PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO TUTORIAL DALAM MATA KULIAH MAKANAN ORIENTAL.

(1)

Ria Apriani Wulandari, 2015

PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO TUTORIAL DALAM MATA KULIAH MAKANAN ORIENTAL

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO TUTORIAL DALAM MATA KULIAH MAKANAN ORIENTAL

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Tata Boga

Disusun Oleh : Ria Apriani Wulandari

1103728

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN


(2)

Ria Apriani Wulandari, 2015

PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO TUTORIAL DALAM MATA KULIAH MAKANAN ORIENTAL

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(3)

Ria Apriani Wulandari, 2015

PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO TUTORIAL DALAM MATA KULIAH MAKANAN ORIENTAL

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO

TUTORIAL DALAM MATA KULIAH

MAKANAN ORIENTAL

Oleh

Hurry Mega Insani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Ria Apriani Wulandari 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(4)

Ria Apriani Wulandari, 2015

PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO TUTORIAL DALAM MATA KULIAH MAKANAN ORIENTAL


(5)

Ria Apriani Wulandari, 2015

PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO TUTORIAL DALAM MATA KULIAH MAKANAN ORIENTAL

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu RIA APRIANI WULANDARI

PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO TUTORIAL DALAM MATA KULIAH MAKANAN ORIENTAL

Disetujui dan Disahkan Oleh Pembimbing : Pembimbing I

Dra. Atat Siti Nurani, M.Si NIP. 19600225 198802 2 001

Pembimbing II

Dr. Ai Mahmudatussa’adah, S.Pd, M.Si NIP. 19780716 200604 2 004

Mengetahui,

Ketua Departemen Pendidikan Kesejahteraan Keluarga


(6)

Ria Apriani Wulandari, 2015

PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO TUTORIAL DALAM MATA KULIAH MAKANAN ORIENTAL

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu NIP. 19590421 198603 2 001


(7)

Ria Apriani Wulandari, 2015

PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO TUTORIAL DALAM MATA KULIAH MAKANAN ORIENTAL

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Pengembangan Media Video Tutorial dalam Mata Kuliah Makanan Oriental Oleh : Ria Apriani W. (1103728)

Chawan mushi merupakan salah satu pokok bahasan dalam mata kuliah Makanan Oriental yang dianggap sulit oleh mahasiswa. Salah satu cara untuk mempermudah pemahaman materi adalah dengan menggunakan media video tutorial. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengembangkan media video tutorial dalam pokok bahasan chawan mushi. Tujuan khusus penelitian ini terdiri dari pembuatan desain, pembuatan produk dan implementasi media video tutorial kepada mahasiswa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Research and Development (R&D). Tahapan pada penelitian ini terdiri dari identifikasi potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, pembuatan produk, validasi media, revisi I, uji coba skala kecil, revisi II, uji coba skala besar, dan revisi akhir. Desain media video tutorial mendapatkan persentase kelayakan sebesar 95% dari ahli media, sehingga “sangat layak” untuk diproduksi sebagai media pembelajaran. Media video tutorial mendapatkan persentase sebesar 89% dari segi media dan persentase sebesar 100% dari segi materi, sehingga “sangat layak” untuk dijadikan media pembelajaran. Hasil implementasi pengembangan media video tutorial sebagai media pembelajaran dalam mata kuliah Makanan Oriental khususnya dalam pokok bahasan chawan mushi menunjukkan dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa dalam proses pembelajaran.


(8)

Ria Apriani Wulandari, 2015

PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO TUTORIAL DALAM MATA KULIAH MAKANAN ORIENTAL

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

The Development Media Video Tutorials in Oriental Food Course By : Ria Apriani W. (1103728)

Chawan mushi is one of the subject in the course of Oriental Food was considered difficult by the student. One way to simplify the comprehension materials is by using the media video tutorials. The general objective of this research is to develop media video tutorials in subjects chawan mushi. The specific objective of this research consists of the design, manufacture and implementation of media video tutorials to students. The method was researcher used is the method of Research and Development (R&D). Stages in this study consists of identifying the potential and problems, data collection, product design, product manufacturing, media validation, revision I, small-scale trials, revision II, large-scale testing, and the final revision. Media design video tutorial get a percentage of 95% of media experts, so "very decent" to be produced as a instructional media. Media video tutorials get a percentage of 89% in terms of media and the percentage of 100% in terms of material, making it "very decent" to be used as a instructional media. Results of the implementation of media development tutorial videos as a instructional media in subjects Food Oriental especially in subjects chawan mushi shown to improve the comprehension of students in the learning process.


(9)

Ria Apriani Wulandari, 2015

PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO TUTORIAL DALAM MATA KULIAH MAKANAN ORIENTAL

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK i

ABSTRACT ii

KATA PENGANTAR iii

UCAPAN TERIMA KASIH iv

DAFTAR ISI vi

DAFTAR TABEL viii

DAFTAR GAMBAR ix

DAFTAR LAMPIRAN x

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Perumusan Masalah 3

C. Tujuan Penelitian 3

D. Manfaat Penelitian 4

E. Struktur Organisasi Skripsi 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA 6

A. Media Pembelajaran 6

1. Pengertian Media Pembelajaran 6

2. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran 8

3. Prinsip Memilih Media Pembelajaran 9

4. Karakteristik Media Pembelajaran 9

5. Jenis Media Pembelajaran 10

B. Media Video Tutorial 11

1. Pengertian Media Video Tutorial 11

2. Manfaat Media Video Tutorial 12

3. Kelebihan dan Kelemahan Media Video Tutorial 13

4. Prosedur Pembuatan Media Video 13

C. Makanan Oriental 16

D. Makanan Jepang 17

1. Pengertian Makanan Jepang 17

2. Klasifikasi Makanan Jepang 18

3. Mushimono 18

4. Chawan Mushi 20

5. Pembuatan Video Tutorial Chawan Mushi 22

BAB III METODE PENELITIAN 25


(10)

Ria Apriani Wulandari, 2015

PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO TUTORIAL DALAM MATA KULIAH MAKANAN ORIENTAL

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

B. Metode Penelitian 25

C. Prosedur Penelitian 25

D. Responden dan Subjek Penelitian 29

E. Instrumen Pengumpulan Data 30

F. Langkah-langkah Penelitian 30

G. Analisis Data 30

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 32

A. Temuan Penelitian 32

1. Tahap Identifikasi Potensi dan Masalah 32

2. Tahap Pengumpulan Data 32

3. Tahap Desain Produk 33

4. Tahap Pembuatan Produk 34

5. Tahap Validasi 36

6. Tahap Revisi 37

7. Tahap Uji Coba dan Revisi 38

B. Pembahasan Temuan 52

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI 55

A. Simpulan 55

B. Implikasi dan Rekomendasi 55


(11)

1

Ria Apriani Wulandari, 2015

PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO TUTORIAL DALAM MATA KULIAH MAKANAN ORIENTAL

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Mata kuliah Makanan Oriental adalah mata kuliah yang mempelajari mengenai makanan yang berasal dari benua Asia. Pada mata kuliah Makanan Oriental ini muatan yang dibahas sangat banyak, tidak hanya mengetahui mengenai makanan apa saja yang ada dan populer di setiap negara dalam benua Asia tetapi juga meliputi pola makan, karakteristik, bahan, bumbu, teknik potongan, teknik memasak dan penyajian Makanan Oriental tersebut.

Negara-negara di benua Asia yang dibahas dalam mata kuliah Makanan Oriental yaitu Malaysia, Filiphina, Thailand, Vietnam, Korea, Cina, Jepang, India dan Timur Tengah. Dengan banyaknya muatan yang dibahas dalam mata kuliah ini, metode dan media pembelajaran yang digunakan oleh pendidik sangat berpengaruh terhadap tingkat pemahaman peserta didik. “Guna mencapai hasil belajar yang optimal, semua komponen dalam proses belajar mengajar tidak boleh diabaikan. Salah satu komponen tersebut adalah penggunaan media dalam pengajaran” (Hosnan, 2014, hlm. 110).

Hasil wawancara kepada beberapa mahasiswa dan dosen pengampuh mata kuliah Makanan Oriental, media yang digunakan dalam pembelajaran sudah menggunakan media audio-visual berupa video tutorial. Penjelasan makanan Jepang ternyata masih belum menggunakan video tutorial. Salah satu bahasan dalam makanan Jepang yang dipelajari yaitu mengenai mushimono (makanan yang dikukus). Hidangan mushimono terdiri dari beberapa macam, salah satunya yaitu chawan mushi. Hidangan chawan mushi ini memiliki tingkat kesulitan yang tinggi sehingga mahasiswa yang sudah mengontrak mata kuliah Makanan Oriental masih kurang memahami mengenai hidangan chawan mushi ini. Menurut beberapa mahasiswa Pendidikan Tata Boga yang sudah mempelajari makanan jepang, setelah di wawancara tentang hidangan mushimono yaitu chawan mushi sebelum dipraktikkan, ternyata masih belum paham seperti apa hidangan tersebut


(12)

2

Ria Apriani Wulandari, 2015

PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO TUTORIAL DALAM MATA KULIAH MAKANAN ORIENTAL

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

dan bagaimana teknik membuatnya. Berikut data hasil wawancara yang tertuang pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1 Hasil Wawancara Tingkat Pemahaman Mahasiswa Mengenai Chawan Mushi

Mahasiswa Pendidikan Tata Boga Paham Kurang Paham

Angkatan 2011 3 10

Angkatan 2012 5 12

Angkatan 2013 4 15

Berdasarkan hasil wawancara awal pada Tabel 1.1, peneliti akan membuat media video tutorial Makanan Jepang yang tergolong kedalam mushimono (makanan yang dikukus) yaitu chawan mushi. Dalam pembuatan media video tutorial, diperlukan beberapa tahapan yaitu tahap praproduksi, produksi dan pascaproduksi. Tahapan praproduksi terdiri dari penentuan ide, penyusunan GBIMV (Garis Besar Isi Media Video), penyusunan naskah dan pengkajian naskah. Lalu tahap produksi terdiri dari rembuk naskah, penentuan tim produksi, hunting lokasi, setting lokasi dan pengambilan gambar. Terakhir tahap pascaproduksi terdiri dari editing, preview, ujicoba, revisi dan distribusi. Peneliti memilih makanan Jepang sebagai objek dalam penelitian khususnya mengenai hidangan chawan mushi.

Makanan Jepang memiliki klasifikasi tersendiri yang berbeda dengan Makanan Oriental pada umumnya. Klasifikasi makanan Jepang tertuang pada Tabel 1.2.

Tabel 1.2 Klasifikasi Makanan Jepang No. Klasifikasi

Makanan Jepang Definisi Contoh Hidangan

1 Gohanmono Aneka olahan nasi Sushi, Onigiri, Sekihan 2 Shirumono Aneka olahan sup Tofushiru, Misoshiru 3 Agemono Aneka olahan makanan

yang digoreng

Tempura, Kakiage, Karaage, Katsu 4 Yakimono Aneka olahan makanan

yang dipanggang

Teriyaki, Yakitori,

Kabayaki, Donbukabayaki 5 Mushimono Aneka olahan makanan

yang dikukus

Chawan mushi, Awabi No


(13)

3

Ria Apriani Wulandari, 2015

PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO TUTORIAL DALAM MATA KULIAH MAKANAN ORIENTAL

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

6 Tsukemono Aneka olahan acar Takwan, Umeboshi, Wasabizuke

7 Nabemono Aneka makanan dalam pot/panci

Mizudaki, Sukiyaki, Oden, Shabu-shabu

Sumber : Catatan Perkuliahan

Tabel 1.2 memperlihatkan bahwa contoh hidangan dari Mushimono adalah Chawan mushi, Awabi No Saka-Mushi, dan Tamago-Dofu. Peneliti akan membuat

sebuah video mengenai salah satu contoh hidangan mushimono yaitu chawan

mushi karena hidangan tersebut yang paling dikenal diantara hidangan mushimono

yang lainnya dan memiliki tingkat kesulitan yang tinggi dalam pembuatannya. Menurut hasil wawancara, peserta didik masih belum paham dan tergambar bagaimana teknik membuat dan seperti apa chawan mushi tersebut. Diharapkan dengan pembuatan video tutorial ini, peserta didik dapat mengetahui bahan, bumbu, teknik memasak dan cara membuat Chawan Mushi serta menghidangkan yang sebenarnya itu seperti apa.

Media yang dipilih peneliti adalah media video tutorial, karena menurut hasil penelitian Kuswardhani (2015, hlm. 118) mengenai media video tutorial yang berkaitan dengan penggunaan media pembelajaran, media video tutorial dapat meningkatkan pemahaman peserta didik, dapat membuat lebih efektif dan efisien dalam mencapai tujuan pembelajaran dan dapat meningkatkan motivasi peserta didik dalam suatu pembelajaran. Selain dari hasil penelitian, menurut Dinata (2013, hlm 19) bahwa hasil belajar menggunakan media video tutorial lebih tinggi daripada yang menggunakan media konvensional.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut, peneliti tertarik untuk membuat media pembelajaran berbasis video tutorial dengan judul “Pengembangan Media Video Tutorial dalam Mata Kuliah Makanan Oriental”.

B.Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang sudah dipaparkan diatas dapat dirumuskan masalah yaitu Bagaimana Cara Mengembangkan Media Video Tutorial Chawan Mushi?


(14)

4

Ria Apriani Wulandari, 2015

PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO TUTORIAL DALAM MATA KULIAH MAKANAN ORIENTAL

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu C.Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan media video tutorial Makanan Oriental khusunya Makanan Jepang.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus yang hendak dicapai dalam penelitian ini merupakan penjabaran atau spesifikasi dari tujuan umum penelitian. Tujuan khusus yang hendak dicapai adalah :

a. Pembuatan desain media video tutorial chawan mushi. b. Pembuatan media video tutorial chawan mushi.

c. Implementasi media video tutorial chawan mushi sebagai media pembelajaran dalam mata kuliah Makanan Oriental.

D.Manfaat Penelitian

Ditinjau dari tujuan penelitian yang telah dipaparkan diatas, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoritis dan praktis mengenai pembuatan media video tutorial Makanan Oriental. Berikut manfaat yang diharapkan dari penelitian tersebut:

1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat dan gambaran bagi semua pihak dalam dunia pendidikan mengenai media pembelajaran berbasis video tutorial yang dikembangkan dalam mata kuliah Makanan Oriental. 2. Manfaat praktis

Hasil penelitian diharapkan dapat meningkatkan mutu pembelajaran dalam mata kuliah Makanan Oriental dikarenakan media video tutorial yang sudah diverifikasi dan divalidasi oleh ahli media dan ahli materi sebagai alat bantu pembelajaran.


(15)

5

Ria Apriani Wulandari, 2015

PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO TUTORIAL DALAM MATA KULIAH MAKANAN ORIENTAL

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Struktur organisasi dalam penelitian ini terdiri dari lima bab, yang diuraikan sebagai berikut :

1. BAB I PENDAHULUAN, meliputi latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi. 2. BAB II KAJIAN TEORI, meliputi pengertian media pembelajaran, kegunaan

media pembelajaran, macam-macam media pembelajaran, video tutorial, konsep Makanan Oriental, konsep makanan Jepang, konsep chawan mushi, dan pembuatan video tutorial chawan mushi.

3. BAB III METODE PENELITIAN, meliputi lokasi dan waktu penelitian, metode penelitian, prosedur penelitian, responden dan subjek penelitian, instrumen pengumpulan data, langkah-langkah penelitian, analisis data. 4. BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN, meliputi temuan penelitian yang

terdiri dari tahap identifikasi potensi dan masalah, tahap pengumpulan data, tahap desain produk, tahap pembuatan produk, tahap validasi, tahap revisi, tahap uji coba dan revisi, dan pembahasan temuan.

5. BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI, meliputi simpulan, implikasi dan rekomendasi.


(16)

25

Ria Apriani Wulandari, 2015

PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO TUTORIAL DALAM MATA KULIAH MAKANAN ORIENTAL

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN A.Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat dilakukannya penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan. Penelitian dilakukan di Program Studi Pendidikan Tata Boga, Departemen Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia yang beralamat di Jalan Setiabudhi No. 229 Bandung.

Penelitian dan pengembangan media pembelajaran video tutorial ini dilakukan pada bulan Maret hingga Agustus 2015.

B.Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah research and development (R&D). Menurut Sugiyono (2013, hlm. 407) metode R&D adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji efektivitas produk tersebut.

Kegiatan research pada penelitian ini dilakukan dengan studi pendahuluan untuk mendapatkan gambaran mengenai kebutuhan pengguna seperti yang terjadi yaitu kurang pahamnya mahasiswa mengenai chawan mushi dan untuk mempersingkat waktu dalam pembelajaran mata kuliah Makanan Oriental. Selanjutnya development dilakukan untuk menghasilkan sebuah produk media pembelajaran dalam kasus ini adalah video tutorial.

Produk media pembelajaran berupa video tutorial ini dikembangkan dan diimplementasikan kepada mahasiswa yang membutuhkan dan dapat digunakan untuk pembelajaran tahun berikutnya. Video tutorial ini dapat diimplementasikan dan digunakan untuk tahun berikutnya dikarenakan sudah mendapatkan validasi dari ahli media dan ahli materi yang bersangkutan.

C.Prosedur Penelitian

Ada 10 langkah prosedur penelitian pengembangan media video tutorial yang dapat dilihat pada gambar 3.1.


(17)

26

Ria Apriani Wulandari, 2015

PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO TUTORIAL DALAM MATA KULIAH MAKANAN ORIENTAL

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1 Desain Penelitian Pengembangan Media Video Tutorial Desain penelitian pengembangan media video tutorial meliputi beberapa tahapan berikut :

1. Identifikasi Potensi dan Masalah

Tahapan identifikasi potensi dan masalah yang dilakukan adalah dengan melakukan wawancara kepada beberapa mahasiswa yang sudah mengontrak mata kuliah Makanan Oriental mengenai tingkat pemahaman mahasiswa dalam menangkap materi pembelajaran. Selain itu, wawancara juga dilakukan kepada dosen pengampuh mata kuliah Makanan Oriental mengenai media pembelajaran yang digunakan selama ini. Setelah potensi dan masalah teridentifikasi, selanjutnya dilakukan pengumpulan data.

2. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan untuk mengumpulkan informasi mengenai banyaknya mahasiswa yang tingkat pemahamannya masih kurang dalam menangkap materi pembelajaran Makanan Oriental khususnya dalam pokok bahasan Makanan Jepang mushimono yaitu chawan mushi. Informasi lain yang dikumpulkan datanya yaitu sejauh mana dosen pengampuh mata kuliah Makanan Oriental menggunakan media pembelajaran.

3. Desain Produk

Pembuatan desain produk pengembangan media pembelajaran video tutorial disini meliputi penyusunan GBIMV (Garis Besar Isi Media Video), penyusunan naskah/story board dan pengkajian naskah/story board oleh ahli

Desain produk Identifikasi potensi dan masalah Pengumpulan data Validasi Media Revisi I Uji coba skala kecil Revisi II Uji coba skala besar Revisi Akhir Pembuatan Produk


(18)

27

Ria Apriani Wulandari, 2015

PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO TUTORIAL DALAM MATA KULIAH MAKANAN ORIENTAL

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

media dan ahli materi. Penyusunan GBIMV berisi standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, deskripsi program yang akan dilakukan dan jenis media yang akan dikembangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Selanjutnya penyusunan naskah/story board yang berisi langkah-langkah dalam pembuatan video termasuk di dalamnya terdapat format visual dan audio yaitu gambar dan musik latar serta sound effect yang akan digunakan. Terakhir yaitu pengkajian naskah/story board yang dilakukan oleh ahli media dengan cara menilai naskah yang sudah dibuat sebelumnya dan oleh ahli materi dengan cara berkonsultasi mengenai teknik pembuatan hidangan Makanan Oriental yaitu chawan mushi.

4. Pembuatan Produk

Pembuatan produk berupa video tutorial meliputi pembentukan tim produksi, setting lokasi, pengambilan gambar, editing dan preview. Pembentukan tim produksi dapat berjumlah besar maupun kecil tergantung dari seberapa kompleks naskah yang akan di produksi. Setting lokasi dapat dilakukan indoor (dalam ruangan) atau outdoor (luar ruangan) dengan berbagai pertimbangan. Pengambilan gambar yaitu proses merubah naskah/story board menjadi bentuk gambar dan suara, dilakukan oleh cameraman yang sudah berpengalaman dan expert di bidangnya agar hasil pengambilan gambar dapat maksimal. Editing yaitu merangkai atau menggabungkan gambar dan suara menjadi satu rangkaian yang kronologis sehingga mampu menyampaikan pesan pembelajaran. Preview yaitu memperlihatkan video yang sudah dirangkai dan siap dipublikasikan kepada ahli media dan ahli materi untuk melihat kesesuaian naskah dengan tujuan pembuatan video tutorial sebagai media pembelajaran dalam mata kuliah Makanan Oriental.

5. Validasi Media

Validasi media dilakukan untuk menilai apakah produk sudah layak untuk digunakan atau tidak. Validasi dilakukan oleh pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk tersebut. Validasi yang dilakukan pada pengembangan media video tutorial ini dilakukan oleh dua orang tenaga ahli yaitu ahli media dan ahli materi. Validasi ini akan menunjukkan apakah media yang telah dibuat layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran


(19)

28

Ria Apriani Wulandari, 2015

PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO TUTORIAL DALAM MATA KULIAH MAKANAN ORIENTAL

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

atau tidak. Validasi media dilakukan oleh Bapak Atep Iman, M.Pd seorang dosen Teknologi Pendidikan di Universitas Pendidikan Indonesia. Validasi Materi dilakukakn oleh Bapak Christian Helmy Rumayar, S.Sos., MM.Par seorang dosen NHI yang ahli dalam bidang Makanan Oriental.

6. Revisi I

Revisi dilakukan apabila pada tahap validasi masih terdapat aspek-aspek yang harus diperbaiki sebelum diujicobakan kepada mahasiswa sebagai responden berdasarkan saran ahli media dan ahli materi.

7. Uji coba skala kecil

Uji coba ini dilakukan kepada 10 orang mahasiswa. Setelah mahasiswa menyimak video tutorial yang telah dikembangkan, kesepuluh mahasiswa diberi kuesioner untuk mengetahui tanggapan mereka mengenai video tutorial tersebut.

8. Revisi II

Revisi dilakukan apabila pada tahap uji coba skala kecil masih terdapat aspek-aspek yang harus diperbaiki sebelum dilakukan uji coba skala besar. Revisi dilakukan berdasarkan tanggapan dari mahasiswa sebagai responden. 9. Uji coba skala besar

Setelah revisi dilakukan, media tersebut diujicobakan dalam skala besar yaitu seluruh mahasiswa yang sudah mengontrak mata kuliah Makanan Oriental yaitu mahasiswa Pendidikan Tata Boga angkatan 2013 dan seluruh mahasiswa yang akan mengontrak mata kuliah Makanan Oriental yaitu mahasiswa Pendidikan Tata Boga angkatan 2014. Setelah diujicobakan, mahasiswa diberi kuesioner mengenai media pembelajaran video tutorial yang sudah ditayangkan.

10.Revisi Akhir

Revisi akhir ini dilakukan apabila dalam pemakaian pada lingkup yang lebih luas masih terdapat kekurangan. Bila produk sudah selesai melalui tahap pengembangan media video tutorial, produk sudah dinyatakan efektif dalam beberapa kali pengujian dan siap untuk diterapkan pada tahun ajaran berikutnya yang akan mengontrak mata kuliah Makanan Oriental.


(20)

29

Ria Apriani Wulandari, 2015

PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO TUTORIAL DALAM MATA KULIAH MAKANAN ORIENTAL

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu D.Responden dan Subjek Penelitian

Peneliti membuat video tutorial ini ditujukan kepada mahasiswa Pendidikan Tata Boga yang akan mengontrak mata kuliah Makanan Oriental yang akan dijalani pada tingkat dua, tetapi akan diujicobakan kepada seluruh responden mahasiswa Pendidikan Tata Boga untuk melihat tanggapan mereka mengenai pembelajaran dengan menggunakan video tutorial baik yang sudah mempelajari Makanan Oriental maupun yang belum. Responden yang akan diujicobakan terbagi menjadi dua yaitu responden untuk uji coba skala kecil dan uji coba skala besar.

Responden untuk uji coba skala kecil adalah 10 orang mahasiswa Pendidikan Tata Boga angkatan 2011 yang dipilih dengan teknik sampling insidental yaitu sampel ditentukan berdasarkan mahasiswa yang secara insidental bertemu dengan peneliti pada saat pengambilan data tetapi dengan syarat sudah pernah mengontrak mata kuliah Makanan Oriental.

Responden untuk uji coba skala besar terbagi menjadi dua bagian yaitu responden mahasiswa yang sudah mengontrak mata kuliah Makanan Oriental yaitu 44 orang mahasiswa Pendidikan Tata Boga angkatan 2013 dengan teknik sampling jenuh yaitu seluruh populasi dugunakan sebagai sampel. Selain itu, responden mahasiswa yang akan mengontrak mata kuliah Makanan Oriental yaitu 45 orang mahasiswa Pendidikan Tata Boga angkatan 2014 dengan teknik sampling jenuh yaitu seluruh populasi digunakan sebagai sampel.

Subjek penelitian ini adalah ahli materi dan ahli media pembelajaran. Sedangkan objek penelitian ini adalah mata kuliah Makanan Oriental pada bahasan Makanan Jepang yang ada di Program Studi Pendidikan Tata Boga, Departemen Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia.


(21)

30

Ria Apriani Wulandari, 2015

PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO TUTORIAL DALAM MATA KULIAH MAKANAN ORIENTAL

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu E.Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini, yaitu : 1. Lembar validasi media pembelajaran

Validasi media pembelajaran dilakukan oleh ahli materi dan ahli media untuk melihat kelayakan pada video tutorial yang sudah dibuat apakah layak untuk digunakan.

2. Kuesioner tanggapan responden

Pada kuesioner ini, pengukuran variabel akan dijabarkan dengan skala Likert untuk mengetahui tanggapan responden yaitu mahasiswa mengenai media pembelajaran video tutorial.

F. Langkah-langkah Penelitian

Kegiatan penelitian ini meliputi langkah-langkah berikut :

1. Tahap pertama yaitu studi pendahuluan melakukan wawancara untuk menemukan masalah yang terjadi sekaligus pengumpulan data, lalu mendesain produk dan pembuatan produk.

2. Tahap kedua yaitu validasi produk, pengujian produk yang sudah di validasi, saran dan masukan diterima dan diperbaiki untuk menyempurnakan produk media pembelajaran agar dapat sesuai dengan tujuan dan kebutuhan dari pembelajaran tersebut.

G.Analisis Data

1. Validasi ahli media dan ahli materi

Analisis data ini yaitu dengan mempresentasekan rating media berdasarkan nilai yang telah diberikan oleh ahli media dan ahli materi menjadi skor kelayakan. Rumus yang digunakan yaitu :

Skor Kelayakan = × 100% Keterangan :

Ʃx = skor yang diperoleh Ʃs = skor maksimum

Ʃx Ʃs


(22)

31

Ria Apriani Wulandari, 2015

PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO TUTORIAL DALAM MATA KULIAH MAKANAN ORIENTAL

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Hasil perhitungan skor kelayakan ini disajikan secara deskriptif yaitu menggambarkan apa adanya yang terjadi sebenarnya. Interpretasi skor kelayakan dihitung dengan mengacu kepada cara memberi skor untuk skala sikap yang dikemukakan oleh Arifin (2012, hlm. 233) dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Interpretasi Kelayakan Media Rentang Skor (x) Interpretasi

81,25% < x ≤ 100% Sangat layak

62,5% < x ≤ 81,25% Layak

43,75% < x ≤ 62,5% Kurang layak

25% ≤ x ≤ 43,75% Tidak layak

Sumber : Arifin (2012) 2. Kuesioner tanggapan siswa

Analisis data kuesioner tanggapan responden disajikan secara deskriptif yaitu menggambarkan apa adanya yang terjadi sebenarnya di lapangan. Analisis data dilakukan dengan mempresentasekan skor kuesioner tanggapan responden. Rumus yang digunakan yaitu :

p = × 100% Keterangan :

p = angka persentase

N = number of cases (banyaknya individu) f = frekuensi

f N


(23)

55

Ria Apriani Wulandari, 2015

PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO TUTORIAL DALAM MATA KULIAH MAKANAN ORIENTAL

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A.Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan media video tutorial dalam mata kuliah Makanan Oriental yang telah dilakukan, maka simpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut :

1. Desain media video tutorial mendapatkan interpretasi “sangat layak” berdasarkan penilaian ahli media dan dapat segera untuk diproduksi sebagai sebuah produk media pembelajaran dalam mata kuliah Makanan Oriental dengan bahasan mushimono yaitu chawan mushi.

2. Produk media video tutorial mendapatkan interpretasi “sangat layak” berdasarkan penilaian ahli media dan ahli materi dan dapat digunakan sebagai media pembelajaran dalam mata kuliah Makanan Oriental dengan bahasan mushimono yaitu chawan mushi.

3. Hasil implementasi pengembangan media video tutorial sebagai media pembelajaran dalam mata kuliah Makanan Oriental dengan bahasan chawan mushi menunjukkan bahwa media pembelajaran video tutorial dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa dalam proses pembelajaran, sehingga dapat diterapkan pada pembelajaran tahun berikutnya.

B.Implikasi dan Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian pengembangan media video tutorial dalam mata kuliah Makanan Oriental yang telah dilakukan, maka implikasi dan rekomendasi yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut :

1. Pendidik dalam proses pembelajaran menggunakan media pembelajaran berbasis video tutorial dikarenakan dapat meningkatkan pemahaman dan motivasi peserta didik.

2. Peserta didik dalam pembelajaran diharapkan memperhatikan media pembelajaran yang dipakai oleh pendidik agar materi yang disampaikan terserap dengan baik.


(24)

56

Ria Apriani Wulandari, 2015

PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO TUTORIAL DALAM MATA KULIAH MAKANAN ORIENTAL

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

3. Peserta didik untuk meningkatkan pemahaman dapat menggunakan media video tutorial sebagai salah satu media pembelajaran.

4. Penelitian ini perlu ditindaklanjuti untuk melihat keberhasilan peserta didik dalam membuat chawan mushi setelah peserta didik tersebut melihat video tutorial ini.


(25)

57

Ria Apriani Wulandari, 2015

PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO TUTORIAL DALAM MATA KULIAH MAKANAN ORIENTAL

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Akbar, S. (2013). Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Amien, S & Lamere, F. (2010). Media Audio dan Video untuk Pembelajaran.

[Online]. Diakses dari :

https://benramt.wordpress.com/2010/01/18/media-audio-dan-video-untuk-pembelajaran/

Arifin, Z. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Atmaja, Y. (2011). Seputar Masakan Jepang. [Online] Diakses dari :

https://yuliatmaja1007.wordpress.com/2011/10/29/seputar-masakan-jepang/

Basan, G. (2010). 500 Asian Dishes. Singapore : Page One Publishing Pte Ltd Hasdianto, A. (2014). Pengaruh Penggunaan Video Tutorial Adobe Premiere Pro

CS4 Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fotografi dan Videografi. Skripsi pada FIP UPI BANDUNG : Tidak diiterbitkan

Hosnan, M. (2014). Pendekatan Saintifik dan Kontekstual Dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor : Ghalia Indonesia

Kittler, P.G, dkk. (2012). Food and Culture. Cengage Learning: Wadsworth, USA.

Kuswardani, D. (2015). Penggunaan Media Video Dalam Pembelajaran Seni Budaya Di SMP Negeri 29 Bandung. Skripsi pada FIP UPI BANDUNG : Tidak diiterbitkan

Larassati, F. (2014). Pengembangan Media Pembelajaran Kriya Tekstil Berbasis Multimedia Untuk Penguasaan Seni Patchwork. Skripsi pada FPTK UPI BANDUNG : Tidak diterbitkan

Pramudito, A. (2013). Pengembangan Media Pembelajaran Video Tutorial pada Mata Pelajaran Kompetensi Kejuruan Standar Kompetensi Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut di Smk Muhammadiyah 1 Playen. 1 (1), hlm. 3-6.

Shinojima, S. (2003). Authentic Japanese Cuisine For Beginners. United States: Kodansha America, Inc

Spayde, J. (1984). Japanese Cookery. London

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta


(26)

58

Ria Apriani Wulandari, 2015

PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO TUTORIAL DALAM MATA KULIAH MAKANAN ORIENTAL

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Tam, M. (2013). Paleo Chawanmushi (Savory Egg Custard). [Online] Diakses dari : http://nomnompaleo.com/post/46162453958/paleo-chawanmushi-savory-egg-custard

Universitas Pendidikan Indonesia. (2014). Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Bandung : UPI Press

Warsihna, J. (2009). Pembuatan Media Video. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional

Wind, A. (2014). Jago Membuat Video Tutorial. Jakarta : Dunia Komputer

Yusuf, P. M. (2010). Komunikasi Instruksional Teori dan Praktik. Jakarta : PT. Bumi Aksara


(1)

Ria Apriani Wulandari, 2015

PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO TUTORIAL DALAM MATA KULIAH MAKANAN ORIENTAL

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu E.Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini, yaitu : 1. Lembar validasi media pembelajaran

Validasi media pembelajaran dilakukan oleh ahli materi dan ahli media untuk melihat kelayakan pada video tutorial yang sudah dibuat apakah layak untuk digunakan.

2. Kuesioner tanggapan responden

Pada kuesioner ini, pengukuran variabel akan dijabarkan dengan skala Likert untuk mengetahui tanggapan responden yaitu mahasiswa mengenai media pembelajaran video tutorial.

F. Langkah-langkah Penelitian

Kegiatan penelitian ini meliputi langkah-langkah berikut :

1. Tahap pertama yaitu studi pendahuluan melakukan wawancara untuk menemukan masalah yang terjadi sekaligus pengumpulan data, lalu mendesain produk dan pembuatan produk.

2. Tahap kedua yaitu validasi produk, pengujian produk yang sudah di validasi, saran dan masukan diterima dan diperbaiki untuk menyempurnakan produk media pembelajaran agar dapat sesuai dengan tujuan dan kebutuhan dari pembelajaran tersebut.

G.Analisis Data

1. Validasi ahli media dan ahli materi

Analisis data ini yaitu dengan mempresentasekan rating media berdasarkan nilai yang telah diberikan oleh ahli media dan ahli materi menjadi skor kelayakan. Rumus yang digunakan yaitu :

Skor Kelayakan = × 100% Keterangan :

Ʃx = skor yang diperoleh Ʃs = skor maksimum

Ʃx Ʃs


(2)

Hasil perhitungan skor kelayakan ini disajikan secara deskriptif yaitu menggambarkan apa adanya yang terjadi sebenarnya. Interpretasi skor kelayakan dihitung dengan mengacu kepada cara memberi skor untuk skala sikap yang dikemukakan oleh Arifin (2012, hlm. 233) dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Interpretasi Kelayakan Media Rentang Skor (x) Interpretasi

81,25% < x ≤ 100% Sangat layak

62,5% < x ≤ 81,25% Layak

43,75% < x ≤ 62,5% Kurang layak

25% ≤ x ≤ 43,75% Tidak layak

Sumber : Arifin (2012) 2. Kuesioner tanggapan siswa

Analisis data kuesioner tanggapan responden disajikan secara deskriptif yaitu menggambarkan apa adanya yang terjadi sebenarnya di lapangan. Analisis data dilakukan dengan mempresentasekan skor kuesioner tanggapan responden. Rumus yang digunakan yaitu :

p = × 100% Keterangan :

p = angka persentase

N = number of cases (banyaknya individu) f = frekuensi

f N


(3)

Ria Apriani Wulandari, 2015

PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO TUTORIAL DALAM MATA KULIAH MAKANAN ORIENTAL

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A.Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan media video tutorial dalam mata kuliah Makanan Oriental yang telah dilakukan, maka simpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut :

1. Desain media video tutorial mendapatkan interpretasi “sangat layak” berdasarkan penilaian ahli media dan dapat segera untuk diproduksi sebagai sebuah produk media pembelajaran dalam mata kuliah Makanan Oriental dengan bahasan mushimono yaitu chawan mushi.

2. Produk media video tutorial mendapatkan interpretasi “sangat layak” berdasarkan penilaian ahli media dan ahli materi dan dapat digunakan sebagai media pembelajaran dalam mata kuliah Makanan Oriental dengan bahasan mushimono yaitu chawan mushi.

3. Hasil implementasi pengembangan media video tutorial sebagai media pembelajaran dalam mata kuliah Makanan Oriental dengan bahasan chawan mushi menunjukkan bahwa media pembelajaran video tutorial dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa dalam proses pembelajaran, sehingga dapat diterapkan pada pembelajaran tahun berikutnya.

B.Implikasi dan Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian pengembangan media video tutorial dalam mata kuliah Makanan Oriental yang telah dilakukan, maka implikasi dan rekomendasi yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut :

1. Pendidik dalam proses pembelajaran menggunakan media pembelajaran berbasis video tutorial dikarenakan dapat meningkatkan pemahaman dan motivasi peserta didik.

2. Peserta didik dalam pembelajaran diharapkan memperhatikan media pembelajaran yang dipakai oleh pendidik agar materi yang disampaikan terserap dengan baik.


(4)

3. Peserta didik untuk meningkatkan pemahaman dapat menggunakan media video tutorial sebagai salah satu media pembelajaran.

4. Penelitian ini perlu ditindaklanjuti untuk melihat keberhasilan peserta didik dalam membuat chawan mushi setelah peserta didik tersebut melihat video tutorial ini.


(5)

Ria Apriani Wulandari, 2015

PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO TUTORIAL DALAM MATA KULIAH MAKANAN ORIENTAL

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Akbar, S. (2013). Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Amien, S & Lamere, F. (2010). Media Audio dan Video untuk Pembelajaran.

[Online]. Diakses dari :

https://benramt.wordpress.com/2010/01/18/media-audio-dan-video-untuk-pembelajaran/

Arifin, Z. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Atmaja, Y. (2011). Seputar Masakan Jepang. [Online] Diakses dari :

https://yuliatmaja1007.wordpress.com/2011/10/29/seputar-masakan-jepang/

Basan, G. (2010). 500 Asian Dishes. Singapore : Page One Publishing Pte Ltd Hasdianto, A. (2014). Pengaruh Penggunaan Video Tutorial Adobe Premiere Pro

CS4 Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fotografi dan Videografi. Skripsi pada FIP UPI BANDUNG : Tidak diiterbitkan

Hosnan, M. (2014). Pendekatan Saintifik dan Kontekstual Dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor : Ghalia Indonesia

Kittler, P.G, dkk. (2012). Food and Culture. Cengage Learning: Wadsworth, USA.

Kuswardani, D. (2015). Penggunaan Media Video Dalam Pembelajaran Seni Budaya Di SMP Negeri 29 Bandung. Skripsi pada FIP UPI BANDUNG : Tidak diiterbitkan

Larassati, F. (2014). Pengembangan Media Pembelajaran Kriya Tekstil Berbasis Multimedia Untuk Penguasaan Seni Patchwork. Skripsi pada FPTK UPI BANDUNG : Tidak diterbitkan

Pramudito, A. (2013). Pengembangan Media Pembelajaran Video Tutorial pada Mata Pelajaran Kompetensi Kejuruan Standar Kompetensi Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut di Smk Muhammadiyah 1 Playen. 1 (1), hlm. 3-6.

Shinojima, S. (2003). Authentic Japanese Cuisine For Beginners. United States: Kodansha America, Inc

Spayde, J. (1984). Japanese Cookery. London

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta


(6)

Tam, M. (2013). Paleo Chawanmushi (Savory Egg Custard). [Online] Diakses dari : http://nomnompaleo.com/post/46162453958/paleo-chawanmushi-savory-egg-custard

Universitas Pendidikan Indonesia. (2014). Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Bandung : UPI Press

Warsihna, J. (2009). Pembuatan Media Video. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional

Wind, A. (2014). Jago Membuat Video Tutorial. Jakarta : Dunia Komputer

Yusuf, P. M. (2010). Komunikasi Instruksional Teori dan Praktik. Jakarta : PT. Bumi Aksara