INDRI KUSUMA DEWI, S.Farm., M.Sc., Apt
INDRI KUSUMA DEWI, S.Farm., M.Sc., Apt email :
WEB: www.indrikusumadewi.com HP : 081806772644
Mahasiswa wajib hadir 85% pertemuan
Jumlah pertemuan dalam 1 semester 14 x
Dosen dan mahasiswa maksimal terlambat : 15 menit
Selama perkuliahan alat komunikasi di silent
PENILAIAN :
Quis/tugas 10%
Praktikum &klinik 40%
Ujian Mid semester 20%
Ujian akhir semester 30%
PENGANTAR
Mata kuliah ini membahas tentang konsep ekstraksi bahan alam dari mulai
penyiapan bahan baku (simplisia), pemilihan cairan
penyari, tahapan proses ekstraksi, metode-metode
yang digunakan dalam mengekstraksi bahan alam
serta identifikasi sederhana zat aktif tanaman obat
dengan metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT).LEARNING OBJECTIVE : Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu :
Memahami konsep dasar ekstraksi Memahami penyiapan bahan baku Memahami pemilihan cairan penyari Memahami efektivitas ekstraksi Memahami tahapan proses ekstraksi
Memahami pemisahan ampas dari sari
Memahami penguapan / pemekatan sari dan pengeringan ekstrak
Memahami purifikasi ekstrak dan cara penyimpanan ekstrak yang benar dan aman
Metode uji ekstrak
Mengetahui sediaan-sediaan galenika
Mengetahui golongan zat aktif tanaman obat yaitu : karbohidrat, asam organik, senyawa aromatik, lipid,
senyawa atsiri, terpenoid, steroid, flavonoid, asam
Dep.Kes. RI, 1986, Sediaan Galenik, Jakarta.
Harborne, J.D., , 2006, Metode Fitokimia (Penuntun
Cara Modern Menganalis Tumbuhan) Ed.II, Bandung.
Dirjen POM, Parameter Standar Umum Ekstrak
Tumbuhan Obat,Ed.I, , DEPKES RI, Jakarta, 2000.
DepKes RI, Materia Medika Indonesia Jilid II, Jakarta.
Ruang lingkup Fitokimia,senyawa kimia dalam tumbuhan Tumbuhan adalah organisme hidup Metabolit primer dan sekunder Perkembangan Obat Alam
Tradisional bahan tanaman segar lgsung digunakan Kebutuhan stok bahan kering digodog/diseduh
Kepraktisan & efektifitas ekstrak pengembangan formulasi Ketajaman aktifitas isolat formulasi sintesis Pengembangan lanjut
- purified extract fitofarmasetika skala industri
- fraction fitokimia skala laboratorium
Fitokimia “phyto” (tanaman) aspek kimia suatu tanaman senyawa kimia tanaman yg penting sebagai obat
Metabolisme & Keragaman Metabolit
Tumbuhan MH mempertahankan hidup
METABOLISME
Metabolisme suatu proses biokimiawi yg terjadi dalam sel makhluk hdp dlm rangka mempertahankan hidupnya misal : suatu jenis tumbuhan yg sama tp t4 tumbuhnya dgn kondisi yg berbeda-beda Dalam lingkup metabolisme, dapat dikategorikan menjadi :
Anabolisme suatu proses yg bertujuan untuk mensintesis molekul-molekul kompleks dari molekul- molekul sederhana
Katabolisme suatu proses kebalikan dari anabolisme, yaitu membongkar molekul-molekul kompleks menjadi molekul-molekul sederhana Produk-produk hasil metabolisme berupa METABOLIT, menurut urutan terjadinya dibedakan menjadi :
- metabolit primer
hasil dari metabolisme primer : respirasi, fotosintesis, konversi energi, dan metabolisme lain yang vital untuk kelangsungan hidup organisme
- Metabolit sekunder
hasil metabolisme dari metabolit primer yang membentuk derivat yang tidak diketahui
Metabolit primer Metabolit sekunder dibuat oleh organisme melalui metabolisme primer bermanfaat untuk tanaman/organisme utk pertahanan diri penting untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan makhluk hidup tdk secara lgsung digunakan utk pertumbuhan atau perkembangbiakan cth : polisakarida (selulosa, cth : terpenoid, alkaloid,
Mengapa metabolit sekunder diproduksi?
Produk buangan
melimpahnya MS di tumbuhan ,tdk esensial bgi kehidupan
organisme & tdk adanya organ ekskresi di tumbuhan Fungsi internal tumbuhan bbrp MS mrpkn zat antara MP, sbg cadangan energi & prekursor metabolisme penting, sbg bntuk mekanisme transpor
Kelebihan metabolisme primer
dalam keadaan berlimpahnya substrat bagi metabolisme dpt
tjd produksi MP yg berlebihan, shg pembentukan MS mjd pencegah kelebihan produksi Peningkatan fitness
Fungsi metabolit bagi tumbuhan:
1.Sumber energi metabolisme & transfer energi Pembentukan gula mrpkn cadangan energi dlm organisme,selain itu jg berupa ATP
2. Bahan dasar (building blocks) sel dan pendukung struktur
Gula (selulosa, hemiselulosa)
Lipid (fosfolipid)
Fenilpropan(lignin)
Protein (membran mikrotubulus&mikrofilamen)
3. Sumber informasi genetik
5. Penolak predator dan patogen
penolak struktural :lignifikasi
Penolak kimiawi : zat pahit, racun, anti mikroba
mrpkn fenomena pelepasan senyawa kimia oleh tumbuhan (disebut allelomon) yg dapat melukai tumbuahan lain shg tidak tumbuh di daerahnya, sebagai mekanisme kompetisi makanan
allelomon meliputi : senyawa minyak atsiri, fenolik,
7. Penarik simbiont tidak semua tumbuhan memperoleh makanan dengan baik. Bakteri dan fungi memiliki kemampuan lebih untuk mengambil makanan sehingga ada simbiosis mutualisme antara tumbuhan dan MO contoh: bakteri fiksasi nitrogen jenis Brachyrhizobium
Keragaman metabolit
Salah satu persyaratan suatu obat bahan alam agar dpt dipertanggungjawabkan reprodusibilitas khasiat sangat perlu untuk ditegakkan.
keragaman metabolit dlm suatu tnmn sbg MH tdk dpt dihindarkan
lagiPendekatan metabolit :
a. Atas dasar struktur kimia metabolit
b. Atas dasar jalur pembentukan metabolit c.
METABOLIT
Struktur kimia :
1. Senyawa fenolik
2. Terpenoid
3. Asam-asam organik,lipid & turunannya
4. Senyawa nitrogen
5. Sakarida
6. Makromolekul
Jalur biosintesis:
1. Metabolit yg
dibentuk via asam asetat, propionat
2. Metabolit yg
dibentuk via asam sikimat-asamkorismat
3. Metabolit yg
dibentuk via asam amino Sensorik :1. Zat pahit
2. Zat manis
3. Zat pedas
Hubungan Antara Metabolisme Primer Dan Sekunder
SIMPLISIA (keragaman metabolit)
Dalam upaya dpt diwujudkannya konsistensi khasiat obat bahan alam (tumbuhan) pengurangan kadar air tumbuhan stlh dilakukan pemanenan:
- Daun atau herba : sebelum/selama berbunga
- Bunga : selama bunga mekar
- Kulit batang : setelah perkembangan kambial maksium
- Risoma : setelah daun-daun mengering
Kadar air 5-10%, coz pada kadar air tsb reaksi enzimatik terhenti scr reversibel
Penyiapan Bahan Baku
Berpengaruh pd kualitas
Dimulai dari simplisia Sampel serbuk ekstraksi
Faktor lain yg berpengaruh dgn penyiapan bahan ukuran bahan terkait dgn “teori tebal lapisan batas”
Semakin kasar serbuk bahan Semakin tebal lapisan batas
Semakin pnjg jarak yg harus ditempuh cairan penyari utk mencapai zat aktif Semakin kurang efektif proses ekstraksi Jika serbuk terlalu halus,so :
- dinding sel pecah
- zat tidak larut akan ikut keluar
- zat mudah menguap akan hilang (minyak atsiri)
- Serbuk bahan terkena cairan akan memadat
- ruang antar sel sangat kecil
- cairan sulit mengalir
- Partikel halus tidak tersaring
- sari menjadi kotor
Dinding sel pecah zat tidak larut ikut keluar ENAPKAN, SARING KEMBALI
Cairan sulit mengalir krn serbuk telah memadat GUNAKAN METODE MASERASI
Partikel halus tidak tersaring ikut dlm filtrat sari menjadi kotor ENAPKAN, SARING KEMBALI
Terjadi penjendalan akibat pemanasan atau air BONGKAR, BUANG Pada pembasahan ini akan terjadi : Serbuk akan mengembang - Sel akan mudah ditembus - Semakin besar prosentase
- pembasahan
- –OH semakin efektif
Urutan efektifitas : air > gliserol > etanol > eter
Efektifitas Ekstraksi
1. Tebal lapisan batas
2. Perbedaan & keseimbangan konsentrasi
3. Kesesuaian polaritas antara kandungan aktif
bahan & cairan penyari
Kesesuaian polaritas cairan penyari & kandungan kimia bahan Jenis cairan penyari Golongan kandungan kimia Heksana, sikloheksana, PE, Lipida benzena & toluena Resin
Klorofil & xantofil Karotenoid Minyak atsiri
Kumarin aglikon
Antrakinon aglikon Flavonoid aglikon polialkil/polimetoksi Kloroform, diklorometana, Semua yg di atas dikloroetana Kurkumin & turunannya Alkaloid basa
Jenis cairan penyari Golongan kandungan kimia
Metanol, etanol, Semua yg di atas isopropanol Tanin Butanol, Amilalkohol Semua yg di atas DiglikosidaSaponin Air (panas) Semua yg di atas Poliglikosida Garam alkaloid Asam amino & protein Mono & disakarida Polisakarida menjendal Persyaratan Cairan Penyari untuk Industri Obat Alami
Persyaratan Cairan Penyari Contoh cairan penyari yg tidak memenuhi persyaratan Tidak karsinogenik Benzena, karbon tetraklorida Tidak iritatif Kloroform, diklorometana Tidak korosif Asam Inert secara kimiawi Etil asetat (terurai mjd etanol & asam asetat) Inert secara fisis Kloroform (bila dipanaskan bisa terurai membentuk fosgen yg toksik)
Persyaratan Cairan Penyari Contoh cairan penyari yg tidak
memenuhi persyaratan Tidak terlalu mudah menguap Dietil eter Tidak terlalu mudah terbakar Dietil eter Mudah diregenerasi/didaur ulangEtanol 30% (kandungan air terlalu tinggi) Etil asetat Selektif untuk program ekstrak terpurifikasi Etanol Tidak kental/viskus (titik didih tinggi)
Gliserol, butanol
Tahapan Proses Ekstraksi
1. Penetrasi cairan penyari
- jarak lapis batas
- keras lunaknya sel
- presentase gugus hidroksi
2. Mengembangnya sel
- ruang intra & antar sel terisi cairan penyari
3. Pelarutan kandungan kimia
- kesesuaian polaritas & zat ballast
- tingkat kejenuhan cairan oleh kandungan kimia
4. Difusi kandungan kimia keluar sel
Ekstraksi???
Proses penarikan kandungan kimia dari suatu tumbuhan obat (simplisia) yang larut dalam pelarut sehingga terpisah dari bahan yang tak dapat larut
Ekstrak
Sediaan kental yang diperoleh dgn mengekstraksi senyawa aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai,kmdn semua / hmpir smua pelarut diuapkan & massa / serbuk yg tersisa dperlakukan sdemikian hingga memenuhi baku yg telah ditetapkan (FI IV) Faktor yg berpengaruh pd mutu ekstrak
dipengaruhi bhn asal yaitu tumb obatny & khusus dr segi biologi a. identitas jenis (species)
b. lokasi tumbuhan asal
c. periode pemanenan hasil tumbuhan
d. penyimpanan bahan tumbuhan
e. umur tumbuhan & bagian yg digunakan
2. Faktor Kimia
dr kandungan kimianya
a. faktor internal
- jenis senyawa aktif dlm bahan
- komposisi kualitatif senyawa aktif
- komposisi kuantitatif senyawa aktif
- kadar total rata2 senyawa aktif
b. faktor eksternal
- metode ekstaksi
- perbandingan ukuran alat ekstraksi
- ukuran, kekerasan & kekeringan bahan