PENGARUH LITERASI EKONOMI DAN GAYA HIDUP

Vol: 5 Nomor: 1 Tahun: 2015

PENGARUH LITERASI EKONOMI DAN GAYA HIDUP TERHADAP
PERILAKU KONSUMTIF MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN
EKONOMI UNDIKSHA 2015
Dias Kanserina
Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia
e-mail: kanserinadias@yahoo.co.id
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh literasi ekonomi terhadap perilaku konsumtif
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi Undiksha, (2) pengaruh gaya hidup terhadap perilaku
konsumtif Mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi Undiksha, (3) pengaruh literasi ekonomi dan gaya
hidup terhadap perilaku konsumtif Mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi Undiksha. Subjek penelitian
ini adalah Mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha berjumlah 111
mahasiswa dengan objek perilaku konsumtif. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
kuisioner dan dokumentasi dengan teknik pengambilan sampel menggunakan stratified sampling.
Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Analisis data yang digunakan adalah analisis
regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukan (1) literasi ekonomi (X1) berpengaruh negatif
terhadap perilaku konsumtif (Y) Mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi Undiksha sebesar -2,470, (2)

gaya hidup berpengaruh positif terhadap perilaku konsumtif Mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi
Undiksha sebesar 12,839, (3) literasi Ekonomi (X1) dan gaya hidup (X2) berpengaruh terhadap perilaku
konsumtif (Y) Mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi Undiksha sebesar 85,453.
Kata kunci : Perilaku konsumtif, Literasi Ekonomi, Gaya Hidup
Abstract
This research aims to know (1) the effect of economy literacy on consumer behavior the student of
Economy Department, Undiksha, (2) the effect of life style on comsumer behavior the student of
Economy Department, Undiksha, (3) the effect of economy literacy and the life style on the consumer
behavior the student of Economy Department, Undiksha. The subject observed is the student of
Economy Department, Ganesha University of Education that total 111 students with the object of
consumer behavior. Collecting data in this research used questionnaire and documentation of the
sampling technique using stratified sampling. The method is descriptive quantitative. Analysis of the data
used is multiple linier regression analysis. The results of this research showed that (1) economy literacy
(X1) negatively affected on consumer behavior (Y) the student of Economy Department, Undiksha with a
score of
-2,470, (2) life style (X2) positively affected consumer behavior (Y) the student of Economy
Department, Undiksha with a score of 12,839, (3) economy literacy (X1) and life style (X2) affacted
consumer behavior (Y) the student of Economy Department, Undiksha with a score of 85,453
Keyword : Consumer Behavior, Economy Literacy, Life Style


Vol: 5 Nomor: 1 Tahun: 2015

PENDAHULUAN
Konsumsi adalah penggunaan
barang dan jasa yang ditujukan langsung
untuk
memenuhi
kebutuhan
hidup
(Sukwiaty dkk, 2006: 28). Salah satu
lapisan konsumen dalam melakukan
kegiatan konsumsi adalah remaja. Remaja
memiliki kemampuan berkonsumsi yang
berkonsumsi irasional. Apabila mahasiswa
berkonsumsi secara irasional maka akan
cenderung berperilaku konsumtif.
Dari 30 mahasiswa pendidikan
Jurusan Pendidikan Ekonomi yang peneliti
jadikan sampel observasi awal, dapat
disimpulkan bahwa 30 mahasiswa tersebut

pernah melakukan tindakan perilaku
konsumtif.
Untuk
itu
mahasiswa
diharapkan melakukan tindakan ekonomis
dalam melakukan kegiatan konsumsi.
Mahasiswa hendaknya sadar bahwa tidak
selamanya kebutuhan yang dicari akan
terpenuhi karena masalah kelangkaan.
Sesuai dengan yang disampaikan Raharja
dan Manurung (2010: 1) bahwa keputusan
dalam menentukan pilihan bukanlah
pekerjaan yang mudah, sebab berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan
tertentu.
Dilanjutkan oleh Raharja dan Manurung
karenanya
manusia
perlu

belajar
bagaimana menetukan pilihan, hal inilah
yang akan dipelajari dalam ilmu ekonomi
(economic). Dengan demikian ilmu ekonomi
membantu manusia agar upaya kearah
pemenuhan kebutuhan yang selalu langka
tersebut bisa dilakukan dengan baik.
Menurut
Wahyudi
(2013:
30),
“Perilaku
konsumtif
adalah
perilaku
seseorang yang tidak lagi berdasarkan
pada
pertimbangan
yang
rasional,

kecenderungan matrealistik, hasrat yang
besar untuk memiliki benda-benda mewah
dan berlebihan dan penggunaan segala hal
yang dianggap paling mahal dan didorong
oleh semua keinginan untuk memenuhi
hasrat
kesenangan
semata-mata.”
Berkonsumsi dalam hal ini tidak lagi
dilakukan karena produk tersebut memang
dibutuhkan, namun berkonsumsi dilakukan
karena alasan-alasan lain seperti sekedar
mengikuti arus mode, hanya ingin mencoba
produk baru, ingin memperoleh pengakuan
sosial dan sebagainya.

tinggi karena mereka cenderung menjadi
trend center dalam kegiatan berkonsumsi.
Salah satu kalangan remaja yang menjadi
sasaran dalam penilitian ini adalah

mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi
Universitas Pendidikan Ganesha. Perilaku
mahasiswa cenderung pada kegiatan
berkonsumsi
rasional
dan
kegiatan
Menurut Ancok (2004) dalam Ningrum
(2011: 3), “Perilaku konsumtif adalah
kecenderungan
masyarakat
untuk
melakukan konsumsi tiada batas.” Manusia
lebih mementingkan faktor emosinya
daripada tindakan rasionalnya atau lebih
mementingkan
keinginannya
daripada
kebutuhannya. Menurut Dwi Astuti, (2011:
151) perilaku konsumtif dapat diartikan

sebagai suatu tindakan memakai produk
yang tidak tuntas artinya, belum habis
sebuah produk yang dipakai seseorang
telah menggunakan produk jenis yang
sama dari merek lainnya atau dapat
disebutkan, membeli barang karena adanya
hadiah yang ditawarkan atau membeli
suatu produk karena banyak orang
memakai barang tersebut.
Perilaku
konsumen
dalam
melakukan kegiatan konsumsi dipengaruhi
oleh banyak hal. Menurut Setiadi (2013 :
10)
ada
beberapa
faktor
yang
mempengaruhi perilaku konsumen yaitu

faktor
kebudayaan
(kebudayaan,
subbudaya, kelas sosial), faktor sosial
(kelompok referensi, keluarga, peran dan
status), faktor pribadi (Umur dan tahapan
dalam siklus hidup, pekerjaan, keadaan
ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan
konsep diri), faktor psikologis (motivasi,
persepsi, proses belajar, kepercayaan dan
sikap).
Hal-hal
yang
mengindikasikan
konsumen berperilaku konsumtif adalah
sebagai berikut. (1) Membeli produk karena
iming-iming hadiah. (2) Membeli produk
karena kemasannya menarik. (3) Membeli
produk demi menjaga penampilan diri dan
gengsi.

(4)
Membeli
produk
atas
pertimbangan harga (bukan atas dasar
manfaat atau kegunaannya). (5) Membeli
produk hanya sekedar menjaga simbol
status. (6) Memakai produk karena unsur
konformitas
terhadap
model
yang
mengiklankan. (7) Munculnya penilaian

Vol: 5 Nomor: 1 Tahun: 2015

bahwa membeli produk dengan harga
mahal akan menimbulkan rasa percaya diri
yang tinggi. (8) Mencoba lebih dari dua
produk

sejenis
(merek
berbeda),
(Sumartono 2002: 119).
Menurut Prasetijo dan Ihalauw
(2005: 88) pembelajaran adalah suatu
proses, jadi pembelajaran ini secara terus
menerus berlangsung dan berubah sebagai
akibat dari pengetahuan yang diperoleh
(dengan membaca, diskusi, observasi, atau
berfikir) atau dari pengalaman yang
sebenarnya. Seorang remaja selaku
konsumen yang rasional akan memutuskan
pembelian suatu barang tidak didasari oleh
emosi belaka, namun terutama didasari
pada suatu pertimbangan bahwa apa yang
akan dibelinya memang memberikan
tingkat kepuasan terbesar jika dibandingkan
dengan barang atau jasa lainnya. Hal ini
didapat setelah mempelajari lebih jauh

mengenai ilmu ekonomi.
Menurut Sina (2012: 135) literasi
ekonomi merupakan alat yang berguna
untuk merubah perilaku dari tidak cerdas
menjadi
cerdas.
Seperti
bagaimana
memanfaatkan
pendapatan
untuk
menabung, berinvestasi, proteksi dan
memenuhi kebutuhan hidup. Pentingnya
literasi
ekonomi
akan
meminimalisir
perilaku konsumtif mahasiswa dalam
berkonsumsi. Seperti yang diungkapkan
Budiwaty,
(2014)
rendahnya
literasi
ekonomi akan berdampak pada sikap
konsumtif pada konsumen. Ini merupakan
pengetahuan yang diperlukan untuk
menguasai tugas-tugas tertentu yang
berkaitan dengan masalah ekonomi dan
memiliki pemahaman yang baik terkait
dengan uang, bisnis, dan masalah ekonomi
yang sedang di bahas (Kotte and Witt,
1995: 162). Mahasiswa yang memiliki
pengetahuan terhadap cara mengelola
keuangan, kualitas barang, dan kebutuhan
mendesak yang sewaktu-waktu bisa terjadi
akan lebih selektif dalam melakukan
kegiatan konsumsi.
Untuk memiliki literasi ekonomi yang
memadai, mahasiswa perlu memahami ilmu
ekonomi.
Ilmu
ekonomi
merupakan
pedoman
bagi
mahasiswa
dalam
menentukan barang dan jasa yang akan
dibeli. Mahasiswa juga dapat menetapkan

skala prioritas dalam melakukan kegiatan
konsumsi.
Teori
perilaku
konsumen
berkaitan dengan proses pengambilan
keputusan,
bagaimana
seseorang
konsumen memilih diantara berbagai
macam alternatif (choice). Maka penting
bagi
mahasiswa
untuk
mengetahui
bagaimana menjadi mahasiswa yang baik
dengan memanfaatkan ilmu ekonomi.
Indikator literasi ekonomi adalah sebagai
berikut.(1) Kelangkaan, (2) Sumber Daya
Produktif, (3) Sistem Ekonomi, (4) Tukar
Menukar, (5) Insentif Ekonomi, (6) Pasar,
(7) Ekonomi Manajemen.
(Kotte and Witt (1995: 163) yang ditulis
dalam Change and Challenge: Assessing
Economic Literacy.)
Gaya Hidup (Lifestyle) didefinisikan
sebagai bagaimana seseorang hidup,
termasuk
bagaimana
seseorang
menggunakan uangnya, bagaimana ia
mengalokasikan waktunya dan sebagainya.
Menurut Kotler (2002, p. 192) dalam
penelitian Susanto (2013: 1) gaya hidup
adalah pola hidup seseorang di dunia yang
diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan
opininya, dalam arti bahwa secara umum
gaya hidup seseorang dapat dilihat dari
aktivitas rutin yang dia lakukan, apa yang
mereka pikirkan terhadap segala hal
disekitarnya dan seberapa jauh dia peduli
dengan hal itu dan juga apa yang dia
pikirkan tentang dirinya sendiri dan juga
dunia luar.
Gaya
hidup
mahasiswa
dapat
berubah, akan tetapi perubahan ini bukan
disebabkan oleh berubahnya kebutuhan.
Pada masa puber, bukan lagi orang tua
yang menjadi model, melainkan orang–
orang yang umunya sama yang menjadi
model utama (Fudyartanta, 2012: 210). Hal
ini menyebabkan mahasiswa mengimitasi
perilaku yang dilakukan oleh sekelilingnya.
Pengimitasian ini terutama dialami oleh
para remaja. Remaja sering berkumpul
dengan sesama teman sebayanya. Dalam
perkumpulan itu, remaja cenderung berbagi
dengan sesamanya mengenai banyak hal
termasuk gaya hidup. Disana mahasiswa
sebagai remaja jenjang akhir biasanya
tertarik untuk menggunakan apa yang
kebanyakan
teman
sebaya
mereka
gunakan. Kelompok teman sebaya diakui

Vol: 5 Nomor: 1 Tahun: 2015

dapat mempengaruhi pertimbangan dan
keputusan
seorang
remaja
tentang
perilakunya (Beyth-Marom, et al., 1993;
conger, 1991; deaux, et. al., 1993; Papalia
dan Olds, 2001). Conger (1991) dan
Papalia dan Olds (2001), mengemukakan
bahwa kelompok teman sebaya merupakan
sumber referensi utama bagi remaja dalam
hal persepsi dan sikap yang berkaitan
dengan gaya hidup (Jahja, 2012: 234).
Psikografis pelanggan sering disebut
analisis gaya hidup karena ditinjau dari dua
dimensi yaitu konsep diri dan gaya hidup.
Penelitian psikografis selalu berdasarkan
AIO Activity (aktivitas), (2) Interest (minat),
(3) Opinion (opini) (Kasali, 1999: 245)
Pangsa pasar remaja merupakan
sasaran empuk bagi para produsen.
Mahasiswa merupakan remaja tingkat akhir
dengan kecenderungan berkonsumsi tinggi.
Mahasiswa mengkonsumsi suatu barang
atau jasa bukan hanya karena mereka
butuh. Namun aspek “lapar mata” yang
sering terjadi saat mahasiswa berkonsumsi
merupakan indikasi perilaku konsumtif.
Mangkunegara (2009: 59) mengemukakan
pembeli remaja dengan kreteria sebagai
berikut,
(1)
remaja
amat
mudah
terpengaruh oleh rayuan penjual, (2) mudah
terbujuk rayuan iklan, terutama pada
kerapian kertas bungkus, (apalagi jika
dihiasi dengan warna-warna yang menarik),
(3) tidak berfikir hemat, (4) kurang realistis,
romantis, dan mudah terbujuk (implusif).
Hal ini yang mengindikasikan remaja
mudah untuk berperilaku konsumtif.
Pada awalnya mahasiswa sudah
merencanakan mengkonsumsi barangbarang tertentu, namun saat tiba pada
pusat perbelanjaan, maka banyak motivasi
lain yang mempengaruhi mahasiswa
tersebut dalam memilih barang atau jasa
yang akan dikonsumsi. Hal tersebut dapat
berpotensi
menjadikan
mahasiswa
berperilaku konsumtif.
Mahasiswa
tidak
lagi
secara
rasional memenuhi kebutuhannya saat
berbelanja, namun tertarik pada hal-hal
yang tidak terduga saat berada pada pusat
perbelanjaan. Hal ini mungkin akan
berkurang intensitasnya pada mahasiswa
yang memiliki literasi ekonomi.

METODE
Jenis penelitian yang digunakan
adalah pendekatan deskriptif kuantitatif
yang bertujuan untuk mengetahui seberapa
besar literasi ekonomi dan gaya hidup
mempengaruhi
perilaku
konsumsi
mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi
Universitas Pendidikan Ganesha baik
secara parsial maupun secara simultan.
Penelitian ini dilakukan di Kampus Tengah
Universitas Pendidikan Ganesha tepatnya
di Jurusan Pendidikan Ekonomi yang
berlokasi di Jalan Udayana, Singaraja.
Subjek dalam penelitian ini adalah
mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi
Universitas Pendidikan Ganesha Jumlah
sampel
yang
akan diambil
dalam
menjalankan penelitian ini adalah sebanyak
111 dengan teknil pengambilan sampel
yaitu Sampling Stratified.
Data yang digunakan data kualitatif
dan data kuantitatif. dengan menggunakan
angket/kuesioner.
Penelitian
ini
menggunakan skala pengukuran yang
disebut skala likert. Sebelum diisi oleh
responden kuisioner/angket terlebih dahulu
diuji tingkat validitas dan reliabilitasnya.
Setelah valid dan reliable kuisioner diisi
oleh responden dan di lakukan uji regresi
linier berganda, uji t, uji f, dan uji asumsi
klasik.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
1. Pengaruh Literasi Ekonomi terhadap
Perilaku
Konsumtif
Mahasiswa
Jurusan
Pendidikan
Ekonomi
UNDIKSHA Tahun 2015

Hasil perhitungan uji t pada tabel
1. Hasil SPSS Uji t Pengaruh Literasi
Ekonomi

terhadap

Perilaku

Konsumtif

menunjukan bahwa literasi ekonomi (X1)
berpengaruh
terhadap
perilaku
konsumtif (Y) karena jika thitung < ttabel
atau probabilitas > 0,05 maka H0
diterima dan jika thitung > ttabel atau
probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak
yaitu -2,470, pada T tabel dengan db 111
dan taraf signifikan 0,05 diperoleh
1,65870, karena -2,470 >1,65870 dan
pada kolom sig probabilitas 0,015 <
0,05 maka H0 ditolak maka H1 diterima

Vol: 5 Nomor: 1 Tahun: 2015

berarti terdapat pengaruh dari literasi
ekonomi terhadap perilaku konsumtif.
Tanda (-) pada ttabel . variabel literasi
ekonomi mengandung arti bahwa

literasi ekonomi berpengaruh negatif
(berlawanan arah) terhadap perilaku
konsumtif. Adapun penjelasan di atas
bisa dilihat pada tabel 1 sebagai berikut.

Tabel 1. Hasil SPSS Uji t Pengaruh Literasi Ekonomi terhadap Perilaku Konsumtif

Model
1

(Constant)
Literasi Ekonomi

Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
Beta
11.517
4.336
-.406
.164
-.148

t

Sig.

2.656
-2.470

.009
.015

(Sumber: Lampiran 18. Hasil pengolahan data dengan SPSS 16.0)
2.

Pengaruh Gaya Hidup terhadap
Perilaku
Konsumtif
Mahasiswa
Jurusan
Pendidikan
Ekonomi
UNDIKSHA Tahun 2015

Nilai thitung untuk gaya hidup
yaitu 12,839, pada t tabel dengan db 111
dan taraf signifikan 0,05 diperoleh
1,65870, karena thitung> ttabel yaitu

12,839 > 1,65870 dan pada kolom sig
probabilitas 0,000 < 0,05 maka H0
ditolak dan H1 diterima. Dapat
disimpulkan bahwa variabel gaya hidup
berpengaruh positif terhadap perilaku
konsumtif. Adapun penjelasan di atas
bisa dilihat pada tabel 2 sebagai berikut.

Tabel 2. Hasil SPSS Uji t Pengaruh Gaya Hidup terhadap Perilaku Konsumtif
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
T
Sig.
B
Std. Error
Beta
(Constant)
-1.506
1.776
-.848
.399
Gaya Hidup
.878
.068
.769
12.839
.000
(Sumber : Lampiran 13. Hasil pengolahan data dengan SPSS 16.0)

Model
1

3.

Pengaruh Literasi Ekonomi dan
Gaya Hidup terhadap Perilaku
Konsumtif
Mahasiswa
Jurusan
Pendidikan Ekonomi UNDIKSHA
Tahun 2015
Berdasarkan hasil perhitungan uji
signifikansi simultan (uji f) pada tabel
ANOVA menggambarkan bahwa Literasi
Ekonomi (X1) dan Gaya Hidup (X2) secara
simultan (bersama-sama) berpengaruh
terhadap Perilaku Konsumtif (Y) karena dari
hasil perhitungan diketahui fhitung sebesar
85,456 dan ftabel sebesar 3,08. Karena fhitung
> ftabel yaitu 85,456 > 3,08 dan tingkat
signifikansi atau probabilitas 0,000 < 0,05
maka H0 ditolak dan H1 diterima. Dapat

disimpulkan bahwa variabel bebas yaitu
literasi
ekonomi
dan
gaya
hidup
berpengaruh signifikan
bersama-sama
(simultan) terhadap variabel terikat yaitu
perilaku konsumtif. Besarnya pengaruh
literasi ekonomi dan gaya hidup terhadap
perilaku konsumtif mahasiswa Jurusan
Pendidikan
Ekonomi
Universitas
Pendidikan
Ganesha
tahun
2015
menggunakan analisis koefisien diterminasi
dengan melihat tampilan output SPSS
model summary.

Adapun penjelasan di atas bisa
dilihat pada tabel 3 sebagai berikut.

Vol: 5 Nomor: 1 Tahun: 2015

Tabel 3. Hasil SPSS Uji F Pengaruh Literasi Ekonomi dan Gaya Hidup terhadap
Perilaku Konsumtif
ANOVAb
Model
Sum of Squares
Df
Mean Square
F
Sig.
Regression
8350.683
2
4175.341
85.453
.000a
Residual
5277.011
108
48.861
Total
13627.694
110
(Sumber : Lampiran 13. Hasil pengolahan data dengan SPSS 16.0)

1

Untuk melihat seberapa besar
pengaruh masing-masing variabel bebas
terhadap variabel terikat, akan terlihat pada
analisis regresi. Adapun penjelasan di

atas bisa dilihat pada tabel 4 sebagai
berikut.

Tabel 4. Hasil SPSS Analisis Regresi
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
t
Sig.
B
Std. Error
Beta
(Constant)
11.517
4.336
2.656
.009
Literasi Ekonomi
-.406
.164
-.148
-2.470
.0135
Gaya Hidup
.878
.068
.769 12.839
.000
(Sumber :Lampiran 13. Hasil pengolahan data dengan SPSS 16.0)
Model

1

Berdasarkan tabel coofficients dapat
diketahui bentuk persamaan regresi
berganda Ŷ = a + bx yaitu Ŷ = 11,517 –
0,406 + 0,878+ µ. Model persamaan regresi
berganda tersebut dapat menjelaskan
bahwa, apabila variabel bebas yaitu literasi
ekonomi mengalami kenaikan 1 tingkat
akan diikuti dengan penurunan perilaku
konsumtif sebesar 406 tingkat. Sedangkan

apabila variabel bebas yaitu gaya hidup
mengalami kenaikan 1 tingkat akan diikuti
dengan kenaikan perilaku konsumtif
sebesar 8,78 tingkat.
Untuk
mengetahui
kelayakan
penelitian ini menggunakan uji asumsi
klasik yaitu uji Autokorelasi, Multikolinieritas
dan Heteroskedastisitas.

Tabel 2. Hasil SPSS Uji Autokorelasi
Model
1

R
.783a

R Square
.613

Adjusted R
Square
.606

Std. Error of the
Estimate

DurbinWatson

6.990

1.918

(Sumber : Lampiran 13. Hasil pengolahan data dengan SPSS 16.0)

Vol: 5 Nomor: 1 Tahun: 2015

Berdasarkan nilai tabel DW (Durbin
Watson) pada taraf signifikansi 5% dl
adalah 1,6540 dan du adalah 1,7273 hasil
uji autokorelasi menunjukan nilai DW
(Durbin Watson) sebesar 1,918 dan nilai

tersebut berada du < d < 4 - du atau 1,7273
< 1,918 < 2,2727, maka dapat disimpulkan
bahwa tidak terjadi autokorelasi positif atau
negatif pada model regresi linier berganda.

Tabel 2. Hasil SPSS Uji Multikolinieritas

1

Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Model
t
VIF
B
Std. Error
Beta
(Constant)
11.517
4.336
2.656
Literasi Ekonomi
-.406
.164
-.148
-2.470
1.000
Gaya Hidup
.878
.068
.769 12.839
1.000
(Sumber : Lampiran 13. Hasil pengolahan data dengan SPSS 16.0)

Nilai VIF kurang dari 10 yaitu 1,000 < 10
dan nilai tolerance diatas 0,10 yaitu 1,000 >
0,10
maka
tidak
terdapat
gejala
multikolinieritas sehingga hasil perhitungan
model persamaan regresi akurat untuk
memberikan interpretasi

Gambar 1. Hasil SPSS Uji
Heteroskedastisitas
Terlihat pada tampilan grafik
scatterplot tersebut bahwa tidak terdapat
pola tertentu yang teratur dan titik-titik
menyebar di atas dan di bawah angka 0
pada sumbu Y secara acak, maka tidak
terjadi heteroskedastisitas atau model
persamaan regresi homoskedastisitas.
Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian, maka
dapat diketahui bahwa literasi ekonomi
berpengaruh
negatif
dan
signifikan
terhadap perilaku konsumtif mahasiswa
mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi
Universitas Pendidikan Ganesha tahun

2015. Dilihat berdasarkan tabel coefficients
dapat diketahui bentuk persamaan regresi
berganda Ŷ = a + b x yaitu Ŷ = 11,517 –
0,406 + 0,878+ µ. Model persamaan regresi
berganda tersebut dapat menjelaskan
bahwa, apabila variabel bebas yaitu literasi
ekonomi mengalami kenaikan 1 tingkat
akan diikuti dengan penurunan perilaku
konsumtif sebesar 406 tingkat. Selain itu
jika dilihat dari hasil perhitungan uji t pada
tabel diatas menunjukan bahwa literasi
ekonomi (X1) berpengaruh terhadap
perilaku konsumtif (Y). Tanda (-) pada t
tabel variabel literasi ekonomi mengandung
arti bahwa literasi ekonomi berpengaruh
negatif (berlawanan arah) terhadap perilaku
konsumtif. Hal ini berarti semakin tinggi
kemampuan literasi ekonomi mahasiswa
maka tingkat perilaku konsumtif akan
semakin menurun. Sebaliknya jika literasi
ekonomi mahasiswa rendah maka tingkat
perilaku konsumtif mahasiswa meningkat.
Untuk
mengantisipasi
perilaku
bisa
dilakukan dengan memiliki literasi ekonomi
yang memadai. Dalam literasi ekonomi
akan memberikan mereka ilmu mengenai
bagaimana cara mengelola pendapatan
untuk
kepentingan
berkonsumsi.
Pengetahuan mengenai perilaku konsumen
dapat meningkatkan kemampuan pribadi
seseorang untuk menjadi konsumen yang
efektif (Prasetijo dan Ihlauw, 2005: 58).
Gaya hidup berpengaruh positif dan
signifikan terhadap perilaku konsumtif
mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi

Vol: 5 Nomor: 1 Tahun: 2015

Universitas Pendidikan Ganesha tahun
2015. Berdasarkan tabel coefficients dapat
diketahui bentuk persamaan regresi
berganda Ŷ = a + b x yaitu Ŷ = 11,517 –
0,406 + 0,878+ µ. Model persamaan regresi
berganda tersebut dapat menjelaskan
bahwa, apabila variabel bebas yaitu gaya
hidup mengalami kenaikan 1 tingkat akan
diikuti dengan kenaikan perilaku konsumtif
sebesar 8,78 tingkat. Dapat disimpulkan
bahwa variabel gaya hidup berpengaruh
positif terhadap perilaku konsumtif. Hal ini
berarti semakin mewah dan hedonisme
gaya hidup seseorang akan meningkatkan
perilaku
konsumtif.
Sebaliknya
jika
menurunnya
sikap
hedonisme
dan
mewahnya gaya hidup mahasiswa maka
menurun pula tingkat perilaku konsumtif
mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi
Universitas Pendidikan Ganesha tahun
2015. Hal ini sesuai dengan pendapat
Kotler (2002, p. 192) dalam penelitian
Susanto (2013: 1) gaya hidup adalah pola
hidup
seseorang
di
dunia
yang
diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan
opininya, dalam arti bahwa secara umum
gaya hidup seseorang dapat dilihat dari
aktivitas rutin yang dia lakukan, apa yang
mereka pikirkan terhadap segala hal
disekitarnya dan seberapa jauh dia peduli
dengan hal itu dan juga apa yang dia
pikirkan tentang dirinya sendiri dan juga
dunia luar. Selain itu James S. Coleman
mengungkapkan nilai-nilai anak muda yang
dominan
adalah
keunggulan
dalam
olahraga, pandai berdansa, mempunyai
mobil, disenangi teman-teman, senang
hura-hura, senang pesta-pesta, menjadi
teman kencan yang baik, tidak dicap
pengecut (bagi anak laki-laki), dan
sebagainya (Sarwono, 2006: 71). Dengan
gaya hidup yang mewah, kebutuhan
mahasiswa akan barang dan jasa pun
menjadi
mewah.
Mahasiswa
tidak
memikirkan lagi skala prioritas untuk
memenuhi
kebutuhannya.
Hal
ini
cenderung dilakukan pada mahasiswa
dengan tingkat pendapatan menengah ke
atas. Apabila gaya hidup hedonisme tidak
diantisipasi dan dikontrol oleh idealisme
mahasiswa
dan
orang
tua,
maka
mahasiswa telah menanamkan perilaku
konsumtif pada diri mereka.

Literasi ekonomi dan gaya hidup secara
bersama-sama
berpengaruh
secara
signifikan terhadap perilaku konsumtif
mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi.
Dengan
hasil
perhitungan
tersebut
mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi
hendaknya memperhatikan gaya hidup
yang sedang dijalankan. Dalam mata kuliah
ekonomi mikro, ekonomi makro dan
pengantar ilmu ekonomi dengan jelas
disampaikan bagaimana cara berkonsumsi
agar efesien dan efektif. Untuk itu
hendaknya
mahasiswa
menerapkan
berbagai hal yang bisa menghindarkan
mereka dari perilaku konsumtif. Apabila
mahasiswa cenderung melakukan hal-hal
yang mengindikasikan perilaku konsumtif,
mereka akan malas menabung untuk
kebutuhan mendesak yang tidak terduga.
Selain itu mereka juga akan cenderung
melakukan kegiatan berhutang demi
memenuhi
keinginannya
dalam
berkonsusmsi. Hal ini tentu akan sangat
merugikan bagi seorang mahasiswa.
Mereka seharusnya berkonsumsi secara
efisien untuk kepentingan pendidikannya.
SIMPULAN DAN SARAN
(1) Literasi ekonomi berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap perilaku konsumtif
mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi
Universitas Pendidikan Ganesha tahun
2015. Dilihat berdasarkan tabel coofficients
dapat diketahui bentuk persamaan regresi
berganda Ŷ = a + b x yaitu Ŷ = 11,517 –
0,406 + 0,878+ µ. Model persamaan regresi
berganda tersebut dapat menjelaskan
bahwa, apabila variabel bebas yaitu literasi
ekonomi mengalami kenaikan 1 tingkat
akan diikuti dengan penurunan perilaku
konsumtif sebesar 406 tingkat. Selain itu
jika dilihat dari hasil perhitungan uji t pada
tabel diatas menunjukan bahwa literasi
ekonomi (X1) berpengaruh terhadap
perilaku konsumtif (Y). Tanda (-) pada t
tabel variabel literasi ekonomi mengandung
arti bahwa literasi ekonomi berpengaruh
negatif (berlawanan arah) terhadap perilaku
konsumtif. Hal ini berarti semakin tinggi
kemampuan literasi ekonomi mahasiswa
Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas
Pendidikan Ganesha tahun 2015 maka
dapat
menurunkan
tingkat
perilaku

Vol: 5 Nomor: 1 Tahun: 2015

konsumtif mahasiswa Jurusan Pendidikan
Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha
tahun 2015 dalam berkegiatan konsumsi.
Dan sebaliknya jika literasi ekonomi
mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi
Universitas Pendidikan Ganesha tahun
2015 renndah maka tingkat perilaku
konsumtif mahasiswa meningkat. (2) Gaya
hidup berpengaruh positif dan signifikan
terhadap perilaku konsumtif mahasiswa
Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas
Pendidikan
Ganesha
tahun
2015.
Berdasarkan tabel coofficients dapat
diketahui bentuk persamaan regresi
berganda Ŷ = a + b x yaitu Ŷ = 11,517 –
0,406 + 0,878+ µ. Model persamaan regresi
berganda tersebut dapat menjelaskan
bahwa, apabila variabel bebas yaitu gaya
hidup mengalami kenaikan 1 tingkat akan
diikuti dengan kenaikan perilaku konsumtif
sebesar 8,78 tingkat. Dapat disimpulkan
bahwa variabel gaya hidup berpengaruh
positif terhadap perilaku konsumtif. Hal ini
berarti kenaikan gaya hidup menjadi lebih
mewah dan hedonisme akan meningkatkan
perilaku konsumtif mahasiswa Jurusan
Pendidikan
Ekonomi
Universitas
Pendidikan
Ganesha
tahun
2015.
Sebaliknya jika menurunnya gaya hidup
mewah dan hedonisme maka menurun pula
tingkat perilaku konsumtif mahasiswa
Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas
Pendidikan Ganesha tahun 2015. (3)
Disimpulkan bahwa variabel bebas yaitu
literasi
ekonomi
dan
gaya
hidup
berpengaruh signifikan
bersama-sama
(simultan) terhadap variabel terikat yaitu
perilaku konsumtif. Besarnya pengaruh
literasi ekonomi dan gaya hidup terhadap
perilaku konsumtif mahasiswa Jurusan
Pendidikan
Ekonomi
Universitas
Pendidikan
Ganesha
tahun
2015
menggunakan analisis koefisien diterminasi
dengan melihat tampilan output SPSS
model
summary.
Berdasarkan
hasil
perhitungan uji signifikansi simultan (uji f)
pada tabel ANOVA menggambarkan bahwa
literasi ekonomi (X1) dan gaya hidup (X2)
secara
simultan
(bersama-sama)
berpengaruh terhadap perilaku konsumtif
(Y). Berdasarkan simpulan diatas maka

dapat dikemukakan beberapa saran, (1)
Bagi Mahasiswa, hasil penelitian ini

menekankan
kepada
seluruh
mahasiswa sebagai konsumen terutama
dalam kisaran umur remaja, bahwa
memiliki pengalaman belajar dan melek
ekonomi merupakan hal yang penting
untuk
menjauhkan
kita
dalam
berperilaku
konsumtif.
Pengimplementasian
mata
kuliah
ekonomi mikro, ekonomi makro dan
pegantar ilmu ekonomi menjadi sangat
penting untuk mengendalikan cara
berkonsumsi mahasiswa.. (2) Bagi
Lembaga, Hasil penelitian ini bisa
menjadi referensi bagi lembaga untuk
lebih menekankan beberapa mata
kuliah yang menunjang mahasiswa
untuk
menghindarkan
perilaku
konsumtif. Mata kuliah tersebut antara
lain ekonomi mikro, ekonomi makro,
dan
pengantar
ilmu
ekonomi.
Pemaparan materi dalam mata kuliah
tersebut dapat menanamkan kepada
mahasiswa
mengenai
betapa
pentingnya menabung dan berinvestasi,
bagaimana
menggunakan
skala
prioritas dalam berkonsumsi agar tidak
boros, dan mengaplikasikan cara untuk
mengantisipasi kebutukan mendesak
yang tidak diduga. (3) Bagi Masyarakat,
dari
hasil
penelitian
tersebut
memberikan informasi bagi orang tua
agar memperhatikan pengeluaran anak
mereka.
Orang
tua
diharapkan
mengarahkan
anak
mereka
berkonsumsi secara efisien dalam
memenuhi
kebutuhan
pendidikan.
Orang tua hendaknya mengarahkan
anak
mereka
untuk
mengelola
keuangan bulanan agar bisa disisihkan
sebagian untuk menabung, agar anak
mereka
terhindar
dari
perilaku
konsumtif. (4) Bagi Peneliti Lain, bagi
peneliti lain memungkinkan untuk
meneliti kembali variabel lain yang
berpengaruh secara positif terhadap
perilaku konsumtif berdasarkan teori
yang telah diungkapkan. Hal ini
dilakukan
untuk
menyempurnakan
kembali penelitian mengenai perilaku

Vol: 5 Nomor: 1 Tahun: 2015

konsumtif. Peneliti lain juga diharapkan
dapat
mengungkap
penemuanpenemuan baru yang bisa menunjang
penelitian terdahulu.

Mangkunegara, Prabu A. (1988). Perilaku
konsumen. Bandung : PT. Eresco

DAFTAR PUSTAKA
Budiwaty, Nety. Juli 2010. “Analisis Literasi
Ekonomi dan Perilaku konsumen”
Universitas Pendidikan Indonesia,
repository.upi.edu,
perpustakaan.upi.edu .Jurnal Volume
5,
Nomor
1,
Juli
2010.http://jurnal.upi.edu/pendidikandasar/view/1113/analisis-pengaruhlingkungan-sosial-ekonomi-terhadapperilaku-konsumtif-siswa-(studikasus-pada-sma-se-kota-bandung).html. diakses tanggal 10 Desember
2014
Dwi Astuti, Endang. 2013. “Perilaku
Konsumtif dalam Membeli Barang
pada Ibu Rumah Tangga di Kota
Samarinda”.
eJournal
Psikologi,
Volume 1, Nomor 2, 2013 : 148-156.
Diakses tanggal 8 Desember 2014.
Fudyartana,
Ki.
(2012).
Psikologi
Perkembangan. Pustaka Pelajar :
Jogjakarta
Jahja,
Yudrik.
2012.
Psikologi
Perkembangan. Jakarta : Kencana.
Kasali, Renald. (1999). Membidik Pasar
Indonesia, Segmentasi Targeting
Positioning.Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka Utama
Kotte & Witt. 2005. Chance and Challenge :
Assessing
Economic
Literacy.
Technical University Dresden School
of
Economics.http://www.waxmann.com/
fileadmin/media/zusatztexte/postlethw
aite/kotte.pdf. diakses tanggal 8
Januari 2015

Nugraheni,P.N.A.2003.
Perbedaan
Kecenderungan gaya Hidup Hedonis
Pada Remaja Ditinjau dari Lokasi
Tempat Tinggal. Skripsi. (tidak
diterbitkan)
Rahardja.
Manurung.
(2010).
Teori
Ekonomi Mikro Suatu Pengantar
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Indonesia : Jakarta
Sina, Peter Garlans. 2012. “Analisis Literasi
Ekonomi”
Jurnal
Economia
Universitas Negeri Yogyakarta. Jurnal
Volume
8,
Nomor
2,
2012.
http://journal.uny.ac.id/index.php/econ
omia/article/view/1223.
diakses
tanggal 11 Desember 2014
Sukwiaty, dkk. (2006). Ekonomi SMA Kelas
X. Jakarta : Yudistira
Susanto, Angga Sandy. 2013. “Membuat
Segmentasi Berdasarkan Life Style
(Gaya Hidup)”.
Jurnal JIBEKA,
Volume 7, Nomor 2, Agustus 2013 :
1-6.
http://lp3m.asia.ac.id/wpcontent/uploads/2013/08/AnggaSandy_Membuat-segementasiberdasarkan-Gaya-Hidup-LifeStyle.pdf.
diakses
tanggal
11
Desember 2014
Wahyudi. 2013. “Tinjauan tentang Perilaku
Konsumtif Remaja Pengunjung Mall
Samarinda Central Plaza. eJournal
Sosiologi, Volume 1, Nomor 4, 2013
26-36.http://ejournal.sos.fisipunmul.ac.id/site/wpcontent/uploads/2013/11/Jurnal%20w
ahyudi%20PDF%20%2811-07-13-0745-39%29.pdf. Diakses pada tanggal
5 Desember 2014

-------.

(2009).

Perilaku

Konsumen.

Bandung : Refika Aditama

Vol: 5 Nomor: 1 Tahun: 2015