09 Kebijakan Moneter dan Fiskal
Ready to go …
Kebijakan
Moneter dan Fiskal
Hj. Soemartine, Dra., MS.
Tata S. Wirasasmita, S.Si., M.Mgt
5 November 2012
Kebijakan Moneter
Kebijakan Moneter
• Dibedakan dalam dua Golongan :
• Kebijakan Moneter Kuantitatif
• - Langkah-langkah Bank Sentral yang tujuan
utamanya adalah untuk mempengaruhi jumlah
penawaran uang dan suku bunga dalam
perekonomian
• Kebijakan Moneter Kualitatif
Kebijakan Moneter Kualitatif
• -Langkah-langkah bank sentral yang bertujuan
mengawasi bentuk-bentuk pinjaman dan
investasi yang dilakukan oleh bank-bank
perdagangan.
Pengertian
• Bagian dari sistem ekonomi
• kebijakan yang bertujuan untuk mencapai
keseimbangan sistem internal dan eksternal
serta tercapainya tujuan ekonomi makro
Internal: pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas
harga, pemerataan pembangunan),
Eksternal: neraca pembayaran
Tujuan ekonomi makro:
o menjaga stabilisasi ekonomi yang dapat diukur dengan
kesempatan kerja,
o kestabilan harga serta neraca pembayaran internasional
yang seimbang.
Pengertian
• Apabila kestabilan dalam kegiatan perekonomian
terganggu, maka kebijakan moneter dapat
dipakai untuk memulihkan (tindakan stabilisasi).
• Pengaruh kebijakan moneter pertama kali akan
dirasakan oleh sektor perbankan, yang kemudian
ditransfer pada sektor riil
• Tujuan utama: Upaya untuk mencapai tingkat
pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara
berkelanjutan dengan tetap mempertahankan
kestabilan harga
Pengertian
• Apabila kestabilan dalam kegiatan perekonomian
terganggu, maka kebijakan moneter dapat
dipakai untuk memulihkan (tindakan stabilisasi).
• Pengaruh kebijakan moneter pertama kali akan
dirasakan oleh sektor perbankan, yang kemudian
ditransfer pada sektor riil
• Upaya untuk mencapai tingkat pertumbuhan
ekonomi yang tinggi secara berkelanjutan
dengan tetap mempertahankan kestabilan harga
Bank Sentral
• Bank Sentral
mengatur:
(Otoritas
Moneter)
berusaha
keseimbangan antara persediaan uang dengan
persediaan barang agar inflasi dapat terkendali,
tercapainya kesempatan kerja penuh dan kelancaran
dalam pasokan/distribusi barang.
• Dilakukan antara lain dengan instrumen:
suku bunga,
giro wajib minimum,
intervensi dipasar valuta asing,
dan sebagai tempat terakhir bagi bank-bank untuk
meminjam uang apabila mengalami kesulitan likuiditas
Bank Sentral
• Pengaturan jumlah uang beredar:
1. Kebijakan Moneter Ekspansif (Monetary Expansive
Policy): suatu kebijakan dalam rangka menambah
jumlah uang yang beredar
2. Kebijakan Moneter Kontraktif (Monetary Contractive
Policy): suatu kebijakan dalam rangka mengurangi
jumlah uang yang beredar.
Disebut juga dengan kebijakan uang ketat (tight money
policy)
Instrumen Kebijakan Moneter
• Kebijakan Kuantitatif:
Open Market Operations
menjual atau membeli surat berharga pemerintah:
Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar
Uang (SBPU).
Menambah jumlah uang beredar: membeli SBI atau SBPU
Discount Rate Policy (Discount Rate Operations)
memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum
Menambah jumlah uang beredar: Menurunkan tingkat
bunga Bank Sentral
Reserve Requirements Policy
Memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang harus
disimpan pada pemerintah
Menambah uang beredar: pemerintah menurunkan rasio
cadangan wajib
Instrumen Kebijakan Moneter
• Kebijakan Kualitatif:
1. Selective Credit
2. Moral Persuasion
• i. Pengawalan pinjqaman secara terpilih.
Kebijakan ini dilakukan dengan menentukan
jenis-jenis pinjaman mana yang harus dikurangi
atau digalakkan
• Ii. Pembujukan Moral. Dalam melaksanakan
kebijakan ini bank –bank perdagangan untuk
meminta mereka melakukan langkah-langkah
tertentu.
Bank Indonesia
• Memiliki tujuan untuk mencapai dan memelihara
kestabilan nilai rupiah.
(UU No. 3 tahun 2004 pasal 7 tentang Bank
Indonesia)
• Tercermin dalam kestabilan terhadap hargaharga barang dan jasa yang tercermin pada
inflasi.
Kebijakan Anggaran dan
Fiskal
Pengertian
• Kebijakan yang dibuat pemerintah untuk
mengarahkan ekonomi suatu negara melalui
pengeluaran dan pendapatan (berupa pajak)
pemerintah
• Instrumen utama kebijakan fiskal adalah
pengeluaran dan pajak. Perubahan tingkat dan
komposisi pajak dan pengeluaran pemerintah
dapat mempengaruhi variabel-variabel berikut:
Permintaan agregat dan tingkat aktivitas ekonomi
Pola persebaran sumber daya
Distribusi pendapatan
Kebijakan Anggaran
• Diperlukan suatu garis yang disebut dengan
Kebijakan anggaran dalam menyusun RAPBN.
• Kebijakan Anggaran adalah garis kebijakan
pemerintah dalam penetapan pengeluaran dan
penerimaan negara dalam rangka mencapai
tujuan nasional.
Tujuan Kebijakan Anggaran
• Mengalokasikan sumber-sumber daya ekonomi
agar efisien.
• Mendistribusikan sumber-sumber daya ekonomi
dan kegiatan ekonomi agar seimbang menuju
keadilan dan kemakmuran.
• Menstabilkan perekonomian dan mengurangi
pengaruh goncangan ekonomi menuju kearah
terciptanya kesempatan kerja dan pertumbuhan
ekonomi yang mantap.
Kebijakan Anggaran
Kebijakan
Anggaran
Seimbang
Kebijakan
Anggaran
Kebijakan
Anggaran
Dinamis
Kebijakan Anggaran
• Kebijakan Anggaran Seimbang: Suatu kebijakan
anggaran yang menyatakan bahwa antara
pendapatan dan pengeluaran dibuat berimbang.
• Kebijakan Anggaran Dinamis: Suatu kebijakan
anggaran yang menyatakan bahwa pendapatan
dan
pengeluaran
dibuat
secara
dinamis
disesuaikan dengan kebutuhannya.
Kebijakan Anggaran Defisit:
Pengeluaran dibuat lebih besar dari pada pendapatan.
Jika
negara
mengalami
resesi
meningkatkan perekonomian.
ekonomi
untuk
Kebijakan Anggaran Surplus:
Penerimaan dibuat lebih besar dari pada pengeluaran
Kebijakan Fiskal
Pengertian
• Semua kebijakan yang berkaitan dengan APBN
baik penerimaan maupun pengeluaran.
• Misal: kebijakan perpajakan, kebijakan utang luar
negeri dan kebijakan peningkatan pengeluaran
pemerintah
Pajak
• Iuran wajib yang harus dibayar oleh masyarakat
kepada negara berdasarkan undang-undang
guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
• Ciri-ciri Pajak:
Merupakan iuaran kepada pemerintah.
Dipungut berdasarkan undang-undang.
Untuk membiayai pengeluaran pemerintah.
Digunakan untuk kesejahteraan umum.
Tanpa imbalan jasa secara langsung.
Syarat-sayarat Pemungutan Pajak
• Syarat Keadilan (Pemungut Pajak harus Adil):
Pajak yang dikenakan secara umum dan merata
berdasarkan undang-undang serta disesuaikan dengan
kemampuan maisng-masing individu.
• Syarat Yuridis (Pemungutan harus berdasarkan
undang-undang):
Pajak dipungut berdasarkan undang-undang sehingga
memberikan jaminan hukum baik bagi negera maupun
warganya.
• Syarat Ekonomis (Tidak Mengganggu Ekonomi):
Pemungutan Pajak Tidak boleh mengganggu kelancaran
kegiatan produksi dan perdagangan sehingga tidak
menimbulkan kelesuan ekonomi
Syarat-sayarat Pemungutan Pajak
• Syarat Financial
Efisien):
Biaya pemungutan
pungutan.
(Pemungutan
tidak
• Syarat Kesederhanaan
sederhana):
boleh
Pajak
melebihi
harus
hasil
(Pemungutan
dari
harus
Harus mudah dipahami oleh Wajib Pajak sehingga Wajib
Pajak dapat menghitung sendiri.
Fungsi Pajak
• Fungsi Anggaran (Budgetair):
Sumber Penerimaan untuk Pemerintah untuk membiayai
Pengeluaran Negara.
• Fungsi Mengatur (Regulator):
Mengatur perekonomian guna mencapai pertumbuhan
yang lebih baik.
• Fungsi Stabilisasi
Dengan pajak perintah dapat mengatur perekonomian
sehingga tercipta kondisi yang baik .
• Fungsi Pendapatan
Merupakan sumber/alat untuk memasukkan uang ke Kas
Negara, sehingga dapat digunakan untuk pengeluaran
negara
Jenis-jenis Pajak
PJK PENGHASILAN
PAJAK
LANGSUNG
PJK KEKAYAAN
PJK PERSEROAN
PJK ATAS BUNGA
BERDASARKAN
PEMUNGUTNYA
PJK PENJUALAN
PAJAK TIDAK
LANGSUNG
PJK PERTAMBAHAN
NILAI
BEA MATERAI
BEA LELANG
Kebijakan
Moneter dan Fiskal
Hj. Soemartine, Dra., MS.
Tata S. Wirasasmita, S.Si., M.Mgt
5 November 2012
Kebijakan Moneter
Kebijakan Moneter
• Dibedakan dalam dua Golongan :
• Kebijakan Moneter Kuantitatif
• - Langkah-langkah Bank Sentral yang tujuan
utamanya adalah untuk mempengaruhi jumlah
penawaran uang dan suku bunga dalam
perekonomian
• Kebijakan Moneter Kualitatif
Kebijakan Moneter Kualitatif
• -Langkah-langkah bank sentral yang bertujuan
mengawasi bentuk-bentuk pinjaman dan
investasi yang dilakukan oleh bank-bank
perdagangan.
Pengertian
• Bagian dari sistem ekonomi
• kebijakan yang bertujuan untuk mencapai
keseimbangan sistem internal dan eksternal
serta tercapainya tujuan ekonomi makro
Internal: pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas
harga, pemerataan pembangunan),
Eksternal: neraca pembayaran
Tujuan ekonomi makro:
o menjaga stabilisasi ekonomi yang dapat diukur dengan
kesempatan kerja,
o kestabilan harga serta neraca pembayaran internasional
yang seimbang.
Pengertian
• Apabila kestabilan dalam kegiatan perekonomian
terganggu, maka kebijakan moneter dapat
dipakai untuk memulihkan (tindakan stabilisasi).
• Pengaruh kebijakan moneter pertama kali akan
dirasakan oleh sektor perbankan, yang kemudian
ditransfer pada sektor riil
• Tujuan utama: Upaya untuk mencapai tingkat
pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara
berkelanjutan dengan tetap mempertahankan
kestabilan harga
Pengertian
• Apabila kestabilan dalam kegiatan perekonomian
terganggu, maka kebijakan moneter dapat
dipakai untuk memulihkan (tindakan stabilisasi).
• Pengaruh kebijakan moneter pertama kali akan
dirasakan oleh sektor perbankan, yang kemudian
ditransfer pada sektor riil
• Upaya untuk mencapai tingkat pertumbuhan
ekonomi yang tinggi secara berkelanjutan
dengan tetap mempertahankan kestabilan harga
Bank Sentral
• Bank Sentral
mengatur:
(Otoritas
Moneter)
berusaha
keseimbangan antara persediaan uang dengan
persediaan barang agar inflasi dapat terkendali,
tercapainya kesempatan kerja penuh dan kelancaran
dalam pasokan/distribusi barang.
• Dilakukan antara lain dengan instrumen:
suku bunga,
giro wajib minimum,
intervensi dipasar valuta asing,
dan sebagai tempat terakhir bagi bank-bank untuk
meminjam uang apabila mengalami kesulitan likuiditas
Bank Sentral
• Pengaturan jumlah uang beredar:
1. Kebijakan Moneter Ekspansif (Monetary Expansive
Policy): suatu kebijakan dalam rangka menambah
jumlah uang yang beredar
2. Kebijakan Moneter Kontraktif (Monetary Contractive
Policy): suatu kebijakan dalam rangka mengurangi
jumlah uang yang beredar.
Disebut juga dengan kebijakan uang ketat (tight money
policy)
Instrumen Kebijakan Moneter
• Kebijakan Kuantitatif:
Open Market Operations
menjual atau membeli surat berharga pemerintah:
Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar
Uang (SBPU).
Menambah jumlah uang beredar: membeli SBI atau SBPU
Discount Rate Policy (Discount Rate Operations)
memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum
Menambah jumlah uang beredar: Menurunkan tingkat
bunga Bank Sentral
Reserve Requirements Policy
Memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang harus
disimpan pada pemerintah
Menambah uang beredar: pemerintah menurunkan rasio
cadangan wajib
Instrumen Kebijakan Moneter
• Kebijakan Kualitatif:
1. Selective Credit
2. Moral Persuasion
• i. Pengawalan pinjqaman secara terpilih.
Kebijakan ini dilakukan dengan menentukan
jenis-jenis pinjaman mana yang harus dikurangi
atau digalakkan
• Ii. Pembujukan Moral. Dalam melaksanakan
kebijakan ini bank –bank perdagangan untuk
meminta mereka melakukan langkah-langkah
tertentu.
Bank Indonesia
• Memiliki tujuan untuk mencapai dan memelihara
kestabilan nilai rupiah.
(UU No. 3 tahun 2004 pasal 7 tentang Bank
Indonesia)
• Tercermin dalam kestabilan terhadap hargaharga barang dan jasa yang tercermin pada
inflasi.
Kebijakan Anggaran dan
Fiskal
Pengertian
• Kebijakan yang dibuat pemerintah untuk
mengarahkan ekonomi suatu negara melalui
pengeluaran dan pendapatan (berupa pajak)
pemerintah
• Instrumen utama kebijakan fiskal adalah
pengeluaran dan pajak. Perubahan tingkat dan
komposisi pajak dan pengeluaran pemerintah
dapat mempengaruhi variabel-variabel berikut:
Permintaan agregat dan tingkat aktivitas ekonomi
Pola persebaran sumber daya
Distribusi pendapatan
Kebijakan Anggaran
• Diperlukan suatu garis yang disebut dengan
Kebijakan anggaran dalam menyusun RAPBN.
• Kebijakan Anggaran adalah garis kebijakan
pemerintah dalam penetapan pengeluaran dan
penerimaan negara dalam rangka mencapai
tujuan nasional.
Tujuan Kebijakan Anggaran
• Mengalokasikan sumber-sumber daya ekonomi
agar efisien.
• Mendistribusikan sumber-sumber daya ekonomi
dan kegiatan ekonomi agar seimbang menuju
keadilan dan kemakmuran.
• Menstabilkan perekonomian dan mengurangi
pengaruh goncangan ekonomi menuju kearah
terciptanya kesempatan kerja dan pertumbuhan
ekonomi yang mantap.
Kebijakan Anggaran
Kebijakan
Anggaran
Seimbang
Kebijakan
Anggaran
Kebijakan
Anggaran
Dinamis
Kebijakan Anggaran
• Kebijakan Anggaran Seimbang: Suatu kebijakan
anggaran yang menyatakan bahwa antara
pendapatan dan pengeluaran dibuat berimbang.
• Kebijakan Anggaran Dinamis: Suatu kebijakan
anggaran yang menyatakan bahwa pendapatan
dan
pengeluaran
dibuat
secara
dinamis
disesuaikan dengan kebutuhannya.
Kebijakan Anggaran Defisit:
Pengeluaran dibuat lebih besar dari pada pendapatan.
Jika
negara
mengalami
resesi
meningkatkan perekonomian.
ekonomi
untuk
Kebijakan Anggaran Surplus:
Penerimaan dibuat lebih besar dari pada pengeluaran
Kebijakan Fiskal
Pengertian
• Semua kebijakan yang berkaitan dengan APBN
baik penerimaan maupun pengeluaran.
• Misal: kebijakan perpajakan, kebijakan utang luar
negeri dan kebijakan peningkatan pengeluaran
pemerintah
Pajak
• Iuran wajib yang harus dibayar oleh masyarakat
kepada negara berdasarkan undang-undang
guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
• Ciri-ciri Pajak:
Merupakan iuaran kepada pemerintah.
Dipungut berdasarkan undang-undang.
Untuk membiayai pengeluaran pemerintah.
Digunakan untuk kesejahteraan umum.
Tanpa imbalan jasa secara langsung.
Syarat-sayarat Pemungutan Pajak
• Syarat Keadilan (Pemungut Pajak harus Adil):
Pajak yang dikenakan secara umum dan merata
berdasarkan undang-undang serta disesuaikan dengan
kemampuan maisng-masing individu.
• Syarat Yuridis (Pemungutan harus berdasarkan
undang-undang):
Pajak dipungut berdasarkan undang-undang sehingga
memberikan jaminan hukum baik bagi negera maupun
warganya.
• Syarat Ekonomis (Tidak Mengganggu Ekonomi):
Pemungutan Pajak Tidak boleh mengganggu kelancaran
kegiatan produksi dan perdagangan sehingga tidak
menimbulkan kelesuan ekonomi
Syarat-sayarat Pemungutan Pajak
• Syarat Financial
Efisien):
Biaya pemungutan
pungutan.
(Pemungutan
tidak
• Syarat Kesederhanaan
sederhana):
boleh
Pajak
melebihi
harus
hasil
(Pemungutan
dari
harus
Harus mudah dipahami oleh Wajib Pajak sehingga Wajib
Pajak dapat menghitung sendiri.
Fungsi Pajak
• Fungsi Anggaran (Budgetair):
Sumber Penerimaan untuk Pemerintah untuk membiayai
Pengeluaran Negara.
• Fungsi Mengatur (Regulator):
Mengatur perekonomian guna mencapai pertumbuhan
yang lebih baik.
• Fungsi Stabilisasi
Dengan pajak perintah dapat mengatur perekonomian
sehingga tercipta kondisi yang baik .
• Fungsi Pendapatan
Merupakan sumber/alat untuk memasukkan uang ke Kas
Negara, sehingga dapat digunakan untuk pengeluaran
negara
Jenis-jenis Pajak
PJK PENGHASILAN
PAJAK
LANGSUNG
PJK KEKAYAAN
PJK PERSEROAN
PJK ATAS BUNGA
BERDASARKAN
PEMUNGUTNYA
PJK PENJUALAN
PAJAK TIDAK
LANGSUNG
PJK PERTAMBAHAN
NILAI
BEA MATERAI
BEA LELANG