PENGARUH PENGALAMAN BELAJAR DAN MODERNITAS TERHADAP LITERASI EKONOMI.

(1)

PENGARUH PENGALAMAN BELAJAR DAN MODERNITAS

TERHADAP LITERASI EKONOMI

(Studi Pada Masyarakat di Desa Cijaku, Kecamatan Cijaku,

Kabupaten Lebak-Banten)

TESIS

diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh ujian dan memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Pendidikan Ekonomi

Oleh IIS AISYAH

1201437

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014


(2)

PENGARUH PENGALAMAN BELAJAR DAN MODERNITAS TERHADAP LITERASI EKONOMI

(Studi Pada Masyarakat di Desa Cijaku, Kecamatan Cijaku, Kabupaten Lebak-Banten)

Oleh Iis Aisyah

Sebuah tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Ekonomi SPs UPI

Bandung

© Iis Aisyah 2014

Universitas Pendidikan Indonesia Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis


(3)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH

PEMBIMBING

Pembimbing I

Prof. Dr. H. Disman, M.S. NIP 19590209 198412 1 001

Pembimbing II

Prof. Dr. H. Eeng Ahman, M.S. NIP 19611022 198603 1 002

Mengetahui

Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia

Prof. Dr. H. Eeng Ahman, M.S. NIP 19611022 198603 1 002


(4)

LEMBAR PERSETUJUAN

JUDUL TESIS

PENGARUH PENGALAMAN BELAJAR DAN MODERNITAS TERHADAP LITERASI EKONOMI

(Studi Pada Masyarakat di Desa Cijaku, Kecamatan Cijaku, Kabupaten Lebak-Banten)

Oleh Iis Aisyah

Telah Diuji pada Ujian Sidang Tahap I Hari Kamis, 14 Agustus 2014

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH

PEMBIMBING

PENGUJI Pembimbing I

Prof. Dr. H. Disman, M.S. NIP 19590209 198412 1 001

Pembimbing II

Prof. Dr. H. Eeng Ahman, M.S. NIP 19611022 198603 1 002

PENGUJI I

Dr. Kusnendi, M.S. NIP 19600122 198403 1 003

PENGUJI II

Dr. Hj. Neti Budiwati, M.Si. NIP 19630221 198703 2 001


(5)

Iis Aisyah, 2014

Pengaruh Pengalaman Belajar Dan Modernitas Terhadap Literasi Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Iis Aisyah. 2014. “Pengaruh Pengalaman Belajar dan Modernitas terhadap Literasi Ekonomi (Studi Pada Masyarakat di Desa Cijaku, Kecamatan Cijaku, Kabupaten Lebak-Banten)”. Dosen Pembimbing I : Prof. Dr. H. Disman, M.S. Dosen Pembimbing II : Prof. Dr. H. Eeng Ahman, M.S.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengalaman belajar dan tingkat modernitas masyarakat terhadap literasi ekonomi masyarakat. Selain itu, literasi ekonomi masyarakat dianalisis dengan menggunakan variabel kontrol jenis pekerjaan dan tingkat pendidikan. Teknik sampling menggunakan teknik Two Stage Cluster Random Sampling. Sampel penelitian adalah masyarakat di Desa Cijaku, Lebak-Banten sebanyak 175 kepala keluarga. Metode penelitian adalah survey eksplanatori dengan menggunakan analisis data regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa literasi ekonomi, pengalaman belajar dan modernitas berada pada kategori sedang. Pengalaman belajar dan modernitas berpengaruh positif terhadap literasi ekonomi. Terdapat perbedaan literasi ekonomi masyarakat berdasarkan jenis pekerjaan dan tingkat pendidikan.

Kata Kunci : jenis pekerjaan, literasi ekonomi, modernitas masyarakat, pengalaman belajar, tingkat pendidikan


(6)

iii Iis Aisyah, 2014

Pengaruh Pengalaman Belajar Dan Modernitas Terhadap Literasi Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Iis Aisyah. 2014 “The Effect of Learning Experience and Modernity towards Economic Literacy (Study of People of Cijaku village, Cijaku Sub-district, Lebak district-Banten)” Supervisor I : Prof. Dr. H. Disman, M.S. Supervisor II : Prof. Dr. H. Eeng Ahman, M.S.

The purpose of this research is to find out the influence of learning experience and modernity level of people towards their economic literacy. Besides, people’s economy literacy was analyzed using variable control on types of occupations and levels of education. The sampling technique applied was Two Stage Cluster Random Sampling. The sample of this research was people of Cijaku Village, Lebak district-Banten, consists of 175 family. The research method applied was survey explanatory which used Double linear regression data analysis. The output of this result showed that economy literacy, learning experience, and modernity are on the middle level. Learning experience and modernity give a positive influence towards economy literacy. There are differences on economy literacy levels of people based on their types of occupations, and levels of education.

Keywords : types of occupation, economy literacy, people’s modernity, learning experience, levels of education


(7)

Iis Aisyah, 2014

Pengaruh Pengalaman Belajar Dan Modernitas Terhadap Literasi Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

Hlm.

PERNYATAAN ... Error! Bookmark not defined. ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... vii DAFTAR TABEL ... ix DAFTAR GAMBAR ... xi BAB 1 PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

1.1. Latar Belakang Penelitian... Error! Bookmark not defined. 1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.3. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.4. Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ... Error! Bookmark not defined.

2.1 Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1. Literasi Ekonomi ... Error! Bookmark not defined. 2.1.2. Teori Kontruktivisme ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3. Pengalaman Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.1.4. Modernitas ... Error! Bookmark not defined. 2.2 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. 2.3 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

BAB III METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.

3.1 Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2 Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.3 Populasi dan Sampel ... Error! Bookmark not defined. 3.3.1 Populasi ... Error! Bookmark not defined. 3.3.2 Sampel ... Error! Bookmark not defined. 3.4 Operasional Variabel ... Error! Bookmark not defined. 3.5 Sumber dan Jenis Data ... Error! Bookmark not defined. 3.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.


(8)

viii

Iis Aisyah, 2014

Pengaruh Pengalaman Belajar Dan Modernitas Terhadap Literasi Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.7 Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.7.1 Tes Validitas ... Error! Bookmark not defined. 3.7.2 Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined. 3.8 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not

defined.

3.8.1 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. 3.8.2 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. 3.8.3 Pengujian Variabel Kontrol ... Error! Bookmark not defined.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.

4.1 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.1.1 Deskripsi Data Responden Penelitian . Error! Bookmark not defined. 4.1.2 Deskripsi Hasil Pengukuran ... Error! Bookmark not defined. 4.2 Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. 4.1.3 Uji Hipotesis Secara Simultan (uji f) .. Error! Bookmark not defined. 4.1.4 Uji Hipotesis Secara Parsial (uji t) ... Error! Bookmark not defined. 4.1.5 Uji Koefisisen Determinasi (R2) ... Error! Bookmark not defined. 4.1.6 Uji Chi Square (χ²) ... Error! Bookmark not defined. 4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.2.1 Pengaruh Pengalaman Belajar terhadap Literasi Ekonomi ... Error!

Bookmark not defined.

4.2.2 Pengaruh Modernitas terhadap Literasi Ekonomi .... Error! Bookmark

not defined.

4.2.3 Literasi Ekonomi Berdasarkan Jenis Pekerjaan dan Tingkat

Pendidikan ... Error! Bookmark not defined. 4.4 Implikasi Pendidikan ... Error! Bookmark not defined. 4.5 Keterbatasan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.

5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined. 5.2 Saran ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN


(9)

ix

Iis Aisyah, 2014

Pengaruh Pengalaman Belajar Dan Modernitas Terhadap Literasi Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(10)

x

Iis Aisyah, 2014

Pengaruh Pengalaman Belajar Dan Modernitas Terhadap Literasi Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Hlm.

Tabel 1. 1 Penduduk Berdasarkan Tingkat Kesejahteraan Keluarga ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 1. 2 Tingkat Literasi Ekonomi ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 2. 1 Pentingnya Literasi Ekonomi dalam Berbagai Segi .. Error! Bookmark not defined.

Tabel 2. 2 Data Hasil Survey Literasi Ekonomi .... Error! Bookmark not defined. Tabel 2. 3 Perbedaaan Masyarakat Modern-Tradisional ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3. 1 Perhitungan Dan Distribusi Sampel I... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 2 Perhitungan Dan Distribusi Sampel II . Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 3 Operasionalisasi Variabel ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 1 Komposisi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 2 Komposisi Responden Berdasarkan Status Perkawinan ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 3 Komposisi Responden Berdasarkan Usia Responden Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 4 Profil Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan .. Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 5 Profil Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan .. Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 6 Profil Responden Berdasarkan Pendapatan dan Pengeluaran per Bulan (Bulan Juni 2014) ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 7 Profil Responden Berdasarkan Posisi Keuangan Responden pada Bulan Juni 2014 ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 8 Profil Responden Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga ... Error! Bookmark not defined.


(11)

xi

Iis Aisyah, 2014

Pengaruh Pengalaman Belajar Dan Modernitas Terhadap Literasi Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4. 9 Profil Responden Berdasarkan Intensitas Responden ke Kota pada bulan Juni 2014 ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 10 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian . Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 11 Matriks Korelasi Antar Variabel ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 12 Tingkat Literasi Ekonomi Masyarakat Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 13 Literasi Ekonomi Berdasarkan Jenis Kelamin .. Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 14 Literasi Ekonomi Berdasarkan Tingkat Pendidikan Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 15 Literasi Ekonomi Berdasarkan Jenis Pekerjaan Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 16 Literasi Ekonomi Berdasarkan Pengalaman Belajar Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 17 Kategori Pengalaman Belajar Masyarakat ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 18 Pengalaman Belajar Berdasarkan Jenis Kelamin ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 19 Pengalaman Belajar Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 20 Pengalaman Belajar Berdasarkan Jenis Pekerjaan ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 21 Kategori Modernitas Individu ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 22 Modernitas Berdasarkan Jenis Kelamin ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 23 Modernitas Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 24 Modernitas Berdasarkan Jenis Pekerjaan ... Error! Bookmark not defined.


(12)

xii

Iis Aisyah, 2014

Pengaruh Pengalaman Belajar Dan Modernitas Terhadap Literasi Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4. 26 Uji Hipotesis Secara Simultan (Uji F) Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 27 Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t) ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 28 Nilai Chi Square Literasi Ekonomi Berdasarkan Jenis Kelamin, Jenis Pekerjaan dan Tingkat Pendidikan ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 29 Perbedaan Literasi Ekonomi Berdasarkan tingkat Pendidikan dan jenis Pekerjaan ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 30 Rangkuman Pengaruh Pengalaman Belajar dan Modernitas terhadap Literasi Ekonomi ... Error! Bookmark not defined.


(13)

xiii

Iis Aisyah, 2014

Pengaruh Pengalaman Belajar Dan Modernitas Terhadap Literasi Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Hlm.

Gambar 2. 1 Kerangka Berpikir ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 3. 1 Statistika d Durbin- Watson ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4. 1 Pengujian Autokorelasi Metode Durbin Watson ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4. 2 Proses Pembentukan Pengalaman Belajar... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4. 3 Skema Implikasi Pendidikan dalam Meningkatkan Literasi Ekonomi ... Error! Bookmark not defined.


(14)

Iis Aisyah, 2014

Pengaruh Pengalaman Belajar Dan Modernitas Terhadap Literasi Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Dalam kehidupan sehari-hari terkadang tidak terlepas dari kegiatan ekonomi yang mengaitkan antara konsep ekonomi dengan kegiatan ekonomi pada tataran praktiknya. Namun, terkadang terdapat beberapa kendala dalam merealisasikan setiap aktivitas ekonomi tersebut. Salah satu permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan bermasyarakat adalah dalam aspek ekonomi. Permasalaham ekonomi di Indonesia yang masih terus berlangsung sampai saat ini misalnya adalah mengenai kebijakan pemerintah yang terkait dengan harga bahan bakar minyak (BBM) sebagai sumber daya alam yang ketersediaannya terbatas. Isu kebijakan pemerintah lainnya yang terkait dengan BBM adalah penghapusan subsidi untuk BBM. Dampak secara langsung yang dapat dirasakan jika penghapusan subsidi BBM direalisasikan adalah kenaikan harga BBM. Tak dapat dipungkiri bahwa kenaikan harga BBM akan menyebabkan harga barang-barang pokok lain ikut naik dan mengakibatkan naiknya tingkat inflasi. Begitu pula dengan isu kenaikan harga bahan sembako seperti bawang merah dan putih, kenaikan harga daging yang dirasakan dampaknya langsung oleh masyarakat. Masalah lainnya adalah maraknya penipuan terhadap masyarakat terkait investasi dan pengelolaan jasa keuangan lainnya.

Hal tersebut tidak akan terjadi apabila masyarakat mengerti dan paham tentang ilmu ekonomi (literasi ekonomi/economic literacy). Pemahaman ilmu ekonomi sama vitalnya seperti kemampuan membaca dan menulis. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Robert F. Duvall, Presiden dan CEO Dewan Nasional Pendidikan Ekonomi “Economic literacy is a vital skill, just as vital as reading literacy.” Artinya bahwa melek ekonomi adalah keterampilan penting, sama pentingnya dengan membaca. Dengan pengetahuan dasar ekonomi, masyarakat pada umumnya dan individu pada khususnya akan lebih mengerti arah kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah dan tentang fenomena-fenomena yang terjadi yang terkait bidang ekonomi di dalam suatu negara.


(15)

Iis Aisyah, 2014

Pengaruh Pengalaman Belajar Dan Modernitas Terhadap Literasi Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hal yang sama juga dikemukakan oleh Dosen FE UI yang juga Trainer Alumnus ICEFE (Indonesia Council for Economic and Financial Education), Shauqie Al Azhar mengatakan bahwa: "konsep ekonomi pada dasarnya bisa diperkenalkan sejak dini sejak anak-anak masih duduk di bangku TK hingga SMA."

Menurut Shauqie Al Azhar, konsep ekonomi perlu dimengerti sejak dini karena ilmu tersebut dapat diterapkan dalam seluruh segi kehidupan tanpa menuntut seseorang menjadi ekonom setelah mempelajarinya. Hal ini berarti bahwa ICEFE ini menekankan adanya suatu masyarakat literasi ekonomi. Sebab masyarakat yang tingkat literasi ekonomi tinggi sejak awal berpotensi memberikan nilai produktivitas yang lebih tinggi. Selain itu literasi ekonomi perlu diterapkan secara lebih luas di Indonesia untuk tujuan ke depan membentuk masyarakat yang melek ekonomi sehingga memiliki daya saing yang lebih tinggi.

Hal senada juga dikatakan oleh Collin (2008) bahwa:

“Sebagai individu, setiap siswa perlu mengembangkan pemahaman dasar tentang prinsip-prinsip ekonomi, dan bagaimana menerapkannya pada tingkat individu, lokal, nasional dan global; bertindak rasional saat membuat keputusan finansial pribadi, mempengaruhi orang lain untuk melakukan hal yang sama, menghargai kompleksitas pembuatan keputusan ekonomi dan mengerti keputusan ekonomi yang dibuat. Mereka dapat mengelola urusan pribadi karena mampu membuat keputusan yang masuk akal mengenai isu-isu kebijakan publik. Ini memberikan dasar siswa terlibat dengan ekonomi, sosial, masalah lingkungan dan politik dan untuk mempertimbangkan dampak ekonomi pada diri sendiri dan orang lain.” Masyarakat sebagai individu juga perlu memiliki tingkat literasi yang tinggi agar dapat mewujudkan tujuan utamanya dalam berekonomi yaitu memperoleh kesejahteraan. Literasi ekonomi yang tinggi secara makro akan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang tinggi.

Mengingat pentingnya literasi ekonomi untuk dimiliki oleh setiap manusia sehingga pemahaman tersebut perlu ditanamkan secara bertahap sesuai dengan usia dan mulai sejak dini. Seseorang akan mampu memahami dan mengerti suatu hal jika dia mau belajar, baik secara formal maupun nonformal. Setelah belajar orang memiliki pengetahuan, sikap dan nilai. Begitu pentingnya pengetahuan


(16)

3

Iis Aisyah, 2014

Pengaruh Pengalaman Belajar Dan Modernitas Terhadap Literasi Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dasar ekonomi/literasi ekonomi, oleh karena itu pemahaman ekonomi perlu ditanamkan sejak masih kecil. Literasi juga akan berkaitan dengan bagaimana menciptakan masyarakat yang memiliki tingkat kesejahteraan tinggi dari segi ekonomi.

George Stigler dalam Walstad dan Shoper (1987:14) menyatakan bahwa: “I do not despair of raising the economic literacy of the American public unless we fail prey to the superficial idea that all that is necessary is a course or two for every young American. We shall have to combine vast efforts and creative experimentation if we are to produce the first economically literate society in history. As the world becomes more interdependent and economics isues become more pressing, we will need to devote more attention to the economic literacy problem as we prepare students for careers and citizenship.”

Pendapat di atas beranggapan bahwa untuk menciptakan masyarakat yang literasinya tinggi tidak hanya melalui pendidikan secara formal saja, melainkan juga dapat dilakukan dengan mengkombinasikan dengan beberapa pengalaman dan latihan yang lebih kreatif. Dengan kata lain, literasi ekonomi lebih pada pendidikan bagi masyarakat yang sifatnya tidak formal.

Literasi ekonomi (economic literacy) merupakan tolok ukur seberapa jauh seseorang menyadari tentang adanya kekuatan yang sangat berpengaruh terhadap kualitas hidup masyarakat. Salah satu cara untuk dikatakan memiliki tingkat literasi ekonomi yang tinggi adalah dengan belajar tentang ekonomi. Pengertian dan pemahaman akan ilmu ekonomi diperoleh dengan cara belajar. Belajar bisa dimana saja, kapan saja, tidak harus terikat dengan sektor formal (belajar di sekolah) tetapi bisa juga diperoleh dari sektor informal seperti kursus, pelatiham, lingkungan, pergaulan sosial maupun dari orang tua.

Mahasiswa adalah salah satu bagian kecil dari masyarakat yang dari segi cara berpikir dan pengalaman sudah lebih tinggi dan terarah dari golongan masyarakat seperti siswa. Mahasiswa pun memiliki aktivitas yang tidak jauh dari masyarakat secara umum, terutama mahasiswa di sekolah pascasarjana. Selain usia yang berada pada masa dewasa, mahasiswa pascasarjana pun sebagian besar sudah memiliki keluarga dan memiliki pekerjaan selain mahasiswa. Berdasarkan asumsi-asumsi tersebut maka mahasiswa pascasarjana sebagai bagian dari


(17)

Iis Aisyah, 2014

Pengaruh Pengalaman Belajar Dan Modernitas Terhadap Literasi Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kelompok masyarakat idealnya memiliki tingkat literasi yang tinggi, baik yang mempelajari ekonomi secara formal di perguruan tinggi ataupun secar non formal yang diperoleh dari lingkungan bekerja dan aktivitas yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Mahasiswa yang merupakan bagian dari kelompok masyarakat dengan berbagai jenis bidang pekerjaan dan dari berbagai daerah memiliki tingkat literasi ekonomi yang berbeda-beda. Masyarakat yang lebih kompleks dalam suatu daerah memungkinkan interaksi ekonomi yang lebih kompleks juga. Selain itu, terdapat beberapa fenomena yang terjadi dalam kehidupan nyata yang terjadi pada terjadi kasus penipuan investasi yang menimpa kaum intelek seperti mahasiswa dan guru/dosen.

Kasus penipuan bisa disebabkan oleh rendahnya informasi keuangan dan kurang rasionalnya pemahaman ekonomi masyarakat terutama masyarakat menengah kebawah. Fenomena lainnya yang terjadi dalam masyarakat terutama masyarakat pedesaan yaitu kurangnya akses informasi terkait harga barang-barang, namun pendapatan yang diperoleh lebih rendah, sehingga memungkinkan masyarakat tingkat kesejahteraannya tidak merata. Fenomena tersebut terjadi di sebagian besar desa-desa di Indonesia. Masyarakat desa biasanya masih bersifat tradisional dan jauh tersentuh dari kehidupan kota, sehingga memungkinkan rendahnya tingkat literasi ekonomi.

Desa Cijaku yang terletak di Kabupaten Lebak Provinsi Banten merupakan salah satu desa yang secara geografis jauh dari kehidupan kota, memiliki kecenderungan tingkat literasi ekonomi masyarakat yang rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah keluarga yang sejahtera dan belum sejahtera. Dimana keluarga yang belum sejahtera masih mencapai angka 64,03%.

Tabel 1. 1

Penduduk Berdasarkan Tingkat Kesejahteraan Keluarga

Kategori Jumlah (Keluarga) Persentase (%)

Keluarga prasejahtera 655 64,03

Keluarga sejahtera 1 253 24,73

Keluarga sejahtera 2 67 6,55

Keluarga sejahtera 3 43 4,20

Keluarga sejahtera 3 plus 5 0,49


(18)

5

Iis Aisyah, 2014

Pengaruh Pengalaman Belajar Dan Modernitas Terhadap Literasi Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber : daftar isian potensi desa dan kelurahan Desa Cijaku tahun 2013

Banyaknya jumlah keluarga yang belum sejahtera menunjukkan bahwa tingkat literasi masyarakat masih rendah. Pada dasarnya literasi ekonomi ini adalah alat untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan hasil survey pendahuluan pada sebagian masyarakat di Desa Cijaku untuk mengukur tingkat literasi ekonomi, diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 1. 2

Tingkat Literasi Ekonomi

Kategori Frekuensi (orang) Persentase (%)

Tinggi 5 9.80

Sedang 41 80.39

Rendah 5 9.80

Total 51 100

Sumber : hasil pra penelitian, data diolah

Data di atas menunjukkan bahwa tingkat literasi masyarakat di Desa Cijaku belum mencapai pada tingkat literasi yang tinggi. Hal ini merupakan sesuatu yang harus ditingkatkan lagi untuk mencapai tujuan ekonomi yaitu kesejahteraan. Fenomena-fenomena lainnya yang terjadi di masyarakat Desa Cijaku terkait literasi ekonomi yaitu kurangnya pengetahuan dan informasi tentang harga barang, sehingga harga barang dijual jauh lebih mahal pun masyarakat tidak tahu. Rendahnya kesadaran masyarakat untuk berinvestasi ke sector riil dan tabungan yang rendah, masyarakat juga tidak tahu bagaimana mengolah sumber daya yang dimiliki agar bisa menghasilkan pendapatan, selain itu juga untuk informasi pemasaran produk pun masyarakat tidak tahu tentang bagaimana prosedurnya. Di Desa Cijaku, fenomena yang terjadi adalah masyarakat terkadang tidak tahu tentang perubahan-perubahan ekonomi dan tidak menyadari bahwa mereka memiliki tingkat literasi ekonomi yang rendah. Padahal melek ekonomi ini penting untuk mencapai tujuan ekonomi secara mikro yaitu kesejahteraan dan secara makro yaitu pertumbuhan ekonomi.

Dengan demikian literasi ekonomi (economic literacy) ini penting untuk diteliti dan ditingkatkan untuk menambah kemampuan literasi ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, salah satu proses menumbuhkan dan meningkatkan


(19)

Iis Aisyah, 2014

Pengaruh Pengalaman Belajar Dan Modernitas Terhadap Literasi Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

literasi ekonomi ini bisa ditempuh melalui proses pembelajaran dan pengalaman baik melalui jalur formal maupun nonformal seperti yang dipengaruhi oleh lingkungan dan interaksi sosialnya.

Literasi ekonomi membutuhkan tiga komponen salah satunya yaitu individu bisa mengambil keputusan ekonomi. Melalui proses pembelajaran dan pengalaman, individu diharapkan dapat mengambil keputusan secara bijak dan rasional, hal tersebut diperoleh tidak hanya dengan memahami teori atau konsep ekonomi saja, tapi harus bisa menganalisis setiap kejadian ekonomi. Dengan kata lain, literasi ekonomi selain dipengaruhi oleh bagaimana proses belajar juga bertujuan agar individu mampu membuat keputusan dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut senada seperti yang dikemukakan Sina (2012) bahwa literasi ekonomi diartikan sebagai pemahaman seseorang yang terkristalkan dalam membuat pilihan yang cerdas terkait alokasi sumber daya. Didasari definisi tersebut, Sina lebih menonjolkan aspek penentuan pembuatan keputusan ekonomi sehari-hari dalam literasi ekonomi. Hal ini dikarenakan ilmu ekonomi selalu bersentuhan dengan aktivitas sehari-hari.

Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat diketahui bahwa literasi ekonomi ini tidak lepas dari bagaimana mengambil keputusan ekonomi sehari-hari. Literasi ekonomi sebagai salah satu alat mencapai tujuan yaitu kesejahteraan individu, tidak lepas dari pengaruh lingkungan dan tidak hanya berdasarkan pengaruh variabel ekonomi namun bisa karena faktor sesuatu yang dirasa ada yang diperolehnya lebih penting dari sekedar ukuran ekonomi. Keyakinan, kemampuan kognitif, interaksi sosial, lingkungan dan cara berpikir seseorang akan mempengaruhi bagaimana seseorang berperilaku. Beberapa penelitian tentang literasi ekonomi yang sudah dilakukan menunjukkan bahwa literasi ekonomi berkaitan dengan pengelolaan sumber daya alam dan kualitas sumber daya manusia. Tullio Jappelli yang berjudul Economic Literacy: An International Comparison. Penelitian tersebut melihat hubungan antara kemampuan kognitif (diukur dengan skor tes PISA, tingkat pendaftar ke perguruan tinggi, harapan hidup masyarakat), interaksi sosial yang diukur dari jumlah masyarakat dan infrastruktur teknologi (koneksi internet dan jumlah kepemilikan unit komputer)


(20)

7

Iis Aisyah, 2014

Pengaruh Pengalaman Belajar Dan Modernitas Terhadap Literasi Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan sumber daya untuk berinvestasi (diukur dari GDP perkapita, pertumbuhan pendapatan/keuangan, sistem keamanan sosial). Dalam penelitian ini penulis akan meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi literasi ekonomi pada masayarakat, terutama literasi ekonomi yang berkaitan dengan pengalaman belajar dan modernitas masyarakat.

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Literasi ekonomi merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan yaitu kesejahteraan, dimana dalam proses pencapaian tujuan tersebut literasi ekonomi dianggap sebagai hasil belajar. Literasi ekonomi sebagai hasil belajar dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor ekonomi maupun non ekonomi. Faktor ekonomi seperti pendapatan, modal, dll, sedangkan faktor non ekonomi seperti demografi, lingkungan, sikap, gaya hidup, pendidikan, dll. Dalam penelitian ini maka peneliti membatasi ruang lingkup permasalahan yaitu pada faktor pengalaman belajar, tingkat modernitas, jenis pekerjaan, dan tingkat pendidikan. Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:

1) Bagaimana gambaran pengalaman belajar masyarakat, modernitas masyarakat dan literasi ekonomi masyarakat Desa Cijaku?

2) Bagaimana pengaruh pengalaman belajar masyarakat berpengaruh terhadap tingkat literasi ekonomi masyarakat Desa Cijaku?

3) Bagaimana pengaruh modernitas masyarakat terhadap tingkat literasi ekonomi masyarakat Desa Cijaku?

4) Apakah ada perbedaan literasi ekonomi masyarakat dilihat berdasarkan tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu:

1) Untuk mengetahui gambaran tentang pengalaman belajar masyarakat, modernitas masyarakat dan literasi ekonomi masyarakat Desa Cijaku. 2) Untuk menganalisis pengaruh pengalaman belajar masyarakat terhadap


(21)

Iis Aisyah, 2014

Pengaruh Pengalaman Belajar Dan Modernitas Terhadap Literasi Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Untuk menganalisis pengaruh modernitas terhadap tingkat literasi ekonomi masyarakat.

4) Untuk menganalisis perbedaan literasi ekonomi masyarakat berdasarkan tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan.

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat peneliti ini adalah sebagai berikut:

1) Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk memperkaya khasanah ilmu ekonomi mikro, khususnya terkait dengan literasi ekonomi dan dalam perkembangan pendidikan ekonomi.

2) Secara praktis diharapkan penelitian ini dapat memberikan gambaran serta informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi literasi ekonomi masyarakat di daerah Cijaku khusunya dan masyarakat Banten Selatan. Juga dapat memberikan masukan bagaimana pejabat desa ataupun masyarakat agar dapat meningkatkan literasi ekonomi sebagai alat untuk mencapai tujuannya yaitu kesejahteraan dalam ekonomi. Sehingga dalam jangka panjang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat daerah.


(22)

Iis Aisyah, 2014

Pengaruh Pengalaman Belajar Dan Modernitas Terhadap Literasi Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 118), objek penelitian adalah variabel penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian. Dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat serta variabel kontrol. Dimana literasi ekonomi sebagai variabel terikat, sedangkan pengalaman belajar dan modernitas masyarakat sebagai variabel bebas, jenis pekerjaan dan tingkat pendidikan dalam penelitian ini sebagai variabel kontrol. Variabel tersebut merupakan objek dari penelitian ini. Adapun subjek dari penelitian ini yaitu masyarakat di Desa Cijaku, Kecamatan Cijaku, Kab. Lebak-Banten.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan langkah dan prosedur yang akan dilakukan untuk mengumpulkan data dalam rangka memecahkan masalah atau menguji hipotesis. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey eksplanatori (explanatory methode) yaitu suatu metode penelitian yang bermaksud menjelaskan hubungan antar variabel dengan menggunakan pengujian hipotesis.

Adapun pengertian penelitian survey menurut Masri Singarimbun (1995:3) adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok. Tujuan dari penelitian explanatory adalah untuk menjelaskan atau menguji hubungan antar variabel yang diteliti.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Populasi (universum, universe, universe of discourse) adalah jumlah total dari seluruh unit atau elemen dimana penyelidik tertarik (Silalahi, 2010:253). Menurut Riduwan (2008:37) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri


(23)

Iis Aisyah, 2014

Pengaruh Pengalaman Belajar Dan Modernitas Terhadap Literasi Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan menurut Margono (2009:118), populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang ditentukan.

Populasi penelitian ini adalah kepala keluarga masyarakat Desa Cijaku sebanyak 1026 orang.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari seluruh objek yang diteliti yang dianggap mewakili terhadap populasi dan diambil dengan menggunakan teknik tertentu (Rianse: 2008,189).

Menurut Silalahi (2010:276), umumnya peneliti menggunakan teknik sampel sebagai berikut .

1) Jumlah sampel sekitar 30 kasus atau subjek yang dengannya analisis statistik dapat dilakukan

2) Menurut persentasi yang “layak” dijangkau. Untuk populasi kecil (dibawah 1000), peneliti membutuhkan rasio pemilihan sampel besar (30%). Untuk populasi menengah (10.000) rasio pemilihan sampel 10%. Untuk populasi melebihi 150.000 rasio pemilihan 1%.

3) L.R Gay menyatakan bahwa untuk riset deskriptif besar sampel 10% dari populasi, riset korelasi 30 subjek, riset kausal komparatif 30 subjek per kelompok dan riset eksperimental 50 subjek per kelompok.

Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Two Stage Cluster Random Sampling. Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut.

1) Populasi sampling I

Populasi sampling satu yang mana dalam penelitian ini adalah masyarakat Desa Cijaku yang terdiri dari 17 RT.

2) Sampel I (sampel program studi)

Untuk menarik sampel yang pertama, penulis menggunakan metode pengambilan sampel dengan rasio 30% karena jumlah populasi 17 RT.


(24)

40

Iis Aisyah, 2014

Pengaruh Pengalaman Belajar Dan Modernitas Terhadap Literasi Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah sampel RT diketahui, maka sampel tersebut didistribusikan berdasarkan RW yang dibagi kedalam 3 cluster dengan menggunakan teknik alokasi proporsional (proportional allocation), adapun rumusnya yaitu sebagai berikut.

Keterangan: Ni = jumlah populasi kelompok N = jumlah populasi keseluruhan n = jumlah sampel

Pembagian sampel berdasarkan kluster terdapat pada Tabel 3.1. Tabel 3. 1

Perhitungan Dan Distribusi Sampel I

RW RT Jumlah

Sampel

RT yang Dipilih

RW 01 RT 001

RT 002 RT 003 RT 004 4/17x5 = 1,18 Dibulatkan menjadi 1 RT

RT 002

RW 02 RT 005

RT 006 RT 007 RT 008 RT 009

5/17x5 = 1,47 Dibulatkan menjadi 2 RT

RT 006 RT 008

RW 03 RT 010

RT 011 RT 012 RT 013 RT 014 RT 015 RT 016 RT 017

8/17x5 = 2,35 Dibulatkan menjadi 2 RT

RT 010 RT 013

3) Sampel II (Sampel Responden)

Untuk menarik sampel ketiga ini, penulis menggunakan Slovin: ni = Ni x n

N


(25)

Iis Aisyah, 2014

Pengaruh Pengalaman Belajar Dan Modernitas Terhadap Literasi Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan : N = populasi penelitian

n = sampel yang diambil dari populasi penelitian

e = prosentase kelonggaran ketelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih bisa ditolelir.

Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut.

28 , 175 78 , 1 312 1 78 , 0 312 1 25 00 , 0 312 312 1 ) 05 , 0 .( 312 312 2         n n x n n

n = 175 KK

Setelah menentukan ukuran sampel keseluruhan, selanjurnya mengalokasikan atau menyebarkan satuan-satuan sampling ke dalam cluster yang kedua dengan menggunakan alokasi proporsional (proportional allocation) seperti yang terdapat pada Tabel 3.2.

Tabel 3. 2

Perhitungan Dan Distribusi Sampel II

RT Jumlah KK Distribusi Sampel

RT 002 75 75/312x175= 42

RT 006 46 46/312x175=26

RT 008 52 52/312x175=29

RT 010 59 59/312x175=33

RT 013 80 80/312x175=45

Jumlah 312 175

3.4 Operasional Variabel

Untuk menguji hipotesis yang diajukan, dalam penelitian ini terlebih dahulu setiap variabel didefinisikan, kemudian dijabarkan melalui operasionalisasi variabel. Hal ini dilakukan agar setiap variabel dan indikator penelitian dapat


(26)

42

Iis Aisyah, 2014

Pengaruh Pengalaman Belajar Dan Modernitas Terhadap Literasi Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diketahui skala pengukurannya secara jelas. Operasionalisasi variabel penelitian secara rinci diuraikan pada Tabel 3.3.

Tabel 3. 3

Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Teoritis Konsep Empiris Konsep Analitis Skala Literasi

Ekonomi

Melek ekonomi (economic literacy) merupakan tolok ukur seberapa jauh seseorang menyadari tentang adanya kekuatan yang sangat berpengaruh terhadap kualitas hidup masyarakat. Salah satu cara untuk dikatakan melek ekonomi adalah dengan belajar tentang ekonomi.

Literasi ekonomi terdiri dari literasi konsumen dan literasi keuangan serta aktivitas ekonomi mikro dan makro yang biasa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk menguji tingkat literasi ekonomi masyarakat maka digunakan indicator instrument penelitian dari TEL (Test Economic

Literacy) dengan 20

indikator ekonomi makro dan ekonomi mikro.

Interval

Pengalaman Belajar

Pengalaman belajar (learning

experience) adalah sejumlah

aktivitas individu yang dilakukan untuk memperoleh informasi dan kompetensi baru sesuai dengan tujuan yang dikehendaki.

Pengalaman belajar yang diperoleh dari aktivitas rutin masyarakat terdiri dari pengaaman langsung dan tidak langsung.

- Pengalaman langsung dari aktivitas tempat yang biasa dikunjungi

- Pengalaman tidak langsung dari proses interaksi dengan lingkungan dengan cara pemerhatian

Ordinal

Tingkat modernitas

kondisi tingkatan modern pada seseorang atau masyarakat yang membuat pemiliknya aktif dan dinamis untuk mengembangkan hidupnya secara mandiri dalam masyarakat yang makin maju dan kompleks.

Orientasi Umum - Keterbukaan terhadap pengalaman baru dan perubahan

- Sanggup berpendapat terhadap suatu persoalan - Perencanaan

- Sanggup meyakini kemampuan diri - Optimis

- Yakin pada IPTEK (Efficacy)

- Berani mengambil resiko dalam mengejar kemajuan - Rasa percaya tanpa

prasangka buruk

Ordinal

Kemampuan

memanfaatkan media massa

- Kemampuan membuat suatu keputusan - Kemampua menambah

pengetahuan

Tingkat Pendidikan

Tingkatan pendidikan formal yang ditempuh seseorang

Tingkatan pendidikan dari sekolah dasar sampai pendidikan tinggi

Tingkat pendidikan terdiri dari SD, SLTP (SMP, MTs), SLTA (SMA,MA), D3, S1 dan S2.

Nominal


(27)

Iis Aisyah, 2014

Pengaruh Pengalaman Belajar Dan Modernitas Terhadap Literasi Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pekerjaan dijadikan sebagai mata pencaharian seseorang

banyak dilakukan oleh masyarakat tertentu

petani, wirausaha, guru, PNS, guru honorer, buruh, karyawan, perawat, dll.

Nominal

3.5 Sumber dan Jenis Data

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:129) yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Adapun sumber data yang diperoleh dari penelitian ini adalah :

 Pejabat Desa Cijaku.

 Referensi studi pustaka, artikel, jurnal, dan lain-lain.

Sedangkan jenis data yang dgunakan adalah dalam penelitian ini adalah : 1) Data primer yang diperoleh dari masyarakat Desa cijaku, Lebak-Banten. 2) Data sekunder diperoleh dari kantor Desa dan Internet.

3.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Pengumpulan data dengan teknik tertentu sangat diperlukan dalam analisis anggapan dasar dan hipotesis karena teknik-teknik tersebut dapat menentukan lancar tidaknya suatu proses penelitian. Pengumpulan data diperlukan untuk menguji anggapan dasar dan hipotesis. Untuk mendapatkan data yang diperlukan, maka teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah : 1) Teknik komunikasi

Teknik komunikasi yaitu cara mengumpulkan data melalui kontak atau hubungan pribadi antara pengumpul data dengan sumber data. Dalam pelaksanaannya, pengumpulan data dilakukan dengan teknik komunikasi tidak langsung yaitu teknik pengumpul data dengan mempergunakan angket atau kuesioner sebagai alatnya (Margono:2009:165 ).

Angket (questionnaire) adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai suatu masalah atau bidang yang diteliti (Rianse: 2008,217). Adapun kuesioner yang digunakan adalah kuesioner berstruktur atau kuesioner tertutup. Menurut Riduwan (2008:27), angket tertutup adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara


(28)

44

Iis Aisyah, 2014

Pengaruh Pengalaman Belajar Dan Modernitas Terhadap Literasi Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memberikan tanda silang (x) atau tanda checklist (√ ). Variabel yang diukur dengan kuesioner adalah variabel Pengalaman belajar (X1), tingkat modernitas (X2), dan literasi ekonomi (Y).

2) Teknik dokumenter

Teknik dokumenter yaitu cara mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis seperti arsip-arsip , termasuk buku-buku tentang pendapat, teori, dalil atau hukum-hukum yang berhubungan dengan masalah penelitian. (Margono:2009:181).

3.7 Instrumen Penelitian

Dalam suatu penelitian alat pengumpul data atau instrumen penelitian akan menentukan data yang dikumpulkan dan menentukan kualitas penelitian.

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tentang pengalaman belajar, tingkat modernitas, literasi ekonomi, jenis pekerjaan dan tingkat pendidikan.

Skala yang digunakan dalam instrumen penelitian ini adalah skala likert. Dengan menggunakan skala likert, setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pernyataan positif dan negatif. Adapun ketentuan skala jawaban sebagai berikut:

Kriteria Skala Positif Negatif

Sangat Sering/SangatSetuju 5 1

Sering/Setuju 4 2

Kadang-kadang/ragu-ragu 3 3

Pernah/Tidak Setuju 2 4

Tidak Pernah/Sangat Tidak Setuju 1 5

Adapun langkah-langkah penyusunan angket adalah sebagai berikut : 1) Menentukan tujuan pembuatan angket yaitu mengetahui pengaruh

pengalaman belajar, modernitas masyarakat terhadap literasi ekonomi. 2) Menjadikan objek yang menjadi responden yaitu masyarakat Desa

Cijaku, Kab. Lebak-Banten.

3) Menyusun pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh responden. 4) Memperbanyak angket.


(29)

Iis Aisyah, 2014

Pengaruh Pengalaman Belajar Dan Modernitas Terhadap Literasi Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5) Menyebarkan angket.

6) Mengelola dan menganalisis hasil angket.

Agar hipotesis yang telah dirumuskan dapat diuji maka diperlukan pembuktian melalui pengolahan data yang telah terkumpul. Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini ada yang berupa data ordinal yaitu variabel pengalaman belajar, tingkat modernitas, literasi ekonomi. Dengan adanya data berjenis ordinal maka data tersebut harus diubah terlebih dahulu menjadi data interval dengan menggunakan Methods of Succesive Interval (MSI) dengan langkah-langkah sebagai berikut:

 Untuk butir tersebut berupa banyak orang yang mendapatkan (menjawab) skor 1,2,3,4,5 yang disebut frekuensi.

 Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut Proporsi (P).

 Tentukan proporsi kumulatif (PK) dengan cara menjumlah antara proporsi yang ada dengan proporsi sebelumnya.

 Dengan menggunakan tabel distribusi normal baku, tentukan nilai Z untuk setiap kategori.

 Tentukan nilai densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh dengan menggunakan tabel ordinat distribusi normal.

Hitung SV (Scale of Value = nilai skala) dengan rumus sebagai berikut: SV= (Density of Lower Limit) – (Density at Upper Limit)

(Area Bellow Upper Limit) – (Area Bellow Lower Limit)  Tentukan nilai transformasi dengan menggunakan rumus:

Y = SV + (1+ |SV min|)

Dimana nilai k = 1 + |SV min|

Selain itu, untuk mengolah data dari ordinal ke interval dengan menggunakan Methods of Succesive Interval (MSI) juga dapat digunakan dengan menggunakan program Succ97.


(30)

46

Iis Aisyah, 2014

Pengaruh Pengalaman Belajar Dan Modernitas Terhadap Literasi Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selanjutnya agar hasil penelitian tidak bias dan diragukan kebenarannya maka alat ukur tersebut harus valid dan reliabel. Untuk itulah terhadap angket yang diberikan kepada responden dilakukan 2 (dua) macam tes, yaitu tes validitas dan tes reliabilitas.

3.7.1 Tes Validitas

Suatu tes dikatakan memiliki validitas tinggi apabila tes tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil dengan maksud digunakannya tes tersebut. Dalam uji validitas ini digunakan teknik korelasi Product Moment dengan rumus :

 

2 2 2 2

) ( ) ( ) ( ) ( Y Y N X X N Y X XY N r

(Suharsimi Arikunto, 2006:170)

Dengan menggunakan taraf signifikan

= 0,05 koefisien korelasi yang diperoleh dari hasil perhitungan dibandingkan dengan nilai dari tabel korelasi nilai r dengan derajat kebebasan (n-2), dimana n menyatakan jumlah banyaknya responden.

Jika r hitung > r 0,05 dikatakanvalid, sebaliknya jika r hitung  r 0,05 tidak

valid.

Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya, (Riduwan, 2008: 217).

Antara 0,800 – 1,000 : sangat tinggi Antara 0,600 – 0,799 : tinggi Antara 0,400 – 0,599 : cukup tinggi Antara 0,200 – 0,399 : rendah

Antara 0,000 – 0,199 : sangat rendah (tidak valid) 3.7.2 Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas instrumen (Test of reliability) untuk mengetahui apakah data yang telah dihasilkan dapat diandalkan. Pengujian reliabilitas menggunakan koefisien realibilitas Cronbach alpha. Suatu instrumen penelitian


(31)

Iis Aisyah, 2014

Pengaruh Pengalaman Belajar Dan Modernitas Terhadap Literasi Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diindikasikan memiliki tingkat realibilitas memadai jika koefisien alpha Croncbach lebih besar atau sama dengan 0,70 (Kusnendi, 2005:97).

Menurut Rianse (2008:180) langkah-langkah mencari nilai realibilitas tersebut adalah sebagai berikut.

1) Menghitung harga varians tiap item dari setiap item

Keterangan:

Si = Harga varian tiap item

ΣX2 = Jumlah kuadrat jawaban responden tiap item (ΣX)2 = Kuadrat skor seluruh respondendari tiap item N = Jumlah responden

2) Mencari varians total

Keterangan:

St = Harga varian total

ΣY2 = Jumlah kuadrat skor total

(ΣY)2 = Jumlah kuadrat dari jumlah skor total N = Jumlah responden

3) Menghitung Reliabilitas Instrumen


(32)

48

Iis Aisyah, 2014

Pengaruh Pengalaman Belajar Dan Modernitas Terhadap Literasi Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

r11 = Nilai Reliabilitas instrumen

k = Jumlah item

ΣSi = Jumlah Varians skor tiap-tiap item St = Varians total

3.8 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

3.8.1 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, menganalisis data akan menggunakan analisis regresi linier berganda (multiple linear regression method). Tujuannya untuk mengetahui variabel-variabel yang dapat mempengaruhi literasi ekonomi.

Alat bantu analisis yang digunakan yaitu dengan menggunakan program komputer SPSS dan Econometric Views (Eviews). Tujuan Analisis Regresi Linier Berganda adalah untuk mempelajari bagaimana eratnya pengaruh antara satu atau beberapa variabel bebas dengan satu variabel terikat.

Model analisa data yang digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat dan untuk menguji kebenaran dari dugaan sementara digunakan model Persamaan Regresi Linier Ganda, sebagai berikut:

Y = β0+ β1X1+ β2X2 + e

Dimana :

Y = Literasi Ekonomi β0 = konstanta regresi β1 = koefisien regresi X1 β2 = koefisien regresi X2

X1= Pengalaman belajar X2 = modernitas masyarakat

e = adalah faktor pengganggu

3.8.1.1 Uji Asumsi Klasik

1. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah situasi di mana terdapat korelasi variabel bebas antara satu variabel dengan yang lainnya. Dalam hal ini dapat disebut variabel-variabel tidak ortogonal. Variabel yang bersifat ortogonal adalah variabel-variabel yang


(33)

Iis Aisyah, 2014

Pengaruh Pengalaman Belajar Dan Modernitas Terhadap Literasi Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

nilai korelasi antara sesamanya sama dengan nol. Ada beberapa cara untuk medeteksi keberadaan Multikolinearitas dalam model regresi OLS (Gujarati, 2001:166), yaitu:

1) Mendeteksi nilai koefisien determinasi (R2) dan nilai thitung. Jika R2 tinggi

(biasanya berkisar 0,7 – 1,0) tetapi sangat sedikit koefisien regresi yang signifikan secara statistik, maka kemungkinan ada gejala multikolinieritas. 2) Melakukan uji kolerasi derajat nol. Apabila koefisien korelasinya tinggi, perlu

dicurigai adanya masalah multikolinieritas. Akan tetapi tingginya koefisien korelasi tersebut tidak menjamin terjadi multikolinieritas.

3) Menguji korelasi antar sesama variabel bebas dengan cara meregresi setiap Xi

terhadap X lainnya. Dari regresi tersebut, kita dapatkan R2 dan F. Jika nilai Fhitung melebihi nilai kritis Ftabel pada tingkat derajat kepercayaan tertentu,

maka terdapat multikolinieritas variabel bebas.

4) Regresi Auxiliary. Kita menguji multikolinearitas hanya dengan melihat hubungan secara individual antara satu variabel independen dengan satu variabel independen lainnya.

5) Variance inflation factor dan tolerance.

Dalam penelitian ini akan mendeteksi ada atau tidaknya multiko dengan uji derajat nol atau melihat korelasi parsial antar variabel independen. Sebagai aturan main yang kasar (rule of thumb), jika koefisien korelasi cukup tinggi katakanlah diatas 0,85 maka kita duga ada multikolinieritas dalam model. Sebaliknya jika koefisien korelasi relatif rendah maka kita duga model tidak mengandung unsur multikolinieritas (Agus widarjono, 2005:135).

Apabila terjadi Multikolinearitas menurut Yana Rohmana (2010: 149-154) disarankan untuk mengatasinya dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1) Tanpa ada perbaikan 2) Dengan perbaikan:

o Adanya informasi sebelumnya (informasi apriori). o Menghilangkan salah satu variabel independen.


(34)

50

Iis Aisyah, 2014

Pengaruh Pengalaman Belajar Dan Modernitas Terhadap Literasi Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

o Transformasi variabel. o Penambahan Data.

2. Heteroskedastisitas (Heteroskedasticity)

Salah satu asumsi pokok dalam model regresi linier klasik adalah bahwa varian-varian setiap disturbance term yang dibatasi oleh nilai tertentu mengenai variable-variabel bebas adalah berbentuk suatu nilai konstan yang sama dengan δ2

. inilah yang disebut sebagai asumsi heterokedastisitas (Gujarati, 2001:177). Heteroskedastisitas berarti setiap varian disturbance term yang dibatasi oleh nilai tertentu mengenai variabel-variabel bebas adalah berbentuk suatu nilai konstan yang sama dengan atau varian yang sama. Uji heteroskedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokesdasitas dan jika berbeda disebut heteroskedasitas. Keadaan heteroskedastis tersebut dapat terjadi karena beberapa sebab, antara lain :

 Sifat variabel yang diikutsertakan kedalam model.

 Sifat data yang digunakan dalam analisis. Pada penelitian dengan menggunakan data runtun waktu, kemungkinan asumsi itu mungkin benar.

Ada beberapa cara yang bisa ditempuh untuk mengetahui adanya heteroskedastisitas (Agus Widarjono, 2005:147-161), yaitu sebagai berikut : 1) Metode grafik, kriteria yang digunakan dalam metode ini adalah :

 Jika grafik mengikuti pola tertentu misal linier, kuadratik atau hubungan lain berarti pada model tersebut terjadi heteroskedastisitas.

 Jika pada grafik plot tidak mengikuti pola atau aturan tertentu maka pada model tersebut tidak terjadi heteroskedastisitas.

2) Uji Park (Park test), yakni menggunakan grafik yang menggambarkan keterkaitan nilai-nilai variabel bebas (misalkan X1) dengan nilai-nilai taksiran


(35)

Iis Aisyah, 2014

Pengaruh Pengalaman Belajar Dan Modernitas Terhadap Literasi Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Uji Glejser (Glejser test), yakni dengan cara meregres nilai taksiran absolut variabel pengganggu terhadap variabel Xi dalam beberapa bentuk,

diantaranya: 1 i 2 1 i 1 i 2 1

i X atau û X

û      

4) Uji korelasi rank Spearman (Spearman’s rank correlation test.) Koefisien korelasi rank spearman tersebut dapat digunakan untuk mendeteksi heteroskedastisitas berdasarkan rumusan berikut :

 

         1 n n d 6 -1 rs 2 2 1 Dimana :

d1 = perbedaan setiap pasangan rank

n = jumlah pasangan rank

5) Uji White (White Test). Pengujian terhadap gejala heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melakukan White Test, yaitu dengan cara meregresi residual kuadrat dengan variabel bebas, variabel bebas kuadrat dan perkalian

variabel bebas. Ini dilakukan dengan membandingkan χ2

hitung dan χ2tabel,

apabila χ2

hitung > χ2tabel maka hipotesis yang mengatakan bahwa terjadi

heterokedasitas diterima, dan sebaliknya apabila χ2

hitung < χ2tabel maka

hipotesis yang mengatakan bahwa terjadi heterokedasitas ditolak. Dalam

metode White selain menggunakan nilai χ2

hitung, untuk memutuskan apakah

data terkena heteroskedasitas, dapat digunakan nilai probabilitas Chi Squares yang merupakan nilai probabilitas uji White. Jika probabilitas Chi Squares < α, berarti Ho ditolak jika probabilitas Chi Squares > α, berarti Ho diterima.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan Uji White dengan bantuan Software Eviews. Dilakukan pengujian dengan menggunakan White Heteroscedasticity Test yaitu dengan cara meregresi residual kuadrat dengan variabel bebas, variabel bebas kuadrat dan perkalian variabel bebas.


(36)

52

Iis Aisyah, 2014

Pengaruh Pengalaman Belajar Dan Modernitas Terhadap Literasi Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Autokorelasi (autocorrelation)

Secara harfiah, autokorelasi berarti adanya korelasi antara anggota observasi satu dengan observasi lain yang berlainan waktu. Dalam kaitannya dengan asumsi metode OLS, autokorelasi merupakan korelasi antara satu residual dengan residual yang lain. Sedangkan salah satu asumsi penting metode OLS berkaitan dengan residual adalah tidak adanya hubungan antara residual satu dengan residual yang lain (Agus Widarjono, 2005:177).

Akibat adanya autokorelasi adalah:

 Varian sampel tidak dapat menggambarkan varian populasi.

 Model regresi yang dihasilkan tidak dapat dipergunakan untuk menduga nilai variabel terikat dari nilai variabel bebas tertentu.

 Varian dari koefisiennya menjadi tidak minim lagi (tidak efisien), sehingga koesisien estimasi yang diperoleh kurang akurat.

Uji t tidak berlaku lagi, jika uji t tetap digunakan maka kesimpulan yang diperoleh salah.

Adapun cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi pada model regresi, pada penelitian ini pengujian asumsi autokorelasi dapat diuji melalui beberapa cara di bawah ini:

1) Graphical method, metode grafik yang memperlihatkan hubungan residual dengan trend waktu.

2) Runs test, uji loncatan atau uji Geary (geary test).

3) Uji Breusch-Pagan-Godfrey untuk korelasi berordo tinggi

4) Uji d Durbin-Watson, yaitu membandingkan nilai statistik Durbin-Watson hitung dengan Durbin-Watson tabel.

5) Nilai Durbin-Watson menunjukkan ada tidaknya autokorelasi baik positif maupun negatif, jika digambarkan akan terlihat seperti pada gambar 3.1.

Menolak H0

Bukti autokorelas i positif Menolak H0 * Bukti autokorelas i negatif Daerah keragu-raguan Daerah keragu -raguan Menerima H0 atau

H*0 atau

kedua-duanya

d

0 dL du 2 4-du 4-dL 4


(37)

Iis Aisyah, 2014

Pengaruh Pengalaman Belajar Dan Modernitas Terhadap Literasi Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3. 1

Statistika d Durbin- Watson

Sumber: Gudjarati 2001: 216

Keterangan: dL = Durbin Tabel Lower dU = Durbin Tabel Up

H0 = Tidak ada autkorelasi positif

H*0 = Tidak ada autkorelasi negatif

3.8.2 Pengujian Hipotesis

1. Pengujian Secara Parsial (Uji t )

Pengujian ini dilakukan untuk menguji hipotesis:

Ho : masing- masing variabel Xi secara parsial tidak berpengaruh terhadap

variabel Y, dimana i = X1, X2, X3, X4.

Hi : masing-masing variabel Xi secara parsial berpengaruh terhadap variabel

Y, dimana i = X1, X2, X3, X4.

Untuk menguji rumusan hipotesis diatas digunakan uji t dengan rumus:

t =

Se

; i = X

1, X2, X3, X4.

Kaidah keputusan:

Tolak Ho jika t hit > t tabel, dan terima Ho jika t hit < t tabel.

2. Pengujian Secara Serempak (Uji F )

Pengujian ini dilakukan untuk menguji rumusan hipotesis:

Ho : semua variabel xi secara bersama-sama tidak berpengaruh i terhadap Y, dimana i = X1, X2, X3, X4.


(38)

54

Iis Aisyah, 2014

Pengaruh Pengalaman Belajar Dan Modernitas Terhadap Literasi Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hi : semua variabel xi secara bersama-sama berpengaruh i terhadap Y, dimana i = X1, X2, X3, X4.

Untuk menguji rumusan hipotesis diatas digunakan uji F dengan rumus :

Fk-1, n-k = =

n k

R 1 ) 1 (k R 2 2  

(Sudjana, 1996:385) Kaidah keputusan;

Tolak Ho jika F hit > F tabel dan terima Ho jika F hit < F tabel

3. Koefisien Determinasi

Menurut Gujarati (2001:98) dijelaskan bahwa koefisien determinasi (R2) yaitu angka yang menunjukkan besarnya derajat kemampuan menerangkan variabel bebas terhadap variabel terikat dari fungsi tersebut. Koefisien determinasi sebagai alat ukur kebaikan dari persamaan regresi yaitu memberikan proporsi atau presentase variasi total dalam variabel tidak bebas Y yang dijelaskan oleh variabel bebas X.

Pengujian ini dilakukan untuk mengukur sejauh mana perubahan variabel terikat dijelaskan oleh variabel bebasnya, untuk menguji hal ini digunakan rumus koefisien determinasi sebagai berikut:

R2 =

=

  2 2 y y y i yˆ i

(Agus Winarjono, 2005:39)

Nilai R2 berkisar antara 0 dan 1 (0 < R2 < 1), dengan ketentuan sebagai berikut :  Jika R2 semakin mendekati angka 1, maka hubungan antara variabel bebas

dengan variabel terikat semakin erat/dekat, atau dengan kata lain model tersebut dapat dinilai baik.


(39)

Iis Aisyah, 2014

Pengaruh Pengalaman Belajar Dan Modernitas Terhadap Literasi Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Jika R2 semakin menjauhi angka 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat jauh/tidak erat, atau dengan kata lain model tersebut dapat dinilai kurang baik.

3.8.3 Uji Chi-Kuadrat (χ²)

Merupakan pengujian hipotesis tentang perbandingan antara frekuensi sampel yang benar-benar terjadi (selanjutnya disebut dengan frekuensi observasi) dengan frekuensi harapan yang disarankan atas hipotesis tertentu pada setiap kasus atau data (selanjutnya disebut frekuensi harapan).

Untuk menghitung fe digunakan rumus :

(Sudjana,2002:279)

Dimana nio = jumlah baris ke-i noj = jumlah kolom ke-j adapun rumus menghitung chi kuadrat :

χ² = ∑ (Oij– Eij)² / Eij

dimana, Oij = frekuensi observasi

Eij = frekuensi harapan/ekspektasi

Ketentuan dalam pengujian ini yaitu :

 Tolak Ho, jika χ² (1-ɑ).{(B-1)(K-1) } lebih kecil daripada χ² hitung.

 Terima Ho, jika χ² (1-ɑ).{(B-1)(K-1) } lebih besar daripada χ² hitung.


(40)

Iis Aisyah, 2014

Pengaruh Pengalaman Belajar Dan Modernitas Terhadap Literasi Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1) Tingkat literasi ekonomi masyarakat rata-rata berada pada kategori sedang. Pengalaman belajar masyarakat rata-rata berada pada kategori cukup dan tinggi. Tingkat modernitas masyarakat rata-rata berada pada kategori sedang. 2) Pengalaman belajar berpengaruh positif terhadap literasi ekonomi, artinya

semakin tinggi kategori pengalaman belajar yang dimiliki masyarakat maka literasi ekonomi masyarakat akan semakin tinggi.

3) Modernitas berpengaruh positif terhadap literasi ekonomi, artinya semakin tinggi kategori tingkat modernitas yang dimiliki masyarakat maka literasi ekonomi masyarakat akan semakin tinggi.

4) Terdapat perbedaan tingkat literasi ekonomi masyarakat berdasarkan tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan. Artinya tingkat pendidikan tinggi (diploma-strata 2) memiliki litearsi yang lebih tinggi dibandingakn tingkat pendidikan dasar (SD-SMA). Jenis pekerjaan guru memiliki literasi ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis pekerjaan petani, wirausaha, dan lainnya.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan di atas terdapat beberapa saran yang diajukan terkait penelitian tentang literasi ekonomi, diantaranya:

1) Untuk meningkatkan literasi ekonomi masyarakat dibutuhkan pengalaman belajar yang baik. Pengalaman belajar dapat diperoleh dengan proses interaksi dan asimilasi dengan lingkungan sekitar, terutama lingkungan keluarga dan pendidikan formal serta komunitas-komunitas pengajian dan PKK. Pengalaman belajar juga dapat ditingkatkan melalui proses pengamatan


(41)

Iis Aisyah, 2014

Pengaruh Pengalaman Belajar Dan Modernitas Terhadap Literasi Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terhadap orang lain yaitu dengan mengamati dan mengikuti kegiatan diskusi tentang ekonomi.

2) Modernitas masyarakat mempengaruhi literasi ekonomi. Modernitas yang berada pada kategori sedang dapat ditingkatkan dengan adanya kemampuan untuk memanfaatkan media massa dan akses internet untuk kegiatan ekonomi. Akses internet yang tersedia kurang memfasilitasi warga. Selain itu perlu pula ditingkatkan pemanfaatan media televisi yang ada di setiap rumah. Bagi aparatur Desa dapat melakukan program pelatihan tentang internet dan program budaya membaca. Selain itu pula infrastruktur seperti jalan utama pun harus diperbaiki guna memberikan akses dan mendukung kegiatan ekonomi.

3) Untuk penelitian selanjutnya terkait literasi ekonomi disarankan untuk memilih unit analisis yang lebih homogen dari segi pekerjaannya dan dilakukan di daerah yang lebih kompleks masyarakatnya dan atau membandingkan literasi ekonomi berbagai daerah di Indonesia.


(42)

Iis Aisyah, 2014

Pengaruh Pengalaman Belajar Dan Modernitas Terhadap Literasi Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Berger, L. Peter, dkk. (1992). Pikiran Kembara, Modernisasi dan Kesadarn Manusia. Yogyakarta: Kanisius.

Budiningsih, Asri. (2004). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Dalyono. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Deliarnov. (2009). Perkembangan Pemikiran Ekonomi. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.

Djaali. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Giddens, Anthony. (2001). Tumbal Modernitas, Ambruknya Pilar-pilar Keimanan. Yogyakarta: IRCiSoD.

Gujarati, Damodar. (1978). Ekonometrika Dasar.Jakarta :Erlangga.

Hasbullah. (2005). Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Kusnendi. (2008). Model-Model Persamaan Struktural satu dan Multigroup sampel dengan LISREL. Bandung: Alfabeta.

Margono. (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta .

Mutakin, awam, dkk. (2004). Dinamika Masyarakat Indonesia. Bandung: Ganesindo.

Nurgiyantoro, Burhan, dkk. (2009). Statistk Terapan Untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Rianse, U dan Abdi. (2008). Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi. Bandung: Alfabeta.

Riduwan. (2008). Pengantar Statistika Untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi dan Bisnis. Bandung: Alfabeta.


(43)

Iis Aisyah, 2014

Pengaruh Pengalaman Belajar Dan Modernitas Terhadap Literasi Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rohmana, Yana. (2010). Ekonometrika Teori dan Aplikasi dengan Eviews. Bandung: Laboratorium Pendidikan Ekonomi dan Koperasi FPEB UPI.

Silalahi, Ulber. (2010). Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT Refika Aditama.

Simanjuntak, Payaman J. (2001). Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia Edisi 2001. Jakarta: FEUI

Singarimbun, M. dan Sofyan, E. (1995). Metode Penelitian Survei Edisi Revisi. Yogyakarta: LP3ES.

Sampurno. (2007). Knowledge Based Economy. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Sudjana. (2002). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sukirno, Sadono. (2005). Mikroekonomi, Teori Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.

Widarjono, Agus. (2007). Ekonometrika Teori dan Aplikasi untuk Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: EKONISIA FE UII.

Jurnal

Beureukat. (2003). Faktor Lingkungan sebagai Penentu Perilaku Konsumen.

Jurnal Ilmiah “Manajemen dan Bisnis”. Volume 03 No.02 Oktober2003,11

[Online]. Tersedia: www.manbisnis2.tripod.com/3_2_2.pdf. [16 Januari 2014].

Christelis, et. al. (2009). Cognitive Abilities and Portpolio Choice., European Economic Review.

Cole, Shawn & Gauri Kartini S. (2009). Smart Money: The Effect of education, Cognitive Ability and Financial Literacy on Financial market participation. Harvard Business School Working paper. No. 09-071

Collin, Marsh. (2008). Studies of Society and Environment, Exploring the Teaching Possibilities (5th Edt). Australia: Pearson Parson Prenctice Hall. Chapter report : Bab 14 – The Social Educator : Taeching and Leraning for Economic Litearcy.

Dale, Lawrence R. & Lonnie Talbert. (1990). DEEP and Improve Economic Literacy. The Arkansas Model. Report-Research. ED 320 820 SO 020 930. Delevande, et. al. (2008). Preparation for Retirement, Financial Literacy and


(44)

99

Iis Aisyah, 2014

Pengaruh Pengalaman Belajar Dan Modernitas Terhadap Literasi Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gary H. Stern. (1998). Economic Literacy Survey.

Gusio, Luigi & Tullio J. (2008). Financial Literacy and Portpolio Diversivication. CSEF working paper 212.

James, Banks (1977). Terjemahan, editor : Idrus Affandi 2012. Strategi mengajar ilmu sosial. Chapter report : bab 12 - Ilmu Ekonomi: Struktur, konsep dan strategi. Bandung : Prodi Pendidikan IPS SPs UPI.

Jappelli, Tulio. (2009). Economic Literacy: An International Comparison. CSEF Working Paper No.238

Julie A, Nelson. & Steven M. Sheffrin.(1991). Economic Literacy or Economic Ideology?. Journal of Economic Perspectives-Volume 5, Number 3 Summer 1991-Pages 157-165

Kolb, D.A. (1984). Experiential Learninf: Experience as the source of Learning and Development.

Lusardi, Annamaria & Olivia S. Mitchell (2007). Baby Boomers Retirement Security: The Role of Planning, financial Literacy and Housing Wealth. Jurnal of Monetary Economics 54, 205-224

Lusardi, Annamaria & Peter Tufano. (2009). Debt Literacy, Financial Experience, and overindebtedness. NBER working paper No. 14808

Sappaile, I.B. (2007). Pembobotan Butir Pernyataan dalam Bentuk Skala Likert dengan Pendekatan Distribusi Z. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Tahun ke-13 no. 064.

Sina, Peter Garlans. (2012). Analisis Literasi Ekonomi. Jurnal Ecnomia, volume 8, No.2, Oktober 2012

Soper, C. John. (1979). Test of Economic Literacy: Discussion Guide and Rationale. Joint Council on Economic Education, New York. SO 011 829. JCEE checklist No. 270

Sudarmiatin. (2009). Model Perilaku Konsumen dalam Perspektif Teori dan Empiris Pada Jasa Pariwisata. Jurnal Ekonomi Bisnis. [Online]. No. 1 Maret 2009. 11 Halaman. [Online]. Tersedia: http://fe.um.ac.id/wp-content/uploads/2010/01/sudarmiatin_1.pdf. [19 Januari 2014]

Walstad, William B. & John C. Soper. (1987). Economic Literacy, teacher instruction, and preparation for the world of work. Conference Papers,


(1)

Iis Aisyah, 2014

Pengaruh Pengalaman Belajar Dan Modernitas Terhadap Literasi Ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA Buku:

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Berger, L. Peter, dkk. (1992). Pikiran Kembara, Modernisasi dan Kesadarn Manusia. Yogyakarta: Kanisius.

Budiningsih, Asri. (2004). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Dalyono. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Deliarnov. (2009). Perkembangan Pemikiran Ekonomi. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.

Djaali. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Giddens, Anthony. (2001). Tumbal Modernitas, Ambruknya Pilar-pilar Keimanan. Yogyakarta: IRCiSoD.

Gujarati, Damodar. (1978). Ekonometrika Dasar.Jakarta :Erlangga.

Hasbullah. (2005). Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Kusnendi. (2008). Model-Model Persamaan Struktural satu dan Multigroup sampel dengan LISREL. Bandung: Alfabeta.

Margono. (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta . Mutakin, awam, dkk. (2004). Dinamika Masyarakat Indonesia. Bandung:

Ganesindo.

Nurgiyantoro, Burhan, dkk. (2009). Statistk Terapan Untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Rianse, U dan Abdi. (2008). Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi. Bandung: Alfabeta.

Riduwan. (2008). Pengantar Statistika Untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi dan Bisnis. Bandung: Alfabeta.


(2)

Iis Aisyah, 2014

Pengaruh Pengalaman Belajar Dan Modernitas Terhadap Literasi Ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rohmana, Yana. (2010). Ekonometrika Teori dan Aplikasi dengan Eviews. Bandung: Laboratorium Pendidikan Ekonomi dan Koperasi FPEB UPI. Silalahi, Ulber. (2010). Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT Refika Aditama. Simanjuntak, Payaman J. (2001). Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia

Edisi 2001. Jakarta: FEUI

Singarimbun, M. dan Sofyan, E. (1995). Metode Penelitian Survei Edisi Revisi. Yogyakarta: LP3ES.

Sampurno. (2007). Knowledge Based Economy. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Sudjana. (2002). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sukirno, Sadono. (2005). Mikroekonomi, Teori Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers. Widarjono, Agus. (2007). Ekonometrika Teori dan Aplikasi untuk Ekonomi dan

Bisnis. Yogyakarta: EKONISIA FE UII.

Jurnal

Beureukat. (2003). Faktor Lingkungan sebagai Penentu Perilaku Konsumen. Jurnal Ilmiah “Manajemen dan Bisnis”. Volume 03 No.02 Oktober2003,11 [Online]. Tersedia: www.manbisnis2.tripod.com/3_2_2.pdf. [16 Januari 2014].

Christelis, et. al. (2009). Cognitive Abilities and Portpolio Choice., European Economic Review.

Cole, Shawn & Gauri Kartini S. (2009). Smart Money: The Effect of education, Cognitive Ability and Financial Literacy on Financial market participation. Harvard Business School Working paper. No. 09-071

Collin, Marsh. (2008). Studies of Society and Environment, Exploring the Teaching Possibilities (5th Edt). Australia: Pearson Parson Prenctice Hall. Chapter report : Bab 14 – The Social Educator : Taeching and Leraning for Economic Litearcy.

Dale, Lawrence R. & Lonnie Talbert. (1990). DEEP and Improve Economic Literacy. The Arkansas Model. Report-Research. ED 320 820 SO 020 930. Delevande, et. al. (2008). Preparation for Retirement, Financial Literacy and


(3)

Iis Aisyah, 2014

Pengaruh Pengalaman Belajar Dan Modernitas Terhadap Literasi Ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gary H. Stern. (1998). Economic Literacy Survey.

Gusio, Luigi & Tullio J. (2008). Financial Literacy and Portpolio Diversivication. CSEF working paper 212.

James, Banks (1977). Terjemahan, editor : Idrus Affandi 2012. Strategi mengajar ilmu sosial. Chapter report : bab 12 - Ilmu Ekonomi: Struktur, konsep dan strategi. Bandung : Prodi Pendidikan IPS SPs UPI.

Jappelli, Tulio. (2009). Economic Literacy: An International Comparison. CSEF Working Paper No.238

Julie A, Nelson. & Steven M. Sheffrin.(1991). Economic Literacy or Economic Ideology?. Journal of Economic Perspectives-Volume 5, Number 3 Summer 1991-Pages 157-165

Kolb, D.A. (1984). Experiential Learninf: Experience as the source of Learning and Development.

Lusardi, Annamaria & Olivia S. Mitchell (2007). Baby Boomers Retirement Security: The Role of Planning, financial Literacy and Housing Wealth. Jurnal of Monetary Economics 54, 205-224

Lusardi, Annamaria & Peter Tufano. (2009). Debt Literacy, Financial Experience, and overindebtedness. NBER working paper No. 14808

Sappaile, I.B. (2007). Pembobotan Butir Pernyataan dalam Bentuk Skala Likert dengan Pendekatan Distribusi Z. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Tahun ke-13 no. 064.

Sina, Peter Garlans. (2012). Analisis Literasi Ekonomi. Jurnal Ecnomia, volume 8, No.2, Oktober 2012

Soper, C. John. (1979). Test of Economic Literacy: Discussion Guide and Rationale. Joint Council on Economic Education, New York. SO 011 829. JCEE checklist No. 270

Sudarmiatin. (2009). Model Perilaku Konsumen dalam Perspektif Teori dan Empiris Pada Jasa Pariwisata. Jurnal Ekonomi Bisnis. [Online]. No. 1 Maret 2009. 11 Halaman. [Online]. Tersedia: http://fe.um.ac.id/wp-content/uploads/2010/01/sudarmiatin_1.pdf. [19 Januari 2014]

Walstad, William B. & John C. Soper. (1987). Economic Literacy, teacher instruction, and preparation for the world of work. Conference Papers,


(4)

Iis Aisyah, 2014

Pengaruh Pengalaman Belajar Dan Modernitas Terhadap Literasi Ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Paper presented at the World assembly of the International Council on Education for Teaching. ED 286 835 SP 029 344.

Walstad, William B. & John C. Soper. (1988). A Report card on The Economic Literacy of U.S. High School Students. Reports-research, Joint Council on Economic Education ED 310 055 SO 020 208

Walstad, William B.. (1988). Economic Literacy in the Schools. Conference Papers, paper presented at Join Council on Economic Education. ED 310 054 SO 020 207.

Tesis, Disertasi, Internet

A, Eliana H. (2004). Modernitas. [Online]. Tersedia

(http://www.pikiran_rakyat.com/ cetak/belia/2311104/10Selancar. Htm. [7 Mei 2014]

Aisyah, Iis. (2011). Faktor-faktor yang mempengaruhi Preferensi Konsumen (Studi pada Mahasiswa di Kota Bandung). Skripsi Sarjana FPEB UPI : Tidak diterbitkan.

Budiwati, Neti. (2014). Analisis Literasi Ekonomi dan Perilaku Konsumen (survey pada Guru SMA di Kota Bandung). Disertasi SPs UPI : Tidak diterbitkan Bernadeta. (2011). Perilaku konsumen. [Online]. Tersedia :

http://bernadeta-bernadeta.blogspot.com/. [ 19 Februari 2014]

Drost. Modernisasi (http://tomasouw.Tripod/ educated/ modernisasi_dan soasialisasi.htm ) [7 Mei 2014]

Heri, Martinus. (2013). Konsep-konsep Kemampuan Kognitif. [Online]. Tersedia:

http://ayukberbagi.blogspot.com/2013/03/kemampuan-kognitif-cognitive-ability.html [ 20 Maret 2014]

Gujjar, Aijaz Ahmed. Literasi : Sebuah Pondasi untuk Perkembangan Masyarakat. [Online]. Tersedia: http//: www.e-psikologi.com/remaja/191101.htm[27 Maret 2013]

National Council on Economic Education. Economic Literacy Test. [Online]. Tersedia: http://www.nationalcouncil.org/cel/index.html [ 24 Maret 2013]


(5)

Iis Aisyah, 2014

Pengaruh Pengalaman Belajar Dan Modernitas Terhadap Literasi Ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

National Council on Economic Education. Literacy Survey: Results from the Standards in Economics Survey. [Online]. Tersedia: http://www.nationalcouncil.org/poll/results.html [ 24 Maret 2013]

National Council on Economic Education. Contents: Index of Standards.

[Online]. Tersedia:

http://www.economicsamerica.org/standards/contents.html [ 24 Maret 2013]

Rihlah. (2007). Modernitas. [Online]. Tersedia: (http://wordpress.com/ 2007/ 05/ 01 marginalisasi-peran-agama-diera modern/) [7 Mei 2014]

Santoso, Eko Budi. (2011). Pengertian-pengertian Belajar, Pengalaman Belajar. [Online]. Tersedia: http://www.ras-eko.com/2011/10/pengertian-pengertian-belajar.html [ 20 Maret 2014]

Widodo, Djoko & Ahmad Nurkhin. Pengembangan Pengalaman Belajar. [Online]. Tersedia: http://seribulangkah.files.wordpress.com [ 20 Maret 2014]

Widyayanti, Dwi Yuli. (2009). Faktor-Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Melek Ekonomi (Economic Literacy) Siswa Di SMA Negeri Tempeh Lumajang. Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Malang : Skripsi. [Online]. Tersedia: http://fe.um.ac.id/wp-content/uploads/2009/11/ABSTRAK37.pdf [18Februari 2013]

________ (2010). ICEFE, Konsep Ekonomi Harus Diperkenalkan Sejak Dini .

[Online]. Tersedia:

http://iannnews.com/business-5300-business.php?bid=5300 [24 Maret 2013]

________ (2011). Pengertian-pengertian belajar, Pengalaman belajar. [Online]. Tersedia: http://www.ras-eko.com/2011/10/pengertian-pengertian-belajar.html [20 Maret 2014]

________ (2004). (http://www.indomedia.com/ bpost/07/2004/23/ islami dan modernitas, opini/.htm) [7 Mei 2014]

Metro highlights. Sabtu 31 Agustus 2013 pukul 18.00 WIB. Ironi Negeri Loh Jinawi.

www.wikipedia.com


(6)

Iis Aisyah, 2014

Pengaruh Pengalaman Belajar Dan Modernitas Terhadap Literasi Ekonomi