PENGARUH TEKNIK RELAKSASI MUSIK INSTRUMENTAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL TRIMESTER III (The Influence of Instrumental Musical Relaxation Technique on Decreasing Pregnant

  

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI MUSIK INSTRUMENTAL TERHADAP

PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL TRIMESTER III

(The Influence of Instrumental Musical Relaxation Technique on Decreasing Pregnant

  Woman Level of Anxiety in Trimester III)

Tuti Meihartati, Aries Abiyoga, Lidia Widia

  Email :

  

Lidia_cantika30@yahoo.com

ABSTRACT

  The anxiety in pregnant women is a psychological condition experienced by the

mother during pregnancy which may affect physiological activity. Based on the data obtained

at Puskesmas Perawatan Simpang Empat, there are 27 pregnant women of trimester III who

have experienced anxiety. Factors that cause of anxiety usually related with the condition of

mother welfare and baby to be born. Pregnant women who experience anxiety during

pregnancy increase the risk of delayed motor development and mental fetus. The aim of this

study was to determine the effect of instrumental music on the decrease in pregnant women

anxiety in trimester III.

  The design of this study was Pre Experimental with One Group Pretest And Posttest

Design. The sample in this study 27 was pregnant women in trimester III by using Total

Sampling.

  The data obtained were analyzed by using the Wilcoxon test. The analysis results

obtained the significant influence between the music with the decrease in pregnant women

anxiety result of p value 0.002 (<0.05).

  The conclusion of this study, there was influence of instrumental music on the

decrease in pregnant women anxiety. It was suggested for pregnant women to overcome their

anxiety by listening to instrumental music with regularly.

  Keywords : Anxiety, Instrumental Music, Pregnant Women PENDAHULUAN

  Kehamilan merupakan babak baru 289.000 jiwa. Amerika Serikat yaitu 9300 dalam kehidupan wanita.Banyak jiwa, Afrika Utara 179.000 jiwa, dan Asia perubahan yang terjadi, yakni perubahan Tenggara 16.000 jiwa. Angka fisik dan perubahan psikologis.Sejak kematian ibu di negara-negara Asia hamil, ibu sudah mengalami kecemasan. Tenggara yaitu Indonesia 214 per 100.000 Kecemasan akan meningkat menjelang kelahiran hidup, Filipina 170 per 100.000 persalinan terutama pada trimester III. Bila kelahiran hidup, Vietnam 160 per 100.000 kecemasan ini tidak segera ditangani maka kelahiran hidup, Thailand 44 per 100.000 akan berpengaruh terhadap proses kelahiran hidup, Brunei 60 per 100.000 persalinan yang mengakibatkan lemahnya kelahiran hidup, dan Malaysia 39 per kontraksi uterus, partus lama, fetal distres, 100.000 kelahiran hidup. Angka kematian naiknya tekanan darah ibu yang ibu di Indonesia masih tertinggi di menyebabkan mortalitas dan morbiditas ASEAN yaitu 214 per 100.000 kelahiran (Setyaningrum RF, 2013:1). hidup dan masih jauh dari target global

  Menurut laporan WHO tahun 2014 SDG’s (Suitainable Development Goals)

  Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia yaitu

  76 yaitu 70 per 100.000 kelahiran hidup (WHO, 2014).

  Penurunan AKI di Indonesia terjadi sejak tahun 1991 sampai dengan 2007, yaitu dari 390 menjadi 228. Namun demikian, SDKI tahun 2012 menunjukkan peningkatan AKI yangsignifikan yaitu menjadi 359 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. AKI kembali menujukkan penurunan menjadi 305 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup berdasarkan hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015. Angka tersebut menunjukan bahwa AKI di Indonesia belum mencapai target MDGs (Millenium Development Goals) yaitu sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup (Depkes RI, 2015).

  Berdasarkan Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) Cakupan ibu hamil di Indonesia pada tahun 2015 sebanyak 5.285.759 ibu hamil. Jumlah ini menurun dibanding data SDKI pada tahun sebelumnya yang besarnya 5.346.133 ibu hamil (Depkes RI, 2015).

  Menurut Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan, jumlah cakupan ibu hamil di Kalimantan Selatan pada tahun 2015 yaitu sebanyak 83.758 ibu hamil. Jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya yaitu 80.837 ibu hamil (Dinkes Prov Kal-Sel, 2015).

  Dari data yang didapatkan di Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu pada tahun 2017 jumlah ibu hamil yang tercatat sebanyak 8.724.Sedangkan untuk ibu hamil yang tercatat di Puskesmas Perawatan Simpang Empat pada tahun 2017 sebanyak 1.148 ibu hamil (Dinkes Tanbu, 2017).

  Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada bulan maret tahun 2018 jumlah ibu hamil yang tercatat di buku register puskesmas perawatan Simpang Empat sebanyak 128 ibu hamil, yang terdiri dari trimester I sebanyak 25 ibu hamil, trimester II sebanyak 49 ibu hamil dan trimester III sebanyak 54 ibu hamil.

  Berdasarkan hasil wawancara kepada 10 ibu hamil trimester III di kelas ibu hamil puskesmas perawatan Simpang Empat didapatkan 8 ibu hamil yang mengatakan takut dan cemas dan 2 ibu hamil yang tidak mengalami cemas, ibu hamil yang mengalami kecemasan pada trimester III diantaranya ibu mengalami gangguan pola tidur, rasa sakit pada otot dan gangguan konsentrasi. Penelitian tentang teknik relaksasi musik instrumental belum pernah di lakukan di puskesmas perawatan simpang empat, kebanyakan tindakan yangdilakukan ibu untuk mengatasi cemas yaitudengan cara istirahat cukup dan berdoa.

  Beberapa kasus kecemasan sebesar 5%-42% merupakan suatu perhatian terhadap proses fisiologis. Kecemasan ini disebabkan oleh penyakit fisik ataupun keabnormalan perubahan fisik dikarenakan konflik emosional yaitu kecemasan. Adanya pikiran-pikiran takut melahirkan yang akan selalu diikuti dengan nyeri, akan menyebabkan peningkatan kerja sistem saraf simpatik. Ibu menjadi mudah marah, tersinggung, gelisah, tidak mampu memusatkan perhatian, ragu-ragu bahkan ingin lari dari kenyataan hidup. Hormon stres yang dihasilkan secara berlebihan pada wanita hamil dapat mengganggu suplai darah ke janin dan dapat membuat janin menjdi hiperaktif hingga ia lahir kelak dan menyebabkan autis (Hall, 2009 dalam Sukmaningtyas, W & Prahesti AW 2016:54).

  Beberapa penelitian menyebutkan bahwa tingkat kecemasan selama trimester pertama kehamilan sama dengan kecemasan biasa pada umumnya sedangkan tingkat kecemasan pada trimester kedua dan ketiga hampir dua kali lipat trimester pertama. Survei yang dilakukan di Columbia pada 650 ibu hamil berisiko rendah dengan umur kehamilan 35-39 minggu sebanyak 25% mengalami ketakutan tingkat tinggi untuk melahirkan dan ini berkorelasi positif dengan kecemasan (Misri & Kendrick, 2010 dalam Ratnawati AE & Rina T 2014:3). Penelitian di Hongkong pada ibu hamil trimester satu, dua, dan tiga sebesar 54% mengalami kecemasan, 37% mengalami gejala depresi serta penelitian di Pakistan dari 165 ibu hamil, sebanyak 70% mengalami kecemasan dan atau depresi (Ying & Keung, 2007 dalam Ratnawati AE & Rina T 2014:3).

  Terapi musik instrumental merupakan salah satu teknik distraksi yang efektif dan dipercaya dapat menurunkan nyeri fisiologis, stress, dan kecemasan dengan mengalihkan perhatian seseorang dan nyeri, namun masih jarang digunakan terutama dalam bidang kesehatan.Terapi musik instrumental juga memenuhi syarat penting sebagai salah satu teknik untuk penyembuhan suatu penyakit dengan menggunakan bunyi atau irama tertentu (Solehati T & Cecep EK, 2015:193).

  Teknik pengambilan data dengan menggunakan data primer dan data sekunder di Puskesmas Perawatan Simpang Empat Tanah Bumbu (Analisis penelitian menggunakan uji Wilcoxon dengan p value <0,05).

HASIL DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN

  pre-eksperimen dengan desain penelitian one group post and test design.

  No Post Test Frekuensi (Orang) Persentase (%)

  3 Cemas Berat 2 7% Total 27 100%

  2 Cemas Sedang 12 45%

  1 Cemas Ringan 13 48%

  No Pre Test Frekuensi (Orang) Persentase (%)

  Berdasarkantabel 5.3diketahui bahwa sesudah diberikan terapi musik instrumental sebagian besar mengalami cemas ringan.

  Total 27 100%

  3 Cemas Sedang 10 37%

  2 Cemas Ringan 13 48%

  1 Tidak Cemas 4 15%

  III Setelah Diberikan Terapi Musik Instrumental Di Puskesmas Perawatan Simpang Empat

  Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil dengan usia kehamilan ≥ 28 minggu sebanyak 27 ibu hamil trimester III di Puskesmas Perawatan Simpang Empat periode April-Mei 2018.

  Berdasarkan uraian latar belakang diatas peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh teknik relaksasi musik instrumental terhadap penurunan kecemasan ibu hamil trimester III di Puskesmas Perawatan Simpang Empat.

Tabel 5.3 DistribusiFrekuensiPenurunan

  Berdasarkantabel 5.2diatasdiketahuibahwasebelumdiberikan terapi musik sebagian besar respondenmengalami kecemasan ringan.

  III Sebelum Diberikan Terapi Musik Instrumental Di Puskesmas Perawatan Simpang Empat.

  5.2DistribusiFrekuensiPenurunan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Trimester

  Tabel

  Lokasi penelitian dilakukan di Puskesmas Perawatan Simpang Empat Tanah Bumbu.Pengambilan data awal pada bulan maret 2018.Penelitian dilakukan pada bulan April sampai Mei 2018. Penelitian ini merupakan penelitian

  responden berjumlah 27 ibu hamil trimester III.

  ekslusi . Berdasarkan hal tersebut total

  Sampel dalam penelitian ini dipilih secara totalsampling (sampel jenuh).Namun, pada saat penelitian, ditemukan responden yang tidak mengikuti posttest, sehingga sebagian kecil responden masuk ke dalam kriteria

  Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Trimester

Tabel 5.4 Analisis Hasil Penelitian

  Berdasarkan hasil penelitian sesudah diberikan terapi musik instrumental diketahui bahwa sebagian besar responden mengalami penurunan tingkat kecemasan. Sebagian kecil responden tidak mengalami kecemasan (15%), hampir setengahnya mengalami

  4 Cemas berat 2 7 %

  10 37 %

  3 Cemas sedang 12 45%

  13 48 % 0,002

  2 Cemas ringan 13 48%

  1 Tidak Cemas 4 15 %

  Value F % F %

  No Tingkat Kecemasa n Sebe lum Sesudah P.

  Berdasarkan hasil penelitian sebelum diberikan terapi musik instrumental diketahui bahwa seluruh nya dari responden yang mengalami kecemasan sebesar (100%), hampir setengahnya responden mengalami cemas ringan (48%) yang mengalami cemas sedang sebanyak (45%), dan sebagian kecil yang mengalami cemas berat (7%).

  Pengaruh Teknik Relaksasi Musik Instrumental terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Trimester III

  Banyak teori penelitian yang menyatakan bahwa Suasana psikologis ibu yang tidak mendukung akan mempersulit proses persalinan. Seperti misalnya Amalia (2009) yang mengatakan cemas yang berlebihan, khawatir dan takut tanpa sebab pada ibu hamil, dapat memicu kondisi yang berujung pada stress. Kondisi stress inilah yang mengakibatkan otot tubuh menegang, terutama otot-otot yang berada dijalan lahir ikut menjadi kaku dan keras sehingga sulit mengembang. Emosi yang tidak stabil juga akan membuat ibu merasakan sakit yang semakin hebat.

  Tujuan dari menurunkan tingkat kecemasan adalah untuk menimbulkan suasana rileks sehingga dampak dari kecemasan dapat berkurang. Terdapat berbagai macam cara yang digunakan untuk menurunkan tingkat kecemasan. Secara umum, dapat dibagi menjadi dua yaitu terapi farmakologis dan non farmakologis.Terapi non farmakologis merupakan terapi tanpa menggunakan obat obatan yang dapat digunakan untuk menurunkan tingkat kecemasan.Beberapa jenis terapi non farmakologis yang dapat digunakan untuk menurunkan tingkat kecemasan adalah art therapy, terapi hewan peliharaan, konseling, distraksi, aromaterapi, hipnotis, terapi musik, meditasi dan relaksasi.

  Suasana psikologis ibu yang tidak mendukung akan mempersulit proses persalinan. Cemas yang berlebihan, khawatir dan takut tanpa sebab pada ibu hamil, dapat memicu kondisi yang berujung pada stress. Kondisi stress inilah yang mengakibatkan otot tubuh menegang, terutama otot-otot yang berada dijalan lahir ikut menjadi kaku dan keras sehingga sulit mengembang. Emosi yang tidak stabil juga akan membuat ibu merasakan sakit yang semakin hebat (Amalia, 2009).

  Kecemasan adalah pengalaman manusia yang bersifat universal, suatu respons emosional yang tidak menyenangkan, penuh kekhawatiran, suatu rasa takut yang tidak terekpresikan dan tidak terarah karena suatu sumber ancaman atau pikiran sesuatu yang akan datang tidak jelas dan tidak teridentifikasi (Solehati T & Cecep EK, 2015:152).

  PEMBAHASAN

  maka dapat disimpulkan ada pengaruh teknik relaksasi musik instrumental terhadap penurunan tingkat kecemasan ibu hamil trimester III.

  Wilcoxon didapatkan P Value 0,002 < 0,05

  Berdasarkan tabel 5.4 diatas menunjukkan bahwa setelah diberikan pemberian musik instrumental ada kecenderungan penurunan kategori kecemasan.Perbedaan Tingkat Kecemasan Ibu hamil Trimester III sebelum dan sesudah diberi musik instrumental. Hasil uji statistik dengan menggunakan

  (<0,05) Total 27 100 27 100 cemas ringan (48%), dan hampir setengahnya mengalami cemas sedang (37%).

  Hasil analisis pengaruh teknik relaksasi musik instrumental terhadap penurunan tingkat kecemasan ibu hamil trimester III. Hasil uji statistik dengan menggunakan Uji wilcoxond idapatkan P

  Value 0,002 <0,05 maka dapat

  disimpulkan bahwa ada pengaruh teknik relaksasi musik instrumental terhadap penurunan tingkat kecemasan ibu hamil trimester III.

  Penelitian ini sesuai dengan penelitian (Pratiwi NMW, 2013) berdasarkan hasil uji analisis dengan uji

  Wilcoxon

  nilai signifikan p = 0,000 <0,05 artinya ada pengaruh pemberian terapi musik instrumental terhadap tingkat kecemasan pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi di Ruang Angsoka

  III RSUP Sanglah Denpasar. Hal ini menyimpulkan bahwa terapi musik instrumental dapat digunakan untuk mengurangi pasien payudara tingkat kecemasan kanker menjalani kemoterapi. Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan Swarihadiyanti R (2014) dengan judul Pengaruh pemberian terapi musik instrumental dan musik klasik terhadap nyeri saat wound care pada pasien post op diruang mawar RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri yang menyatakan bahwa setelah dilakukan penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh pemberian terapi musik instrumental dan musik klasik terhadap nyeri saat wound care pada pasien post op dimana hasil dari uji u mann whitney menunjukkan nilai p 0,04 < 0,05, yang artinya dari kedua kelompok terapi musik tersebut yang lebih berpengaruh dalam nyeri saat wound care adalah terapi musik instrumental karena dalam uji statistik nilai mean pada terapi musik instrumental yaitu 15,75 sedangkan untuk nilai mean terapi musik klasik yaitu 25,25. Sehingga dapat disimpulkan terapi musik instrumental lebih berpengaruh terhadap nyeri saat

  wound care pada pasien post op.

  Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan Swarihadiyanti R (2014) dengan judul Pengaruh pemberian terapi musik instrumental dan musik klasik terhadap nyeri saat wound care pada pasien post op diruang mawar RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri yang menyatakan bahwa setelah dilakukan penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh pemberian terapi musik instrumental dan musik klasik terhadap nyeri saat wound care pada pasien post op dimana hasil dari uji u mann whitney menunjukkan nilai p 0,04 < 0,05, yang artinya dari kedua kelompok terapi musik tersebut yang lebih berpengaruh dalam nyeri saat wound care adalah terapi musik instrumental karena dalam uji statistik nilai mean pada terapi musik instrumental yaitu 15,75 sedangkan untuk nilai mean terapi musik klasik yaitu 25,25. Sehingga dapat disimpulkan terapi musik instrumental lebih berpengaruh terhadap nyeri saat

  wound care pada pasien post op.

  Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (2010) yang berjudul

  Effects of listening to music on postpartum stress and anxietylevels menyatakan

  bahwa tidak ada perbedaan signifikan pada tingkat posttest dari stres yang dirasakan dan kecemasan antara kedua kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.Sehingga penelitian ini tidak memberikan bukti bahwa musik dapat mengurangi tingkat stres dan kecemasan pada wanita pascamelahirkan.Diduga hal ini dikarenakan peneliti tidak memperhatikan factor stres yang tidak dapat dikendalikan oleh wanita postpartum saat mereka mendengarkan musik di rumah.

  Setelah dilakukan analisis pengaruh teknik relaksasi musik instrumental terhadap penurunan tingkat kecemasan ibu hamil trimester III di Puskesmas Perawatan Simpang Empat Tanah Bumbu didapatkan hasil bahwa musik instrumental berpengaruh terhadap penurunan tingkat kecemasan ibu hamil lagi oleh organisasi

  IBI untuk trimester III. menyempurnakan kekurangan- kekurangan yang ada pada penelitian KESIMPULAN ini.

  4. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan Bagi Peneliti Selanjutnya kesimpulan sebagai berikut: Bagi peneliti selanjutnya dapat 1.

   Sebelum diberikan intervensi terapi

  digunakan sebagai referensi serta dapat musik instrumental pada saat pre test mengembangkan apa yang telah hampir setengahnya responden dilakukan dalam penelitian ini. Seperti mengalami cemas ringan (48%), menambah jumlah responden, hampir setengahnya mengalami cemas penggolongan kelompok umur pada sedang (45%), dan sebagian kecil wanita hamil, memperhatikan waktu mengalami cemas berat (7%). yang efektif dalam pemberian musik 2.

   Sesudah diberikan intervensi terapi

  instrumental, membandingkan dengan musik instrumental pada saat post test pemberian musik jenis lain, maupun sebagian kecil responden tidak mempromosikan musik instrumental mengalami kecemasan (15%) hampir yang tidak hanya bermanfaat untuk setengahnya mengalami cemas ringan penurunan kecemasan tetapi dapat

  (48%), dan hampir setengahnya berguna untuk mengurangi rasa nyeri mengalami cemas sedang (37%). yang dirasakan pasien.Musik 3.

   Ada pengaruh teknik relaksasi musik

  Instrumental tidak hanya dapat instrumental terhadap penurunan diberikan pada ibu hamil tapi dapat tingkat kecemasan ibu hamil trimester didengarkan oleh anak-anak, remaja,

  III Di Puskesmas Perawatan Simpang maupun lansia.Selain itu untuk Empat Kecamatan Simpang Empat memperkuat penelitian selanjutnya Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2018. menambahkan kelompok kontrol sehingga bisa lebih jelas melihat

  SARAN

  perbedaan pemberian musik 1. Bagi Puskesmas instrumental pada kelompok

  Penelitian ini diharapkan eksperimen dan juga kelompok kontrol. memberi masukan pada pelayanan

  Serta pada penelitian selanjutnya kesehatan di Puskesmas dan di diharapkan dapat membandingkan

  Posyandu Ibu hamil untuk memberikan musik instrumental dengan musik jenis penyuluhan manfaat musik instrumental lain untuk mengetahui jenis musik yang yang dapat menurunkan kecemasan ibu mana yang lebih berpengaruh untuk hamil dengan cara yang menyenangkan. mengurangi kecemasan misalnya 2. Bagi Tenaga Kesehatan membandingkan musik instrumental dengan musik klasik. Penelitian ini diharapkan dapat 5. dijadikan salah satu terapi Bagi Responden nonfarmakologis yang diberikan oleh

  Hasil penelitian ini diharapkan tenaga kesehatan pada pasien untuk dapat menambah wawasan mengenai mengurangi kecemasan pada saat manfaat musik instrumental terhadap melakukan pelayanan kesehatan. penurunan tingkat kecemasan ibu hamil 3. Bagi Ikatan Bidan Indonesia trimester III sehingga mengurangi

  Hasil penelitian ini diharapkan terapi farmakologi yang dapat dapat memperkaya ilmu pengetahuan memberikan efek pada ibu dan janin. dalam bidang kebidanan khususnya 6.

  Bagi Pembaca untuk terapi nonfarmakologis.Serta Diharapkan penelitian ini dapat diharapkan penelitian ini dikembangkan menambah informasi pada masyarakat khususnya ibu hamil yang mengalami kecemasan agar dapat mengatasi kecemasan nya dengan cara mendengarkan musik instrumental.

  DAFTAR PUSTAKA Analia & Rodiani Moekroni.(2016).

  Jakarta hal: 75-92. Murtafiah, Annisatun. (2015). Efektivitas

  Penulisan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat edisi X .

  Keswamas.(2008). Kesehatan Jiwa Pada

  Ibu Hamil

  .Diakses Pada Tanggal

  20 Maret 2017 Dari Http://Rsjlawang.Com/Artikel_08 0508.Html.

  Manuaba, Ida Bagus Gede. (2012). Ilmu

  kebidanan, penyakit kandungan, dan Keluarga Berencana . EGC:

  Pelatihan Relaksasi Islami Untuk Menurunkan Kecemasan Pada Ibu Hamil, Thesis.

  Kuisioner Hars, Skripsi . Prodi S1

  Yogyakarta: Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga hal:15.

  Mo Oh, (2016).

  EffectOf Music Intervention On Maternal Anxiety And Fetal Heart Rate Pattern During Non- Stress Test. Journal Korean Acad Nurs, vol46 (3):315-326.

  Notoatmodjo, Soekidjo. (2010).

  Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta: Jakarta

  hal: 115, 176-177. Nursalam.(2008). Konsep Dan

  Penerarapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis Dan Instrument Penelitian Keperawatan . Salemba Medika: Jakarta hal: 171-173.

  Prabowo, Hendro & Henny Regina Salve.(2007). Tritmen Meta

  Keperawatan: Universitas Sumatra Utara hal: 7. Kemenristekdikti. (2017). Pedoman

  Salemba Medika: Jakarta hal: 58. Iriana, Dewi Kusuma. (2013). Modifikasi

  Pengaruh Pemberian Terapi Musik Klasik dalam Menurunkan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Menjelang Persalinan . Majority,

  Demografi Kesehatan Indonesia Tahun 2015

  vol 5 (1):7-10. Amalia.(2009). Adaptasi Psikologi Ibu

  Hamil . Diakses Tanggal 20 Maret

  2017 Dari: Http://Www.Tabloidnakita.Com. Arditia, Rahargian. (2012). Manfaat Musik

  Instrumental . Dibuat 16 April

  2012. Diakses Tanggal 20-03- 2017. Http://Arditia Rahargian.Com.

  Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur

  Penelitian . PT. Rineka Cipta: Jakarta hal: 183.

  Depkes Republik Indonesia.(2015). Survey

  . Depkes: Jakarta. Dinkes Provinsi Kalimantan

  Metode Penelitian Kebidanan Dan Teknik Penulisan Ilmiah .

  Selatan.(2015). Profil Kesehatan

  Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2010 . Dinkes Provinsi

  Kalsel: Banjarmasin. Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu

  (2017). Data Jumlah Ibu Hamil Tahun 2016. Dinkes Tanbu. Gonzales, Garcia. (2017). Effects Of

  Prenatal Music Stimulation On State/Trait Anxiety In Full-Term Pregnancy And Its Influence On Childbirth: A Randomized Controlled Trial .The Journal Of Maternal-Fetal & Neonatal Medicine , vol 8 (5):52-4, 56-60.

  Hermayoni, Ni Made Indah. (2014).

  Pengaruh Pemberian Aromaterapi Lavender Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Hamil di Puskesmas III Dan IV Denpasar Selatan, Skripsi. Denpasar:

  Fakultas Kedokteran Universitas Udayana hal:13-22. Hidayat, Abdul Aziz Alimul. (2007).

  Music Untuk Menurunkan

  Stress .Diakses Tanggal 28 Maret

  2017 Dari Sujiono Dan Yuliani, Nuraini. (2008).

  Medika: Yogyakarta hal:124. Setyaningrum, Rista Feny. (2013).

  Hubungan Usia Ibu Primigravida Dengan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Dalam Menghadapi Persalinan Diwilayah Kerja Puskesmas Pembantu Kandangan Bawen

  . Bawen: Stikes Ngudi Waluyo hal 2-3. Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D .

  Alfabeta: Bandung hal: 111. _________(2010). Metode Penelitian

  Kuantitatif, Kualitatif, Dan R & D . Alfabeta: Bandung hal: 85,

  109, 148. Suhartini. (2008). Effectiveness Of Music

  Therapy Towardreducing Patient’s Anxiety In Intensivecare Unit . Diakses Tanggal 26 Maret

  Persiapan Dan Saat Kehamilan .Diakses Pada Tanggal

  Jurnal Ilmiah Kesehatan, vol 8(2), 207-209 Setiawan, Ari & Saryono.(2010).

  20-03-2017 Dari Solehati, Tetti Dan Cecep Eli Kosasih.

  (2015). Konsep Dan

  AplikasiRelaksasi Dalam Keperawatan Maternitas . Pt.

  Refika Aditama: Bandung hal: 152-158. Sukmaningtyas, Wilis & Prahesti Anita

  Windiarti.(2016). Efektivitas

  Endorphine Massage Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Bersalin Primipara. Jurnal Ilmiah Kebidanan, 1(7), 54.

  Sulistyawati, Ari. (2012). Asuhan

  Metodologi Penelitian Kebidanan DIII, DIV, S1 Dan S2 . Nuha

  Relaksasi Selama Kehamilan Terhadap Penurunan Stres, Kecemasan Ibu Hamil Dan Respon Janin Dalam Kandungan.

  2017 Dari Pratiwi, Ni Made Wina. (2015).Pengaruh

  (2016). Data Sekunder . Puskesmas Perawatan Simpang Empat.

  Terapi Musik Instrumental terhadap Tingkat Kecemasan Pasien Kanker Payudara yang Menjalani Kemoterapi di Ruang Angsoka

  III RSUP Sanglah Denpasar, Skripsi. Denpasar:

  Stikes Wika PPNI Bali. Prawiroharjo, Sarwono. (2012). Ilmu

  Kebidanan . Yayasan Bina

  Sarwono Prawirohardjo: Jakarta hal: 185. Priyatno, Duwi. (2012). Cara Kilat

  Belajar Analisis Data Dengan Spss 20 Edisi Kesatu . Andi:

  Yogyakarta hal:57. Puskesmas Perawatan Simpang Empat.

  Rahmawati, Wiwin Renny. (2010).

  Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo: Jakarta hal 201. Septianingrum, Yurike (2015). Efektivitas

  Perbedaan Tingkat Kecemasan Ibu Primigravida Trimester III Sebelum Dan Sesudah Pemberian Musik Klasik Di Wilayah Kerja Puskesmas Magelang Utara .

  Jurnal Kebidanan, vol 11 (2) hal: 11-16. Ratnawati, Anggit Eka & Rina

  Turyanti.(2014). Pengaruh

  Kombinasi Senam Hamil Dengan Relaksasi Swasugesti Terhadap Kesiapan Ibu Hamil Menghadapi Persalinan , Skripsi . Bantul:

  Akademi Kebidanan Umi Khasanah hal:3. Riyanto, Agus. (2011). Buku Ajar

  Metodologi Penelitian . EGC: Jakarta hal: 90.

  Saifuddin, Abdul Bahri. (2008). Buku

  acuan nasional pelayanan kesehatan maternal . Yayasan

  kebidanan pada masa

  kehamilan .Salemba Medika: Jakarta hal: 59-65.

  Sumardani, Ela. (2016). Hubungan

  Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Pada Ibu Hamil Trimester III Di Wilayah Kerja Puskesmas Ungaran. Ungaran:

  Stikes Ngudi Waluyo Hal:9. Swarihadiyanti, Ratih. (2014). Pengaruh

  Pemberian Terapi Musik Instrumental Dan Musik Kiasik Terhadap Nyeri Saat Wound Care Pada Pasien Post Op Di Ruang Mawar Rsud Dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri ,

  . Surakarta: Stikes Kusuma

  Skripsi Husada Hal 23-27.

  

  (2010).Effects of listening to

  music on postpartum stress and anxietylevels. Journal of Clinical

  Nursing vol 19 (7-8): 1049-55. Wiknjosastro, Hanifa. (2008). Ilmu

  Kandungan Edisi 2 . EGC: Jakarta hal: 97-98.

  Wulandary, Putri. (2014). Tingkat

  kecemasan ibu hamil primigravida trimester III dalam menghadapi persalinan di puskesmas Sibela Mojoso, KTI .

  Surakarta: Stikes Kusuma Husada hal: 10.

  World Health Organization .(2014).

  Bascommetro. Diakses Pada

  Tanggal 25 Maret 2017 Dari

  Zamriati Wa Ode, Esther Hutagaol & Ferdinand Wowiling. (2013).

  Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kecemasan Ibu Hamil Menjelang Persalinan Di Poli Kia Puskesmas Tuminting. Ejournal Keperawatan, Vol 1(1), 1-2.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG AKSEPTOR KB DENGAN PEMILIHANALAT KONTRASEPSI IUD DI PUSKESMAS PERAWATAN LASUNG KECAMATAN KUSAN HULU KABUPATEN TANAH BUMBU

0 0 9

HUBUNGAN ANTARA INISIASI MENYUSUI DINI DENGAN INVOLUSI UTERUS PADA IBU 2 JAM POST PARTUM DI PUSKESMAS PERAWATAN SIMPANG EMPAT KECAMATAN SIMPANG EMPAT KABUPATEN TANAH BUMBU

0 0 7

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU PANTANG MAKANAN DENGAN LAMA PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM PADA IBU NIFAS

0 1 8

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN ANEMIA

0 0 6

HUBUNGAN ANTARA MOBILISASI DINI DENGAN PROSES PENYEMBUHAN LUKA RUPTURE PERINEUM PADA FASE PROLIFERASI IBU POST PARTUM

0 0 8

HUBUNGAN ANTARA USIA IBU DENGAN KEJADIAN PARTUS LAMA PADA IBU BERSALIN (Relationship Between The Age of The Mother With a Long Partus Person On Mother Below) Lidia Widia, Masnun

0 0 7

KARAKTERISTIK IBU YANG MEMPUNYAI BAYI BERAT LAHIR RENDAH

0 0 6

HUBUNGAN PENIMBANGAN BALITA BAWAH DUA TAHUN (BADUTA) TERHADAP STATUS GIZI BADUTA BAWAH GARIS MERAH (BGM) (R elationship between weighing of Children Under Two Years (BADUTA) With

2 1 6

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU KESEHATAN ORANG TUA DAN STATUS GIZI ANAK TERHADAP KEJADIAN COMMON COLD PADA BALITA (Relationships Between Health Behaviors and Nutritional Status of Children on Common Cold Events in Understanding)

0 0 7

PENGARUH SARI KURMA (PHOENIX DACTYLIFERA)TERHADAP PENINGKATAN KADAR HEMOGLOBINIBU HAMIL TRIMESTER III (The Influence of Palm Extract (Phoenix Dactylifera) To Increase of Hemoglobin Level To Trimester III Pragnant Woman) Wiulin Setiowati, Siti Nuriah

0 0 8