ANALISIS REKRUTMEN TENAGA KESEHATAN DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN MINAHASA UTARA

  

ANALISIS REKRUTMEN TENAGA KESEHATAN DI DINAS KESEHATAN

KABUPATEN MINAHASA UTARA Avelin L. E. Pandesia*, Franckie R. R. Maramis*, Sulaemana Engkeng*.

  • *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

  ABSTRAK

Rekrutmen merupakan proses menghasilkan sekumpulan pelamar yang mempunyai kualifikasi sesuai dengan

tujuan organisasi. Tenaga kesehatan memiliki peranan penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan

kesehatan yang maksimal kepada masyarakat. Jenis dan jumlah tenaga kesehatan yang ada di Dinas

Kesehatan Kabupaten Minahasa Utara pada Tahun 2016 merupakan hasil dari rekrutmen yang telah

dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis rekrutmen tenaga kesehatan di Dinas

Kesehatan Kabupaten Minahasa Utara.

  

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang dilaksanakan di Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa

Utara dan Badan Kepegawaian Pendidikan Pelatihan Daerah Kabupaten Minahasa Utara pada bulan Juli-

Agustus tahun 2016. Pengumpulan data menggunakan pedoman wawancara dan dibantu dengan alat

perekam suara. Informan dalam penelitian ini adalah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Utara,

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Utara, Kepala Sub Bagian Kepegawaian Dinas Kesehatan

Kabupaten Minahasa Utara dan Kepala Sub Bidang Formasi & Pengadaan PNS Badan Kepegawaian,

Pendidikan dan Pelatihan Daerah Kabupaten Minahasa Utara.

Penelitian ini menunjukkan bahwa belum diadakan pengangkatan pegawai atau Moratorium pengangkatan

pegawai pada Tahun 2016.

Perencanaan Kebutuhan Tenaga Kesehatan di Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Utara dilakukan

setiap tahunnya oleh Kepala Sub Bagian Kepegawaian berdasarkan Standar Analisis jabatan dan Analisis

Beban Kerja, Jenis Tenaga Kesehatan yang dibutuhkan dengan memprioritaskan Bidan, Perawat, Dokter,

Tenaga Analis,Dokter Gigi, Perawat Gigi, Sanitarian, dan Nutrisionis, Jumlah tenaga Kesehatan yang

masih dibutuhkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Utara Sebanyak 242 Pegawai.

  Kata kunci : Rekrutmen, Tenaga Kesehatan, Kebutuhan Tenaga Kesehatan. ABSTRACT

Recruitment is the process of generating a group of suitors who have qualifications in accordance with the

objectives of the organization. Health workers have an important role to improve the quality of health

services to the people at maximum. The need for health workers become the driving factor to doing health

care personnel recruitment. The type and number of existing health workers in North Minahasa Health

Office in 2016 is the result of recruitment that has been done. This research aims to know the analysis of

recruitment of health care personnel in the North Minahasa Health Office.

This is qualitative research that undertaken in North Minahasa Health Office and Educational Staffing

Agency Training Area of North Minahasa Regency in July

  • – August 2016. Data collection using the guidance

    interview and assisted with the sound recorder tool. Informants in this study is the Head of North Minahasa

    Health Office, The Secretary Of North Minahasa health Office, Head of Sub-division of Staffing in North

    Minahasa Health Office and Head of Sub-fields of Formation & Procurement of Civil Servants in

    Educational Staffing Agency Training Area of North Minahasa Regency.

    This Research indicates that not yet held recruitment or Moratorium on Recruitment in 2016. Health

    Workforce Needs Planning in North Minahasa Health Office conducted annually by the Head of sub-division

    of Staffing based on Standard Analysis Office and the Analysis of the Workload, Types of Health Workers

    needed prioritizing by Midwife, Nurse, Doctor, Staff Analyst, Dentist, Dental Nurse, Sanitarian, and

    Nutritionist, the Number of Health Workers Who are still required by North Minahasa Health Office as much

    as 242 Officer.

  Keywords : Recruitment, Health Workforce, Health Workforce Needs

  PENDAHULUAN

  Rekrutmen adalah proses menemukan dan menarik pelamar-pelamar yang memiliki keahlian untuk menduduki posisi tertentu di dalam organisasi. Proses rekrutmen bertujuan untuk mengumpulkan kandidat-kandidat terbaik sebanyak-banyaknya (pool of talents) untuk dipilih yang paling baik dari yang terbaik (Hanggraeni, 2012).

  Dalam UU No. 36 Tahun 2014 Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. Tenaga kesehatan memiliki peranan penting untuk meningkatkan kualitas masyarakat agar masyarakat mampu untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat sehingga akan terwujud derajat kesehatan yang setinggi- setingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi serta sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

  Berbagai studi menunjukkan bahwa tenaga kesehatan merupakan kunci utama dalam keberhasilan pencapaian tujuan pembangunan kesehatan. Tenaga kesehatan memberikan kontribusi hingga 80% dalam keberhasilan pembangunan kesehatan.

  Kesehatan yang ada, sekitar 40% bekerja di Puskesmas. Jumlah tenaga kesehatan sudah cukup banyak tetapi persebarannya tidak merata. Selain itu, SDM kesehatan yang bekerja di Puskesmas tersebut, komposisi jenis tenaganya pun masih sangat tidak berimbang (KEMENKES, 2015(a)).

  Perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan dibuat setiap tahun oleh Kepala Sub Bagian Kepegawaian Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Utara. Jumlah tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas Kabupaten Minahasa Utara tahun 2015 berjumlah 417 tenaga kesehatan. Hal ini berpengaruh pada kinerja pelaksanaan program Dinas Kesehatan apabila kita melihat jumlah penduduk di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Utara yang berjumlah Minahasa Utara). Tenaga kesehatan di Kabupaten Minahasa Utara mempunyai permasalahan dalam hal tidak merata pesebaran tenaga kesehatannya, dalam jenis tenaga kesehatan tertentu masih ada yang kekurangan tenaga, tetapi ada juga yang kelebihan tenaga.

  Kebutuhan akan tenaga kesehatan menjadi faktor pendorong dilakukannya rekrutmen tenaga kesehatan. Jenis dan jumlah tenaga kesehatan yang ada di Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Utara pada Tahun 2016 merupakan hasil dari rekrutmen yang telah dilakukan. Bagaimana proses rekrutmen tenaga kesehatan yang telah dilaksanakan dan Apakah Rekrutmen ini merupakan hasil dari perencanaan yang telah

  METODE

  Jenis penelitian ini adalah Penelitian Kualitatif yang dilakukan di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Utara dan Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah Kabupaten Minahasa Utara pada Bulan Juli

  • – Agustus 2016. Sumber data (Informan) dalam

  Penelitian ini adalah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Utara, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Utara, Kepala subbagian Kepegawaian Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Utara dan Kepala Sub Bidang Formasi & Pengadaan PNS Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah Kabupaten Minahasa Utara.

  Dengan menggunakan instrument Penelitian yaitu Peneliti Sendiri, yang dibantu dengan alat tulis menulis serta pedoman wawancara.

  Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa Data Primer yang menyangkut perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan dan proses rekrutmen tenaga kesehatan yang berasal dari proses wawancara dan Data Sekunder yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi (tersedia) melalui publikasi dan informasi yang dikeluarkan oleh organisasi. Teknik analisis data yang digunakan menurut Miles dan Hubberman (Ibrahim, 2013), dan Triangulasi untuk teknik Keabsahan Data.

  Salah satu definisi tentang perencanaan mengatakan bahwa perencanaan pada dasarnya merupakan pengambilan keputusan sekarang tentang hal-hal yang akan dikerjakan di masa depan. Berarti bahwa apabila berbicara tentang perencanaan sumber daya manusia, yang menjadi fokus perhatian ialah langkah-langkah tertentu yang diambil oleh manajemen guna lebih menjamin bahwa bagi organisasi tersedia tenaga kerja yang tepat untuk menduduki berbagai kedudukan, jabatan dan pekerjaa yang tepat pada waktu yang tepat, kesemuanya dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran yang telah dan akan ditetapkan (Siagian, 2016). Tahapan dalam mencapai ketersediaan sumber daya tenaga kesehatan yaitu mulai dari perencanaan, pendayagunaan tenaga pada tempat pelayanan kesehatan (Adisasmito, 2012).

  Hasil penelitian menunjukan Perencanaan Kebutuhan Tenaga Kesehatan di Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Utara dibuat oleh Kepala Sub Bagian Kepegawaian di Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Utara dengan menggunakan analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja.

  Untuk prosesnya diawali dengan permintaan kebutuhan Tenaga Kesehatan yang dibuat oleh Puskesmas untuk kebutuhan di Puskesmas dan dibuat oleh Dinkes untuk kebutuhan di Dinkes, yang selanjutnya akan di periksa dan dikoreksi oleh Dinkes dan di teruskan ke Bupati dengan tembusan Wakil Bupati, Sekda, dan BKDD. Seperti

HASIL DAN PEMBAHASAN Perencanaan Kebutuhan Tenaga Kesehatan di Dinas Kesehatan

  Kepegawaian Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Utara, dimana untuk menentukan jumlah Tenaga Kesehatan yang dibutuhkan, setelah memiliki data base, dibuat Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja yang kemudian dibuat perbandingan. Hasil yang didapat dari perbandingan Jumlah pemangku Jabatan dan Analisis Beban Kerja merupakan jumlah Tenaga Kesehatan yang dibutuhkan.

  Sama halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Nahidah (2016) mengenai “Analisis Perencanaan Rekrutmen Aparatur Sipil Negara Kabupaten Mamuju Utara (Studi pada Badan Kepegawaian Dan Diklat Daerah Kabupaten Mamuju Utara)” mangatakan bahwa untuk tahap analisis permintaan SDM bahan analisisnya adalah dokumen analisis jabatan dan analisis beban bagian Organisasi dan Tatalaksana (Ortala).

  Jumlah Tenaga Kesehatan yang dibutuhkan di Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Utara

  Perencanaan sumber daya manusia berkaitan dengan penentuan kebutuhan akan tenaga kerja dimasa depan, baik dalam arti jumlah dan kualifikasinya untuk mengisi berbagai jabatan dan menyelenggarakan berbagai aktivitas baru kelak (Siagian, 2016). Menurut penelitian yang dilakukan oleh Setiani (2013) tentang “Kajian Sumber Daya Manusia Dalam Proses Rekrutmen Tenaga

  organisasi/perusahaan, diperlukan sejumlah pegawai atau karyawan yang sesuai dengan kebutuhan. Dalam memenuhi kebutuhan pegawai/perusahaan tersebut dapat dilakukan dengan rekrutmen.

  Berdasarkan hasil wawancara dengan para Informan mengenai jumlah Tenaga Kesehatan yang masih dibutuhkan didapati para Informan yang tidak mengetahui dengan pasti berapa Tenaga Kesehatan yang masih diperlukan, tapi berdasarkan pernyataan para Informan baik untuk Puskesmas dan Dinas Kesehatan masih kekurangan Tenaga Kesehatan. Kemudian dari pada itu berdasarkan hasil analisis Dokumen yang diberikan oleh Kasubag Kepegawaian Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Utara didapati hasil dari metode Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja dimana dari hasil perbandingan antara Jumlah Pemangku didapatkan setidaknya 242 Tenaga Kesehatan yang masih diperlukan baik Tenaga Kesehatan untuk Dinas Kesehatan dan juga untuk Puskesmas.

  Menurut Kepala Dinas kesehatan Kabupaten Minahasa Utara ada dua upaya yang dilakukan dalam pemenuhan Kebutuhan Tenaga Kesehatan yang masih diperlukan. Yang pertama yaitu usulan adanya pengangkatan Pegawai Negeri Sipil (PNS) kepada Pimpinan baik Eksekutif maupun Legislatif, kemudian upaya yang kedua yaitu melalui perekrutan Pegawai Tidak Tetap (PTT) baik oleh PTT Daerah ataupun PTT Pusat dan juga bantuan Tenaga Kesehatan yang diberikan oleh Nusantara Sehat.

Kerja Di Perusahaan” menyimpulkan bahwa agar produktifitas dalam suatu

  Jenis Tenaga Kesehatan yang Dibutuhkan di Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Utara

  Berdasarkan hasil wawancara dengan Informan mengenai Jenis Tenaga Kesehatan yang dibutuhkan atau yang diprioritaskan.

  Dari hasil metode Analis Jabatan dan Analisis Beban Kerja yang menghasilkan Tenaga Kesehatan yang masih dibutuhkan sebanyak 242 Tenaga Kesehatan yang perinciannya terbagi atas Dinas Kesehatan masih kekurangan 38 pegawai, Puskesmas Mubune kekurangan 68 pegawai, Puskesmas Likupang kekurangan 54 pegawai, Puskesmas Tatelu kekurangan 12 pegawai, Puskesmas Airmadidi kekurangan

  18 pegawai, Puskesmas Kolongan kekurangan 11 pegawai, Puskesmas Kauditan kekurangan kekurangan 26 pegawai. Dimana Jenis Tenaga Kesehatan yang diprioritaskan berdasarkan hasil wawancara dan analisis dokumen adalah Bidan, Perawat, Dokter, Tenaga Analis, Dokter Gigi, Perawat Gigi, Sanitarian, dan Nutrisionis. Dan juga Tenaga Epidemiologi di daerah terpencil.

  Adapun permasalahan yang didapati selain dari Tenaga Kesehatan yang masih kurang dimana penyebaran Tenaga Kesehatan yang tidak merata di berbagai tempat atau Puskesmas. Sama halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Salamate, Rattu, dan Pengemanan (2014) dengan judul penelitian “Analisis Perencanaan Sumber Daya Manusia Kesehatan di Dinas Kesehatan

  Kesehatan melalui jumlah formasi yang masih minim yang diberikan oleh pemerintah daerah dalam arti pengecilan rekruitmen. Adapun di Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Utara untuk tahun sebelum- sebelumnya masih diadakan pengadaan atau perekrutan tetapi untuk tahun ini 2016 memang tidak diadakan penngangkatan atau penerimaan pegawai, sehingga yang bisa dilakukan yaitu dengan mengoptimalkan tenaga kesehatan yang ada agar ditempatkan atau didistribusi secara merata sesuai dengan tempat masing-masing seperti yang dimaksud dalam Permenkes RI nomor 75 tahun 2014 pasal 21 tentang karakteristik wilayah kerja puskesmas di kategorikan menjadi: 1). Puskesmas kawasan perkotaan; Puskesmas kawasan terpencil dan sangat terpencil.

  Menurut pernyataan dari Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Utara yang masih mengenai kendala yang dihadapi dalam pemenuhan kebutuhan Tenaga Kesehatan yang masih diperlukan, yaitu diantaranya Perekrutan Tenaga Harian Lepas (THR) yang terkadang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan atau diminta, dan juga standar penggajian yang diberikan terhadap Pegawai atau Tenaga Kesehatan yang ada di bagian Kepulauan kecil yang masih termasuk kecil walaupun sudah mengikuti standar Upah Minimum Provinsi (UMP). Setiap organisasi tentunya mempunyai kebijaksanaan tentang upah dan gaji yang

Kabupaten Minahasa Tenggara” pemerataan dalam pengadaan SDM

  imbalan atas waktu, tenaga, keahlian dan keterampilan serta jasa-jasa lainnya yang mereka berikan kepada organisasi. Akan tetapi perlu di tekankan bahwa yang dimaksud dengan sistem imbalan dalam pengelolaan sumber daya manusia tidak terbatas hanya pada upah dan gaji saja, akan tetapi mencakup pula berbagai kompensasi materil lainnya seperti berbagai bentuk tunjuangan-tunjangan istri dan anak, tunjangan biaya pengobatan atau pemeliharaan kesehatan, tunjangan biaya hidup atau yang dikenal dengan tunjangan kemahalan, tunjangan jabatan-fasilitas angkutan, fasilitas perumahan, asuransi, bantuan biaya pendidikan dan bahkan juga hak cuti pada waktu mana seseorang tetap menerima penghasilan penuh (Siagian,

  Pendistribusian jumlah tenaga kesehatan cenderung lebih besar diperkotaan karena masih banyak tenaga yang tidak ingin di tempatkan di tempat-tempat terpencil, karena kalau peneliti analisis dari hasil wawancara dengan informan kunci melihat dari segi jumlah gaji yang dianggarkan tidak ada penambahan anggaran untuk tenaga yang ada di daerah jauh atau terpencil melainkan hanya digaji sesuai dengan standar yang ada yaitu sesuai dengan UMP (Upah Minimum Provinsi). Sama halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Herman dan Hasanbasri (2008) me ngenai “Evaluasi Kebijakan Penempatan Tenaga Kesehatan Di Puskesmas Sangat Terpencil di Kabupaten

  Puskesmas sangat terpencil masih bersifat umum dan berorientasi jangka pendek. Sebagian tenaga kesehatan tidak retensi tinggal dan bekerja di Puskesmas sangat terpencil karena kecilnya penghasilan yang diterima karena tidak adanya insentif merupakan alasan penting untuk pindah, selain faktor geografis, pengembangan karir dan penghargaan yang tidak jelas.

  Proses Rekrutmen Badan Kepegawaian Daerah

  Badan Kepegawaian Negara yang selanjutnya disingkat BKN adalah lembaga pemerintah nonkementerian yang diberi kewenangan melakukan pembinaan dan menyelenggarakan Manajemen ASN secara nasional sebagaimana diatur dalam Undang- undang. Badan Kepegawaian Negara bertugas untuk mengendalikan seleksi calon pegawai ASN; membina dan menyelenggarakan penilaian kompetensi serta mengevaluasi pelaksanaan penilaian kinerja Pegawai ASN oleh instansi Pemerintah; membina Jabatan Fungsional di bidang kepegawaian; mengelola dan mengembangkan sistem informasi kepegawaian ASN berbasis kompetensi didukung oleh sistem informasi kearsipan yang komprehensif; menyusun norma, standar, dan prosedur teknis pelaksanaan kebijakan Manajemen ASN; menyelenggarakan administrasi kepegawaian ASN; dan mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan norma, standar, dan prosedur manajemen kepegawaian ASN (UU Nomor 5 Tahun 2014).

Buton” menyimpulkan bahwa kebijakan

  Pemerintah daerah yang wajib untuk memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan yaitu dari Badan Kepegawaian Daerah. Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang di lakukan di Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKDD) Kabupaten Minahasa Utara yang menetapkan pengusulan formasi CPNS ke MenPAN yaitu dari sub bidang Formasi dan Pengadaan PNS dalam Bidang Pengembangan.

  Berdasarkan hasil wawancara dengan Kasubid Formasi dan Pengadaan PNS proses penetapan usulan formasi CPNS ke MenPAN itu pertama dengan mengumpulkan data rekap ABK dari Dinkes dan RSUD yang kedua usulan permintaan kebutuhan tenaga kesehatan dari Dinkes dan RSUD, dan pihak- pihak yang berpengaruh dalam penetapan Bupati, Sekretaris Daerah, BKN, MenPAN, seluruh Kepala SKPD, Kepala BKDD dan Bidang Pengembangan. Tetapi kembali lagi ditegaskan oleh BKD bahwa tahun ini tidak ada penerimaan pegawai atau belum ada penerimaan CPNS. Tenaga kesehatan merupakan tenaga yang menjadi prioritas perekrutan jika tahun ini diadakan penerimaan, selain tenaga kesehatan juga tenaga teknis administrasi dan tenaga pendidikan yang diprioritaskan.

  KESIMPULAN

  1. Perencanaan Kebutuhan Tenaga Kesehatan di Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Utara dilakukan setiap tahunnya oleh Kepala Sub

  Perencanaannya dilakukan berdasarkan standar yang ada yaitu dengan menggunakan Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja.

  2. Jenis Tenaga Kesehatan yang dibutuhkan di Dinas Kesehatan dan Puskesmas di Kabupaten Minahasa Utara Tahun 2016 yang menjadi prioritas dari jumlah kebutuhannya yaitu Bidan, Perawat, Dokter, Tenaga Analis, Dokter Gigi, Perawat Gigi, Sanitarian, dan Nutrisionis.

  3. Jumlah Tenaga Kesehatan yang dibutuhkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Utara berjumlah 242 Pegawai yang terbagi atas Dinas Kesehatan masih kekurangan

  38 pegawai, Puskesmas Mubune Likupang kekurangan 54 pegawai, Puskesmas Tatelu kekurangan 12 pegawai, Puskesmas Airmadidi kekurangan 18 pegawai, Puskesmas Kolongan kekurangan 11 pegawai, Puskesmas Kauditan kekurangan 7 pegawai, Puskesmas Tinongko kekurangan 26 pegawai. Tetapi untuk tahun ini belum diadakan penerimaan Pegawai Negeri Sipil atau Moratorium pengangkatan pegawai.

  SARAN

  1. Bagi Dinas Kesehatan Lebih mengoptimalkan tenaga kesehatan yang lebih di suatu instansi dengan menempatkan ke daerah-daerah yang sangat membutuhkan tambahan tenaga kesehatan.

  2. Bagi Peneliti Selanjutnya Dapat meneliti faktor-faktor lain dari proses rekrutmen Tenaga Kesehatan, seperti proses seleksi dan sebagainya.

  Kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

  Perencanaan Sumber Daya Manusia Kesehatan di Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggara.

  G, dkk. 2014. Analisis

  2014. Jakarta. Salamate

  Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.

  Katalogis. (Online) Volume 4, Nomor 5, Mei 2016 Halaman 87-97. Mahasiswa Program Studi Magister Administrasi Publik Pascasarjana Universitas Tadulako

  Rekrutmen Aparatur Sipil Negara Kabupaten Mamuju Utara. Jurnal

  Nahidah. 2016. Analisis Perencanaan

  Tahun 2014. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

  2015 (a). Profil Kesehatan Indonesia

  Ibrahim. 2015. Metodologi Penelitian

  Adisasmito, W. 2012. Sistem kesehatan Edisi

   Diakses 12 Mei 2016)

  (Online) Volume 11, Nomor 3, 3 September 2008 Halaman 103-111. Minat Kebijakan dan Manajemen Pelayanan Kesehatan, FK UGM, Yogyakarta.

  Kebijakan Penempatan Tenaga Kesehatan Di Puskesmas Sangat Terpencil di Kabupaten Buton. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan.

  Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Herman, Hasanbasri M. 2008. Evaluasi

  Daya Manusia. Jakarta: Lembaga

  Utara. Hanggraeni D. 2012. Manajemen Sumber

  Profil Kesehatan Kabupaten Minahasa Utara 2015. Minahasa

  2011. Rencana Pengembangan Tenaga Kesehatan Tahun 2011-2025 . Jakarta. Dinas Kesehatan Minahasa Utara. 2015.

  Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

  Kedua. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

  JIKMU. (Online) Volume 4, Nomor 4, Oktober 2014 Halaman 632. Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggara: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado Diakses 5 Agustus 2016). Setiani, B. 2013. Kajian Sumber Daya

  Manusia Dalam Proses Rekrutmen Tenaga Kerja Di Perusahaan. Jurnal

  Ilmiah WIDYA. (Online) Volume 1, Nomor 1, Mei-Juni 2013 Halaman 44. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Suryadarma Diakses 5 Agustus 2016).

  Siagian, Sondang P. 2016. Manajemen

  Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

  Undang

  • –Undang Republik Indonesia no. 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan. 2014. Jakarta.

  Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. 2014.

  Jakarta.