PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVMENT Peningkatan Hasil Belajar Ipa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Student Teams Achievment Divisions (Stad) Bagi Siswa Kelas Iv Sd Puri 01 Kecamatan Pati Kabupat

(1)

1

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVMENT

DIVISIONS (STAD) BAGI SISWA KELAS IV SD PURI 01 KECAMATAN PATI KABUPATEN PATI

TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013

SKRIPSI

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh SRI HARTATI NIM A54E090075

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


(2)

2

PENGESAHAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVMENT DIVISIONS (STAD)

BAGI SISWA KELAS IV SD PURI 01 KECAMATAN PATI KABUPATEN PATI

TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013

Disusun Oleh : SRI HARTATI NIM A54E090075

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada Tanggal 6 September 2012 Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Dewan Penguji

Drs. Rubino Rubiyanto,M Pd ( )

Drs. Mulyadi SK.M Pd ( )

Drs. Suwarno, M. Pd ( )

Surakarta, 6 September 2012 Universitas Muhammadiyah Surakarta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dekan,

Drs. H. Sofyan Anif, M. Si NIK.


(3)

3 ABSTRAK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVMENT

DIVISIONS (STAD) BAGI SISWA KELAS IV SD PURI 01 KECAMATAN PATI KABUPATEN PATI

TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013

Sri Hartati. A54E090075. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.Uniersitas Muhammadiyah

Surakarta. 2012. 124 halaman.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV dengan penerapan model pembelajaran (STAD). Subyek penelitian adalah guru dan siswa kelas IV SDN Puri 01 yang berjumlah 26 siswa. Bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Teknik pengumpulan data yang digunakan melalui wawancara, observasi, dokumentasi, tes dan catatan lapangan.. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis diskriptif komparatif dan interaktif yang terdiri dari 3 komponen yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Proses penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, masing–masing siklus terdiri dari empat tahap, yaitu: perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan dalam hasil belajar IPA siswa. Adapun peningkatan hasil pembelajaran dapat dilihat dari perolehan nilai siswa dalam pembelajaran IPA yang meningkat dari siklus I dan siklus II. Pada keadaan awal ketuntasan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA sebesar 27% atau hanya 7 siswa yang tuntas, dan pada siklus I naik menjadi sebesar 50% atau 13 siswa serta pada siklus II pembelajaran dapat meningkat menjadi 88% atau 23 siswa yang tuntas. Hal ini membuktikan bahwa dengan penerapan metode permbelajaran (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV.


(4)

4 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Mata pelajaran IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang ada pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD) dan tidak sedikit anak yang merasa kesulitan dalam mempelajari IPA. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa dari tahun ke tahun.

Berdasarkan hasil tes yang didapat, tes IPA di kelas IV SD Puri 01 Kecamatan Pati Kabupaten Pati kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ≥ 63, sehingga belum mencapai ketuntasan klasikal. Guru IPA kelas IV SD Puri 01 Pati menemui kesulitan dalam mengajar IPA. Dari 26 siswa kelas IV SD PURI 01 diketahui hasil belajar IPA bahwa 63% siswa mendapatkan nilai yang belum tuntas yaitu ≤ KKM 63 sebanyak 12 orang siswa, dan hanya 37% siswa yang sudah tuntas yaitu ≥ KKM 63 sebanyak 7 orang siswa. Dan hanya 3 orang siswa yang mendapatkan nilai di atas 80. Baru setelah diadakan ulangan perbaikan, ketuntasan klasikal tercapai.

Hasil refleksi rendahnya uji hasil belajar tersebut karena kelas IV SD Puri 01 Pati pembelajaran adalah yang berpusat pada guru. Siswa masih belum aktif dalam kegiatan pembelajaran karena selama pembelajaran guru banyak memberikan ceramah tentang materi. Sehingga aktivitas yang dilakukan siswa biasanya hanya mendengar dan mencatat, siswa jarang bertanya atau mengemukakan pendapat.

Dengan demikian maka peneliti mengadakan penelitian dengan judul “Peningkatan hasil belajar IPA melalui Penerapan Model Pembelajaran


(5)

5

Students Teams Achievment Divisions (STAD) bagi siswa kelas IV SD Puri 01 Kecamatan Pati Kabupaten Pati Semester I tahun pelajaran 2012/2013. 1.2 Tujuan Penelitian

Untuk meningkatkan hasil belajar IPA tentang jenis-jenis akar pada tumbuhan bagi siswa kelas IV SDN Puri 01 Kecamatan Pati Kabupaten Pati pada semester I tahun pelajaran 2012/2013 melalui penerapan model pembelajaran Student Teams Avhievment Divisions (STAD), dengan kriteria penilaian sekurang-kurangnya mencapai ketuntasan 70

LANDASAN TEORI

A. Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SD 1. Pengertian IPA

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) didefinisikan sebagai kumpulan pengetahuan yang tersusun secara terbimbing. Hal ini sejalan dengan kurikulum KTSP (Depdiknas, 2006) bahwa “IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep, atau prinsipsaja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan”.

b. Tujuan Pembelajaran IPA

Asy’ari, Muslichah (2006: 22) menyatakan bahwa ketrampilan proses yang perlu dilatih dalam pembelajaran IPA meliputi ketrampilan proses dasar misalnya mengamati, mengukur, mengklasifikasikan, serta ketrampilan proses terintegrasi misalnya merancang dan melakukan eksperimen yang meliputi menyusun hipotesis, menentukan variable,


(6)

6

menyusun definisi operasional, menafsirkan data, menganalisis dan mensintesis data. Poedjiati (2005:78) menyebutkan bahwa ketrampilan dasar dalam pendekatan proses adalah observasi, menghitung, mengukur, mengklasifikasi, dan membuat hipotesis.

c. Ruang Lingkup IPA

Ruang lingkup bahan kajian IPA di SD secara umum meliputi dua aspek yaitu kerja ilmiah dan pemahaman konsep. Lingkup kerja ilmiah meliputi kegiatan penyelidikan, berkomunikasi ilmiah, pengembangan kreativitas, pemecahan masalah, sikap, dan nilai ilmiah. Secara terperinci lingkup materi yang terdapat dalam Kurikulum KTSP adalah: (1) makhluk hidup dan proses kehidupannya. (2) benda atau materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat dan gas. (3) energi dan perubahaannya (4) bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit lainnya.

2. Hasil Belajar.

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2004 : 22). Sedangkan menurut Horwart Kingsley dalam bukunya Sudjana membagi tiga macam hasil belajar mengajar : (1). Keterampilan dan kebiasaan, (2). Pengetahuan dan pengarahan, (3). Sikap dan cita-cita (Sudjana, 2004 : 22).


(7)

7

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Arikunto (2002:26) menjelaskan berbagai faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu:

a. Faktor internal

1) Faktor biologis (jasmaniah) 2) Faktor Psikologis

b. Faktor Eksternal

1) Faktor lingkungan keluarga 2) Faktor lingkungan sekolah 3) Faktor lingkungan masyarakat

B. PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVMENT DIVISIONS (STAD)

a. Pengertian STAD

Pembelajaran model koooperatif tipe STAD merupakan” salah satu pembelajaran kooperatif yang diterapkan untuk menghadapi kemampuan siswa yang heterogen. Dimana model ini dipandang sebagai metode yang paling sederhana dan langsung dari pendekatan pembelajaran kooperatif. Di dalamnya siswa diberi kesempatan untuk melakukan kolaborasi dan elaborasi dengan teman sebaya dalam bentuk diskusi kelompok untuk memecahkan suatu permasalahan” (Arindawati, 2004: 83 - 84).

Salah satu pembelajaran kooperarif yaitu Strategi belajar kooperatif Student Teams Achievment Divisions (STAD) yang dikembangkan oleh Robert Slavin di Universitas John Hopkin (Slavin, 1995) merupakan produk


(8)

8

dari psikologi behavioristik. Lebih lanjut Slavin menyampaikan bahwa dalam menerapkan tehnik kooperatif Student Teams Achievment Divisions (STAD) aktivitas guru-siswa dalam pembelajaran meliputi 5 (lima) komponen utama, yaitu:Presentasi kelas, Pembentukan kelompok, Pelaksanaan kuis, Penentuan peningkatan skor individual, danPemberian pengakuan atau penghargaan kepada kelompok.

b. Penerapan Student Teams Achievment Divisions (STAD) dalam pembelajaran IPA

Penerapan model Student Teams Achievment Divisions (STAD) terdiri atas siklus pembelajaran yang membawa siswa pada suasana kerja sama yang diharapkan. Siklus kegiatan pembelajaran tersebut adalah: Mengajar: menyajikan pembelajaran, Belajar dalam tim, Tes: siswa mengerjakan kuis atau tugas lain secara individu (misalnya tes esai atau kinerja), Penghargaan tim: skor tim dihitung berdasarkan skor peningkatan anggota tim, laporan berkala kelas.

c. Langkah – Langkah Pembelajaran Menggunakan Metode STAD Sugiyono (2008 : 43) menjelaskan langkah-langkah pembelajaran menggunakan metode STAD yaitu:

1. Para siswa didalam kelas dibagi menjadi beberapa kelompok, masing-masing terdiri atas 4 atau 5 anggota kelompok. Tiap tim memiliki anggota yang heterogen.


(9)

9

2. Tiap anggota tim menggunakan lembar kerja akademik dan kemudian saling membantu untuk menguasai bahan ajar melalui Tanya jawab atau diskusi antar sesama anggota.

3. Secara individual atau tim, guru mengevaluasi untuk mengetahui penguasaan mereka terhadap bahan akademik yang telah dipelajari. 4. Tiap siswa dan tiap tim diberi skor atas penguasaannya terhadap

bahan ajar, dan kepada siswa secara individu atau tim yang meraih prestasi tinggi atau memperoleh skor sempurna diberi penghargaan. METODE PENELITIAN.

1. Setting Penelitian

Lokasi penelitian adalah siswa kalas IV SD Negeri Puri 01 Kecamatan Pati Kabupaten Pati berada di jalan Ronggowarsito no. 2 Pati pada semester ganjil bulan Juli 2012,

2. Subjek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Puri 01 Kecamatan Pati Kabupaten Pati, dengan keadaan siswa yang berjumlah 26 siswa, yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan.


(10)

10 3. Prosedur Penelitian

4. Jenis Data

Data penelitian ini berupa hasil pengamatan, catatan lapangan dan dokumentasi dari setiap tindakan perbaikan pembelajaran Struktur dan bagian akar tumbuhan dengan pendekatan kooperatif tipe STAD pada siswa kelas IV SD yang di teliti. Data tersebut tentang hal-hal yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan dan hasil belajar.

5. Pengumpulan data 1. Observasi 2. Tes

3. Dokumentasi Keadaan awal

Perencanaan tindakan Pelaksanaan tindakan

Observasi Refleksi

Rencana Tindakan Pelaksanaan Tindakan

Observasi Refleksi Tujuan tercapai/belum

SIKLUS I


(11)

11 6. Instrumen Penelitian

a. Pedoman observasi

1) Bagi guru, pedoman mempertimbangkan unsur-unsur sebagai berikut : indikator, pemilihan materi ajar, penentuan pendekatan/metode pembelajaran, pemilihan sumber belajar/media, penilaian proses dan hasil belajar sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. 2) Bagi murid, pedoman observasi yang harus diperhatikan sebagai

berikut : kesiapan siswa, partisipasi siswa dalam menerima materi ajar dan media pembelajaran, prestasi belajar siswa dapat meningkat. b. Hasil Belajar

Instrumen dalam penelitian ini adalah berupa tes tulis post-tes dan pre-tes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa yaitu pengusaan konsep IPA pada pokok bahasan tentang akar.

7. Analisis data

Teknik analisis data yang digunakan adalah kualitatif yang salah satu modelnya adalah analisis data interaktif yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman (1984), Ada empat aktivitas dalam analisis data model interaktif yaitu: Data Collection (Pengumpulan data), Data display (Penyajian data), Data Reduction (Reduksi data), Conclusions: drawing/verifying (Penarikan kesimpulan) ( Sugiyono, 2010:337).


(12)

12 8. Indikator Pencapaian

Penelitian ini dikatakan berhasil jika semua prosedur pembelajaran dengan Student Teams Achievment Division (STAD) dapat dilakukan seluruhnya dengan baik dan 70 % siswa memiliki nilai ≥ 65 dengan rata-rata nilai 70.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada test siklus 1 yang dilakukan pada pertemuan ke 2, hasil belajar siswa mengalami peningkatan yaitu dari 7 siswa yang tuntas (27%) menjadi 13 siswa yang tuntas (50%), sehingga dapat diambil kesimpulan sementara bahwa setelah di lakukan tindakan, hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Karena hasil yang didapat belum memuaskan maka dilakukan lagi tindakan pada siklus 2.

Hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari 13 siswa yang tuntas (50%) menjadi 23 siswa yang tuntas (88%), hal ini menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan, sehingga guru dan observer memutuskan untuk menghentikan tindakani pada siklus II.

Maka dapat disimpulkan bahawa hasil pembelajaran IPA sebelum dilakukan tindakan dan setelah dilakukan tindakan dengan menggunakan metode STAD mengalami peningkatan,

Adapun perbandingan antara kondisi awal, siklus I dan Siklus II dapat dilihat pada tabel berikut ini:


(13)

13

Perbandingan Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Rata-rata 55,15 69,7 78,7

Nilai ≥ 63 (Tuntas)

Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen

7 27 % 13 50 % 23 88 %

Nilai ‹ 63 (Belum Tuntas)

Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen

19 73% 13 50 % 3 12 %

Tabel 4.13 perbandingan kondisi awal siswa, siklus I dan siklus II

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa hasil belajar IPA ada peningkatan setelah diadakan pembelajaran IPA model pembelajaran Student Teams Achievment Divisions (STAD). Pada kondisi awal hanya 7 siswa (27%) yang tuntas setelah dilakukan tindakan pada siklus I meningkat menjadi 13 siswa (50%) dan meningkat lagi menjadi 23 siswa (88%) pada siklus II, dengan adanya pencapaian yang signifikan maka mendukung diterimanya hipotesis pada penelitian ini bahwa model pembelajaran Student Teams Achievment Divisions (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar IPA bagi siswa kelas IV SD Puri 01 Kecamatan Pati Kabupaten Pati semester I tahun pelajaran 2012/2013.


(14)

14 PENUTUP

A. Simpulan

Penerapan model pembelajaran Student Teams Achievment Divisions (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar IPA tentang Tumbuhan di kelas IV SD Puri 01 Pati Kecamatan Pati Kabupaten Pati semester I tahun pelajaran 2012/2013. Hal ini ditunjukkan dari peningkatan hasil belajar dari jumlah siswa yang tuntas dalam pembelajaran IPA. Pada kondisi awal rata-rata nilai 55,15 hanya ada 7 siswa (27%) yang tuntas, meningkat menjadi 69,7 pada siklus I dan 13 siswa (50%) mendapatkan nilai tuntas, meningkat lagi nilai rata-ratanya menjadi 78 dan 23 siswa (88%) tuntas pada siklus II.

B. Implikasi

model pembelajaran STAD adalah salah satu model yang dapat digunakan oleh guru dalam peningkatan hasil belajar siswa.

C. Saran

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk memotivasi guru SD Puri 01 Pati Kecamatan Pati Kabupaten Pati untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan memilih model pembelajaran Student Teams Achievment Divisions (STAD), selain dapat meningkatkan hasil belajar siswa, penggunaan model pembelajaran STAD menjadikan pembelajaran lebih menarik, siswa lebih aktif, dan siswa lebih mudah memahami materi.


(15)

15

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Aly & Eny Rahma. 1998. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi

V Revisi. PT. Rineka Cipta. Jakarta.

Bambang Riyanto.2001, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan; Cet.7,BEP, Yogyakarta

BSNP (2006). Peraturan Mendiknas. Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan 2006. Jakarta : Depdiknas

Clark RAF, Dvorak HF, Colvin RB: Fibronectin in delayed-type hypersensitivity skin reactions: Associations with vessel permeability and endothelial cell activation. J Immunol 126:787-793, 1981.

Depdiknas 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas Isjoni. 2009. Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ismail. 2003. Model Pembelajaran Kooperatif. Dit, PLP, Dikdasmen: Depdikbud Mohamad Nur, 2005. Pembelajaran Kooperatif. Dirjen Dikti Depdiknas.

Mulyadi & Suwarno. 2010. Pedagogi Khusus Bidang Studi Sekolah Dasar. Surakarta: Badan Penerbit FKIP-UMS

Omar Hamalik.2005. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Bandung: Bumi Aksara

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), h. 64.

Slavin, Robert, E. 1995. “Cooperative Learning Theory and Practice”. Secon Edition. Massachussets: Allyn and Bacon Publisher.

Sudjana, D (2004). Pendidikan Luar Sekolah : Wawasan, Sejarah Perkembangan Falsafah, Teori Pendukung, Asas. Bandung. Falah Production

Sugiyanto. (2008). Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta:UMS Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan.Bandung:Alfabeta.

Suyoso, Suharto dan Sujoko. (1998). Ilmu Alamiah Dasar. Yogyakarta: IKIP Thursan, Hakim. (2005) Belajar Secara Efektif. Jakarta: Puspa Swara.


(1)

10 3. Prosedur Penelitian

4. Jenis Data

Data penelitian ini berupa hasil pengamatan, catatan lapangan dan dokumentasi dari setiap tindakan perbaikan pembelajaran Struktur dan bagian akar tumbuhan dengan pendekatan kooperatif tipe STAD pada siswa kelas IV SD yang di teliti. Data tersebut tentang hal-hal yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan dan hasil belajar.

5. Pengumpulan data 1. Observasi 2. Tes

3. Dokumentasi Keadaan awal

Perencanaan tindakan Pelaksanaan tindakan

Observasi Refleksi

Rencana Tindakan Pelaksanaan Tindakan

Observasi Refleksi Tujuan tercapai/belum

SIKLUS I


(2)

11 6. Instrumen Penelitian

a. Pedoman observasi

1) Bagi guru, pedoman mempertimbangkan unsur-unsur sebagai berikut : indikator, pemilihan materi ajar, penentuan pendekatan/metode pembelajaran, pemilihan sumber belajar/media, penilaian proses dan hasil belajar sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. 2) Bagi murid, pedoman observasi yang harus diperhatikan sebagai

berikut : kesiapan siswa, partisipasi siswa dalam menerima materi ajar dan media pembelajaran, prestasi belajar siswa dapat meningkat. b. Hasil Belajar

Instrumen dalam penelitian ini adalah berupa tes tulis post-tes dan pre-tes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa yaitu pengusaan konsep IPA pada pokok bahasan tentang akar.

7. Analisis data

Teknik analisis data yang digunakan adalah kualitatif yang salah satu modelnya adalah analisis data interaktif yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman (1984), Ada empat aktivitas dalam analisis data model interaktif yaitu: Data Collection (Pengumpulan data), Data display (Penyajian data), Data Reduction (Reduksi data), Conclusions: drawing/verifying (Penarikan kesimpulan) ( Sugiyono, 2010:337).


(3)

12 8. Indikator Pencapaian

Penelitian ini dikatakan berhasil jika semua prosedur pembelajaran dengan Student Teams Achievment Division (STAD) dapat dilakukan seluruhnya dengan baik dan 70 % siswa memiliki nilai ≥ 65 dengan rata-rata nilai 70.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada test siklus 1 yang dilakukan pada pertemuan ke 2, hasil belajar siswa mengalami peningkatan yaitu dari 7 siswa yang tuntas (27%) menjadi 13 siswa yang tuntas (50%), sehingga dapat diambil kesimpulan sementara bahwa setelah di lakukan tindakan, hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Karena hasil yang didapat belum memuaskan maka dilakukan lagi tindakan pada siklus 2.

Hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari 13 siswa yang tuntas (50%) menjadi 23 siswa yang tuntas (88%), hal ini menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan, sehingga guru dan observer memutuskan untuk menghentikan tindakani pada siklus II.

Maka dapat disimpulkan bahawa hasil pembelajaran IPA sebelum dilakukan tindakan dan setelah dilakukan tindakan dengan menggunakan metode STAD mengalami peningkatan,

Adapun perbandingan antara kondisi awal, siklus I dan Siklus II dapat dilihat pada tabel berikut ini:


(4)

13

Perbandingan Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Rata-rata 55,15 69,7 78,7

Nilai ≥ 63 (Tuntas)

Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen

7 27 % 13 50 % 23 88 %

Nilai ‹ 63 (Belum Tuntas)

Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen

19 73% 13 50 % 3 12 %

Tabel 4.13 perbandingan kondisi awal siswa, siklus I dan siklus II

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa hasil belajar IPA ada peningkatan setelah diadakan pembelajaran IPA model pembelajaran Student Teams Achievment Divisions (STAD). Pada kondisi awal hanya 7 siswa (27%) yang tuntas setelah dilakukan tindakan pada siklus I meningkat menjadi 13 siswa (50%) dan meningkat lagi menjadi 23 siswa (88%) pada siklus II, dengan adanya pencapaian yang signifikan maka mendukung diterimanya hipotesis pada penelitian ini bahwa model pembelajaran Student Teams Achievment Divisions (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar IPA bagi siswa kelas IV SD Puri 01 Kecamatan Pati Kabupaten Pati semester I tahun pelajaran 2012/2013.


(5)

14 PENUTUP

A. Simpulan

Penerapan model pembelajaran Student Teams Achievment Divisions (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar IPA tentang Tumbuhan di kelas IV SD Puri 01 Pati Kecamatan Pati Kabupaten Pati semester I tahun pelajaran 2012/2013. Hal ini ditunjukkan dari peningkatan hasil belajar dari jumlah siswa yang tuntas dalam pembelajaran IPA. Pada kondisi awal rata-rata nilai 55,15 hanya ada 7 siswa (27%) yang tuntas, meningkat menjadi 69,7 pada siklus I dan 13 siswa (50%) mendapatkan nilai tuntas, meningkat lagi nilai rata-ratanya menjadi 78 dan 23 siswa (88%) tuntas pada siklus II.

B. Implikasi

model pembelajaran STAD adalah salah satu model yang dapat digunakan oleh guru dalam peningkatan hasil belajar siswa.

C. Saran

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk memotivasi guru SD Puri 01 Pati Kecamatan Pati Kabupaten Pati untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan memilih model pembelajaran Student Teams Achievment Divisions (STAD), selain dapat meningkatkan hasil belajar siswa, penggunaan model pembelajaran STAD menjadikan pembelajaran lebih menarik, siswa lebih aktif, dan siswa lebih mudah memahami materi.


(6)

15

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Aly & Eny Rahma. 1998. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi

V Revisi. PT. Rineka Cipta. Jakarta.

Bambang Riyanto.2001, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan; Cet.7,BEP, Yogyakarta

BSNP (2006). Peraturan Mendiknas. Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan 2006. Jakarta : Depdiknas

Clark RAF, Dvorak HF, Colvin RB: Fibronectin in delayed-type hypersensitivity skin reactions: Associations with vessel permeability and endothelial cell activation. J Immunol 126:787-793, 1981.

Depdiknas 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas Isjoni. 2009. Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ismail. 2003. Model Pembelajaran Kooperatif. Dit, PLP, Dikdasmen: Depdikbud Mohamad Nur, 2005. Pembelajaran Kooperatif. Dirjen Dikti Depdiknas.

Mulyadi & Suwarno. 2010. Pedagogi Khusus Bidang Studi Sekolah Dasar. Surakarta: Badan Penerbit FKIP-UMS

Omar Hamalik.2005. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Bandung: Bumi Aksara

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), h. 64.

Slavin, Robert, E. 1995. “Cooperative Learning Theory and Practice”. Secon Edition. Massachussets: Allyn and Bacon Publisher.

Sudjana, D (2004). Pendidikan Luar Sekolah : Wawasan, Sejarah Perkembangan Falsafah, Teori Pendukung, Asas. Bandung. Falah Production

Sugiyanto. (2008). Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta:UMS Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan.Bandung:Alfabeta.

Suyoso, Suharto dan Sujoko. (1998). Ilmu Alamiah Dasar. Yogyakarta: IKIP Thursan, Hakim. (2005) Belajar Secara Efektif. Jakarta: Puspa Swara.


Dokumen yang terkait

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

Peningkatan hasil belajar PKN siswa kelas IV MI Attaqwa Bekasi Utara melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions)

0 5 152

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVMENT Peningkatan Hasil Belajar Ipa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Student Teams Achievment Divisions (Stad) Bagi Siswa Kelas Iv Sd Puri 01 Kecamatan Pati Kabupat

0 0 15

PENDAHULUAN Peningkatan Hasil Belajar Ipa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Student Teams Achievment Divisions (Stad) Bagi Siswa Kelas Iv Sd Puri 01 Kecamatan Pati Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2012 / 2013.

0 0 5

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) Peningkatan Hasil Belajar Ipa Melalui Metode Stad (Student Teams Achievement Division) Siswa Kelas IV SDN Kalikalong 01 Tahun 2012/2013.

0 0 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERBANDINGAN SKALA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS-ACHIEVMENT DIVISIONS (STAD).

0 1 7

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL STAD (STUDENT TEAM ACHIEVMENT DIVISIONS) MATERI

0 0 21