PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN AKTIVITAS TERHADAP PENGEMBALIAN INVESTASI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN 2013-2015
PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, PROFITABILITAS,
PENGEMBALIAN INVESTASI PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR
DI BEI TAHUN 2013-2015
Widyaningtyas Rusmandani, Masyhad, Nurul Qomari
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Bhayangkara Surabaya
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji rasio likuiditas, profitabilitas, leverage, dan aktivitas terhadap pengembalian investasi serta menguji faktor manakah dari rasio tersebut yang paling berpengaruh terhadap pengembalian investasi. Metode Penelitian yang digunakan metode kuantitatif. Penelitian ini menggunakan data laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015 dengan sampel 16 perusahaan. Metode Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Regresi Linier Berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial hanya Rasio Profitabilitas dan Leverage yang mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap Pengembalian Investasi. Sedangkan Rasio Likuiditas dan Aktivitas yang mempunyai pengaruh secara tidak signifikan terhadap Pengembalian Investasi. Kedua, uji secara simultan menunjukkan bahwa Rasio Likuiditas, Profitabilitas, Leverage, dan Aktivitas secara bersama-sama mempunyai pengaruh signifikan terhadap Pengembalian Investasi.
Kata kunci : rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio leverage, rasio aktivitas, dan
pengembalian investasi.
ABSTRACT
This study aims to test the ratio of liquidity, profitability, leverage, and activityto return on investment and test which factors of the ratio the most influential on return
on investment. Research Methods used quantitative methods. This study uses data of
financial statements of manufacturing companies listed on the Indonesia Stock
Exchange period 2013-2015 with a sample of 16 companies. Analysis method used in
this research is Multiple Linear Regression Test. The results showed that only partially
Profitability Ratios and Leverage that have a significant effect on Return on Investment.
While the Liquidity Ratios and Activities that have no significant effect on Return on
Investment. Second, the simultaneous test shows that the Liquidity Ratio, Profitability,
Leverage, and Activity together have a significant influence on Return of Investment.
Keywords : liquidity ratio, profitability ratio, leverage ratio, activity ratio, and return
on investment.PENDAHULUAN
Salah satu sektor pendukung untuk kelangsungan suatu industri adalah tersedianya dana, sumber dana murah, yang dapat diperoleh suatu industri adalah dengan menjual saham kepada publik di pasar modal. Di sisi lain, keputusan investor dan investor potensial untuk berinvestasi pada suatu perusahaan di pasar modal berkembang dari keinginan investor dan investor potensial untuk mendapatkan suatu pengembalian dari yang mereka investasikan, disamping mereka juga melakukan investasi pada money market yang berupa tabungan dan deposito. Menurut Tandelilin (2010), saham merupakan salah satu sekuritas yang diperdagangkan di pasar modal dan merupakan instrumen investasi yang cukup menarik karena dapat memberikan pengembalian investasi yang lebih besar jika dibandingkan dengan investasi lainnya seperti obligasi.
Tingkat pengembalian menjadi daya tarik bagi investor potensial untuk berinvestasi pada saham karena tingkat pengembalian merupakan indikator untuk meningkatkan keuntungan dari para investor dan merupakan imbalan atas keberanian investor dalam menanggung risiko atas investasi yang telah dilakukannya. Kualitas operasional bisnis dari suatu perusahaan dapat diindikasikan melalui indikator keuangan yaitu laporan keuangan tahunan. Informasi yang disajikan oleh pihak manajemen dalam laporan keuangan tahunan memberikan gambaran kinerja keseluruhan perusahaan secara komprehensif, baik gambaran kinerja keuangan maupun non keuangan yang perlu diketahui oleh stockholders, investor potensial, pemerintah, dan masyarakat. Salah satu cara untuk memanfaatkan informasi dari laporan keuangan adalah dengan menggunakan analisis terhadap rasio-rasio keuangan.
Analisis rasio keuangan merupakan alternatif untuk menguji apakah informasi keuangan bermanfaat untuk melakukan klasifikasi atau prediksi terhadap pengembalian investasi. Analisis rasio keuangan didasarkan pada data keuangan historis yang tujuan utamanya adalah memberi suatu indikasi kinerja perusahaan pada masa yang akan datang. Analisis rasio keuangan merupakan dasar untuk menilai dan menganalisa prestasi operasi perusahaan. Disamping itu analisis rasio keuangan juga dapat diperhitungkan sebagai kerangka kerja perencanaan dan pengendalian keuangan.
Rumusan Masalah
1. Apakah rasio likuiditas, profitabilitas, leverage, dan aktivitas mempunyai pengaruh secara parsial terhadap pengembalian investasi ?
2. Apakah rasio likuiditas, profitabilitas, leverage, dan aktivitas mempunyai pengaruh secara simultan terhadap pengembalian investasi ?
3. Diantara rasio likuiditas, profitabilitas, leverage, dan aktivitas variabel manakah yang mempunyai pengaruh dominan terhadap pengembalian investasi ?
Tujuan Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan informasi tambahan tentang pengaruh Rasio Likuiditas, Profitabilitas, Leverage, dan Aktivitas terhadap pengembalian investasi yang disajikan secara simultan dan parsial serta menentukan rasio manakah yang berpengaruh dominan terhadap pengembalian investasi. Penelitian ini juga dapat memberikan informasi yang dapat bermanfaat bagi investor sebagai acuan pengambilan keputusan investasi terkait dengan tingkat pengembalian investasi, bagi perusahaan dapat digunakan sebagai tambahan informasi tentang laba yang dihasilkan dalam kegiatan operasional sebagai fokus utama dalam penilaian prestasi perusahaan, dan bagi peneliti adalah untuk menambah wawasan dalam bidang penelitian guna bekal dalam penulisan skripsi .
KAJIAN TEORI Investasi
Halim (2005:1), investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang. Sedangkan secara makro, investasi merupakan jumlah yang dibelanjakan sektor bisnis untuk menambah stock dalam periode tertentu (Nanga, 2005). Investasi disimpulkan sebagai pengeluaran atau pembelanjaan penanaman modal untuk membeli perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang dan jasa yang tersedia dalam perekonomian. Investasi disebut juga dengan istilah penanaman modal atau pembentukan modal.
Beberapa produk investasi dikenal sebagai efek atau surat berharga. Dimana definisi efek adalah suatu instrumen bentuk kepemilikan yang dapat dipindah tangankan dalam bentuk surat berharga, saham atau obligasi, bukti hutang (promissory notes), bunga atau partisipasi dalam suatu perjanjian kolektif (reksa dana), hak untuk membeli suatu saham (rights), warrant untuk membeli saham pada masa mendatang atau instrumen yang dapat diperjualbelikan. Sedangkan bentuk-bentuk investasi, yaitu :
a. Investasi Langsung (direct investment) adalah investasi pada aset riil (Real Assets) misalnya : pembelian aset produktif, pendirian pabrik, pembukaan pertambangan atau perkebunan, dan lain-lain.
b. Investasi Tidak Langsung (indirect investment) atau investasi portofolio adalah investasi pada aset finansial (Financial Assets) : Investasi di pasar uang : deposito, sertifikat BI. Investasi di pasar modal : saham, obligasi, opsi, warrant.
Return (Tingkat Pengembalian) Return dari suatu aset adalah tingkat pengembalian atau hasil yang diperoleh
akibat melakukan investasi. Return merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor untuk berinvestasi karena dapat menggambarkan secara nyata perubahan harga. Return yang diharapkan investor dari investasi yang dilakukannya merupakan kompensasi atas biaya kesempatan (opportunity cost) dengan risiko penurunan daya beli akibat adanya inflasi.
Return yang diharapkan merupakan tingkat return yang diantisipasi investor di
masa datang. Sedangkan return yang terjadi merupakan tingkat return yang telah diperoleh di masa lalu. Antara tingkat return yang diharapkan dan return yang terjadi atau return aktual merupakan risiko yang harus dipertimbangkan dalam proses investasi.
Tingkat pengembalian (return) biasanya di bedakan menjadi dua yaitu:
a. Return Realisasi (realized return) merupakan return yang telah terjadi, dihitung berdasarkan data historis.
b. Return Ekspektasi (expected return) merupakan return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa yang akan datang.
Laporan Keuangan
Menurut PSAK No. 1 Tahun 2015:2, “Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan, catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Di samping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga.“
Pemakai laporan keuangan menurut PSAK No. 1 Tahun 2015 meliputi investor sekarang dan investor potensial, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditur usaha lainnya, pelanggan, pemerintah serta lembaga-lembaganya, dan masyarakat.
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia Tahun 2012, terdapat empat karakteristik kualitatif pokok yaitu: (1) dapat dipahami; (2) relevan; (3) keandalan; (4) dapat dibandingkan.
Analisa Laporan Keuangan
Harahap (2015:190) “Analisa laporan keuangan adalah menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non-kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat.”
Kasmir (2016:70) metode yang digunakan untuk menganalisis laporan keuangan, terdapat beberapa jenis teknik analisa laporan keuangan yang dapat dilakukan adalah: Analisa perbandingan antara laporan keuangan, Analisa trend atau tendesi posisi dan kemajuan keuangan perusahaan yang dinyatakan dalam presentase (Trend Preventage Analysis), Analisa persentase per komponen (common size
statement ), Analisa sumber dan penggunaan dana, Analisa sumber dan penggunaan kas
(cash flow statement analysis), Analisa rasio, Analisa kredit, Analisa laba kotor (gross profit analysis ), Analisa titik pulang pokok atau titik impas (break event point).
Rasio Keuangan
Rasio keuangan menurut Harahap (2015:297), adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan (berarti). Sedangkan pengertian rasio keuangan menurut Kasmir (2016:104), merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya.
Quick Ratio (QR)
Harahap (2015:302), rasio ini menunjukkan kemampuan aktiva lancar yang paling likuid mampu menutupi utang lancar. Sedangkan menurut Kasmir (2016:136), rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi atau membayar kewajiban atau utang lancar (utang jangka pendek) dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan nilai sediaan (inventory). Artinya nilai sediaan kita abaikan, dengan cara dikurangi dari nilai total aktiva lancar. Semakin besar nilai dari rasio ini maka semakin baik pula kemampuan aset lancar melunasi hutang lancarnya.
Return On Equity (ROE)
Kasmir (2016:204), rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik. Artinya posisi pemilik perusahaan semakin kuat, demikian pula sebaliknya.
Debt to Equity Ratio (DER) Kasmir (2016:157), rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas.
Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara seluruh utang, termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam (kreditor) dengan pemilik perusahaan. Dengan kata lain, rasio ini berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang. Bagi Bank (kreditur), semakin besar rasio ini, akan semakin tidak menguntungkan karena akan semakin besar risiko yang ditanggung atas kegagalan yang mungkin terjadi di perusahaan. Namun, bagi perusahaan justru semakin besar rasio akan semakin baik. Sebaliknya dengan rasio yang rendah, semakin tinggi tingkat pendanaan yang disediakan pemilik dan semakin besar batas pengamanan bagi peminjam jika terjadi kerugian atau penyusutan terhadap nilai aktiva.
Total Assets Turnover (TATO)
Kasmir (2016:185), rasio yang digunakan untuk mengukur perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan dan mengukur berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah aktiva.
Dividend Payout Ratio (DPR)
Gitman (2003) “Dividend Payout Ratio adalah persentase yang diperoleh yang didistribusikan kepada pemilik atau pemegang saham dalam bent uk kas”. Sedangkan menurut Brigham dan Houston (2001:69) “Dividend Payout Ratio adalah persentase dari laba bersih yang akan dibayarkan sebagai dividen tunai kepada pemegang sah am”.
MODEL KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS
Likuiditas (X
1 )
2 Profitabilitas (X )
Pengembalian Investasi (Y)
Leverage (X 3 )
4 Aktivitas (X )
Sumber : Peneliti (2017)
Berdasarkan perumusan masalah dan kajian teori yang telah dilakukan sebelumnya, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: H
1 : Bahwa rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio leverage, dan rasio aktivitas
secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap pengembalian investasi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015. H
2 : Bahwa rasio likuiditas, rasio profitabilitas, leverage, dan rasio aktivitas
secara simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap pengembalian investasi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015. H
3 : Bahwa rasio profitabilitas yang mempunyai pengaruh dominan terhadap
pengembalian investasi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015.
METODELOGI PENELITIAN Pengukuran Variabel
Adapun variabel yang digunakan dan pengukurannya, adalah:
a. Variabel Terikat Y = Dividend Payout Ratio (DPR)
b. Variabel Bebas
1. X
1 = Quick Ratio (QR)
2. X
2 = Return On Equity (ROE)
3. X
3 = Debt to Equity Ratio (DER)
4. X
4 = Total Assets Turnover (TATO) Metode Pengumpulan Data
Data yang diperoleh untuk melakukan penelitian adalah data sekunder yaitu data yang berasal dari website Bursa Efek Indonesia Data yang diambil adalah laporan keuangan tahun 2013-2015 perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2016:80). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015 yaitu sebanyak 143 perusahaan.
Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2016:81).
Pemilihan sampel penelitian dilakukan dengan
menggunakan metode purposive sampling. Adapun kriteria yang digunakan untuk memilih
sampel pada penelitian ini adalah sebagai berikut :1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2013 sampai 2015.
2. Perusahaan manufaktur yang menerbitkan laporan keuangan secara lengkap dari periode 2013, 2014, dan 2015 sesuai dengan data yang diperlukan dalam variabel penelitian.
3. Perusahaan manufaktur yang memiliki nilai Dividen Payout Ratio (DPR) positif selama periode penelitian 2013, 2014, dan 2015.
5. EKAD Ekadharma International Tbk
Metode Analisis Data
16. UNVR Unilever Indonesia Tbk Sumber: Peneliti (2017)
15. SRIL Sri Rejeki Isman Tbk
14. SMGR Semen Indonesia Tbk d.h Semen Gresik Tbk
13. MERK Merck Tbk
12. KLBF Kalbe Farma Tbk
INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 11.
INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 10.
ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 9.
7. HMSP Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk 8.
6. GGRM Gudang Garam Tbk
4. CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk
Berdasarkan kriteria yang ditentukan terdapat 16 perusahaan manufaktur yang datanya sesuai dengan kebutuhan penelitian. Perusahaan-perusahaan tersebut adalah sebagai berikut:
3. AUTO Astra Auto Part Tbk
1. AKPI Argha Karya Prima Industry Tbk
No. KODE NAMA PERUSAHAAN
16 Tabel 2
Sampel Penelitian
16 Perusahaan Manufaktur yang memenuhi kriteria sampel
Pengembalian Investasi (DPR)
3. Perusahaan manufaktur yang memiliki nilai
137
2. Perusahaan manufaktur yang menerbitkan laporan keuangan secara lengkap dari periode 2013, 2014, dan 2015.
143
1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2013 sampai 2015.
Tabel 1
Proses Pemilihan Sampel
No. Kriteria Pengambilan Sampel JumlahUntuk meneliti pengaruh Rasio Likuiditas, Profitabilitas, Leverage, dan Aktivitas terhadap Pengembalian Investasi digunakan Regresi Linier Berganda. Dengan menggunakan variabel Rasio Likuiditas yang diukur dengan Quick Ratio (QR), Rasio Profitabilitas yang diukur dengan Return On Equity (ROE), Rasio Leverage yang diukur dengan Debt to Equity Ratio (DER), dan Rasio Aktivitas yang diukur dengan Total
Assets Turnover (TATO) sebagai variabel bebas dan Pengembaian Investasi yang
diukur dengan Dividend Payout Ratio (DPR) sebagai variabel terikat.Keterangan :
(H ) diterima dan H a ditolak. Ini berarti bahwa variabel bebas tersebut mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap variabel terikat.
Untuk menguji pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel yang terikat, digunakan pengujian koefisien regresi secara parsial (uji t). Uji t berfungsi untuk menguji signifikansi koefisien regresi secara individual. Penerimaan dan penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut: a. Jika - t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel dengan nilai signifikansi t > 0,05 maka hipotesis nol
Uji t
e : variabel penganggu
X 4 : Total Asset Turnover β 1 , β 2 , β 3 , β 4 : koefisien regresi
X 3 : Debt to Equity Ratio
X 2 : Return On Equity
X 1 : Quick Ratio
Y : Pengembalian Investasi α : Konstanta
4 X
4 ) + e
Analisis Persamaan Regresi Linier Berganda
(β
3 X 3 ) +
) + (β
2
2 X
) + (β
1
1 X
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah persamaan regresi linier berganda. Bentuk persamaan linear berganda adalah sebagai berikut : Y = α + (β
b. Jika -t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel dengan nilai signifikansi t < 0,05 maka hipotesis nol (H ) ditolak dan H a diterima. Ini berarti bahwa variabel bebas tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.
Uji F Uji F bertujuan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara bersamaan
(simultan) mampu menjelaskan variabel terikat. Penerimaan dan penolakan
hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut: a.
Jika F hitung ≤ F tabel dengan nilai signifikansi F > 0,05 maka hipotesis nol (H ) diterima dan H a ditolak. Ini berarti bahwa keempat variabel bebas tersebut mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap variabel terikat.
b. Jika F hitung > F tabel dengan nilai signifikansi F < 0,05 maka hipotesis nol (H ) ditolak dan H a diterima. Ini berarti bahwa keempat variabel bebas tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.
2 Koefisien Determinasi (R )
Untuk mengukur besarnya hubungan dari variabel bebas terhadap variabel
2
2
terikat dapat dilihat melalui koefisien determinasi (R ). Semakin tinggi nilai R suatu regresi maka semakin baik regresi tersebut, demikian pula sebaliknya.
Hasil Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif dilakukan agar dapat memberikan gambaran terhadap variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian. Penelitian ini menggunakan empat variabel bebas yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh Rasio Likuiditas, Profitabilitas, Leverage, dan Aktivitas terhadap Pengembalian Investasi. Variabel terikat dalam penelitian ini menggunakan Pengembalian Investasi. Deskriptif variabel atas data yang dilakukan selama tiga tahun, sehingga jumlah data secara keseluruhan yang diamati berjumlah 48 sampel untuk perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
Tabel 3
Data Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Min Max Mean Std. Deviation Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Pengembalian Investasi 48 ,00 1,38 ,4398 ,04093 ,28358 Quick Ratio
48 ,16 5,61 1,5335 ,16875 1,16912 Return On Equity 48 ,02 1,26 ,2571 ,04222 ,29251 Debt to Equity Ratio 48 ,16 2,26 ,8690 ,08729 ,60478 Total Asset Turnover 48 ,39 2,84 1,1731 ,08594 ,59540 Valid N (listwise)
48 Sumber: Peneliti (2017)
Dari tabel 3 diatas, diketahui bahwa jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian adalah sebanyak 16 sampel dan disebabkan karena jangka waktu observasi selama 3 tahun maka N = 48. Selain itu, diketahui bahwa rata-rata Pengembalian Investasi sebesar 0,4398 dengan standar deviasi sebesar 0,28358.
Quick Ratio (QR) memiliki rata-rata 1,5335 dengan standar deviasi 1,16912,
Return On Equity (ROE) memiliki rata-rata 0,2671 dengan standar deviasi
0,29251, Debt to Equity Ratio (DER) memiliki rata-rata 0,8690 dengan standar deviasi 0,60478, Total Assets Turnover (TATO) memiliki rata-rata 1,1731 dengan standar deviasi sebesar 0,59540.
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas yaitu rasio likuiditas, profitabilitas, leverage, dan aktivitas terhadap variabel terikat yaitu pengembalian investasi.
Tabel 4 Uji Regresi Linier Berganda a
Coefficients
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients 1 (Constant) ,431 ,167 2,574 ,014
Quick Ratio -,002 ,035 -,007 -,048 ,962 Return On Equity ,507 ,251 ,523 2,021 ,049 Debt to Equity Ratio -,207 ,082 -,442 -2,533 ,015 Total Asset Turnover ,052 ,114 ,109 ,454 ,652
a. Terikatt Variable: Pengembalian Investasi
Sumber: Peneliti (2017) Berdasarkan perhitungan diketahui bahwa persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut :
Pengembalian Investasi = 0,431 - 0,002X
1 + 0,507X 2 - 0,207X 3 + 0,052X 4 + e
Persamaan regresi di atas memiliki makna: 1.
Konstanta (α) sebesar 0,431 mempunyai arti apabila semua variabel bebas sama dengan nol, maka pengembalian investasi perusahaan manufaktur bernilai sebesar 0,431.
2. Quick Ratio (X
1 ) mempunyai koefisien regresi sebesar -0,002, mempunyai arti
setiap kenaikan quick ratio sebesar 1 satuan maka pengembalian investasi perusahaan manufaktur turun sebesar -0,002 dengan asumsi faktor-faktor yang lain tetap atau cateris paribus.
3. Return On Equity (X
2 ) mempunyai koefisien regresi sebesar 0,507, mempunyai
arti setiap kenaikan return on equity sebesar 1 satuan maka pengembalian investasi perusahaan manufaktur naik sebesar 0,507 dengan asumsi faktor- faktor lain tetap atau cateris paribus.
3
4. Debt to Equity Ratio (X ) mempunyai koefisien regresi sebesar -0,207, mempunyai arti setiap kenaikan debt to equity ratio sebesar 1 satuan maka pengembalian investasi perusahaan manufaktur turun sebesar -0,207 dengan asumsi faktor-faktor yang lain tetap atau cateris paribus.
5. Total Asset Turnover (X
4 ) mempunyai koefisien regresi sebesar 0,052,
mempunyai arti setiap kenaikan total asset turnover sebesar 1 satuan maka pengembalian investasi perusahaan manufaktur naik sebesar 0,052 dengan asumsi faktor-faktor yang lain tetap atau cateris paribus.
Besarnya peranan Quick Ratio, Return On Equity, Debt to Equity Ratio, dan Total Assets Turnover terhadap Pengembalian Investasi diukur melalui
2
koefisien determinasi ( R ). Berikut ini adalah hasil uji koefisien determinasi :
Tabel 5
Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a1 ,605 ,366 ,307 ,23600
a. Predictors: (Constant), Total Asset Turnover, Debt to Equity Ratio,
Quick Ratio, Return On EquitySumber: Peneliti (2017)
2 Hasil uji Adjusted R pada penelitian ini diperoleh nilai sebesar 0,307. Hal
ini menunjukkan bahwa pengembalian investasi dipengaruhi oleh quick ratio,
return on equity , debt to equity ratio, dan total asset turnover sebesar 30,7%,
sedangkan sisanya sebesar 69,3% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
PEMBAHASAN Uji t (Secara Parsial)
Untuk mengetahui pengaruh Quick Ratio, Return On Equity, Debt to
Equity Ratio , dan Total Assets Turnover terhadap Pengembalian Investasi, maka
perhitungan hasil uji t sebagai berikut:
Tabel 6
Uji Regresi Linier Berganda a CoefficientsUnstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta T Sig. 1 (Constant) ,431 ,167 2,574 ,014 Quick Ratio -,002 ,035 -,007 -,048 ,962
Return On Equity ,507 ,251 ,523 2,021 ,049 Debt to Equity Ratio
- ,207 ,082 -,442 -2,533 ,015 Total Asset Turnover ,052 ,114 ,109 ,454 ,652
a. Terikatt Variable: Pengembalian Investasi
Sumber: Peneliti (2017)
Dari hasil perhitungan diatas, dapat diketahui bahwa Quick Ratio (QR) memiliki t hitung sebesar -0,048 dengan tingkat signifikan sebesar 0,962 yang berarti lebih besar dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Quick Ratio (QR) memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Pengembalian Investasi.
(ROE) memiliki t hitung sebesar 2,021 dengan tingkat
Return On Equity
signifikan sebesar 0,049 yang berarti lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Return On Equity (ROE) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Pengembalian Investasi.
Debt to Equity Ratio (DER) memiliki t hitung sebesar -2,533 dengan
tingkat signifikan sebesar 0,015 yang berarti lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Debt to Equity Ratio (DER) memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap Pengembalian Investasi.
Total Assets Turnover (TATO) memiliki t hitung sebesar 0,454 dengan
tingkat signifikan sebesar 0,652 yang berarti lebih besar dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Total Assets Turnover (TATO) memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Pengembalian Investasi.
Uji F (Secara Simultan)
Untuk mengetahui pengaruh Quick Ratio, Return On Equity, Debt to
Equity Ratio , dan Total Assets Turnover terhadap Pengembalian Investasi, maka
perhitungan hasil uji F sebagai berikut:
Tabel 7
Uji Simultan (Uji F)
aANOVA
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
b1 Regression 1,385 4 ,346 6,216 ,000 Residual 2,395 43 ,056 Total 3,780
47
a. Terikatt Variable: Pengembalian Investasi
b. Predictors: (Constant), Total Asset Turnover, Debt to Equity Ratio, Quick Ratio, Return
On Equity Sumber: Peneliti (2017)Dari hasil perhitungan diatas, dapat diketahui bahwa nilai F hitung sebesar 6,216 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000 yang berarti lebih kecil dari taraf signifikan sebesar 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Quick Ratio, Return
On Equity , Debt to Equity Ratio, dan Total Assets Turnover secara simultan atau
bersama-sama memiliki pengaruh positif dan berpengaruh secara signifikan terhadap Pengembalian Investasi.
Pembuktian Dominan
Pembuktian dominan digunakan untuk mengetahui variabel bebas mana yang dominan berpengaruh terhadap variabel terikat. Untuk menentukan variabel bebas yang dominan mempengaruhi variabel terikat dapat dilihat dari Koefisien Beta (Beta Coefficient) atau yang disebut Standardized Coefficients.
Berdasarkan tabel 6 diatas, dapat diketahui bahwa variabel profitabilitas yang dominan dalam mempengaruhi pengembalian investasi dengan nilai
standardized coefficients β sebesar 0,523 lebih besar dibanding variabel likuiditas
(QR), variabel leverage (DER), dan variabel aktivitas (TATO).SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan hasil pembahasan yang dilakukan sebelumnya, maka dapat ditarik simpulan bahwa : 1. Secara parsial terbukti bahwa hanya Quick Ratio (QR) dan Total Assets Turnover (TATO) memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap Pengembalian Investasi. Sedangkan
Return On Equity Ratio (ROE) dan Debt to Equity Ratio (DER) memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap Pengembalian Investasi. 2. Secara simultan terbukti bahwa Quick Ratio (QR), Return On Equity Ratio (ROE), Debt to Equity
Ratio (DER), dan Total Assets Turnover (TATO) secara bersama-sama memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap Pengembalian Investasi. 3. Dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel profitabilitas (ROE) yang dilihat dengan menggunakan koefisien beta memiliki pengaruh dominan terhadap pengembalian investasi dibanding variabel likuiditas (QR), variabel leverage (DER), dan variabel aktivitas (TATO).
SARAN
Berdasarkan hasil kesimpulan diatas, penulis memberikan saran: Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan untuk para investor dalam melakukan investasi saham sebaiknya melihat kondisi perusahaan melalui Quick
Ratio , Return On Equity Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Total Assets Turnover
karena faktor tersebut terbukti memiliki pengaruh terhadap pengembalian investasi. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan kajin lebih lanjut dengan memasukkan variabel bebas lainnya serta memperpanjang periode penelitian sehingga akan diperoleh gambaran lebih jelas tentang kondisi laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Brigham Eugene. dan Houston Joel., 2001, Manajemen Keuangan, Buku 1, Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga. Gitman, Lawrence J., 2003. Principles of Managerial Finance, Tenth Edition, Addison Wesley. Halim, Abdul., 2005, Analisis Investasi, Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat. Harahap, Sofyan Syafri., 2015, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Ikatan Akuntan Indonesia, 2012, Standar Akuntansi Keuangan, Jakarta: Salemba Empat. Ikatan Akuntan Indonesia, 2015, Standar Akuntansi Keuangan, PSAK No 1: Penyajian Laporan Keuangan, Jakarta: Salemba Empat. Kasmir., 2016, Analisis Laporan Keuangan, Jakarta: Rajawali Pers.
Nanga, M., 2005, Makro Ekonomi, Teori, Masalah dan Kebijakan, Edisi kedua.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sugiyono., 2016, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung: Alfabeta.
Tandelilin, Eduardus., 2010, Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio, Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE.