Evaluasi Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 Tentang Desa Di Desa Lubuk Siam Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar
EVALUASI PELAKSANAAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 72 TAHUN 2005 TENTANG DESA DI DESA LUBUK SIAM KECAMATAN SIAK HULU KABUPATEN KAMPAR
ABSTRAK Oleh : Zainal
Dalam konteks struktural-kultur politik yang masih birokratis dan klientelistik, akuntabilitas vertikal ke atas justru akan membuat kepala desa kurang akuntabel dan responsif kepada masyarakat, melainkan akan lebih loyal (tunduk) pada kekuasaan di atasnya. Dalam praktek bisa jadi kepala desa akan menghindar dari desakan rakyat dan akuntabilitas publik, sebab dia sudah merasa cukup menyampaikan pertanggungjawaban ke atas. Akuntabilitas ke atas jelas mengurangi makna desentralisasi, otonomi dan eksistensi desa, dan mereduksi proses pembelajaran demokrasi di level desa. Tujuan penelitian ini ialah Untuk Mengetahui Hasil Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 Tentang Desa Khususnya Pelaksanaan Pasal 15 ayat (2) Tentang Kewajiban Kepala Desa dan Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi oleh Pemerintah Desa Lubuk Siam kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar dalam memberikan laporan penyelenggaraan pemerintahan desa kepada Bupati/Walikota melalui camat, memberikan laporan keterangan pertanggungjawaban kepada BPD, serta menginformasikan laporan penyelenggaraan pemerintahan desa kepada masyarakat. Populasi dalam penelitian ini adalah pihak-pihak yang ikut dalam pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan desa dan pemerintahan di atasnya seperti Camat, Kepala Desa, Sekretaris Desa, BPD, LPM, Perangkat Desa, Kepala Dusun, RW, RT, Ninik Mamak dan Masyarakat Desa Lubuk Siam. Sehingga dengan populasi yang jelas untuk pengambilan sampel ialah dengan cara mencari orang-orang yang betul memahami dan terlibat langsung dalam penyelenggaraan pemerintahan desa. Dalam penelitian ini menyimpulkan bahwa dalam penyampain laporan kepada Bupati melalui Camat untuk tahun 2009 terjadi keterlambatan namun untuk tahun 2010 tidak lagi ada hambatan dan kendala, dalam hal pemberian laporan keterangan pertanggungjawaban kepada BPD hanya bersifat progres saja, dan Kepala Desa menyampaikan secara lisan serta BPD tidak mengkaji secara mendetail tentang pengeluaran anggaran tersebut dan dalam penginformasian kepada masyarakat hanya disampaikan secara lisan saja di mesjid ketika hari besar islam tanpa ada tanya jawab antara masyarakat dan Kepala Desa tentang penggunaan anggaran, serta dalam hal penginformasian berupa selebaran tidak pernah dilakukan oleh kepala Desa Lubuk Siam.
Key Word: Evaluasi, Peraturan Pemerintahan, Desa
Pendahuluan
keberhasilan
pembangunan nasional ditentukan antara lain oleh agregasi
Keberhasilan
penyelenggaraan
keberhasilan pembangunan daerah. Dalam pemerintah daerah dapat menjadi pondasi
konteks otonomi daerah, pemerintah daerah penting di dalam mendukung keberhasilan
dalam rangka meningkatkan efisiensi dan pelaksanaan pembangunan daerah dan
efektivitas perlu memperhatikan hubungan peningkatan pelayanan publik, yang tentu
antara susunan pemerintahan. Dalam hasilnya kemudian dapat memberikan
Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 kontribusi terhadap tercapainya tujuan
Tentang Pemerintahan Daerah dikatakan pembangunan nasional. Dengan kata lain,
bahwa penyelanggara Pemerintahan Daerah bahwa penyelanggara Pemerintahan Daerah
lain, selanjutnya disebut desa adalah berkedudukan sejajar dengan Pemerintah
kesataun masyarakat hukum yang Daerah,
memiliki batas-batas wilayah yang Pemerintah Daerah dan DPRD merupakan
berwenang untuk mengatur dan hubungan kerja yang kedudukannya setara
mengurus kepentingan masyarakat dan bersifat kemitraan.
setempat, berdasarkan asal usul dan Menurut
adat istiadat setempat yang diakui penyelenggaraan otonomi daerah di
Rauf
dan dihormati dalam sistem Indonesia yang saat ini diatur melalui
Pemerintahan Negara Kesatuan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
Republik Indonesia. Tentang Pemerintahan Daerah, memiliki
Desa pada umunya mempunyai berbagai dilema dalam pelaksanaanya, baik
pemerintahan sendiri yang dikelola secara dalam hal sistem, kewenangan, pengaturan,
otonom tanpa ada ikatan hierarkhis- prosedur,
struktural yang lebih tinggi. Di Sumatra pembiayaaan,
Barat, misalnya nagari adalah sebuah realisasinya, hal ini tentu perlu dicarikan
yang mempunyai solusinya
republik
kecil
pemerintahan sendiri secara otonom dan masyarakat yang terkait. Sehingga otonomi
berbasis pada masyarakat (self governing daerah tidak hanya sebagai konsep saja
community). Sebagai sebuah republik kecil akan tetapi dapat benar-benar dilaksanakan
nagari mempunyai perangkat pemerintahan sesuai dengan makna, hakekat dan tujuan
demokratis seperti unsur legeslatif, dasar dari otonomi daerah itu sendiri, yakni
eksekutif dan yudikatif. terciptanya masyarakat daerah yang
Awang (2010:45) sejahtera.
Menurut
Pemerintah sebagai badan terendah Proses peralihan dari sistem
pemerintahan menunjukkan pada tugas dekonsentrasi ke sistem desentralisasi
pekerjaan atau fungsi yang sejalan dengan disebut pemerintah daerah dan otonomi
denyut nadi kehidupan masyarakat atau daerah. Otonomi adalah penyerahan urusan
yang diperintah. Hal itu menunjukkan pemerintah kepada pemerintah daerah yang
bahwa desa sebagai badan pemerintahan bersifat operasional dalam rangka sistem
memiliki kepentingan untuk melayani birokrasi pemerintahan. Tujuan otonomi
masyarakat atau yang diperintah. Di sinilah adalah mencapai efektivitas dan efisiensi
peran pemerintah desa yang dibentuk dalam pelayanan kepada masyarakat.
memiliki tugas utama menggerakkan Tujuan yang hendak dicapai dalam
masyarakat agar bisa menjadi salah satu penyerahan tugas
dalam proses menumbuhkembangkan daerah dalam
ini antara lain
kekuatan
penting
itulah hakikat dari berbagai bidang, meningkatkan pelayanan
pembangunan
pemberdayaan.
kepada masyarakat,
Dalam manajemen pemerintahan kemandirian daerah, dan meningkatkan
menumbuhkan
desa, pelaporan juga mempunyai fungsi daya saing daerah dalam
seperti dalam manajemen secara umum pertumbuhan.
proses
yaitu sebagai media akuntabilitas atau Menyimak lebih lanjut mengenai
pertanggungjawaban selama mengemban pemerintah daerah maka ada lagi sebuah
tugas atau mandat untuk melaksanakan pemerintah terkecil yang disebut dengan
tugas yang telah ditetapkan. Dengan pemerintah desa. Dalam Undang-Undang
pelaporan akan mendorong seseorang atau Nomor
pemimpin lembaga atau organisasi untuk Pemerintahan Desa dikatakan bahwa :
melaksanakan mandat dengan sebaik- baiknya, memadai, tertib dan teratur.
Menurut Widjaja (2003 :155) dan gotong royong, sebab bantuan terbatas pengertian laporan pertanggungjawaban
yang diberikan pemerintah bukanlah adalah suatu laporan yang dibuat dan
komponen utama pembangunan desa, dipertanggungjawabkan dalam suatu forum
melainkan sebagai insentif atau stimulan. tertentu dan dalam jangka waktu tertentu.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor Dengan
72 Tahun 2005 Tentang Desa pasal 15 ayat pertanggungjawaban adalah suatu bentuk
demikian
laporan
(2) menyatakan bahwa selain kewajiban laporan pertanggungjawaban pelaksanaan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tugas yang telah dilakukan selama jangka
Kepala Desa mempunyai kewajiban untuk waktu yang telah ditetapkan.
memberikan laporan penyelenggaraan Dalam konteks struktural-kultur
pemerintahan desa kepada Bupati/Walikota, politik yang masih birokratis dan
laporan keterangan klientelistik, akuntabilitas vertikal ke atas
memberikan
pertanggungjawaban kepada BPD, serta justru akan membuat kepala desa kurang
laporan akuntabel dan responsif kepada masyarakat,
menginformasikan
penyelenggaraan pemerintahan desa kepada melainkan akan lebih loyal (tunduk) pada
masyarakat.
kekuasaan di atasnya. Dalam praktek bisa Dari pasal di atas ada tiga kewajiban jadi kepala daerah akan menghindar dari
yang harus dilaksanakan oleh kepala desa desakan rakyat dan akuntabilitas publik,
kepada, antara lain ialah : sebab
laporan menyampaikan pertanggungjawaban ke
dia sudah
penyelenggaraan pemerintahan atas. Akuntabilitas ke atas jelas mengurangi
desa kepada Bupati/walikota makna
desentralisasi, otonomi dan melalui camat; eksistensi desa, dan mereduksi proses
2. Memberikan laporan keterangan pembelajaran demokrasi di level desa.
pertanggungjawaban kepada Cara pandang romantis-logistik juga
Badan Permusyawaran Desa memahami
kemandirian dengan cara yang keliru.
3. Menginformasikan laporan Pandangan
penyelenggaraan pemerintahan kemandirian desa merupakan masalah
desa kepada masyarakat; internal desa, rumah tangga sendiri, yakni kemampuan mengelola maupun membiayai
Dalam prakteknya di desa Lubuk pemerintahan,
Siam Kecamatan Siak Hulu Kabupaten kemasyarakatan dengan bertumpu pada
pembangunan
dan
Kampar ketentuan-ketentuan di atas belum hasil sumberdaya lokal, swadaya dan
dilaksanakan secara maksimal terkait gotong royong masyarakat. Kalau bantuan
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 72 pemerintah lebih besar ketimbang PADes,
tahun 2005 tentang Desa pasal 15 ayat 2 kata cara pandang lokalis-romantis.
memberikan laporan Pemerintah sebenarnya mempunyai
dalam
penyelenggaraan pemerintahan desa kepada cara pandang yang hampir sama dengan
Bupati/Walikota melalui camat kepala Desa cara pandang itu, tetapi perbedaanya,
Lubuk Siam terkadang terlambat dalam pemerintah mengadopsi argumen lokalis-
menyampaikannya kepada Bupati melalui romantis
camat, kemudian dalam memberikan mempertahankan sentralisme. Para pejabat
laporan keterangan pertanggungjawaban desa selalu mengatakan bahwa kekuatan
kepada Badan Permusyawaran Desa (BPD) penopang kemandirian desa adalah swadaya
pada saat penyampaian tersebut kepala dan gotong royong di desa. Karena itu
Desa hanya mengundang ketua BPD dan mereka selalu mendorong agar masyarakat
beberapa anggota BPD saja serta pada saat desa terus-menerus meningkatkan swadaya
memberikan laporan kepada BPD tersebut memberikan laporan kepada BPD tersebut
1. Suatu ilmu yang dapat menguasai diskusi yang panjang dengan anggota BPD
dan memimpin serta menyelidiki terkait dengan penggunaan anggaran oleh
unsur-unsur dinas, berhubungan kepala desa tersebut serta dalam hal
dengan keserasian ke dalam dan menginformasikan
hubungan antara dinas-dinas itu penyelenggaraan pemerintahan desa kepada
laporan
masyarakat yang masyarakat secara lisan kepala desa hanya
dengan
kepentingannya diwakili oleh dinas menyampaikan secara garis besar saja
itu, atau;
tentang penerimaan desa dan dalam
2. Suatu ilmu yang menyelidiki penginformasian berupa lisan kepada
bagaimana mencari orang yang masyarakat hal tersebut tidak pernah
terbaik dari setiap dinas umum, dilakukan oleh kepala desa Lubuk Siam.
sebagai suatu kebulatan yang Berdasarkan fenomena-fenomena di
secara sistematis atas maka penulis tertarik meneliti tentang
menyelidiki
problema-problema sentralisasi, “Evaluasi
koordinasi Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 Tentang
pengawasan ke dalam dan ke luar, Desa Di Desa Lubuk Siam Kecamatan Siak
atau;
Hulu Kabupaten Kampar”.
3. Suatu ilmu pengetahuan yang
menyelidiki
yang menyelidiki
Kerangka Teori
bagaimana sebaiknya hubungan
1. Konsep Pemerintahan
antara pemerintahan dan yang Menurut Kitab Suci Al-Qur’an
diperintah, dapat diatur sedemikian (3:104) pemerintahan adalah segolongan
rupa sehingga dapat dihindari umat yang mengajak kepada kebaikan,
pertentangan- mengajak kepada kebenaran, melarang dari
timbulnya
pertentangan antara pihak yang satu hal buruk, itulah orang yang beruntung
dengan pihak yang lain, dan (dalam Rahman, 2009 : 24).
agar terdapat Pemerintahan menurut Syafiie dan
mengusahakan
keserasian pendapat serta daya Andi Azikin adalah sekelompok orang
tindak yang efektif dan efisien tertentu yang secara baik dan benar serta
dalam pemerintahan, atau indah melakukan sesuatu (eksekusi) atau
diterapkan dan tidak melakukan sesuatu (not to do) dalam
4. Ilmu
yang
membedakan penyelidikan dinas mengkoordinasikan, memimpin dalam
umum dalam arti yang seluas- hubungan antara dirinya dan masyarakat,
luasnya, baik terhadap susunan, antar depertemen dan unit dalam tubuh
maupun organisasi alat yang pemerintahan itu sendiri. Sedangkan ilmu
menyelenggarakan tugas penguasa, pemerintahan
sehingga diperoleh metode-metode mempelajari bagaimana melaksanakan
bekerja yang setepat-tepatnya untuk koordinasi dan kemampuan memimpin
mencapai tujuan Negara; bidang legislasi, yudikasi, dan eksekusi
dalam hubungan pusat dan daerah, antar Rosanthal mendefinisikan ilmu lembaga serta antara yang memerintah dan
pemerintahan adalah ilmu yang menggeluti yang diperintah secara baik dan benar
studi tentang kinerja internal dan eksternal dalam berbagai peristiwa dan gejala
dari struktur-struktur dan proses-proses pemerintahan (dalam Rahman, 2009:2).
pemerintahan umum (dalam Syafiie, Menurut Musanef (dalam Syafiie,
2007 : 32) ilmu pemerintahan dapat Menurut Brasz pengertian ilmu didefinisikan sebagai berikut :
pemerintahan diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang cara bagaimana pemerintahan diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang cara bagaimana
dikerjakan oleh lembaga non internal maupun terhadap para warganya
pemerintah, atau akan lebih baik (dalam Syafiie, 2007:35).
dikerjakan oleh pemerintah. Depertemen
e. Melakukan upaya-upaya untuk mendefinisikan
Dalam
Negeri
meningkatkan kesejahteraan sosial. kegiatan lembaga-lembaga publik dalam
pemerintahan
sebagai
f. Menerapkan kebijakan ekonomi menjalankan fungsinya untuk mencapai
yang menguntungkan masyarakat tujuan Negara. Definisi tersebut dibuat
luas.
menurut pendekatan normatif. Lembaganya
g. Menerapkan kebijakan untuk dulu (lembaga itu normative dan given,
memelihara sumber daya alam dan yaitu pemerintah), baru kegiatannya yang
lingkungan hidup. disebut pemerintahan. Kybernology (ilmu pemerintahan
Dalam Undang-Undang Nomor 32 menggunakan pendekatan empirik. Nilai
paradigma
baru)
tahun 2004 menyatakan bahwa Pemerintah pemerintahan diidentifikasikan jasa publik
Pusat, selanjutnya disebut Pemerintah, dan layanan civil dulu, provindingnya
adalah Presiden Republik Indonesia yang disebut
memegang kekuasaan pemerintah Negara menjalankan provider disebut pemerintah
Republik Indonesia sebagaimana dimaksud (dalam Ndraha, 2003 : 680).
dalam Undang-Undang Dasar Negara Dalam
ilmu
pemerintahan,
Republik Indonesia.
pemerintah juga merupakan kegiatan Ndraha (2003:6) mendefinisikan lembaga publik dalam menjalankan
pengertian pemerintahan adalah organ yang fungsinya untuk mencapai tujuan negara,
berwenang memproses pelayanan publik dan menjalankan pemerintahan disebut
dan memproses pelayanan sipil bagi setiap pemerintah, secara umum tugas-tugas
melakukan hubungan pokok
orang
yang
pemerintah menurut Rasyid pemerintahan, sehingga setiap anggota (1997:13) antara lain adalah sebagai berikut
masyarakat yang bersangkutan pada saat :
diperlukan sesuai dengan tuntunan yang
a. Menjamin keamanan negara dari
diperintah.
segala kemungkinan serangan dari Lebih lanjut Ndraha (2005 : 36) luar dan menjaga agar tidak terjadi
menyatakan pemerintahan adalah semua pemberontakan di dalam yang
badan atau organisasi yang berfungsi dapat
memenuhi dan melindungi kebutuhan dan pemerintahan yang sah melalui
menggulingkan
kepentingan manusia dan masyarakat. cara-cara kekerasan.
Sedangkan yang disebut dengan pemerintah
b. Memelihara
adalah proses pemenuhan dan pelindungan mencegah terjadinya keributan
ketertiban
dan
dan kepentingan manusia dan masyarakat. antar
Menurut Suryaningrat pemerintahan perubahan aparatur yang terjadi di
masyarakat,
menjamin
atau cara/urusan dalam
adalah
perbuatan
pemerintah, pemerintah yang adil dalam berlangsung secara damai.
masyarakat
dapat
pemerintahan yang demografi. Sedangkan
c. Peraturan yang adil pada setiap pemerintah adalah sekelompok individu warga
yang mempunyai dan melaksanakan membedakan status apapun yang
masyarakat
tanpa
kekuasaan atau dengan kata lain, melatar belakangi keberadaan
pemerintahan adalah sekelompok individu mereka.
yang mempunyai dan melaksanakan
d. Melakukan
wewenang yang sah dan melindungi serta dengan memberikan pelayanan
pelayanan umum
meningkatkan taraf hidup masyarakat meningkatkan taraf hidup masyarakat
pengembangan pemikiran Zulwendri, 2009:15).
sasaran
dirumuskan (Ndraha, 2005:30): Menurut Sedarmayanti (2004:9)
1. Yang diperintah sebagai suatu fakta pemerintah yang baik dapat dikatakan
sosial
sebagai pemerintah yang menghormati
2. Kebutuhan tuntutan yang diperintah kedaulatan rakyat, yang adil dan memiliki
jasa publik dan layanan sipil tugas pokok yang mencakup hal-hal sebagai
sebagai proses berikut :
4. Pemerintahan sebagai lembaga Indonesia dan seluruh tumpah darah
5. Hubungan antara pemerintah dan
2. Memajukan kesejateraan umum yang diperintah adalah hubungan
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa
pemerintahan
4. Melaksanakan ketertiban umum,
kewajiban dan perdamaian abadi dan keadilan
6. Wewenang,
tanggung jawab pemerintah sosial
7. Bagaimana membangun wewenang, kewajiban dan memikul tanggung Budiarjo
pemerintah adalah segala kegiatan yang
menjalankan teroganisi
kedaulatan dan kemerdekaan, berdasarkan dasar Negara. Rakyat atau penduduk dan
Menurut Kansil (2003:189) agar wilayah suatu negara memiliki tujuan untuk
ketatalaksanaan tugas pemerintah dapat mewujudkan negara berdasarkan konsep
terselenggara dengan baik maka perlu dasar negara tersebut. Selanjutnya konsep-
diperhatikan asas-asas yang menjadi konsep tercapainya negara dalam ilmu
landasan dan pedoman pengaturannya, politik adalah negara (state), kekuasaan
yakni :
a. Didasarkan pada kebijaksanaan (dicisionmaking), kebijaksanaan (policy
(power), pengambilan
keputusan
yang berlaku;
beleid) dan pembagian (distribution), atau
b. Kejelasan wewenang, tugas dan alokasi (allocation) (dalam Zarriyatno,
tanggungjawab setiap aparatur yang 2010:12)
terlibat prinsip koordinasi; Kemudian lebih lanjut Ndraha
c. Tertulis;
(2005:36) mengatakan bahwa pemerintahan
d. Dikomunikasikan kepada semua dulu sekedar menunjukkan struktur
pihak yang berkepentingan; kekuasaan, hanya menunjukkan unsur
e. Kesederhanaan/tidak berbelit-belit; kepala, staf dan unsur pelaksana pemerintahan
(pelayanan
dan
2. Konsep Kebijakan
pemberdayaan). Organisasi pemerintahan Menurut Dye kebijakan publik berparadigma baru harus bisa menunjukkan
sebagai segala sesuatu yang dikerjakan semua pihak yang berkepentingan dengan
pemerintah, mengapa mereka melakukan, pemerintahan, khususnya pihak pemerintah
dan hasil yang membuat sebuah kehidupan dengan yang diperintah, pihak melayani dan
bersama tampil berbeda (dalam Nugroho, dilayani, hal tersebut lebih penting dalam
mendefinisikannya membuat standar pelayanan.
Laswell
sebagai suatu program yang diproyeksikan Sesuai
dengan konsep yang dengan tujuan-tujuan tertentu nilai-nilai ditawarkan beliau dalam pemerintahan baru
tertentu, dan praktek-praktek tertentu ada 9 (Sembilan) sasaran pengembangan
(dalam Nugroho, 2004: 3-4). Kemudian Friedrick
mendefinisikannya sebagai mendefinisikannya sebagai
tujuan, rencana, dan program yang akan dalam suatu lingkungan tertentu, dengan
dilaksanakan secara jelas (dalam Nazir, ancaman dan peluang yang ada, dimana
kebijakan yang diusulkan tersebut ditujukan Anderson (dalam Nazir, 2009:22) untuk memanfaatkan potensi sekaligus
bahwa Kebijakan mengatasi hambatan yang ada dalam rangka
mengemukakan
merupakan pengembangan yang dilakukan mencapai tujuan tertentu (dalam Nugroho,
oleh institusi pemerintah dan aparaturnya. 2004:4).
Sehingga kebijakan terebut dapat dikatakan Menurut Nigro dan Nigro tidak ada
bahwa :
perbedaan yang mutlak dapat dibuat antara
pemerintah selalu pembuatan keputusan dan pembuatan
1. Kebijakan
mempunyai tujuan tertentu atau kebijaksanaan karena setiap penentuan
tindakan yang kebijaksanaan adalah merupakan suatu
merupakan
berorientasi pada tujuan; keputusan dalam Erwita (2009:30). Hal
2. Kebijakan itu berisi tindakan- senada juga diungkapkan oleh Surbakti
tindakan atau pola-pola tindakan (1999:20) yang mengatakan bahwa
pejabat pemerintah; kebijakan umum merupakan bagian dari
3. Kebijakan merupakan apa yang keputusan
bcnar-benar dilakukan pemerintah, Tjokroamidjojo
jadi bukan merupakan apa yang pembuatan kebijaksanaaan atau policy
mengatakan
bahwa
menjadi maksud atau formulation sering juga disebut policy
baru
pemerintah untuk making berbeda dengan pengambilan
pernyataan
melakukan sesuatu; keputusan (decision making). Karena
4. Kebijakan pemerintah itu bersifat pengambilan
positif dalam arti merupakan pengambilan sesuatu alternatif dari berbagai
keputusan
adalah
pemerintah untuk alternatif yang bersaing mengenai sesuatu
keputusan
melakukan sesuatu atau tidak hal dan selesai. Sedangkan decision making
melakukan;
5. Kebijakan pemerintah dalam arti (dalam Surbakti, 1999:21).
meliputi banyak pengambilan keputusan
yang positif didasarkan atau selalu Selanjutnya dapat dilihat defenisi
pada peraturan kebijakan yang dikemukakan oleh Latief
dilandaskan
perundang-undangan dan bersifat kebijakan yaitu prilaku seorang pejabat atau
memaksa;
perorangan, kelompok kekuatan politik atau Selanjutnya dapat dilihat pengertian kelompok pakar atau instansi pemerintahan
kebijakan publik yang dikemukakan oleh yang terlibat dalam suatu bidang kegiatan
Rose mengemukakan bahwa kebijakan tertentu yang diarahkan pada rumusan
publik adalah serangkaian kegiatan yang masalah
sedikit banyak berhubungan beserta sehubungan dengan adanya hambatan-
konsekwensi-konsekwensinya bagi mereka hambatan tertentu. Untuk selanjutnya
yang bersangkutan daripada sebagai suatu mengacu kepada tindak atau tindakan
keputusan tersendiri (dalam Nazir, berpola yang mengarah kepada tujuan
seraya mencari peluang-peluang untuk Adapun karakteristik kebijakan mencapai tujuan atau mewujudkan sasaran
negara menurut Wahab (2005:6-7) sebagai yang ingin dicapai (dalam Nazir, 2009:21).
berikut :
tindakan yang secara umum kebijakan dapat dikatakan
Koryati mengemukakan bahwa
a. Merupakan
mengarah kepada suatu tujuan sebagai rumusan keputusan pemerintah
bukan serba acak atau kebetulan. yang menjadi pedoman tingkah laku guna bukan serba acak atau kebetulan. yang menjadi pedoman tingkah laku guna
kebijakan merupakan mengarah kepada suatu tujuan
yang dijadikan untuk dilakukan oleh pejabat-
ketentuan-ketentuan
pedoman, pegangan, petunjuk bagi usaha pejabat
yang dilakukan bagi masyarakat dan merupakan keputusan - keputusan
pemerintah
yang
aparatur pemerintah untuk mewujudkan yang berdiri sendiri.
kelancaran dan
keterpaduan dalam
c. Bersangkut paut dengan apa yang mencapai tujuan. Adapun bentuk-bentuk selanjutnya dilakukan pemerintah
kebijakan publik menurut Nugroho dalam bidang-bidang tertentu.
(2008:61-63) adalah sebagai berikut :
d. Dalam bentuk positif kemungkinan
perundangan yang akan
1. Peraturan
termodifikasi secara formal dan legal. pemerintah yang dimaksudkan
mencakup
beberapa
2. Pernyataan pejabat publik. untuk mempengaruhi masalah
menurut Islamy tertentu.
Sedangkan
proses pengambilan bentuknya
kebijaksanaan meliputi: kemungkinan meliputi keputusan-
yang
negatif
a. Perumusan masalah kebijaksanaan keputusan pejabat pemerintah
b. Penyusunan agenda pemerintahan untuk bertindak atau tidak
c. Perumusan usulan kebijaksanaan melakukan sesuatu apapun dalam
d. Pengesahan kebijaksanaan masalah-masalah dimana justru
e. Pelaksanaan kebijaksanaan campur
f. Penilaian kebijaksanaan diperlukan. Dalam bentuknya yang
tangan
pemerintah
menurut Surbakti positif pada umumnya dibuat
Selanjutnya
Proses pembuatan dan berlandaskan
pelaksanaan kebijakan dibagi menjadi wewenang
hukum
dan
empat tahap yaitu: politisasi suatu masyarakat menerimanya sebagai
tertentu
sehingga
(penyusunan agenda), sesuatu yang absah.
permasalahan
prumusan, pengesahan tujuan dan program dan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
lanjut Surbakti kebijakan publik adalah keputusan yang
Menurut Nugroho
mengemukakan ada empat faktor yang dibuat oleh Negara, khususnya pemerintah,
mempengaruhi proses kebijakan yaitu: sebagai strategi untuk merealisasikan tujuan
lingkungan, persepsi pembuat kebijakan Negara yang bersangkutan. Kebijakan
lingkungan, aktivitas publik adalah strategi untuk mengantar
mengenai
pemerintahan perihal kebijakan dan masyarakat pada masa awal, memasuki
aktivitas masyarakat perihal kebijakan. masyarakat pada masa transisi untuk
Selain itu ia juga mengungkapkan menuju pada masyarakat yang dicita-
ada tiga unsur yang harus diperhatikan citakan.
dalam proses pembuatan keputusan yaitu: Fredrick mendefenisikan kebijakan
jumlah orang yang ikut mengambil publik sebagai serangkaian tindakan yang
keputusan, peraturan pembuat keputusan diusulkan seseorang, kelompok atau
dan formula pengambilan keputusan dan pemerintah dalam suatu lingkungan
informasi.
tertentu, dengan ancaman dan peluang yang
(2007:25-26) juga ada. Kebijakan yang diusulkan tersebut
Islamy
mengemukakan beberapa faktor yang ditujukan untuk memanfaatkan potensi
mempengaruhi pembuatan keputusan atau sekaligus mengatasi hambatan yang ada
kebijaksanaan antara lain: dalam rangka mencapai tujuan tertentu
a. Adanya pengaruh tekanan - tekanan (dalam Nugroho, 2008:53).
dari luar dari luar
c. Adanya pengaruh sifat - sifat pribadi pembuatan kebijakan harus memilih
d. Adanya pengaruh dari kelompok luar kebijakan yang memberikan manfaat yang
e. Adanya pengaruh keadaan masa lalu terbaik bagi masyarakat. Teori ini mengatakan bahwa proses formulasi
Menurut R. Dye (dalam Erwita, kebiijakan harus didasarkan pada keputusan 2009:58) ada beberapa model formulasi
sudah diperhitungkan tingkat kebijakan antara lain:
yang
rasionalitasnya.
Rasionalitas yang
a. Teori Kelembagaan dimaksud adalah perbandingan antara Menurut teori ini tugas membuat
pengorbanan dengan hasil yang dicapai. kebijakan adalah tugas pemerintah. Oleh
Dengan kata lain teori ini lebih menekankan karena itu, apapun dan cara apapun yang
pada aspek efisiensi.
dibuat oleh pemerintah pada dasarnya dapat
f. Teori Inkrementalis
dikatakan sebagai kebijakan publik.
Teori
ini
berasumsi bahwa
b. Teori Proses kebijakan publik merupakan variasi ataupun Teori ini berasumsi bahwa politik
kelenjutan dari kebijakan dimasa lalu. merupakan sebuah aktivitas sehingga
Ketika pengambilan kabijakan dihadapakan mempunyai proses. Untuk itu kebijakan
pada masalah waktu, ketersediaan informasi publik merupakan proses politik yang
dan kecukupan dana maka pilihannya menyertakan rangkaian kegiatan berikut:
adalah melanjutkan kebijakan dimasa lalu
a) Identifikasi permasalahan dengan beberapa modifikasi seperlunya.
b) Menata
agenda
formulasi
g. Teori permainan
kebijakan Kunci dari teori Permainan adalah
c) Perumusan proposal kebijakan strategi. Konsep kuncinya adalah mencari
d) Legitimasi kebijakan yang paling aman. Dan Inti dari teori
e) Implementasi kebijakan dan permainan adalah bahwa ia mengakomodasi
f) Evaluasi kebijakan kenyataan paling rill, bahwa setiap warga
c. Teori Kelompok negara, setiap pemerintahan, setiap Menurut teori ini individu dan
masyarakat tidak hidup dalam vakum. kelompok-kelompok
Ketika ia mengambil keputusan, lingkungan berinteraksi secara formal dan informal,
kepentingan
tidak pasif, melainkan membuat keputusan secara langsung maupun melalui media
yang bisa menurunkan keefektivan masa menyampaikan tuntutannya kepada
keputusan.
pemerintah untuk melahirkan kebijakan
h. Teori Pilihan Publik
publik yang dibutuhkan. Teori ini melihat kebijakan sebagai
d. Teori Elit sebuah proses formulasi keputusan kolektif Menurut teori ini dalam setiap
dari individu-individu yang berkepentingan masyarakat pasti terdapat dua kelompok,
atas keputusan tersebut. Teori ini yaitu pemegang kekuasaan atau elit dan
mengasumsikan bahwa manusia adalah yang tidak memiliki kekuasaan atau masa.
yang memiliki Teori ini berkembang dari kenyataan bahwa
homo
economicus
kepentingan-kepentingan yang harus sedemokratis apapun, selalu ada bisa
dipuaskan. Intinya menurut teori ini didalam formulasi kebijakan karena pada
kebijakan publik yang dibuat oleh akhirnya
pemerintah harus merupakan pilihan dari dilahirkan merupakan preferensi politik dari
kebijakan-kebijakan
yang
publik yang menjadi pengguna. para elit.
i. Teori Sistem
e. Teori Rasional
kebijakan dengan Teori ini mengedepankan gagasan
Formulasi
menggunakan teori sistem mengasumsikan bahwa kebijakan publik sebagai maksimum
kebijakan merupakan hasil atau output dari kebijakan merupakan hasil atau output dari
program yang telah direncanakan. Dengan sederhana, namun tetap komprehensif,
evaluasi dapat diketahui hambatan atau meskipun tidak memadai lagi untuk
kendala-kendala yang terjadi dari suatu dipergunakan sebagai landasan perumusan
kegiatan. Dengan evaluasi dapat mengukur kebijakan dan pengambilan keputusan.
tingkat keberhasilan prinsip-prinsip dan Salah satu kelemahan dari teori ini adalah
penyelenggaraan pelayaan pemerintahan. terpusatnya perhatian pada tindakan-
Badudu (2001:402) tindakan yang dilakukan pemerintah, dan
Menurut
evaluasi adalah penilaian atau memaksa pada akhirnya kita kehilangan pada apa
untuk menilai pekerjaan yang sudah yang tidak pernah dilakukan oleh
dilakukan, bagaimana hasilnya (cukup baik pemerintah.
atau buruk).
j. Teori Demokrasi Sedangkan menurut Edward dan Sebagai teori model demokrasi
Brown evaluasi adalah suatu tindakan atau karena menghendaki agar setiap pemilik
usaha proses untuk menentukan nilai dari hak demokrasi diikutsertakan sebanyak
sesuatu (dalam Zulkifli, 2004:263). mungkin. Teori ini biasanya dikaitkan
Selanjutnya menurut Siagian (dalam dengan implementasi good governance bagi
Zulkifli, 2004 : 263) faktor-faktor pemerintahan yang menggunakan agar
pendukung kegiatan penilaian tersebut dalam membuat kebijakan, para konstituen
adalah :
dan pemanfaan diakomodasi keberadaanya.
1. Terciptanya sasaran yang ditetapkan Berdasarkan pengertian-pengertian
untuk dicapai.
di atas dapat disimpulkan bahwa Peraturan
2. Tersedianya dana, sasaran dan Pemerintah merupakan salah satu bentuk
prasarana yang diperlukan kebijakan publik, dimana ia merupakan
3. Pengetahuan dan keterampilan bentuk peraturan perundangan yang
manajerial yang mutakhir, tidak termodifikasi secara formal dan legal serta
ketinggalan zaman yang sesuai berlaku untuk seluruh wilayah Negara
tuntutan lingkungan Kesatuan Republik Indonesia.
dengan
eksternal.
3. Konsep Evaluasi
4. Keunggulan produk organisasi Menurut Wand dan Brown evaluasi
sehingga para pesaing tersebut dapat adalah suatu tindakan atau proses untuk
menandingkannya. menentukan nilai dari pada sesuatu, mereka
5. Loyalitas, dedikasi dan semangat mengatakan
kerja yang tinggi dari pada diperlukan pengukuran suatu tindakan atau
dalam
mengevaluasi
berbagai kegiatan proses untuk menentukan luas atau
pelaksana
operasional.
kuantitas dari pada sesuatu (dalam
6. Interaksi positif antara berbagai Zulwendri, 2009:35).
bantuan kerja yang membuahkan Charles O. Jones Evaluasi adalah
kerja saa yang intim dan serasi. suatu istilah untuk menimbang manfaat,
7. Terciptanya rincian strategi bidang seseorang mengamati dan meneliti suatu
dan operasional fenomena seseorang, sebuah benda maupun
fungsional
dikaitkan dengan tujuan, misi, suatu gagasan berdasarkan beberapa ukuran
sasaran jangka panjang dan strategi yang eksplisit dan implicit (dalam
induk organisasi. Zulwendri, 2009:36).
8. Dalam pada itu harus diwaspadai Pendapat Nurcholis (2005 : 169)
kemungkinan diraihnya evaluasi merupakan suatu proses yang
pula
keberhasilan semua dan arti bahwa mendasarkan diri, pada disiplin ketat dan
keberhasilan yang diraih itu hanya tahapan waktu maka untuk dapat
karena sasaran dan strandar mutu karena sasaran dan strandar mutu
dibagi atas kabupaten dan kota yang keberhasilan pun akan dicapai juga.
mempunyai pemerintahan daerah; Menurut
masing-masing
(2) Pemerintahan daerah sebaaimana Zarriyatno 2010 : 29) mengemukakan
Suchman
(dalam
dimaksud pada ayat (1) mengatur bahwa enam langkah dalam mengevaluasi
dan mengurus sendiri urusan kebijakan yaitu :
pemerintahan menurut asas otonomi
1. Mengidentifikasi tujuan program dan tugas pembantuan; yang akan dievaluasi.
(3) Pemerintahan daerah sebagaimana
2. Analisis dan standarisasi kegiatan. dimaksud pada ayat (2) mejalankan
3. Deskripsi dan standarisasi kegiatan. otonomi seluas-luasnya, kecuali
4. Pengukuran terhadap tingkatan urusan pemerintahan yang menjadi perubahan yang terjadi.
urusan pemerintah, dengan tujuan
5. Menentukan apakah perubahan yang
kesejateraan diamati merupakan akibat dari
meningkatkan
masyarakat, pelayanan umum, dan kegiatan tersebut atau karena akibat
daya saing daerah; yang lain.
(4) Pemerintahan
daerah dalam
6. Beberapa
menyelenggarakan urusan menentukan suatu dampak.
indikator
untuk
pemerintahan memiliki hubungan dengan pemerintah dan dengan
4. Konsep Otonomi Daerah
pemerintahan daerah lainnya; Sebagai konsekuensi kebijakan
(5) Hubungan sebagaimana dimaksud desentralisasi yang dianut Undang-Undang
pada ayat (4) meliputi hubungan Nomor
wewenang, keuangan, pelayanan Pemerintahan Daerah perlu dibentuk
umum, pemanfaatan sumber daya daerah-daerah otonom dalam wilayah
alam, dan sumber daya lainnya; Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal
(6) Hubungan keuangan, pelayanan ini sejalan dengan ketentuan pasal 18 ayat
umum, pemanfaatan sumber daya (1), (2) Undang-Undang Dasar Negara
alam, dan sumber daya lainnya Republik Indonesia Tahun 1945, yang
dilaksanakan secara adil dan selaras; menyatakan :
(7) Hubungan wewenang, keuangan, Ayat (1) Negara Kesatuan Republik
pelayanan umum, pemanfaatan Indonesia dibagi atas daerah provinsi dan
sumber daya alam dan sumber daya daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten
lainnya menimbulkan hubungan dan kota, yang tiap propinsi itu dibagi atas
administrasi dan kewilayahan antar kabupaten dan kota itu mempunyai
susunan pemerintahan. pemerintahan daerah yang diatur dengan
(8) Negara mengakui dan menghormati Undang-Undang.
kesatuan-kesatuan masyarakat Ayat (2) Pemerintahan Daerah
hukum adat istiadat beserta hak Propinsi, daerah Kabupaten dan Kota,
tradisionalnya sepanjang masih mengatur dan mengurus sendiri urusan
sesuai dengan pemerintahan menurut asas otonomi dan
hidup
dan
perkembangan masyarakat dan tugas pembantuan.
prinsip Negara Kesatuan Republik Dalam Undang-Undang Nomor 32
Indonesia.
tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah pasal 2 menyatakan bahwa :
Secara Etimologis, pengertian dasar (1) Negara
otonomi bebarti pemerintahan sendiri Indonesia dibagi atas daerah
Kesatuan
Republik
(auto=sendiri,
nomos=pemerintahan).
Manan mengatakan otonomi mengandung merupakan daerah termasuk meningkatkan arti kemandirian untuk mengatur dan
kesejateraan rakyat yang merupakan bagian mengurus urusan (rumah tangganya) sendiri
utama dari tujuan nasional. (dalam Awang, 2010:52). Selanjutnya
Dalam Undang-Undang Nomor 32 Sarundajang menjelaskan bahwa otonomi,
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yaitu hak untuk mengatur dan mengurus
21 ditetapkan dalam rumah tangganya sendiri tanpa adanya
pasal
otonomi daerah campur tangan dan intervensi pihak lain
menyelenggarakan
mempunyai hak :
(dalam Awang, 2010:52).
a. Mengatur dan mengurus sendiri Ndraha menjelaskan otonomi adalah
urusan pemerntahannya; hak bawaan suatu masyarakat, bukan berian
b. Memilih pemimpin daerah; pemerintah. Hak adalah bagian integral
c. Mengolah aparatur daerah; kedaulatan, sedangkan kewenangan bagian
d. Mengelola kekayaan daerah; integral dari kekuasaan. Posisi otonomi
e. Memungut pajak daerah dan desa adalah hak bawaan (generatif historis).
retribusi daerah; Pemerintahan desa harus bertanggungjawab
f. Mendapatkan bagi hasil dari kepada masyarakat desa dengan memberi
pengelolaan sumber daya alam dan pelayanan dan memenuhi tuntutan mereka
sumber daya lainnya yang berada di (dalam Awang, 2010:53).
daerah;
g. Mendapatkan hak lainnya yang mengemukakan bahwa prinsip otonomi
Menurut Marsono
diatur dalam peraturan perundang- seluas-luasnya dalam arti daerah diberikan
undangan;
kewenangan mengurus dan mengatur semua urusan pemerintahan diluar yang menjadi urusan pemerintah yang ditetapkan dalam
5. Konsep Akuntabilitas
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Kumorotomo (2008:3) akunlitabiltas tentang Pemerintahan Daerah, daerah
(accountability) adalah ukuran yang memiliki kewenangan membuat kebijakan
menunjukkan apakah aktivitas birokrasi daerah
publik atau pelayanan yang dilakukan masyarakat
pemerintah sudah sesuai dengan norma dan peningkatan kesejateraan rakyat.
nilai-nilai yang dianut oleh rakyat dan Sejalan dengan prinsip tersebut
apakah pelayanan publik tersebut mampu dilaksanakan pula prinsip otonomi yang
mengakomodasi kebutuhan rakyat yang nyata dan bertanggungjawab, prinsip
Dengan demikian otonomi nyata adalah suatu prinsip bahwa
sesungguhnya.
akuntabilitas terkait dengan falsafah bahwa untuk menangani urusan pemerintahan
lembaga eksekutif yang tugas utamanya dilaksakan berdasarkan tugas wewenang,
rakyat harus dan tumbuh, hidup dan berkembang sesuai
adalah
melayani
bertanggungjawab secara langsung maupun dengan potensi dan keaklasan daerah.
tidak langsung kepada rakyat. Dengan Dengan demikian isi dan jenis otonomi bagi
bahasa yang sederhana, starling (dalam setiap daerah tidak selalu sama dengan
Kumorotomo, 2008:4) mengatakan bahwa daerah lainnya, adapun yang dimaksud
akuntabilitas ialah kesediaan untuk daerah otonomi yang bertanggungjawab
menjawab pertanyaan publik, a good for the adalah
term accountability is answerability. An penyelenggaraannya harus benar-benar
organisastion must be answerable to sejalan dengan tujuan dan maksud
someone or something outside innself. pemberian otonomi, yang pada dasarnya
When things go wrong, someone must be untuk memberdayakan daerah termasuk
a meningkatkan kesejateraan rakyat yang
frequently heard charge is that government frequently heard charge is that government
konsep self accountability yang pada difficult. Kesulitan untuk menuntut
dasarnya merupakan konnsep akuntabilitas pertanggungjawaban pemerintah terhadap
internal yang sangat tergantung kepada kualitas pelayanan publik terutaman
penghayatan mengenai nilai-nilai moral disebabkan karena sosok pemerintah itu
atau etika para pejabat birokrat yang sendiri tidak tunggal. Untuk itu proses atau
melaksankan tugas pelayanan publik. sistem
Berkenaan dengan upaya menjamin pemerintah atau birokrasi publik yang
akuntabilitas di dalam birokrasi publik, memadai merupakan prasyarat penting bagi
mengatakan bahwa pada peningkatan kualitas pelayanan publik.
Denhard
umumnya literature mengenai akuntabilitas Fierle (dalam Kumorotomo, 2008:4)
pihak menyebutkan tentang membedakan beberapa model akuntabilitas,
disatu
pentingnya kualitas subjektif, berupa rasa yakni akuntabilitas ke atas (accountability
tanggungjawab para pejabat publik dan upwards), akuntabilitas kepada staf
dilain pihak banyak yang menyebutkan (accountability to staff), akuntabilitas
pentingnya kontrol struktural untuk kebawah
menjamin pertanggungjawaban tersebut akuntabilitas yang berbasis pasar (market-
(accountability
downars),
(dalam Kumorotomo, 2008:5). Dari sini based forms of accountability) dan
muncul banyak pakar dengan preskripsi akuntabilitas kepada diri sendiri (self
tentang berbagai standar profesional dalam accountability). Dua model akuntabilitas
organisasi publik, dan juga terdapat pakar yang pertama sesungguhnya tidak banyak
yang mengembangkan kaidah etika serta berbeda dengan konsep-konsep tentang
standar pelaksnaaan pekerjaan secara control, pengawasan atau pengendalian
professional. Sebagian penulis melihat didalam birokrasi publik. Kemudian konsep
pentingnya keterlibatan legislatif di dalam accountability downwards terkait dengan
proses administratif, sedangkan penulis konsep demokrasi partisipatif, bahwa
yang lain melihat pentingnya mekanisme akuntabilitas politik dan pelayanan publik
partisipasi publik di dalam proses harus memiliki kaitan yang sangat erat
administrasi yang terwujud dalam opini dengan proses konsultatif dan kerjasama
publik serta kegiatan masyarakat lainnya. antara wakil rakyat dan masyarakat pada tingkat lokal. Sedangkan konsep market
Kerangka Pikiran
Pemerintahan Desa sebagai salah satu mengutamakan adanya kompetisi dan
based from
of
accountability
bentuk instansi pemerintahan yang ada mekanisme pasar yang memungkinkan
ditingkat yang terendah diharapkan mampu rakyat memiliki pilihan lebih banyak
melaksanakan amanat peraturan perundang- terhadap
undangan yang telah dibuat oleh lembaga dikehendakinya. Pemerintah harus mampu
atau institusi yang berwenang. Jika memperluas alternatif penyedia pelayanan
digambarkan dalam bentuk kerangka publik serta menunjang infromasi atau
pikiran akan terlihat sebagaimana gambar menetapkan standar yang dapat menjamin
berikut :
adanya akuntabilitas yang baik didalam
Gambar II.1. Gambar Kerangka Pikir Penelitian
Evaluasi Kebijakan
Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa
(pasal 15 Ayat 2)
Before/Sebelumnya After/sesudahnya
1. Memberikan laporan penyelenggaraan
tahun 2009 terjadi pemerintahan
1. Pada
keterlambatan namun untuk tahun Bupati/Walikota
desa
kepada
2010 sudah bisa teratasi
2. Memberikan
penyampaian secara pertanggungjawaban kepada BPD
progres saja secara lisan
3. Serta menginformasikan
3. Hanya penyampaian secara lisan penyelenggaraan pemerintahan desa
laporan
saja pada saat hari besar islam kepada masyarakat
Berhasil Cukup berhasil Kurang berhasil
C. Konsep Operasional
oleh pemerintah desa dan BPD dalam mengatur dan mengurus kepentingan
Dalam memberikan konsep ini, masyarakat setempat berdasarkan asal peneliti akan memberikan penafsiran yang
usul, adat istiadat setempat yang diakui menyamakan pemikiran dalam analisa dari
dalam sistem penelitian ini. Peneliti mengoperasionalkan
dan
dihormati
Negara Kesatuan beberapa konsep yang berhubungan dengan
pemerintahan
Republik Indonesia. penelitian ini, sesuai dengan kerangka
e. Memberikan laporan penyelenggaraan teoritis yang telah ditemukan sebelumnya
desa kepada oleh peneliti. Adapun konsep operasional
pemerintahan
Bupati/walikota melalui camat adalah tersebut antara lain :
laporan
semua
kegiatan desa
a. Evaluasi adalah proses pengukuran dan berdasarkan kewenangan desa yang ada perbandingan dari hasil-hasil yang
serta tugas-tugas dan keuangan dari seharusnya dicapai. Sementara itu
provinsi maupun keberadaan evaluasi adalah suatu yang
pemerintahan
pemerintahan kabupaten/kota. sangat penting untuk mengetahui sejauh
laporan keterangan mana keberhasilan yang dicapai ketika
f. Memberikan
pertanggungjawaban kepada Badan suatu kebijakan itu dilaksanakan.
Permusyawaran Desa (BPD) adalah
b. Yang dievaluasi dalam penelitian ini keterangan seluruh proses pelaksanaan adalah
peraturan-peraturan desa termasuk Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005
Tentang Desa Di Desa Lubuk Siam
laporan Kecamatan Siak Hulu Kabupaten
g. Menginformasikan
penyelenggaraan pemerintahan desa Kampar.
kepada masyarakat adalah memberikan
c. Desa adalah kesatuan masyarakat
berupa pokok-pokok hukum yang memiliki batas-batas
informasi
kegiatan.
wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan
D. Operasional Variabel
masyarakat, berdasarkan asal usul dan Agar penelitian yang terdiri dari adat istiadat setempat yang diakui dan
satu variabel ini lebih mudah untuk dihormati dalam sistem pemerintahan
dipahami arah dan tujuannya, maka dapat Negara kesatuan Republik Indonesia.
digambarkan operasional variabel sebagai
d. Pemerintahan
penyelenggara urusan pemerintahan
Tabel II.1 : Operasional Variabel Penelitian Evaluasi Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 Tentang Desa Di Desa Lubuk Siam Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar
Item Penilaian
Kebijakan merupakan
semua ketentuan-ketentuan
Evaluasi
1. Laporan
a. Laporan
desa yang dijadikan
berdasarkan pedoman, pegangan,
Peraturan
an
kewenangan desa petunjuk, bagi usaha
Pemerintah
pemerintahan
b. Laporan berdasarkan yang dilakukan bagi
No.72
Tahun
desa kepada
tugas-tugas masyarakat dan aparatur Desa
c. Laporan keuangan pemerintah untuk
Walikota
yang bersumber dari mewujutkan kelancaran
melalui camat
pemerintah provinsi pemerintah provinsi
pemerintah mencapai tujuan (Kansil
dan
kabupaten
dan Christine 2003:190)
a. Pelaksanaan seluruh
b. Pelaksanaan
jawaban
APBDes
kepada BPD 3. Serta
a. Informasi
sikan laporan
b. Informasi
c. Informasi melalui
pemerintahan
radio atau media
desa kepada
lainnya
masyaratat
Metode Penelitian
Kepala Desa, Sekretaris Desa, BPD, LPM, Perangkat Desa, Kepala Dusun, RW, RT,
Metode penelitian dalam penelitian Ninik Mamak dan Masyarakat Desa Lubuk ini adalah kualitatif dengan menggunakan
Siam.
tipe penelitian
deskriptif
yaitu
menggambarkan keadaan yang sebenarnya Untuk penentuan pengambilan data tentang apa yang terdapat pada saat
maka penulis penelitian
dalam
penelitian,
menentapkan 2 bentuk pengambilan pengamatan penulisan di lapangan dengan
sampel, yang antara lain ialah sebagai cara
sehingga diperoleh hasil evaluasi terhadap
a. Untuk informasi, yakni camat, masalah yang dihadapi.
kepala dusun ditetapkan secara sensus. Lokasi penelitian ini dilakukan di
kepala
desa,
b. Untuk perangkat desa, anggota Desa Lubuk Siam Kecamatan Siak Hulu
BPD, anggota LPM, ketua RW/RT Kabupaten Kampar, karena dilihat pada
serta kepala keluarga digunakan desa tersebut banyak terjadi permasalahan-
tekhnik purposive sampling. permasalahan yang berhubungan dengan
Untuk memperoleh data yang dapat penyelenggaraan
penulis dalam terutama dalam hal pertanggungjawaban
mengumpulkan data menggunakan teknik kepala desa. Ini semua terjadi karena masih
wawancara, observasi, Kepustakaan. adanya ketidakterbukaan Kepala Desa
terhadap masyarakat.
Pembahasan
masalah evaluasi Adapun hal yang menjadi populasi
Pembahasan
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor dalam penelitian ini adalah pihak-pihak
72 tahun 2005 tentang Desa di desa Lubuk yang
Siam kecamatan Siak Hulu kabupaten penyelenggaraan pemerintahan desa dan
ikut dalam
pelaksanaan
Kampar adalah sebagai berikut: pemerintahan di atasnya seperti Camat,
1. Laporan
Penyelenggaraan
Inspektorat kabupaten Kampar. Dan pada
tahun anggaran 2009 penyampainnya
Bupati/Walikota
kepada Bupati terlambat sedangkan untuk Arti
tahun 2010 hal tersebut telah bisa diatasi. menyampaikan
Dalam penyusunan laporan tersebut pertanggungjawaban desa kepada bupati
laporan
memang tidak ada suatu permasalahan yang melalui camat ialah karena Kepala Desa
mendasar dengan demikian terlihat bahwa sebagai pejabat publik yang ada di desa
Lubuk Siam telah diwajibkan
kepala
desa
yang menjadi pertanggungjawaban Kepada Bupati lewat
kewajibannya sebagai kepala Desa sesuai Camat.
dengan amanat Peraturan Pemerintah Kepala Desa tersebut adalah berbentuk
Laporan
Pertanggungjawaban
Nomor 72 tahun 2005 tentang Desa yang transparasi
tertuang pada pasal 14 ayat (2). pemerintah yang lebih tinggi di atasnya.
Sedangkan Dalam ungkapan Kepala Artinya jika Kepala Desa dapat
Dusun I tersebut dapat dianalisis bahwa anggaran dari pemerintah kabupaten
Kepala Desa Lubuk Siam tidak ada maupun dari pemerintahan provinsi maka