UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG PERKEMBANGBIAKAN MAHKLUK HIDUP MELALUI PENERAPAN METODE DISKUSI.
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBERLAJARAN IPA TENTANG PERKEMBANGBIAKAN
MAKHLUK HIDUP MELALUI PENERAPAN METODE DISKUSI
Penelitian tindakan kelas dilaksanakan pada siswa kelas VI SDN Kertarahayu Kec. Cilaku – Cianjur
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Yanti Sopyan 1008004
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2013
(2)
ABSTRAK
UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG PERKEMBANGBIAKAN MAHKLUK
HIDUP MELALUI PENERAPAN METODE DISKUSI
Oleh YantiSopyan
1008004
Penelitian ini dilator belakangi oleh hasil belajar IPA di kelas VI SDN Kertarahayu masih rendah dibawah standar KKM karena KKM yang ditetapkan adalah 6,5, rendahnya minat siswa belajar kelompok. Bagaimana perencanaan pembelajaran IPAd tentang materi perkembangbiakan hewan pada siswa SDN Kertarahyu melalui penerapan metode diskusi. 2). Bagaimana pelaksanaan pembelajaran IPA tentang materi perkembangbiakan hewan pada siswa SDN Kertarahyu melalui penerapan model diskusi, 3). Bagaimana hasil bejar siswa dikelas VI SDN Kertarahyu pada pembelajaran IPA tentang perkembangbiakan hewan dapat ditingkatkan melalui penerapan metode diskusi. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang perkembangbiakan makhluk hidup melalui metode diskusi. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan 3 siklus tindakan yang melibatkan siswa kelas V1 (n= 32) di salah satu sekolah dasar negeri di Cianjur, tepatnya di SDN Kertarahayu kecamatan Cilaku kabupaten Cianjur sebagai salah satu subyek penelitian. Dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) diharapkan bisa memperbaiki pembelajaran.
Melalui metode diskusi ini dihasilkan beberapa peningkatan hasil belajar siswa.Dari hasil siklus I presentase ketuntasan belajarnya adalah 32%m siklus II persentase ketuntasan belajarnya adalah 45% dan persentase ketuntasan belajar siklus III adalah 85%. Dan hasil angket siswa menunjukkan bahwa respon siswa positif dan sebagian besar siswa setuju dilaksanakannya metode diskusi. Hasil penelitian ini direkomendasikan kepada guru, siswa dan peneliti lain untuk dapat mengembangkan dan melanjutkan lagi penelitian yang akan memperoleh hasil yang lebih maksimal.
(3)
Yanti Sopyan,2013
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... ii
DAFTAR TABEL ... iv
DAFTAR GAMBAR ... v
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Hipotesis Tindakan ... 5
D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ... 5
E. Penjelasan Istilah ... 7
BAB II PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG PERKEMBANGBIAKAN HEWAN MELALUI METODE DISKUSI ... 8
A. Pengertian Belajar dan Hasil Belajar ... 8
B. Pembelajaran IPA ... 12
C. Materi IPA ... 14
D. Metode Diskusi ... 20
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 37
A. Metode Penelitian ... 37
B. Model PTK yang dikembangkan ... 39
C. Lokasi Penelitian ... 40
(4)
Prosedur Penelitian 42
E. Instrumen Penelitian ... 49
F. Pengolahan dan Analisis ... 52
G. Kriteria Keberhasilan Tindakan ... 54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 55
A. Hasil Penelitian ... 55
B. Pembahasan ... 83
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 89
A. Simpulan ... 89
B. Rekomendasi ... 90
(5)
Yanti Sopyan,2013
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Nilai Hasil Awal ... 3
Tabel 2.1 Lama Kehamilan Beberapa Hewan ... 18
Tabel 2.2 Lama Pengeraman Telur ... 19
Tabel 3.1 Langkah Pembelajaran ... 44
Tabel 3.2 Siklus Pokok Bahasan ... 46
Tabel 3.3 Skala Nilai Indikator Keterampilan Menulis Teks Analytical Exposition ... 52
Tabel 4.1 Hasil Awal ... 56
Tabel 4.2 Hasil Evaluasi Siklus I ... 64
Tabel 4.3 Hasil Nilai Siklus I ... 64
Tabel 4.4 Hasil Evaluasi siklus II ... 71
Tabel 4.5 Hasil Nilai Siklus II ... 72
Tabel 4.6 Hasil Evaluasi siklus III ... 79
Tabel 4.7 Hasil akhir nilai siswa pada siklus III ... 80
Tabel 4.8 Hasil Nilai siswa siklus I, II dan III ... 82
Tabel 4.9 Temuan Esensial Penelitian ... 84
Tabel 4.10 Perbandingan Nilai Rata-rata ... 85
(6)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Alur Pelaksanaan Tindakan dalam PTK (Depdiknas, 2004:2) ... 38 Gambar 3.2 Alur Pelaksanaan Tindakan Model Desain
(7)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sekolah merupakan salah satu tempat untuk melaksanakan pembelajaran,menurut Sudjana (1989:28) “pembelajaran adalah upaya yang di lakukan secara sengaja oleh pendidikan yang menyebabkan peserta didik melakukan kegiatan belajar”.Dalam proses pembelajaran siswa di didik untuk menjadi manusia yang cerdas,terampil,dan kompeten di bidang nya masing – masing.
IPA merupakan pelajaran yang membahas tentang gejala gejala alam yang di susun secara sistematis yang di dasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh manusia.IPA mempelajari tentang sebab akibat peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam. IPA dapat juga di definisikan sebagai kumpulan pengetahuan yang sistematik dari gejala – gejala alam .
Pelajaran IPA telah memberikan manfaat bagi kehidupan yang nyata dalam kehidupan sehari-hari sehingga IPA dtempatkan sebagai salah satu ilmu pengetahuan dasar yang penting untuk di pelajari.Namun bagi sebagian siswa untuk mempelajari IPA sedikit menyulitkan dan membosankan.
Selama ini pembelajaran IPA di sampaikan dengan cara metode ceramah,di mana guru menjadi pusat belajar bagi siswa. Pembelajaran seperti ini untuk masa sekarang kurang efektif karena kurang melibatkan pengembangan kemampuan berfikir dan bertindak secara dan bertindak
(8)
secara kritis, siswa kurang termotivasi dan kurang bertanggung jawab terhadap proses belajar yang menyebabkan siswa mengalami materi. Hal ini di akibatkankarena guru tidak di beri kesempatan kepada siswa untuk aktif terlibat dan mengalami sendiri serta mengemukakan hasil pemikiran nya dalam pembelajaran.Model ini dapat membuat siswa menjadi bosan dan mematikan minat siswa terhadap pembelajaran IPA sehingga masalahtersebut berpengaruh kepada pencapaian hasil belajar siswa.
Ruang lingkup materi atau bahan ajar mata pelajaran IPA tingkat SD sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mencakup : perkembangbiakan mahkluk hidup di antaranya perkembangbiakan hewan secara aseksual,dan perkembangbiakan hewan secara seksual.
Pembelajaran IPA tentang perkembangbiakan mahkluk hidup (hewan) dikaitkan dengan pengetahuan siswa tentang hewan yang ada di sekitarnya.Hal tersebut dapat membantu siswa untuk mengkontruksi pengetahuan dan memudahkan pemahaman.
Dalam melakukan pembelajaran IPA tentang perkembangbiakan hewan sebagian siswa masih kesulitan dalam memahami pembelajaran itu.Selain itu siswa juga mengalami kesulitan untuk mengingat perbedaan hewan, dan berkembangbiaknya.
Beberapa siswa bahkan mendapat nilai lebih rendah dari nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 65.Hal ini dapat dilihat dari nilai yang diperoleh siswa pada ulangan setengah semester sebelumnya. Pada table dibawah ini :
(9)
Tabel 1.1 Nilai Hasil Awal
No Nama Siswa Nilai No Nama Siswa Nilai
1 IS 35 17 M.I 75
2 AA 75 18 M.J 75
3 AM 50 19 M.R 60
4 DM 70 20 M.R 60
5 ES 45 21 M.A 60
6 FH 60 22 P.P 65
7 FN 90 23 S.S 50
8 I 80 24 S.I 70
9 IN 50 25 S.J 65
10 I 45 26 S.N 65
11 IN 60 27 S.N 50
12 IN 45 28 S.Z 50
13 M.D 50 29 T.N 50
14 M.F 65 30 Y.K 50
15 M.F 65 31 Z.M 65
16 M.H 50 32 M.T 60
Jumlah 1905
Rata-rata 59.53
Berdasarkan pada tabel di atas di ketahui sebanyak 22 orang siswa (60%)dari 32 orang siswa yang ada masih di bawah KKM.Kondisi tersebut
(10)
sangat memperihatinkan sebab materi perkembangbiakan merupakan salah satu materi yang harus di kuasai oleh siswa, oleh sebab itu perlu adanya solusi untuk memecahkan permasalahan tersebut .Salah satu diantaranya seorang guru perlu menerapkan suatu metode pembelajaran yang lebih baik di bandingkan dengan metode-metode pembelajaran sebelumnya.
Metode diskusi merupakan salah satu pendekatan dalam pembelajaran IPA, yang membangun pengetahuan siswa sehingga menjadi lebih bermakna serta meningkatkanaktifitas dan motivasi siswa dalam belajar. Gagne dan Barliner 1984,menyebutkan bahwa “di banding dengan metode ceramah ,dalam hal retensi,proses berfikir tingkat tinggi ,pengembangan sikap dan pemertahanan motivasi lebih baik dengan metode diskusi”.
Dari uraian di atas,maka penulis tertarik untuk mencari bagaimana cara mengatasi masalah tersebut dengan menggunakan salah satu metode pembelajaran IPA yang menekankan pada siswa untuk aktif menemukan sendiri cara untuk membedakan perkembangbiakan hewan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah d uraikan di atas maka masalah penelitian dapat di rumuskan sebagai berikut:
a. Bagaimana perencanaan pembelajaran IPA tentang materi perkembangbiakan mahkluk hidup(hewan) pada siswa SDN Kertarahayu melalui penerapan metode diskusi?
(11)
b. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran IPA tentang materi perkembangbiakan mahklukhidup(hewan) pada siswa SDN Kertarahayu melalui penerapan metode diskusi?
c. Bagaimana hasil belajar siswa di kelas VI SDN Kertarahayu pada pembelajaranIPA tentang perkembangbiakan hewan dapat ditingkatkan melalui penerapan metode diskusi?
C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah, dan penjelasan istilah yang ada, maka dapatlah dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut :metode diskusi dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA pada materi perkembangbiakan hewan.
D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian kelas dengan metode diskusi untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI SDN Kertarahayu Cianjur tentang perkembangbiakan hewn adalah sebagai berikut :
a. Untuk mendeskripsikan perencanaan pembelajaran IPA dengan menggunakan metode diskusi dalam pembelajaran IPA tentang perkembangbiakan mahkluk hidup(hewan) pada siswa SDN Kertarahayu.
(12)
b. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran IPA dengan menggunakan metode diskusi dalam pembelajaran IPA tentang perkembangbiakan mahkluk hidup(hewan)pada siswa SDN Kertarahayu.
c. Untuk peningkatan hasil belajar siswa kelas VI SDN Kertarahayu Cianjur pada pembelajaran IPA tentang perkembangbiakan mahkli hidup melalui metode diskusi.
2. Manfaat Hasil Penelitian
Secara umum manfaat dari hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi baru tentang kemajuan belajar siswa dengan metode diskusi dalam pembelajaran IPA dan rinciannya adalah sebagai berikut :
a. Bagi Siswa
1) Dapat meningkatkan hasil belajar siswa 2) Dapat belajar lebih aktif
3) Memiliki keberanian untuk bertanya dan mengeluarkan pendapat b. Bagi Guru
1) Menambah pengetahuan dalam merencanakan dan
mengembangkan langkah-langkah pembelajaran IPA dalam pembelajaran tentang perkembangbiakan hewan dengan metode diskusi.
2) Dapat menambah kajian dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang perkembangbiakan hewan melalu metode diskusi.
(13)
c. Bagi Peneliti
Sebagai bahan masukan dalam menjalankan proses pembelajaran disekolah pada pembelajaran IPA tentang perkembangbiakan hewan melalui metode diskusi.
d. Bagi Sekolah
1) Sumber masukan yang berarti bagi dunia pendidikan 2) Meningkatkan prestasi siswa
3) Meningkatkan propesional guru.
E. Penjelasan Istilah 1. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah suatu cara penyampaian materi pelajaran dengan jalan bertukar pikiran atau mendiskusikannya, baik antara guru dengan siswa ataupun sesame siswa.
2. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang didapat dari evaluasi siswa setelah mengikuti pembelajaran.
3. Ilmu Pengetahuan Alam
Ipa adalah suatu cara atau metode untuk mengamati alam
yang bersifat analisi, lengkap cermat serta menghubungkan antara fenomena lain sehingga keseluruhannya membentuk suatu perspektif
yang baru tentang objek yang di amati menurut Nash ( dalam Usman,2006:2
(14)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian ini, maka rancanganpenelitian yang dipergunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).PenelitianTindakan Kelas (PTK) merupakan salah satu pendekatan dalam penelitian yang berbasis kelas atau sekolah untuk melakukan pemecahan berbagai permasalahanyang digunakan dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan (Tim Pelatih Proyek PGSM, 1999:1-2).
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini menggunakan model kolaborasi yang mengutamakan kerjasama antara kepala sekolah, guru dan peneliti. PenelitianTindakan Kelas (PTK) ini merupakan upaya untuk mengkaji apa yang terjadi dantelah dihasilkan atau belum tuntas pada langkah upaya sebelumnya. Hasil refleksidigunakan untuk mengambil langkah lebih lanjut dalam upaya mencapai tujuanpenelitian. Dengan kata lain refleksi merupakan pengkajian terhadap keberhasilanatau kegagalan terhadap pencapaian tujuan tindakan pembelajaran.
Pada dasarnya Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki karakteristik yaitu: (1) bersifat situasional, artinya mencoba mendiagnosis masalah dalam konteks tertentu, dan berupaya menyelesaikannya dalam konteks itu; (2) adanya kolaborasi-partisipatoris; (3) self-evaluative, yaitu modifikasi-modifikasi yang 28dilakukan secara kontinyu – dievaluasi dalam
(15)
situasi yang terus berjalan secara siklus, dengan tujuan adanya peningkatan dalam praktek nyatanya.
Adapun rancangan (desain) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan model Kemmis dan McTaggart. Menurut Kemmis dan McTaggart (Depdiknas, 2004:2), pelaksanaan tindakan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) meliputi empat alur (langkah):(1) perencanaan tindakan; (2) pelaksanaan tindakan; (3) observasi; dan (4) refleksi. Alur (langkah) pelaksanaan tindakan dimaksud dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 3.1 Alur Pelaksanaan Tindakan dalam PTK (Depdiknas, 2004:2)
Gambar tersebut di atas menunjukkan bahwa pertama, sebelum melaksanakan tindakan, terlebih dahulu peneliti merencanakan secara seksama jenis tindakan yang akan dilakukan. Kedua, setelah rencana disusun secara matang, barulah tindakan itu dilakukan. Ketiga, bersamaan dengan dilaksanakannya tindakan, peneliti mengamati proses pelaksanaan tindakan itu sendiri dan akibat yang ditimbulkannya. Keempat, berdasarkan hasil
Perencanaan Perencanaan
Perencanaan
Refleksi Refleksi
Refleksi Aksi Aksi Aksi
Observasi Observasi Observasi
(16)
pengamatan tersebut, peneliti kemudian melakukan refleksi atas tindakan yang telah dilakukan.
Jika hasil refleksi menunjukkan perlunya dilakukan perbaikan atas tindakan yang dilakukan, maka rencana tindakan perlu disempurnakan lagi agar tindakan yang dilaksanakan berikutnya tidak sekedar mengulang apa yang telah diperbuat sebelumnya. Demikian seterusnya sampai masalah yang diteliti dapat dipecahkan secara optimal.
B. Model PTK yang dikembangkan
Model atau design yang digunakan berbentuk spiral mengadopsi dari Kemmis dan Taggart yang terdiri dari empat komponen antara lain:
a. Perencanaan (Planning) yaitu rencana tindakan apa yang akan dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau perubahan perilaku atau sikap sebagai solusi.
b. Tindakan (action) yaitu realisasi tindakan dari rencana yang telah dibuat. c. Pengamatan (observation) yaitu mengamati atas hasil atau dampak dari
tindakan yang dilaksanakan.
d. Refleksi (reflection) yaitu tahap pengkajian, melihat dan mempertimbangkan atas hasil atau dampak setiap tindakan. Berdasarkan hasil refleksi ini dilakukan revisi atau perbaikan terhadap rencana awal.
(17)
Gambar 3.2 Alur Pelaksanaan Tindakan Model Desain Kemmis dan Mc. Taggart S(CECE, 2012 : 28)
C. Lokasi Penelitian
Tempat yang menjadi pusat penelitian adalah SDN Kertarahayu Pusbindik TK/SD Kecamatan Cilaku – Cianjur yang berlokasi cukup strategis, karena berada tidak jauh dari jalan. Jarak sekitar 9 km untuk menuju pusat kota Cianjur.
(18)
D. Subyek Penelitian
Sebagai subyek yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah siswa kelas 6 yang berjumlah 32 orang dengan siswa laki-laki 15 dan siswa perempuan 17 orang.
Penelitian ini dilaksanakan pada saat pembelajaran mata pelajaran IPA pada pokok bahasan peeklembangbiakan mahkluk hidup(hewan).
1. Letak geografis
SDN Kertarahayu beralamat di kampung Munjul Desa Munjul Kecamatan Cilaku Kabupaten Cianjur.Letak sekolah berada di batas daerah perkotaan yang tidak begitu jauh dari ibukota Kabupaten yang jaraknya kurang lebih 3 km jaraknya.
2. Keadaan Sosial Ekonomi
Latar belakang sosial ekonomi orang tua siswa sebagian besar bekerja sebagai petani dan buruh.Keadaan ekonomi menengah dan ekonomi bawah sekali sangat banyak sekali, karena itu setiap tahunnya ada kira-kira 20 orang siswa yang mendapat Bantuan Siswa Miskin yang setiap bantuannya selalu di gilir, selain itu ada sebagian siswa yang selalu mendapat bantuan transportasi dari Dana Bantuan Oprasional Sekolah karena siswa tersebut benar – benar membutuhkan.
3. Staf Pengajar dan Tingkat Pendidikan
Ruang kelas maupun ruang lainnya, sedangkan siswa-siswinya tiap tahun selalu bertambah.Jumlah staf pengajar di SDN Kertahayu semuanya berjumlah 16 orang.Tingkat pendidikan guru-guru di SDN
(19)
Kertarahayu sudah hamper semuanya S1 dan 4 orang masih sedang melanjutkan ke S1.
E. Prosedur Penelitian 1. Rencana Tindakan
Rencana yang akan dilakukan dalam melakukan perbaikan pembelajaran sebagai tindakan untuk meningkatkan hasilbelajar siswa, khususnya di kelas 6 pada pembelajaran IPA tentang Perkembangbiakan Makhluk Hidup, yaitu melalui 3 siklus.
Adapun yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan menyiapkan alat-alat pembelajaran, seperti media pembelajaran, kamera photo, dan lain-lain. Selain itu peneliti akan meminta bantuan kepala sekolah dan guru sebagai pbserver pada waktu melakukan penelitian agar dalam kegiatannya dapat memberikan penelitian kepada peneliti.
2. Pelaksanaan Tindakan
Berdasarkan rencana yang telah dibuat sebelumnya, pelaksanaan kegiatan penelitian terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi yang dilakukan pada setiap siklusnya.
a. Rencana pembelajaran materi dimulai dengan menganalisis kurikulum, mempersiapkan rencana pembelajaran (RPP) dan pendekatan yang akan dipergunakan.
(20)
b. Kegiatan Pengamatan, Objek pengamatan dalam penelitian yang dilaksanakan yaitu mengamati interaksi antara siswa dengan siswa, dan antara siswa dengan guru selama proses pembelajaran.
c. Evaluasi. Penelian yang dilakukan pada kegiatan penelitian pembelajaran, meliputi proses dan penilaian akhir (post test). Aspek yang dinilai pada kegiatan proses, yaitu mengenai aktivitas siswa dalam kelompok yaitu kerjasama siswa dalam mengerjakan LKS dan mendiskusikan yang disertai laporan yang dipresentasikan oleh siswa. Sedangkan jenis test pada tahap post test yaitu menggunakan test tertulis, dengan alat evaluasi berupa soal berbentuk isian.
d. Observasi.
e. Refleksi. Kegiatan yang dilakukan pada tahap refleksi ini yaitu melihat dan merenungkan kembali pada apa yang telah dilakukan dalam pembelajaran baik proses belajar mengajar, pendekatan yang dipergunakan maupun temuan esensial yang ditemukan, serta dampaknya bagi proses belajar siswa. Hasil perenungan tindakan yang dilakukan dan temuan masalah yang muncul di deskripsikan dalam bentuk tulisan, kemudian melakukan refleksi untuk tindakan selanjutnya sebagai bentuk perbaikan pembelajaran yang dilakukan dengan merevisi rencana dari tindakan yang belum berhasil danmembuat rencana berikutnya.
(21)
Tabel 3.1 Langkah Pembelajaran
No Tahap Pembelajaran
Aspek
Diskusi Deskripsi Kegiatan Pembelajaran
Alokasi Waktu 1 Pendahuluan Persiapan Guru menganalisis kurikulum dan
mencari sumber-sumber informasi tentang perkembangbiakan hewan. Berdoa dan mengabsen siswa
Memberikan motivasi
mengkondisikan siswa untuk siap mengikuti pelajaran.
Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang diharapkan. Membahas materi yang telah dibahas.
5 menit
Kegiatan Inti Pelaksana an
Sebelum pada kegiatan ini guru membagi dahulu siswa kedalam beberapa kelompok.
Guru memperlihatkan beberapa jenis gambar hewan.
Guru bertanya “siapa yang tahu cara
berkembangbiak sapi dan
bebek?”(sambil memperlihatkan gambar bebek dan sapi)
Setelah itu guru membagikan gambar itu
ke setiap kelompok.
Setiap kelompok mengamati gambar dan menuliskan apa yang ada di gambar tersebut
Masing – masing kelompok
55 menit
(22)
membacakan hasil pengamatannya. Guru bertanya” sekarang coba lihat
ada tidak perbedaan hewan yang melahirkan dan bertelur?
Setiap kelompok mencatat
jawabannya masing-masing
Siswa di minta untuk mencatat hewan dan cara perkembangbiakan nya. Siswa di pandu oleh guru
mendiskusikan hasil penyelidikan dan membandingkan dengan jawaban pada pengetahuan awal mereka
Penutup Setelah menyelesaikan diskusi kelas siswa diajak untuk menyimpulkan pembelajaran menjadi suatu konsep baru.
Siswa diberi tugas untuk mencatatkan dan mengelompokan jenis-jenis
hewan berdasarkan
perkembangbiakannya. 3 Kegiatan
Akhir
Bersama-sama peserta didik dan guru menyimpulkan hasil pembelajaran yang baru di pelajari.
Guru memberikan penguatan serta umpan balik atas kesimpulan yang dibuat oleh peserta didik atas persentasi kelompoknya.
10 menit
(23)
Tabel 3.2 Siklus Pokok Bahasan
Siklus/Tindakan Pokok Bahasan Subpokok Bahasan Waktu Pelaksanaan
1 Perkembangbiakan hewan Mengidentifikasi
cara hewan berkembang biak
11 Perkembangbiakan hewan Membedakan
ciri-ciri antara hewan yang
berkembangbiak dengan cara bertelur dan hewan yang berkembang biak dengan cara melahirkan
III Perkembangbiakan hewan Membedakan
ciri-ciri antara hewan yang
berkembangbiak dengan cara bertelur dan hewan yang berkembang biak dengan cara melahirkan
Tabel diatas merupakan rancangan siklus yang dilakukan pada penelitian ini berdasarkan table diatas,juga dapat dilihat perbedaan materi setiap siklus.Selain itu, jangka waktu pelaksanaan tindakan dapat terlihat
(24)
dengan jelas.Pelaksanaan tindakan, dilaksanakan secara sistematis sehingga ada satu tindakan yang dilakukan secara acak.
Pelaksanaan tindakan ini dilakukan berdasarkan rencana tindakan yang telah di susun.Sebagaimana yang telah dikemukakan di atas bahwa penelitian tindakan kelas ini dilakukan oleh guru sendiri sebagai peneliti, tetapi dalam proses observasi guru bermitra dan berkolaborasi dengan teman sejawat yang dibantu dengan beberapa alat yang diperlukan.Alat tersebut antara lain pedoman observasi,pedoman wawancara, LKS dan hasil belajar siswa.
3. Tahap Mengamati (Observasi)
Obsevasi adalah kegiatan mengamati proses, hasil dan segala aktifitas yang terjadi selama pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan oleh teman sejawat dengan menggunakan format lembar observasi yang telah dibuat.Objek yang diobservasi adalah kegiatan guru dan siswa ketika tindakan atau proses pembelajaran dilakukan. Observasi yang dilakukan terhadap aspek yang diobservasi sesuai dengan lembar atau format observasi yang telah ditentukan.
Peneliti, pengamat(teman sejawat dan kepala sekolah) dan guru melakukan diskusi untuk rencana observasi pada pembelajaran IPA/Sains berikutnya. Peneliti dan para pengamat melakukan pengamatan terhadap penerapan model pembelajaran interaktif yang dilakukan guru.Peneliti dan para pengamat mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat penerapan model diskusi Pada awal
(25)
pembelajaran guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan perencanaan, namun setelah beberapa saat guru kembali kepada pola lama yang biasa dilakukan dalam pembelajaran yaitu menjelaskan materi dan siswa menyimak penjelasan guru dan mencatat hal yang dianggap penting. Guru nampak tidak percaya diri ketika siswa bertanya tentang materi yang tidak dimengerti ketika mengerjakan tugas di rumah.
Peneliti, para pengamat dan guru melakukan diskusi untuk membahas tentang kelemahan-kelemahan atau kekurangan yang dilakukan peneliti serta memberikan saran perbaikan untuk pembelajaran IPA/Sains berikutnya.Saran yang diberikan peneliti dan juga para pengamat salah satunya adalah guru harus membaca materi IPA/Sains paket, meskipun guru sudah sering mengajarkan materi tersebut. Guru juga harus membaca beberapa buku referensi lain selain buku paket dan buku wajib, agar guru lebih percaya diri dan dapat menjawab semua pertanyaan siswa dengan tepat. Guru harus dapat mengalokasi waktu dengan baik, sehingga dapat merangkum materi yang dibahas.
4. Tahap Refleksi (Reflection)
Refleksi adalah kegiatan mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas proses dan hasil pelaksanaan tindakan dalam proses pembelajaran. Dalam tahap refleksi peneliti melakukan analisis temuan peneliti dan para pengamatan saat melakukan observasi pelaksanaan pembelajaran oleh guru.Peneliti dan para pengamat menganalisis kelemahan dan keberhasilan peneliti saat menerapkan
(26)
model pembelajaran interaktif dan mempertimbangkan langkah selanjutnya. Terutama dalam mengelola kelas, saat siswa melakukan kerja kelompok. Guru melakukan refleksi terhadap penerapan metode diskusi pada pelajaran IPA/Sains. Selama diskusi kelas guru berusaha berkeliling pada setiap kelompok. Guru menanyakan kesulitan atau masalah yang dihadapi saat melakukan percobaan. Guru dibantu peneliti melakukan refleksi terhadap kreativitas siswa dalam pembelajaran IPA/Sains, di samping itu guru mengadakan evaluasi tentang topik yang sudah dibahas dan nilai rata-rata siswa 58.71. Kreativitas meningkat setelah mengalami pembelajaran yang dilaksanakan guru.Siswa terlibat aktif dalam diksusi kelompok dan percobaan.Guru melakukan refleksi terhadap hasil belajar siswa, mengevaluasi terhadap kekurangan dan kelemahannya dalam pelaksanaan pembelajaran, berupaya untuk memperbaikinya.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan dalam penelitian untuk mengumpulkan data. Menurut Suharsim Arikunto (2002 : 126) instrument adalah pada waktu penelitian yang menggunakan suatu metode.
Kegiatan pengumpulan data dilakukan melalui kegiatan observasi dan melalui hasil penelitian yang dilakukan peneliti selama menggunakan
(27)
pengamatan langsung pada objek bahasan dalam hal ini pada bahasan perkembangbiakan makhluk hidup.
a. Test Tertulis
Tes adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis dan objektif untuk memperoleh data-data atau keterangan-keterangan yang diinginkan tentang seseorang, dengan cara yang boleh dikatakan cepat dan tepat (Indra Kusuma, 1993:21). Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa, didalamnya terdapat pengertian-pengertian:
Tes itu adalah hanya merupakan alat dan bukan merupakan tujuan.Sedangkan tujuannya adalah terletak pada apakah maksud kita memberikan tes itu.
Alat itu telah disusun secara sistematis dan objektif, menurut syarat-syarat tertentu.Meskipun dalam kenyataannya tidak ada tes yang seratus persen sistematis dan objektif.Sebab tes itu juga buatan manusia.
Dengan adanya tes yang telah disusun secara sistematis dan objektif itu, maka hasil yang diperoleh dari tes atau alat itu boleh dikatakan akan tepat. Artinya benar-benar akan memberikan gambaran yang sesuai dengan keadaannya.
Bahwa dengan dipergunakannya tes sebagai alat untuk memperoleh data-data itu, dapat dilaksanakan secara tepat tidak memakan waktu yang lama.Untuk memperoleh suatu data tidak perlu berhari-hari, bahkan cukup beberapa jam saja.
(28)
Jadi, tes tulis adalah tes yang soal-soalnya harus dijawab peserta didik dengan memberikan jawaban tertulis.
b. Lembar Observasi
Lembar observasi adalah lembar kerja yang berfungsi untuk mengobservasi dan mengukur tingkat keberhasilan atau ketercapaian tujuan pembelajaran pada kegiatan belajar mengajar dikelas.
c. Lembar Kerja Siswa (LKS)
Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan lembar kerja bagi siswa baik dalam kegiatan intrakulikuler maupun kokulikuler untuk mempermudah pemahaman terhadap materi pelajaran yang didapat (dalam Dian 2012 : 64) Lembar kerja Siswa (LKS) adalah materi ajar yang dikemas secara integrasi sehingga memungkinkan siswa mempelajari materi tersebut secara mandiri. Dengan menggunakan LKS dalam pengajaran akan membuka kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk ikut aktif dalam pembelajaran. Dengan demikian guru bertanggungjawab penuh dalam memantau siswa dalam proses belajar mengajar.
d. Catatan Lapangan
Catatan lapangan untuk mengetahui kegiatan saat belajar mengajar dan dapat mengukur tentang para siswa dalam menerima pembelajaran tentang materi yang disampaikan oleh guru.
(29)
e. Lembar Wawancara
Lembar wawancara yaitu untuk studi banding para siswa dan observer dalam pelaksanaan penelitian yaitu dengan cara belajar mengajar IPA dengan materi Perkembangbiakan mahkluk hidup pada hewan, apakah siswa dapat memahami dan senang dengan metode diskusi.
G. Pengolahan dan Analisis
1. Pengumpulan Data
Pengolahan data pada penelitian ini menganlisis data secara kualitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis data yang menunjukkan proses interaksi yang terjadi selama pembelajaran berlangsung. Data diperoleh dari lembar wawancara, lembar observasi catatan lapangan, hasil evaluasi individu (post test), LKS, lembar penilaian proses dan dilengkapi dokumen yang dilengkapi photo. Data yang terkumpul dianalisis dan diolah denganmembuat presentase, selanjutnya disusun laporan dalam bentuk deskripsi.
Tabel 3.3
Skala Nilai Indikator Keterampilan Menulis Teks Analytical Exposition No Skala nilai (1 – 5) Kategori Kualitas nilai
1 1 Sangat tidak sesuai Kurang Sekali (KS)
2 2 Tidak sesuai Kurang (K)
3 3 Mendekati sesuai Cukup ( C )
4 4 Sesuai Baik ( B )
(30)
2. Menghitung Nilai
Data yang diperoleh hasil penelitian merupakan data mentah yang belum memiliki makna sehingga perlu diolah terlebih dahulu.Data yang diperoleh dari instrumen dan merupakan data kuantitatif maka pengolahannya melalui teknik statistik.Adapun nilai siswa diperoleh dengan menggunakan rumus :
Nilai = Skor perolehan x 100 Skor maksimum
3. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses menyeleksi, menyederhanakan, memfokuskan, mengabstraksikan, mengorganisasikan data secara sistematis dan rasional sesuai dengan tujuan penelitian, serta mendeskripsikan data hasil penelitian itu dengan menggunakan tabel sebagai alat bantu untuk memudahkan dalam menginterpretasikan. Kemudian data hasil penelitian pada masing-masing tabel tersebut diinterpretasikan(pengambilan makna) dalam bentuk naratif (uraian) dan dilakukan penyimpulan.
Pada dasarnya, analisis data dilakukan melalui tiga tahap, yaitu (a) reduksi data, (b) paparan data, dan (c) penyimpulan.
a. Reduksi data adalah proses penyederhanaan data hasil penelitian yang dilakukan melalui proses seleksi, pengelompokkan data sesuai dengan tujuan penelitian dan pengabstraksian data mentah menjadi informasi yang bermakna.
(31)
b. Paparan data adalah proses penampilan atau penyajian data secara lebih sederhana dalam bentuk tabel untuk diinterpretasikan dalam bentuk naratif.
c. Penyimpulan adalah proses pengambilan intisari dari keseluruhan paparan atau penyajian data yang telah dideskripsikan untuk diformulakan dalam bentuk kalimat yang singkat dan padat sebagai jawaban terhadap tujuan penelitian.
H. Kriteria Keberhasilan Tindakan
Untuk mengetahui berhasil tidaknya tindakan yang telah dilaksanakan dengan berdasar pada rencana tindakan yang ditetapkan, maka kriteria yang digunakan adalah bersumber dari tujuan atau misi dilakukannya tindakan. Adapun misi pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan standar kompetensi memahami pembelajaran IPA tentang perkembangbiakan mahkluk hidup(hewan). Kriteria yang dijadikan tolok ukur keberhasilan tindakan dimaksud adalah pencapaian ketuntasan belajar minimal 85% dengan nilai rata-rata ≥ 80 sesuai isi indikator kompetensi yang ditetapkan.
(32)
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat dikemukakan simpulan sebagai berikut : 1. Perencanaan pembelajaran yang dilakukan sebelum melaksanakan penelitian dari mulai siklus Isampai siklus III,dari mulai perencanaan, pembelajaran, instrumen penelitian, alat peraga sebagai sebagai media pembelajaran dan memilih metode yang akan digunakan. Sehingga akan mempermudah menyampaikan pembelajaran dan juga agar pelaksanaan penelitian dapat terlaksana dengan baik dan memperoleh hasil belajar yang maksimal.
2. Pelaksanaan pembelajaran IPA melalui metode diskusi telah mengalami perubahan, yaitu dengan meningkatnya pemahaman siswa serta minal belajar di kelas VI SDN Kertarahayu Cianjur khususnya pada pembelajaran IPA tentang perkembangbiakan hewan.Hal ini diketahui melalui kegiatan pembiasaan apersepsi untuk mengungkap konsep awal melalui tanya jawab, dan menggunakan beberapa alat peraga untuk mendukung minat siswa dalam pembelajaran IPA.
3. Hasil dari pelaksanaan pembelajaran IPA melalui metode diskusi dapat meningkatkan aktifitas dan hasil belajar siswa, hal ini ditunjukan dengan aktifnya siswa selama kegiatan pembelajaran dapat dilihat dari nilai rata-rata siswa tiga siklus ada peningkatannya. Dari siklus 1 presentase
(33)
ketuntasan belajar adalah 32 %, terdiri dari 22 siswa belum tuntas, siklus ke 11 presentase ketuntasan belajarnya adalah 45%, terdiri dari 17 siswa belum tuntas, dan siklus 111 presentase ketuntasan nya adalah 85%, terdiri dari 6 siswa belum tuntas.
B. Rekomendasi
Berdasarkan temuan dan penelitian maka dapat direkomendasikan beberapa hal sebagai berikut :
1. Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa, guru seharusnya memperhatikan perkembangan siswa, memahami karakter siswa, dan dalam melaksanakan pembelajaran harus ditunjang sarana dan prasarana yang memadai.
2. Dalam meningkatkan prestasi belajar siswa, guru hendaknya menguasai materi, dan dalam penyampaian materi harus efektif dan efesien, serta dalam pembuatan soal harus disesuaikan dengan keseimbangan antara kognitif, efektif dan psikomotor.
3. Bagi siswa, hendaknya berusaha untuk mengembangkan pengetahuannya dengan bersikap aktif dalam pembelajaran.
4. Bagi guru, harus terus mencoba berbagai hal yang inovatif yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar, agar siswa dapat lebih mudah memahami materi yang disampaikan.
(34)
DAFTAR PUSTAKA
Sudjana, N. (1989). Dasar - dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinarbaru Depdiknas. (2006). Kurikulum Pendidikan Dasar. Jakarta: Depdiknas
Asep H, dkk. (2007). Belajar dan Pembelajaran Sekolah Dasar. Bandung: Upi Press
Rumini.S,dkk.(1995). Landasan Pendidikan .Yogyakarta: FIP-IKIP Tatang ,dkk.(2006). Landasan Pendidikan. Bandung: Upi Press Margaretha.S,dkk.(2006). Landasan Pendidikan. Bandung: Upi Press
Poedjiati. (2005). Pengembangan Pembelajaran IPA Sekolah Dasar. Bandung: Alfabeta
Depdiknas, (2011). Pembelajaran Ipa. Jakarta: Depdiknas
Kosasih. O, dkk. (2004)Sains Kelas VI. Jakarta: Nusantara Lestari CP Anita.S, (2008). Strategi pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Wismono.J, (2004).gembira belajar sains VI. Jakarta: Grasindo
Dimyati.M, (2003).Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Rineka Cipta
Badan standar pendidikan, (2007) Kurikulum Tingkat Satuan. Jakarta: BP. Cipta Jaya
Suroso.M, (1980) Metode Khusus pengajaran Bahasa Indonesia, Solo: Tiga Serangakai
Depdiknas, (2004) PTK . jakarta: Depdiknas
Sumadi. Y, dkk. (2007) Konsep Dasar Ipa. Jakarta: Universitas Terbuka
Zuhairini, dkk (htt: //idb4. wikispaces. com/ file/ view/dv4013, diambil 08 Nopember 2010)
(1)
Yanti Sopyan,2013
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tentang PerkembangBiakan Makhluk Hidup Melalui Penerapan Metode Diskusi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu e. Lembar Wawancara
Lembar wawancara yaitu untuk studi banding para siswa dan observer dalam pelaksanaan penelitian yaitu dengan cara belajar mengajar IPA dengan materi Perkembangbiakan mahkluk hidup pada hewan, apakah siswa dapat memahami dan senang dengan metode diskusi.
G. Pengolahan dan Analisis 1. Pengumpulan Data
Pengolahan data pada penelitian ini menganlisis data secara kualitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis data yang menunjukkan proses interaksi yang terjadi selama pembelajaran berlangsung. Data diperoleh dari lembar wawancara, lembar observasi catatan lapangan, hasil evaluasi individu (post test), LKS, lembar penilaian proses dan dilengkapi dokumen yang dilengkapi photo. Data yang terkumpul dianalisis dan diolah denganmembuat presentase, selanjutnya disusun laporan dalam bentuk deskripsi.
Tabel 3.3
Skala Nilai Indikator Keterampilan Menulis Teks Analytical Exposition
No Skala nilai (1 – 5) Kategori Kualitas nilai
1 1 Sangat tidak sesuai Kurang Sekali (KS)
2 2 Tidak sesuai Kurang (K)
3 3 Mendekati sesuai Cukup ( C )
4 4 Sesuai Baik ( B )
(2)
2. Menghitung Nilai
Data yang diperoleh hasil penelitian merupakan data mentah yang belum memiliki makna sehingga perlu diolah terlebih dahulu.Data yang diperoleh dari instrumen dan merupakan data kuantitatif maka pengolahannya melalui teknik statistik.Adapun nilai siswa diperoleh dengan menggunakan rumus :
Nilai = Skor perolehan x 100 Skor maksimum
3. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses menyeleksi, menyederhanakan, memfokuskan, mengabstraksikan, mengorganisasikan data secara sistematis dan rasional sesuai dengan tujuan penelitian, serta mendeskripsikan data hasil penelitian itu dengan menggunakan tabel sebagai alat bantu untuk memudahkan dalam menginterpretasikan. Kemudian data hasil penelitian pada masing-masing tabel tersebut diinterpretasikan(pengambilan makna) dalam bentuk naratif (uraian) dan dilakukan penyimpulan.
Pada dasarnya, analisis data dilakukan melalui tiga tahap, yaitu (a) reduksi data, (b) paparan data, dan (c) penyimpulan.
a. Reduksi data adalah proses penyederhanaan data hasil penelitian yang dilakukan melalui proses seleksi, pengelompokkan data sesuai dengan tujuan penelitian dan pengabstraksian data mentah menjadi informasi yang bermakna.
(3)
Yanti Sopyan,2013
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tentang PerkembangBiakan Makhluk Hidup Melalui Penerapan Metode Diskusi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Paparan data adalah proses penampilan atau penyajian data secara lebih sederhana dalam bentuk tabel untuk diinterpretasikan dalam bentuk naratif.
c. Penyimpulan adalah proses pengambilan intisari dari keseluruhan paparan atau penyajian data yang telah dideskripsikan untuk diformulakan dalam bentuk kalimat yang singkat dan padat sebagai jawaban terhadap tujuan penelitian.
H. Kriteria Keberhasilan Tindakan
Untuk mengetahui berhasil tidaknya tindakan yang telah dilaksanakan dengan berdasar pada rencana tindakan yang ditetapkan, maka kriteria yang digunakan adalah bersumber dari tujuan atau misi dilakukannya tindakan. Adapun misi pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan standar kompetensi memahami pembelajaran IPA tentang perkembangbiakan mahkluk hidup(hewan). Kriteria yang dijadikan tolok ukur keberhasilan tindakan dimaksud adalah pencapaian ketuntasan belajar minimal 85% dengan nilai rata-rata ≥ 80 sesuai isi indikator kompetensi yang ditetapkan.
(4)
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat dikemukakan simpulan sebagai berikut : 1. Perencanaan pembelajaran yang dilakukan sebelum melaksanakan penelitian dari mulai siklus Isampai siklus III,dari mulai perencanaan, pembelajaran, instrumen penelitian, alat peraga sebagai sebagai media pembelajaran dan memilih metode yang akan digunakan. Sehingga akan mempermudah menyampaikan pembelajaran dan juga agar pelaksanaan penelitian dapat terlaksana dengan baik dan memperoleh hasil belajar yang maksimal.
2. Pelaksanaan pembelajaran IPA melalui metode diskusi telah mengalami perubahan, yaitu dengan meningkatnya pemahaman siswa serta minal belajar di kelas VI SDN Kertarahayu Cianjur khususnya pada pembelajaran IPA tentang perkembangbiakan hewan.Hal ini diketahui melalui kegiatan pembiasaan apersepsi untuk mengungkap konsep awal melalui tanya jawab, dan menggunakan beberapa alat peraga untuk mendukung minat siswa dalam pembelajaran IPA.
3. Hasil dari pelaksanaan pembelajaran IPA melalui metode diskusi dapat meningkatkan aktifitas dan hasil belajar siswa, hal ini ditunjukan dengan aktifnya siswa selama kegiatan pembelajaran dapat dilihat dari nilai rata-rata siswa tiga siklus ada peningkatannya. Dari siklus 1 presentase
(5)
Yanti Sopyan,2013
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tentang PerkembangBiakan Makhluk Hidup Melalui Penerapan Metode Diskusi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ketuntasan belajar adalah 32 %, terdiri dari 22 siswa belum tuntas, siklus ke 11 presentase ketuntasan belajarnya adalah 45%, terdiri dari 17 siswa belum tuntas, dan siklus 111 presentase ketuntasan nya adalah 85%, terdiri dari 6 siswa belum tuntas.
B. Rekomendasi
Berdasarkan temuan dan penelitian maka dapat direkomendasikan beberapa hal sebagai berikut :
1. Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa, guru seharusnya memperhatikan perkembangan siswa, memahami karakter siswa, dan dalam melaksanakan pembelajaran harus ditunjang sarana dan prasarana yang memadai.
2. Dalam meningkatkan prestasi belajar siswa, guru hendaknya menguasai materi, dan dalam penyampaian materi harus efektif dan efesien, serta dalam pembuatan soal harus disesuaikan dengan keseimbangan antara kognitif, efektif dan psikomotor.
3. Bagi siswa, hendaknya berusaha untuk mengembangkan pengetahuannya dengan bersikap aktif dalam pembelajaran.
4. Bagi guru, harus terus mencoba berbagai hal yang inovatif yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar, agar siswa dapat lebih mudah memahami materi yang disampaikan.
(6)
DAFTAR PUSTAKA
Sudjana, N. (1989). Dasar - dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinarbaru Depdiknas. (2006). Kurikulum Pendidikan Dasar. Jakarta: Depdiknas
Asep H, dkk. (2007). Belajar dan Pembelajaran Sekolah Dasar. Bandung: Upi Press
Rumini.S,dkk.(1995). Landasan Pendidikan .Yogyakarta: FIP-IKIP Tatang ,dkk.(2006). Landasan Pendidikan. Bandung: Upi Press Margaretha.S,dkk.(2006). Landasan Pendidikan. Bandung: Upi Press
Poedjiati. (2005). Pengembangan Pembelajaran IPA Sekolah Dasar. Bandung: Alfabeta
Depdiknas, (2011). Pembelajaran Ipa. Jakarta: Depdiknas
Kosasih. O, dkk. (2004)Sains Kelas VI. Jakarta: Nusantara Lestari CP Anita.S, (2008). Strategi pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Wismono.J, (2004).gembira belajar sains VI. Jakarta: Grasindo
Dimyati.M, (2003).Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Rineka Cipta
Badan standar pendidikan, (2007) Kurikulum Tingkat Satuan. Jakarta: BP. Cipta Jaya
Suroso.M, (1980) Metode Khusus pengajaran Bahasa Indonesia, Solo: Tiga Serangakai
Depdiknas, (2004) PTK . jakarta: Depdiknas
Sumadi. Y, dkk. (2007) Konsep Dasar Ipa. Jakarta: Universitas Terbuka
Zuhairini, dkk (htt: //idb4. wikispaces. com/ file/ view/dv4013, diambil 08
Nopember 2010)