitas butir soal dan telah diketahui validitasnya maka butir soal yang valid dapat dijadikan sebagai alat pengumpul data. Kemudian penulis sebarkan kepada sampel penelitian atlet putri di UKM bola voli UPI sebanyak 16 orang.

E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Berkenaannya masalah hubungan antara self control dengan tingkat kepercayaan diri atlet putri di UKM bola voli UPI. Maka dari itu, Peneliti untuk teknik pengolahan menurut Subana (2009:145) yaitu “mengumpulkan data yang terkumpul mengolah dan menganalisis data. Seorang peneliti memerlukan alat bantu yang disebut statistika.”

Proses penganalisisan data dapat dilakukan melalui tahapan: a. Pencacahan atau pengindetifikasian

b. Pengolahan c. Penafsiran.


(28)

42

Dea Gardea, 2013

Dalam penelitian ini data yang terkumpul selanjutnya diolah dan dianalisi menggunakan pendekatan statistika. Adapun beberapa langkah pengolahan dan analisis data yang dilakukan sebagai berikut :

1. Menguji Normalitas Data dengan Uji Kenormalan Liliefors

Pengujian ini bertujuan untuk menguji tingkat kenormalan data penelitian. Prosedur yang digunakan untuk menguji normalitas data menurut Nurhasan et al. (2008 : 118-119) adalah :

a. Hitung nilai rata-rata (X) dan simpangan baku (S).

b. Hitung nilai Zi masing-masing skor yang didapat dengan pendekatan

c. Tentukan luas daerah dengan bantuan tabel F (nilai-nilai Z). jika nilai Zi-nya negative, maka ketentuanZi-nya, (0,5 – hasil table Zi) dan jika nilai Zi positif, maka dalam menentukan F (Zi) adalah0,5 + hasil tabel Z.

d. Selanjutnya dihitung proporsi S (Zi) dengan pendekatan urutan skor dibagi jumlah keseluruhan.’

e. Menghitung selisihF(Zi) – S(Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya (|F(Zi) –S(Zi)|).

f. Hasil selisih tersebut ambil harga terbesar (Lo).

g. Untuk menolah atau menerima hipotesis, kita bandingkan Lo dengan nilai kritis L yang diambil dari daftar untuk taraf nyata α yang dipilih. Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesisnya adalah :hipotesis diterima apabila Lo < Lα tabel, dan hipotesis ditolak apabila Lo > Lα tabel.

2. Menghitung Korelasi antara Varibel X dengan Variabel Y

Setelah mengetahui normalitas data, langkah selanjutnya yang dilakukan adalah menghitung korelasi antar variabel dengan teknik korelasi skor berpasangan. Langkah ini dimaksudkan untuk menghitung tingkat korelasi antarvariabel. Untuk menghitung korelasi ini dapat digunakan pendekatan statistika dari Product moment dengan rumus (Subana 2009 : 175-176) :


(29)

43

Dea Gardea, 2013

HUBUNGAN ANTARA SELF CONTROL DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI ATLET PUTRI DI UKM BOLA VOLI UPI

Keterangan :

Γxy = koifisien korelasi antara variabel x dan y

∑xy = jumlah dari hasil kali antara deviasi antara skor-skor x (yaitu x) dan deviasi skor-skor y (yaitu y)

N= jumlah subyek penelitian

= standar deviasi dari skor-skor x

= standar deviasi dari skor-skor y

3. Menguji Signifikansi Korelasi antara Varibel X dan Variabel Y

Untuk mengetahui tingkat signifikansi korelasi antarvariabel, dilakukan uji t dari koefisien korelasi dengan menggunakan rumus yang diungkapkan Nurhasanet al. (2008 :195) sebagai berikut :

√ √

Keterangan :

t = nilai t-hitung yang dicari r = koefisien korelasi variabel n = banyaknya sampel

4. Menghitung Determinan Data

Langkah terakhir yang dilakukan dalam pengolahan dan analisis data adalah menghitung determinan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi tiap variabel dengan menggunakan rumus berikut ini:

Keterangan :

D = Persentase yang dicari r2 = Kuadrat dari korelasi


(30)

44

Dea Gardea, 2013

5. Menghitung Analisis Hasil Angket Kategori

Untuk menghitung pengatagorian hasil angket peneliti menggunakan dengan statistika interval dengan rumus yang di ungkap dalam modul statistika menurut Nurhasan (2008: 26) sebagai berikut:

Rentang P=

Banyaknya kelas

Keterangan :

P= panjang kelas interval

Berdasarkan hasil perhitungan diatas pembagian kategori self control dan kepercayan diri atlet putri bola voli dapat dilihat di tabel 3.7 dan 3.8 berikut ini:

Tabel 3.7

Kategori Tingkat Self Control Atlet Putri Bola Voli

127-133 Rendah

sekali

Kategori ini diartikan sebagai responden sangat kurang memiliki self control untuk setiap aspek self controlnya. Hal tersebut menggambarkan bahwa responden belum memiliki aspek behavior control, cognitive control, dan decisional control.

134-140 Rendah Kategori ini diartikan sebagai responden kurang memiliki self control untuk setiap aspek self controlnya. Hal tersebut menggambarkan bahwa responden belum memiliki aspek behavior control, cognitive control, dan decisional control.

141-147 Sedang Kategori ini diartikan sebagai responden cukup memiliki self control untuk setiap aspek self controlnya. Hal tersebut menggambarkan bahwa responden belum memiliki aspek behavior control, cognitive control, dan decisional control.

148-157 Tinggi Kategori ini diartikan sebagai responden baik memiliki self control untuk setiap aspek self controlnya. Hal tersebut menggambarkan bahwa responden belum memiliki aspek behavior control, cognitive control, dan decisional control.


(31)

45

Dea Gardea, 2013

HUBUNGAN ANTARA SELF CONTROL DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI ATLET PUTRI DI UKM BOLA VOLI UPI

155-161 Tinggi sekali Kategori ini diartikan sebagai responden sangat baik memiliki self control untuk setiap aspek self controlnya. Hal tersebut menggambarkan bahwa responden belum memiliki aspek behavior control, cognitive control, dan decisional control.

Tabel 3.8

Kategori Tingkat kepercayaan diri Atlet Putri Bola Voli

101-108 Rendah

sekali

Kategori ini diartikan sebagai responden sangat kurang memiliki kepercayaan diri untuk setiap aspek self controlnya. Hal tersebut menggambarkan bahwa responden belum memiliki aspek keyakinan akan kemampuan diri, optimis, obyektif, bertanggung jawab, dan rasional realistis. 109-116 Rendah Kategori ini diartikan sebagai responden

kurang memiliki kepercayaan diri untuk setiap aspek self controlnya. Hal tersebut menggambarkan bahwa responden belum memiliki aspek keyakinan akan kemampuan diri, optimis, obyektif, bertanggung jawab, dan rasional realistis. 117-124 Sedang Kategori ini diartikan sebagai responden

cukup memiliki kepercayaan diri untuk setiap aspek self controlnya. Hal tersebut menggambarkan bahwa responden belum memiliki aspek keyakinan akan kemampuan diri, optimis, obyektif, bertanggung jawab, dan rasional realistis. 125-132 Tinggi Kategori ini diartikan sebagai responden

baik memiliki kepercayaan diri untuk setiap aspek self controlnya. Hal tersebut menggambarkan bahwa responden belum memiliki aspek keyakinan akan kemampuan diri, optimis, obyektif, bertanggung jawab, dan rasional realistis. 133-140 Tinggi sekali Kategori ini diartikan sebagai responden

baik sekali memiliki kepercayaan diri untuk setiap aspek self controlnya. Hal tersebut menggambarkan bahwa responden belum memiliki aspek keyakinan akan kemampuan diri, optimis, obyektif, bertanggung jawab, dan rasional realistis.


(32)

46


(33)

Dea Gardea, 2013

HUBUNGAN ANTARA SELF CONTROL DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI ATLET PUTRI DI UKM BOLA VOLI UPI

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan dan analisis data mengenai hubungan antara self control dengan tingkat kepercayaan diri atlet putri di UKM bola voli UPI, maka berdasarkan penelitian self control atlet putri di UKM bola voli UPI secara umum berada pada kategori tinggi sedangkan kepercayaan diri pada kategori sangat tinggi. Peneliti menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara self control dengan tingkat kepercayaan diri pada atlet putri di UKM bola voli UPI.

B. Saran

Berdasarkan pada hasil penelitian ini penulis mempunyai saran-saran yang dapat dipertimbangkan sebagai berikut :

1. Bagi para pelatih atau pembina cabang olahraga permainan bola voli hendaknya, harus memperhatikan komponen-komponen psikologinya. dikarenakan dari segi psikologi atau mental sangat berpengaruh terhadap pencapaian prestasi dan kematangan suatu atlet.

2. Bagi para atlet bola voli pada khusunya atlet putri di UKM bola voli UPI dan para atlet cabang olahraga pretasi pada umumnya perlu memperhatikan psikologi diri sendiri dan meningkatkan self control sehingga dapat mengontrol diri serta meningkatkan kualitas kemampuannya dalam cabang olahraga bola voli.

3. Bagi rekan mahasiswa yang akan mengadakan penelitian lebih lanjut tentang komponen teknis, psikolog, dan sosiologi, untuk mengetahui hubungannya dengan tingkat kepercayaan diri dalam permainan bola voli, penulis menganjurkan untuk mencoba melakukan penelitian yanag berkenaan dengan hal-hal yang lainnya faktor self control dengan tingkat kepercayaan diri atlet yang dapat meningkatkan prestasi bola voli.


(34)

58

4. Berkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan, sebaiknya diadakan penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih banyak dan kajian yang lebih mendalam serta memiliki kriteria yang kriteria yang lebih baik, agar diproleh hasil yang lebih baik.


(35)

59

Dea Gardea, 2013

HUBUNGAN ANTARA SELF CONTROL DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI ATLET PUTRI DI UKM BOLA VOLI UPI

DAFTAR PUSTAKA

Adinda (2012). Skripsi, Bandung: Jurusan kepelatihan Olahraga FPOK UPI Andha, kontrol diri tersedia

http://atpsikologi.blogspot.com/2009/11/kontol-diri-atau-self-kontrol.html#!/2009/11/kontol-diri-atau-self-kontrol.html.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekataan Taktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Athatia.,Pengendalian Diri. Tersedia http://sekolahathalia.sch.id/pengendalian-diri.

Calhoun, dkk. (1990). Self Control. Tersedia http://www.cikdion.blogspot.com Fahrul, Kontrol Diri. Tersedia http://ladesang.blogspot.com [juni 2012]

Gunawan, Jurus Pengendalian Diri. Tersedia http://garasikeabadian.blogspot.com Hadi, pemainan bola voli tersedia http://hadilegowo08.blogspot.com

Harsono, (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologis dalam Coaching. Jakarta, CV. Tambak Kusuma.

Komarudin, Psikologi Olahraga. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mazbow, Tersedia http://www.masbow.com/2009/08/percaya-diri-dalam-psikologi.html [agustus 2009]

Nurhasan. (2007). Modul Statisika. Bandung: Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FPOK UPI.

Qurratul, Percaya Diri. Tersedia http://id.scribd.com/doc/62883245/MAKALAH-PERCAYA-DIRI.

Rahayu, Tersedia http:file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI.com

Ria, Pengendalian Diri. Tersedia http://id.scribd.com/doc/89911054/BAB-2-Pengendalian-Diri.

Rodin, (2011). Self Control. Tersedia di: http://cikdion.blogspot.com. Rusli & Komarudin, Modul psikologi kepelatihan. Bandung: FPOK UPI. Rendra Novian (2011). Skripsi, Bandung: UPI.

Subana, (2009). Dasar-dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: CV PUSTAKA SETIA.


(36)

Sugiyono.(2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Surakhmad, W. (1998). Pengantar Metodologi Ilmiah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Sri Nuryanti, pengendalian diri .tersedia http://srinuryanti014.wordpress.com Thompson, (1991). Self Control, (1994:186) http//cikdion.blogspot.com. Yuyun & Toto. (2010). Modul Permainan Bola Voli. Bandung: FPOK UPI.


(1)

45

Dea Gardea, 2013

HUBUNGAN ANTARA SELF CONTROL DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI ATLET PUTRI DI UKM

155-161 Tinggi sekali Kategori ini diartikan sebagai responden sangat baik memiliki self control untuk setiap aspek self controlnya. Hal tersebut menggambarkan bahwa responden belum memiliki aspek behavior control, cognitive

control, dan decisional control.

Tabel 3.8

Kategori Tingkat kepercayaan diri Atlet Putri Bola Voli

101-108 Rendah

sekali

Kategori ini diartikan sebagai responden sangat kurang memiliki kepercayaan diri untuk setiap aspek self controlnya. Hal tersebut menggambarkan bahwa responden belum memiliki aspek keyakinan akan kemampuan diri, optimis, obyektif, bertanggung jawab, dan rasional realistis. 109-116 Rendah Kategori ini diartikan sebagai responden

kurang memiliki kepercayaan diri untuk setiap aspek self controlnya. Hal tersebut menggambarkan bahwa responden belum

memiliki aspek keyakinan akan

kemampuan diri, optimis, obyektif, bertanggung jawab, dan rasional realistis. 117-124 Sedang Kategori ini diartikan sebagai responden

cukup memiliki kepercayaan diri untuk setiap aspek self controlnya. Hal tersebut menggambarkan bahwa responden belum

memiliki aspek keyakinan akan

kemampuan diri, optimis, obyektif, bertanggung jawab, dan rasional realistis. 125-132 Tinggi Kategori ini diartikan sebagai responden

baik memiliki kepercayaan diri untuk setiap aspek self controlnya. Hal tersebut menggambarkan bahwa responden belum

memiliki aspek keyakinan akan

kemampuan diri, optimis, obyektif, bertanggung jawab, dan rasional realistis. 133-140 Tinggi sekali Kategori ini diartikan sebagai responden

baik sekali memiliki kepercayaan diri untuk setiap aspek self controlnya. Hal tersebut menggambarkan bahwa responden belum memiliki aspek keyakinan akan kemampuan diri, optimis, obyektif, bertanggung jawab, dan rasional realistis.


(2)

46

Dea Gardea, 2013


(3)

Dea Gardea, 2013

HUBUNGAN ANTARA SELF CONTROL DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI ATLET PUTRI DI UKM BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan dan analisis data mengenai hubungan antara self control dengan tingkat kepercayaan diri atlet putri di UKM bola voli UPI, maka berdasarkan penelitian self control atlet putri di UKM bola voli UPI secara umum berada pada kategori tinggi sedangkan kepercayaan diri pada kategori sangat tinggi. Peneliti menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara self control dengan tingkat kepercayaan diri pada atlet putri di UKM bola voli UPI.

B. Saran

Berdasarkan pada hasil penelitian ini penulis mempunyai saran-saran yang dapat dipertimbangkan sebagai berikut :

1. Bagi para pelatih atau pembina cabang olahraga permainan bola voli hendaknya, harus memperhatikan komponen-komponen psikologinya. dikarenakan dari segi psikologi atau mental sangat berpengaruh terhadap pencapaian prestasi dan kematangan suatu atlet.

2. Bagi para atlet bola voli pada khusunya atlet putri di UKM bola voli UPI dan para atlet cabang olahraga pretasi pada umumnya perlu memperhatikan psikologi diri sendiri dan meningkatkan self control sehingga dapat mengontrol diri serta meningkatkan kualitas kemampuannya dalam cabang olahraga bola voli.

3. Bagi rekan mahasiswa yang akan mengadakan penelitian lebih lanjut tentang komponen teknis, psikolog, dan sosiologi, untuk mengetahui hubungannya dengan tingkat kepercayaan diri dalam permainan bola voli, penulis menganjurkan untuk mencoba melakukan penelitian yanag berkenaan dengan hal-hal yang lainnya faktor self control dengan tingkat kepercayaan diri atlet yang dapat meningkatkan prestasi bola voli.


(4)

Dea Gardea, 2013

HUBUNGAN ANTARA SELF CONTROL DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI ATLET PUTRI DI UKM

58

4. Berkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan, sebaiknya diadakan penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih banyak dan kajian yang lebih mendalam serta memiliki kriteria yang kriteria yang lebih baik, agar diproleh hasil yang lebih baik.


(5)

59

Dea Gardea, 2013

HUBUNGAN ANTARA SELF CONTROL DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI ATLET PUTRI DI UKM DAFTAR PUSTAKA

Adinda (2012). Skripsi, Bandung: Jurusan kepelatihan Olahraga FPOK UPI Andha, kontrol diri tersedia

http://atpsikologi.blogspot.com/2009/11/kontol-diri-atau-self-kontrol.html#!/2009/11/kontol-diri-atau-self-kontrol.html.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekataan Taktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Athatia.,Pengendalian Diri. Tersedia http://sekolahathalia.sch.id/pengendalian-diri.

Calhoun, dkk. (1990). Self Control. Tersedia http://www.cikdion.blogspot.com Fahrul, Kontrol Diri. Tersedia http://ladesang.blogspot.com [juni 2012]

Gunawan, Jurus Pengendalian Diri. Tersedia http://garasikeabadian.blogspot.com Hadi, pemainan bola voli tersedia http://hadilegowo08.blogspot.com

Harsono, (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologis dalam Coaching. Jakarta, CV. Tambak Kusuma.

Komarudin, Psikologi Olahraga. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mazbow, Tersedia http://www.masbow.com/2009/08/percaya-diri-dalam-psikologi.html [agustus 2009]

Nurhasan. (2007). Modul Statisika. Bandung: Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FPOK UPI.

Qurratul, Percaya Diri. Tersedia http://id.scribd.com/doc/62883245/MAKALAH-PERCAYA-DIRI.

Rahayu, Tersedia http:file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI.com

Ria, Pengendalian Diri. Tersedia http://id.scribd.com/doc/89911054/BAB-2-Pengendalian-Diri.

Rodin, (2011). Self Control. Tersedia di: http://cikdion.blogspot.com. Rusli & Komarudin, Modul psikologi kepelatihan. Bandung: FPOK UPI. Rendra Novian (2011). Skripsi, Bandung: UPI.

Subana, (2009). Dasar-dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: CV PUSTAKA SETIA.


(6)

Dea Gardea, 2013

HUBUNGAN ANTARA SELF CONTROL DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI ATLET PUTRI DI UKM

Sugiyono.(2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Surakhmad, W. (1998). Pengantar Metodologi Ilmiah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Sri Nuryanti, pengendalian diri .tersedia http://srinuryanti014.wordpress.com Thompson, (1991). Self Control, (1994:186) http//cikdion.blogspot.com. Yuyun & Toto. (2010). Modul Permainan Bola Voli. Bandung: FPOK UPI.


Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA ATLET BELADIRI Hubungan Antara Motivasi Berprestasi Dengan Kepercayaan Diri Pada Atlet Beladiri.

0 3 15

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA ATLET BELADIRI Hubungan Antara Motivasi Berprestasi Dengan Kepercayaan Diri Pada Atlet Beladiri.

1 5 18

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP VERTICAL JUMP ATLET BOLA VOLI DI UKM BOLA VOLI PUTERA Pengaruh Latihan Skipping Terhadap Vertical Jump Atlet Bola Voli Di Ukm Bola Voli Putera Universitas Muhammadiyah Surakarta.

1 5 16

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP VERTICAL JUMP ATLET BOLA VOLI DI UKM BOLA VOLI PUTERA Pengaruh Latihan Skipping Terhadap Vertical Jump Atlet Bola Voli Di Ukm Bola Voli Putera Universitas Muhammadiyah Surakarta.

1 8 9

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS LATIHAN DENGAN SELF-CONTROL DAN TINGKAT AGRESIVITAS PADA MAHASISWA UKM BELA DIRI UPI BANDUNG.

0 4 12

HUBUNGAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN PENGUASAAN TEKNIK DASAR SQUASH PADA ATLET UKM SQUASH UPI.

1 6 36

TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI TIM DENGAN KEHADIRAN LIBERO DALAM PERTANDINGAN BOLA VOLI.

3 3 28

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KINERJA KEPEMIMPINAN WASIT BOLA VOLI INDOOR JAWA BARAT.

1 4 31

KORELASI MOTOR EDUCABILITY DENGAN PENGUASAAN TEKNIK JUMP SERVICE PADA ATLET UKM BOLA VOLI UPI :PUTRI.

0 1 41

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS LATIHAN DENGAN SELF-CONTROL DAN TINGKAT AGRESIVITAS PADA MAHASISWA UKM BELA DIRI UPI BANDUNG - repository UPI S PSI 1006219 Title

0 0 4