Dampak Proyek Relokasi Pasar Kambing dal (1)

Dampak Proyek Relokasi Pasar Kambing Dalam Upaya
Meningkatkan Taraf Hidup Sosial Ekonomi Pedagang Di
Kabupaten Tulungagung
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah :
“SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI”
Dosen Pengampu:
Rokhmat Subagiyo, S.E.,M.E.I.

Disusun oleh:
Alfiana Widiastuti
17402153041
ES VI-A

EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
TULUNGAGUNG
2018

A. Judul Penelitian
Penelitian ini berjudul “Dampak Proyek Relokasi Pasar Kambing Dalam

Upaya Meningkatkan Taraf Hidup Sosial Ekonomi Pedagang di Kabupaten
Tulungagung”
B. Latar Belakang
Maraknya perkembangan pusat perdagangan dapat dijadikan tolok ukur
bagi perkembangan perekonomian Indonesia saat ini. Dengan adanya pusat
perdagangan menjadi salah satu indikator nyata mengenai kegiatan ekonomi
masyarakat di suatu wilayah. Peranan pasar sendiri sangatlah penting dalam
kegiatan perekonomian mengingat tujuan dari pasar itu sendiri untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat dalam mencapai kepuasan mengenai proses
transaksi ekonomi berupa barang maupun jasa. Menurut Stanton (1984)
mendefiniskan pasar sebagai orang-orang yang mempunyai keinginan untuk
puas, uang untuk belanja, dan kemampuan untuk membelanjakannya.1
Sebagai salah satu sarana publik, keberadaan pasar telah mendukung
kegiatan perekonomian masyarakat. Pasar menjadi tempat bertemunya antara
penjual dengan pembeli untuk mendistribusikan dan mengkonsumsi barangbarang yang telah diproduksi oleh produsen agar para konsumen dapat dengan
mudah mendapatkannya. Selain sebagai tempat berlangsungnya kegiatan
ekonomi, pasar juga menjadi tempat terjadinya interaksi sosial. Interaksi
tersebut meliputi interaksi antara penjual dan pembeli, interaksi tawarmenawar, hubungan kerjasama antara pedagang dan pemasok terjadi di tempat
ini.
Salah satu pasar yang menarik minat pembeli adalah pasar hewan.

Umumnya di pasar hewan ini semakin ramai pembeli ketika hari raya Idul
Adha akan tiba, salah satunya adalah pasar kambing. Pasar kambing
merupakan salah satu pasar hewan yang berada di Kecamatan Kauman
Kabupaten Tulungagung. Pasar tersebut merupakan pasar tradisional yang ada
setiap pasaran Kliwon dimana tidak hanya kambing saja yang diperjualbelikan
akan tetapi juga seperti kebutuhan pokok sehari-hari juga tersedia. Letak pasar
ini dirasa strategis karena berada di pinggir jalan utama. Letak bangunannya
1 Suliyanto,Studi kelayakan Bisnis,(Yogyakarta:Andi,2010),hal.83

langsung berada di pinggir jalan raya, sehingga ada pedagang yang berjualan di
bahu jalan.
Pasar hewan itu sendiri memiliki berbagai kelemahan yang telah menjadi
karakter dasar yang sangat sulit diubah, seperti identik dengan kondisi yang
kumuh, kotor, dan bau, sehingga memberikan kondisi yang kurang nyaman.
Keadaan tersebut membuat pemerintah setempat berunding untuk mencari
jalan keluar. Setelah menimbang dan melihat berbagai macam aspek dan
kemungkinan-kemungkinan

yang


bisa

terjadi

akhirnya

pemerintah

memutuskan untuk merelokasi pasar kambing lama. Penentuan di mana pasar
baru akan ditetapkan, pemerintah mengadakan kesepakatan bersama dari
semua pihak yang bersangkutan dan diperoleh keputusan bahwa pasar baru di
alihkan di pasar Wage kecamatan Karangrejo Kabupaten Tulungagung setiap
pasaran Kliwon.
Dari uraian tersebut di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul: “DAMPAK PROYEK RELOKASI PASAR KAMBING
DALAM

MENINGKATKAN

TARAF


HIDUP

SOSIAL

EKONOMI

PEDAGANG DI KABUPATEN TULUNGAGUNG”
C. Identifikasi masalah
Permasalahan penelitian yang penulis ajukan ini dapat diidentifikasi
permasalahannya sebagai berikut:
a. Interaksi sosial antar pedagang pasca program relokasi pasar kambing.
b. Pendapatan pedagang pasca program relokasi pasar kambing.

D. Fokus penelitian
Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, maka fokus penelitian
dalam penelitian ini adalah :
a. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi dilaksanakannya proyek relokasi
pasar kambing di kabupaten Tulungagung?
b. Bagaimana pendapatan pedagang pasca proyek relokasi pasar kambing di

kabupaten Tulungagung?

c. Bagaimana dampak proyek relokasi pasar kambing dalam upaya
meningkatkan taraf hidup sosial ekonomi pedagang di kabupaten
Tulungagung?
E. Tujuan penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
a. Untuk menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi dilaksanakannya
proyek relokasi pasar kambing di kabupaten Tulungagung.
b. Untuk menjelaskan pendapatan pedagang pasca proyek relokasi pasar
kambing di kabupaten Tulungagung.
c. Untuk menjelaskan dampak proyek relokasi pasar kambing dalam upaya
meningkatkan taraf hidup sosial ekonomi pedagang di kabupaten
Tulungagung.

F. Manfaat penelitian
a. Manfaat Teoritis
a. Menambah keilmuan, khususnya mengenai dampak proyek relokasi
pasar kambing dalam meningkatkan taraf hidup sosial ekonomi pedagang
di kabupaten Tulungagung.

b. Sebagai acuan peneliti berikutnya dalam mengkaji dampak proyek
relokasi pasar kambing dalam meningkatkan taraf hidup sosial ekonomi
pedagang di kabupaten Tulungagung.
b. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti, penelitian ini merupakan syarat menyelesaikan pendidikan
program Strata satu.
b. Bagi lembaga, dapat dijadikan sebagai tambahan pengetahuan bagi
penelitian berikutnya terkait dampak proyek relokasi pasar kambing
dalam meningkatkan taraf hidup sosial ekonomi pedagang di kabupaten
Tulungagung.
c. Bagi pedagang,
pengetahuan

agar

diharapkan
lebih

dapat


termotivasi

perdagangan.
G. Ruang lingkup dan keterbatasan penelitian
a. Ruang lingkup

dijadikan

sebagai

dalam melakukan

tambahan
kegiatan

Agar peneliti lebih fokus dan tidak meluas dari pembahasan yang
dimaksud, penulis membatasinya pada ruang lingkup penelitian yang mana
penelitian ini dilakukan pada saat pasca proyek relokasi pasar dilaksanakan
di pasar Wage kecamatan Karangrejo kabupaten Tulungagung, pada hari
pasaran Kliwon dengan melakukan wawancara serta observasi terhadap

responden yakni pedagang kambing.
b. Batasan penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, penulis memberikan beberapa
keterbatasan, antara lain:
a. Jumlah responden yang di wawancara dan di observasi sebanyak 5 orang
yakni pedagang kambing.
b. Agar penelitian yang dilakukan ini lebih fokus, sempurna, dan mendalam
maka penulis memandang permasalahan penelitian yang diangkat perlu
dibatasi. Oleh sebab itu, penulis membatasi diri hanya berkaitan dengan
“tingkat kehidupan sosial ekonomi pedagang pasca proyek relokasi pasar
kambing”.
H. Penegasan istilah
Untuk menghindari kesalahpahaman dalam memahami skripsi yang
berjudul “Dampak Proyek Relokasi Pasar Kambing Dalam Meningkatkan
Taraf Hidup Sosial Ekonomi Pedagang Di Kabupaten Tulungagung”, maka
penulis memandang perlu untuk menegaskan istilah-istilah yang terdapat dalam
judul, yakni sebagai berikut:
a. Penegasan konseptual
1. Pedagang pasar adalah seseeorang yang mempunyai usaha dan tempat
permanen sesuai dengan jenis usahanya dan dalam penampilan barang

dagangan mempunyai variasi baik dalam penataan, kemasan, kebersihan
sehingga bisa menarik para pembeli atau pelanggannya.2
2. Sosial ekonomi menurut FS chpan dapat diartikan sebagai posisi yang
ditempati individu atau keluarga yang berkenaan dengan ukuran rata-rata
yang umum tentang pendapatan dalam kaitannya dengan kesejahteraan.3
2 Susilo Endrawanti, Dampak Relokasi Pasar Studi Kasus Di Pasar Sampangan Kota Semarang,
Serat Acitya,Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang,hal.85.
3 Muhammad Zunaidi, Kehidupan Sosial Ekonomi Pedagang Di Pasar Tradisional Pasca Relokasi
Dan Pembangunan Pasar Modern, Jurnal Sosiologi Islam, Vol. 3, No.1, April 2013 ISSN: 20890192,hal.53.

Sosial ekonomi merupakan segala sesuatu yang berkaitan dengan
pemenuhan kebutuhan yang ada di masyarakat atau yang lebih umumnya
terkait dengan kesejahteraan masyarakat.
3. Relokasi pasar adalah suatu kegiatan pemindahan lokasi pasar lama ke
pasar baru yang lebih strategis dengan bangunan permanen didukung
dengan sarana prasarana yang memadai seperti sanitasi pembuangan air
yang lancar, penerangan yang cukup, keamanan berjualan dan barang
dagangan aman, waktu penyelenggaraan pasar serta tempat parkir yang
nyaman.
b. Penegasan operasional

Secara operasional penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui
“Dampak Proyek Relokasi Pasar Kambing Dalam Upaya Meningkatkan
Taraf Hidup Sosial Ekonomi Pedagang Di Kabupaten Tulungagung”, yang
dimaksud adalah mengetahui taraf hidup sosial ekonomi pedagang kambing
di kabupaten Tulungagung setelah adanya proyek relokasi pasar.
I. Kajian teori
a. Pedagang pasar
Secara sederhana, pasar dapat diartika sebagai tempat bertemunya
antara penjual dengan pembeli untuk melakukan transaksi. Pengertian ini
memiliki arti bahwa pasar memiliki lokasi atau tempat tertentu sehingga
memungkinkan penjual dan pembeli bertemu untuk melakukan transaksi
jual beli produk baik dalam bentuk barang maupun jasa. Pengertian lain
yang lebih luas tentang pasar adalah himpunan pmebeli nyata dan
pembelian potensial atas suatu produk.4 Dinyatakan bahwa pasar merupakan
tempat pertukaran potensial baik dalam bentuk fisik sebagai tempat
berkumpul atau bertemunya penjual dan pembeli, maupun yang tidak
berbentuk fisik, yang memungkinkan terlaksananya pertukaran, karena
dipenuhinya persyaratan pertukaran, yaitu minat, citra dan daya beli.5
Damsar


(2005)

menyatakan

bahwa

aktivitas

ekonomi

pasar

merupakan tempat di mana proses transaksi antara pembeli dan penjual
berlangsung, serta sebagai tempat untuk mendapatkan alat pemuas
kebutuhan dengan harga yang sesuai. Masyarakat sebagai pembeli dapat
4 Kasmir dan Jakfar,Studi Kelayakan Bisnis,(Jakarta:Kencana,2007),hal.43
5 Sofjan Assauri,Manajemen Pemasaran,(Jakarta:Rajawali Pers,2015),hal.99

memperoleh barang-barang sesuai kebutuhan dan keinginan mereka,
sedangkan para penjual dapat menjajakan barang-barang jualannya dan
memperoleh uang untuk pemasukan mereka sehari-harinya. Pasar
merupakan salah satu lembaga yang paling penting dalam institusi ekonomi
dan salah satu penggerak dinamika kehidupan ekonomi.
Menurut Damsar (2002) berfungsinya lembaga pasar sebagai institusi
ekonomi tidak terlepas dari aktivitas yang dilakukan oleh

penjual dan

pembeli, aspek ruang dan waktu, dari pasar serta aspek tawar-menawar. 6
Sedangkan pedagang pasar disini adalah seseorang yang mempunyai usaha
dan tempat permanen sesuai dengan jenis usahanya dan dalam penampilan
barang dagangan mempunyai variasi baik dalam penataan, kemasan,
kebersihan sehingga bisa menarik para pembeli atau pelanggannya. 7
Pedagang pasar kambing adalah seseorang yang mempunyai usaha dan
tempat permanen dalam memasarkan kambing yang mempunyai variasi
baik dalam penataan dan kebersihan sehingga bisa menarik para pembeli
atau pelanggannya.
b. Tingkat sosial ekonomi
Selo Soemardjan dan Soeleman Soemardi (1964) mendefinisikan
sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses
sosial termasuk perubahan sosial. Struktur sosial adalah keseluruhan jalinan
antara unsur-unsur sosial yang pokok, yaitu kaidah-kaidah sosial, lembagalembaga sosial, kelompok-kelompok serta lapisan-lapisan sosial. Adapun
proses sosial adalah pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan
bersama.8
Sosiologi mempelajari dari perilaku sosial manusia dengan meneliti
kelompok yang dibangunnya. Kelompok ini mencakup keluarga, suku
bangsa, komunitas dan pemerintahan, dan berbagai organisasi sosial, agama,
politik, bisnis, dan organisasi lainnya. Dengan kata lain, sosiologi
6 Siti Musrifah dan Elly Kismini, Dinamika dan Konflik dalam Proses Relokasi Pedagang Pasar
Ngabul Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara, 2017,Universitas Negeri Semarang ISSN 22527133,hal.2
7 Susilo Endrawanti, Dampak Relokasi Pasar,...,hal.85.
8 Bagong Suyanto,Sosiologi Ekonomi:Kapitalisme dan Konsumsi di Era Masyarakat PostModernisme,(Jakarta:Kharisma Putra Utama,2017),hal.5

mempelajari tingkah laku manusia sebagai anggota masyarakat,tidak
sebagai individu yang terlepas dari kehidupan masyarakat. Fokus bahasan
sosiologi adalah interaksi manusia, yaitu pada pengaruh timbal balik
diantara dua orang atau lebih dalam perasaan, sikap, dan tindakan.
Sementara istilah ekonomi sendiri berasal dari bahasa yunani yakni
“oikos”yang berarti keluarga

atau rumah tangga dan nomos peraturan

aturan hukum. Maka, secara garis besar ekonomi diartikan sebagai peraturan
rumah tangga atau menejemen rumah tangga.
Sosial ekonomi menurut Damsar (1997) secara sederhana di
definisikan sebagai studi tentang bagaimana cara orang, kelompok atau
masyarakat memenuhi kebutuhan hidup mereka terhadap jasa dan barang
langka, dengan menggunakan pendekatan sosiologi. Cara yang dimaksud
disini berkaitan dengan semua aktivitas orang, kelompok dan masyarakat
yang berhubungan dengan proses produksi, distribusi, pertukaran dan
konsumsi jasa dan barang-barang langka. Sementara itu Richard Swedberg
(2012) mendefinisikan sosial ekonomi sebagai bagian dari sosiologi yang
membahas dan menganalisis fenomena ekonomi, dengan bantuan konsepkonsep dan metode sosiologi.
c. Relokasi pasar
Menurut Tarigan(2005) teori lokasi adalah ilmu yang menyelidiki tata
ruang kegiatan ekonomi, atau ilmu yang menyelidiki alokasi geografis dari
sumber-sumber yang langka, serta hubungannya dengan atau pengaruhnya
terhadap lokasi berbagai macam usaha/kegiatan lain baik ekonomi maupun
sosial.9 Relokasi adalah pemindahan bangunan dari satu posisi ke posisi
yang baru yang lebih strategis dengan bangunan permanen lebih baik.
Relokasi pasar adalah pemindahan lokasi pasar lama ke pasar baru yang
lebih strategis didukung dengan sarana prasarana seperti sanitasi
pembuangan air yang lancar, penerangan yang cukup, keamanan berjualan
dan barang dagangan aman, waktu penyelenggaraan pasar serta tempat
parkir yang nyaman.
J. Penelitian terdahulu
9 Rakhmat Amaludin dan Putu Rudy Satyawan, Analisa Penentuan Lokasi Pembangunan Pasar
Ikan Higienis Kota Pasuruan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember,hal.2.

Penelitian terdahulu ini dipaparkan untuk menjadi sebuah referensi dan
perbandingan untuk penelitian ini, dimana penjelasannya adalah sebagai berikut:
Tabel 1.1
Penelitian Terdahulu
Judul

Masalah
Penelitian

Kerangka
Pemikiran
Teoritis dan
Variabel
Penelitian

Kehidupan sosial 1. Apa
alasan Kondisi sosial
ekonomi pedagang
pedagang
di ekonomi
di pasar tradisional
pasar tradisional pedagang.
pasca relokasi dan
untuk
pindah
pembangunan
dan
menetap
pasar
modern
dalam
(Muhammad
berdagang
Zunaidi,
Jurnal
setelah adanya
Sosiologi
Islam,
relokasi
dan
Vol. 3, No.1, April
pembangunan
2013 ISSN: 2089pasar modern
0192)
kecamatan
Babat
kabupaten
Lamongan ?
2. Bagaimana
kondisi
kehidupan
sosial ekonomi
pasca relokasi
dan
pembangunan
pasar modern
Babat?

Analisa penentuan Masalah

Pasar

Sampel dan
Teknik
Sampling
Analisis Data

Hasil Penelitian

Dalam
1. Kondisi sosial
menjawab
ekonomi
permasalahan
pedagang
tersebut
tradisional
peneliti
sendiri yang
menggunakan
ada di pasar
metode
agrobis
deskripsi
menjadi
kualitatif
terangkat
dengan
setelah adanya
pengumpulan
pasar agrobis
data
berupa
terutama bagi
wawancara.
pedagang yang
menyediakan
grosir
2. setelah adanya
relokasi
dan
pembangunan
pasar modern
hubungan
pedagang
tradisional
terbagi-bagi
ada
yang
menempati
pasar agrobis,
pasar modern,
maupun
ada
yang di luar
area pasardan
juga pedagang
tradisional
ikan Pengambilan
Faktor-faktor

lokasi
pembangunan
pasar ikan higienis
kota
pasuruan
(Rakhmat
Amaludin)

Dampak relokasi
pasar studi kasus
di
pasar
sampangan
kota

penelitian :
Bagaimana
menentukan lokasi
pembangunan
pasar ikan higienis
kota pasuruan?

higienis, faktor sampel
lokasi
menggunakan
kuesioner

yang
perlu
dipertimbangkan
dalam penentuan
lokasi
pembangunan
pasar
ikan
higienis
diurutkan
berdasarkan
bobotnya
adalah : dapat
dibangun
dan
disatukan dengan
pangkalan
pendaratan ikan,
karakteristik
fisik,
biaya
pembangunan,
transportasi,
penerimaan atau
respon
masyarakat,
pelayanan
publik, utilitas,
terletak
di
kawasan
perikanan air laut
dan industri ,
kedekatan
terhadap
permukiman
nelayan,
ketersediaan
lahan
parkir,
dampak
lingkungan,
adanya embrio
kegiatan
perdagangan,
kemungkinan
pengembangan
di masa depan
dan
pasokan
tenaga kerja.
Masalah
Dampak dilihat Metode
Dengan
penelitian:
dari ; individu pengumpulan
perpindahan para
Bagaimana
pedagang,
data
: pedagang
ke
dampak
relokasi kelompok
observasi,
pasar Sampangan

semarang (Susilo pasar studi kasus di
Endrawanti, Serat Pasar Sampangan
Acitya-Jurnal
Kota Semarang?
Ilmiah
UNTAG
Semarang)

Dinamika
dan Masalah
Konflik
dalam penelitian:
Proses
Relokasi 1. Bagaimana
Pedagang
Pasar
perbedaan
Ngabul Kecamatan
berbagai
Tahunan
kepentingan
Kabupaten Jepara
yang terjadi
(Siti Musrifah,dkk,
dalam proses
ISSN 2252-7133)
relokasi
pedagang Pasar
Ngabul?
2. Bagaimana
dampak
ekonomi sosial
yang timbul di
masyarakat
setelah adanya
relokasi
pedagang Pasar
Ngabul?

pedagang,
wawancara,
baru,
tidak
kelompok
kuesioner, dan diikuti
dengan
masyarakat
riset.
peningkatan
sekitar
pasar,
pendapatan, ada
institusi
kecenderungan
pengelola pasar.
merugi
jika
dibandingkan
waktu
masih
berjualan
di
tempat
yang
lama.
Mereka
mengaku
kehilangan
pelanggan karena
dengan
sistem
zonasi.
Kepentingan
Metode
1.
Pemerinta
dalam
proses penelitian yang h setempat dan
relokasi,
penulis
panitia relokasi
dampak
gunakan dalam memiliki
relokasi.
penelitian ini kepentingan
adalah metode untuk mengatasi
penelitian
kemacetan
di
kualitatif
depan
Pasar
karena
Ngabul,
bertujuan
keterbatasan
untuk
lahan,
dan
menjelaskan
membuat Pasar
hasil
Ngabul
pengamatan
sepenuhnya
dan wawancara menjadi
Pasar
yang
telah Desa.
penulis
2.
Semenjak
lakukan
dan adanya kebijakan
dokumentasi
relokasi
yang penulis hubungan para
dapatkan
pedagang
di
mengenai
pasar
darurat
gambaran dari semakin
erat,
dinamika dan sedangkan
konflik yang pedagang
di
terjadi dalam pasar
baru
proses relokasi memulai
Pasar Ngabul hubungan baru.
Kecamatan
Pendapatan
Tahunan
pedagang
di
Kabupaten
pasar
darurat
Jepara secara tidak mengalami

lebih
mendalam.

perubahan
sedangkan
pedagang
di
pasar
baru
meningkat.

K. Kerangka konseptual
Berdasarkan rumusan masalah, landasan teori dan juga kajian penelitian
terdahulu, skema hubungan antar variabel atau kerangka berfikir penelitian dapat
digambarkan sebagai berikut:
Dampak proyek relokasi
pasar kambing

Pedagang

Taraf hidup sosial
ekonomi
pedagang

 Tingkat
pendapatan
pedagang naik
 Hubungan

sosial antar
pedagang
terjalin dengan
baik

L. Proposisi
a. Penerapan proyek relokasi pasar kambing berdampak pada taraf hidup sosial
ekonomi pedagang di kabupaten Tulungagung,
b. Faktor-faktor yang menghambat dan mendorong proyek relokasi pasar
kambing di kabupaten Tulungagung.
c. Penerapan proyek relokasi pasar kambing berdampak pada taraf hidup sosial
ekonomi pedagang di kabupaten Tulungagung dalam perspektif ekonomi
Islam.

L. Metode penelitian
1. Jenis penelitian
Pendekatan yang diambil dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif. Pendekatan kualitataif adalah pendekatan penelitian yang
digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti
adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara
trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian
lebih menekankan makna daripada generalisasi.10
2. Tempat penelitian
Objek

penelitian

berupa

pasar

hewan.

Pasar

tersebut

memperjualbelikan kambing, terletak di desa Karangrejo, kecamatan
Karangrejo, kabupaten Tulungagung.
3. Instrumen pengumpulan data
Pada dasarnya ada tiga teknik dalam pengumpulan data yang lazim
digunakan

dalam penelitian kualitatif, yaitu observasi, wawancara, dan

studi dokumentasi.
10 Rokhmat Subagiyo,Metode Penelitian Ekonomi Islam: Konsep dan Penerapan, (Jakarta: Alim’s
Publishing, 2017), Hal. 232

a. Observasi
Observasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah observasi
terlibat yang dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu pengamatan deskriptif,
pengamatan terfokus, dan pengamatan selektif.
1) Pengamatan deskriptif yaitu pengamatan dimana saat memasuki
situasi sosial tertentu sebagai obyek penelitian, pada tahap ini peneliti
belum membawa masalah yang akan diteliti. Yang dimaksud adalah
peneliti datang hanya meneliti secara umum tentang letak geografis
dari pasar kambing yang baru di daerah Kecamatan Karangrejo
Kabupaten Tulungagung, mengenai kenyamanan pasar, waktu
penyelenggaraan pasar, kenyamanan pedagang dan meneliti secara
umum mengenai praktik jual beli kambing.
2) Pengamatan terfokus yaitu dimana peneliti sudah mempersempit
observasi menjadi fokus tertentu. Yang dimaksud adalah peneliti
sudah mulai menarik pengamatan umum menjadi lebih sempit. Antara
lain adalah apakah pasar kambing ini menyediakan fasilitas sarana
prasarana yang memadai. Penelitian terhadap interaksi antar pedagang
kambing. Dan pendapatan pedagang kambing setelah proyek relokasi
ini mengalami kenaikan atau penurunan.
3) Pengamatan selektif adalah peneliti telah menguraikan fokus yang
ditemukan sehingga datanya menjadi lebih rinci. Dalam observasi
kali ini peneliti telah benar-benar fokus meneliti mengenai seberapa
besar dampak proyek relokasi pasar kambing dalam meningkatkan
taraf hidup sosial ekonomi pedagang kambing di Kabupaten
Tulungagung.
b. Wawancara
Wawancara yang dilakukan yaitu dengan cara wawancara
mendalam, yaitu penggalian data secara mendalam terhadap satu topik
dengan pertanyaan terbuka. Wawancara dilakukan dengan pedagang
kambing

mengenai

faktor-faktor

apa

saja

yang

mempengaruhi

dilaksanakannya proyek relokasi pasar, kemudian apakah pendapatan
pedagang mengalami kenaikan atau penurunan, dan apa dampaknya
terhadap kehidupan sosial ekonomi pedagang.
c. Studi Dokumentasi
Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data dari sumbersumber non-insani yakni berupa dokumen-dokumen atau arsip-arsip yang
terkait dengan fokus dan sub fokus penelitian.11
4. Teknik analisis data
Penelitian kualitatif telah melakukan analisis data sebelum peneliti
memasuki lapangan. Analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan,
atau data sekunder, yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian.
Namun focus penelitian ini masih bersifat sementara dan akan berkembang
setelah peneliti masuk dan selama di lapangan. Analisis selama di lapangan
yang diungkapkan oleh Miles dan Huberman yaitu menggunakan analisis data
reduction (reduksi data) yaitu merangkum data. Merangkum adalah memilih
hal-hal pokok, mmefokuskan pada hal yang penting, dicari tema dan polanya.
Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang
lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data
selanjutnya.
Langkah selanjutnya yaitu data display (penyjajian data). Dalam
penelitian kualitatif yaitu dengan bentuk uraian singkat, bagan, hubungan
antar kategori, flowchart, dan sejenisnya. Yang sering digunakan dalam
penelitian kualitatif yaitu dengan teks bersifat naratif. Dengan mendisplay
data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi
merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami. Selain
dengan cerita narasumber juga berupa grafik, matrik dan chart.
Langkah terakhir yaitu conclusion drawing/ verivication, yaitu menarik
kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat
sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat
mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila
kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti
11 Ibid. Hal.234

valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data,
maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

DAFTAR PUSTAKA
 Amaludin, Rakhmat dan Putu Rudy Satyawan.Analisa Penentuan Lokasi
Pembangunan Pasar Ikan Higienis Kota Pasuruan.Institut Teknologi Sepuluh
Nopember.
 Assauri, Sofjan.2015.Manajemen Pemasaran.Jakarta:Rajawali Pers.
 Endrawanti, Susilo.Dampak Relokasi Pasar Studi Kasus Di Pasar Sampangan
Kota Semarang, Serat Acitya – Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang.
 Kasmir dan Jakfar.2007.Studi Kelayakan Bisnis.Jakarta:Kencana.
 Musrifah, Siti, dan Nugroho Trisnu Brata.Dinamika dan Konflik dalam Proses
Relokasi Pedagang Pasar Ngabul Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara,
2017,Universitas Negeri Semarang ISSN 2252-7133.
 Subagiyo,Rokhmat.2017.Metode Penelitian Ekonomi Islam: Konsep dan
Penerapan.Jakarta: Alim’s Publishing.
 Suliyanto.2010.Studi kelayakan Bisnis.Yogyakarta:Andi.
 Suyanto, Bagong.2017.Sosiologi Ekonomi:Kapitalisme dan Konsumsi di Era
Masyarakat Post-Modernisme.Jakarta:Kharisma Putra Utama.
 Zunaidi, Muhammad.Kehidupan Sosial Ekonomi Pedagang Di Pasar
Tradisional Pasca Relokasi Dan Pembangunan Pasar Modern, Jurnal
Sosiologi Islam, Vol. 3, No.1, April 2013 ISSN: 2089-0192.