PENGARUH PROGRAM STIMULASI LITERASI TERHADAP AKTIVITAS LITERASI DAN KEMAMPUAN LITERASI Pengaruh Program Stimulasi Literasi Terhadap Aktivitas Literasi dan Kemampuan Literasi Awal Pada Anak Prasekolah.

PENGARUH PROGRAM STIMULASI LITERASI TERHADAP
AKTIVITAS LITERASI DAN KEMAMPUAN LITERASI
AWAL PADA ANAK PRASEKOLAH

Naskah Publikasi
Minat Utama Bidang Psikologi Pendidikan

Oleh :
Widyaning Hapsari, S.Psi.
T 100120013

PROGRAM PENDIDIKAN MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016

i

LEMBAR PENGESAIIAN

Naskrh Pubtik$i


PENGARUH PROGRAM STIIUULASI LITERASI TERIIADAP
AKTTVITAS LITERASI DAN KEMAMPUAN LITERASI
AWAL PADA ANAK PRASEKOLAH

Diajukan oleh

:

Widyaning Eapsen, S.Psil
T 100120013
Disahkan dan disetujui oleh :

Utama

ranggal .. 1")....

tu

Pembimbing Pendampilg


Dra Wirffen Dinar Pratisti. M.Si. Psikolog

u

M efd,... 2p..1h....

IIALAMAN PENGESAHAN

PENGARUH PROGRAM STIMULASI LITERASI TERI{ADAP
AKTTYITAS LITERASI DAI\I KEMAMPUAI\ LITERASI
AWAL PADA ANAK PRASEKOLAH

Diajukan oleh

:

lYidyaning Hapsari, S.Psi.
T 100120013
Telah dipertahankan di de,pan Dewan Penguji


]adatrnggal
^1..f.cssuad--l 2elt,....
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat
..

tu

Pembimbing Pendamping-

Dra. Wiwien Diqer Pratisti. M.Si. Psikolog

surakarta" .ltM.ar.e!. .:tAh
Program Pendidikan Magister Psikologi Profesi
Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Surakarta

wffi
Si, Psikolog


iii

PENGARUH PROGRAM STIMULASI LITERASI TERHADAP
AKTIVITAS LITERASI DAN KEMAMPUAN LITERASI AWAL
PADA ANAK PRASEKOLAH
Widyaning Hapsari
Lisnawati Ruhaena
Wiwien Dinar Pratisti

Magister Psikologi Profesi
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Email : hapsariazhar@gmail.com
Abstrak. Program stimulasi literasi merupakan bentuk perlakuan dengan
memberikan paket literasi yang berisi buku panduan aktivitas literasi dan satu set
media literasi pada anak serta sosialisasi untuk ibu. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk menguji efektivitas program stimulasi literasi dalam meningkatkan
aktivitas dan kemampuan literasi pada anak usia prasekolah. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experiment dengan desain nonequivalent control group. Subjek berjumlah 30 anak usia 3-5 tahun yang dibagi
menjadi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen
yang berjumlah 15 anak diberikan perlakuan berupa program stimulasi literasi.

Paket literasi berisi buku panduan aktivitas literasi, buku kegiatan anak
prasekolah, buku cerita anak, boneka, alat permainan edukatif, dan media literasi
lain. Sedangkan sosialisasi diberikan pada ibu di awal program sebagai penjelasan
tentang isi program dan peran yang dapat diberikan ibu selama program
berlangsung. Berdasarkan hasil analisis dengan uji statistik non-parametrik MannWhitney U, diketahui bahwa terdapat perbedaan peningkatan aktivitas dan
kemampuan literasi awal pada kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.
Analisis kualitatif juga mendukung hal tersebut, yaitu bahwa intensi dan kualitas
aktivitas literasi anak meningkat setelah diberikan paket literasi. Sementara itu,
peningkatan kemampuan literasi dilihat dengan mengamati perubahan hasil
pengukuran.
Kata kunci: stimulasi literasi, aktivitas literasi, kemampuan literasi awal

iv

Abstract. Literacy stimulation program is a form of treatment by providing
literacy packages containing guidebooks literacy activities and a set of media
literacy in children and socialization for mothers. The purpose of this study was to
test the effectiveness of the stimulation program to improve literacy activities and
literacy skills in preschoolers. The method used in this study is a quasi
experimental design with non-equivalent control group. Subjects were 30 children

aged 3-5 years who were divided into an experimental group and a control group.
The experimental group numbering 15 children given the treatment in the form of
stimulation literacy program. Packages containing literacy literacy activities guide
books, activity books preschoolers, children's story books, dolls, tools of
educational games, and other media literacy. While socialization is given to the
mother at the beginning of the program as an explanation of the content of the
program and the role that can be given the mother during the program. Based on
the analysis by the non-parametric statistical test Mann-Whitney U, it is known
that there are differences increased activity and early literacy skills in the
experimental group and control group. Qualitative analysis also supports this,
namely that the intention and the quality of child literacy activities increased after
being given a literacy package. Meanwhile, the increase in literacy seen by
observing the change in the measurement results.
Keywords: stimulation of literacy, literacy activities, early literacy skills

v

฀endahuluan
Hasil
Pengembangan


survei

oleh

Kerja

anak dalam beradaptasi dengan kegiatan

Organisasi

sama

pembelajaran di sekolah formal dan juga

Ekonomi

menyebabkan

(OECD) menunjukan bahwa budaya baca


diberikan rangsangan yang lebih terarah,

Timur. Berdasarkan laporan dari IEA ฀tudy

karena salah satu faktor yang menyebabkan

of Reading Literacy, kemampuan anak-

kurang

anak sekolah dasar di Indonesia masih

menyebabkan

menunjukan

metode

salah satunya adalah kemampuan dasar


kurang

yaitu meningkatkan kemampuan membaca
menulis dengan buku latihan atau mengeja.

rentang usia 2-5 tahun. Hasil survei

Orangtua atau guru mengajarkan anak

menunjukan bahwa sebagian besar anak
menunjukan

yang

yang menggunakan metode konvensional,

wilayah

Surakarta yang memiliki anak dengan


belum

pembelajaran

pembelajaran pada anak masih banyak

Peneliti melakukan survei pada 34
Posyandu

penguasaan

memperhatikan karakteristik anak. Proses

bahasa di usia dini.

beberapa

kurangnya


kemampuan baca tulis di usia dini adalah

bahwa kesulitan yang ditemukan pada anak

di

kemampuan

Selain stimulasi, faktor lain yang

diteliti, Indonesia menempati urutan 30.

ibu

berkembangnya

literasi anak adalah kurangnya stimulasi.

sangat rendah, dimana dari 3฀ negara yang

(2002)

dalam

karenanya sangat tepat kiranya jika anak

terendah dari 52 negara di kawasan Asia

Farida

kesulitan

mengembangkan kemampuan lain. Oleh

masyarakat Indonesia menempati posisi

Penelitian

guru

untuk menghafalkan nama alfabet secara

perkembangan

berulang dengan media papan tulis dan

kemampuan literasi sesuai dengan yang

menirukan cara guru mengucapkannya

diharapkan. Apabila hal tersebut dibiarkan,

(Ruhaena, 20฀3).

maka dapat menyebabkan kesulitan pada


Pendidikan yang diberikan pada

membacaya (Levy, Gong & Hessel, 2005).

selama

hanya

Pengetahuan, ketrampilan, dan sikap anak

berorientasi pada aspek kognitif saja,

prasekolah yang menjadi dasar membaca

sehingga kurang mempertimbangkan aspek

dan menulis disebut dengan kemampuan

lain

literasi awal (Whitehurst & Lonigan,

anak

ini

yang

kebanyakan

juga

penting

perkembangan.
mengakibatkan

dalam

Hal

tersebut

200฀).

anak tidak termotivasi

Pada

usia

dini

mengalami

untuk mengembangkan minat baca tulisnya

perkembangan kemampuan secara pesat,

lebih

salah

luas.

Oleh

karenanya,

banyak

satunya

adalah

perkembangan

didapati kasus anak dengan motivasi

bahasa. Pada usia tersebut, anak dapat

belajar rendah, prestasi rendah, kurang

mengikuti arahan atau instruksi sederhana.

konsentrasi,

Slavin (dalam Rusijono, 2007) mengatakan

kurang

minat

membaca,

bahkan menolak untuk sekolah. Maka, hal

anak

usia

3

tahun

sudah

ini harus menjadi perhatian oleh semua

membedakan tulisan dan lukisan.

dapat

pihak, khususnya orang tua agar sedini

Pengajaran pada anak tentunya

mungkin mengenalkan kegiatan baca tulis

harus menyenangkan, karena pembelajaran

pada

yang tidak menggunakan media atau

anak

dengan

metode

yang

menyenangkan.

metode

Penelitian yang dilakukan oleh
Hausner

(2000)

menunjukan

bermain

kurang

dapat

mengoptimalkan fungsi psikis, fisik dan

bahwa

sensoris anak yang tengah berkembang

pengenalan belajar lebih baik dilakukan

pesat. Anak membutuhkan kesempatan

sedini mungkin pada anak sebelum masuk

untuk

sekolah. Pengalaman literasi anak pada

kebutuhan utama untuk bermain. Vygotsky

usia prasekolah diyakini akan membentuk

(฀978) berpendapat bahwa kecerdasan

fondasi yang kuat pada perkembangan

anak tumbuh bersama dengan interaksinya
2

bereksplorasi,

bergerak,

serta

dengan lingkungan. Menurut Vygotsky,

Indonesia, yaitu kurangnya stimulasi yang

anak

diberikan lingkungan pada anak sejak usia

akan

secara

aktif

menyusun

pengetahuan dan memberi fokus pada

sedini mungkin.

bagaimana pentingnya interaksi sosial

Wagner (2000) menegaskan bahwa

budaya terhadap perkembangan kognitif

tingkat literasi yang rendah berkaitan erat

mereka. Dengan demikian, perkembangan

dengan tingginya tingkat drop-out sekolah,

kognitif

anak

kemiskinan,

dan

interaksi

dengan

terdekat

karenanya,

sangat

orangtua

mengenalkan aktivitas literasi pada anak

memberikan stimulasi kemampuan literasi

sejak dini. Bagi anak, rumah adalah

pada anak.

sekolah pertama, dengan orangtua sebagai

anak,

yaitu

dipengaruhi

oleh

orang-orang
bagaimana

pola

Lebih spesifik disebutkan bahwa
keterlibatan

orangtua

tersebut

guru

berupa

dan

pengangguran.
penting

membaca

pertamanya.

Hal

adalah

tersebut

Oleh
untuk

pelajaran

menunjukan

interaksi langsung dengan anak (Fantuzzo,

bahwa apabila anak distimulasi sejak dini

Perry & McDermott, 2004). Pengalaman

maka dapat dipastikan anak akan mampu

aktivitas

dapat

menguasai kemampuan literasi selanjutnya

mengembangkan kemampuan anak antara

dengan lebih mudah. Oleh sebab itu,

lain dibacakan buku cerita, anak diminta

diperlukan suatu kegiatan terstruktur dalam

menceritakan

suatu program untuk menerapkan aktivitas

literasi

kembali

yang

suatu

kisah,

menggambar dan menulis, bermain peran,

literasi

pada

anak

di

dan bernyanyi. Aktivitas-aktivitas tersebut

konsisten, terarah dan tepat.

rumah

secara

dapat dilakukan oleh orangtua bersama

Berdasarkan pemaparan di atas,

anak di rumah. Survei yang dilakukan oleh

dapat diketahui bahwa dalam memberikan

peneliti menunjukan bahwa masih terdapat

stimulasi literasi pada anak harus sesuai

permasalahan

dengan

dalam

pendidikan

anak
3

karakteristik

anak

yang

berorientasi pada kegiatan menyenangkan.

diantaranya buku cerita anak, boneka,

Metode dan media yang digunakan dalam

permainan

aktivitas literasi merupakan faktor penting

Sedangkan sosialisasi merupakan panduan

dalam memenuhi kegiatan literasi yang

verbal bagi ibu agar dapat memfasilitasi

menyenangkan. Oleh karena itu, penelitian

anak

ini mencoba untuk menerapkan suatu

Program berlangsung selama satu bulan

program stimulasi bagi anak di rumah

dengan

dengan metode dan media yang sesuai

sekunder untuk mencatat aktivitas yang

karakteristik

dilakukan anak selama masa tersebut.

anak.

Program

yang

dimaksudkan berupa pemberian paket

edukatif,

selama

dan

program

bantuan

ibu

alat

tulis.

berlangsung.

sebagai

subjek

Aktivitas literasi yaitu kegiatan

literasi yang terdiri dari panduan aktivitas

yang

literasi dan media untuk melaksanakan

stimulasi perkembangan literasi awal pada

aktivitas literasi, serta sosialisasi bagi

anak. Skala aktivitas literasi disusun

orangtua.

berdasarkan aspek-aspek aktivitas literasi
Metode

Variabel

yang

yaitu
diteliti

pada

bertujuan

interaksi

untuk

verbal,

memberikan

mendongeng,

membaca bersama, bermain, dan menulis

penelitian ini yaitu program stimulasi

bersama.

Semakin

tinggi

nilai

literasi sebagai variabel bebas atau tritmen,

diperoleh

subjek

untuk

skala

serta aktivitas literasi dan kemampuan

menunjukan semakin tinggi pula aktivitas

literasi awal sebagai variabel terikat.

literasinya. Sebaliknya, semakin rendah

Program stimulasi literasi dukungan

yang
ini

nilai yang diperoleh artinya rendah pula

instrumental dengan memberikan paket

tingkat aktivitas literasi subjek.

literasi untuk anak yang disertai dengan

Kemampuan literasi awal adalah

sosialisasi bagi ibu. Paket literasi berisi

pengetahuan,

buku panduan aktivitas dan media literasi

seorang anak usia dini yang berkaitan
4

sikap

dan

ketrampilan

dengan membaca dan menulis sebelum

berusia 3-5 tahun yang terbagi menjadi

menguasai kemampuan formal pada usia

kelompok eksperimen dan kontrol.

sekolah. Kemampuan tersebut dievaluasi

Analisis data pada penelitian ini

kemampuan

menggunakan strategi embedded konruen

literasi awal dari Ruhaena (20฀3) yang

yang menerapkan satu tahap pengumpulan

berisi komponen-komponen literasi awal,

data kuantitatif dan kualitatif dalam satu

yaitu minat membaca, kemampuan bahasa,

waktu. Metode sekunder yang kurang

kesadaran

diprioritaskan ditambahkan pada metode

menggunakan

membaca,

alat

ukur

fonologis,
dan

kemampuan

kemampuan

menulis.

yang

lebih

dominan,

artinya

metode

Semakin tinggi skor yang diperoleh subjek,

sekunder berfungsi untuk menjabarkan

maka semakin tinggi pula kemampuan

rumusan masalah berbeda dari metode

literasinya. Semakin rendah skor yang

primer.

didapatkan, menunjukan semakin rendah

dengan mengolah skor skala aktivitas

pula kemampuan literasi subjek.

literasi dan skala kemampuan literasi awal

Analisis

kuantitatif

dilakukan

menggunakan Mann-Whitney U Test dan

Penelitian ini menggunakan metode
quasi experiment yang memiliki perlakuan,

Wilcoxon

Test

pengukuran dampak, dan

pengukuran

statistik

mempunyai

yang
non

merupakan
parametrik.

kelompok kontrol dengan rancangan non-

Perhitungan selengkapnya akan dilakukan

equivalent

design

dengan bantuan komputer program statistik

yang

฀P฀฀ for M฀ Windows version 16. Data

eksperimen

kualitatif diperoleh melalui pencermatan

berupa pemberian paket literasi. Sedangkan

terhadap perubahan skor aktivitas literasi

kelompok

diberikan

dan kemampuan literasi awal pada pretest

perlakuan apapun. Jumlah keseluruhan

dan posttest hingga follow up. Pencermatan

subjek dalam penelitian ini adalah 30 anak

juga didukung dengan analisis terhadap

control

(Christensen,
diberikan

2007).

pada

group
Perlakuan

kelompok

kontrol

tidak

5

catatan aktivitas anak yang ditulis oleh ibu

mendapatkan

sebagai tutor anak. Data dari pencatatan ini

Postest,

dapat

menjelaskan

yang diberikan pada semua subjek dengan

perubahan skor yang terjadi sebelum dan

alat ukur yang sama untuk melihat

setelah treatment pada subjek.

perubahan kondisi aktivitas literasi dan

digunakan

untuk

Proses dalam penelitian ini melalui

perlakuan

apapun.

(4)

merupakan tes pasca perlakuan

kemampuan

literasi

awal

setelah

lima tahap, yaitu (฀) Informed concent,

berlangsungnya

untuk

subjek

Follow up, untuk melihat apakah pengaruh

berkomitmen mengikuti proses penelitian

perlakuan masih bertahan atau meningkat

dalam tiap tahap. (2) Pretest, tes pra

pada kelompok eksperimen.

mendapatkan

kesediaan

tahap

perlakuan.

(5)

perlakuan pada subjek untuk mengukur
Hasil

kondisi awal terkait aktivitas literasi dan
kemampuan
diberikannya

literasi

awal

perlakuan.

Data deskriptif

sebelum
yang

Hasil pengukuran dalam penelitian ini

dimaksud adalah pengukuran kemampuan

terdiri dari skor aktivitas literasi dan skor

literasi awal anak yang diadministrasikan

kemampuan literasi awal. Data deskriptif

oleh tester. (3) Treatment, perlakuan untuk

perolehan skor dapat dilihat pada Tabel ฀

kelompok eksperimen yaitu pemberian

untuk aktivitas literasi dan Tabel 2 untuk

paket literasi yang dapat digunakan anak

kemampuan literasi awal. Berdasarkan

bersama orangtua di rumah. Paket literasi

deskripsi data hasil pengukuran, tampak

terdiri dari buku panduan literasi; media

bahwa terjadi peningkatan rata-rata skor

literasi yaitu buku dongeng, boneka,

aktivitas

permainan

eksperimen

alfabet,

alat

Tes

tulis,

buku

literasi

pada

kelompok

antara pengukuran pretest

aktivitas; buku diari kegiatan literasi.

hingga follow up. Pada kelompok kontrol

Kemudian

tidak mengalami peningkatan. Perubahan

kelompok

kedua

tidak
6

rata-rata

skor

aktivitas

literasi

menggunakan Mann-Whitney U Test dan

antar

kelompok dapat dilihat pada gambar ฀.

Wilcoxon

Demikian

pengukuran

pengukuran statistik non parametrik. Hal

kemampuan literasi awal yang tampak

ini dikarenakan sampel dalam penelitian ini

meningkat pada subjek di kelompok

berjumlah kecil. Mann-Whitney U Test

eksperimen,

mengalami

bertujuan untuk mengetahui ada atau tidak

peningkatan pada kelompok kontrol seperti

perbedaan peningkatan aktivitas literasi

pada gambar 2.

dan kemampuan literasi awal pada kedua

juga

hasil

dan

tidak

yang

merupakan

kelompok. Pengujian tersebut dilakukan

Analisis Kuantitatif

dengan membandingkan perubahan skor

Analisis skor aktivitas literasi dan
skor

Test

kemampuan

literasi

yang

awal,

terjadi

pada

masing-masing

kelompok.
Tabel ฀. Data deskriptif skor aktivitas literasi
Kelompok

N

eksperimen

฀5

kontrol

฀5

Tahap

Range

Minimum Maximum

Mean

SD

Pretest

37

28

65

5฀.00

฀0.94฀

Postest

35

47

82

63.87

8.365

Follow up

30

52

82

65.฀3

9.44฀

Pretest

38

34

72

58.07

฀฀.3฀7

Postest

42

34

76

52.87

฀2.฀4฀

Follow up

34

34

68

50.06

9.859

Sedangkan Wilcoxon Test digunakan untuk

kemampuan literasi awal. Perhitungan

mengetahui

sejauh

mana

efektifitas

selengkapnya

pemberian

masing-masing

perlakuan

bantuan komputer program statistik ฀P฀฀

dalam meningkatkan aktivitas literasi,
7

akan

dilakukan

dengan

for M฀ Windows version 16. Hasil analisis

statistik dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 2
Data deskriptif skor kemampuan literasi awal
Kelompok

N

2

฀5

Tahap

Range

Minimum Maximum

Mean

SD

Pretest

(paket

28

3

3฀

฀4.27

7.759

Postest

23

฀3

36

22.07

6.307

Follow up

24

฀6

40

24.60

7.434

29

7

36

฀7.07

7.968

Postest

30

6

36

฀6.60

7.980

Follow up

29

6

35

฀4.40

7.฀09

literasi)

3

฀5

Pretest

(kontrol)

aktivitas
literasi
Gambar ฀. Grafik perubahan skor rerata

Z

aktivitas literasi

Asymp. Sig. (2tailed)

Gambar 3. Grafik perubahan skor rerata

Exact Sig. [2*(฀-

kemampuan literasi awal

tailed Sig.)]

kemampuan
literasi

-3.780

-4.679

.000

.000

.000a

.000a

Tabel 3 menunjukan adanya perbedaan

Tabel 3. Hasil analisis statistik Mann-

perubahan

Whitney U Test
8

skor

aktivitas

literasi

dan

kemampuan literasi awal pada kelompok

lebih

eksperimen dan kontrol. Hal tersebut

kontrol. Hal tersebut menunjukan bahwa

ditunjukan dengan nilai signifikansi 0.000

kelompok yang diberikan paket literasi

< 0.05. Dapat disimpulkan bahwa ada

mengalami peningkatan lebih tinggi dalam

perbedaan peningkatan aktivitas literasi

aktivitas literasi dan kemampuan literasi

dan

dibandingkan

kemampuan

literasi

awal

pada

kelompok yang diberikan stimulasi literasi

tinggi

dibandingkan

kelompok

Kemudian,

apapun.
juga

hasil

Wilcoxon

menggunakan
tersebut

yang

tidak

mendapatkan perlakuan.

dan kelompok yang tidak diberi perlakuan

Perbedaan

kelompok

analisis
Test

untuk

dapat

masing-masing perlakuan dapat dilihat

dilihat berdasarkan perbedaan mean pada

pada tabel 5. Uji analisis ini dilakukan

masing-masing kelompok. Deskripsi mean

dengan membandingkan perbedaan antara

masing-masing kelompok disajikan pada

skor pretest dan postest.
Tabel 5. Hasil analisis Wilcoxon Test

tabel 4.

Sig.

Tabel 4. Perbedaan mean rank
variabel
aktivitas

aktivitas

eksperimen kontrol
27,23

kemampuan
28,฀7

0,0฀

0,฀25

0,0฀

0,307

literasi

฀฀,07

literasi
kemampuan

eksperimen kontrol

literasi awal

8,07

literasi awal
Tabel 5 menunjukan hasil analisis
Tabel 4 menunjukan peringkat mean pada

statistik

masing-masing kelompok. Tampak bahwa

pengaruh perlakuan terhadap aktivitas

mean aktivitas literasi dan kemampuan

literasi dan kemampuan literasi awal pada

literasi awal pada kelompok eksperimen

subjek. Dapat dilihat bahwa perbedaan
9

untuk

melihat

signifikansi

skor antara prestest dan postest pada

mengkomunikasikan jawaban di setiap

kelompok

pertanyaan, khususnya persoalan dalam

eksperimen

signifikan.

Hal

tersebut menunjukan bahwa pemberian

aspek

bahasa.

Kemudian,

perlakuan berupa pemberian paket literasi

fonologis ditunjukan dengan kemampuan

dapat meningkatkan skor aktivitas literasi

anak dalam mengeja suku kata sederhana.

dan kemampuan literasi awal. Sementara

Saat

itu, pada kelompok kontrol, perubahan skor

mengulang kata yang disebutkan, namun

aktivitas literasi saat pretest dan postest

beberapa subjek mampu menyebutkannya

tidak signifikan. Artinya kelompok yang

dengan

tidak diberikan perlakuan apapun tidak

pengukuran kedua. Kemampuan membaca

mengalami peningkatan aktivitas literasi

subjek ditunjukan dengan pemahamannya

maupun kemampuan literasi awal.

dalam aturan membaca, terkait arah baca

pengukuran

awal

mengeja

suku

kesadaran

subjek

hanya

kata

ketika

dan mengenali sampul buku. Akan tetapi
Analisis Kualitatif

untuk

membaca

kata

sederhana

dan

Analisis kualitatif dilakukan dengan

menyebutkan alfabet dengan urut masih

mengamati perubahan skor kemampuan

banyak anak yang belum menguasainya.

literasi awal serta buku catatan aktivitas.

Sedangkan

Aspek kemampuan literasi awal yang

peningkatan subjek ditunjukan dengan

mengalami

kemampuannya dalam menarik garis serta

peningkatan

pada

masing-

masing anak berbeda. Minat membaca
ditunjukan

menebalkan kata.

menerima buku bacaan, dimana anak

dapat diketahui bahwa aktivitas yang

menceritakan isi buku yang dilihatnya.

gemar dilakukan anak bersama orangtua di

Peningkatan

rumah adalah bemain. Plastisin yang

bahasa

kemampuan

anak

menulis,

Berdasarkan buku catatan aktivitas,

aspek

respon

aspek

saat

dengan

dengan

dalam

ditunjukan

anak

dalam

menjadi salah satu media dalam paket
฀0

menjadi permainan yang cukup digemari

fungsi

subjek. Beberapa subjek yang mengalami

meningkatkan

peningkatan signifikan baik pada aktivitas

komprehensif. Media tersebut yaitu : buku

literasi maupun kemampuan literasi awal,

cerita bergambar binatang, boneka tangan,

mendapatkan dukungan baik dari keluarga

buku kegiatan anak prasekolah, alfabet

khususnya ibu. Dukungan tersebut berupa

mini, spidol warna, plastisin, kertas lipat.

pendampingan dan motivasi agar subjek

Selain itu diberikan juga buku panduan

secara konsisten tertarik untuk melakukan

literasi

aktivitas literasi di rumah. Oleh karena itu,

melakukan aktivitas literasi.

orangtua terlebih dahulu perlu menyadari

indera

anak

sehingga

dapat

potensi

anak

secara

untuk

Pada

memandu

analisis

ibu

kualitatif,

dalam

dapat

tentang pentingnya memberikan stimulasi

dikatakan bahwa aktivitas literasi dan

diri dan memiliki pemahaman tentang cara-

kemampuan

cara yang efektif untuk melakukannya.

ditingkatkan dengan memberikan stimulasi

literasi

awal

dapat

literasi berupa media literasi yang menarik
Diskusi

bagi anak. Aktivitas literasi dari semua

Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk

melihat

pengaruh

subjek menunjukan peningkatan selama

pemberian

berlangsungnya program. Dari lima aspek

perlakuan berupa stimulasi literasi dalam

dalam aktivitas literasi, aktivitas dibacakan

meningkatkan

dan

buku cerita merupakan aktivitas yang

kemampuan literasi awal pada anak usia

banyak disukai oleh anak. Hal tersebut

prasekolah. Stimulasi literasi diberikan

dikarenakan subjek menggemari buku

dalam bentuk paket literasi yang dapat

cerita bergambar binatang yang menjadi

digunakan anak di rumah.

salah satu media dalam paket literasi.

aktivitas

literasi

Media-media yang diberikan dalam

Aktivitas lain yang juga digemari banyak

paket diharapkan mampu mengoptimalkan

subjek
฀฀

adalah

menulis.

Subjek

memanfaatkan buku kegiatan menulis yang

ini yaitu diberikannya media-media literasi

ada pada paket untuk mengenal bentuk-

yang

bentuk huruf dan cara menulisnya dengan

berbagai aspek kemampuan literasi serta

menebalkan atau mewarnai.

pelatihan bagi ibu.

bertujuan

Selain media yang menarik,
tentunya

peran

meningkatkan

Maka, dapat disimpulkan

bahwa

keluarga

pemberian paket literasi yang berisi media

tersebut

menyenangkan, telah dapat meningkatkan

dikarenakan anak membutuhkan adanya

aktivitas literasi serta kemampuan literasi

bimbingan

dari

awal pada subjek. Peningkatan aktivitas

orangtua sebagai tutor bagi anak. Ibu yang

literasi dipengaruhi oleh jenis media yang

mampu memberikan motivasi pada anak

digunakan, dukungan dari lingkungan,

haruslah

serta pemahaman dari orangtua subjek.

sangatlah

lingkungan

untuk

penting.

atau

Hal

pendampingan

memiliki

kesadaran

terlebih

dahulu tentang pentingnya memberikan

Sedangkan

stimulasi

dipengaruhi oleh ketepatan media yang

literasi

pada

anak

sedini

mungkin.

mampu

Kemudian,
awal

juga

kemampuan
diketahui

literasi

kemampuan

program.

literasi

aspek

serta

dalam

pengalaman

Hasil penelitian ini sesuai dengan

Aspek-aspek

konsep

teori

Vygotsky

(฀978)

yang

secara

menekankan hakekat sosiokultural dalam

merata pada semua subjek. Meningkatnya

proses belajar. Kecerdasan pada anak

kemampuan literasi sangat dipengaruhi

tumbuh

oleh pengalaman yang telah didapatkan

lingkungan. Pengaruh dari lingkungan

subjek.

tersebut berupa pemberian rangsangan

Pengalaman

meningkat

literasi

literasi

literasi yang didapatkan subjek.

peningkatan pada semua subjek selama
berlangsungnya

mempengaruhi

kemampuan

mengalami

kemampuan

tersebut

telah

didapatkan subjek selama proses penelitian

yang
฀2

bersama

tepat

yaitu

interaksinya

stimulasi

dengan

literasi.

Vygotsky mengemukakan tentang konsep

perannya sebagai tutor untuk membantu

Zona

subjek menggunakan paket literasi. Peran

Proximal

Development

(ZPD),

scaffolding, dan pembelajaran kooperatif.

yang diberikan ibu subjek dalam penelitian

ZPD merupakan proses seorang anak

ini adalah pendampingan saat subjek ingin

mempelajari hal baru yang masih berada

melakukan

dalam area potensial kemampuan anak.

membacakan buku cerita, mengenalkan

Pada penelitian ini, pemberian stimulasi

huruf-huruf,

dimaksudkan untuk memberi pengalaman

menulis.

literasi baru pada subjek. Pengalaman
literasi

tersebut

dilakukan

aktivitas

literasi.

mengajarkan

Misalnya

cara-cara

Diketahui dari hasil penelitian bahwa

dengan

peran

yang

diberikan

dalam

memotivasi

subjek,

memberikan rangsangan melalui media-

membimbing

media literasi yang dapat menumbuhkan

mampu meningkatkan aktivitas literasi

minat subjek untuk melakukan aktivitas

serta kemampuan literasi awal pada subjek.

baru dalam literasi. Berdasarkan hasil

Oleh

penelitian, diketahui bahwa pemberian

pemahaman dan pengetahuan mengenai

pengalaman baru dalam bentuk stimulasi

cara-cara

literasi

penampingan aktivitas literasi.

telah

dapat

meningkatkan

kemampuan literasi awal pada subjek.
Kemudian,

scaffolding

karenanya,

Pada
yaitu

dan

ibu

stimulasi

ibu

yang tepat

penelitian
yang

memerlukan

saat melakukan

ini

salah

diberikan

satu
adalah

pemberian bantuan atau bimbingan yang

memberikan buku cerita yang menarik bagi

diberikan orang dewasa pada anak di tahap

subjek.

awal pembelajaran hingga anak dapat lebih

kemampuan literasi dapat terjadi dengan

mandiri

membacakan buku cerita.

dalam

memecahkan

berbagai

Peningkatan

sesuai

terdekat

dilakukan oleh Aram, Most & Mayafit

subjek,

diperlukan
฀3

hasil

Hal tersebut

persoalan. Ibu yang merupakan sosok
dengan

dengan

aspek-aspek

penelitian

yang

(2006), Stephenson, Parilla, Georgiou, &

melalui perilaku sederhana dengan cara

Kirby

berpartisipasi

(2008),

Raikes, Brooks-Gunn,

pada

aktivitas

literasi.

Raikes, Pan, & Tamis La-Monde (2006)

Aktivitas literasi mendukung pencapaian

yang menyebutkan bahwa rangsangan pada

kemampuan literasi anak (Burgess, 2002;

anak dalam bentuk membacakan buku

Lynch, 2008). Hal ini sejalan dengan hasil

cerita

dalam

berkorelasi

dengan

kesadaran

penelitian

ini,

subjek

yang

fonologis, pengetahuan umum, dan bahasa

mendapatkan perlakuan stimulasi literasi

reseptif.

Kemudian, penelitian yang

menunjukan kemampuan literasi lebih baik

dilakukan oleh Senechal (2008) juga

daripada subjek yang tidak diberikan

menyebutkan bahwa shared book reading

stimulasi literasi.

yang dilakukan oleh anak dan orangtua

Stimulasi literasi yang diberikan

mampu meningkatkan kosakata ekspresif

dalam bentuk program selama satu bulan

dan pengetahuan morfologi. Hal tersebut

pada subjek mampu membantu subjek

juga dibuktikan pada penelitian ini dimana

dalam meningkatkan potensi literasinya.

perkembangan

Hal tersebut diketahui dari perolehan skor

bahasa

dan

kesadaran

fonologis subjek menunjukan kemajuan

subjek,

lebih baik setelah diberikan buku cerita

pengamatan

anak

subjek. Berdasarkan wawancara, diketahui

dan

menggunakannya

bersama

orangtua.

bahwa

Menurut
(2002),

Justice

anak-anak

&

perubahan

merasa

terbantu

ibu,

dan

perilaku

dengan

diberikannya paket literasi yang sangat

mengumpulkan

bermanfaat dalam merangsang potensi
subjek.

dimulai sejak kelahiran hingga usia 6
Pengetahuan

ibu

pada

dengan

Kaderavek

pengetahuannya akan pemahaman bahasa

tahun.

wawancara

tersebut

Kesimpulan

tidak

didapatkan melalui pengajaran, namun
฀4

Hasil penelitian yang menunjukan

setelah program berakhir. Hal tersebut

bahwa program stimulasi literasi efektif

menunjukan bahwa di Indonesia, orangtua

dalam meningkatkan aktivitas literasi dan

cenderung pasif dalam mendorong anak

kemampuan

agar aktif dalam aktivitas literasi.

literasi

pada

subjek

membuktikan bahwa dengan memberikan
rangsangan berupa media literasi yang

Kepustakaan

tepat bagi anak dapat menumbuhkan minat

Aram, D., Most, T., Mayafit, H. (2006).
Contribution
of
mother-child
storybook telling and joint writing to
literacy
development
in
kindergarteners with hearing loss.
Language, ฀peech, and Hearing
฀ervices in ฀chool, 37, 209-223.

anak untuk melakukan aktivitas literasi dan
juga meningkatkan potensi literasinya.
Bermain yang menjadi aktivitas

฀urgess,S. R, Hecht A. S., & Lonigan, C. J.
(2002). Relation of the home literacy
environtment
(HLE)
to
the
development of reading-related
abilities: a one-year longitudinal
study. ฀eading ฀esearch Quarterly,
37(4), 408-426.

paling digemari subjek menunjukan bahwa
anak

membutuhkan

kegiatan

yang

menantang imajinasi dan kreativitasnya.
Temuan selanjutnya adalah kesadaran dan

Christensen, L. (2007). Experimental
Methodology. United States of
America : Library of Congress
Cataloging

pemahaman orangtua terhadap pentingnya
stimulasi literasi menjadi dasar dalam
mengembangkan kemampuan literasi anak.

Fantuzzo, J. W., Perry, M. A., &
McDermott, P. (2004). Preschool
approaches to learning and their
relationship to other relevant
classroom competencies for lowincome children. ฀chool Psychology
Quarterly, 19, 212–230.

Pemahaman orangtua berkaitan dengan
cara atau teknik yang tepat digunakan
dalam melakukan aktivitas literasi dengan
anak.

Kebanyakan

penelitian

ini

mengembangkan

orangtua
kurang
kreativitas

Farida, E. (2002). Kemampuan Bahasa
Taman
Kanak-kanak.
Jurnal
Psikologi Pendidikan. Bandung : FIP
UPI

dalam
mampu
untuk

membuat variasi aktivitas pada anak,
sehingga

anak

mengalami

kebosanan
฀5

Justice L.,M., & Kaderavek, J. (2002).
Using shared storybook reading to
promote emergent literacy, Teaching
Exceptional Children, Vol. 34 No. 4,
pp. 8-13

Lynch, J., Anderson, J., Anderson A., &
Shapiro J. (2006). Parent’s beliefs
about young children’s literacy
development and parent’s literacy
behaviors. Reading Psychology, 27,
฀-20.
doi:฀0.฀080/027027฀0500468708.

Senechal, M., & Young, L. (2008). The
effect of family literacy intervention
on children’s acquisition of reading
from kindergarten to grade 3: a meta
analytic
review.
Review
of
Educational Research, 78(4), 880907

Raikes, H., Luze, G., ฀rooks-Gunn, J.,
Raikes, H. A., Pan, ฀. A., & TamisLeMonda, C.S., (2006). Mother Child
book reading in low income families:
Correlates and outcomes during the
first three years of life. Child
Development, 77(4), 924-953.

Stephenson, K. A., Parilla. R. K., Georgiou,
G. K., & Kirby, J. R. (2008) Effects of
home literacy, parent’s beliefs and
children’s task-focused behaviour on
emergent literacy and word reading
skills. Scientific Studies of ฀eading, 12
(1),
24-50.
doi:
10.1080/10888430701746864

Ruhaena, L. (20฀3). Proses Pencapaian
Kemampuan Literasi Dasar Anak
Prasekolah dan Dukungan FaktorFaktor Dalam Keluarga. Universitas
Muhammadiyah Surakarta

Wagner, R. K., Torgesen, J. K., &
Rashotte,
C.
A.
(2000).
Comprehensive Test of Phonological
Processing. Austin, TX: PRO-ED.

Rusijono. (2007). Pengembangan Model
Evaluasi Kebijakan Kegiatan Belajar
Mengajar di Taman kanak-Kanak.
Jurnal Penelitian dan Evaluasi
Pendidikan, Nomor 1, tahun IX,
2007.

Whitehurst, G. J. & Lonigan, C. J. (200฀).
Emergent literacy: Development
from prereaders to reader. Dalam ฀.
B. Neuman & Dickinson (eds),
Handbook of early literacy research
(pp. 11-28). New York: Guilford
Press.

฀6