Rr. Cattleya Zairina F3109063

(1)

commit to user

i

PENERAPAN STRATEGI PEMASARAN EKSPOR BATIK PADA PT. BATIK DANAR HADI DI SURAKARTA

Tugas Akhir

Diajukan Untuk melengkapi Tugas-Tugas dan memenuhi persyaratan guna Mencapai Gelar Ahli Madya Pada

Program Studi Diploma III Bisnis Internasional Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh :

Rr. Cattleya Zairina F3109063

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2012


(2)

commit to user

ii

ABSTRAKSI

PENERAPAN STRATEGI PEMASARAN EKSPOR BATIK PADA PT. BATIK DANAR HADI DI SURAKARTA

RR CATTLEYA ZAIRINA F.3109063

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan strategi pemasaran ekspor produk batik pada PT. Batik Danar Hadi dimulai dari tata cara ekspor, pemasaran ke luar negri, serta untuk mengetahui hambatan yang di hadapi dalam kegiatan pemasaran ekspor PT. Batik Danar Hadi di Surakarta. Metode penelitian yang di gunakan adalah studi kasus yaitu mengambil satu objek tertentu untuk dianalisa secara mendalam dengan menfokuskan pada satu masalah.

Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa PT. Batik Danar Hadi menerapkan strategi pemasaran ekspornya menggunakan marketing mix atau bauran pemasaran yang terdiri dari inovasi produk, harga, saluran distribusi dan promosi. Perusahaan dalam memasarkan produknya dengan cara menampilkan hasil produknya melalui media Internet agar Buyer Luar Negri dapat membuka website PT. Batik Danar Hadi secara langsung untuk informasi pemesanan serta produk apa saja yang ditampilkan Perusahaan agar ada proses pemesanan dari buyer Luar Negri, selain itu volume penjualan pun berpengaruh berdasarkan pemesanan dari buyer tersebut. Dalam melakukan kegiatan ekspornya, PT. Batik Danar Hadi mengalami hambatan-hambatan yang mempengaruhi jalannya aktivitas perusahaan dan pelaksanaan ekspor seperti hambatan dalam produksi pembayaran ekspor dan pengiriman barang.

Hasil kesimpulan yang sudah diuraikan diatas maka dapat dikemukakan beberapa saran demi untuk kemajuan PT. Batik Danar Hadi. Adapun saran-saran tersebut adalah PT. Batik Danar Hadi diharapkan lebih meningkatkan strategi dalam menghadapi pesaing yang lebih handal dengan meningkatkan persaingan pelayanan, harga, ketepatan waktu pengiriman barang, kualitas produk, dan jenis barang. Hal ini dilakukan agar buyer tidak kecewa dan tetap terus mempercayakan pemesanan barangnya pada PT. Batik Danar Hadi.


(3)

commit to user


(4)

commit to user


(5)

commit to user

v

MOTTO

Ø Katakanlah : “ Sesungguhnya salatku, ibadatku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam”. (QS. Al An’am : 162)

Ø Kenalilah Allah pada saat kau dalam kemudahan, niscaya Allah juga akan mengenalimu pada saat kau dalam kesulitan. (Al Hadist)

Ø Hiduplah seperti pohon kayu yang lebat buahnya, hidup ditepi jalan dan

dilempari orang dengan batu, tetapi dibalas dengan buah. (Pepatah Arab)

Ø Jadilah kamu manusia yang pada kelahiranmu semua orang tertawa

bahagia, tetapi hanya kamu sendiri yang menangis, dan pada kematianmu semua orang menangis sedih tapi hanya kamu sendiri yang tersenyum. (Mahatma Gandhi)

Ø Tuhan, maafkanlah kami jika terkadang kami lebih takut tidak punya uang daripada takut mengecewakanmu. (Mario Teguh)

Ø Segala sesuatu akan memungkinkan jika anda memiiki keberanian.

( J.K Rowling-Harry Potter)

Ø Kebahagiaan, Kenangan dan Masa depan adalah Kehidupan yang nyata.


(6)

commit to user

vi

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan segenap cinta karya ini kupersembahkan untuk :

1. Kedua orang tua dan adik-adikku yang aku cintai,

2. Keluarga besar dan kekasih ku,

3. Teman-teman Bisnis Internasional 2009

4. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu,

5. Almamaterku tercinta Universitas Negri Sebelas Maret.


(7)

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Puji syukur kepada Allah Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir ini dengan baik dan lancar. Tugas Akhir yang berjudul “PENERAPAN STRATEGI PEMASARAN EKSPOR BATIK PADA PT. BATIK DANAR HADI DI SURAKARTA” ini diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh sebutan Ahli Madya (A.Md.) dalam Bisnis Internasional. Dalam penulisan tugas akhir ini ternyata tidak terlepas dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. Wisnu Untoro, M.S. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Hari Murti, M.Si. selaku Ketua Jurusan Bisnis Internasional Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Drs. Supriyono, M.Si. selaku Pembimbing Tugas Akhir yang telah dengan

sabar meluangkan waktu untuk memberikan bimbingannya selama penulisan tugas akhir ini.

4. Seluruh dosen Bisnis Internasional Bapak Mulyadi, SE dan Bapak Arif Rahman Hakim, SE yang telah memberian banyak Ilmu tentang Bisnis Internasional.

5. Seluruh staff dan karyawan Program Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.


(8)

commit to user

viii

6. Bapak M. Burhani, SH selaku Manager Ekspor PT. Batik Danar Hadi Surakarta yang telah memberikan informasi, bimbingan dan arahannya dalam penulisan tugas akhir ini.

7. Bapak Giyarto selaku Spv. Dokumen Ekspor, Bapak Siswadi bagian

Packing dan Bapak Hery Sulistyo bagian Akuntansi PT. Batik Danar Hadi Surakarta yang telah memberikan informasi serta data-data untuk penulisan tugas akhir ini.

8. Segenap karyawan PT. Batik Danar Hadi Surakarta yang telah

memberikan informasi, bimbingan, dan arahannya dalam penulisan tugas akhir ini.

9. Untuk temen-temen Bisnis Internasional angkatan 2009 Gita, Ade, Muty, Tya, Dhanty, Dian.Pdan lain-lain yang tidak bisa di sebutkan satu persatu.

10.Sahabat-sahabatku di Ngawi, Palembang, Bangka, Yogya,dan Solo.

11.Untuk Orang Tua ku, seluruh keluarga Besar, Kekasihku Arif Wicaksono

yang telah memberi banyak dukungan dan doa.

12.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyusunan tugas akhir ini.

Namun demikian penulis menyadari bahwa di dalam penulisan tugas akhir ini masih jauh dari sempurna. Akhirnya, penulis berharap semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi pembaca.

Surakarta, Juni 2012


(9)

commit to user

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

ABSTRAKSI ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN... iv

HALAMAN MOTTO ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Metode Penelitian ... 7

BAB II. LANDASAN TEORI ... 10

A. Pengertian Strategi ... 10

B. Pengertian Pemasaran ... 12

C. Sekilas Tentang Ekspor ... 14

D. Strategi Pemasaran Ekspor ... 23

E. Negosiasi Bisnis Ekspor ... 34

BAB III. DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 39

A. Gambaran Umum Perusahaan ... 39

1. Sejarah dan Perkembangan PT. Batik Danar Hadi ... 39

2. Tujuan Perusahaan ... 43

3. Lokasi Perusahaan... 44

4. Struktur Organisasi ... 45

5. Personalia ... 50

6. Produksi ... 51 Halaman


(10)

commit to user

x

7. Pemasaran ... 59

B. Pembahasan ... 60

1. Strategi pemasaran PT. Batik Danar Hadi ... 60

2. Hambatan dalam Pelaksanaan Strategi Pemasaran Ekspor di PT. Batik Danar Hadi ... 65

3. Cara mengatasi hambatan ... 68

BAB IV PENUTUP ... 73

A. Kesimpulan ... 73

B. Saran ... 74

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN


(11)

commit to user

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Volume Penjualan PT. Batik Danar Hadi... 3 Tabel 1.2 Presentase Nilai Ekspor... 4


(12)

commit to user

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Ekspor Prosedur ... 21 Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Batik Danar Hadi Surakarta ... 47


(13)

commit to user

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Pernyataan

2. Surat Keterangan

3. Commercial Invoice

4. Proforma Invoice

5. Packing List/Weight List

6. Pemberitahuan Ekspor Barang ( PEB )

7. Form B

8. B/L ( Bill of Lading ) 9. Nota Kredit

10.Surat Jalan

11.Shipping Instruction 12.Purchace Order

13.Nota Pelayana Ekspor ( NPE ) 14.Assortment Order

15.Realisasi Order

16.Neraca Saldo Tahunan

17.Sample AVY

18.Gambar Proses Pembuatan Batik


(14)

commit to user

ABSTRAKSI

PENERAPAN STRATEGI PEMASARAN EKSPOR BATIK PADA PT. BATIK DANAR HADI DI SURAKARTA

RR CATTLEYA ZAIRINA F.3109063

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan strategi pemasaran ekspor produk batik pada PT. Batik Danar Hadi dimulai dari tata cara ekspor, pemasaran ke luar negri, serta untuk mengetahui hambatan yang di hadapi dalam kegiatan pemasaran ekspor PT. Batik Danar Hadi di Surakarta. Metode penelitian yang di gunakan adalah studi kasus yaitu mengambil satu objek tertentu untuk dianalisa secara mendalam dengan menfokuskan pada satu masalah.

Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa PT. Batik Danar Hadi menerapkan strategi pemasaran ekspornya menggunakan marketing mix atau bauran pemasaran yang terdiri dari inovasi produk, harga, saluran distribusi dan promosi. Perusahaan dalam memasarkan produknya dengan cara menampilkan hasil produknya melalui media Internet agar Buyer Luar Negri dapat membuka website PT. Batik Danar Hadi secara langsung untuk informasi pemesanan serta produk apa saja yang ditampilkan Perusahaan agar ada proses pemesanan dari buyer Luar Negri, selain itu volume penjualan pun berpengaruh berdasarkan pemesanan dari buyer tersebut. Dalam melakukan kegiatan ekspornya, PT. Batik Danar Hadi mengalami hambatan-hambatan yang mempengaruhi jalannya aktivitas perusahaan dan pelaksanaan ekspor seperti hambatan dalam produksi pembayaran ekspor dan pengiriman barang.

Hasil kesimpulan yang sudah diuraikan diatas maka dapat dikemukakan beberapa saran demi untuk kemajuan PT. Batik Danar Hadi. Adapun saran-saran tersebut adalah PT. Batik Danar Hadi diharapkan lebih meningkatkan strategi dalam menghadapi pesaing yang lebih handal dengan meningkatkan persaingan pelayanan, harga, ketepatan waktu pengiriman barang, kualitas produk, dan jenis barang. Hal ini dilakukan agar buyer tidak kecewa dan tetap terus mempercayakan pemesanan barangnya pada PT. Batik Danar Hadi.


(15)

commit to user

ABSTRACT

The application of batik export marketing strategy in PT. Batik Danar Hadi in Surakarta

RR CATTLEYA ZAIRINA F.3109063

This research aims to find out the application of batik product export marketing strategy in PT. Batik Danar Hadi from export procedure to marketing abroad, as well as to find out the obstacles faced in export marketing activity in PT. Batik Danar Hadi in Surakarta. The research method used was a case study by taking a certain object to be analyzed in depth by focusing on one problem.

From the result of research, it could be concluded that PT. Batik Danar Hadi applied its export marketing strategy using marketing mix consisting of product innovation, price, distribution channel and promotion. The company marketed its product by displaying its product in internet media to allow the Foreign Buyer open PT. Batik Danar Hadi’s website directly to see ordering information and any kind of product the company’s displayed, so that there would be ordering process from foreign buyer. In addition, the sale volume affected it based on the buyer’s order. In undertaking its export activities, PT. Batik Danar Hadi faced some obstacles affecting the company’s sustainability and export operation including that of production, export payment and merchandise delivery.

From the conclusion above, some recommendations could be given for PT. Batik Danar Hadi’s progress. The recommendations included: PT. Batik Danar Hadi should improve the strategy in facing the more reliable competitor by improving the competitive service, price, merchandise delivery timeliness, product quality, and type of merchandise. It was done to make the buyers satisfied and keep believing in PT. Batik Danar Hadi for their merchandise ordering.


(16)

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini pembangunan perekonomian di Indonesia semakin berkembang. Ini ditandai dengan banyak berdirinya perusahaan-perusahaan baru yang khususnya bergerak di bidang perdagangan. Sebagian besar perdagangan memegang peranan di perekonomian negara. Perdagangan sebagai salah satu usaha yang berhubungan langsung dengan kepuasan konsumen. Banyak yang yakin bahwa keberhasilan suatu usaha dipengaruhi oleh citra baik konsumen yang dapat juga mempengaruhi kelangsungan perusahaan tersebut.

Pada umumnya tujuan perusahaan adalah menghasilkan produk-produk yang laku di pasaran. Agar suatu produk-produk itu bisa diterima oleh pasar maka perlu dilakukan berbagai tindakan yaitu memperkenalkan produk kepada konsumen, karena tanpa dikenal maka suatu produk tidak akan diterima apalagi disenangi konsumen. Selain itu, produk harus dapat memberi kepuasan kepada konsumen agar konsumen mempercayai dan melakukan kerjasama selamanya. Sebagian dari konsumen (khususnya golongan menengah ke atas) mengutamakan kualitas atau mutu daripada harga demi memuaskan kebutuhannya. Tetapi sebagian besar dari

konsumen (khususnya golongan menengah ke bawah) lebih

mengutamakan harga daripada kualitas, karena menurut mereka dengan harga yang relatif murah akan menghemat pengeluaran. Ini berarti bahwa keinginan konsumen dalam memuaskan kebutuhan berbeda-beda tidak


(17)

commit to user

hanya dilihat dari harganya saja tetapi juga kualitas atau mutu produk tersebut. Dengan demikian, suatu perusahaan harus pandai menyusun strategi untuk memasarkan produk-produknya agar laku dijual.

Strategi pemasaran merupakan strategi untuk melayani pasar atau segmen pasar yang dijadikan target oleh seorang pengusaha, sehingga tinggi rendahnya hasil penjualan ditentukan oleh baik buruknya strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan organisasinya. Untuk itu, diperlukan pengetahuan dan ketrampilan agar usaha yang dijalankan dapat terus berkembang.

Kegiatan ekspor mempunyai nilai ekonomi yang sangat penting, baik bagi perkembangan industri itu sendiri maupun bagi pemerintah. Manfaat yang diperoleh dengan adanya perdagangan internasional bagi suatu negara akan mendorong negara tersebut untuk memacu transaksi ekspor ke luar negri sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan nasional negara. Demikian pula bagi Indonesia, transaksi ekspor sangat penting untuk menambah cadangan devisa negara dan mengurangi tingkat pengangguran karena meningkatnya produktivitas dan lapangan kerja.

Salah satu barang yang di ekspor dari Indonesia adalah kain batik. Banyak perusahaan kain batik di Indonesia yang mampu mengelola perusahaanya secara profesional sehingga dapat menjual barangnya ke luar negri. Salah satu perusahaan batik nasional di Indonesia yang mampu mengekspor komoditi tersebut adalah PT.Batik Danar Hadi yang berada di Surakarta. Perusahaan tersebut menjual produknya ke dalam


(18)

commit to user

negeri maupun ke luar negri. Dan telah melaksanakan usaha ekspornya selama belasan tahun Negara yang menjadi tempat tujuan PT. Batik Danar Hadi ekspor yaitu Mayvile North, Dakota, Los Angeles, Dallas, Phoenix Arizona, Canada, Portland, Spokane, New York dan London, Hongkong, USA. Sedangkan yang dalam negri antara lain kota-kota besar yang berada di Indonesia. Berikut adalah volume Penjualan Eksport PT. Batik Danar Hadi:

Tabel 1.1

Volume Penjualan PT. BATIK DANAR HADI EKSPOR Periode Tahun 2007-2011 (Dalam Juta Rp)

Tahun 2007 2008 2009 2010 2011

Saldo Awal 12,957,225,067,9 12,559,536,498,9 15,594,540,371,2 17,544,605,290,6 24,736,827,148,6 Rekap

Mutasi

878,167,335,2 1,780,698,546,1 1,881,821,615,4 2,214,792,487,2 716,475,836,1

Saldo Akhir

13,835,392,403,1 14,340,235,045,1 17,476,361,986,7 19,759,397,777,8 25,453,302,984,8

Sumber : PT. Batik Danar Hadi Ekspor

Tabel dan diagram tersebut dapat dilihat volume penjualan PT. Batik Danar Hadi di wilayah Surakarta selama kurun waktu lima tahun, yaitu pada tahun 2007-2011. Dapat diketahui bahwa volume penjualan mengalami perubahan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2007 volume penjualan (dalam rupiah) sebesar 12,957,225,067,93, mengalami penurunan pada tahun 2008 menjadi 12,559,536,498,99, kemudian mengalami sedikit penurunan lagi menjadi 15,594,540,371,28 pada tahun 2009. Kemudian pada tahun 2010 mengalami kenaikan menjadi

17,544,605,290,67. Dan tahun 2011 meningkat lagi menjadi


(19)

commit to user

sebesar 24,736,827,148,64 dan volume penjualan terendah dicapai pada tahun 2009 yaitu sebesar 15,594,540,371,28.

Tabel 1.2

Persentase Nilai Ekspor Jawa Tengah Terhadap Total Ekspor Indonesia Tahun 2006 - 2010 (Juta US $) 1)

Percentage of Export Value of Jawa Tengah to The Indonesian's Export 2006 - 2010 (Million US $)

Tahun Nilai Ekspor

Indonesia Jateng Presentase

2006 100.798,6 3.114,7 3,09

2007 114.100,9 3.469,7 3,04

2008 137.020,4 3.272,2 2,39

2009 116.510,0 3.066,5 2,63

2010 157.779,1 3.868,6 2,45

Sumber : BPS

Tabel Presentase Nilai Ekspor Jawa tengah diatas menunjukkan bahwa pada tahun 2006-2010 mengalami perubahan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2006 Ekspor Indonesia sebesar 100.798,6 sedangkan Jateng sebesar 3.114,7 mengalami kenaikan di tahun 2007 Ekspor Indonesia sebesar 114.100,9 dan Jateng juga mengalami kenaikan yaitu 3.469,7. Dan pada tahun 2008 Ekspor Indonesia mengalami kenaikan sebesar 137.020,4 dan ekspor Jateng mengalami penurunan yaitu 3.272,2. Pada tahun 2009 Indonesia dan Jateng juga mengalami penurunan sebesar 116.510,0 dan 3.066,5 dan tahun 2010 mengalami kenaikan Ekspor Indonesia sebesar 157.779,1 dan Jateng sebesar 3.868,6.

Dapat dikatakan bahwa penerapan pemasaran yang digunakan oleh PT. Batik Danar Hadi memberikan dampak positif bagi perusahaan.Hal tersebut dapat dilihat dari volume penjualan yang terjadi pada perusahaan selama kurun waktu lima tahun ini cenderung stabil sehingga perusahaan


(20)

commit to user

dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya hingga saat ini dan mampu bersaing dipasaran.

Seperti diketahui dalam perdagangan ekspor-impor,antara eksportir dan importir berjauhan secara geografis, berbeda bahasa,kebiasaan dan hukum antara kedua negara juga berbeda. Karena itu perdagangan ekspor-impor termasuk kegiatan yang mengandung resiko tinggi. Bila terjadi penyimpangan maupun pembatalan kontrak akan lebih mudah dibuktikan bila ada kontrak tertulis.

Maka untuk mencapai tujuan perusahaan, PT. Batik Danar Hadi menerapkan strategi pemasaran yaitu dengan mengembangkan pasar secara keseluruhan dengan memperluas pasar yang sudah ada. Selain itu, agar mencapai sasaran pasar tersebut perusahaan ini juga menerapkan bauran pemasaran (marketing mix) perusahaan dengan menciptakan dan menjaga kesesuaian bauran pemasaran yaitu perpaduan antara produk, harga, distribusi dan promosi. Seperti mempertahankan kualitas mutu produk, penetapan harga yang dapat dijangkau oleh konsumen, saluran distribusi yang memadai serta meningkatkan kegiatan promosi.

Berdasarkan uraian diatas,dan juga hasil dari kegiatan magang kerja yang telah dijalani selama kurang lebih 1 bulan. Penulis mengambil judul “PENERAPAN STRATEGI PEMASARAN EKSPOR BATIK


(21)

commit to user

B.Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana penerapan strategi pemasaran batik ekspor pada PT. Batik Danar Hadi di Surakarta ?

2. Hambatan-Hambatan apa saja yang di alami PT. Batik Danar Hadi

di Surakarta ?

3. Bagaimana PT. Batik Danar Hadi mengatasi Hambatan-Hambatan

yang terjadi dalam proses pemasaran ?

C.Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan agar penelitian tersebut dapat memberikan manfaat yang sesuai dengan apa yang dikehendaki. Adapun tujuan Penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui penerapan strategi pemasaran batik ekspor pada

PT. Batik Danar Hadi di Surakarta.

2. Untuk mengetahui apa saja hambatan yang di hadapi PT. Batik Danar Hadi dalam proses pemasaran.

3. Untuk mengetahui Bagaimana PT. Batik Danar Hadi mengatasi

Hambatan-Hambatan yang terjadi dalam proses pemasaran.

D.Manfaat Penelitian

Selain mempunyai tujuan penelitian, penelitian ini juga mempunyai manfaat penelitian. Dalam penelitian ini mempunyai manfaat penelitian yaitu :


(22)

commit to user

1. Bagi penulis

Merupakan penerapan ilmu ekonomi tentang transaksi ekspor impor yang di peroleh dibangku kuliah dalam dunia praktek atau nyata.

2. Bagi Perusahaan atau PT. Batik Danar Hadi

Memberikan masukan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan aktivitas ekspor yang dapat digunakan sebagai salah satu bahan evaluasi dengan perusahaan dalam mengambil kebijaksanaan untuk meningkatkan aktivitas ekspor dan pengembangan usaha.

3. Bagi mahasiswa dan pembaca lainnya

Merupakan tambahan referensi bacaan daninformasi khususnya bagi mahasiswa jurusan Bisnis Internasional yang sedang menyusun Tugas Akhir dengan pokok permasalahan yang sama di bidang kontrak dagang ekspor.

E. Metode Penelitian

Suatu penelitian pada dasarnya adalah bagian mencari, mendapatkan data untuk selanjutnya dilakukan penyusunan dalam bentuk laporan hasil penelitian. Supaya proses tersebut dapat berjalan lancar serta hasilnya dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah, maka diperlukan metode penelitian.

Metode penelitian mengemukakan secara tertulis tata kerja dari suatu penelitian. Metode ini terdiri dari :


(23)

commit to user

Metode yang digunakan dalam penelitian Tugas Akhir ini adalah studi kasus, karena mengambil satu obyek

tertentu untuk dianalisa secara mendalam dengan

memfokuskan pada satu masalah.

2. Jenis dan Pengumpulan data

a. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1) Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari obyek magang yang diteliti dengan memberikan daftar pertanyaan kepada responden, karyawan dan pimpinan PT. Batik Danar Hadi Surakarta.

2) Data Skunder

Data Sekunder adalah data dan informasi yang diperoleh dari sumber yang tidak langsung. Data sekunder yang diperlukan adalah data dan informasi yang diperoleh dari pihak lain, misalnya dari pihak perusahaan, buku-buku dan literatur-literatur lain. b. Metode Pengumpulan Data

1) Wawancara

Dengan mengajukan pertanyaan untuk memperoleh data yang diperlukan secara langsung pada pihak manajemen PT. Batik Danar Hadi.


(24)

commit to user

Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari buku atau referensi yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

3) Observasi

Dalam penelitian ini, penulis terlibat secara langsung mengenai kegiatan yang di lakukan oleh PT. Batik Danar Hadi.

3. Sumber Data

a. Sumber data primer

Yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya. Data ini diperoleh dengan cara wawancara langsung dan observasi melalui magang kerja di PT. Batik Danar Hadi

yaitu pada bagian ekspor,manager ekspor, dan

staf/karyawan oleh PT. Batik Danar Hadi. b. Sumber data sekunder

Yaitu data pendukung yang diperoleh dari sumber lain yang berkaitan dengan penelitian. Data ini penulis peroleh dari buku maupun sumber bacaan lain yaitu Makalah Prosedur Ekspor, Buku Petunjuk Ekspor Indonesia.


(25)

commit to user

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Strategi 1. Definisi Strategi

Pada dasarnya strategi merupakan sarana yang digunakan untuk mencapai tujuan akhir atau sasaran. Menurut Steinner dan Minner, strategi adalah penempatan misi, penetapan sasaran organisasi, dengan mengingat kekuatan eksternal dan internal dalam perumusan kebijakan tertentu untuk mencapai sasaran dan memastikan implementasinya secara tepat, sehingga tujuan dan sasaran utama suatu organisasi akan mudah tercapai. (http://www. uchieyo.wordpress.com). Jadi, strategi adalah sejumlah keputusan dan aksi yang ditujukan untuk mencapai tujuan dan menyesuaikan sumber daya organisasi dengan peluang dan tantangan yang dihadapi dalam lingkungan organisasinya.

Strategi adalah rencana jangka panjang dengan diikuti tindakan-tindakan yang ditujukan untuk mencapai tujuan tertentu, yang umumnya adalah kemenangan. Strategi dibedakan dengan taktik yang memiliki ruang lingkup yang lebih sempit dan waktu yang lebih singkat, walaupun pada umumnya orang sering kali mencampur adukkan ke dua kata tersebut (plazawarna.com). Dari pengertian strategi diatas sudah jelas, bahwa strategi lebih umum ketimbang cara maupun taktik.


(26)

commit to user

Strategi adalah suatu rencana yang diutamakan untuk mencapai tujuan tertentu. Beberapa perusahaan mungkin mempunyai tujuan yang sama tetapi strategi yang digunakan berbeda untuk mencapai tujuan tersebut. Jadi, strategi dibuat berdasarkan tujuan dan dilaksanakan dengan melalui tahap-tahap atau langkah-langkah tertentu yang disebut taktik. Jika manajer sudah merumuskan suatu tujuan dan strategi maka ia dalam posisi untuk menentukan taktik. Walau sebenarnya kedua istilah tersebut di atas mempunyai cakupan makna yang berbeda. Taktik hanya merupakan program tertentu untuk jangka pendek saja tetapi strategi bersifat permanen sehingga sulit dan memakan biaya besar jika diadakan perubahan. Strategi-strategi ini diperlukan karena dengan strategi yang tepat maka tujuan dari suatu perusahaan akan berhasil Basu Swastha (1990 : 56).

Dari beberapa pendapat para ahli tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya strategi adalah rencana untuk mencapai sasaran dan target yang diharapkan.

2. Manfaat Strategi Perusahaan Secara Umum

Adapun manfaat strategi bagi perusahaan secara umum adalah :

a. Sebagai cara untuk mengantisipasi masalah-masalah perusahaan dimasa depan pada kondisi perusahaan yang berubah secara cepat. b. Dapat memberikan tujuan dan arah perusahaan di masa depan

dengan jelas kepada semua karyawan.

c. Membuat tugas para eksekutif puncak menjadi lebih mudah dan kurang beresiko.


(27)

commit to user

d. Untuk memonitor apa yang dikerjakan dan apa yang terjadi di dalam perusahaan agar dapat memberikan sumbangan terhadap kesuksesan perusahaan atau justru mengarah pada kegagalan.

B. Pengertian Pemasaran

1. Pengertian Pemasaran

Pengertian pemasaran sering disamakan dengan penjualan, meski sebenarnya pemahaman ini tidak tepat. Penjualan hanyalah salah satu dari berbagai fungsi pemasaran atau penjualan hanyalah merupakan satu kegiatan saja di dalam pemasaran.

Philip Kotler ( 1991: 20) berpendapat bahwa pemasaran adalah suatu proses sosial dan melalui proses itu individu-individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan individu dan kelompok lain. Dari definisi Philip Kotler tersebut, kita melihat bahwa dasar pemikiran pemasaran dimulai dari kebutuhan dan keinginan manusia. Sehingga bukan pemasar yang menciptakan kebutuhan melainkan kebutuhan tersebut sudah ada sebelumnya. Pemasar mempengaruhi permintaan dengan membuat produk yang menarik, terjangkau, cocok dan mudah didapat oleh konsumen. Menurut Basu Swastha (1993 : 8) berpendapat bahwa pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang


(28)

commit to user

mempromosikan dan mendistribusikan barang, jasa, ide kepada pasar sasaran agar dapat mencapai tujuan organisasi. Dari pendapat Basu Swastha Dh diatas dapat dilihat bahwa proses pemasaran itu dimulai jauh sejak sebelum barang-barang diproduksi, tidak dimulai pada saat produksi selesai, juga berakhir dengan penjualan, semua keputusan yang diambil di bidang pemasaran harus ditujukan untuk menentukan produk dan pasarnya, harganya, serta promosinya.

Dari kedua definisi tersebut diatas pada dasarnya memiliki persamaan yaitu sama-sama bertujuan untuk menyalurkan produk ke pasar sasaran dan proses pemasaran yang dimulai sebelum barang diproduksi.

Kesimpulan dari pendapat diatas bahwa pemasaran merupakan suatu proses di dalam kegiatan usaha yang bertujuan

untuk merencanakan, mempromosikan, menetapkan harga,

mendistribusikan serta menciptakan suatu produk sesuai dengan permintaan dan keinginan pasar sasaran agar dapat diminati oleh banyak konsumen.

2. Jenis Pemasaran

Dalam bisnis barang atau jasa pemasaran bersifat sangat komplek karena banyak elemen yang mempengaruhi seperti internal organisasi, lingkungan fisik, komentar dari mulut ke mulut dan sebagainya. Oleh karena itu, menurut Gronrous


(29)

commit to user

(dalam bukunya Fandy Tjiptono 2008: 144) mengemukakan bahwa pemasaran ada 3 macam, yaitu :

a. Pemasaran Eksternal

Dilakukan untuk menghubungkan perusahaan dengan konsumen. Hal ini adalah merupakan pekerjaan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk menyiapkan,

menentukan suatu harga, mendistribusikan dan

mempromosikan barang atau jasa kepada konsumen. b. Pemasaran Internal

Dilakukan untuk menghubungkan perusahaan dengan karyawan. Dalam hal ini perusahaan melatih dan memotifasi karyawan untuk melayani konsumen dengan baik.

c. Pemasaran Interaktif

Dalam hal ini menghubungkan antara konsumen dengan karyawan perusahaan. Pemasaran interaktif merupakan gambaran atas keahlian karyawan dalam melayani konsumen.

C. Sekilas Tentang Ekspor

1. Pengertian Ekspor

Perdagangan luar negri atau yang lebih sering disebut ekspor impor merupakan sektor ekonomi yang sangat berperan dalam menunjang pembangunan ekonomi Indonesia. Perdagangan antar negara dapat terjadi karena :


(30)

commit to user

a. Kebutuhan suatu barang tidak dapat terpenuhi di dalam negri yang mungkin disebabkan karena keterbatasan sumber daya/bahan produksi di negara tersebut.

b. Total biaya produksi dalam negri di banding harga beli dari negara lain jauh lebih tinggi.

Kegiatan ekspor dapat membantu pemasukan devisa negara yang merupakan salah satu sumber dana untuk untuk pembangunan, sementara dari kegitan impor dapat diperoleh bahan baku dan barang modal yang diperlukan dalam pembangunan. Perdagangan antar negara bermanfaat mendorong produksi dalam negri agar dapt bersaing dipasaran Internasional dan untuk memicu transaksi ekspor keluar negri sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan nasional negara. Kegiatan ekspor juga dapat memicu suatu negara untuk lebih cepat tanggap dalam menanggapi kemajuan perdagangan di pasar Internasional.

Secara umum ekspor mempunyai arti suatu kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean sesuai peraturan perundangan yang berlaku. Daerah pabean itu sendiri merupakan wilayah suatu negara yang meliputi wilayah darat, laut dan udara, serta tempat-tempat tertentu dalam Zona Ekonomi Exclusive.

Dibawah ini merupakan devinisi ekspor :

a. Ekspor adalah mengeluarkan barang-barang dari peredaran dalam masyarakat dan mengirimkan ke luar negri sesuai


(31)

commit to user

ketentuan pemerintah dan mengharapkan pembayaran dalam valuta asing. (Amir M.S,2000:100)

b. Ekspor adalah kegiatan untuk mengeluarkan barang dari daerah pabean Indonesia ke daerah pabean negara lain. (PPEI,2011:2)

Pemerintah mengawasi setiap jual beli antar negara dan memberikan peraturan serta kebijaksanaan-kebijaksanaan dalam kegiatan tersebut. Kegiatan ekspor tentunya lain dengan jual beli di dalam negri karena pemerintah mengatur semua kegiatan ekspor impornya yaitu dengan adanya pajak bea dan cukai yang dikenakan terhadap barang ekspor, standar mutu produk, peraturan kepabeanan, prosedur ekspor, adanya larangan dan batasaan-batasan terhadap barang ekspor dan impor.

2. Proses Perdagangan Internasional (Internatioal Trade Proces) terbagi menjadi empat kelompok, yaitu :

a. Sales Contract Process

1) Eksportir melakukan promosi melalui media promosi seperti pameran dagang pameran maya, dam lainya atau menghubungi badan khusus urusan promosi seperti BPEN, ITPC, KOTRA atau TPO lainnya.

2) Importir yang berminat mengirimkan Surat Permintaan Harga (Letter of Inquiry) kepada Eksportir.

3) Eksportir memenuhi permintaan importir dengan mengirimkan Surat Penawaran Harga (Offer Sheet).


(32)

commit to user

4) Importir setelah mempelajari dengan seksama offer sheet dari eksportir lalu mengirimkan Surat Pesanan (Order sheet) kepada eksportir.

5) Eksportir menyiapkan kontrak jual beli (Sale’s Contract) sesuai dengan data-data dari Offer sheet dan order sheet dan mengirimkan kepada importir.

6) Importir mempelajari Sale’s Contract tersebut dan apabila setuju maka importir akan menandatangani sale’s contract tersebut (Sale’s Confirmation) dan mengirimkannya kepada eksportir.

b. L/C Opening Process

1) Importir membuka sebuah Letter of Credit kepada Opening Bank sebagai dana yang disiapkan untuk dibayarkan kepada eksportir.

2) Opening Bank setelah menyelesaikan jaminan dana L/C dari

importir, melakukan pembukaan L/C melalui bank

korespondesinya (Advising Bank) di negara Eksportir.

3) Advising Bank setelah meneliti keabsahan amanat pembukaan L/C dari Opening Bank, meneruskan L/C tersebut kepada eksportir yang berhak menerima dengan Surat Pengantar dari Advising Bank (L/C Advice).

c. Cargo Shipment Process

1) Eksportir setelah menerima L/C advice lalu menyiapkan barang (ready for export), memesan ruangan (tempat) kepada


(33)

commit to user

shipping company dan menguruskan fiat muat dari Bea Cukai (PEB) dan dokumen lainnya.

2) Shipping Company setelah selesai melakukan pemuatan ke atas kapal, menyerahkan bukti penerimaan barang, bukti kontrak angkutan dan bukti pemilikan barang dalam bentuk Bill of Lading.

3) Shipping company mengangkut barang tersebut ke pelabuhan tujuan dan menyerahkannya kepada Shipping agent.

4) Importir setelah menerima dokumen pengapalan dari Opening bank lalu mengurus izin impor kepada pihak Bea Cukai di pelabuhan tujuan.

5) Shipping agent mengerahkan muatan (barang) kepada importir.

d. Shiping Documents Negotiation Process

1) Eksportir setelah menerima Bill of Lading dari perusahaan pelayaran, menyiapkan semua dokumen pengapalan yang disyaratkan dalam Letter of Credit seperti Invoice, Packing List, SKA, dan lainnya dan menyerahkan kepada Negotiating bank.

2) Negotiating bank meneliti semua dokumen yang

dipersyaratkan dalam L/C dan bila semua cocok, maka Negotiating bank akan membayar sejumlah uang yang ditagih oleh eksportir.


(34)

commit to user

3) Negotiating bank meneruskan dokumen tersebut kepada Opening bank sebagai penagihan kembali uang yang dibayarkan kepada eksportir (reimbursment).

4) Opening bank selanjutnya memberitahukan dokumen pengapalan tersebut kepada importir dan importir akan menyelesaikan pelunasan kepada Opening bank.

3. Dokumen-dokumen yang Diperlukan Dalam Ekspor

Menurut Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (PPEI) dokumen-dokumen yang diperlukan dalam melakukan kegiatan ekspor adalah sebagai berikut :

a. Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB)

Dokumen pemberitahuan transaksi ekspor barang, yang ditandatangani oleh eksportir untuk disahkan okeh bea cukai. b. Commercial Invoice/faktur

Yaitu Pernyataan dari penjual kepada pembeli untuk pembayaran, antara lain berisi : Spesifikasi barang, harga barang dan total harga, Nama dan alamat eksportir, nama dan alamat importir, nomer pos tarif.

c. Bill of Lading (B/L)

B/L merupakan dokumen pengapalan surat yang

membuktikan bahwa barang yang tercantum dalam dokumen sudah di muat dalam kapal.


(35)

commit to user

Airway Bill adalah tanda terima barang dikirim melalui udara untuk orangdan alamat tertentu.

e. Packing list

Dokumen yang diterbitkan oleh eksportir mengenai perincian barang yang tercantum dalam invoice tujuannya untuk memuahkan pemeriksaan oleh Bea Cukai atau pada waktu pembongkaran dinegara tujuan.

f. Surat Keterangan Asal (SKA)

Surat keterangan yang menyatakan asal barang yang diekspor atau surat yang menyatakan bahwa barang yang diekspor tersebut benar-benar dibuat di Negara Indonesia.

g. Inspection Certificate

Sertifikat ini memberikan jaminan : mutu dan jumlah barang, ukuran dan berat barang, keadaan barang, pembungkusan dan pengepakan banyaknya satuan isi masing-masing pengepakan harga barang.

h. Certificate of Quality

Sertifikat ini merupakan surat keterangan yang menyatakan tentang mutu barang yang diekspor. Sertifikat ini dikeluarkan oleh Badan Peneliti yang disahkan oleh pemerintah suatu negara dan wajib dimiliki oleh setiap eksportir untuk keperluan perdagangan.


(36)

commit to user

Sertifikat mutu ini memberikan penjelasan tentang baru tidaknya barang dan apakah sudah memenuhi standar yang telah ditetapkan. Sertifikat ini dibuat oleh pabrik pembuat atau suatu lembaga resmi baik swasta maupun pemerintah. j. Wesel

Merupakan alat pembayaran, perintah yang tidak bersyarat dalam bentuk tertulis oleh seseorang kepada orang lain ditandatangani oleh orang yang menarik (drawer) dan mengharuskan pihak si tertarik (drawee) untuk membayar pada saat diminta atau pada waktu tertentu.

3. Proses Prosedur Ekspor

EKSPOR PROSEDUR

12 13 5 15 3

11a 9

10 8 11b

7

10 11a

EMKL Eksperier

Part of Destination

SHIPPING COMPANY MOU Bank of Importir Bank of eksportir GOODS IMPORTIR EKSPORTIR CUSTOM 9 9 16 14 4 1 2 6


(37)

commit to user Keterangan :

1. Eksportir mengadakan korespondensi dengan importir di Luar Negri untuk mendapatkan kecocokan harga, pemesanan barang, jenis barang, dll

2. Eksportir dan Importir mengadakan kontrak jual beli,

3. Importir membuka Letter of Credit melalui Bank korespondennya,

4. Bank koresponden meneruskan L/C kepada Bank devisa di Indonesia

yang ditunjuk oleh eksportir,

5. Bank devisa meneruskan L/C kepada eksportir,

6. Eksportir mempersiapkan barang dagangannya yang dipesan oleh eksportir.

7. Eksportir ke Bea & Cukai mendaftarkan PEB yang dilengkapi dengan LKPE, SM atau SPM dan dokumen lainnya bila dipersyaratkan, 8. Eksportir memesan ruang kapal kepada maskapai pelayaran atau

penerbangan.

9. Eksportir sendiri atau EMKL/EMKU memfiatmuatkan barangnya di Bea & Cukai,

10. Eksportir sendiri atau melalui badan EMKL/EMKU mengirim atau memuat barangnya ke kapal,

11. a. EMKL memberitahukan kepada eksportir bahwa barang telah dikirim ke kapal,


(38)

commit to user

12.Eksportir mengajukan permohonan ke kantor wilayah Departemen Perindag/kantor Departemen Perindag untuk mendapatkan SKA (bila diperlukan),

13. Eksportir melakukan negosiasi, wesel di Bank Devisa,

14.Bank devisa mengirimkan dokumen eksportir kepada importir melalui Bank koresponden.

15.Importir menerima dokumen,

16. Importir mengambil barang di Pelabuhan.

D. Strategi Pemasaran Ekspor 1. Pengertian Strategi Pemasaran

Menurut Mahmud Machfoedz (2005: 73), ”strategi pemasaran adalah suatu rencana yang memungkinkan perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya yang dimiliki dengan sebaik-baiknya untuk mencapai tujuan perusahaan.”Menurut Tull dan Kahle (dalam bukunya Fandy Tjiptono,2008: 6) mendefinisikan strategi pemasaran sebagai alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani sasaran pasar tersebut. Pada penerapan di lapangan, strategi pemasaran sangat erat hubungannya dengan marketing mix (bauran pemasaran). Seperti yang diungkapkan oleh Marwan Asri (1991: 30) dapat diartikan bahwa strategi pemasaran mengandung dua faktor yang terpisah tetapi berhubungan erat yaitu target pasar yang


(39)

commit to user

dihubungkan dengan marketing mix. Target pasar merupakan suatu kelompok konsumen yang homogen, yang merupakan sasaran pasar sedangkan marketing mix adalah kombinasi dari empat elemen yaitu perencanaan produk, penentuan harga, sistem distribusi, dan promosi yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan target pasar dan pada saat yang bersamaan digunakan untuk memenuhi kebutuhan pemasaran.

2. Konsep Dasar Strategi Pemasaran

Konsep yang mendasari dari strategi pemasaran adalah sebagaiberikut:

a. Target Pasar

Penetapan target pasar meliputi daya tarik setiap segmen pasar dan pemilihan satu atau beberapa segmen pasar untuk dimasuki.

Dalam mengevaluasi pasar yang berbeda, sebuah perusahaan harus memperhatikan tiga faktor utama yaitu:

1) Ukuran dan pertumbuhan segmen

Perusahaan harus terlebih dahulu mengumpulkan dan

menganalisis data hasil penjualan terakhir,

memproyeksikan tingkat pertumbuhan dan tingkat laba yang diinginkan dari berbagai segmen. Data tersebut akan ditarik ke dalam segmen yang memiliki ciri pertumbuhan dan ukuran yang tepat.


(40)

commit to user

Perusahaan harus memperhatikan beberapa faktor struktural yang dapat mempengaruhi daya tarik segmen dalam jangka panjang. Misalnya, perusahaan harus mengukur pesaing yang berpotensi.Suatu segmen kurang menarik jika di dalamnya telah terisi banyak pesaing yang kuat dan agresif. Daya beli konsumen yang relatif juga berpengaruh terhadap daya tarik segmen, jika konsumen dalam suatu segmen memiliki daya tawar yang kuat, mereka akan berupaya memaksa penjual untuk menurunkan harga.

3) Tujuan dan sumber daya perusahaan

Jika suatu segmen berkembang dengan baik dan mempunyai ukuran yang tepat, dan secara struktural menarik, perusahaan harus mempertimbangkan tujuan dan sumber dayanya yang berhubungan dengan segmen tersebut. Perusahaan harus berusaha sekuat tenaga dengan menggunakan seluruh sumber daya dan kecakapan yang dimilikinya untuk menguasai segmen sepenuhnya. (Mahmud Machfoedz, 2005: 70-71)

b. Bauran pemasaran ( Marketing Mix )

Beberapa pengertian marketing mix :

Seorang ahli pemasaran William J. Santon memberi definisi marketing mix adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran


(41)

commit to user

perusahaan, yakni : produk, struktur harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi atau tempat. (Basu Swastha Dh, 1987: 6) Sedangkan menurut Philip Kotler (dalam tugas akhir Mutiar Rinasih, 2005: 7) mendefinisikan bahwa marketing mix adalah

perangkat variabel-variabel pemasaran terkontrol yang

merupakan gabungan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkannya dalam pasar sasaran (target market).

Marketing mix terdiri dari segala sesuatu hal yang dapat

dilakukan untuk mempengaruhi permintaan akan produknya.

Marketing mix dapat dikelompokkan ke dalam variabel yang

dikenal ”4 P” yaitu : produk (Product), harga (Price), tempat atau distribusi (Place), dan promosi (Promotion).

Jadi dari pendapat-pendapat diatas bauran pemasaran

(marketingmix) terdiri dari empat variabel yaitu :

1. Produk ( Product )

Untuk memperlancar arus produk dari produsen ke konsumen akhir, perusahaan tidak hanya dituntut membuat produk yang sesuai dengan selera konsumen tetapi dituntut pula agar produk yang dihasilkan tidak mengecewakan konsumen, sehingga konsumen tidak pindah ke perusahaan lain.

Produk adalah segala sesuatu yang dapat

menghasilkan kepuasan pada pemakainya, atau dapat pula dikatakan bahwa produk merupakan kumpulan atau kesatuan


(42)

commit to user

atribut-atribut yang secara bersama-sama memuaskan kebutuhan seseorang, seperti warna, pembungkusan, harga, manfaat dan sebagainya. (Marwan Asri,1991:204)

Perencanaan produk pada dasarnya diperlukan agar perusahaan dalam mempertahankan dan meningkatkan penjualannya perlu mengadakan penyempurnaan dan pengembangan produknya sehingga dapat memberikan daya guna dan pemuas yang lebih besar.

2. Harga ( Price )

Selain desain produk, harga merupakan salah satu bauran pemasaran yang menentukan diterima tidaknya barang oleh konsumen. Selain itu, harga juga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan serta menghasilkan penerimaan penjualan bagi perusahaan sedangkan unsur lainnya hanya menimbulkan biaya atau pengeluaran saja.

Disamping itu harga merupakan unsur bauran pemasaran yang bersifat fleksibel, artinya dapat diubah dengan cepat. Dengan demikian keputusan dan penetapan harga memegang peranan penting dalam setiap perusahaan bagi kelangsungan hidupnya. Adapun definisi harga adalah sebagai berikut :”Jumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan


(43)

commit to user

sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya.” (Basu Swasta Dh dan Irawan, 1990 : 241)

Berdasarkan definisi tersebut, maka setiap perusahaan hendaknya dapat menetapkan harga dengan tepat.

Tujuan penetapan harga adalah :

a. Untuk mendapatkan atau menghasilkan laba paling tinggi. b. Agar dapat meningkatkan dan mencapai target volume

penjualan atau pangsa pasar.

c. Untuk mempertahankan citra (image) suatu perusahaan atau untuk meningkatkan persepsi konsumen terhadap keseluruhan bauran produk yang ditawarkan perusahaan sehingga perusahaan bertahan hidup.

d. Tujuan stabilitas harga dengan jalan menetapkan harga untuk mempertahankan hubungan yang stabil antara harga suatu perusahaan dan harga pemimpin industri. (Fandy Tjiptono, 2008: 152-153).

Prosedur penetapan harga, pada dasarnya dilakukan dengan melihat orientasi :

a) Orientasi biaya

Penetapan harga dengan berorientasi biaya

memperlihatkan bahwa harga jual ditetapkan dengan cara menambahkan suatu prosentase tertentu atau sejumlah keuntungan terhadap biaya produksi.


(44)

commit to user

Penetapan yang berorientasi kepada permintaan

menghendaki penetapan harga yang didasarkan lebih

kepada persepsi pihak konsumen dan intensitas

permintaan dan bukan kepada biaya. c) Orientasi terhadap pesaing

Perusahaan yang berorientasi kepada pesaing mungkin akan berupaya menetapkan harga yang lebih murah atau lebih mahal dari harga pesaing dengan suatu prosentase tertentu.(Basu Swastha Dh,1987:31-32)

3. Promosi ( Promotion )

Alat yang digunakan untuk memperlancar penjualan suatu produk adalah melalui promosi. Promosi adalah salah satu bagian dari marketing mix yang besar peranannya dalam pemasaran produk dan jasa. Oleh karena itu suatu perusahaan harus menetapkan dan menjalankan strategi promosi yang tepat. Menurut Fandy Tjiptono (2008: 222) istilah promosi dapat didefinisikan semua kegiatan dimasukkan untuk menyampaikan atau mengkomunikasikan suatu produk kepada pasar sasaran, untuk memberi informasi tentang keistimewaan, untuk mengubah sikap ataupun untuk mendorong orang untuk bertindak (dalam hal ini membeli). Secara singkat promosi berkaitan dengan upaya bagaimana orang dapat mengenal produk dari suatu perusahaaan, lalu memahaminya, berubah sikap, menyukai,


(45)

commit to user

yakin kemudian akhirnya membeli dan selalu ingat akan produk tersebut.

Tujuan utama promosi adalah memberitahukan, membujuk dan mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. Pada intinya variabel yang ada didalam promosi atau sering disebut bauran promosi ada 4 (empat), yaitu sebagai berikut :

a) Personal selling

” Personal selling adalah komunikasi langsung

antara penjual dan calon pelanggan untuk

memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka akan mencoba dan membelinya.” (Fandy

Tjiptono, 2008: 224) Personal selling biasanya

dititikberatkan lebih banyak oleh produsen barang industri. Selain itu personal selling biasanya juga hanya digunakan untuk mencapai penyalur seperti pedagang besar dan pengecer.

b) Periklanan

Periklanan mencakup penyampaian informasi

melalui berbagai media. Periklanan ditujukan untuk mencapai pasar secara massal dengan biaya yang relatif tidak mahal. Menurut Fandy Tjiptono (2008: 226) periklanan adalah proses yang meliputi persiapan,


(46)

commit to user

perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan iklan. Tujuan periklanan secara keseluruhan adalah mempengaruhi tingkat penjualan agar tingkat keuntungan perusahaan meningkat.

c) Promosi penjualan

Perusahaan sering menggunakan teknik promosi penjualan seperti pameran peragaan sebagai bagian dari

promotion mix untuk barang industri. Promosi penjualan

mencakup semua kegiatan seperti: pertunjukkan,

peragaan, pameran, demonstrasi dan sebagainya yang semuanya merupakan alat untuk mendorong efektifitas pembelian konsumen. (Basu Swastha Dh dan Irawan, 1990: 353)

d) Publisitas

Publisitas terdiri dari pemuatan berita (secara komersial) tentang produk pada penerbitan majalah atau koran, radio atau televisi. Publisitas merupakan kegiatan yang hampir sama dengan periklanan, hanya biasanya dilakukan tanpa biaya sponsor. Menurut Fandy Tjiptono (2008: 228), Publisitas adalah bentuk penyajian dan penyebaran ide, barang dan jasa secara non personal yang mana orang atau organisasi yang diuntungkan tidak membayar untuk itu.


(47)

commit to user

Kegiatan publisitas merupakan pemanfaatan nilai-nilai berita yang terkandung dalam suatu produk untuk membentuk citra (image) produk yang bersangkutan. Dibandingkan dengan iklan, publisitas mempunyai kredibilitas yang lebih baik karena pembenaran dilakukan oleh pihak lain selain pemilik iklan. Publisitas juga dapat memberi informasi lebih banyak dan lebih terperinci daripada iklan, dan publisitas tidak mungkin diulang-ulang seperti iklan. Oleh karena itu publisitas biasanya merupakan bagian dari departemen humas perusahaan. 4. Distribusi atau Tempat ( Place )

Dalam rangka memperlancar arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen, maka salah satu faktor yang penting adalah memilih secara tepat saluran distribusi yang akan digunakan. Dapat dikatakan bahwa hampir seluruh barang konsumsi, distribusinya baik melalui pedagang besar dan pengecer ataupun pengecer saja. Produsen dapat memperoleh penghematan biaya dengan melimpahkan sebagian fungsi pemasarannnya kepada perantara.

Menurut Fandy Tjiptono (2008:185), pendistribusian dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang atau jasa dari produsen kepada konsumen. Masalah pemilihan distribusi sangat besar pengaruhnya terhadap kelancaran


(48)

commit to user

penjualan. Pemilihan penyaluran distribusi yang tepat merupakan hal yang sangat penting untuk menyampaikan produk ke tempat pasar target. Selain pemilihan saluran distribusi, sistem penyimpanan dan sistem transportasi perusahan juga perlu diperhatikan, karena ketiganya merupakan aspek pokok yang berkaitan dengan keputusan-keputusan tentang distribusi.

3. Pentingnya Strategi Pemasaran

Banyak perusahaan yang saling bersaing untuk

meningkatkan kualitas produksinya dan meningkatkan

penjualannya. Oleh karena itu diperlukan strategi pemasaran yang baik, pentingnya strategi pemasaran dalam sebuah perusahaan adalah :

a. Salah satu dasar yang dipakai dan menyusun perencanaan perusahaan secara menyeluruh.

b. Semakin kerasnya persaingan yang dihadapi oleh perusahaan pada umumnya sehingga tidak ada pilihan lain bagi perusahaan selain berusaha untuk menghadapinya. Dengan semakin kerasnya persaingan yang dihadapi semakin besar pula peranan perencanaan. Tindakan pemasaran yang terencana merupakan salah satu jaminan menangnya perusahaan dalam berkompetisi.


(49)

commit to user

c. Mendorong perusahaan untuk lebih inovatif, selalu berusaha untuk memikirkan sesuatu yang baru. (Marwan Asri, 1991: 8)

E. Negosiasi Bisnis Ekspor

Dalam setiap terjadinya suatu transaksi tentunya harus diawali dengan suatu tahap negosiasi sebelumnya antara pihak eksportir dengan importir. Negosiasi ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara langsung maupun tidak langsung.Yang dimaksud dengan negosiasi secara langsung adalah dengan melakukan pertemuan antara eksportir dengan importir (face to face negotiation) baik dipertemukan pada saat eksportir mengikuti suatu kegiatan promosi dalam rangka pameran internasional atau kunjungan bisnis langsung ke tempat pembeli atau importir.

Pada negosiasi secara langsung ini penjual menyerahkan segala bentuk kemampuan dan keahliannya dalam mempersentasikan keunggulan produknya baik mutu, harga, dan sebagainya sehingga importir merasa tertarik bahkan bukan tidak mungkin untuk langsung mempertahankan pesanannnya.

Pada dasarnya negosiasi secara langsung maupun tidak langsung memiliki banyak kesamaan dengan tujuan akhir mencapai suatu kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak. Dikarenakan semakin berkembangnya suatu teknologi komunikasi

maka negosiasi dapat dilakukan secara berjauhan dengan


(50)

commit to user

yang lebih kita kenal dengan email, telepon atau bahkan melalui fasilitas chating yang disediakan secara gratis seperti yahoo, google, atau hotmail. Desawa ini hampir keseluruhan eksportir dan importir memanfaatkan fasilitas tersebut dalam melakukan negosiasi untuk menekan biaya-biaya operasional tentunya.

Pada negosiasi yang dilakukan secara tidak langsung dimulai secara eksportir mengirimkan surat penawaran (offersheet letter)

kepada calon importir, disini mulai terjadi tawar menawar yang biasanya di tekankan pada harga, kuantitas, waktu pengiriman, dan cara pembayaran. Sebelum melakukan negosiasi pihak eksportir haruslah benar-benar mempersiapkan data-datanya secara matang dan akurat agar tidak salah dalam mencapai suatu perjanjian dengan syarat-syarat yang di sepakati di dalamnya.

Syarat dan kondisi yang perlu diperhatikan secara umum dalam mencapai kesepakatan (Rudi Setiawan, 2006:76) adalah :

1. Penentuan harga (Price)

Perhitungan dengan sebaik dan seakurat mungkin harga yang akan ditawarkan, termasuk di dalamnya dengan menghitung biaya produksi (production cost) atau biaya bahan baku (raw material

cost ), kemasan (packaging), pengangkutan (trucking) dari gudang

ke pelabuhan muat, pajak ekpor (exporrt tax) bila ada, biaya dokumen-dokumen yang di syaratkan, biaya pengiriman (delivery cost) ke pelabuhan tujuan bila kondisi penjualan CNF atau CIF, biaya asuransi bila kondisi penjualan CIF dan biaya-biaya lainnya


(51)

commit to user

ditambahkan dengan keuntungan yang diinginkan sehingga menghasilkan harga yang sesuai dengan kesepakatan.

2. Kemasan (packaging)

Untuk eksportir skala kecil dan menengah bukan pabrikasi sebaiknya memberikan penawaran dalam hal kemasan yang sederhana mungkin yang tidak memerlukan permesinan berat dan menelan banyak biaya tetapi masih memiliki standart eksport. Tetapi untuk perusahaan berskala besar atau pabrikasi seperti makanan dan minuman, mainan dan sebagainya kemasan yang ditawarkan haruslah memiliki daya tarik tersendiri.

3. Kuantitas (Quantity)

Kuantitas atau banyaknya jumlah barang yang ditawarkan haruslah disesuaikan dengan kemampuan permodalan perusahan eksportir atau juga kemampuan dalam mengumpulkan bahan baku karena hal ini dapat menentukan ketepatan waktu kita dalam mengirimkan pesanannya.

4. Kualitas (Quality)

Kualitas atau mutu produk yang ditawarkan haruslah dengan yang dimiliki, tidak melebih-lebihkan sehingga tidak terjadi permasalahan dikemudian hari setelah pesanan diterima pembeli. Terkadang pembeli meminta Sertifikat Pemeriksaan yang memeriksa dan mencatat mutu dan jumlah barang, ukuran dan barat barang, pengemasan/pengepakan barang, banyaknya satuan ini masing-masing pengepakan.


(52)

commit to user 5. Pembayaran (Payment Terms)

Pembayaran yang disepakati bisa sebagai macam

bentuknya, untuk perusahaan yang baru dikenal oleh importir biasanya mereka menginginkan sistim pembayaran berupa

L/C(Letter of credit), CAD (Cash Against Documents) atau D/P

(Document Against Payment) tetapi dari sistim pembayaran

tersebut bila eksportir belum mengenal secara baik reputasi

perusahaan importir tersebut sebaiknya menerima sistim

pembayaran berupa L/C.

6. Waktu Pengiriman/Pengapalan (Delivery Time)

Waktu pengiriman di sini maksudnya adalah waktu atau tanggal pengiriman/pengapalan yang tidak melebihi batas waktu yang sudah ditetapkan. Disini pihak eksportir harus berhati-hati dalam menyepakati tanggal pengapalan bila eksportir telah memiliki persediaan sehingga dapat mengirimkan/mengapalkan barang peananya secepat mungkin tanpa menunggu batas waktu pengiriman/pengapalan habis maka hal ini merupakan nilai tambah bagi eksportir dimata importir.

7. Syarat Pembayaran/Perdagangan atau kondisi Penjualan (Sale of

Conditions)

Umumnya dalam perdagangan ekspor syarat perdagangan yang sering dilakukan:

a. FOB (Free On Board) yaitu harga barang sampai di atas kapal


(53)

commit to user

bertanggung jawab terhadap barang sampai di atas kapal yang ditunjuk oleh pembeli.

b. CNF atau CFR (Cost and Freight) yaitu harga barang sampai pelabuhan tujuan dan kondisi dimana penjual atau eksportir menanggung semua biaya pengapalan sampai ke pelabuhan tujuan.

Untuk kondisi FOB dan CFR ini asuransi ditutup oleh pihak impotir.

c. CIF (Cost Insurance and Freight) yaitu harga barang sampai pelabuhan tujuan dan kondisi dimana penjual atau eksportir menanggung semua biaya pengapalan sampai ke pelabuhan tujuan dan eksportir eksportir wajib menutup asuransinya. Untuk meningkatkan daya saing, kondisi CFR/CNF dan CIF sebaiknya diterima oleh penjual atau eksportir.

8. Kondisi Lainnya (Additional Conditions), Pengiriman sebagian

(Partial Shipment) diperbolehkan (allowed) atau tidak

diperbolehkan (prohibited). Bila eksportir mendapatkan pesanan dalam jumlah sangat banyak sebaiknya mencoba melakukan negosiasi agar pengiriman sebagian diperbolehkan, dll.


(54)

commit to user

BAB III

DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah dan Perkembangan PT. Batik Danar Hadi Surakarta

PT. Batik Danar Hadi Surakarta berdiri sejak tahun 1967.Pendirian tersebut diprakarsai oleh Bapak R.H. Santoso.Nama Danar Hadi diambil dari nama istri Bapak R.H. Santoso yaitu, Ibu Hj. Danarsih dan nama orang tua Ibu Danarsih, yaitu Bapak Hadi Priyono. Pada awal pendirian, PT. Danar Hadi merupakan perusahaan perseorangan dan kemudian dikelola secara turun temurun. PT. Batik

Danar Hadi pada mulanya merupakan home industry di mana

perusahaan menyediakan bahan baku serta pengolahannya, sedangkan para buruh mengerjakannya di rumah masing-masing. Para buruh pabrik, sebagian besar berasal atau bertempat tinggal di sekitar perusahaan.Adapun produksi utama perusahaan ini adalah batik tulis. Berkat keuletan, pengalaman, keahlian dan jiwa wiraswasta yang dimiliki oleh Bapak R.H. Santoso selama dua dasawarsa perusahaan ini mengalami perkembangan yang pesat.Hal ini ditandai dengan adanya peningkatan jumlah permintaan dari tahun ke tahun. Perkembangan tersebut didukung oleh adanya kemudahan perusahaan dalam mendapatkan bahan baku. PT. Batik Danar Hadi terkenal dengan motif dan warna yang masih tradisional.Tetapi setelah dua dasawarsa perusahaan mengalami kemerosotan, yang disebabkan oleh


(55)

commit to user

semakin berkembangnya industri tekstil dan konveksi yang sejak semula merupakan saingan bagi perusahaan batik. Sehingga perusahaan kesulitan untuk mendapatkan kain sebagai bahan baku batik. Dengan inilah perusahaan berupaya meningkatkan kualitas produk dengan menciptakan motif dan warna yang menyimpang dari motif dan warna tradisional.

Adanya keuletan, keahlian, pengalaman dan jiwa wiraswasta pimpinan perusahaan, baik dalam mendesain. Produk maupun dalam mengelola perusahaan sangat menunjang perkembangan perusahaan. Dengan adanya corak dan motif batik yang mengikuti selera konsumen dan mode yang sedang digemari, akhirnya perusahaan dapat meningkatkan omset penjualan sedikit demi sedikit.

Dengan semakin berkembangnya perusahaan maka pada tahun 1984, PT. Batik Danar Hadi beralih dari perusahaan perseorangan menjadi perusahaan yang berbadandan memperoleh ijin resmi dari pemerintah (HO, SIUP, Ijin Industri), yang kemudian bernama PT. Batik Danar Hadi dengan akte sebagai berikut:

Nomor : 17

Tanggal : 11 Desember 1984

Nama Notaris : Maria Theresia Budi Santoso, SH

Nomor Akte : Akte Menteri kehakiman No. 025355NT011TH85, tanggal 24 Agustus 1986

Adapun lokasi PT Batik Danar Hadi adalah di Jl. Dr. Rajiman No.164 Surakarta sebagai kantor pusat dan mendirikan cabang-cabang


(56)

commit to user

di Jakarta, Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Denpasar, Kuta-Bali, Ujung Pandang dan Batam.

Cabang-cabang Rumah Batik Danar Hadi :

SOLO

-Jl. Dr. Rajiman No. 164 / PO.BOX 110, Telp.(0271)644846 – 644126 Telex : 25260 DH SLO IA

-Jl. Slamet Riyadi 205, Telp. (0271) 633446 – 655069 -Jl. Honggowongso 78A, Telp. (0271) 637235

JAKARTA

-Jl. Raden Saleh 1A, Telp. (021) 323663 (hunting) Telex. 61265 DH JKT IAFax. (021) 323677

-Jl. Melawai Raya 69-70, Telp. (021) 7395099 – 7208319 – 710942 Fax. (62) (021) 7250942

-Jl. Prof. Dr. Supomo 29, Tebet

Telp. (021) 8297905 – 8303037 – 8214153Fax. (62) (021) 8314152 MEDAN

-Jl. H. Zainul Arifin 131-133, Telp. (061) 32773 PADANG

-Jl. Pemuda 39, Telp. (0751) 21203 SEMARANG

-Jl. Gajah Mada 186, Telp. (024) 317445 YOGYAKARTA

-Jl. Laksda Adi Sucipto 3, Telp. (0274) 588083 SURABAYA


(57)

commit to user

-Jl. Diponegoro 184, Telp. (031) 582136 – 581860 Telex. 33106 SUMACO 1A

-Jl. Pemuda 1J, Telp. (031) 46412 UJUNG PADANG

-Shooping Centre Blok J.7-8, Jl. Irian, Telp. (0411) 22265 BALI

-Jl. Legian Raya No. 133Kuta – Denpasar, Telp.(0361) 725164 – 754368, Fax. (62) (0361) 754369

Berdasarkan akte pendiriannya PT. Batik Danar Hadi bergerak dalam bidang :

a. Batik atau tenun b. Tekstil atau printing c. Konveksi

d. Perdagangan ekspor impor dan interinsulir yang berhubungan dengan ketiga bidang di atas.

e. Usaha-usaha lainnya yang tidak bertentangan dan tidak melanggar undang-undang yang berlaku.

Bidang usaha yang telah dijalankan selama ini adalah industri tekstil dan perdagangan batik melalui kantor pusatnya di Surakarta dan cabang-cabangnya yang ada. Ijin-ijin yang telah diperoleh antara lain Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) No. 69 / PBI /11.21 / 85, tanggal 24 Juli 1985.


(58)

commit to user

Direktur perusahaan batik ini yang pertama kali saat berdirinya sampai sekarang belum berubah yaitu tetap Bapak R.H. Santoso. Adapun jenis perusahaan batik ini berbentuk PT tertutup. Persero-persero yang ada didalamnya yaitu Bapak R.H. Santoso, Nyonya Danarsih Santoso, Diah Kusuma Sari, Diana Kusuma Dewati, Dian Kusuma Hadi, Dewanta kusuma Wibowo, Ibu Dra. Mariam Sampoerna dan Bapak Suhendro, B.Sc. Saham-saham yang dimiliki perusahaan ini tidak diperjual belikan kepada pihak luar. Tanggung jawab atas perusahaan ini dipegang oleh redaksi, demikian juga susunan pimpinan pada waktu berdiri sampai sekarang tidak mengalami perubahan.

2. Tujuan Perusahaan

PT. Batik Danar Hadi mempunyai maksud dan tujuan sebagai berikut : 1. Melestarikan budaya tradisi batik sebagai peninggalan nenek

moyang kita, khususnya Batik Solo.

2. Menjadikan batik sebagai tuan rumah di negeri sendiri. 3. Untuk memperoleh laba.

4. Menunjang pasaran batik dalam negeri dan luar negeri sebagai komoditi ekspor non migas.

5. Memberi kesempatan kepada masyarakat luas untuk dapat berbusana batik yang bagus.


(59)

commit to user

3. Lokasi Perusahaan

Salah satu unsur yang terpenting dalam mendirikan perusahaan adalah menentukan lokasi perusahaan. Lokasi perusahaan yang dimaksud di sini adalah tempat kegiatan perusahaan dalam menjalankan operasi produksinya dan aktivitas administrasinya. Lokasi yang tepat dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan, karena itu dalam menentukan lokasi perlu diperhatikan beberapa faktor, yaitu :

1. Lingkungan masyarakat 5. Pasar

2. Tenaga kerja 6. Pembangkit tenaga listrik

3. Sumber alam 7. Tanah untuk ekspansi

4. Transportasi

Lokasi kantor pusat PT. Batik Danar Hadi ini berada di Jl. Dr. Rajiman No. 164 Surakarta, dari sejak berdiri sampai sekarang belum pindah tempat. Bangunan perusahaan ini ada dua, satu tempat untuk berlangsungnya proses produksi yang berada di bagian belakang dan untuk rumah batik (show room) berada di bagian depan, sedangkan bangunan yang satu lagi digunakan untuk kantor yang terdiri dari empat lantai, lantai pertama untuk bagian urusan umum, personalia dan penerimaan bahan jadi, lantai kedua untuk bagian pemasaran dan keuangan, lantai ketiga untuk bagian akuntansi dan lantai keempat untuk gudang bagian pemasaran. Adapun alasan pemilihan lokasi pabrik pembuatan kain batik PT. Batik Danar Hadi adalah sebagai berikut :


(60)

commit to user 1. Bahan baku

Bahan baku yang utama adalah kain mori batik dari jenis primisima, prima, berkown dan mori biru. Selain mori, digunakan pula kain vaillsima,voli, sutra, georgette dan lain-lain. Untuk mendapatkan bahan baku tidak mengalami kesulitan.

2. Transportasi

Dalam hal ini transportasi perusahaan tidak mengalami kesulitan sehingga kelancaran arus produk dari lokasi ke daerah pemasaran tidak mengalami suatu hambatan.

3. Tenaga kerja

Tenaga kerja cukup tersedia dan sudah didapat di lokasi tersebut sehingga segala sesuatu yang berkaitan dengan ketenaga kerjaan akan dapat teratasi.

4. Struktur Organisasi

Organisasi adalah suatu usaha kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama. Jadi Organisasi itu sendiri terdiri dari beberapa kelompok orang yang saling berhubungan. Dalam melaksanakan suatu pekerjaan yang besar membutuhkan kerjasama antara dua orang atau lebih. Untuk mencapai hasil yang lebih efektif dan efisien dalam menyelesaikan pekerjaan, maka setiap orang yang terlibat dalam pekerjaan tersebut harus mengetahui dengan jelas tugas dan tanggung jawab masing-masing dalam menyelesaikan pekerjaan.


(61)

commit to user

Struktur Organisasi merupakan suatu kerangka hubungan antara pejabat maupun bidang kerja yang satu dengan yang lainnya sehingga akan tampak mengenai kepegawaiannya. Suatu Organisasi dalam upaya mencapai tujuan, mutlak memerlukan adanya struktur organisasi yang sesuai dengan aktivitas yang dijalankannya. Terlebih lagi suatu organisasi yang telah maju dan besar, struktur organisasi dapat berfungsi untuk memudahkan pimpinan dalam mengawasi aktivitas organisasi yang dipimpinnya.

Struktur organisasi yang baik dan teratur dapat membawa keuntungan dalam pelaksanaan pekerjaan dan dari struktur organisasi inilah dapat diketahui tentang kedudukan, tanggung jawab, wewenang, tugas dan kewajiban dari masing-masing personel. Dengan struktur organisasi yang baik akan diperoleh keterangan mengenai:

a. Besar kecilnya organisasi yang bersangkutan

b. Saluran perintah dan tanggung jawab masing-masing personel c. Jabatan yang terdapat dalam organisasi beserta jabatannya d. Perincian dan tugas-tugas dari masing-masing unit organisasi

Bagi perusahaan maupun instansi baik dalam skala besar maupun kecil, struktur organisasi merupakan seperangkat yang sangat penting untuk mengadakan pembagian tugas atau pekerjaan.


(62)

47

Manager Ek s por M . Burhani

Spv Pemas aran

TBA Spv . Produk s iNurul B

Spv. P engemb. P roduct Umi I st hi haroh Spv G udang

Sis wadi

S pv P ersi apan D ok E ksport

Gi yart o

Cross Utilization : Pelaksana

A kut ansi E kspor H ery S ul i st yo

Produc tion Senior Staff

Purc has ing Senior Staff

M erc handis er Indra

Q C Bahan-bahan Bahan-bahan

& s am ple

Penerimaan brng Luar

Pac k ing & Pengiriman

Doc & Leas on Senior Staff

K eu & Umum Joko P


(63)

commit to user

Adapun tugas dan tanggung jawab dari masing-masing fungsi PT. Batik Danar Hadi Surakarta adalah sebagai berikut:

a. Manager ekspor, Bertugas mengelola fungsi manajemen agar berlangsung sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.

b. Akuntansi ekspor, bertanggung jawab terhadap penganalisaan keuangan perusahaan, pelaporan data keuangan dan pembukuan perusahaan.

c. Pengembangan produk, mengembangkan desain motif yang disampaikan pelanggan sampai desain memperoleh persetujuan manajer ekspor.

d. Keuangan dan Umum, melakukan penagihan pembayar yang telah jatuh tempo dan membayar gaji karyawan berikut lemburannya. e. Persiapan dokumen ekspor, menyiapkan dokumen-dokumen ekspor

(airway bill of lading) sesuai dengan persyaratan dalam kontrak pemesanan/pembelian.

f. Gudang, membuat dokumen penyerahan barang jadi setelah di QC. g. Produksi, menyusun rencana pembelian bahan baku dan kerja

produksi berdasarkan proyeksi rencana pemasaran produk untuk ekspor.

h. Pemasaran, menyusun rencana kerja pemasaran ekspor.

i. Merchandiser, menyediakan serta mencar bermacam-macam kebutuhan merchandiser yang diperlukan.


(64)

commit to user

j. Bahan-bahan dan sample, melakukan persiapan untuk pengiriman barang dengan menyerahkan barang jadi ke pengepakan dan pengiriman.

k. Quality Control bahan-bahan, melakukan QC atas bahan baku yang di beli dan barang jadi yang disetorkan oleh suplier.

l. Penerimaan barang luar, melakukan pencatatan dan pengawasan atas barang-barang jadi yang telah di produksi.

m. Packing dan Pengiriman, melakukan persiapan dan pengepakan barang-barang jadi yang akan di ekspor sesuai pernyataan kontrak dengan pembeli.

5. Personalia

Jumlah karyawan divisi ekspor PT Batik Danar Hadi sebanyak 40 orang yang masing-masing mempunyai fungsi dan tugas tersendiri serta dituntut keterampilan, kecakapan dan loyalitas karyawan terhadap pekerjaannya. PT. Batik Danar Hadi menetapkan hari kerja sebanyak lima hari kerja, kecuali hari-hari besar nasional. Jam kerja karyawan di perusahaan mulai pukul 08.00 sampai pukul 17.00 dengan waktu istirahat pukul 11.30 sampai pukul 12.30.

Perusahaan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk berusaha mengembangkan dan meningkatkan produktivitas kerja karyawan dengan mengikutsertakan karyawan bila mana ada kegiatan atau pembinaan sesuai dengan job discription masing-masing seperti seminar, somposium, loka karya, komputerisasi dan lainnya. Dengan


(65)

commit to user

demikian apa yang menjadi tujuan perusahaan dapat tercapai dengan memuaskan dan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun serta dapat menjaga kestabilan hubungan antara perusahaan dengan karyawan dan antara perusahaan dengan lingkungan.

6. Produksi

1. Persiapan Produksi

PT. Batik Danar Hadi berperan sebagai broker, maksudnya hasil produksinya berasal dari perajin-perajin kecil. PT. Batik Danar Hadi menyerahkan motif dan perlengkapan yang digunakan untuk membatik. Sebelum proses produksi dilaksanakan, perusahaan perlu mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk proses produksi. Berikut akan diuraikan secara terperinci berdasarkan data-data yang diperoleh dari bagian produksi yaitu mengenai persiapan awal sampai barang jadi dan siap dipasarkan atau diekspor.

Adapun persiapan awal adalah sebagai berikut : a. Perencanaan

1) Menerima order, pembuatan dari beberapa desain sesuai dengan jumlah, kualitas, motif, ukuran dan macamnya. 2) Merencanakan apa saja yang diperlukan dalam proses

pembuatannya.

b. Mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam proses produksi antara lain bahan baku, bahan penolong, alat untuk membatik.


(66)

commit to user

c. Pendistribusian, tugas ini disesuaikan dengan order pembuatan, kemudian batik yang telah jadi diserahkan ke bagian garment.

2. Bahan-bahan Produksi

Bahan-bahan yang dipergunakan dalam proses produksi terdiri dari dua jenis, yaitu :

a. Bahan Baku

Bahan baku untuk pembuatan kain batik adalah kain putihan. Untuk mendapatkan kain putihan ini PT. Batik Danar Hadi mempunyai pemasok sendiri sehingga tersedia dalam jumlah dan kualitas yang sesuai dengan kebutuhan. Jenis kain putihan yang biasa dipakai adalahcotton, flanel, rayon, kain sutera, kain sutera tiruan dan linen. Bahan baku kain putihan tergantung dari

permintaan buyer, karena dimungkinkan ada buyer yang

mengkhususkan kain putihan tersebut. b. Bahan Penolong

Bahan penolong yang digunakan terdiri dari :

1) Lilin 4) Lemana

2) Parafin / malam 5) Bahan pewarna

3) Gondorukem 6) Prada

Untuk mendapatkan bahan penolong ini biasanya perusahaan mendapatkan kiriman dari pemasok.

3. Alat-alat Produksi

Adapun alat-alat produksi yang digunakan adalah : a. Alat untuk membatik tulis atau cap


(67)

commit to user

1) Gawangan merupakan alat dari kayu dan berkaki empat sebagai sandaran kain batik.

2) Wajan adalah tempat untuk memasak lilin dan malam.

3) Bandul, terbuat dari besi atau benda berat lainnya yang diletakkan di atas kain yang terbentang di gawangan supaya kain tidak goyang tertiup angin.

4) Canting adalah tempat cairan malam yang mempunyai carat untuk keluaran malam.

5) Kompor merupakan alat untuk memasak bahan-bahan. 6) Jegul adalah kuas bambu untuk menutup bagian tertentu.

7) Kawat jos merupakan alat untuk menghapus/menghilangkan malam bilaterjadi kesalahan.

8) Cawuk merupakan alat dari seng atau besi plat untuk mengeruk malam.

4. Proses Produksi

Proses produksi batik tulis atau cap adalah sebagai berikut :

a. Meloyor (merebus)

Bahan atau mori dimasukkan dalam air mendidih untuk menghilangkan kanji asli dari pabrik, agar apabila diberi zat pewarna mudah meresap dan mudah merata.

b. Nganji

Bahan atau mori setelah direbus dimasukkan ke dalam larutan kanji, supaya lilinnya mudah dilepas.


(1)

commit to user

terbaik bagi para importir yang selama ini telah memberikan

kepercayaan atas produk-produk yang telah dihasilkan dan juga untuk

menjalin hubungan kerjasama dalam waktu yang lama atau jangka

panjang. Perusahaan tidak bermaksud untuk membeda-bedakan buyer

yang memesan barang akan tetapi dengan adanya keterbatasan waktu

dan juga banyaknya pesanan yang sudah masuk kadang perusahaan

juga memutuskan untuk tidak memenuhi permintaan atau pesanan dari

buyer yang dirasa masih baru.

Untuk memenuhi pesanan dari para buyer, PT. Batik Danar

Hadi menyerahkan barang ke pengrajin batik baru untuk membuat

dasar-dasar dari produk yang akan dibuat sesuai dengan permintaan

buyer. Disini perusahaan akan melakukan proses finishing dari produk

yang telah dibuat oleh para pengrajin, hal ini dilakukan untuk

mempercepat proses produksi sehingga perusahaan bisa memenuhi

pesanan tepat waktu.

Selain itu untuk mempercepat proses produksi perusahaan juga

menambah karyawan tidak tetap atau karyawan borongan , jumlah

karyawan borongan yang diperlukan kurang lebih sekitar 10 atau 20

orang tergantung dari banyaknya order yang diterima. Sehingga

dengan adanya karyawan tetap ditambah dengan karyawan borongan

perusahaan bisa menyelesaikan pesanan dan mengirimkan barang

sesuai dengan waktuyang telah disepakati dalam kontrak dagang

ekspor.


(2)

Dalam mengatasi masalah mengenai penentuan harga yang

cocok atau dianggap perusahaan sudah bisa mendapatkan keuntungan

yang cukup memuaskan, perusahaan mempunyai cara-cara tersendiri

yaitu dengan cara setiap calon pembeli yang ingin mengikat kontrak

atau perjanjian perdagangan dengan melakukan penawaran harga atas

produk yang telah ditawarkan semuanya akan ditampung dan

ditanggapi dengan baik oleh pihak perusahaan. Dalam hal ini pihak

perusahaan akan mempelajari dengan cermat penawaran tersebut,

apakah penawaran yang diberikan oleh importir menguntungkan atau

bahkan

merugikan

bagi

perusahaan.

Jika

penawaran

itu

menguntungkan perusahaan akan menanggapi dan senang hati akan

memberikan sesuai permintaan yang diinginkan oleh importir,dan

perusahaan selama ini selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik

bagi setiap importir.

Strategi harga yang digunakan oleh perusahaan sebenarnya

strategi yang sederhana namun memiliki peran yang sangat

menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh pihak

perusahaan, pada dasarnya setiap buyer yang menawarkan harga atas

produk yang telah ditawarkan oleh perusahaan sudah mempunyai

keinginan untuk melakukan transaksi ekspor-impor tinggal bagaimana

proses negosiasinya, apakah akan menuju kesepakatan atau kegagalan.

Sebenarnya harga yang telah ditawar oleh buyer mempunyai nilai

yang menguntungkan bagi perusahaan, dengan menggunakan strategi

harga yang tepat perusahaan akan mendapatkan keuntungan yang


(3)

commit to user

Perusahaan selalu memperhitungkan biaya yang dikeluarkan

dalam proses pengangkutan barang, jika importir menginginkan harga

barang yang rendah maka perusahaan tinggal menaikan jumlah biaya

pengangkutan barang mulai dari barang dimasukkan ke dalam

container sampai ke pelabuhan muat dan pengapalan menuju ke

pelabuhan negara importir, sesuai dengan persyaratan cara penyerahan

barang yang telah disepakati di dalam kontrak dagang ekspor.

Dengan menggunakan strategi ini, resiko yang ditanggung oleh

perusahaan sedikit berkurang apa bila pihak buyer menanggung semua

biaya pengangkutan dan transportasi. Sebenarnya perusahaan sangat

suka jika ada calon buyer menawar harga barang yang ditawarkan

karena dengan menganut dan menerapkan strategi harga ini,

perusahaan tidak takut akan mengalami kerugian, hal ini disebabkan

karena dengan kepandaian dan kejelian pihak perusahaan maka

semuanya bisa diatasi dengan baik.

Penentuan harga untuk biaya pengangkutan dan transportasi

bukanlah asal pilih saja bagi perusahaan akan menyebabkan

pengeluaran biaya yang sangat banyak meskipun perusahaan sudah

mengambil keuntungan dari kegiatan tersebut. Keuntungan yang

diperoleh perusahaan sangat sedikit,oleh karena itu apabila penawaran

dilakukan oleh calon pembeli akanmembuat beban yang ditanggung

perusahaan sedikit berkurang. Selama ini pihak perusahaan selalu

berhasil meyakinkan pihak importir untuk melakukan transaksi

dengan biaya pengangkutan di tanggung oleh pihak importir.


(4)

Penentuan strategi harga ini tergantung pada tinggi rendahnya

penawaran yang dilakukan oleh calon importir, apabila penawaran

dirasa pihak perusahaan cukup rendah maka tanggung jawab barang

mulai dari barang dimasukkan ke dalam kontainer sampai barang

dikirim ke pelabuhan importir, seluruhnya akan di tanggung oleh

pihak importir. Namun apabila penawaran dirasa cukup tinggi atau

bahkan masih rata-rata biasanya tanggung jawabnya akan di bagi

setengah-setengah atau pihak perusahaan hanya menyediakan

kontainernya saja kemudian biaya pengangkutan dan transportasi

ditanggung oleh importir, jadi dengan menggunakan strategi harga

semacam inilah perusahaan bisa mendapatkan pelanggan tetap dan

sekaligus mendapatkan keuntungan dari transaksi ekspor-impor.


(5)

commit to user

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan di Bab sebelumnya maka penulis

menyimpulkan pembahasan sebagai berikut :

1. Penerapan Strategi Pemasaran batik ekspor PT. Batik Danar Hadi yaitu

menerapkan strategi pemasaran ekspornya menggunakan marketing

mix atau bauran pemasaran yang terdiri dari inovasi produk, harga,

saluran distribusi dan promosi. Perusahaan dalam memasarkan

produknya dengan cara menampilkan hasil produknya melalui media

Internet agar Buyer Luar Negri dapat membuka website PT. Batik

Danar Hadi secara langsung untuk informasi pemesanan serta produk

apa saja yang ditampilkan Perusahaan agar ada proses pemesanan dari

buyer Luar Negri, selain itu volume penjualan pun berpengaruh

berdasarkan pemesanan dari buyer tersebut.

2. Hambatan-Hambatan yang di alami PT. Batik Danar Hadi yaitu

Perbedaan Bahasa, Jaringan media, Kerusakan teknis, Perbedaan

waktu

,

persaingan dengan perusahaan penghasil produk sejenis,

keadaan ekonomi global, tenaga kerja yang kurang terampil, listrik

yang sering padam.

3. Cara mengatasi Hambatan-Hambatan tersebut yaitu:

Memperbanyak jumlah pengrajin agar lebih cepat proses produksi

terselesaikan dan mempercepat produksi dari suplier agar


(6)

barang-barang yang di pesan perusahaan lebih cepat diselesaikan untuk di

proses ke pengrajin.

B. Saran

1. Untuk kelancaran pengiriman barang ke luar negri , PT. Batik Danar

Hadi diharapkan lebih teliti didalam mengisi dan membuat dokumen

dalam prosedur pelaksanaan pengiriman barang ekspor.

2. Diversifikasi produk baik bahan baku, model, motif, dan warna perlu

dipertimbangkan agar produk memiliki pilihan yang luas untuk

ditawarkan ke negara yang berbeda , baik budaya, wilayah geografis,

iklim, maupun bahasa di negara yang menjadi pasar ekspor di masa

mendatang.

3. Untuk mengatasi hambatan-hambatan maupun untuk mengurangi

resiko yang terjadi pada PT. Batik Danar Hadi sebaiknya menambah

jumlah pengrajin agar pesanan dari buyer cepat terselesaikan dan

tepat waktu pengirimannya.