GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PERAWAT MENGHADAPI PENSIUN DI RSUD SUMEDANG.

(1)

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PERAWAT DALAM MENGHADAPI PENSIUN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

SUMEDANG BERDASARKAN USIA DAN PENDIDIKAN

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Keperawatan Program Studi DIII Keperawatan

Oleh

Mochamad Dinanjar Septian 1009049

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Mochamad Dinanjar Septian, 2013

Gambaran Tingkat Kecemasan Perawat Dalam Menghadapi Pensiun Di Rumah Sakit Umum Daerah Sumedang Berdasarkan Usia Dan Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PERAWAT DALAM MENGHADAPI PENSIUN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

SUMEDANG BERDASARKAN USIA DAN PENDIDIKAN

Oleh

Mochamad Dinanjar Septian

Sebuah karya tulis ilmiah yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Amd.Kep pada Fakultas Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan

© Mochamad Dinanjar Septian 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Karya Tulis Ilmiah ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN Mochamad Dinanjar Septian

1009049

KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PERAWAT DALAM MENGHADAPI PENSIUN DI RSUD SUMEDANG DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I

Nenden L,S.Kep.,Ners.,M.Si NIK. 10241181651

Pembimbing II

Afianti Sulastri, S.Si.,Apt NIP. 198007282010122002

Mengetahui

Ketua Prodi D3 Keperawatan

Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia

Iman Imanudin, S.Pd, M.Pd NIP.19750810201121001


(4)

Mochamad Dinanjar Septian, 2013

Gambaran Tingkat Kecemasan Perawat Dalam Menghadapi Pensiun Di Rumah Sakit Umum Daerah Sumedang Berdasarkan Usia Dan Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KARYA TULIS ILMIAH, JUNI 2013 Mochamad Dinanjar Septian

NIM. 1009049

Gambaran Tingkat Kecemasan Perawat Menghadapi Pensiun Di RSUD Sumedang Berdasarkan Usia Dan Pendidikan.

VII + 27 Halaman, V BAB, 5 Tabel, 1 Gambar, 5 Lampiran ABSTRAK

Manusia dalam kegiatan sehari-hari akrab dengan aktivitas kerja. Beberapa orang bekerja untuk menghabiskan waktu, untuk mendapatkan uang dan juga untuk mencari identitas diri. berdasarkan peraturan perusahaan, bahwa usia maksimal bagi pekerja aktif berusia 55 tahun. Pada usia tersebut, pekerja harus berhenti dari kerja atau pensiun. Pensiun biasanya menyebabkan rasa tak tenang atau tidak berguna bahkan, banyak orang takut menghadapi pensiun. Desain penelitian di gunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif karena berdasarkan dari tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui Gambaran Tingkat Kecemasan Perawat di RSUD Sumedang Berdasarkan Umur dan Pendidikan. Penelitian ini menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data. Kuesioner yang di gunakan adalah Self-Rating Anxiety Scale (ZAS). Tujuan kuesioner ini untuk mengetahui bagaimana gambaran kecemasanpara perawat dalam menghadapi pensiun. Populasi penelitian 218 responden. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposiv sampling. Hasil penelitian pada perawat usia 45-55 tahun didapat Sebagian besar mengalami cemas ringan yaitu sebanyak 24 responden (68,6%). Berdasarkan tingkat pendidikan, D3 diperoleh hasil sebagian besar mengalami kecemasan ringan sampai sedang yaitu 21 responden (67,7%), S1 diperoleh hasil kecemasan normal 1 responden (25,0%), kecemasan ringan sampai sedang 3 responden (75,0%). Saran untuk Rumah sakit rumah sakit diharapkan dapat membuat suatu perencanaan untuk meningkatkan pengetahuan dan merencanakan program bagi perawat yang akan pensiun agar kecemasan pada karyawan rs khususnya perawat tidak meningkat.


(5)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KARYA TULIS ILMIAH, JUNI 2013 Mochamad Dinanjar Septian

NIM. 1009049

Description A Level Anxiety Of Nurse At The Sumedang Regional Public Hospital In The Face Of Retirement By Age and Education.

VII + 27 page, V BAB, 5 Tables, 1 Picture, 5 Enclosure.

Humans in everyday activities familiar with work activities. Some people work to spend time, to earn money and also to search for identity. based on company rules, that the maximum age for active workers aged 55 years. At that age, the worker had to quit work or retire. Retirement usually causes a feeling of calm or even useless, many people are afraid to face retirement.It was a negative point of view that causes individuals tend to reject the pension and it causes anxiety. Design research is that researchers use quantitative descriptive research as the basis of the research is to determine the objective description an Anxiety of Nurses at the Hospital Sumedang by Age and Education. This study used a questionnaire to collect data. This study used a questionnaire Self-Rating Anxiety Scale (ZAS). Purpose of the questionnaire is to determine how the image of the nurse's anxiety in the face of retirement. The population was 218 respondents. Sampling technique in this study is purposive sampling. The results in nurses aged 45-55 years obtained results most of respondents have mild anxiety there are 24 respondents (68.6%). Based on level of education, normal anxiety results obtained D3 there was mild - moderate anxiety 21 respondents (67.7%). S1 obtained normal anxiety results 1 respondents (25.0%), S1 obtained normal anxiety results 1 respondents (25.0%), mild - moderate anxiety 3 respondents (75.0%). Advice for hospital, hospital is expected to make a plan to improve the knowledge and plan programs for nurses who will retire that employee anxiety at the hospital nurses did not increase at the hospital nurses did not increase notably. Advice for hospital, hospital is expected to make a plan to improve the knowledge and plan


(6)

Mochamad Dinanjar Septian, 2013

Gambaran Tingkat Kecemasan Perawat Dalam Menghadapi Pensiun Di Rumah Sakit Umum Daerah Sumedang Berdasarkan Usia Dan Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

programs for nurses who will retire that employee anxiety at the hospital nurses did not increase notably.


(7)

DAFTAR ISI ABSTRAK...i KATA PENGANTAR...ii UCAPAN TERIMAKASIH...iii DAFTAR ISI...iv DAFTAR TABEL...vi DAFTAR GAMBAR...vii

BAB I PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang...1

B. Rumusan Masalah...3

C. Tujuan Penelitian...3

D. Manfaat Penelitian...3

BAB II KAJIAN PUSTAKA...5

A. Kecemasa...5

1. Pengertian...5

2. Sumber Kecemasaan...7

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasaan...7

4. Tingkat Kecemasan...9

B. Pensiun...12

1. Pengertian Pensiun...12

2. Kecemasan Dalam Menghadapi Pensiun...13

3. Jenis-Jenis Pensiun...13

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecemasan menghadapi pensiun...14

5. Aspek-Aspek Yang Mempengaruhi Pensiun...15

C. Kerangka Pemikiran...16

BAB III METOLOGI PENELITIAN...17

A. Lokasi dan Subjek Penelitian...17

B. Desain Penelitian...17

C. Metode Penelitian...18

D. Definisi Operasonal...18

E. Instrumen Penelitian...19

F. Teknik Pengumpulan Data...19

G. Analisis Data...20


(8)

Mochamad Dinanjar Septian, 2013

Gambaran Tingkat Kecemasan Perawat Dalam Menghadapi Pensiun Di Rumah Sakit Umum Daerah Sumedang Berdasarkan Usia Dan Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

A. Hasil Penelitian...22

1. Responden Berdasarkan Pendidikan...22

2. Tingkat kecemasan Responden Dalam Menghadapi Pensiun...21

B. Pembahasan...24

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...27

A. Kesimpulan...27

B. Saran...27

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

A. Dokumentasi Pengumpulan Data B. Pengolahan Data

1. Olah SPSS 2. Hasil SPSS 3. Pengolah Excel 4. Kuesioner


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1...18

Tabel 3.3...19

Tabel 4.1...20

Tabel 4.2...20


(10)

Mochamad Dinanjar Septian, 2013

Gambaran Tingkat Kecemasan Perawat Dalam Menghadapi Pensiun Di Rumah Sakit Umum Daerah Sumedang Berdasarkan Usia Dan Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR


(11)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan (development) adalah perubahan yang dimulai dari pembuahan dan terus berlanjut sepanjang siklus kehidupan. Kebanyakan perkembangan melibatkan pertumbuhan, meskipun juga melibatkan penuaan. (Santrock, 2007). Usia tua adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang, yaitu suatu periode dimana seseorang telah “beranjak jauh” dari periode terdahulu yang lebih menyenangkan, atau beranjak dari waktu yang penuh dengan manfaat. Usia enampuluh biasanya dipandang sebagai garis pemisah antara usia madya dan usia lanjut. (Hurlock, 1980).

Tahap terakhir dalam rentang kehidupan sering dibagi menjadi usia lanjut dini, yang berkisar antara usia enam puluh sampai tujuh puluh tahun dan usia lanjut yang dimulai pada usia tujuh puluh sampai akhir kehidupan seseorang. Sama seperti setiap periode lainnya dalam rentang kehidupan seseorang, usia lanjut ditandai dengan perubahan fisik dan psikologis tertentu. (Hurlock, 1980).

Sebagian besar tugas perkembangan usia lanjut lebih banyak berkaitan dengan kehidupan pribadi seseorang dari pada kehidupan orang lain. Dua dari sekian banyak tugas perkembangan yang paling sulit pada masa usia lanjut berkaita dengan bidang yang juga penting bagi setiap orang dewasa, yaitu pekerjaan dan kehidupan keluarga. (Hurlock, 1980). Masa pensiun identik dengan menurunnya penghasilan. Pada umumnya pensiun dianggap sebagai masa yang dapat menimbulkan kecemasan pada masa depan. Masa pensiun adalah masa berhentinya seseorang dari suatu pekerjaan yang biasa ditekuninya, yang berarti berhentinya seseorang dalam mencari nafkah bagi keluarganya (Hurlock, 1997). Hurlock (1994) berpendapat bahwa, pensiun seringkali dianggap sebagai kenyataan yang tidak menyenangkan sehingga menjelang masanya tiba sebagian orang sudah merasa cemas karena tidak mengetahui kehidupan yang akan


(12)

2

Mochamad Dinanjar Septian, 2013

Gambaran Tingkat Kecemasan Perawat Dalam Menghadapi Pensiun Di Rumah Sakit Umum Daerah Sumedang Berdasarkan Usia Dan Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

dihadapi kelak. Pada era perubahan, suatu pekerjaan merupakan salah satu faktor yang dapat mendatangkan kepuasan karena uang, jabatan dan memperkuat harga diri. Oleh karena itu, sering terjadi orang yang pensiun bukannya dapat menikmati masa tua dengan hidup santai, sebaliknya, ada yang mengalami masalah (kejiwaan dan fisik).

Fenomena kecemasan menghadapi pensiun terjadi pada Perawat di RSUD Kabupaten Sumedang yang memasuki masa pensiun yakni merasa mempunyai tanggung jawab menjelang memasuki masa pensiun, masih juga memiliki tanggung jawab untuk menghidupi keluarganya, dan masih menanggung pendidikan anaknya. Selain itu pada waktu masih bekerja seseorang mendapatkan berbagai fasilitas, sedangkan setelah pensiun semua fasilitas kerja telah dikembalikan kepada perusahaan. Seseorang mendapatkan bermacam-macam fasalitas sedangkan setelah pensiun semua fasilitas kerja tidak ada lagi. Oleh karena itu seseorang yang memasuki masa pensiun mengalami kondisi kekosongan, merasa tanpa guna.

Sebenarnya yang menjadi kriteria pokok bukan kondisi dan situasi pensiun, akan tetapi bagaimana caranya seseorang menghayati dan merasakan keadaannya yang baru. Pada umumnya pegawai memasuki masa pensiun pada usia 56 tahun. Pada usia 55 tahun dikatakan sebagai masa bebas tugas, kemudian pensiun penuh ketika mencapai usia 56 tahun. Setelah usia 56 tahun para eks-pegawai harus melanjutkan sisa hidupnya dari manfaat pensiun yang diterima ditambah penghasilan-penghasilan di luar pensiun seperti hasil investasi atau dari kegiatan lain setelah pensiun. Sebenarnya pada usia 56 tahun dirasakan masih sangat kuat dan belum terlalu tua untuk terus bekerja. Jadi ketika harus berhenti bekerja pada usia 56 tahun, banyak yang mengalami goncangan psikologis (psychological shock), karena merasa masih cukup produktif untuk berkarya. Ditinjau dari segi sosial maupun ekonomi, banyak yang belum siap pensiun di usia 56 tahun. Hanya sebagian kecil pegawai yang dapat mengumpulkan bekal yang cukup untuk menghadapi masa pensiunnya. Selebihnya harus melanjutkan sisa hidupnya dengan menggantungkan pada satu-satunya sumber penghasilan


(13)

3

yang sangat kecil. Jadi sesudah pensiun mereka masih harus berjuang untuk melanjutkan sisa-sisa hidup (Doni, 2007).

Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di RSUD Kabupaten Sumedang kepada 10 responden melalui wawancara ditemukan 6 responden khawatir, gelisah bahkan takut yang disebabkan cemas akan tanda gejala yang dirasakan akhir-akhir ini, sedangkan 4 responden mengganggap Pensiun tidak perlu dicemaskan karena responden merasa hal tersebut merupakan hal yang wajar di alami semua karyawan. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Gambaran Tingkat Kecemasan Perawat Dalam Menghadapi Pensiun Di RSUD Sumedang Berdasarkan Usia”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, dapat di rumuskan permasalahan yang akan diteliti adalah:

Bagaimanakah Gambaran Tingkat Kecemasan Perawat dalam Menghadapi Pensiun di RSUD Sumedang Berdasarkan Usia Dan Pendidikan?

C. Tujuan Penelitian

Diketahuinya Gambaran Tingkat Kecemasan Perawat dalam Menghadapi Pensiun di RSUD Kabupaten Sumedang Berdasarkan Usia Dan Pendidikan.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai masukan dalam rangka pengembangan ilmu keperawatan dibidang gerontik khususnya cemas yang di alami perawat yang akan pensiun, serta mampu menambah pengetahuan dalam bidang kejiwaan cemas.

2. Manfaat praktis a. Bagi Rumah Sakit

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan dalam evaluasi karyawan yang akan mengalami pensiun.


(14)

4

Mochamad Dinanjar Septian, 2013

Gambaran Tingkat Kecemasan Perawat Dalam Menghadapi Pensiun Di Rumah Sakit Umum Daerah Sumedang Berdasarkan Usia Dan Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

b. Bagi Perawat

Sebagai Pengetahuan bagaimana tingkat kecemasan perawat dalam menghadapi pensiun.

c. Bagi Institusi Pendidikan

Penelitian ini dapat menjadi bahan referensi dan untuk menambah wawasan bagi mahasiswa kesehatan. Khususnya mahasiswa ilmu keperawatan.

d. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil ini dapat digunakan untuk pedoman atau gambaran awal untuk melakukan penelitian lebih lanjut.

E. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan yang digunakan karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan. Yaitu uraian tentang latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II Kajian Pustaka dan Kerangka Pemikiran. Merupakan landasan teori yang digunakan dalam analisis temuan dilapangan dan uraian mengenai kerangka pemikiran penelitian.

BAB III Metode Penelitian. Dalam bab ini akan diuraikan lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data dan analisa data serta prosedur dan tahap-tahap penelitian mulai dari persiapan sampai penyusunan laporan akhir.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. Pada bab ini membahas mengenai pengolahan atau analisis data serta pembahasan temuan.


(15)

BAB III

METODELOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di RSUD Sumedang yang di laksanakan pada bulan Juni 2013.

2. Subjek Penelitian a. Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perawat RSUD Sumedang yang sebanyak 218 orang.

b. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah 35 Perawat di RSUD Sumedang yang berusia 45-55.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposiv sampling. Teknik purposive sampling yaitu “teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu Teknik ini bisa diartikan sebagai suatu proses pengambilan sampel dengan menentukan terlebih dahulu jumlah sampel yang hendak diambil, kemudian pemilihan sampel dilakukan dengan berdasarkan tujuan-tujuan tertentu, asalkan tidak menyimpang dari ciri-ciri sampel yang ditetapkan”( Sugiyono,2008).

B. Desain Penelitian

Desain penelitian menggunakan penelitian ex post facto. Ex post facto menurut saeful (2010) adalah peneliitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi yang kemudian meruntut kebelakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut. Penelitian ex post facto bertujuan untuk melacak kembali, jika dimungkinkan, apa yang menjadi factor penyebab terjadinya sesuatu.


(16)

18

Mochamad Dinanjar Septian, 2013

Gambaran Tingkat Kecemasan Perawat Dalam Menghadapi Pensiun Di Rumah Sakit Umum Daerah Sumedang Berdasarkan Usia Dan Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

r

Keterangan: X : Usia

r: Tingka kecemasan

Y: Pensiun

C. Metode Penelitian

Metode penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kecemasan pada perawat RSUD Sumedang usia 45-55 tahun dalam menghadapi pensiun.

Metode kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. (Sugiyono, 2012)

D. Definisi Operasional

1. Kecemasan

Kecemasan adalah kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar, yang berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan emosi ini tidak memiliki objek yang spesifik. Kecemasan dialami secara subjektif dan dikomunikasikan secara interpersonal (Stuart, 2006).

2. Pensiun Normal

Pensiun Normal, yaitu pensiun yang diberikan untuk karyawan yang usianya telah mencapai masa pensiun yang telah ditetapkan


(17)

19

perusahaan. Untuk wilayah Indonesia rata-rata seseorang memasuki masa pensiun pada usia 55 tahun dan 60 tahun pada profesi tertentu (jenis-jenis pensiun, 2003)

Cara pengukuran peneliti menyebarkan kuesioner kepada responden. Dengan skala ukur ordinal.

E. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner, peneliti menggunakan alat ukur kecemasan Zung Self-Rating Anxiety Scale. Zung Self-Rating Anxiety Scale adalah penilaian kecemasan yang dirancang oleh William W.K.Zung, dikembangkan berdasarkan gejala kecemasan dalam Diagnostic And Statistical Manual Of Mental Disorders (DSM-II).

Terdapat 20 pertanyaan dimana setiap pertanyaan dinilai 1-4 (1: tidak pernah, 2: kadang-kadang, 3: sebagian waktu 4: hampir setiap waktu). Terdapat 15 pertanyaan kearah peningkatan kecemasan dan 5 pertanyaan kearah penurunan kecemasan. (Zung Self-Rating Anxiety Scale dalam Ian Mcdowel, 2006).

Dengan demikian peneliti tidak melakukan uji validitas karena kuisoner yang digunakan diadopsi dari kuisoner buku yang memiliki konsistensi internal (alpha crounbach 0,85) dan koefesien reliabilitas total 0,79.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara peneliti untuk mengumpulkan data dalam penelitian. sebelum melakukan pengumpulan data, perlu dilihat alat ukur pengumpulan data agar dapat memperkuat hasil penelitian. Alat ukur pengumpulan data tersebut antara lain dapat berupa kuesioner/angket, observasi, wawancara atau gabungan ketiganya (Hidayat,2007).

Data ini bersifat data primer, data primer adalah data yang secara langsung diambil dari subyek/obyek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi (Riwidikdo, 2007). Data kuesioner diperoleh dari sampel perawat yang berusia 45-55 tahun yang akan pensiun.


(18)

20

Mochamad Dinanjar Septian, 2013

Gambaran Tingkat Kecemasan Perawat Dalam Menghadapi Pensiun Di Rumah Sakit Umum Daerah Sumedang Berdasarkan Usia Dan Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu G. Analisa data

Pengolahan data analisa dan deskriptif menggunakan program spss versi 20. Deskriptip adalah suatu prosedur pengolahan data dengan mengambarkan dan meringkas data dengan cara ilmiah dalam bentuk tabel dan grafis (Nursalam, 2003), salah satu pengamatan yang dilakukan pada tahap analisa deskriptif adalah pengamatan terhadap tabel frekuensi terdiri dari kolom-kolom yang memuat frekuensi dan presentasi untuk setiap kategori

Analisa univariat yang dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan presentasi dari tiap variabel (notoatmojo, 2005) data diubah dalam bentuk presentase kemudian data tersebut diubah ke data kualitatif berupa kategori normal, kecemasan ringan hingga sedang, kecemasan berat dan kecemasan berat sekali (panik) menurut Zung Anxiety Self-Assessment Scale :

Tabel 3. 1

Hasil Ukur Instrumen Zung Anxiety Self-Assessment Scale

Normal ≤ 45

Kecemasan Ringan-Sedang 46-59

Kecemasan Berat 60-74

Kecemasan Berat sekali (Panik) ≥75

Setelah masing-masing responden mendapatkan kategorinya kemudian dihitung jumlah responden pada masing-masing kategori kecemasan dengan menggunakan program spss versi 20.

Setelah diperhitungkan melalui spss versi 20, maka peneliti melakukan interpretasi dari hasil penelitian dengan cara membuat kategori untuk setiap kriteria berdasarkan tabel aturan koentjaraningrat (1990) dalam suhartini (2007).


(19)

21

Adapun interpretasi data jumlah tingkat pendidikan responden dan tingkat kecemasan responden adalah sebagai berikut :

Tabel 3. 2

Intepretasi data menurut aturan koentjaraningrat

0% Tidak ada

1%-25% Sebagian kecil

26%-49% Hampir separuhnya

50% Separuhnya

51%-75% Sebagian besar

76%-99% Hampir seluruhnya


(20)

Mochamad Dinanjar Septian, 2013

Gambaran Tingkat Kecemasan Perawat Dalam Menghadapi Pensiun Di Rumah Sakit Umum Daerah Sumedang Berdasarkan Usia Dan Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data gambaran tingkat kecemasan perawat dalam menghadapi pensiun di RSUD kabupaten Sumedang yang dilakukan terhadap 35 responden maka diketahui Gambaran Tingkat kecemasaan Perawat dalam Menghadapi Pensiun di RSUD Sumedang.

1. Berdasarkan Umur

tingkat kecemasan perawat di RSUD Sumedang yaitu sebagian kecil mengalami kecemasan normal yaitu sebanyak 3 responden (8,6%), sebagian besar mengalami kecemasan ringan – sedang yaitu sebanyak 24 responden (68,6%), sebagian kecil mengalami kecemasan berat yaitu sebanyak 8 responden (22,9%) dan tidak ada responden (0%) yang mengalami kecemassan sangat berrat (panik).

2. Berdasarkan pendidikan

tingkat kecemasan pada perawat dengan pendidikan D3 yaitu kecemasan normal sebanyak 2 responden (6,5%), kecemasan ringan sampai sedang sesebanyak 21 responden (67,7%), kecemasan berat 8 responden (25,8%). Sedangkan tingkat kecemasan pada S1 diperoleh hasil kecemasan normal

sebanyak 1 responden (25’0%), kecemasan ringan sampai sedang 3 responden

(75,0%) Dan tidak ada yang mengalami kecemasan berat.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data tentang gambaran tingkat kecemasan perawat dalam menghadapi pensiun di RSUD kabupaten Sumedang saran yang peneliti berikan yaitu:

1. Bagi RS di wilayah penelitian

Diharapkan dapat membuat suatu perencanaan untuk meningkatkan pengetahuan dan merencanakan program bagi perawat yang akan pensiun agar kecemasan pada karyawan rs khususnya perawat tidak meningkat.


(21)

28

2. Bagi Responden

Diharapkan karyawan khususnya perawat agar tidak telalu cemas menghadapi pensiun karena pekerjaan tidak hanya didunia kerja saja, dan masalah ekonomipun walau sulit ketika pensiun, yakinlah masalah itu tidak akan seberat yang bapa ibu pikirkan. Dan yakinlah bapa ibu sudah mengabdi dan sangat bernilai bagi rumah sakit dan orang-orang selama bapa ibu kerja. Seperti kata Albert Einstein:


(22)

Mochamad Dinanjar Septian, 2013

Gambaran Tingkat Kecemasan Perawat Dalam Menghadapi Pensiun Di Rumah Sakit Umum Daerah Sumedang Berdasarkan Usia Dan Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Alwison (2009) Psikologi Kepribadian.Malang : UMM PRES

Arifin, Saeful (2010). Eksperimen, Ex Post Facto, Korelasional, Komparatif. (Onlen). m.Kompasiana.com/post/edukasi2010/11/18/eksperime-exspos-facto-korelasional-komparatif/. 24 juni 2013.

Arikunto (2006) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta : Rineka Cipta. Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat.2013

Brill P.L dan Hayes, J.P (1981).Traning Your Turnoil :Managing The Transtition Of Adult Life. Eagle Wood Cliffs : Pretice-Hall, Inc.

Dewi, Artika Kumala (2011).Hubungan Antara Kecerdasan Emosi Dengan Kecemasan Menghadapi Masa Pensiun Pada Pegawai Negri Sipil.(Skripsi).Universitas Sebelas Maret

Doni (2017) .Mencari Teman-Teman Lama .

http://haryantoruz.wordpress.com/page/12/. 10 April 2013.

Hidayat, A Aziz Alimul (2009) Metode Penelitan Keperawatan dan Tekhnik analisa Data.Jakarta : Salemba Medika.

Hurlock, Elizabeth B (1980) Psikolog Perkembangan .Jakarta : Erlangga.

Nn (2011). Batas-Batas Usia Lanjut.(On-line),

http://bahantugas.blogspot.com/2009/10/batas-batas-lanjut-usia_16.html. 10 April 2013

Nn(2013)Jenis-jenisPensiun.(online)

http://www.psychologymania.com/2012/10/jenis-jenis-pensiun.html. 10 April 2013

Rosyid, H.R. (2013). Pemutusan Hubungan Kerja, Masihkan Mencemaskan?.yogyakarta: Fakultas Psikologi. Universitas Gajah Mada. Santrock, J.W. (2007) Perkembangan anak. Jakarta: Erlangga

Sari, Eva Diana (2009) Kecemasan Dalam Menghadapi Masa Pensiun Ditinjau Dari Dukungan Sosial Pada PT. SEMEN GRESIK (PRESERO)Tbk. http://psikologi-unissula.com/article/3185/kecemasan-dalam-menghadapi- masa-pensiun---ditinjau-dari-dukungan-sosial---pada-pt-semen-gresik-persero-tbk.html. 10 April 2013


(23)

Stuart,G.W (2006). Keperawatan Jiwa. (Eddisi 5). Jakarta:EGC.

Sugiyono, (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung:Alfabeta.


(1)

Mochamad Dinanjar Septian, 2013

Gambaran Tingkat Kecemasan Perawat Dalam Menghadapi Pensiun Di Rumah Sakit Umum Daerah Sumedang Berdasarkan Usia Dan Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

G. Analisa data

Pengolahan data analisa dan deskriptif menggunakan program spss versi 20. Deskriptip adalah suatu prosedur pengolahan data dengan mengambarkan dan meringkas data dengan cara ilmiah dalam bentuk tabel dan grafis (Nursalam, 2003), salah satu pengamatan yang dilakukan pada tahap analisa deskriptif adalah pengamatan terhadap tabel frekuensi terdiri dari kolom-kolom yang memuat frekuensi dan presentasi untuk setiap kategori

Analisa univariat yang dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan presentasi dari tiap variabel (notoatmojo, 2005) data diubah dalam bentuk presentase kemudian data tersebut diubah ke data kualitatif berupa kategori normal, kecemasan ringan hingga sedang, kecemasan berat dan kecemasan berat sekali (panik) menurut Zung Anxiety Self-Assessment Scale :

Tabel 3. 1

Hasil Ukur Instrumen Zung Anxiety Self-Assessment Scale

Normal ≤ 45

Kecemasan Ringan-Sedang 46-59

Kecemasan Berat 60-74

Kecemasan Berat sekali (Panik) ≥75

Setelah masing-masing responden mendapatkan kategorinya kemudian dihitung jumlah responden pada masing-masing kategori kecemasan dengan menggunakan program spss versi 20.

Setelah diperhitungkan melalui spss versi 20, maka peneliti melakukan interpretasi dari hasil penelitian dengan cara membuat kategori untuk setiap kriteria berdasarkan tabel aturan koentjaraningrat (1990) dalam suhartini (2007).


(2)

21

Mochamad Dinanjar Septian, 2013

Gambaran Tingkat Kecemasan Perawat Dalam Menghadapi Pensiun Di Rumah Sakit Umum Daerah Sumedang Berdasarkan Usia Dan Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Adapun interpretasi data jumlah tingkat pendidikan responden dan tingkat kecemasan responden adalah sebagai berikut :

Tabel 3. 2

Intepretasi data menurut aturan koentjaraningrat

0% Tidak ada

1%-25% Sebagian kecil

26%-49% Hampir separuhnya

50% Separuhnya

51%-75% Sebagian besar

76%-99% Hampir seluruhnya


(3)

Mochamad Dinanjar Septian, 2013

Gambaran Tingkat Kecemasan Perawat Dalam Menghadapi Pensiun Di Rumah Sakit Umum Daerah Sumedang Berdasarkan Usia Dan Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data gambaran tingkat kecemasan perawat dalam menghadapi pensiun di RSUD kabupaten Sumedang yang dilakukan terhadap 35 responden maka diketahui Gambaran Tingkat kecemasaan Perawat dalam Menghadapi Pensiun di RSUD Sumedang.

1. Berdasarkan Umur

tingkat kecemasan perawat di RSUD Sumedang yaitu sebagian kecil mengalami kecemasan normal yaitu sebanyak 3 responden (8,6%), sebagian besar mengalami kecemasan ringan – sedang yaitu sebanyak 24 responden (68,6%), sebagian kecil mengalami kecemasan berat yaitu sebanyak 8 responden (22,9%) dan tidak ada responden (0%) yang mengalami kecemassan sangat berrat (panik).

2. Berdasarkan pendidikan

tingkat kecemasan pada perawat dengan pendidikan D3 yaitu kecemasan normal sebanyak 2 responden (6,5%), kecemasan ringan sampai sedang sesebanyak 21 responden (67,7%), kecemasan berat 8 responden (25,8%). Sedangkan tingkat kecemasan pada S1 diperoleh hasil kecemasan normal

sebanyak 1 responden (25’0%), kecemasan ringan sampai sedang 3 responden (75,0%) Dan tidak ada yang mengalami kecemasan berat.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data tentang gambaran tingkat kecemasan perawat dalam menghadapi pensiun di RSUD kabupaten Sumedang saran yang peneliti berikan yaitu:

1. Bagi RS di wilayah penelitian

Diharapkan dapat membuat suatu perencanaan untuk meningkatkan pengetahuan dan merencanakan program bagi perawat yang akan pensiun agar kecemasan pada karyawan rs khususnya perawat tidak meningkat.


(4)

28

Mochamad Dinanjar Septian, 2013

Gambaran Tingkat Kecemasan Perawat Dalam Menghadapi Pensiun Di Rumah Sakit Umum Daerah Sumedang Berdasarkan Usia Dan Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 2. Bagi Responden

Diharapkan karyawan khususnya perawat agar tidak telalu cemas menghadapi pensiun karena pekerjaan tidak hanya didunia kerja saja, dan masalah ekonomipun walau sulit ketika pensiun, yakinlah masalah itu tidak akan seberat yang bapa ibu pikirkan. Dan yakinlah bapa ibu sudah mengabdi dan sangat bernilai bagi rumah sakit dan orang-orang selama bapa ibu kerja. Seperti kata Albert Einstein:


(5)

Mochamad Dinanjar Septian, 2013

Gambaran Tingkat Kecemasan Perawat Dalam Menghadapi Pensiun Di Rumah Sakit Umum Daerah Sumedang Berdasarkan Usia Dan Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Alwison (2009) Psikologi Kepribadian.Malang : UMM PRES

Arifin, Saeful (2010). Eksperimen, Ex Post Facto, Korelasional, Komparatif. (Onlen). m.Kompasiana.com/post/edukasi2010/11/18/eksperime-exspos-facto-korelasional-komparatif/. 24 juni 2013.

Arikunto (2006) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta : Rineka Cipta. Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat.2013

Brill P.L dan Hayes, J.P (1981).Traning Your Turnoil :Managing The Transtition

Of Adult Life. Eagle Wood Cliffs : Pretice-Hall, Inc.

Dewi, Artika Kumala (2011).Hubungan Antara Kecerdasan Emosi Dengan

Kecemasan Menghadapi Masa Pensiun Pada Pegawai Negri Sipil.(Skripsi).Universitas Sebelas Maret

Doni (2017) .Mencari Teman-Teman Lama .

http://haryantoruz.wordpress.com/page/12/. 10 April 2013.

Hidayat, A Aziz Alimul (2009) Metode Penelitan Keperawatan dan Tekhnik

analisa Data.Jakarta : Salemba Medika.

Hurlock, Elizabeth B (1980) Psikolog Perkembangan .Jakarta : Erlangga.

Nn (2011). Batas-Batas Usia Lanjut.(On-line),

http://bahantugas.blogspot.com/2009/10/batas-batas-lanjut-usia_16.html.

10 April 2013

Nn(2013)Jenis-jenisPensiun.(online)

http://www.psychologymania.com/2012/10/jenis-jenis-pensiun.html. 10 April 2013

Rosyid, H.R. (2013). Pemutusan Hubungan Kerja, Masihkan Mencemaskan?.yogyakarta: Fakultas Psikologi. Universitas Gajah Mada.

Santrock, J.W. (2007) Perkembangan anak. Jakarta: Erlangga

Sari, Eva Diana (2009) Kecemasan Dalam Menghadapi Masa Pensiun Ditinjau

Dari Dukungan Sosial Pada PT. SEMEN GRESIK (PRESERO)Tbk.

http://psikologi-unissula.com/article/3185/kecemasan-dalam-menghadapi- masa-pensiun---ditinjau-dari-dukungan-sosial---pada-pt-semen-gresik-persero-tbk.html. 10 April 2013


(6)

Mochamad Dinanjar Septian, 2013

Gambaran Tingkat Kecemasan Perawat Dalam Menghadapi Pensiun Di Rumah Sakit Umum Daerah Sumedang Berdasarkan Usia Dan Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Stuart,G.W (2006). Keperawatan Jiwa. (Eddisi 5). Jakarta:EGC.

Sugiyono, (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung:Alfabeta.