HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS LATIHAN DENGAN SELF-CONTROL DAN TINGKAT AGRESIVITAS PADA MAHASISWA UKM BELA DIRI UPI BANDUNG.

(1)

Dewi Prihandini, 2015

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS LATIHAN DENGAN SELF-CONTROL DAN TINGKAT AGRESIVITAS PADA MAHASISWA UKM BELA DIRI UPI BANDUNG

|

NO: 535/SKRIPSI/PSI/FIP_UPI/07.2015

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS LATIHAN DENGAN SELF-CONTROL DAN TINGKAT AGRESIVITAS PADA MAHASISWA UKM BELA DIRI UPI BANDUNG

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi pada Departemen Psikologi

Oleh: Dewi Prihandini

1006219

DEPARTEMEN PSIKOLOGI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Dewi Prihandini, 2015

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS LATIHAN DENGAN SELF-CONTROL DAN TINGKAT AGRESIVITAS PADA MAHASISWA UKM BELA DIRI UPI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS LATIHAN DENGAN SELF-CONTROL DAN TINGKAT AGRESIVITAS PADA MAHASISWA

UKM BELA DIRI UPI BANDUNG

Oleh Dewi Prihandini

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Psikologi pada Departemen Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia

© Dewi Prihandini 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Dewi Prihandini, 2015

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS LATIHAN DENGAN SELF-CONTROL DAN TINGKAT AGRESIVITAS PADA MAHASISWA UKM BELA DIRI UPI BANDUNG


(4)

Dewi Prihandini, 2015

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS LATIHAN DENGAN SELF-CONTROL DAN TINGKAT AGRESIVITAS PADA MAHASISWA UKM BELA DIRI UPI BANDUNG


(5)

Dewi Prihandini, 2015

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS LATIHAN DENGAN SELF-CONTROL DAN TINGKAT AGRESIVITAS PADA MAHASISWA UKM BELA DIRI UPI BANDUNG

|

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS LATIHAN DENGAN SELF-CONTROL DAN TINGKAT AGRESIVITAS

PADA MAHASISWA UKM BELA DIRI UPI BANDUNG Oleh:

Dewi Prihandini1Sitti Chottidjah2Helli Ihsan3 Email: dewiprihandini1@gmail.com

Departemen Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia

ABSTRAK

Dewi Prihandini (1006219). Hubungan Antara Intensitas Latihan dengan Self-Control dan Tingkat Agresivitas Pada Mahasiswa UKM Bela Diri UPI Bandung. Skripsi. Departemen Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Bandung (2015).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) hubungan antara intensitas latihan dengan self-control, (2) hubungan antara intensitas latihan dengan tingkat agresivitas, dan (3) hubungan antara self-control dengan tingkat agresivitas mahasiswa UKM Bela Diri UPI Bandung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian korelasional. Pengambilan sampel menggunakan teknik incidental sampling, yaitu sebanyak 85 orang yang masih berstatus sebagai mahasiswa dan masih mengikuti latihan bela diri di UPI. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu instrumen intensitas latihan yang disusun sendiri oleh peneliti, self-control yang diadaptasi dari Brief

Self-Control Scale (BSCS), dan instrumen tingkat agresivitas yang diadaptasi dari

Buss-Perry Aggression Questionnaire Short-Form (BPAQ-SF). Hasil penelitian

menunjukkan (1) terdapat hubungan positif yang lemah antara intensitas latihan dengan self-control, (2) tidak terdapat hubungan antara intensitas latihan dengan tingkat agresivitas, dan (3) terdapat hubungan negatif yang kuat antara self-control dengan tingkat agresivitas pada mahasiswa UKM Bela Diri UPI Bandung.


(6)

Dewi Prihandini, 2015

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS LATIHAN DENGAN SELF-CONTROL DAN TINGKAT AGRESIVITAS PADA MAHASISWA UKM BELA DIRI UPI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

THE RELATIONSHIP BETWEEN EXERCISE INTENSITY WITH SELF-CONTROL AND LEVEL OF AGGRESSIVITY OF STUDENTS JOINING MARTIAL ART UNITS OF INDONESIA UNIVERSITY OF EDUCATION

BANDUNG by:

Dewi Prihandini1Sitti Chotidjah2Helli Ihsan3

Email: dewiprihandini1@gmail.com

Department of Psychology, Faculty of Educational Science, Indonesia University of Education

ABSTRACT

Dewi Prihandini (1006219). The Relationship Between Exercise Intensity with Self-Control and Level of Aggressiveness of Students Joining Martial Art Units of Indonesia University of Education Bandung. Unpublished Research Paper. Indonesia University of Education Bandung (2015).

This research aims to know (1) the relationship between exercise intensity and self-control, (2) the relationship between exercise intensity and level of aggressiveness, and (3) the relationship between self-control and level of aggressiveness of students joining martial art units of Indonesian University of Education Bandung. This research uses quantitative approach with correlation research design. The data collection uses incidental sampling technique, which total is 85 members of martial art units of UPI Bandung who are still enrolled as university students and actively do exercise of martial art. The instruments used in this research are exercise intensity that compiled by the research herself, self-control that is adapted from Brief Self-Control Scale (BSCS), and level of aggressiveness that is adapted from Buss-Perry Aggression Questionnaire Short-Form (BPAQ-SF). The result shows that (1) there is a weak positive relationship between exercise intensity and self-control, (2) there is no relationship between exercise intensity and level of aggressiveness, and (3) there is a strong negative relationship between self-control and level aggressiveness of students joining martial art units of Indonesia University of Education Bandung.


(7)

Dewi Prihandini, 2015

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS LATIHAN DENGAN SELF-CONTROL DAN TINGKAT AGRESIVITAS PADA MAHASISWA UKM BELA DIRI UPI BANDUNG

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka diketahui beberapa hal berikut.

1. Terdapat hubungan antara intensitas latihan dengan self-control pada mahasiswa UKM Bela Diri UPI Bandung.

2. Tidak terdapat hubungan antara intensitas latihan dengan tingkat agresivitas pada mahasiswa UKM Bela Diri UPI Bandung.

3. Terdapat hubungan antara self-control dengan tingkat agresivitas pada mahasiswa UKM Bela Diri UPI Bandung.

4. Terdapat perbedaan distribusi skor intensitas latihan yang signifikan berdasarkan variabel demografis usia. Selain itu, tidak terdapat perbedaan distribusi skor yang signifikan dari variabel intensitas latihan berdasarkan jenis kelamin dan suku bangsa, serta variabel self-control dan tingkat agresivitas berdasarkan jenis kelamin, usia, dan suku bangsa.

B. Saran

Bagi pihak yang diteliti:

1. Bagi para anggota bela diri, diharapkan dapat tetap terus berlatih bela diri, karena manfaat bela diri secara psikologis dapat signifikan didapatkan ketika latihan dilakukan secara berkesinambungan. Hal ini berlaku baik bagi anggota yang memiliki intensitas latihan yang paling rendah atau paling tinggi.

2. Subjek pada usia 15-18 tahun diharapkan dapat lebih meningkatkan intensitas latihannya, karena berada pada kategori rendah. Dari peningkatan ini diharapkan self-control dapat meningkat pula, sehingga tingkat agresivitas menurun. Karena berdasarkan data yang didapat, individu usia 15-18 tahun self-controlnya berada pada kategori rendah dan tingkat agresivitasnya tinggi.


(8)

63

Dewi Prihandini, 2015

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS LATIHAN DENGAN SELF-CONTROL DAN TINGKAT AGRESIVITAS PADA MAHASISWA UKM BELA DIRI UPI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bagi peneliti selanjutnya:

1. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan instrumen instensitas latihan agar dapat mengukur kualitas hasil pelatihan bela diri dengan tepat.

2. Dapat memilih subjek dengan distribusi yang merata, agar skor yang didapat tidak terlalu jauh perbedaannya. Karena pada penelitian ini, subjek dari 11 bela diri yang berbeda dengan masing-masing sampel berjumlah dari 1 subjek hingga 16 subjek. Kemudian lamanya latihan dimulai dari satu bulan pertama hingga yang sudah berlatih selama 16 tahun.

3. Dapat meneliti pengembangan dari korelasi, misalnya pengaruh, dengan menggunakan metode eksperimen agar didapat hasil yang lebih memuaskan karena telah diminimalisir pengaruh eksternalnya. Dari hasil ini dapat lebih dijelaskan proses yang terjadi dalam pelatihan bela diri.

4. Lebih memperhatikan faktor demografis usia, karena variabel

self-control dan tingkat agresivitas erat hubungannya dengan tahap

perkembangan seseorang, khususnya perkembangan emosi. Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian pada tahap usia yang lebih homogen, untuk menghindari bias tahap perkembangan usia terhadap variabel-variabel yang bersangkutan.


(9)

Dewi Prihandini, 2015

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS LATIHAN DENGAN SELF-CONTROL DAN TINGKAT AGRESIVITAS PADA MAHASISWA UKM BELA DIRI UPI BANDUNG

|

DAFTAR PUSTAKA

Ananta, M. D. (2012). Hubungan Antara Self-Control dengan Tingkat Agresivitas

pada Remaja. Skripsi. Jakarta: Universitas Bina Nusantara.

Anderson, C. A., & Bushman, B. J. (2002). Human Aggression. Annual Reviews Psychology, 53:27-51.

Ant. (2014). Kapolda Metro: Jumlah Kriminalitas Menurun di Tahun 2014. [Online]. Diakses dari http://www.hukumonline.com/berita/baca/ lt54a1a26b9863c/kapolda-metro--jumlah-kriminalitas-menurun-di-tahun-2014

Ariani, L. P. T. (2011). Pelatihan Menarik Katrol Berbeban yang Menekankan

pada Perbedaan Jumlah Set dan Repetisi. Tesis Universitas Negeri

Singaraja.

Arsyana, L. (2013). Pengaruh Intensitas Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil pada Sekretariat Daerah

Kabupaten. Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan Lokal, Vol. II Edisi 1.

Azwar, S. (2010). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar.

Baumister, et. al. (2007). The Strength Model of Self-Control. Journal of Association for Psychological Science Vol. 16(6) 351.

Berkowitz, L. (1989). Frustration-Aggression Hypothesis: Examination and

Reformulation. APA Psychological Bulletin, Vol. 106 No. 1, 59-73.

Binder, B. (2007). Psychosocial Benefits of The Martial Arts: Myth or Reality?. A

Literatur Review.

Cervone, D. & Lawrence A. P. (2012). Kepribadian: Teori dan Penelitian. Jakarta: Salemba Humanika.

DeLisi, M. & Michael G. V. (2007). The Gottfredson-Hirschi Critiques Revisited. Reconciling Self-Control Theory, Criminal Careers, and Career

Criminals. International Journal of Offender Theraphy and Comparative


(10)

65

Dewi Prihandini, 2015

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS LATIHAN DENGAN SELF-CONTROL DAN TINGKAT AGRESIVITAS PADA MAHASISWA UKM BELA DIRI UPI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Denson, T. F., et. al. (2012). Self-Control and Aggression. Sage Journals Vol. 21 (1) 20-25. DOI: 10.1177/0963721411429451.

Diamond, P. M. & P. R. Magaletta. (2006). The Short-Form Buss-Perry

Aggression Questionnaire (BPAQ-SF). Assessment, Vol. 13, No. 3.

227-240 doi: 10.1177/1073191106287666.

Edy, C. W. (2012). Inilah Jumlah Kasus Kriminal di Ibukota Jakarta. [Online]. Diakses dari http://wartakota.tribunnews.com/2012/12/27/inilah-jumlah-kasus-kriminal-di-ibukota-jakarta

Hairan. (2009). Bela Diri: Arti Luas dan Arti Sempit. [Online]. Diakses dari http://pengetahuanbeladiri.blogspot.com/2009/05/bela-diri-arti-luas-dan-arti-sempit.html

Hasford, J., & Bradley, D.K. (2011). Validating Measures of Self-Control via

Rasch Measurement. The Journal of Applied Business Research, 27(6),

45-56.

Hurlock, E. B. (2011). Psikologi Perkembangan. Suatu Pendekatan Sepanjang

Rentang Kehidupan. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Ihsan, H. (2013). Metode Skala Psikologi. Universitas Pendidikan Indonesia. Imanudin, I. (2008). Modul Mata Kuliah Kepelatihan Olahraga (IO 465).

Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Istiazah. (2013). Hubungan Antara Berolahraga Teratur dengan Tingkat Stres pada Mahasiswa Tingkat Satu Fisioterapi Politeknik Kementrian

Kesehatan Surakarta Angkatan 2012-2013. Skripsi. Surakarta: Politeknik

Kementrian Kesehatan Surakarta.

Koeswara, E. (1988). Agresi Manusia. Pengantar oleh: Sarlito W. Sarwono. Bandung: ROSDA OFFSET.

Krahe, B. (2005). Perilaku Agresif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Lakes, K. D. & Hoyt, W. T. (2004). Promoting Self-Regulation Through

School-Based Martial Arts Training. Journal of Applied Developmental


(11)

66

Dewi Prihandini, 2015

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS LATIHAN DENGAN SELF-CONTROL DAN TINGKAT AGRESIVITAS PADA MAHASISWA UKM BELA DIRI UPI BANDUNG

|

Lam, M. H. S., et. al. (2013). Martial Arts for Health. Translating Research into

Practice. Chapter: External Chinese Martial Arts and Health. USA:

OMICS Group.

Maloney, P. W., dkk. (2011). The Multi-Factor Structure of The Brief Self-control

Scale: Discriminant Validity of Restraint and Impulsivity. Journal of

Research in Personality 46 111-115 doi: 10.1016/j.jrp.2011.10.001.

Marsee, et. al. (2011). Accessing the Forms and Functions of Aggression using

Self-Report: Factor Structure and Invariance of The Peer Scale in Youth.

Journal of APA for Psychological Assessment Vol. 23(3), 792-804.

Martin, D. (2006). The Psychosocial Benefits Of Traditional Martial Arts Training: What Most Instructors Know But Can’t Articulate.

Matsumoto, D. (2004). The Psychological and Behavioral Effects of Judo. The USFJ Development Committee.

Monks, K. & S. R. Haditono. (1998). Psikologi Perkembangan. Pengantar dalam

Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Papalia, D. E. (2008). Human Development (Psikologi Perkembangan). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Ridder, D. T. D., et. al. (2011). Not Doing Bad Things is Not Equivalent to Doing The Right Thing: Distinguishing Between Inhibitory and Initiatory

Self-control. Journal of Personality and Individual Differences

doi:10.1016/j.paid.2011.01.015.

Sarwono, S. W. & Eko A. M. (2009). Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.

Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.


(12)

67

Dewi Prihandini, 2015

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS LATIHAN DENGAN SELF-CONTROL DAN TINGKAT AGRESIVITAS PADA MAHASISWA UKM BELA DIRI UPI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Theeboom, M. (2011). The Analysis of Contextual Factors in Youth Martial Arts

Practice. Maldegem: VUBPRESS Brussels University Press.

Theeboom, M., Knop, P. D., & Vertonghen, J. (2009). Experiences of Children in

Martial Arts. Journal of European for Sport and Society, 6(1), 19-35.

Vertonghen, J. & Theebom, M. (2010). The Social-Psychological Outcomes of

Martial Arts Practice Among Youth: A Review. Journal of Sport Science

and Medicine 9, 528-537.

Wikstrom, P. H., & Treiber, K. (2007). The Role of Self-Control in Crime

Causation. Journal of European Society of Criminology Volume 4 (2):

237–264: 1477-3708. DOI: 10.1177/1477370807074858.

Wolfe, S. E. & George E. H. (2008). Self-Control and Perceived Behavioral

Control: An Examination of College Student Drinking. Journal of Applied

Psychology in Criminal Justice, 4(1).

[Online]. Diakses dari http://dilihatya.com/1951/pengertian-mahasiswa-menurut-para-ahli


(1)

Dewi Prihandini, 2015

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS LATIHAN DENGAN SELF-CONTROL DAN TINGKAT AGRESIVITAS PADA MAHASISWA UKM BELA DIRI UPI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka diketahui beberapa hal berikut.

1. Terdapat hubungan antara intensitas latihan dengan self-control pada

mahasiswa UKM Bela Diri UPI Bandung.

2. Tidak terdapat hubungan antara intensitas latihan dengan tingkat

agresivitas pada mahasiswa UKM Bela Diri UPI Bandung.

3. Terdapat hubungan antara self-control dengan tingkat agresivitas pada

mahasiswa UKM Bela Diri UPI Bandung.

4. Terdapat perbedaan distribusi skor intensitas latihan yang signifikan

berdasarkan variabel demografis usia. Selain itu, tidak terdapat perbedaan distribusi skor yang signifikan dari variabel intensitas latihan

berdasarkan jenis kelamin dan suku bangsa, serta variabel self-control

dan tingkat agresivitas berdasarkan jenis kelamin, usia, dan suku bangsa.

B. Saran

Bagi pihak yang diteliti:

1. Bagi para anggota bela diri, diharapkan dapat tetap terus berlatih bela

diri, karena manfaat bela diri secara psikologis dapat signifikan didapatkan ketika latihan dilakukan secara berkesinambungan. Hal ini berlaku baik bagi anggota yang memiliki intensitas latihan yang paling rendah atau paling tinggi.

2. Subjek pada usia 15-18 tahun diharapkan dapat lebih meningkatkan

intensitas latihannya, karena berada pada kategori rendah. Dari

peningkatan ini diharapkan self-control dapat meningkat pula, sehingga

tingkat agresivitas menurun. Karena berdasarkan data yang didapat,

individu usia 15-18 tahun self-controlnya berada pada kategori rendah


(2)

63

Dewi Prihandini, 2015

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS LATIHAN DENGAN SELF-CONTROL DAN TINGKAT AGRESIVITAS

Bagi peneliti selanjutnya:

1. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan instrumen

instensitas latihan agar dapat mengukur kualitas hasil pelatihan bela diri dengan tepat.

2. Dapat memilih subjek dengan distribusi yang merata, agar skor yang

didapat tidak terlalu jauh perbedaannya. Karena pada penelitian ini, subjek dari 11 bela diri yang berbeda dengan masing-masing sampel berjumlah dari 1 subjek hingga 16 subjek. Kemudian lamanya latihan dimulai dari satu bulan pertama hingga yang sudah berlatih selama 16 tahun.

3. Dapat meneliti pengembangan dari korelasi, misalnya pengaruh, dengan

menggunakan metode eksperimen agar didapat hasil yang lebih memuaskan karena telah diminimalisir pengaruh eksternalnya. Dari hasil ini dapat lebih dijelaskan proses yang terjadi dalam pelatihan bela diri.

4. Lebih memperhatikan faktor demografis usia, karena variabel

self-control dan tingkat agresivitas erat hubungannya dengan tahap perkembangan seseorang, khususnya perkembangan emosi. Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian pada tahap usia yang lebih homogen, untuk menghindari bias tahap perkembangan usia terhadap variabel-variabel yang bersangkutan.


(3)

Dewi Prihandini, 2015

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS LATIHAN DENGAN SELF-CONTROL DAN TINGKAT AGRESIVITAS PADA MAHASISWA UKM BELA DIRI UPI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ananta, M. D. (2012). Hubungan Antara Self-Control dengan Tingkat Agresivitas

pada Remaja. Skripsi. Jakarta: Universitas Bina Nusantara.

Anderson, C. A., & Bushman, B. J. (2002). Human Aggression. Annual Reviews

Psychology, 53:27-51.

Ant. (2014). Kapolda Metro: Jumlah Kriminalitas Menurun di Tahun 2014.

[Online]. Diakses dari http://www.hukumonline.com/berita/baca/

lt54a1a26b9863c/kapolda-metro--jumlah-kriminalitas-menurun-di-tahun-2014

Ariani, L. P. T. (2011). Pelatihan Menarik Katrol Berbeban yang Menekankan

pada Perbedaan Jumlah Set dan Repetisi. Tesis Universitas Negeri Singaraja.

Arsyana, L. (2013). Pengaruh Intensitas Pengembangan Sumber Daya Manusia

Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil pada Sekretariat Daerah Kabupaten. Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan Lokal, Vol. II Edisi 1.

Azwar, S. (2010). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Penerbit Pustaka

Pelajar.

Baumister, et. al. (2007). The Strength Model of Self-Control. Journal of

Association for Psychological Science Vol. 16(6) 351.

Berkowitz, L. (1989). Frustration-Aggression Hypothesis: Examination and

Reformulation. APA Psychological Bulletin, Vol. 106 No. 1, 59-73.

Binder, B. (2007). Psychosocial Benefits of The Martial Arts: Myth or Reality?. A

Literatur Review.

Cervone, D. & Lawrence A. P. (2012). Kepribadian: Teori dan Penelitian.

Jakarta: Salemba Humanika.

DeLisi, M. & Michael G. V. (2007). The Gottfredson-Hirschi Critiques Revisited.

Reconciling Self-Control Theory, Criminal Careers, and Career Criminals. International Journal of Offender Theraphy and Comparative Criminology Vol. XX Number X. 10.1177/0306624X07308553.


(4)

65

Dewi Prihandini, 2015

Denson, T. F., et. al. (2012). Self-Control and Aggression. Sage Journals Vol. 21

(1) 20-25. DOI: 10.1177/0963721411429451.

Diamond, P. M. & P. R. Magaletta. (2006). The Short-Form Buss-Perry

Aggression Questionnaire (BPAQ-SF). Assessment, Vol. 13, No. 3. 227-240 doi: 10.1177/1073191106287666.

Edy, C. W. (2012). Inilah Jumlah Kasus Kriminal di Ibukota Jakarta. [Online].

Diakses dari http://wartakota.tribunnews.com/2012/12/27/inilah-jumlah-kasus-kriminal-di-ibukota-jakarta

Hairan. (2009). Bela Diri: Arti Luas dan Arti Sempit. [Online]. Diakses dari

http://pengetahuanbeladiri.blogspot.com/2009/05/bela-diri-arti-luas-dan-arti-sempit.html

Hasford, J., & Bradley, D.K. (2011). Validating Measures of Self-Control via

Rasch Measurement. The Journal of Applied Business Research, 27(6), 45-56.

Hurlock, E. B. (2011). Psikologi Perkembangan. Suatu Pendekatan Sepanjang

Rentang Kehidupan. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Ihsan, H. (2013). Metode Skala Psikologi. Universitas Pendidikan Indonesia.

Imanudin, I. (2008). Modul Mata Kuliah Kepelatihan Olahraga (IO 465).

Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Istiazah. (2013). Hubungan Antara Berolahraga Teratur dengan Tingkat Stres

pada Mahasiswa Tingkat Satu Fisioterapi Politeknik Kementrian Kesehatan Surakarta Angkatan 2012-2013. Skripsi. Surakarta: Politeknik Kementrian Kesehatan Surakarta.

Koeswara, E. (1988). Agresi Manusia. Pengantar oleh: Sarlito W. Sarwono.

Bandung: ROSDA OFFSET.

Krahe, B. (2005). Perilaku Agresif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Lakes, K. D. & Hoyt, W. T. (2004). Promoting Self-Regulation Through

School-Based Martial Arts Training. Journal of Applied Developmental Psychology 25 283-302 doi: 10.1016/j.appdev.2004.04.002.


(5)

Dewi Prihandini, 2015

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS LATIHAN DENGAN SELF-CONTROL DAN TINGKAT AGRESIVITAS PADA MAHASISWA UKM BELA DIRI UPI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lam, M. H. S., et. al. (2013). Martial Arts for Health. Translating Research into

Practice. Chapter: External Chinese Martial Arts and Health. USA: OMICS Group.

Maloney, P. W., dkk. (2011). The Multi-Factor Structure of The Brief Self-control

Scale: Discriminant Validity of Restraint and Impulsivity. Journal of Research in Personality 46 111-115 doi: 10.1016/j.jrp.2011.10.001.

Marsee, et. al. (2011). Accessing the Forms and Functions of Aggression using

Self-Report: Factor Structure and Invariance of The Peer Scale in Youth. Journal of APA for Psychological Assessment Vol. 23(3), 792-804.

Martin, D. (2006). The Psychosocial Benefits Of Traditional Martial Arts

Training: What Most Instructors Know But Can’t Articulate.

Matsumoto, D. (2004). The Psychological and Behavioral Effects of Judo. The

USFJ Development Committee.

Monks, K. & S. R. Haditono. (1998). Psikologi Perkembangan. Pengantar dalam

Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Papalia, D. E. (2008). Human Development (Psikologi Perkembangan). Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Ridder, D. T. D., et. al. (2011). Not Doing Bad Things is Not Equivalent to Doing

The Right Thing: Distinguishing Between Inhibitory and Initiatory Self-control. Journal of Personality and Individual Differences doi:10.1016/j.paid.2011.01.015.

Sarwono, S. W. & Eko A. M. (2009). Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba

Humanika.

Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.


(6)

67

Dewi Prihandini, 2015

Theeboom, M. (2011). The Analysis of Contextual Factors in Youth Martial Arts

Practice. Maldegem: VUBPRESS Brussels University Press.

Theeboom, M., Knop, P. D., & Vertonghen, J. (2009). Experiences of Children in

Martial Arts. Journal of European for Sport and Society, 6(1), 19-35.

Vertonghen, J. & Theebom, M. (2010). The Social-Psychological Outcomes of

Martial Arts Practice Among Youth: A Review. Journal of Sport Science and Medicine 9, 528-537.

Wikstrom, P. H., & Treiber, K. (2007). The Role of Self-Control in Crime

Causation. Journal of European Society of Criminology Volume 4 (2):

237–264: 1477-3708. DOI: 10.1177/1477370807074858.

Wolfe, S. E. & George E. H. (2008). Self-Control and Perceived Behavioral

Control: An Examination of College Student Drinking. Journal of Applied Psychology in Criminal Justice, 4(1).

[Online]. Diakses dari http://dilihatya.com/1951/pengertian-mahasiswa-menurut-para-ahli