Survei Tingkat Kreatifitas Guru Penjas Dalam Menghadapi Masalah Keterbatasan Sarana Prasarana Penjas Pada SMP Negeri Se Kecamatan Blado Kabupaten Batang Tahun Ajaran 2011/2012.
ii
SARI
Hafidz Syahrial Akhwan. 2012. “Survei Tingkat Kreatifitas Guru Penjas Dalam
Menghadapi Masalah Keterbatasan Sarana Prasarana Penjas Pada SMP Negeri
Se Kecamatan Blado Kabupaten Batang Tahun Ajaran 2011/2012”. Skripsi,
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Utama : Drs. H. Cahyo Yuwono, M.
Pd., Pembimbing Pendamping : Drs. H. Endro Puji Purwono, M. Kes.
Permasalahan dari penelitian ini adalah, 1) Apakah guru penjas yang ada di
SMP Negeri Se Kecamatan Blado Kabupaten Batang termasuk orang yang
kreatif? 2) Termasuk dalam kategori apa tingkat kreatifitas guru penjas yang ada
di SMP Negeri se Kecamatan Blado Kabupaten Batang dalam menghadapi
masalah keterbatasan sarana prasarana penjas? Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui tingkat kreatifitas guru penjas dalam menghadapi masalah
keterbatasan sarana prasarana penjas pada SMP Negeri Se Kecamatan Blado
Kabupaten Batang Tahun Ajaran 2011/2012.
Penelitian ini merupakan penelitian survey. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh kepala sekolah, guru penjas, guru non penjas, dan siswa SMP
Negeri se Kecamatan Blado Kabupaten Batang yang berjumlah 1199 orang.
Pengambilan sampel menggunakan tehnik random sampling. Variabel dalam
penelitian ini adalah tingkat kreativitas guru penjas dalam menghadapi masalah
keterbatasan sarana prasarana penjas pada SMP Negeri se Kecamatan Blado
Kabupaten Batang. Metode pengumpulan datanya mengggunakan metode angket
observasi dan dokumentasi. Untuk menguji validitas menggunakan rumus product
moment dan uji reliabilitasnya menggunakan rumus Alpha . Analisis data dalam
penelitian ini adalah teknik analisis data deskriptif persentase.
Berdasarkan analisis data diperoleh hasil yaitu, dari 120 responden, 56,67%
yaitu 68 responden menyatakan bahwa tingkat kreativitas guru penjas dalam
menghadapi masalah keterbatasan sarana prasarana penjas sangat tinggi, 41,67%
yaitu 50 responden menyatakan tinggi, 1,67% yaitu 2 responden menyatakan
rendah dan tidak ada responden yang menyatakan sangat rendah.
Simpulan dari penelitian ini yaitu 1) Guru penjas yang ada di SMP Negeri
se Kecamatan Blado Kabupaten Batang termasuk guru yang kreatif. 2) Tingkat
kreativitas guru penjas dalam menghadapi masalah keterbatasan sarana prasarana
penjas pada SMP Negeri se Kecamatan Blado Kabupaten Batang termasuk dalam
kategori yang sangat tinggi. Saran dari hasil penelitian yang dapat diberikan
adalah 1) Bagi pihak universitas hendaknya memberi bekal yang cukup untuk para
calon guru penjas agar nantinya lebih siap dalam menghadapi berbagai
kekurangan kekurangan sarana prasarana penjas. 2) Bagi pihak sekolah
hendaknya lebih melengkapi kekurangan sarana prasarana penjas agar proses
pembelajaran penjas dapat berjalan dengan baik. 3) Bagi para guru diharapkan
agar lebih aktif dalam mengikuti kegiatan-kegiatan didalam sekolah maupun
diluar sekolah agar dapat mendiskusikan kendala atau permasalahan yang
dihadapi sehingga mampu melaksanakan proses pembelajaran dengan lebih baik.
ii
SARI
Hafidz Syahrial Akhwan. 2012. “Survei Tingkat Kreatifitas Guru Penjas Dalam
Menghadapi Masalah Keterbatasan Sarana Prasarana Penjas Pada SMP Negeri
Se Kecamatan Blado Kabupaten Batang Tahun Ajaran 2011/2012”. Skripsi,
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Utama : Drs. H. Cahyo Yuwono, M.
Pd., Pembimbing Pendamping : Drs. H. Endro Puji Purwono, M. Kes.
Permasalahan dari penelitian ini adalah, 1) Apakah guru penjas yang ada di
SMP Negeri Se Kecamatan Blado Kabupaten Batang termasuk orang yang
kreatif? 2) Termasuk dalam kategori apa tingkat kreatifitas guru penjas yang ada
di SMP Negeri se Kecamatan Blado Kabupaten Batang dalam menghadapi
masalah keterbatasan sarana prasarana penjas? Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui tingkat kreatifitas guru penjas dalam menghadapi masalah
keterbatasan sarana prasarana penjas pada SMP Negeri Se Kecamatan Blado
Kabupaten Batang Tahun Ajaran 2011/2012.
Penelitian ini merupakan penelitian survey. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh kepala sekolah, guru penjas, guru non penjas, dan siswa SMP
Negeri se Kecamatan Blado Kabupaten Batang yang berjumlah 1199 orang.
Pengambilan sampel menggunakan tehnik random sampling. Variabel dalam
penelitian ini adalah tingkat kreativitas guru penjas dalam menghadapi masalah
keterbatasan sarana prasarana penjas pada SMP Negeri se Kecamatan Blado
Kabupaten Batang. Metode pengumpulan datanya mengggunakan metode angket
observasi dan dokumentasi. Untuk menguji validitas menggunakan rumus product
moment dan uji reliabilitasnya menggunakan rumus Alpha . Analisis data dalam
penelitian ini adalah teknik analisis data deskriptif persentase.
Berdasarkan analisis data diperoleh hasil yaitu, dari 120 responden, 56,67%
yaitu 68 responden menyatakan bahwa tingkat kreativitas guru penjas dalam
menghadapi masalah keterbatasan sarana prasarana penjas sangat tinggi, 41,67%
yaitu 50 responden menyatakan tinggi, 1,67% yaitu 2 responden menyatakan
rendah dan tidak ada responden yang menyatakan sangat rendah.
Simpulan dari penelitian ini yaitu 1) Guru penjas yang ada di SMP Negeri
se Kecamatan Blado Kabupaten Batang termasuk guru yang kreatif. 2) Tingkat
kreativitas guru penjas dalam menghadapi masalah keterbatasan sarana prasarana
penjas pada SMP Negeri se Kecamatan Blado Kabupaten Batang termasuk dalam
kategori yang sangat tinggi. Saran dari hasil penelitian yang dapat diberikan
adalah 1) Bagi pihak universitas hendaknya memberi bekal yang cukup untuk para
calon guru penjas agar nantinya lebih siap dalam menghadapi berbagai
kekurangan kekurangan sarana prasarana penjas. 2) Bagi pihak sekolah
hendaknya lebih melengkapi kekurangan sarana prasarana penjas agar proses
pembelajaran penjas dapat berjalan dengan baik. 3) Bagi para guru diharapkan
agar lebih aktif dalam mengikuti kegiatan-kegiatan didalam sekolah maupun
diluar sekolah agar dapat mendiskusikan kendala atau permasalahan yang
dihadapi sehingga mampu melaksanakan proses pembelajaran dengan lebih baik.
ii