mitos Asal usul Agama Frazer
ASAL USUL AGAMA
JAMES GEORGE FRAZER
ANTROPOLOGI AGAMA
BACKGROUND
Keluarga Kristen Protestan, Skotlandia
Lahir 1854.
Suka ceritacerita suci, kiasan dan ritme bahasa
Injil.
mempelajari bahasa klasik, dan peradaban
Yunani dan Romawi Kuno.
Agama memang suatu yg sangat menarik, tapi
bukan untuk diyakini.
TOKOH YANG MEMPENGARUHI
“Primitive Culture” karya Tylor, tentang animisme
dan arti penting animisme bagi masyarakat primitif.
“The religion of the semites (1890)” karya William
Robertson Smith tentang evolusi keberlangsungan
hidup (Tylor) bahwa upacara kurban Yahudi Kuno
memiliki kemiripan dengan praktek totemisme dlm
sukusuku yg diamati.
KARYA FRAZER
The Golden Bough (1890).
Gambaran nyata tentang peristiwaperistiwa lama yg
terlupakan.
Tentang “Apian way” jalan tempat orangorang Romawi
melarikan diri ke pedalaman Italy.
Di sebuah hutan kayu, reruntuhan kuil kuno yang
dipersembahkan orangorang Roma kuno kepada Diana, Dewi
Pemburu, Kesuburan dan Kelahiran.
Di pertengahan musim panas, penduduk Roma sering
melakukan perjalanan ke tempat ini guna merayakan festival
api tahunan.
Mitologi Dewa Virbius yg misterius, diyakini tinggal dalam
kayu, dikatakatan menjadi pendeta dan raja. Tugasnya menjaga
seluruh kuil Diana dan pepohonan suci di sekitarnya.
Pepohonan Oak dengan dahandahan kuning (the Golden Bough)
METODE FRAZER
Menyuguhkan cerita utuh, untuk membuat satu
kajian yg tertata baik dan memberikan satu benang
merah pemahaman yg memperlihatkan sketsa kondisi
kemanusiaan pad masa lalu.
Tekateki dan misteri peradaban Yunani dan Romawi
kuno tidak akan ditemukan, bila tidak mencari figur
yg sama di tempat lain, jauh ke masa prasejarah “ the
savage philosoper”
Masyarakat prasejarah tdk mewariskan tulisan, oleh
karena itu mengumpulkan cerita rakyat, legenda dan
kebiasaan masyarakat primitif.
Pemikiran primitif dikendalikan oleh dua sistem ,
magis dan agama.
MAGIS DAN AGAMA
Fakta paling mendasar dalam dalam masyarakat primitif, dimanapun
adalah samasama tertumpu pada perjuangan untuk tetap hidup
(survival).
Pemburu butuh binatang untuk makan, petani butuh matahari dan hujan
untuk tanaman. Saat kondisi alam tdk berjalan sesuia yang diharapkan,
masyarakat primitif berpikir dan berupaya apa saja untuk mengubahnya.
Jalan pertama yg mereka tempuh adalah “sympathetic magic”, menurut
mereka alam bekerja dengan “rasa simpati” atau pengaruhpengaruh
yang datang dari luar.
Sama dengan Tylor, ketika dua hal secara mental bisa digabungkan,
maka mereka merasa harus menghubungkan dengan dunia luar yang
nyata (nonmental).
Frazer lebih jauh, hubungan inti simpati tukang sihir ada dua tipe,
imitatif dan penularan/penyebaran.
Seperti hukum alam, magis dibangun berdasarkan asumsi bahwa ketika
satu ritual atau perbuatan dilakukan secara tepat, mak akibat yg
dimunculkan juga pasti akan terwujud seperti yg diharapkan.
Seseorang yg memiliki kemapuan magis, memiliki kekuatan sosial kuat
KEMUNDURAN MAGIS, MUNCULNYA AGAMA
Masyarakat modern tidak akan tertipu, prinsip magis imitatif dan
kontak, tidak akan bekerja karena hanyalah kebohongan belaka. Intinya
dunia nyata tidak akan bekerja berdasarkan pola simpati dan kesamaan
Selang beberapa lama, pemikiran yg lebih kritis dlm masyarakat primitif
mendapat kesimpulan yg lebih maju. Muncul agama, kepercayaan
terhadap kekuatan spiritual (Tylor).
Agama mirip dengan magis, karena sama2 berdiri diatas pikiran
irrasional.
Bedanya dalam agama, ada kekuatan nyata dibalik alam semesta,
kekuatan itu berbentuk pribadi sesuatu yg Supernatural disebut
Tuhan.
Agama mengakui bahwa alam berada dibawah kekuasaan dewadewa, yg
mengatur kekuatan alam bagi kepentingan mereka sendiri, bukan
kepentingan manusia.
Agama tidak dapat memberikan jaminan, ketidak pastian alam selalu
terjadi.
Kekuasaan para pemilik magis berpindah ke para pendeta, khususnya
kemampuan mereka dalam berkomunikasi dengan Tuhan.
JAMES GEORGE FRAZER
ANTROPOLOGI AGAMA
BACKGROUND
Keluarga Kristen Protestan, Skotlandia
Lahir 1854.
Suka ceritacerita suci, kiasan dan ritme bahasa
Injil.
mempelajari bahasa klasik, dan peradaban
Yunani dan Romawi Kuno.
Agama memang suatu yg sangat menarik, tapi
bukan untuk diyakini.
TOKOH YANG MEMPENGARUHI
“Primitive Culture” karya Tylor, tentang animisme
dan arti penting animisme bagi masyarakat primitif.
“The religion of the semites (1890)” karya William
Robertson Smith tentang evolusi keberlangsungan
hidup (Tylor) bahwa upacara kurban Yahudi Kuno
memiliki kemiripan dengan praktek totemisme dlm
sukusuku yg diamati.
KARYA FRAZER
The Golden Bough (1890).
Gambaran nyata tentang peristiwaperistiwa lama yg
terlupakan.
Tentang “Apian way” jalan tempat orangorang Romawi
melarikan diri ke pedalaman Italy.
Di sebuah hutan kayu, reruntuhan kuil kuno yang
dipersembahkan orangorang Roma kuno kepada Diana, Dewi
Pemburu, Kesuburan dan Kelahiran.
Di pertengahan musim panas, penduduk Roma sering
melakukan perjalanan ke tempat ini guna merayakan festival
api tahunan.
Mitologi Dewa Virbius yg misterius, diyakini tinggal dalam
kayu, dikatakatan menjadi pendeta dan raja. Tugasnya menjaga
seluruh kuil Diana dan pepohonan suci di sekitarnya.
Pepohonan Oak dengan dahandahan kuning (the Golden Bough)
METODE FRAZER
Menyuguhkan cerita utuh, untuk membuat satu
kajian yg tertata baik dan memberikan satu benang
merah pemahaman yg memperlihatkan sketsa kondisi
kemanusiaan pad masa lalu.
Tekateki dan misteri peradaban Yunani dan Romawi
kuno tidak akan ditemukan, bila tidak mencari figur
yg sama di tempat lain, jauh ke masa prasejarah “ the
savage philosoper”
Masyarakat prasejarah tdk mewariskan tulisan, oleh
karena itu mengumpulkan cerita rakyat, legenda dan
kebiasaan masyarakat primitif.
Pemikiran primitif dikendalikan oleh dua sistem ,
magis dan agama.
MAGIS DAN AGAMA
Fakta paling mendasar dalam dalam masyarakat primitif, dimanapun
adalah samasama tertumpu pada perjuangan untuk tetap hidup
(survival).
Pemburu butuh binatang untuk makan, petani butuh matahari dan hujan
untuk tanaman. Saat kondisi alam tdk berjalan sesuia yang diharapkan,
masyarakat primitif berpikir dan berupaya apa saja untuk mengubahnya.
Jalan pertama yg mereka tempuh adalah “sympathetic magic”, menurut
mereka alam bekerja dengan “rasa simpati” atau pengaruhpengaruh
yang datang dari luar.
Sama dengan Tylor, ketika dua hal secara mental bisa digabungkan,
maka mereka merasa harus menghubungkan dengan dunia luar yang
nyata (nonmental).
Frazer lebih jauh, hubungan inti simpati tukang sihir ada dua tipe,
imitatif dan penularan/penyebaran.
Seperti hukum alam, magis dibangun berdasarkan asumsi bahwa ketika
satu ritual atau perbuatan dilakukan secara tepat, mak akibat yg
dimunculkan juga pasti akan terwujud seperti yg diharapkan.
Seseorang yg memiliki kemapuan magis, memiliki kekuatan sosial kuat
KEMUNDURAN MAGIS, MUNCULNYA AGAMA
Masyarakat modern tidak akan tertipu, prinsip magis imitatif dan
kontak, tidak akan bekerja karena hanyalah kebohongan belaka. Intinya
dunia nyata tidak akan bekerja berdasarkan pola simpati dan kesamaan
Selang beberapa lama, pemikiran yg lebih kritis dlm masyarakat primitif
mendapat kesimpulan yg lebih maju. Muncul agama, kepercayaan
terhadap kekuatan spiritual (Tylor).
Agama mirip dengan magis, karena sama2 berdiri diatas pikiran
irrasional.
Bedanya dalam agama, ada kekuatan nyata dibalik alam semesta,
kekuatan itu berbentuk pribadi sesuatu yg Supernatural disebut
Tuhan.
Agama mengakui bahwa alam berada dibawah kekuasaan dewadewa, yg
mengatur kekuatan alam bagi kepentingan mereka sendiri, bukan
kepentingan manusia.
Agama tidak dapat memberikan jaminan, ketidak pastian alam selalu
terjadi.
Kekuasaan para pemilik magis berpindah ke para pendeta, khususnya
kemampuan mereka dalam berkomunikasi dengan Tuhan.