Ribuan Mahasiswa Unpad Terancam Golput.

'"

o Senin
2
18

3
19

UPeb

REPUB1lKA
o
o
. o
Selasa

4

@
.Mar


5

Kamis
Pabu
------, (").-----.---.-.-

6

21
UI\pr

7

8

22

9


23

UMci

UJU/I

10

24
UJul

25

Jumat

11

26
UAgs


o

Sabtu

12

13

27
USep

28
UOkt

Minggu

14

15


29

30

l) Nav

\

Ribuan Mahasiswa Unpad
Terancam Golput
BANDUNG-Pada Pemilu leg- banyak 350 orang, Fisip 400 orang,
Mipa sebanyak 400 orang, dan Fiislatif 9 April mendatang diperkikom 300 orang.
rakan
angka
golongan
putih
"Jumlah itu baru. dari maha(Golput) tinggi. Di Universitas
Padjadjaran, saat ini masih banyak
siswa yang melapor pada kami,
mahasiswa

Unpad yang. beras;il
kemungkinan
bisa lebih banyak
dari luar J abar tidak bisa memilih.
lagi," kat a dia.
Menurut Humas Tim Advokasi
Agar semua mahasiswa
yang
Mahasiswa Unpad, Laili Al Fadhli,
teraneam golput itu bisa memilih,
mahasiswa
yang akan menyaFadhli mengaku sudah mendatangi
KPU Sumedang. Dari pertemuan
lurkan suara pada Pemilu nanti harUs memiliki formulir A-5. Formuitu, menurut dia, KPU Sumedang
telah mendata semua mahasiswa
lir itulah yang menerangkan peyang teraneam golput itu. "Mereka
mindahan pemilih dari daerah asal
mahasiswa ke Jatinangor.
menjanjikan
akan memfasilitasi.

"Kalau harus mengambil
ke Kalau tidak ada keputusan dari
kampung asal mahasiswa kan ribet. KPU, ada kemungkinan mahasiswa akan turun ke j_alan menggelar
Selain harus mengeluarkan ongkos,
mereka uga tengah mengikuti
unjuk rasa," kat a Fadhli.
Fadhli juga mempertanyakan
Ujian Tengah Semester (UTS). Jadi
tidak adanya TPS di Kampus Untidak mungkin pulang," ujar Fadhli
pad. "Pada Pemilu 2004 di Unpad
kepada wartawan, Kamis (19/3).
J atinangor disediakan TPS khusus
Dari hasil pendataan Tim Addi kantor keeamatan.
Kenapa
vokasi Mahasiswa Unpad, jumlah
sekarang tidak bisa" ujat Fadhli.
sementara mahasiswa yang teranMenurut Kepala Humas Unpad,
earn golput itu berjumlah ribuan.
Dari Fakultas Sastra tereatat se- . Weni Widyowati, mahasiswa yang


Kliping

--

Humos

Unpod

2009

berasal dari luar Jabar tidak perlu
khawatir tidak bisa memilih. Menurut dia, mereka hanya,tinggal
datang ke TPS. Weni mengaku pihaknya belum tahu apakah semua
mahasiswa mengetahui informasi
tersebut atau tidak.
"Kalau ternyata banyak yang
tidak mengerti ten tang itu, kami
akan melakukan sosialisasi," kata
dia, berjanji.
Semen tara rpenurut pengamat

hukum Indra Prawira, memilih merupakan hak asasi warga negara
yang diatur undang-undang. Untuk
pemilihan sekarang, setiap pemilih
tinggal membawa identitas diri.
Misalnya membawa KTP, Paspor,
SIM:,kartu mahasiswa dan lain-lain.
"Masalah akan timbul kalau semua mahasiswa
datang ke satu
TPS. Cadangan surat suara kan
hanya disediakan eadangan 10-20
persen," kata Indra.
Untuk menekan angka golput
itulah, menurut Indra, seharusnya
kie
TPS dibuat lebih banyak.

.

---